Pages

Saturday 27 April 2013

Pemerintah Kirim Tim Khusus untuk Pembelian Apache


KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo
KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo

SEMARANG — Rencana pembelian helikopter (heli) serbu Apache bakal terealisasi. Sebab, dalam waktu dekat tim khusus Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI AD sudah akan melihat beberapa varian heli ini.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jendral TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, rencana penguatan sistem persenjataan TNI dengan pembelian heli Apache ini tetap ditindaklanjuti pemerintah.

Sekarang prosesnya ada di Kemenhan, tetapi dalam waktu dekat ada tim khusus yang akan berangkat ke negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Dari TNI AD tim khusus ini akan dipimpin Wakasad dan dari Kemenhan akan dipimpin Sekjen Kemenhan.

Tim khusus TNI AD dan Kemenhan ini, ia menjelaskan, akan melihat langsung beberapa pilihan sebagai pembanding untuk heli-heli yang akan datang. Menurut KSAD, ada banyak pilihan heli yang akan dilihat.
"Misalnya ada tipe Zulu yang merupakan Super Cobra spesifikasi serang/ serbu yang bisa menjadi pembanding," ujar Pramono, usai memberi pengarahan kepada pasukan latihan gabungan (latgab) TNI dan Satgas TNI untuk misi perdamaian Darfur, Sudan (UNAMID), di Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Sabtu (27/4).

Selanjutnya, masih menurut KSAD, juga heli jenis Bell 412 yang akan dilengkapi dengan roket dan tentunya Blackhawk. "Yang jelas kalau Apache sudah akan dilihat bulan depan. Namun kalau Blackhawk masih kita koordinasikan," katanya menambahkan.

Sementara terkait dengan latihan gabungan (latgab) Matra TNI yang akan dilaksanakan pada Mei mendatang, Pramono mengakui, TNI AD akan mengerahkan Satuan Helikopter terbesar.

Latgab akan diawali dengan latihan parsiil (pralatgab), mulai 1 hingga 4 Mei mendatang di Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Satuan helikopter TNI AD, ini nantinya akan menjadi satuan untuk mendukung serangan udara satuan darat dalam gerak di lapangan.
Selain itu juga untuk mendukung mobilitas dan pemindahan pasukan secara cepat. Sedikitnya 10 helikopter jenis Bel 412, MI 17, MI 35 untuk bantuan serangan dari udara. Meski mengerahkan armada heli terbesar, latihan ini tidak terkait dengan adanya ancaman terhadap keutuhan NKRI.

Tetapi latgab ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan pasukan TNI. "Ini merupakan wujud kesiapan prajurit TNI dan kelanjutan dari latihan- latihan sebelumnya," kata Pramono menjelaskan.

Sumber  REPUBLIKA.CO.ID

Friday 26 April 2013

Komodo Khusus Untuk Pasukan Khusus


Inilah penampakan panser Komodo varian khusus milik Komando Pasukan Khusus alias Kopassus. Seperti kita ketahui, Kopassus memesan sebanyak 2 unit varian khusus, yang nantinya akan dioperasikan oleh satuan penanggulangan teror, SAT-81 Gultor.


Dari informasi yang ARC dapatkan, varian ini memiliki sejumlah perlengkapan. Secara fisik, tampak bagian bemper diperkuat, sehingga mampu mendobrak beton. Terlihat juga tangga lipat pada bagian atap kendaraan, yang tentunya berfungsi untuk infiltrasi gedung atau pesawat.

Selain itu, Komodo Kopassus juga dilengkapi dengan kamera pendeteksi panas alias thermal camera. Kamera ini sangat berguna untuk mendeteksi pergerakan pasukan atau musuh di area minim cahaya. Ada pula 4 buah CCTV sehingga komandan mampu melihat situasi sekitar tanpa perlu turun dari kendaraan. Lebih lanjut, varian Kopassus juga dilengkapi 3 monitor untuk briefing, GPS, Kursi khusus, serta sabuk 4 titik.

Pindad sendiri telah menyelesaikan Komodo pesanan Brimob. Namun seusai pesanan Kopassus, bukan berarti Pindad bisa berleha-leha. 56 unit Komodo varian pembawa rudal Mistral pesanan Arhanud sudah menanti. Dan menurut informasi yang ARC dapatkan, proses pembuatannya pun sudah dimulai.

Disisi lain, Pindad juga harus segera bersiap diri. Pasalnya, dengan ditandatanganinya kontrak pengadaan meriam Caesar di Paris, Prancis, pada Selasa kemarin, Pindad harus siap dengan transfer teknologinya. Pindad sendiri nantinya akan membuat platform bagi kendaraan komando, komunikasi, radar dan meteo bagi meriam Caesar. Sebanyak 8 unit platform harus disiapkan Pindad.  Komodo sendiri dibangun dengan sejumlah varian. Diantaranya varian V1 atau varian Intai, V2 varian APC, V3 varian Komando, V4 varian angkut rudal, V5 untuk varian khusus.


 

2014, TNI AL Memiliki Kekuatan Alutsista Signifikan


TNI Angkatan Laut. [Google] TNI Angkatan Laut. [Google]
[SURABAYA]  Kepala Staf Angkatan Laut  (KASAL), Laksamana TNI Marsetio mengemukakan, TNI AL akan memiliki kekuatan tempur yang signifikan pada akhir 2014, seiring kedatangan sejumlah alat utama sistem senjata yang sebelumnya telah dipesan.

Ditemui usai memimpin gelar pasukan sekaligus inspeksi kesiapan unsur tempur laut menjelang Latihan Gabungan TNI tahun 2013 di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jumat (26/4), Marsetio mengatakan, pengadaan alutsista itu merupakan program TNI AL untuk menuju pembangunan kekuatan pokok minimum (MEF).

"Alutsista yang sedang dibangun di dalam dan luar negeri, akan datang secara bertahap, baik itu kapal perang, pesawat, helikopter maupun tank," katanya didampingi Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksamana Muda TNI Agung Pramono.

Menurut KSAL, beberapa alutsista yang direncanakan datang pada tahun ini, antara lain 37 unit tank BMP-3F asal Rusia untuk pasukan Korps Marinir dan kapal perang.

"Sebelumnya, Korps Marinir sudah mendapatkan 17 unit tank BMP-3F dan akhir tahun ini akan ditambah lagi 37 unit. Tahun depan, sejumlah pesanan alutsista lain datang lagi," ujarnya.

Laksamana Marsetio menambahkan Mabes TNI AL telah memesan sejumlah peralatan tempur dari industri strategis di dalam dan luar negeri, antara lain tiga kapal selam dari Korea Selatan, empat kapal LST (Landing Ship Tank) dari PAL, dan kapal Fregat (Inggris).

Selain itu, masih ada kapal cepat rudal, kapal hidrografi, helikopter antikapal selam, dan kapal latih Kadet AAL pengganti KRI Dewaruci yang usianya sudah tua.

"Kekuatan tempur TNI AL baik untuk kapal, Marinir maupun pangkalan udara akan dilengkapi secara bertahap sesuai program MEF (Minimum Essential Forces)," tambah KSAL.

Ia menambahkan pengadaan peralatan tempur baru itu untuk mendukung tugas-tugas TNI AL yang semakin berat dan kompleks dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama wilayah perairan.

Sementara untuk kegiatan Latgab TNI Tingkat Divisi tahun 2013 yang berlangsung 2-5 Mei di Situbondo, Jatim, TNI AL mengerahkan sebanyak 42 kapal perang dari berbagai jenis, tank amfibi, helikopter, pesawat Cassa dan Bolcow, serta sejumlah persenjataan tempur (roket dan meriam).

Sedangkan jumlah personel TNI AL dari berbagai unsur kesatuan yang terlibat latihan lebih kurang 6.500 prajurit, dari total 16.745 prajurit TNI yang ikut latgab. [Ant/L-8]  

TNI AL semakin kuat oleh datangnya alutsista baru


Pasukan Pendarat Marinir Korps Marinir TNI AL mengikuti Gelar Pasukan Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013 di Dermaga Madura Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Jumat (26/4). Latgab TNI yang akan digelar di empat titik (Jakarta, Situbondo, Sangatta Kaltim dan Bima NTB) itu, TNI AL mengerahkan 16.745 prajurit dan ratusan alat utama sistem persenjataan (alutsista). 

Surabaya  - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio mengatakan kekuatan TNI AL meningkat pada akhir 2014, seiring kedatangan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) yang sebelumnya dipesan.

"Alutsista yang sedang dibangun di dalam dan luar negeri, akan datang secara bertahap, baik itu kapal perang, pesawat, helikopter maupun tank," kata Marsetio usai memimpin gelar pasukan menjelang Latihan Gabungan TNI tahun 2013 di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jumat.

Marsetio mengatakan, beberapa alutsista yang akan datang tahun ini, antara lain 37 unit tank BMP-3F asal Rusia untuk Korps Marinir, dan kapal perang. Sebelumnya, Marinir sudah mendapatkan 17 unit tank BMP-3F dan akhir tahun ini akan ditambah lagi 37 unit.

"Tahun depan, sejumlah pesanan alutsista lain datang lagi," ujarnya.

Mabes TNI AL telah memesan sejumlah peralatan tempur dari industri strategis di dalam dan luar negeri, antara lain tiga kapal selam dari Korea Selatan, empat LST (Landing Ship Tank) dari PAL, dan kapal fregat dari Inggris.

Selain itu, masih ada kapal cepat rudal, kapal hidrografi, helikopter antikapal selam, dan kapal latih Kadet AAL pengganti KRI Dewaruci.

"Kekuatan tempur TNI AL, baik untuk kapal Marinir maupun pangkalan udara akan dilengkapi secara bertahap sesuai program MEF (kekuatan pokok minimum)," tambah KSAL.

Pengadaan peralatan tempur baru itu untuk mendukung tugas-tugas TNI AL yang semakin berat dan kompleks dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada Latgab TNI Tingkat Divisi 2-5 Mei di Situbondo, Jatim, TNI AL mengerahkan 42 kapal perang dari berbagai jenis, tank amfibi, helikopter, pesawat Cassa dan Bolcow, serta roket dan meriam, sedangkan jumlah personel TNI AL yang terlibat adalah lebih kurang 6.500 prajurit, dari total 16.745 prajurit TNI yang ikut Latgab.


