Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan pivot Asia “Tidak bisa terlaksana” jika pemotongan anggaran pertahanan AS terus berlanjut.
Seorang pejabat senior pertahanan AS
mengatakan kepada kalangan industri pada hari Selasa bahwa pivot Asia
“tidak bisa terlaksana” karena pemotongan anggaran belanja pertahanan
AS.
Menurut Navy Times, publikasi milik
pribadi McFarland, Asisten Menteri Pertahanan untuk Akuisisi, dalam
sebuah konferensi industri pada hari Selasa : “Saat ini, Pivot Asia
sedang dipertimbangkan ulang, karena terus terang saja itu tidak bisa
terjadi.”
Hal ini tampaknya secara kontras
berlawanan dengan pernyataan sebelumnya dari Departemen Pertahanan AS
dan pemerintahan Obama, yang menyatakan bahwa kepentingan Asia – Pasifik
akan terlindung dari pemotongan anggaran pertahanan.
Namun, sebuah sambutan dalam artikel
asalnya, McFarland mengklarifikasi pernyataan aslinya. Berbicara melalui
seorang juru bicara Pentagon, McFarland mengatakan :
“Saya mengulangi apa yang [Menteri
Pertahanan Chuck] Hagel katakan pekan lalu : Bahwa pergeseran fokus ke
Asia – Pasifik mengharuskan kita untuk beradaptasi, berinovasi, dan
membuat keputusan sulit (anggaran dan akuisisi) untuk memastikan bahwa
militer kita tetap siap dan siaga. Itulah apa yang kami lakukan dalam
anggaran ini. Penyeimbangan ke Asia bisa dan akan terus berlanjut. “
Tidak jelas bagaimana dua pernyataan
diatas bertepatan satu sama lain, dengan asumsi jika pernyataan pertama
memang diambil sesuai konteks.
Namun, QDR (Quadrennial Defense
Review/Tinjauan Pertahanan 4 Tahunan) 2014 tampaknya menegaskan kembali
komitmen Washington untuk poros Asia AS. Dalam menyatakan prioritas
Departemen Pertahanan untuk empat tahun ke depan, menyatakan:
menyeimbangkan ke kawasan Asia-Pasifik untuk menjaga perdamaian dan
stabilitas di kawasan sebagai prioritas pertama, diikuti dengan
mempertahankan komitmen ke Eropa dan Timur Tengah dan melawan
ekstremisme.
Bagian lain dari QDR mencatat bahwa :
“perang modern yang berkembang pesat, menyebabkan semakin
diperebutkannya battlespace domain udara, laut , dan domain ruang
angkasa – serta dunia maya – di mana kekuatan kita menikmati dominasi
dalam konflik belakangan ini. ” Penekanan ditempatkan di udara, laut,
ruang angkasa dan dunia maya -serta tidak disebutkannya domain kekuaan
darat- menunjukkan bahwa Pentagon menunjuk Asia dalam pernyataan itu.
Kemudian, daftar dokumen mengatasi tantangan Anti-Access/Area Denial
(A2/AD) disamping tantangan yang berkaitan dengan negara-negara yang
menguasai senjata pemusnah massal (weapons of mass destruction -WMD) .
Dalam QDR baru, Pentagon juga mengatakan
” Angkatan Laut akan memodernisasi armadanya kapal permukaan, pesawat
terbang, dan kapal selam untuk memenuhi ancaman abad ke-21. Kita harus
memastikan bahwa armada ini mampu beroperasi di setiap daerah dan di
semua spektrum konflik.”
Meskipun demikian, semakin banyak
pengamat mempertanyakan kemampuan AS menyeimbangkan ke Asia di era
keterbatasan fiskal, dan komentar seperti yang dibuat oleh McFarland
cenderung menimbulkan kekhawatiran di berbagai ibukota sekutu AS di
kawasan Asia Pasific. China tidak menunjukkan adanya keraguan serupa
seperti yang saat ini sedang berkembang di Washington. Misalnya ,
seorang juru bicara China Selasa menyatakan :
“Jika beberapa negara ingin
memprovokasi atau ingin merusak perdamaian regional dan tatanan
regional, maka kita harus merespon, dan respon yang efektif pada saat
itu… titik respon itu, adalah di satu sisi mempertahankan wilayah dan
kedaulatan China, dan di sisi lain untuk menjaga tatanan regional dan
perdamaian.”
China diperkirakan akan merilis anggaran pertahanan terbaru mereka pada Rabu waktu setempat.jkgr