Pages

Saturday 28 September 2013

Apache AH-64E Guardian Genapi Target MEF I



 
Daya dorong yang baru menolong pilot Helikopter Apache AH-64E-Guardian, untuk terbang lebih tinggi menghindari rudal jarak pendek, saat membantu operasi pasukan di darat (photo: US Army)
Daya dorong yang baru menolong pilot Helikopter Apache AH-64E-Guardian, untuk terbang lebih tinggi menghindari rudal jarak pendek, saat membantu operasi pasukan di darat (photo: US Army)
Helikopter serang Apache AH-64E Guardian, MI-35, MBT Leopard-2 serta Pesawat Tempur Anti Gerilya Super Tucano, merupakan kombinasi maut untuk sebuah peperangan di wilayah Indonesia yang berbukit dan berhutan. Helikopter Apache AH-64 E Guardian mampu mendeteksi panas tubuh manusia yang berada di balik pepohonan dan mampu melakukan penghancuran dari jarak jauh baik untuk lapis baja maupun infanteri. Apache AH 64E termasuk kategori heli serang berat yang memiliki transmisi lebih baik dibanding seri D. Apache E juga menggunakan baling-baling dari bahan komposit, yang membuatnya bisa terbang lebih cepat dibanding Apache D Block II.
Peningkatan sistem gerak Apache AH-64E membuat heli ini untuk melakukan hovering (terbang dalam posisi diam di tempat) di ketinggian 6000 feet dengan muatan dan persenjataan penuh (photo: US Army)
Peningkatan sistem gerak Apache AH-64E membuat heli ini untuk melakukan hovering (terbang dalam posisi diam di tempat) di ketinggian 6000 feet dengan muatan dan persenjataan penuh (photo: US Army)
Apache AH-64E Guardian juga dilengkapi pengendalian pesawat nirawak (drone) dari dalam kokpit sehingga meningkatkan kemampuan baik dalam pengawasan maupun tempur. AH-64 E Guardian mampu terbang tinggi dan menembak dari jarak jauh, sehingga sulit untuk ditembak oleh rudal jarak pendek (SAM) yang dibawa infanteri atau kendaraan lapis baja lawan.
AH-64E mampu mengidentifikasi 130 target dalam waktu kurang satu menit.
Helikopter Apache AH-64E yang bisa sangat stabil di udara membuat pilot juga dapat mengoperasikan Drone
Helikopter Apache AH-64E yang bisa sangat stabil di udara membuat pilot juga dapat mengoperasikan Drone
Senjata utama Apache AH-64 adalah rudal AGM-114 HELLFIRE fire-and-forget yang dijuluki tank-killer yang terbukti di berbagai medan perang. Apache membawa 16 rudal HELLFIRE dibagi ke dalam 4 stub wing hardpoint dengan jangkauan tembak hingga 12 km.
Senjata lapis kedua dari Apache adalah rocket pod, Roket “Hydra 70mm” series Folding-Fin Aerial Rocket (FFAR) dengan 19 roket dalam satu pod.
Dengan mesin T700-GE-701D yang hemat bahan bakar, membuat  Apache AH-64E-Guardian bisa terbang lebih jauh dan membawa muatan lebih banyak (photo: US Army)
Dengan mesin T700-GE-701D yang hemat bahan bakar, membuat Apache AH-64E-Guardian bisa terbang lebih jauh dan membawa muatan lebih banyak (photo: US Army)
Untuk pertahanan udara, helikopter ini dilengkapi rudal AIM-9 Sidewinder dan AIM-92 Stinger. Kedepannya rudal strastreak akan dipasang di Apache. Heli ini juga bisa mengangkut rudal anti radiasi AGM-122 untuk menghancurkan instalasi radar musuh yang secara efektif akan membutakan kekuatan lawan.
Kemampuan baru Apache AH-64E-Guardian untuk meningkatkan operasi dibandingkan peningkatan persenjataan (photo: US Army)
Kemampuan baru Apache AH-64E lebih untuk meningkatkan operasi dibandingkan peningkatan persenjataan (photo: US Army)
Satu helikopter bisa membawa 4 rudal anti-radiasi AGM-122, untuk membuka jalan bagi helikopter Apache lainya untuk serangan yang lain dalam sebuah serangan kombinasi. Taktik ini sukses dilakukan AS dalam perang di Irak. Apache yang membungkam radar-radar Irak, sebelum Apache lainnya menggasak tank Irak dan pesawat F-16 / F-15 AS membombardir sasaran darat.
Senjata lainnya adalah: 4 rudal penghancur presisi (Advanced Precision Kill Weapon System – APKWS), Roket berpandu laser CRV7 70mm, serta Kanon otomatis 30 mm dengan kecepatan menembak 625 peluru dalam satu menit.
Canon Apache AH-64E-Guardian (photo: US Army)
Canon Apache AH-64E-Guardian (photo: US Army)
Helikopter AH-64 dilengkapi Radar Longbow yang bekerja baik walau dalam kondisi visibility yang buruk. Ada lagi Pilot Night Vision Sensor (PVNS) dan Target Acquition Designation Sight (TADS) yang dapat menyajikan image dari target dalam bentuk direct-view-optic, hasil system Forward Looking Infra Red (FLIR) untuk mencari, mendeteksi dan mengenali sasaran.
Image tersebut kemudian ditampilkan dalam system Integrated Helmet and Display Sighting System (IHADSS), sehingga dapat dilihat oleh Pilot, Co Pilot dan Gunner pada alat yang terpasang di helm masing-masing. Selain itu, integrasi sensor, jaringan-komunikasi digital, management tempur real time, dapat men-transmisikan image dan target lokasi ke komandan operasi lapangan.
Perangkat  elektronik canggih yang berada di bagian luar-depan Helikopter Apache AH-64E-Guardian, memungkinkan pilot untuk mendeteksi ancaman lebih awal (photo: US Army)
Perangkat elektronik canggih yang berada di bagian luar-depan Helikopter Apache AH-64E-Guardian, memungkinkan pilot untuk mendeteksi ancaman lebih awal (photo: US Army)
Untuk Apache AH-64 E telah dikembangkan system baru targeting and night-vision dari pengembangan sensor long wave infra merah yang menghasilkan perbaikan pada jarak dan resolusi gambar yang dihasilkan. Perbaikan ini memberikan visual yang lebih baik dalam bentuk tiga dimensi, dua-dimensi, tampilan TV camera resolusi tinggi, electronic zoom, target tracker dan auto boresight. Radarnya menggunakan: Radar warning receiver, Radar Frequency Interferometer Electronic Support Acquisition System, Infrared countermeasures, laser warning receiver dan radar jammed.
Banyaknya upgrade pada bagian badan Apache AH-64E. Motor heli memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menangani kondisi keras, seperti ketinggian, dingin, panas kering, dan debu (photo: US Army)
Banyaknya upgrade pada bagian badan Apache AH-64E. Motor heli memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menangani kondisi keras, seperti ketinggian, dingin, panas kering, dan debu (photo: US Army)
Intinya daya endus dan visual dari Apache sangat kuat. Kru AH-64E Apache Guardian bisa membedakan, apakah mahluk hidup yang mengendap di hutan, manusia atau binatang.
Semua militer di dunia ini bisa jadi menginginkan helikopter AH-64E Apache, apalagi versi terbaru yakni AH-64E Guardian. Bisa jadi pada tahun 2014, pengguna AH-64E Guardian baru Amerika Serikat, Indonesia, Korea Selatan dan Taiwan. AH-64 E baru digunakan pasukan AS pada tahun 2013 dalam jumlah kecil dan sedang diproduksi.
Apache AH 64 E akan membuka jalan bagi bagi pasukan infanteri dan MBT Leopard dalam melakukan serangan. Belum lagi armada helikopter serang Mi-35 dikombinasikan dengan helikopter serbu Mi-17. Helikopter angkut Mi-17 V5 dapat mengangkut 36 personel pasukan para-komando atau pasukan khusus yang dikawal oleh Mi-35 untuk mendrop pasukan ke posisi-posisi penting. TNI AD telah menjajal Mi-17 dengan cara mengirimnya ke Darfur, Sudan bersama 120 personel.
Helikopter Mi-35 TNI AD
Helikopter Mi-35 TNI AD
Mi-35 memiliki fungsi yang lebih luas dari Apache. Helikopter mampu mengangkut 8 pasukan atau 4 pasien dengan satu dokter. Namun Mi-35 juga berfungsi menyiapkan bantuan udara bagi pasukan yang bergerak di darat, menghadapi pasukan kavaleri (dalam jumlah kecil) serta infanteri, dan bantuan udara jarak dekat terhadap operasi pasukan para atau pasukan khusus.
Helikopter ini bisa beroperasi dalam segala cuaca baik siang maupun malam dan mengusung senjata dengan varian:
8 rudal anti-tank Ataka/Shturm ATGMs, 128 roket S-5 dalam 32 pods, 80 roket S-8 dalam 20 pods, atau 4 roket S-24, peluncur geranat,  senjata mesin, bombs 50-500 kg, cargo container dan sebagainya. Senjata mesinnya one four-barrel YakB-12.7 atau satu NPU-30 gun mount with the twin-barrel 30mm GSh-30 cannon.
Min Battle Tank Leopard 2A4 tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (photo:arc.web.id)
Main Battle Tank Leopard 2A4 tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (photo:arc.web.id)
MBT Leopard 2 disertai IFV Marder akan dapat bergerak leluasa, membongkar pertahanan lawan, di bawah perlindungan Apache AH-64E. Sementara Mi-35 akan mengawal pasukan yang dibawa oleh Mi-27, untuk menetralisir lokasi-lokasi yang sulit dijangkau oleh pasukan yang bergerak di darat. Infanteri di darat pun dilengkapi ATGM Javelin dan NLAW, rudal anti-tank.
Super Tucano TNI AU (photo:Rafael-Cruz.)
Super Tucano TNI AU (photo:Rafael-Cruz.)
Super Tucano bisa menusuk jauh ke garis belakang untuk memburu logistik, amunisi pasukan lawan. Pesawat ini memiliki kemampuan menjejak posisi musuh dengan cepat serta memiliki kemampuan penghancuran. Super Tucano EMB-314 mengandalkan mesin tunggal Empresa Braziliera de Aeronautica (Embraer), untuk melakukan tempur taktis “close air support” bagi bantuan pasukan infanteri maupun kavaleri. Super Tucano dilengkapi dua senapan mesin di sayap serta 5 hardpoint di sayap dan fuselage untuk mengangkut rudal, roket atau bom seberat 1,5 ton. Super Tucano mampu bermanuver hingga +7g dan -3.5g dikombinasi dengan kecepatan tinggi dan lincah sehingga memiliki tingkat survivability cukup tinggi.
Super Tucano TNI AU (photo:viva.co.id)
Super Tucano TNI AU (photo:viva.co.id)
Pesawat ini didisain untuk melakukan serangan anti-gerilya, pengintaian dan patroli. Nama Super Tucano melejit berkat Operasi Phoenix pada 2008 yang dilakukan Angkatan Udara Kolombia. Super Tucano mereka berhasil menewaskan orang kedua organisasi pemberontak FARC, Raul Reyes, dalam suatu serangan lintas perbatasan ke Venezuela.
Jika target Minimum Essential Force, MEF-I adalah untuk mengantisipasi konflik di perbatasan dengan negara tetangga, maka kombinasi AH-64E, Mi-35,Mi-17, MBT Leopard 2A4, IFV Marder, MLRS Astros II, Meriam 155 mm Caesar sudah sangat mumpuni untuk melakukan pertempuran. Kehadiran Apache AH-64E dalam pertempuran darat di geografis Indonesia, akan memberikan nightmare bagi pasukan lawan.
Sejumlah negara menagkui Angkatan Darat Indonesia kuat, apalagi setelah dilengkapi berbagai alutsista di atas. Untuk itu pada MEF 2, sudah waktunya membenahi Angkatan Udara dan Laut, agar disegani lawan.

