Pages

Saturday 2 August 2014

KCR-40 Uji Rudal C-705

 
KRI Clurit dan KRI Kujang
KRI Clurit dan KRI Kujang

Dua Kapal Cepat Rudal, KCR 40 TNI AL, KRI Clurit and KRI Kujang telah menyelesaikan tes kelautan atas sistem penembakan rudal darat ke darat, C-705. Menurut pernyataan KOARMABAR 24 Juli, ujicoba, juga meliputi menembakan rudal ke sasaran yang dilakukan di perairan dekat pulau Lingga, berlokasi sekitar 200 km dari Singapura.
TNI AL tidak mengungkap lebih detil tentang sistem penembakan rudal maupun jenis target yang digunakan saat ujicoba.
Rudal serbaguna C-705 pertama kali dimunculkan oleh China pada Oktober 2008, yang mirip dengan rudal anti-kapal C-602 (YJ-62) meskipun lebih kecil dan ringan. Dalam proyeksinya, rudal ini memiliki jangkauan efektif maksimum 140 km dan dipandu oleh radar aktif 8 mm selama penerbangan menuju sasaran. Rudal C-705 diyakini mampu membawa 130 kg hulu ledak HE semi-armour piercing (SAP).
KRI Clurit 641
KRI Clurit 641

KOARMABAR mengklaim, selama ujicoba itu, nilai probabilitas C-705 menenggelamkan kapal sebesar 95,7% untuk kapal dengan bobot hingga 1.500 ton. Setiap kapal KCR-40 membawa empat rudal C-705.
IHS Jane melaporkan pada bulan Februari 2013 bahwa kapal KCR-40 TNI-AL, pada batch awal akan dilengkapi dengan rudal anti-kapal C-705 yang dibeli dari Cina, sebelum dilakukan transisi ke versi yang diproduksi di dalam negeri oleh PT Pindad. PT Dirgantara Indonesia (PT DI) juga dilaporkan berpartisipasi dalam produksi lokal dari C-705 di masa depan, namun tidak ada rincian tentang perkembangan kemampuan PT DI dalam membuat rudal.
Diyakini bahwa TNI-AL akan menerima antara enam sampai 12 rudal dari China pada akhir 2014 untuk melengkapi dua kapal KCR-40 Class, KRI Clurit (641) dan KRI Kujang (642) yang operasional masing-masing pada April 2011 dan Februari 2012 dan bergabung dua kapal lain di kelas yang sama pada tahun 2013 – KRI Beladau (643) dan KRI Alamang (644). Indonesia menargetkan untuk mengoperasikan 24 Kapal Cepat Rudal KCR-40.
KRI Clurit dan Kujang berada dalam jajaran kekuatan Komando Armada Barat (Koarmabar) TNI-AL yang akan ditempatkan untuk tugas-tugas patroli maritim di Kepulauan Riau setelah nanti beroperasi penuh.

JKGR

Tentara Israel diculik militan Gaza


Tentara Israel
Tentara Israel diserang ketika sedang berupaya menghancurkan terowongan di Gaza selatan.
Israel meneruskan pencarian atas seorang tentara yang diduga diculik militan Hamas pada masa gencatan senjata, yang sudah dilanggar hanya beberapa jam sejak ditetapkan.
Hadar Goldin, 23 tahun, hilang saat pasukan Israel -yang sedang berupaya menghancurkan terowongan bawah tanah- diserang.
Dua tentara juga tewas dalam bentrokan di sebelah selatan Jalur Gaza itu, Jumat pagi waktu setempat.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, sudah mendesak agar tentara itu dibebaskan dan menyebut penculikannya sebagai tindakan 'yang memalukan'.
Pemerintah Washington juga menuduh Hamas bertanggung jawab atas pelanggaran gencatan senjata kemanusiaan selama 72 jam.
Hamas tidak mengukuhkan bahwa mereka yang menculik tentara tersebut.
Tahun 2006 mereka menculik tentara Israel, Gilad Shalit, dan menahannya selama lima tahun sebelum dilepaskan tahun 2011 dengan ditukar pembebasan sekitar 1.000 tahanan Palestina.
Tentara Israel
Hingga saat ini 1.460 warga Paelstina tewas dengan korban di pihak 63 jiwa.
Sementara itu Mesir mengatakan siap menerima perwakilan Israel dan Palestina untuk membahas gencatan senjata jangka panjang.
Namun Menteri Luar Negeri Mesir, Shameh Shukri, menegaskan kepada BBC bahwa perundingan itu baru bisa dimulai jika kedua pihak mematuhi gencatan senjata kemanusiaan.
Hingga saat ini sekitar 1.460 warga  Palestina tewas sejak operasi militer Israel pada tanggal 8 Juli lalu sementara di kubu Israel jatuh 63 korban jiwa, yang sebagian besar adalah tentara.

BBC

Satgas Rimpac Adakan Latihan Tahap Akhir

latihan-sub
HAWAI  – Masing-masing unsur dari Satuan Tugas (Satgas ) latihan Multilateral Rim of the Pacific (Rimpac) saat ini telah memasuki latihan tahap akhir menjelang berakhirnya latihan yang melibatkan 23 negara peserta latihan Rimpac di Pearl Harbour, Hawaii.
Pada tahap akhir ini KRI Banda Aceh-593 dengan komandan Letkol Laut (P) Arief Budiman yang merupakan kapal perang yang berada di jajaran Kolinlamil serta di bawah binaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta sedang melaksanakan latihan manuvra taktis bersama 40 kapal perang termasuk enam kapal selam, Boardex yang diakhiri dengan Photo Exercise.
Tidak turut ketinggalan, Helikopter jenis BU NV 412 dari Skuadron 400 Puspenerbal yang tergabung dalam satgas RIMPAC 2014 juga sedang mengadakan latihan Helly Cross Deck di atas KRI Banda Aceh-593.
Sedangkan di tempat terpisah, Kompi Marinir juga melaksanakan Latihan NEO, Raid Heli dan Serbuan Mekanis yang diakhiri dengan pelaksanaan latihan pendaratan amphibi gabungan melibatkan kendaraan tempur Landing Vehicle Tracked (LVT)-7 milik Korps Marinir TNI-AL dan Amphibious Assault Vehicle (AAV) milik US Marines Corps (USMC) yang menurunkan pasukan pendarat “Combat Landing Team (CLT)-4″ dari Australian Army, USMC, dan Meksiko di Pantai Pyramid Rock, Marine Corps Base Hawaii, Kaneohe Bay.
Seperti diketahui sebelumnya, Dalam latihan Rimpac tahun 2014 ini, TNI Angkatan Laut selain melibatkan KRI Banda Aceh-593 juga menurunkan 1 Kompi Marinir dan satu unit helikopter Bolcow BO-105 Puspenerbal yang on board di kapal, dua unit Tank LTV-7 Korps Marinir, serta satu unit Rhib-Impac Komando Pasukan Katak.
(dispen Kolinlamil/sir)
Teks Gbr- Kompi Marinir melaksanakan Latihan NEO, Raid Heli dan Serbuan Mekanis serta diakhiri dengan pelaksanaan latihan pendaratan amphibi gabungan yang melibatkan kendaraan tempur Landing Vehicle Tracked (LVT)-7 milik Korps Marinir TNI-AL dan Amphibious Assault Vehicle (AAV) milik US Marines Corps (USMC) bertempat di Pantai Pyramid Rock, Marine Corps Base Hawaii, Kaneohe Bay,

Poskota 

Jenasah Osama Tidak Ditenggelamkan ke Laut

Osama_bin_laden
JASAD Osama bin Laden yang lenyap, setelah kematiannya,  terus dipertanyakan. Sebuah email rahasia bocor dari perusahaan analisis intelijen yang mengatakan tubuh pentolan teroris yang menggetarkan AS itu, sebenarnya dikirim ke AS untuk dikremasi (dibakar), bukan dikuburkan di laut, sebagaimana diberitakan selama ini .
Osama-rumah-330
Lokasi penyergapan Osama bin laden di rumah peristirahatannya di Abbottabad, Pakistan  – Reuters. 

Osama bin Laden tewas pada 1 Mei 2011 dalam sergapan Team Six Navy SEAL Amerika Serikat, di kompleks persembunyiannya yang dirahasiakan di di Abbottabad, Pakistan,  Pakistan.
Pemerintahan Obama mengatakan, setelah Osama tewas dalam serangan yang terkenal di Pakistan pada 2 Mei 2011, tubuhnya segera dilarung ke laut dari kapal induk USS Carl Vinson – sesuai dengan tradisi Islam.
USS-Carl Vinson
Kapal induk Carl Vinson

Namun menurut email yang bocor, pentolan Al Qaeda yang dituding bertanggung-jawab atas ledakan gedung kembar World Trade Centre di New York itu setelah ditembak, jenazahnya diangkut kembali ke AS dan dikremasi (dibakar).
Email yang diduga bocor itu diperoleh kelompok hacker Anonymous dari Stratfor, sebuah organisasi yang berurusan dengan analisis intelijen dan analisis geopolitik.
Pekan lalu, Anonymous mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan akses ke 2,7 juta korespondensi rahasia antar perusahaan, dan mengatakan mereka bisa memberikan “kepulan senjata untuk sejumlah kejahatan”.
Para hacker mengatakan Stratfor, yang berbasis di Austin, Texas, berhasil membobol datebase rahasia.
Dalam email yang diberikan kepada WikiLeaks, dan berhasil disadap itu, wakil presiden perusahaan untuk intelijen, Fred Burton, mengatakan ia meragukan versi resmi Gedung Putih tentang apa yang terjadi pada tubuh bin Laden.
Wakil presiden Stratfor untuk intelijen, Fred Burton, mengatakan mayat itu ‘menuju Dover, [Delaware] pada [a] ‘pesawat CIA’  dan  menuju ke markas Angkatan Bersenjata Institut Patologi di Bethesda [Maryland]‘.
Klaim itu meyakini adanya teori konspirasi, karena Institut Patologi milik Angkatan Bersenjata itu menutup operasinya pada 15 September 2011, empat bulan setelah kematian Osama bin Laden. WO/d

Poskota 

Penembakan Terus Berulang, Pembangunan Lanny Jaya Bisa Terhambat

alfian kartono Bupati Kabupaten Lanny Jaya, Befa Yigibalom
JAYAPURA,  Bupati Kabupaten Lanny Jaya, Befa Yigibalom, mendesak aparat TNI-Polri untuk segera memulihkan keamanan dan ketertiban masyarakat menyusul meningkatnya gangguan dari kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Lanny Jaya.

Dia khawatir jika keadaan tersebut berlanjut akan menghambat misi pembangunan jangka pendek dan jangka panjang Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya.

“Aparat TNI-Polri tak usah takut HAM. Ini masalah kemanusiaan. Mana yang lebih penting, masa depan atau semua orang Papua mati karena miskin, bodoh, dan karena penyakit? Apakah dengan menembak aparat akan langsung merdeka?” kata Befa yang ditemui di Jayapura, Jumat (1/8/2014).

Saat ini, pemerintah dan warga Lanny Jaya sedang giat-giatnya membangun, tetapi terganggu oleh aksi dari kelompok kriminal bersenjata. Menurut Befa, warga marah karena aksi kelompok bersenjata itu biadab dan tidak mencerminkan adat orang Lanny Jaya, terlebih karena dilakukan oleh orang-orang yang berasal dari luar Lanny Jaya.