Sumber  ANTARA News

Pangkalan Udara TNI AU Palembang sangat strategis


Pesawat tempur Hawk 209 dari Skadron Udara 12 yang berpangkalan di Pangkalan Udara TNI AU Rusmin Nuryadin, Pekanbaru, mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Husein Sastranegara, Bandung. Hawk buatan British Aerospace ini juga berpatroli udara dari Pekanbaru ke kawasan sekitar, di antaranya wilayah Pangkalan Udara TNI AU Palembang.
Palembang : Panglima Komando Operasi TNI AU I, Marsekal Muda TNI M Syaugi, menegaskan nilai strategis Pangkalan Udara TNI AU Palembang. Pangkalan udara yang ada sejak masa penjajahan Belanda juga menjadi pangkalan udara penyangga Ibukota Jakarta. 

Dalam Rencana Strategis TNI AU, pangkalan udara ini akan ditingkatkan statusnya menjadi pangkalan udara tipe B yang dipimpin seorang kolonel, setelah selama ini tipe C dengan komandan seorang letnan kolonel. Dengan begitu, satu skuadron pesawat tempur TNI AU dan depo teknik pendukung akan dibangun di sana.

"Posisinya juga sangat mendukung karena daerah ini sarananya sudah lebih baik," kata penerbang F-16 Fighting Falcon itu, seusai serah terima jabatan komandan Pangkalan Udara TNI AU Palembang, Letnan Kolonel Penerbang Adam Suharto, kepada Letnan Kolonel Penerbang Ramot C Sinaga, di Palembang, Jumat.

Menuju peningkatan status yang berarti ada penambahan beban tugas pokok, infrastruktur, dan kelengkapan organisasi plus persenjataan dan sistem pendukung, kata Syaugi, "Akan dilengkapi secara bertahap." Salah satu pentahapan itu adalah memindahkan pemukiman penduduk yang terlanjur menetap di tanah pangkalan udara itu ke lokasi baru. 

Pangkalan udara itu memiliki luas areal 720 Hektare, yang diawaki sekitar 130 personel ditambah satu kompi satuan tugas penguatan dari TNI AU. Masih terkait peningkatan status tipe pangkalan itu, diperlukan penambahan kompleks perkantoran dan perumahan serta sarana pendukung lain.

Selat Sunda dan sebagian Selat Malaka yang ramai pelayaran internasional sesuai statusnya sebagai Alur Laut Kepulauan Indonesia I, menjadi wilayah tanggung jawab Pangkalan Udara Palembang jika nanti satu skuadron pesawat tempur TNI AU ditempatkan di sana. 

Sumber Antara

Danjen Kopassus: Ekspedisi NKRI Ajang Silaturahmi TNI-Sipil


Danjen Kopassus: Ekspedisi NKRI Ajang Silaturahmi TNI-Sipil KOMPAS.com/ Suparman Sultan Mayjen TNI Agus Sutomo didampingi Wakapolda Sulawesi Tenggara dan Kapolres Kolaka memberikan keterangan pada Kompas.com.

KOLAKA,  Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo menyatakan bahwa ekspedisi NKRI untuk koridor Sulawesi sejauh ini berlangsung aman dan lancar. Hal itu diungkapkan Agus saat mengunjungi posko utama ekspedisi NKRI koridor Sulawesi di lapangan Watalara di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Dalam kesempatan ini, Agus juga menegaskan bahwa ekspedisi NKRI dilaksanakan untuk mengetahui potensi daerah yang terlewati. Hasilnya nanti akan disebar ke instansi pemerintah, termasuk pemda setempat. Ditegaskan pula, dengan adanya ekspedisi ini, semua pihak yang terlibat mulai TNI/Polri hingga sipil bisa bekerja sama dengan baik.
"Sebenarnya ekspedisi itu hanya nama saja. Kita pasti punya tujuan yang baik dan benar dalam kegiatan ini. Kebetulan Kopassus dapat tugas khusus dari Bapak Panglima Angkatan Darat. Memang sejauh ini sekitar satu bulan lebih semua berjalan dengan aman. Dalam hal ini saya bertanggung jawab penuh, termasuk hasil dari kegiatan ini. Kita akan kumpulkan data apa yang kurang dari kegiatan ini, semua masih dalam proses, yang jelasnya sejauh ini semua masih berjalan aman dan terkendali," ucapnya, Jumat (26/4/2013).
Dia juga menambahkan inti dari kegiatan ini adalah menjalankan amanah undang-undang TNI, salah satunya ikut membatu masyarakat dan pemerintah daerah serta pusat.
"Dalam undang-undang TNI itu diatur jelas masalah kegiatan non-perang. Ini kan kita dalam kondisi aman. Kegiatan ini tujuannya sangat bagus sebagaimana kita bisa mengetahui hasil yang didapatkan. Dan tentunya berguna bagi seluruh pihak," katanya.
Menurutnya, ekspedisi ini juga bernuansa akademis dan sosial. "Dengan kata lain, ini adalah kegiatan silaturahmi nasional antara sipil dan pihak TNI serta Polri. Peneliti dan ahli di bidang masing-masing kita libatkan juga dalam kegiatan ini. Banyak temuan di lapangan seperi flora dan fauna, termasuk geologi seperti gua yang berisi banyak tengkorak," jelasnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Kolaka Ahmad Safei mengakui bahwa kegiatan ini bisa membantu pengembangan sumber daya alam serta pemda sendiri.
"Kami jelasnya sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Seperti nanti pada hasil akhirnya kita bisa mengetahui secara luas potensi apa saja yang ada di Kolaka yang selama ini belum kita ketahui," tutupnya.

Sumber Kompas

27 Kapal Perang Koarmatim Terlibat Latihan Gabungan TNI 2013



Surabaya, 26 April 2013

Sebanyak 27 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang berada di jajaran Koarmatim akan terlibat Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2013 dalam waktu dekat. Unsur kapal perang tersebut ditinjau  Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio pada saat  Apel Gelar Kekuatan TNI Angkatan Laut di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jum’at (26/04). Apel gelar kekuatan laut tersebut dalam rangka Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2013, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Selain 27 kapal perang dari Koarmatim, TNI AL juga mengerahkan 15 kapal perang dari jajaran Koarmabar 9 KRI dan Kolinlamil 6 KRI, sehingga jumlah keseluruhan kapal perang yang dikerahkan sebanyak 42 kapal perang. Kapal perang koarmatim terdiri dari berbagai jenis diantaranya kapal kombatan jenis Kapal Perusak Kawal Rudal, SIGMA, kapal selam, kapal amfibi dan Landing Platform Dock (LPD) Kapal Cepat Rudal (KCR) dan Kapal Cepat Torpedo (KCT), Kapal Buru Ranjau (BR) dan Penyapu Ranjau (PR), Kapal Patroli Cepat (Fast Patrol Boat) dan kapal bantu.

Unsur-unsur tersebut dalam Latgab TNI tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Laut (Kogasgabla) dan Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib).  Unsur Kogasgabla terdiri dari kapal-kapal kombatan, kapal rudal, dan penyapu ranjau, sedangkan unsur Kogasgabfib terdiri dari kapal amfibi dan LPD, Pasukan Khusus (Pasus) TNI AL Kopaska dan Taifib, Penyelam Tempur, dan helikopter. Jajaran Kogasgabfib ini mengangkut Pasukan Pendarat (Pasrat) Marinir dan matrial tempurnya.

Secara umum Gelar Kekuatan Laut tersebut menampilkan seluruh kekuatan yang tergabung dalam Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) TNI AL, mulai dari kapal perang, pesawat udara, Marinir dan pangkalan. Sedangkan personel TNI AL  yang terlibat dalam latihan gabungan ini sekitar 6.500 orang.

Pada Latgab TNI kali ini,  Korps Marinir  mengerahkan  59  tank amfibi, yaitu 17 BMP-3F (Boyevaya Mashina Pyekhota),  33 BTR-50  (Browne Transporter),  7 LVT-7A1 (Landing Vehicle Track), serta 2 BVP-2 (Bojove Vozidlo Pechoty), 2 unit Roket Multi Laras RM-70/Grad, 16 perahu karet, 4 unit meriam Howitzer 105 mm, dan lebih dari dua ribu prajurit Marinir yang kesemuanya diangkut dengan kapal perang LST dan LPD. Sementara Puspenerbal mengerahkan 3 pesawat Intai Maritim jenis Cassa dan 5 helikopter untuk pendaratan Marinir Lintas Heli. Secara keseluruhan kekuatan pasukan TNI yang dilibatkan dalam Latihan Gabungan tersebut berjumlah sekitar 16.745 prajurit.

Pada acara Gelar Kekuatan TNI AL tersebut, Kasal didampingi Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum selaku Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan (Wapangkogasgab), meninjau kesiapan peralatan tempur dan kapal-kapal perang. Seluruh pejabat tinggi TNI AL dan para Pangkotama hadir dalam inspeksi tersebut, termasuk Komandan Pasmar-1 Surabaya Brigjen TNI Marinir Siswoyo Hari S, yang saat itu bertindak selaku Komandan Upacara.

“Gelar Kekuatan ini secara kuantitas melibatkan sebagain besar kekuatan TNI Angkatan Laut, demikian pula secara kualitas menampilkan kekuatan yang telah dipersiapkan dengan maksimal untuk melaksanakan latihan dan operasi”, kata Kasal (Dispenarmatim).

Sumber Kormartim

[Foto] TNI AL Mengerahkan 16.745 Prajurit Dalam Latgab 2013


Korps Marinir TNI AL mengikuti Gelar Pasukan Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013 di Dermaga Madura Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/4).

Latgab TNI yang akan digelar di empat titik (Jakarta, Situbondo, Sangatta Kaltim dan Bima NTB) itu, TNI AL mengerahkan 16.745 prajurit dan ratusan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

PASUKAN PENDARAT. Korps Marinir TNI AL mengikuti Gelar Pasukan Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013 di Dermaga Madura Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Jumat (26/4). Latgab TNI yang akan digelar di empat titik (Jakarta, Situbondo, Sangatta Kaltim dan Bima NTB) itu, TNI AL mengerahkan 16.745 prajurit dan ratusan alat utama sistem persenjataan (alutsista). FOTO ANTARA/Eric Ireng/Koz/Spt/13.


PASUKAN PENDARAT. KSAL Laksamana TNI Marsetio (kiri) memeriksa alutsista Panser Amfibi LVT-7A1 dan pasukan pendarat Korps Marinir TNI AL pada gelar pasukan Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013 di Dermaga Madura Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Jumat (26/4). Latgab TNI yang akan digelar di empat titik (Jakarta, Situbondo, Sangatta Kaltim dan Bima NTB) itu, TNI AL mengerahkan 16.745 prajurit dan ratusan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Sumber  ANTARA

TIMOR LESTE JAJAKI PEMBELIAN PESAWAT PTDI

Timor Leste berminat melakukan pembelian pesawat helikopter Bell 412 EP dan NC-212 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI), kata Manajer Pemasaran PTDI Teguh Graito di Bandung, Jumat.