JKGR

Pengamat harap pemerintah tidak tunduk pada Australia

Jakarta - Pengamat hukum internasional dari Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana berharap agar Pemerintah Indonesia tidak "menjual" Indonesia dan tunduk pada kepentingan Pemerintah Australia.

"Menjelang kedatangan PM Tony Abbot pada 30 Oktober mendatang, Presiden hendaknya tidak `menjual` Indonesia dan tunduk pada kehendak PM Tony Abbott yang membawa suara dan kepentingan rakyat Australia," kata Hikmahanto di Jakarta, Kamis.

Presiden, kata dia, tentu harus bersikap sopan sebagai tuan rumah namun tetap harus tegas dan tidak menenggang rasa ketika ada permintaan Abbott yang bersinggungan dengan Konstitusi dan Kedaulatan Indonesia.

Guru Besar Hukum Internasional itu merujuk pada permintaan Abbott agar Indonesia menyelesaikan masalah pencari suaka dan pengungsi sementara Australia dengan menggelontorkan uang. Ia menilai permintaan itu wajib ditolak.

"Demikian pula bila kapal-kapal nelayan yang membawa pencari suaka dan pengungsi ditolak oleh AL Australia dan dikawal untuk masuk kembali perairan Indonesia juga wajib ditolak," katanya.

Ia menilai penyelesain pencari suaka dan pengungsi sebagiamana diusulkan oleh Presiden Yudhoyono harus didasarkan pada kerjasama negara-negara terkait. Australia sebagai negara tujuan, Indonesia sebagai negara transit dan negara-negara asal pencari suaka dan pengungsi.

Presiden, menurut dia, juga harus waspada untuk tidak melakukan barter antara masalah pencari suaka dengan kebijakan pemerintah Australia untuk memotong dana bantuan luar negeri.

