Pages

Friday 3 January 2014

Kapal Selam dan Pesawat dari Rusia


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia1v6Uq8TbxAdqO-ab5jkJ5SoVofXK3ozMgwBrn-Mv9HK-SPwEYZnzGbQ4GJUSIE_DwtJHyiKwLA9bSFB_X1aOSRSy6oH9TQBFQJgBHR3-HE06anz-xj92HXzlhkVcJZ0H2o3ZG7pEH-8/s1600/Su-35+Terminator.jpgJakarta : Kementerian Pertahanan (Kemhan) terus membeli beragam perserjataan dan peralatan militer untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista). Pembelian peralatan militer yang segera terealisir adalah kapal selam dari Rusia.

Kabar yang beredar, Indonesia mengincar lima kapal selam berjenis Kilo Class. Kapal ini merupakan kapal selam untuk perang, yang dilengkapi senjata seperti peluru kendali, torpedo, antiranjau, anti peluru kendali, dan rudal Yakhont. Adapun daya jelajah rudal tersebut mencapai 300-400 kilometer (kin).

Masih dari produk Rusia, pemerintah juga akan menambah pesawat tempur Sukhoi. Ada enam pesawat yang akan dibeli. Ini untuk melengkapi sejumlah pesawat Sukhoi di TNI Angkatan Udara (AU) yang sebelumnya sudah datang pada Februari 2013.

Kepala Pusat Penerangan Kemhan Sisriadi memastikan, sudah membentuk tim untuk terbang ke Rusia. Namun, tim yang berasal dari TNI Angkatan Laut ini hanya untuk menjajaki sekaligus melihat langsung kondisi kapal selam.

Sedangkan untuk pembelian pesawat Sukhoi, Sisriadi mengaku belum tahu. "Jadwalnya (ke Rusia) Februari," iyar Sisriadi, Kamis (2/1).

Namun, Sisriadi enggan merinci anggaran pembehan peralatan perang tersebut. Alasannya, rencana pembelian ini masih tahap awal dan semuanya masih berproses.

Pastinya, pembelian itu ber- sumber dari dana di Anggaran Pendapatan dan Belarya Negara (APBN).

Tahun 2013, Kemhan mendapatkan jatah anggaran Rp 81,8 triliun, lalu 2014 naik menjadi Rp 83,4 triliun. Asal tahu saja, dari tahun 2008-2013, anggaran di Kemhan masuk dalam lima besar dan rata-rata pertumbuhan per tahun 21,7%. Besarnya anggaran itu karena pemerintah ingin menambah dan memperbarui alusista.

Sebelumnya Indonesia telah memiliki dua kapal selam buatan Jennaa yakni Cakra dan Nanggala. Kemhan juga tengah membangun tiga kapal selam baru bersama Korea Selatan dengan skema transfer of technology (ToT) senilai US$ 350 juta per unit.

Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, berujar DPR mendukung belanja alat perang karena banyak senjata TNI yang sudah.tua. Namun, Kemhan harus ingat, belanja senjata ini harus mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabel. 
 

Kedatangan T50i Golden Eagle di IWJ pada awal Tahun 2014


http://lanud-iswahjudi.mil.id/galeri/img_gambar/495370.jpgPenlanud Iwj, Magetan : Di awal tahun 2014, dua dari 16 pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle yang dipesan Pemerintah Indonesia, datang kembali ke Lanud Iswahjudi setelah menempuh rute penerbangan selama dua hari dan diterbangkan oleh penerbang-penerbang Korea Selatan.

Kedatangan dua pesawat yang akan menggantikan pesawat Hawk MK-53 tersebut disambut langsung Komandan Wing 3 Lanud Iswahjudi, Kolonel Pnb Minggit Tribowo, S.IP.,Komandan Skadron Udara 15, Letkol Pnb Wastum serta segenap pejabat LanudIswahjudi di shelter Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Kamis (02/01).

Pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle ini diperuntukkan melatih para penerbang tempur muda lulusan sekolah penerbang, sebelum mereka mengoperasionalkan pesawat Sukhoi, F-16, F-5 maupun Hawk 100/200. Selain itu pesawat tersebut juga akan dijadikan pesawat Aerobatik TNIAU.

Keterangan Gambar : Komandan Wing 3 Lanud Iswahjudi, KolonelPnb Minggit Tribowo, S.IP., didampingiKomandan Skadron Udara 15, Letkol Pnb Wastum menyambut kedatangan penerbangKorea yang menerbangkan T-50i Golden Eagle, di Shelter Skadron Udara 15, Kamis (02/01).(Foto.Pentak Lanud Iswahjudi)

lanud iswahjudi 

Pesawat Tanpa Awak Buatan Undip

Izzudin dan Havez meraih Juara II dan berhak atas hadiah Rp 35 juta, serta menjadi semacam konsultan untuk TNI AD kalau nantinya karya tersebut dibuat riil oleh TNI

DEKAN Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Diponegoro Dr Muhammad Nur menyatakan, Indonesia bisa menjadi negara unggulan teknologi kalau pemerintah mau mengakomodasi inovasi anak-anak muda dari berbagai penjuru Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Muhammad Nur di kampus setempat saat menerima dua mahasiswa jurusan Fisika FSM Muhammad Izzudin Shofar dan Havez Varirani Al Kautsar usai meraih penghargaan Juara II Lomba Karya Cipta TNI AD dari Litbang TNI AD.

Karya mereka berupa pembuatan model pesawat tanpa awak dengan tambahan teknologi telemetri dan multi fungsi. Kedua mahasiswa ditemani PD III FSM Ngadiwiyana Ssi,Msi.

“Indonesia ke depan akan menjadi negara luar biasa hebat kalau pemerintah mau memakai inovasi dan kreasi anak-anak muda yang hebat-hebat dari segala penjuru negeri ini,” ujar Muhammad Nur yang kami muat (3/1/2014).

Sedang Izzudin dan Havez menyatakan lomba yang dilaksanakan Litbang TNI AD di Jakarta dan Surabaya ini berlangsung pertengahan Desember 2013. Lewat karya model pesawat tanpa awak ini, Izzudin dan Havez meraih Juara II dan berhak atas hadiah Rp 35 juta, serta menjadi semacam konsultan untuk TNI AD kalau nantinya karya tersebut dibuat riil oleh TNI.

pelita  

Kami Tak Ingin Teroris Tewas


Kapolri datangi lokasi penggrebekan Ciputat
Jakarta : Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman menyatakan, Polri sesungguhnya tak ingin drama penyergapan di Ciputat, Tangerang Selatan, berakhir dengan kematian 6 teroris. Menurut dia, polisi terpaksa menembak para teroris itu karena tak punya pilihan lain.

