Pages

Wednesday 26 March 2014

50 APC BTR 4 Ukraina untuk Indonesia

 
Indonesia Pesan 50 BTR 4 ke Ukraina
Indonesia Pesan 50 BTR 4 ke Ukraina
Ukraina mengumumkan adanya kontrak baru dari perusahaan  “SpetsTechnoExport” untuk pengiriman 50 kendaraan lapis baja APC BTR-4 untuk Angkatan Laut Indonesia. Indonesia merupakan negara kedua yang membeli BTR-4, setelah Irak menandatangani kontrak pasokan 420 BTR-4 tahun 2009 dengan nilai kontrak $457.5 juta.
Di akhir tahun 2014 manajemen Spectechnoexport melakukan negosiasi antara Spectechnoexport  dengan perwakilan Kementerian Pertahanan dan Angkatan Laut Indonesia, bertempat di Jakarta. Dalam tahap awal Ukraina akan menyediakan 5 unit BTR yang diproduksi oleh  Biro Desain Morozov Kharkiv Machine.
APC BTR4 yang memiliki kemampuan bertahan  mumpuni
APC BTR4 yang memiliki kemampuan bertahan mumpuni
Kontrak ini adalah langkah pertama dari Program pembelian BTR 4 oleh Angkatan Laut Indonesia. Jika kontrak berhasil, akan dilanjutkan dengan pembelian 50 BTR 4. Ukraina berhasil menang atas pesaingnya rosoboronexport dari Rusia.
BTR-4 adalah lapis baja pengangkut personel beroda 8 x 8 dirancang di Ukraina oleh biro desain Kharkiv Morozov.
BTR-4 dilengkapi sistem senjata Grom yang terdiri dari senjata canon 30 mm, pelontar granat otomatis, senapan mesin 7.62 mm dan 4 roket peluncur anti tank

jkgr

Panglima Evaluasi Penempatan Tank di Perbatasan



 Panglima TNI Jendral TNI Moeldoko memeriksa pasukan Paspampres di Mako Paspampres Tanah Abang, Jakarta, Senin (3/3). (Antara/Wahyu Putro)
Panglima TNI Jendral TNI Moeldoko memeriksa pasukan Paspampres di Mako Paspampres Tanah Abang, Jakarta, Senin (3/3).
 
JAKARTA--Persoalan keamanan akan berkorelasi dengan kesejahteraan. Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan penguatan keamanan tak akan berarti jika kesejahteraan di perbatasan tak ditingkatkan.

"Kita semua bersepakat bagi masyarakat perbatasan yang perlu dititikberatkann adalah persoalan kesejahteraan, infrastruktur untuk membuka keterisolasian, dan meningkatkan akses pendidikan serta kesehatan," kata Moeldoko seperti dalam rilis yang diterima Republika, Kamis (20/3).

Panglima menambahkan persoalan keamanan tak akan muncul jika masyarakat di perbatasan sejahtera. "Saya kira sektor ekonomi harus menjadi concern kita di perbatasan, bukan masalah keamanan," katanya.

Meski begitu, TNI saat ini terus mengevaluasi pengenai penguatan pertahanan di perbatasan, khususnya perbatasan Indonesia dengan negara lain. Untuk alat utama sistem senjata (alutsista) misalnya, TNI berencana mengevaluasi penempatan alutsista di perbatasan. "Contohnya, penempatan tank di sana mungkin perlu kita lihat kembali apakah perlu ada penyesuaian atau tidak. Saat ini kita sedang evaluasi," kata Panglima.

TNI juga berencana menambah pos-pos di perbatasan. Keberadaan pos perbatasan sangat penting untuk memantau aktivitas di sana. Apalagi perbatasan Indonesia cukup panjang.

Di daratan kita berbatasan dengan negara Malaysia, Brunei, dan Papua New Guinea. Bentang perbatasan Indonesia dan Malaysia di Pulau Kalimantan lebih kurang 1.800 kilometer. Bentang perbatasan Indonesia dan Papua New Guinea di Pulau Papua lebih kurang 2000 kilometer.

REPUBLIKA

Score : Typhoon 1 – 7 Rafale

 
image courtesy: livefistdefence

Persaingan antara Typhoon dan Rafale sudah dimulai jauh sebelum ke dua pesawat tersebut memasuki lini produksi. Persaingan ini dimulai ketika terjadi perbedaan pendapat mengenai design dan perancis keluar dari program pesawat tempur Eropa dan memproduksi pesawat tempur sendiri yang menghasilkan Rafale. Sementara negara lainnya (Jerman, Inggris, Italia, Spanyol) melanjutkan program bersama yang kemudian menelurkan Euro Fighter Typhoon.
Area di mana Typhoon dengan jelas mengungguli Rafale adalah pada kemampuan daya dorong. Hingga saat ini Dassault tidak memberikan penjelasan mengapa menggunakan mesin yang dipandang kurang kuat pada pesawat tempur generasi 4+ mereka. Dassault sendiri menyatakan bahwa mereka sedang berupaya untuk mengganti mesin lama dengan mesin baru yang lebih kuat. Walau demikian, Thrust berbanding rasio berat dari Rafale dengan mesin lamanya relatif sama jika dibandingkan Euro Fighter Typhoon, malah Rafale memiliki kapasitas yang lebih besar dalam hal take off load.
Rafale juga jauh lebih efisien terhadap bahan bakar, tapi mesin EJ200 Typhoon mampu mempertahankan dayanya dalam kecepatan tinggi, memberikan Typhoon akselerasi superior pasca 1.5 Mach. Meskipun mesin M88 Rafale dapat berfungsi baik dalam aliran udara terbatas pada high altitude, pesawat akan kehilangan tenaga yang membatasi Rafale pada kecepatan 1,8-1,9 Mach saja, sedangkan Typhoon tetap bertenaga melewati kecepatan 2 Mach.
Perbandingan EF Typhoon dan Rafale. image picstopin.com
Mantan komandan tim Red Arrows (team aerobatic AU Inggris) – Peter Collins – menyatakan Rafale sebagai “pesawat tempur par excellence”. Dia menambahkan bahwa menganggap Rafale sebagai pesawat tempur terbaik dan terlengkap yang pernah dia piloti. Dia menyimpulkan bahwa jika ia harus pergi ke pertempuran, pada misi apapun, melawan siapa pun, dia akan tanpa ragu memilih Rafale.
Seperti yang telah disebut dalam artikel yang lalu, bahkan F-22 Raptor yang merupakan pesawat tempur generasi kelima nyaris tidak bisa melakukan apa pun untuk “menjinakkan” Rafale pada latihan yang dilakukan di UEA. Menurut informasi Jean-Marc Tanguy, seorang wartawan bidang pertahanan, neraca perbandingan bisa dilihat pada hasil score latihan:
Dogfighting (dengan kinerja sistem senjata Rafale sengaja diturunkan):
FAF Rafale vs RAF Typhoon: 4-0
Dogfighting dengan pengurangan lebih lanjut sistem senjata Rafale:
FAF Rafale vs RAF Typhoon: 3 – 1
Score akhir (kedua scenario diatas Rafale tidak menggunakan sistem senjata lengkap):
FAF Rafale vs RAF Typhoon: 7 – 1
Namun, peringkat akhir latihan yang diikuti berbagai pesawat lain tersebut adalah:

1.F-35 = 6.97

2.RAFALE = 6.95

3.Eurofighter = 5.83

4.F-16 Block 60 = 5.80

 

jkgr 

Korea Selatan Kagumi Kemampuan Pilot Tempur TNI AU


Letkol (Pnb.) Wastum (tengah), Komandan Skadron 15 Lanud Iswahjudi Madiun saat memberikan keterangan pers di apron Lanud Adi Soemarmo, Boyolali, Senin (24/3/2014). (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)Letkol (Pnb.) Wastum (tengah), Komandan Skadron 15 Lanud Iswahjudi Madiun saat memberikan keterangan pers di apron Lanud Adi Soemarmo, Boyolali, Senin (24/3/2014).
BOYOLALI – Letkol (Pnb.) Wastum adalah salah satu penerbang tempur TNI AU yang beruntung karena menjadi salah satu pilot yang dikirim ke Korea Selatan (Korsel) untuk secara langsung belajar menerbangkan pesawat latih tempur T50 Golden Eagle buatan Negeri Ginseng itu. Mantan penerbang F-16 Fighting Falcon yang saat ini menjabat Komandan Skadron 15 tersebut pun mengaku bangga bisa ikut menunjukkan kemampuan pilot tempur TNI AU saat bertugas di lingkungan angkatan udara di luar negeri.
“Memang tadinya dari pihak Republic of Korea Air Force [ROKAF/AU Korea Selatan] sedikit sangsi dengan kemampuan pilot-pilot kita karena yang akan diterbangkan adalah pesawat yang sama sekali baru. Tapi syukur alhamdulillah saya dan teman-teman bisa menunjukkan kemampuan kami,” tuturnya saat dijumpai di Pangkalan TNI AU (Lanud) Adi Soemarmo, Boyolali, Senin (24/3/2014). Skadron yang dipimpinnya, yang diperkuat dengan pesawat latih tempur T50i Golden Eagle saat ini memang sedang pindah sementara dari pangkalannya di Lanud Iswahjudi, Madiun, ke Lanud Adi Soemarmo.
Ditambahkan alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) 1996 ini, para instruktur AU Korsel bahkan mengagumi kecepatan adaptasi para pilot TNI AU dengan pesawat T50 yang dipelajari. “Kami dinilai bisa dengan cepat belajar mengoperasikan dan melakukan berbagai manuver tempur yang dipersyaratkan. Bahkan kami bisa menuntaskan latihan lebih cepat dari yang dijadwalkan,” ujarnya. “Ini membuktikan bahwa kualitas pilot-pilot TNI AU tidak kalah dan bahkan bisa bersaing dengan pilot AU negara lain,” imbuhnya.
Salah satu kesan yang didapatnya dari penugasannya di Korsel adalah disiplin dan kesiapan yang tinggi dari personel militer negeri itu. “Memang Korsel adalah negara yang statusnya dalam kondisi perang [melawan Korea Utara], sehingga seluruh unsur militernya selalu dalam kesiapan yang tinggi. Disiplin dan kualitas kinerja mereka layak diterapkan di sini,” katanya.

Solopos

18 AL akan turut Latihan Internasional Komodo 2014

Logo resmi Latihan Multinasional Komodo 2014. Latihan ini diikuti 18 angkatan laut dari 18 negara ASEAN plus delapan kawasan Pasifik, dengan TNI AL sebagai penyelenggara. (antaranews.com/Ade P Marboen)
... Kekuatan-kekuatan utama kawasan juga hadir, di antaranya Indonesia, Amerika Serikat, India, Cina, Jepang, dan Korea Selatan... "
Jakarta  - Sebanyak 18 angkatan laut dari negara-negara kawasan Pasifik, 4.885 personel, dan puluhan kapal perang serta pesawat udara akan turut dalam Latihan Internasional Komodo 2014 (Komodo International Exercisa 2014), di Batam, Kepulauan Anambas, dan Kepulauan Natuna, pada 29 Maret--3 April nanti. 

Inilah pertama kalinya bagi Indonesia dan TNI AL menjadi tuan rumah bagi latihan militer internasional yang berintikan penanganan bencana dan pemulihannya sebagai bagian dari operasi militer selain perang.

Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio mengemukakan hal itu saat menerima Direktur Latihan internasional itu, Laksamana Pertama TNI Amarulla Octavian, di Markas Besar TNI AL, Cilangkap, Jakarta, Selasa.

Pada latihan ini jugalah para pihak yang bermasalah di Laut China Selatan juga bertemu, yaitu Brunei Darussalam, Viet Nahm, Filipina, Malaysia, dan China. Kekuatan-kekuatan utama kawasan juga hadir, di antaranya Indonesia, Amerika Serikat, India, Cina, Jepang, dan Korea Selatan. 

Informasi dari Dinas Penerangan TNI AL, Selasa, menyatakan, Latihan Internasional Komodo 2014 itu akan diikuti seluruh negara ASEAN, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Amerika Serikat, China, Rusia, dan Australia. Selain itu, turut serta pula sebanyak 25 personel dari PBB, Uni Eropa, Belanda, Spanyol dan ASEAN sebagai pengamat. 

