Pages

Saturday 4 May 2013

Presiden: mental prajurit harus terus diasah

 Sebelum saya akhiri tugas dan mandat saya akan kami tuntaskan modernisasi (senjata-red) di negeri kita ini, sehingga Indonesia miliki persenjataan yang modern

Situbondo: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para prajurit TNI untuk terus mengasah kemampuan mental, meskipun memiliki peralatan tempur yang baik.

"Indonesia memiliki kekhasan, tantang bagi pertempuran dan peperangan di negeri ini. Karena itu, selain punya sistem pertahanan yang handal, prajurit harus punya mental tangguh, pantang menyerah dan siap kapan pun bertugas," kata Presiden usai menyaksikan simulasi serangan darat gabungan di Pusat Pelatihan Korps Marinir Karangteko, Situbondo, Jatim, Jumat.

Presiden mengatakan latihan mutlak dilakukan oleh para prajurit dan disesuaikan dengan tekanan saat pertempuran sesungguhnya, sehingga siap bila terjadi peperangan.

"Sebagaimana diketahui peperangan kompleks, pertempuran keras dan berdarah oleh karena itu latihan pertempuran harus keras," kata Presiden.



Selain terus dilakukan latihan untuk meningkatkan mental dan kesiapan, Presiden mengatakan pemerintah pun terus melakukan upaya untuk mencukupi alat utama sistem senjata, sehingga pertahanan nasional semakin baik.

"Perang adalah jalan terakhir bila tidak ada cara lainnya. Sebelum saya akhiri tugas dan mandat saya akan kami tuntaskan modernisasi (senjata-red) di negeri kita ini, sehingga Indonesia miliki persenjataan yang modern," tukasnya.

Sebelumnya pada Jumat pagi, Presiden dan Wakil Presiden menyaksikan operasi serbuan amphibi, operasi serbuan lintas udara dan penembakan yang dilakukan oleh Artileri Medan Marinir RM 70 Grade 105 mm di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo.

Presiden dan Wapres juga akan menyaksikan latihan pendahuluan Kogaslatgap 1 BTP Marinir dan kompi Mekanis Batalyon 203 Kodam Jaya, Operasi Lawan Udara "Offensive", latihan menembak armada Medan, tembak gerak satuan Tank Yon Kav 8 Scorpion, tembakan pertahanan udara dan mobile udara 514 Rider.

Pada siang harinya usai Shalat Jumat, Presiden dan Ibu Negara bersama Wakil Presiden Boediono dan Herawati Boediono makan siang bersama 1.500 prajurit yang mengikuti latihan gabungan.

Presiden dan Ibu Negara juga meninjau bakti sosial di Situbondo yang dilakukan oleh TNI.

  Sumber ANTARA News

Menkopolhukam: Inggris akui kedaulatan NKRI atas Papua


Jakarta: Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menegaskan jika Pemerintah Inggris mengakui kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia atas Papua.

Salah satu bukti pengakuan tersebut, yakni Pemerintah Inggris tak mendukung Free Papua Campaign yang mendirikan kantor pusat di Oxford.

"Selama ini kegiatan tersebut sama sekali tidak mendapat dukungan dari Pemerintah Inggris dan oposisi di Parlemen karena secara formal mereka tetap mengakui kedaulatan NKRI atas Papua," kata Menteri Djoko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Menurut Djoko, pemberitaan atas kantor pusat tersebut hanya sepihak dari Free Papua Campaign yang dihadiri oleh Lord Mayor Oxford dan Andrew Smith.


"Selama ini memang kegiatan mereka fokusnya di kota Oxford. Namun, mereka sekarang menggambarkannya sebagai kantor di Oxford," kata dia.

Sementara itu, Djoko mengatakan, Kementerian Luar Negeri akan memanggil Duta Besar Inggris Mark Canning di Jakarta untuk mempertegas sikap dan prinsip pemerintah Inggris yang selama ini mendukung NKRI.

Selan itu, Djoko menegaskan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) akan melakukan langkah serupa terhadap Kemlu Inggris di London.

Sumber ANTARA News

PT DI Roadshow Jualan Pesawat Made in Bandung ke 6 Negara ASEAN

Jakarta: PT Dirgantara Indonesia (PT DI) berencana menjual pesawat dan menawarkan jasa perawatan pesawat terbang kepada 6 negara ASEAN. Langkah ini dilakukan untuk mencapai target order sebesar Rp 4,24 triliun dari BUMN pembuat pesawat yang bermarkas di Bandung.

PT Dirgantara Indonesia rencananya akan menggadeng Kementerian Pertahanan terkait program roadshow dan jualan pesawat ini.

"Kita bulan Mei ikut Kementerian pertahanan roadshow menawarkan pesawat. Itu ke 6 negara ASEAN. Mulai dari Malaysia, Filipina, Vietnam, Myanmar, Brunai Darussalam dan Thailand. Ke laur negeri hanya jualan pesawat dan perawatan," tutur Manajer Komunikasi Dirgantara Indonesia, Sonny S Ibrahim kepada detikFinance, Jumat (3/5/2013).

Saat ini, pesawat buatan Dirgantara Indonesia sudah digunakan di Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Pakistan dan Thailand. Rencananya ada 3 tipe pesawat seperti tipe NC 212, CN 235 dan CN 295 yang ditawarkan.

Meskipun akan menjualan pesawat ke luar negeri, ternyata Dirgantara Indonesia telah membuka pusat perwakilan untuk perawatan pesawat karya Dirgantara Indonesia, di beberapa negara seperti Pakistan, Korea Selatan, Filipina.

Sonny menjelaskan, tahun 2013 ini, pihaknya menargetkan bisa memperoleh kotrak baru untuk perawatan pesawat, penjualan pesawat dan helikopter, pembuatan komponen pesawat serta jasa ahli mesin dan roket sebesar Rp 4,24 triliun.

Untuk penjulan, BUMN produsen pesawat ini optimis meraup penjualan senilai Rp 3,6 triliun. Sementara tahun 2012, Dirgantara Indonesia berhasil memperoleh order sebesar Rp 7,793 triliun. Sebagian besar order pesawat datang dari Kementerian Pertahanan Indonesia.

"Realisasi kontrak kita 2012 sebesar Rp 7,793 triliun. Untuk pesawat dan helikopter Rp 7,062 triliun, kontrak baru untuk perawatan pesawat Rp 69,957 miliar miliar terus komponen pesawat Airbus dan sebagai macem Rp 52 miliar. Jasa engineering dan roket senilai Rp 69 miliar," tambahnya.
 
Sumberdetik

Melirik UAV TNI AU Searcher II atau Heron ?


UAV Heron 1 Singapura
UAV Heron 1 Singapura

SURABAYA: TNI AL telah mendeklarasikan bahwa  alutsista mereka akan diperkuat oleh skuadron UAV yang ditempatkan di Lanud Supadio, Kalimantan Barat.  UAV ini akan mengontrol wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kalimantan hingga ke laut Natuna dan akan datang pada akhir tahun 2013 atau awal 2014.

Yang menjadi pertanyaan, di dalam laporan SIPRI 2012 dikatakan, Indonesia telah mendapatkan 4 UAV jenis Searcher MK II pesanan tahun 2006 yang dikirim pada tahun 2012.
Data SIPRI ini sesuai dengan pernyataan Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin: Antara.com 12 Feb 2012:
Pesawat intai tanpa awak (UAV) TNI yang dipesan dari PT Kital Philipine Corp mulai operasional pada 2012. Keperluan intelijen menjadi hal mendasar pengadaan wahana udara militer ini.
Lebih lanjut Wakil Menteri Pertahanan menjelaskan:

“Tahun 2006, militer Indonesia melakukan tender untuk pembelian 4 UAV bagi BAIS dan dimenangkan oleh  Searcher Mk II  lewat perusahaan Philippine Kital Corp”. Selanjutnya:  “Dalam ujicoba oleh tim MoD, Searcher MK II mengalahkan kompetitornya UAV Irkut dari Rusia dan UAV Hermes buatan Elbit Israel.
SIPRI 2012

