Pages

Friday 31 January 2014

Memperkuat Daya Tawar Indonesia

Bung Tomo Class (Kenyot10)
Jakarta : TNI Angkatan Laut (AL) tengah menghitung hari menyambut datangnya KRI Bung Tomo 357. Rabu kemarin, tim TNI AL yang bertugas menjemput sudah melakukan ”ritual” sebelum terbang ke Jerman untuk membawa korvet ke Tanah Air yang diretrofit di galangan kapal Lusern.

KRI Bung Tomo sendiri adalah metamorfosa korvet milik Brunai Darussalam, KDB Nakhoda Ragam Class, yang dijual ke Indonesia dengan harga sangat murah, yakni USD 300 juta untuk tiga kapal sejenis, belum termasuk biaya retrofit. Dua kapal lainnya, KDB Bendahara Sakam KDB Jerambak yang akan menyusul kemudian, konon juga akan dinamai pejuang pembela kemerdekaan, yakni KRI Usman-Harun dan KRI John Lie. Terlepas dari pro-kontra kenapa Brunai tidak jadi menggunakan kapal tersebut, Indonesia memandang kapal tersebut sangat layak.

Bahkan, sistem persenjataan dan komunikasinya lebih canggih dibandingkan korvet sigma yang dibeli dari Belanda. Untuk sistem senjata, misalnya, KRI Bung Tomo dicanteli Oto Melara, VLS Mica, Exo Block II, dan torpedo Stinger. Kedatangan kapal dengan senjata canggih dan lengkap tentu akan memacu kepercayaan diri prajurit untuk mengawal kedaulatan NKRI. Kekuatan korvet ragam kelas yang disandingkan dengan kelas Sigma, kelas Van Speijk, KCR, kapal selam, dan aneka jenis kapal perang lainnya yang telah dimiliki bangsa ini, sudah barang tentu juga akan melambungkan daya tangkal Indonesia di lautan.

Namun sering luput dari pengamatan publik, kedatangan KRI Bung Tomo mengindikasikan meningkatnya daya tawar diplomasi bangsa ini di fora internasional. Mengapa demikian? Pembelian kapal tipe F2000 Corvette buatan BAE System Maritime-Naval Ships Inggris bisa disebut sebagai bukti konkret terbukanya kembali kerja sama militer Indonesia dengan negerinya Ratu Elizabeth tersebut, cara pandang baru mereka terhadap negeri ini.

Seperti diketahui, sebelumnya Inggris pernah mengembargo penjualan senjata terkait tuduhan Indonesia menggunakan pesawat Hawk untuk mengebom sipil saat konflik Timor Timur. Selain menyetujui penjualan ragam kelas, Inggris telah menjual rudal Startreak dan beberapa alutsista lain. Tidak dapat dimungkiri, keputusan Inggris kembali menjual alutsista ke Indonesia tidak terlepas dari pragmatisme ekonomi. Inggris yang tengah mengalami kelesuan ekonomi tentu ingin menikmati dana segar dari Indonesia yang sedang gencar-gencarnya meningkatkan kapabilitas persenjataannya.

Namun tak dapat dimungkiri pula, sikap baru Inggris itu mencerminkan pengakuan terhadap kekuatan diplomasi Indonesia negara bebas aktif yang mempunyai peran signifikan dalam membangun perdamaian dunia. Hal ini secara tidak langsung juga merupakan bentuk pengakuan bahwa Indonesia bukanlah negara pelanggar HAM dan berpotensi menjadi agresor.

Hal ini bukanlah isapan jempol. Lihatlah peran Indonesia meredam konflik Laut China Selatan (LCS), konflik Suriah, dan lainnya. Pasukan TNI juga seolah sudah menjadi tulang punggung PBB dalam setiap misi peace keeping operation di beberapa konflik di berbagai belahan dunia.

Perspektif yang demikian sangat mungkin ada di benak Amerika Serikat. Negeri Paman Sam itu pelan namun pasti mulai mengobral senjatanya untuk Indonesia, dari hibah pesawat F-16, pembelian peluncur rudal antitank (ATGM) Javelin, helikopter Apache, hingga rencana pembelian Black Hawk. Jika negara-negara yang pernah menjaga jarak dengan Indonesia sudah demikian, apalagi negara-negara yang secara konsisten membangun hubungan baik dengan Rusia, China, Jerman, Prancis, dan lainnya sudah pasti akan ringan tangan memberikan alutsista terbaiknya karena sudah paham pembelian senjata bukan sekadar untuk alat pertahanan, melainkan juga memperkuat daya tawar Indonesia untuk mendorong terwujudnya perdamaian dunia.


koran sindo

John Lie, kapten kapal heroik penembus blokade Belanda

Tentara Belanda dan polisi Inggris menyebutnya penyelundup. Sementara Pemerintah Indonesia menggelarinya pahlawan. Dia diburu patroli Belanda, tapi seluruh rakyat Indonesia mengelu-elukannya.

Itulah sosok John Lie, salah satu kapten kapal paling berani dalam sejarah TNI Angkatan Laut.

John Lie terlahir dari keluarga pengusaha di Manado tanggal 19 Maret 1911. Minatnya sangat besar pada dunia pelayaran. Lie kemudian bekerja di Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM), maskapai pelayaran Belanda.

Saat Indonesia merdeka tahun 1945, Lie keluar dari KPM. Dia bergabung dalam Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI).

Tahun 1947 dan 1948 Belanda menggelar agresi militer. Sebagian besar wilayah Indonesia kembali dikuasai Belanda. Republik Indonesia hanya meliputi Yogyakarta, dan sebagian Sumatera.

Belanda memblokade wilayah laut dan udara RI. Mereka berharap jika terus ditekan dan tak mengadakan kontak dengan pihak luar, Republik Indonesia akan mati pelan-pelan.

John Lie berjasa besar kala itu. Dia berani menembus blokade Belanda dengan kapal yang diberi nama The Outlaw. Dia dan sejumlah anak buahnya melintasi Selat Malaka dengan membawa karet, teh atau hasil bumi lainnya. Barang-barang dibawa ke Singapura untuk ditukar senjata dan kebutuhan republik lainnya.

John Lie mengemudikan kapalnya tengah malam. Tanpa penerangan sedikit pun agar tak ketahuan Belanda dan Inggris. Dia jadi legenda penyelundup. Radio BBC Inggris menjulukinya The Black Speed Boat.

John Lie juga seorang kristen taat. Dia selalu membawa alkitab di kapalnya. Majalah Life melukiskan sosoknya dengan with one hand a bible and the other a gun. Tapi perjuangan tak membedakan agama. John Lie pun memasok senjata untuk para pejuang di Aceh dan Sumatera yang Muslim.

Kapal The Outlaw berukuran 34 meter dan tak dilengkapi persenjataan. Jika mereka berpapasan dengan patroli Belanda dengan mudah pasti dikaramkan.

Untungnya nasib baik selalu menyertai John Lie. Dia pernah dihentikan dan ditodong senjata, tapi dilepas. Pernah juga ditangkap dan diadili tapi dibebaskan.

Aksi John Lie tak cuma menyelamatkan ekonomi Indonesia. Dia juga membuka mata internasional kapal milik ALRI masih eksis dan mampu menembus blokade Belanda. Ini hal penting dalam diplomasi internasional.

Tahun 1947 sampai 1949, John Lie paling tidak melakukan penyelundupan 15 kali. Dia dan awak kapal The Outlaw sama sekali tak dibayar. Mereka melakukannya karena semangat patriotisme.

Tapi rupanya Wakil Presiden Mohammad Hatta terkesan dengan keberanian John Lie dan awak kapal The Outlaw. Suatu hari Hatta mengirimkan kurir untuk membawa hadiah dan menyampaikan pesan.

"Senjata dan peluru yang dibawa The Outlaw sudah diterima dengan baik," tulis Hatta.

Surat itu membawa kegembiraan bagi seluruh awak Kapal Outlaw. Pekerjaan yang mereka lakukan dipuji oleh seorang wakil presiden.

Setelah Indonesia merdeka. John Lie memimpin kapal perang ALRI untuk menumpas pemberontakan Republik Maluku Selatan maupun PRRI/Permesta.