Menurut Dinas Penerangan TNI AL itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, akan membuka latihan itu, di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada Jumat nanti (29/3).
 
Dalam latihan bersama ini, TNI AL mengerahkan 19 kapal perang, dua pesawat sayap tetap, dan empat helikopter, ditambah dua kapal Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Departemen Perhubungan, dan satu kapal SKK Migas. Sedangkan dari negara-negara asing mengerahkan 14 kapal perang, empat helikopter. 

Lokasi latihan di Kepulauan Natuna dan Kepulauan Anambas, dengan inti kegiatan misi kemanusiaan secara serentak di tujuh lokasi di wilayah kerja Pangkalan TNI AL Ranai (Kepulauan Natuna) dan Pangkalan TNI AL Tarempa (Kepulauan Tarempa).

Selain itu juga mengorganisir dan kerja sama antarnegara terhadap berbagai ancaman keamanan maritim, pada materi Humanitarian Assistance (HA) dan Humanitarian Civic Action (HCA), Disaster Relief (DR), menghadapi Transnational Organized Crimes (TOC), dan Peace Keeping Operation (PKO).(*)
 

Dukung penuh industri dirgantara nasional

Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro (kedua kiri) menerima replika pesawat CN-235-220 dari Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI), Budi Santoso (kiri) ketika serah terima pesawat disela-sela Gelar Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI AL periode 2004-2014 di Dermaga Madura, Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya, Jatim, Rabu (12/3/14).


Jakarta - Angin segar terus berhembus di tengah kegalauan terhadap masa depan industri dirgantara nasional yang sempat "mati suri" karena krisis ekonomi tahun 1997/1998.

Apalagi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) -- yang merupakan produsen pertama pesawat terbang dan sampai saat ini masih satu satunya di tanah air -- sempat divonis pailit oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada September 2007, namun akhirnya dibatalkan pada Oktober tahun yang sama.

Kondisi itu membuat industri dirgantara Indonesia harus mengalami ujian yang cukup berat, tidak hanya masalah keuangan, tapi juga citranya di dalam dan luar negeri.

Padahal industri tersebut sangat diperlukan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada pesawat terbang impor guna menghubungkan berbagai daerah, khususnya daerah terpencil di nusantara.

Oleh karena itulah pada 2012 pemerintah menyuntikkan modal hingga Rp1,4 triliun agar industri dirgantara bangkit kembali. Apalagi, tidak banyak negara menguasai teknologi pembuatan pesawat terbang dan Indonesia menjadi negara satu-satunya di Asia Tenggara yang mampu memproduksi alat transportasi udara itu.

PT DI sendiri ternyata juga masih dipercaya oleh sejumlah negara, khususnya di ASEAN, untuk membuat pesawat terbang khususnya CN235. Thailand, Malaysia, Brunei, dan Philipina merupakan negara tetangga yang memesan produk buatan Indonesia itu.

Akhir tahun lalu, BUMN tersebut mendapat pesanan dua unit pesawat NC212i. "Kami menang dua unit NC212i di proyek Light Lift Aircraft dengan nilai budget 18 juta dolar AS," kata Direktur Niaga dan Restrukturisasi PT DI Budiman Saleh, kala itu.

Hal itu tentu saja menambah kesibukan BUMN tersebut yang tengah mengerjakan banyak proyek pembuatan pesawat CN235 dan helikopter untuk keperluan dalam negeri.

"Kami perkirakan penjualan tahun ini bisa mencapai Rp4 triliun," kata VP Marketing PTDI Arie Wibowo, beberapa waktu lalu di sela-sela kunjungan kerja Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat ke pusat produksi perusahaan itu di Bandung, Jawa Barat.

Diakuinya tidak mudah bagi perusahaan industri pesawat terbang itu untuk bangkit dan mendapat kepercayaan kembali dari dalam dan luar negeri.

"Kami tidak minta subsidi, tapi pengadaan dari pemerintah," ujar Arie. Hal itu akan membantu PT DI tidak hanya membuktikan BUMN tersebut bisa memproduksi pesawat terbang, tapi juga membantu kinerja perusahaan serta menghapus citra negatif perusahan.

PT DI yang pada awal berdirinya tahun 1976 dikenal sebagai Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Tebang Nusantara (IPTN) pada 1985 itu sempat mendapat citra negatif masyarakat, menghabiskan uang negara. Citra itu masih melekat ketika krisis dan kemudian ada vonis pailit.

"Kami ingin menghapus dan mengembalikan citra positif itu dan membuktikan kami bisa membuat dan menjual pesawat terbang," kata Arie.

Komitmen

Bagi pemerintah khususnya Kementerian Perindustrian (Kemenperin), industri dirgantara merupakan industri strategis dan andalan masa depan yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional.

Industri dirgantara bersama industri alat angkut lainnya yaitu otomotif dan perkapalan serta industri telematika dan agro menjadi andalan Indonesia menuju negara industri yang tangguh pada 2025.

Oleh karena itu, Menperin MS Hidayat secara tegas mendukung PT DI agar tetap eksis dan berkembang. "Kami sangat mendukung industri dirgantara karena pengembangan industri tersebut akan menumbuhkan ratusan bahkan ribuan industri lainnya," ujarnya.

Kemenperin memperkirakan industri dirgantara membutuhkan ribuan industri pendukung, terutama komponen di dalam negeri, agar bisa memiliki daya saing yang tinggi.

Menurut Dirjen Industri Unggulan dan Teknologi Tinggi (IUBTT) Kemenperin Budi Darmadi, dalam satu pesawat bisa dibutuhkan 30 ribu sampai 40 ribu komponen.

"Karena desain 100 persen dikontrol PT DI, maka dapat dirancang komponen-komponen pesawat disesuaikan dengan fasilitas produksi yang ada di Indonesia," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, tetap harus disiapkan dan dibangun secara berkesinambungan kemampuan industri komponen yang "airworthy" karena terkait keselamatan penerbangan, disamping kehandalannya.

"Industri dirgantara ini akan membutuhkan industri komponen tiga sampai empat kali lebih banyak dari industri otomotif," kata Budi.

Untuk mendukung industri tersebut, kata dia, pemerintah antara lain menyiapkan "tax allowance" serta membantu pendanaan untuk riset dan pengembangan (R&D) model-model baru.

Contohnya, pada model baru N219, pemerintah melalui Bappenas mengucurkan dana hingga Rp400 miliar untuk R&D mulai dari desain, membuat prototipe, sampai uji terbang pesawat berpenumpang 19 orang itu, yang rencananya sudah diproduksi akhir tahun 2015.

"Tahun ini kami membantu R&D melalui LAPAN (Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional) sebesar Rp310 miliar, kemudian tahun depan Rp90 miliar," kata Menteri PPN/Bappenas Armida Alisjahbana yang ikut berkunjung bersama Menperin MS Hidayat ke PT DI awal Maret lalu.

Perlindungan
Kendati mendukung penuh pengembangan industri dirgantara, Menperin MS Hidayat mengingatkan agar PT DI sebagai satu-satunya industri pesawat terbang yang dimiliki Indonesia juga melakukan komersialisasi produksinya.

"Produksi PT DI harus dikomersialisasi guna menjaga kesinambungan bisnisnya," ujar mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu.

Artinya setiap model pesawat yang diproduksi harus memenuhi skala ekonomi tertentu agar bisa bersaing dan menguntungkan.

Berdasarkan data Kemenperin ttg industri dirgantara, nilai komponen mencapai 75 persen dari nilai pesawat. Oleh karena itu, untuk bisa bersaing industri dirgantara harus semaksimal mungkin menggunakan komponen dari dalam negeri.

"Kami mendorong agar PT DI menggunakan komponen lokal minimal 40 persen. Bila demikian, kami bisa melindungi dari persaingan produk sejenis buatan asing," kata Hidayat.

Sesuai Inpres Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penggunaan Produksi Dalam Negeri, jika suatu produk nasional berteknologi tinggi mempunyai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) 40 persen, maka produk asing sejenis tidak boleh masuk ke Indonesia, terutama untuk pembelanjaan yang menggunakan uang negara (APBN).

Selain itu Peraturan Menperin Nomor 11 Tahun 2006 juga mempertegas bahwa penggunaan produksi dalam negeri menjadi wajib bila di dalam negeri sudah ada perusahaan yang memiliki barang/jasa dengan jumlah TKDN dan nilai BMP (bobot manfaat perusahaan) minimal 40 persen.

Budi Darmadi optimistis PT DI mampu memenuhi persyaratan tersebut, bahkan bisa mencapai 60 persen. "Hanya mesin dan sejumlah komponen berteknologi canggih yang belum bisa diproduksi di Indonesia," katanya.

Saat ini, menurut dia, industri komponen pesawat yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri antara lain produk interior seperti karpet tahan api, tekstil, plastik, karet, dan sejumlah komponen kecil lainnya.

"Kami memang belum menargetkan sampai pembuatan industri mesin pesawat. PT DI diproyeksikan menjadi lead integrator dalam pembuatan pesawat," katanya.

Budi yakin dalam 10-20 tahun ke depan Indonesia akan memiliki industri dirgantara yang kuat dan menjadi produsen pesawat terbang yang tidak hanya mampu memenuhi pasar domestik untuk pesawat-pesawat kecil berpenumpang dibawah 50 orang, tapi juga eksportir pesawat baik ke ASEAN, maupun kawasan lain termasuk Timur Tengah dan Afrika.


Antara

19 KRI ikut latihan bersama 17 negara di Batam


ILUSTRASI
Jakarta  - TNI Angkatan Laut mengerahkan 19 unit kapal perangnya (KRI) untuk mengikuti Latihan Bersama Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 yang diikuti oleh 17 negara, di Batam, Kepulauan Riau pada 3 April 2014 nanti.

"TNI AL juga mengerakkan enam pesawat udara yang terdiri dari dua fixed wing dan empat rotary wing," kata Direktur Latihan (Dirlat) latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014, Laksamana Pertama TNI Amarulla Octavian, di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.

Dalam latma itu direncanakan akan dibuka oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan(Menkopolhukam) Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto, pada Jumat (29/3) di Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Ia mengatakan lebih kurang 4.885 personel yang terdiri dari sekitar 3.000 personel TNI AL, termasuk di dalamnya TNI AD, AU, dan Polri, serta sekitar 1.885 personel Angkatan Laut dari 17 negara-negara ASEAN dan negara-negara sahabat terlibat dalam latma yang berlangsung di Batam, Anambas, dan Laut Natuna, Kepulauan Riau.

Ke-17 negara asing tersebut yaitu Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia, dan Australia. Selain itu, turut serta pula sebanyak 25 personel dari PBB, Uni Eropa, Belanda, Spanyol dan ASEAN sebagai observer.

Selain itu, terlibat pula unsur-unsur dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kementerian Perhubungan (Kemehub) sebanyak dua kapal, dan satu kapal dari SKK Migas. Sedangkan dari negara-negara asing mengerahkan 14 kapal perang, empat helikopter.

Kegiatan civic mission akan dilaksanakan secara serentak di tujuh lokasi yang berada di wilayah kerja Lanal Ranai (Kepulauan Natuna) dan Lanal Tarempa (Kepulauan Tarempa).

Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 dengan tema ASEAN Navy: Cooperation For Stability ini diselenggarakan pula kegiatan Maritime Hospitality yang dikemas dalam bentuk Indonesia Maritime Festival 2014, dengan acara antara lain pameran maritim; transportasi maritim, pariwisata, dan ekonomi kerakyatan dan kreatif, olah raga; triathlon, fun bike, lomba perahu naga, sepak bola gembira, dan bola basket; dinner, festival jazz serta pertunjukan band, kirab kota, dan lomba masak.