SIPRI 2012

Dari penjelasan SIPRI 2012 dan Wamenhan, bisa disimpulkan 4 UAV jenis Seracher MK II telah tiba di Indonesia pada tahun 2012, untuk keperluan BAIS TNI.
Jika benar demikian, lalu UAV apa yang sedang ditunggu oleh TNI AU pada akhir tahun 2013 / 2014 nanti ?. Apakah jenis Searcher MK II juga  atau dari jenis yang lebih canggih.
Mari kita simak pernyataan dari petinggi TNI AU:
Dan Lanud Supadio Kolonel Pnb Ir Novyan Samyoga, Pontianak, Kalbar, Kamis (17/1/2013) :
“Dalam waktu dekat  kita akan dapat bantuan kekuatan satu skuadron pesawat tanpa awak. Kita berharap 2013 ini sudah datang dan siap dioperasikan”.
“Pesawat yang akan beroperasi nanti diperkirakan kemampuannya sekitar 400 km di perbatasan laut. Saat ini kita masih menunggu kedatangan UAV tersebut. Semuanya berdasarkan perintah Menteri Pertahanan,” jelas mantan ajudan wakil presiden tahun 2009 ini.
Pesawat itu  tidak bisa ditangkap radar militer. Termasuk radar untuk penerbangan yang ada di Bandara Supadio tidak bisa melacak atau menjejaki UAV itu. Equator-news.com
Dan Lanud Supadio menjelaskan, UAV TNI AU nanti memiliki jangkauan 400 km, sementara menurut Wamenhan UAV yang datang tahun 2012, Searcher MK II memiliki kemampuan jelajah hingga radius 200 km dalam waktu 15 jam.
Dari dua keterangan itu jelas, kemampuan UAV kiriman tahun 2012, berbeda dengan milik TNI AU nanti.
Lebih lanjut, kemampuan UAV TNI AU nanti diterangkan sebagai berikut:
Kolonel (Pnb) Kustono, Danlanud Supadio: (equator-news.com 13-Jan-2012) : “Pesawat tanpa awak di Pangkalan Udara Supadio diarahkan untuk memperkuat kemampuan pemantauan termasuk daerah perbatasan di Kalimantan Barat. Bahkan juga dioperasikan untuk pengawasan di pulau Kalimantan,” katanya sembari mengatakan kalau pesawat tersebut juga dapat dipersenjatai serta dilengkapi dengan peralatan pendeteksi untuk kondisi malam dan siang hari.
Selain keternagan itu, juga disebutkan, taxiway di Lanud Supadio diperlebar agar bisa dilalui oleh UAV yang akan datang. Hanggar khusus juga telah disiapkan. Penjelasan ini bisa memberi gambaran bahwa UAV yang datang berukuran besar.
Panglima Komando Operasi TNI AU I Marsekal Muda TNI Dede Rusamsi  (antara.com):
“Pesawat jenis itu juga digunakan AB India guna menjaga perbatasannya dengan China dan Pakistan rencananya kita akan menambah satu skuadron berupa pesawat tanpa awak di Pangkalan Udara Supadio Pontianak untuk memperkuat kemampuan pemantauan termasuk daerah perbatasan di Kalimantan Barat,”.
Pesawat tersebut juga dapat dipersenjatai serta dilengkapi dengan peralatan pendeteksi untuk kondisi malam dan siang hari.
Perbandingan UAV Searcher dan Heron Singapura
Perbandingan UAV Searcher dan Heron Singapura
UAV yang bisa terbang sejauh 400 km adalah kelas UAV Heron. UAV ini dikembangkan terus oleh  Israel menjadi Heron TP alias Eitan. Namun untuk saat ini Heron TP atau Eitan hanya digunakan 5 negara, yakni Israel, Jerman, Perancis, Spanyol dan Inggris.

UAV yang bisa terbang siang dan malam atau seharian, juga kelas Heron  yang mampu terbang hingga 50 jam. Sementara UAV Searcher 2 hanya mampu terbang 18 jam. Untuk itu UAV Heron disebut juga sebagai: medium-altitude long-endurance unmanned aerial vehicle. UAV Searcher II  sesuai dengan ukurannya yang lebih kecil hanya bisa terbang di ketinggian 6000 meter. Sementara Heron mampu terbang setinggi 10.000 meter. Tentu Eitan alias Heron TP bisa terbang lebih tinggi dan lama, yakni 70 jam dengan ketinggian di atas 14.000 meter.

Jika merujuk pada UAV India, maka India saat ini menggunakan UAV Heron.
UAV Israel yang bisa menembakkan rudal adalah Eitan alias Heron TP.   Kelebihan Eitan, ia dilengkapi radar lebih canggih serta alat anti jamming. Mungkin kita masih ingat bagaimana drone Amerika Serikat bisa dibajak/ diturunkan oleh Iran karena memiliki anti jamming yang buruk.
Keterangan anti jamming itu sesuai dengan:
Danlanud Supadio Kolonel Pnb Ir Novyan Samyoga: (equator-news.com  17 Jan 2013:
Pesawat itu juga tidak bisa ditangkap radar militer. Termasuk radar untuk penerbangan yang ada di Bandara Supadio tidak bisa melacak atau menjejaki UAV itu.
Keterangan lain disampaikan oleh Wakil Presiden Program Pesawat Nirawak Elbit Systems Jonathan Sinay: tempo.co  16 Feb 2012
Mempertimbangkan kondisi geografis, Sinay menyebutkan Hermes 450 sebagai tipe pesawat intai nirawak yang paling ideal digunakan di Indonesia. “Saya rasa untuk Indonesia dengan banyak pulau dan laut, Hermes 450 sudah cukup,” katanya.
Hermes 450 adalah “pendahulu” Hermes 900 dengan kemampuan tidak kalah canggih. Pesawat berbadan mirip tabung berwarna abu-abu ini memiliki bobot seberat 150 kilogram dan sayap terbentang horizontal sepanjang 10,5 meter serta ekor berbentuk seperti huruf “V” tegak. Hermes 450 mampu terbang hingga ketinggian 18 ribu kaki selama 20 jam. Jangkauan terbangnya mencapai jarak 60-100 kilometer.
Karena ukurannya yang relatif besar, Hermes 450 menggunakan satu roda di bagian depan dan dua roda di belakang, sehingga memerlukan landasan untuk penerbangan dan pendaratannya. Baling-balingnya terletak di bagian belakang pesawat. Adapun kamera pengintai terpasang di bagian tengah-bawah badan pesawat, di antara roda depan dan belakang. Kamera yang terpasang di dalam selubung berbentuk setengah bola itu siap mengawasi sasarannya.

UAV Hermes 450
UAV Hermes 450

UAV Searcher II
UAV Searcher II atau Searcher MK II adalah UAV jenis lama yang telah dimiliki dan diopersikan oleh Angkatan Udara Singapura (RSAF) sejak tahun 1994. Bahkan UAV Singapura ini sempat dipinjam Kopassus pada tahun 1996 untuk mendukung operasi Mapenduma, pembebasan sandera di Papua.
Singapura sendiri akan memensiunkan UAV Searcher II, digantikan UAV jenis Heron 1 yang mulai dioperasikan  RSAF pada tahun 2012. UAV Heron 1 bisa terbang lebih dari 24 jam dan menghadirkan video yang full colour. Selain UAV Heron 1, Singapura juga memiliki UAV jenis Hermes 450.
Merujuk pada logika di atas, memang menjadi sesuatu yang ganjil jika Indonesia pada akhir tahun 2013 atau awal 2014, hanya akan mendatangkan UAV jenis Searcher II,  sementara Singapura telah memilikinya sejak tahun 1994.

Patut diduga UAV  yang didatangkan  TNI AU  nanti adalah jenis Heron atau Hermes 450, setara dengan UAV milik Singapura. Jika kita masukkan kata kunci “bisa dipersenjatai”, maka UAV itu adalah jenis Heron TP alias Eitan. Tapi masak sih ?.

Sumber JKGR

SERANGAN FAJAR DALAM LATGAB TNI, DI ASEMBAGUS


http://lanud-iswahjudi.mil.id/galeri/img_gambar/62647.jpg 
Pen Lanud Iwj, Magetan (3/5). Dalam strategi pertempuran, serangan fajar merupakan serangan yang paling efektif untuk menggempur, melumpuhkan bahkan menguasi daerah lawan/musuh. Seperti yang dilaksanakan latihan gabungan TNI, jet-jet tempur TNI Angkatan Udara dengan pangkalan aju di Lanud Iswahjudi, sejak dini hari melaksanakan misi pertempuran di daerah latihan Asembagus Situbondo Jawa Timur, Jumat (3/5).

      Tepat pukul 04.30 WIB, 10 Pesawat Angkut C-130 Hercules, dari Skadron Udara 31 Lanud Halim PK, dan Skadron Udara 32 Lanud Abd Salleh Malang, membawa 600 pasukan terjun payung dari Kostrad Linud 501 Madiun dan Linud 511 Kediri, serta Batalyon 464 Paskhas Malang, untuk melakukan penerjunan dengan Dropping Zone (DZ) di Asembagus.

     Berselang lima menit jet-jet tempur TNI Angkatan Udara yang terdiri dari Pasawat Hawk 100/200, dari Skadron Udara 1 Lanud Supadio, melibatkan 6 pesawat Hawk 100/200 dengan membawa 10 Bom MK-82, sedangkan 2 pesawat tempur F-5 Tiger dari Skadron Udara 14 lanud Iswahjudi dipersenjatai 2 buah AIM-9 dan peluru 12,7 canon.

     Sementara Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru melibatkan 4 Black Panther, dengan membawa 10 Bom MK-82, 4 pesawat Sukhoi dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin yang dipersenjatai, 80 Bom live OVAB, dan 4 pesawat F-16 Fighting Falcon, dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi membawa 4 buah rudal Maverick yang ditembakkan 2 buah untuk menggempur daerah Asembagus yang diasumsikan daerah lawan. Keterangan Gambar : Pesawat tempur F-5 Tiger dengan membawa rudal AIM-9, taxi menuju landasan pacu, Jumat (2/5).

Sumber Lanutiswanjudi

RI Mampu Bangun Militer Andal


RI Mampu Bangun Militer Andal

SITUBONDO – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yakin Indonesia bisa membangun postur TNI yang andal.

Negara ini memiliki medan yang khas dan bisa menjadi tantangan saat melaksanakan peperangan. "Di samping memiliki alat perang yang canggih, prajurit harus bermental baja, sanggup bertempur di medan apa pun, dan pantang menyerah," kata Presiden Yudhoyono seusai menyaksikan operasi darat gabungan di Pusat Latihan Pertempuran Marinir, Karang Teko, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (3/5).

Presiden kembali menegaskan bahwa NKRI adalah harga mati. Kekuatan militer Indonesia harus lebih besar dan modern dibanding negaranegara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan Australia. Mengingat luas NKRI, kekuatan militer Indonesia mutlak harus lebih besar.

