Surabaya, 05 Maret 2014
Komando
Armada RI Kawasan Timur akan menggelar kekuatan Alat Utama Sistem
Senjata (Alutsista) TNI Angkatan Laut dalam waktu dekat. Gelar Alutsista
TNI AL bertempat di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya.
Seluruh
peralatan tempur digelar mulai senjata setrategis kapal perang, antara
lain Peluru Kendali (Rudal) C-802, C-805, Exocet, Torpedo, berbagai
macam roket anti serangan udara dan anti kapal selam serta meriam
Penangkis Serangan Udara (PSU)
persenjataan
Korps Marinir kendaraan tempur amphibi berupa Tank BMP-3F yang baru
saja dibeli dari Rusia, Tank LVT-7 buatan Amerika Serikat, kendaraan
tempur Tatra, roket multi laras RM 70-Grad, Kendaraan Amphibi Pengangkut
Artileri (Kapa), serta beberapa Tank Aphibi lainnya dan Meriam Howitzer
105 mm.
Digelar
juga senjata dan matrial khusus milik pasukan khusus Angkatan Laut dari
Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska), Intai Para Amfibi (Taifib)
Marinir, Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI AL, peralatan selam
penyelam tempur TNI AL dan peralatan khusus milik Pusat Penerbangan
Angkatan Laut (Puspenerbal).
Di
Dermaga Koarmatim bersandar berbagai jenis kapal perang terbaru milik
TNI AL, yakni Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jenis Ship Geometrical Modularity Approach (Sigma), Kapal Cepat Rudal (KCR) buatan dalam negeri kelas Beladau, kapal angkut matrial dan personel jenis Landing Platform Dock (LPD) buatan PT. Pal Indonesia, dan kapal amfibi.
Kemudian kapal perang jenis korvet, frigate, destroyer, vanspeijk, kapal patroli cepat rudal (Fast Patrol Boat)
buatan PT. PAL Indonesia, Kapal Cepat Rudal dan Kapal Cepat Torpedo
(KCT), kapal Penyapu Ranjau dan Buru Ranjau (BR), kapal bantu, Kapal
Selam Kelas Kilo buatan Jerman dan berbagai macam kapal perang lainnya.
Dalam
gelar Alutsista ini TNI AL juga mendemontrasikan kemampuan unsur laut
dan udara dalam mendukung operasi laut peperangan anti kapal selam.
Demonstrasi peperangan laut diawali dengan sailing pas kapal perang oleh
enam kapal perang yang tergabung dalam Divisi satu terdiri dari kapal
perang jenis Sigma, Kapal Cepat Rudal dan kapal patroli cepat. Kemudian
enam kapal Divisi dua terdiri dari kapal perang jenis Sigma, Kapal Cepat
Rudal dan kapal patroli cepat serta sailing pass delapan kapal Divisi
tiga terdiri Landing Craft Utility (LCU) (LCVP) Combat Boat dan Sea
Rider.
Operasi
laut terintegrasi antara lain kapal perang dan unsur udara diawali
dengan penyebaran ranjau laut oleh pesawat udara jenis Cassa U-612 ke
perairan lawan kemudian penembakan roket multi laras anti kapal selam
RBU-1000 dari KRI Tjiptadi-381 dan peluncuran torpedo anti kapal selam
dari Helikopter Bolcow BO NV-410 yang terbang dari atas geladak KRI
Sultan Iskandar Muda-367.
Demontrasi
selanjutnya yakni simulasi pembebasan sandera di KRI Banda Aceh-593
yang melibatkan pasukan khusus TNI AL gabungan Kopaska dan Taifib
dibarengi dengan penerjunan pasukan (free fall) dari pesawat Cassa U-617, serta penyerbuan dari laut dengan kendaraan tempur air cepat Sea Rider.
Demontrasi
selanjutnya yakni fly pass pesawat udara terdiri dari empat pesawat
jenis Bonanza, dua pesawat TB10 dan TB9, empat Nomad, dua CN-235, lima
Cassa, empat Heli Bell dan satu Heli Panther.
Kesiapan
unsur Gelar Alutsista ditinjau langsung oleh Pangarmatim Laksamana Muda
TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum., didampingi Komandan Guspurla Koarmatim
Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos., Komandan Pasmar-1 Surabaya
Brigjen TNI Mar Siswoyo Hari Santoso, serta pejabat TNI AL lainnya. (Dispenarmatim)