Pages

Saturday 11 May 2013

Calon Perwira Marinir Digembleng Taktik Perang

Kemampuan mengolah situasi seperti kondisi medan, cuaca, iklim, harus bisa dikuasai.

Calon Perwira Marinir Digembleng Taktik Perang
24 Kadet Korps Marinir Menggelar Latihan Taktik KondisiTertentu (TIKONTU)
Malang, POL
UNTUK menjadi seorang calon perwira Marinir yang handal, tidak cukup hanya mendapat ilmu dibangku kelas. Tetapi praktek dilapangan merupakan syarat utama.
Sebanyak 24 Kadet Korps Marinir Tingkat III Angkatan ke- 59 menggelar Latihan Praktek Lapangan di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Purboyo Malang.
Disana calon Marinir digembleng latihan perang hutan, perang kota dan operasi penyeberangan sungai.
Mereka menjalani gemblengan dengan latihan dan praktek Taktik Kondisi Tertentu (Tikontu). Kemampuan mengolah situasi seperti kondisi medan, cuaca, iklim, harus bisa dikuasai.
"Sebab faktor-faktor seperti itu bisa mempengaruhi kegiatan operasi di lapangan sesungguhnya," ujar Kadepmar Kolonel Marinir Amin Budi Cahyono sebagai pimpinan latihan.
Ia mengatakan, Latihan Taktik Kondisi Tertentu (Tikontu ) yang dilaksanakan selama 6 hari mulai tanggal 6-11 Mei berjalan lancar dan aman.
Latihan ini, tambahnya, cukup memberikan bekal dan pengalaman bagi Kadet Korps Marinir agar kelak dapat di terapkan dimedan sesungguhnya.

Sekerat Dibombardir, Ribuan Tentara Kuasai Bengalon





DEFENSIF AKTIF: Simulasi perang di Pantai Sekerat, Bengalon, Kutai Timur yang merupakan aplikasi strategi pertahanan negara.
 
SANGATTA - Subuh, kemarin, Pantai Sekerat, Bengalon, Kutai Timur, lain dari biasanya. Suara tembakan tank amfibi membelah suasana pagi buta. Kendaraan baja dari tengah laut ini disertai ribuan personel. Tak mau kalah, gemuruh pesawat tempur SU-27/30, Dragon Flight F-16, dan Elang Flight 2 Hawk melintas langit dan menjatuhkan bom di titik sasaran.

Strategi pembersihan area pertama. Menguasai titik vital. Tiap prajurit dibekali senjata laras panjang. Bukan perang sungguhan, ini latihan gabungan (latgab) TNI. Dipimpin Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Marsetio. Turut hadir pula Kasau Marsekal Ida Bagus Putu Dunia, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen Dicky Wainal Usman, Bupati Kutim Isran Noor, serta beberapa jajaran petinggi lain. Berbagai alat utama sistem persenjataan (alutsista) dibawa.

Adegan ini adalah bagian dari aplikasi strategi pertahanan Republik Indonesia yang bersifat defensif aktif. Mengandung pengertian bahwa pertahanan negara tidak ditujukan untuk melancarkan agresi terhadap otoritas negara lain. Namun secara aktif menangkal, mencegah, dan mengatasi segala bentuk ancaman terhadap kedaulatan NKRI.

Di tempat latihan, Panglima TNI kepada wartawan mengatakan, latihan ini merupakan latihan tingkat divisi. Menjadi latihan terbesar dari sebelumnya.

“Total latihan selama 20 hari dan telah dimulai dari 5 Mei dengan latihan pos komando. Lebih jauh lagi, dimulai sejak tanggal 2 di Asembagus, Surabaya, dalam latihan gabungan,” katanya.

Bahkan, latihan kemarin, diakui masih terus bersambung. Hari ini dilanjutkan dengan pendaratan pasukan Kostrad dan marinir. Mereka berlatih operasi darat gabungan dan operasi berlanjut hingga sepekan lagi.

Agus menambahkan, latihan ini menguji kemampuan TNI dalam operasi pertempuran serta memberikan dukungan logistik untuk mempertahankan areal yang telah direbut musuh. Latihan juga menunjukkan kemampuan alutsista yang dibeli TNI.

Hingga 2024, lanjutnya, peningkatan alutsista diadakan berjenjang. Saat ini TNI sudah mampu memenuhi 40 persen keperluan alutsista.

“Latihan ini juga sebagai pertanggungjawaban TNI kepada masyarakat,” katanya. Untuk skala peralatan dilibatkan masing-masing kesatuan, mulai dari TNI AD yang membawa 14 Tank Scorpio, lima Stormer APC, dua Stormer CO, dua kendaraan Timhar, dan lain-lain. Angkatan laut membawa 36 kapal perang, satu cassa, dua Heli Bell, 34 truk, lima tank, lima BVP, empat Kapa, 20 Ranfib, tiga howitzer, dan dua RM-70 Grad. Sedangkan TNI AU membawa lima pesawat tempur SU 27/30, lima Hawk SPO, lima unit F-16, dan lain-lain.

Bupati Kutim Isran Noor mengatakan, kegiatan TNI di wilayah Sangatta sangat positif. Bahwa secara global Kutim menjadi bagian penting dalam pengamanan. Sangatta juga tidak jauh dari wilayah perbatasan Malaysia.

Kaltimpos



TNI: Insiden di perbatasan Timor Leste hanya salah paham

 




Kepala Penerangan Kostrad Kolonel Kav Albiner Sitompul mengatakan, tidak ada bentrokan antara anggota TNI dari prajurit Yonif Linud 503/Mayangkara Kostrad dengan anggota Brimob di Pos Haumeni Ana, perbatasan RI-Timor Leste, Kamis (9/5) lalu. Ia menegaskan, yang terjadi hanya kesalahpahaman.

"Berdasarkan pernyataan Komandan Batalyon Infanteri Linud 503 Kostrad Letkol Inf Freddino Janen Silalahi, bahwa tidak benar terjadi bentrok melainkan kesalahpahaman," kata Albiner dalam keterangan persnya kepada merdeka.com, Sabtu (11/5).

Ia menegaskan, bahwa kesalahpahaman tersebut terjadi pada 9 Mei pukul 15:30 Wita. Kesalahpahaman diawali oleh Kapospol Haumeni Ana atas nama Bripka Mateus Neno menahan angkot Mikrolet Nopol DH 1661 dengan pengemudi Marsel. Angkot tersebut membawa sabun detergen 12 dus, gayung air 2 lusin, Bokor plastic 1 lusin, Supermi 3 dus dan solar 1 dirigen ukuran 20 liter.

"Kemudian oknum Brimob tersebut mengacak-acak sembako yang dibawa oleh pengemudi angkot, padahal pengemudi mengatakan bahwa sembako tersebut milik Pos Baen dari Yonif 503 kostrad," jelasnya.

Selain itu, ia menjelaskan, perselisihan juga dipicu oleh anggota Brimob yang menuangkan sebagian solar dari dirigen berisi 20 liter. Padahal solar itu diperlukan untuk penerangan malam.

"Semua barang tersebut merupakan belanjaan. Danpos mendamaikan permasalahan tersebut di lapangan dengan membuat surat pernyataan damai antara kedua belah pihak," katanya.

merdeka

BNPT: Terorisme Ancaman Serius

JAKARTA -  Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai menegaskan bahwa aksi terorisme di tanah air masih menjadi ancaman serius. Karena itu masyarakat tidak boleh lengah dan harus waspada.

"Beberapa hari lalu kita menyaksikan pengebekan teroris di beberapa tempat. Kita perlu menyadari teroris masih ada dan masih menjadi ancaman serius. Bagi kami harus mencegah itu dan kalau memang terjadi ya harus dilakukan penindakan," kata Ansyaad Mbai dalam dialog di Jakarta, Sabtu (11/5)

Menurutnya, serangkaian aksi teror yang terus terjadi tidak bisa diserahkan secara sepenuhnya kepada BNPT maupun Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Kata dia, perlu ada keterlibatan masyarakat dalam pencegahannya.

Makanya, ia meminta semua pihak, termasuk para ulama yang bisa berperan memberikan pemahaman bagi pelaku teror. Karena yang terjadi baru-baru ini merupakan gambaran betapa kuatnya jaringan teror di tanah air.

"Sampai hari ini ada 24 orang. Itu belum termasuk kelompok yang merencanakan (pengeboman Kedubes) Myanmar, yang 2 orang bersama satu yang masih dicari," tandas Ansyaad.
 

Calon KSAD hak prerogratif presiden


Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo
Jakarta : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan penunjukan Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang baru untuk menggantikan KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo yang memasuki masa pensiun pada Mei 2013 adalah hak prerogatif Presiden.

"Itu nanti diproses di satu peta khusus, tetapi yang menentukan Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Beliau punya hak prerogratif menentukan, nanti Panglima TNI yang mengusulkan," kata Purnomo di Jakarta, Jumat.

Ia memperkirakan pengganti Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo berasal dari lulusan Akademi Militer antara tahun 1978 hingga 1981, merujuk fakta kepemimpinan TNI AD saat ini didominasi lulusan angkatan 1978, 1980, dan 1981.

Purnomo berharap Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang baru dapat memenuhi sejumlah kriteria penting, diantaranya kepemimpinan, senioritas, masih lama mengabdi dan perwira bintang tiga.  Semua itu demi pembinaan kekuatan angkatan kepada anak buahnya.

KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menyatakan ada sekitar tujuh perwira aktif berpangkat bintang tiga yang memenuhi syarat menjadi penggantinya dan sudah diajukan ke Presiden SBY.

"Semua sama. Tidak ada yang diunggulkan," kata Pramono Rabu lalu (8/5).

Pramono sudah pensiun sejak 5 Mei 2013 dan sebenarnya sudah mengajukan surat pemberitahuan pensiun sejak pertengahan Maret 2013. Akibat belum ditentukan penggantinya, sesuai dengan peraturan, Pramono masih dapat bertugas hingga tanggal terakhir pada bulan kelahirannya, yaitu 31 Mei 2013.

Beberapa calon dari jenderal bintang tiga di TNI AD yang santer disebut adalah Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal Moeldoko lulusan Akademi Militer 1981, Panglima Kostrad Letnan Jenderal M. Munir yang lulusan akademi militer 1983 dan sempat menjadi ajudan Presiden Yudhoyono.

Kemudian Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letnan Jenderal Budiman yang lulusan akademi militer 1978,  Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Letnan Jenderal Waris, Komandan Kodiklat TNI Letnan Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Letnan Jenderal Gerhaan Lantara yang terkenal karena perannya dalam insiden Santa Cruz di Timur Timor 1991 dan penanganan bencana tsunami Aceh.


Antara

Jangan tutup mata soal OPM


Massa yang tergabung dalam Suara Anak Papua menggelar aksi di depan Kedubes Inggris di kawasan Bunderan HI, Jakarta, Rabu (8/5). Mereka menuntut Pemerintah Inggris menutup tempat yang diklaim sebagai kantor Organisasi Papua Merdeka, di Oxford, Inggris.
Timika, Papua : Anggota DPR utusan Provinsi Papua, Peggy Patricia Patipi, meminta pemerintah serius menyikapi propaganda politik Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang semakin gencar di luar negeri dan tidak menutup mata dengan keberadaan kelompok gerakan separatis tersebut.

