Pages

Saturday 6 December 2014

Gultor TNI Bebaskan Sandera ISIS di Bandara Soetta


Foto- Latihan Satgas Gultor TNI ketika membebaskan sandera di Bandara Soekarno-Hatta. (puspen TNI)
Foto- Latihan Satgas Gultor TNI ketika membebaskan sandera di Bandara Soekarno-Hatta. (puspen TNI)
 
JAKARTA – Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Gabungan Penanggulangan Teror (Gultor) TNI berhasil membebaskan sandera dari kelompok Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) di Indonesia pimpinan Sierra Militan yang memiliki kemampuan menembak, merakit bom, menguasai medan dan pelolosan serta mengintimidasi masyarakat kampung.

Anggota ISIS yang telah dilatih di Poso tersebut, bergeser ke wilayah Bima untuk mencari simpatisan baru guna mendukung aksi teror di Jakarta dengan sasaran bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Setelah merencanakan secara matang, maka kelompok radikal pendukung ISIS melaksanakan pembajakan pesawat yang di dalamnya terdapat pejabat VIP. Selain itu, kelompok radikal juga memutus jalur suplai bahan bakar avtur pesawat, menguasai depo pertamina, gedung otoritas bandara dan menyandera kepala bandara serta seluruh staf yang bertugas mengatur regulasi di bandara.
Mengetahui kelompok ISIS menguasai Bandara Soetta, selanjutnya melalui Direktif Panglima TNI, Satgas Gultor TNI melaksanakan aksi penindakan teror dengan berbagai manuver mulai dari infiltrasi hingga pasukan terakhir melaksanakan eksfiltrasi.
Sasaran pembebasan sandera terbagi dalam tiga lokasi yaitu: sasaran pembebasan sandera (Basra) di pesawat dilakukan oleh Tim Aksi Khusus (Aksus) Alpha melaksanakan infiltrasi udara dengan Free Fall Grasstrip Runway Utara, sasaran berikutnya gedung Angkasa Pura II oleh Tim Aksus Delta diawali dengan fastrope dan sasaran terakhir Tim Aksus Charlie melaksanakan infiltrasi udara dengan free fall di gedung Shafti Pertamina. Dengan gerakan taktis yang cepat dan tepat, prajurit TNI akhirnya berhasil menewaskan 16 teroris serta berhasil menyelamatkan seluruh sandera sejumlah 79 orang.

Uraian di atas adalah skenario latihan pembebasan sandera yang dilaksanakan oleh Satuan Khusus TNI yang tergabung dalam Latihan Gultor Tri Matra IX TA. 2014 sesaat sebelum ditutup secara resmi oleh Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Letjen TNI Syafril Mahyudin mewakili Panglima TNI, di lapangan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) Bandara Soekarno Hatta, Tangerang-Banten, Jumat (5/12/2014).

Dalam amanat Panglima TNI yang dibacakan Irjen TNI antara lain mengatakan bahwa, satu Dasawarsa ke depan, konflik angkatan bersenjata antar negara sangat kecil kemungkinan terjadi.
“Instrumen internasional telah menjadi pagar terjadinya konflik, namun demikian TNI harus tetap siaga, manakala instrumen internasional tersebut tidak mampu melindungi kedaulatan dan kepentingan nasional”, kata Panglima TNI.

“Hal ini harus menjadi kewaspadaan karena, bentuk perang telah berubah dalam bentuk perang terorisme hybrida dan proxy war yang memiliki dimensi fisik dan psikologis yang dilakukan oleh negara atau non Negara,” tutup Panglima TNI.(Pos Kota)

6 Pesawat Tempur Super Tucano Segera ke Tarakan

6 Pesawat Tempur Super Tucano Segera  ke Tarakan
tribun kaltim
Komandan Lanud Tarakan Letkol Pnb Tiopan Hutapea menunjukkan peta wilayah perbatasan Kaltara - Malaysia yang dijaga ketat oleh TNI AU. 

BALIKPAPAN - TNI Angkatan Udara sangat serius menjaga keamanan di perbatasan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dengan Malaysia. Setelah tiga pesawat Sukhoi  dari Lanud Hasanuddin Makassar  tuntas beroperasi, dijadwalkan enam pesawat tempur Super Tucano EMB-314  segera digeser ke Lanud Tarakan.

Kepada Tribunkaltim.co, Jumat (5/12/2014), Komandan Lanud Tarakan Letkol Pnb Tiopan Hutapea mengungkapkan, pesawat  tempur Super Tucano EMB-314  buatan Brasil itu akan diberangkatkan dari Skadron Udara 21 Pangkalan TNI AU (Lanud) Abdurrahman Saleh Malang, Jawa Timur,  ke Lanud Tarakan.

"Direncanakan tiba di Lanud Tarakan tanggal 10 atau 11 Desember 2014 mendatang untuk menggantikan operasi pesawat Sukhoi yang sudah selesai. Ini masih dalam rangkaian Operasi Garda Wibawa 2014," ujar Letkol Tio.

Kedatangan pesawat tempur Super Tucano, jelasnya, lengkap dengan  armament atau persenjataannya.  Super Tucano akan beroperasi di perbatasan Kaltara dengan Malaysia sesuai kebutuhan operasi, di bawah komando Letkol Pnb Toto Ginanto selaku Komandan Skadron Udara 21 Lanud Abdurrahman Saleh Malang.

Seperti diketahui, Super Tucano bermesin tunggal turboprop, memiliki kemampuan mengenai target secara sempurna. Dua senapan mesin dipasangkan pabrikan Embraer Brasil, pada sayap serta 5 hardpoint di sayap dan fuselage untuk mengangkut rudal, roket atau bom seberat 1,5 ton. Pesawat ini pun didesain untuk melakukan serangan antigerilya, pengintaian, dan patroli.(TRIBUNKALTIM.CO)

Bakorkamla Akan Ganti Nama, Ini Kewenangan Barunya


Bakorkamla Akan Ganti Nama, Ini Kewenangan Barunya  
Nelayan Thailand berada di kapalnya yang ditahan di dermaga PSDKP, Pulau Setoko, Batam, 3 November 2014. 12 warga Thailand ditangkap Kapal Patroli (KP) Hiu 009 Bakorkamla yang beroperasi di perairan Tambelan, Kepri, saat menangkap ikan dengan menggunakan jaring pukat harimau (trawl) dan tidak memiliki dokumen yang sah.

 Terempa - Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinator Keamanan Laut Laksamana Madya Desy Albert Mamahit mengatakan lembaganya segera berubah menjadi Badan Keamanan Laut atau Bakamla. Presiden Joko Widodo akan meresmikan perubahan nama tersebut.

"Sesuai rencana, (peresmian) akan dilakukan 13 Desember nanti di Kota Baru, Kalimantan Selatan," kata Mamahit kepada Tempo, Jumat, 5 Desember 2014, di atas kapal perang TNI AL KRI Sultan Hasanuddin di perairan Terempa, Kepulauan Anambas.

Menurut dia, perubahan tersebut bukan sekadar ganti nama. Sebab, Bakamla bakal diberi wewenang baru, seperti yang dimiliki penjaga keamanan laut di negara lain, yakni bisa turun langsung mengamankan wilayah perairan Indonesia. Sebelumnya, ketika masih bernama Bakorkamla, tugas utama lembaga tersebut hanya mengkoordinasi pengamanan laut Indonesia. "Nantinya, kami bisa menangkap langsung pelaku pelanggaran hukum di laut," kata Mamahit.

Selain itu, wewenang Bakamla bakal lebih komplet dalam menegakkan hukum atas pelanggaran di laut, seperti pencurian ikan, pembalakan liar, penyelundupan, dan perdagangan manusia. Wewenang ini, kata Mamahit, lebih luas ketimbang yang dimiliki Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang hanya berwenang menangani masalah pencurian ikan. "Jadi, tugas kami satu untuk semua," katanya.

Mamahit menambahkan, untuk menjalankan tugas baru tersebut, Bakamla akan mendapatkan kekuatan tambahan, yakni 30 kapal patroli berbagai ukuran. Menurut rencana, kapal-kapal itu akan dipusatkan di tiga markas Bakamla, yakni di Batam, Manado, dan Ambon. Selain itu, Bakamla juga mendapatkan sejumlah helikopter untuk melakukan pengawasan.

Mamahit pun berharap perubahan Bakorkamla mampu mewujudkan rencana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. "Harapan kami, Bakamla bisa jadi coast guard kelas dunia," katanya.(TEMPO.CO)

87 Prajurit Kompi Senapan B Yonif 134 Tuah Sakti Karimun Mengikuti Latihan Raider


 


 
latihan_raider.jpg  
Bupati Karimun Nurdin Basirun mengecek para prajurit Yonif 134/Tuah Sakti yang akan mengikuti Latihan Raider di Jawa Barat.

Karimun - 87 prajurit Kompi Senapan B Yonif 134/Tuah Sakti Tanjung Balai Karimun mengikuti Latihan Raider selama empat bulan di Pusat Pendidikan Kopassus Grup 3 Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Upacara pelepasan yang diikuti TNI/Polri, ormas dan SKPD Karimun itu dilakukan dihalaman rumah dinas Bupati Karimun, Jumat (5/12/2014).
 
Sementara itu, Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0317 Tanjung Balai Karimun, Mayor Kav Sungudi menyampaikan, dari total 140 orang prajurit Kompi Senapan B Yonif 134/Tuah Sakti, yang lulus mengikuti latihan Raider ke 18 tahun ini sebanyak 87 orang. Sedangkan untuk jumlah se-Provinsi Kepri mencapai 700 orang prajurit mengikuti latihan tersebut.

"Tidak semuanya prajurit bisa mengikuti latihan tersebut. Sebab sebelum dipilih, prajurit terlebih dahulu mengikuti tes kesehatan dan tes psikologi. Dari hasil tes dilakukan, yang lulus hanya 87 orang saja," terangnya.

Dikatakan, latihan Raider adalah batalyon pasukan elit infanteri TNI sebagai kekuatan penindak, setara tiga kali lipat kekuatannya dibandingkan dengan satu batalyon infanteri biasa. Selain itu, juga akan diberi latihan untuk melakukan penyergapan dan mobil udara, seperti terjun dari helikopter serta kemampuan anti teror dan keahlian-keahlian khusus lainnya.

"Prajurit Raider yang dilatih untuk menguasi 3 kemampuan, yaitu kemampuan sebagai pasukan anti teror untuk pertempuran jarak dekat, sebagai pasukan lawan gerilya dengan mobilitas tinggi dan kemampuan untuk melakukan perang berlanjut dalam waktu panjang," terangnya mengakhiri.
Bupati Karimun, Nurdin Basirun dalam amanatnya mengatakan, pelaksanaan latihan Raider menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap prajurit satuan tempur, dalam mewujudkan kesiapan dan kesiap-siagaan satuan, guna menghadapi tuntutan maupun tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks serta dinamis.

Prajurit Raider katanya lagi, harus selalu siap dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemukul strategi, dengan menampilkan kemampuan yang profesional melalui penguasaan taktik dan teknik yang handal.

"Selain sebagai ketentuan pemukul yang menentukan, satuan Raider juga merupakan kekuatan penangkal dalam pelaksanaan operasi militer perang maupun operasi militer selain perang," katanya.

Khususnya dalam mengamankan wilayah-wilayah pulau terluar di Kepulauan Riau, menjadi salah satu tugas pokok Yonif 134/Tuah Sakti. Sehingga, dalam aplikasi tugas sebenarnya akan dapat menentukan langkah yang paling tepat guna mensukseskan pengamanan perbatasan diwilayah Kepri.

