Sebanyak
11 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) siap melaksanakan tugas
Operasi Cakra Hiu-14 dan Operasi Benteng Hiu-14, di Bawah Kendali
Operasi (BKO) Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmatim. Kesiapan dua
satuan tugas operasi siaga tempur laut tersebut diasampaikan oleh
Asisten Operasi (Asops) Danguspurla Koarmatim Kolonel Laut (P) Andi
Abdul Aziz, di Markas Guspurlatim, Ujung, Surabaya, Jum’at (28/02).
Selain
mengerahkan 11 kapal perang untuk memperkuat Operasi Cakra Hiu-14 dan
Operasi Benteng Hiu-14, Guspurla Koarmatim melibatkan dua unsur Pesawat
Udara patroli Maritim jenis Cassa, satu Hellikopter intai maritim, satu
Kompi pasukan Marinir, dua Tim Komando Pasukan Katak (Kopaska), dua Tim
Penyelam tempur TNI AL, dan unsur pangkalan di daerah.
Dua
satuan tugas ini mengemban tugas pokok melaksanakan operasi siaga
tempur laut meliputi pencegahan, penangkalan dan penindakan, di wilayah
perairan yuridiksi nasional di perairan Timur Indonesia. Operasi Benteng
Hiu-14 melaksanakan operasi di perbatasan wilayah laut Indonesia dengan
Malaysia dan Operasi Benteng Paus-14 dengan tugas pokok melaksanakan
operasi pengamanan perbatasan wilayah laut RI dengan Timor Leste dan
Australia.
Kepada
para komandan unsur yang terlibat dalam satuan tugas opersi tersebut
Asops Danguspurlaarmatim menyampaikan beberapa hal yang perlu
diperhatikan yakni memastikan kesiapan kondisi teknis unsur dan
kesamaan pemahaman tentang rencana operasi secara terinci. Hal ini
dimaksudkan supaya dalam tahap pelaksanaan operasi dapat mencapai hasil
yang optimal.
Turut
hadir dalam kesempatan itu adalah Pabanrenops Danguspurlaarmatim,
Komandan KRI Arun, Komandan KRI TBT, Komandan KRI SGG, Komandan KRI PDG,
Komandan KRI SPT, Pilot U-623, Pilot P-850, Pilot NV-412, Komandan Tim
Kopaska, Komandan Tim Marinir, Komandan Tim Penyelam serta perwakilan
perwira unsur KRI yang terlibat.(Dispenarmatim).