"Timor Leste merupakan salah satu negara ASEAN yang menjadi target pemasaran produk PTDI, kami sudah melakukan pembicaraan terkait minatnya untuk membeli dua helikopter dan dua pesawat NC-212," kata Teguh Graito.

Untuk merealisasikan proyek penjualan itu, kata Teguh, PTDI telah melakukan pembicaraan intensif dengan salah seorang perwakilan dari Timor Leste.

"Pembicaraan telah dilakukan baik di Bandung maupun di Dili, kami minat mereka cukup besar untuk menggunakan produk kita," katanya.

Namun demikian, menurut Teguh pihaknya masih terus melakukan penjajakan untuk merealisasikan proyek tersebut.

Lebih lanjut, Teguh Graito menyebutkan perusahaan kedirgantaraan nasional itu tengah fokus untuk pengembangan pasar internasional khususnya di kawasan ASEAN, disamping melakukan pemasaran di dalam negeri khususnya untuk mendukung program pertahanan.

"Pasar bagi produk pesawat yang diproduksi PTDI cukup terbuka lebar, antara lain di Asia Pasific dan ASEAN," katanya.

Menurut Teguh, kebutuhan negara-negara dunia terhadap pesawat CN-235 cukup tinggi. Potensi kebutuhannya sekitar 400 unit per tahun. Demikian halnya jenis NC-212 juga cukup diminati dengan potensi kebutuhannya 400 unit per tahun.

Ia menyebutkan, Malaysia dan Brunei merupakan negara yang telah menggunakan pesawat CN-235. Demikian halnya Korea Selatan yang memiliki skadron CN-235. Belum termasuk pesawat CN-235 Maritim Patrol.

Sinegal dan Burkina Paso juga menggunakan pesawat unggulan produksi PTDI tersebut dan sejauh ini operasionalnya masih cukup prima.

"Pasar Afrika dan Amerika Selatan juga cukup besar, namun kami akan fokus di Asia Pasific serta ASEAN karena kebutuhan pesawat jenis itu cukup besar," kata Teguh.

Ia menyebutkan, tahun ini PTDI tengah menggarap proyek CN-235 pesanan Thailand yang akan rampung pada September 2013," kata Teguh.

Sedangkan untuk memperkuat produksi, pihaknya terus berupaya untuk mendapatkan pembiayaan untuk proyek itu. Hal itu telah dilakukan dengan perbankan BUMN nasional, selain itu juga melakukan penjajakan dengan Bank Expor Impor.

"Penjajakan dilakukan antara lain dengan Islamic Development Bank (IDB), masih terus dilakukan. Yang pasti progres pasar yang cukup besar untuk CN-235 maupun N-295, serta produk pesawat lainnya," kata Teguh Graito.

Sementara itu Juru Bicara PT DI Sonny Saleh Ibrahim menyebutkan, PTDI tahun ini telah menyerahkan sejumlah pesawat kepada TNI antara lain enam unit helikopter Bell-412 EP.

"Tahun ini akan segera diserahkan sejumlah pesawat pesanan TNI AU maupun TNI AL, yang sudah diserahkan helikopter Bell 412 EP," kata Sonny Saleh Ibrahim menambahkan.

Sumber Antarajawabarat

Sejarah demokrasi Indonesia pengaruhi politik ASEAN



Ilustrasi
Di ASEAN, Indonesia konsisten dalam mempromosikan demokrasi dan fondasi hak asasi manusia, setelah mereka bertransformasi, dan itu tidak mudah karena banyak sekali rintangan,"
Jakarta  - Proses perjalanan demokrasi di Indonesia sejak jatuhnya rezim Presiden Soeharto pada 1998 hingga kini membawa pengaruh penting bagi kebijakan politik luar negeri negara-negara ASEAN, kata seorang peneliti.

"Di ASEAN, Indonesia konsisten dalam mempromosikan demokrasi dan fondasi hak asasi manusia, setelah mereka bertransformasi, dan itu tidak mudah karena banyak sekali rintangan," kata peneliti Politik dan Hubungan Internasional University of South California Donald E. Weatherbee dalam pemaparan "Kemajuan Politik Luar Negeri Indonesia" yang diselenggarakan Lembaga Persahabatan Indonesia-AS (Usindo) di Jakarta, Jumat.

Profesor yang menulis buku pertamanya tentang sikap politik Soekarno (1966) ini mengungkapkan jalan berliku Indonesia dalam memulihkan kepercayaan negara-negara sahabat setelah reformasi 1998.

Perjuangan untuk menyelaraskan demokrasi, ujarnya, ditandai dari bagaimana negara ini mencoba mereformasi aspek-aspek penting yang menimbulkan "luka" jika mengingat era pemerintahan sebelum 1998, seperti keamanan sipil dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Pembentukan Komisi Nasional HAM setelah 1998 juga menjadi bentuk pujian Weatherbee, walaupun masih lebih banyak lagi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.

Selain itu, proses penyusunan kebijakan publik yang asalnya hanya melibatkan pemerintah, kini melibatkan banyak ahli di bidangnya seperti praktisi, ilmuwan dan lain-lain telah mengembalikan nilai demokrasi dan menghargai azas manfaat.

"Ini membuka kepercayaan, dan peluang berbagai negara untuk menjalin hubungan lebih dekat, tidak hanya Amerika tapi juga Eropa.... serta Australia," ujarnya.

Weatherbee mengatakan usaha-usaha implementasi demokrasi di Indonesia menular ke berbagai kebijakan dan inisatif perhimpunan bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Seperti lahirnya Piagam ASEAN 2007 yang membuat anggotanya harus mematuhi peraturan yang mengandung nilai demokrasi dan penghargaan terhadap HAM.

Kemudian, lanjut Weatherbee, Indonesia juga berkontribusi penuh dalam pembentukan Deklarasi Hak Asasi Manusia ASEAN 2012. Begitu juga dalam cita-cita pembentukan Komunitas ASEAN pada 2015 yang memiliki pilar komunitas politik dan keamanan, sosial budaya dan ekonomi.

"Masuknya nilai demokrasi ASEAN tidak akan terjadi tanpa demokrasi di Indonesia," katanya.

Namun, penerapan demokrasi juga tidak mudah karena sikap negara-negara ASEAN yang masih "resisten".

"Itu membuktikan ada `lip service` dengan aturan ASEAN," katanya.

Eksistensi Indonesia juga terlihat dalam kepedulian kepada negara-negara di kawasan. Dalam konflik Rohingya di Myanmar, Indonesia berhasil menegaskan sikapnya dan menunjukkan kepedulian.

Weatherbee mengatakan sikap itu menunjukan salah satu bukti sifat kepemimpinan Indonesia yang tak akan surut. "Saya melihat itu sebagai posisi `natural leader`," ujarnya.(*)


Sumber  ANTARA News

Sejarah demokrasi Indonesia pengaruhi politik ASEAN



Ilustrasi 

Di ASEAN, Indonesia konsisten dalam mempromosikan demokrasi dan fondasi hak asasi manusia, setelah mereka bertransformasi, dan itu tidak mudah karena banyak sekali rintangan,"
Jakarta - Proses perjalanan demokrasi di Indonesia sejak jatuhnya rezim Presiden Soeharto pada 1998 hingga kini membawa pengaruh penting bagi kebijakan politik luar negeri negara-negara ASEAN, kata seorang peneliti.

"Di ASEAN, Indonesia konsisten dalam mempromosikan demokrasi dan fondasi hak asasi manusia, setelah mereka bertransformasi, dan itu tidak mudah karena banyak sekali rintangan," kata peneliti Politik dan Hubungan Internasional University of South California Donald E. Weatherbee dalam pemaparan "Kemajuan Politik Luar Negeri Indonesia" yang diselenggarakan Lembaga Persahabatan Indonesia-AS (Usindo) di Jakarta, Jumat.

Profesor yang menulis buku pertamanya tentang sikap politik Soekarno (1966) ini mengungkapkan jalan berliku Indonesia dalam memulihkan kepercayaan negara-negara sahabat setelah reformasi 1998.

Perjuangan untuk menyelaraskan demokrasi, ujarnya, ditandai dari bagaimana negara ini mencoba mereformasi aspek-aspek penting yang menimbulkan "luka" jika mengingat era pemerintahan sebelum 1998, seperti keamanan sipil dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Pembentukan Komisi Nasional HAM setelah 1998 juga menjadi bentuk pujian Weatherbee, walaupun masih lebih banyak lagi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.

Selain itu, proses penyusunan kebijakan publik yang asalnya hanya melibatkan pemerintah, kini melibatkan banyak ahli di bidangnya seperti praktisi, ilmuwan dan lain-lain telah mengembalikan nilai demokrasi dan menghargai azas manfaat.

"Ini membuka kepercayaan, dan peluang berbagai negara untuk menjalin hubungan lebih dekat, tidak hanya Amerika tapi juga Eropa.... serta Australia," ujarnya.

Weatherbee mengatakan usaha-usaha implementasi demokrasi di Indonesia menular ke berbagai kebijakan dan inisatif perhimpunan bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Seperti lahirnya Piagam ASEAN 2007 yang membuat anggotanya harus mematuhi peraturan yang mengandung nilai demokrasi dan penghargaan terhadap HAM.

Kemudian, lanjut Weatherbee, Indonesia juga berkontribusi penuh dalam pembentukan Deklarasi Hak Asasi Manusia ASEAN 2012. Begitu juga dalam cita-cita pembentukan Komunitas ASEAN pada 2015 yang memiliki pilar komunitas politik dan keamanan, sosial budaya dan ekonomi.

"Masuknya nilai demokrasi ASEAN tidak akan terjadi tanpa demokrasi di Indonesia," katanya.

Namun, penerapan demokrasi juga tidak mudah karena sikap negara-negara ASEAN yang masih "resisten".

"Itu membuktikan ada `lip service` dengan aturan ASEAN," katanya.

Eksistensi Indonesia juga terlihat dalam kepedulian kepada negara-negara di kawasan. Dalam konflik Rohingya di Myanmar, Indonesia berhasil menegaskan sikapnya dan menunjukkan kepedulian.

Weatherbee mengatakan sikap itu menunjukan salah satu bukti sifat kepemimpinan Indonesia yang tak akan surut. "Saya melihat itu sebagai posisi `natural leader`," ujarnya.(*)


Sumber Antara

Thursday 25 April 2013

Hawk 100/200 Lanud Roesmin Nurjadin Bombardir AWR, Siabu


DIAWALI dengan pelaksanaan Amrecce oleh dua pesawat Hawk 100/200 Lanud Rsn di atas kawasan AWR, Siabu, secara berturut-turut empat pesawat Hawk 100/200 Skadron Udara 12 membombardir kawasan latihan penembakan udara ke darat AWR Siabu, Kampar, Riau dengan menggunakan jenis bom MK 82 Live.