Tahun 1966 dia pensiun dari ALRI dengan pangkat terakhir Laksamana Muda. Setelah itu Lie membaktikan hidupnya untuk agama dan orang-orang miskin sampai meninggal tahun 1988.

Tahun 2009, 21 tahun setelah kematian John Lie , Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan gelar pahlawan nasional untuk sang pelaut pemberani ini.

Inilah gelar pahlawan nasional pertama bagi keturunan Tionghoa.
 

Barisan tank yang perkuat TNI


Barisan tank yang perkuat TNI

JAKARTA: - Peralatan perang milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai usang. Sejumlah prajurit terpaksa meregang nyawa akibat alat-alat mereka tidak berfungsi, atau tidak dapat digunakan.

Pasca-embargo yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat, Indonesia kembali memperkuat sistem pertahanannya. Mulai dari senjata yang dipakai, hingga membeli peralatan pendukung lainnya.

Pada 2013 lalu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui anggaran pertahanan yang diajukan pemerintah, yakni sebesar Rp 76,5 triliun atau sekitar USD 8,2 miliar. Angka itu kembali meningkat di tahun 2014 menjadi sebesar Rp 83,4 triliun.

Tidak ingin terbuang sia-sia, sejumlah peralatan modern pun dibeli. Tiga matra pertahanan juga diperkuat dengan pembelian tank, pesawat dan kapal.


Barisan tank yang perkuat TNI
1. Leopard 2A4 revolution
Kementerian Pertahanan berhasil mendatangkan sebuah tank baru buatan Jerman, atau dikenal dengan nama Tank Leopard. MBT atau Main Battle Tank ini merupakan varian 2A4 jenis Revolution atau disingkat Ri.

Leopard Revolution atau Ri merupakan varian terbaru sekaligus pengembangan dari Leopard 2A4. Tank ini diproduksi pabrik persenjataan berat Jerman, Rheinmetall.

Leopard Revolution pertama diperkenalkan pada tahun 2010, dan menurut analis militer tank ini juga sering disebut sebagai Leopard 2A4 Evolution. Leopard 2A4 sendiri adalah salah satu varian Leopard 2 yang paling banyak diproduksi dan dipakai di banyak negara dalam jumlah besar.

Meski berasal dari varian yang sama, namun kedua tank itu memiliki perbedaan. Terutama di bagian turret (kubah) meriam. Pada Leopard Leopard Revolution turret meriam memiliki sudut miring dan tajam, sementara 2A4 turretnya berbentuk kotak.

Kelebihan yang paling nyata terdapat pada lapisan pelindung yang terpasang pada tank ini. Karena sifatnya yang mudah dibongkar pasang, berbagai serangan musuh yang merusak lapisan tersebut bisa diganti dengan yang baru, atau sesuai dengan kebutuhan.

Lapisan pelindung Revolution menggunakan komposit Advanced Modular Armor Protection (AMAP). Lapisan ini terdiri atas materi nanokeramik serta titanium dan baja alloy.

Meski demikian, lapisan ini memiliki konsekuensinya yaitu bobot tank yang bertambah hingga menjadi lebih kurang 60 ton, dibandingkan varian 2A4 yang sekitar 57 ton.

Revolution menggunakan meriam yang sama dengan 2A4, yaitu meriam L44 smoothbore kaliber 120 mm sebagai senjata utama. Meriam ini bisa menggunakan semua varian peluru standar NATO, dan tank ini mampu membawa amunisi sebanyak 42 butir. 15 peluru sudah dalam kondisi siap tembak tersimpan di kubah meriam (otomatis reload), sementara sisanya tersimpan di bagian dalam bodi.

Untuk tambahan daya gempur dan pertahanan diri ringan, tank yang diawaki 4 orang ini juga dilengkapi senapan mesin berat kaliber 12,7 mm yang dioperasikan dengan remot kontrol sehingga awak tank tak perlu muncul keluar untuk mengoperasikannya. Sepucuk senapan mesin kaliber 7,62 juga terpasang sejajar dengan meriam.

Dari segi mesin, Revolution tetap menggunakan tipe mesin yang sama dengan 2A4 yaitu mesin diesel turbocharge MTU MB837 Ka501 yang berkekuatan 1.500 hp (tenaga kuda), yang membuatnya bisa mencapai kecepatan hingga 72 km per jam di medan yang rata.
Barisan tank yang perkuat TNI
2. Marder 1A3 IFV
Beda dengan Leopard, tank Marder merupakan kendaraan tempur ringan sejak 1970. Sama seperti APC (Kendaraan pengangkut personel), kendaraan ini juga berfungsi untuk mengangkut pasukan.

Meski demikian, IFV persenjataan kanon kaliber menengah. Kemampuan ini membuatnya efektif untuk menyerang target secara langsung. Bisa pula dijadikan bantuan tembakan guna menakut-nakuti lawan.

Marder boleh dibilang IFV nomer wahid di kelas NATO, ranpur ini sudah battle proven dalam? misi pertempuran di Afghanistan. Bila ditilik dari segi bobot, maka Marder 1A3 (35 ton) nampak setara dengan IFV andalan US Army, M2 Bradley (30,4 ton).
Barisan tank yang perkuat TNI
3. BMP-3F
Tak kalah dengan ranpur buatan Jerman, BPM-3F yang berasal dari Rusia ini memiliki kemampuan lebih. Antara lain komputer balistik yang telah di upgrade dengan sistem digital yang lebih akurat. Selain itu, lubang penembak untuk pasukan sudah disesuaikan dengan senapan serbu SS-1 produksi PT Pindad.

Ada juga penyempurnaan pada perlindungan terhadap perang nuklir biologi dan kimia. Selain itu sistem pemanas ruangan juga sudah disesuaikan dengan kondisi iklim Indonesia.

Namun untuk senjata penghancur, kendaraan lapis baja ini tidak jauh dari generasi sebelumnya. Meriam kanon kaliber 100mm dengan kecepatan tembak berkisar 250 meter per detik, dan meriam kanon kaliber 30 mm.

Selain itu, Amphibi BMP-3F seri 2 juga dilengkapi 3 pucuk mitraliur PKTM kaliber 7,62. Secara keseluruhan, Tank Amphibi ini berkapasitas 3 kru dan 7 personel pasukan bersenjata lengkap.


merdeka.

Tank Scorpion di Yonkav 8 Kostrad diganti Tank Leopard


Tank Scorpion di Yonkav 8 Kostrad diganti Tank Leopard

PASURUAN: - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI dan anggota komisi I DPR RI melakukan kunjungan ke Batalyon Kavaleri 8/2 Kostrad di Pasuruan, Jawa Timur. Mereka meninjau kesiapan fasilitas garasi tank Leopard.

Kunjungan tersebut terkait dengan pembelian 156 unit tank Leopard Ri, Leopard 2A4, dan tank Marder guna Modernisasi Alutsista TNI, yang dibeli dari Pemerintah Jerman.

Dengan selesainya pembangunan fasilitas garasi Yonkav 8/2 Kostrad menyatakan siap dalam menerima dukungan alutsista militer Indonesia yang baru guna menjaga pertahanan dan kedaulatan negara RI.

Rencananya Yonkav 8/2 dialokasikan akan menerima kurang lebih 40 tank. Kemarin dua tank sudah tiba di markas pasukan lapis baja ini.

Dalam kunjungannya Menhan berharap satuan Yonkav 8/2 Kostrad menjadi satuan yang handal dan profesional dengan penambahan Alutsista Modern.


Sebelum meninggalkan satuan Yonkav 8 dengan Helikopter Angkatan laut beliau beserta rombongan menyempatkan diri menaiki tank scorpion yang menjadi alutsista satuan Yonkav 8/2 Kostrad.

Tank Leopard merupakan tank kelas berat dengan bobot 62 ton. Sementara Scorpion masuk kategori tank ringan dengan bobot sekitar 25 ton. Leopard juga unggul dalam daya tembak dan sistem proteksi.
[ian]
 

Jenis, Bahan, dan Cara Kerja Rompi Anti Peluru

Rompi anti peluru (Bulletproof vest) adalah baju pelindung atau baju zirah yang melindungi bagian tubuh seperti dada, perut, dan punggung orang yang memakainya dari proyektil peluru dan serpihan dari ledakan granat. Umumnya digunakan oleh personel militer dan orang-orang yang memiliki risiko terkena tembakan.