"Jangan sampai Presiden terkecoh dengan iming-iming tidak dipotong dana bantuan sepanjang Indonesia mau menjadi ladang pembantaian terhadap para pencari suaka dan pengungsi yang menuju Australia," katanya.

Ia menilai sudah waktunya Indonesia merebut kedaulatannya kembali. Ia menyebut oleh sejumlah negara termasuk Australia bantuan dana (aid assitance) telah dijadikan alat untuk melakukan intervensi atas kedaulatan Indonesia.(*)

antara 

Cut Nyak Dien, Pejuang Perempuan Bernyali Singa


Meski sudah terpojok, pejuang yang masih keturunan Sultan Aceh ini menolak untuk menyerah. 


Lukisan wajah Cut Nyak Dien. (Wikimedia Commons)
Cut Nyak Dien lahir pada tahun 1848 dari keluarga bangsawan Aceh. Dari garis ayahnya, Cut Nyak Dien merupakan keturunan langsung Sultan Aceh. Ia menikah dengan Teuku Ibrahim Lamnga pada usia masih belia tahun 1862 dan memiliki seorang anak laki-laki.

Ketika Perang Aceh meluas tahun 1873, Cut Nyak Dien memimpin perang di garis depan, melawan Belanda yang mempunyai persenjataan lebih lengkap. Setelah bertahun-tahun bertempur, pasukannya terdesak dan memutuskan untuk mengungsi ke daerah yang lebih terpencil. Dalam pertempuran di Sela Glee Tarun, Teuku Ibrahim gugur.

Kendati demikian, Cut Nyak Dien melanjutkan perjuangan dengan semangat berapi-api. Kebetulan saat upacara penguburan suaminya, ia bertemu dengan Teuku Umar yang kemudian menjadi suami sekaligus rekan perjuangan.

Bersama, mereka membangun kembali kekuatan dan menghancurkan markas Belanda di sejumlah tempat. Namun, ujian berat kembali dirasa ketika pada 11 Februari 1899, Teuku Umar gugur. Sementara itu, Belanda --yang tahu pasukan Cut Nyak Dien melemah dan hanya bisa menghindar-- terus melakukan tekanan.

Akibatnya, kondisi fisik dan kesehatan Cut Nyak Dien menurun, namun pertempuran tetap ia lakukan. Melihat kondisi seperti itu, panglima perangnya, Pang Laot Ali, menawarkan menyerahkan diri ke Belanda. Tapi Cut Nyak Dien malah marah dan menegaskan untuk terus bertempur.

Akhirnya Cut Nyak Dien berhasil ditangkap dan untuk menghindari pengaruhnya terhadap masyarakat Aceh, ia diasingkan ke Pulau Jawa, tepatnya ke Sumedang, Jawa Barat. Di tempat pengasingannya, Cut Nyak Dien yang sudah renta dan mengalami gangguan penglihatan, mengajar agama. Ia tetap merahasiakan jati diri sampai akhir hayatnya.

Ia wafat pada 6 November 1908 dan dimakamkan di Sumedang. Makamnya baru diketahui secara pasti pada tahun 1960 kala Pemda Aceh sengaja melakukan penelusuran. Perjuangan Cut Nyak Dien membuat seorang penulis Belanda, Ny Szekly Lulof, kagum dan menggelarinya "Ratu Aceh".(Agustinus Winardi. Sumber: angkasa.co.id)
 

Kemlu Indonesia: Rincian pertemuan Bishop-Marty tak sengaja terkirim ke media


Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan hari Jum’at (27/09) bahwa rincian tentang pertemuan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dengan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop tidak sengaja bocor ke jurnalis.

Image: Indonesian foreign minister Marty Natalegawa Image 2011-01-18Sehari sebelumnya, sebuah surat elektronik dengan judul “Materials for Press Information” (Materi untuk Informasi Pers) dikirim ke sejumlah jurnalis. Surel tersebut mengandung informasi rinci mengenai pertemuan Marty dan Bishop di New York.

Diantara informasi yang terdapat di surel tersebut adalah bahwa Australia ingin menangani isu pencari suaka di balik layar, dan bahwa rencana Australia menghalau kembali kapal-kapal pencari suaka dapat mengancam kepercayaan dan kerjasama Indonesia-Australia.

Tindakan merilis informasi serinci ini mengenai pertemuan pribadi menarik perhatian beberapa pihak, termasuk pemimpin sementara Partai Buruh Australia, Chris Bowen, dan mantan menteri luar negeri Australia, Alexander Downer.

Downer mengkritik tindakan tersebut dengan menyatakan bahwa awak-awak Indonesia melanggar kedaulatan Australia.

Namun, kementerian luar negeri Indonesia kemudian menyatakan bahwa rincian pertemuan pribadi tersebut seharusnya tidak terkirim ke media, dan bahwa tidak ada rilis pers yang dikeluarkan.

Menurut koreksi tersebut, “Informasi [dari pertemuan tersebut] sekarang dikutip di beberapa media untuk menciptakan kesan perselisihan antara pejabat Indonesia dan Australia dalam perihal yang penting bagi kedua belah pihak,”

“Pemerintah Indonesia...siap bekerja dengan pemerintah Australia…untuk memastikan kepentingan warga kedua negara terpenuhi.”

radio australia

Mendandani Sang Macan


Tak menunggu waktu lama, sang macan Leopard 2A4 TNI-AD segera berdandan diri untuk nantinya dihadapkan ke publik di hari jadi TNI. Proses pengecatan kamuflase Leopard sendiri saat ini sudah selesai. Dan inilah tampang sang Macan saat ini.


Untuk mendandani sang macan, memang bukan perkara mudah. Segenap upaya dikerahkan jajaran TNI-AD mulai dari Pussenkav, Bengpuspalad, hingga kalangan sipil. Desain corak monster lapis baja ini sendiri merupakan karya dari kalangan sipil. Hal ini membuktikan keterbukaan dari TNI-AD untuk merangkul semua golongan demi kemajuan pertahanan dalam negeri. Sementara proses pengecatan dilakukan oleh Bengpuspalad, dan dilakukan disebuah tempat yang dirahasiakan dengan supervisi dari Pussenkav. Tidak seperti kamuflase Anoa, perpaduan kamuflase kali ini menggunakan 2 warna saja, seperti kamuflase helikopter Nbell-412. ARC sendiri mengikuti detik demi detik proses pengecatan.

Pengecatan awal dilakukan pada Rabu 25 september, dengan melaburkan cat dasar warna hitam ke track link. Sementara warna hijau dikuaskan ke bagian-bagian yang berkarat. Di hari berikutnya, proses pengecatan sempat mengalami sedikit kendala lantaran cat untuk corak belum juga tiba. Alhasil, waktu pun dimanfaatkan untuk menyemprot debu di seluruh tubuh tank.