"Kami berharap agar latihan Raider ini agar dilaksanakan secara benar, disiplin, semangat dan bertanggungjawab. Sehingga terhindar dari kesalahan prosedur dan kecelakaan, serta semuanya mampu dan lulus menjadi prajurit Raider sesuai UU RI No 34 tahun 2004 tentang TNI AD," terangnya.

Lebih jauh dijelaskan, di dalam UU tersebut TNI AD mempunyai tugas pokok menegakkan kedaulatan Negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman maupun gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara

angkitkan Industri Berteknologi Canggih

Saatnya Bangkitkan Industri Berteknologi Canggih
Koran Sindo/Bobby Firmansyah ; Foto-Foto: Dok koran sindo, Antara
Kajian mengenai industri strategis kini kembali mengemuka seiring dengan definisi lama yang menyebutkan bahwa industri strategis hanya mencakup sejumlah industri yang memiliki kandungan teknologi tinggi, seperti sektor persenjataan, kapal, bahan peledak, pesawat terbang, dan elektronika.

Padahal di era kekinian, di mana nilai pertumbuhan ekonomi dapat dipengaruhi berbagai sektor industri, maka redefinisi industri strategis mutlak diperlukan.

Pasalnya, industri kreatif pun saat ini bisa berdekatan dengan teknologi, cepat berinovasi, dan memberikan nilai tambah ekonomi yang kuat bagi sebuah negara. Begitu pun dengan domain industri yang berbasis pada kekayaan hayati dan geologis yang bersumber dari daratan dan lautan. Namun, seraya tidak ingin terjebak pada pemakaian istilah, ada baiknya jika publik mengamati perkembangan sektor teknologi kedirgantaraan nasional.

Perhatian ini menjadi satu isu menarik, terlebih dengan munculnya Road Map Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional/Lapan) yang ingin merealisasikan visinya menjadi pusat unggulan di bidang teknologi roket yang maju dan mandiri. Lembaga nonkementerian ini juga berupaya ingin menjadi pusat rujukan teknologi penerbangan. Karena itu, tak berlebihan bila Lapan punya kemauan kuat supaya bisa mengirimkan roket sendiri ke antariksa pada 2039.

Target ini bukan sebuah khayalan semata jika pemerintah punya kehendak politik untuk terus mendukung, baik secara pembiayaan maupun pemberdayaan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang ini. Dalam beberapa tahun ini, melalui Lapan sebagai salah satu industri strategis nasional, teknologi kedirgantaraan terbukti mengalami perkembangan signifikan.

Setelah penantian selama 10 tahun, akhirnya Lapan lewat Pusat Teknologi Penerbangan mengembangkan pesawat perintis N-219. “PTDI menjual ide N-219 kepada Lapan dan akhirnya pemerintah memberikan dana,” kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin saat peresmian First Cutting Detail Part Manufacturing N-219, Selasa, beberapa waktu lalu di Hanggar Produksi KP II (Area Mesin Quaser 3 Axis) PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Bandung.

Demi pengembangan pesawat N-219, Lapan mengucurkan dana senilai Rp390 miliar. Tahun ini ada dana besar dari Lapan sekitarRp300miliar, dantahun2015akan ada dana Rp90 miliar lebih. Dana tersebut akan menghasilkan dua pesawat N-219. Diprediksi pembangunan pesawat ini akan selesai tahun depan, tepat pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 10 Agustus 2015.

“Ada empat bidang utama Lapan, yaitu pengindraan jauh, teknologi dirgantara, sains antariksa, dan kebijakan dirgantara. Untuk mendukung kerjakerja ini, Lapan butuh dorongan maksimal dari pemerintah agar industri strategis ini bisa kembali bangkit dan terus melakukan inovasi,” tutur Thomas.

Prestasi Lapan dalam beberapa tahun ini bukan hanya melakukan pengembangan pesawat N-219, melainkan juga mendorong disahkannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan. Dengan UU ini diharapkan bisa menjadi landasan hukum bagi setiap langkah mengembangkan dan mengoperasionalkan keantariksaan dan peningkatan penguasaan teknologi Indonesia.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Lapan Jasyanto mengatakan, sebagai lembaga strategis yang melakukan pengkajian dan penelitian teknologi kedirgantaraan dan keantariksaan, Lapan membutuhkan dana yang lebih besar agar kerja-kerja penelitian bisa lebih maksimal. Selama ini terus terjadi pemotongan anggaran untuk Lapan, padahal sektor ini butuh dana yang besar untuk pengembangan teknologi kedirgantaraan secara berkelanjutan.

“Tahun-tahun kemarin anggaran yang diterima Lapan berkisar Rp600 miliar- 700 miliar untuk penelitian, dana ini dirasa kurang terlebih kita punya target yang besar menjadi pusat rujukan teknologi kedirgantaraan,” jelas Jasyanto kepada KORAN SINDO kemarin. Tahun lalu Lapan juga mengembangkan pesawat baru, Lapan Surveillance Aircraft (LSA).

Pesawat dua awak ini memiliki fungsi untuk memotret wilayah Indonesia yang relatif besar. Pengembangan pesawat pengamatan ini sekaligusmembuktikanpenguasaanteknologi pesawat terbang di Indonesia. LSA ditargetkan beroperasi secara penuh pada 2015, sementara akhir 2013 lalu penerbangan perdana secara resmi telah dilakukan Lapan.

Mengenai pengembangan pesawat pengintai ini, pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menilai, meski keberhasilan Lapan patut diapresiasi dan dibanggakan, kondisi pesawat tersebut belum secara detail terjelaskan apa dan bagaimana kemampuan pesawat tersebut.

“Apakah peralatan yang dibawa sudah dapat dipenuhi untuk disebut sebagai pesawat pengintai. Kita mesti kembalikan dulu, apa yang kita harapkan dari misi pengintaian tersebut. Apakah alat yang dibawa punya kemampuan untuk data kolektor, kemampuan terbangnya bagaimana, dan sejauh mana supaya tidak terdeteksi lawan,” kritik perempuan yang biasa disapa Nuning tersebut kepada KORAN SINDO kemarin.

Meski begitu, upaya yang telah dilakukan Lapan selama ini patut diapresiasi. Terlebih lembaga ini mampu menunjukkan fungsinya sebagai salah satu industri strategis yang mampu menciptakan peralatan berteknologi canggih. Hal ini sekaligus membuktikan kemampuan sumber daya manusia Indonesia di bidang teknologi tak kalah dengan sumber daya manusia negara lain. (koran-sindo.com)

Empat Aksi TNI AL Tenggelamkan Kapal Ikan Ilegal Di Indonesia


Empat Aksi TNI AL Tenggelamkan Kapal Ikan Ilegal  
Tiga kapal perang baru milik TNI AL bermanuver saat latihan di perairan Laut Jawa, utara Semarang, Jawa Tengah, 28 September 2014. Latihan tersebut untuk merayakan peringatan HUT TNI ke-69 pada 7 Oktober mendatang.

 Jakarta - Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut Laksamana Pertama Manahan Simorangkir mengatakan TNI AL akan menenggelamkan tiga kapal nelayan asing ilegal di perairan Natuna, Kepulauan Riau, Jumat pekan ini. Ketiga kapal tersebut akan ditenggelamkan setelah seluruh awaknya menjalani proses hukum di pengadilan.

"Ini adalah upaya kami menindak tegas kapal yang melanggar hukum," kata Manahan dalam siaran pers, Kamis, 4 Desember 2014.

Menurut Manahan, upaya menenggelamkan kapal ilegal tersebut bukan pertama kalinya dilakukan TNI AL. Angkatan Laut sedikitnya pernah empat kali menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di perairan Nusantara. Berikut ini aksi TNI AL menenggelamkan kapal ikan ilegal:

Januari 2003
Kapal perang KRI Untung Suropati menembak hingga tenggelam empat kapal nelayan asing ilegal berbendera Filipina di perairan Sulawesi. Keempat kapal tersebut bernama F/BCA Samy, Sea Sam Pedro, F/BCA Aneka Dos, dan F/BCA Marife 02. Menurut Manahan, pemerintah Filipina sempat mengajukan protes. Namun TNI AL bergeming dengan alasan penembakan dan penenggelaman kapal sudah sesuai dengan prosedur yang benar. "Keempat kapal itu berusaha melarikan diri dan tak mengidahkan tembakan peringatan," katanya.

April 2003
Kapal perang KRI Todak menjadi algojo bagi kapal ikan ilegal berbendera Thailand di perairan Kepulauan Anambas. Sebelum dikaramkan, awak kapal bernama KM Mina Bhakti itu sudah dievakuasi oleh KRI Todak.

Oktober 2003
Dua kapal perang TNI AL, yakni KRI Cut Nyak Dien dan KRI Anakonda, menjadi eksekutor penenggelaman dua kapal ikan ilegal berbendera Thailand. Kapal bernama KM Bumi Marina-006 dan KM Bumi Marina-027 itu tenggelam di perairan Selat Gelasa, Bangka Belitung.

November 2003
Giliran KRI Sura yang menghajar KM Karunia Laut I berbendera Thailand hingga amblas ditelan Laut Jawa. Atas peristiwa penenggelaman kapal tersebut, Perdana Menteri Thailand saat itu, Thaksin Shinawatra, menyebut aksi Indonesia terlalu berlebihan.(Tempo)

Kapal Ikan Indonesia Juga Pernah Dibakar Negara Tetangga

LUMRAH - Panglima Komando RI Armada Wilayah Barat, Laksamana Muda TNI Widodo, mengatakan, penenggelaman kapal ilegal adalah lumrah. Sebab, kapal ikan Indonesia juga pernah diperlakukan sama. (Foto: RRI)
LUMRAH – Panglima Komando RI Armada Wilayah Barat, Laksamana Muda TNI Widodo, mengatakan, penenggelaman kapal ilegal adalah lumrah. Sebab, kapal ikan Indonesia juga pernah diperlakukan sama. 

Kepri, Hari ini, eksekusi kapal ikan asing sebagai bagian dari penindakan pelanggaran di laut telah dilakukan. Penenggelaman merupakan break-downing keberdaulatan maritim Indonesia. Demikian disampaikan Panglima Komando RI Armada Wilayah Barat, Laksamana Muda TNI Widodo, Jumat (5/12/2014) di Perairan Anambas Kepulauan Riau, seperti dilaporkan fotografer Jurnal Maritim, Firmanto Hanggoro.

“Sejak dicanangkan Indonesia Poros Maritim Dunia, satuan di bawah, terutama mungkin dari Mabes TNI, Mabes angkatan, kemudian Kotama itu melakukan break-downing dalam kegiatan nyata. Dan ini tujuannya semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan yang selama ini barangkali masih terbelakang tingkat ekonominya,” terang Widodo.

Ia menjelaskan kronologis penangkapan kapal ilegal yang baru saja ditenggelamkan. Pada 2 November 2014 pukul 02.00, KRI Imam Bonjol-383 menggelar operasi rutin, kira-kira 45 kilomiles sebelah timur Tarempa.

“Operasi menemukan tiga kapal asing. Setelah pemeriksaan, ternyata tidak memiliki izin sama sekali alias benar-benar bodong, sehingga langsung dilaksanakan pengawalan, dibawa ke pangkalan terdekat, yaitu ke Tarempa. Setelah itu kita serahkan ke pengadilan,” kata Pangarmabar.
Total tersangka ada 33 orang yang tersebar di tiga kapal. Kini, mereka sedang ditahan di Lanal Tarempa.