"Pemerintah Indonesia jangan menutup mata dengan gerakan OPM. Orang-orang mereka sudah ada di luar negeri dan terus memperjuangkan ideologinya untuk mendapat simpatik dari dunia internasional," kata Patipi, di Timika, Jumat.

Ia mengatakan hal itu menanggapi pembukaan kantor perwakilan OPM di Oxford Inggris, pekan lalu, yang menuai protes keras dari Pemerintah Indonesia.

Peggy mengatakan, sudah waktunya bagi pemerintah Indonesia menyelesaikan secara baik persoalan Papua, sebagaimana pernah dilakukan dengan kelompok Gerakan Aceh Merdeka beberapa tahun lalu.

"Pertanyaannya mengapa Aceh bisa diselesaikan secara damai, tetapi Papua tidak bisa? Pemerintah harus bisa menyelesaikan masalah OPM sehingga ke depan tidak ada lagi ganjalan bagi pemerintah untuk membangun Papua dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata anggota Komisi IV DPR, dari Fraksi Kebangkitan Bangsa itu.

Ia mengakui, sudah banyak kebijakan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia untuk mendorong percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat agar lebih sejahtera sebagaimana daerah lain di Indonesia. 

Kebijakan itu melalui pelaksanaan Otonomi Khusus Papua dan saat ini Otsus Plus yang memberikan alokasi dana 80 persen untuk kabupaten/kota dan 20 persen untuk provinsi.
 

Situs Dirjen Kementerian Pertahanan RI Di-hack


 
Jakarta - Situs resmi milik Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirjen Pothan Kemhan), diretas oleh hacker yang belum diketahui. Situs yang beralamat www.pothan.kemhan.go.id diretas dan tampilannya diganti tidak sebagaimana mestinya.

Hasil penelusuran yang dilakukan detikcom, Sabtu (11/5/2013), situs itu diretas oleh seseorang yang menggunakan inisial CVT.

Situs tersebut berubah backgroundnya menjadi warna hitam dan dipenuhi tulisan 'Oops Myanmar Hacker Was Here'. Tulisan tersebut seolah menyindir pertahanan website milik pemerintah.

Di bagian bawah terdapat tulisan panjang berbahasa Inggris yang bertuliskan:

"Hello Indonesia Goverment , You should be proud with uneducated Indo script kiddies. coz they believe ( defacing / Ddosing ) to the other country websites is the best solution for them. If you would sympathize the white programmers/developers of your country & how they are feeling. you can catch such script kiddies. coz CVT are ready to provide those skiddies Informations," tulis hacker dalam situs www.pothan.kemhan.go.id

Tidak tanggung-tanggung para hacker juga meninggalkan alamat Facebook. Mereka menulis alamat Facebooknya yang bertuliskan 'Cyber Vampire Team ( http://facebook.com/cvtteam )'.

Hingga saat ini pihak Kemenhan Belum bisa dikonfirmasi. Kapuskom Kemenhan Brigjen Sisriadi belum bersedia memberikan keterangan resmi.

"Nanti saya cek dulu," ujarnya saat dihubungi.

Detik

KRI Frans Kaisiepo-368 Hadiri IMDEX Asia 2013 di Singapura

Dispen / Kolinlamil

 KRI Frans Kaisiepo-368, Sabtu (11/5) bertolak dari Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara menuju Singapura dalam rangka mengikuti IMDEX (International Maritime Defence Exhibition and Conference) Asia 2013 yang akan dilaksanakan di Changi Naval Base Republic of Singapore Navy (RSN), tanggal 13-18 Mei 2013.

Kadispen Kolinlamil, Letkol Laut (KH) Heddy Sakti A, mengatakan, selama IMDEX Asia 2013, KRI Frans Kaisiepo-368 antara lain mengikuti pameran alutsista dan teknologi. Penyelenggaraan IMDEX Asia 2013 bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kerja sama antar negara di Asia Fasifik, dalam rangka mewujudkan stabilitas keamanan di kawasan Asia Pasifik.

Keikutsertaan KRI Frans Kaisiepo-368 dalam IMDEX Asia 2013 ini selain dapat menambah pengetahuan dan wawasan juga dapat meningkatkan profesionalisme prajurit TNI Angkatan Laut.

Sebelumnya, KRI Frans Kaisiepo-368, berada di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sejak hari Rabu hingga Sabtu (8-11/5), dalam rangka persiapan mengikuti International Maritime Defence Exhibition and Conference (IMDEX) Asia 2013.

Komandan KRI Frans Kaisiepo-368, Letkol Laut (P) Arief Badrudin, mengatakan KRI KRI Frans Kaisiepo-368 sebelumnya bertolak dari Surabaya, Senin (6/5) menuju Jakarta. Selama perjalanan menuju Jakarta telah melaksanakan beberapa latihan baik teori maupun praktek.

Di Jakarta, kata Arief Badrudin, dilakukan koordinasi dengan Mabes TNI AL, Mako Kolinlamil dan pihak terkait guna pelaksanaan mengikuti IMDEX Asia 2013. Selama berada di Dermaga Kolinlamil, KRI Frans Kaisiepo-368 juga menerima kunjungan/open ship, baik dari anggota maupun keluarga TNI Angkatan Laut, untuk melihat dan berinteraksi dengan ABK KRI Frans Kaisiepo-368. KRI Frans Kaisiepo merupakan salah satu KRI milik TNI Angkatan Laut yang memiliki kelengkapan peralatan teknologi modern.

Jurnas.com

Kerja sama Pertahanan RI-Inggris Tak Terganggu


JAKARTA : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memastikan pembukaan kantor perwakilan Organisasi Papua Merdeka di Oxport, Inggris tak akan menggangu kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Inggris. Pendirian kantor tersebut hanya strategi OPM untuk cari perhatian internasional.
"Pembukaan kantor OPM tidak akan mengganggu kerjasama pertahanan Indonesia - Inggris," tegas Purnomo di Jakarta, Jumat (10/5).
Bagi pemerintah Indonesia, keberadaan OPM di Inggris bukan hal mengejutkan. Ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kenegaraan di Inggris, diakui Menhan, Presiden dihadang unjuk rasa soal Papua yang ingin merdeka.
Meskipun demikian, Menhan menyakini keberadaan OPM di Inggris itu tak akan berkembang karena pemerintah setempat mengakui Papua masih menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Klarifikasi pemerintah Inggris tetap mendukung pemerintah Indonesia.
Di sisi lain, Inggris juga tak bisa melarang OPM untuk mendirikan kantor di negeri itu. Sebab hal itu telah menjadi bagian dari demokrasi negara itu. "Jadi, OPM dan pendukungnya kan di luar pemerintah, ya sama seperti Indonesia, ada posisi pemerintah dan ada posisi di luar pemerintah seperti LSM," kata Purnomo.
Paling substantif perlu dilakukan pemerintah Indonesia ke depan, memantau kegiatan yang dilakukan OPM pascamendirikan kantor perwakilannya di Oxford, Inggris.
"Pemerintah Indonesia mengerahkan kedutaan besar dan perwakilan atase pertahanan untuk melakukannya. Apakah cuma 'show off' saja atau memang ada kegiatan," kata Purnomo.
Secara terpisah, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mendesak Pemerintah Indonesia melayangkan protes keras ke Pemerintah Inggris. Ini sebagai tindak lanjut diijinkannya pendirian kantor perwakilan OPM di negara tersebut.
"Harus ada sikap keras. Indonesia harus mengambil langkah resmi dengan melayangkan protes keras," tegas Said.
Seperti diungkapkan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, sejauh ini RI sudah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Inggris. Indonesia masih menunggu jawaban resmi dari Pemerintah Inggris.
Said menyatakan Papua tak terpisahkan dari NKRI telah menjadi ketentuan internasional. Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB), termasuk Inggris sudah mengakuinya. Karena itu, tak satupun negara di dunia ini boleh membuka pintu ataupun turut serta mendukung upaya OPM.
"Papua bagian dari Indonesia itu harga mati. PBB sudah mengakuinya, dan Inggris adalah salah satu negara yang ada di dalam PBB yang memberikan pengakuan itu. Harus ada usaha lebih keras dari Pemerintah Indonesia untuk mempertahankan Papua. Jika perlu Presiden turun tangan langsung," tandas Said. (Feber S) 

Menhan Akui Negosiasi Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Alot


Jakarta – Meski sepakat soal transfer teknologi, pembuatan kapal selam kerjasama Indonesia-Korea masih menghadapi kendala. Soalnya, pihak Korea meminta Indonesia tidak terlibat terlalu jauh, melainkan cukup melihat proses pembuatannya saja. “Memang gampang diucapkan, tetapi detailnya harus dijelaskan,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di kantornya kemarin.

Ini bermula ketika Indonesia memesan tiga unit kapal selam berbobot 1.500-16000 ton ke galangan kapal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering. Kedua negara sepakat satu kapal selam pertama dibangun di Korea Selatan. Pembuatan kapal selam kedua tetap dilakukan di Korea Selatan, namun dikerjakan bersama dengan perwakilan Indonesia, PT PAL. Adapun kapal selam ketiga bakal digarap di galangan PT PAL di Surabaya, Indonesia.

Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda Rachmad Lubis mengatakan, dalam perjanjian alih teknologi itu, Indonesia meminta perwakilan PT PAL ikut serta dalam perakitan kapal selam. Tapi pihak Korea Selatan tidak setuju. “Mereka meminta Indonesia Learning by seeing atau cukup melihat proses pembuatan saja,” kata Rachmad. Korea beralasan, galangan kapal Daewoo dikejar target pemesanan kapal selam dari sejumlah negara. Mereka khawatir keterlibatan Indonesia dalam perakitan akan mengulur waktu mereka.

Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat meminta Kementerian Pertahanan meninjau kembali nota kesepahaman kerja sama pembelian tiga kapal selam itu. “Jangan sampai teledor dan berujung negara merugi karena tidak maksimal mendapatkan transfer teknologi,” kata anggota Komisi Pertahanan, Yahya Sacawiria, kemarin

GM

Friday 10 May 2013

Pasukan Khusus TNI Tembak Mati 14 Pelaku Penyanderaan


(Pen Latgab TNI 2013).   Sebanyak 14 pelaku yang menyandera pejabat kota Tarakan ditembak mati oleh pasukan khusus TNI dalam sebuah operasi khusus di pelabuhan Juwata Tarakan Kalimantan Utara, Kamis (9/5).