Ekonomi Indonesia tumbuh baik, pendapatan negara meningkat. Kenaikan anggaran tersebut, lanjut SBY, dibutuhkan untuk mewujudkan kekuatan pokok minimum. Tambahan anggaran difokuskan pada modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) serta peningkatan kesejahteraan prajurit dan PNS TNI beserta keluarganya. "Itulah bagian dari komitmen pemerintah untuk membangun TNI yang profesional, modern, dan kapabel, serta makin meningkat kesejahteraannya," tambah Presiden SBY.

Skenario Latihan

Sementara itu, Komandan Satuan Tugas Penerangan (Dansatgaspen) Latgab TNI Tahun 2013, Kolonel Adm Bejo Suprapto, dalam siaran persnya menyatakan latihan gabungan (latgab) TNI diawali dengan penyusupan yang dilakukan pasukan khusus gabungan TNI.

Pasukan yang berjumlah 137 orang itu berhasil menyusup ke daerah di sekitar pantai Kalimantan Timur dan Bima yang dikuasai negara "Sonora" dengan melaksanakan terjun Kendali Depan Operasi Lintas Udara (KDOL).

"Penyusupan dengan melaksanakan terjun KDOL ini merupakan rangkaian kegiatan operasi militer dalam rangka memandu dan mengendalikan operasi lintas udara (linud) dan operasi pendaratan amfi bi di daerah yang dikuasai musuh dengan aman," kata Suprapto.

Keberangkatan tim KDOL dibagi menjadi dua titik start yang berbeda, tim satu dari bandar udara Juanda Surabaya dan tim dua dari bandar udara Ngurah Rai dengan menggunakan pesawat Hercules yang terbang di ketinggian 6.000 kaki.

Tim satu adalah pasukan khusus gabungan yang terdiri dari pasukan Gultor Kopassus, Den Jaka, dan Den Bravo berjumlah 60 orang di bawah pimpinan Kapten Inf Romy, sedangkan tim kedua terdiri dari pasukan Intai Para Amfi bi Marinir (IPAM), Ton Taipur AD, dan Linud Kostrad berjumlah 77 orang dengan pimpinan Kapten Psk Tobing.

"Setelah pendaratan dinyatakan berhasil, sesuai tugas dan tanggung jawabnya, tim KDOL melaksanakan penyiapan operasi serbuan amfibi untuk menguasai dan menduduki tumpuan pantai," jelasnya. Adapun operasi linud membentuk tumpuan udara di daerah musuh. Kegiatan ini, kata Bejo, dalam rangka penggabungan unsur Kogasratgab lain untuk melaksanakan operasi darat lanjutan.

"Penyusupan yang dilakukan pasukan khusus gabungan TNI ini merupakan kegiatan awal dari rangkaian latihan pendahuluan yang dilaksanakan prajurit TNI dalam Latihan Gabungan TNI Tingkat Divisi Tahun 2013 di Asem Bagus, Jawa Timur," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, pesawat-pesawat tempur TNI AU yang terlibat dalam Latgab TNI juga berhasil menghancurkan target-target penembakan pada latihan Pra Latgab TNI. Pesawat-pesawat TNI AU ini berada di bawah Komando Tugas Udara Gabungan yang dipimpin Pangkoopsau II, Marsda TNI Agus Supriatna.

Kegiatan operasi udara dimulai pada Jumat (3/5) pukul 06.15 menggunakan empat pesawat Hawk dari Skadron Udara 1 Lanud Supadio Pontianak masing-masing membawa dua buah bom MK-82 (250 kg) melakukan serangan udara langsung (SUL) pada sasaran di Pantai Asembagus untuk memuluskan operasi pendaratan amfibi.

Pada pukul 06.35 empat pesawat Hawk dari Skadron Udara 12 Pekanbaru dengan bomb MK 82 melakukan SUL untuk mendukung penerjunan 600 personel TNI dalam operasi serbuan linud gabungan. "Penerjunan dilakukan pada pukul 06.45 yang terdiri dari 520 personel Kostrad dan 80 personel Paskhas TNI AU menggunakan 10 pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma dan Skadron Udara 32 Lanud Abdurachman Saleh Malang," kata Agus.

Dalam mendukung Latgab TNI tahun 2013, TNI AU menyiapkan 62 pesawat yang merupakan 91 persen dari sasaran kesiapan yang antara lain pesawat tempur SU-27/30 Sukhoi, F-16 Fighting Falcon, F-5 Tiger, Hawk 100/200, EMB-314 Super Tucano. Pesawat Intai B-737 Patmar, Pesawat angkut C-130 Hercules, B-737 VIP, Fokker-28, CN-235, C-295, C-212 Aviocar, helikopter

Sumber Koranjakarta

Ratusan Amunisi di TKP Penembakan Sorong Disita

 Ratusan Amunisi di TKP Penembakan Sorong Disita  


Jayapura - Kepolisian Resor Sorong Kota menyita ratusan amunisi dan senjata rakitan, tidak jauh dari tempat kejadian perkara penembakan di Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat, pada Sabtu, 4 Mei 2013.

"Kami sudah berhasil mengolah TKP. Tidak jauh dari situ ditemukan ratusan butir amunisi berbagai jenis, di antaranya kaliber 56 dan sebagainya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Polisi, I Gede Sumerta Jaya, Sabtu, 4 Mei 2013.

Selain amunisi, polisi juga menemukan sebuah senjata rakitan jenis FN, puluhan senjata tajam, dan kartu identitas gerakan Papua Merdeka di Sorong. "TKP itu tidak jauh dari rumah Isak Klaibin, pimpinan kelompok warga yang berseberangan dengan NKRI," ujarnya.

Ia mengatakan, polisi belum dapat memeriksa saksi atau menangkap pelaku kepemilikan amunisi dan senjata rakitan. "Saat ini masih  proses pembicaraan yang difasilitasi pemerintah dengan kelompok ini. Nanti setelah ada hasilnya baru kami ambil tindakan, apakah memeriksa saksi dan menangkap pelaku," kata Sumerta.

Soal penembakan terhadap warga yang diduga dilakukan aparat pada 30 April 2013, kata dia, belum dapat disimpulkan. "Kami masih mendalaminya, tentu semua melalui aturan. Sedangkan soal info bahwa sejumlah anggota polisi di Polres Sorong telah diperiksa, saya belum dapat kabar itu," ucapnya.

Olah TKP kasus penembakan Sorong digelar Sabtu pagi sekitar pukul 10.00 WIT. Sebelumnya tim investigasi yang dipimpin oleh Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Brigjen Polisi Paulus Waterpauw tak bisa memasuki TKP karena dilarang keluarga korban.

"Kami tunggu hasil pertemuan antara pihak di sana dengan kelompok ini, setelah itu baru ada tindakan memeriksa saksi-saksi," katanya menambahkan.

Dari laporan warga, akibat penembakan, dua warga Sorong, Abner Malagawak, 22 tahun dan Thomas Blesia, 28, tewas.

Penembakan sekitar pukul 20.00 WIT itu juga melukai tiga orang. Korban luka adalah Salomina Klaivin, 37 tahun, Herman Lokden, 18, warga kampung Wulek, serta Andreas Sapisa, 32, warga Distrik Makbon, Kabupaten Sorong.

Sumber TEMPO.CO

Dansatgaspen Latgab TNI Sesalkan Warga Masuk Area Latpur


 
Seorang korban luka
 
Situbondo - Meledaknya bom sisa Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013 yang menewaskan 2 warga dan mencederai 4 warga lainnya di Situbondo, disesalkan pihak TNI. Komandan Satuan Tugas Penerangan (Satgaspen) Latgab TNI 2013, Kolonel Adm Bejo Suprapto menegaskan, lokasi latihan tempur di Puslatpur Marinir Baluran Karangtekok, Situbondo, adalah area terlarang dimasuki warga sipil selama digunakan latihan. Sebab dikhawatirkan banyak bahan-bahan peledak yang sangat berbahaya.

"Kami sudah menerima laporan dari anggota di Puslatpur Karangtekok jika ada dua warga sipil meninggal karena terkena ledakan. Atas nama TNI tentu kami menyampaikan turut berduka cita, dan akan memberikan perhatian terhadap dua warga yang meninggal itu," kata Kolonel Adm Bejo Suprapto kepada detikcom lewat ponselnya, Sabtu (4/5/2013).

Kolonel Adm Bejo menuturkan, pihaknya belum mengetahui pasti kenapa warga sipil itu bisa berada di lokasi latihan tempur Karangtekok tersebut. Menurut dia, selama digunakan untuk lokasi latpur area itu adalah area terlarang untuk dimasuki warga sipil, karena dikhawatirkan banyak bahan peledak. Karena itu mestinya tidak ada warga sipil yang masuk ke area tersebut.

"Selama digunakan latihan lokasi sasaran tembak itu memang area terlarang, karena siapa tahu ada bom yang tidak meledak. Bom yang terpendam atau kena pukul masih bisa meledak. Jadi kami harap kejadian ini cukup menjadi perhatian agar tidak ada lagi warga yang masuk area itu selama dilarang," tegas Kolonel Adm Bejo.

Larangan memasuki area Latpur itu sudah diumumkan kepada warga sekitar sejak sebelum latihan tempur digelar. Tidak hanya melalui pengurus RT dan RW saja, larangan memasuki area itu juga sudah diumumkan lewat musala atau surau di kawasan tersebut. Larangan tersebut berlaku hingga area latpur itu dinyatakan clear atau bersih.

