Pages

Saturday 10 November 2012

Mahfudz Siddiq: Harapkan Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Inggris Fokus ke Pengembangan Kapal Perang


KDB Bendahara Sakam. (Foto: clydesite)

9 November 2012, Jakarta: Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq berharap tercapainya peningkatan kerja sama pertahanan RI-Inggris beberapa waktu lalu mesti diarahkan atau difokuskan untuk mempertajam dan mengembangkan industri pertahanan dalam negeri, khususnya alutsista tertentu.

Menurut Mahfudz, Inggris merupakan negara yang memiliki pengalaman panjang dalam pengembangan produk kapal perang. Kapal perang kerajaan Inggris saat ini merupakan salah satu yang tercanggih di dunia. Karena itu, Mahfudz berharap peningkatan kerja sama militer dengan Inggris dapat diarahkan dan difokuskan untuk pengembangan kapal perang dalam negeri.

"Kita tahu Inggris ini sudah sangat maju dan industri kapal perangnya itu kan sudah tua dan paling canggih kalau kita bandingkan dengan negara lain," ujar Mahfudz kepada Jurnalparlemen.com, Jumat (9/11).

Sehingga, kata Mahfudz, memang menjadi penting bagi Indonesia, khususnya PT PAL, untuk membangun kerja sama strategis dengan Inggris terkait pengembangan kapal perang. "Dengan demikian, target-target pengembangan industri pertahanan kita bisa lebih cepat. Saya kira ke dapan kita kan memang perlu armada AL yang lebih banyak lagi, bukan hanya kapal selam, juga kita kerja sama dengan Jerman," ujarnya.

Kata Mahfudz, untuk kapal selam sendiri, kini Indonesia telah mengadakan kerja sama dengan Korsel untuk pengadaan tiga unit. "Saya kira dengan Inggris ini untuk kapal perang kawal rudal, frigate dan sejenisnya," katanya.

Lebih lanjut Mahfudz mengatakan, saat ini sesungguhnya TNI AL juga telah berencana membeli tiga unit kapal fregard dari Inggris. Sehingga hal ini dapat menjadi awal yang baik untuk pengadaan kapal perang berikutnya, Indonesia minta Inggris melakukan transfer teknologi.

"Tiga kapal yang kita mau beli itu sudah ready, yaitu kapal yang semula dipesan Brunei Darussalam, namun dalam perkembangannya pihak Brunei (dengan alasan tertentu) membatalkan pembelian kapal tersebut," ujarnya.

Sumber: Jurnal Parlemen

Korsel Tawarkan Kerja Sama Pembuatan Tank


IFV Marder 1A3 dibeli pemerintah dari Jerman, diberitakan disertai alih teknologi. (Foto: Berita HanKam)

9 November 2012, Jakarta: Produsen tank asal Korea Selatan, Doosan menawari Indonesia untuk bekerjasama membuat tank ukuran sedang untuk TNI AD.

"Baru penawaran saja dari pihak Korea, di pertemuan ini kami kasih rambu-rambunya dulu jika ingin melakukan kerjasama," kata Kasubdit Pendayagunaan Industri Direktorat Teknologi dan Industri Pertahanan Kementerian Pertahanan RI, Kolonel Gita Amperiawan pada Indodefence, Jumat.

Menurut dia, kerjasama dengan negara tetangga sangat penting dilakukan agar Indonesia bisa belajar teknologi pertahanan yang lebih baik. Transfer ilmu menjadi salah satu sarat utama yang harus diberikan pihak penawar.

"Mulai dari transfer ilmu tentang mesin-mesin, teknologi senjatanya itu penting," kata Gita "Semua itu nantinya agar Indonesia bisa mandiri, untuk kemajuan industri kita juga."

Dia mengunkapkan, sampai saat ini bukan hanya Korea yang sudah mengajak bekerjasama membuat tank ukuran sedang karena Turki sudah lebih dulu mengajukan proposal.

"Untuk medium tank tawaran Turki bahkan sudah dikaji kearah yang lebih teknis," kata Gita.

Sumber: ANTARA News

Indonesia Persiapkan "Indomarintec", Ajang Pamer Kekuatan Laut



ARC-(IDB) : Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terdiri dari sekitar 17.000 pulau dan memiliki   luas perairan dua kali lipat daripada luas daratannya. Dengan melimpahnya sumber daya alam Indonesia   yang    dapat   diekspor    seperti  batu   bara   dan  gas,   Indonesia    tentunya   juga   bergantung     dengan    kedua   transportasi laut domestic maupun internasional.
 
Armada kapal komersial Indonesia saat ini berkisar 11.000, dengan mayoritas kapal pesisir kecil; dimana   kapal   tersebut   merupakan   impor   kapal   dan   bukan   baru.   Dengan   pertumbuhan   ekonomi   lebih   dari   6%   menimbulkan adanya permintaan yang kuat untuk ekspansi dan modernisasi bidang industry perkapalan.

Sementara   itu,   industri   pembuatan   kapal   di   Indonesia   dianggap   masih   dalam   tahap   pertumbuhan   dan   berada   di   peringkat   ke-15   dunia  dalam   hal   pengiriman.   Namun   hal   ini   menunjukkan   pertumbuhan   dua   kali   lipat   dalam   output   dan   diharapkan   menjadi   focus   dalam   kapasitas   ekspansi,   dengan   negara-negara   pembuat      kapal   dari  Singapura,     Belanda,    dan   Korea    yang   telah   menginvestasikan       fasilitas-fasilitas   pembuatan kapal di Indonesia.

Hal inilah yang melatarbelakangi UBM Asia (penyelenggara pameran terbesar Asia di bidang maritime   seperti:       Marintec       China,       Sea      Japan,      Imabari       Maritime        Fair     danNavalshore)dan   PT    Napindo     Media    Ashatama     (salah   satu  penyelenggara      pameran    industri   terkemuka     di  Indonesia,   seperti:   Indo   Defence,   Indo   M`rine,   Indo   Livestock   dan   Indo   Water   Expo   &   Forum)   mengumumkan   untuk   bersama-sama   menyelenggarakan   Indo   Marintec  Expo   &   Forum   di   Jakarta   International   Expo,   Kemayoran, pada bulan November 2014.   Pameran   ini   antara   lain   akan   diikuti   oleh   industri   pembuatan   kapal,   perlengkapan   kapal,   servis   dan   perbaikan kapal, industri teknologi pelabuhan dan industri logistik.