Operasi pembebasan sandera yang dilakukan pasukan khusus TNI dimulai pada pukul 05.00 WITA. Pasukan khusus TNI dapat masuk kedalam area pelabuhan setelah melumpuhkan pasukan musuh yang sedang berjaga digerbang depan oleh sniper TNI dari jarak 300 meter.
Aksi baku tembak tak dapat dihindari lagi ketika pasukan khusus TNI menyerbu masuk pelabuhan Juwata Tarakan dimana didalamnya terdapat beberapa sandera. Penyerbuan yang telah direncanakan dengan matang oleh pasukan khusus TNI ini tak lepas dari kerja keras pasukan intelijen TNI yang berhasil menyusup didaerah musuh beberapa hari sebelumnya.
Pasukan khusus TNI yang berjumlah 60 personil terdiri dari Satuan 81 Penanggulangan Teror (Sat-81 Gultor) TNI AD, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL dan Detasemen Bravo (Denbravo) dibawah pimpinan Panglima Komando Penugasan Gabungan (Pangkogasgab) Pasukan Khusus (Passus) Letkol Inf Taufik Sobri berhasil membebaskan delapan sandera dengan selamat yang selanjutnya dibawa ketempat yang lebih aman.
Cerita di atas merupakan sekenario yang dilatihkan untuk pasukan khusus TNI dalam sebuah operasi gabungan yang merupakan rangkaian Latihan Gabungan  (Latgab) TNI 20013 yang di laksanakan di Tarakan Kalimantan Utara.


ARC














\

Kisah Abu Roban, Si Teroris Spesialis Pencari Dana


Konon, Abu Roban merupakan jaringan baru teroris di Indonesia.
Anggota tim Densus 88 melakukan penggerebekan dan penangkapan teroris di salah satu rumah kontrakan di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah, Kab. Bandung
  Nama Abu Roban mejadi populer setelah polisi berhasil membongkar serangkaian teroris pekan ini. Konon, Abu Roban merupakan jaringan baru teroris di Indonesia.

Siapakah Abu Roban itu?

Abu Roban alias Untung Hidayat alias Bambang Nangka santer disebut sebagai pimpinan kelompok teroris yang kerap merampok untuk membayai aksi teror. Ia merupakan pimpinan Halaqoh Ciledug yang sebelumnya pernah dipimpin Abu Omar.

Abu Roban sendiri tewas dalam penyergapan di Limpung, Batang, Jawa Tengah, Rabu 8 Mei 2013. Abu Roban tewas dengan beberapa luka tembak.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, mengatakan jaringan teroris Abu Roban memiliki kaitan erat dengan kelompok teroris Abu Omar. “Meskipun Abu Omar sudah tertangkap, diduga kuat lapisan bawahnya masih terlibat dengan kelompok Abu Roban dalam memasok senjata untuk aksi teroris,” kata Boy di Mabes Polri, Jumat, 10 Mei 2013.

Boy mengatakan, Abu Roban merupakan bagian dari gerakan aksi teror di Poso, khususnya kelompok Santoso. Kelompok ini juga masih berkaitan dengan kelompok teroris yang belum lama ini terungkap di Tambora, Beji, dan Bekasi. "Petugas terus mencermati dan mengembangkan," katanya.

Menurutnya, sejauh ini peran kelompok Abu Roban lebih banyak merampok dan memasok senjata. “Senjata yang mereka jual nyata-nyata dipakai untuk perbuatan teror,” ujar Boy.

Jaringan ini belum berhasil merealisasikan teror menggunakan bahan peledak. Mereka baru pernah membakar Pasar Glodok di Jakarta Utara. "Tetapi gagal. Waktu itu berhasil digagalkan masyarakat sebelum api membesar," kata Boy.

Menurut Boy, penangkapan anggota kelompok di Kebumen pun sebenarnya bagian dari upaya menggagalkan rencana perampokan. Tapi ternyata yang melakukan kelompok teroris.

Catatan kepolisian, kelompok jaringan Abu Roban pernah merampok bank, kantor pos, dan toko emas di Grobogan (Jawa Tengah), Batang (Jawa Tengah), Lampung, Tambora (Jakarta), dan Bandung (Jawa Barat). Perampokan ini bukan motif ekonomi, melainkan untuk mendanai perang atau teror.

Perampokan Tambora sempat menggegerkan karena dilakukan tepat di depan kantor polisi.

Khusus perampokan bank, polisi mencatat tiga aksi perampokan dengan total kerugian Rp1,8 miliar. Perampokan itu di Bank BRI Batang dengan kerugian Rp790 juta, BRI Grobogan Rp630 juta, dan BRI Lampung Rp460 juta.

Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Abu Ghifar mengatakan ada keterkaitan Abu Roban dengan Jamaah Islamiyah, namun sudah tak sekuat dulu. Kelompok ini, katanya, sudah banyak terputus. "Tapi motif dan cara pencarian dananya masih mirip," katanya kepada VIVAnews.
Kata Abu Ghifar, pencarian dana melalui perampokan yang mereka sebut sebagai harta rampasan atau fai, masih jadi cara utama. Mereka belum bisa mendapat sumber pendanaan lain yang bisa diperoleh dengan cepat.
Target belum diketahui
Sayangnya hingga saat ini kepolisian belum mengetahui target spesifik dari kelompok teroris Abu Roban. Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan terhadap terduga teroris yang berhasil ditangkap hidup-hidup.

“Penangkapan baru kemarin. Hari ini masih proses membawa tahanan ke Jakarta. Hasil pemeriksaan butuh waktu,” ujar Boy.

Polisi membongkar jaringan Abu Roban dan menangkap kelompok teroris itu sejak Rabu, 8 Mei 2013. Sejumlah anggota kelompok tersebut tewas dalam penggerebekan. Jaringan itu terungkap dari hasil pengembangan penyelidikan dan penyidikan Densus 88 terhadap sejumlah aksi teror.

Densus mendapat temuan baru itu setelah menelisik jejaring teroris dari kelompok Toriq, kelompok Abu Omar, dan kelompok Kodrat. Sejumlah petunjuk mengarah ke target baru, yaitu kelompok Abu Roban. (eh)

Ad

Pasukan Yonif Linud 501 Kostrad Berhasil Kuasai Tumpuan Udara Musuh Di Kalimantan

Pasukan Batalyon Infanteri Lintas Udara (Linud) 501 Kostrad yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan (Kogasgab) Linud TNI yang diterjunkan ke daerah sasaran berhasil menguasai dan mengambil alih sasaran strategis tumpuan udara musuh yang terletak di daerah Kaubun, Sangatta, Kalimantan Timur, Kamis (09/05). Tumpuan udara ini merupakan sasaran strategis yang sebelumnya sempat dikuasai musuh Aliansi Sonora dan Gerakan Sumpit Merdeka (GSM).

Pasukan Linud diterjunkan ke Dropping Zone musuh dengan menggunakan enam buah pesawat Herkules TNI AU, namun sebelum pasukan diterjunkan didahului dengan Serangan Udara Langsung (SUL) oleh pesawat F-16 yang melancarkan tembakan gencar terhadap kedudukan musuh, selanjutnya setelah lima menit serangan dari pesawat tempur, tepat pada pukul 06.05 Wita pasukan Linud diterjunkan kesasaran.

Setelah mendarat dan sempat terjadi kontak tembak dengan musuh kurang lebih selama 45 menit akhirnya sasaran berhasil dikuasai, selanjutnya pasukan Linud melaksanakan pengamanan dan membuat pertahanan tumpuan udara dengan melaksanakan kegiatan patrol keamanan sambil menunggu alih kodal dibawah kendali Komando Tugas Darat Gabungan (Kogasratgab) yang akan melaksanakan serangan gabungan darat yang lebih besar terhadap sasaran musuh
Pasukan Linud yang diterjunkan berasal dari Batalyon Infanteri Linud 501/Brajayudha Kostrad, berjumlah 380 orang dibawah pimpinan Komandan Batalyon Mayor Inf Andi Kusworo, penerjunan ini merupakan tahap pertama dari dua tahap yang direncanakan, tahap selanjutnya dalam waktu beberapa hari ke depan akan diterjunkan lagi pasukan susulan yang berjumlah 140 orang untuk menambah kekuatan pasukan dalam melaksanakan pertahanan tumpuan udara terhadap sasaran yang dikuasai, melaksanakan operasi selanjutnya atas perintah

Operasi lintas udara gabungan ini merupakan scenario latihan yang dilaksanakan Kogasgab Linud yang tergabung dalam Komando Gabungan Latgab TNI tingkat Divisi tahun 2013, serangan gabungan darat lanjutan rencananya dilaksanakan pada tanggal 15 Mei mendatang.
Turut menyaksikan jalannya Latgab dari pejabat TNI antara lain Asops Kasau Marsekal Muda TNI Bagus Purhito, Dankor Paskas Marsekal Muda TNI Amarullah,  Danrem 091/ASN Samarinda Brigjen TNI Gadang Pambudi dan Waasops Kasad Brigjen TNI G.E Supit.

Latgab TNI: Kostrad Terjun di Langit Sangatta Kalimantan Timur

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono meninjau Operasi Amfibi pada Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tingkat Divisi tahun 2013, di pantai Sekerat, Sangatta, Kalimantan Timur. Inilah salah satu latihan terbesar yang digelar TNI.

Jajaran prajurit Yonif Linud 501/Brajayudha melaksanakan  penerjunan dilangit Sangatta Kalimantan Timur. Sedangkan dipantai Sekerat, pendaratan Amfibi dilakukan oleh prajurit-prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut.
Enam  buah pesawat tempur TNI AU yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Udara (Kogasgabud) melancarkan serangan udara yang kerap diberi nama Operasi Lawan Udara Ofensif (OLUO) di wilayah udara Kalimantan. Serangan udara tersebut dilakukan dengan composite strike, antara lain oleh 2 buah pesawat tempur F-16 dan Sukhoi.
Sementara itu Operasi Amfibi yang dilaksanakan pada hari H jam J yang ditandai dengan gelombang pertama mendarat dengan menembur pantai, terlebih dahulu dilaksanakan proses Bantuan Tembakan Kapal (BTK) untuk menghancurkan kedudukan musuh di pantai pendaratan yang dapat menggagalkan pelaksanaan Operasi Amfibi.

Gelombang-gelombang pendaratan mulai diluncurkan dari KRI-KRI pengangkut pasukan pendarat Amfibi. Dimulai dengan mendaratkan satu Kompi Tank Amfibi selanjutnya bergerak taktis menggempur kekuatan musuh di pantai. Gelombang 2 terdiri dari Kompi Kendaraan Pendarat Amfibi (Ranratfib) mengangkut pasukan untuk menyerang maju bersama Kompi Tank dengan Kerja Sama Infanteri Tank (KSIT) untuk menduduki sasaran-sasaran yang telah direncanakan sebelumnya.

Gelombang 3 dari unsur Ranratfib mendarat untuk membantu pasukan yang lebih dulu mendarat dan menghancurkan kedudukan musuh yang masih berada di sekitar pantai.

Sementara itu di tempat terpisah, dari udara melintas sebanyak 6 pesawat Hercules yang mengangkut ratusan personil dari Yonif Linud 501/Brajayudha untuk melaksanakan Operasi Linud dibawah Satgas Linud Brigif l-17/Kujang 1 Divif 1 Kostrad.

Operasi Linud ini merupakan bentuk operasi gabungan antara TNI-AD dan TNI AU yang dilaksanakan dengan cara diterjunkan atau didaratkan ke daerah sasaran dalam rangka merebut dan menghancurkan sasaran yang bersifat taktis dan strategis.

Selanjutnya 3 unit Helikopter pengangkut prajurit-prajurit melaksanakan lintas Heli ke sasaran yang bertujuan untuk merebut dan menduduki sasaran yang dapat mempengaruhi dan menentukan dalam pelaksanaan perebutan tumpuan pantai pada operasi amfibi.