“Polri sebetulnya tidak mengharapkan ada korban, baik dari anggota kami maupun siapapun juga,” kata Sutarman di Jakarta, Kamis 2 Januari 2014. Polri juga tidak ingin ada aksi baku tembak antara Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dan para teroris yang bersembunyi di dalam rumah kontrakan.

Namun teroris terus melawan. “Itu sudah bahaya. Mereka menyerah atau tidak menyerah, kami akan tindak,” kata Sutarman.

Satu anggota Densus juga jadi korban dalam aksi penggerebekan itu. Ia tertembak teroris di bagian kaki. Kapolri pun hari ini akan membesuk anggotanya itu yang sekarang dirawat di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Sutarman mengatakan, aksi teror yang dilakukan kelompok teroris Tangerang Selatan itu murni terorisme. “Tak ada hubungannya dengan tahun politik (Pemilu 2014). Mereka bertujuan memberi rasa takut pada masyarakat,” ujarnya.

Kelompok teroris Tangerang Selatan itu merupakan tersangka penembak polisi di Pondok Aren Tangerang Selatan. Mereka juga terlibat pengeboman Wihara Ekayana di Jakarta Barat. Mereka bagian dari jaringan Abu Roban.

Abu Roban sesungguhnya sudah tewas dalam baku tembak di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, awal Mei 2013. Namun anggotanya terus bergerak. Kelompok Abu Roban telah dipersenjatai dan punya kemampuan untuk menggunakan senjata. Mereka mengikuti kamp pelatihan di Poso, Sulawesi Tengah.(sj)
 
Menyergap Teroris di awal Tahun 2014

Butuh 10 jam, ini penggerebekan terlama dalam sejarah Densus 88 

Tim Detasemen Khusus Anti Teror 88 Mabes Polri menggerebek satu rumah kontrakan di Jalan KH Dewantoro, Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, pada Selasa malam, 31 Desember 2013. Penggerebekan ini berawal dari penangkapan Anton alias Septi, yang dicokok di warung internet di Desa Alasmalang, Banyumas, Senin.

"Dari hasil penangkapan itu, penyidik mendapat informasi bahwa teman-teman Anton tinggal di Kampung Sawah Lama dan tinggal di satu rumah kontrakan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar.

Lalu, sekitar pukul 20.00, Selasa, Densus menggerebek. Kala itu, ada anggota teroris, Dayat alias Daeng, yang akan meninggalkan lokasi dengan sepeda motor. Ketika hendak ditangkap, dia melawan dengan senjata api dan pisau. Ada sedikit aksi saling tembak, dan Dayat pun terkena timah panas. "Dayat meninggal di rumah sakit," ujarnya.

Upaya penangkapan itu tidak berjalan mulus. Aksi tembak-menembak di rumah kontrakan berlangsung hingga 10 jam. Sebenarnya, sekitar pukul 03.30 Rabu, 1 Januari 2014, sudah tidak ada suara tembakan balasan lagi. Tapi pasukan khusus itu tetap menunggu hingga pagi.

"Akhirnya menjelang agak terang, kami baru memastikan. Sekitar jam 05.00 kami masuk ke dalam dan menemukan mereka sudah tewas tertembak petugas," kata Boy.

Boy mengakui penangkapan ini merupakan yang terlama dalam sejarah Tim Densus 88. Alasannya, mereka mendapat informasi di rumah itu ada senjata api dan bahan peledak. Selain itu, suasana malam pun juga menghalangi kelancaran petugas.

Tidak sia-sia, polisi bisa menembak mati lima teroris lainnya. Jadi korbannya ada enam, termasuk Dayat yang mati di rumah sakit. Jasad-jasad itu sedang diidentifikasi di Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur.

Dari data sementara, keenam jenazah itu adalah Dayat alias Daeng, Nurul Haq alias Dirman, Ozi alias Tomo, Rizal alias Teguh alias Sabar, Edo alias Amril, dan Hendi.

Kelompok Abu Roban
 

Boy mengatakan, Anton dan Dayat Cs merupakan pelaku teror yang terkait dengan kelompok Abu Roban. Mereka terlibat peledakan di Vihara Ekayana, Jakarta Barat, dan beberapa kegiatan perampokan, baik toko emas Tambora, dan perampokan bank. Mereka juga tersangka penembakan sejumlah anggota Polri yang terjadi pertengahan tahun lalu.

"Ada sembilan yang ditangkap, 6 tewas di Tangsel. Mereka kelompok Abu Roban,” kata Boy.

Siapakah sesungguhnya Abu Roban itu? Abu Roban alias Untung Hidayat alias Bambang Nangka santer disebut sebagai pimpinan kelompok teroris yang kerap merampok untuk membayai aksi teror. Dia merupakan pimpinan Halaqoh Ciledug yang sebelumnya pernah dipimpin Abu Omar.

Abu Roban sendiri tewas dalam penyergapan di Limpung, Batang, Jawa Tengah, Rabu 8 Mei 2013. Abu Roban tewas dengan beberapa luka tembak.

Jaringan teroris Abu Roban memiliki kaitan erat dengan kelompok teroris Abu Omar. “Meskipun Abu Omar sudah tertangkap, diduga kuat lapisan bawahnya masih terlibat dengan kelompok Abu Roban dalam memasok senjata untuk aksi teroris,” kata Boy, beberapa waktu lalu.

Abu Roban merupakan bagian dari gerakan aksi teror di Poso, khususnya kelompok Santoso. Kelompok ini juga masih berkaitan dengan kelompok teroris yang belum lama ini terungkap di Tambora, Beji, dan Bekasi. "Petugas terus mencermati dan mengembangkan," katanya.

Sejauh ini peran kelompok Abu Roban lebih banyak merampok dan memasok senjata. Polisi menyatakan, senjata yang mereka jual nyata-nyata dipakai untuk perbuatan teror.

Selain di Vihara Ekayana, jaringan ini sesunguhnya belum berhasil merealisasikan teror menggunakan bahan peledak. Mereka baru pernah membakar Pasar Glodok di Jakarta Utara. "Tetapi gagal. Waktu itu berhasil digagalkan masyarakat sebelum api membesar," kata Boy.

Catatan kepolisian, kelompok jaringan Abu Roban pernah merampok bank, kantor pos, dan toko emas di Grobogan (Jawa Tengah), Batang (Jawa Tengah), Lampung, Tambora (Jakarta), dan Bandung (Jawa Barat). Perampokan ini bukan motif ekonomi, melainkan untuk mendanai perang atau teror.