“Orang-orang itu berasal dari Puncak Jaya yang difasilitasi oleh seorang warga Distrik Pirime, Enden Wanimbo. Tindakan mereka tidak mencerminkan adat warga Lanny Jaya. Orang yang sudah mati, tak boleh diserang lagi,” ungkapnya.

Menurut Befa, Enden Wanimbo berstatus pegawai negeri sipil sebagai guru di salah satu sekolah di Pirime. Namun, dia mengaku pemerintah kabupaten tak bisa berbuat banyak karena khawatir jika ditindak maka kelompoknya akan membuat keonaran.

“Saya menduga banyak warga yang ikut-ikutan dengan kelompok ini karena anggota kelompok ini hidup membaur dengan masyarakat. Mereka berpropaganda ketika merdeka akan ada kehidupan baru,” tutur Befa.

Senada dengan Befa, ditempat berbeda Ketua DPR Papua, Deerd Tabuni juga menyampaikan kecaman terhadap aksi penyerangan oleh kelompok kriminal bersenjata yang menewaskan 2 anggota Polisi, Senin lalu.

Putra asli asal Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, ini mengaku sejak beberapa tahun terakhir tidak ada lagi pergerakan warga menuntut kemerdekaan di wilayah mereka.

“Di Lanny Jaya, daerah kami yang menjadi pusat gerakan melawan aparat, tapi sejak beberapa tahun terakhir sudah tenang. Saya yakin pelakunya bukan warga Lanny Jaya,” ungkap Deerd.

Deerd mengaku setuju dengan rencana pengejaran aparat kepolisian dibantu TNI terhadap kelompok kriminal bersenjata tersebut. Menurut dia kelompok tersebut sudah meresahkan warga dan mengganggu aktivitas pembangunan di wilayah Lanny Jaya.

“Sebelumnya harus diadakan pertemuan antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dengan pejabat distrik dan kampung. Dari situ akan diperoleh informasi keterlibatan warga yang memfasilitasi keberadaan kelompok ini. Mereka juga harus ditangkap,” tegas Deerd.


Kompas

Sierra Madre dan Konflik Laut China Selatan

 
Kapal Sierra Madre yang dikaramkan di Karang Seond Thomas oleh Pemerintah Filipina tahun 1990-an   - satu detasemen marinir filipina di tempatkan pada badan kapal berkarat ini (Tomas Etzler / CNN)
Kapal Sierra Madre yang dikaramkan di Karang Seond Thomas oleh Pemerintah Filipina tahun 1990-an – satu detasemen marinir filipina di tempatkan pada badan kapal berkarat ini (Tomas Etzler / CNN)
Saat pertama kali melihat, kapal itu tampak seperti kapal hantu yang berlabuh di tengah laut, berkarat dan dipenuhi tikus. Kapal perang eks Angkatan Laut AS itu, benar-benar di garis depan dari ketegangan antara Filipina dan China yang terus meningkat di Laut China Selatan.
Kapal itu sengaja dikaramkan Filipina pada karang kecil di Laut China Selatan, bagian dari gugusan pulau yang diklaim oleh kedua negara. Kapal Sierra Madre sepertinya bukan tempat untuk detasemen marinir Filipina yang berjaga-jaga di sekitar atol, menjaga perairan yang biru dari kapal China.
Untuk mencapai “landmark” yang tidak biasa itu (Siera Madre), yang terletak 194 kilometer dari provinsi Palawan di Filipina barat, tetaplah pengalaman yang membuat saraf sangat tegang.
Kami menghampiri karang kecil itu menggunakan perahu kayu tua milik nelayan dengan kecepatan tinggi -11 knot per jam. Dari utara, sebuah kapal penjaga pantai modern China, berlayar mendekat dengan kecepatan setidaknya dua kali lebih cepat, dengan tujuan menghalangi jalan kami. Sebuah kapal China yang kedua dengan cepat mendekat dari selatan dengan maksud yang sama.
Tapi mereka tidak berhasil menghalangi kami. Setelah beberapa menit yang penuh ketegangan, kami memasuki kawasan karang yang terlalu dangkal untuk kapal China yang besar. Beberapa nelayan di perahu kami berdoa lega – tidak selalu terjadi seperti ini.
Mungkin bisa dikatakan, tidak banyak orang tahu tentang Second Thomas Shoal, yang dikenal sebagai Ayungin di Filipina dan Ren’ai Jiao di China. Karang berbentuk air mati ini adalah bagian dari Kepulauan Spratly, kepulauan yang sebagian besar tidak berpenghuni, di tengah-tengah antara Filipina dan Vietnam, yang diklaim sepenuhnya oleh China dan diklaim sebagiannya oleh Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan dan Vietnam.
Masalah semakin rumit, setelah konflik ini menarik keterlibatan Amerika Serikat, yang memiliki perjanjian pertahanan bersama dengan Filipina. Hal ini juga mendorong hubungan keamanan yang lebih erat antara Filipina dan Jepang, yang Jepang sendiri berselisih dengan China atas pulau-pulau di Laut China Timur.
Sengketa di sini, terfokus pada kepemilikan batu karang kecil yang tak berpenghuni. Namun dampak dari perselisihan teritorial ini memiliki potensi untuk mempengaruhi keseimbangan kekuatan di seluruh wilayah. Nilai dari wilayah ini benar-benar terletak di bawah dasar laut berupa kantong gas alam dan minyak – seperti yang kita lihat baru-baru ini dengan penyebaran rig eksplorasi minyak oleh China di Kepulauan Paracel -wilayah lain yang disengketakan di Laut China Selatan.
Awal perjalanan yang sulit
Untuk bisa pergi ke Karang Second Thomas membutuhkan negosiasi berbulan bulan dengan pemerintah Filipina -karena kekhawatiran logistik dan keamanan -dan dibutuhkan tujuh hari perjalanan dengan perahu.
Saya mulai pengembaraan pada bulan April tahun 2014 di Puerto Princesa, ibukota provinsi Palawan. Saya bepergian dengan Eugenio Bito-Onon Jr, walikota Kalayaan, Kota terkecil dan salah satu kota termiskin di Filipina. Kota itu terdiri dari 10 pulau kecil dan terumbu karang yang terletak di ujung utara Spratly.
Kami menuju Pag-asa terlebih dulu, satu-satunya pulau di daerah ini yang memiliki penduduk sipil. Pulau itu pun hanya titik penghubung untuk mencapai Kapal Sierra Madre. Biasanya kapal Bito-Onon yang berbasis di Puerto Princesa, hanya melakukan perjalanan ke Pag-asa sekali setahun. Kami berhenti di beberapa pulau kecil dalam perjalanan ini. Ada beberapa rumah untuk unit kecil detasemen marinir Filipina -pertahanan terakhir  terhadap perambahan pihak  asing.

The journey:: Wartawan Tomas Etzler membuat perjalanan panjang ke Pag-asa di wilayah Kepulauan Spratly yang diklaim oleh Filipina dan China.
Pada akhir hari ketiga perjalanan, kam tiba di Pag-asa, pulau terbesar kedua di Spratly. Sebelumnya pulau ini murni sebuah pangkalan militer. Pemerintah Filipina mendorong warga sipil untuk pindah ke sini pada tahun 2002. Lebih dari 12 tahun kemudian, sekarang ada 120 orang hidup berdampingan dengan unit kecil angkatan udara Filipina, angkatan laut dan marinir yang  masih ditempatkan di sini.
Jacqueline Morales, 28 tahun, pindah ke pulau ini dari Palawan bersama suami dan dua anak mereka. Dia ingin melayani negaranya karena mendengar Pulau Pag-asa sangat membutuhkan guru. Biaya hidup warga di sini sebagian disubsidi oleh pemerintah pusat, namun dia mengakui “faktor China” adalah yang menjadi kekhawatiran yang paling nyata.
“Saya menonton televisi. Kita tahu China tertarik pada pulau ini,” katanya. “Kami  mempersiapkan diri di sini, mengantisipasi jika China menyerang kita. Sekolah ditugaskan sebagai pusat evakuasi. Saya gugup karena hal itu mungkin terjadi. Apa akibatnya pada kami?”
Antisipasi blokade oleh China
Seperti  yang kami rencanakan dari awal, bagian akhir dari perjalanan kami -pergi ke Kapal Sierra Madre- ada kemungkinan harus menghadapi kapal penjaga pantai China versus awak kapal nelayan tradisional yang kami sewa untuk perjalanan. Kami telah diberitahu dari awal bahwa kapal China akan menghentikan atau mencoba menghentikan kapal- kapal yang mencoba memasuki shoal tempat Kapal Sierra Madre dikaramkan.
Kami sepakat strateginya adalah selama kapal China itu tidak hendak menabrak kapal mereka  –beberapa kali terjadi di wilayah sengketa teritorial di wilayah ini –sang kapten kapal akan mencoba mengatasi manuver kapal China demi mencapai tujuan
Kapal Sierra Madre dibangun oleh Amerika Serikat pada tahun 1944 untuk bertugas di Pasifik sebagai kapal transportasi selama Perang Dunia II.  Kapal itu berpindah tangan dua kali setelah perang.
Pertama dipindahkan ke Angkatan Laut Vietnam Selatan selama Perang Vietnam, kemudian ke Filipina setelah jatuhnya Saigon, sekarang dikenal sebagai Kota Ho Chi Minh. Pada tahun 1999, Filipina sengaja mengaramkan Sierra Madre di Karang Second Thomas.
Menteri Pertahanan saat itu, Orlando Mercado Sanchez, mengambil tindakan itu sebagai reaksi terhadap keputusan China pada tahun 1994 untuk mengambil kontrol dari Karang Mischief ,  yang  13 mil laut sebelah barat laut dari Second Thomas Shoal.
“Kami dipaksa, dan kami tidak punya pilihan lain selain mencari sarana yang kita dapat untuk mempertahankan kehadiran kami,” jelasnya. “Dan selama pengamatan kami, kami memutuskan bahwa yang terbaik yang bisa kami lakukan adalah menambatkan kapak ke shoal itu dan mempertahankan pasukan kami di sana. Mereka telah  di sana, selama ini.”
Manila mengklaim lokasi sengketa berada dalam zona ekonomi eksklusif 200-mil laut Filipiana.
China, mengacu wilayah Spratly sebagai Kepulauan Nansha, yang pertama kali ditemukan dan dijalankan kedaulatannya atas pulau-pulau itu oleh Kerajaan Tiongkok Kuno.
China bahkan menyatakan hak mereka atas pulau-pulau itu telah dicurangi dunia internasional, seperti Potsdam Proklamasi, yang mengatur wilayah Jepang pasca menyerah setelah menduduki sebagian besar wilayah di laut China selama Perang Dunia II. Pulau-pulau itu adalah bagian dari petak besar Laut China Selatan dan masuk ke dalam apa yang disebut Beijing sebagai “garis sembilan putus-putus,”  sebuah garis berbentuk U yang menandai klaim wilayah China atas kedaulatan mereka.