“Dinasti Sukhoi” di Langit Biru Indonesia





Tanpa terasa tepat 1 dekade Sukhoi TNI-AU mengudara di langit biru Indonesia, ya ,tepatnya 10 tahun yang lalu di tahun 2003, 4 unit yang terdiri dari 2 unit Su-27 Flanker dan 2 unit Su-30 Flanker resmi memperkuat TNI-AU. Kemudian di lanjutkan pada tahun 2007,pengadaan Sukhoi tahap ke-2 kembali di lanjutkan,dengan kedatangan secara bertahap 3 unit Su-27 Flanker dan 3 unit Su-30 Flanker dan ditutup di tahun 2013-2014 ini dengan kedatangan 63unit yang Su-27 Flanker dan 3 unit Su-30 Flanker untuk menggenapi menjadi full 1 skwadron. sebuah perjalanan yang panjang hingga 1 dekade atau 10 tahun,ehm, “hanya” untuk sekedar melengkapi 1 skwadron.

Kita berharap,smoga tidak berlebihan,kehadiran “burung besi” buatan rusia ini tidak hanya sampai 1 skwadron saja,tapi populasinya terus di tambah dan jenisnya pun di sesuaikan dengan ancaman, tantangan dan dinamika kawasan yang terus berkembang dan bergolak,Kenapa begitu???.. cukup secara kasat mata saja,satu contoh saja misalnya kawasan Laut Cina Selatan yang sudah mulai bergolak dengan saling klaim yang melibatkan sebagian negara-negara ASEAN dengan Cina, yang suatu saat nanti, wilayah Indonesia bagian utara seperti di kepulauan Natuna akan terkena imbasnya, dan contoh yang lain berupa sengketa perbatasan dengan negara-negara tetangga yang kadang-kadang “bermulut manis tapi lain di hati” seperti halnya 4 negeri jiran yang negaranya hanya pisahkan oleh sejengkal lautan dan daratan,dalam hal ini,Malaysia,Singapura,Papua Nugini dan Australia….. layaknya “musuh dalam selimut” yang tetap harus di waspadai…..

Hal yang di uraikan di atas tadi baru di lihat sebagai faktor Dinamika Kawasan Regional yang sedang bergolak belum di lihat dari modernisasi angkatan bersenjata masing-masing negara yang ada di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik,terutama Angkatan Udaranya.Kita lihat saja Negara Singapura aka Tumasik, yang luasnya tidak lebih dari DKI Jakarta saja memiliki puluhan unit F-15SG Eagle,F-16C/D Fighting Falcon,F-5 Tiger II,kalau di totalkan menjadi ratusan unit Pesawat Tempur,belum termasuk jenis pesawat lainnya.Begitu pula dengan TUDM Malaysia yang di perkuat dengan full skwadron ( malah lebih dulu ) Su-30 MKM Flanker,Mig – 29 Fulcrum, F-18 Hornet yang jumlahnya juga tidak berbeda jauh dengan Singapura.Sementara di belahan bumi selatan,”Deputy Sheriffnya Uncle Sam”,RAAF Australia trus menambah populasi “Dinasti Hornet” mulai dari F-18 A/B Hornet,F-18 C/D Super Hornet hingga EA-18 Growler,yang (lagi-lagi) kalau di kalkukasi sudah mencapai ratusan unit.Belum termasuk F-35 Lightning II yang tengah di buat dan di kembangkan,sudah menjadi visi mereka untuk memiliki Pesawat Tempur generasi ke-5…………

Ini baru mencermati populasi kekuatan Angkatan Udara negara-negara yang bisa di katakan “Dengki dan iri hati” dengan Indonesia.bagaimana dengan negara-negara yang “adem ayem” aja dengan Indonesia,seperti halnya Vietnam,Thailand,Philipina, Kambodja,Burma dan Brunei Darussalam???? Sekali lagi, jangan anggap remeh dan pandang sebelah mata lah…. Lihat saja Angkatan Udara Vietnam yang memesan (dan langsung lengkap) Sukhoi 27/30 Flankernya hingga mencapai 4 Skwadron (dan haqqul yakin) populasinya akan terus bertambah ,ini masih belom di hitung “Dinasti Mig” dengan variant berbagai jenis yang sudah lebih dulu nangkring di hanggar.begitu pula dengan RTAF Thailand yang terus berbenah dengan membeli Pesawat Grippen NG untuk mendukung F-16 A/B Fighting Falcon yang lebih dulu mengudara.begitu pula sisa negara-negara lainnya ,insyaallah, Angkatan Udara mereka pun akan terus bertambah …..dan bertambah…..serta modern tentunya……

Dengan mencermati Dinamika Kawasan yang sedang terjadi dan mengkalkulasi kekuatan Angkatan Udara militer masing-masing Negara ASEAN dan Australia ( jangan lupakan pula AU Cina dan Armada VII Pasific AS ), tidak berlebihan mengutip ucapan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata RI aka Presiden RI, Bapak SBY pada saat Latgab TNI tahun 2013,di pantai Banongan,Situbondo,Jawa Timur,Beliau mengatakan “TNI harus Besar dan Modern diantara Negara- Negara ASEAN seperti Malaysia dan Singapura serta Australia ”… sudah jelas yang di maksud kalau TNI yang terdiri dari 3 Matra ini,mulai dari Matra Darat,Matra Laut dan Matra Udara ( tentunya dalam hal ini tentunya juga TNI-AU tentunya) harus Besar dan Modern….. jadi tunggu apa lagi,lha wong yang ngomong ini Presiden sekaligus Pangti atas Angkatan Bersenjata, itu artinya Perintah Komando,Titah dan Amanah yang wajib bin harus di laksanakan…… bukan dilihat sebagai sekedar sebuah keinginan yang berupa angan-angan atau pernyataan yang berbau basa-basi semata…..

Bila TNI-AU Harus Besar dan Modern… ( sesuai pernyataan dari seorang SBY) Jadi tunggu apa lagi??? Kalau artinya Besar sama dengan Banyak toh??? Artinya jumlah Pesawat TNI-AU di tambah termasuk pesawat tempurnya kan??? Bukan isapan jempol kalau jumlah pesawat tempur TNI-AU populasinya bisa membengkak hingga mencapai 180 pesawat tempur atau 18 Skwadron ( belom termasuk pesawat intai,pesawat angkut,pesawat latih ataupun Helikopter). Bisa di bayangkan dan betapa bangganya kita sebagai rakyat dan bangsa Indonesia bila Dirgantara Indonesia di jaga dengan gagahnya dan wibawanya oleh 180 pesawat tempur yang siap menghadang dan mengusir pesawat- pesawat asing yang slonong boy…… Lanjut tentang Modern sama dengan maju (tentunya dengan teknologi terkini),bisa jadi pesawat tempur yang di miliki TNI-AU lebih 1 atau 2 tingkat diatas pesawat tempur dari negara-negara lain….dan itu hanya bisa di temukan burung besi buatan Rusia yang dinamakan “SUKHOI”……….

Ya…Burung Besi “SUKHOI”dengan segala turunannya harus bisa di miliki oleh TNI-AU. Sekaligus “Reinkarnasi” burung besi Rusia (ex Uni Sovyet) di tahun 60-an yang sempat mengisi hanggar – hanggar AURI lewat “Dinasti MIG “ mulai Mig-15,Mig-17,Mig-19 hingga Mig-21 Fishbed.Dengan teknologi Modern nya,”Dinasti Sukhoi” bisa di tambah kembali untuk melanjutkan tradisi “Dinasti Mig” yang kemudian di sebar di seluruh Pangkalan Udara TNI-AU di Nusantara. Sudah saatnya di beli 1 Skwadron Su-35BM Flanker ( pengganti F-5 E/F Tiger II ), sudah saatnya di beli 2 Skwadron Su-32/34 Fullback ( pengganti 40 unit Skyhawk TNI-AU), dan saatnya 1-2 Skwadron Su-27/30 Flanker di tambah untuk menemani 1 Skwadron Su-27/30 Flanker yang bersarang di Makassar. Dan untuk mengimbangi dan menghadapi F-35 Lightning II milik Singapura dan Australia ataupun F-22 USAF yang bersarang di Guam,saatnya TNI-AU untuk melirik Sukhoi T-50 Pakfa sebagai pesawat generasi ke-5. Ehm,bisa di bayangkan wajah-wajah Angkatan Udara negara tetangga kalau melihat “Dinasti Sukhoi” menjaga dirgantara Indonesia…bukan hanya “manyun tapi juga pucat pasi tanpa darah”…. lihat saja betapa “Galau”nya RAAF Australia melihat digdayanya Su-30 Flanker TNI-AU di Pitch Black 2012 kemarin,hingga tarik-ulur dalam membeli F-18 E/F Super Hornet bahkan langsung memesan F-35 Lightning II walau harganya (ampun-ampun) mahalnya….. belum lagi RSAF Singapore yang “harap-harap cemas” hingga harus bermanis muka dengan TNI-AU dengan selalu mengajak latihan bersama…

Seperti yang di sampaikan oleh SBY, “TNI Harus Besar dan Modern“ artinya pula , sudah saatnya TNI-AU harus besar dan Modern…..termasuk “Dinasti Sukhoi”nya …..


IDM

Kisah Jenderal Jasin bebaskan budak seks di sarang tentara

Kisah Jenderal Jasin bebaskan budak seks di sarang tentara


Jenderal Moehammad Jasin. ©buku Gramedia Pustaka Utama/Memoar Jasin Sang Polisi Pejuang
109
 


Dua aparat Brimob dan seorang anggota TNI menjadi beking dalam perbudakan buruh kuali di Kabupaten Tangerang. mereka dilaporkan ikut menjaga para buruh agar tidak kabur. Aparat yang harusnya melindungi rakyat ini kadang justru ikut memukuli para buruh yang diperlakukan bagai binatang.

Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, bila terbukti terlibat maka sanksi tegas bakal mengancam dua Brimob yang diduga ikut terlibat dalam kasus perbudakan buruh pabrik kuali di Tangerang, Banten.

"Sanksinya jika terbukti ada tiga ya. Sanksi disiplin, etika dan Pidana," kata Jenderal Timur Pradopo soal kelakukan miring anak buahnya.

Para anggota Brimob itu tak berkaca dari teladan Komisaris Jenderal Polisi Mohammad Jasin. Dialah jenderal yang dikenal sebagai Bapak Korps Brimob Polri.

Pada tahun 1945, di daerah Surabaya dan sekitarnya, nama Mayor Sabarudin sangat ditakuti. Dia menjabat Komandan Polisi Tentara Keamanan Rakyat (PTKR) Karesidenan Surabaya. Walau polisi militer, kelakuan Sabarudin jauh dari teladan seorang perwira militer.

Sabarudin berlaku sebagai penguasa. Dia memenggal seorang pemuda di alun-alun Surabaya karena kalah bersaing dalam urusan cinta. Enteng pula Sabarudin menembaki orang-orang yang dituduhnya mata-mata Belanda. Tak ada yang berani pada Sabarudin ketika itu. Polisi dan tentara juga takut pada Sabarudin.