Tampak kepulan asap hitam membumbung angkasa yang diiringi dengan bunyi dentuman keras saat Bom jenis MK 82 Live tepat mengenai sasaran di daerah Tactical Range, Siabu, Rabu (24/4).
Setelah sukses me-Realease 8 Bom pada target yang telah ditentukan, kembali pesawat Hawk 100/200 bermanuver diatas target yang telah dibombardir guna memastikan tingkat keberhasilan pelaksanaan Bombing pada pagi tersebut. Selesai melaksanakan bombing, satu flight pesawat tersebut kembali ke Homebase di Lanud Roesmin Nurjadin. Jelang satu jam setelah membombardir AWR, Siabu kembali terlihat satu pesawat pesawat Hawk 100 melaksankan Amrecce yang disusul dengan dua pesawat  melepaskan empat bom MK 82 dengan target yang berdekatan dengan target pertama, kembali kepulan asap hitam membumbung di angkasa AWR, Siabu yang disertai dengan bunyi dentuman keras yang terdengar hingga radius 10 KM dari target pemboman.
Disela-sela latihan Bombing tersebut, Danlanud Rsn, Kolonel Pnb Andyawan. MP, S.IP menyampaikan bahwa, latihan ini digelar dalam rangka persiapan Lanud Rsn mengikuti latihan gabungan TNI yang akan digelar pada tanggal 8 Mei mendatang. Selain itu Danlanud  juga menyampaikan bahwa, pelaksanaan latihan ini juga bertujuan meningkatkan kemampuan seluruh penerbang Skadron Udara 12 “Black Panther” khususnya dalam melaksankan misi penembakan dari udara ke sasaran yang ada di darat.
Latihan Bombing tersebut juga turut didukung oleh tim Banharlap dari Depohar 60, Lanud Iwy. Direncanakan setelah pelaksanaan latihan penembakan dari udara ke darat akan dilanjutkan dengan penembakan dari udara ke permukaan air yang berlokasi di selat Pulau Rupat, Dumai dengan menggunakan Bom Latih Asap (BLA 250)

Sumber majalah Potret Indonesia

PT DI Bukukan Nilai Kontrak Terbesar pada 2012



    Puluhan pesawat sayap tetap dan helikopter buatan PT Dirgantara Indonesia yang dipesan Kementerian Pertahanan sudah diserahkan kepada operatornya, yakni pihak TNI (TNI AU, TNI AD dan TNI AL) antara 2012-2013. Dari pesanan tersebut, masih ada sejumlah pesawat yang masih dalam tahap penyelesaian dan akan diserahkan pada 2013 ini juga dan pada 2014. Pesanan alut sista ini merupakan bagian dari prestasi DI yang pada 2012 berhasil membukukan kontrak senilai Rp 7,9 triliun.

    Dalam press release yang disampaikan PT DI, Rabu (24/4), nilai kontrak tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah perjalanan industri kedirgantaraan yang terletak di Bandung, Jawa Barat ini. Perusahaan ini telah menyatakan siap mendukung upaya pemerintah dalam memenuhi target di bidang pertahanan. Kementerian Pertahanan dan TNI saat ini sedang berusaha memenuhi kebutuhan alut sista dengan skema yang dikenal sebagai “minimum essential force”, dan DI akan berusaha keras membuktikan komitmennya untuk memenuhi setiap pesanan sesuai jadwal dan kesepakatan.

    Pada 2012, DI telah menyerahkan dua CN 295 (CN-235 versi badan lebih panjang) ke TNI AU dario sembilan unit yang dipesan Kemhan, empat heli Bell 412EP ke TNI AD dan tiga heli jenis sama ke TNI AL (tampak dalam foto). Pada 2013, TNI AD juga telah menerima tambahan enam Bell 412 EP, sementara satu unit lagi akan menyusul. TNI AD tampak tengah mengembangkan armada heli angkut pasukannya. Hal ini bisa disimak dari kontrak pesanan susulan berupa 16 unit heli jenis yang sama yang akan diserahkan tahun ini dan tahun depan. Semua pesanan tersebut telah dilengkapi dengan initial spare parts.

   Pada 2013 ini juga DI akan menyelesaikan dan menyerahkan tiga CN 295 dari total sembilan unit yang dipesan. Dua unit akan diserahkan tahun depan, sementara dua lainnya pada 2015. Tahun ini, masih disebutkan dalam press release, akan diserahkan tiga CN 235 PATMAR untuk operasional TNI AL serta sebuah CN 212-200 dan sebuah heli Super Puma NAS 332 untuk keperluan misi TNI AU. Kemhan juga memesan tambahan satu unit NAS 332 dan enam heli Cougar EC 725 yang akan diserahkan pada 2014 dan 2015. (adr)

Sumber Angkasa

LETKOL PNB SETIAWAN, RAIH 2000 JAM TERBANG



    http://lanud-iswahjudi.mil.id/galeri/img_gambar/868022.jpg           
LETKOL PNB SETIAWAN, RAIH 2000 JAM TERBANG Pen Lanud Iwj, Magetan (25/4). Komandan Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Letkol Pnb Setiawan �Gryphon�, Kamis (25/4), mencatatkan rekor meraih 2000 jam terbang dengan menggunakan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon. Rekor 2000 jam terbang dibukukan Komandan Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Letkol Pnb Setiawan, pada saat melaksanakan misi penembakan misil rudal AGM-65 Maverick di Pulau Gandul kepulauan Karimun Jawa, dalam rangka persiapan latihan umum dan latihan gabungan TNI tahun 2013 mendatang.
     Dalam catatan sejarah Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, selama lebih dari dua dasawarsa mengawaki pesawat buatan negeri Paman Sam yang menjadi salah satu kekuatan TNI AU dalam menjaga NKRI, Letkol Pnb Setiawan merupakan orang ke enam (6) yang berhasil menorehkan prestasi meraih 2000 jam terbang dengan menggunakan pesawat tempur F-16.
     Ayah dari Rafi Ahmad Fachrezi tersebut, merupakan alumnus AAU tahun 1995, dan ditahun itu pula awal karir suami drg. Citra Anggitia, di TNI Angkatan Udara. Begitu lulus sekolah penerbang angkatan 54, Letkol Pnb Setiawan yang lahir di Magelang 40 tahun silam, langsung menjadi penerbang tempur di Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi.
     Letkol Pnb Setiawan, dilantik menjadi Komandan Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi yang mengawaki pesawat F-16 merupakan pesawat multi role fighter pada tahun 2012, baginya masalah bukan sebagai �masalah� yang harus dihindari, tetapi sebagai kesempatan untuk mendewasakan dirinya untuk lebih matang dan bijak.
      Begitu sang �Naga� (julukan bagi penerbang Skadud 3) turun dari cockpit pesawat F-16 Fighting Falcon, langsung disambut dan mendapat ucapan selamat oleh seluruh anggota Skadron Udara 3, mengingat prestasi 2000 jam terbang merupakan prestasi yang jarang didapat .

Sumber Lanud Iswanjudi

DANLANUD IWJ, PANTAU LANGSUNG PENEMBAKAN DI PULAU GUNDUL



   http://lanud-iswahjudi.mil.id/galeri/img_gambar/81261.jpg   
      DANLANUD IWJ, PANTAU LANGSUNG PENEMBAKAN DI PULAU GUNDUL Pen Lanud Iwj, Magetan (25/4). Dengan menggunakan pesawat tempur Hawk MK-53 Skadron Udara 15, Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., memantau langsung latihan penembakan dan pengeboman dengan menggunakan bom MK-82 dan rudal maverick oleh pesawat tempur F-16 Fighting Falcon di Pulau Gundul, kepulauan Karimun Jawa, Kamis (25/4).
       Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., bersama dengan Kastandeval Wing 3 Lanud Iswahjudi Letkol Pnb M. Satriyo Utomo dengan menggunakan pesawat tempur Hawk MK-53 melihat langsung proses penghancuran sasaran dan pengeboman yang dilaksanakan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dari dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi.
       Hal tersebut untuk memastikan sampai sejauh mana perkenaan sasaran, serta mengetahui betul kemampuan, kemahiran serta naluri tempur, penerbang tempur TNI Angkatan Udara khususnya Skadron Udara 3, yang menjadi tanggung jawab Danlanud Iswahjudi.
         Dalam Latihan Umum (Latum) dan Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2013, pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, melaksanakan penembakan dan pengeboman dari udara ke darat dengan bom dan rudal maverick, yang pelaksanaanya akan disaksikan langsung oleh Presiden RI, DR.H. Susilo Bambang Yudhoyono.

Sumber  lanud iswanjudi

Korpaskhas Kirim Pasukan Latihan Gabungan TNI


PENTAK PASKHAS/"PRLM"
PENTAK PASKHAS/"PRLM"
 
DANKORPASKHAS sedang melaksanakan pengecekan kesiapan prajurit Korpaskhas yang terlibat dalam Latgab TNI tahun 2013 di Marsailing Area, Kamis (25/4/2013).*
SOREANG, (PRLM).- Para prajurit Korpaskhas ikut terlibat dalam latihan Gabungan TNI tahun 2013. Dalam latihan nanti para prajurit tidak hanya sekadar mengikuti dan memenuhi kewajiban semata, namun yang lebih penting adalah para prajurit Paskhas mulai perwira, bintara dan tamtama mampu tampil maksimal demi menjaga nama baik serta harga diri Paskhas khususnya dan TNI Angkatan Udara.
Hal tersebut disampaikan Komandan Korpaskhas Marsekal Muda TNI Amarullah dalam dalam rilisnya ke "PRLM", Kamis (25/4/2013). "Dalam Latihan Gabungan TNI, kita merupakan salah satu pasukan terdepan sekaligus sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan operasi pendahuluan. Korpaskhas merupakan pasukan yang pertama masuk untuk menyusup ke daerah yang dikuasai musuh yang selanjutnya merebut suatu sasaran," katanya.
Apabila operasi yang menjadi tanggungjawab Korpaskhas mampu dilaksanakan akan membuat keberhasiln operasi berikutnya. "Namun bila gagal maka operasi selanjutnya dipastikan gagal secara menyeluruh," ujarnya.
Amarullah meminta kepada seluruh prajurit Paskhas yang terlibat dalam kegiatan latihan, agar melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik serta susngguh-sungguh. Sehingga program latihan yang diselenggarakan dapat berjalan dengan baik, suskses dan lancar sesuai tujuan dan maksud dari kegiatan latihan.
Kepercayaan pimpinan TNI kepada organisasi Korpaskhas, kaat Amarullah, dalam pelibatannya pada Latihan Gabungan TNI jangan sampai disia-siakan atau setengah hati. Nanti akan menimbulkan ketidak percayaan maupun timbulnya anggapan bahwa Korpaskhas tidak mampu untuk melaksanakan tugas dengan baik.(A-71/A-147)***