Perampokan Tambora sempat menggegerkan karena dilakukan tepat di depan kantor polisi.

Khusus perampokan bank, polisi mencatat tiga aksi perampokan dengan total kerugian Rp 1,8 miliar. Perampokan itu di Bank BRI Batang dengan kerugian Rp 790 juta, BRI Grobogan Rp 630 juta, BRI Lampung Rp460 juta, BRI Tangerang Rp 570 juta pada 24 Desember.

Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Abu Ghifar mengatakan ada keterkaitan Abu Roban dengan Jamaah Islamiyah, namun sudah tak sekuat dulu. Kelompok ini, katanya, sudah banyak terputus. "Tapi motif dan cara pencarian dananya masih mirip," katanya kepada VIVAnews.

Kata Abu Ghifar, pencarian dana melalui perampokan yang mereka sebut sebagai harta rampasan atau fai, masih jadi cara utama. Mereka belum bisa mendapat sumber pendanaan lain yang bisa diperoleh dengan cepat.(ren)

Wednesday 1 January 2014

`Kado` Tahun Baru untuk Teroris

`Kado` Tahun Baru untuk TerorisJakarta : Suasana mencekam menyelimuti rumah kontrakan di Jalan KH Dewantoro Gang H Hasan RT 04/07 Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan pada Selasa 31 Desember 2013. Malam pergantian tahun itu, tim Densus 88 Polri menggerebek tempat tersebut untuk memburu terduga teroris.

Penggerebekan dimulai pukul 07.00 WIB. Sejumlah polisi berpakaian preman menyambangi rumah itu untuk mencari seorang bernama Dayat Hidayat. Pria yang juga kerap dipanggil Daeng itu sempat menantang polisi dan berusaha melarikan diri menggunakan sepeda motor Honda jenis Supra Fit.

Namun nahas, dia tewas setelah mendapat "kado" timah panas dari petugas. Usai jenazahnya dipindahkan ke tepi jalan, tim pun merangsek ke rumah kontrakan milik Rahmat itu.

Proses penyampaian kado pun berlangsung dramatis. 5 Terduga teroris Ciputat bertahan dan melawan. Suara adu peluru menderu. Beberapa ledakan cukup keras juga mewarnai rentetan tembakan. Rumah dengan jarak 200 meter dari kontrakan itu pun bergetar.

Setelah sekitar 10 jam lamanya mempertahankan diri, perlawanan para terduga teroris di Ciputat itu akhirnya selesai. Mereka dilumpuhkan. Kelimanya tewas bersimbah darah dalam satu ruangan depan. Dengan begitu, seluruh yang tewas dalam penggerebekan ini menjadi 6 orang.

Mereka adalah Daeng alias Dayat Hidayat, Nurul Haq alias Dirman, Oji alias Tomo, Rizal alias Teguh alis Sabar, Hendi, dan Edo alias Amril.

Keenam jenazah terduga teroris itu pun dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Kepala Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, Kombes Polisi Anton Castelan menyatakan, sejauh ini Tim Inafis baru bekerja memeriksa sidik jari dan odontologi (gigi geligi) 6 jenazah terduga teroris teroris tersebut.

"Tim otopsi belum bekerja, jadi mungkin baru besok (selesai). Tapi (hasilnya) belum," ujar Anton.

Barang Sitaan di "Sarang Teroris"

Tak hanya menewaskan 6 terduga teroris, dalam penggerebekan itu, polisi juga menemukan beberapa dokumen yang diduga merupakan rangkaian kegiatan mereka. Dalam dokumen itu, terdapat nama-nama vihara di Jakarta yang diduga bakal menjadi target ancaman teroris.

"Ada sekitar lebih dari 20-30 lokasi. Itu dalam bentuk print out dari komputer. Di situ adalah vihara yang kami duga akan menjadi target mereka," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu 1 Januari 2014.

Polisi menduga ada keterkaitan para terduga teroris dengan ancaman bom yang terjadi di Vihara Ekayana, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.

Selain itu, kelompok yang disebut terkait jaringan Abu Roban ini juga diduga terlibat dalam kasus penembakan 2 polisi di Pondok Aren, Tangsel.

Dari "sarang" teroris tersebut, polisi juga menyita uang Rp 200 juta yang diduga didapatkan dari pencurian emas di Tambora dan perampokan beberapa bank beberapa waktu lalu. Uang itu terdiri dari beberapa pecahan.

"Terdiri dari pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu yang kalau di-estimasi sementara ada Rp 200 juta," ungkap Boy.

Barang "berharga" lainnya yang diamankan berupa 1 revolver, 5 pistol. Dari 5 pistol itu diantaranya ada 3 rakitan dan 2 pabrikan. Selain itu, 34 butir peluru berukuran 9 milimeter juga disita.

"Kita juga temukan 34 butir peluru 9 milimeter. Diduga sementara peluru-peluru itu merupakan amunisi dari senjata api yang juga diamankan," jelas Boy.

Kuli Bangunan Dikenal Ramah

Warga sekitar mengaku kaget dengan adanya penggerebekan kontrakan terduga teroris tersebut. Karena selama ini, mereka dikenal ramah dengan para tetangga.

Sartika (49) salah satu tetangga mengaku pernah bertemu dengan Dayat dan sempat berbincang. "Saya pernah ketemu sekali. Orangnya baik, ramah," kata Sartika saat ditemui di sekitar lokasi penggerebekan, Rabu (1/1/2014).

Hal yang sama dirasakan warga lainnya Wawan. Menurutnya, tak ada yang aneh dengan terduga teroris yang baru setahun tinggal di kampung tersebut. Mereka tetap beraktivitas seperti warga pada umumnya. Hanya sedikit mengambil jarak, terkesan tertutup.

"Kalau aktivitas sih biasa. Cuma nggak terlalu terbuka. Ala kadarnya saja gitu," kata Wawan.

Mengenai mata pencaharian, mereka mengaku bekerja sebagai kuli. "Kalau ditanya warga sih bilangnya kuli bangunan," ungkap Wawan.

Semoga penggerebekan ini menjadi titik terang bagi Polri untuk membekuk dan membasmi jaringan terorisme di Indonesia. Tanah Air lekas damai dan jauh dari ancaman pihak yang tak bertanggung jawab.(Ali)

liputan6 

Latgab TNI 2014 Digelar di Kepulauan Riau


Foto: Latgab TNI 2014 Digelar di Kepulauan Riau


(IMD) : Latihan
Gabungan TNI bertajuk "Multilateral Naval Exercise Komodo 2014"
digelar jajaran TNI di Kepulauan Riau
dijadwalkan Maret-April
2014.