Satu detasemen marinir Filipina ditempatkan pada kapal berkarat Sierra Madre, untuk mencegah perambahan China.
Sebagian besar kapal mendekati Second Thomas Shoal datang dari Palawan, dari tenggara. Kami datang dari barat laut, dimana kapal patroli China tidak akan mengantisipasi, ujar kapten kami beralasan. Perahu kami mencoba menghindari mereka.
Dari kejauhan, Sierra Madre tampak seperti kapal besar lainnya. Hanya ketika Anda lebih dekat Anda menyadari sesuatu yang tidak beres.
Badan kapal yang menjulang terbakar oleh matahari di atas perairan yang biru berkilauan, layaknya bagian dari film untuk sekuel epik postapocalyptic seperti “Mad Max” atau “Waterworld.” Menara jembatan begitu berkarat dan seperti bisa runtuh setiap saat, sedangkan lambung kapal, penuh bopeng dengan besar, lubang berkarat.
marinir filipina
Seorang Marinir Filipina dengan tombak ikan darurat untuk makan malam berada di bayangan Sierra Madre.
Di sekitar perairan, aku melihat beberapa orang berenang dengan snorkel saat kami mendekat. Mereka adalah beberapa dari marinir Filipina yang sedang memancing dan ditempatkan di sini. Kedua kapal China yang awalnya mengejar kami, sekarang memantau dari luar shoal, hanya beberapa ratus meter jauhnya. Peristiwa ini seakan tidak nyata dan absurd.
Setelah mendaki di dek melalui tangga darurat yang mengkhawatirkan, kami disambut oleh Sang Komandan Letnan Earl Pama, Komandan. Marinir berusia 29 tahun ini telah berada di sini sejak 30 Maret. Seperti pulau-pulau lain di daerah ini, marinir ini dirotasi datang dan pergi setiap tiga bulan. Ini bukan penempatan yang mudah; Unit Marinir ini berhasil ke kapal Sierra Madre pada usaha kedua. Percobaan pertama, mereka diblokir oleh kapal penjaga pantai China.
Kapal China seperti hiu predator
Menjelang sore pada hari pertama kami di sana, tiga kapal China tiba di sekitar Sierra Madre. Dan kini Sierra Madre dikelilingi oleh lima kapal, yang perlahan-lahan mengitari kawasan seperti hiu pemangsa. Saat aku mengintip melalui teropong, saya melihat beberapa pelaut China sedang berada di pingggir kapal mengambil gambar menggunakan kamera lensa tele.
Seorang marinir mengamati mengamati perairan atol yang biru cerah dari dek Sierra Madre yang berkarat.
Seorang marinir mengamati mengamati perairan atol yang biru cerah dari dek Sierra Madre yang berkarat.
Saat matahari menghilang dari cakrawala dan cahaya memudar, saya diperkenalkan ke penduduk: kecoak besar dan tikus. “Saya memperkirakan ada 5-600 tikus dan jutaan kecoak,” ujar seorang marinir sambil tertawa.
Saya ditawari kabin  -basah, ruang yang penuh nyamuk lengkap dengan kasur kotor di tengah-  tapi dengan kehadiran sebagai tamu, mendorong saya untuk menggunakannya sebagai tempat  menyimpanan peralatan saya dan  saya memilih untuk  menghabiskan malam di atap perahu nelayan kami.
Marinir bertahan dalam kondisi sulit di sini.
Mereka menghadapi matahari yang tanpa ampun dengan suhu yang  membakar. Selama hujan atau angin topan, ruangan radio, adalah satu satunya kontak mereka dengan atasan di Palawan,  dan satu-satu ruangan di kapal yang tidak bocor. Para prajurit terputus dari dunia luar, untuk  sebagian besar waktu mereka.
“Hidup kita di sini kadang-kadang sulit karena kita jauh dari keluarga,” kata Hilbert Bigania, seorang sersan 30 tahun. “Kita tidak bisa berkomunikasi dengan mereka, dan kita berada di tengah laut. Itulah hidup kita sehari-hari di sini. Kita tidak bisa berbuat apa-apa.” Hal ini menjadi perjuangan untuk bertahan hidup.
Marinir mengklaim bahwa pada tahun 2012, kapal-kapal China menjadi lebih agresif dan mulai melecehkan kapal angkatan laut Filipina yang membawa pasukan untuk rotasi dan logistik. “Apa yang mereka lakukan adalah memblokir barang-barang yang akan disampaikan kapal kepada kami, sehingga kami tidak memiliki makanan untuk dimakan dan kita tidak memiliki persediaan, bahkan air,” kata Pama.
Khawatir terjadi konflik terbuka dengan China, angkatan laut Filipina mulai menggunakan airdrops atau kapal nelayan sipil untuk membawa persediaan. Pada hari kedua saya di Sierra Madre, dua pesawat kecil angkatan laut menjatuhkan dua kotak persediaan. Satu mendarat di kapal, yang kedua di dalam air. Pesawat-pesawat Filipina tampaknya dibayangi oleh pesawat lain – pesawat mata-mata China, ujar marinir mengklaim.
Detasemen marinir menghabiskan tiga bulan ditempatkan di Sierra Madre, dengan kondisi yang sangat sulit.
Detasemen marinir menghabiskan tiga bulan ditempatkan di Sierra Madre, dengan kondisi yang sangat sulit.
Bungkusan yang dijatuhkan Berisi persediaan sembako, minuman ringan, sandal jepit dan handuk. Tapi apa yang membuat Marinir bersorak adalah surat dari anak mereka serta kotak makanan cepat saji yang diisi ayam goreng, nasi dan kentang goreng. Itu adalah pesta langka, karena hanya ada satu atau dua dropping seperti ini selama setiap penempatan pasukan di sini.
Sebagian besar makanan mereka terdiri dari ikan yang mereka tangkap. Menggunakan senjata tombak buatan atau batang kayu, mereka mencari ikan dua kali sehari. Perairan di sekitar perahu memiliki kedalaman dangkal 5 kaki (1,5 meter) dan penuh dengan kehidupan laut. Para prajurit bergerak di sekitar shoal (karang) dengan perahu karet buatan dan menggunakan strip kayu dengan tali karet sebagai sirip untuk mendorong diri mereka di sekitar air. Tangkapan tersebut kemudian dikeringkan dan dipanggang di dek kapal.
Memancing juga membantu mereka untuk membunuh waktu; tidak banyak yang bisa dilakukan di kapal. Bahkan berjalan di geladak juga berbahaya. Kapal Sierra Madre sangat lapuk dan penuh dengan lubang. Ketika tidak memancing, marinir memantau kapal China yang membayangi mereka, membersihkan senjata, latihan Fisik menggunakan bagian logam dari kapal sebagai beban atau bersantai di tempat tidur gantung, atau mendengarkan musik pop Filipina.
Tapi sebagian besar waktu bagi mereka adalah permainan menunggu yang tak berujung, bertanya-tanya akankah kapal saingan teritorial mereka China, akan mengitari mereka dan melakukan pergerakan.
China tidak memiliki alasan untuk menyerang shoal/ karang. China telah menjadi semakin tegas dalam klaim teritorial mereka di Laut China Selatan dalam beberapa tahun terakhir, tetapi mereka tampaknya tidak terburu-buru. Yang mereka butuhkan adalah kesabaran – itu hanya masalah waktu sebelum kapal Sierra Madre rusak dan orang di dalamnya harus pergi meninggalkan. Kapal-kapal China akan dapat bergerak ke shoal tanpa harus mengeluarkan tembakan.
Awal tahun ini, Filipina mengajukan kasus ke PBB atas perilaku China di Laut China Selatan, termasuk pengepungan Shoal Second Thomas. China mengatakan tidak akan menerima arbitrase internasional, dan mengatakan satu-satunya cara untuk menyelesaikan sengketa tersebut melalui negosiasi bilateral.
“Terlepas dari bagaimana cara Filipina mengajukan paket gugatannya, penyebab langsung dari sengketa antara China dan Filipina adalah pendudukan ilegal Filipina di bagian pulau-pulau di Laut China Selatan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei dalam sebuah pernyataan bulan Maret lalu.
Pejabat pemerintah Filipna yang sempat saya temui di Manila mengatakan jika kasus itu dibahas di PBB, yang diharapkan awal tahun depan, dan bertentangan dengan China, maka keputusannya tidak akan banyak berubah. Tidak ada mekanisme untuk menegakkan putusan – China punya hak Veto di PBB. Kebuntuan antara kedua negara kemungkinan akan terus selama bertahun-tahun.
“Kami akan menyerahkan nyawa kita’
Selama malam kedua dan pagi terakhir di perahu, saya bergabung dengan Letnan Pama saat ia duduk sendirian di geladak meminum Gatorade – courtesy dari airdrop sebelumnya – menatap matahari terbenam yang indah. Sebuah kapal China berlayar hanya beberapa ratus meter jauhnya. Aku bertanya apakah dia pikir China akan pindah dari posisi mereka.
“Jika China mencoba masuk ke sini, kami akan mempertahankannya,” jawabnya tanpa ragu-ragu. “Kami akan menggunakan pelatihan kami untuk mempertahankan kapal. Kami akan menyerahkan nyawa kami untuk mempertahankan kapal ini.”
Kami meninggalkan kapal Sierra Madre segera setelah pukul 5 pagi di hari berikutnya. Saat itu kapal-kapal China tidak terlihat bergerak. (CNN).

JKGR

Rudal Baru China Bisa Melesat Sampai Amerika

Rudal DF-41 bisa membawa 10 hulu ledak nuklir.

 
Ilustrasi  
 
  VIVAnews - Pemerintah China mengungkapkan teknologi baru rudal balistik antarbenua yang selama ini dirahasiakan. Rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir ini adalah generasi terbaru yang bisa melesat hingga ke kota-kota di Amerika Serikat.

Hal ini disampaikan di situs pusat pengawasan lingkungan China di Shaanxi pada laman Global Times, dikutip Channel News Asia, Jumat 1 Agustus 2014. Disebutkan bahwa fasilitas militer di kota itu tengah mengembangkan rudal Dongfeng-41 (DF-41).

Rudal jenis ini selama ini telah diantisipasi kehadirannya oleh para pengamat Barat. Menurut laporan situs Jane's Strategic Weapon Systems, DF-41 adalah salah satu rudal dengan jarak terjauh di dunia. Rudal ini mampu membawa 10 hulu ledak nuklir dan mencapai jarak 12.000-14.000 kilometer, hingga ke daratan Amerika.

Perihal rudal ini sempat disinggung bulan lalu dalam laporan tahunan militer dan keamanan AS soal China. Dalam laporan itu dikatakan bahwa China tengah melakukan program modernisasi militer yang komprehensif untuk jangka panjang.

Keberadaan rudal ini tidak pernah diumumkan sebelumnya karena dirahasiakan. Situs pemerintah yang mengumumkan DF-41 juta juga telah menghapus pemberitaannya. Januari lalu, Kementerian Pertahanan China menegaskan ujicoba rudal hipersonik mereka bukan untuk "mengincar negara atau mencapai target tertentu."

AS mengawasi dengan lekat perkembangan militer China menyusul perang urat syaraf kedua negara terkait Laut China Selatan dan peretasan siber. China meningkatkan anggaran pertahanan mereka hingga dua digit dalam beberapa tahun terakhir, terbesar setelah AS.

Rudal jarak jauh tercanggih yang sebelumnya dimiliki China adalah DF-54 yang bisa membawa hulu ledak nuklir tunggal. Rudal yang bisa mencapai jarak 12.000 km ini diuji coba pertama kali tahun 1971. Namun kekurangannya, rudal ini harus diisi bahan bakar sekitar dua jam sebelum penembakannya, menjadikannya senjata yang kurang efektif di saat darurat.(ita)

Alutsista Kini, Eranya F-16 C/D 52ID

DINAS PENERANGAN TNI ANGKATAN UDARA Tiga jet tempur F-16 milik TNI Angkatan Udara bersiap-siap lepas landas di Pangkalan Udara Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) Butterworth Malaysia, Rabu (12/11), dalam latihan bersama Elang Malindo Ke-23. Selain F-16, Indonesia juga melibatkan pesawat Hawk 109/209, CN-235, dan helikopter Super Puma SA-330. Pesawat yang dilibatkan TNI AU semuanya delapan unit. Adapun TUDM mengerahkan pesawat jenis F/A 18D, Hawk 108/208, CN-235, dan helikopter Nuri (SK 61A-4). Latihan bersama ini berlangsung hingga Rabu mendatang.