Pameran ini juga akan didukung oleh Kementerian Transportasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan,   Kementerian   Perindustrian,   dan   Kementerian   Perdagangan,   serta   didukung   penuh   oleh   JIMC   (Jakarta   International   Maritime   Consulting),   dan   asosiasi  seperti   IPERINDO   (Ikatan   Perusahaan   Industri   Kapal   dan Lepas Pantai Indonesia), dan INSA (Indonesian National Shipowners’ Association).

Mr.Christopher   Eve,   selaku  Senior   Vice   President   UBM   Asia   Ltd   menyatakan,   “Saya   sangat   senang   berada   di   peresmian   Indo   Marintec   ini.   Para   industry   bidang  maritim   Indonesia   memiliki   potensi   dan   peluang   yang   sangat   besar,   dimana   perusahaan-perusahaan   local   dan   internasional   dapat   memperluas   bisnis        mereka         di      sektor       pembuatan          pembuatan          kapal        dan       pengiriman.   UBM memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai industry martime melalui beberapa pameran kami   di Cina, Jepang, Singapura, Amerika Serikatdan Brazil. Kami berharap dapat mengadakan pameran yang   sangat bergengsi dan sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan bisnis dari para pembeli dan penjual dalam   industri ini.”

Bapak Herman Wiriadipoera, Direktur Utama PT Napindo Media Ashatama menyatakan, “Indo Marintec   2014   Expo   &   Forum   akan   memberikan   dampak   yang  besar   terhadap   perkembangan   industri   maritim   Indonesia, dimana Indonesia mempunyai luas perairan yang lebih besar daripada daratannya yang terdiri   dari kepulauan. Dimana akan banyak digunakan transportasi laut dalam rangka menunjang perekonomian   dan industri dalam negeri. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkembang sangat baik   dan   menjadikan   Indonesia   sebagai   barometer   pertumbuhan   perekonomian   di   Asia.   Pameran   ini   juga   dijadikan satu ajang bertemunya pengusaha-pengusaha terkait di bidang industry maritim, termasuk juga   memberikan       kesempatan      kepada   industri-industri    maritime    dunia   untuk   memperkenalkan        teknologi-   teknologi   bidang   maritime   dan   member   kesempatan   dalam   kerjasama   (baik   investasi   maupun   tukar-   menukar teknologi).

Forum di bidang industri maritim Indonesia akan diselenggarakan bersamaan dengan pameran tersebut di   atas,   dihadiri   oleh   para   pembuat   keputusan   baik   dari   sektor   pemerintahan   maupun   komersial.   Target   pengunjung   untuk   pameran   dan   forum   meliputi:   pembuat   kapal,   pemilik   kapal,   operator   dan   pengelola   kapal, pemilik cargo, surveyor kapal, para ahli pelabuhan, badan pemerintahan diantaranya regulator, TNI   Angkatan Laut Republik Indonesia dan penjaga lepas pantai.   Indo    Marintec    2014    Expo    &   Forum    akan    diselenggarakan     di  Jakarta   International    Expo    (JIExpo   Kemayoran), 26-28 November 2014.

Sumber : ARC

KAS Kormar Tinjau Pameran INdodefence 2012



 
JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Korps Marinir (Kas Kormar) Brigadir Jenderal TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara dengan didampingi Pamen dan Pama Mako Kormar meninjau pameran Indo Defence 2012 Expo & Forum di Jakarta International Expo Kemayoran, Jumat (9/11)

Pameran Indo Defence, Aerospace & Marine 2012 yang digelar Kementerian Pertahanan merupakan pameran berskala international teknologi pertahanan tiga matra, kedirgantaraan dan maritim yang telah berlangsung lima kali. kali ini akan berlangsung mulai dari tanggal 7 sampai 10 November 2012.


Pada kegiatan tersebut Kaskormar beserta rombongan berkesempatan melihat teknologi terkini di bidang pertahanan dan keamanan, militer, logistik, senjata api, peluru, pesawat tempur, sistem komunikasi, sistem keamanan, radar, helm, ransel, tenda, teknologi penerbangan dan marithm, fasilitas bandara & pelabuhan kapal selam, di samping itu untuk kendaraan tempur, dihadirkan BMP-3F yang juga dioperasikan Korp Marinir TNI AL.

Sumber : Kormar

Nama "KOMODO" Resmi Disandang Kendaraan Taktis Intai Pindad



JAKARTA-(IDB) : Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono meninjau Pameran Indo Defence 2012 Expo & Forum di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (10/11/2012).

Tiba di lokasi pameran, SBY langsung meninjau kendaraan perang karya putera-puteri Indonesia, PT Pindad. Sambil meninjau Presiden dan rombongan diantaranya Menteri Perindustrian, Menteri Pertahanan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki (Ahok) menerima penjelasan mengenai alutsista yang dipamerkan.


Dalam kesempatan ini pula, Presiden SBY memberikan nama untuk kendaraan taktis perang yang baru diproduksi. Kendaraan Taktis Intai itu diberi nama Komodo oleh Presiden.

"Kendaraan taktis karya putera-putera bangsa Indonesian yang akan menjadi kendaraan taktis nasional. Saya beri nama Komodo," ujar Presiden, sembari menandatangani pemberian nama tersebut.

Harapannya, menurut SBY, kendaraan taktis ini bisa seperti hewan komodo yang perkasa, kendaraan ini pun menjadi kendaraan perang yang berdaya tempur tinggi untuk menjaga NKRI.


"Komodo binatang perkasa. Semoga kendaraan taktis ini bisa bertempur dan membuat daya bagi Indonesia," pesan SBY.
 
Sumber : Tribunnews

Perwira Australia Kagumi Kemajuan Alutsista Indonesia


Australia Takjub Perkembangan Alutsista RI
10 November 2012, Jakarta: Delegasi Australia mengagumi perkembangan alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia yang cukup pesat. Perwira Siswa (Pasis) Sesko AD dari Australia, Major Jason Hewerdine, saat berkunjung ke Pameran Indo Defence mengatakan ketakjubannya.)

"Merupakan sebuah pengalaman yang luar biasa bagi saya untuk datang ke pameran ini. Karena selain untuk menambah wawasan tentang perlengkapan militer terbaru, juga khususnya untuk melihat langsung produk-produk teknologi terbaru dari industri pertahanan Indonesia," kata Jason, di Jakarta, Jumat (9/11).)