Ketika cat tiba, para kru dari Bengpuspalad dan Pussenkav segera bekerja. Tak peduli siang-malam, pengecatan terus dilakukan demi mengejar target deadline pada hari Jumat 27 September. Namun demikian, perlu dicatat, pengecatan saat ini masih belum sempurna. Meski kamuflase 2 warna sudah ditetapkan, corak dan alur masih belum sempurna. Akan tetapi, kamuflase ini cukup memberikan gambaran bagaimana cantiknya sang Macan nantinya.

Selain Leopard 2A4, ranpur Marder juga terkena sentuhan yang sama. Dan inilah dia, sang Macan dan Tupai pohon dengan tampilan barunya.

Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam


Jakarta • Kementerian Pertahanan menyatakan pemerintah Indonesia telah mengirim tim untuk berkunjung ke Rusia. Tim ini terdiri dari perwakilan Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

"Tim ini berkunjung untuk penjajakan awal hibah 10 kapal selam Rusia," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda Rachmad Lubis saat dihubungi Tempo, Jumat, 27 September 2013.

Rachmad yang ikut dalam rombongan, mengatakan kedua negara belum mencapai kesepakatan dalam rencana hibah itu. Indonesia dan Rusia, dia melanjutkan, masih mengkaji langkah yang akan diambil masing-masing negara soal hibah ini.

Sayang, Rachmad tak mau menyebutkan detil apa saja yang dibahas dalam pertemuan itu. Termasuk apa jenis kapal selam yang akan dihibahkan Rusia ke Indonesia dan berapa uang yang harus dikeluarkan pemerintah. "Sebab belum ada kesepakatan," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, pemerintah mendapat tawaran untuk dapat membeli sekitar 10 unit kapal selam dari Rusia. Jumlah ini di luar rencana pembelian tiga unit kapal selam dari Korea Selatan yang akan datang pada 2014.

Purnomo tidak menjelaskan detail spesifikasi dan tawaran harga yang diberikan pemerintah Rusia untuk mendatangkan 10 kapal selam tersebut. Ia juga menyatakan, pemerintah belum bulat untuk menerima tawaran Rusia karena masih harus mempertimbangkan dan menghitung biaya.

Selain harga kapal selam per unit, menurut dia, pemerintah juga harus mempertimbangkan besarnya biaya perawatan, pemeliharaan, perbaikan, dan kesiapan infrastruktur. Selain itu, hal lain yang menjadi pertimbangan adalah usia atau masa guna kapal selam tersebut.

tempo

Panglima TNI Tinjau Latihan Demo Gabungan TNI Di Mako Marinir Cilandak



Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko meninjau kesiapan Tim Demo Gabungan TNI dalam rangka HUT TNI ke-58 di Bhumi Marinir Cilandak,Kesatrian Hartono Cilandak, Jakarta Selatan, Jum’at (27/09/2013)

Sebelum menyaksikan secara langsung latihan demonstrasi gabungan TNI, Panglima TNI beserta rombongan melaksanakan Sholat Jum’at di Masjid Al-Iqlas Marinir Cilandak dan makan siang bersama dengan para prajurit yang terlibat Demonstrtasi Gabungan TNI di lapangan tembak Marinir Jusman Fuger Cilandak.


Tim demontrasi gabungan TNI yang terdiri dari prajurit-prajurit terbaik Angkatan Darat, Angkatan Laut serta Angkatan Udara ini memperagakan berbagai macam Demonstrasi keterampilan antara lain senam perahu karet dan senam balok, kolone senapan, terjun payung, sertamenembak cepat dan tepat oleh pasukan khusus dari tiga angkatan, Den 81, Denjaka, dan Den Bravo. Rencananya kegiatan tersebut akan memeriahkan Hari Ulang Tahun TNI ke-58 mendatang.

Panglima TNI merasa bangga dan puas usai menyaksikan demonstrasi yang ditampilkan oleh prajurit gabungan TNI tersebut, setelah bersusah payah dengan mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk penampilan terbaik ini.


Turut hadir dalam acara tersebut Kasal Laksamana TNI DR. Marsetio, Kasum TNI Marsdya Boy Sahril Qamar, Asops Panglima TNI Didit Ashaf Herdiawan, Pangarmabar Laksda TNI Bambang Wahyudi, Dankormar Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington dan seluruh pejabat teras Kormar dan Pasmar-2.

marinir 

Panglima TNI Terima Brevet Kehormatan Hiu Kencana


terimaJAKARTA – Panglima TNI Jenderal Moeldoko bersama Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Budiman dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal IB. Putu Dunia, menerima Brevet Kehormatan Hiu Kencana di Pulau Pabelokan Kepulauan Seribu, Jumat (27/9/2013).

Sebelum dilaksanakan acara penyematan Brevet didahului paparan Safety Briefing oleh PT. CNOOC tentang beberapa peraturan di wilayah Pulau Pabelokan karena banyak daerah terlarang yang membahayakan.

Brevet tersebut disematkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Dr. Marsetio di dalam kapal selam KRI Nanggala-402 yang menyelam di kedalaman 25 meter dibawah permukaan laut perairan Laut Jawa. Pengangkatan Panglima TNI sebagai warga kehormatan kapal selam adalah yang ke 125.

Setelah dinobatkan menjadi warga kehormatan, Panglima TNI melakukan pemeriksaan dan pengecekan serta mencoba mengoperasikan alat-alat yang ada di kapal selam seperti Periskop dan alat deteksi lainnya.

Kegiatan tersebut melibatkan KRI Yos Sudarso 353 dengan Komandan Kapal Letkol Laut (P) Didong Rio Duta, KRI Sutanto 377 sebagai Komandan Kapal Letkol Laut (P) Arya Daleno, KRI Barakuda 633 dengan Komandan Kapal Mayor Laut (P) Alferd Matews, KAL Yudhistira oleh Lettu Laut (P) Alan Ginanda, Heli U 415 dan 420 serta melibatkan dua Sie Raider Komando Pasukan Katak TNI AL untuk melakukan pengamanan di atas permukaan.

Dalam amanatnya Kasal Laksamana Dr. Marsetio menyatakan Brevet Hiu Kencana merupakan simbul pengakuan terhadap profesionalisme prajurit kapal selam dalam taktik dan tehnik peperangan bawah permukaan yang dapat menumbuhkan kebanggaan, jiwa korsa bagi pemakainya.

Tanda pengakuan kualifikasi khusus ini dapat menjadi pendorong semangat pengabdian serta peningkatan disiplin dan motivasi, untuk membawa satuan kapal selam menjadi satuan kebanggaan TNI Angkatan Laut yang selalu siap sedia mengemban tugas negara.

Menurut Kasal, pada hakekatnya Brevet Kehormatan Hiu Kencana merupakan salah satu bentuk penghormatan sekaligus penghargaan seluruh warga kapal selam dan jajaran TNI Angkatan Laut kepada tokoh-tokoh yang dipandang memiliki jasa, perhatian, perjuangan maupun pengorbanan bagi kejayaan TNI Angkatan Laut, utamanya berpartisipasi demi kemajuan pengembangan kapal selam secara langsung maupun tidak langsung.