Jenis rompi anti peluru

Rompi anti peluru dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Soft Body Armor dan Hard Body Armor.

a. Soft body armor
Soft body armor adalah rompi anti peluru yang terbuat dari serat aramid (aramid fibres). Satu lapisan Kevlar tebalnya kurang dari 1 mm, umumnya standar baju terdiri hingga 32 lapisan dan beratnya biasa mencapai 10 kg. Rompi ini cenderung lebih ringan sehingga menguntungkan untuk digunakan dalam tugas-tugas penyamaran, atau pengamanan bagi personel intelijen.

Soft body armor
Soft body armor
b. Hard Body armor
Dengan menambahi soft body armor dengan lapisan tertentu, dapat dihasilkan rompi anti peluru hard body armor. Umumnya lapisan terbuat dari keramik (Al2O3 "Alumina"), lempengan logam atau komposit. Bentuknya yang tebal dan berat menjadikannya tidak comfort, hingga jarang dikenakan dalam tugas keseharian. Hanya dalam tugas khusus yang beresiko tinggi, seperti operasi militer atau operasi tim SWAT yang akan mengenakan hard body armor.

Hard body armor
Hard body armor

 

Bahan pembuat rompi anti peluru

Bahan yang digunakan untuk membuat rompi anti peluru selalu mengalami perkembangan seiring hasil penemuan-penemuan baru. Secara umum bahan-bahan yang digunakan adalah:

a. Aramid (Kevlar)
Material ini ditemukan oleh Stephanie Kwolek pada tahun 1964, seorang ahli kimia berkebangsaan Amerika, yang bekerja sebagai peneliti pada perusahaan DuPont. Aramid adalah akronim dari kata aromatic polyamide. Aramid memiliki struktur yang kuat, alot (tough), memiliki sifat peredam yang bagus (vibration damping), tahan terhadap asam (acid) dan basa (leach), selain itu dapat menahan panas hingga 370°C, sehingga tidak mudah terbakar. Produk yang dipasarkan dikenal dengan nama Kevlar. Kevlar memiliki berat yang ringan, tapi 5 kali lebih kuat dibandingkan besi.

Ikatan molekul aramid
Ikatan molekul aramid
Anyaman aramid (Kevlar)
Anyaman aramid (Kevlar)
b. Vestran
Vestran adalah polymer kristal cair (liquid crystal polymer). Seratnya memiliki kekuatan hingga dua kali lipat dibandingkan dengan kevlar.

Bahan vestran
Bahan vestran
c. Jaring Benang Laba-laba (Spider Silk)
Jaring benang laba-laba terdiri dari ikatan molekul protein yang panjang. Benang ini tidak hanya memiliki kemampuan dapat menahan beban yang ekstrem, tapi juga sekaligus memiliki sifat elastisitas yang sangat tinggi, hingga kalau ditarik dapat memanjang sebanyak 40%. Sifat elastis ini berasal dari butiran-butiran cairan kecil yang terdapat pada benang, yang kalau dilihat bentuknya seperti kalung mutiara atau tasbih.

Ikatan molekul benang laba-laba
Ikatan molekul benang laba-laba
Struktur benang laba-laba
Struktur benang laba-laba
d. CNT (Carbon Nanotubes)
Kandidat material selanjutnya adalah CNT. Ditemukan tahun 1991 oleh Professor Sumio Iijima dari Jepang. CNT merupakan susunan ukuran karbon C yang berukuran sangat kecil "nano" (0,000000001) dan berbentuk seperti pipa (tube), yang dindingnya tersusun seperti rumah lebah. Diperkirakan material ini lebih kuat dibandingkan dengan benang laba-laba.

Struktur CNT
Struktur CNT

Prinsip Kerja Rompi Anti Peluru


Prinsip kerja rompi anti peluru adalah dengan mengurangi sebanyak mungkin lontaran energi kinetik peluru, dengan cara menggunakan lapisan-lapisan serat untuk menyerap energi laju tersebut dan memecahnya ke penampang rompi yang luas, sehingga energi tersebut tidak cukup lagi untuk membuat peluru dapat menembus rompi.

Dalam menyerap laju energi peluru, rompi mengalami deformasi yang menekan kearah dalam (shock wave), tekanan kedalam ini akan diteruskan sehingga mengenai tubuh pengguna. Batas maksimal penekanan ke dalam tidak boleh lebih dari  4,4 cm (44 mm). Jika batasan tersebut dilewati, maka pengguna baju akan mengalami luka dalam (internal organs injuries), yang tentunya akan membahayakan keselamatan jiwa.

Kerja rompi anti peluru
Tekanan peluru pada rompi anti peluru. Serapan laju energi peluru yang menyebabkan lapisan rompi mengalami deformasi
Sedangkan gambar di bawah ini menunjukan bahwa anggapan pemakai baju anti peluru dapat terhindar sepenuhnya dari cidera yang dihasilkan oleh tembakan adalah salah!

Penembusan pada rompi anti peluru
Penembusan pada rompi anti peluru
Fungsi utama rompi anti peluru hanyalah untuk menahan peluru, sehingga peluru tidak sampai masuk ke dalam tubuh pemakai baju, yang dapat menyebabkan kematian.

Tingkatan Rompi anti peluru

Standar rompi anti peluru yang paling banyak digunakan adalah standar NIJ (National Institute of Justice) Amerika. Berdasarkan standar ini, rompi anti peluru dibagi menjadi beberapa tingkatan (level), yaitu level I, II-A, II, III-A, III, dan IV. Level I adalah tingkatan yang terendah, rompi hanya dapat menahan peluru yang berkaliber kecil.

Tingkatan rompi anti peluru
Munisi yang mampu ditahan rompi anti peluru sesuai levelnya.
Level dari rompi anti peluru menunjukkan bahwa kemampuan untuk menahan tekanan dari peluru, semakin rendah levelnya maka kemampuan rompi tersebut semakin rendah begitu juga sebaliknya.

Rompi anti peluru, baik yang soft maupun hard hanya berfungsi untuk menahan peluru agar tidak menembus tubuh pemakai rompi anti peluru. Tetapi daya dorong dari peluru tetap akan terasa dan bisa berdampak kurang baik, misalnya memar dan patah tulang. Kedepan diharapkan bahwa Tentara Nasional Indonesia dapat menggunakan rompi anti peluru dengan teknologi nano.


Artileri

Modernisasi Alutsista TNI AU Terus Berlanjut

Oleh karenanya prioritas pembinaan yang harus diutamakan adalah tercapainya kemampuan profesionalisme para penerbang 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOQOxJiAXMLEa-vazoPehE0cA1ntkCDpIuwslHM_qdJL1rQfCgGCckOYJTlEuaIKiFj8zf4u79bwx2VlQ7X3S4IpT8bhhzLWsf1l7mLRwIrkCGMGsEFBd1dGOb0L_BEi3Irocz__3gS9zc/s640/6f532cd3a59e043c7a2fce6a9a9a735b_largesuromenggolo.jpgJakarta : Saat ini TNI AU sedang dalam proses pembangunan kekuatan dan kemampuan guna meningkatkan postur TNI yang tangguh serta profesional, dimana tahun 2014 ini menjadi puncak kedatangan alutsista baru bagi TNI Angkatan Udara.

Sesuai Renstra pembangunan TNI AU tahun 2010-2014 TNI AU akan menerima kedatangan beberapa jenis pesawat dan alutsista lainnya. Untuk itu, para personel yang mengawaki harus bisa mengatur kembali skala prioritas terkait alokasi jam latihan dan jam terbang sehingga semua sasaran operasi dapat tercapai, tanpa mengabaikan faktor Lambangja.

Demikian sambutan Kasau pada acara Rapat Koordinasi Operasi Angkatan Udara yang dibacakan Wakasau Marsdya TNI Sunaryo di Mabesau, Cilangkap (30/1/2014).

Hadir pada acara tersebut Koorsahli Kasau Marsda TNI Sru Astjahyo Andreas, Irjenau Marsda TNI JFP. Sitompul, Asrena Kasau Marsda TNI Mawardi, Asops Kasau Marsda TNI Bagus Puruhito, Aspers Kasau Marsda TNI Herry Wibowo Eslah, Aslog Kasau Marsda TNI Ida Bagus Anom, Danseskoau Marsda TNI Sudipo Handoyo, Gubernur AAU Marsda TNI Tabri Santoso, serta pejabat TNI AU lainnya.