"Karena prosedurnya setiap selesai latihan itu ada tim dari kita yang bertugas menyisir melakukan pembersihan di lokasi latihan. Setelah lokasi latihan dinyatakan bersih, baru larangan itu bisa dicabut. Nah, kejadian sekarang ini kan belum dibersihkan sudah ada warga yang masuk area itu. Jadi kami cukup prihatin," pungkas Kolonel Adm Bejo.

Sebelumnya, enam warga Kecamatan Banyuputih terkena ledakan bom sisa Latgab TNI 2013 di Puslatpur Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Sabtu (4/5/2013). Dua di antaranya bahkan meregang nyawa akibat terkena ledakan tersebut. Syukur (39) langsung tewas di lokasi kejadian, sedangkan Untung (34), menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan menuju rumah sakit terdekat.

Selain menewaskan dua warga Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, ledakan sisa bom juga melukai empat warga lainnya. Antara lain Ahyari (50), Yunus (40), Sunar (35), dan Pak Didi (40). Keempat warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, itu menderita sejumlah luka akibat serpihan bom. Mereka sempat dilarikan ke UGD Puskesmas Banyuputih untuk menjalani perawatan, sebelum akhirnya diizinkan rawat jalan.

Sumber Detik

Friday 3 May 2013

OPM Buka Kantor di Oxford, Pemerintah Panggil Dubes Inggris


Semua langkah kami lakukan untuk kedaulatan NKRI.
Foto ilustrasi, atribut OPM di Belanda
 
 Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, Jumat 3 Mei 2013, menyatakan pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri akan segera memanggil Dubes Inggris untuk Indonesia.

Pemanggilan tersebut terkait gerakan Organisasi Papua Merdeka yang membuka kantor resmi di Oxford, Inggris.

Djoko Suyanto menjelaskan, beberapa waktu lalu "Free Papua Campaign" membuka kantor pusat di Inggris, yang dihadiri oleh wali kota dan anggota DPR setempat. Padahal, selama ini, pemerintah Inggris dan oposisi di parlemen tidak pernah mendukung kegiatan tersebut.

Menurut Djoko, secara formal Inggris mengakui kedaulatan NKRI atas Papua. "Untuk mempertegas sikap dan prinsip pemerintah Inggris yang selama ini mendukung NKRI, Kementerian Luar Negeri akan panggil Dubes Inggris di Jakarta," katanya.

"Sementara itu, KBRI London akan melakukan langkah serupa terhadap Kementerian Luar Negeri Inggris di London. Semua langkah kami lakukan untuk kedaulatan NKRI," katanya.

Dikutip dari laman Free West Papua, pada 28 April 2013, mereka meresmikan kantor pusat di Oxford, Inggris. Peresmian tersebut dihadiri oleh Wali Kota Oxford, Mohammed Abbasi, DPR East Oxford, Andrew Smith, dan mantan wali kota Elise Benjamin. (art)
Sumber  VIVA.co.id
Ad

Latgab 2013 : Pesawat TNI AU Hancurkan Sasaran di Asembaris

PESAWAT-pesawat tempur TNI AU yang terlibat dalam Latgab TNI berhasil menghancurkan target-target penembakan pada latihan Pra Latgab TNI yang di saksikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres RI Budiono, Panglima TNI serta para pejabat teras TNI dan perwakilan Negara sahabat serta media di lokasi latihan Asembagus Situbondo, Jum’at (3/5).

Pesawat-pesawat TNI AU ini berada dibawah Komando Tugas Udara Gabungan yang dipimpin Pangkoopsau II Marsda TNI Agus Supriatna dalam operasi udara mendukung Kampanye militer dibawah Komando Gabungan TNI. Kogasudgab membawahi lima Satgas yaitu Satgas Tempur, Satgas Dukungan Tempur, Satgas Paskhas, Satgas Hanud (Pertahanan Udara) dan Satgas Info untuk melaksanakan Operasi Informasi.

Kegiatan operasi udara dimulai pada pukul 06.15 empat pesawat Hawk dari Skadron Udara 1 Lanud Supadio Pontianak masing-masing membawa dua buah bom MK-82 (250 kg) melakukan Serangan Udara Langsung (SUL) pada sasaran di pantai Asembagus untuk memuluskan operasi pendaratan amfibi.

Pada pukul 06.35 empat pesawat Hawk dari Skadron Udara 12 Pekanbaru dengan bomb MK 82  melakukan  Serangan Udara Langsung untuk mendukung penerjunan 600 personel TNI dalam operasi serbuan Linud (Lintas Udara) Gabungan. Penerjunan dilakukan pada pukul 06.45 yang terdiri dari 520 personel Kostrad dan 80 personel Paskhas TNI AU menggunakan 10 pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma dan Skadron Udara 32 Lanud Abdurachman Saleh Malang.

Pukul 09.30 pesawat Boeing 737 Intai Strategi Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar melakukan pengintaian pada sasaran yang disusul dengan penembakan oleh pesawat-pesawat tempur terdiri dari empat F-16 masing-masing membawa rudal canggih AGM 65G “Maverick”, dilanjutkan dengan pemboman area oleh  empat SU-27 yang masing-masing membawa 18 bomb OFAB 100-120 dan dikawal oleh dua pesawat F-5 Tiger yang membawa rudal udara ke udara AIM-9 “Sidewinder”.

Sebagai penutup  tiga pesawat terbaru TNI AU EMB 314 Super Tucano yang menggotong Bom MK-82 melakukan Bantuan Tembakan Udara (BTU) pada pasukan darat gabungan dengan ketepatan perkenaan yang mengagumkan.

Dalam latihan gabungan ini, untuk pesawat tempur seperti F-16 Fighting Falcon, F-5 Tiger, SU 27/30 Sukhoi dan Hawk 100/200 Take off dan Landing dari Lanud Iswahjudi Madiun yang merupakan Markas Komando Satuan Tugas Tempur (Satgaspur), sedangkan pesawat tempur taktis terbaru TNI AU yaitu EMB 314 Super Tucano Take off dan Landing dari Lanud Abdurachman Saleh Malang. Sementara dua pesawat helikopter NAS-332 dan satu SA-330 Puma melakukan SAR tempur yang dikawal dua pesawat Hawk 100/200 Skadron Udara 1 “Elang Khatulistiwa” Lanud  Supadio.

Dalam mendukung Latgab TNI tahun 2013, TNI AU menyiapkan 62 pesawat yang merupakan 91% dari sasaran kesiapan yang meliputi pesawat tempur SU-27/30 Sukhoi, F-16 Fighting Falcon, F-5 Tiger, Hawk 100/200, EMB-314 Super Tucano. Pesawat Intai B-737 Patmar, Pesawat angkut C-130 Hercules, B-737 VIP, Fokker-28, CN-235, C-295, C-212 Aviocar, pesawat helicopter terdiri dari SA-330 Puma, NAS-332 Super Puma dan EC-120 Colibri sebagai pesawat dukungan VIP dan SAR Tempur.

Sumber GM

BATALYON KAPA -2 MARINIR BERLATIH DI MARUNDA

Dalam rangka latihan TW.II TA. 2013 Resimen Kavaleri – 2 Mar, khususnya Batalyon Kapa – 2 Marinir  akan mengadakan latihan di Marunda Jakarta Utara. Latihan tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 29 April 2013 dengan aman dan lancar.  
Latihan TW II TA. 2013 Batalyon Kapa – 2 Marinir  untuk mengemudi darat dilaksanakan di Sekitar Kesatrian Baroto Sardadi Marunda. dengan melibatkan 27 Personel sebagai pelaku dan Material Kapa K 61 Sebanyak 6 Ranpur.dipimpin Pasiops Batalyon Kapa – 2 Mar Mayor Marinir Novianto Danang dengan Kapten Marinir  Imran Yusuf sebagai Palaklat Latihan. 
Dalam pengarahannya Komandan Batalyon Kapa – 2 Marinir Letkol Marinir Apolinaris A.W.  sebagai Pemimpin Latihan mengatakan bahwa latihan TW II TA.2013 adalah latihan rutin sebagai pengecekan kesiapan material dan kesiapan personel dalam menghadapi tugas – tugas kedepan baik OMP maupun OMSP. 

Sumber Marinir

Jerman Setujui Penjualan Tank ke Indonesia

Jerman Setujui Penjualan Tank ke Indonesia
Teknisi memeriksa Main Batle Tank (MBT) Leopard yang akan di beli oleh pemerintah Indonesia dari Jerman saat persiapan Indo Defence Expo dan Forum 2012 di Kemayoran, Jakarta, (06/11).

Berlin - Pemerintah Jerman telah menyetujui penjualan sekitar 100 tank Leopard 2 dan 50 kendaraan lapis baja pengangkut personel kepada Indonesia, tetapi menunda keputusan tentang penjualan tank ke Arab Saudi. Soal ini disampaikan sumber di Kementerian Pertahanan Jerman, yang dimuat kantor berita Reuters, Jumat 3 Mei 2013.

Dewan Keamanan Nasional Jerman, yang meliputi Kanselir Angela Merkel dan beberapa menteri kabinet, harus menyetujui penjualan senjata dalam skala besar dan pemerintah tidak memberi komentar atas keputusannya ini.

Indonesia, yang ekonominya terbesar di Asia tenggara, sebelumnya telah mengindikasikan akan membeli 130 tank Leopard dari Rheinmetall AG, Jerman, sebagai bagian dari rencana untuk memodernisasi militernya.