Sumber Pikiran Rakyat

9 KRI Koarmabar Manuver Taktis di Laut

latgab-sub
JAKARTA : Unsur-unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) yang terlibat dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013 melakukan berbagai macam materi latihan diperairan Laut Jawa dalam pelayaran lintas laut menuju pangkalan aju Surabaya.
Unsur KRI jajaran Koarmabar yang berjumlah sembilan kapal perang berbagai jenis terebut berasal dari  Satuan Kapal Eksorta Koarmabar (Satkorarmabar) dengan empat kapal perang type parchim, Satuan Kapal Amfibi Koarmabar (Satfibarmabar) dengan dua KRI type frosch dan Satuan Kapal Cepat Koarmabar (Satkatarmabar) dengan tiga KRI type Kapal Cepat Rudal (KCR) yang merupakan kapal produksi dalam negeri, masing-masing KRI Clurit-641, KRI Kujang-642 dan KRI Baladau-643.
Kapal-kapal perang jajaran Koarmabar tersebut bertolak dari dermaga JITC Tanjung Priok Jakarta menuju Pangkalan Angkatan Laut di Surabaya dalam rangka kesiapan akhir bersama unsur-unsur dari Koarmatim, dan Kolinlamil. Selanjutnya unsur-unsur tersebut akan menuju daerah latihan untuk melaksanakan manuver lapangan di Asem Bagus, Sanggata dan Bima.
Saat melakukan lintas laut kapal-kapal perang tersebut kembali melaksanakan berbagai macam latihan diantaranya latihan komunikasi antar kapal perang, latihan formasi kapal serta latihan peran-peran mulai dari latihan peran tempur sampai latihan peran kebakaran.
Unsur-unsur kapal perang jajaran Koarmabar yang terlibat dalam Latgab TNI 2013 tersebut nantinya akan tergabung dalam Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab).
Dalam latihan Latgab TNI 2013 unsur-unsur KRI yang tergabung dalam Kogaslagab dibawah pimpinan Panglima Kogaslagab (Pangkogaslagab) Laksamana Pertama (Laksma) TNI Tri Wahyudi Sukarno, S.E., yang sehari-harinya menjabat sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Koarmabar (Danguspurlaarmabar).

Sumber Poskotanews

RI - Perancis Gelar Dialog Pertahanan Yang Pertama

Jakarta : Untuk kali pertamanya Kementerian Pertahanan RI bersama Kementerian Pertahanan Republik Perancis menyelenggarakan Forum Dialog Pertahanan. Dialog Pertahanan yang di beri tema The 1st Indonesia-France Defence Dialogue Strategic Affairs Sub-Committee tersebut di buka langsung oleh Sekjen Kemhan RI Letjen TNI Budiman.
Delegasi Kementerian Pertahanan Republik Perancis yang di ketuai oleh Direktur Pengembangan Internasional Kementerian Pertahanan Republik Prancis Letjen Stephane Reb beserta Duta Besar Perancis untuk Indonesia Corrine Breuze, bersama Delegasi Kemhan RI selama dua hari kedepan akan berdiskusi membahas isu-isu keamanan yang terjadi di wilayah regional dan global serta kerjasama pertahanan.
Dalam sambutannya, Sekjen Kemhan Letjen TNI Budiman mengatakan dialog pertahanan yang untuk pertama kali diadakan RI dan Republik Perancis merupakan wujud dalam meningkatkan hubungan bilateral kedua negara di bidang Pertahanan.
Lebih lanjut Sekjen menjelaskan, semenjak ditandatangani Join Statement antara Perancis dan Indonesia pada bulan Desember 2009 yang dilakukan oleh Presiden, kedua negara telah sepakat bergerak untuk mengembangkan kerjasama pertahanan. Disamping itu hubungan bilateral kedua negara juga telah ditandatangani pengaturan teknis tentang aktivitas kerjasama di bidang pertahanan pada bulan Febuari 2012 lalu di Paris, Perancis. Oleh karena itu, Sekjen menekankan bahwa moment tersebut dapat menjadi hal yang mampu memotivasi kedua negara untuk bersama-sama meningkatkan bilateral pertahanan melalui proses yang lebih konkrit.
Sementara itu Sekjen menuturkan jika menganalisis perkembangan jaman sekarang, dunia telah memperlihatkan beberapa tantangan-tantangan yang besar bagi setiap negara. Didalam tantangan keamanan tersebut terdapat bentuk tantangan tradisional ataupun non tradisional yang semakin kompleks dan semakin tinggi bentuk eskalasinya.
Sekjen berpendapat, tidak ada suatu negara manapun yang dapat menghadapi tantangan ini sendirian. Untuk itu Sekjen menambahkan perkembangan situasi ini juga dapat membawa semangat untuk bekerjasama diantara kedua negara didalam menangani tantangan tersebut dalam rangka melindungi dan memilihara stabilitas perdamaian dunia.
Sehubungan dengan hal tersebut, Sekjen juga berpendapat forum Dialog Pertahanan ini memberikan kesempatan, selain digunakan untuk saling bertukar pandangan didalam isu keamanan di lingkup regional dan global, juga dapat membahas bagaimana kedua negara bisa bekerjasama melalui cara-cara yang lebih konkrit. “ Hubungan Indonesia dengan Perancis merupakan hal yang penting dan memegang peranan yang sangat krusial didalam promosi perdamaian dan stabilitas di dunia internasional.” Ungkap Sekjen.

Sumber : DMC

Wuih... Menhan akan Bentuk Tentara Cyber


 
Ilustrasi 
 
Jakarta - Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, ancaman serangan dunia cyber pun dikhawatirkan meningkat. Oleh karena itu, Kementerian Pertahanan berencana membentuk Cyber Defence sebagai upaya pertahanan negara di dunia maya.

"Dalam assesment di Kemenhan (Kementerian Pertahanan-red.) menyimpulkan bahwa ancaman non-militer yang harus kita waspadai adalah cyber. Nah, di sinilah saya muncul," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dalam acara Cyber Defence Contest di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2013).

Purnomo mengatakan, Cyber Defence ini merupakan bagian dari Sistem Informasi Pertahanan Negara (Sisikohaneg). Nantinya Cyber Defence akan langsung terkoneksi dengan Gedung Bina Graha.

"Sehingga apapun yang terjadi nanti dapat dipantau langsung oleh presiden lewat unit kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4)," ungkapnya.

Ia menjelaskan, gangguan teknologi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pertahanan adalah yang menyangkut kedaulatan negara. Dimana ketika gangguan tersebut menjadi ancaman nasional.

"Misalkan listrik padam di seluruh Jawa karena gangguan hacker, itu menjadi ranah tanggung jawab TNI karena sudah menyangkut kedaulatan dan keselamatan bangsa. Kalau skalanya regional menjadi tanggung jawab kepolisian," papar Purnomo.

Namun ia mengatakan, regulasi untuk Cyber Defence belum ada di Indonesia. Pihaknya akan bekerjasama dengan Menkominfo Tifatul Sembiring untuk menentukan regulasi tersebut.

"Kami sedang menyusun blue print dan regulasinya melalui Peraturan Menhan. Kalau Undang-undang kan lama. Nanti ada Menhan dan Menkominfo," tuturnya.

Purnomo menjelaskan, selain belum adanya regulasi tentang Cyber Defence, internet di Indonesia juga masih bergantung dengan luar negeri. Indonesia belum memiliki satelit sendiri.

"Yang kita perlukan memang satelit. Langkah ke depan akan seperti apa, masih kita diskusikan dengan para pakar," tandasnya.

Sumber Detik

2013, Pertama Kali Akademi Militer Terima Perempuan

Ada 34 taruni masuk akademi militer, AAU dan AAL.
Taruna akademi TNI 
 
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Agum Gumelar meminta peningkatan jumlah partisipasi wanita dalam dunia militer. Wanita belum mendapatkan porsi dalam pendidikan elite militer seperti di akademi militer.

"Saya sudah bicara dan minta pada Menteri Pertahanan agar ada taruni dalam akademi militer. Kami berhasil. Tahun ini sejarah, karena ada 34 taruni yang tersebar di Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut dan Akademi Angkatan Udara," katanya saat berdiskusi di Lembaga Pertahanan Nasional, Kamis 5 April 2013.

Selama ini akademi militer seperti Akmil, AAL dan AAU merupakan pendidikan perwira muda paling bergengsi di Indonesia. Dan selama ini hanya untuk anak laki-laki saja. Para calon perwira muda ini disebut Taruna.

Mulai tahun ini, akademi yang selama puluhan tahun tertutup bagi kaum hawa mulai terbuka. "Para perwira muda wanita ini disebut taruni. Jumlah mereka masih sedikit. Kami minta jumlahnya ditambah tiap tahun," ujarnya.

Peran wanita dalam militer hingga saat ini masih sangat minim. Para tentara perempuan ini hanya disiapkan di wilayah dan jabatan yang sifatnya administrasi. "Kami ingin ada perempuan juga yang menjadi unit khusus di kesatuan elite setiap matra: darat, laut dan udara. Perempuan pasti bisa bila diberi kesempatan," katanya.

Pada momen Hari Kartini ini ia meminta Lemhannas bersedia membuka diri pada kaum wanita. Keinginan ini disambut langsung Gubernur Lemhannas, Prof DR Ir Budi Susilo Supanji, DEA. "Kami membuka pintu selebar lebarnya," kata Budi Susilo. 
Sumber  VIVA.co.id

[Foto] Peluncuran 2 Kapal TNI AL


Tanpa banyak gembar-gembor serta publikasi, PT. Palindo Marine Shipyard ternyata telah membangun berbagai jenis kapal pesanan Pemerintah serta TNI-AL.

Mereka telah mengejar target menyelesaikan 2 buah kapal patroli milik TNI AL dari jenis PC-43, kapal patroli 48 meter pesanan Bakorkamla serta Catamaran pesanan BASARNAS.

Kapal patroli cepat jenis PC-43 seolah luput dari perhatian dan tenggelam oleh kemunculan Kapal Cepat Rudal 40 meter. Padahal, secara fisik pembangunan 2 kapal patroli ini telah mencapai lebih dari 50 persen. Jika tidak ada aral melintang, 2 buah kapal sekaligus akan di serahterimakan pada maret atau april 2013 mendatang.