Dikatakan, perumusan dan penjabaran kegiatan operasi beserta sasarannya secara jelas dan tajam akan sangat berguna sebagai acuan bagi kegiatan bidang lainya, mengingat jajaran operasi merupakan garda terdepan dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh TNI Angkatan Udara.

Kegiatan pemutakhiran doktrin Angkatan Udara dalam rangka penyelarasan dan penyesuaian pelaksanaan doktrin operasi Angkatan Udara diharapkan dapat mengakomodir prinsip-prinsip interoperabilitas dan sinergisitas antar matra, baik penggunaan dalam masa damai maupun masa perang.

Profesionalisme prajurit TNI ditunjukkan dengan kemahiran menggunakan peralatan militer, mampu melaksanakan tugas secara terukur dan memenuhi nilai-nilai akuntabilitas, baik perorangan maupun satuan.

Oleh karenanya prioritas pembinaan yang harus diutamakan adalah tercapainya kemampuan profesionalisme para penerbang, para pendukung penerbangan dan pasukan khas TNI AU melalui manajemen latihan dan operasi yang baik, sehingga disamping siklus latihan perorangan maupun satuan tetap berjalan, juga tugas operasional lainnya tetap dapat terlaksana dengan baik.

"Kegiatan bidang operasi penerbangan kita ketahui untuk kesiapan alutsista TNI AU tahun anggaran 2014, kebutuhan jam terbang adalah sebanyak 67.541 jam dengan sasaran kesiapan pesawat sebanyak 166 pesawat atau 59,7 % dari kekuatan riil 278 pesawat, yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasi, kegiatan latihan, pendidikan dan pembinaan khusus. Saya mengharapkan Rakor ini juga membahas tentang bagaimana strategi terbaik mengoptimalkan jam latihan personel yang mengawaki skadron udara dan pendukung operasi penerbangan.

Tentunya kita juga harus membahas optimalisasi latihan bagi personel Lanud-Lanud dan Paskhas agar tercapai keseimbangan kemampuan operasional, sehingga menghasilkan konsep terbaik guna mencapai keseimbangan antara jam latihan dan operasi serta pengaturan personel agar profesionalisme personel merata", tegas Kasau.

Terkait dengan pelaksanaan Pemilu, diperlukan perhatian khusus mengenai penggunaan jam terbang pesawat angkut, agar jangan menimbulkan potensi melebihi alokasi jam terbang, pihak yang bertanggungjawab harus mewaspadai keadaan tersebut karena tugas pengamanan Pemilu akan banyak menggunakan jam terbang pesawat angkut, khususnya C-130 Hercules dan CN-295 serta Helikopter.

Untuk itu kepada para Komandan Satuan yang bertanggung jawab terhadap operasional pesawat angkut dan helikopter untuk selalu melakukan check dan re-check terhadap seluruh operasional Alutsista yang menjadi tanggung jawabnya.

Untuk itu, perlu diperhatikan agar keterbatasan jam terbang tidak menjadi alasan gagalnya pelaksanaan tugas dengan melakukan koordinasi secara cermat dengan satuan atas maupun samping.

Tantangan dapat diatasi dengan semangat dan pengabdian yang tinggi agar TNI Angkatan Udara dapat mendukung, mengamankan dan menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2014 mendatang, khususnya prajurit Angkatan Udara yang terlibat dalam pendistribusian surat suara untuk selalu memegang komitmen netralitas dan meningkatkan kewaspadaan, sehingga TNI AU tidak masuk dalam wilayah kegiatan politik praktis.



pelita online

KASPASMAR-2 Cek Kesiapan Personel & Material Yonif-10 Marinir




Dispen Kormar (Jakarta). Kepala Staf Pasmar-2 (Kaspasmar-2) Kolonel Marinir Yuniar Lutfi mengecek kesiapan personel dan material Batalyon Infanteri 10 Marinir (Yonif-10 Mar) di Stadion Mini Pasmar-2, Kesatriam Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (30/01/2014).


Dalam sambutannya Kaspasmar-2 menekankan kepada seluruh prajurit yang akan menempati Yonif-10 Marinir di Pulau Setoko, Barelang Batam, agar mulai sekarang sudah membangun rasa kebersamaan, serta menjaga sikap dan perilaku ditempat yang baru agar tercipta suasana yang kondusif dan harmonis dengan masyarakat setempat.


Yonif-10 Mar yang dibangun di atas lahan 37 hektar itu, letaknya secara geografis didominasi oleh laut yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Sehingga keberadaannya sangat penting dan strategis dalam menjaga keamanan laut Indonesia khususnya Kepri dari berbagai gangguan yang berasal dari laut.

Hadir pada acara ini Para asisten Kaspasmar-2, Paban Harpal dan Paban Bek Slog Kormar.
 

KASAU Terima Kunjungan Dubes Rusia

Selain itu Kasau juga menyampaikan ucapan selamat atas jabatan sebagai Duta Besar Rusia di Indonesia

KASAU Terima Kunjungan Dubes RusiaJakarta KEPALA Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mr. M. Galuzin di Mabesau Cilangkap pada Kamis (30/1/2014).

Kunjungan tersebut dalam rangka diskusi tentang perkembangan situasi pada saat ini dan kemungkinan kerjasama militer antara Indonesia dan Rusia kedepan. Selanjutnya Kasau mengharapkan kerjasama yang sudah dirintis dengan baik selama ini dapat terus ditingkatkan.

Selain itu Kasau juga menyampaikan ucapan selamat atas jabatan sebagai Duta Besar Rusia di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut Kasau didampingi Aspam Kasau Marsda TNI Zulhasymi, Aspers Kasau Marsda TNI Herry Wibowo Eslah, Aslog Kasau Marsda TNI Ida Bagus Anom, Waasrena Kasau Marsma TNI Azman Yunus, Waasops Kasau Marsma TNI Abdul Muis, Kadispenau Marsma TNI Hadi Tjahjanto, sedangkan Dubes Rusia didampingi oleh Athan Rusia di Jakarta COL V. Afanasenkov dan Mr. V. Varaksin.

pelita online 

Lapan Lakukan Uji Terbang UAV LSU 03


Lapan berhasil melaksanakan uji terbang pesawat Lapan Surveillance UAV (LSU) 03 di Balai Produksi dan Pengujian Roket Lapan Pameungpeuk, Jawa Barat, Sabtu (25/1). Kegiatan ini bertujuan untuk menguji kestabilan pesawat. Pesawat LSU 03 diterbangkan pada pukul 07.19 WIB dan berhasil mendarat di lapangan uji Pameungpeuk pada pukul 7.30 WIB.

LSU 03 merupakan pesawat tanpa awak yang berkemampuan mengangkut beban 10 kilogram untuk keperluan Airborne Remote Sensing. Kepala Lapan, Bambang S. Tejasukmana, mengatakan bahwa keberhasilan ini merupakan bukti meningkatnya kemampuan sumber daya Lapan. Ia berharap, di masa depan Lapan terus memperkuat aplikasi pendukung untuk berbagai penggunaan.