Kasal juga menyampaikan selamat dan apresiasi yang tinggi untuk mengangkat dan menerima dengan ketulusan, keikhlasan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasad Jenderal TNI Budiman dan Kasau Marsekal TNI IB. Putu Dunia sebagai warga kehormatan Hiu Kencana.(tiyo)

poskota

AL Australia Usir Pencari Suaka Kembali ke Perairan Indonesia


MELBOURNE - Lebih dari 40 pencari suaka yang berusaha mencapai Australia dengan menggunakan kapal telah dikirim kembali oleh Angkatan Laut Australia ke Indonesia. Sebuah kapal Australia menyelamatkan 44 pencari suaka dan dua awak kapal atas permintaan Indonesia setelah kapal tersebut mengalami masalah di posisi 40 nautical mile (sekitar 74 kilometer) dari pantai pulau Jawa hari Kamis (26/09) pagi.

Dini hari, kelompok SAR Indonesia bertemu dengan kapal Angkatan Laut di lepas pantai Jawa dan para pencari suaka tersebut diserahkan. Salah satu awak Indonesia menyatakan bahwa Angkatan Laut Australia membakar kapal yang dinaiki pencari suaka setelah menjemput mereka. Tindakan mengembalikan pencari suaka ke pihak berwenang Indonesia setelah diminta membantu menyelamatkan hanya terjadi satu kali selama enam tahun pemerintahan Australia di bawah Partai Buruh.

Saat ini, pemerintahan Australia dipimpin oleh pihak koalisi, yang memenangkan pemilihan umum tanggal 7 September lalu. Kapal pencari suaka yang berisi 46 orang itu awalnya melakukan panggilan darurat (distress call). Suyatno, kepala operasional kantor Basarnas Jakarta, menyatakan bahwa Basarnas tidak memiliki kemampuan mencapai kapal tersebut. Angkatan Laut Australia pun mencegat kapal itu dan memberi tahu Basarnas bahwa mereka akan mengantar para pencari suaka kembali. Suyatno berkata bahwa Ia tidak tahu mengapa Australia tidak membawa para pencari suaka itu ke Christmas Island.

Menurut salah satu awak kapal, Azam, kapal itu tidak rusak, meskipun penumpangnya memanggil ke Australia agar mereka diselamatkan. Ia juga berkata bahwa Angkatan Laut membakar kapal tersebut di laut. Para penumpang dan awak telah dikembalikan ke Indonesia. Menurut Greg Jennet, Kepala Biro Parliament House ABC, penyelamatan ini tidak serta merta berarti "penghalauan kembali" (turnback) kapal, namun menyiratkan pendekatan yang lebih tegas oleh Australia. Ini juga dapat menjadi preseden bagi Indonesia, yang menyatakan bahwa syarat meminta tolong terhadap Australia untuk penyelamatan atau pencegatan adalah para penumpang dikembalikan ke Indonesia.

Namun, masyarakat luas mungkin tidak akan mengetahui hal ini, karena pemerintah Australia tetap pada kebijakannya untuk tidak berkomentar tentang rincian operasional mengenai pencegatan apapun di laut di bawah Operation Sovereign Borders. Dilaporkan bahwa penumpang di kapal pencari suaka tersebut berasal dari Irak, Iran dan Pakistan. Azam mengakui bahwa Ia ditipu hingga mengawaki kapal tersebut ke Australia.

kompas

Menkopolhukam minta Kapolri usut ledakan "Bali View"


Menkp Polhukam
Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto meminta Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo mengusut kasus ledakan yang terjadi di kediaman seorang pengusaha di Perumahan Taman Sari Bali View di Cirendeu, Tangerang Selatan, Jumat dinihari.

Menkopolhukam dalam keterangan di Jakarta, Jumat, menyatakan pihak kepolisian masih mendalami hasil olah tempat kejadian perkara dan memburu pelaku.

Ia menambahkan bahwa polisi juga telah menghimpun berbagai keterangan saksi, baik dari Pola Winson yang menjadi sasaran ledakan di rumahnya itu maupun dari penjaga keamanan perumahan dan masyarakat sekitar.

Sebelumnya Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan ledakan terjadi di kediaman Pola Winson, seorang pengusaha pabrik kertas, di Bali View, Jalan Kintamani Blok C1 Nomor 18, Tangerang Selatan.

Rumah Pola Winson dilempari granat sekitar pukul 03.30 WIB oleh pelaku yang kini masih diburu oleh polisi.

Ia menuturkan kejadian berawal ketika Pola pulang ke rumah sekitar pukul 01.00 WIB. Lalu pada sekitar pukul 03.30 WIB, Pola terbangun karena hendak ke kamar kecil dan mendengar kaca jendela rumahnya pecah karena dilempar sesuatu. Beberapa detik kemudian terjadi ledakan di ruang tamu.

Polisi masih mengecek dugaan pelakunya adalah mantan karyawan Pola yang telah dipecat karena diduga korupsi di pabrik kertas miliknya di Balikpapan, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu.(*)

antara

Mantan Pangkostrad Djaja Suparman Divonis Empat Tahun Penjara


Sidoarjo • Mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Djaja Suparman dijatuhi hukuman empat tahun penjara atas kasus korupsi ruilslag tanah Kodam V Brawijaya senilai Rp 17,6 miliar.

Vonis tersebut dijatuhkan oleh majelis hakim Pengadilan Militer Tinggi Surabaya di Jalan Raya Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, setelah melalui proses persidangan yang berlangsung sekitar 12 jam, dan berakhir Kamis (26/9) pukul 24.00 WIB.

Jenderal bintang tiga itu dinyatakan secara sah dan meyakinkan melakukan korupsi dalam ruislag tanah milik Kodam V Brawijaya. Selain menjatuhkan vonis empat tahun penjara, majelis hakim yang diketuai Letjen TNI Hidayat Manao itu juga menjatuhkan denda Rp 30 juta subsider tiga bulan penjara.

Selain itu, Mantan Pangkostrad juga diwajibkan membayar uang pengganti Rp 13,4 miliar atau pidana pengganti enam bulan penjara.

Dalam persidangan terungkap, tanah yang diruislag hingga menyebabkan terjadi korupsi adalah tanah milik Kodam V Brawijaya seluas 8,8 hektare di Dukuh Menanggal, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, senilai Rp 17,6 miliar.

Saat korupsi terjadi, terdakwa menjabat sebagai Pangdam V Brawijaya pada 1997-1998. Tanah tersebut digunakan untuk pembangunan tol simpang susun Waru-Tanjung Perak.

Dari dana hasil ruislag senilai Rp 17,6 miliar itu, Rp 4 miliar di antaranya digunakan terdakwa untuk menambah aset kodam melalui pembangunan gedung dan pembelian tanah di Pasuruan. Sementara sisanya senilai Rp 13 miliar diduga digunakan untuk kepentingan pribadi.