Sumber di kementerian Pertahanan Jerman itu tidak mengatakan berapa besar nilai transaksi pembelian peralatan kebutuhan militer. Namun pihak Indonesia tahun lalu mengatakan bahwa nilai kesepakatan awal untuk membeli 130 tank adalah US$ 280 juta.

Sumber dari kalangan industri mengatakan, Berlin akan menunda keputusan tentang penjualan tank ke Arab Saudi sampai usai pemilu federal pada bulan September. Penjualan tank ini merupakan isu sensitif di Jerman karena oposisi mengkritik penjualan peralatan militer ke beberapa negara Timur Tengah karena adanya catatan tentang pelaksanaan hak asasi manusia di negara-negara itu.

Sumber  TEMPO.CO

PT DI Siap Produksi Pesawat 'Mata-Mata' Tanpa Awak

 
Salah Satu Contoh Pesawat PUNA
 
Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (Persero) berencana memproduksi pesawat tanpa awak untuk keperluan pengawasan dan mata-mata. Pesawat ini merupakan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) yang telah dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan menggadeng Dirgantara Indonesia sejak tahun 2004.

Saat ini, Dirgantara Indonesia sedang menjajaki kontrak pembuatan beberapa unit PUNA Wulung pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

"Pesawat tanpa awak desain BBPT, BBPT bikin litbang. Kita buat sesuai dengan standar produk," tutur Direktur Utama Dirgantara Indonesia, Budi Santoso kepada detikFinance, Jumat (3/5/2013).

Dihubungi secara terpisah, Manager Komunikasi Dirgantara Indonesia, Sonny S Ibrahim menuturkan, dari proses tersebut, setidaknya Dirgantara Indonesia menjelaskan pihaknya menargetkan bisa memperoleh kontrak pembuatan PUNA Wulung varian I senilai US$ 34 juta.

Setelah menerima kontrak, pabrik pesawat pelat merah ini, akan melakukan penyempurnaan dan sertifikasi prototype PUNA Wulung karya BPPT. Diharapkan, pesawat yang masih proses kontrak pemesanan ini, bisa melengkapi peralatan milik TNI pada 2013 ini.

"Tugasnya PT DI memproduksi, menyempurnakan dan mensertifkasi. Pesawat itu dikembangkan oleh BPPT bernama Puna Wulung," tambahnya.

Sumber detikfinance

Latihan Tempur, TNI Kerahkan Seluruh Alutsista

Latihan Tempur, TNI Kerahkan Seluruh Alutsista
TEMPO/Dasril Roszandi

 Situbondo - Tentara Nasional Indonesia mengerahkan hampir seluruh peralatan utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimilikinya dalam latihan gabungan di Pusat Latihan Tempur, Situbondo, Jumat, 3 Mei 2013. Sebanyak 16.745 prajurit dari tiga matra terlibat dalam latihan tersebut.

Setelah pendaratan 2.000 pasukan marinir menggunakan 17 unit tank amfibi BMP-3F, TNI diskenariokan merebut pantai dengan bantuan tembakan artileri. Kemudian dilanjutkan dengan operasi lintas udara dari jajaran Yonif Linud 501/Brajamusti.

Mereka mempertontonkan alusista TNI AU yang terdiri dari lima pesawat Hawk SPO, lima unit F-16, dan 11 pesawat C-130. Pesawat-pesawat itu meluncur dari 36 kapal perang (KRI) yang berada di laut Banongan, Asembagus. Dari pesawat-pesawat itu, sekitar 77 penerjun payung keluar secara serentak di udara.

Giliran TNI AD yang unjuk kebolehan dengan menembakkan dua unit peluncur rudal multilaras RM-70/Grad dan 21 pucuk meriam.

Setelah sasaran pantai berhasil direbut pada pukul 07.30 WIB, skenario berikutnya adalah operasi darat gabungan yang dilaksanakan di T.12, Hutan Baluran. Operasi gabungan tersebut dilakukan oleh prajurit Infanteri, Kavaleri Marinir, Kostrad, Artileri medan, dan Artileri udara. Mereka mengerahkan lima pesawat Sukhoi SU 27/30 dan lima unit F-16 serta sejumlah tank Scorpion dan Stormer.

Seluruh latihan gabungan ini disaksikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono.

Sumber  TEMPO.CO

Perluas Kerjasama Pertahanan, RI-Korsel Dapat Kembangkan Cyber Warfare

sekjen-keynote-speaker-seminar-2013-Korsel-IndonesiaJakarta : Melihat potensi yang dimiliki Indonesia dan Korea Selatan, peluang kerjasama pertahanan kedua negara di masa mendatang dapat dikembangkan untuk menjangkau kearah yang lebih luas lagi. Salah satu bidang yang cukup menjanjikan adalah di bidang teknologi komunikasi dan informasi. Ancaman keamanan glabal yang sedang berkembang saat ini adalah cyber-attack, dalam hal ini Indonesia dan Korea Selatan dapat mengembangkan kerjasama di bidang cyber warfare.
Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Sekjen Kemhan RI) Letjen TNI Budiman, Kamis (2/5) saat menjadi pembicara kunci pada seminar “2013 ROK-RI Security & Defence Seminar” di Jakarta.
Sekjen Kemhan RI lebih lanjut mengatakan, Indonesia dan Korsel telah menjalin kerjasama pertahanan dalam berbagai bidang kegiatan. Dalam beberapa tahun terakhir, komunikasi serta kunjungan antar pejabat tinggi pertahanan dan angkatan bersejata kedua negara meningkat cukup signifikan.
“Kerjasama pertahanan kedua negara juga terjadi di bidang lainnya antara lain pendidikan, kerjasama logistik, akuisisi dan industri pertahanan. Di bidang pendidikan, kerjasama kedua negara berlangsung antara lain melalui pertukaran peserta didik termasuk instruktur dan infrastruktur pendidikan bahasa”, tambahnya.
Kegiatan ini, memberikan manfaat bagi kedua negara dalam memperkokoh hubungan pertahanan, karena para alumni tersebut merupakan asset penting yang berperan dalam terselenggaranya People-to-People Links.
Menurut Sekjen Kemhan RI, bahwa peningkatan hubungan kedua negara tersebut juga tidak terlepas dari aktifitas akuisisi peralatan militer produk Korsel yang dilakukan oleh Kemhan RI. Sejauh ini Indonesia telah melakukan pengadaan Alutsista yang disertai alih teknologi seperti pembuatan Landing Platform Dock (LPD), pembelian pesawat tempur dan latih, kapal selam, kendaraan taktis dan tempur beserta suku cadangnya.
Pihak Korsel juga melakukan pembelian pesawat CN-235 versi militer, serta pemberian hibah Landing Vehicle-Tracked Personel (LVTP-7A1) kepada Indonesia, termasuk peralatan militer lainnya.
Diungkapkan Sekjen Kemhan RI, dalam beberapa tahun terakhir kebijakan pertahanan Indonesia khususnya menyangkut modernisasi Alutsista TNI, banyak mengarah kepada Alutsista buatan Korsel. Beberapa faktor yang mendorong kebijakan tersebut, selain karena hubungan kerjasama pertahanan yang erat, juga karena kualitas teknologi industri pertahanan Korsel yang mampu bersaing dengan teknologi negara-negara maju lainnya.
Dengan kemajuan teknologi industri pertahanan yang dimiliki Korsel, maka tema seminar ”The future of ROK-RI security and defence cooperation”, harus dapat diterjemahkan ke dalam wujud yang konkrit dan memberi efek peningkatan kemampuan bagi kemajuan industri pertahanan di Indonesia.
Melalui kegiatan akuisisi alat peralatan, diharapkan dapat meningkatkan proporsi Transfer of Teknology (ToT) bagi kemajuan industri pertahanan di Indonesia, dan mengembangkan usaha-usaha bersama menyangkut produksi serta investasi bersama (joint production/joint investment) terutama yang diprioritaskan pada beberapa jenis Alutsista yang banyak digunakan oleh TNI misalnya kendaraan tempur, kapal selam, persawat tempur dan peluru kendali.
Oleh karena itu,  guna meningkatkan prospek keberhasilannya, sasaran dan perencanaan program-program kerja sama tersebut peru dituangkan secara jelas dalam suatu roadmap atau workplan, berikut dengan kemungkinan kedala-kendala yang akan dihadapi sehingga memberikan ruang bagi pertimbangan dan perhitungan yang lebih matang dang realistis.
Seminar “2013 ROK-RI Security & Defence Seminar” diselenggarakan oleh pemerintah Korsel melalui Kedutaan Besar Korsel di Indonesia dan Korea Institute Defence Analysis (KIDA) dalam rangka memperingati hubungan diplomatik dan persahabatan Indonesia dan Korsel yang telah genap berusia 40 tahun.
Seminar tersebut dibuka oleh Presiden KIDA Dr. Bang Hyo-bok dihadiri beberapa pejabat tinggi Kemhan, Mabes TNI dan Mabes Angkatan serta sejumlah pejabat pemerintah Korsel. Hadir pula Duta Besar Korsel untuk Indonesia Kim Young-Sun. 
 