UAV tipe LSU-03

Sehari sebelumnya, yaitu pada hari jumat tanggal 24 januari 2014, teknisi Lapan juga melakukan uji terbang terhadap pesawat LSU 02. Sistem autonomous pesawat tersebut telah diperbaiki sehingga dapat terbang lurus sesuai dengan koordinat yang ditetapkan. Uji terbang LSU 03 tersebut dihadiri oleh para pejabat struktural eselon I Lapan.

lapan

GUSPURLATIM TINGKATKAN PATROLI PERBATASAN RI- MALAYSIA

 
Awal tahun 2014, Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmatim makin memperketat penjagaan perairan perbatasan Republik Indonesia dengan Malaysia, dengan menggelar operasi tempur laut dengan sandi Operasi Benteng Hiu-14. Persiapan operasi dibahas secara intensif dalam rapat laporan kesiapan operasi dipimpin oleh Komandan Guspurla Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.S.os., bertempat di Lounge Room Perwira KRI Oswald Siahaan-354 yang sedang bersandar di Dermaga koarmatim, Ujung, Surabaya, Kamis (30/01). Rapat membahas tentang kesiapan unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang terlibat dalam Operasi Benteng Hiu tahun 2014.
Kegiatan Operasi Tameng Hiu-14 melibatkan enam kapal perang dari jajaran Koarmatim, yakni satu kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) jenis Vanspeijk KRI Oswald Siahaan-354, satu kapal Anti Kapal Selam (AKS) jenis Parchim KRI Lambung Mangkurat-374, satu Kapal Cepat Rudal (KCR) KRI Badik-623, satu kapal Buru Ranjau (BR) KRI Pulau Raas-722, satu kapal Patroli Kawal Rudal (PKR) KRI Badau-841 dan KRI Salawaku-842. Guna memperkuat daya tempur unsur-unsur kapal perang, Opersi Benteng Hiu-14 melibatkan komponen pendukung opersi laut satu pesawat intai maritim Cassa P-851, satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) pasukan Marinir satu Detasemen Perbaikan (tim repair) serta didukung dengan Satuan Tugas Intelijen tempur.
“Operasi Benteng Hiu-214, difokuskan pada patroli perairan perbatasan antara RI dengan Malaysia dari aksi pelanggaran batas wilayah, penyelundupan senjata, perompakan pembajakan serta tindakan ilegal di laut”, kata Danguspurla Koarmatim. Dari informasi yang diperoleh, dikawasan perairan tersebut masih terjadi perompakan bersenjata terhadap kapal nelayan Indonesia di daerah perairan pantai Pulau Sebatik oleh orang tidak dikenal yang akhirnya melarikan diri menuju wilayah Malaysia. Selain itu juga masih ada upaya penyelundupan senjata  lewat laut, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
Dalam pengarahannya kepada seluruh Komandan Unsur yang terlibat dalam Operasi Benteng Hiu-14, Danguspurla Koarmatim menyampaikan beberapa hal diantaranya, agar para komandan kapal dan seluruh perwira selalu mengikuti perkembangan situasi perbatasan RI Malaysia, termasuk kebijakan-kebijakan atau klaim terbaru kedua negara dalam upaya diplomasi tentang perbatasan tersebut. Hal ini perlu diketahui dan dipahami oleh seluruh prajurit yang bertugas dalam Operasi Benteng Hiu-14, sehingga tidak ada kesalahan prosedur tindakan dalam operasi.
Menurut Komandan Guspurla Koarmatim, dalam tugas operasi ini bisa dianggap berhasil jika tidak ada kerugian personel dan material. Oleh karena itu para komandan kapal diminta untuk selalu waspada terhadap segala aspek ancaman termasuk cuaca ekstrim di laut. Diharapkan seluruh unsur Operasi Benteng Hiu-14 dapat bersinergi dengan jajaran satuan tugas lain antar matra sehingga para komandan unsur bisa mendapatkan informasi sebanyak mungkin tentang perkembangan situasi di daerah operasi. Hal itu dapat diaplikasikan dengan menjalin komunikasi intensif dengan unsur pangakalan di daerah operasi, satauan TNI dan pemerintah daerah setempat. Sinergi dengan berbagai komponen di daerah dapat membantu keberhasilan tugas operasi sekaligus sebagai wahana sosialisasi kehadiran kekuatan unsur laut di daerah perbatasan.
Sebagai bentuk kesiapan setiap unsur, Danguspurla Koarmatim memerintahkan agar kapal perang yang tergabung dalam tugas ini memperhatikan dan melaksanakan enam hal penting yakni, meyakinkan kemampuan dan profesionalime personel dalam mengawaki persenjataan dan sensor penginderaan (radar). Meningkatkan kemampuan Perwira Pelaut tentang ilmu Navigasi, memperkuat tim Penyelamatan Kapal dari bahaya kebakaran dan kebocoran, melaksanakan uji coba senjata, mempelajari dan memahami rencana operasi secara seksama, serta selalu mengikuti perkembangan situasi perbatasan.
Dalam rapat tersebut dihadiri oleh Kepala Staf Guspurla Koarmatim Kolonel Laut (P) Herru, Asops Danguspurla Kolonel Laut (P) Andi Abdul Aziz, Komandan KRI Oswald Siahaan Kolonel Laut (P) Antonius Widioutomo, serta para komandan unsur yang tergabung dalam Operasi Benteng Hiu-14. Dalam rapat tersebut Komandan KRI Oswald Siahaan menyampaikan kepada Danguspurla Koarmatim bahwa secara umum kondisi kapal perang yang dipimpinnya dalan keadaan siap operasi secara maksimal.
(Dispenarmatim)

DPR dan Wamenhan bahas pengadaan satelit pertahanan

DPR dan Wamenhan bahas pengadaan satelit pertahanan
satelit. shutterstock

Komisi I DPR melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin dengan agenda rapat dengar pendapat (RDP). Sjafrie mengatakan, Komisi bidang pertahanan dan keamanan memberi dukungan penuh untuk melakukan pengadaan satelit pertahanan.

??"DPR berikan satu dukungan satu sisi dari sistem pertahanan ini memang layaknya suatu institusi itu tidak terganggu. Baik secara administrasi maupun teknis," ujar Sjafrie di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/1).

Lebih lanjut, Sjafrie menegaskan, penting adanya satelit untuk memperkuat pertahanan negara sebesar Indonesia. "Memang perlu. Tinggal sekarang bagaimana kemampuan anggaran bisa mendukung kebutuhan dari sistem pertahanan yang sudah didukung oleh politik anggaran," jelas Sjafrie.

Sedangkan kerjasama pertahanan yang melibatkan tiga kementerian di antaranya Kemenhan, Kominfo dan Sekneg, jelas Sjafrie adalah mengenai kerjasama Cyber. Namun, ketika ditanya berapa anggaran untuk semua proyek tersebut, Sjafrie mengaku lupa.

??"Kalau kita bicara cyber, ini jadi domain secara nasional di Kominfo. Kita kan ambil network-nya yaitu cyber defense atau cyber nasional. Ada cyber defense, cyber crime. Tapi kan kalau untuk satu satelit hanya dipakai cyber defense kan sayang ya. Maka mungkin kita kaitkan dengan cyber nasional," jelas Sjafrie.

"Saya enggak tahu berapa harga satelit. Saya kira Indonesia perlu memiliki satelit untuk pertahanan dan penting. Kemampuan pertahanan harus didukung oleh berbagai komponen termasuk satelit," tandasnya.

Merdeka

Diperkirakan KRI Bung Tomo 357 Tiba di Indonesia Agustus

Ditegaskan Kolonel Yayan Sofiyan Komandan KRI Bung Tomo 357, diperkirakan kapal perang yang dibeli dari pemerintah Inggris dan diawaki sekurangnya oleh 85 prajurit TNI AL itu akan tiba di Indonesia pada bulan Agustus mendatang.

“Perkiraan kami nanti bulan Agustus KRI Bung Tomo 357, yang kita bawa dari Inggris tersebut akan tiba di perairan Indonesia, dan kapal tersebut kami awaki bersama dengan sekurangnya 85 prajurit TNI AL,” terang Yayan.

Secara bergelombang, lanjut Yayan, para awak kapal yang seluruhnya adalah para prajurit TNI AL akan berangkat menuju Inggris kemudian bersama-sama membawa KRI Bung Tomo 357 menuju Indonesia.

KRI Bung Tomo 357 adalah kapal perang jenis multy roll light freegat yang dimiliki Indonesia dan akan menjadi satu diantara penjaga kedaulatan Republik Indonesia.

“Negara kita adalah negara kepulauan. Dan oleh karena itu kebutuhan akan kapal perang sebagai satu diantara penjaga kedaultan negeri ini menjadi sangat penting. Itu yang nanti akan jadi satu diantara tugas KRI Bung Tomo 357,” tegas Yayan Sofiyan pada suarasurabaya.net, Rabu (29/1/2014).(tok/ipg)

kelanakota

SBY Peringatkan Negara Tetangga Tak Masuki Wilayah RI

Presiden SBY
Presiden SBY

JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperingatkan negara-negara tetangga untuk tidak memasuki wilayah kedaulatan RI.