Kunjungan Jason ke Indo Defence merupakan permintaan dari rekannya di Sesko AD untuk melihat perkembangan teknologi militer terbaru. Tugas sebagai utusan ini diperolehnya berkat pengetahuan Jason yang lebih di bidang arhanud, infanteri, dan kavaleri.)


Sejumlah produk alutsista yang menarik perhatian Jason antara lain senjata laras panjang dan peluru PT Pindad yang kini telah digunakan oleh militer AS sebagai produk unggulan. Dia juga senang saat melihat kendaraan taktis Panser 6x6 Anoa yang sukses menggaet minat Malaysia untuk membeli sebanyak 32 buah.

Jason juga menyatakan apresiasinya terhadap perkembangan alutsista TNI yang dinilainya pascareformasi kian membaik. Ini terlihat dari upaya TNI untuk terus memodernisasi peralatan militernya sesuai dengan tugas pokok TNI untuk mengamankan dan menjaga kedaulatan Indonesia. Pameran yang sudah masuk hari ketiga ini tak hanya menyedot perhatian para pengunjung lokal, pengunjung mancanegara juga bersemangat untuk berkunjung.

Sebanyak 600 peserta pameran dari 42 negara dengan beragam produk mulai dari persenjataan hingga produk-produk pendukung industri pertahanan ini memang dipersiapkan untuk menjamu tamu-tamu baik dari kalangan militer, profesional, bahkan umum. Beberapa industri pertahanan nasional utama di Indonesia ikut ambil bagian memamerkan produk-produknya dalam pameran ini, seperti PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia.

Sumber: Koran Jakarta

SBY Resmikan Kendaraan Taktis Baru Pindad Hari Ini


foto
Presiden SBY berpidato di Gedung Parlemen Inggris di London, Inggris, Kamis (1/11). REUTERS/Oli Scarff/Pool
 TEMPO.CO , Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan kendaraan taktis baru produksi PT  Pindad. “Besok akan ada acara penamaan untuk rantis baru ini oleh presiden,” ujar Direktur Utama PT. Pindad Adik Avianto Soedarsono kepada Tempo, Jumat, 9 November 2012.

Ide pembuatan kendaraan taktis 4x4 seberat 75 ton itu muncul pada 2011. “Waktu itu kami dapat pengarahan untuk menyiapkan kendaraan taktis 4x4 tiga perempat ton buatan kami,” kata Adik. Ketika itu, SBY sempat menaiki kendaraan sejenis buatan Prancis. “SBY bilang Indonesia harus punya yang seperti itu,” ujar dia.

Untuk itu, Pindad kemudian diminta menyiapkan kendaraan taktis. Selang setahun, kendaraan itu rencananya diberi nama oleh presiden. Namun Adik enggan membocorkan nama yang akan diberikan SBY. “Masa baru diberi nama besok, sudah ada di Koran pagi,” ujar dia.

Terdapat empat jenis kendaraan taktis 4x4 ini. Dari keempat tipe itu, ada satu jenis yang menjadi kendaraan pengangkut Mistral, rudal asal Prancis. Sedangkan yang lainnya berupa kendaraan pengintai dan pendobrak yang dilengkapi dengan radar.

SBY sendiri rencananya hadir dalam upacara pemberian nama kendaraan taktis ini pada pukul 09.00 WIB hari di JI Expo Kemayoran. Selain itu, SBY akan menutup perhelatan Indodefense yang sudah digelar selama empat hari sejak 7-10 November 2012.

Pameran Indodefense dihadiri perwakilan dari 42 negara, dan 603 perusahaan. Perusahaan tersebut hadir dari seluruh penjuru dunia, dari Asia, Afrika, Eropa Amerika dan Australia. Pameran ini akan dibuka untuk umum dengan tiket Rp 50.000.
sumber :Tempo

Pindad Produksi Tarantula

Panser Canon Pindad (IST)


Panser Canon Pindad (IST)
itoday - Akhirnya kepastian PT.Pindad memproduksi panser canon asal Korea Selatan yang dikenal dengan sebutan 'Tarantula'.

Kepastian tersebut diperoleh itoday, Jum'at (9/11) ketika berkunjung ke stand BUMN di Indo Defence 2012 yang diadakan di Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, Jakarta Pusat.

Legal & Public Relation Manager PT.Pindad, Tuning Rudyati mengatakan, memang betul bahwa Pindad akan memproduksi panser canon asal Korea Selatan, sebagai bagian dari perjanjian transfer of technology (ToT) yang dibuat Pemerintah Indonesia dengan Korea Selatan.



"Pemerintah membeli 22 panser canon Tarantula dari Korea Selatan, dimana 11 di antaranya langsung didatangkan dari Korea Selatan, dan sisanya akan diproduksi di Pindad, " ungkapnya.

Penjelasan Tuning juga menjelaskan mengapa pihak CMI Defense Belgia, mengklaim bahwa pihaknya akan memasok turret dan laras kaliber 90 mm untuk Tarantula Pindad. Padahal sebelumnya, turret dan laras ini digunakan Pindad dalam pengembangan panser canon yang didesain dari basis panser Anoa, namun pada akhirnya gagal dikembangkan karena pemerintah lebih memilih membeli barang dari Korea Selatan.

Sumber :itoday

Irak dan Iran Kepincut Produk Pindad


PT Pindad (IST) 
PT Pindad (IST)
itoday - Negara Timur Tengah terkenal akan royalitasnya membeli persenjataan berkualitas bagus dalam jumlah yang sangat besar. Belakangan negara dari Timur Tengah yang mulai rajin membeli persenjataan adalah Irak dan Iran.

Kepada itoday, Jum'at (9/11) Legal & Public Relation Manager, Tuning Rudyati mengatakan, Irak sudah menyatakan minatnya membeli produk Pindad, walau belum disebutkan jenis produk dan jumlahnya.

"Irak sudah datang ke Bandung (PT.Pindad-red) dan menyatakan minatnya kepada produk kami, namun belum ada kesepakatan," jelas Tuning.



Iran pun tak mau kalah dengan tetangganya yang pernah berseteru itu. Negara yang dipimpin Ahmadinejad ini langsung mengirimkan wakil menteri pertahanannya (Wamenhan) ke stand BUMN Strategis asal Bandung ini, Jum'at (9/11) di pameran Indo Defense 2012.