"Threats Never Stop Evolving. Neither Does the F-16. (Ancaman tak pernah berhenti berkembang. Demikian juga F-16.)" -- Lockheed Martin, pembuat jet tempur F-16
- Setelah menempuh perjalanan panjang, juga setelah lewatnya pro-kontra pengadaannya empat tahun silam, jet tempur F-16 yang didapuk dengan seri F-16 C/D 52ID TNI Angkatan Udara ini pada Jumat (25/7/2014) lalu tiba di Tanah Air, tepatnya di Pangkalan Udara Iswahyudi, Madiun (Kompas, 26/7/2014). Tiga dari 24 pesawat yang dipesan terbang dari Guam selama 5 jam 16 menit dengan pengisian bahan bakar di udara oleh tanker KC-10 dari Pangkalan AU Yokota di Jepang.

Penerbangan yang diberi kode Viper Flight ini, seperti disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto dalam siaran pers, dipimpin oleh Kolonel Howard Purcell dengan pesawat bernomor ekor TS-1625, diikuti oleh Mayor Collin Coatney dan Letkol Firman Dwi Cahyono (TS-1620), serta Letkol Erick Houston dan Mayor Anjar Legowo (TS-1623). Setiba di Lanud Iswahyudi, para awak F-16 mutakhir ini disambut oleh Panglima Komando Operasi AU II Marsekal Muda Abdul Muis, didampingi Komandan Lanud Iswahyudi Marsekal Pertama Donny Ermawan dan Kepala Proyek "Peace Bima Sena II", yang menaungi pengadaan F-16 baru ini, yakni Kolonel Tek Amrullah Asnawi.

Kepala Staf TNI AU Marsekal IB Putu Dunia, dalam menyambut kedatangan F-16 C/D 52ID, mengatakan, proyek "Peace Bima Sena II" merupakan bagian dari pembangunan Kebutuhan Pokok Minimal (MEF, Minimum Essential Force).

Bersama dengan 10 unit F-16 A/B yang sudah diperoleh Indonesia pada 1989, ke-24 F-16 baru diproyeksikan menjadi kekuatan utama Skuadron Udara 3 Lanud Iswahyudi, Madiun, dan Skuadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin, Pekanbaru.

Jet-jet F-16 diharapkan dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan kekuatan udara (air power) RI untuk menegakkan kedaulatan nasional. Pesawat tempur ini juga diharapkan bisa menjadi tulang punggung operasi pertahanan udara. Selain itu, juga sebagai penjamin keunggulan udara komando gabungan TNI dalam penyelenggaraan operasi darat, laut, ataupun udara.

Penguatan Blok 25

F-16 C/D 52ID yang diterima TNI AU berdasarkan kontrak senilai hampir 700 juta dollar (sekitar Rp 8 triliun), yang kesepakatannya ditandatangani pada Januari 2013, masih akan datang lagi secara bertahap hingga genap 24 pada minggu kedua Oktober 2015 (Kementerian Pertahanan).

Ditinjau dari evolusi F-16, tipe yang diterima Indonesia bukan dari tipe yang paling mutakhir. Tipe paling mutakhir F-16 E/F dimiliki oleh Uni Emirat Arab, yakni dari Blok 60, yang tergolong pesawat tempur generasi 4,5, sementara F-16 yang membentuk kekuatan udara AS dan sejumlah AU dunia lain dari Blok 50/52+ (Defense Industry Daily, 26/1/2014).

F-16 C/D 52ID sebenarnya berasal dari Blok 25 yang sudah tidak digunakan lagi di AS. Dalam proses upgrading dan refurbishment (peremajaan), F-16 Blok 25 ini dibongkar total di Ogden Air Logistics Center di Pangkalan AU Hill, Utah. Rangka pesawat diganti dan diperkuat, kokpit diperbarui, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang. Semua sistem lama diperbarui dan mission computer yang menjadi otak pesawat ditambahkan. Tujuannya agar kemampuan jet meningkat setara dengan Blok 50/52.

Harapan itu didasarkan pada fakta bahwa yang jadi pusat pemutakhiran adalah pemasangan komputer misi MMC-7000A yang juga merupakan standar pada Blok 52+. Ada juga peningkatan kemampuan radar AN/APG-68. Selain itu, juga ada pemasangan Improved Modem Data Link untuk komunikasi data serta pemasangan Embedded GPS/INS yang menggabungkan fungsi GPS dan INS untuk penembakan bom JDAM. Jet baru TNI AU ini juga dilengkapi peralatan perang elektronik maju AN/ALQ-213 dan peralatan lain, seperti penerima peringatan radar dan set pelontar penangkalan (countermeasures) seperti chaff/flare anti radar/anti rudal.

Untuk mesin, F-16 C/D 52ID yang berbobot kotor maksimum 37.500 lbs menggunakan mesin Prat & Whitney F100-PW-220/E dengan daya dorong 24.000 lbs sehingga rasio dorongan terhadap berat (thrust-to-weight, T/W) menjadi 0,64. Bandingkan dengan Blok 52 dengan berat kotor maksimum 52.000 lbs dan ditenagai mesin F100-PW-229 dengan daya dorong 29.000 lbs. Di sini rasio T/W hanya 0,56, lebih kecil dibandingkan dengan F-16 C/D 52ID.

"Dalam close combat (pertempuran jarak dekat), F-16 TNI AU dengan T/W lebih besar memiliki kelincahan lebih baik daripada F-16 Blok 52," tulis Kolonel Agung "Sharky" Sasongkojati di Angkasa (Juli, 2014).

Kelebihan Blok 52, tambah Agung, adalah karena mesin lebih besar, ia bisa mengangkut senjata lebih berat. Karena bisa dipasang tangki bahan bakar ekstra (conformal) di punggung yang mampu mengangkut 600 galon, Blok 52 bisa terbang lebih jauh.

Di bagian senjata, selain rudal standar untuk pertempuran udara jarak dekat AIM-9 Sidewinder L/M/X, ia juga bisa dilengkapi rudal udara-ke-udara jarak sedang AMRAAM AIM-120 untuk memburu sasaran di luar pandangan mata (beyond visual range). Sementara untuk sasaran permukaan, F-16 baru dilengkapi dengan kanon 20 mm, bom MK 81/82/83/84, bom berpemandu laser Paveway, bom penghancur landasan Durandal, rudal anti tank Maverick AGM-65, rudal anti kapal Harpoon AGM-84, serta rudal anti radar HARM AGM-88.

Empat dekade sukses

Jika kini sudah 4.500 jet F-16 dibuat dan menjadi armada tempur 28 negara, kisah sukses jet yang dijuluki "Fighting Falcon" ini dimulai pada 2 Januari 1974. Saat itu, prototipe (purwarupa) F-16 yang bercat merah, putih, dan biru lepas landas dari Pangkalan AU Edwards di California untuk penerbangan udara resmi. Ini karena dua pekan sebelumnya, saat menguji di landasan, pilot penguji Phil Oestricher terpaksa harus mengudarakan pesawat setelah tiruan Sidewinder yang dipasang di ujung sayap nyaris menyentuh landasan.

Setelah itu, YF-16 yang kala itu masih dibuat General Dynamics (GD) berhasil memenangi kontes AU AS yang membutuhkan pesawat tempur ringan (Lightweight Fighter, LWF). Yang dikalahkan adalah YF-17 Cobra, yang kemudian bermetamorfosis menjadi F/A-18 Hornet yang dibuat Northrop (Show News, Farnborough, 15/7/2014, Lockheed Martin).

Setelah menang di AS dan kontrak diberikan untuk membuat F-16A (yang berkursi satu) dan F-16 B (berkursi dua) Januari 1975, pada Juni tahun itu pula Belgia, Belanda, Denmark, dan Norwegia juga memilih F-16. Mereka memesan 348 jet yang dibuat oleh Fokker di Belanda dan SABCA di Belgia berdasarkan kit yang diberikan oleh GD.

Pada Juni itu pula, purwarupa YF-16 kedua melakukan debut di Eropa ketika pilot penguji utama, Neil Anderson, menampilkan demo udara spektakuler di Paris Air Show, membuat negara-negara Eropa semakin jatuh hati pada pesawat tempur baru ini.

Kini, F-16 yang sudah punya 138 konfigurasi masih terus berevolusi menuju tipe lebih mutakhir, yakni F-16 Viper.

Kompas 

Friday 1 August 2014

Inovasi Drone Baru 2014

 
image
Tim Rapid Composite butuh waktu satu bulan untuk merancang, mengembangkan, membangun dan menerbangkan ‘perahu terbang’ pesawat rotor unik ini. Kemampuan pesawat tak berawak ini tak kalah mengesankan. Didorong oleh tiga motor listrik yang kuat, dan tahan air (IP65) operasionalnya hanya dilakukan oleh satu orang. Persiapan pra-penerbangan hanya memakan waktu beberapa detik tanpa memerlukan perakitan. Drone ini dapat membawa berbagai muatan, internal dan eksternal; ada pula yang terpasang menggunakan Picatinny rel standar. Drone ini dapat membawa beban hingga 20 pound pada misi 30 menit, dan tim ini bisa cepat membuatnya, Angkatan Laut AS mempertimbangkan untuk menggunakan robot terbang ini.
image
NRL perenang terbang (flying swimmer)(Flimmer) adalah penggabungan karakteristik kendaraan bawah laut tak berawak dengan kendaraan udara yang meluncur (gliding). Platform khusus ini dirancang untuk menguji transisi antara penerbangan (free flight) oleh kontrol aerodinamis konvensional dengan kemampuan berenang di bawah air, yang bergerak memanfaatkan tenaga sirip. Kemampuan terbang ini memungkinkan angkatan laut untuk secara cepat menyebarkan muatan dari jarak jauh, ke wilayah laut yang sulit dan dipenuhi tumbuhan, di mana gerakan bawah air akan menjadi lambat atau sulit. Teknologi ini akan cocok untuk operasi di sungai atau lingkungan bakau, menghadirkan tantangan yang signifikan untuk teknik penempatan/deployment konvensional.
image
Stop Rotor UAV, diuji oleh Naval Research Laboratory untuk mengevaluasi platform potensial yang dengan cepat bisa menyebarkan umpan torpedo (decoy) sebagai bagian dari pertahanan anti-kapal selam armada permukaan. Drone lepas landas secara vertikal dari dek, lalu transisi untuk meneruskan penerbangan yang didukung oleh rotor ekor, dengan menghentikan rotor dan membalik satu baling-baling untuk membentuk sayap. Proses lengkap hanya membutuhkan waktu satu detik. Sampai saat ini drone ini telah diuji dalam penerbangan mode helikopter, dan transisi rotor didemonstrasikan di lapangan.
image
UAS eksperimental bersayap salip dan bertenaga matahari / Cruciform-winged experimental fuel-cell UAS (XFC UAS diluncurkan dari tabung simulasi kapal selam pada Desember 2013, sebagai bagian dari tes oleh laboratorium Naval Research (NRL) menunjukkan kelayakannya untuk menempatkan UAV ini pada misi pengintaian dari kapal selam.
image
Penampakan lain dari XFC UAV.
image
Ketika dilipat, UAV XFC disimpan dalam wadah yang cocok dengan penyimpanan tabung torpedo.