Menurutnya, kedaulatan NKRI bukan perkara main-main, sehingga tidak bisa dilanggar seenaknya. Pernyataan itu disampaikan saat menerima peserta rakornas Kementerian Kelautan dan Perikanan dan sidang anggota dewan kelautan Indonesia di Istana Negara, Kamis (30/1).

"Ada aspek kedaulatan kelautan kita yang bisa dilanggar setiap saat oleh negara-negara lain. Kita pastikan dulu bahwa wilayah lautan kita ini aman. Aman dari ancaman lawan yang mengganggu kedaulatan dan teritori kita," kata Presiden SBY.

Ia menyadari wilayah Indonesia yang tiga per empat adalah laut harus dipastikan keamanannya sampai zona ekonomi ekslusif. Indonesia, lanjutnya, harus bisa mempertahankan tanah air demi kedaulatan.
Presiden SBY menegaskan, ancaman terhadap keamanan Indonesia, terutama di lautan, semakin bervariasi. Bukan hanya negara lain yang memasuki teritori Indonesia, tetapi kejahatan lainnya seperti perompakan, pencurian ikan, hingga pencurian kayu yang diselundupkan lewat laut.

"Faktor keamanan menjadi sangat penting," katanya.

Kapal Angkatan Laut Australia sempat melanggar wilayah Indonesia. Negara Kanguru tersebut berupaya mengembalikan pencari suaka yang sudah masuk ke wilayah negaranya ke Indonesia. Pemerintah pun sempat bereaksi keras atas peristiwa tersebut.

republika

KASAL TINJAU PEMBANGUNAN KAPAL BCM

 
Guna mengetahui perkembangan pembangunan kapal perang TNI Angkatan Laut jenis BCM (Bantu Cair Minyak) yang dipesan di galangan kapal PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio melaksanakan peninjauan di galangan  PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari, Pondok Dayung, Jakarta Utara, Selasa (28/1). Dalam peninjauan tersebut, Kasal didampingi oleh Direktur Utama PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Riry Syeried Jetta
Kapal Bantu Cair Minyak  (BCM) yang saat ini tengah dibuat tersebut memiliki spesifikasi panjang keseluruhan 122,40 m, panjang garis tegak 113,90 m, lebar 16,50 m, tinggi 9,00 m, kecepatan maksimal 18 knots, jarak jelajah 7.680 nm, kapasitas muatan cair 5.500 m3, tenaga penggerak utama berjumlah dua buah daya 6.114 PS, berat baja 2.400 ton, dengan sistem propulsi twin screw dan fixed pitch propeller.
PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari adalah salah satu industri strategis milik pemerintah yang telah mendapat kepercayaan untuk mengerjakan pembangunan kapal perang TNI Angkatan Laut, sekaligus sebagai upaya dalam memberdayakan industri perkapalan dalam negeri dalam pembangunan alutsista TNI.
Turut mendampingi Kasal dalam peninjauan ini adalah Wakasal Laksamana Madya TNI Hari Bowo, M.Sc., Asrena Kasal Laksamana Muda Ade Supandi, S.E., Asops Kasal Didit Herdiawan, M.P.A.,M.B.A., Aslog Kasal Laksda TNI Suyitno, S.pi., M.M., Kadisadal Laksma TNI Agus Setiadji, Kadismatal Laksma TNI Ir. Bambang Naryono, M.M., Kadiskomlekal Laksma TNI Fedhy E. Wiyana. Kadissenlekal Laksma TNI Bambang Sugeng, S.E., dan Kadispenal Laksma TNI Untung Suropati.
Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan Laut

TNI akan tempatkan kapal perang di Muntok

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRLEtmmD46kcW9HzxL7MD1dCQjOQz7hqaS11A3gVZ4A38FrzwPQrD5ct9II3pnTiLB5tDNirPaLo7FnvaOOOW5MNj6qH5PjDY3CBWFDgLxpD379u42I6OVcK_heiG9iaH3wxX7I46rldI/s640/web+KCR.jpg
KCR 40 TNI AL
Jakarta : Pangkalan TNI AL Kepulauan Bangka Belitung berencana menempatkan sejumlah kapal perang di wilayah perairan Muntok, Kabupaten Bangka Barat untuk membantu pengamanan laut di daerah itu.

"Perairan laut memiliki tingkat kerawanan pelanggaran hukum tinggi, keberadaan kapal perang di perairan Muntok kami harapkan mampu menekan kemungkinan tersebut," ujar Komandan Pangkalan TNI AL Babel Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa saat mengunjungi Pos TNI AL Muntok dalam rangka menghadiri peringatan Hari Dharma Samudra 2014, Rabu.

Iwa Kartiwa mengatakan bahwa saat ini seluruh enam unit kapal perang yang dimiliki Pangkalan TNI AL Babel berlabuh di Pelabuhan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang.

"Jika terjadi sesuatu di perairan Muntok memerlukan waktu cukup lama karena jarak antara Pangkalbalam dan Muntok terlalu jauh, kami harapkan dengan adanya minimal satu unit kapal perang di Muntok akan bisa membantu pengamanan kawasan perairan Muntok," kata dia.

Ia menjelaskan bahwa wilayah perairan merupakan daerah yang cukup rawan akan terjadinya berbagai tindak kejahatan, seperti perompakan, penyelundupan, dan penangkapan ikan ilegal.

"Kami harapkan dengan adanya kapal perang di perairan Muntok akan mampu mengantisipasi hal tersebut, dan kami nilai kedalaman di perairan juga mendukung," kata dia.

Peringatan Hari Dharma Samudra 2014 yang digelar merupakan peringatan setiap tahun sekali untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur pada pertempuran di Laut Aru puluhan tahun silam.

Saat itu, terjadi pertempuran antara tiga armada kapal cepat torpedo milik TNI AL, yaitu KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang, dan KRI Harimau.

Pada pertempuran melawan kapal perang kerajaan Belanda itu mengakibatkan tenggelamnya KRI Macan Tutul serta gugurnya Komodor Yos Sudarso beserta 25 ABK, yang salah satu di antaranya adalah putra Babel, yaitu Kelasi II Sahabudin.

Pada peringatan Hari Dharma Samudra kali ini Pangkalan TNI AL Babel bekerja sama dengan Pemkab Bangka Barat, dan swasta menggelar bakti sosial berupa pengobatan gratis, sunatan massal, dan pengasapan lingkungan atau "fogging" yang dipusatkan di Pos AL Muntok.

"Pelayanan kesehatan bagi masyarakat ini merupakan salah satu bentuk kepedulian, solidaritas, kami harapkan kegiatan ini bermanfaat dan mampu mempererat kesatuan dan persatuan," demikian Iwa Kartiwa.

Antara 

Pasmar-2 Juara Lomba Tembak Tank


Situbondo : Pasmar-2 yang diwakili Resimen Kavaleri-2 Korps Marinir (Menkav-2 Mar) Jakarta berhasil menjadi yang terbaik dalam lomba ketepatan menembak dengan menggunakan tank amfibi yang diselenggarakan di kawasan Pusat Latihan Pertempuran (Puslatpur) Korps Marinir, Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur, Senin kemarin (27/01/2014).

Dalam lomba yang disaksikan langsung Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington dari titik tinjau T-12 di kawasan Puslatpur Korps Marinir tersebut, Menkav-2 Mar berhasil meraih total nilai 600, sedangkan Menkav-1 Mar berada di urutan kedua dengan total nilai 400.


Lomba ketepatan menembak dalam laga uji trampil kesenjataan Kavaleri merupakan bagian dari Ajang Tarung Marinir (ATM) dilaksanakan dengan menggunakan material tempur terbaru Korps Marinir yakni Tank amfibi BMP-3F dengan tujuan untuk menguji kemampuan prajurit Korps Marinir dalam mengaplikasikan perangkat teknologi kesenjataan yang terdapat pada material tempur tersebut.

Pada kesempatan itu juga Komandan Batalyon Tank Pasmar-1 dan Pasmar-2 ikut memimpin perlombaan dengan adu kemahiran dalam menembak sasaran di mana Danyontank-2 Mar Letkol Marinir Very Handoko akhirnya berhasil menghancurkan sasaran dengan tembakan kanon dari Tank Amfibi yang dikendarainya.