Sabarudin juga gemar menculik tahanan wanita Belanda. Dia memilih yang cantik-cantik untuk dijadikan budak seks. Para wanita itu disekap di markas PTKR. Mereka dinikahi paksa oleh Sabarudin dan dipaksa melayani napsu seks si komandan bejat ini.

Puncaknya, Sabarudin bahkan berani menculik Jenderal Mayor Mohammad. Penyebabnya, Jenderal Muhammad menolak memberinya uang operasional. Memang sudah lama, Mohammad mencurigai Sabarudin yang gemar korupsi.

Maka markas besar angkatan perang merasa perlu mengambil tindakan tegas. Jenderal Soedirman sendiri yang memanggil Inspektur Polisi Jasin ke Yogyakarta. Jasin adalah Komandan P3 atau Pasukan Polisi Perjuangan, saat ini disebut Brigade Mobil atau Brimob. Soedirman memerintahkan Jasin melucuti pasukan Sabarudin dan menangkapnya.

"Pimpinan Divisi Tentara itu takut pada Mayor Sabarudin. Oleh karena itu saya memberikan tugas itu pada Saudara Jasin. Panglima besarlah yang bertanggung jawab," demikian jawaban Sudirman seperti ditulis dalam buku Memoar Jasin Sang Polisi Pejuang: Meluruskan Sejarah Kepolisian Indonesia yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama, Jakarta tahun 2010.

Maka Jasin pun mengumpulkan pasukannya di Surabaya. Ada dua setengah kompi, sekitar 200 orang anggota pasukan ditambah dua mobil lapis baja. Mreka segera bergerak menuju Mojokerto, tempat Sabarudin bersarang.

Pasukan Jasin bergerak cepat dan taktis. Mereka menyebar mengepung markas Sabarudin. Tanpa perlawanan Sabarudin menyerah. Jasin pun menahan dan melucuti mereka.

"Dalam penggerebekan itu ditemukan delapan wanita Eropa yang sedang hamil dan empat besek penuh perhiasan emas dan berlian. Wanita dan emas itu diduga dirampas dari kamp-kamp tahanan bangsa Eropa," kata Jasin.

Semua temuan itu tak ada yang dikorupsi Jasin. Dia menyerahkan semuanya pada dewan pertahanan Surabaya di Mojokerto.

Sabarudin akhirnya diadili dan diputus bersalah. Dia dihukum penjara. Tindakan Jasin menyelamatkan para wanita itu dari perbudakan seks sekaligus memulihkan keamanan di Surabaya dan sekitarnya.

Merdeka

Ribuan Prajurit TNI Bombardir Sangatta

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., didampingi Kasal Laksamana TNI DR. Marsetio, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, para petinggi TNI dan sejumlah pejabat sipil meninjau Operasi Amfibi pada Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tingkat Divisi tahun 2013, di pantai Sekerat, Sangatta, Kalimantan Timur,� Kamis (9/5/2013).

Ribuan Prajurit TNI Bombardir Sangatta
Dari bibir pantai Sekerat, Panglima TNI beserta rombongan menyaksikan langsung proses pendaratan Amfibi oleh pasukan pendarat dalam hal ini prajurit-prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut dalam melaksanakan Operasi Amfibi, serta jajaran Yonif Linud 501/Brajayudha yang akan melaksanakan Lintas Udara (Linud).(Puspen TNI)
Ribuan Prajurit TNI Bombardir Sangatta
Sebelum Operasi Amfibi yang dilaksanakan pada hari 'H' jam 'J' yang ditandai dengan gelombang pertama mendarat dengan menembur pantai, terlebih dahulu dilaksanakan proses Bantuan Tembakan Kapal (BTK) untuk menghancurkan kedudukan musuh di pantai pendaratan yang dapat menggagalkan pelaksanaan Operasi Amfibi. (Puspen TNI)
Ribuan Prajurit TNI Bombardir Sangatta
Sementara itu, 6 buah pesawat tempur TNI AU yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Udara (Kogasgabud) melancarkan serangan udara yang kerap diberi nama Operasi Lawan Udara Ofensif (OLUO) di wilayah udara Kalimantan. Serangan udara tersebut dilakukan dengan composite strike, antara lain oleh 2 buah pesawat tempur F-16 dan Sukhoi.(Puspen TNI)
Ribuan Prajurit TNI Bombardir Sangatta
Gelombang-gelombang pendaratan mulai diluncurkan dari KRI-KRI pengangkut pasukan pendarat Amfibi, dimulai dengan mendaratkan satu Kompi Tank Amfibi selanjutnya bergerak taktis menggempur kekuatan musuh di pantai.(Puspen TNI)
 
Detik

Menlu Nilai Langkah Inggris Tak Cerminkan Persahabatan


Menlu RI, Marty Natalegawa
Menlu RI, Marty Natalegawa

JAKARTA -- Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, kembali menekankan pemerintah Indonesia protes keras dengan adanya kantor Papua Merdeka di Oxford, Inggris, yang dibuka pekan lalu. Ia menilai kondisi tersebut sangat bertolak belakang dengan semangat persahabatan kedua negara.

"Kita menganggap ini sangat bertolak belakang dengan semangat persahabatan kedua negara dan mengharapkan agar mereka bisa betul-betul memahami betapa kita merasa sangat terusik dan merasa sangat tidak menerima keadaan seperti itu," katanya, Selasa (7/5).

Saat bertemu dengan duta besar Inggris di Indonesia, Mark Canning, telah dinyatakan adanya kantor OPM di Oxford tidak mencerminkan pemerintah Inggris terhadap kedaulatan Indonesia. Tetapi, Indonesia tidak merasa puas karena tetap dinilai tidak lazim suatu pemerintahan tidak mampu mengelola sikap dari pemerintah daerah di Inggris.

Ia mengatakan, kantor tersebut mungkin sudah sesuai dengan ketentuan dari pemerintah Inggris. "Sekarang permasalahannya apakah suatu negara yang memiliki hubungan bersahabat dengan baik apakah bisa membiarkan wilayahnya digunakan untuk keperluan yang sifatnya tidak bersahabat dengan negara lain untuk keperluan separatis. Saya rasa ini kita bicara hubungan baik antara kedua negara. Ini yang kita pertanyakan kepada Inggris," katanya.

Karena itu, lanjutnya, komunikasi dengan pemerintah Inggris terus dilakukan. Sekarang menunggu jawaban dari mereka. Inggris berkali-kali menegaskan peristiwa tersebut tidak mencerminkan posisi pemerintah Inggris. "Langkah Dewan Kota Oxford ini sama sekali tidak menggambarkan posisi pemerintah Inggris dan tetap mendukung Indonesia, mendukung NKRI, dan mendukung Papua dan Papua Barat bagian dari NKRI," katanya.

 REPUBLIKA.CO.ID

TNI gelar latihan terbesar pada 2014


Panglima TNI Laksamana TNI Agus 

Sangatta  - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan bahwa TNI akan menggelar sebuah latihan terbesar dan terlengkap pada 2014 untuk mempertanggungjawabkan kepada rakyat Indonesia kekuatan yang dimiliki TNI saat ini.

"Kira-kira akhir September atau awal Oktober 2014 latihan tempur terlengkap dan terbesar digelar dengan menampilkan seluruh alutsista yang telah diadakan Kementerian Pertahanan dan TNI," kata Panglima TNI Agus Suhartono kepada pers di Sangatta, Kalimantan Timur, Kamis.

Sebelum memberikan keteranga pers, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menyaksikan Latihan Gabungan TNI di Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur Kaltim, Kamis.

Menurut Panglima, tahun depan ada dua kegiatan latihan TNI yakni pertama Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) tingkat Batalyon dan kedua latihan tempur gabungan tiga angkatan sebagai akhir dari kegiatan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II dan pertanggungjawaban TNI kepada rakyat.

"Semua peralatan militer dan kekuatan tempur akan menunjukkan kemampuannya kepada rakyat, sebagai wujud pertanggungjawaban pemerintah dan TNI kepada rakyat tentang alutsista yang telah diadakan sampai dengan 2014," katanya.

Menurut dia, tahun 2014 merupakan akhir dari masa tugas Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II, maka salah satu agenda TNI adalah memperlihatkan seluruh kekuatan dan hasil pembangunan militer selama lima tahun terakhir.

Namun, kata Panglima, dalam membangun kekuatan pokok-pokok minimal itu belum bisa selesai semuanya sampai 2024.

"40 persen dari program pembangunan kekuatan itu sudah selesai. Tentu ini tidak terlepas dari peran dan dukungan parlemen melalui Komisi I DPR RI," kata Panglima yang didampingi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia.

TNI, kata Panglima, menyampaikan terima kasih dan apresiasi terhadap Komisi I DPR RI yang terus mendorong, mendukung pengadaan alutsista, sehingga bisa dilaksanakan sesuai dengan program pembangunan kekuatan menuju kekuatan pokok minimal.

"Pengadaan alutsista itu terus berjalan, tahun ini ada yang datang kemudian tahun depan juga datang. Itulah makanya perlu digelar latihan besar dan terlengkap sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban TNI terhadap rakyat dan bangsa Indonesia," katanya.

Anggota DPR RI Komisi I H. Tri Tamtomo, SH mengatakan pihaknya akan terus memberikan dorongan dan dukungan kepada Kementerian Pertahanan dan TNI dalam rangka memperkuat pertahanan negara kedepan.

"Komisi I DPR RI akan memberikan dukungan penuh bagi TNI untuk meningkatkan anggaran APBN 2014 dalam rangka memperkuat alutsista dan pertahanan negara," kata Politisi PDI Perjuangan yang juga hadir menyaksikan Latgab TNI di Kutai Timur, Kamis.


ANTARA News

Menhan: RI Pantau Aktivitas OPM di Inggris


Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).

JAKARTA--Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan pemerintah Indonesia melalui perwakilan di Inggris terus memantau kegiatan yang dilakukan Organisasi Papua Merdeka (OPM) pascamendirikan kantor perwakilannya di Oxford, Inggris.

"Pemerintah Indonesia mengerahkan kedutaan besar dan perwakilan atase pertahanan untuk melakukannya. Apakah cuma 'show off' saja atau memang ada kegiatan," kata Purnomo usai meresmikan pembangunan dan perkembangan "Assessment Center" Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat.

Ia menduga OPM hanya ingin menunjukkan identitas dan eksistensinya di mata internasional. Pembukaan kantor OPM itu bukan hal yang mengejutkan karena sejak lama sekelompok OPM memang sudah ada di Inggris, yakni ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kenegaraan di Inggris, Presiden dihadang unjuk rasa soal Papua yang ingin merdeka.

Ia pun berpendapat pembukaan kantor OPM dapat mengganggu hubungan pemerintah Indonesia dan Inggris, namun sudah ada klarifikasi dari kedua negara.

Dalam klarifikasi itu, pemerintah Inggris menyatakan masih menghormati dan mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Inggris juga mengakui bahwa Papua merupakan bagian dari NKRI.

Purnomo bisa memaklumi kejadian ini karena Inggris merupakan negara yang punya prinsip demokrasi. Oleh sebab itu, OPM memanfaatkan demokrasi Inggris untuk unjuk gigi di mata internasional dengan membangun kantor perwakilan.