Dalam prosesnya, tiga kapal asing ini diputus oleh Pengadilan Negeri Ranai, karena Tarempa tidak memiliki pengadilan negeri. Pada 3 Desember 2014, Pengadilan Negeri Ranai memutuskan, kapal ilegal tersebut sah ditenggelamkan.

“Jadi, kita sudah betul-betul memenuhi kaidah-kaidah hukum yang ada di Indonesia,” tegasnya.
DILEDAKKAN - Salah satu kapal ilegal yang diledakkan di Perairan Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/2014). (Foto: JM Foto/Firmanto Hanggoro)
DILEDAKKAN – Salah satu kapal ilegal yang diledakkan di Perairan Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/2014).

Karena sudah melalui proses hukum, lanjut Widodo, kecaman masyarakat internasional kemungkinan tidak ada.

“kali ini memang itu sudah ada ketetapan hukum dari Kejaksaan Negeri Ranai. Jadi, kita sudah enggak ada masalah. Tatkala kapal itu sudah masuk di wilayah hukum kita, proses hukum adalah proses hukum yang ada di Indonesia,” tegas Widodo.

Widodo mengungkapkan, kapal-kapal ikan Indonesia juga pernah dibakar di Australia, Tiongkok, Malaysia, dan Thailand.

“Jadi, sudah sesuatu yang umum, yang lumrah, karena memang membahayakan perekonomian negara setempat, bahkan mungkin membahayakan kedaulatan negara tersebut,” katanya.

Widodo juga menjelaskan bahwa kapal sitaan negara bisa dimusnahkan dengan beberapa cara. Salah satunya yang baru saja dilaksanakan, yakni penembakan awal oleh kapal-kapal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla).

“Saat proses penembakan tadi diproses dengan tembakan kaliber kecil. Kapal ini akan lama tenggelamnya. Makanya tadi dbantu oleh Satuan Pasukan Katak Armada Barat untuk membantu menenggelamkan. Jadi, eksekusinya adalah Bakorkamla dan KKP. Dua kapal yang ada di sini,” ucap Widodo.

Jumlah Armada dan Kebutuhan BBM
Menurut Widodo, ada 12 operasi Mabes TNI yang digelar di seluruh wilayah barat Indonesia. Setiap satu atau dua kapal didampingi sebuah pesawat, tergantung situasi dan kondisi medan dan ancaman.

“Kalau memang saat itu ada informasi banyak kapal, kita juga akan kerahkan dua kapal satu pesawat. Jadi kita harapkan memang dengan pengerahan semakin banyak alutsista itu kita harapkan juga semakin banyak hasil yang kita dapatkan,” paparnya.

Setahun terakhir, sambungnya, Koarmabar berhasil menangkap 78 kapal ilegal milik negara tetangga, dengan kekuatan armada sejumlah 49 kapal.

“Dalam setahun, tidak kita operasionalkan semuanya. Sesuai kebutuhan operasi dan kondisi wilayah. Tatkala ada beberapa tempat yang perlu untuk dilaksanakan penindakan, kita akan gelar ke sana,” tutur Widodo.

Persoalan BBM, Pangarmabar mengaku, hal tersebut merupakan masalah nasional. Untuk 2014, Koarmabar baru terdukung 27 persen.

Pangarmabar akan menindak tegas anggota yang membekingi kegiatan ilegal, terutama illegal fishing atau mungkin praktik ilegal lain di laut.

“Jadi, kita tidak pandang bulu. Kita benar-benar akan melaksanakan penindakan. Kalau memang pantas untuk dipecat, ya kita pecat,” pungkasnya.(JMOL)

Kodam Iskandar Muda Ujicoba Alutsista Baru


Personil Detasemen Arhadud-001 Kodam Iskandar Muda, melakukan ujicoba Alutsista baru, yakni Meriam Otomatis 57mm/AA, pada acara latihan menembak senjata berat yang digelar di pantai Kuala Cangkoi, Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (4/12/2014). (Foto: Bambang Iskandar Martin)
Personil Detasemen Arhadud-001 Kodam Iskandar Muda, melakukan ujicoba Alutsista baru, yakni Meriam Otomatis 57mm/AA, pada acara latihan menembak senjata berat yang digelar di pantai Kuala Cangkoi, Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (4/12/2014).

Aceh Utara – Detasemen Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) 001 Kodam Iskandar Muda, melaksanakan latihan menembak senjata berat dalam rangkaian latihan rutin tahunan yang digelar selama dua hari mulai tanggal 4 – 5 Desember 2014, di pantai Kuala Cangkoi Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara.

Komandan Denarhanud-001, Mayor Arhanud Arif Budi Cahyono SE, yang ditemui jurnalatjeh.com di lokasi latihan, Kamis (4/12/2014), menyampaikan, “latihan menembak senjata berat ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan satuannya. Biasanya, latihan ini dilaksanakan setiap akhir tahun setelah latihan perorangan selesai dilaksanakan semua, sebutnya.

Ada 2 sasaran tembak dalam sesi latihan ini, yakni sasaran darat dan sasaran udara dengan menggunakan Lesan yang diapungkan di laut ataupun diletakkan di bukit atau tebing untuk sasaran darat. Sedangkan untuk sasaran udara, kita biasanya menggunakan target Drone, yaitu pesawat sejenis Air Modeling tanpa awak yang diterbangkan dan dikendalikan menggunakan Remote Control, untuk seterusnya akan dijadikan sasaran tembak, baik itu dengan Meriam maupun Rudal.
Pada latihan ini, kita hanya menggunakan Meriam saja. Sementara untuk Rudal belum kita laksanakan, karena masih keterbatasan daerah latihan.


Kebetulan Detasemen Arhanud-001 Kodam Iskandar Muda, pada tahun 2014 ini mendapat tambahan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) baru, berupa 4 Kenderaan Pengendali FCDV (Fire Control Director Vehicle), 12 pucuk Meriam Otomatis 57mm/AA dan 8 buah Rudal QW-3 dengan komposisinya, 1 Kendaraan Pengendali FCDV dapat mengoperasikan 3 pucuk Meriam Otomatis 57mm/AA dan 2 peluncur rudal, maka kita sekaligus mencoba dan menguji kehandalan Alutsista buatan China yang langsung disaksikan oleh si pembuatnya, yakni Profesor Liu, jelas Denarhanud-001.

Ditambahkan, untuk sesi latihan menembak senjata berat pada hari pertama dari dua hari yang direncanakan di tahun 2014 ini, kita hanya menggunakan satu komposisi saja, yakni 1 Kendaraan Pengendali FCDV dengan 3 pucuk Meriam Otomatis 57mm/AA dan 2 peluncur rudal QW-3 dengan melibatkan 75 orang personil yang terdiri dari personil inti dan personil pendukung.

Hal ini tidak mengurangi inti dari tujuan latihan menembak senjata berat, karena Rudal hanya diperuntukkan khusus untuk sasaran udara, sedangkan Meriam bisa digunakan untuk keduanya, baik sasaran darat maupun sasaran udara, pukas Mayor Arhanud Arif Budi Cahyono SE. (bim)

Sungai Lais Direlokasi menjadi Pangkalan TNI AL Dari Palembang

Pangkalan TNI AL Palembang Direlokasi ke Sungai Lais

PALEMBANG - Kunjungan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Marsetio ke Pangkalan TNI AL (Lanal) Palembang, guna menandatangani rencana relokasi Lanal Palembang ke kawasan Sungai Lais, Rabu (3/12/2014).

"Penandatangan dengan Dirut Plindo II sudah dilakukan. Jadi Lanal Palembang ini yang luasnya sekitar enam ribu meter akan direlokasi di kawasan Sungai Lais yang luasnya 15 hektar," ujar Laksamana TNI Dr Marsetio.

Dikatakannya, relokasi dilakukan karena lokasi Lanal Palembang saat ini tidak efektif lagi.
Terlebih lagi sudah banyak peti kemas atau kontainer milik Pelindo yang berada di lahan Lanal Palembang.

"Lahan ini tidak ideal yang sudah dikelilingi kontainer. Insyah Allah tahun depan sudah terealisasi. Relokasi di tempat yang baru yakni di kawasan Sungai Lais, dinilai lebih efektif dan semuanya akan dibangun perkantoran dan ruang rekreasi bagi prajurit. Intinya lebih baik dari yang sekarang saat ini," ujar Laksamana TNI Dr Marsetio yang didampingi Dirut Pelindo II R J Lino.(SRIPOKU.COM,)

Kunjungan Menhan Tertutup bagi Media


Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacuddu

BANDARLAMPUNG, Kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Riyacudu ke lokasi produksi kapal perang di Lampung terlarang untuk diliput wartawan. Tidak ada penjelasan tentang alasan atas pelarangan tersebut.

Larangan peliputan itu disampaikan sekuriti PT Daya Radar Utama (DRU) yang memproduksi kapal perang.

"Maaf, Mbak, kami hanya menjalankan tugas. Pimpinan saya melarang wartawan masuk ke areal," kata Muhammad Ribut, seorang sekuriti PT DRU kepada wartawan, Jumat (5/12/2014).

Selain melarang, sejumlah sekuriti lainnya mengintai wartawan untuk memastikan agar jurnalis tidak masuk ke areal kunjungan menteri. Bahkan, salah seorang sekuriti menyela suruh wartawan pulang karena liputan kunjungan Menhan tak ada "amplop".

"Sudah, Mbak, pulang saja. Liputan di sini tak ada amplop," celetuk dia.

Sementara itu, Kapenrem 043 Garuda Hitam Mayor Inf CH Prabowo menjelaskan, kunjungan Menhan ini dalam rangka memantau kapal perang KRI 520 Teluk Bintuni yang dirakit oleh PT DRU. Kapal ini merupakan salah satu kapal perang pertama yang diproduksi dalam negeri dengan total biaya Rp160 miliar untuk menambah alutsista ketahanan RI.

Kapal itu diproduksi sejak Juli 2013 dan target awal selesai pada Oktober 2014. Selanjutnya kapal itu awalnya akan dipamerkan dalam parade alutsista pada Perayaan HUT ke-69 TNI di Surabaya. Namun rencana itu gagal teralisasi.

KRI Teluk Bintuni memiliki spesifikasi panjang 120 meter, lebar 18 meter dan tinggi 11 meter. Mesinnya berkekuatan 2×3285 KW dengan kecepatan 16 knot. Kapal tersebut memuat 10 tank Leopard, dua helikopter dan 361 pasukan bersenjata lengkap.

Selain itu, KRI Teluk Bintuni dilengkapi tiga jenis meriam, yakni satu unit meriam berdiameter 40 mm, dua unit 20 mm dan dua unit memiliki diameter 12,7 mm.(
KOMPAS.com)

Seperti Apa Keganasan Kapal Patroli Barakuda-633?

Batam - KRI Barakuda-633 merupakan salah satu kapal patroli milik TNI AL. Kapal ini siap menembak dan menenggelamkan kapal-kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Seperti apa?

KRI Barakudda-633 yang dikomandani Mayor Laut (P) Saryanto itu berukuran besar, dengan panjang 58,10 meter, lebar 7,62 meter, dan tinggi 23,10 meter. Jenis kapal cepat ini bisa melaju di kecepatan maksimal 28 knot.

Kata Saryanto, Kapal yang dilengkapi alat pengintai target ini punya 3 persenjataan. Yakni 1 buah meriam kaliber 40 mm, dan 2 buah meriam kaliber 20 mm. Di kapal wana abu-abu ini juga terdapat helipad atau landasan helikopter di bagian atasnya.