Antara 

LANUD PALEMBANG SATGASPUR JALAK SAKTI 2014


Latihan Jalak Sakti tahun 2014 Koopsau I yang melibatkan pesawat-pesawat tempur TNI AU jenis Hawk 100/200 dari Skadron Udara (Skadud) I Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat dan Skadud 12 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru akan berlangsung di wilayah Sumatera. Sejak tiga hari lalu pesawat angkut berat C-130 Hercules dan juga CN-295 selaku pendukung latihan telah memulai melakukan pergeseran baik amunisi maupun personil menuju Lanud Palembang selaku Satgaspur dari masing-masing Skadud yang disusul secara bertahap oleh empat pesawat tempur Hawk 100/200 dari Skadud I Pontianak, dan tiga pesawat Hawk 100/200 dari Skadud 12 Pekanbaru serta dua Helicopter Puma dan Colibri untuk stanbay SAR.
Latihan tempur yang bersifat rutin dan terprogram dengan sandi Jalak Sakti tingkat Kotama ini akan dimulai Senin (24/03). Dalam skenario latihan yang dilaksanakan, guna mempertahankan kedaulatan NKRI, TNI AU dengan pesawat-pesawat tempur dan persenjataannya akan melakukan serangan udara dengan membombardir wilayah Lampung yang telah dikuasai oleh musuh. Dalam latihan ini masing-masing pesawat akan mengangkut dua buah rudal masing-masing seberat 250 kg dan menembakkannya ke titik sasaran musuh.
Seperti disampaikan oleh Komandan Lanud (Danlanud) Palembang, Letkol Pnb. Ramot Sinaga bahwa latihan yang rutin dan terprogram dilaksanakan setiap tahun ini adalah merupakan upaya TNI AU dalam meningkatkan profesionalisme Prajurit TNI AU, dan kesiapan alutsistanya. Sehingga dengan terus berlatih secara rutin dan terprogram TNI AU akan selalu siap dan mampu mengemban tugas Negara utamanya dalam menjaga kedaulatan NKRI. Latihan direncanakan akan berlangsung lebih kurang selama sepekan. Lanud Palembang selaku Satgaspur Latihan Jalak Sakti tahun 2014, siap mendukung kelancaran latihan hingga selesai dan sukses, tegas Danlanud.
Sementara Dan Skadud 1 Letkol Pnb. Radar Suharsono maupun Dan Skadud 12 Letkol Pnb. Reka Budiarsa masing-masing menegaskan yang intinya tidak jauh berbeda bahwa latihan tingkat Kotama dengan sandi Jalak Sakti yang puncaknya pada 26 Maret mendatang dengan menembakkan rudal seberat 250 kg ke titik kekuasaan musuh dimana masing-masing pesawat membawa dua buah rudal adalah untuk melatih tingkat akurasi tembakan rudal melalui serangan udara yang dilakukan.


TNI AU

Balikpapan Gelontorkan Rp 85 Miliar untuk TNI AL

Balikpapan Gelontorkan Rp 85 Miliar untuk TNI AL   
Kilang minyak mentah Balikpapan, Kalimantan. ara

  Balikpapan - Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menyiapkan dana Rp 85 miliar untuk pembangunan Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut. Saat ini pemerintah daerah menunggu kepastian lokasi dermaga yang dikabarkan meminjam kawasan milik PT Pertamina di Balikpapan.

"Anggaran sudah disiapkan, namun juga menunggu kepastian lokasi Pangkalan TNI AL di Balikpapan," kata Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Abdullah, Selasa, 25 Maret 2014.

TNI AL menyatakan sudah ada kesepakatan pinjam pakai lahan Pertamina antara KSAL dan pimpinan perusahaan pelat merah ini.

Abdullah mengatakan Balikpapan sudah menyiapkan perencanaan detail engineering design (DED) yang masih belum baku. Perencanaan DED nantinya disusul perumusan kajian studi kelayakan pembangunan pada akhir 2014.

Lokasi pangkalan TNI AL berdampingan langsung dengan kawasan kilang pengolahan minyak Balikpapan. Fisik pangkalan berbentuk huruf T menjadi tempat bersandar kapal perang TNI AL di kawasan Indonesia timur. "Dermaganya simpel saja, dengan ditunjang gardu listrik, pos jaga, dan lainya," ujarnya.

Pembangunan Pangkalan TNI AL nantinya menggunakan anggaran Kota Balikpapan dan bantuan Provinsi Kalimantan Timur. Realisasi pembangunan diupayakan sudah berjalan mulai 2015. Nantinya fisik bangunan pangkalan akan dihibahkan pada TNI AL.

Komandan Pangkalan TNI AL Balikpapan Kolonel Arantyo C. mengatakan pihaknya selama ini meminjam pelabuhan swasta dalam penempatan kapal milik AL yang berlabuh di perairan Balikpapan.

Pangkalan TNI AL Balikpapan berperan dalam pemenuhan logistik kapal yang berpatroli di Indonesia timur. "Kami masih pinjam dermaga pihak lain untuk tempat bersandar KRI. Mau gimana lagi, karena kami tidak punya pangkalan sendiri," paparnya.

Arantyo memprediksi terjadinya peningkatan traffic kuantitas pelayaran perairan Balikpapan yang berada di jalur alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) II. Kawasan ALKI II menjadi alternatif menyusul padatnya jalur pelayaran ALKI I yang melewati rute Selat Malaka dan Singapura. "Jalur pelayaran makin ramai, sehingga butuh pengamanan armada yang kuat," ujarnya.

TEMPO.CO

PM Najib: MH370 Jatuh di Samudra Hindia

PM Najib: MH370 Jatuh di Samudra Hindia
Gambar peta lokasi pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 saat ditunjukkan oleh John Young di Canberra (20/3).
 
 Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyatakan pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 dipastikan jatuh di Samudra Hindia bagian selatan di lepas pantai Perth Australia. Pernyataan ini didasarkan pada analisis data satelit.

Ia mengatakan kepastian ini dikemukakan oleh perusahaan satelit Inggris, Inmarsat, yang mengadopsi algoritma untuk menghitung lokasi terakhir Malaysia Airlines yang diketahui dari pesawat yang hilang. Insmarsat disebutkan mampu menjelaskan jalur penerbangan MH370.

"Berdasarkan analisis baru, Inmarsat dan Badan Investigasi Kecelakaan Udara (AAIB) telah menyimpulkan bahwa MH370 terbang sepanjang koridor selatan dan posisi terakhirnya berada di tengah Samudra Hindia sebelah barat Perth," kata Najib dalam keterangan pers di Kuala Lumpur, Senin, 24 Maret 2014.

"Dengan perasaan sedih dan menyesal saya harus memberitahu Anda bahwa menurut data baru ini, penerbangan MH370 berakhir di Samudra Hindia selatan," tambah Najib.

Jika benar, ini akan menjadi jawaban atas misteri hilangnya pesawat yang membawa 239 penumpang tersebut. Pesawat berjenis Boeing 777-200ER menghilang satu jam setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur, Sabtu, 8 Maret 2013. Pesawat semula akan menempuh perjalanan sekitar enam jam menuju Beijing, Cina.

Pesawat hilang dari radar saat berada di atas Teluk Thailand. Sejak saat itu berbagai spekulasi mengenai keberadaan pesawat merebak.
Meski demikian, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Bagaimana pesawat bisa jatuh di Samudra Hindia dan siapa yang melakukannya.

tempo

KRI Tongkol-813 Laksanakan Tugas Operasi Pagar Hiu-XIV/2014


Surabaya, 24 Maret 2014
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Tongkol-813 yang berada di jajaran Satuan Kapal Patroli (Satrol) Koarmatim melaksanakan tugas operasi keamanan laut dengan sandi Operasi Pagar Hiu-XIV tahun 2014. Saat ini kapal perang jenis Fast Patrol Boat (FPB) buatan PT. PAL Indonesia tersebut sedang melakukan bekal ulang di Dermaga Pelabuhan Umum Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (24/03).

KRI Tongkol-813 melaksanakan tugas Operasi Pagar Hiu-XIV/2014, di Bawah Kendali Operasi (BKO) Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Armatim, yang dipimpin langsung oleh Komandan Guskamlatim Kolonel laut (P) Heru Kusmanto, S.E., didampingi staf Guskamlatim yaitu Aslog dan Paban Kumla.

“Operasi Pagar Hiu-XIV/2014 merupakan operasi yang bertujuan untuk mengamankan perairan di wilayah kerja Koarmatim”, kata Danguskamlatim.

Saat ini KRI Tongkol-813 di Komandani Letkol Laut (P) Didi Efendi, sedang melaksanakan bekal ulang logistik di Dermaga Umum Balikpapan. Kapal perang tersebut selanjutnya akan berpatroli di wilayah perairan Indonesia bagian timur.

Foto Pengguna Paspor Curian MH370 Direkayasa?

Foto Pengguna Paspor Curian MH370 Direkayasa?
(kiri-kanan) Foto dua warga Iran yang diidentifikasi bernama Pouria Nour Mohammad Mehrdad (berumur antara 18-19 tahun) dan foto Delavar Seyedmohammaderza (29 tahun) yang dirilis Polisi Malaysia pada konferensi pers di Sepang, Malaysia (11/3). Kedua pria ini adalah pengguna paspor curian yang menaiki pesawat Malaysia Airlines jet MH370 yang menghilang sejak Sabtu lalu.
 
 Kuala Lumpur - Tudingan Malaysia sengaja menutup-nutupi terkait hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 kembali diungkap media Inggris. Kali ini mereka menyatakan foto dua penumpang yang diduga menggunakan paspor palsu di MH370 adalah hasil rekayasa.

Mail Online memuat kembali foto dua pria penumpang MH370  itu, Pouria Nour Mohammad Mehrdad, 19 tahun, dan Delavar Seyed Mohammadreza, 28 tahun. Dalam foto itu, bagian pinggang ke bawah keduanya sama persis, menimbulkan kecurigaan foto telah direkayasa. Kesamaan meliputi bentuk kaki, posisi, dan bayangan yang sama, sedangkan wajah, kaus, dan tas yang mereka pakai berbeda.
Foto-foto ini menjadi pembicaraan hangat para pengagung teori konspirasi terkait nasib pesawat MH370 yang menghilang dengan 239 penumpang dan awak lebih dari dua minggu lalu. Salah satu pengguna Twitter menulis, "Mereka berdua memiliki kaki yang sama, diedit atau kebetulan? Dan kalian percaya pemerintah kami tidak menyembunyikan apa pun."

Polisi Malaysia mengakui foto itu karena kesalahan saat menfoto kopi, yakni satu foto ditempatkan di atas foto lainnya. Sumber itu menyatakan, hal itu semata karena kesalahan teknis. Mereka tidak bermaksud untuk merekayasa.

Sebelumnya, polisi Malaysia menyatakan dua orang pengguna paspor palsu itu adalah imigran gelap. Mereka pergi ke Malaysia dengan paspor Iran sebelum terbang kembali dengan paspor Austria dan Italia hasil curian.

Tadi malam Prancis mengatakan satelit mereka melihat puing-puing MH370 yang bisa jadi merupakan bagian dari jet yang hilang itu. Benda-benda ini  terekam di Samudera Hindia bagian selatan, arah dimana Boeing 777 mungkin telah berbalik arah pada penerbangan yang dijadwalkan dari Kuala Lumpur ke Beijing. Sebelumnya, satelit Cina dan Australia juga menangkap gambar objek yang mengambang di Samudra Hindia.

tempo

Satu Lagi Torehan Prestasi Prajurit Garuda



Satu Lagi Torehan Prestasi Prajurit Garuda
PUSPEN TNI ,- Tiga bulan sudah keberadaan Kontingen Garuda Unifil 2014 di bawah kepemimpinan Kolonel Inf Achmad Adipati Karnawijaya, Pscj., M.M. di dalam menjaga perdamaian di bumi Lebanon. Selain tugas pokok yang telah dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, berbagai macam prestasi juga telah berhasil ditorehkan oleh prajurit-prajurit Garuda baik dalam bidang keterampilan militer, kesenian, olahraga dan lain sebagainya.
Dan kali ini prajurit Garuda dari Satgas FHQSU (Force Head Quarter Support Unit) atas nama Sertu Dedy Veryanto yang menjabat sebagai Regimental Sergeant Major (RSM) mendapatkan satu penghargaan dan prestasi tertinggi dari Unifil Force Commander Mayor Jenderal Paolo Serra atas kinerja dan dedikasinya terhadap Unifil, salah satunya pada saat kegiatan penyambutan kunjungan Presiden Lebanon Michel Sleiman pada tanggal 12 Maret 2014 ke Unifil Head Quarter dan pada saat Unifil Establishment Day tanggal 19 Maret 2014.
Dengan dicapainya prestasi tertinggi yang membanggakan ini, maka Sertu Dedy telah berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia pada umumnya dan di Unifil pada khususnya. Maju terus Kontingen Garuda Unifil 2014. . .  MAKE PEACE NOTHING ELSE.