Sumber  DMC

DANLANUD IWJ SEMATKAN BADGE 1000 JAM TERBANG LETKOL PNB DEDY



http://lanud-iswahjudi.mil.id/galeri/img_gambar/391823.jpg 
Pen Lanud Iwj, Magetan (2/5). Ditengah padatnya jadwal latihan penerbangan yang dilaksanakan unsur tempur TNI AU dalam latihan gabungan TNI tahun 2013, yang saat ini berhombase sementara di Lanud Iswahjudi, Komandan Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin Letkol Pnb Dedy Ilham Suryanto Salam, mencatat rekor meraih 1000 jam terbang, dengan menggunakan pesawat tempur Sukhoi.
                Acara tradisi berupa penyematan badge 1000 jam terbang dan penyiraman air kembangpun dilakukan oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., di Skadron Udara 3, Kamis (2/5), mengingat peraihan 1000 jam terbang Letkol Pnb Dedy S. Salam, saat Skadron Udara 11, hijrah ke Lanud Iswahjudi, melaksanakan misi latihan gabungan TNI dan bermarkas sementara di Lanud Iswahjudi.
               Sebelum penyematan dan penyiraman air kembang, Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., mengatakan bahwa dengan diraihnya 1000 jam terbang oleh Danskadron Udara 11 Letkol Pnb Dedy, merupakan contoh dan motivasi bagi penerbang muda yang masih di Skadron Udara 11, mengingat untuk meraih 1000 jam terbang tidaklah mudah bagi seorang penerbang, hurus memiliki dedikasi yang tinggi serta profesional dalam tugasnya sebagai penerbang tempur.
              Suami dari Gusti Putu Suta tersebut, merupakan alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1995, dengan menamatkan sekolah penerbang angkatan 54 tahun 1997, telah dikarunai tiga orang anak. Letkol Pnb Dedy S. Salam, dengan callsign �Cruiser� menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin, sejak akhir tahun 2012, menggantikan Letkol Pnb Untung Suropati. Turut pula menyaksikan acara tradisi 1000 jam terbang, Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Lanud Pekanbaru Kolonel Pnb Andyawan M.P., Danwing 3 Kolonel Pnb Minggit Tribowo, Kolonel Pnb Dody Trisunu, Kolonel Pnb Anang Nurhadi serta para pejabat Lanud Iswahjudi dan anggota Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.
Keterangan Gambar : Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., menyematkan badge 1000 jam terbang di lengan Danskadron Udara 11 Letkol Pnb Dedy S. Salam, di Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Kamis (2/5). (Foto: Pentak Lanud Iswahjudi).

Sumber Lanudiswanjudi

On task ketiga, KRI Diponegoro-365 Laksanakan Serial Latihan Dengan Unsur CTF 448 Lainnya



Selama enam hari mulai tanggal 24 - 29 April 2013, KRI Diponegoro-365 melaksanakan on task ke-3 di Area of Maritime Operations (AMO) perairan Beirut, Lebanon. Dalam periode tersebut KRI Diponegoro-365 melaksanakan Maritime Interdiction Operation (MIO) bersama lima kapal lainnya, yaitu HS Blesas (Yunani), FGS Hermelin (Jerman), FGS Gepard (Jerman), BNS Constituicao (Brazil) dan BNS Madhumati (Bangladesh). Selain melaksanakan MIO, KRI Diponegoro-365/Satgas Maritim TNI Konga XXVIII/E UNIFIL 2013 juga melaksanakan beberapa serial latihan dengan unsur MTF 448, antara lain latihan peran pemeriksaan dan penggeledahan (BOARDEX) dengan BRNS Constituicao dan latihan RAS (RASAP / RAS Approaches dengan BNS Madhumati.

Saat BOARDEX, KRI Diponegoro diskenariokan sebagai kapal niaga yang diperiksa oleh tim VBSS (Visit Board Search and Seizure) BRNS Constituicao. Kapal perang Brazil bernomor lambung F-42 ini mengirimkan tim VBSSnya dengan menggunakan RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat). Latihan yang berlangsung selama 4 jam ini berjalan dengan aman dan lancar.

Pada hari Senin (28/4) dilaksanakan latihan RASAP. RASAP adalah latihan pembekalan/ transfer barang di laut, kapal mendekati kapal lain dengan kecepatan tertentu dengan jarak yang cukup dekat. Latihan ini bertujuan untuk melatih Paga anjungan pada saat melaksanakan Pembekalan di Laut. Kapten Laut (P) Tunang Arimbo, Paga anjungan pada saat itu, mampu melaksanakan latihan dengan sangat baik. KRI Diponegoro-365 dibawanya untuk mendekat ke lambung kanan BNS Madhumati selama 10 menit. Latihan RASAP ini dilaksanakan bergantian, dengan BNS Madhumati yang mendekati KRI Diponegoro pada run ke-2.

Selesai latihan, Komandan BNS Madhumati mengirim kesan yang mendalam kepada Komandan KRI Diponegoro-365 dan seluruh Prajurit Satgas MTF Unifil
It was an unique opportunity to participate in exercise RAS (approaches) with friendly navy ship KRI Diponegoro-365,” demikian bunyi pesan yang dikirimkan melalui private message.

Selain dua latihan tersebut di atas, KRI Diponegoro-365 kembali ditunjuk sebagai MIO Commander, AAWC (Anti Air Warfare Commander) dan HEC (Helicopter Element Coordinator).

Selama on task ke-3 ini, KRI Diponegoro melaksanakan kegiatan MIO yang berhasil melaksanakan hailing sebanyak 51 kapal yang keluar-masuk Lebanon. Dari sekian jumlah hailing tersebut, salah satu di antaranya dilaksanakan oleh helikopter BO-105 NV 409 yang dipiloti oleh Lettu Laut (P) Joko Wahyu. Hailing dilaksanakan dari helikopter karena posisi kontak permukaan tersebut cukup jauh sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama bagi KRI Diponegoro-365 untuk mendekati kontak tersebut.

Pada hari Senin (29/4) KRI Diponegoro-365 selesai melaksanakan tugas ketiga dan merapat di dermaga Beirut guna melaksanakan bekal ulang logistik untuk menyiapkan tugas (On Task) berikutnya. (Dispenarmatim).

Sumber Kormartim

TNI Pamer Kecanggihan Alutsista di Depan SBY


Latihan gabungan yang dilaksanakan terdiri dari operasi khusus, operasi udara, operasi laut gabungan, operasi amfibi, operasi linud, operasi pendaratan administrasi dan operasi darat gabungan.


 Dalam Latgab tersebut para prajurit TNI melakoni skenario menghancurkan kekuatan musuh

Berbagai alutsista modern TNI AD, TNI AL, dan TNI AU, dikerahkan dalam latihan gabungan tersebut.

Skenario latihan diawali dengan pendaratan amfibi Marinir untuk merebut sasaran di pantai Banongan, Situbondo

Para prajurit TNI menyerbu musuh.

Beberapa prajurit TNI melakukan pengintaian


Amfibi Marinir melakukan pendaratan. Dalam Latgab tersebut para prajurit TNI tampak cekatan memainkan alutsista saat melakoni skenario menghancurkan kekuatan musuh.


Dalam latiah tersebut, TNI AU mengerahkan sejumlah pesawatnya seperti F-16, pesawat Sukhoi,

Presiden SBY memantau latihan gabungan dengan didampingi Wapres Boediono

Sumber Detik

Thursday 2 May 2013

Modernisasi Alutsista Masih Bergantung Rekanan


KOMISI I DPR meminta pemerintah untuk memperbaiki sistem pengadaan alutsista TNI. Selama ini pengadaan alutsista terkesan dilakukan untuk memenuhi kepentingan vendor dan makelar.
Modernisasi Alutsista Masih Bergantung Rekanan
 
 
Saya merasa bahwa dalam pengadaan alutsista seolah kepentingan vendor yang diutamakan. Padahal seringkali perantara menyebabkan penyimpangan dan penggelembungan dalam pembelian alutsista

Senayan - Anggota Komisi I DPR RI Hayono Isman mengapresiasi Presiden SBY yang menyaksikan langsung latihan gabungan TNI dengan sandi Wibawa Yudha II di atas KRI Makassar 590 yang berlayar menuju Situbondo, Jawa Timur, Kamis (2/5).

Sudah selayaknya Presiden SBY mengecek langsung kesiapan TNI melaksanakan fungsi pertahanan negara. Dari kegiatan itu Presiden dapat memastikan bahwa modernisasi alutsista tiga matra TNI sudah terwujud sesuai peta jalan yang disetujui Komisi I DPR.

Komisi I sendiri, kata Hayono, memandang modernisasi alutsista TNI sudah sesuai alur. Hanya, pengadaannya perlu diperbaiki karena masih bergantung pada rekanan atau pihak ketiga. Komisi I meminta pemerintah agar mulai tahun ini pengadaan alutsista dilakukan secara langsung dengan negara produsen. Cara ini untuk menekan pembengkakan biaya akibat praktik makelar.

"Saya merasa bahwa dalam pengadaan alutsista seolah kepentingan vendor yang diutamakan. Padahal seringkali perantara menyebabkan penyimpangan dan penggelembungan dalam pembelian alutsista," kata Hayono Isman kepada JurnalParlemen, Jumat (3/5).

Hayono mengungkapkan, pembahasan program modernisasi alutsista TNI di Komisi I berjalan dinamis. Terkait pembelian tank Leopard misalnya, suara fraksi terbelah antara setuju dan tidak setuju. Mereka yang menolak beralasan bahwa spesifikasi kendaraan lapis baja produksi Jerman itu tidak sesuai kontur dan geografis Indonesia.

Perbedaan pendapat di antara fraksi-fraksi di DPR seperti itu adalah hal biasa. Namun, secara umum bermuara pada tujuan yang sama, meningkatkan kualitas tentara dan kesejahteraan prajurit. "Toh, akhirnya tank Leopard resmi dibeli," kata Hayono.