"Wamenhan Iran datang ke stand kami (Pindad), untuk melihat produk-produk yang dibuat Pindad, dan kami memberikan beberapa presentasi produk kepadanya, " ujarnya.

Sekedar informasi, kunjungan Iran ke Pindad ini ternyata bukan yang pertama kalinya dilakukan. Pihak Pindad mengungkapkan, ketika Indo Defense 2008 di Lanud Halim Perdanakusumah, Iran sudah datang menandatangani kontrak pembelian magazin senjata dengan Pindad, namun kontrak itu dibatalkan Pemerintah Indonesia karena masalah politis.

Melihat situasi politik Indonesia-Iran yang saat ini terus membaik, Pindad berharap kesempatan kali ini dapat memberikan keuntungan bagi pihaknya.

Sumber : itoday

Ini Dia Kabar Baik dari Pindad


PT Pindad (IST)

PT Pindad (IST)
itoday - Selain kepastian memproduksi 11 unit panser canon dari Korea Selatan sebagai bagian dari transfer of technology (TOT), ada kabar baik lainnya dari PT.Pindad (Persero).

Kepada itoday di Pameran Indo Defense 2012, Jum'at (9/11), Legal & Public Relation Manager PT. Pindad, Tuning Rudyati mengatakan bahwa versi terbaru panser Anoa versi 2, yang sudah menambahkan armoured dan RCWS sudah siap diproduksi.

"Kami sudah bekerjasama dengan ST Kinetics dan Selex untuk pengadaan RCWS Anoa 2," ungkapnya.


ST Kinetics sendiri mengiyakan informasi dari Pindad sendiri, namun tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai apa-apa saja detil kerjasama dua perusahaan ini dan menyerahkan semuanya ke pihak Pindad.

Namun hal sedikit berbeda disampaikan oleh Selex Galileo, yang mengatakan bahwa belum ada kesepakatan antara Selex dengan Pindad. Namun Selex tetap menyatakan bahwa mereka saat ini sedang melakukan penawaran berbagai produknya ke Pindad, dan berharap bisa bekerjasama dengan BUMNIS asal Bandung ini.

"Saat ini kami sedang menawarkan produk Selex Galileo kepada Pindad, " ungkap Product Marketing Manager International, Lucarini Massimo.

Pindad sendiri mengakui sudah siap untuk memproduksi panser Anoa versi terbarunya jika pemerintah memesannya.

Sumber : itoday

Ratusan Peluru dan Peledak Tersebar di PRJ Kemayoran


 
  Pameran Indo Defence 2012 (Agung P/ detikcom)
Jakarta - Indo Defence Expo and Forum 2012 tengah berlangsung di Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran, Jakarta Pusat. Acara yang dibuka pada Rabu (07/11/2012) lalu ini akan dibuka hingga Sabtu (10/11/2012) mendatang.

Lebih dari 550 perusahaan dari 50 negara dan 25 paviliun negara mengisi stand yang tersebar dari Hall A hingga hall D ini. Setiap stand memamerkan produk unggulan masing-masing.

Dari peluru, bom, roket, senjata militer, tank perang, perahu karet anti peluru hingga helikopter tersebar menghiasi arena PRJ. Ratusan pengunjung tidak menyia-nyiakan moment ini. Mereka tampak berfoto disamping peralatan tempur tersebut.

Salah seorang pengunjung mengaku cukup senang dengan adanya acara ini. "Ini keren banget. Saya bisa foto di dalam mobil TNI dan helikopter Pegassus," ucap salah seorang pengunjung, Soni (22).

Soni yang tinggal di daerah Tangerang ini sengaja menyempatkan diri untuk mengunjungi Indo Defence Expo karena ketertarikannya pada dunia kedirgantaraan. Dia berharap event ini akan menjadi agenda rutin agar para peminat dunia kedirgantaraan, kelautan maupun ketahanan darat yang tidak tergabung dalam TNI juga dapat melihat seperti apa perlengkapan ketahanan negara.

"Apalagi ini gratis, saya besok mau ke sini lagi ajak teman-teman," tandasnya.

Sumber : detik

BUMN Pembuat Pesawat Terbang Ini Kebanjiran Order di 2013


Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) siap melakukan kontrak terbaru untuk membuat pesawat. Lima kontrak untuk membuat 5 pesawat dengan jenis yang berbeda siap dilakukan tahun 2013.

"Tahun depan ada 5 kontrak yang akan kita lakukan," ungkap Asisten Direktur PT DI Sonny Saleh Ibrahim saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Kamis (7/11/2012).

Lima kontrak yang dimaksud salah satunya adalah pembuatan pesawat Cassa jenis CN 235. Pesawat yang mampu terbang dengan ketinggian 25.000 kaki dan dengan kecepatan 245 kt/454 km/jam ini rencanya akan diproduksi 2 unit.

"Ada 5 pesawat Cassa, 2 untuk CN 235, 2 untuk CN295 dan 1 untuk C212-400," katanya.


Selain pesawat jenis Cassa, PT DI juga akan memproduksi 25 Helikopter dan 1 unit pesawat Superpuma. Rencananya jumlah investasi yang meliputi 5 kontrak yang akan dilakukan di tahun 2013 ditaksir sebesar Rp 3 triliun.
"Nilai kontraknya Rp 3 triliun untuk 5 kontrak yang akan kita lakukan di 2013. Ada 5 pesawat jenis Cassa, 25 Helikopter dan 1 Superpuma," cetusnya.

Sumber : detik

PT Pindad Siap 'Serbu' Irak


Jakarta - PT Pindad (Persero), BUMN yang bergerak memproduksi alat tempur siap menyerbu pasar Irak. Rencana ini akan segera terealisasi dalam waktu dekat.

"Ini adalah himbauan dari Pak Dahlan Iskan untuk ekspansi ke sana," tutur staf ahli PT Pindad (Persero) Teguh saat ditemui detikFinance dalam acara Indo Defence di JIE Kemayoran Jakarta, Jumat (8/11/2012).

Menurutnya, Dahlan Iskan terinspirasi oleh Pasukan Garuda yang saat ini sedang bertugas di Libanon. Dahlan Iskan berpendapat mengapa Indonesia tidak menjual senjata buatan Pindad ke Irak.

"Pak Dahlan terinspirasi Pasukan Garuda di Libanon dan ada peluang untuk menjual kesana," katanya.