TNI 

20 Penumpang MH370 Ternyata Teknisi Militer AS

20 Penumpang MH370 Ternyata Teknisi Militer AS
Seorang pekerja membersihkan layar elektronik yang menampilkan pesan simpati untuk keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di Kuala Lumpur, Malaysia (22/3).

 Kuala Lumpur - Freescale, perusahaan Amerika yang bergerak di bidang produksi dan merancang alat-alat berat termasuk mikrocip untuk industri pertahanan, mengungkapkan 20 karyawannya merupakan penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 yang dinyatakan hilang sejak Sabtu dinihari, 8 Maret 2014.

Ke-20 karyawannya itu merupakan staf senior Freescale dengan rincian 12 orang berkebangsaan Malaysia dan delapan lainnya warga Cina. "Mereka semua memiliki banyak pengalaman dan berlatar belakang teknis. Mereka merupakan orang yang sangat penting," kata juru bicara Freescale, Mitch Haws, seperti dikutip Express.co.uk, Rabu, 19 Maret 2014.

Mereka terbang dengan MH370 dari Kuala Lumpur ke Cina untuk bertemu rekan bisnisnya guna  meningkatkan pelayanan terhadap produk yang dibeli konsumernya.

Pemilik saham Freescale di antaranya Carlyle Grup, investor saham swasta yang pemiliknya adalah sejumlah penasehat mantan Presiden Amerika Serikat, Goerge Bush Sr, dan mantan Perdana Menteri Inggris John Major.

Saudi Binladin Grup, perusahaan konstruksi milik keluarga Osama bin Laden, merupakan salah satu klien Carlyle.

Tak heran kemudian muncul dugaan penghilangan MH370 adalah sebuah kejahatan konspirasi. Sebelumnya, hilangnya pesawat ini diduga sebagai bentuk aksi terorisme.
 
Para ahli telah bertanya-tanya dengan pesawat jet berpenumpang ratusan orang penerbangan pesawat itu tidak terdeteksi. Belakangan pesawat itu baru terdeteksi oleh radar militer.

tempo

Pengadaan Pengganti F-5 Sudah Makin Mendesak

Dua pesawat F-5F Tiger II terlihat di landasan parkir Lanud Adi Soemarmo, Boyolali, Senin (24/3/2014). Di latar belakang terlihat pesawat latih tempur terbaru TNI AU T50i Golden Eagle sedang terbang melintas. (JIBI/Solopos/R. Bambang Aris Sasangka)Dua pesawat F-5F Tiger II terlihat di landasan parkir Lanud Adi Soemarmo, Boyolali, Senin (24/3/2014). Di latar belakang terlihat pesawat latih tempur terbaru TNI AU T50i Golden Eagle sedang terbang melintas. 
 
BOYOLALI - Indonesia saat ini semakin membutuhkan pesawat pencegat atau interceptor jenis terbaru untuk menggantikan peran yang selama ini dijalankan oleh F-5E/F Tiger II yang usianya kini sudah menua. Hal ini diungkapkan Komandan Skadron 14 Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Madiun, Letkol Pnb. M. Nurdin kepada wartawan di Lanud Adi Soemarmo, Boyolali, Senin (24/3/2014).
Nurdin yang merupakan pilot F-5 Tiger II ini menjelaskan, pesawat yang memperkuat skadron yang dipimpinnya itu saat ini sudah mencapai usia 34 tahun sejak didatangkan tahun 1980-an silam. “Memang ini pesawat dulu kita beli baru dan selalu menjalani jadwal perawatan yang sudah ditentukan sehingga kondisinya selalu terjaga. Tapi harus disadari bahwa teknologi pesawat dari waktu ke waktu juga semakin berkembang sehingga pesawat ini pun pada akhirnya tidak bisa lagi dipertahankan,” terang penerbang tempur yang memiliki call sign Mustang ini.
Menurut pilot yang sudah merekam 2.100 jam terbang di atas F-5 Tiger II ini, dalam pengalaman selama ini penggantian pesawat baru setidaknya membutuhkan waktu lima tahun. “Yah, yang lima tahun itu terhitung sejak jenis pesawat pengganti ditetapkan, lantas proses pemesanan hingga pengiriman. Tapi tentu saja kami berharap penggantian itu bisa jauh lebih cepat,” katanya. Pentingnya pesawat pencegat atau interceptor ini menurut dia semakin penting dewasa ini dengan berbagai perkembangan situasi. “Oleh karena itu kami yang ada di bawah selalu mendorong agar penggantian ini bisa lebih dipercepat,” tegasnya.

Solopos

Jelang latgab, Skuadron 14-15 TNI AU fokus latihan

Jelang latgab, Skuadron 14-15 TNI AU fokus latihan
Ilustrasi,
- Skuadron Udara 14 dan 15 Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) terus mengintensifkan latihan terbang dalam beberapa hari terakhir. Hal itu dilakukan guna menghadapi Latihan Gabungan (Latgab) Mabes TNI, yang berlangsung beberapa waktu mendatang.

Latihan terbang itu tetap dilakukan oleh para penerbang TNI AU, meskipun markas dari Skuadron 14 dan 15 TNI AU di Lanud Iswahjudi Madiun, dalam perbaikan.

Para penerbang itu selanjutnya memanfaatkan Lanud Adi Soemarmo Boyolali untuk dijadikan markas sementara untuk dua Skadron itu sampai 1,5 bulan ke depan.

Komandan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Letnan Kolonel (Pnb) Wastum menyebutkan, saat ini pihaknya mengintensifkan latihan pertempuran udara jarak jauh, pertempuran udara jarak dekat dan pertempuran darat ke udara.

Hal itu dilakukan, guna mengasah kemampuan para penerbang TNI AU untuk menjaga pertahanan udara Indonesia. Apalagi saat ini pesawat yang digunakan oleh Skuadron 15, merupakan pesawat baru yang dibeli Indonesia dari Korea beberapa bulan yang lalu.

"Pesawat kita merupakan pesawat yang baru yakni T50-I Golden Eagle buatan Korea, pesawat ini nantinya akan digadang-gadang untuk menjadi salah satu jenis pesawat yang bisa menjaga pertahanan Indonesia," ucap Wastum saat ditemui KORAN SINDO di Lanud Adi Soemarmo, Solo, Senin (24/3/2014).

Ia mengatakan, meskipun tergolong baru, secara umum pengoperasian pesawat itu tidak jauh berbeda dengan pedawat tempur jenis lain. Hanya saja pesawat itu memiliki daya jelajah yang lebih bagus dengan didorong oleh mesin yang sangat mumpuni.

Menurutnya, mesin pesawat tersebut sama dengan mesin pesawat jenis f-18 Hornet. Sehingga dengan kondisi itu mesin pesawat sangat layak untuk digunakan sebagai pertahanan udara Indonesia.

"Kecepatan maksimal 1.125 kilometer per jam, selain itu bisa mengangkut persenjataan berbagai jenis seperti bom dan roket udara," imbuhnya.

Sementara itu Komandan lapangan Udara (Danlanud) Adi Seomarmo Boyolali, Kolonel (Pnb) Agus Radar Sucahyo menambahkan, secara keseluruhan ada sembilan pesawat dari jenis T50-I Golden Eagle enam unit, jenis F5 dua unit dan jenis Hawk MK-53 sebanyak satu unit.

Ia menjelaskan, meskipun dua skuadron pindah ke Lanud Adi Soemarmo, akan tetapi operasional pesawat komersial berjalan seperti biasa. Menurutnya, jam terbang pesawat tempur itu sudah disesuaikan dengan jadwal terbang untuk pesawat tempur.

Sindo

LANUD IWJ GANTI FASILITAS PENERBANGAN BAK-12 DENGAN BAK-14


http://lanud-iswahjudi.mil.id/galeri/img_gambar/84574.jpg 
Pen Lanud Iwj Magetan (24/3/14). Untuk memaksimalkan tugas pokok Lanud Iswahjudi dalam bidang operasi dan latihan penerbangan, Lanud Iswahjudi mengganti fasilitas pendukung penerbangan yang lama berupa Barrier Arresting Kit atau yang lebih dikenal dengan sebutan BAK-12 dengan yang baru.

        Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., Jumat (21/3/14) melihat langsung proses penggantian BAK-12 dengan BAK-14 didampingi Kadislog kolonel Tek Iwan Agung Djumaeri, S.I.P., dan pejabat terkait, di ujung ranway 17 dan 35. Direncanakan penggantian fasilitas baru tersebut selesai hingga akhir April 2014 mendatang.

        Pada kesempatan tersebut Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Yuyu Sutisna, S.E., kepada Asisten Production Manager PT Multijaya Sparindo Bapak Indra N. Setiadi, mengatakan bahwa pemasangan perangkat baru (BAK-14) tersebut, harus benar-benar sesuai prosedur seperti yang sudah disepakati bersama.

        Keterangan Gambar : Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Yuyu Sutisna, S.E., melihat langsung penggantian fasilitas pendukung penerbangan BAK-12 dengan BAK-14, di runway Lanud Iswahjudi, Jumat, (21/3/14).(Foto: Pentak Lanud Iswahjudi).

lanud iswahjudi

Monday 24 March 2014

Anggota Polri ditangkap tentara Papua Nugini

Anggota Polri ditangkap tentara Papua Nugini

PAPUA:  - Anggota Polres Keerom, Papua, Briptu MN, ditangkap tentara Papua Nugini (PNG). MN ditangkap di Wutung lalu dibawa ke Vanimo, ibu kota Provinsi Sandaun.

Tentara Papua Nugini mengaku menangkap Briptu MN dengan alasan membawa senjata api saat bertamasya bersama keluarganya ke wilayah negara tetangga itu.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pudjo membenarkan adanya insiden tersebut. Peristiwa ini terjadi Minggu (23/3) sekitar pukul 17.00 WIB.

"Briptu MN bersama keluarga saat itu sedang bertamasya dan saat razia yang dilakukan tentara PNG terhadap para pengunjung diketahui yang bersangkutan membawa senjata api," jelas Kombes Pudjo.

Saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Konsul RI di Vanimo dan dipastikan Senin (24/3) Briptu MN akan dipulangkan.

Sedangkan anak beserta istrinya saat ini sudah berada di asrama polisi Keerom.

Konsul RI di Vanimo, ibu kota Provinsi Sandaun yang merupakan salah satu wilayah PNG yang berbatasan dengan RI, Jahar Gultom yang dihubungi Antara melalui telepon selular mengakui, Briptu MN saat ini sudah berada di Konsulat Ri di Vanimo.

"Mudah-mudahan besok, Senin (24/3) Briptu MN sudah bisa dipulangkan," kata Jahar Gultom.
[ian]
 

Pesawat F-5 Tiger TNI AU masih berfungsi baik

Empat F-5E Tiger II dari Skuadron Udara 14 terbang dalam formasi intan, pada satu latihan. F-5 Tiger series pernah menjadi andalan penyergapan di udara Angkatan Udara Amerika Serikat.
... Sejak diperintahkan scramble, F-5 itu bisa langsung diudarakan... "
Solo  - Komandan Skadron Udara 14 di Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahjudi, Letnan Kolonel Penerbang M Nurdin, mengatakan, pesawat tempur F-5E/F Tiger II di skuadron udara itu masih berfungsi sangat baik. 

Kesiapsiagaan jajaran pesawat tempur buatan Northrop, Amerika Serikat, itu masih sangat baik. "Sejak diperintahkan scramble, F-5 itu bisa langsung diudarakan," kata dia, di Solo, Jawa Tengah, Senin. Dia memimpin jajarannya dalam latihan tempur udara di Pangkalan Udara Utama TNI AU Adi Sumarmo, Solo. 

Biasanya, latihan bersama Skuadron Udara 15 (T-50 Golden Eagle) seperti itu dilaksanakan di Madiun; namun dipindah ke Solo karena ada pemasangan alat pengait (arrester) di landas pacu di pangkalan mereka. Alat ini mirip seperti pengait yang dipasang bersama jaring penahan di kapal-kapal induk. 

Menurut dia, F-5E/F Tiger II yang dibeli Indonesia pada 1980 itu sejak awal memang dirancang sebagai pesawat interceptor alias penyergap di udara. Konsep pertempuran yang pas untuk F-5 adalah menyergap, bukan dengan memata-matai terlebih dulu. 