Detikcom bersama sejumah wartawan naik ke KRI Barakuda-633 dari pelabuhan Batam, Kamis (4/12/2014). Kapal itu kemudian bertolak untuk patroli di Kepulauan Riau, tepatnya ke daerah Pulau Tarempa. Dari Batam menuju ke lokasi ini diperkirakan memakan waktu sekitar 12 jam.

"Kemampuan Barakuda ini pertahanan anti udara, mampu membawa heli yang fungsinya buat SAR. Senjata kita ada meriam 40 mm dan 20 mm. Nanti akan direvitalisasi, diupgrade di 2015. Salah satunya ditambahi rudal," imbuh Saryanto.

KRI Barakuda-633 awalnya bernomor lambung 814 dan dibuat di galangan kapal PT PAL Indonesia dengan lisensi galangan kapal Luerrsen Jerman. Tahun pembuatannya Juli 1994, kemudian diluncurkan setahun setelahnya.

Barakuda merupakan nama salah satu jenis ikan laut berbahaya yang terdapat di perairan tropis seluruh dunia. Ikan ganas ini memiliki ciri-ciri warna kulit keabu-abuan dengan rahang panjang dan gigi runcing dan tajam. Sifat Barakuda selalu waspada, tak gentar terhadap semua yang bergerak di dalam air dan dapat berenang cepat.

Atas berbagai alasan itulah kapal TNI AL di bawah naungan Komando Armada RI Kawasan Barat ini kemudian diberikan nama Barakuda. Harapannya agar dapat meningkatkan semangat semua personel dalam mengamankan perairan Indonesia.(Detik)

Seluruh KRI siap musnahkan pencurian ikan

Seluruh KRI siap tindak pencurian ikan
Sejumlah Kapal Republik Indonesia (KRI) melakukan "Sailling Pass" saat peringatan HUT ke-69 TNI
 
Bandar lampung - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Marsetio menyatakan seluruh kapal perang (KRI) siap dioperasikan untuk menindak pencurian ikan sesuai perintah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

"Seluruh kapal perang kami siap, memang selama ini ada hambatan di anggaran, untuk pemenuhan kebutuhan bahan bakar, namun sudah teratasi," kata dia, di Piabung Pesawaran, Kamis.

Ia menjelaskan, ada sekitar 147 kapal yang siap dioperasikan, dan berdasarkan rapat koordinasi terakhir dengan kabinet, pemerintah siap memenuhi segala kebutuhan bahan bakar dan operasional kapal. Anggaran sudah masuk dalam APBN 2015.

Sebelumnya, pemenuhan anggaran operasional dan bahan bakar kapal perang hanya sebesar 27 persen dari kebutuhan anggaran.

Pasca penandatangan Nota Kesepahaman antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan TNI-Al beberapa waktu lalu, pemerintah menyatakan komitmen mereka untuk memenuhi kebutuhan operasional kapal perang agar bisa berpatroli menjalankan tugas mereka.

Kasal menjelaskan, ada tiga fungsi TNI-AL dalam menjaga wilayah maritim Indonesia, yaitu penegakan kedaulatan, penegakan hukum, dan diplomasi.

Penindakan pencurian ikan merupakan bagian dari fungsi penegakan hukum di wilayah maritim Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan dalam kunjungan kerja singkat Kasal TNI Laksamana Marsetio, ke Brigif 3 Markas Piabung, Kabupaten Pesawaran, Rabu petang.

Kunjungan singkat tersebut merupakan bagian dari kunjungan kerja Kasal ke tiga wilayah di Indonesia, yaitu Surabaya, Lampung, dan Palembang.

Dalam kunjungan kerja tersebut Kasal sempat berdialog dengan ratusan marinir di Piabung, dan menjanjikan peningkatan kesejahteraan pada 2015. (ANTARA News)

Negara lain larang masuk wilayah RI Takut kapal ditenggelamkan

Takut kapal ditenggelamkan, negara lain larang masuk wilayah RI

Ilustrasi kapal tenggelam. ©shutterstock.com


Presiden Joko Widodo dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti gencar mengirim pesan ancaman menenggelamkan kapal asing yang beroperasi secara ilegal di perairan Indonesia. Menurut Susi, ada sekitar 5.400 kapal asing bodong yang berkeliaran di laut Indonesia.

Pemilik maskapai penerbangan Susi Air ini mengatakan, dubes asing yang ada di Indonesia juga telah melakukan sosialisasi tentang regulasi kelautan Indonesia.

"Mereka sendiri bikin pengumuman untuk tidak masuk (wilayah laut) Indonesia lagi. Sudah bahaya, karena Indonesia akan tegas," tandasnya.
Susi menegaskan, pemerintah sudah berkomunikasi dengan sejumlah duta besar negara sahabat terkait kebijakan menenggelamkan kapal asing yang bakal mulai dilakukan terhitung sejak 14 desember 2014.

"Sudah panggil dubes-dubes yang kaitan dengan pencuri-pencuri ikan ini," ujar Susi di Jakarta, Kamis (4/12).

Di hadapan para dubes, Susi berulang kali sikap pemerintah terhadap kapal asing yang kedapatan mencuri ikan maupun hasil laut di perairan Indonesia. Dia mengklaim mendapat reaksi positif dari para dubes.

"Mereka respek kita punya keinginan tata laut dengan manajemen yang benar. Mereka setuju," tambah Susi.(Merdeka.com)

Penguukuhkan KRI Usman Harun dan KRI Bung Tomo di Surabaya

 
 Dinas Penerangan TNI AL 
 
Jakarta Pengukuhan dua KRI ini dilakukan di Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya. KRI Bung Tomo dengan nomor lambung 357 saat ini dikomandani Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, sedangkan KRI Usman Harun bernomor lambung 359 dikomandani Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta.

KRI Usman Harun dan KRI Bung Tomo dikukuhkan oleh KSAL Laksamana Marsetio di Surabaya. Pengukuhan dua kapal perang ini disaksikan oleh ahli waris Bung Tomo, Usman dan Harun.

Surabaya dipilih sebagai lokasi pengukuhan karena tiga tokoh tersebut berasal dari ibu kota Jawa Timur itu. Marsetio menyatakan penamaan kapal perang jenis Multi Role Light Frigate (MRLF) agar dapat menumbuhkan patriotisme prajurit.

"Pahlawan Nasional Bung Tomo yang lahir di Surabaya ini terkenal karena peranannya dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda, yang berakhir dengan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya," ujar Marsetio dalam siaran pers, Kamis (4/12/2014).

"Pahlawan Nasional Usman Janatin bin H. Ali Hasan yang lahir di Purbalingga Jawa Tengah serta Tohir bin Said (Harun) yang lahir di Pulau Bawean Jawa Timur dikenal karena keberaniannya pada saat Dwikora dikumandangkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 3 Mei 1964. Kedua pahlawan nasional ini gugur di Singapura," tambahnya.

Sekadar diketahui, penamaan KRI Usman Harun sempat membuat hubungan Indonesia dan Singapura sedikit memanas. Karena bagi Singapura, Usman Harun adalah pelaku pemboman di negerinya di masa konfrontasi. Tapi Indonesia tetap lanjut terus menggunakan nama dua prajuritnya yang tewas dalam menjalankan tugas itu.

Bung Tomo-357 dan KRI Usman Harun-359, masing-masing, memiliki jumlah ABK 85 prajurit, dengan rincian perwira 17 orang, bintara 40 orang dan tamtama 28 orang. Kedua kapal perang ini merupakan kapal patroli lepas pantai jenis korvet, diluncurkan berturut-turut pada Januari 2001, Juni 2001 hingga Juni 2002. Kedua kapal kapal perang MRLF tersebut tiba di Indonesia pertengahan bulan September 2014.

Kesenjataan canggih melengkapi kedua KRI ini serta didukung oleh platform system seperti radar navigasi dan radar surveillance untuk mendukung pengamatan udara, serta radar tracker senjata untuk mengendalikan arah dan elevasi secara akurat terhadap sasaran. Meriam 76 mm Otomelara Super Rapid Gun (OSRG) dan 30 mm di lambung kanan dan kiri kapal yang dapat berperan sebagai CIWS (Close in Weapon System) jika ada bahaya udara mengancam kapal tersebut.

Kelengkapan sistem sensor senjata juga dilengkapi dengan EOTs (Electro Optical Tracker System) untuk pengendalian meriam kapal dan pengamatan secara visual oleh kamera video yang ada. Sebagai kapal frigate, kedua kapal perang ini juga dilengkapi sensor bawah air yang memiliki tingkat akurasi yang baik dalam mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air yaitu sonar.

"Propulsion system yang ada di kapal tersebut dikontrol secara computerisasi oleh IPMS (Integrated ang cukup Platform Manajemen System) sehingga jika ada kerusakan atau failure pada salah satu system kapal akan terdeteksi secara dini," ucap Marsetio.

Secara rinci kapal perang tipe F2000 Corvette ini memiliki 1 meriam Oto Melara 76 mm, 2 meriam MSI Defence DS 30B REMSIG 30 mm, dan peluncur tripel torpedo BAE System 324 mm untuk perang atas air dan bawah air. Selain itu, dilengkapi pula dengan 16 tabung peluncur peluru kendali permukaan-ke- udara VLS MBDA MICA (BAE System), 2 set 4 tabung peluncur peluru kendali MBDA (Aerospatiale) MM-40 Block II Exocet. Dua sistem arsenal inilah yang cukup mengganggu pertahanan musuh, baik dari udara ataupun permukaan laut.

 Kapal perang ini memiliki panjang 95 meter, lebar 12,7 meter, dengan berat 2.300 ton. Dengan kemampuan mesin 4 x MAN 20 RK270 Diesel, kapal ini memiliki kecepatan 30 knot. Kapal terbaru yang nantinya masuk jajaran Satuan Kapal Eskorta Koarmatim ini, dilengkapi dengan Radar dan Avionik Sonar: FMS 21/3 Hull Mounted Sonar buatan Thales, Prancis.

"Dipilihnya nama Bung Tomo dan Usman-Harun bertujuan untuk membangkitkan semangat patriotisme bagi para prajurit TNI AL serta segenap bangsa pada umumnya. Diharapkan segenap prajurit TNI AL dapat meneladani pengabdian dan pengorbanan para Pahlawan Nasional tersebut terhadap bangsa dan negaranya," ucap Marsetio.

Ke depan akan dilaksanakan pengukuhan KRI John Lie-358. Bitung dipilih sebagai lokasi upacara pengukuhan kapal perang MRLF tersebut, mengingat Pahlawan Nasional John Lie dilahirkan di kota yang berada di Provinsi Sulawesi Utara tersebut. (Detik)

Pasokan Ikan Cukup dan Harga Turun Dampak Kebijakan Menteri Susi

Jakarta -Kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terkait moratorium atau penghentian izin sementara untuk kapal tangkap ikan berukuran besar berdampak positif.

Seperti diketauhi mulai awal November 2014, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengeluarkan kebijakan menghentikan sementara (moratorium) izin kapal baru dan mengkaji ulang seluruh izin tangkap kapal ikan di atas 30 Gross Ton (GT) selama 6 bulan ke depan.

Aturan ini berlaku bagi izin kapal baru, izin kapal yang telah habis dan review atas semua izin kapal yang telah diberikan. Aturan ini sudah ditandatangani Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia itu melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan beberapa instansi lain.