Namun demikian, PT. Palindo tampaknya masih enggan membeberkan secara terbuka desain dan spesifikasi PC-43. Namun, menurut Managing Director PT. Palindo marine shipyard, Hermanto, secara fisik dan desain, PC-43 mirip dengan KCR-40. Keduanya pun menggunakan bahan campuran yaitu baja serta alumunium alloy. Bisa diduga, PC-43 juga memiliki kecepatan yang sama dengan KCR-40M, yaitu berkisar antara 28-30 knot.

Yang membedakan antara PC-43 dan KCR-40 tentunya adalah kapabilitas menggotong senjata. Sebagai Kapal Patroli murni, PC-43 tidak dirancang membawa peluru kendali. Masih menurut Hermanto, PC-43 nantinya hanya akan membawa Kanon kaliber 30 mm sebagai senjata utama di haluan.

Persenjataan lainnya kemungkinan dari jenis Senapan Mesin Berat kaliber 12,7mm bisa ditempatkan pada buritan kapal. Persenjataan ini dinilai sudah cukup untuk menghadapi maling ikan atau perompak. Namun demikian, PC-43 selayaknya juga diberikan perangkat navigasi serta radar yang mumpuni, sehingga keberadaan kapal-kapal nelayan asing bisa terdeteksi dengan mudah.
Sumber : ARC



Attack patroal boat : KRI Pari 845 dan KRI Sambilang 850 Lounching


all picture by kenyot10 & Silep04

Wednesday 24 April 2013

Panglima TNI: Tantangan Abad 21 Dihadapkan Realita Baru

Globalisasi telah menjadi tantangan besar bagi Sesko TNI, untuk dapat mengambil manfaat dari segala perkembangan positif bagi kemajuan TNI.

Panglima TNI: Tantangan Abad 21 Dihadapkan Realita Baru
Salam komando usai sertijab Komandan Sesko TNI.
Bandung, POL
 
PANGLIMA TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, tantangan abad dua puluh satu ini dihadapkan pada realitas baru yaitu abad knowledge area, dimana pengetahuan menjadi kebutuhan yang tidak terbatas untuk mencapai keamanan dan kesejahteraan, baik dalam lingkup nasional dan regional maupun global.
"Pada realitas ini, dapat dirasakan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang dari waktu ke waktu, sehingga tantangan hidup pun menjadi lebih kompleks," ujar Panglima TNI saat memimpin upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Komandan Sesko (Sekolah Staf dan Komando) TNI dari Marsekal Madya TNI Sunaryo kepada Marsekal Muda TNI Ismono Wijayanto, di Mako Sesko TNI Bandung, Jawa Barat, Selasa (23/4/2013).
Namun, lanjutnya, di sisi lain, hal ini juga memberikan dampak kehidupan manusia yang lebih berkualitas. Tebaran peluang untuk meningkatkan kapasitas diri dan kapasitas institusi terbuka luas bagi siapapun, serta bagi institusi apapun yang ingin bergerak maju.
Menurut Panglima TNI, sebagai institusi negara tidak luput dari efek yang mendunia tersebut. Dengan demikian, globalisasi telah menjadi tantangan besar bagi Sesko TNI, untuk dapat mengambil manfaat dari segala perkembangan positif bagi kemajuan TNI, dan mengantisipasi implikasi perkembangan yang dapat mendegradasi nilai-nilai dasar dan jatidiri sebagai prajurit Sapta Marga.
Oleh karena itu, Sesko TNI harus terus mengembangkan fungsi pendidikan, yang diarahkan pada fungsi-fungsi, antara lain : inisiasi, inovasi dan konservasi. Inisiasi merupakan fungsi pendidikan untuk memulai suatu perubahan, yang disertai temuan-temuan baru yang konstruktif guna mencapai perubahan yang diharapkan.
"Sedangkan konservasi berfungsi untuk menjaga nilai-nilai dasar dan jatidiri dalam mencapai tujuan," kata Panglima TNI.
Pada tataran operasionalisasi, imbuhnya, ketiga fungsi tersebut, dapat dijadikan sebagai referensi bagi penyempurnaan dan penataan kembali aspek-aspek sistem pendidikan, guna lebih memiliki daya pandang jauh ke depan, sekaligus menjadi dasar dalam penetapan grade tujuan proses belajar, yang ditujukan untuk mencapai kemampuan hight order thinking atau kemampuan berpikir tingkat strategik.
"Pengembangan kemampuan ini, memberikan ruang kepada perwira siswa dan segenap civitas akademika untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan potensinya. Disamping itu, dapat menjadi indikator pencapaian mutu dan standardisasi pendidikan yang telah ditetapkan," imbuhnya.

Sumber  Pelita

How Low Can You Go C 295 TNI AU

 
C 295 Uji Rudal Marte
C 295 Uji Rudal Marte
Indonesia akan membeli 7 tambahan pesawat C 295 untuk melengkapi 9 pesanan terdahulu, sehingga total pesawat menjadi 16 unit. “Angkatan Udara membutuhkan tambahan 7 pesawat”, agar menjadi full skuadron 16 pesawat”, ujar  vice-president marketing and sales PT DI, Arie Wibowo.
Sebelumnya TNI AU telah menandatangani pembelian 9 pesawat C 295 di  Singapore air show, Februari 2012. Selain untuk TNI AU, PT DI juga menawarkan  C 295 s untuk  Densus 88 Polri, Malaysia dan Philipina.
Indonesia telah menerima 2 unit C 295 yang diterbangkan dari Airbus Military,  Seville- Spanyol. 5 pesawat lainnya akan disiapkan setengah jadi (green condition) oleh  Airbus Military Spanyol, untuk difinalisasi (customise) oleh PT DI di Bandung- Jawa Barat, sesuai permintaan TNI AU. Sementara 2 sisanya lagi akan dirakit di PT DI Bandung seutuhnya dengan menggunakan sebagian komponen dari Airbus Military yang kemudian dilanjutkan dengan 7 pesanan  C 295 lainnya.
CN 295M TNI AU
CN 295M TNI AU

Peran PT DI dalam pembuatan pesawat C 295 masuk kategori tier one, yang membuat bagian utama pesawat (main frame) termasuk: rear fuselage dan tail empennage.
Akhir- akhir ini konsep multirole (utility) bukan hanya dianut oleh helikopter, melainkan juga merambah ke dunia pesawat fix wing.  Pesawat twin-engined turboprop C 295 awalnya disiapkan sebagai pesawat angkut (Cargo) dan transport militer.  Namun para teknokrat militer terus mengembangkannya agar memiliki fungsi  lebih melebar,  menjadi pesawat peringatan dini AEW&C, Anti Kapal Selam dan Anti Kapal Permukaan.
Tujuannya tak lain untuk memangkas biaya operasi dan perawatan. Dengan mengelompokkan berbagai alutsista dalam satu platform, dana operasional akan dihemat cukup signifikan, terutama urusan perawatan pesawat. Persoalan ini biasanya dihadapi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

C 295 AEW&C
c295aew111.jpg
Awal tahun 2011, EADS CASA Airbus Military menandatangani kesepakatan dengan Israel Aerospace Industries (IAI), untuk mengembangan pesawat pendeteksi dini CN 295 AEW&C (Airborne Early Warning & Control system).  Pesawat itu kemudian diuji coba bulan Februari 2012, dan diklaim sukses. Dalam uji terbang itu, C-295 AEW atau AEW&C mampu terbang 8 jam lebih dengan maksimum altitude antara 20,000ft (6,100m) hingga 24,000feet.
C 295 ini diinstal perangkat “integrated tactical system mission” milik IAI/ Elta sebagai penyuplai  active scanned array radar, serta piranti pendukung lainnya. C-295 juga dilengkapi dilengkapi modul anti-surface dan anti-submarine warfare.
Pesawat AEW&C atau AWACS berfungsi sebagai:BVR Missile Guidance, Electronic Warfare (EW) dan Reconnaissance. Ia menjadi mata dan backbone informasi bagi armada tempur sebuah negara.
C 295 AEW&C kini sedang dipasarkan oleh Airbus Military dan mereka yakin Indonesia merupakan salah satu negara pembeli potensial. Jika Indonesia memiliki sekaligus bisa memproduksi C 295, tentu menjadi sebuah lompatan besar. Sebagai produsen sekaligus konsumen.
Tidak itu saja, Airbus Military juga terus mengembangkan kemampuan pesawat C 295.
C 295 Anti Kapal Selam dan Anti Kapal Permukaan
Saat ini  Airbus Military dan MBDA juga telah sukses mengujicoba instrumen Marte MK2/S anti-ship inert missile yang diinstal di bawah sayap C 295  maritime patrol.
C 295 Anti Kapal Permukaan
C 295 Anti Kapal Permukaan

Uji terbang dan “penembakan” ini merupakan uji terakhir dari rangkaian test performa kerjasama Airbus Military – MBDA untuk validasi integrasi aerodinamis dari rudal Marte di pesawat C 295.  Keberhasilan ini membuat pesawat C 295 memiliki kemampuan baru dalam menjalankan misi militer. Marte MK2 merupakan rudal anti kapal kelas menengah dengan bobot 70 kg, flight altitude sea skimming untuk memburu kapal sejauh 25 km. Rudal buatan Italia dan Spanyol (MBDA) ini telah diinstal di helikopter Italia: AW-101 dan NFH (Naval NH90) serta sedang diintegrasikan di pesawat tempur Eurofighter Typhoon untuk jenis Marte ER.
C 295 Tembakkan Torpedo MK46
C 295 Tembakkan Torpedo MK46

Sebelumnya C 295 juga telah sukses mengujicoba peluncuran rudal anti-submarine warfare (ASW) torpedo MK46.
Kira- kira apa motif  TNI AU membeli 9 pesawat C 295 lalu kemudian menambahnya dengan 7 pesawat sehingga akan memiliki 16 pesawat C 295 ?. Apakah seluruhnya akan dijadikan pesawat angkut militer ?.  Tentu kita harapkan obsesi TNI AU tidak hanya segitu. Militer adalah alat pemukul negara terhadap gangguan asing.  Ketemu lawan (surveillance), sikat dan pulang, adalah kondisi yang ideal.

Sumber JKGR

Helikopter TNI AD di Bundaran HI untuk Latihan Rutin


Helikopter TNI AD di Bundaran HI untuk Latihan Rutin TWITTER/LEA AGUSTINA CITRA Foto yang diambil oleh Lea Agustina Citra dan dipublikasikan via Twitter ini memperlihatkan sebuah helikopter terbang di atas kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (24/4/2013) sore. Helikopter tersebut milik TNI AD dan tengah digunakan untuk latihan rutin.