Rencana itu
disampaikan Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso dalam rilisnya, Rabu
(1/1) Dalam apel gabungan
yang dihadiri Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Bambang Suryo
Aji dan 5.000 prajurit Marwiltim untuk
evaluasi terhadap
kegiatan selama tahun 2013 itu, orang nomor
satu di jajaran
Marwiltim itu menilai prajurit Marwiltim
selama tahun 2013 telah
mengukir keberhasilan
yang membanggakan.

"Antara lain, kalian sukses saat terlibat dalam Latgab TNI 2013 mulai dari Geladi Posko hingga manuver
lapangan di Banongan dan Sangatta, serta
penyiapan sarana dan
prasarana pendukung
latihan yang berada di Pusat Latihan Tempur
Korps Marinir Baluran,Situbondo yang disaksikan Presiden dan
Wapres," katanya.

Bahkan, prajurit Korps Marinir khususnya prajurit Marwiltim juga
sukses dalam
penyelenggaraan upacara
pengangkatan
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko sebagai warga kehormatan
Korps Marinir di
lapangan tembak Bhumi
Marinir Karangpilang,
Surabaya.

"Keberhasilan dan kesuksesan dalam melaksanakan tugas tersebut merupakan
bentuk profesionalisme
dan loyalitas kalian sebagai prajurit pasukan pendarat,"
tegasnya.

Untuk tahun 2014,Komandan Pasmar-1
menyampaikan
beberapa
penekanan dari Komandan Korps Marinir Mayjen TNI
(Mar) A. Faridz
Washington.

Penekanan itu antara lain, perlunya
meningkatkan
kemampuan
profesinalisme
dengan membekali diri dengan
olahraga beladiri, dan
meningkatkan
pengawasan
terhadap seluruh anggota untuk mengurangi terjadinya
pelanggaran.

Selain itu, menciptakan
rasa memiliki terhadap
barang-barang
inventaris negara/dinas
dan menghidupkan
latihan ketrampilan
perorangan dasar.
"Untuk tahun anggaran 2014, TNI akan melaksanakan beberapa
kegiatan pertengahan
Januari yaitu latihan kesenjataan terpadu (Latsendu), uji fungsi dan penyerahan tank amfibi BMP-3F dan
kompetisi menembak Artileri dan Kavaleri di Pusat Latihan Tempur
Korps Marinir Baluran, Situbondo," katanya.

Pada bulan Maret 2014,
Presiden RI akan
meresmikan Batalyon Infanteri-10 Marinir di Setoko, Batam dan Latihan Gabungan TNI
2014 akan dilaksanakan di Kepulauan Riau pada bulan Maret-April 2014.

#Cx

Sumber : Aktual


 Latihan Gabungan TNI bertajuk "Multilateral Naval Exercise Komodo 2014"  digelar jajaran TNI di Kepulauan Riau dijadwalkan Maret-April 2014.

Rencana itu disampaikan Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso dalam rilisnya, Rabu (1/1) Dalam apel gabungan yang dihadiri Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Bambang Suryo Aji dan 5.000 prajurit Marwiltim untuk evaluasi terhadap kegiatan selama tahun 2013 itu, orang nomor satu di jajaran Marwiltim itu menilai prajurit Marwiltimselama tahun 2013 telah mengukir keberhasilan
yang membanggakan.

"Antara lain, kalian sukses saat terlibat dalam Latgab TNI 2013 mulai dari Geladi Posko hingga manuver lapangan di Banongan dan Sangatta, serta penyiapan sarana dan prasarana pendukung latihan yang berada di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran,Situbondo yang disaksikan Presiden dan Wapres," katanya.

Bahkan, prajurit Korps Marinir khususnya prajurit Marwiltim juga sukses dalam penyelenggaraan upacara pengangkatan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko sebagai warga kehormatan Korps Marinir di lapangan tembak Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya.

"Keberhasilan dan kesuksesan dalam melaksanakan tugas tersebut merupakan bentuk profesionalisme
dan loyalitas kalian sebagai prajurit pasukan pendarat," tegasnya.

Untuk tahun 2014,Komandan Pasmar-1 menyampaikan beberapa penekanan dari Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington.

Penekanan itu antara lain, perlunya meningkatkan kemampuan profesinalisme dengan membekali diri dengan olahraga beladiri, dan meningkatkan pengawasan terhadap seluruh anggota untuk mengurangi terjadinya
pelanggaran.

Selain itu, menciptakan rasa memiliki terhadap barang-barang inventaris negara/dinas dan menghidupkan latihan ketrampilan perorangan dasar. "Untuk tahun anggaran 2014, TNI akan melaksanakan beberapa
kegiatan pertengahan Januari yaitu latihan kesenjataan terpadu (Latsendu), uji fungsi dan penyerahan tank amfibi BMP-3F dan kompetisi menembak Artileri dan Kavaleri di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Situbondo," katanya.

Pada bulan Maret 2014, Presiden RI akan meresmikan Batalyon Infanteri-10 Marinir di Setoko, Batam dan Latihan Gabungan TNI 2014 akan dilaksanakan di Kepulauan Riau pada bulan Maret-April 2014.

 Aktual

Bakorkamla berubah menjadi Bakamla


Foto: Bakorkamla berubah menjadi Bakamla


Jakarta (IMD) -- Pemerintah mengubah nama Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) menjadi Badan Keamanan Laut guna meningkatkan penguatan peran komando pengendali keamanan laut agar operasional keamanan menjadi efektif dan efisien.

"Perubahan menjadi Bakamla merupakan turunan dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 Tahun 2013 Tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2014 serta persetujuan Presiden RI tanggal 24 Desember 2013 Tentang Perubahan Undang-Undang No 6 Tahun 1996 Tentang Revitalisasi Bakorkamla menjadi Bakamla," kata Kepala Pelaksana Harian Bakorkamla Laksamana Madya (Laksdya) TNI Bambang Suwarto, di Bakorkamla, Jakarta, Senin.

Selanjutnya Bakamla akan bertugas sebagai Komando Pengendalian Keamanan Laut (Kodal Kamla) berbasis Early Warning System, yang ada ditargetkan terbentuk pada 2014.

Ketika berubah menjadi Bakamla maka fungsi Bakorkamla yang awalnya hanya melakukan koordinasi berbagai pemangku kepentingan keamanan di laut, menjadi garda terdepan saat operasi pengamanan laut. Secara operasional, sebanyak 12 pemangku kepentingan keamanan di laut akan ikut agenda Bakamla.