Sejak dibeli 34 tahun lalu, F-5E/F Tiger II itu telah mengantar banyak penerbang tempur TNI AU mengantongi ribuan jam terbang dan meraih pangkat, jabatan, dan posisi-posisi puncak. TNI AU dan Angkatan Udara Kerajaan Thailand menjadi pemakai utama F-5E/F Tiger II di ASEAN. 

Thailand bahkan mengakuisisi dalam jumlah jauh lebih banyak ketimbang Indonesia. 

Thailand, Chile, dan Brazil bahkan membangun program perpanjangan dan pemutakhiran F-5E/F Tiger II ini sesuai keperluan mereka. Sedangkan Indonesia tidak, memilih mengganti. 


Antara 

"Usman-Harun" di JIDD Bukan untuk Olok-olok Singapura

Singapura tidak perlu marah dengan visualisasi "Usman-Harun".
Dua prajurit TNI AL mengenakan seragam khas Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) dengan badge nama Usman dan Harun di gelaran JIDD di Jakarta, Rabu (19/3/2014) 
  VIVAnews - Hubungan Singapura dan Indonesia kembali tegang gara-gara "Usman-Harun" muncul di ajang Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) ke-4 di JCC Senayan, Jakarta pada 19-20 Maret lalu. Pengamat hukum internasional Hikmahanto Juwana menilai, Singapura tidak perlu marah karena visualisasi "Usman-Harun" di JIDD itu bukan untuk mengolok-olok Negeri Singa tersebut.

"Kedua prajurit TNI AL itu mengenakan seragam bernama "Usman-Harun" kan ditujukan untuk generasi muda Indonesia. Ini hanya miskomunikasi saja," kata Hikmahanto dalam perbincangan dengan VIVAnews, Minggu malam 23 Maret 2014.

Melalui kedua orang itu, Hikmahanto yakin, panitia stan TNI AL ingin improvisasi bagaimana membangkitkan nasionalisme kaum muda yang mengunjungi acara tersebut. Salah satunya, dengan memvisualisasikan dua orang yang dianggap pahlawan oleh TNI AL, yakni Sersan Dua Usman dan Kopral Harun Said.

Singapura, kata dia, harus bisa menghormati keputusan TNI AL dan Indonesia secara umum yang menganggap Usman dan Harun sebagai pahlawan. "Meskipun Singapura menganggap keduanya tak lebih dari orang-orang yang membom kota mereka," kata dia.

Seperti diketahui, Usman dan Harun adalah anggota Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) yang mendapat tugas dari negara untuk meledakkan bom di jantung Singapura tahun 1965. Saat itu, Indonesia tengah berkonfrontasi dengan Malaysia dan Singapura masih menjadi bagian dari Malaysia. Dalam ledakan bom itu, 3 orang tewas dan 33 lainnya luka-luka.
Singapura yang geram kemudian menghukum mati Usman dan Harun pada 1968.
Menurut Hikmahanto, masalah Usman-Harun dan bom Singapura itu seharusnya sudah selesai ketika keduanya dihukum mati melalui proses pengadilan sana. "Seharusnya Singapura tidak perlu lagi mengatur Indonesia bagaimana cara mengenang kedua orang itu," tegasnya.

Selama Singapura tidak bisa menerima cara Indonesia dalam mengenang Usman-Harun, masalah ini akan terus ada di antara kedua negara. "Masalah Usman-Harun ini akan terus membayangi hubungan kedua negara," kata dia.

Tabah Sampai Akhir



Adakah yang salah dengan semboyan kesatuan Hiu Indonesia ini. Jawabnya tentu tidak.  Bahkan jika kita melihat perjalanan pasukan dan alutsista kapal selam kita itu sepanjang setengah abad ini maka sebutan Tabah Sampai Akhir (Wira Ananta Rudira) itu memang layak disandang.  Karena sepanjang setengah abad itu, sejak tahun 70 an hanya 2 kapal selam yang menjaga laut luas republik ini dengan satu pergantian generasi.
Serah terima jabatan pergantian generasi kapal selam itu dilakukan tahun 80 an.  KRI Bramastra dan KRI Pasopati buatan Rusia tak mampu lagi meneruskan langkahnya lalu diganti dengan kapal selam dengan teknologi bagus pada dekade itu yakni KRI Cakra dan KRI Nanggala buatan Jerman.  Khusus untuk KRI Pasopati agar tidak terkubur bersama jaman maka jasadnya diabadikan sebagai monumen kapal selam di Surabaya.

Hampir 40 tahun perjalanan Cakra Class malang melintang.  Selama kurun itu tak pernah ada pertambahan kekuatan.  Dan  selama itu pula tidak pernah ada keluhan dari awak Hiu Kencana dalam menjalankan tugas mulianya mengawal tanah air tercinta.  Karena dalam menjalankan tugas semboyan itu melekat di hati mereka, tabah sampai akhir.
Perairan luas yang dimiliki negara ini sangat layak jika dikawal dengan armada kapal selam minimal 12 unit.  Statemen ini sudah dihapal luar kepala oleh siapapun. Tetapi meski sudah dihapal luar kepala tetap saja perolehan kuantitas kapal selam tidak pernah beranjak dari angka dua.  Kok jadi tertular program Keluarga Berencana, 2 anak cukup.
Dalam sejarah pertempuran laut dan era teknologi sekarang ini kekuatan armada bawah air merupakan penggentar utama karena kekuatan ini merupakan pemukul strategis yang sangat mematikan. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia sangat pantas punya kekuatan armada permukaan laut dan bawah laut.  Oleh karena itu kepemilikan hanya 2 kapal selam merupakan ketidakpantasan yang tidak perlu dipelihara.
Ada berita bagus, tanggal 6 Desember 2013.  Lewat pengumuman lugas, Menhan di markas Kemhan bersama KSAL menyatakan dengan jelas bahwa RI akan membangun armada kapal selam secara besar-besaran dengan kapal selam buatan Rusia.  Tetapi tiga bulan kemudian KSAL mengumumkan dengan jelas pula bahwa TNI AL tidak jadi membeli 2 kapal selam Kilo bekas dari Rusia.  Semakin jelas makna tabah sampai akhir itu, tak tahu akhirnya sampai dimana.
Memang RI dan Korsel saat ini sedang membangun kapal selam Changbogo sebanyak 3 unit dengan 1 unit terakhir akan dibuat di Indonesia.  Inilah harapan terakhir itu, terutama 1 unit yang terakhir itu apakah akan menjadi titik lompat atau titik umpat, waktu yang akan menjawabnya.  Bukannya kita tidak optimis dengan program pengadaan Changbogo  tetapi “kejutan demi kejutan” dalam bingkai perjalanan perkuatan kapal selam selama ini justru yang selalu membuat kita terkejut, kaget dan kecewa.
Kita telusuri perjalanan ke kalender enam tahun lalu dari sekarang.  Rusia membuka pintu untuk perolehan dua kapal selam Kilo lewat pinjaman US$ 1 milyar.  Sebanyak US $ 700 juta untuk 2 kilo. Kemudian sudah dirancang ini rancang itu, kirim ini kirim itu, proses ini proses itu, meeting ini meeting itu, semuanya memakan waktu lima tahun.  Dan selama waktu itu tentu ganti komandan segala strata pasti terjadi.  Dan yang pasti terjadi atau produk yang kemudian keluar ternyata bernama Changbogo buatan Korsel.  Maka duit US $ 700 juta itu tidak jadi dimanfaatkan alias dicuekin.
Dalam perjalanan “kelok sembilan” itu itu tetangga sebelah rumah sudah mendapatkan alutsista kapal selam yang sangar. Vietnam sudah mendapat 2 kapal selam Kilo, Malaysia dengan 2 Scorpene, Singapura memperoleh 5 kapal selam dan mau nambah lagi.  Bukan hanya karena tetangga sudah dapat alutsista bawah air, lebih penting dari itu adalah situasi kawasan khususnya Laut Cina Selatan yang mengharuskan kita untuk tidak plintat plintut dalam upaya meperkuat satuan kapal selam.
Kalau pun dalam empat tahun ke depan kita sudah mulai mendapat 3 kapal selam Changbogo, jangan dilupakan bahwa 2 kapal selam kelas Cakra sudah sepuh.  Artinya sampai tahun 2020 kuantitas kapal selam kita tidak akan lebih dari 3 unit saja yang beroperasi.  Makanya menjaga interval waktu 6-8 tahun itu kita perlu perolehan kapal selam tambahan.  Itulah kerangka berpikirnya.
Oleh sebab itu ketika ada kabar menggelegar tentang pembangunan armada kapal selam Desember lalu, sambutan luar biasa diperlihatkan anak negeri pecinta hulubalang sambil ikut membusungkan dada membanggakan dan membungakan harapan.  Dan ternyata tiga bulan kemudian menjadi harapan palsu. Bayangkan saudaraku, harapan saja bisa dipalsukan, betapa ketabahan itu memang sampai akhir.
Kepemilikan armada kapal selam dengan jumlah yang memadai untuk negara kepulauan ini bukan untuk gagah-gagahan. Tetapi merupakan sebuah kewajiban bagi “pengurus republik” agar negara kepulauan ini layang pandang dan layak sandang dari sudut pandang militer. Mengapa tetangga selatan kita itu selalu petintang petinting, karena dalam sudut pandang mereka kita tidak dipandang meski pun hanya untuk menjaga kandang teritori.  Duh Gusti, memang benar kalimat itu, tabah sampai akhir.
 

Gerilyawan Republik Asal Jepang

Dokumen Hendijo

 - Desember 1999, saat melakukan suatu riset di daerah Kedu, Jawa Tengah, saya sempat mendengar cerita menarik sekitar Perang Kemerdekaan dari seorang veteran pejuang setempat. Katanya, dulu ada satu regu eks tentara Jepang yang membelot dan bergabung dalam Bataliyon Achmad Yani (yang kelak menjadi salah satu korban Gerakan 30 September 1965). Mereka dikenal sangat berani dan ditakuti oleh serdadu Belanda.
Beberapa tahun kemudian cerita yang sama saya dapatkan dari sejumlah veteran Perang Kemerdekaan di Jawa Timur. Mereka bilang, saat perang melawan NICA berkecamuk ada sebuah kompi TNI yang sangat ditakuti oleh tentara Belanda. Namanya Pasukan Oentoeng Soerapati 18, yang dipimpin oleh seorang kapten bernama Sukardi.
Sukardi sejatinya orang Jepang totok. Sebelum ke Indonesia konon dia memiliki pengalaman gerilya di Guadalcanal, Morotai hingga Jawa. Namun begitu Jepang bertekuk lutut kepada Sekutu, ia yang katanya memiliki darah samurai menolak untuk menyerah dan memilih bergabung dengan gerilyawan republik di hutan-hutan Malang Selatan.
Sukardi juga mengajak sejumlah anak buahnya untuk bergabung dan membentuk pasukan sendiri. Mereka kemudian menjadi komandan-komandan seksi di kompi yang dipimpinnya.
Kompi Sukardi dikenal memiliki sistem organisasi dan sistem tempur yang sangat baik.Setiap kali rencana penyerangan kerap diperhitungkan matang, detail, serta selalu menyertakan rencana B, C, dan D-nya. Tak aneh jika dalam setiap aksinya, kompi ini kerap mencapai hasil maksimal dan paling sedikit jatuh korban.
Cerita soal para disersi ini ternyata menarik minat peneliti muda Jepang bernama Hayashi Eiichi. Menurutnya, selama 1945-1949 kurang lebih 1.000 serdadu Jepang memilih tinggal dan bahu membahu bersama pejuang Indonesia melawan Belanda.
“Di Jepang, mereka dikenal dengan istilah zanryu nihon hei (serdadu Jepang yang tetap tinggal).” tulis Hayashi dalam Zanryuu Nihon Hei no Shinjitsu atau Cerita Para Tentara Jepang yang Tetap Tinggal.
Foto yang ada di sini adalah foto yang dilansir oleh Imperial War Museum (IWM), yang memperlihatkan sejumlah gerilyawan-gerilyawan republik bermata sipit yang berhasil dibekuk oleh tentara NICA.

intisari

Kapal Selam Nuklir vs Diesel Electric

 
Original image: mateus27_24-25
BERBAGAI JENIS DAN TIPE KAPAL SELAM original image: mateus27_24-25