Namun yang penting, posisi pemerintah Inggris tetap mendukung pemerintah Indonesia.
"Jadi, OPM dan pendukungnya kan di luar pemerintah, ya sama seperti Indonesia, ada posisi pemerintah dan ada posisi di luar pemerintah seperti LSM. Memang ini akan sedikit mengganggu hubungan kita dengan Inggris. Tetapi saya kira pasti ada klarifikasi dari mereka (pemerintah Inggris)," tutur Purnomo.

Kendati demikian, Purnomo menegaskan pembukaan kantor OPM tidak akan mengganggu kerja sama pertahanan Indonesia - Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID

Latgab TNI: Marinir menusuk pantai, Kostrad terjun dari langit


 




Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono meninjau Operasi Amfibi pada Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tingkat Divisi tahun 2013, di pantai Sekerat, Sangatta, Kalimantan Timur. Inilah salah satu latihan terbesar yang digelar TNI.

Dari bibir pantai Sekerat, pendaratan Amfibi dilakukan oleh prajurit-prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut. Sementara itu jajaran Yonif Linud 501/Brajayudha melaksanakan Lintas Udara (Linud).

Sebelum Operasi Amfibi yang dilaksanakan pada hari H jam J yang ditandai dengan gelombang pertama mendarat dengan menembur pantai, terlebih dahulu dilaksanakan proses Bantuan Tembakan Kapal (BTK) untuk menghancurkan kedudukan musuh di pantai pendaratan yang dapat menggagalkan pelaksanaan Operasi Amfibi.

Sementara itu, 6 buah pesawat tempur TNI AU yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Udara (Kogasgabud) melancarkan serangan udara yang kerap diberi nama Operasi Lawan Udara Ofensif (OLUO) di wilayah udara Kalimantan. Serangan udara tersebut dilakukan dengan composite strike, antara lain oleh 2 buah pesawat tempur F-16 dan Sukhoi.

Gelombang-gelombang pendaratan mulai diluncurkan dari KRI-KRI pengangkut pasukan pendarat Amfibi. Dimulai dengan mendaratkan satu Kompi Tank Amfibi selanjutnya bergerak taktis menggempur kekuatan musuh di pantai. Gelombang 2 terdiri dari Kompi Kendaraan Pendarat Amfibi (Ranratfib) mengangkut pasukan untuk menyerang maju bersama Kompi Tank dengan Kerja Sama Infanteri Tank (KSIT) untuk menduduki sasaran-sasaran yang telah direncanakan sebelumnya.

Gelombang 3 dari unsur Ranratfib mendarat untuk membantu pasukan yang lebih dulu mendarat dan menghancurkan kedudukan musuh yang masih berada di sekitar pantai.

Sementara itu di tempat terpisah, dari udara melintas sebanyak 6 pesawat Hercules yang mengangkut ratusan personil dari Yonif Linud 501/Brajayudha untuk melaksanakan Operasi Linud dibawah Satgas Linud Brigif l-17/Kujang 1 Divif 1 Kostrad.

Operasi Linud ini merupakan bentuk operasi gabungan antara TNI-AD dan TNI AU yang dilaksanakan dengan cara diterjunkan atau didaratkan ke daerah sasaran dalam rangka merebut dan menghancurkan sasaran yang bersifat taktis dan strategis.

Selanjutnya 3 unit Helikopter pengangkut prajurit-prajurit melaksanakan lintas Heli ke sasaran yang bertujuan untuk merebut dan menduduki sasaran yang dapat mempengaruhi dan menentukan dalam pelaksanaan perebutan tumpuan pantai pada operasi amfibi.

Latgab TNI besar-besaran ini berlangsung mulai tanggal 15 April sampai dengan 24 Mei 2013. 16.745 Prajurit TNI mengikuti latihan ini.

Merdeka

ITS dan PT Solusi-247 Kembangkan Radar Maritim


CONTOH: Integrated Maritime Surveillance System (IMSS), sistem radar maritim bernilai Rp 543,9 miliar ini merupakan bantuan AS kepada Indonesia. Secara konkret, IMSS terdiri atas 18 stasiun pengawas pantai (CSS), 11 radar berbasis kapal, dua pusat komando regional, dan dua pusat komando armada di Jakarta dan Surabaya. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara | Radar Maritim IMSS TNI-AL Efektifkan Pengamanan Laut Di Selat Malaka. (Ist)
 
SURABAYA : Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan perusahaan penyedia layanan teknologi komunikasi PT Solusi-247 menjalin kerja sama untuk mengembangkan "marine radar" (radar maritim).

Kerja sama itu ditandatangani oleh Direktur Utama PT Solusi-247, Beno Pradekso, bersama Pembantu Rektor IV ITS Prof Dr Darminto di Gedung Rektorat ITS Surabaya, Rabu.

Beno Pradekso mengatakan pihaknya kini sedang gencar melakukan riset untuk pengembangan produk perusahaannya, karena itu pihaknya menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi, seperti ITS.

"Beberapa bidang riset yang akan kami lakukan dengan ITS antara lain Marine Radar, Electric Support Measure (ESM), Radio Direction Finding (RDF) Receiver , Electronic Chart Display and Information System (ECDIS), dan Integrated Surveillance framework," katanya.

Menurut dia, perusahaannya telah melakukan riset ESM hampir 90 persen dan telah diuji di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Pengawasan laut yang belum optimal, karena keterbatasan fasilitas menjadi dasar bagi Solusi 247 untuk mendalami aplikasi teknologi produk itu di bidang maritim," katanya.

Hingga saat ini, persoalan mengenai kecelakaan kapal, "illegal traffic", pencurian ikan, hingga pembajakan kapal nelayan menjadi masalah tak terpecahkan karena lemahnya aktivitas monitoring.

"Oleh karena itu, kami mengajak ITS, kami memiliki pengetahuan tentang sensor dan radarnya, sedangkan ITS punya pengetahuan di bidang maritim dan perkapalannya," katanya.

Beno mengatakan ITS adalah mitra yang sangat sesuai untuk melaksanakan kerja sama ini, karena ITS unggul di bidang maritim, lalu keberadaan sentra nelayan, pelabuhan internasional, dan armada pertahanan laut di Surabaya juga menjadi nilai tambah tersendiri.

Senada dengan itu, Prof Dr Darminto mengatakan kerja sama itu bukan pertama kalinya ITS bekerja sama dengan pihak swasta.

"Kami berharap produk-produk yang dikembangkan nanti dapat benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat," katanya.

Untuk tahap awal, kerja sama akan dilangsungkan selama dua tahun. "Tidak perlu kita menggunakan produk asing untuk aplikasi ICT di Indonesia. Lebih baik kita buat sendiri dan kita kuasai teknologinya," katanya

Formanews

Panglima TNI Tinjau Latgab, Ribuan Prajurit Bombardir Sangatta

PANGLIMA TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., didampingi Kasal Laksamana TNI DR. Marsetio, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, para petinggi TNI dan sejumlah pejabat sipil meninjau Operasi Amfibi pada Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tingkat Divisi tahun 2013, di pantai Sekerat, Sangatta, Kalimantan Timur,  Kamis (9/5/2013).
Dari bibir pantai Sekerat, Panglima TNI beserta rombongan menyaksikan langsung proses pendaratan Amfibi oleh pasukan pendarat dalam hal ini prajurit-prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut dalam melaksanakan Operasi Amfibi, serta jajaran Yonif Linud 501/Brajayudha yang akan melaksanakan Lintas Udara (Linud).
Sebelum Operasi Amfibi yang dilaksanakan pada hari “H“ jam “J“ yang ditandai dengan gelombang pertama mendarat dengan menembur pantai, terlebih dahulu dilaksanakan proses Bantuan Tembakan Kapal (BTK) untuk menghancurkan kedudukan musuh di pantai pendaratan yang dapat menggagalkan pelaksanaan Operasi Amfibi.  Sementara itu, 6 buah pesawat tempur TNI AU yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Udara (Kogasgabud) melancarkan serangan udara yang kerap diberi nama Operasi Lawan Udara Ofensif (OLUO) di wilayah udara Kalimantan. Serangan udara tersebut dilakukan dengan composite strike, antara lain oleh 2 buah pesawat tempur F-16 dan Sukhoi.
Gelombang-gelombang pendaratan mulai diluncurkan dari KRI-KRI pengangkut pasukan pendarat Amfibi, dimulai dengan mendaratkan satu Kompi Tank Amfibi selanjutnya bergerak taktis menggempur kekuatan musuh di pantai. Gelombang 2 terdiri dari Kompi Kendaraan Pendarat Amfibi (Ranratfib) mengangkut pasukan untuk menyerang maju bersama Kompi Tank dengan Kerja Sama Infanteri Tank (KSIT) untuk menduduki sasaran-sasaran yang telah direncanakan sebelumnya.
Gelombang 3 dari unsur Ranratfib mendarat untuk membantu pasukan yang lebih dulu mendarat dan menghancurkan kedudukan musuh yang masih berada disekitar pantai. Pendaratan berikutnya adalah gelombang 4, terdiri dari 2 unit Landing Craft Unit (LCU) dan 6 unit Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri (KAPA) dengan unsur artileri medan yang terdiri dari 2 pucuk Roket Multi Laras (RM) 70-Grad dan meriam Howitzer 105 milimeter, setelah mendarat akan menempati titik steling penembakan sesuai koordinat yang telah direncanakan, selanjutnya akan memberikan tembakan artileri medan terhadap sasaran-sasaran musuh.
Gelombang atas panggilan mendarat dengan unsur KAPA yang mengangkut 4 unit Howitzer 105 mm. Setelah mendarat selanjutnya menuju stelling penembakan sesuai dengan koordinat yang telah ditentukan. Setelah Howitzer masuk stelling penembakan, gelombang atas panggilan berikutnya mendarat dengan menggunakan LCU yang mengangkut 2 unit RM- 70 Grad setelah mendarat kemudian menuju stelling penembakan yang telah direncanakan.
Sementara itu di tempat terpisah, dari udara melintas sebanyak 6 pesawat Hercules yang mengangkut ratusan personil dari Yonif Linud 501/Brajayudha untuk melaksanakan Operasi Linud dibawah Satgas Linud Brigif l-17/Kujang 1 Divif 1 Kostrad. Operasi Linud ini merupakan bentuk operasi gabungan antara TNI-AD dan TNI AU yang dilaksanakan dengan cara diterjunkan atau didaratkan ke daerah sasaran dalam rangka merebut dan menghancurkan sasaran yang bersifat taktis dan strategis.
Selanjutnya 3 unit Helikopter pengangkut prajurit-prajurit melaksanakan lintas Heli ke sasaran yang bertujuan untuk merebut dan menduduki sasaran yang dapat mempengaruhi dan menentukan dalam pelaksanaan perebutan tumpuan pantai pada operasi amfibi.
Kemudian 2 unit Roket Multi Laras (RM) 70 Grad dan 3 pucuk meriam Howitzer kaliber 105 mm yang telah masuk steling akan melaksanakan penembakan secara berturut-turut yaitu : pertama,  tembak tinjau sebanyak 4 butir akan diberikan oleh RM 70 Grad dan 4 butir dari meriam Howitzer 105 mm. Kedua, penembakan pelaksanaan sebanyak 76 butir dari RM 70 Grad dan 30 butir dari meriam Howitzer 105 mm.  Untuk  menuntaskan serbuan akan diberikan penembakan salvo terhadap  sasaran sebanyak 40 butir oleh 2 unit RM 70 Grad.
Latgab TNI besar-besaran ini berlangsung mulai tanggal 15 April sampai dengan 24 Mei 2013, dan sebagai Direktur Latihan (Dirlat) pada Latgab ini dipercayakan kepada Kasum TNI Marsdya TNI Boy Syahril Qamar serta Wakil Direktur Latihan Dankodiklat TNI Mayjen TNI Chaidir Serunting Sakti, M.Sc.
Tujuan Latgab ini selain untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI dalam melaksanakan Operasi Militer Gabungan, juga untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit  dan satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan mekanisme operasi gabungan secara tepat guna dan berhasil guna dalam rangka menghadapi kemungkinan kontinjensi yang diperkirakan akan terjadi. Latihan ini juga sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban TNI terhadap rakyat dan bangsa Indonesia.
Adapun sasaran umum pelaksanaan Latgab TNI meliputi aspek strategis, aspek operasional, aspek taktis, teknis dan prosedur serta aspek psikologis.
Aspek strategis  yaitu terwujudnya konsep strategis penangkalan dan penindakan dalam strata strategi militer untuk memenangkan perang terhadap niat negara tertentu yang ingin menganggu kedaulatan dan keutuhan nasional.  Sedangkan aspek operasional yaitu meningkatkan kemampuan baik perorangan maupun satuan yang tergabung dalam Komando Gabungan TNI untuk mengaplikasikan, menerapkan doktrin Kampanye Militer, doktrin operasi gabungan dan doktrin operasi masing-masing angkatan dalam rangka menyusun rencana kampanye serta rencana operasi yang diperkirakan akan terjadi.
Menyangkut aspek taktis, teknis dan prosedur yaitu meningkatkan kemampuan baik perorangan maupun satuan-satuan manuver/satuan taktis, untuk mengaplikasikan dan menerapkan petunjuk lapangan dan petunjuk teknis dalam menyusun rencana operasi berdasarkan rencana kontinjensi yang diperkirakan akan terjadi. Adapun untuk aspek psikologis yaitu terciptanya hubungan emosional dan saling pengertian antar prajurit dari berbagai unsur, solidaritas, semangat, kemauan dan kebanggaan sebagai prajurit TNI yang terlibat dalam Latgab TNI tahun 2013.
Materi latihan yang ingin dikembangkan adalah proses dan mekanisme pengambilan keputusan militer, proses dan mekanisme pengecekan, gelar kesiapan dan latihan pendahuluan serta komando pengendalian Kampanye Militer dan Operasi Militer Gabungan TNI.
Personil yang terlibat dalam Latgab ini berjumlah 16.745 prajurit, dan mengerahkan peralatan tempur antara lain : TNI AD: 14 Unit Tank Scorpio, 5 Unit Tank Stormer Apc, 2 Unit Tank Stormer Co, 13 Unit Tank Amx, 21 Pucuk Meriam (Mer), 12 hely Mi 17, 12 hely Bel, dan 3 Bolco. Sedangkan untuk TNI AL mengerahkan 36 KRI, 17 unit BMP-3F, 33 BTR-50, 6 Kapa K-61, 2 unit RM-70/Grad, 7 Unit LVT-7A1, 2 unit BVP-2, 3 CASA, 5 Hely, TNI AU: 5 Pesawat SU 27/30, 5 Pesawat Hawk SPO, 5 Unit F-16, 5 Unit Hawk PBR, 11 Pesawat C-130 Hs/H/B, 1 Pesawat C-130 BT, 2 Pesawat B-737 Intai, 2 Pesawat C-212 Cassa, 2 Unit Cn-235, 1 Unit Cn-235 MPA, 2 Helly Nas-332/Sa-330, 4 Helly Ec-120 Colibri.