JAKARTA — Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Rukman Ahmad menegaskan, helikopter yang terbang rendah di Bundaran Hotel Indonesia pada Selasa (23/4/2013) petang bukanlah ancaman. Helikopter itu milik TNI AD yang tengah menjalankan latihan rutin.
"Mohon jangan dilebih-lebihkan, helikopter itu latihan rutin saja," katanya kepada Kompas.com, Rabu (24/4/2013) sore.
Rukman mengatakan, helikopter berwarna hijau tua dengan jenis Bell 421 milik Skuadron 21 TNI Angkatan Darat Pondok Cabe tersebut tengah menjalankan latihan rutin biasa setiap Selasa. Latihan tersebut, kata Rukman, dilakukan untuk meningkatkan keterampilan para pilotnya.
"Karena kan pilot harus siap dalam setiap kondisi alam, baik lapangan terbuka maupun di tengah kota, supaya pilot-pilot heli kita jadi hebat," ujarnya.
Ketika ditanya terkait prosedur ketinggian helikopter tersebut, Rukman menegaskan tak ada masalah dengan ketinggian helikopternya. Menurut dia, helikopter Bell yang mengangkut sekitar empat awak tersebut sama sekali tidak melanggar prosedur ketinggian terbang.
"Itu kan peristiwanya malam. Jadi, mungkin dilihat sama orang-orang dekat, padahal tidak. Saya sudah dapat laporan dari komandannya. Jadi, warga tidak perlu khawatir, aman," ujarnya.
Keberadaan helikopter itu sempat diabadikan oleh Lea Agustina Citra. Melalui akun Twitter @cietsz, ia mengunggah foto helikopter tersebut ketika tengah terbang pada siang hari. "@infojakarta ada helikopter TNI AD terbang rendah di atas air mancur Bunderan HI. Bahaya bgt," sebutnya dalam akun Twitter pukul 13.50 WIB.
Helikopter itu kemudian kembali lagi pada petang hari. "Lihat deh, Helikopternya muncul lagi & terbang rendah. Di bwh lalu lintas macet," tulis Lea dan disertai foto helikopter tersebut pada pukul 18.16 WIB.
Helikopter berwarna hitam pekat itu tampak berputar-putar di kawasan Bundaran HI, dekat air mancur dan patung Tugu Selamat Datang. Helikopter tersebut terbang dengan ketinggian hampir sama dengan Tugu Selamat Datang dan menjadi tontonan warga di lokasi tersebut.
Komandan Lapangan Udara Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Adang Supriyadi membenarkan helikopter tersebut milik TNI AD. Ia memastikan bahwa aktivitas helikopter itu tidak membahayakan.

Sumber  KOMPAS.com

KRI Teluk Semangka-512 akhiri pengabdian setelah 31 tahun

KRI Teluk Semangka-512 akhiri pengabdian setelah 31 tahun - Pangarmatim pimpin penurunan ular perang - KRI Teluk Semangka-512 mengakhiri masa tugasnya
KRI Teluk Semangka-512 mengakhiri masa tugasnya(Foto: dispenarmatim)

LENSAINDONESIA.COM: Setelah mengemban tugas dalam menjaga kedaulatan NKRI selama kurang lebih 31 tahun, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Semangka bernomor lambung 512, hari ini resmi mengakhiri pengabdiannya. Akhir pengabdian tersebut ditandai dengan penurunan ular-ular perang yang merupakan tanda kapal ini merupakan kapal perang.
Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, SH, M. Hum bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam penurunan ular-ular Perang KRI Teluk Semangka-512 di Dermaga Penjelajah Koarmatim, Ujung, Surabaya, Rabu (24/4/2013).
Baca juga: Koarmatim segera gelar kekuatan unsur laut dan Parlemen Perancis kunjungi Koarmatim
Sekedar diketahui KRI Teluk Semangka-512 dibuat di galangan Tacoma Marine Industries Ltd (KTMI), Korea Selatan pada tahun 1980, kemudian diluncurkan pada 3 Mei 1980 dan diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 28 Februari 1982.
Berdasarkan Keputusan Pangab No Skep/ 1716 / VIII/1982 tanggal 8 Agustus 1982 KRI Teluk Semangka -512 resmi bergabung dalam jajaran TNI Angkatan Laut dengan komandan pertama kalinya Letkol Laut (P) Poedjiono. Nama KRI Teluk Semangka-512 diambil dari nama sebuah teluk di ujung pantai selatan Pulau Sumatera yang terletak pada posisi 5 derajat 40 menit Lintang Selatan- 104 derajat 43 menit Bujur Timur yang merupakan Teluk terbesar berbentuk corong, menghadap ke arah tenggara dengan lebar mulut teluk kurang lebih 50 Km.
Sejak diresmikan menjadi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI). KRI Teluk Semangka-512 telah mengalami pergantian kepemimpinan atau Komandan sebanyak 26 kali dan selama pengabdiannya di jajaran TNI Angkatan Laut telah melakukan tugas-tugas operasi sebanyak 128 kali operasi. Diantarannya mendukung Angkutan Laut (Duk Angla ) Kontingen Garuda, Bantuan Bencana alam, Latsitarda / KJK / Jalasesya, mendukung latihan Armada Jaya, Latihan Gabungan TNI, Operasi Surya Bhaskara Jaya, pergeseran pasukan TNI maupun Polri, operasi Trisila, pengamanan laut hingga pengamanan alur laut Kepulauan Indonesia (Pam ALKI) dengan Komandan terakhir, Letkol Laut (P) I Komang Teguh Ardana.
KRI Teluk Semangka-512 merupakan alat tempur TNI AL kategori kapal pendarat tank (Landing Ship Tank/LST), yang memiliki panjang 100 meter, lebar 15,4 meter, dan berat 3,770 ton itu dilengkapi Helly Deckdi buritan untuk operasi udara. Kapal ini juga dilengkapi persenjataan berupa 3 meriam 40 mm, 2 senjata mesin 20 mm, dan 2 senjata mesin 12,7 mm.@dispenarmatim

Sumber lensa indonesia

Malaysia, Thai Hingga Bangladesh Peminat Terbesar CN-235


CN 235-220 Maritime Patrol Aircraft (illustration)
CN 235-220 Maritime Patrol Aircraft (illustration)

 BANDUNG--PT Dirgantara Indonesia (PT DI) cukup percaya diri dengan animo pasar luar negeri terhadap produk pesawat anak bangsa.

Malaysia adalah salah satu konsumen terbesar PT Dirgantara Indonesia. Negara itu kini  telah memiliki delapan unit CN 235 yang terdiri dari enam konfigurasi transportasi militer dan dua unit VIP untuk perdana menteri dan pemerintahan.

Tahun ini, menurut manajer pemasaran dan komersial PTDI, Teguh Graito, Malaysia meminta mengonversi tiga unit pesawat transportasi militer menjadi pesawat patroli militer, Sementara Filipina, memiliki dua unit NC 212 juga untuk transportasi militer.

"Brunei sudah mengoperasikan CN 235 dan sedang dalam pembicaraan untuk menambah pesawat,"katanya.di Bandung, Rabu (24/4)

Sementara, Myanmar dan Bangladesh, kata Teguh, PTDI sudah mulai menggarap  pesanan kedua negara tersebut. Hanya saja proses terkendala karena Myanmar masih mengalami embargo dan kesulitan finansial.

Sementara Thailand, membutuhkan delapan pesawat yang digunakan untuk hujan buatan. Pesawat ini merupakan jenis NC 212-400.

Meski baru satu unit yang diserahkan kepada Thailand, ia yakin potensi besar PTDI dalam meraih pasar di Asia semakin besar. "Timor Leste dan negara-negara Asean lainnya sangat berpotensi untuk pasar kami,"ujarnya.

Sumber  REPUBLIKA.CO.ID

Calon Kapolri Disulkan Diuji Tokoh Masyarakat

Kapolri Jenderal Timur Pradopo
Kapolri Jenderal Timur Pradopo

JAKARTA -- Pemerhati sejarah militer Indonesia, Erwin Jose Rizal mempertanyakan wacana lelang jabatan kapolri yang dilontarkan Wakapolri Komjen Polisi, Nanan Sukarna. Menurut Erwin, jika wacana itu benar akan diterapkan, maka mekanisme aturannya mesti diperjelas. "Mekanismenya diperjelas dahulu," kata Erwin kepada Republika di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/4).
Erwin mengatakan calon kapolri yang bagus bukan hanya unggul dari sisi visi, misi, jabatan, dan kemampuan beretorika terhadap berbagai masalah. Namun mesti memiliki pengetahuan yang baik tentang karakteristik masyarakat di setiap daerah. Karenanya, dia mengusulkan mekanisme pemilihan calon kapolri agar melibatkan tokoh publik. "Presiden mengusulkan sejumlah nama. Lalu mereka diuji oleh tokoh-tokoh masyarakat. Baru kemudian diloloskan ke DPR," ujar Erwin.
Pelibatan unsur masyarakat menjadi penting agar kapolri mendatang bisa benar-benar mengerti perspektif keamanan yang dibutuhkan masyarakat. Menurut Erwin, maraknya bentrokan antara polisi dan masyarakat disebabkan ketidaktahuan pimpinan Polri akan karateristik masyarakat suatu daerah. "Mereka tidak memiliki pengalaman praktik teroterial," ujarnya.
Pelibatan unsur masyarakat juga berfungsi meluruskan peran Polri di Indonesia. Erwin mengatakan saat ini telah terjadi dikotomi antara polisi, masyarakat, dan kekuasaan (pemerintah). Polisi seolah-olah hadir sebagai alat penopang kekuasaan pemerintah bukan penjaga keamanan masyarakat. "Penguasa senang menggunakan polisi sebagai alat kekuasaan. Polisinya juga senang dimanfaatkan kekuasaan," katanya.
Kondisi semacam itu lahir lantaran rekrutmen calon kapolri tidak transparan. Presiden, kata Erwin, menggunakan kewenangan subjektifnya mengangkat atau mencopot kapolri. "Seperti yang sekarang (Timur Pradopo-red) dari Mayor Jendral langsung menjadi jendral," katanya.

Sumber  REPUBLIKA.CO.ID

PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI


 
Bandung - PT Dirgantara Indonesia (DI) menyelesaikan produksi belasan pesawat dan helikopter pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI untuk kebutuhan alutsista tiga satuan TNI. Jumlah transportasi udara yang diracik PT DI terdiri dari 10 helikopter dan 7 pesawat.