JKGR

BNPT: Pendukung ISIS Terancam Hukuman

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai.

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai mengatakan, warga negara Indonesia yang memberikan dukungan terhadap kelompok bersenjata yang tergabung dalam Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) terancam hukuman.
"Di antaranya Pasal 23 huruf (f) Undang-Undang No 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI. Dalam pasal itu disebutkan, WNI akan kehilangan kewarganegaraannya jika secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut. Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS), kan, bagian dari negara asing," ujar Ansyaad, Kamis (31/7/2014) di Jakarta.
Ansyaad menambahkan, selain UU Kewarganegaraan RI, juga Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). "Namun, kami masih mempelajari," katanya.
Menurut Ansyaad, kelompok radikal dan terorisme, termasuk NIIS, tetap menjadi ancaman serius di Indonesia. "Kelompok radikal di Indonesia sangat potensial direkrut oleh jaringan NIIS," ujarnya.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), lanjut Ansyaad, memperkirakan 30-an WNI dari sejumlah daerah masuk ke Suriah atau Irak dan bergabung dengan kelompok serta mendukung NIIS. Mereka di antaranya dari Jakarta, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Timur.
Terkait penegakan hukum atas kelompok radikal dan terorisme di Indonesia, menurut dia, UU Terorisme harus terus diperkuat. Untuk itu, diperlukan perubahan UU Terorisme yang dilakukan pemerintah bersama DPR. Di antaranya, penguatan dengan memberikan sanksi terhadap segala upaya awal aksi terorisme, seperti menebar kebencian terhadap NKRI dan Pancasila.
"Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap ancaman dan bahaya terorisme juga harus terus ditumbuhkan lewat tokoh-tokoh agama," ujarnya.
Polri terus memonitor
Sementara itu, Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Sutarman mengatakan, aparat Polri terus memonitor kelompok garis keras di Indonesia yang memiliki jaringan dengan NIIS.
Terkait dengan sejumlah WNI yang mendukung NIIS, Polri masih terus mempelajari sejumlah pasal perundang-undangan yang bisa menjeratnya.
"Selain terus memonitor, tim Polri juga masih mempelajari kaitan ketentuan pasal-pasal tersebut," ujarnya.
Sutarman memperkirakan, setidaknya ada sekitar puluhan orang Indonesia yang masuk ke Suriah dan bergabung dengan kelompok NIIS. "Mereka masuk ke sana bisa dari negara-negara Timur Tengah, seperti Yaman, Afganistan, Sudan, termasuk negara tetangga kita," katanya tanpa merinci negara dimaksud.
Menurut Sutarman, terkait kemungkinan adanya unsur pelanggaran hukum, Polri akan menindaknya jika memang terindikasi dan terbukti melanggar. "Kalau ada unsur-unsur (hukum) yang dilanggar, pasti akan ditindak," ujar Sutarman. (FER)

Kompas 

Gencatan Senjata Tiga Hari Dimulai di Gaza



 Sejumlah aktivis berunjuk rasa di New York,Kamis (31/7), menentang aksi pemboman Israel ke wilayah pemukiman penduduk sipil di Jalur Gaza.
Sejumlah aktivis berunjuk rasa di New York,Kamis (31/7), menentang aksi pemboman Israel ke wilayah pemukiman penduduk sipil di Jalur Gaza.

GAZA -- Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata selama tiga hari yang dimulai, Jumat (1/8) dini hari. Selain gencatan senjata, di hari yang sama solusi jangka panjang dari konflik yang terjadi di Gaza akan segera dibicarakan di Kairo.

Gencatan senjata yang telah disepakati kedua belah pihak ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry dan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-Moon. Menurut mereka, gencatan senjata merupakan upaya yang paling baik yang dapat dilakukan saat ini, untuk menekan jumlah korban sipil di Jalur Gaza.

"Gencatan senjata adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan mengingat kita semua harus memberikan hak-hak hidup para warga sipil tak berdosa di Gaza," ujar pernyataan yang dikeluarkan Kerry, saat berada di New Delhi, India, dilansir Reuters, Jumat (1/8).

Setelah gencatan senjata dimulai pukul 1 dini hari waktu Gaza, ratusan warga mulai aktivitas di sepanjang jalan-jalan kota. Banyak dari mereka berjalan kembali menuju rumah, yang selama ini ditinggalkan akibat kondisi tidak aman. Sementara itu, di waktu yang sama di Israel, sirine penanda datangnya roket tidak berbunyi sama sekali.

Salah seorang warga Gaza mengatakan, ia berharap gencatan senjata antara Israel dan Hamas dapat berlangsung secara permanen. Selama hampir empat minggu Israel meluncurkan serangan intensif di Jalur Gaza, sedikitnya 1.459 warga Palestina tewas dan 7.000 terluka. Sebagian besar korban adalah warga sipil, yang didominasi oleh wanita dan anak-anak.

"Kami akan kembali ke rumah kami di Beit Lahiya. Semoga gencatan senjata ini dapat berlangsung selamanya dan kami tidak lagi harus hidup dalam ketakutan," ujar Asharaf zayed (38), seorang warga Gaza, yang juga menjadi ayah dari empat orang anak.
 
 

Lima anggota OPM tewas di Lanny Jaya

Jayapura  - Lima anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) tewas dalam baku tembak dengan TNI di Distrik Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, Jumat pagi sekitar pukul 11.00 WIT.

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua ketika dikonfirmasi wartawan via telepon seluler Jumat siang membenarkan peristiwa itu.

"Memang benar ada penembakan di Lanny Jaya. Lima OPM tewas ditembak dan dua anggota kami terserempet peluru," katanya.








ANTARA News

Dari Genosida Hingga Kawin Paksa

Dua bekas pemimpin Khmer Merah menjalani sidang kedua dalam pengadilan yang didukung PBB di Kamboja, dan menghadapi sejumlah dakwaan termasuk genosida orang Vietnam dan etnik Muslim, kawin paksa dan pemerkosaan.
Kasus rumit atas dua tokoh rezim yang hingga kini masih hidup itu dipecah dalam sejumlah pengadilan-pengadilan kecil, yang awalnya difokuskan pada kasus pemindahan paksa rakyat ke kamp-kamp kerja paksa di desa serta sejumlah kejahatan melawan kemanusiaan.
Pengadilan pertama atas “Kakak Nomor Dua” Nuon Chea, 88, dan bekas kepala pemerintahan Khieu Samphan, 83, telah digelar sejak tahun lalu, dengan vonis – kemungkinan penjara – akan diumumkan pada 7 Agustus.
Pada sesi pembukaan pengadilan kedu, hakim Nil Nonn membacakan tuduhan atas kedua terdakwa, termasuk diantaranya melakukan genosida serta kejahatan kemanusiaan lainnya, dalam pengadilan yang disaksikan langsung lebih dari 300 orang.
Nuon Chea tidak hadir karena alasan kesehatan, sementara Khieu Samphan duduk di pengadilan di samping tim pengacaranya. Kedua tokoh Khmer Merah itu menolak semua dakwaan.
Anne Heindel, penasihat hukum Documentation Center of Cambodia yang melakukan riset mengenai sejarah berdarah negeri itu, mengatakan pengadilan kedua ini ”sangat penting bagi para korban selamat atau penyintas.”
“Subyek persidangan pertama cukup terbatas, mendiskusikan hanya peristiwa-peristiwa kecil yang terjadi ketika atau sesaat setelag Khmer Merah mengambil kekuasaan.
“(Pengadilan baru ini) focus pada beberapa kejahatan yang terjadi setelah Khmer Merah bercokol dan melaksanakan rencana lama untuk mengubah masyarakat Kamboja, yang hingga kini tak satupun dianggap bertanggungjawab,” kata dia.
Pembunuhan massal saat itu diperkirakan menewaskan 100.000 hingga 500.000 etnik Muslim Cina, Cham, dan 20.000 orang Vietnam yang menjadi dasar tuduhan genosida atas Nuon Chea dan Khieu Samphan.
Sebelum dakwaan-dakwaan ini didaftarkan, perlakuan terhadap kelompok minoritas Muslim dan komunitas Vietnam jarang didiskusikan.
Kob Tiyum, penyintas berumur 65 tahun dari suku Chum yang selamat dari rezim Khmer Merah 1975-1979 , mengatakan pengadilan itu akan “menjadi pengakuan atas penderitaan kami”.
Ia kehilangan dua anak, ayahnya serta dua saudara laki-lakinya yang mati kelapan di kamp kerja paksa.
“Khmer Merah membunuh Chams karena mereka ingin menghilangkan ras itu. Mereka tidak memperbolehkan kami bicara bahasa Cham atau berdoa,“ kata dia setelah menghadiri sidang.
Kawin Paksa
Nuon Chea dan Khieu Samphan juga menghadapi rangkaian dakwaan telah menyebabkan kematian hingga dua juta orang akibat kelaparan, kelebihan beban kerja atau eksekusi selama rezim berkuasa.
Sebagian besar yang tewas tidak dimasukkan ke dalam dakwaan genosisa, yang didefinisikan PBB sebagai “tindakan dengan maksud untuk menghancurkan, secara keseluruhan atau sebagian, sebuah bangsa, etnik, rasial atau kelompok agama“.
“Pengadilan ini sangat penting bagi saya sebagai korban yang kehilangan kedua orang tua di Tuol Sleng," kata penyintas bernama Norng Chan Phal, 45, merujuk pada penjara yang disebut juga S-21, yang terkenal sebagai tempat penyiksaan paling brutal.
“Para kriminal yang melakukan genosida dan membunuh rakyat mereka sendiri harus dihukum serius.“
Dipimpin oleh ”Kakak Nomor Satu” Pol Pot, Khmer Merah berencana mengubah masyarakat Kamboja menjadi masyarakat sosialis petani. Utopia ini antara lain dijalankan dengan membunuh orang terpelajar yang tinggal di perkotaan, atau memaksa mereka pindah menjalani kerja paksa ke desa mengolah pertanian.
Persidangan baru ini juga akan menjadi ajang keadilan bagi ribuan suami dan istri yang dipaksa kawin, yang seringkali dilakukan melalui perayaan massal, sebagai bagian dari metode Khmer Merah untuk menambah populasi angkatan kerja. Tuduhan pemerkosaan itu merujuk kepada pemerkosaan lewat perkawinan paksa.
ab/rn (afp,ap,rtr)

DW

Pengamat Israel: Hamas Menang, Itulah Faktanya

Hamas
Hamas

TEL AVIV -- Seorang pengamat militer Zionis di koran Maarev, Ben Kasbet, menyerukan pemerintah Benjamin Netanyahu untuk segera mengakui kemenangan Hamas. Ini sangat penting menyusul kemenangan demi kemenangan Hamas dalam pertempuran selama 24 hari terakhir ini.
''Inilah kebenaran. Pemerintah Netanyahu dan Israel berada pada posisi yang sangat sulit beberapa hari ke depan,'' kata Kasbet pada surat kabar Maarev seperti dikutip Infopalestina.