Rencana ini masih menunggu perjanjian bilateral antara Indonesia dan Irak. Jika perjanjian berjalan mulus, maka PT Pindad (Persero) siap memasarkan semua jenis produknya ke negara rawan konflik tersebut.

"Sudah ada delegasi dari Irak yang datang kepada kami (Pindad). Tinggal menunggu agreement saja dari Irak dan Indonesia. Selain itu Pindad harus selesai juga memenuhi kuota kebutuhan TNI sampai 60% baru kami bisa jual kesana," cetusnya.


Sumber :detik

Tuesday 6 November 2012

Robot Kapal Tanpa Awak UGM Dilirik TNI AL


Robot kapal tanpa awak karya mahasiswa UGM berhasil meraih juara II dalam Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2012 yang diselanggarakan Universitas Diponegoro (UNDIP) di Pantai Kartini Jepara pada 30 Oktober lalu.(Foto: UGM)

6 November 2012, Yogyakarta: Diikuti lebih dari 40 perguruan tinggi di Indonesia. Beberapa diantaranya seperti Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Surabaya, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Universitas Hasanuddin, UGM, dan Universitas Indonesia. Dalam kontes tersebut mempertandingkan dua kategori yaitu autonomous dan remote controle.

Robot yang diberi nama Safinah One ini berhasil menang dalam kategori Autonomous. Dikembangkan dari kolaborasi antara mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik dan Jurusan Elektronika dan Instrumentasi FMIPA yaitu Tito Garry Surya (ELINS), Ardi Wiranata (T. Mesin), Malik Khidir (ELINS), Erwhin Irmawan (ELINS), Iqro Kurniawan (ELINS), Singgih Adhi Susila (T. Mesin), Ardi Wiranata (T. Mesin), M. Irfan Riyadi (T. Mesin), dan Febry Mulia Wardhana (T. Mesin).

Ketua tim robot, Malik Khidir menyebutkan robot Safinah One merupakan robot kapal tanpa awak yang dirancang untuk dapat digunakan memantau serta menjaga pertahanan dan keamanan wilayah perairan laut Indonesia. Robot ini dapat melaju hingga jangkauan 1 kilometer “ Idenya kami membuat robot yang bisa dipakai sebagai media untuk mengawasi wilayah laut Indoensia terutama wilayah perbatasan menggantikan prajurit yang berpatroli,” ungkapnya Senin (5/11) di Lembah UGM saat melakukan demo uji coba robot dihadapan para wartawan.

Robot Safina One dirakit dari berbagai komponen seperti single board computer (SBC), motor Brushless, elektronic speed control (ESC) dengan daya 2.200 kilovolt, mikrokontroler mbed, serta radiator. Juga lengkapi dengan dua buah kamera untuk melihat kondisi sekitar. “Untuk bahan bakar menggunakan3 buah baterai litium poliner dengan tegangan 12 volt,” jelasnya sembari menambahkan bahwa robot dapat dijalankan dengan dua menu yaitu dengan maupun tanpa remote controle.

Menurut penuturan Malik penggunaan SBC sebagai pemroses data dan citra menjadi keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki oleh tim lainnya. Dengan memakai SBC selain bersifat efisien karena tidak memakan tempat juga mengurangi berat beban dan tentunya lebih murah. “Kalau tim yang lain masih menggunakan laptop, jadi memakan tempat,” katanya.

Disebutkan Malik dalam kontes tersebut robot diharuskan melewati dua tahapan tes yakni tes lintasan speed dan maneuver. Dalam lintasan speed robot Safinah One merupakan satu-satunya robot yang berhasil sampai hingga garis finish. “ Speed tes dilakukan di laut yaitu di Pantai Kartini. Tantangannya cukup berat, selain cuaca yang tidak bersahabat, ombaknya juga besar dan anginya cukup kencang jadi sangat mempengaruhi kestabilan kapal. Tapi, alhamdulilah robot kita satu-satunya yang bisa mencapai finish dalam waktu 24 detik,” urainya.

Robot buatan mahasiswa UGM tersebut memiliki berat sekitar 11 kilogram. Dengan bobot yang cukup berat tersebut, menurut Malik menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kestabilan robot kapal.

Ditambahkan Tito Garry , rangka robot Safina One terususn dari fiber yang memanfaatkan fiber sisa dari mobil Semar UGM. Sementara untuk komponen utama seperti SBC, motor dan ESC masih diimpor dari Amerika Serikat. “ Beberapa komponen memang harus didatangkan dari luar negeri karena belum diproduksi di Indonesia,” terangnya sembari menambahkan pembuatan robot menghabiskan biaya riset sebesar Rp. 10 juta.

Kini Tito dan kawan-kawan tengah menjajaki kerjasama dengan TNI AL untuk mengembangkan robot kapal tanpa awak yang dapat digunakan untuk mengawasi wilayah perairan Indonesia. Robot tersebut akan dimodifikasi dengan melakukan sejumlah penambahan komponen dan diharapkan dapat menjangkau seluruh wilayah pantai Indonesia. “Kedepan akan kita tambahkan teropong, radar, dan menggunakan bahan bakar yang harapannya bisa menjangkau hingga 30 kilometer,” ujar Tito.

Robot yang telah dimodifikasi tersebut rencananya akan dilombakan dalam kontes robot internasional yang akan digelar Juli 2013 mendatang di Virginia.

Sumber: UGM

Pesawat C-295 TNI AU Dilirik Thailand




Pesawat C-295M/CN-295  TNI AU (photo : Peter Tonna)

Sindonews.com - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) atau Royal Thai Air Force (RTAF) Thailand Marshal Prajin Juntong melakukan kunjungan ke Angkatan Udara (AU) Indonesia, di Mabes AU.
Dalam kunjungan tersebut, Marshal Prajin Juntong memuji armada udara yang dimiliki Indonesia, khususnya pesawat angkut sedang C-295.
"Pada hari pertama telah melakukan kunjungan di Mabes AU, diterima Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, serta melakukan kunjungan di Mabes TNI diterima Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono," demikian keterangan pers yang diterima Sindonews dari Penerangan Lanud Halim, Selasa (6/11/2012).
Pada hari ke dua Prajin Juntong didampingi Marsekal TNI Imam Sufaat dan Komandan Lanud Halim Marsma TNI Adang Supriyadi, melakukan kunjungan di Lanud Halim Perdanakusuma.
Sebelum terbang kembali ke Thailand, Marshal Prajin menyempatkan melihat langsung pesawat C-295 dari Skuadron Udara 2 Wing 1 LanudHalim.
Dalam kesempatan itu, dia dan Imam Sufaat menaiki C-295 di dalam kokpit, serta menerima penjelasan tentang pesawat C-295 dari Komandan Skadron Udara 2 Letkol Pnb Elistar Silaen. 
Selesai kunjungan di Halim, Kasau Thailand tersebut bersama rombongan kembali ke Thailand menggunakan Pesawat Udara Air Bus A 310-300 HS-TYQ Royal Thai Air Force.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat angkut sedang C-295 merupakan pesawat produksi Airbus Military, buatan Spanyol.
 