Majalah Poteret Indonesia

Terungkapnya Jaringan Teror di Balik Aksi Perampokan


Polisi membongkar jaringan teroris Abu Rodan. 7 tewas, 13 ditangkap.
Lokasi penangkapan terduga teroris di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah, Margaasih Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 
Polisi membongkar jaringan Abu Roban dan menangkap kelompok pelaku aksi terorisme itu. Jaringan itu terungkap dari hasil pengembangan penyelidikan dan penyidikan sejumlah kasus aksi teror oleh tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus) 88.

Densus 88, kata juru bicara Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis 9 Mei 2013, mendapat temuan baru setelah menelisik jejaring teroris dari kelompok Toriq, Kelompok Abu Omar, dan Kelompok Kodrat.
Sejumlah petunjuk mengarah ke target baru, yaitu Kelompok Abu Roban. "Data-data yang terungkap dari hasil penyelidikan dan penyidikan telah menghasilkan target baru," ujar Boy.

Muhammad Toriq ditangkap polisi pada 2012 lalu lantaran diduga melakukan perakitan bom dan ditemukan sejumlah benda persis bahan peledak di kediamannya di Jalan Teratai 7, RT 02 RW 04, Tambora, Jakarta Barat.
Abu Omar  adalah penyelundup senjata api kepada jaringan teror di Indonesia yang telah ditangkap pada 2010 lalu, dan kini sedang menjalani hukuman. Sedangkan Kelompok Kodrat adalah pelaku perampokan terkait aksi terorisme yang telah diringkus oleh Densus 88 pada Maret 2013 lalu.
Menurut Boy, dengan temuan baru itu, Densus 88 pun melakukan serangkaian penangkapan jaringan kelompok Abu Roban.

Pada Rabu kemarin, 8 Mei 2013, Densus 88 menyergap rumah kontrakan tempat persembunyian tiga orang terduga teroris di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung. Ketiganya berhasil dilumpuhkan sekitar pukul 18.30 WIB setelah dikepung sejak siang hari.
Drama pengepungan itu sempat tegang setelah ketiganya memberikan perlawanan dengan melemparkan bom pipa, dan sebelumnya melepaskan tembakan. Polisi sudah meminta ketiganya menyerah, tapi para teroris itu bertahan. Akhirnya polisi melakukan penyerangan dengan memberondong peluru dari berbagai penjuru ke rumah kontrakan itu. Ketiga terduga teroris itu pun tewas.

Sebelum penggerebekan itu, polisi menangkap sejumlah orang dari kelompok ini. Pada Selasa 7 Mei 2013, polisi membekuk William Maksum alias Dadan di Soreang, Bandung dan menyita pistol rakitan dan amunisinya serta senjata tajam. Dari penangkapan ini diperoleh informasi mengenai anggota kelompoknya yang berada di Jakarta dan Bandung.

"Dari situ kami melakukan upaya penangkapan atas Budi alias Angga di Kampung Batu Rengat, di rumah kontrakan yang bersangkutan," kata Boy.

Pada hari sama dengan penggerebekan itu, Boy menambahkan, polisi juga menangkap 5 anggota kelompok itu di sekitar Jakarta dan Tangerang, antara lain di Serpong, Pamulang, dan Meruya.

Pada Rabu 8 Mei 2012 itu juga, sekitar pukul 15.30, polisi menangkap Abu Roban di Kampung Limbung Batu, Kendal, Jawa Tengah. "Abu Roban ini pimpinan kelompok mereka," kata Boy. Dari penangkapan Abu Roban bersama dua rekannya pada Rabu itu, polisi menyita senjata api jenis FN, revolver, 9 peluru, dan perlengkapan lain.

Pengejaran kelompok ini ternyata tak hanya berhenti di Bandung. Penggerebekan atas jejaring teroris itu berlanjut dengan digerebeknya rumah kontrakan di Dusun Kembaran, Desa Ungaran, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Menurut Boy, penyergapan di Kebumen ini berlangsung sejak pukul 8 malam Rabu 8 Mei 2013. Dan baru berakhir Kamis pagi, 9 Mei 2013, sekitar pukul 7.30 WIB. "Proses penangkapan memang agak alot," kata Boy. Sebab, petugas yang berusaha melumpuhkan mereka, ternyata mendapat balasan serangan senjata api dari empat orang di dalam rumah itu.

"Sempat terjadi kontak tembakan antara petugas kami dengan mereka yang ada di dalam," kata Boy.  Namun akhirnya mereka juga berhasil dilumpuhkan oleh Densus 88, empat orang itu tewas. "Total yang kami tangkap adalah 20 orang, 13 diantaranya hidup, 7 meninggal," kata Boy.

Semua korban tewas dalam penggerebekan di Bandung maupun Kebumen itu dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk diidentifikasi lebih lanjut oleh tim DVI (Disaster Victim Investigation) Mabes Polri.

Boy menambahkan, kelompok Abu Roban ini terkait dengan buronan polisi lainnya bernama Santoso. Ia dianggap tokoh kunci, dan unsur gerakan aksi teror di Poso, Sulawesi Tengah.

Kepolisian terus berupaya mengungkap jaringan kejahatan ini dengan mengembangkan informasi seputar para figur dominan mereka. "Bukan tidak mungkin di kemudian hari akan didapat nama baru," kata Boy.

Para anggota teroris ini, Boy menambahkan, sudah sangat teroganisir dalam melakukan aksi. Dana mereka diperoleh dari hasil aksi perampokan. "Fai adalah upaya pengumpulan sejumlah uang dari setiap kejahatan yang dilakukan. Saat ini tercatat dalam data kami adalah perampokan," ujar Boy.

Beberapa perampokan yang tercatat, Boy melanjutkan, antara lain di BRI di Batang, Jawa Tengah, senilai Rp790 juta, dan BRI Grobokan senilai Rp630 juta, serta BRI Lampung senilai Rp460 juta.

Bahkan dari hasil pemeriksaan para pelaku teroris sempat melakukan upaya pembakaran pasar Glodok. "Tetapi gagal, pada waktu itu berhasil digagalkan masyarakat sebelum api membesar," kata Boy.

Menurut Boy, penangkapan anggota kelompok di Kebumen pun sebenarnya bagian dari upaya menggagalkan rencana mereka melakukan perampokan. "Sebenarnya mereka ini juga sedang menargetkan aksi perampokan, atau fai untuk pengumpulan dana aksi teror. Mereka rencanakan di Kebumen, tapi berhasil digagalkan petugas kami," kata Boy.

Polisi mengimbau agar warga selalu mewaspadai gerakan kelompok aksi terorisme ini. Mereka senantiasa berupaya masuk ke tengah masyarakat, biasanya sebagai pendatang, dan melakukan perekrutan. "Waspada dengan upaya perekrutan sel-sel baru. Mereka cari uang dengan cara-cara kekerasan," kata Boy.