Kasbet mengatakan serbuan Israel mendapat perlawanan signifikan. Gempuran demi gempuran menghantam Israel. ''Israel lari dari kondisi buruk kepada situasi yang lebih buruk lagi,'' katanya.
Sejak sebulan lalu, Israel tidak bisa memberikan kejutan. Bahkan, serangan demi serangan semakin menunjukkan keterpurukan Israel dan menjadikan negara tersebut semakin bobrok.
Oleh karena itu, kata Kasbet, Netanyahu harus mengakui kesalahannya telah melakukan agresi tanpa bisa memberikan solusi atau alternatifnya.

''Jika Israel tidak bisa membendung Hamas, maka inilah akhir dari Israel. Ia juga tidak akan bisa membendung Iran maupun Hizbullah di utara dan akan tampaklah kelemahan Zionis. Ia harus membayar mahal atas kenyataan ini,'' katanya.

Pengamat Zionis kemudian mengakhiri tulisanya,''kita jangan menipu diri sendiri. Jika kita tak punya kemampuan untuk menggempur Hamas hari ini, maka ke depan akan lebih sulit lagi dan akan jauh lebih berat lagi.''

REPUBLIKA

Hampir 100 Orang Tewas di Xinjiang

Bentrokan di wilayah Xinjiang, Cina, yang penduduknya mayoritas Muslim Uighur, mengakibatkan hampir 100 orang tewas dan terluka, menambah panjang daftar kekerasan di wilayah bergolak itu.
Media milik pemerintah Cina melaporkan bahwa puluhan warga sipil dan penyerang tewas dan terluka dalam apa yang mereka gambarkan sebagai sebuah ”serangan teroris” di wilayah itu, sambil mengatakan sebuah kelompok bersenjata pisau dan kampak menyerang sebuah pos polisi dan kantor pemerintah, sebelum mereka bergerak ke kota.
“Petugas polisi di lokasi menembak mati puluhan anggota gerombolan,” kata kantor berita resmi milik pemerintah Xinhua terkait kekerasan, yang disebut terjadi pada Senin pagi lalu.
Xinhua tidak memberi penjelasan rinci mengenai korban, dan informasi di Xinjiang sering sulit diverifikasi secara independen.
Namun Dilxat Raxit, juru bicara Kongres Uighur Dunia, sebuah kelompok yang tinggal di pengasingan, mengatakan jumlah korban naik secara signifikan.
Mengutip sumber warga lokal Uighur, ia mengatakan melalui surat elektronik: ”Hampir 100 orang tewas dan terluka dalam bentrokan.”
Kekerasan terjadi, ia menambahkan, ketika ”Rakyat Uighur bangkit melawan kebijakan ekstrim dari pemerintah Cina yang berkuasa dan itu dihadapi dengan represi bersenjata yang mengakibatkan korban tewas dan terluka pada kedua pihak”.
Raxit sebelumnya mengatakan lebih dari 20 orang Uighur tewas dan 10 lainnya terluka, sementara 13 personil keamanan Cina bersenjata terbunuh atau terluka dan sekitar 67 orang ditangkap.
Kekerasan itu terjadi di desa Shache atau Yarkant di pojok gurun pasir Taklamakan di bagian wilayah barat yang luas.
Menurut Xinhua, peristiwa itu ”terorganisir dan direncanakan“.
Beijing selalu menyalahkan kelomnpok separatis Xinjiang sebagai pihak yang melakukan serangan teror yang skalanya belakangan semakin berkembang dan menyebar di wilayah bergolak yang kaya sumber daya alam itu.
Diantara insiden mengejutkan adalah serangan atas sebuah pasar di ibukota Xinjiang, Urumqi pada Mei lalu yang menewaskan 39 orang, dan merajalelanya serangan bersenjatakan pisau di sebuah stasiun kereta di Kunming pada bulan Maret yang menewaskan 29 orang.
Kelompok hak asasi manusia menuduh pemerintah Cina melakukan reperesi kultural dan agama yang mengakibatkan rantai kekerasan di Xinjiang. Sementara Beijing menuduh, para ekstimis di Uighur terpengaruh oleh kelompok Islam radikal dari luar.

DW

Surat Terbuka Presiden SBY Kepada Pemimpin Dunia Tentang Krisis Gaza

gaza 

NAMA saya Susilo Bambang Yudhoyono. Saya seorang muslim yang mencintai keadilan, dan yang sekaligus mencintai kedamaian, kemanusiaan dan demokrasi. Hampir sepuluh tahun ini saya memimpin Indonesia, dan beberapa bulan mendatang saya akan mengakhiri tugas saya sebagai Presiden Republik Indonesia.
Kemarin, setelah pagi harinya bersama rakyat Indonesia merayakan ldul Fitri dengan tenang dan damai, sebuah hari keagamaan yang agung bagi umat Islam, sepanjang malam saya tidak bisa memejamkan mata saya. Melalui tayangan televisi nasional dan internasional, hampir setiap menit, saya menyaksikan jatuhnya korban jiwa di Gaza akibat kekerasan dan aksi-aksi militer yang tengah berkecamuk. Hampir semua yang tewas dan yang Iuka-Iuka adalah mereka yang tidak berdosa, tidak berdaya dan tidak bisa menyelamatkan diri dari desingan peluru dan bom-bom maut pencabut nyawa.
Isak tangis ibu-ibu yang kehilangan putra-putrinya, serta jeritan anak-anak yang tiba-tiba kehilangan orang tuanya, sungguh menusuk relung hati saya yang paling dalam. Saya yakin, siapapun dan bangsa mana pun hampir pasti akan mengalami kesedihan dan kepiluan yang sama menyaksikan tragedi kemanusiaan yang tak terperikan itu.
Sebagai seorang Presiden yang saat ini tengah memimpin sebuah negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia, tentu saya tidak hanya bersedih dan marah.
sby-tengah
Hingga saat ini saya juga aktif melaksanakan diplomasi beserta para menteri dan diplomat Indonesia, termasuk dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, tetapi situasi yang ada di Gaza kenyataannya bertambah buruk. Oleh karena itu, dari Jakarta, saya harus meneriakkan seruan moral kepada seluruh bangsa di dunia, utamanya para pemimpin dunia, dan utamanya lagi kepada pemimpin Israel dan Hamas, untuk segera menghentikan kekerasan dan tragedi di kawasan itu. Dengan seruan ini saya berharap para pemimpin dunia segera mengambil tanggung jawab bersama dan benar-benar bisa melakukan atau “memaksakan” gencatan senjata dan mengakhiri operasi-operasi militer yang nampaknya makin tidak pandang bulu.
Gencatan senjata itu mesti dilaksanakan sekarang. Bukan besok, apalagi lusa. Dengan gencatan senjata, berarti serangan Israel melalui udara, laut dan darat harus segera dihentikan. Demikian pula tembakan-tembakan roket dari pihak Hamas mesti diakhiri, agar aksi balas membalas atau siklus kekerasan tidak terus berlanjut. Tindakan para pemimpin politik dan militer untuk melanjutkan operasi-operasi militer saat ini hanya akan makin menambah jatuhnya korban jiwa, termasuk anak-anak, kaum perempuan dan golongan lanjut usia.
lni semua sudah menabrak hukum, moral dan etika perang, yang harus dijunjung tinggi di sebuah dunia yang beradab.
Meskipun saya seorang muslim, saya tidak melihat masalah ini dari segi agama. Saya tidak mengaitkan pikiran dan seruan saya ini dengan Islam, Yahudi, Kristen, Katolik dan agama atau keyakinan apa pun. lsu yang kita hadapi ini adalah isu tentang kemanusiaan, moralitas, hukum dan etika perang, serta tindakan dari pihak mana pun yang telah melebihi kepatutannya. Tragedi kemanusiaan dan penderitaan manusia yang tak terperikan ini juga berkaitan dengan rasa tanggung jawab dari para pemimpin, yang baik langsung maupun tidak langsung telah membuat tragedi kemanusiaan ini terus berlangsung.
Terus terang, Indonesia secara konsisten dan tegas mendukung kemerdekaan bangsa Palestina. Dunia harus benar-benar memberikan kepastian bagi terbentuknya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, serta diakui oleh masyarakat dunia. Juga Palestina merdeka yang hidup berdampingan secara damai dengan Israel, dan juga dengan negara-negara tetangganya. Konsep “dua negara dalam kawasan yang damai” adalah konsep yang saya pandang dan yakini sebagai konsep yang realistis dan bisa diwujudkan.
Dengan tontonan dan contoh buruk tentang konflik, perang dan kekerasan sebagaimana yang kita saksikan saat ini, atau juga di tahun-tahun sebelumnya, maka anak-anak bangsa mana pun, termasuk anak-anak muda kita, bagai diajarkan ya begitulah kehidupan di dunia yang mesti dijalankan. Padahal, selama hampir sepuluh tahun ini saya mengajak bangsa Indonesia, termasuk umat Islam Indonesia, untuk senantiasa mencintai perdamaian, persaudaraan, toleransi dan kerukunan. Saya juga berjuang dengan gigih untuk memerangi radikalisme, ekstrimisme dan terorisme di bumi Indonesia. Saya juga aktif menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam forum dialog antar agama dan peradabannya baik di Indonesia maupun di berbagai forum internasional.
Saya juga memelopori dan memimpin penyelesaian berbagai konflik di Indonesia secara damai dan demokratis, termasuk konflik di Aceh dan Papua, konflik komunal antar dan intra agama, serta konflik kepentingan dengan negara lain termasuk sengketa perbatasan dengan negara-negara tetangga. Saya juga berupaya sekuat tenaga untuk menjaga dan mempertahankan garis Islam Indonesia yang moderat, rukun dan toleran, di tengah pengaruh global yang sering menyebarluaskan radikalisme, ekstrimisme dan terorisme. Saya menyadari bahwa semua itu tidak bisa “to be taken for granted”, melainkan harus terus kita jaga dan upayakan perwujudannya.
Pendek kata saya berupaya sekuat tenaga untuk mengajak bangsa Indonesia agar mencintai perdamaian, menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan kemanusiaan, serta tolerans dan bisa membangun persahabatan dan kemitraan dengan bangsa lain. ltulah konon katanya nilai-nilai universal yang diajarkan oleh orang-orang bijak di dunia.
Apa yang terjadi di Gaza dan tempat lain di Timur Tengah atau Afrika Utara dewasa ini, dikaitkan dengan misi dan tantangan yang saya hadapi di Indonesia, bisa dibayangkan betapa beratnya saya mengemban tugas-tugas yang mulia itu. Apa yang harus saya katakan kepada ratusan juta rakyat Indonesia? Bagaimana tidak makin muncul kelompok-kelompok yang radikal di negara kami dan bahkan juga di banyak negara, karena mereka merasa kalah dan dipermalukan, sehingga harus memilih dan menempuh jalannya sendiri-sendiri dalam memperjuangkan keadilan yang diyakininya.
Saya yakin tantangan berat yang saya hadapi ini juga dihadapi oleh banyak pemimpin lain di dunia, termasuk para pemimpin politik, pemimpin pemerintahan, pemimpin organisasi kemanusiaan dan para pemimpin agama. Saya khawatir, karena keacuhan dan kurangnya tanggung jawab kita semua, maka generasi-generasi yang terlahir saat ini kelak akan menjadi generasi yang keras, penuh dendam dan kebencian. Bisa-bisa pula menjadi generasi yang haus darah dan peperangan. Kalau ini yang terlahir dan terjadi di abad ke-21 ini,maka terciptanya perdamaian dan keamanan internasional yang menjadi semangat dan jiwa Perserikatan Bangsa-Bangsa, hanya akan menjadi sesuatu yang sangat ilusif.
sby-tengah-1
Dengan itu semua, pandangan dan usulan konkrit saya sebagai pemimpin Indonesia adalah agar dalam hitungan hari, kalau perlu hitungan jam, para penentu perdamaian dan keamanan dunia, yaitu Dewan Keamanan PBB, utamanya para pemegang Hak Veto, dan negara-negara kunci di kawasan Timur Tengah, segera duduk bersama dan benar-benar bisa memaksakan dilakukannya gencatan senjata. Semangatnya adalah “peace making”. Setelah gencatan senjata dapat diwujudkan,segera diintensifkan bantuan kemanusiaan dan proses politik yang lebih inklusif dan konklusif. Jangan sampai setelah peperangan yang dengan susah payah bisa diakhiri, proses politik itu di lupakan kembali. Jangan mengulangi kesalahan masa lalu.
Dengarkan jeritan rakyat Palestina, utamanya yang tinggal di jalur Gaza yang sudah cukup menderita akibat blokade yang diberlakukan selama ini, serta pandangan Fatah dan Hamas yang semoga makin menyatu, realistis dan konstruktif. Dengarkan pula harapan rakyat Israel agar tidak dihantui oleh rasa takut sepanjang masa setelah tetangganya insya Allah menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Konflik kedua bangsa itu akan berakhir, menurut hemat saya, jika kemerdekaan Palestina telah benar-benar dicapai dan kemudian Israel tidak merasa terancam olehnya.
Tentunya Israel yang semakin memiliki hati dan semangat persahabatan, dan bukan yang selalu bersikap superior karena merasa negaranya jauh lebih kuat. Negara lain juga harus peduli, tergerak dan ikut berkontribusi bagi terwujudnya cita-cita mulia ini. Indonesia menawarkan diri dan selalu siap untuk dilibatkan dalam proses pengakhiran tragedi kemanusiaan yang penting ini.
lnilah saudara-saudaraku bangsa sedunia, peluang sejarah yang terbuka. Jangan kita sia-siakan, agar kita tidak dikutuk dan disalahkan oleh generasi mendatang oleh anak cucu kita.
Selamat ldul Fitri 1435 Hijriyah kepada kaum muslimin di Palestina semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan dan pertolongan-Nya. Juga salam damai dan persahabatan untuk semua umat beragama dan bangsa-bangsa sedunia.
Jakarta, 29 Juli 2014
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
DR. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Poskota