Sumber : SindoNews

TB Hasanudin Belum Mengetahui Rencana Pembelian Jet Latih T-50


T-50 Golden Eagle. (Foto: ROKAF)

Jakarta: TNI AU berencana membeli 16 jet tempur T-50 sebagai pengganti pesawat Hawk MK-35. "Ini rencana lama," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Azman Yunus, Senin, 5 November 2012.

Jet tempur MK-35 yang beroperasi di Madiun, Jawa Timur, rencananya akan dipensiunkan. "Kami ganti karena sudah tua," kata Azman. Pesawat T-50 sendiri ditargetkan hadir di Indonesia pada 2014 mendatang.

Tapi, para anggota DPR mengaku belum mengetahui rencana penggantian jet tempur Hawk. "Saya belum pernah dengar, kami tidak pernah diberitahukan merek atau jenis pesawatnya," ujar Wakil Ketua Komisi Pertahanan, Tubagus Hasanudin. Politikus PDIP ini mengatakan hanya tahu soal rencana pembelian sejumlah suku cadang untuk jet tempur Hawk.

Sumber: TEMPO

Menhan: Tank Leopard akan ditangani TNI AD


Menhan: Tank Leopard akan ditangani TNI AD
Tank Leopard. www.militaryphotos.net

100 Tank Leopard pesanan TNI akan datang secara bertahap mulai tahun ini. Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pengelolaan tank itu akan diserahkan kepada TNI AD selaku pengguna.

"Nanti akan ditangani oleh kesatuan angkatan darat. Karena nanti yang akan menggunakan adalah mereka," ujar Purnomo di Gedung Kemhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (6/11).


Purnomo menjelaskan, penempatan tank itu juga diserahkan kepada TNI AD. "Tetapi ada koordinasi dengan Kemhan nanti," kata dia.

Selanjutnya, kata Purnomo, pemerintah telah memesan 100 unit tank dan 50 panser. "Saya kira itu cukup untuk menambah kekuatan angkatan darat," ucap dia.

Saat ini, tambah Purnomo, pemerintah telah menerima dua unit tank sebagai pesanan awal. "Ada dua jenis. Satu heavy metal tank, yang satunya medium metal tank," pungkas dia.
sumber : Merdeka

PT. Len Industri Konsisten Dukung Pembangunan Industri Pertahanan



JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menerima Direktur Utama PT. Len Industri (Persero) Abraham Mose, Selasa (6/11) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT. Len Industri (Persero) Abraham Mose yang didampingi sejumlah jajaran Direksi PT. 
 
Len Industri (Persero) yang baru menyampaikan bahwa di PT. Len Industri (Persero) akan tetap konsisten mendukung pembangunan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
 
“PT. Len Industri (Persero) setelah organisasi baru tetap konsisten, karena PT. Len Industri (Persero) mempunyai satu unit bisnis tersendiri khusus mengurus defence”, tutur Abraham Mose kepada Menhan. Abraham Mose yang sebelumnya menjabat Direktur Pemasaran PT. Len Industri (Persero) periode 2007-2012, baru menjabat sebagai Direktur Utama PT. Len Industri (Persero) pada tanggal 28 Agustus 2012
.
Saat menemui Menhan, dalam kesempatan tersebut Abraham Mose memperkenalkan beberapa Direksi yang baru di jajaran PT. Len Industri (Persero) antara lain Direktur Pemasaran Adi Sufiadi Yusuf Abdurrajak, Ir. M.Eng., Direktur Teknologi & Produksi Darman Mappangara, M.Eng.Sc. dan Direktur Administrasi & Keuangan Andra Yastrialsyah Agussalam, Drs. MBA.

Selain dalam rangka memperkenalkan diri, Abraham Mose juga menyampaikan beberapa program - program strategis PT. Len Industri (Persero) dan kesiapannya sebagai Led Integrator di bidang defence electronic sesuai dengan peraturan pemerintah terkait dengan industri pertahanan.

Dijelaskannya, bahwa kegiatan PT. Len Industri (Persero) selain sudah melakukan pekerjaan yang sifatnya maintenance dan dukungan dengan TNI, PT. Len Industri (Persero) juga melaksanakan kegiatan – kegiatan yang sifatnya kerjasama baik di bidang penelitian, pengembangan dan rekayasa maupun manufacturing.

Turut mendampingi Menhan dalam kesempatan tersebut, Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirjen Pothan Kemhan) Dr. Pos M Hutabarat, Ph.D,   Staf Ahli Menhan Bidang Teknologi dan Industri  Dr. Ir. Anne Kusmayati, M.Sc.    dan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan (Kapuskom Publik Kemhan) Kolonel Kav. Bambang Hartawan, M.Sc. 

Sumber : DMC

Analisis : Dibalik Salam Hangat Inggris



ANALISIS-(IDB) : Kunjungan kenegaraan Presiden Sby ke Inggris tanggal 30 Oktober hingga 03 Nopember 2012 dinilai sangat istimewa dengan perjamuan khusus Ratu Inggris Elizabeth dan Istana Buckingham.  

Pertanyaannya tentu apa sebenarnya magnet yang memberikan rasa hangat dan akrab dalam bingkai kunjungan seorang pemimpin negeri kepulauan berpenduduk ke 4 terbesar didunia ini ke Inggris.  Tak lain dan tak bukan adalah madu alutsista. Siapa sih yang tak tergiur dengan modernisasi alutsista RI, hampir semua “semut” berdatangan menawarkan jualannya agar bisa mencicipi madu alutsista yang dikucurkan itu.  Terbukti jua ratusan perusahaan dari 50 negara akan hadir pada Indo Defence yang digelar 7-10 Nopember 2012 di Kemayoran Jakarta.