Thursday 9 May 2013

Citra Positif Olahraga Militer di Internasional

Citra Positif Olahraga Militer di Internasional
Presiden CISM Colonel Kalbaba Malboum tiba di Jakarta.
Jakarta, POL
PRESIDEN Dewan Olahraga Militer Internasional (CISM-Conseille International du Sport Militaire) Colonel Kalbaba Malboum beserta Dirminevbang CISM dan dua orang staf tiba di Jakarta pada Rabu malam (8/5/2013).
Kedatangannya dalam rangka mengecek kesiapan pelaksanaan General Assembly & Congress CISM 68th yang akan dilaksanakan di Hotel Sultan Jakarta, tanggal 11-18 Mei 2013.
Pelaksanaan General Assembly & Congress CISM 68th merupakan Forum Dewan CISM tertinggi yang terdiri dari 133 delegasi negara dengan agenda utama merumuskan dan menetapkan rencana strategis dan program tahunan, serta empat tahunan CISM.
Forum ini merupakan wadah sosialisasi dan promosi Conseille International du Sport Militaire bagi perdamaian dunia, khususnya di kawasan Asia Tenggara dan Asia.
Penetapan Indonesia sebagai negara tuan rumah pelaksanaan General Assembly & Congress CISM 68th merupakan apresiasi dan citra positif, sekaligus promosi terhadap peran aktif Indonesia dalam hal ini TNI dalam mendukung organisasi dunia CISM.
Melalui pengembangan dan pembinaan olahraga militer di forum internasional bagi kepentingan persahabatan dan perdamaian dunia, selain misi PBB yang telah dilaksanakan.
CISM yang didirikan pada tanggal 18 Februari 1948 merupakan salah satu organisasi olahraga terbesar di dunia.
Menjadi wadah pertemuan dan persahabatan Angkatan Bersenjata dari 133 negara anggota, termasuk TNI yang pada tanggal 14 April 2010 telah dikukuhkan menjadi anggota CSIM ke-133. 

Laksamana TNI Agus Suhartono senang Latihan Gabungan TNI lancar

Pasukan artileri Korps Marinir TNI AL, meluncurkan roket multilaras RM-70/Grad pada Latihan Gabungan TNI di Pantai Banongan, Situbondo, Jumat (3/5). Latihan yang digelar di empat daerah (Jakarta, Situbondo, Sangatta Kalimantan Timur, dan Bima-NTB) itu mengerahkan 16.745 prajurit TNI dan ratusan arsenal TNI.
Sangatta, Kalimantan Timur - Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, menyatakan kegembiraannya karena Latihan Gabungan Tingkat Divisi  TNI 2013 di Pantai Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur berjalan baik dan sesuai rencana.

"Saya juga merasa senang, sebab sampai sekarang belum menerima laporan kecelakaan. Mudah-mudahan hal itu tidak ada sampai selesai nanti," kata Suhartono, kepada pers, di pantai yang dijadikan arena latihan gabungan melibatkan lebih dari 16.745 personel TNI itu.

Suhartono tidak sendirian, dia didampingi Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio dan Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia. Belum lagi puluhan perwira tinggi ketiga matra TNI.

Latihan gabungan di tingkat divisi ini dilakukan empat tahun sekali, dan kali ini telah dimulai sejak 15 April lalu berupa gladi pos komando. Tahap latihan di pos komando ini, meliputi tahap perencanan, penyusunan strategi dan taktik, penggelaran kekuatan, dan berujung pada simulasi perang oleh aktor-aktor pelaku latihan. 

Yang ingin diketahui pada latihan gabungan tingkat divisi kali ini adalah meningkatkan kesiapan operasionalisasi dan integrasi gelaran perang dan pertempuran ketiga matra TNI secara terpadu. 

Titik operasi yang harus dikuasai dari musuh dalam latihan perang besar kali ini ada empat dengan jarak cukup jauh, yaitu di Jakarta, Pantai Banongan-Situbondo (Jawa Timur, Bima di Provinsi NTB, dan Sangatta di Kalimantan Timur.

Sasaran umum latihan gabungan TNI kali ini meliputi apsek strategi, aspek operasional, aspek taktis, teknis dan prosedur, serta aspek psikologis. 

Jika jumlah personel mencapai 16.745 orang, maka arsenal yang diterjunkan meliputi 36 kapal perang TNI AL berbagai kelas dan tipe, 17 tank amfibi BMP-3F, 33 roket bergerak BTR-50, kemudian enam kapal pendarat personel, dua roket bergerak RM-70/Grad, tujuh kapal pendarat personel/artileri LVT-7A1, 2 kapal pendarat BVP-2, dan tiga CASA NC-212 Aviocar, serta lima helikopter. 

Sedangkan TNI AU mengerahkan lima Sukhoi Su-27/30 MKI Flanker, 10 BAE Hawk-209, lima F-16 Fighting Falcon, 11 C-130 Hercules, satu tanker udara C-130 BT Hercules, dua Boeing B-737 Reconnaisance, dua NC-212 Aviocar, dua CN-235, satu CN-235 MPA, dua helikopter NAS-332 Super Puma, dua helikopter SA-330 Puma, empat EC-120 Colibri.

Masih diperkuat 14 unit tank ringan Scorpions, lima panser angkut personel Stormer, dua tank komando Stormer, 13 tank sedang AMX-13, 21 howitzer 70 dan 105 milimeter, 12 helikopter Mil Mi-17, 12 helikopter Bell-412, dan tiga helikopter Bolkow-Blohm NBO-105. 

ANTARA News

Sutiyoso: TNI Tak Profesional karena Kurang Biaya

Sutiyoso: TNI Tak Profesional karena Kurang Biaya  
800 anggota pasukan Yonif Linud 431/Kostrad daerah operasi perbatasan RI - Papua Nugini mengikuti upacara penyambutan di Pelabuhan Peti Kemas Soekarno Hatta, Makassar, Senin (6/8). Pasukan ini kembali setelah bertugas selama 12 bulan di wilayah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini.

Jakarta - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Letnan Jenderal (Purnawirawan) Sutiyoso mengatakan angkatan perang Indonesia masih lemah. Alat utama sistem senjata yang dimiliki Indonesia sudah ketinggalan zaman. Tak hanya itu, perilaku tentaranya pun kerap terlihat tidak profesional.

"Itu semua karena kekurangan biaya," katanya di sela-sela acara Lembaga Pemilih Indonesia di Galeri Kafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis, 9 Mei 2013.  "Tentara memang butuh biaya tinggi yang sebanding dengan pekerjaannya," kata dia.

Mantan Gubernur Jakarta ini lalu bercerita saat dia mengikuti latihan perang di Inggris dan Australia. Menurut dia, kondisi di kedua negara itu jauh berbeda dengan kondisi tentara di Indonesia.

Selain 'curhat' soal tentara, Bang Yos—begitu dia biasa disapa—berkomentar soal polisi. "Polisi sekarang jumlahnya kurang," kata dia. Jika berpatokan pada rasio ideal, yakni 1 polisi untuk 400 warga, Indonesia masih jauh dari sempurna karena hanya ada 1 polisi untuk 700 warga.

TEMPO.CO

Densus 88 Sergap 20 Teroris, 7 Tewas

Okezone.com

 MABES Polri merilis 20 nama teroris yang ditangkap di beberapa tempat. Tujuh di antaranya tewas ditembak petugas. Sementara 13 lainnya masih hidup. Mereka yang tewas akan diidentifikasi di RS Bhayangkara.

Menurut Kepala Pusat Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar, Kamis (9/5), penangkapan berawal di wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan.

Di wilayah Serpong, Pondok Aren, Ciputat, dan Meruya ditangkap lima orang terduga teroris. Mereka adalah Faisal alias Boim, Endang, Agung, Agus Widharto, dan Imam yang ditangkap dalam kondisi hidup.

"Dari tangan mereka disita senjati api jenis revolver, 20 butir peluru, perhiasan, laptop, HP, dan uang tunai Rp30 juta," kata Boy.

Diduga, barang bukti yang disita tersebut didapat dari fai atau merampok untuk tujuan pengumpulan dana.

Berlanjut ke penyergapan di Kebumen Jawa Tengah. Di Kebumen, Tim Datasemen Khusus 88 Antiteror menangkap Farel, Wagiono, Budi dan Slamet yang juga dalam kondisi hidup.

Sempat terjadi baku tembak dengan pelaku karena negoisasi yang dilakukan gagal. Baku tembak menewaskan tiga orang lainnya yakni Bastari, Toni dan Bayu alias Ucup.

Penyergapan di Kebumen menurut Boy, masih berlangsung. Diperkirakan masih ada dua orang di dalam rumah. "Mereka menyimpan dua senjata api, dua bom, dan 1 granat," katanya.

Sementara penyergapan di Limbubatang, Kendal menewaskan bos jaringan ini yakni Abu Roban. Dua lainnya Puryanto dan Iwan ditangkap hidup-hidup.

Senjata api jenis FN berikut 6 butir peluru, senjata api revolver dan 3 butir peluru disita dari tangan ketiganya. Dalam penangkapan di Sumedang, petugas menangkap Wiliam Maksum alias Acum alias Dadan.

Di Bandung penyergapan yang dilakukan menewas tiga orang Budi alias Angga, Juned dan Sarane. "Satu orang atas nama Haris Fauzi alias Zamrud ditangkap hidup-hidup karena bersembunyi di kamar mandi," kata Boy.

 Jurnas.com

Wednesday 8 May 2013

Jerman Pastikan Jual 164 Tank ke Indonesia


Jerman Pastikan Jual 164 Tank ke Indonesia AP Jerman memastikan penjualan 164 unit tank Leopard 2 ke Indonesia.

BERLIN : Pemerintah Jerman, Rabu (8/5/2013), sepakat untuk menjual 164 buah tank ke Indonesia, setelah parlemen Belanda menolak penjualan tank ke Indonesian karena masalah pelanggaran HAM.

Pemerintahan Kanselir Angela Merkel telah memberikan lampu hijau untuk produsen senjata Rheinmetall AG yang berada di Duesseldorf untuk menjual tank ke Indonesia.

Penjualan itu termasuk 104 unit tank Leopard 2 dan 50 unit kendaraan tempur infantri Marder 1A2s. Selain itu, kesepakatan ini juga meliputi 10 tank lain, termasuk kendaraan tempur untuk pegunungan, dan sejumlah kendaraan militer lainnya.

Sejauh ini belum diperoleh informasi terkait nilai dari kesepakatan tersebut.

Konfirmasi ini diperoleh setelah seorang anggota parlemen oposisi Katha Keil dari Partai Hijau yang meminta penjelasan terkait kesepakatan penjualan senjata yang dicapai November tahun lalu itu.

Partai Hijau Jerman selama ini menyuarakan keprihatinannya bahwa Indonesia, yang kerap dikritik karena sering melanggar HAM, akan menggunakan persenjataan buatan Jerman ini untuk menghadapi pengunjuk rasa dan etnis minoritas.

Pemerintah Indonesia sudah mengajukan keinginan untuk membeli tank-tank Jerman pada 2012 dalam kunjungan Kanselir Merkel ke Indonesia. Saat itu, Pemerintah Indonesia berjanji tidak akan menggunakan persenjataan ini untuk melawan rakyat.

Pemerintahan Merkel selalu menawarkan penjualan senjata ke negara-negara yang dianggap sebagai partner strategis. Beberapa negara yang juga membeli persenjataan Jerman adalah Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

kOMPAS