Tertarik Investasi Helikopter, Republik Tatarstan Siap Gandeng PT DI

Jakarta: Para pengusaha kawakan dari negara Federasi Uni Soviet, Tatarstan berminat untuk berinvestasi di Indonesia. Salah satu sektor yang diminati adalah produksi helikopter.

Direktur Jenderal Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Agus Tjahajana mengungkapkan, untuk industri pembuatan helikopter, mereka akan menggandengan BUMN PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang memiliki keahlian di bidang yang sama.

"Misalnya untuk helikopter, mereka bisa sama PT Dirgantara Indonesia, karena mereka juga bikin helikopter. Lalu karena kita negara maritim, mereka juga ahli di bidang galangan kapal," tutur Agus usai menerima kunjungan Presiden Tatarstan bersama para delegasinya di Kantor Kementerian Perindustrian, di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (2/5/2013).

"Tapi mereka juga bisa dengan siapa saja, asal ada bisnis ya mereka jalan," imbuhnya.

Dikatakan Agus, perusahaan produsen helikopter dari Tatarstan tersebut bernama Kazan Helicopters. Indonesia sendiri telah memakai 17 unit helikopter buatan Kazan yang dipakai untuk keperluan sektor pertahanan RI.

"Sekarang itu, di kita ada 17 helikopter dari mereka," tambahnya.

Secara keseluruhan, para delegasi dan pengusaha dari Tatarstan sendiri berminat dan memfokuskan untuk berinvestasi di Indonesia pada 3 sektor, yakni: alat berat seperti truk-truk besar pengangkut batubara, helikopter dan kapal perang, serta galangan kapal.

"Hari ini mereka akan ke Kadin untuk menindak lanjuti, nanti kerja samanya B2B (business to business)," katanya.

Sumber detik

Yuk, Menengok Kecanggihan Si 'Komodo Tempur' Buatan Bandung

img 
Jakarta - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen senjata, PT Pindad (Persero), mampu menghasilkan produk militer berkelas dunia. Dari pabrik yang terletak di Bandung, Jawa Barat, Pindad berhasil menciptakan dan meluncurkan kendaraan perang versi ringan terbaru yakni Komodo 4X4.

Mobil yang mengadopsi desain dan konsep mobil perang Humvee buatan Amerika Serikat atau Sherpa buatan Prancis ini, dibandrol mulai harga Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar. Mobil yang diperkenalkan sejak tahun 2012 ini telah diproduksi untuk pasukan elit TNI AD, Kopassus dan pasukan elit Kepolisian, Brimob.

Dari 7 varian yang diperkenalkan, detikFinance mencoba membahas tipe Battering Ram atau varian Pendobrak pesanan Kopassus. Terdapat berbagai keunggulan dan kecanggihan yang melekat pada si 'Komodo Tempur' produksi Bandung ini.

Mau tahu kecanggihan dan keunggulannya, berikut ini hasil penulusuran detikFinance, Kamis (2/5/2013).


Mampu Menerjang Beton 30CM & Naik ke Pesawat

img
Untuk tipe Battering Ram pesanan Kopassus, Komodo buatan Bandung ini difungsikan sebagai kendaraan operasi khusus. Dengan desain yang sangar, kendaraan perang versi ringan ini, mampu menabrak atau menerobos dinding setebal 30 cm tanpa tulang.

Hal ini sangat mendukung tugas dari pasukan khusus dan keperluan kendaraan anti teror. Mobil perang karya Pindad ini, juga dilengkapi tangga otomatis. Tangga ini, mampu ditumpangi oleh 5 personil dalam kondisi mobil sedang berjalan. Fungsi tangga ini adalah memudahkan pasukan anti teror masuk dan naik ke dalam kabin pesawat atau kereta saat operasi anti teror.

Bisa Dikendarai Saat Gelap Gulita Tanpa Lampu

img

 Humvee versi Indonesia ini mampu mendukung berbagai operasi. Kendaraan yang dirancang 7 varian ini, mampu digunakan di berbagai Medan.

Versi Battering Ram pesanan Kopassus ini, bahkan mampu dioperasikan saat operasi malam dengan kondisi gelap gulita. Dilengkapi dengan kamera malam atau night vision, memungkinkan pengemudi mengendarai kedaraannya tanpa harus menghidupkan lampu dalam kondisi gelap-gulita.

Bahkan dengan sensor di kamera, sang pengemudi bisa mendeteksi gerakan berdasarkan suhu tubuh atau sumber panas. Di siang hari pun, dengan teknologi yang super canggih dan melekat pada kamera, memungkinkan personil di dalam mobil untuk mengawasi atau mengetahui orang yang melintas di depan kendaraan, apakah menyembunyikan atau membawa senjata di dalam pakaian atau tidak.

Personil Bisa Koordinasi di Dalam Mobil

img

 

 Saat operasi mendadak, diperlukan kordinasi yang cepat dan fasilitas yang memadai bagi personil. Si Komodo tempur versi Battering Ram ini, bisa mendukung para personil untuk melangsungkan rapat dan berkoordinasi untuk menyusun strategi perang di dalam mobil.

Dilengkapi layar khusus yang bisa dilipat dan tergantung di atap mobil, sangat membantu para personil untuk melakukan rapat dalam kondisi mobil berjalan.

Kursi Kemudi dan Personil Yang Nyaman

img 
Komodo tempur buatan Bandung ini sangat memanjakan para penggunanya. Meskipun berkonsep kendaraan perang, Komodo ini dilengkapi fasilitas kursi super nyaman.

Layaknya kursi mobil sport, pada Komodo versi Battering Ram, terdapat 8 kursi yang saling berhadap-hadapan dan ditambah 2 kursi di ruang kemudi. Dengan dilengkapi kursi yang mengadopsi mobil sport, tentu sangat membuat nyaman para personil di dalamnya.

Dirancang 7 Varian

 

img

 Humvee versi Indonesia ini, ternyata dirancang dalam 7 varian. Produk kendaraan militer 4X4 ini, dibandrol mulai harga Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar. Bedanya, harga ini, tergantung pada varian, konten dan mesin yang ada di dalam setiap mobil.

Saat ini, varian Komodo 4X4 antara lain: APC, Command, Recon, Ambulance, Battering Ram, Cannon Towing dan Rocket Launcher. Komodo ini, sekarang belum dirancang untuk keperluan sipil.
 
Sumber Detik

6 Pilot TNI-AU Lulus Pelatihan Tahap 1 Dengan T-50

Kabar membanggakan datang dari Korea Selatan. Tepat di hari ini (02/05) 6 orang pilot TNI-AU yang dikirim untuk menjinakan pesawat jet latih tempur T-50 kini telah menyelesaikan tahap pertama pelatihan mereka. Tahap pertama atau Phase 1 pelatihan ini berupa Transition and Instruction Training. Di tahap ini, para pilot TNI-AU berlatih menggunakan T-50 milik Korea Selatan.


Dari informasi yang ARC peroleh, seusai tahap 1, pelatihan akan memasuki phase 2 yaitu untuk mempelajari taktik tempur udara. Untuk tahap ini, pesawat yang digunakan adalah dari jenis T/A-50, yaitu versi latih tempur dari T-50. Selanjutnya pada phase 3, akan dilakukan pelatihan dengan pesawat T-50i yang memang pesanan TNI-AU. Pelatihan pada phase 3 ini lebih dititik beratkan pada familirisasi T-50i. Direncanakan, pelatihan phase 3 ini akan berlangsung pada bulan Juli 2013.
Pada mei 2011, Indonesia menandatangani kontrak perjanjian dengan Korea Aerospace Industries untuk pengadaan 16 unit T-50. Selain itu Indonesia juga mengoperasikan 17 unit KT-1 serta melakukan kerjasama dengan Korsel untuk memngembangkan pesawat tempur KFX.










Sumber ARC

Densus 88 Gerebek Rumah Terduga Teroris di Kemang


Densus menggunakan senjata lengkap menggeledah rumah di Jalan Bangka.
 
Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. 
 
Detasemen Khusus Antiteror Mabes Polri kembali melakukan penggerebekan terduga teroris, Kamis 2 Mei 2013 malam. Kali ini lokasi yang menjadi incarannya yakni rumah warga yang berada di Jalan Bangka, Mampang, Jakarta Selatan.

Berdasarkan informasi VIVAnews di lokasi, tim Densus lengkap dengan rompi dan senjata laras panjang masih menyisir salah satu rumah terduga teroris. Hingga berita ini diturunkan petugas masih dilakukan pengeledahan di rumah warga yang masuk dalam komplek rumah mewah.

Warga di sekitar lokasi sudah ramai. Petugas melarang warga dan wartawan mendekati lokasi sasaran. Jarak antara petugas didalam dengan warga sekitar 100-200 meter. Dari pantauan jauh itu, terlihat ada belasan petugas yang berjaga-jaga sambil memantau dari berbagai sudut.

Mereka datang menggunakan satu buah mobil besar dan langsung menyasar rumah terduga teroris itu. Informasi yang dikumpulkan, tim densus juga melakukan pengerebekan di lokasi lain di Jakarta.
Sumber  VIVA.co.id

Korsel sediakan kerja sama industri pertahanan integratif


ilustrasi T-90 C tank
"Untuk sekarang ini potensi kerja sama yang seintegratif Korsel tidak ada,"
Jakarta  - Pakar militer Universitas Indonesia Andi Widjajanto mengatakan Korea Selatan merupakan mitra kerja sama industri pertahanan yang menyediakan kemungkinan integrasi peralatan dan senjata militer di beberapa platform.