Rasanya memang tidak lengkap jika bumbu masak yang bernama Inggris tidak disertakan dalam aneka macam menu alutsista yang sudah dan sedang serta akan dipesan oleh Indonesia.  Dari kawasan Asia, Cina dan Korsel mewakili rudal C705, QW3 dan C802, 3 kapal selam Changbogo, 70 Howitzer KH178 dan 16 jet tempur taktis T50 Golden Eagle.  Rusia sudah lebih dulu merapat dengan 1 skuadron Sukhoi, 70 Tank amfibi BMP3F, 30 Panser amfibi BTR80A, 1 simulator Sukhoi, rudal Yakhont.  Kemudian Paman Sam membuka diri untuk  34 F16 blok 52, 8 Apache, 12 Sea Sprite dan rudal Maverick.  Brazil sudah kulonuwun dengan menyerahkan 4 Super Tucano dari pesanan 16 unit, 40 unit MLRS Astross II.  Perancis dengan rudal Exocet Blok 3, Howitzer Caesar.  Jerman dengan 120 MBT Leopard, 60 Tank Marder dan 16 pesawat latih Grobb.
Kemegahan Sambutan Itu
Dalam perjalanan belanja alutsista RI, kesannya Inggris kok ditinggalkan atau karena masih punya luka hati ketika pesanan Hawk 100/200 ditinggal begitu saja di Thailand akhir abad lalu.  Bayangkan kita pesan 40 Hawk tapi kloter terakhir ditelantarkan begitu saja oleh pilot Inggris.  Luka belum sembuh, luka lagi karena Scorpiondan Hawk dilarang dipakai dalam konflik Aceh tahun 2003 lalu.  Yang terakhir ini mungkin yang paling berbekas karena ternyata arogansi negeri Mama Ely itu seperti menikam dari belakang.

Tapi ya sudahlah, mengingat masa lalu yang haru biru itu tak jua apik jika dijadikan barometer dendam tak berkesudahan.  Pelajaran yang didapat dari itu adalah tidak lagi didikte dalam pasal dan ayat perjanjian kerjasama melainkan minimal setara karena ini adalah transaksi halal, barang halal sehingga ketika sudah dibeli mestinya tidak ada syarat dilarang pakai karena terkait separatis.  Selain itu belanja dari berbagai sumber produksi juga memberikan keyakinan untuk tetap eksis dalam memakai alutsista.

Lalu ada pertanyaan, apakah segitu aja nilai yang mau dibelanjakan untuk alutsista made in Inggris.  Apakah hanya untuk semacam rudal starstreak atau light fregat dan suku cadang Hawk padahal sambutan manis Mama Ely sangat luar biasa.  Lalu bagaimana dengan perjalanan sales 24 jet tempur Typhoon yang sudah beredar luas di media Inggris beberapa bulan lalu ketika David Cameron “menghadap” Sby di Jakarta.

Logika diplomasinya juga bernilai lebih misalnya dengan membandingkan kunjungan Kanselir Jerman beberapa waktu lalu ke Jakarta.  Jerman datang menjemput bola ketika petinggi Kemhan berkunjung dan berminat dengan MBT Leopard.  Tetapi Sby kan tidak perlu lagi ke Jerman.  Ini beda dengan Inggris, David Cameron datang 11-12 April 2012 membawa order 24 typhoon.  
 
Kalau hanya untuk rudal Starstreak gak level lah seorang pemimpin tertinggi Inggris harus menyambangi Jakarta, cukup Menhannya saja.  Lalu kunjungan balasan akhir bulan lalu sampai awal bulan ini, releasenya lagi-lagi rudal starstreak dan light fregat.  Masak Cuma segitu aja.  Mungkin saja 24 typhon itu di hidden dulu untuk release pemberitaan atau bisa saja waktu penyampaiannya tidak usah terburu-buru untuk menghindarkan arm race di kawasan ini.  Soalnya belanja alutsista kita yang revolusioner ini menjadi intipan intelijen tetangga .

Sambutan yang luar biasa di Inggris mulai dari Mama Ely sampai bos Arsenal bahkan Walikota London juga ikut sibuk memberikan apresiasi hangat mengindikasikan hasrat kuat bahwa Inggris sedang membujuk RI untuk membeli 24 jet tempur Typhoon atau bahkan sudah ada kesepakatan tapi tidak untuk konsumsi publik dulu utamanya untuk menjaga jantung jiran tidak berdebar keras.  Sby kan selalu berada dalam patron itu misalnya ketika Menhan AS menawarkan 6 F16 blok 52 tahun 2009,  lalu Sby menyampaikan bahwa anggaran belum ada untuk itu.  Lalu tahun 2011 ada tawaran 24 jet tempur F16 second,  jawabannya: bungkus.
Bukan hanya untuk Rudal Starstreak
Bisa jadi release 24 jet tempur Typhoon ini untuk konsumsi tahun depan dan pesawatnya pun baru datang tahun 2016.  Bisa jadi memang tak perlu jua dipublikasi luas seperti yang dicontohkan dengan pengadaan MLRS Astross II dari Brazil yang jauh dari publikasi.  Yang jelas kan tidak mungkin hanya dengan pesanan 34 F16, 16 Super Tucano, 16 T50, 6 Sukhoi lalu berhenti sampai disitu.  Okelah, boleh jadi ada tambahan 16 Sukhoi lagidalam MEF tahap 2 tetapi itukan untuk kebutuhan 2 skuadron jet tempur kelas berat.  Lha yang kelas medium kan perlu diperkuat misalnya untuk penggantian F5E.

Apapun itu tentu jika 24 jet tempur Typhoon Inggris jadi mengisi skuadron tempur TNI AU merupakan kado yang membanggakan.  Mimpi kita di MEF kedua periode 2015-2019 makin mendekati real dengan 32 Sukhoi, 40 F16 Blok 52 dan 24 Typhoon merupakan kombinasi satuan pemukul udara yang saling mengisi dan melengkapi.  Secara feeling sambutan hangat Mama Ely dan “keponakannya” PM David Cameron menjamu tamunya dari Indonesia memberikan sinyal kuat tentang rencana masa depan alutsista buatan Inggris yang digadang-gadang itu.  Ongkos sambutan itu tentu tidak sepadan jika dibandingkan dengan hanya belanja starstreak, suku cadang Hawk dan light fregat.  Ya kan ?