Terkait vonis yang dijatuhkan tim majelis hakim, Djaja bersikeras menyatakan dirinya tak bersalah. Oleh karena itu ia menyatakan tidak menerima putusan majelis hakim yang lebih berat dari tuntutan oditur militer. Sebelumnya, oditur militer menuntut Djaja divonis tiga tahun penjara. “Saya akan mengajukan banding,” kata Djaja.

metro tv 

Terbang Perdana Pesawat T-50i Golden Eagle di Lanud Iswahjudi

KOMANDAN Skadron Udara 15 Letnan Kolonel Pnb Wastum, melaksanakan terbang perdana dengan pesawat tempur T-50i Golden Eagle, di area terbang Lanud Iswahjudi, Kamis (26/9).

Terbang perdana dilaksanakan Komandan Skadron Udara 15 Letnan Kolonel Pnb Wastum, dengan menggunakan pesawat T-50i Golden Eagle TT 5003, bersama penerbang dari Korean Aerospace Industries (KAI), Letcol (Ret) Khang Cheol, sedangkan Mayor Pnb Marda Sarjono bersama Letcol (Ret) Dong Kyu Lee, menggunakan pesawat T-50i TT 5004.

Uji terbang pesawat baru tersebut, sukses dilaksanakan oleh kedua penerbang tempur Lanud Iswahjudi tersebut selama 1 jam 15 menit dengan lokasi terbang di south area Iswahjudi, pada ketinggian 40.000 feet.

Pada terbang perdana tersebut disaksikan langsung oleh Komandan Wing 3 Lanud Iswahjudi Kolonel Pnb Minggit Tribowo, S.IP., dan segenap pejabat dari Mabesau dan Lanud Iswahjudi, di hanggar Skadron Udara 15. Keterangan Gambar : Komandan Skadron Udara 15 Letkol Pnb Wastum, mengacungkan jempol sebagai tanda sukses setelah terbang perdana dengan pesawat T-50i, Kamis (26/9).(pentak iswahjudi)

majalah potreti ndonesia

130 Marinir berangkat ke Ambalat


Surabaya - Sebanyak 130 prajurit Korps Marinir yang tergabung dalam Satuan Tugas Marinir Ambalat XVII berangkat ke kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia di Ambalat, Kalimantan Timur.

Keberangkatan 130 prajurit itu dilepas Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso di lapangan apel Batalyon Infanteri-5 Marinir, Ujung, Surabaya, Kamis.

Di hadapan 130 anggota Satgasmar Ambalat XVII, Siswoyo mengatakan Pasmar-1 untuk kesekian kalinya mendapatkan kehormatan dari negara guna memberangkatkan prajurit-prajurit terpilihnya untuk melaksanakan tugas mulia mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Kalimantan Timur.

"Para prajurit akan bertugas di perbatasan Pulau Sebatik yang tergabung dalam satuan tugas pengamanan perbatasan di bawah kendali operasi Guspurlatim," katanya.

Di daerah Pulau Sebatik, lanjutnya, terdapat batas wilayah antara Indonesia dengan negara Malaysia, yakni batas wilayah yang mempunyai nilai sangat strategis terhadap penentuan batas wilayah kedaulatan kedua negara.

Dengan kesiapan prajurit yang tergabung dalam Satgasmar Ambalat XVII, Komandan Pasmar-1 berkeyakinan bahwa seluruh anggota Satgas mampu melaksanakan tugas menjaga nama baik Korps Marinir dalam mengemban tugas negara tersebut.

"Tugas kalian yang paling berat yaitu mengatasi kejenuhan dan mengatasi hawa nafsu, itulah musuh yang paling berat yang kalian hadapi, namun saya yakin prajurit-prajurit yang tergabung dalam Satgasmar Ambalat XVII mampu melaksanakan tugas-tugas dengan baik," katanya.

Dalam kesempatan itu, Komandan Pasmar-1 mengharapkan kepada seluruh anggota satgas agar menjauhi perselisihan dengan masyarakat, sebaliknya justru berusaha menjadi bagian dari masyarakat dan mencari nilai-nilai kearifan budaya lokal sehingga kehadiran Satgasmar Ambalat XVII bisa diterima masyarakat.

"Yang tidak kalah penting adalah selalu menjalin kerja sama dengan satuan tugas yang lain seperti Polri, TNI, dan masyarakat," katanya.

Sementara itu, Komandan Satgasmar Ambalat XVII Kapten Marinir Ahmad Fauzi mengatakan sebelum berangkat ke daerah penugasan, Satgasmar Ambalat XVII telah menerima pembekalan tentang kondisi geografi dan demografi, pengetahuan keimigrasian, pengetahuan hukum HAM dan Humaniter, pengetahuan hukum laut internasional, dan situasi keamanan saat ini di daerah perbatasan.

Selain itu juga pengetahuan agama, adat istiadat serta bahasa yang dipakai masyarakat Pulau Sebatik. Prajurit juga telah melaksanakan latihan pratugas di Pusat Latihan Tempur TNI AL Grati Pasuruan.

Personel Satgasmar Ambalat XVII, lanjutnya, selama enam bulan di daerah penugasan akan menempati beberapa pos yaitu Sei Pancang, Sei Taiwan, Balansiku, Sei Bajau, Tembaring, dan Bambangan.

Pelepasan 130 prajurit Marinir itu juga disaksikan Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Bambang Suryo Aji, Danbrigif-1 Mar Kolonel Marinir Markos, Danmenkav-1 Mar Kolonel Marinir Sarjito, Danmenbanpur-1 Mar Kolonel Marinir Nurri A Djatmika, Danmenart-1 Mar Kolonel Marinir M Nadir, para Asisten Pasmar-1, dan perwira di jajaran Pasmar-1.

Dalam waktu yang sama (26/9), Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso melakukan kunjungan kerja ke Batalyon Marinir Pertahanan dan Pangkalan V Surabaya, Ujung, Surabaya.(E011/S024)

Antara

Kapal Pendarat Tank Leopard Selesai Akhir 2014


Kapal Pendarat Tank Leopard Selesai Akhir 2014 Jakarta • Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Samsoedin mengatakan, Kementerian Pertahanan sedang menyiapkan satu unit Landing Shift Tank (LST) atau kapal pendarat tank untuk mengangkut tank besar yang akan dimiliki Indonesia. Kapal pengangkut tank itu kini sedang dibangun oleh industri pertahanan dalam negeri.

"PT PAL yang membuatnya," kata Sjafrie seusai berbicara di Simposium Ketahanan Nasional di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis, 26 September 2013.

LST bikinan PT PAL, kata Sjafrie, disebut mampu mengangkut 10 unit tank besar seperti Leopard 2A4 sekali jalan. Dengan kemampuan itu, Kementerian Pertahanan yakin 42 Leopard 2A4, 61 unit Leopard Ri, dan 50 unit Marder--tank ukuran menengah--mampu didistribusikan secara lancar ke beberapa wilayah Indonesia. "Akhir 2014 kapal bikinan PT PAL sudah siap," kata Sjafrie.