Kebijakan yang berlaku awal November lalu ini telah membuat pasokan ikan di dalam negeri berlimpah sehingga harga turun. Kapal-kapal besar terutama milik asing selama ini diduga aktif melakukan 'pencurian' ikan dengan berbagai modus termasuk dengan cara transhipment atau bongkar muat di tengah laut.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ikan segar menyumbang deflasi untuk November 2014. Andilnya mencapai 0,02% dengan penurunan harga sebesar 3,7 %.

"Ikan segar andil deflasi 0,02% dengan penurunan harga 3,7%. Kita menduga ini karena aktifnya pemerintah melakukan pelarangan illegal fishing (pencurian ikan)," ungkap Kepala BPS Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Senin (1/12/2014).

Kebijakan tersebut, menurut Suryamin efektif dapat mencegah pencurian ikan. Ikan yang ditangkap di laut Indonesia harus masuk ke pelabuhan perikanan di dalam negeri, namun biasanya langsung diekspor secara ilegal.

"Jadi kalau biasanya langsung diekspor sekarang sudah banyak ditahan. Jadi dijual di dalam negeri. Kebijakan ini sangat berdampak," terangnya.(Detik)

DPRD Kalimantan Timur mendukung pengadaan kapal perang Untuk TNI AL

Balikpapan, Kalimantan Timur  - Komisi I DPRD Kalimantan Timur mendukung usulan pemerintahan setempat tentang pengadaan kapal perang berupa kapal patroli ukuran 28 meter bagi TNI AL. Kapal itu adalah kelas Kapal Angkatan Laut (KAL).

Dukungan itu disampaikan Ketua Komisi I DPRD Kalimantan Timur. Josep, saat melakukan kunjungan kerja ke Pangkalan TNI AL Balikpapan, Rabu.

"TNI AL kita memerlukannya kapal patroli untuk penegakan hukum di laut. Di jajaran TNI AL, KAL memang untuk mendukung tugas-tugas patroli keamanan laut (patkamla) yang dijalankan para prajurit yang bermarkas di Lanal Balikpapan.


TNI AL memiliki beberapa Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan yang menjadi galangan tempat pembangunan kapal-kapal tersebut.

Di antara fasilitas itu adalah  di Pondok Dayung, Jakarta, di bawah Pangkalan Utama TNI AL III/Jakarta, di Mentigi yang berada di bawah Pangkalan Utama TNI AL IV/Tanjung Pinang.

Ia mengatakan persenjataannya cukup mumpuni, mulai dari senapan mesin berat berkaliber 12,7. Berondongan peluru dari senapan mesin itu bisa menenggelamkan kapal kayu ukuran sedang hanya dalam hitungan menit.

"KAL juga sudah bisa dibuat di galangan kapal kita sendiri," kata Komandan Pangkalan TNI AL Balikpapan, Kolonel Pelaut Ariantyo Condrowibowo.


Sejumlah galangan kapal milik swasta di dalam negeri juga memiliki kemampuan itu seperti PT Kodja Bahari (Persero) di Jakarta, juga galangan kapal di Banyuwangi, Jawa Timur.(antaranews.com)

TNI AL Tenggelamkan Tiga Kapal Asing Pencuri Ikan Di Laut Indonesia


Kapal Vietnam yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal
Kapal Vietnam yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal (VIVAnews/Ali Azumar (Riau)Ali Azumar (Riau))
 TNI Angkatan Laut hari ini akan melakukan penembakan dan menenggelamkan tiga kapal asing pencuri ikan di perairan Natuna, Kepulauan Riau. Eksekusi kapal asal Vietnam itu atas dasar perintah Presiden Joko Widodo.

"TNI AL akan merealisasikan perintah Presiden (menenggelamkan kapal asing pencuri ikan) dengan operasi laut dan tindakan tegas terhadap kapal-kapal illegal fishing berupa penembakan dan penenggelaman," kata  Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir, Kepala Dinas Penerangan TNI AL.

Manahan menuturkan, sebelumnya pada akhir Januari 2003 lalu TNI AL pernah juga menenggelamkan empat kapal ikan Filipina yang beroperasi ilegal di perairan Sulawesi. Kapal itu ditembak dan ditenggelamkan oleh KRI Untung Suropati-872.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio menyatakan, TNI AL tidak segan-segan menenggelamkan kapal-kapal asing yang melanggar ketentuan hukum di wilayah perairan Indonesia.

"Kami berkomitemen bahwa tidak ada kompromi dengan pelanggaran hukum, apalagi kolaborasi. Bila menyangkut kedaulatan negara dan kewibawaan bangsa sudah diganggu, tidak ada tawar-menawar lagi," tegasnya

TNI AL juga menenggelamkan kapal ikan KM Mina Bhakti berbendera Thailand yang beroperasi secara ilegal di perairan Anambas, Riau pada pertengahan April 2003. Yang menjadi eksekutor adalah KRI Todak-803, setelah sebelumnya ABK kapal itu dievakuasi ke KRI Todak-631.

Kemudian KRI Cut Nyakdien-375 dan KRI Anakonda 868 juga menembak dua kapal ikan asing asal Thailand yang menangkap ikan secara ilegal di perairan selat Gelasa, Bangka Blitung, 24 Oktober 2003.(VIVAnews)

KRI Barakuda-633 dan KRI Todak-631 Siap Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan

Batam - KRI Barakuda-633 dan KRI Todak-631 bergerak meninggalkan pelabuhan Batam. Kedua kapal itu akan patroli, dan siap menembak serta menenggelamkan kapal ikan asing yang mencuri di perairan Indonesia.


Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio dan jajarannya pun mengaku siap menembak dan menenggelamkan kapal asing yang mencuri di perairan Indonesia. Katanya, tak ada kompromi bagi pelecehan kedaulatan negara.

"Kita harus berkomitmen bahwa tidak ada kompromi dengan pelanggaran hukum, apalagi berkolaborasi. Bila menyangkut kedaulatan negara dan kewibawaan bangsa sudah diganggu, tidak ada tawar menawar lagi. Kita harus berani serta tegas menghadapinya," kata Marsetio.

Puluhan wartawan dari berbagai media, termasuk detikcom tiba di pelabuhan Batam, Kamis (4/12/2014). Semua kemudian masuk berpencar ke KRI Barakuda-633 dan KRI Todak-631yang bersandar di lokasi.

"Saya mewakili Komandan KRI Barakuda mengucapkan selamat datang," ucap Perwira Pelaksana Lettu Laut (E) Rouli Jonathan kepada wartawan di atas kapal.

Para prajurit KRI Barakuda dan KRI Todak kemudian memandu para wartawan untuk pembagian kamar, dan memberi tahu berbagai lokasi di kapal. Tak lama, kedua kapal itu pun menaikkan jangkar untuk kemudian berpatroli.

"Persiapan kapal akan berlayar dan bertempur," demikian terdengar suara dari pengeras suara. Pluit panjang pukul 15.30 WIB kemudian menjadi penanda KRI Barakuda-633 dan KRI Todak-631 berangkat patroli.

Kedua kapal tersebut akan berpatroli di daerah kepulauan Riau, tepatnya ke daerah Pulau Tarempa. Dari Batam menuju ke lokasi ini diperkirakan memakan waktu sekitar 12 jam.

KRI Barakuda-633 yang dikomandani Mayor Laut (P) Saryanto ini berukuran besar. Tepatnya panjang 58,10 meter, lebar 7,62 meter dan tinggi 23,10 meter. Kapal cepat ini daya jelajah maksimalnya hingga 28 knot.

KRI Barakuda-633 yang dibuat di Galangan Kapal PT. PAL Indonesia ini juga dilengkapi persenjataan canggih. Yakni, 1 meriam kaliber 40 mm dan 2 buah meriam kaliber 20 mm. Di bagian atasnya juga terdapat landasan helikopter.

Terkait patroli, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti merasa miris dengan banyaknya ikan di perairan Indonesia yang dicuri kapal-kapal Asing. Ia dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemudian sepakat tegas memerintahkan agar kapal asing pencuri ditembak dan ditenggelamkan.
(Detik)

Pencarian KSAL yang Satu Visi dengan Menteri Susi

Dicari, KSAL yang Satu Visi dengan Menteri Susi  
KSAL Laksamana TNI Marsetio (kiri) sematkan brevet "Hiu Kencana" kepada Menteri Pedagangan M. Lutfi (kanan), Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo (2 kanan) dan Menteri Sekretaris Kabinet Dipo Alam (3 kanan) di kapal selam KRI Nanggala-402, di bawah permukaan laut Surabaya, 18 Oktober 2014.

 Jakarta Dalam beberapa kesempatan, Presiden Jokowi dan Menteri Susi memang menyampaikan ancaman akan bertindak tegas terhadap pelaku pencurian ikan. Salah satunya, menenggelamkan kapal asing yang masuk perairan Indonesia tanpa izin.

Menurut Rizal, ada sinyalemen TNI AL menjadi beking kapal asing atau kapal Indonesia milik pengusaha tertentu yang digunakan untuk mencuri ikan. "Seperti yang terjadi di Laut Arafura," ujarnya.

Presiden Joko Widodo diminta mengangkat Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang mendukung kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Pengamat militer dari Lembaga Studi Pertahanan Indonesia, Rizal Darma Putra, mengatakan KSAL TNI yang baru harus mampu menindak anggota TNI AL yang terlibat dalam pencurian ikan (illegal fishing).

"Jangan sampai pemerintah sudah gembar-gembor akan menembak kapal laut milik asing, tapi masih ada anggota TNI AL yang terlibat illegal fishing," kata Rizal kepada Tempo, Rabu, 3 Desember 2014.

Karena itu, dia berharap KSAL yang baru dapat menindak tegas kapal pukat harimau yang beroperasi di luar batas wilayah. "Mereka jadi adu kepentingan dengan nelayan tradisional dan merugikan para nelayan kecil," katanya.

KSAL Laksamana Marsetio memasuki masa pensiun pada 3 Desember 2014. Presiden Joko Widodo masih mencari calon penggantinya.(TEMPO.CO)

PASSING EXERCISE KRI FRANS KAISIEPO-368 DENGAN ROYAL SAUDI NAVAL FORCES

 