Sumber : Analisis

Tiga Kapal Ex-Brunei Dibeli dengan Nilai 20% dari Harga Jual


Tiga kapal ex Nakhoda Ragam class (photo : Graham Edwards)

IndonesiaBakal Miliki Frigate Inggris
LONDON – Indonesia bakal memiliki tiga kapal perang canggih jenis multi role light Frigate dari Inggris. Dengan tambahan kapal ini, TNI kini memiliki alutsista yang bisa diandalkan untuk menjaga setiap jengkal wilayah NKRI dari ancaman musuh. Tiga Frigate itu dibeli Indonesia sebesar 20% dari harga jual.
“Inggris mendukung penuh upaya Indonesia menjaga keamanan dan memperkuat pertahanan,” kata Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro kepada Investor Daily di London, Jumat (2/11).
Sehari sebelumnya, Menhan Indonesia dan koleganya Menhan Inggris Philip Hammond menandatangani nota kesepahaman bidang pertahanan di kediaman Perdana Menteri Inggris David Cameron di Downing Street No 10, London, Inggris.
Penandatanganan itu disaksikan oleh Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Nota kesepahaman itu merupakan sinyal semangat dan keinginan kedua pihak untuk mengembangkan kerja sama keamanan dan pertahanan di masa akan datang. Kerja sama Indonesia-Inggris telah dimulai sejak 1997 saat keduanya berjanji untuk mempererat kerja sama.
Kapal multi role light Frigate yang akan dibeli dari Inggris, kata Purnomo, awalnya hendak dibeli Brunei Darussalam. Namun, negara kecil itu kemudian membatalkan pembelian dengan alasan tidak terlalu dibutuhkan. “Kita beruntung bisa membeli Frigate itu karena harganya hanya 20% dari harga jual kepada Brunei,” kata Purnomo.
sumber :InvestorDaily

Korsel Ingin Jalin Kerjasama Penelitian Bidang Pertahanan dengan Indonesia



JAKARTA-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) Sjafrie Sjamsoeddin menerima President of Korea Institute for Defense Analyses (KIDA) Lt. Gen (Ret) Bang Hyo Bok, Senin (5/11) di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta. 
 
Kunjungan ini dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama antara kedua negara yang saat ini sudah terjalin baik dan semakin meningkat. Dalam kesempatan ini, President of KIDA menyampaikan harapannya untuk dapat menjalin kerjasama penelitian di bidang pertahanan antara institusi penelitian dari kedua negara.
 
President of KIDA, mengatakan saat ini hubungan kerjasama pertahanan antara Korea dan Indonesia semakin meningkat, untuk itu diperlukan suatu usaha untuk membuat hubungan tersebut dapat lebih efektif dan efisien. 
 
Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan kerjasama antara institusi penelitian seperti institusi KIDA dengan institusi penelitian di Indonesia. 

Menurutnya, kerjasama dapat dilakukan dengan melalui berbagai metode seperti penyelenggaraan seminar bersama yang membahas isu - isu yang memang menjadi pusat perhatian kedua negara, ataupun penyelenggaraan pelatihan bersama oleh para peneliti dari kedua negara untuk dapat berlajar dan berdiskusi bersama. 
 
President of KIDA menjelaskan, KIDA merupakan sebuah institusi yang ditempati oleh hampir 450 pemegang gelar akademis Master dan Doctor khususnya peneliti bidang pertahanan, militer, strategis dan juga bidang pengadaan. “Kami kedepannya sangat berharap dan akan secara aktif menjalin hubungan dengan institusi penelitian di Indonesia, sehingga hubungan kerjasama antara kedua negara bisa ditingkatkan satu tingkat lagi”, ungkapnya.

Lebih lanjut President of KIDA, menyampaikan keyakinannya bahwa kedepan kerjasama kedua negara akan semakin meningkat. Terlepas dari hubungan kenegaraan antara kedua negara, secara pribadi Lt. Gen (Ret) Bang Hyo Bok menyampaikan bahwa dirinya memiliki perhatian yang sangat tinggi terhadap Indonesia, khususnya karena Indonesia memilki peran geopolitik yang sangat strategis baik di kawasan regional maupun Internasional dan juga karena potensi petumbuhan yang dimiiki Indonesia untuk dapat lebih maju kedepan.

Menurutnya, jika kedua point tersebut diatas dapat saling melengkapi dengan positif, maka kedepan Indonesia akan menjadi negara yang besar, tidak hanya di kawasan Asia Tenggara namun juga di kawasan Asia dan juga panggung Internasional.

Menanggapi President of KIDA, Wamenhan RI menyampaikan bahwa memang perkembangan hubungan kerjasama Indonesia dan Korea khususnya di bidang kerjasama pertahanan saat ini dalam posisi yang paling tinggi. Hubungan antara kedua pemimpin negara sampai dengan Menhan dan sampai pada tingkat operasional serta hubungan antar perwira berjalan sangat baik, komunikasi personel dan komunikasi institusi dari kedua negara juga sangat intensif.

Menurut Wamenhan, dengan kunjungan President of KIDA ke Kemhan RI ini, maka tentunya juga akan menambah jumlah dari kualitas kerjasama antara kedua negara khususnya kerjasama di bidang pertahanan. “Semoga kunjungan bapak bisa bermanfaat bagi kedua negara dan kedua institusi”, ungkap Wamenhan. Terkait dengan kerjasama penelitian di bidang pertahanan, Wamenhan RI menyampaikan sangat menyambut baik keinginan dari President of KIDA tersebut.
 
Wamenhan merekomendasikan agar KIDA dapat menjalin kerjasama dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, untuk itu Kemhan akan menfasilitasi agar President of KIDA bersama delegasi dapat melakukan kunjungan ke Lemhannas. Wamenhan RI menjelaskan, Lemhannas merupakan institusi kajian di Indonesia yang terdiri dari berbagai pakar - pakar disiplin ilmu tidak hanya di bidang pertahanan tetapi juga pada skala nasional.

Disamping sebagai institusi kajian, Lemhannas juga merupakan institusi yang membekali dan mendidik para eksekutif baik itu dari pemerintah maupun juga para kalangan bisnis dan politisi serta LSM, untuk mendapatkan suatu persamaan formulasi berpikir pada skala nasional dalam menghadapi permasalahan - permasalahan lingkungan regional dan global. Turut mendampingi Wamenhan RI dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan (Kabadiklat Kemhan) Mayjen TNI Suwarno, S.I.P., M.Sc dan Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin.

Sumber : DMC