Wednesday 30 July 2014

PM Israel Telah Minta Bantuan AS untuk Gencatan Senjata

Washington - Pemerintah Israel melalui Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memintah bantuan ke Amerika Serikat untuk mengupayakan gencatan senjata di Gaza. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS John Kerry saat berkunjung ke Israel.

"Tadi malam kami berbicara, dan perdana menteri berbicara kepada saya tentang ide dan kemungkinan gencatan senjata," kata Kerry seperti dilansir AFP, Selasa (29/7/2014).

"Ini bukan tentang saya, ini tentang Israel dan hak untuk membela diri," ujar Kerry setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Klimkin.

Menurut Kerry, pihaknya sangat hati-hati untuk menemukan solusi atas serangan militer di jalur Gaza. Hal ini, bagi Kerry, sangat penting untuk mengurangi korban sipil.

"Kami bekerja sangat hati-hati dengan teman-teman Israel kita, agar dapat menemukan cara untuk mengurangi korban sipil. Kedua belah pihak mengalami kesulitan menemukan solusi ke depan," ujar Kerry.

Sementara itu, Israel semakin gencar melakukan serangan ke Gaza di hari ke-22 invasi militer tersebut. Korban sudah mencapai 1.000 orang lebih, dan sebagian besar adalah wanita serta anak-anak yang tinggal di Gaza.

Beberapa kali gencatan senjata disepakati, namun tak berlangsung lama. Hingga saat ini, gerilyawan Hamas menolak gencatan senjata kembali dengan Israel.

"Hal ini lebih tepat untuk mencoba menyelesaikan masalah mendasar di meja perundingan, daripada melanjutkan perang kekerasan, yang akan jauh lebih sulit untuk dipulihkan kembali," kata Kerry.

Detik

Beberapa Prasyarat Indonesia Menjadi Poros Maritim Dunia


Prof. Daniel M Rosyid sewaktu ditemui wartawan dalam Seminar Visi Indonesia 2030, Minggu (8/12/2013) di Jakarta. 

Jakarta,  Sebagai Negara Kepulauan terbesar, menjadi Negara Maritim di ruang Nusantara adalah pilihan tak terelakkan. Menjadi kekuatan maritim besar mutlak memerlukan kekuatan TNI AL dan aparat keamanan laut yang kuat.
“Pengamanan kekayaan laut mensyaratkan pengamanan ruang laut terlebih dahulu. Hal ini menuntut TNI AL dan penguatan Sea and Coast Guard berkelas dunia,” ujar pakar maritim dari ITS Surabaya, Prof Daniel M. Rosyid, kepada JMOL.
Untuk itu, ide mengenai Indonesia menjadi poros maritim dunia sejalan dengan pembangunan kekuatan Indonesia sebagai Negara Maritim.
“Ide Indonesia menjadi poros maritim dunia adalah visi yang layak diperjuangkan,” tambahnya.
Doktrin Indonesia sebagai poros maritim merupakan ide yang dilontarkan Presiden terpilih, Joko Widodo, dalam beberapa kesempatan, dan menjadi bagian integral dari visi misi pemerintahan.
Ide tentang poros maritim dunia berangkat dari pemahaman geostrategis Indonesia dengan mayoritas wilayah lautan dan berada di alur laut pelayaran dunia yang sangat strategis. Sayangnya, selama ini potensi itu belum dimanfaatkan secara maksimal.
Selain itu, sebagai kekuatan poros maritim juga membutuhkan pengembangan pelayaran sebagai upaya peningkatan kinerja logistik nasional sekaligus menunjang pemerataan pembangunan. Dalam pengembangan ini bukan saja angkutan laut untuk barang tapi juga untuk penumpang, terutama untuk penyeberangan.
Semua itu, menurut Daniel, membutuhkan prasyarat. Pertama, orientasi pertumbuhan harus diubah ke orientasi pemerataan. Kedua, subsidi BBM harus diakhiri agar kita keluar dari jebakan moda jalan pribadi. Ketiga, harus ada perhatian dan anggaran untuk penguatan angkutan laut, sungai, dan penyeberangan, serta menjadikan TNI AL sebagai World-Class Navy.
“Rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda tidak sesuai dengan visi Poros Maritim Dunia. Menjadi poros maritim dunia juga berarti membangun pelayaran kelas dunia (world-class shipping),” sebut Daniel.
Terakhir, perlu dibentuk Menteri Koordinator Maritim untuk segera mensinergikan kementerian dan instansi terkait lain yang memiliki kewenangan di laut.
“Menko Maritim perlu menegaskan bahwa angkutan laut adalah infrastruktur Negara Kepulauan, bukan Jalan Tol,” tegas Daniel.
Daniel menambahkan, pembentukan lembaga pengawal laut dan pantai atau Sea and Coast Guard perlu segera direalisasikan. Hal ini sesuai amanah UU Pelayaran Nasional. Menurutnya, selama ini pembentukan lembaga ini selalu terganjal oleh ego sektoral.
“Lembaga ini akan menjadi bukti kehadiran Pemerintah di laut secara efektif sekaligus penangkal berbagai kegiatan illegal di laut, serta meningkatkan jaminan atas keselamatan pelayaran,” pungkasnya.

Jurnal Maritim

Penembak Polisi di Papua juga Rampas 4 Senjata Api

Penembak Polisi di Papua juga Rampas 4 Senjata Api
Ilustrasi (Sindonews)
JAYAPURA - Empat pucuk senjata api berjenis senapan laras panjang dan pistol telah dirampas oleh kelompok bersenjata yang telah menewaskan dua anggota Polres Persiapan Lanny Jaya, Bripda Zulkifli dan Bripda Yoga.

Keempat pucuk senjata yang dirampas kelompok bersenjata itu yaitu satu pucuk mouser, satu pucuk ve lima sabara,  satu pucuk ve - dua dan satu revolver.

Akibat penghadangan kelompok bersenjata pada Senin 28 Juli 2014 tersebut selain mengakibatkan dua korban tewas juga menyebabkan dua anggota polisi lainnya mengalami luka kritis akibat ditembak.

Wakapolda Papua  Brigjen Pol Paulus Waterpau mengatakan, pihaknya akan melakukan upaya evakuasi terhadap para korban terlebih dahulu. Kemudian baru akan melakukan langkah selanjutnya guna mengejar para pelaku penembakan.

Menurut Wakapolda, jenazah Bripda Yoga Aksel Jetru Ginuni yang baru dievakuasi telah tiba di Bandara Wamena sekitar pukul 10.00 WIT.

Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Wamena untuk divisum dan selanjutnya akan diterbangkan ke Jayapura. Jenazah Bripda Yoga langsung divisum di ugd rsud Wamena. Proses visum diiringi isak tangis keluarga yang berdatangan dan menyaksikan jenazahnya.

Kedua jenazah korban tewas selanjutnya disemayamkan sementara di Mapolres Jayawijaya untuk dilakukan upacara pelepasan kedua jenazah.“Dari Jayapura jenazah Bripda Yoga akan diterbangkan ke rumah duka di Semarang, “ kata Paulus.

Sedangkan jenazah Bripda Zulkifli dimakamkan di Jayapura. “Hingga saat ini Polda Papua terus melakukan upaya pengejaran terhadap kelompok bersenjata tersebut di Kabupaten Lanny Jaya,” ungkap Wakapolda.


Sindo

Freeport Sepakat Beri Royalti 3,5 – 4 Persen

 
PT Freeport Papua (photo Reuters)
PT Freeport Papua (photo Reuters)

Jakarta – Renegosiasi kontrak karya antara pemerintah dengan PT. Freeport Indonesia tidak membahas perpanjangan kontrak. Wewenang untuk memperpanjang operasional perusahaan tambang emas terbesar di dunia itu bukan tanggung jawab pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Kita tidak memperpanjang kontraknya, yang berhak adalah pemerintah yang baru. Maunya mereka diperpanjang tapi kita tidak mau,” ucap Menteri Koordinator Perekonomian, Chairul Tanjung di kediamannya, Menteng, Jakarta, Senin (28/7).
Dia menuturkan, Freeport dan pemerintah sepakat dalam enam poin renegosiasi kontrak karya. Mulai dari pengurangan area penambangan Freeport, fasilitas bea keluar, kewajiban membangun pabrik pengolahan atau smelter, pemberian royalti sebesar 3,5-4 persen dari semula hanya 1 persen dan adanya uang jaminan untuk pembangunan smelter.
Untuk pemberian fasilitas pembebasan Bea Keluar (BK) untuk ekspor konsentrat, wewenang sepenuhnya ada di menteri keuangan.
“BK sudah keluar, tanya menkeu jangan tanya saya. Kalau pun sudah keluar itu tidak bisa otomatis. Cek list tetap dibuat,” kata dia.
Dalam pandangan Chairul Tanjung, poin-poin renegosiasi tersebut menguntungkan pemerintah Indonesia. Pasalnya, pemerintah akan mendapatkan pendapatan dari Freeport sekitar Rp 1,5-2 triliun.
“Pemerintah Indonesia sudah menyelesaikan masalah itu. Kita sudah banyak keuntungan. Menaikkan profit pemerintah,” ucapnya.
Dia menegaskan, renegosiasi dengan Freeport tidak dilakukan dengan sembunyi-sembunyi. Mantan Ketua KEN ini menegaskan prinsip nota kesepahaman harus dilakukan terbuka ke publik.
“Itu penandatangan memorandum yang sifatnya definitif diterjemahkan di amandemen kontrak karya yang baru,” kata dia.