Juru Bicara PT DI Sonny S Ibrahim mengatakan pesanan yang akan diserahkan pada 2013 ini masing-masing tiga unit pesawat CN 295 untuk TNI AU, tiga unit pesawat CN 235 PATMAR untuk TNI AL, satu unit pesawat jenis NC 212 untuk TNI AU, dan satu unit helikopter jenis Super Puma NAS 332 untuk TNI AU.

"Untuk 2013 sudah enam unit helikopter Bell 412 EP diserahkan kepada TNI AD. Satu lagi di tahun ini segera menyusul," jelas Sonny kepada wartawan di kantor PT DI, Bandung, Rabu (24/4/2013).

Sonny menambahkan, alat transportasi udara itu diproduksi sejak 2011-2012. Ia menegaskan, seluruh pesawat dan helikoter tersebut dilengkapi intial spare part.

"Semua pesawat yang diserahkan Kemhan untuk TNI, PT DI menjamin kelaikan terbangnya sesuai dengan persyaratan pengguna dan regulasi pemerintah untuk pesawat militer. Intinya, PT DI siap mendukung alutsista dalam negeri," tutur Sonny.

Pada 2014-2015, sambung Sonny, PT DI sudah siap menyelesaikan pesawat dan helikopter pesanan Kemhan.

Rencananya guna memenuhi kebutuhan TNI AU, 2014 diserahkan dua unit CN 295, dan dua unit pesawat sejenis diserahkan 2015. Di 2014 satu unit Super Puma NAS 332 diserahkan ke TNI AU. Sementara enam unit helikopter Cougar EC 725 dipesan TNI AU, PT DI akan menyerahkan dua unit pada 2014 dan empat unit pada 2015 mendatang.

Sumber  detikFinance

TNI-Polri Cs 'Keroyok' Teroris di Pusat Reaktor Nuklir

Reaktor nuklir
Reaktor nuklir

TANGERANG — Sekelompok teroris menguasai Pusat Reaktor Nuklir dan meledakan dua buah bom di lingkungan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Indonesia (Puspiptek) Serpong, Tangerang Selatan pada Selasa (23/4).
Setelahnya, mereka lalu menyandera seluruh ahli nuklir Indonesia yang sedang melakukan penelitian di lokasi tersebut. Bom yang diledakan kemudian menyebabkan kebocoran radioaktif berbahaya di sekitar lokasi kejadian.
Tim antiteror Polri kemudian mendatangi lokasi. Tak ayal, terjadi saling tembak antara polisi dengan teroris yang juga membekali diri dengan senjata otomatis laras panjang ini.

Satu jam berselang, kelompok teroris yang diketahui berjumlah enam orang ini berhasil dilumpuhkan. Sesaat setelah penggerebekan Porli, TNI dan pemadam kebakaran bahu membahu menangani lokasi yang telah terbakar.

Tak hanya itu, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) pun dilibatkan guna meredam bahaya bocornya radio aktif akibat ledakan bom.  Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Sebab, rangkaian peristiwa di atas hanya merupakan simulasi dari pelatihan penanganan terorisme yang dilakukan seluruh pihak antiteror Indonesia. BNPT bersama Polri, dan TNI menggandeng BATAN serta Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dalam melakukan simulasi tersebut.

Koordinator Simulasi BNPT, Mayor CZI Robert Eryanto mengatakan, simulasi di wilayah proyek reaktor nuklir ini sengaja dilakukan. Seba, menurutnya, tak pernah ada jaminan di mana dan pada siapa teroris akan melakukan aksi terorisme.

Ia melanjutkan, sebagai objek paling berbahaya bila terkena ledakan, lokasi yang menyimpan banyak muatan nuklir perlu melaksanakan simulasi serang teroris semacam ini.

"Terorisme bisa terjadi di mana dan kapan saja. Termasuk di sini, kontaminasi radioaktif amat berbahaya sehingga simulasi seperti ini sangat bermanfaat," kata dia usai kegiatan simulasi yang melibatkan ratusan personel keamanan ini.

Robert menambahkan, dalam kegiatan pengamanan lokasi nuklir diperlukan intelegensi tingkat tinggi. Sehingga pelatihan rutin semacam ini perlu terus digalakan. "Ini melibatkan tiga ratus personel. Memang perlu banyak petugas yang terlibat agar fatal condition (kondisi terburuk) tidak terjadi," ujarnya.

Dalam kegiatan ini sendiri taktik petugas diupayakan untuk efektif dan efisien. Kurang dari dua jam, pengamanan terhadap aksi terorisme sangat dianjurkan telah selesai.

"International Atomic Energi Association (IAEA) juga dilibatkan agar kesalahan pada penanganan tempat nuklit tidak keliru," ujarnya.

Kepala BNPT Ansyad Mbai mengatakan, dalam praktik menghentikan aksi terorisme semacam ini diperlukan ketegasan dalam mengambil keputusan. Demikian juga dalam hal melumpuhkan para teroris yang sangat berbahaya dan nekat kala memegang senjata api serta bom.

Petugas diminta lekas dan berani mengambil sikap yang cepat ketika berhadapan dengan kelompok teroris. "Mereka (teroris) tidak bisa kita elus-eluls, harus tegas," kata purnawirawan jenderal bintang dua di tubuh Polri ini.

Sumber  REPUBLIKA.CO.ID

Tuesday 23 April 2013

Jajaki Pembangunan Puslatpur di Lamsel

MAKIN HARMONIS: Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza S.Z.P. menyambut kedatangan Wakasad Letjen TNI Moeldoko dan Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo beserta rombongan dalam rangka kunjungan kerja sekaligus silaturahmi dengan jajaran Pemkab Lamsel kemarin.
KALIANDA – Hubungan Pemkab Lampung Selatan dengan TNI-AD makin harmonis. Ini dibuktikan dengan kunjungan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Moeldoko, S.I.P. dan Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo beserta rombongan ke Pemkab Lamsel kemarin. Kehadiran mereka langsung disambut Bupati Lamsel Rycko Menoza S.Z.P. beserta jajaran.
Dalam kunjungan itu, Wakasad meminta lahan untuk digunakan sebagai lokasi pusat latihan tempur (puslatpur) prajurit TNI-AD di Lamsel. ’’Yang saya sampaikan kepada bupati Lamsel tidak lain meminta lahan untuk lokasi latihan tempur prajurit TNI-AD. Alhamdulillah, pihak pemkab meresponsnya dan sedang menyiapkan  lokasi tempat latihan tempur itu,” katanya kepada wartawan usai pertemuan.
 Dijelaskan, selain membicarakan masalah lokasi latihan tempur, Wakasad juga mengaku kunjungannya ke Lamsel untuk melihat situasi dan kondisi di kabupaten serambi Pulau Sumatera itu. Ia menilai, pembangunan di Lamsel sudah baik. ’’Telah kita lihat perkembangan dan   potensi di Lamsel yang sangat luar biasa. Ini perlu mendapat apresiasi,” ungkapnya.
Menurut jenderal bintang tiga itu, kondisi ini harus dioptimalisasikan untuk menunjang pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Lamsel. Sebelum  bertandang ke Lamsel, rombongan sempat mengunjungi semua jajaran Kodam II/Sriwijaya dan Batalion 141 yang sedang menjalankan tugas operasi di perbatasan, termasuk Armed Satuan 15 serta Korem 043/Garuda Hitam. Hal ini untuk memberikan motivasi agar tetap penuh semangat dan menjalankan tugas  dengan profesional demi membela NKRI.
Sementara itu, Rycko dalam pertemuan tersebut mengapresiasi usulan Wakasad. Ia mengatakan, pihaknya akan membahas usulan itu. (dur/p1/c2/fik)

Sumber Radar Lampung

Pangarmatim Cek Kesiapan Gelar Unsur Laut Latgab TNI 2013


Surabaya, 23 April 2013

Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum., mengecek kesiapan pasukan dan material tempur unsur laut dalam rangka Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2013 yang akan digelar dalam waktu dekat ini. Pada kesempatan itu Pangarmatim didampingi  Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Darwanto, S.H., M.A.P.,  Komandan Guspurla Armatim Laksamana Pertama TNI Arie Soedewo, Komandan Pasmar-1 Surabaya Brigjen TNI Marinir Siswoyo Hari Santoso serta para pejabat yang terlibat dalam Latgab TNI tahun 2013.

Material tempur yang digelar diantaranya adalah 7 unit Tank LVT 7-A1 buatan Amerika, 5 Tank BMP-3F (Rusia), 6 Tank BTR-50 (Rusia), 2 Tank BVP, 2 Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri (KAPA), 4 meriam Howitzer, 2 kendaraan pengangkut Roket Multi Laras RM-70 Grad, 6 kendaraan angkut pasukan, 1 kendaraan patroli kawal, 6 sekoci karet dan beberapa unsur kapal perang.

Sedangkan pasukan yang diperiksa terdiri dari 1 Batalyon pasukan Komando Tugas Gabungan Laut (Kogasgabla) yang terdiri dari kapal-kapal perang kombatan, 1 Batalyon pasukan Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib) terdiri dari tim Komando Pasukan Katak (Kopaska), Intai  Amfibi (Taifib), Penyelam Tempur, unsur-unsur Satuan Kapal Amfibi (Satfib), dan Pesawat Udara.  Kemudian 1 Batalyon Komando Tugas Gabungan Pendaratan Administrasi (Kogasgabratmin) yang terdiri dari kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST) dan angkut pasukan serta 1 Kompi Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL).

Pada kesempatan itu Pangarmatim memeriksa seluruh Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) tersebut,  kemudian juga menanyakan dan menguji kemampuan para awak senjata tersebut. Selanjutnya Pangarmatim beserta rombongan meninjau Kapal Perang Republik Indonesi (KRI) Maksara-590 yang akan dijadikan sebagai kapal markas sekaligus kapal pendukung kegiatan protokoler.

Melalui gladi Gelar Kekuatan Laut tersebut, Pangarmatim berharap agar seluruh komandan Komando Tugas Gabungan (Kogasgab) segera menindaklanjuti dan  memperbaiki semua kekurangan yang ditemukan, sehingga pada saat gelar kekuatan laut nanti semuanya dalam kondisi sempurna. Rencananya untuk gelar  unsur laut Latgab TNI 2013 yang dilaksanakan di Dermaga Koarmatim Ujung dalam waktu dekat ini, akan dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Dr. Marsetio.

“Kewajiban bagi masing-masing komandan untuk memberikan pembekalan kepada anak buah agar mereka mengerti tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan pada tahap pelaksanaan latihan nanti”, kata Pangaramtim. (Dispenarmatim).

Sumber kormartim