Untuk pertama kalinya TNI AL menggelar kerjasama latihan berupa manuver laut passing exercise (passex) dengan salah satu unsur Royal Saudi Naval Forces (RSNF). Kerjasama latihan tersebut dilaksanakan saat Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL 2014 KRI Frans Kaisiepo – 368 (FKO) meninggalkan pelabuhan Jeddah pada hari Sabtu, 22 November 2014. Laut Merah. Sabtu, (22/11/2014).
Sekilas mengenai HMS Al Dammam 816, yaitu salah satu dari 3 (tiga) kapal Al Riyadh (modified La Fayette) class merupakan kapal jenis frigate buatan Perancis dan di luncurkan pada kuartal ketiga tahun 2002. Kapal dengan dimensi panjang 133,6 meter dan lebar 17,2 meter ini memiliki kemampuan canggih dan dilengkapi persenjataan Surface to Surface Missile (SSM) 8 Aerospatiale MM 40 Blok II Exocet jarak jangkau 40 nautical mile (Nm), Surface to Air Missile (SAM) 2 octuple Sylver A42 Vertical Launcher Silo (VLS) for Aster 15 jarak jangkau 8,1 Nm untuk anti rudal dan 16,2 Nm untuk anti pesawat udara. Sedangkan untuk peperangan anti kapal selam kapal ini memasang 4-21 in (533 mm) tubes ECAN F17P anti-submarine wire-guided dengan active/passive homing jarak jangkau 10,8 Nm. Selain itu, 1 (satu) Oto Melara 3 in (76 mm)/Super Rapid terpasang di haluan sebagai meriam utama. 
Rencana latihan itu telah dikoordinasikan 2 (dua) hari sebelumnya dengan matang saat Komandan KRI FKO-368, Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi beserta Kepala Departemen Operasi, Mayor Laut (P) Memet Kurniawan, Kepala Divisi Navigasi, Kapten Laut (P) Herstyadi Sapto Condro, Kepala Divisi Senjata Bawah Air , Kapten Laut (P) Soni Wibisono dan Asisten melaksanakan courtesy call kepada Commander of Western Fleet Command di RSNF Headquarters. Dalam kesempatan langka ini KRI FKO-368 diberikan kehormatan melaksanakan latihan dengan salah satu kapal perang Saudi Arabia HMS Al Dammam 816.
Pada pukul 14.30 waktu setempat, kedua kapal sudah melaksanakan uji jaring komunikasi dengan baik, dan pukul 15.00 sudah berada di titik kumpul/rendezvous (RV) yang sudah disepakati sebelumnya. Latihan pun dimulai dengan diawali operasi penerbangan Heli oleh KRI FKO-368 dan dilanjutkan dengan beberapa gerakan simple manoeuvring, HMS Al Dammam 816 bertindak selaku Officer Conducting Serial (OCS). Setelah beberapa gerakan manuver taktis selesai, KRI FKO-368 mengambil alih komando sebagai OCS untuk memimpin serial latihan Vertical Replenishment (Vetrep). Dengan sigap NV-409 dapat melaksanakan tugasnya mengirim dan menerima material yang telah disepakati di geladak Heli HMS AL Dammam 816. Kegiatan latihan pun berlanjut ke serial terakhir sebagai penutup yaitu leapfrog, sekaligus sebagai bentuk penghormatan KRI FKO-368 kepada HMS Al Dammam 816 sebelum melanjutkan pelayaran menuju pelabuhan singgah berikutnya.
Latihan ditutup dengan percakapan antar Komandan Kapal melalui jaring radio komunikasi, dimana Komandan KRI FKO-368 menyampaikan ucapan terimakasih atas pelaksanaan kerjasama latihannya kepada Komandan HMS Al Dammam, dan sebaliknya Komandan HMS Al Dammam menyampaikan hal serupa dengan tambahan ucapan selamat jalan menuju Indonesia. Keduanya berharap agar kegiatan latihan yang baru saja dilewati menjadi titik awal kerjasama latihan dalam rangka meningkatkan hubungan antar negara pada umumnya dan antar Angkatan Laut pada khususnya dimasa yang akan datang.(tnial.mil.id)

Calon KSAU dan KSAL Telah Siap


Jokowi Kantongi Nama Calon KSAU dan KSAL
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (tengah) berjalan bersama Kasad baru Letjen TNI Gatot Nurmantyo (kanan) dan mantan Kasad Jenderal TNI Budiman, usai acara serah terima Jabatan, di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta, 25 Juli 2014.

Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko telah menyerahkan nama pengganti Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Ida Bagus Putu Dunia. Terdapat tiga kandidat kepala staf berpangkat bintang tiga untuk masing-masing satuan.

Menurut dia, hingga saat ini Presiden Joko Widodo belum juga menentukan pilihan. Meski demikian, penggantian keduanya akan dilakukan bersamaan yaitu bulan ini. Pensiun Ida Bagus dipercepat dua bulan sehingga bersamaan dengan Marsetio.

Marsetio sendiri seharusnya sudah pensiun pada hari ini. Laksamana kelahiran Jakarta, 3 Desember 1956 ini akan menjalankan batas perpanjangan jabatannya selama tiga puluh hari sambil menunggu penunjukkan KSAL yang baru.


"Sudah di Presiden semua. Semua bintang tiga," kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno di Istana Negara, Rabu, 3 Desember 2014.

Bila hingga 3 Januari 2015 belum ada pengganti, jabatan KSAL akan mengalami kekosongan. "Dipastikan bulan ini, tapi lihat nanti kapan," kata Tedjo.

Adapun Ida Bagus sebenarnya baru pensiun tiga bulan lagi. Marsekal kelahiran Tabanan, 20 Februari 1957 ini harus mempercepat masa pensiunnya.(TEMPO.CO)

di Laut Aru dan Sulawesi, Koarmatim Tangkap 9 Kapal Ikan Ilegal


Foto- KRI Yos Sudarso-353
Foto- KRI Yos Sudarso-353
 
SURABAYA – Instruksi Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Arie H. Sembiring kepada seluruh satuan operasional Koarmatim agar meningkatkan intensitas operasi keamanan laut, telah membuahkan hasil, kapal perang Koarmatim yang tengah melaksanakan tugas penegakan kedaulatan dan hukum di Laut Aru, Arafuru dan Laut Sulawesi menangkap sembilan kapal ikan yang melakukan tindak pidana di laut.

Sejumlah kapal perang tersebut antara lain KRI Makassar-590 menangkap KM Fak-Fak Jaya Karya di Laut Aru, Arafuru. Kapal ikan yang bertonase 528 ton itu diawaki 12 orang anak buah kapal dan telah menguras ikan campuran secara ilegal kurang lebih 200 ton ikan campuran dan 12 ton ikan hiu. Selain itu, satuan operasional Koarmatim telah menangkap KM Bandar Nelayan-02 dan KM Bandar Nelayan 221.

Sebelumnya, KRI Makassar-590 yang merupakan unsur operasi Guspurlatim juga menangkap kapal ikan raksasa KM Jurong Jaya 02. Kapal yang bertonase 507 GT tersebut diamankan bersama hasil tangkapan yaitu kurang lebih 160 ton ikan tuna dan cakalang. KM Jurong Jaya 02 diawaki oleh 26 orang anak buah kapal (ABK), masing-masing 13 warga negara asing dan 13 orang warga negara Indonesia. Selanjutnya, KM Jurong Jaya 02 dikawal ke Lanal Tual untuk proses hukum selanjutnya.

Sementara itu. Yos Sudarso-353 dari jajaran Satuan Kapal Koarmatim dengan nomor lambung 353 menangkap lima kapal ikan ilegal berbendera Indonesia di perairan laut Sulawesi. Lima kapal yang berhasil ditangkap yaitu KM Sinar Albacore 717, KM Sinar San Andreas 95, KM Sinar San Andreas 96, KM Sinar San Andreas 92, KM Mulia Jaya-6. Selain itu, satuan operasional Koarmatim telah menangkap KM Bandar Nelayan-02 dan KM Bandar Nelayan 221.
Penangkapan kelima kapal ikan ilegal tersebut bermula saat KRI Yos Sudarso-353 yang di Komandani oleh Kolonel Laut (P) Sigit Santoso, sedang melaksanakan patroli laut di wilayah perairan Sulawesi, dibawah Komando Tugas Operasi Gabungan (Kogasgab) Ambalat dengan sandi Operasi Garda Wibawa-14, dibawah kendali operasi Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmatim.
Pada saat itu radar KRI Yos Sudarso menangkap beberapa titik di tengah laut, yang diperkirakan kapal. Selanjutnya kapal perang yang berada di jajaran Satkor Koarmatim itu mendekati target sambil melakukan pengamatan secara visual dan ternyata objek ditengah laut yang tertangkap radar tersebut adalah kapal ikan. Kemudian KRI Yos Sudarso melakukan Penghentian dan Pemeriksaan (Henrik).

Di sekitar laut Sulawesi, KRI Yos Sudarso berhasil memeriksa empat kapal ikan ilegal yaitu KM Sinar Albacore 717, dinahkodai Sutrisno Tahumil beserta tiga Anak Buah Kapal (ABK), ditangkap pada posisi 30 21’ 0” LU, 1210 29’ 0” BT. KM Sinar San Andreas 95, dinahkodai Mansury Ratungbahe beserta tiga ABK, ditangkap pada posisi 30 21’ 0” LU, 1210 29’ 0” BT, KM Sinar San Andreas 96, diawaki tiga orang ABK, ditangkap pada posisi 30 21’ 0” LU, 1210 29’ 0”, diawaki tiga ABK, KM Sinar San Andreas 92 dinahkodai oleh Rigal Barahama dengan 26 ABK ditangkap pada posisi 30 21’ 0” LU, 1210 29’ 0” BT. Posisi ke empat kapal tersebut merupakan Kapal Ikan berbendera Indonesia (KII) milik PT Karunia Laut.

Sedangkan satu kapal ikan lagi yakni KM Mulia Jaya-6, dinahkodai oleh Hariyono dengan 20 ABK ditangkap pada posisi 20 27’ 30” LU, 1270 40’ 45” BT, berada disekitar perairan Laut Maluku. Kapal ikan tersebut milik Mulyadi.

Dari hasil pemeriksaan awal ke lima kapal tersebut diperkirakan telah melakukan beberapa pelanggaran di laut. Kemudian ke lima kapal dikawal menuju Dermaga TNI AL Samuel Languyu, Bitung, Sulawesi Utara yang berada di jajaran Lantamal VIII Manado, untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.(Pos Kota)

Armada Perang Jejak Bangunan SBY

 
 Pesawat sukhoi saat flying pass pada Perayaan HUT Ke-69 TNI di Dermaga Ujung Armada RI Kawasan Timur, Surabaya, Selasa, 7 Oktober 2014. Sebanyak 526 alutsista dikerahkan pada HUT TNI kali ini, antara lain 192 alustsista dari TNI AD, 195 alutsista dari TNI AL, dan 139 pesawat dari TNI AU.
 
Enam pesawat tempur membelah langit Surabaya pagi itu, Selasa (7/10). Lima unit F-16 Fighting Falcon buatan Amerika Serikat terbang rendah berjajar dari Pangkalan Udara Juanda mengarah ke Pulau Madura.

Garang. Sangar.

Kepulan asap memanjang lurus di cakrawala menandai lintasan sang siluman dari Rusia. Lengkingannya menciutkan nyali, membuat ratusan orang yang berdiri di sepanjang Dermaga Ujung, Surabaya, memekik kaget dan beringsut mundur.

Cantik, apik.

Selang beberapa detik, raungan bising mengerikan memecah horizon, membuat ngilu gendang telinga. Diiringi angin kencang, satu unit jet Sukhoi Su-27 meluncur dengan kecepatan tinggi di angkasa biru bersaput awan putih.

Sang burung besi bengis bermanuver lincah, kontras dengan badan kokohnya yang terkesan kaku. Ia bersalto di udara, berputar 360 derajat menantang angin laut sambil mengeluarkan semacam percikan api, yang fungsi aslinya untuk mengecoh rudal lawan.

Namun bukan musuh yang sedang dihadapi lima F-16 dan sang “siluman” Rusia. Pagi itu mereka beraksi khusus untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang duduk di bangku kehormatan penonton.

Unjuk kekuatan alat utama sistem pertahanan (alutsista) Republik Indonesia berlangsung megah pada Hari Ulang Tahun TNI ke-69 di Markas Komando Armada Timur TNI AL, Dermaga Ujung, Surabaya, Jawa Timur.

Tentara Nasional Indonesia mengerahkan armada dari ketiga matranya –Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara– untuk memamerkan lebih dari 1.600 alutsista modern

Ini adalah peragaan alutsista Indonesia terbesar dalam sepuluh tahun terakhir. Sebuah kado perpisahan dari TNI untuk SBY, presiden keenam RI dengan latar belakang militer yang menjabat selama dua periode, 2004-2009 dan 2009-2014.

“Terima kasih Bapak Presiden,” demikian tulisan di spanduk yang dibawa terbang oleh pesawat TNI di pengujung acara.