Hadir dalam acara tersebut pejabat teras Korps Marinir, para Dankolak Kormar, para Dankolak dan Dansatlak Pasmar-1 dan Pasmar-2 yang seluruhnya selesai mengikuti acara serah terima BMP-3F dari Menhan RI kepada Korps Marinir.

marinir 

Wednesday 29 January 2014

Fighter SU 35 Game Changer Indonesia

 
Sukhoi SU 34 Rusia
Sukhoi SU 34 Rusia
Salah satu kandidat pengganti pesawat tempur F 5 Tiger Indonesia adalah Sukhoi SU 35. Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dalam beberapa kesempatan, mengatakan tentang ketertarikan TNI terhadap pesawat tempur Su 35.  Gayung bersambut, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia juga mengatakan,  Sukhoi SU 35 menempati prioritas pertama dari empat kandidat pesawat tempur pengganti F 5 Tiger, yang akan dipensiunkan.
Keberadaan fighter semacam Su-35 sangat penting untuk mengawal Kapal Selam Kilo, Amur yang akan dibeli oleh TNI. Pasalnya, sekalinya kapal selam ini menembakkan missile Klub-S, pesawat pencari kapal selam akan dengan mudah melacak lokasi asal-usul rudal itu ditembakkan. Apalagi, MQ-4C Triton, versi naval dari RQ-4 Global Hawk yang akan dimiliki Australia, sanggup terbang sehari lebih (30 jam). Cukup efektif meronda laut. Siapa tahu tiba-tiba muncul Klub-S dari tengah lautan, Triton akan bisa menganalisis asal-usulnya. Triton kemudian melapor ke pesawat MPA (P8 Poseidon, dan lain-lain) dan kapal perang, akhirnya bisa dengan cepat menemukan keberadaan kapal selam dan menghancurkannya.
Ya, lima tahun lagi, kapal selam termasuk Kilo dan Amur, makin rentan terhadap musuh dari langit. Tahun 2020 Australia akan memiliki P8 Poseidon untuk tracking dan menghancurkan kapal selam dari ketinggian yang sangat tinggi. Pesawat MPA yang ada saat ini, kalau mau menghancurkan kapal selam harus turun sampai ketinggian 200-300 meter di atas permukaan laut, baru meluncurkan torpedonya dengan parasut. Pada ketinggian yang sangat rendah ini, kapal selam semacam Kilo masih bisa menyerang pesawat MPA dengan rudalnya, meskipun harus “nyembul” dulu ke permukaan laut untuk menembakkan rudal.
Anti-submarine warfare and anti-surface warfare, Boeing P-8 Poseidon (Photo: photo by Greg L. Davis)
Anti-submarine warfare and anti-surface warfare, Boeing P-8 Poseidon (Photo: photo by Greg L. Davis)
Nanti P8 Poseidon tidak perlu turun sampai 300 meter di atas laut untuk menembak kapal selam, tapi bisa menembak dari ketinggian 18,000 meter dari permukaan laut. Gila !!! Dengan keunggulan ini, airframe pesawat akan lebih tahan lama, karena tidak mengalami perubahan stress berulang-ulang saat mengubah-ubah ketinggian dan tidak terpapar hawa dekat permukaan laut yang korosif. Boeing saat ini sedang mengembangkan sistem JDAM, yang biasanya dipakai pada bom pintar, untuk diaplikasikan pada torpedo. Dengan teknologi ini, dari ketinggian 18,000-an meter P8 Poseidon akan menembakakn torpedo yang dilengkapi kit JDAM sebagai pengarah ke koordinat yang ditentukan. Saat ketinggian mencapai 300-an meter dari permukaan laut, kit JDAM dilepas dan torpedo mengembangkan parasutnya. Setelah mencapai laut, parasut dilepas, dan torpedo sacara mandiri akan mengejar kapal selam.
Operasi P-8 Poseidon
Operasi P-8 Poseidon
Torpedo dengan kit JDAM diperkirakan operasional 2020, dan segera akan mengubah model pertempuran anti kapal selam dengan teknologi yang belum pernah diaplikasikan saat ini. Selain dibantu Triton, P8 Poseidon sendiri akan menggunakan teknologi terakhir dalam mencari kapal selam. Sonobuoy (jaringan sonar terapung) tetap masih akan dipakai, tetapi tidak lagi menggunakan MAD karena kapasitasnya yang memakan tempat dan lagian MAD akan efektif saat kapal selamnya tidak jauh-jauh dari permukaan laut. MAD akan menganalisis perubahan garis-garis medan magnit di suatu tempat, saat ada benda logam (kapal selam). Sebagai ganti MAD, P8 dilengkapi sensor untuk menganalisis kandungan hidrokarbon pada uap air laut yang dihasilkan dari gas buang mesin disel kapal selam.
LongShot kit on MK54 torpedo
LongShot kit on MK54 torpedo
Dengan teknologi-teknologi ini, kapal selam akan semakin rentan menghadapi musuh dari udara. Tugas SU-35 untuk menyingkirkan benda-benda langit semacam ini: Triton, Poseidon, Pesawat MPA, dan lain lain. Fighter Bomber Su-34 lebih mantap lagi, karena selain membawa misil jarak jauh anti pesawat, juga bisa dikombinasi dengan membawa Klub-S atau 1 Yakhont untuk sasaran di laut dan daratan.
Variasi lain adalah jangan melupakan pengadaan kapal selam Type 212 Jerman, yang sekelas Scorpene, Lada, dan lain-lain. Atau sekalian turunan 212 semacam Type 216 yang sudah punya VLS untuk land attack. Kapal selam 212 sudah bisa dilengkapi missile IDAS. IDAS adalah misil anti pesawat pertama di dunia yang bisa ditembakkan dari bawah permukaan laut. IDAS menjadi salah satu ancaman P8 Poseidon karena jangkauannya cukup jauh, 20 km. Tahun lalu Singapore beli 2 KS Jerman turunan 216, masing-masing seharga 800 juta US$. Saya curiga KS ini sudah dilengkapi IDAS.
Northrop Grumman supplies the P-8's electronic warfare self-protection (EWSP) suite, which includes the Terma AN/ALQ-213(V) electronic warfare management system (EWMS), directed infrared countermeasures (DIRCM) set, radar warning system, and BAE Systems countermeasures dispenser. The Northrop Grumman ESM system for the P-8A has been officially designated the AN/ALQ-240(V)1.
Northrop Grumman supplies the P-8′s electronic warfare self-protection (EWSP) suite, which includes the Terma AN/ALQ-213(V) electronic warfare management system (EWMS), directed infrared countermeasures (DIRCM) set, radar warning system, and BAE Systems countermeasures dispenser. The Northrop Grumman ESM system for the P-8A has been officially designated the AN/ALQ-240(V)1.
Teknologi perang anti kapal selam model baru ini, saat ini memang masih baru, belum mature, termasuk torpedo ber-JDAM nya. Kita tunggu di 2020 nanti. Apapun P8 yangg dibeli Australia nanti, juga bisa di-upgrade dengan teknologi terakhir yang proven. Yang perlu diantisipasi TNI adalah pandai memilih alutsista yang juga bisa untuk menghadapi model perang 2020-up. Misalnya jangan hanya terkancing dengan kapal selam Kilo yang tidak punya AIP.
Tanda tanda jaman mengarah ke teknologi yang sedang dikembangkan di P8 Poseidon. Hal ini mirip dengan perkembangan pesawat stealth, yang diawali F-117, dan kemudian muncul model perang antar fighter gaya baru yang “curang dan tidak adil” yang dipelopori F-22 Raptor. Dan seluruh dunia kini mengarah ke model perang ini. (written by WH).