"Dari yang multiagency single task menjadi single agency multitask," jelas Bambang.

Bambang mengatakan perubahan status itu justru akan menghemat anggaran operasional. Jika anggaran operasional dulu ada di masing-masing pemangku kepentingan, maka ke depan akan dialihkan ke Bakamla. "Jika dulu mengeluarkan sepuluh, maka bisa dihemat menjadi lima," katanya mencontohkan.

Meski operasional ada di bawah Bakamla, sumber daya manusia tetap dari 12 stakeholder lain. Seperti, Bakamla masih membutuhkan alat utama sistem senjata (alutsista) dari TNI Angkatan Laut. Untuk soal kriminal di laut, pihak kepolisian masih menjadi garda terdepan penegakan hukumnya.

Sinergitas dengan pemangku kepentingan dipandangnya sangat penting dengan mengedepankan Integrated Maritime Surveilance System (IMSS) sebagai pengawasan utama di perairan.

"IMMS ini nanti kita integrasi. Pasti menjadi lebih mudah karena dukungan operasi disatu tempat. Target 2014, para pemangku kepentingan di laut harus menjadi lebih aman. Kita memacu dan optimalkan program yang ada. Mensinergi dari sistem operasional," kata Bambang.

Sekretaris Utama Bakorkamla, Dicky R Munaf, menambahkan penguatan kewenangan Bakorkamla menjadi Bakamla dinilai efektif meningkatkan keamanan di laut.

"Pembentukan Bakamla sebagai perintah dari dua Perpres sebelumnya yang mensyaratkan agar 80 persen tingkat ketertiban di laut terealisasi," katanya.

Tahun depan, Bakorkamla juga akan meningkatkan sistem deteksi dini dengan memperkuat radar. Keberadaan satelit akan jadi sangat penting untuk deteksi potensi kejahatan di laut.

Terkait anggaran, Dicky menambahkan bahwa langkah Presiden sudah tepat karena dengan Bakamla akan ada efisiensi anggaran dan personel.

"Jika tidak sedang operasi, personel Bakorkamla saat ini antara 400-500 orang. Tapi, begitu operasi, dengan banyaknya kapal, bisa mencapai 3.000 orang. Itu sudah termasuk dengan personel dari pemangku kepentingan lain," katanya.

Anggota Komisi I DPR RI, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menegaskan perubahan Bakorkamla menjadi Bakamla, harus semakin meningkatkan kemampuan maritime security untuk menjaga kawasan NKRI.

"Namun demikian tentu harus dijaga dengan divisi pertahanan yang jelas dan optimal," kata politisi Hanura ini.

Ia menambahkan, untuk mengantisipasi konflik kepentingan atau ego struktural dengan 12 institusi terkait, pemerintah harus membuat aturan atau perundang-undangan sehingga tugasnya terintegrasi.

SOE : Antara


Jakarta : Pemerintah mengubah nama Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) menjadi Badan Keamanan Laut guna meningkatkan penguatan peran komando pengendali keamanan laut agar operasional keamanan menjadi efektif dan efisien.

"Perubahan menjadi Bakamla merupakan turunan dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 Tahun 2013 Tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2014 serta persetujuan Presiden RI tanggal 24 Desember 2013 Tentang Perubahan Undang-Undang No 6 Tahun 1996 Tentang Revitalisasi Bakorkamla menjadi Bakamla," kata Kepala Pelaksana Harian Bakorkamla Laksamana Madya (Laksdya) TNI Bambang Suwarto, di Bakorkamla, Jakarta, Senin.

Selanjutnya Bakamla akan bertugas sebagai Komando Pengendalian Keamanan Laut (Kodal Kamla) berbasis Early Warning System, yang ada ditargetkan terbentuk pada 2014.

Ketika berubah menjadi Bakamla maka fungsi Bakorkamla yang awalnya hanya melakukan koordinasi berbagai pemangku kepentingan keamanan di laut, menjadi garda terdepan saat operasi pengamanan laut. Secara operasional, sebanyak 12 pemangku kepentingan keamanan di laut akan ikut agenda Bakamla.

"Dari yang multiagency single task menjadi single agency multitask," jelas Bambang.

Bambang mengatakan perubahan status itu justru akan menghemat anggaran operasional. Jika anggaran operasional dulu ada di masing-masing pemangku kepentingan, maka ke depan akan dialihkan ke Bakamla. "Jika dulu mengeluarkan sepuluh, maka bisa dihemat menjadi lima," katanya mencontohkan.

Meski operasional ada di bawah Bakamla, sumber daya manusia tetap dari 12 stakeholder lain. Seperti, Bakamla masih membutuhkan alat utama sistem senjata (alutsista) dari TNI Angkatan Laut. Untuk soal kriminal di laut, pihak kepolisian masih menjadi garda terdepan penegakan hukumnya.

Sinergitas dengan pemangku kepentingan dipandangnya sangat penting dengan mengedepankan Integrated Maritime Surveilance System (IMSS) sebagai pengawasan utama di perairan.

"IMMS ini nanti kita integrasi. Pasti menjadi lebih mudah karena dukungan operasi disatu tempat. Target 2014, para pemangku kepentingan di laut harus menjadi lebih aman. Kita memacu dan optimalkan program yang ada. Mensinergi dari sistem operasional," kata Bambang.

Sekretaris Utama Bakorkamla, Dicky R Munaf, menambahkan penguatan kewenangan Bakorkamla menjadi Bakamla dinilai efektif meningkatkan keamanan di laut.

"Pembentukan Bakamla sebagai perintah dari dua Perpres sebelumnya yang mensyaratkan agar 80 persen tingkat ketertiban di laut terealisasi," katanya.

Tahun depan, Bakorkamla juga akan meningkatkan sistem deteksi dini dengan memperkuat radar. Keberadaan satelit akan jadi sangat penting untuk deteksi potensi kejahatan di laut.

Terkait anggaran, Dicky menambahkan bahwa langkah Presiden sudah tepat karena dengan Bakamla akan ada efisiensi anggaran dan personel.

"Jika tidak sedang operasi, personel Bakorkamla saat ini antara 400-500 orang. Tapi, begitu operasi, dengan banyaknya kapal, bisa mencapai 3.000 orang. Itu sudah termasuk dengan personel dari pemangku kepentingan lain," katanya.

Anggota Komisi I DPR RI, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menegaskan perubahan Bakorkamla menjadi Bakamla, harus semakin meningkatkan kemampuan maritime security untuk menjaga kawasan NKRI.