Masyarakat, kata Sjafrie, juga tak perlu khawatir soal bobot tank Leopard yang dianggap bakal merusak jalan raya Indonesia. Leopard 2A4, misalnya, yang berbobot 62 ton disebut bakal merusak jalanan aspal wilayah Indonesia. "Jalan kelas negara tahan dengan beban lebih lebih dari 62 ton," kata Sjafrie.

Selain menjamin jalan Indonesia cukup kokoh untuk dilewati Leopard, Sjafrie yakin tank besar itu tak akan menemui masalah ketika terjun di wilayah Indonesia. Kementerian Pertahanan, kata Sjafrie, sudah menyiapkan akses-akses khusus untuk tank-tank besar macam Leopard 2A4.

Saat ini, Indonesia sudah kedatangan 2 unit Leopard 2A4 dan 2 unit Marder. Empat tank itu merupakan bagian 156 unit tank Leopard Ri, Leopard 2A4, dan tank Marder, yang dibeli dari Pemerintah Jerman dengan total biaya yang diklaim tak melebihi anggaran senilai US$ 280 juta.

Tempo 

Pasukan Teror Kopaska Lakukan Patroli Keamanan Apec


Pasukan Teror Kopaska Lakukan Patroli Keamanan Apec

Sejumlah prajurit Detasemen Anti Teror Kopaska melakukan patroli di perairan Nusa Dua menjelang KTT APEC 2013, Nusa Dua, Bali, Jumat (27/9).

Pasukan Teror Kopaska Lakukan Patroli Keamanan Apec

Sedikitnya 15 kapal perang telah merapat dan bersiaga di perairan Bali untuk menjaga keamanan dan kelancaran even internasional itu.(ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Pasukan Teror Kopaska Lakukan Patroli Keamanan Apec

Berikut Foto2 Tambahan diposkan Waode dan Kenyot10:




 
 

Tembakan Terakhir Meriam 76 mm di Yon Armed 15/76 Martapura


MARTAPURA - Senjata berat jenis kaliber meriam 76mm untuk terakhir kalinya digunakan Satuan Batalyon Armed 15/76 Tarik. Rencananya senjata ini tidak akan digunakan lagi. Senjata buatan tahun 1948 ini akan diganti dengan senjata yang lebih canggih lagi. Yakni meriam kaliber 105mm dengan jarak tembak 40km.

"Rencananya senjata baru akan dikirim dari pusat. Dan kita tak menggunakan meriam kaliber 76mm bukan karena sudah usang, bisa saja meriam ini akan digunakan satuan lain." ujar Danyon Armed 15/76 Tarik Letkol A Mutaqqin.

Penembakan meriam kaliber 76mm ini dilakukan dalam latihan terakhir tahun 2013. Dalam latihan yang dipusatkan di Pusat Latihan Tempur, rencananya meriam buatan Yugoslavia ini tidak akan digunakan lagi ke depannya.

Dalam latihan tempur ini, Puslatpur OKU menggunakan enam meriam dan 126 butir amunisi. Latihan juga dihadiri Wandanyon Armed KApten Romadi, Kapolres OKU AKBP Mulyadi, Kapolres OKU Timur AKBP Hengky Widjaja dan Dandim 040/OKU Letkol Inf Imanulhak.(Diposkan Ajihager)

Sumatra Expres


Thursday 26 September 2013

Tsunami Aceh Jadi Momentum Kebangkitan Militer Indonesia

Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin | KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI

JAKARTA, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan, peristiwa tsunami di Aceh pada tahun 2004 menjadi momentum kebangkitan militer Indonesia.
Ia mengungkapkan, saat terjadi tragedi tsunami Aceh pada tahun 2004, TNI tak mampu mengevakuasi para korban karena keterbatasan peralatan akibat embargo. Saat itu, TNI tidak hanya tidak mampu melakukan mobilisasi, tetapi juga tidak membangun fasilitas kesehatan.

"Saat terjadi tsunami di Aceh, perlu evakuasi (korban). Tapi tak ada satupun pesawat kita yang mampu mengevakuasi," ujar Sjafrie, saat mengisi Simposium Ketahanan Nasional, di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (26/9/2013).

"Jadi boro-boro untuk operasi militer, untuk operasi kemanusiaan saja enggak mampu," lanjutnya.

Sjafrie menjelaskan, peristiwa tersebut menjadi titik balik bagi militer Indonesia. Menurutnya, Pemerintah mulai menyadari bahwa Indonesia membutuhkan postur pertahanan militer yang memadai. Melalui Kementerian Pertahanan, Indonesia merancang misi untuk memperkuat postur pertahanan yang unggul, baik postur pertahanan militer dan postur pertahanan non-militer.

"Dengan luas negara yang begitu besar, sumber daya alam yang melimpah, serta penduduk yang banyak, postur pertahanan yang unggul dan memiliki daya tangkal yang tinggi menjadi kebutuhan yang mendasar," jelasnya.

Saat ini, menurut Sjafrie, Indonesia mengalami kebangkitan militer Indonesia setelah 15 tahun mengalami krisis ekonomi dan embargo militer. Ia mengungkapkan, ada dua ciri kebangkitan tersebut, yaitu memiliki kemampuan mobilisasi tinggi yang bisa digunakan, termasuk untuk operasi kemanusiaan, baik matra darat, laut, maupun udara, dan memiliki daya pukul yang dahsyat.

Selain itu, katanya, industri pertahanan nasional juga sedang mengalami kebangkitan. Sebelum tahun 2004, industri pertahanan nasional mengalami stagnasi akibat minimnya dana. Kini, lanjut Sjafrie, industri pertahanan mampu memproduksi peralatan militer untuk mobilisasi dan senjata yang sesuai dengan standar yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Jadi kalau (industri pertahanan) kita mandiri, kita tidak takut diembargo," ujarnya.

Dengan demikian, kekuatan militer Indonesia, lanjut Sjafrie, tidak kalah dengan kekuatan militer dengan negara-negara di kawasan regional.

"Jadi, saya bisa menyimpulkan bahwa sejak tahun 2004 hingga saat ini, kita sedang mengalami kebangkitan militer," katanya.

Kompas

Pramono Edhie: Penentang Tank Leopard Minta Uang

Mantan KSAD yang ikut konvensi itu tampil di Universitas Paramadina.

Pramono Edhie Wibowo saat berkampanye dalam rangka konvensi capres Demokrat di Karawang.
Pramono Edhie Wibowo saat berkampanye dalam rangka konvensi capres Demokrat di Karawang.

 Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edhie Wibowo menjadi salah satu peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat yang paling gencar berkampanye. Hari ini, Kamis 26 September 2013, dalam diskusi di Universitas Paramadina Jakarta, Pramono menyinggung keberhasilannya saat memimpin TNI AD.