Merdeka.com

Pangdam XVII Cenderawasih bantah anggota TNI tertembak di Tingginambut

Pangdam XVII Cenderawasih bantah anggota TNI tertembak di Tingginambut
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua memeriksa perlengkapan prajurit TNI.
 
Jayapura  - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua membantah ada anggota TNI tertembak kelompok bersenjata di Tingginambut (28/7).

"Tidak ada anggota TNI yang tertembak di Tingginambut," tegas Mayjen TNI Zebua di Jayapura, Rabu.

Dia mengatakan, insiden yang terjadi di Tingginambut, Senin (28/7) semata-mata murni kesalahan anggota hingga menyebabkan senjata yang dipegangnya meledak dan mencederai tiga anggota TNI.

Sebelum insiden itu terjadi, kata Mayjen TNI Zebua, anggota sempat mendengar suara tembakan sehingga menyiapkan peralatan pelontar granat, namun ternyata alat tersebut mengalami gangguan sehingga meledak dan mengenai tiga anggota TNI.

"Jadi, tidak benar anggota yang saat ini sudah dievakuasi dan mendapat perawatan di RS Tentara Marthen Indey ditembak kelompok bersenjata," tegas Mayjen TNI Zebua.

Menurut Pangdam, kondisi ketiga anggota TNI itu stabil dan pihaknya berharap dapat segera sembuh.

Untuk menghindari terulangnya insiden serupa, lanjutnya, pihaknya sudah memerintahkan agar senjata yang ada senantiasa dicek sehingga saat digunakan tidak macet.

Selain itu, anggota yang bertugas senantiasa diingatkan untuk waspada karena kelompok bersenjata senantiasa menganggu saat lenggah, harap Pangdam.  (E006/F003)

 ANTARA News

Maintenance dan pelatihan Automotive Tarantula oleh Tim Doosan DST Korsel

Maintenance dan pelatihan Automotive Tarantula oleh Tim Doosan DST Korsel
Pelatihan Automotive Tarantula oleh Tim Doosan DST Korsel
 
Pada awal Juni 2014 rombongan tim maintenance Doosan DST dari Korea Selatan datang ke Kikavtai 2 Kostrad untuk melaksanakan kegiatan perawatan dan pelatihan  mengenai Automotive Ranpur Tarantula kepada para Danran, Pengemudi, dan anggota Tim Pemeliharaan (Tim Har) Kikavtai 2. Rombongan yang berjumlah 7 orang dan dipimpin langsung  oleh General Manager Doosan DST Mr. You Sik Kwak dan disambut oleh Lettu Kav R. Gusti Whenang W. selaku Perwira Pendamping di Makoki Kikavtai 2 Kostrad
Setelah penyambutan di Makoki Kikavtai 2 Kostrad Tim maintenance Doosan DST dari Korea Selatan langsung menuju garasi ranpur Kikavtai 2, setelah di garasi ranpur mereka langsung membagi tugas, sebagian tim langsung melaksanakan pengecekan 2 unit ranpur Tarantula didampingi oleh anggota Tim Har.  Sebagian lagi memberikan pengetahuan teori dan praktek kepada para Danran dan Pengemudi ranpur Tarantula.
Pengecekan yang dilakukan meliputi pengecekan mesin, sistem kelistrikan, panel-panel dashboard, lampu-lampu, ramp door, generator, pompa air, winch, dsb. Sementara untuk pelatihan automotive meliputi pengenalan mesin, pengoperasian ranpur, prosedur menghidupkan dan mematikan kendaraan, cara pelumasan, penggunaan winch, bongkar pasang roda, dsb.
Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 2 s.d 5 Juni 2014 dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar dan diakhiri dengan foto bersama dan pemberian sertifikat dari tim Doosan DST kepada para peserta pelatihan dan maintenance.



Baca Berita Lainnya

Menko Polhukam Minta Pelaku Penembakan Polisi di Papua Ditindak

Menko Polhukam Minta Pelaku Penembakan Polisi di Papua Ditindak
Menko Polhukam Djoko Suyanto (Dok Okezone)
JAKARTA - Kontak tembak antara polisi dan kelompok bersenjata terjadi di kawasan Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, Papua mengakibatkan dua anggota polisi tewas tertembak. Hal ini mendapat perhatian dari pemerintah.

"Kami menyesalkan terjadinya penembakan oleh kelompok bersenjata di Papua terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas di Kabupaten Lanny Jaya Papua," kata Menko Polhukam Djoko Suyanto dalam pesan singkatnya, Selasa (29/7/2014).

Padahal, lanjutnya, upaya untuk melakukan pendekatan persuasif dan dialogis sudah dan selalu dilakukan baik oleh pemerintah pusat, pemda, tokoh-tokoh Papua damai dan lainnya.

Untuk itu, Menko Polhukam menegaskan agar para pelakunya harus ditindak sesuai hukum yang berlaku di Indonesia. "Siapa pun pelakunya harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.

Dalam penembakan yang terjadi Senin 28 Juli 2014, tiga polisi menjadi korban penembakan, dua diantaranya meninggal masing-masing Bripda Zulkfili dan Bripda Yoga Axel Jetro. Sementara, satu anggota polisi dilaporkan kritis.      


Sindo 

Pos TNI Diserang Di Papua, 3 Anggota Tertembak

Korban akan dievakuasi ke Jayapura.
Pos penjagaan TNI di Papua.
 
 - Aksi penyerangan dan penembakan kembali terjadi di Distrik Tingginambut Puncak Jaya Papua, Senin 28 Juli sekitar 09.15 WIT. Kali ini yang diserang dan ditembaki adalah Pos penjagaan Tentara Nasional Indonesia. Akibatnya, 3 orang anggota TNI tertembak.

Dari data yang berhasil dihimpun, penyerangan dan penembakan terjadi, saat sejumlah personel yang bertugas di Pos TNI di Tingginambut, berpatroli di sekitar pos. Lantas, sekelompok bersenjata yang jumlahnya lebih dari 3 orang, menyerang dengan menembaki pos.

Personel TNI berupaya bertahan dengan mengeluarkan tembakan balasan. Kelompok bersenjata lalu berhasil dipukul mundur dan kembali masuk hutan.

Namun, ternyata dalam aksi itu 3 personel TNI masing-masing atas nama Sersan Dua Dedi terkena serpihan di dada, Prajurit Kepala Agus terkena serpihan peleuru di bagian perut selebar 2 centimeter dan Prajurit Dua Firman terkena peluru di pelipis.

Kondisi ketiga prajurit itu masih stabil. Prajurit TNI lainnya dari Mulia, Ibukota Puncak Jaya saat ini sedang mengevakuasi mereka dari lokasi, untuk kemudian diterbangkan ke Jayapura guna mendapat perawatan.

Juru Bicara Kodam XVII Cenderawasih Letnan Kolonel Rikas Hidayatullah saat dikonfirmasi, belum bersedia memberikan keterangan.


Peretas China Curi Cetak Biru "Iron Dome" Israel

Peretas China Curi Cetak Biru
Daily Mail
Sejumlah tentara Israel berlindung saat Iron Dome meluncurkan rudal untuk mencegat roket-roket yang ditembakan Hamas dari Gaza . 
 
- Cetak biru sistem pertahanan Iron Dome milik Israel dikabarkan telah dicuri para peretas China. Demikian klaim perusahaan Cyber Engineering Services (CES), Selasa (29/7/2014).
CES mengatakan, dokumen dan data terkait sistem pertahanan udara Israel ini dicurli dari tiga perusahaan pertahanan Israel selama 22 bulan terakhir.
CES menambahkan peretasan itu dilakukan kelompok peretas yang menamakan diri mereka "Comment Crew" yang diduga kuat disokong pemerintah China. Peretasan itu terjadi antara Oktober 2011 hingga Agustus 2012, namun baru kini disampaikan ke publik.
Para peretas itu dikabarkan mengincar Elisra Group, Israel Aerospace Industries dan Rafael Advanced Defense Systems.
CES berhasil menyadap infrastruktur komunikasi rahasia yang dirancang para peretas dan menememukan sejumlah besar data yang dimiliki ketiga perusahaan besar itu sudah berhasil ditembus. "Dan nampaknya sistem pertahanan udara Iron Dome yang mereka incar," kata Direktur Eksekutif CES, Joseph Drissel.
Sistem pertahanan udara Iron Dome yang berharga 1 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 12 triliun itu, bertugas mencegat roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza dan pembiayaannya disubsidi AS.
Awal tahun ini, pemerintah AS mendakwa lima anggota tim peretas Comment Crew terkait keterlibatan mereka dalam upaya spionasi siber selama tujuh tahun terhadap lebih dari 100 perusahaan besar AS.

TRIBUNSUMSEL.COM

Produsen Senjata AS Dihukum Karena Suap Pejabat RI


Perusahaan pembuat senjata asal Amerika Serikat Smith & Wesson didenda dua juta US dollar karena menyuap para pejabat di Indonesia, Pakistan dan negara-negara lain untuk memenangkan proyek penjualan senjata.
US Securities and Exchange Commission (SEC) menuduh perusahaan – yang produk pistolnya populer di kalangan para penegak hukum dan dinas militer – memfasilitasi penyuapan senilai 11.000 US dollar dalam bentuk tunai dan pistol gratis kepada para pejabat kepolisian Pakistan pada tahun 2008, agar memenangkan kontrak untuk menyediakan senjata bagi negara tersebut.
Satu tahun kemudian, kata US Securities and Exchange Commission, pegawai Smith & Wesson melakukan atau menyetujui penyuapan di Indonesia untuk memenangkan sebuah kontrak dengan badan kepolisian setempat, meskipun kesepakatan kontrak itu akhirnya dibatalkan.
Upaya lainnya untuk menyogok para pejabat melalui pihak ketiga dilakukan di Turki, Nepal dan Bangladesh, demikian pernyataan SEC.
US Securities and Exchange Commission menemukan bahwa tindakan-tindakan perusahaan senjata itu, baik yang sukses maupun tidak untuk memperolah proyek, melanggar undang-undang anti tindakan korupsi luar negeri atau US Foreign Corrupt Practices Act, yang bertujuan untuk menghilangkan praktek suap dan korupsi sebagai faktor penting dalam persaingan bisnis internasional.
Smith & Wesson tidak mengakui atau membantah temuan SEC, tapi mereka sepakat membayar denda 2 juta US dollar dan membuat kesepakatan di luar pengadilan untuk menyelesaikan tuduhan-tuduhan tersebut.
SEC mengatakan perusahaan itu telah mengambil tindakan dengan menunda sejumlah transaksi ketika mengetahui adanya penyuapan oleh staf mereka, dan memecat semua staf penjualan internasional sebagai langkah awal menjawab masalah ini.
“Ini adalah peringatan bagi usaha skala kecil dan menengah yang ingin memasuki pasar berisiko tinggi dan memperluas penjualan internasional mereka,“ kata Kara Brockmeyer dari Divisi Penegakan US Securities and Exchange Commission.
“Ketika sebuah perusahaan membuat keputusan strategis untuk menjual produk mereka ke luar negeri, mereka harus memastikan pengawasan internal sudah ada dan berjalan,” kata dia dalam pernyataannya.

DW