Design wahana yang bisa membawa manusia menyelam di bawah permukaan air sudah dimulai sejak tahun 1500-an ketika Leonardo Da Vinci menggambar sketsa alat untuk membawa manusia ke bawah air. Leonardo sendiri menyebutnya “kapal untuk menenggelamkan kapal lain”.
Setelah sketsa Leonardo, perlu waktu hampir 70 tahun hingga ketika sketsa ‘kapal selam’ yang dibuat oleh William Bourne yang berkebangsaan Inggris dipublikasikan pada tahun 1580. Sementara kapal selam pertama yang tampaknya berhasil dibuat baru muncul pada tahun 1623 yang dibangun oleh seorang berkebangsaan Belanda bernama Cornelius Drebbel. Kemudian selanjutnya kapal selam terus mengalami berbagai perkembangan.
Kapal selam modern secara umum dibedakan menjadi kapal selam bertenaga nuklir dan kapal selam bertenaga diesel. Berikut adalah beberapa faktor yang faktor pembanding antara kapal selam nuklir dan kapal selam diesel electric.
HARGA
Harga kapal selam Diesel-electric rata-rata ada di kisaran antara 100-400 juta USD, walau memang ada beberapa yang harganya diatas rata-rata. Sementara kapal selam nuklir diperkirakan ada di kisaran 500 juta hingga nyaris 3 miliar USD. Berikut ini adalah beberapa estimasi harga kapal selam kapal selam :
Kapal selam Diesel electric :
  • T-96 class ( Swedia ) : 100 juta USD
  • Type 212 ( Jerman ) : 250 juta USD
  • Kilo class ( Russia ) : 250 juta USD
  • Chang Bogo class ( Korea ) : 350 juta USD
  • Dolphin class ( Jerman ) : 500-870 juta USD
  • Scorpene class (Prancis ) : 450 juta USD
Kapal selam diesel electric Russia- Amur 950. image: ckb-rubin.ru
Kapal selam nuklir :
  • Los Angeles class : 1 milyar USD
  • Seawolf class : 2,8 milyar USD
  • Virginia class : 1,8 – 2,5 miliar USD
  • Astute class : 1,17 – 1,82 miliar USD
Model kapal selam nuklir Russia Typhoon. image: wisegeek.com
Model kapal selam nuklir Russia Typhoon. image: wisegeek.com
BIAYA
Selain Harga yang lebih mahal, lapal selam nuklir juga membutuhkan biaya operasional dan perawatan yang tinggi. Biaya operasional kapal selam nuklir bisa mencapai $21 juta USD per tahun. Selain pengisian bahan bakar nuklir memakan biaya yang tinggi, proses pembuangan limbah bahan bakar nuklir pada akhir masa aktifnya juga sangat mahal. Diperkirakan butuh total biaya hingga $830 juta USD selama masa aktif kapal selam bertenaga nuklir.
KETAHANAN
Kapal selam diesel electric umumnya mampu menyelam selama maksimal beberapa minggu saja, hal ini karena kapal tidak bisa memproduksi oxygen yang dibutuhkan oleh mesin Diesel. Di sisi lain, kapal selam bertenaga nuklir bisa menyelam “selamanya”, hanya dibatasi oleh ketahanan crew dan pasokan logistik yang dibawanya.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Berbagai penerapan teknologi terbaru terus dikembangkan untuk membuat kapal selam semakin senyap, baik dengan cara mengurangi suara ataupun magnetic signatures.Tapi kendalanya , sifat propulsi nuklir membuat kapal selam bertenaga nuklir jauh lebih berisik daripada kapal selam Diesel dengan ukuran yang sama. Ukuran kapal selam nuklir juga cenderung lebih besar dibandingkan Diesel, hal ini membuatnya lebih rentan terdeteksi melalui sensor akustik, infra merah atau magnetic. Kelemahan lebih lanjut dari kapal selam nuklir adalah bahwa akibat sistem pendinginan air reaktor nuklir dan buangan air panas yang dibuang ke laut. Perbedaan suhu air ini bisa meninggalkan jejak panjang di belakang kapal selam yang bisa terdeteksi oleh sensor IR.
Kapal selam nuklir umumnya mampu bergerak lebih cepat dibandingkan kapal selam diesel. Output tenaga dari reaktor nuklir mampu mendukung kecepatan jelajah sekitar 20-25 knot. Reaktor nuklir juga mampu menghasilkan daya hingga 20 megawatt, hingga kapal selam bertenaga nuklir mampu mengekstrak oxygen dari air laut, menyerap carbon dioxide dalam cabin hingga mampu menyelam terus menerus dengan menjaga kecepatan jelajah pada 20-25 knot. Hal ini membuat kapal selam nuklir cocok untuk beroperasi di lautan terbuka atau samudera.
Kapal selam diesel electric bisa dirancang untuk membawa persenjataan dan peralatan sama banyaknya dengan kapal selam nuklir. Namun ketika kapal selam nuklir terbatas ukurannya akibat penempatan reaktor nuklir, kapal selam diesel electric mampu dirancang dengan ukuran lebih kecil dan tetap sama mematikannya. Kelemahannya adalah kecepatan jelajah umumnya kapal selam jenis ini hanya berada di kisaran 10-15 knot dan kemampuan menyelam yang terbatas hingga beberapa minggu saja. Kapal jenis ini rata-rata hanya bisa menghasilkan daya 3 watt dari generator diesel-nya, namun karenanya jauh lebih senyap hingga sulit terdeteksi dan mampu bergerak lebih gesit.
TAKTIS DAN STRATEGI
Kapal selam nuklir dimiliki oleh negara-negara dengan keperluan khusus dalam strategi militernya. Hanya ada sedikit negara yang mengoperasikan Kapal selam nuklir jika dibandingkan dengan negara yang mengoperasikan kapal selam diesel electric.
Bukan kebetulan juga jika kapal selam nuklir banyak yang digunakan sebagai platform pembawa persenjataan nuklir juga. Kapal selam nuklir dengan persenjataan nuclear warheads bisa keluyuran dimanapun di samudera dan menjadi bagian penting dari persenjataan strategis negara-negara kekuatan militer utama dunia. Kelebihannya yang tidak perlu muncul ke permukaan menyebabkan sulit dilacak pergerakannya.
Kapal selam nuklir menawarkan kemampuan masuk dan datang ke wilayah jauh di seberang samudera tanpa terdeteksi. Jenis kapal selam dengan kemampuan ini dengan dilengkapi persenjataan rudal berhulu ledak nuklir rata-rata dibutuhkan oleh negara pemilik senjata nuklir, seperti misalnya US, Russia, China, Inggris dan India. Kemampuan ini memberikan jaminan bagi negara-negara tersebut memastikan kemampuan membalas serangan nuklir dalam skenario dimana arsenal nuklir land-based mereka dilumpuhkan melalui preemptive strike lawan.
Seperti yang ramai diberitakan saat ini negara-negara utama kekuatan militer dunia seperti US, China dan Rusia tengah mengembangkan jenis senjata hypersonic antar benua, mampu menjangkau target dimanapun di bumi dalam jangka waktu 1 jam. Senjata ini memungkinkan satu pihak meluncurkan serangan untuk melumpuhkan kemampuan nuklir lawan. Namun untuk melumpuhkan kemampuan serang nuklir pada platform kapal selam, harus dilakukan perburuan serentak terhadap semua kapal selam lawan di berbagai titik di samudera sebelum meluncurkan serangan. Dan hal ini bisa dianggap tidak mungkin dilakukan.
Kapal selam Diesel electric  mampu bergerak lincah dan senyap di perairan dangkal dan daerah berkepulauan. Tidak seperti reaktor nuklir yang tidak bisa dihidup matikan sekehendak hati dan terus mengeluarkan bunyi humming yang bisa mengekspos keberadaannya, kapal selam diesel electric hanya mengeluarkan bunyi yang minimal dan bisa on-off kapan saja. Dalam kondisi tertentu di perairan dangkal bisa saja kapal selam diesel electric ini berbaring diam dengan mesin mati yang akan mempersulit upaya deteksi lawan.
Di perairan dangkal dan berpulau-pulau atau di lokasi choke points, kapal selam nuklir yang besar dan bising merupakan lawan inferior terhadap kapal selam diesel electric, mereka bisa jadi sitting duck jika memaksakan masuk ke wilayah yang memang bukan habitat idealnya ini.
Namun tidak hanya di perairan dangkal dan choke points saja kapal selam diesel electric punya keunggulan. Pada berbagai latihan antara Angkatan Laut berbagai negara, kapal selam diesel electric ini mampu menunjukkan kehandalannya melawan berbagai platform tempur laut.  beberapa waktu yang lalu sudah ditulis dalam artikel lain mengenai prestasi kapal diesel electric Chang bogo-class yang mampu menenggelamkan kapal lawan tanpa terdeteksi hingga akhir latihan :
“Pada RIMPAC tahun 2004 CHANG BOGO ikut unjuk kemampuan. Kapal selam pilihan TNI ini berhasil meluncurkan total 40 torpedo simulasi terhadap 15 kapal permukaan, termasuk kapal induk bertenaga nuklir USS JOHN C Stennis dan kapal-kapal pengawalnya. Kapal selam Chang Bogo class ini lagi-lagi kembali mampu bertahan sampai akhir latihan tanpa terdeteksi dan tanpa mengalami kendala masalah mekanis selama beroperasi.” (JKGR).
Selain itu kapal selam ‘non nuclear’ lainnya juga mampu memperlihatkan kemampuan mereka dalam ‘menenggelamkan’ berbagai kapal permukan bahkan kapal selam nuklir dalam beberapa latihan.  Seperti misalnya pada latihan pertempuran samudera NATO pada tahun 1981  kapal selam diesel Canada, Venture, mampu ‘menenggelamkan’ USS Forrestal.  Pada latihan Northern Star 1989, kapal selam diesel Belanda Zwaardvis “menenggelamkan kapal induk” USS America. Pada RIMPAC 1996, kapal selam diesel AL Chili, Simpson, “menenggelamkan” kapal induk USS Independence. Pada latihan NATO JTFEX/TMDI99 kapal selam diesel Belanda, Walrus “menenggelamkan” kapal induk USS Theodore Roosevelt, kapal komando latihan USS Mount Whitney, satu cruiser, beberapa destroyer dan frigatte, serta kapal selam nuklir fast attack Los Angeles-class USS Boise. Pada RIMPAC 2000, kapal selam diesel Australia Collins class  “menenggelamkan” dua US fast attack submarines, dan nyaris “menenggelamkan” kapal induk USS Abraham Lincoln. Beberapa diantara kapal selam diesel electric tersebut diatas ada yang mampu lolos dan selamat tanpa terdeteksi walau ada juga yang kemudian terdeteksi dan berhasil dihancurkan oleh pihak ‘lawan’.
Dari hasil berbagai latihan diatas, terbukti kapal selam diesel electric tidak hanya mumpuni beroperasi di dalam zona pertahanan namun juga mampu (bahkan dalam beberapa hal lebih baik) dalam pertempuran di laut lepas dan samudera. Hanya saja, walau bagaimanapun memang kapal selam nuklir punya kemampuan dan karakteristik khusus yang tidak bisa digantikan oleh kapal selam diesel.
KESIMPULAN
Kapal selam bertenaga nuklir dan kapal selam bertenaga diesel mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mana yang lebih baik diantara keduanya tergantung pada kebutuhan dan strategi militer masing-masing negara pengguna.
Bagi Indonesia yang sebagian wilayah perairannya merupakan perairan dangkal dan mempunyai banyak choke points serta kepulauan, jenis kapal selam diesel electric adalah kapal selam yang memang paling sesuai untuk pertahanan wilayah perairan kita. Apalagi jalur ALKI di Indonesia juga digunakan sebagai jalur ekonomi dan jalur logistik/penumpang antar pulau hingga secara konstan adalah daerah yang ‘berisik’ dan lebih sulit melacak keberadaan kapal selam yang senyap.  Kapal selam diesel electric juga pilihan yang lebih rasional, tidak hanya dari segi kebutuhan taktis namun juga mengingat politik dan ekonomi Indonesia saat ini

jakarta greater

Alasan TNI AL Tampilkan Usman-Harun Palsu

Alasan TNI AL Tampilkan Usman-Harun Palsu  
Sersan Pertama Hari dan Sersan Pertama Ahmad saat memerankan Usman dan Harun (anggota KKO, kini Korps Marinir) dalam pameran pertahanan di Jakarta Convention Center Jakarta, (19/3).

Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati mengakui berinisiatif menampilkan sosok Sersan Dua Usman dan Kopral Harun Said dalam Jakarta International Defence Dialogue 2014 di Jakarta Convention Centre, Rabu lalu. "Sepenuhnya inisiatif dan tanggung jawab saya," kata Untung kepada Tempo, Sabtu, 22 Maret 2014.

Untung berinisiatif menampilkan dua sosok ini lantaran mereka pahlawan nasional yang dikenal heroik. Apalagi nama mereka baru dikukuhkan untuk kapal perang Indonesia. Sebab itulah Untung ingin menunjukkan kebanggaan tersebut di depan forum JIDD, perkumpulan besar bertaraf internasional. "Di sana berkumpul para pemimpin, baik militer dan sipil."  

Untung menambahkan, dengan memunculkan tiruan sosok Usman-Harun, TNI ingin agar generasi muda yang datang ke pameran itu dapat mencontoh sifat kepahlawanan yang ditunjukkan Usman-Harun.  

Rabu lalu, dua anggota Korps Komando (sekarang Korps Marinir) TNI Angkatan Laut berperan sebagai Sersan Dua Usman dan Kopral Harun Said dalam JIDD 2014. Dua anggota Korps Marinir yang wajahnya mirip dengan Usman-Harun tampil di stan TNI Angkatan Laut.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Singapura mengaku kecewa dengan "insiden" itu dan menarik delegasi militer mereka dari acara tersebut. Sebelumnya Singapura menganggap Sersan Dua Usman dan Kopral Harun Said tak lebih dari teroris yang mengebom negaranya pada 1965.

Usman-Harun adalah prajurit Korps Marinir yang mengebom gedung MacDonald House di Orchard Road, Singapura. Ketika itu pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Sukarno melancarkan operasi Dwikora untuk menggagalkan pembentukan negara boneka Singapura oleh Malaysia.

Tempo

Delegasi Lapan Kunjungi China

Delegasi Lapan saat mengunjungi CAST
Delegasi Lapan yang dipimpin oleh Deputi Bidang Teknologi Dirgantara, Prof. Dr. Ing. Soewarto Hardhienata, berkunjung ke China pada 11 hingga 15 Maret. Kunjungan ini untuk menindaklanjuti kerja sama di bidang keantariksaan antara Pemerintah RI dan Pemerintah China.

Selama berada di China, delegasi Lapan mengunjungi berbagai institusi yang bergerak dalam kegiatan keantariksaan, yaitu China National Space Administration (CNSA), China Academy of Launch Vehicle Technology (CALT), China Academy of Space Technology (CAST) dan China Center for Resources Satellite Data and Application (CRESDA).

Pada kunjungan tersebut kedua negara merundingkan berbagai kemungkinan kerja sama di bidang keantariksaan. Perundingan menghasilkan kesepakatan kerja sama  antara Indonesia (Lapan) dengan China (CNSA). Kesepakatan tersebut mencakup antara lain kerja sama di bidang pengoperasian kapal TT&C China di perairan Indonesia, roket sonda, peluncuran satelit, dan pemanfaatan data penginderaan jauh. Dalam perundingan tersebut juga disepakati pembentukan working group dan joint committee guna menindaklanjuti dan mengimplementasikan butir-butir kesepakatan kerja sama tersebut. Kedua negara berharap agar kerja sama ini dapat terlaksana dengan baik dan menguntungkan kedua belah pihak.

Saat di China, delegasi Lapan juga berkunjung ke kantor pusat Asia-Pacific Space Cooperation Organization (APSCO) di Beijing.  Sekretaris Jenderal APSCO, Mr. Celal Unver, ketika bertemu dengan delegasi Lapan berharap agar Indonesia, yang termasuk salah satu negara yang menandatangani berdirinya APSCO, segera menjadi anggota (member state) dengan melakukan ratifikasi.

lapan

"Ketegangan Australia-RI Tak Berpengaruh ke ASEAN"

"Hubungan Australia dan ASEAN tetap baik dan kuat."
PM Australia Tony Abbott dan Presiden SBY
 
VIVAnews -- Anggota Senat dari Partai Liberal Australia Brett John Mason menyebut ketegangan hubungan bilateral negaranya dengan Indonesia tak pengaruhi kerjasama Negeri Kanguru dengan organisasi ASEAN. Menurut dia, antara ASEAN dengan Australia telah memiliki landasan dan keseimbangan.
Ditemui perwakilan jurnalis ASEAN, termasuk VIVAnews, di Gedung Parlemen, di Canberra, Australia pada 16-22 Maret 2014, Mason mengakui bahwa hubungan Australia dan RI memang tengah mengalami konflik. Namun, menurut Mason, hal tersebut normal.

"Ketegangan itu hanya terjadi di level politik dan retoris. Sehingga, isu tersebut kerap digunakan oleh para politisi," kata anggota senat yang mewakili negara bagian Queensland itu.

Namun, dia melanjutkan, apa yang tetap bisa mempertahankan hubungan kedua negara melalui ketegangan tersebut, yakni Australia telah memiliki landasan yang kuat dengan ASEAN. Sehingga hubungan kedua negara tetap baik dan kuat.

Bukti, kata Mason, Presiden SBY dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa tetap mendukung program pendidikan bernama New Colombo Plan, kendati banyak komentar politis dan pemberitaan yang mewarnai televisi di Australia dan RI soal isu penyadapan itu.

"Fokus kami bukan kepada ketegangan yang saat ini tengah terjadi di antara kedua negara, tetapi landasan jangka panjang yang telah dimiliki. Landasan itulah yang kini tengah diuji," imbuh dia.

Ditanya soal harapan pemimpin Australia soal pemilu yang akan digelar pada Mei dan Juli 2014 nanti, Mason menyebut siapa pun yang nantinya akan memimpin hubungan kedua negara akan tetap kuat dan luas.

"Jadi, saya merasa yakin hubungan kedua negara akan segera kembali membaik," tutur dia.

Sebelumnya, pernyataan serupa juga telah disampaikan Sekretaris Jenderal ASEAN, Le Luong Minh yang ditemui media di Universitas Nasional Australia. Le menyebut hubungan ASEAN-Australia telah berlangsung 40 tahun. Dia berharap hubungan RI dengan Australia bisa kembali harmonis seperti dulu.

"Indonesia pun juga mendukung kemitraan antara ASEAN dengan Australia. Diharapkan permasalahan bilateral yang terjadi di antara kedua negara bisa diselesaikan," kata

Hubungan bilateral Australia dan RI mengalami konflik ketika media Australia pada November 2013, Sydney Morning Herald dan The Guardian, mengungkap aksi Badan Intelijen Negeri Kanguru, DSD, yang menyadap komunikasi ponsel pribadi Presiden SBY, Ibu Ani Yudhoyono dan beberapa pejabat tinggi yang dekat dengan dia.

Hubungan itu kian runyam, ketika di hadapan Parlemen Perdana Menteri Tony Abbott menolak meminta maaf soal aksi penyadapan tersebut. Dia berdalih hal itu dilakukan demi melindungi Australia dan semua pemerintahan di semua negara juga melakukan pengumpulan informasi intelijen.

Ketegangan semakin bertambah, ketika Abbott menerapkan kebijakan menggiring perahu pencari suaka ke perairan RI setelah sebelumnya mereka mencoba untuk menyebrang ke Negeri Kanguru.