jakarta greater

TNI AL Jemput Korvet Nakhoda Ragam Class

 
Nakhoda Ragam Class
Nakhoda Ragam Class
Puluhan awak kapal perang KRI Bung Tomo 357 yang akan menuju Inggris untuk mengambil KRI Bung Tomo 357, menyempatkan diri nyekar ke makam Bung Tomo, Rabu (29/1/2014), di pemakaman Ngagel, Surabaya. “Pada kesempatan ini, kami menyempatkan diri nyekar ke makam Bung Tomo, sebelum kami berangkat menuju Inggris untuk membawa kapal KRI Bung Tomo 357 ke Republik Indonesia,” ujar Kolonel Yayan Sofiyan Komandan Kapal Perang KRI Bung Tomo 357.
Nakhoda Ragam Class
Nakhoda Ragam Class
Bung Tomo, papar Kolonel Yayan, tidak perlu diragukan lagi jasa-jasa dan perjuangan beliau dalam membebaskan Surabaya khususnya dan Indonesia pada umumnya dari cengkeraman Sekutu. “Sebuah kebanggaan kami semua disini, yang akan mengemban tugas negara membawa kapal perang KRI Bung Tomo 357, hadir dan memanjatkandoa bagi beliau, serta seluruh pahlawan yang ada di kompleks pemakaman ini,” tambah Kolonel Yayan.
Sementara itu, mewakili keluarga Bung Tomo, Bambang Sulistomo satu di antara keluarga almarhum Bung Tomo, mengaku sangat terhormat dan berterimakasih karena satu diantara kapal perang TNI AL diberi nama Bung Tomo.
“Ini kehormatan bagi kami semua, khususnya keluarga besar Bung Tomo. Kami juga merasa bangga Bung Tomo menjadi nama satu diantara kapal perang TNI AL. Kami tentu saja sangat berterimakasih”, kata Bambang Sulistomo.
Selain dihadiri Komandan Kapal Perang KRI Bung Tomo 357, kegiatan nyekar makam Bung Tomo, Rabu (29/1/2014) bersama Bambang Sulistomo juga diikuti beberapa mantan pejuang Republi Indonesia serta para aktivis. KRI Bung Tomo 357 merupakan nama yang diberikan terhadap salah satu dari tiga korvet Nakhoda Ragam Class, yang dibeli Indonesia dari Inggris.(suarasurabaya.net).

jakarta greater

Perkuat Pertahanan, Indonesia akan Beli Satelit Militer

RI meningkatkan sistem pertahanannya paska penyadapan oleh Australia.


Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin (kanan).
Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin (kanan). (Dokumentasi Kemenhan)
 Kementerian Pertahanan berencana membeli satelit militer untuk kepentingan pertahanan negara. Rencana itu telah dikomunikasikan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Sekretariat Negara.

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, Rabu 29 Januari 2014, kemampuan pertahanan Indonesia harus didukung berbagai komponen, termasuk satelit.
“Kalau ada anggaran, apa salahnya (beli satelit)? Ini untuk kepentingan nasional,” kata Sjafrie. Ia yakin masyarakat pun akan mendukung niat pemerintah mengamankan negara.

Meski demikian, Sjafrie belum tahu berapa persisnya harga satelit militer, dan ke mana pemerintah nantinya akan memberikan anggaran pembelian satelit tersebut. “Selaku pengguna, kami (Kemhan) feksibel saja. Kalau anggaran diturunkan ke Kominfo, itu proporsional,” ujarnya.

Anggaran pembelian satelit militer itu tak harus diberikan kepada Kemhan. “Kami hanya menggunakan satelit itu untuk kepentingan pertahanan,” kata Sjafrie.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan rencana pembelian satelit akan dimasukkan dalam program anggaran 2014.

Komisi I DPR yang merupakan mitra kerja Kemhan pun mendukung penuh niat pemerintah untuk segera mengembangkan sistem pertahanan cyber dan memiliki satelit khusus untuk kepentingan pertahanan, keamanan, intelijen, dan luar negeri.

Peningkatan sistem pertahanan negara ini merupakan salah satu butir rekomendasi hasil rapat antara Komisi I DPR dengan Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri, Kapolri, Kepala Badan Intelijen Negara, Lembaga Sandi Negara, Menteri Sekretaris Negara, dan Menteri Komunikasi dan Informatika terkait kasus penyadapan Australia terhadap para pejabat tinggi RI. (umi)

"DICARI": hacker terhebat di Indonesia! Untuk Kompetisi Cyber Defense Kemhan


https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRKXSfJdi0qmu2e9UuBrWXkaOOPZFeLjh94-_-pMh9mNOC5vbq98gBersiaplah bagi Anda yang memiliki kemampuan lebih dalam hal keamanan siber dan peretasan.

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia akan mengadakan kompetisi keamanan siber di tahun 2014.

Kompetisi ini dinamakan Cyber Defense Competition 2014 dan terbuka untuk umum. Terdapat dua kategori yang diselenggarakan yaitu untuk umum dan pelajar.

Tujuan dari diadakannya ajang unjuk bakat para hacker ini sendiri adalah untuk Membangun jejaring dan membina potensi pertahanan siber. Selain itu, juga untuk menyalurkan bakat hacking yang selama ini dilakukan untuk merusak fasilitas orang lain ke arah yang lebih positif.

Kompetisi ini akan diadakan secara online dan bisa diikuti seluruh peserta dari Indonesia. Asalkan Anda berusia minimal 18 tahun (kategori umum) atau 13 tahun (kategori pelajar) pada 12 Februari 2014 mendatang, maka dipersilahkan untuk mengikutinya.

Bagi yang tertarik mendaftar, bisa langsung mendatangi situs http://cybercompetition.kemhan.go.id/. Kompetisi ini juga tidak dipungut biaya.

Jadi, segera daftarkan diri Anda sebelum kompetisi dimulai 11 Februari 2014!
 

TNI Jamin Keamanan NKRI dari Ancaman Terorisme


Jakarta : Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsdya TNI Boy Syahrir Qamar mengatakan TNI menjamin keamanan dan keutuhan NKRI dari ancaman terorisme yang bisa saja muncul sewaktu-waktu.

"Apapun keadaannya TNI harus siap terhadap berbagai kemungkinan. Karena ancaman teroris itu ada yang bisa diprediksi tetapi ada yang perlu dipersiapkan untuk diantisipasi," kata Boy usai upacara penutupan Latihan Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI dengan sandi "Waspada Nusa V tahun 2014 di Batalyon Komando 461 Paskhas Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/1).

TNI menggelar latihan Satgultor TNI ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Satuan Gultor TNI dan menangani kontijensi aksi teror, terutama pada saat pelaksanaan Pemilu 2014.

Marsyda Boy menuturkan, latihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Satuan Gultor TNI.

“Penyelenggaraan latihan juga untuk meningkatkan kemampuan unsur pimpinan dan staf Satuan Penanggulangan Teror TNI dalam merumuskan Rencana Operasi serta tercapainya kesiapsiagaan operasional, baik dalam sistem penangkalan dan penindakan yang handal dalam rangka penanggulangan aksi terorisme," tuturnya.

Dia mengatakan, urgensi latihan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kontijensi aksi teror yang mengancam kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terutama pada saat pelaksanaan Pemilu 2014.

Terkait tugas pengamanan pemilu. Marsyda Boy mengatakan pada prinsipnya TNI siap mengamankan Pemilu agar berjalan aman tertib dan lancar.

Selanjutnya, meski latihan Satgultor ini dilaksanakan dengan pengkhususan bagi matra udara, Boy menuturkan TNI AD melalui Kopassus dan TNI AL melalui Marinir juga memiliki objek pelatihan sendiri untuk mengatasi teroris yang ada.

Dia menambahkan, latihan tiap tahun ini rutin dilakukan karena dalam masa damai, tugas prajurit adalah berlatih.

Latihan Waspada Nusa V ini juga untuk meningkatkan kesiapsiagaan operasional sekaligus menjawab permasalahan terkait aksi teroris di obyek vital strategis serta meningkatkan integrasi dan keterpaduan antar Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Polri, dan Satuan Gultor dalam melaksanakan fungsi, peran dan tugasnya secara terpadu di lapangan dalam satu kesatuan komando.

Sebelumnya, latihan “Waspada Nusa V” ini dibagi dalam 2 tahap. Masing-masing Latihan Posko yang dilaksanakan mulai 24 - 25 Januari 2014 di Batalyon Komando 461 Paskhas Jakarta. Sedangkan Latihan Lapangan dilaksanakan mulai 27- 29 Januari 2014 di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma.

Peserta latihan kali ini melibatkan sebanyak 507 orang, terdiri dari 35 orang penyelenggara, 55 personel Sat-81 TNI AD, 37 personel Denjaka TNI AL, 38 personel Satbravo90 TNI AU, 5 personel Bais TNI dan 337 personil unsur pendukung.