Sebagai KSAD, ketika itu dia memutuskan untuk membeli tank Leopard dari Jerman. Menurutnya, sangat penting bagi Indonesia untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista). Namun, ujar Pramono, upayanya untuk memodernisasi alutsista TNI ditentang sekelompok orang.

“Rencana awal beli 44 tank, kemudian yang datang 150 tank dengan harga yang lebih murah namun dengan perlengkapan lebih lengkap. Tapi saya disalahkan oleh sekelompok orang. Mereka dulu idealis tapi sekarang minta bagian uang,” kata Pramono tanpa menyebut jelas siapa sekelompok orang yang ia maksud itu.

Modernisasi pertahanan, ujar ipar Susilo Bambang Yudhoyono itu, penting karena alutsista Indonesia sudah tertinggal dari negara lain. “Kita kelasnya Bajaj, yang lain Pajero. Bagaimana bisa menjaga kedaulatan kalau kita tidak kuat? Alhamdulillah, tahun 2014 nanti modernisasi alutsista sudah 70 persen dari rencana,” ujar Pramono.

Modernisasi alutsista itu dipandang Pramono sebagai salah satu bentuk nasionalisme yang ia praktikkan ketika menjabat sebagai KSAD. Ia lantas mengritik mantan aktivis mahasiswa dan organisasi kepemudaan yang kehilangan idealismenya setelah menjadi pejabat publik. “Tetaplah idealis. Jangan setelah menjabat lupa idealismenya, dan jangan setelah duduk lupa berdiri,” kata dia.

Pramono juga mengeluhkan ketika ia pernah bertemu dengan sekelompok pemuda yang menggadaikan idealisme demi segelintir keuntungan. “Semua dihitung dengan uang. Berat kalau sudah begitu. Padahal kalau kita tulus dalam berusaha, Tuhan akan memberi jalan keluar,” ujarnya. (kd)

VIVA 

Danjen Kopassus: Kami Siap Basmi Preman


Aksi premanisme di Jakarta dan tempat-tempat lain di Indonesia semakin membuat resah masyarakat. Bila memang jajaran Polri membutuhkan dan diperintahkan, pasukan Kopassus TNI AD siap memberi bantuan.

"Kopassus siap membantu, kami dilatih dan dididik untuk menciptakan keamanan," ujar Komandan Jenderal Kopassus, Mayjen Agus Sutomo di Markasnya, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (26/9/2013).

"Tinggal tunggu izin turun, maka kami siap basmi preman," tegasnya.

Mantan Komandan Paspampres ini mengingatkan, tugas pokok TNI adalah pertahanan negara. Bila diperbantukan dalam penegakan keamanan sipil bersama Polri, tentunya membutuhkan payung hukum sebagai legitimasi.

"Mungkin saja kasus premanisme itu berkembang seperti penyekapan di mal Kenya, kita tidak tahu kalau tidak dicegah. Oleh karenanya kita menunggu perintah atasan untuk membantu basmi premanisme," imbuhnya.

detik

Pesawat T 50 i Golden Eagle Transit di Balikpapan


DUA pesawat T 50 i Golden Eagle dengan tail number TT 5001 dan TT 5002. Mendarat di bandara sepinggan Balikpapan kedatangan pesawat T-50i Golden Eagle, yang diterbangkan langsung dari Korea menuju Balikpapan oleh penerbang dari Korea Aerospace Industries, Pesawat T-50i Golden Eagle diterbangkan secara ferry oleh penerbang MR. Nam Ki Eun, MR. Lee Dongkyo, MR. Khang Cheol, MR. Lee Jun Ho dari negara asalnya Korea Selatan dari Korea Aerospace Industries (KAI) menuju Indonesia dengan rute Sacheon Korea Selatan – Kaohsiung Taiwan – Cebu Philipina - Sepinggan Balikpapan Kaltim – Lanud Iswahjudi kemarin.

Kedatangan Pesawat T 50i Golden Eagle ini merupakan tahap kedua pesawat yang dibeli oleh pemerintah Indonesia, di sambut Kepala Dinas operasi Lanud Balikpapan Mayor Lek Hari Budi Utomo yang mewakili komandan lanud, turut hadir dalam penyambutan Dan Satpom Mayor Pom Karyanto serta para Perwira di Baseops Lanud Balikpapan.

Selama transit di Balikpapan pesawat T 50 i Golden Eagle melakukan pengisian bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan Ke Lanud Iswahjudi Madiun. Selama transit para penerbang beristirahat di Baseops Lanud Balikpapan. Tidak lama setelah itu, Pesawat T 50i Golden Eagle secara bersamaan tinggal landas dari bandara Sepinggan menuju Lanud Iswahjudi Madiun.(pentak iswahjudi)


majalah potret indonesia

Menhan Tinjau Pelabuhan Belang Belang Mamuju


http://www.bisnis-kti.com/show_image_NpAdvMainFea.php?filename=/2013/04/pelabuhan-belang-belang.jpg&cat=17&pid=131003&cache=false
Pelabuhan Belang Belang, Mamuju
Mamuju - Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro meninjau pelabuhan Belang Belang Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat dalam rangka membangun daerah pertahanan di daerah itu

Menhan didampingi Panglima TNI, Jendral Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Udara, serta Kepala Staf Angkatan Laut mengunjungi pelabuhan Belang Belang Mamuju, Rabu didampingi Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, Bupati Mamuju, Drs Suhardi Duka MM, dan karateker Bupati Mamuju Tengah (Mateng), Junda Maulana

Menhan mengatakan, Sulbar merupakan daerah berkembang, karena pendapatan masyarakatnya tinggi sehingga butuh dibangunkan daerah pertahanan di Pelabuhan Belang Belang Mamuju

"Sulbar memiliki masyarakat yang pendapatan perkapitanya mencapai 12 juta perbulan, itu cukup tinggi sehingga mesti, dilakukan pembangunan daerah pertahanan mengamankan aset ekonomi yang dimiliki," katanya

Menurut dia, di pelabuhan Belang Belang Mamuju, direncanakan pembangunan pangkalan angkatan laut, guna mengamankan aset ekonomi Sulbar yang ada dilaut maupun yang didistribusikan melalui laut

"Perairan Sulbar merupakan daerah alur laut kepulauan Indonesia (Alki) II yang merupakan jalur perdagangan, untuk mengamankan itu maka harus dibangun pangkalan angkatan laut di pelabuhan Belang Belang Mamuju," katanya

Ia mengatakan, rencana pembangunan pangkalan angkatan laut di Sulbar akan mulai dilaksanakan pada tahun 2014 mendatang

Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh menanggapi itu mengatakan, pemerintah di Sulbar sangat mendukung rencana pembangunan pangkalan angkatan laut mengamankan perairan Sulbar dalam jalur perdagangan serta aset ekonominya

"Pemerintah menyediakan lahan sekitar 20 hektare di pelabuhan Belang Belang Mamuju untuk mendukung rencana pemerintah pusat itu," katanya.

Antara