Panglima TNI, Jenderal Moeldoko saat wawancara khusus dengan Tim CNN Indonesia di Dermaga 
 
Ujung Komando Armada Timur, Surabaya, Senin, 6 Oktober 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam wawancara khusus dengan CNN Indonesia sehari sebelum perayaan HUT TNI, Senin (6/10), mengatakan SBY berjasa besar dalam meningkatkan kekuatan pertahanan RI selama sepuluh tahun pemerintahannya. “SBY melakukan revolusi besar dalam membangun kekuatan militer Indonesia. Di darat, laut, udara, semua seimbang,” kata dia.

Lima tahun lalu, ujar Moeldoko, armada perang Indonesia ketinggalan dibanding negara-negara Asia Tenggara. Namun, kini Indonesia mulai bisa mengejar ketertinggalannya. RI memborong berbagai alutsista dari berbagai negara, dan banyak di antaranya tiba tahun ini.

Namun bukan berarti Indonesia telah sedemikian digdaya. Masih banyak pekerjaan rumah untuk pemerintahan mendatang. Kekuatan tempur TNI belum cukup untuk melindungi seluruh teritorial Indonesia yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke.(CNN)

Hanggar Hasil Kerjasama Dengan Angkatan Udara Australia Telah Diresmikan


BANDUNG, Hanggar yang berada di Sathar 15 Depohar 10 itu, menjadi wujud nyata kerjasama yang baik antara TNI Angkatan Udara dan Royal Autralia Air Force. Hanggar yang diresmikan itu merupakan bantuan dari Angkatan Udara Australia.

Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Bagus Puruhito dan Kepala Staf Ungkatan Udara Royal Asutralia Air Force, meresmikan hangar yang berada di Sathar 15 Depohar 10 di kompleks Lanud Husein Sastranegara Bandung, Rabu (3/12/2014).

Peresmian tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan bilateral kedua angkatan udara dua negara dalam bersama-sama membina hubungan baik serta membangun angkatan udara yang kuat. Menurut Wakasau yang mewakili Kasau Ida Bagus Putu Dunia mengatakan, dengan bertambahnya hanggar di Sathar 15 Depohar 10 beserta perlengkapan yang ada ini, tentu menuntut agar bekerja lebih profesional lagi.

Tentunya perlengkapan isinya juga sudah sesuai dengan standarisasi keselamatan terbang dan kerja dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan alutsista, yakni pesawat jenis Hercules.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatangan peresmian antara kedua petinggi Angkatan Udara TNI AU dan RAAF tersebut.


Sementara menurut Kasau RAAF, saat memberikan ceramah keselamatan terbang dan kerja pada acara Safety Meeting 2014 di Gedung Nurtanio Depohar 10 mengatakan, Sathar 15 Depohar 10 kini sudah memiliki hanggar yang berstandar internasional.

Hadir pula dalam peresmian tersebut di antaranya Kadisaeroau, Kadislambangjaau, Wadankoharmatau, Komandan Lanud Husein Sastranegara, Komandan Lanud Sulaiman, Komandan Depohar 10, Komandan Depohar 70, Komandan Sathar 15, serta para pejabar TNI AU di wilayah Kota Bandung.((PRLM))

KKB Tembak Hingga Meninggal Dua Brimob Papua


ilustrasi
ilustrasi


JAKARTA,Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua kembali beraksi. Kali ini, dua anggota Brimob Polda Papua ditembak KKB di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (3/12) pukul 10.00 WIT.

Sulistyo menjelaskan, peristiwa ini bermula saat kedua anggota tersebut membantu kegiatan gereja. Saat menurunkan kursi-kursi dan tenda di depan pintu Gereja GKII, Kabupaten Puncak, kedua anggota tersebut ditembak oleh KKB.

Menurut dia, Bripda Everson ditembak di pelipis. Sedangkan Aiptu Thomson ditembak di bagian kaki dan dada. "Kedua anggota tersebut meninggal di tempat," imbuh Sulistyo.

Selain itu, dua pucuk senjata AK milik anggota dibawa kabur para pelaku. Sulityo menambahkan, untuk pelaku masih dalam penyelidikan. Menurut dia, pelaku bermodus menunggu anggota yang bekerja membantu perayaan natal di gereja GKII. "Anggota Brimob dan TNI (saat ini) mengejar para pelaku," tegasnya.

Dua anggota yang diketahui bernama Aipda Thomson Siahaan dan Bripda Everson, gugur di tempat.
"Telah terjadi penembakan pada hari Rabu pukul 10.00 WIT di Ilaga, Kabupaten Puncak," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Sulistyo Pudjo Hartono dalam pesan singkat yang diterima wartawan, Rabu (3/12).

Sedangkan jenazah sudah dibawa ke Puskesmas Ilaga. Rencananya, jenazah akan dibawa ke Jayapura Kamis (4/12) pagi. (jpnn)

untuk Samakan Karakter Pendidikan TNI-Polri Dimulai 2015

 
Foto: Panglima TNI di Sertijab Danjen Akademi TNI (dok.Puspen TNI) 
 
Jakarta - Pasca bentrok di Batam, TNI dan Polri akan melaksanakan pendidikan gabungan untuk taruna tingkat pertamanya. Menurut Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Pendidikan Dasar 'Chandra Dimuka' tersebut akan dilakukan mulai tahun 2015 dengan tujuan untuk membangun kesamaan karakter dan persepsi.


"Berbagai terobosan perlu dilakukan mulai dari perubahan struktural, aspek ketrampilan internal dengan unit kerja dibawah kepemimpinannya maupun kerjasama eksternal dalam perluasan kapasitas akademis dan wawasan para taruna, sebagai generasi penerus TNI yang dipastikan tantangannya akan lebih berat," jelas Moeldoko.

Panglima juga berharap agar Danjen Akademi TNI dapat memahami dan melakukan integrative culture. Baik integrative culture TNI yang mampu merangkum budaya keprajuritan di masing-masing angkatan menuju reformasi budaya TNI di era demokrasi, maupun integrative culture berbagai transformasi nilai yang harus dilakukan bagi pengembangan organisasi. Selain itu transformasi nilai yang perlu diperhatikan menurutnya adalah bagaimana mengantisipasi kecenderungan perkembangan lingkungan nasional dan internasional.

Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko mengucapkan selamat bertugas kepada Mayjen TNI Harry Purdianto. Dengan berbekal kapasitas dan kreativitas, ia pun berharap agar Danjen Akademi TNI yang baru dapat mengemban tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai amanah yang harus ditunaikan di atas dasar komitmen dan tanggung jawab moral.

"Atas nama komando, Panglima TNI mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Marsda TNI Bambang Samudro atas pelaksanaan tugas dan pengabdian selama ini, dan selamat melaksanakan tugas baru sebagai Asisten Personel Kasau," tutupnya.

"Pendidikan Dasar ‘Chandra Dimuka’ dan/atau pendidikan taruna tingkat satu gabungan TNI-Polri rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2015 dalam rangka membangun kesamaan karakter dan kesamaan persepsi terhadap keamanan dan pertahanan negara," ungkap Moeldoko seperti dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Selasa (2/12/2014).

Hal tersebut dikatakan Moeldoko saat memimpin upacara Serah Terima Jabatan Komandan Jenderal (Danjen) Akademi TNI di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/12/2014). Menurut Jenderal Bintang 4 itu, dalam pendidikan gabungan Taruna TNI-Polri yang akan dilaksanakan di Akmil, Magelang, pemahaman Integrative Culture sangat diperlukan.

"Pemahaman Integrative Culture sangat penting dalam penyelenggaraan Pendidikan Dasar Chandra Dimuka," kata mantan Pangdam Siliwangi itu.

Sertijab Danjen Akademi TNI sendiri dilakukan dari Marsda TNI Bambang Samudro kepada Mayjen Harry Purdianto. Moeldoko menyebut peran Danjen Akademi TNI sangat potensial untuk menentukan segala kebijakan dan implementasi serta dalam menciptakan lingkungan yang kondusif(Detik)

Kostrad Amankan 2 Ribu Butir Telur Penyu


Foto- Telur penyu yang diamankan prajurit Satgas Kostrad di perbatasan RI-Malaysia. (pen-kostrad)
Foto- Telur penyu yang diamankan prajurit Satgas Kostrad di perbatasan RI-Malaysia. (pen-kostrad)

SAMBAS  –Usai diperiksa, selanjutnya hari itu juga oleh Sertu Hariyadi menyerahkan pelaku dan barang bukti kepada pihak Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jagoi Babang, yang diterima oleh Andriansyah, selaku pengolah bahan perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam Jagoi Babang.

 Satuan tugas (Satgas) Yonif Linud 501/BY Kostrad di Pos Dalduk Pos Jagoi Babang, yang dipimpin oleh Kopda Primus Edison, memeriksa sepeda motor Nopol KB 3412 VT yang dikendarai Asnandi,39, warga Dusun Nangka Mahap, RT 04 RW. 02 Kecamatan Nangka Mahap, Kabupaten Sambas dengan membawa 2.000 butir telur penyu, tanpa dilengkapi surat dan dokumen resmi.

Menurut keterangan telur penyu tersebut akan dikirim ke Serikin, Malaysia.
Sebagai mana diketahui bahwa telur penyu merupakan barang yang dilindungi oleh negara dalam hal ini Badan Konservasi Sumber Daya Alam untuk dilestarikan untuk menghindari terjadinya musnahnya habitat penyu di Indoneaia, khususnya wilayah Kalimantan Barat.
(Pos Kota)

Dalam HUT TNI 5 Oktober Mendatang 4 Apache Pesanan dari AS Siap Beraksi

Kuala Lumpur - Indonesia sudah memesan 8 helikopter Apache dari perusahaan AS, Boeing. Rencananya, HUT TNI 5 Oktober 2014 mendatang 4 Apache di antaranya sudah bisa beraksi.

Menurut Sjafrie, nantinya heli Apache itu juga sudah bisa digunakan untuk latihan perang operasi Garuda TNI AD. "2 Heli utama dan 2 heli pendukung," tambahnya.

Kepastian soal kedatangan heli ini didapatkan saat Sjafrie bertemu pihak Boeing di Defence Services Asia 2014 yang digelar 14-17 April di Malaysia.

"Mereka akan mempersiapkan 4 Apache untuk dihadirkan pada HUT TNI," jelas Wamenhan Sjafrie Sjamsuddin di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (14/4/2014).

Apache ini dipesan pada 2013 lalu. Dan akan diserahkan secara bertahap ke Indonesia. Tahap awal 4 Apache lebih dahulu.(Detik)

TNI Terjunkan Babinsa Jadi Penyuluh Pertanian Dalam Rangka Dukung Swasembada Pangan

Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko menghadiri Apel Komandan Satuan secara Terpusat (Dansat) tahun 2014 di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Apel ini dilakukan dalam upaya meningkatkan soliditas dan solidaritas antar satuan TNI.

Kegiatan Apel Dansat itu juga dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan para satuan setingkat Danrem dan Dandim dalam memecahkan permasalahan sosial yang aktual di wilayah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Tak hanya itu, pada kegiatan ini juga TNI bersama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) akan bersinergi dalam upaya mendukung program pemerintah terkait Swasembada Pangan untuk 3 tahun ke depan.

"TNI akan menerjunkan para Babinsa sebagai penyuluh pertanian dan memotivasi para petani guna mempercepat proses keberhasilan mewujudkan ketahanan pangan nasional," kata Fuad.