Dicari Capres Penjaga Alutsista Asli Indonesia

pancasila-2
Pemimpin baru di Indonesia, sebentar lagi akan muncul, pasca Pemilu 2014.  Sebagai rakyat saya ingin menitipkan kepada para capres ”alutsista asli bangsa Indonesia”, agar dijaga dan dipakai untuk tujuan ketahanan nasional dan penyelenggaraan negara di masa kepimpinannya.
Seperti halnya senapan agar bisa dipakai sewaktu waktu dan tidak macet, maka alutsista/ senjata memerlukan perawatan. Warisan Senjata adiluhung bangsa ini wajib kita jaga, dihayati, diamalkan dan dilestarikan. Alutsista asli bangsa Indonesia itu adalah PANCASILA.
Pancasila Senjata Persatuan – Kesatuan
Makna lambang negara Burung Garuda:
1.Burung Garuda, yang digantungi perisai, dengan paruh, sayap, ekor dan cakar melambangkan tenaga pembangunan.
2.Sayapnya yang berbulu tujuh belas (setiap sayapnya) melambangkan tanggal 17 (tanggal kemerdekaan).
3.Ekor berbulu delapan menandakan bulan ke 8 /Agustus, bulan kemerdekaan Republik Indonesia.
4.Bulu Leher sebanyak 45 (empat puluh lima) menandakan tahun kemerdekaan (1945).
5.Perisai atau tameng berbentuk jantung adalah senjata yang dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai tanda PERJUANGAN untuk mencapai tujuan dengan jalan melindungi diri. Senjata yang demikian itu dijadikan lambang, karena wujud dan artinya tetap, tidak berubah-ubah, yakni sebagai lambang perjuangan dan perlindungan.
Dengan mengambil bentuk perisai ini, maka Republik Indonesia BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN PERADABAN INDONESIA ASLI. (Yang dikesatuaannya memakai perisai sebagai lambangnya jangan salah mengartikannya)
Garis hitam tebal di tengah-tengah perisai ini dimaksudkan khatulistiwa (equator) yang melewati Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Barat. Hal ini menyatakan bahwa Republik Indonesia adalah negara yang MERDEKA dan BERDAULAT PENUH dipermukaan bumi berhawa panas.
Lima buah ruang pada perisai itu masing-masing mewujudkan dasar Negara Republik Indonesia, PANCASILA, yaitu :
Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa: Tertulis dengan Nur Cahaya diruangan tengah berbentuk bintang yang bersudut lima.
Dasar Kerakyatan: Dilukiskan dengan Kepala Banteng sebagai lambang tenaga rakyat.
Dasar Kebangsaan: Dilukiskan dengan Pohon Beringin, tempat berlindung.
Dasar Perikemanusiaan: Dilukiskan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi. Rantai bermata bulatan menunjukan bagian perempuan berjumlah 9 (sembilan), dan rantai bermata persegi berjumlah 8 (delapan) menunjukan bagian laki-laki. Jumlah rantai sebanyak 17 (tujuh belas) itu sambung menyambung tidak putus-putusnya sesuai dengan sifat manusia yang turun temurun.
Dasar Keadilan Sosial: Dilukiskan dengan padi dan kapas sebagai tanda tujuan kemakmuran, kedua gambar tumbuh-tumbuhan tersebut (padi dan kapas) sesuai dengan hymne yang memuji-muji pakaian (sandang) dan makanan (pangan).
Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” dapat disalin diartikan sebagai berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Sedangkan perkataan Bhinneka itu sendiri adalah gabungan dua perkataan : Bhinna dan Ika.
Adapun makna dari pepatah itu adalah penggambaran dari PERSATUAN dan KESATUAN Nusa dan Bangsa Indonesia walaupun terlihat dari luar perbedaan dan berlainanKalimat itu telah tua sekali usianya dan telah dipakai oleh pujangga terutama oleh Empu Tantular dalam kitabnya Sutasoma, yang mengartikan pepatah tersebut sebagai “Diantara Pusparagam ada Persatuan”.
Jadi ingat konsep TRISAKTI yang diajarkan oleh Presiden pertama RI Soekarno, yakni : Kedaulatan secara politik,  Berdikari secara ekonomi, dan BERKEPRIBADIAN secara sosial budaya.
PANCASILA warisan Adiluhung bangsa Indonesia: Pancasila dalam kehidupan kuno (jaman kerajaan) masyarakat Indonesia sudah di terapkan. Pancasila  sebagai jatidiri bangsa Indonesia, contohnya: AJARAN LIMA PINTU UTAMA dari Prabu Liman Senjaya Kusumah, negara Galuh Pakuan, 1545 M yakni:
1 Semiaji (cerminan Kemanusiaan),
2 Bratasena (cerminan Persatuan),
3 Harjuna (cerminan Keadilan),(
4 Nakula (cerminan Kerakyatan),
5 Sadewa (cerminan Ketuhanan),
Contoh lain jiwa PANCASILA dipakai pada jaman dulu yaitu pada:
LIMA BANGUNAN UTAMA dari Prabu Susuk Tunggal, Negara Soenda, 1345 M ialah :
1. Bima Resi / Sadewa (pengaturan Tatacara & Pelaksanaan Keagamaan),
2 .Punta Dewa / Bratasena (pengaturan Persatuan & Kesatuan Rakyat),
3. Narayana / Sri Kresna (pengaturan tegaknya Peri Kemanusiaan),
4. Madura / Kakak Sri Kresna (pengaturan hak2 Kerakyatan),
5. Suradipati / Harjuna (pengaturan Keamanan, Kesejahteraan, Keadilan).
DASHA SHILA pada kitab Sutasoma [era Majapahit], berisi :
(1) Janganlah menyakiti perasaan orang,
(2) Janganlah menjatuhkan hukuman yang tidak adil,
(3) Janganlah menjarah harta rakyatmu,
(4) Janganlah menunda kebaikan terhadap mereka yang kurang beruntung,
(5) Mengabdilah kepada mereka yang sadar,
(6) Janganlah menjadi sombong, walau banyak orang menghormatimu,
(7) Janganlah menjatuhkan hukuman mati, kecuali menjadi tuntutan keadilan,
(8) Adalah yang terbaik, jika kau tidak takut mati,
(9) Dan bersabar dalam keadaan susah,
(10) Adalah yang terbaik jika kau berjiwa besar dan memberi tanpa pilih kasih.
Dan DASHASILA tersebut pemaknaan terhadap jiwa Pancasila adalah bahwa butir;
(1) merupakan landasan untuk berdemokrasi, dimana kepentingan rakyat banyaklah yang utama, dengan catatan bahwa suara terbanyak bukan berarti kepentingan rakyat banyak.
Maka butir (1) ini harus dijiwai oleh butir (2) yang merupakan asas keadilan, dimana asas keadilan ini digunakan sebagai sarana untuk mencapai yang tercantum di butir (3) dan butir (4) yakni kemakmuran dan kesejahteraan.
Adapun butir2 (5),(6),(7) dan (9) berkaitan dengan keagamaan. Keagamaan disini bukan hanya sekedar beragama (ritual) tetapi merupakan esensi dari beragama, dan esensi beragama ini akan tercermin dari tingkah laku.Kemudian butir terakhir (10) adalah berkaitan dengan kemanusiaan. Sehingga pemaknaan DASHA SHILA dapat disarikan menjadi:
(1) Demokrasi demi terwujudnya
(2) Keadilan, Kesejahteraan/Kemakmuran bagi semua,(3) Keagamaan demi terwujudnya
(4) Manusia yang berperikemanusiaan, dan
(5) asas kebangsaan adalah sebagai ruang (tempat) untuk mewujudkan hal-hal diatas, sebagai satu bangsa yakni BANGSA INDONESIA
Jiwa PANCASILA bersemangat Al Qur’an
Dapat disimpulkan bahwa jiwa Pancasila itu adalah seharusnya keseharian bagi kehidupan umat ketika mengemban Firman-Firman Allah Yang Maha Kuasa.Jiwa Pancasila adalah MAQASID SYARIAH [Adiwarman A Karim, Imam al Syathibi, kitab al Muwafaqat] yakni:
(1) Melindungi agama (Pasal – Ketuhanan Yang Maha Esa),
(2) Melindungi jiwa (Pasal – Perikemanusiaan yang adil dan beradab),
(3) Melindungi keutuhan keluarga besar (Pasal – Persatuan Indonesia),
(4) Melindungi akal pendapat (Pasal – Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan,
(5) Melindungi hak atas harta (Pasal – Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia).
PANCASILA Penerang Perdamaian Dunia
Lima Sinar Cahaya itu adalah:
(1) Cahaya Putih,
(2) Cahaya Kuning,
(3) Cahaya Hijau,
(4) Cahaya Merah,
(5) Cahaya Hitam.
Lima Sinar Cahaya itu disebut pula sebagai Pancasila, adalah Cahaya Ilahi (Nur Allah) yang merupakan kebesaran dan kemuliaan Allah dan merupakan satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan.
Bung Karno mengedepankan istilah LEITSTAR atau Bintang Kepemimpinan bagi sosok Pancasila ini. Pancasila dapat disejajarkan dengan : Magna Carta di Inggris, Bill of Rights di AS, Droit de l’home di Prancis.
Republik Indonesia yang baru lahir telah berhasil merumuskan UUD 1945 dengan dasar-dasar negara berupa Pancasila yang mengakomodasi segala macam perbedaan dan keberagaman di antara seluruh rakyat Indonesia dalam motto Bhinneka Tunggal Ika.
Soekarno dan PancasilaCuplikan TRANSKRIPSI SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MEMPERINGATI PIDATO BUNG KARNO 1 JUNI 1945, GEDUNG MPR/DPR/DPD RI, JAKARTA
“Satu lagi, saudara-saudara, masih berkaitan dengan perkembangan dunia sekarang ini, saya ingin menambahkan satu lagi. Ini fenomena global yang dramatis, yang fundamental. Ada pergeseran atau shake, ada penyesuaian atau adaptation and adjustment dari negara-negara di dunia dalam menganut ideologi-ideologi besar. Sekarang ini, hampir tidak ada satupun negara di dunia yang secara ekstrim menerapkan ideologi ekonomi yang sudah ada dalam khazanah ideologi dunia, misalnya ideologi ekonomi kapitalisme, neoliberalisme, komunisme, dan sosialisme. Sudah banyak varian dari itu semua, varian dari kapitalisme, varian dari sosialisme. Eropa, ada yang menganut namanya welfare state, ekonomi kesejahteraan.
Negara yang dulunya kapitalis, seperti ajaran Adam Smith, David Ricardo, John Stuart Mill, sudah bergeser pula mengadopsi nilai-nilai sosialisme. Negara yang dulunya betul-betul marxis, seperti Rusia, Vietnam, Tiongkok, juga telah memahami esensi dari pasar, tapi tetap dalam bingkai keadilan sosial. Oleh karena itu, terhadap semuanya itu, bangsa Indonesia sepatutnya tidak perlu silau, karena kembali kepada apa yang ada dalam Pancasila, ada resep, ada prinsip dasar, dan di situ jawabannya adalah, yang kita pilih: ekonomi kesejahteraan, berkeadilan sosial.
Saudara-saudara,
Itulah dua substansi yang ingin saya sampaikan, dan sebagai penutup akhirnya mari terus kita jadikan Pancasila sebagai living ideology, sebagai working ideology, yang antisipatif, yang adaptif, dan yang responsif. Pancasita tentu tidak patut kita perlakukan sebagai dogma yang kaku, apalagi kita keramatkan, karena justru menghalang-halangi Pancasila untuk merespon berbagai tantangan jaman, baik pada tingkat nasional maupun pada tingkat dunia. Dan itulah nilai terbesar dari Pancasila ketika kita aktualisasikan untuk menghadapi tantangan jaman masa kini dan masa depan.
SILA KE 5 PANCASILA DIKUTIP OBAMA (Menyadur  berita dari Republika.co.id)
Pesan politik Nasionalisme Baru yang diusung Presiden Barack Obama diduga terinspirasi politik Indonesia. Politisi Partai Republik, Michael Patrick Leahy, mengatakan ada inti pesan Obama dalam pidatonya yang sangat mirip dengan pidato Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno, tentang Pancasila. Analisis Leahy ini dimuat dalam laman American Thinker beberapa waktu lalu.Dengan lugas Leahy mengutip sejarah Bung Karno mengusung Pancasila dalam rapat 1 Juni 1945. Di depan peserta sidang rapat, kata Leahy, Bung Karno menjabarkan prinsip dasar Indonesia yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia.
Menurut Leahy, ada bagian di pidato Obama yang menggaungkan Nasionalisme Baru AS yang sangat mirip dengan sila ke lima yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Hal ini, kata dia, bisa dimengerti karena Obama pernah bersekolah di Indonesia. Ketika sekolah itulah Obama berkenalan dengan nilai-nilai Pancasila, argumen Leahy.
Ia lalu membandingkan pidato Soekarno 1 Juni dengan Pidato Obama di Osawatomie. Pada 1 Juni Soekarno mengatakan, Leahy menulis, “…Dalam sila Keadilan Sosial jangan ada lagi kemiskinan di Indonesia yang merdeka. Apakah rakyat Indonesia ingin Indonesia yang merdeka tapi kelompok kapitalisme juga merajalela. Atau sebaliknya, kesejahteraan untuk seluruh rakyat. Di mana tiap orang bisa makan dengan cukup.”
Sementara pidato Obama di Osawatomie yang dikutip bagiannya oleh Leahy berbunyi seperti ini, “… Mereka (kaum Republik) ingin kembali ke filosofi usang yang tidak memihak ke kelompok kelas menengah AS bertahun-tahun ini. Filosofi mereka sederhana, kita dianggap akan sejahtera kalau semua orang dibebaskan untuk bermain dengan aturannya sendiri-sendiri. Well, saya di sini mengatakan mereka salah! Saya di sini menegaskan kalau rakyat AS akan jauh lebih besar kalau bersama-sama ketimbang sendiri-sendiri. Saya percaya AS akan berjaya kalau semua masyarakat mendapat kesempatan yang sama, ketika semua orang mendapat bagian yang adil, dan semua orang bermain di dalam aturan yang disetujui bersama.”
Menurut Leahy, dalam pidatonya ini Obama sangat terasa merefleksikan nilai-nilai Indonesia ketimbang AS. “AS selalu menjunjung tinggi nilai individualisme di atas kolektivisme. Sementara Indonesia sebaliknya, menjunjung tinggi kolektivisme di atas individualisme. Pidato Obama ini adalah sanjungan untuk kolektivisme Indonesia dan penolakan kepada individualisme AS,” kata Leahy.
Pancasila “Alutsista asli bangsa Indonesia”
Kalau rakyat Indonesia JELI melihat tahun tahun di atas 1345,1545 dan Saat Proklamasi 1945 adalah: Tonggak waktu KEMULIAN Pancasila.
Dan dengan adanya semacam keteraturan waktu yaitu 1345, 1545 dan 1945 maka hal itu dapat memandu kita untuk menggunakan tahun 2045 sebagai tonggak (milestone) sejarah kiprah Pancasila dimasa depan. MUNGKIN pada tahun 2045 Pancasila sudah dijadikan FALSAFAH Internasional dan banyak diikuti negara negara di dunia.
Dan akan IRONI kalau kita bangsa Indonesia asli malah terkikis jiwa pancasilanya. Ini saya peringatkan kembali seperti yang sering saya tulis bahwa Sejak kemunduran reformasi telah terjadi PENJAJAHAN PUTIH dan kita telah mengetahui bahwa warga negara Indonesia telah dijadikan sasaran bagi penggalangan ideologi-ideologi asing yang ingin menggantikan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai falsafah bangsa dalam kehidupan bermasyarakat.
Banyak putera-puteri Indonesia secara TIDAK SADAR yang digalang oleh kekuatan asing kemudian mendatangkan bencana terhadap tanah airnya sendiri.
Singkatnya mereka menyangka bahwa mengawinkan Pancasila dengan Ideologi asing akan dapat membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia. Mereka menyangka telah berhasil memodernisir Indonesia, padahal justru hanya membuat dan menambah kedangkalan Ideologi bernegara (Pancasila), membelokkan kiblat masyarakat Indonesia, menanam bom waktu dalam diri generasi muda dan (secara perlahan namun pasti) menghilangkan potensinya.
Mereka telah terperangkap oleh jaring-jaring intelijen lawan. Dengan sukarela ataupun terpaksa, telah menjadi boneka dari penggalangannya dan secara tidak langsung akan mendatangkan bencana di tanah airnya.
Maka saya sebagai rakyat yang ingin Indonesia Jaya ingin menitipkan “Alutsita Asli Bangsa Indonesia” kepada para capres agar dijaga, dipakai, dilestarikan dan diBUDAYAKAN  kembali dalam program pemerintahannya ke depan, atau kami rakyat Indonesia tidak memilih anda.

jakarta greater