"Namun demikian tentu harus dijaga dengan divisi pertahanan yang jelas dan optimal," kata politisi Hanura ini.

Ia menambahkan, untuk mengantisipasi konflik kepentingan atau ego struktural dengan 12 institusi terkait, pemerintah harus membuat aturan atau perundang-undangan sehingga tugasnya terintegrasi.

 Antara

Panglima TNI lepas satuan tugas Konga XX-K ke Kongo


Foto: Panglima TNI lepas satuan tugas Konga XX-K ke Kongo


Jakarta, (IMD) -- Panglima TNI Jenderal TNI
Moeldoko melepas 175 anggota Satuan
Tugas Kontigen Garuda (Konga) XX-K untuk
bertugas selama satu tahun bersama misi
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk
Stabilisasi di Republik Demokratik Kongo
(Mission de l'Organisation des Nations
Unies Pour la Stabilisation en Republique
Democratique du Congo/MONUSCO).


"Mereka akan berangkat pada Selasa malam
(31/12) dan akan melaksanakan tugas
pemelihara perdamaian dunia di
Democratic Republic of Congo selama satu
tahun," kata Panglima TNI, yang menjadi
inspektur upacara pelepasan di Markas
Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa.

Ia mengatakan pasukan itu akan
menggantikan Satuan Tugas Kizi TNI Konga
XX-J/MONUSCO yang masa tugasnya
berakhir pada Desember 2013.

Satuan Tugas Kizi TNI Konga XX-K
beranggotakan 175 orang yang terdiri atas
148 TNI Angkatan Darat, 18 TNI Angkatan
Laut, lima TNI Angkatan Udara, dan empat
personel dari Mabes TNI.


Satuan tugas itu dipimpin oleh Mayor CZI
Nurdihin Adi Nugroho (abituren Akademi
Militer Tahun 1998) yang dalam keseharian
menjabat sebagai Komandan Detasemen
Zeni Bangunan-2 Kodam VI/Mulawarman.


Menurut Moeldoko, Satuan Tugas Kizi TNI
Konga XX-K/MONUSCO akan melakukan
pemeliharaan jalan dari Dungu ke Ngilima,
pemeliharaan rutin Runway Dungu,
pembangunan hanggar Helipad,
pengaspalan taxi way, dan pembuatan
jembatan di Moke Faradje.


Pasukan juga akan membangun jalan dari
Faradje ke Gilima sepanjang 24 kilometer
dan perbaikan jalan Dungu- Faradje
sepanjang 140 kilometer serta melanjutkan
tugas pasukan sebelumnya.


Sebelum berangkat ke Kongo, pasukan
Konga XX-K/MONUSCO telah melakukan
latihan penyiapan di Pusat Misi
Penyelenggara Perdamaian (PMPP) TNI
Sentul Bogor, Jawa Barat, selama satu
bulan.

SOE : ANTARA


Jakarta, Panglima TNI Jenderal TNI  Moeldoko melepas 175 anggota Satuan  Tugas Kontigen Garuda (Konga) XX-K untuk bertugas selama satu tahun bersama misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Stabilisasi di Republik Demokratik Kongo (Mission de l'Organisation des Nations Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo/MONUSCO).


"Mereka akan berangkat pada Selasa malam (31/12) dan akan melaksanakan tugas pemelihara perdamaian dunia di Democratic Republic of Congo selama satu tahun," kata Panglima TNI, yang menjadi inspektur upacara pelepasan di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa.

Ia mengatakan pasukan itu akan menggantikan Satuan Tugas Kizi TNI Konga XX-J/MONUSCO yang masa tugasnya berakhir pada Desember 2013.

Satuan Tugas Kizi TNI Konga XX-K beranggotakan 175 orang yang terdiri atas 148 TNI Angkatan Darat, 18 TNI Angkatan Laut, lima TNI Angkatan Udara, dan empat personel dari Mabes TNI.


Satuan tugas itu dipimpin oleh Mayor CZI Nurdihin Adi Nugroho (abituren Akademi Militer Tahun 1998) yang dalam keseharian menjabat sebagai Komandan Detasemen Zeni Bangunan-2 Kodam VI/Mulawarman.


Menurut Moeldoko, Satuan Tugas Kizi TNI Konga XX-K/MONUSCO akan melakukan pemeliharaan jalan dari Dungu ke Ngilima, pemeliharaan rutin Runway Dungu, pembangunan hanggar Helipad, pengaspalan taxi way, dan pembuatan jembatan di Moke Faradje.


Pasukan juga akan membangun jalan dari Faradje ke Gilima sepanjang 24 kilometer dan perbaikan jalan Dungu- Faradje sepanjang 140 kilometer serta melanjutkan tugas pasukan sebelumnya.


Sebelum berangkat ke Kongo, pasukan Konga XX-K/MONUSCO telah melakukan latihan penyiapan di Pusat Misi Penyelenggara Perdamaian (PMPP) TNI Sentul Bogor, Jawa Barat, selama satu bulan.

ANTARA

Jika Indonesia Perang, Paling Hanya Bertahan 3 Hari

Why?

Jakarta,  Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengatakan jika suatu saat Indonesia perang dengan negara lain, hanya akan bertahan paling lama 3 hari, kenapa? Susilo mengatakan, Indonesia akan kalah perang dengan negara lain hanya dalam waktu 3 hari, lantaran Indonesia tidak memiliki ketahanan energi yang cukup baik. Lain jika dibandingkan dengan negara lain yang memiliki ketahanan energi yang baik.

"Zero strategic kita. Kita nggak punya ketahanan energi, kalau Indonesia ini diblokir sana sini, kapal perang kita punya, pesawat tempur kita punya tapi mau diisi bahan bakarnya pakai apa? Pakai air?" tegas Susilo di acara Penyerahan Surat Penugasan Kepada Badan Usaha Pelaksana Penyediaan dan Pendistribusian Jenis
Bahan Bakar Minyak Tertentu Tahun 2014, di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (31/12/2013).

"Kalau suatu saat kita perang, dalam 3 hari kita bisa meninggal," imbuhnya. Susilo mengungkapkan Indonesia tidak punya cadangan BBM yang disimpan secara khusus jika terjadi hal darurat seperti bencana alam atau terjadi perang.

"Cadangan BBM kita nol! Bandingkan dengan Malaysia yang punya 30 hari, Jepang dan Korea 50 hari, Singapura 50 hari," tegas dia.

Susilo menambahkan yang dimiliki Indonesia saat ini adalah cadangan operasional yang digunakan setiap hari, yang disediakan badan usaha yang menyalurkan BBM subsidi, tersebar di SPBU- SPBU dan Depo BBM.