Berdasarkan informasi yang diterima dari Pusat Penerangan (Puspen) TNI, Moeldoko menghadiri apel tersebut pada Selasa (2/12/2014). Apel Dansat dilaksanakan mulai dari tanggal 2-5 Desember 2014 dan mengambil tema 'Melalui Apel Danrem Dandim Terpusat Tahun 2014, Kita Sukseskan Serbuan Teritorial Untuk Memantapkan Kemanunggalan TNI-Rakyat Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI AD'.

"Apel Dansat dilaksanakan selama 4 hari dan diikuti 363 personel terdiri dari para Danrem, para Aster Kodam, Aster Kaskostrad, Asintel Danjen Kopassus, Kadepter Seskoad, Dirbinlem Akmil, Dirbinlem Secapa dan Dandim seluruh Indonesia," ujar Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya seperti tertulis dalam keterangan pers Puspen TNI.

Apel Dansat yang dibuka oleh Kepala Staf AD Jenderal Gatot Nurmantyo itu akan diisi oleh berbagai materi penting yang akan disampaikan baik oleh pejabat internal TNI AD maupun dari eksternal TNI AD. Mulai dari Kepala BKKBN, Kepala BNPT, ahli Bio Energi dan ahli bidang rekayasa sosial, hingga Kepala BNN, Kapolri dan Menteri Kabinet Kerja.(Detik)

TNI AU Siagakan 16 Pesawat Tempur F-16 Untuk Amankan Wilayah Barat

Pekanbaru - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, meresmikan Skuadron Udara 16 di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, Rabu (03/12/2014). Diisi 16 unit pesawat tempur F-16, skuadron ini akan menambah kekuatan militer Indonesia di kawasan Selat Malaka.

Ditempatkannya F-16 di Lanud Roesmin karena Provinsi Riau berada di poisisi strategis. Bumi Lancang Kuning merupakan tonggak pertahanan udara di bagian barat Indonesia karena berbatasan langsung dengan sejumlah negara tetangga.

"TNI AU terus menguatkan seluruh Lanud di Indonesia, termasuk Roesmin Nurjadin. Di sini ditempatkan 16 pesawat F-16. Kemudian ada 8 lainnya di Skuadron Udara III Iswahyudi," kata Ida Bagus Putu dalam persemian tersebut.

"F-16 memiliki kemampuan dalam reaksi cepat, baik serangan ke darat, udara, serta operasi dukungan udara lainnya. Ini yang menjadi pertimbangan," kata Ida Bagus Putu.

Disebutkkan, Pesawat F-16 setara Block 52 memiliki kemampuan perang udara di luar jarak visual mata manusia, yang sering dikenal dengan istilah Beyond Visual Range (BVR).

Dengan beroperasinya F-16, beberapa objek vital nasional di Selat Malaka bisa diawasi secara efektif. Begitu juga dengan pengawasan ruang udara perekonomian lainnya di perbatasan.

Dalam kegiatan itu, hadir Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI Agus Prihadi Irianto, Wakapolda Riau Kombes Pol Abdul Gafur dan sejumlah petinggi Provinsi Riau lainnya.

Presemian ini menambah jumlah skuadron di Lanud Roesmin yang sebelumnya telah memiliki Skuadron Udara 12 yang berkekuatan Hawk 109 dan Hawk 209 buatan British Aerospace generasi 80-an.

Dalam persemian itu, Ida Bagus Putu juga melantik Komandan Skuadron F-16. Peresmian dilakukan dengan menekan tombol sirine dan memotong pita tepat di depan gerbang hanggar pesawat F-16.

Pesawat ini dilengkapi radar APG-68(v) Upgrade dan sejumlah komponen avionic canggih. Untuk senjata, F-16 setara Block 52 mengandalkan alutsista Indonesia, yaitu senjata non-BVR yang dimiliki TNI AU sebelumnya, seperti AGM-65 Maverick dan AIM-9P yang sering dipakai pesawat tempur Indonesia lainnya.

Untuk perang BVR ini, pemerintah Indonesia dikabarkan sudah memesan puluhan rudal VBR seperti AIM-120C dan AIM-9X. Tapi kedatangannya belum diketahui.(Liputan 6)

Enam Armada Tempur Mengunjungi Kota Minyak

enam-armada-tempur-sambangi-kota-minyak
LATIHAN: Pesawat T-50i Golden Eagle milik TNI AU ini yang akan “menyapa” Balikpapan, hari ini. 
 
BALIKPAPAN - Komandan Lanud Balikpapan Kolonel Pnb Tribowo Budi Santoso mengatakan, pesawat tersebut dibeli dari Korea Selatan, berlabel Korea Aerospace Ind Ltd (KAI) pada 2013 lalu. Armada ini memiliki kemiripan dengan pesawat F-16 Fighting Falcon. Jumlahnya, ada 16 pesawat yang dibeli TNI AU. “Pesawat ini sebagai pelengkap persenjataan AU sehingga tidak tertinggal dengan negara lain,” bebernya.
 
Dalam rangka Latihan Angkasa Yuda 2014, Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Balikpapan akan kehadiran enam pesawat KAI T50i Golden Eagle dari Skuadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Madiun, Selasa (2/12) hari ini. Pesawat tersebut direncanakan tiba pukul 11.00 Wita. Yang dapat disaksikan secara terbuka oleh masyarakat. 

Selama di Kota Minyak, kata dia, anggota TNI AU dari Skuadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Madiun akan menggelar latihan mulai hari ini hingga 6 Desember mendatang.(Kaltimpos)

Alutista di Heli yang Jatuh Tidak Ada yang Hilang


helikopter Super Puma

JAYAPURA,
Seperti yang diberitakan sebelumnya, saat mengalami kecelakaan Heli Super Puma H-3215 milik TNI Angkatan Udara yang diperbantukan ke Kodam XVII Cenderawasih sedang mengangkut 10 prajurit Yonif 133/ YS yang akan bertugas sebagai pasukan pengamanan perbatasan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Selain mengangkut personil, Heli yang sering dipakai untuk membantu mendistribusikan logistik personil TNI di pedalaman Papua, juga membawa bahan makanan serta senjata dan amunisi prajurit Pos Kiwirok. Terkait kecelakaan Heli Super Puma H-3215, Made Susila mengaku belum dapat memastikan penyebab kecelakaan tersebut.


Komandan Pangkalan Udara TNI AU Jayapura, Kolonel Pnb I Made Susila memastikan persenjataan dan amunisi milik penumpang dan kru Helikopter Super Puma H-3215 yang mengalami kecelakaan tak ada yang hilang.

“Kami belum dapat menyimpulkan penyebab kecelakaan karena belum dilakukan investigasi. Kami juga belum melihat langsung kondisi pesawat karena personil ditemukan sudah meninggalkan pesawat dan mencari daerah yang lapang untuk mempermudah pencarian,” jelas Kol (Pnb) I Made Susila saat ditemui di Mako Lanud Jayapura, Senin (1/12/2014) sore.

Sebelumnya Tim SAR gabungan yang menggunakan 3 buah heli, masing-masing Heli Bell TNI AD, Heli Super Puma H-3214 dan Heli Bell Airfast, Senin siang berhasil menemukan lokasi kecelakaan Heli Super Puma H-3215. Setelah dilakukan penerjunan dengan tali (rafling) dari Heli Bell Airfast, akhirnya 4 anggota regu penolong mencapai lokasi kecelakaan.

“Semua kru dan penumpang yang berjumlah 14 personil selamat. Mereka sudah dievakuasi ke Pos Batom, di Distrik Batom, Kabupaten Pegunungan Bintang. 8 personil yang luka-luka sudah dievakuasi, sementara 6 personil lainnya rencananya akan dievakuasi Selasa (2/12) besok,” jelas Made Susila.

Heli Super Puma TNI AU H-3215 mengalami kecelakaan 18 mil sebelum Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Jumat (28/11/2014) siang lalu. Saat itu Helikopter milik TNI AU yang diperbantukan untuk Kodam XVII Cenderawasih, sedang mengangkut 10 personil Yonif 133/YS yang akan melaksanakan tugas menjaga perbatasan di Pos Kiwirok.

Berikut nama-nama crew dan penumpang yang berhasil di evakuasi Senin sore tadi : Lettu (Pnb) Surya Mega (co-pilot) tidak mengalami luka-luka Lettu (Tek) Rigvo Gultom (crew teknisi) bahu terkilir Peltu Hadi (crew) bahu kiri terkilir Pratu Ulil Amri (Yon 133/ YS) patah kaki Serda Arman (Yon 133/ YS) Praka Gunawan (Yon 133/ YS) Praka Joko Muklis (Yon 133/ YS) Pratu Dino (Yon 133/ YS) Sementara crew dan penumpang yang masih bermalam di Pos Batom : Mayor (Pnb) Tarigan (pilot) Sertu Nanang (Yon 133/ YS) Praka Roy Candra (Yon 133/ YS) Prada Setia (Yon 133/ YS) Prada Andra (Yon 133/ YS) Prada Adek Ananda (Yon 133/ YS). (Kompas)

Tingkatkan Patroli Berantas Illegal Fishing TNI AL Siapka Pangarmada Timur


Jakarta - TNI masih menyiapkan rencana mengenai penenggelaman kapal ilegal yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Panglima TNI Jenderal Moeldoko pun menyatakan saat ini jajarannya di Pangkalan Armada Timur TNI telah meningkatkan patroli untuk mengantisipasi kegiatan illegal fishing.

Terkait dengan penguatan patroli yang dilakukan TNI AL, Marsetio mengatakan radar-radar yang dimiliki TNI sudah bisa mengcover di sepanjang wilayah Selat Malaka dengan radar fix. Sementara untuk wilayah Indonesia Timur yang masih kekurangan radar fix, Marsetio menyatakan bisa dibantu dengan radar-radar mobile yang ada di dalam kapal-kapal yang beroperasi.

"Jadi radar itu ada radar fix ada yang radar mobile. Radar fix yang utama dimiliki AU. Nah kita punya sudah pasang di sepanjang Selat Malaka radar fix. Nah kita sudah bisa mengcover semua kejadian di Selat Malaka," jelas Marsetio.

"(Untuk Indonesia Timur), kapal-kapal kita memiliki kemampuan. Kapal perang kita memiliki radar untuk kontak permukaan, udara, dan bawah air. Jadi kapal ini sebagai radar yang bergerak," tutupnya.

"Eksekusi akan kita lakukan tetapi kegiatan-kegiatan patroli juga ditingkatkan oleh Pangarmada Timur terhadap situasi-situasi yang meningkat perkembangannya di lokus (tempat) tertentu, sudah ditingkatkan," ungkap Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jaktim, Senin (1/12/2014).

Meski telah meminta KSAL untuk menyiapkan rencana matang untuk penenggelaman kapal ilegal, Moeldoko belum menyebut kapan eksekusi akan dilakukan. Ia hanya mengatakan penenggelaman kapal akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Sebentar lagi, bentar lagi lah," kata jenderal bintang empat itu.

KSAL Laksamana Marsetio sendiri mengaku tengah menyiapkan cara-cara elegan untuk proses penenggelaman kapal ilegal. Hal tersebut dilakukan supaya penegakkan hukum yang dilakukan Indonesia bisa diterima oleh dunia internasional.

"Nanti akan didiskusikan lebih bagus lagi, nanti ada cara-cara yang lebih elegan, yang bisa diterima dunia internasional tapi yang jauh lebih penting bangsa Indonesia memiliki ketegasan yang sama terhadap illegal fishing maupun ilegal yang lain," ucap Marsetio usai menemani Moeldoko membuka acara Latgab Gultor di Halim Perdanakusuma hari ini.
(Detik)