"Untuk sekarang ini potensi kerja sama yang seintegratif Korsel tidak ada," kata Andi saat ditemui di Jakarta, Kamis.

Menurut Andi, dengan kemampuan teknologi industri pertahanan milik Korsel, Indonesia bisa mendapatkan ketersediaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) di berbagai platform baik itu darat, laut, maupun udara.

"Dengan kapasitas industri pertahanan yang ada di Korsel, kita bisa punya platform yang integratif. Jadi Daewoo bisa kita andalkan untuk kapal perang dan kapal selam, kemudian nanti KAI (Korean Aerospace Industry) bisa kita manfaatkan untuk industri dirgantara," ujar dia.

"Kita juga bisa manfaatkan produk K1A1 tank kelas berat dan kelas menengah itu bisa kita manfaatkan," kata Andi menambahkan.

Andi menyatakan dengan kerja sama tersebut, apabila Indonesia berencana membangun industri pertahanan dengan platform yang sama integrasinya makan akan dimungkinkan lewat transfer teknologi dari Korsel.

"Kita seharusnya sudah memikirkan misalnya konsorsium antara Daewoo dengan PT PAL (Penataran Angkatan Laut) Indonesia, atau KAI dengan Dirgantara Indonesia," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Pertahanan Budiman menyatakan kerja sama antara Indonesia dengan Korsel menjadi jembatan selain bagi Indonesia untuk mendapatkan pasokan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari Negeri Ginseng tersebut tetapi juga terjadi transfer teknologi.

"Aktivitas akuisisi peralatan militer Korsel oleh Indonesia, pengadaan alutsista oleh Indonesia dari Korsel juga diikuti transfer teknologi," kata dia.

"Proyek KFX/IFX (Korea Fighter Experiment/Indonesia Fighter Experiment) misalnya, merupakan model kerja sama pertahanan yang memunculkan bentuk saling memetik manfaat dan keuntungan oleh satu sama lain," ujar Budiman menambahkan.


Sumber  ANTARA News

Cari Susno Duadji, Tim Minta Kopassus Dilibatkan

Cari Susno Duadji, Tim Minta Kopassus Dilibatkan  
Susno Duadji melambaikan tangan saat akan dibawa ke Polda Jabar di Dago Resor, Bandung, Rabu (24/4). Eksekusi Susno, terpidana kasus penyalahgunaan wewenang perkara PT Salmah Arowana Lestari dan korupsi dana pengamanan pemilihan Gubernur Jawa Barat 2008 oleh Kejaksaan Tinggi Jakarta ini gagal dilakukan akibat adanya perlindungan dari Polda. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

Jakarta - Tim eksekutor Kejaksaan belum juga menemukan persembunyian buronan Komisaris Jenderal (Purn) Susno Duadji. Tim pun setuju bila Jaksa Agung Basrief Arief meminta bantuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk melacak keberadaan Susno.  "Kami siap bekerja sama bila mereka dilibatkan," ujar Amir Yanto, pelaksana tugas Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 2 Mei 2013.

Menurut dia, harus ada langkah-langkah khusus untuk menangkap Susno. Sebab, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal ini pandai menghindari pelacakan tim eksekusi.  "Harus ada keputusan terhadap itu (keterlibatan Kopassus)," ujar dia.

Kejaksaan dan Markas Besar Polri membentuk tim gabungan untuk mencari Susno. Mantan Kabareskrim Mabes Polri itu seharusnya ditahan karena putusan pengadilan terhadap dirinya sudah berkekuatan hukum tetap. Susno divonis 3 tahun 6 bulan penjara, denda Rp 200 juta, serta uang pengganti Rp 4 miliar. Namun, Susno kabur sehingga Kejaksaan menetapkan mantan Kapolda Jawa Barat itu sebagai buronan

Namun, Amir menyatakan belum mengusulkan perlunya keterlibatan Kopassus kepada Jaksa Agung Basrief. Penetapan Susno sebagai buron masih cukup membantu memburu Susno. "Karena dengan status DPO (Daftar Pencarian Orang), semua masyarakat bisa berpartisipasi, kan," kata dia.

Adapun nama Korps Komando Pasukan Khusus belakangan ini sempat tercoreng dengan terungkapnya kasus penyerangan dan pembunuhan empat orang tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Sebelas anggota Kopassus dari markas Kandang Menjangan di Surakarta ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tersebut. Namun, setelah itu, ramai dukungan kepada Kopassus yang dianggap telah memberantas premanisme.

Sumber  TEMPO.CO

Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur


Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur
Sejumlah prajurit ketika melakukan aksi penanggulangan teror oleh Korpaskhas dalam peringatan HUT TNI AU ke-67 Tahun 2013 di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Selasa (9/4). Peringatan HUT TNI AU ke-67 tahun 2013 ini dimeriahkan dengan parade pasukan upacara, atraksi "marching band" Akademi Angkatan Udara, penerjunan "free fall", aksi penanggulangan teror oleh Korpaskhas, aksi the Jupiter Team dengan enam pesawat fix-wing KT-1 dan aksi the Pegasus Team dengan lima helikopter Colibri EC-120B.
Situbondo-Sebanyak 16.745 prajurit TNI akan menggelar latihan gabungan (latgab) TNI di Pusat Latihan Tempur Marinir, Karangtekok, Situbondo, Jumat besok, 3 Mei 2013. Latihan akan dihadiri Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono dan Wakil Presiden Boediono. "Ini merupakan latgab terbesar," kata Komandan Satuan Tugas Penerangan Latihan Gabungan TNI 2013, Kolonel Bedjo Suprapto, Kamis, 2 Mei 2013.
Menurut Bedjo, TNI AL akan mengerahkan 36 kapal perang, dan 17 unit tank amfibi BMP-3F NBO-105. TNI AU mengerahkan lima pesawat Sukhoi SU 27/30, lima pesawat Hawk SPO, lima F-16, serta 11 pesawat C-30. Sedangkan TNI AD menunrukan 14 unit Tank Scorpion, 12 unit helikopter Mi-17, 21 meriam dan 12 helikopter Bell.

Acara akan dimulai sekitar pukul 05.00 didahului dengan pendaratan KRI Makassar dan sejumlah amfibi yang membawa SBY-Boediono di Pantai Banongan. Skenarionya, pasukan marinir akan merebut sasaran pantai didukung bantuan tembakan arteleri medan, dilanjutkan dengan operasi lintas udara dari jajaran Yonif Linud 501/Brajamusti. Setelah sasaran pantai berhasil dikuasai, operasi darat gabungan prajurit Infantri, Kaveleri Marinir dan Kostrad akan menghancurkan musuh utama.

Latihan tempur di Situbondo ini merupakan latihan pendahuluan. Latihan lanjutan akan dilaksanakan di Sangata, Kalimantan Timur dan Bima, Nusa Tenggara Barat pada 6-24 Mei 2013. Selain SBY-Boediono, pembukaan latihan ini juga akan dihadiri para menteri seperti Menko Polhukam Djoko Suyanto, dan Menhankam Purnomo Yusgiantoro.

Sumber Tempo

Genap Berusia 30 Tahun, Habibie Ingin Pindad Seperti Nokia

 
   
 
Tepat hari Senin, 29 April 2013, PT Pindad (persero) genap berusia 30 tahun. Perjalanan panjang perusahaan yang masuk dalam BUMN strategis itu, tak bisa lepas dari tangan dingin Prof. DR. Ing. B.J. Habibie. Dalam buku 'Pijakan untuk Kemandirian Alutsista, 30 tahun PT Pindad' Habibie menceritakan ketika ia diminta Presiden Soeharto untuk mengembangkan Pindad. Waktu itu, kata Habibie, Pindad 100 persen militer. Karena anggarannya tidak cukup, maka sulit untuk dibesarkan. "Makanya saya sampaikan kepada Pak Harto, saya akan masukkan Pindad ke dalam industri strategis," kata mantan Menteri Riset dan Teknologi era Soeharto yang dikenal jenius itu.

Habibie menegaskan, sasaran Pindad adalah membuat produk apa saja sesuai dengan kemampuannya dan tidak mesti berkaitan dengan produk militer. Pertimbangannya, kata mantan Presiden RI ke-3 tersebut, karena Indonesia tidak memiliki perang, tidak memiliki kebutuhan, tidak memiliki pasar dan anggaran. "Yang membelinya pun hanya angkatan bersenjata. Kita juga tidak bisa melakukan ekspor dan bersaing melawan Jerman atau Amerika Serikat," ujar dia.

Habibie mengungkapkan harapannya agar suatu hari PT Pindad bisa seperti perusahaan telekomunikasi Nokia. Menurutnya itu bukan hanya mimpi. "Saya ingin Pindad seperti Nokia yang dulunya hanya sebuah perusahaan pengolahan kayu dan kertas. Sekarang Nokia tetap pabrik kayu dan kertas. Namun 99 persen produknya adalah telekomunikasi. Jangan dikira Habibie hanya mimpi. Saya mau, tapi memang butug waktu," ungkap dia.

Di bagian lain Habibie juga menyampaikan apresiasinya atas prestasi PT Pindad. Ia memuji langkah Pindad yang sudah mampu membuat senjata SS2 dan panser. Meski demikian Habibie tetap mengingatkan agar Pindad memperhatikan strategi jangka panjang. "Jangan sampai Pindad hanya mengandalkan pesanan dari anggaran militer. Kita masih punya peluang mengembangkan bisnis yang lebih besar lagi dengan kompetensi SDM dan penguasaan teknoligi yang ada," sarannya.
 
Sumber Opini