"Cadangan operasional itu pun hanya 17 hari, bandingkan dengan Malaysia yang punya 25 hari, Singapura 50 hari, Korea 50 hari," tandasnya.

detik

Kursk (K-141), Kisah Tragis Kapal Selam Terbesar Dan Tercanggih Di Dunia


Foto: Kursk (K-141), Kisah Tragis Kapal Selam
Terbesar Dan
Tercanggih Di Dunia


Misteri Kapal Selam Terbesar Dunia yang Ditakuti
Menyandang gelar negara paling kuat di
dunia, Amerika Serikat (AS) tak mampu
mengalahkan
ketangguhan Rusia dalam soal pembangunan kapal selam militer. 

Terbukti,kapal selam Kursk milik angkatan laut Rusia menjadi yang terbesar di dunia dengan
peralatan paling
canggih. 

Sayangnya,kisah kapal peluncur
torpedo tersebut tak
segagah tampilannya.
Kapal selam itu meledak saat tengah melakukan uji peluncuran torpedo di bawah perairan
dingin Laut Barents.

Setelah tenggelam sedalam 354 kaki ,ternyata masih ada 23
awak kapal yang masih hidup. Tetapi akibat lambatnya tindakan penyelamatan yang dilakukan pemerintah Rusia, 118 awak kapal akhirnya ditemukan tewas. 

Tampaknya korban selamat
kehabisan oksigen dan tak mampu bertahan diterpa dinginnya suhu
bawah laut Barents.
Berikut misteri
meledaknya kapal selam militer Kursk seperti dikutip dari The History,
The Military Factory,National Geographic dan sejumlah situs
lainnya, Jumat
(13/12/2013):

Sejak 1980-an, Amerika Serikat (AS) dan Uni
Soviet terus bersaing dalam pengembangan
teknologi.Namun saat Uni Soviet bangkrut, AS menjadi pemain tunggal
dalam industri
pembuatan kapal selam militer. Namun setelah Rusia menjadi ahli waris utama pecahan Uni
Soviet, negara tersebut mulai menjadi pesaing
besar bagi AS di bidang perlengkapan perang.

Meski sempat
mengalami kerugian besar, tapi Rusia sanggup bangkit saat pihaknya mendirikan Project 949A Antey untuk membangun
kapal selam militer K-141, 'Kursk'. Kapal selam tersebut merupakan yang terbesar di dunia.

Dalam sekejap setelah
pembangunannya, Kursk telah menjadi salah satu senjata perang paling
penting dan sangat ditakuti di dunia.
Perlengkapan mewah ada di dalam kapal
militer Kursk
Dibangun pada 1994, kapal tersebut memiliki
panjang hingga 535 kaki. Teknologi elektroniknya
jauh lebih canggih. Tak hanya itu, setiap awaknya memiliki kamar super luas di
dalam kapal selam militer tersebut. 

Kursk bahkan menyediakan
berbagai fasilitas yang
tak pernah disedikan AS
sebelumnya seperti sauna, solarium, dan
kolam renang. 

Tak cukup sampai di sana,
kapal selam nomor satu dunia itu juga memiliki akuarium pribadi.

Pemerintah Rusia menilainya layak diberikan pada para kru
mengingat tekanan
psikologis yang mungkin
diterimanya saat berada dalam waktu lama di
dalam laut. Selain itu,para awak masih
menerima pembayaran yang tak cukup besar saat bekerja di dalam Kursk. 

Lewat kapal selam tersebut,
Angkatan Laut Rusia menyiapkan sejumlah
torpedo dan senjata lain di dalam laut sebagai salah satu upaya
pertahanan nasional.

Kapal selam raksasa Rusia meledak, 118 kru tewas Pada 12 Agustus 2000,Kursk berencana akan
melakukan uji tembak
torpedo di lokasi latihan
militer bawah lalu di Laut Barets. Torpedo
dalam uji tembak tersebut merupakan dummy torpedo atau rudal kosong tanpa
amunisi.

Selama latihan
tersebut, kapal selam tempur Kursk seharusnya
meluncurkan dua torpedo di wilayah uji tempur Rusia Pyotr Velikiy. 

Benar-benar di
luar dugaan, setelah
menembakkan torpedo pada 11:28, patroli
militer pusat kehilangan kontak dengan
komandan kapal. Tak lama kemudian kapal selam tempur
Kursk meledak hebat di laut Barents. Tak
terselamatkan, kapal seberat 18.300 ton itu
meluncur tenggelam ke
kedalaman 354 kaki di perairan dingin Laut
Barents. 

Ledakan tak hanya terjadi sekali,ledakan berikutnya yang jauh lebih besar
terjadi 135 detik
kemudian. Diduga ledakan tersebut berasal dari satu torpedo lain yang belum
diluncurkan. 

Sebanyak 118 awak kapal tewas dalam tragedi mengerikan yang terjadi di bawah laut tersebut.
Beberapa kru asalnya selamat, tapi akhirnya tewas karena kehabisan oksigen dan suhu yang sangat dingin di bawah laut. 

Suasana tersebut terjadi di tengah
kegelapan dan
dinginnya perairan Barents.Tindakan penyelamatan
awak kapal selam Kursk serba lambat
Awalnya pihak angkatan laut Rusia tidak
menyadari Kursk telah
tenggelam. Hingga menjelang petang, saat
kapal selam Kursk belum merapat,
pemerintah Rusia mulai
khawatir sesuatu yang
buruk telah terjadi.Karenanya, beberapa kapal penyelamatan
dikirimkan ke lautan Barents. 

Sehari kemudian, 13 Agustus 2000, pemerintah Rusia menemukan area terjadinya malapetaka
tersebut dan baru mulai
melakukan tindakan
penyelamatan.
Sayangnya, karena cuaca buruk, semua
tindakan penyelamatan
dibatalkan. 

Mengetahui awak kapal yang masih hidup harus segera diselamatkan, pihak Inggris, AS dan Norwegia menawarkan
bantuan penyelamatan.
Tetapi Rusia gigih menolak semua bantuan
asing.Tampaknya pemerintah Rusia masih sakit hati dengan perang dingin yang sempat dialaminya dan enggan menerima
bantuan dari pihak asing. 
Tetapi setelah
empat hari tak berhasil melakukan
penyelamatan dan menerima banyak kritik
dari pihak asing, Rusia akhirnya menyerah.

Pada 16 Agustus 2000,sejumlah bantuan internasional
diturunkan untuk membantu awak kapal
selam.

Apa yang terjadi dengan para awak kapal selam?

Pada 21 Agustus 2000,sembilan hari setelah
Kursk meledak dan tenggelam ke dasar laut, penyelam dari
Norwegia berhasil membuka kedua pintu
di bagian belakang kapal selam. Tim
penyelamat sangat berharap bagian tersebut masih menampung korban selamat. Sayangnya,
kenyataan berkata lain,
sebanyak 118 awak kapal resmi diumumkan telah meninggal dunia.

Bagian yang paling menyayat hati dari kisah tenggelamnya
Kursk adalah terdapat awak yang sebenarnya
selamat tapi akhirnya tewas karena tindakan
penyelamatan yang serba lambat. Saat tubuh Letnan
Kapten Dmitri
Kolesnikov diangkat,beberapa jam setelah
ledakan kedua, catatan kecil ditemukan di
sakunya.Catatan tersebut ditulis
beberapa jam setelah ledakan kedua terjadi
untuk menginformasikan bahwa 23 orang masih
selamat dan hidup. 

Beberapa laporan mengatakan, terdapat bunyi dentuman palu
menghantam bagian kapal, dua hari setelah
bencana. Tetap setelah itu, laut kembali sepi
dan tak ada sedikit pun suara yang terdengar lagi dari dalam laut
tempat tragedi terjadi.

Asumsi penyebab
tenggelamnya kapal selam Kursk Setelah tragedi tersebut
terjadi, berbagai
spekulasi penyebab kapal tenggelam terus
bermunculan. Ada yang mengatakan, kapal tersebut bertabrakan
dengan kapal selam AS.
Sementara sejumlah pihak lain mengatakan kapal terkena ranjau bekas perang dunia
pertama. Pihak lainnya yakin, kapal selam AS
menembakkan rudalnya ke Kursk karena merasa terancam dengan torpedo yang diluncurkan kapal Rusia
itu. 

Namun akhirnya
hasil penyidikan
mengatakan, tangki bahan bakar hidrogen
yang sangat berisiko di salah satu torpedo
mengalami kebocoran.
Hal tersebut memicu api
yang kemudian
meledakkan kapal. Meski begitu, hingga
kini, penyebab
tenggelamnya kapal selam tersebut masih
menjadi misteri.

Sementara itu, bangkai kapal beserta puing-
puingnya diangkut ke
dermaga pada 7
Oktober 2001.
 
#Cx


Misteri Kapal Selam Terbesar Dunia yang Ditakuti  Menyandang gelar negara paling kuat di dunia, Amerika Serikat (AS) tak mampu mengalahkan ketangguhan Rusia dalam soal pembangunan kapal selam militer.

Terbukti,kapal selam Kursk milik angkatan laut Rusia menjadi yang terbesar di dunia dengan peralatan paling
canggih.

Sayangnya,kisah kapal peluncur torpedo tersebut tak segagah tampilannya. Kapal selam itu meledak saat tengah melakukan uji peluncuran torpedo di bawah perairan dingin Laut Barents.

Setelah tenggelam sedalam 354 kaki ,ternyata masih ada 23 awak kapal yang masih hidup. Tetapi akibat lambatnya tindakan penyelamatan yang dilakukan pemerintah Rusia, 118 awak kapal akhirnya ditemukan tewas.

Tampaknya korban selamat kehabisan oksigen dan tak mampu bertahan diterpa dinginnya suhu bawah laut Barents. Berikut misteri meledaknya kapal selam militer Kursk seperti dikutip dari The History, The Military Factory,National Geographic dan sejumlah situs lainnya, Jumat (13/12/2013):

Sejak 1980-an, Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet terus bersaing dalam pengembangan teknologi.Namun saat Uni Soviet bangkrut, AS menjadi pemain tunggal dalam industri pembuatan kapal selam militer. Namun setelah Rusia menjadi ahli waris utama pecahan Uni Soviet, negara tersebut mulai menjadi pesaing besar bagi AS di bidang perlengkapan perang.

Meski sempat mengalami kerugian besar, tapi Rusia sanggup bangkit saat pihaknya mendirikan Project 949A Antey untuk membangun kapal selam militer K-141, 'Kursk'. Kapal selam tersebut merupakan yang terbesar di dunia.

Dalam sekejap setelah pembangunannya, Kursk telah menjadi salah satu senjata perang paling penting dan sangat ditakuti di dunia. Perlengkapan mewah ada di dalam kapal militer Kursk Dibangun pada 1994, kapal tersebut memiliki panjang hingga 535 kaki. Teknologi elektroniknya jauh lebih canggih. Tak hanya itu, setiap awaknya memiliki kamar super luas di dalam kapal selam militer tersebut.

Kursk bahkan menyediakan berbagai fasilitas yang tak pernah disedikan AS sebelumnya seperti sauna, solarium, dan kolam renang.

Tak cukup sampai di sana, kapal selam nomor satu dunia itu juga memiliki akuarium pribadi.

Pemerintah Rusia menilainya layak diberikan pada para kru mengingat tekanan psikologis yang mungkin diterimanya saat berada dalam waktu lama di dalam laut. Selain itu,para awak masih menerima pembayaran yang tak cukup besar saat bekerja di dalam Kursk.

Lewat kapal selam tersebut, Angkatan Laut Rusia menyiapkan sejumlah torpedo dan senjata lain di dalam laut sebagai salah satu upaya pertahanan nasional.

Kapal selam raksasa Rusia meledak, 118 kru tewas Pada 12 Agustus 2000,Kursk berencana akan melakukan uji tembak torpedo di lokasi latihan militer bawah lalu di Laut Barets. Torpedo dalam uji tembak tersebut merupakan dummy torpedo atau rudal kosong tanpa amunisi.

Selama latihan tersebut, kapal selam tempur Kursk seharusnya meluncurkan dua torpedo di wilayah uji tempur Rusia Pyotr Velikiy.

Benar-benar di luar dugaan, setelah menembakkan torpedo pada 11:28, patroli militer pusat kehilangan kontak dengan komandan kapal. Tak lama kemudian kapal selam tempur Kursk meledak hebat di laut Barents. Tak terselamatkan, kapal seberat 18.300 ton itu meluncur tenggelam ke kedalaman 354 kaki di perairan dingin Laut Barents.

Ledakan tak hanya terjadi sekali,ledakan berikutnya yang jauh lebih besar terjadi 135 detik kemudian. Diduga ledakan tersebut berasal dari satu torpedo lain yang belum diluncurkan.

Sebanyak 118 awak kapal tewas dalam tragedi mengerikan yang terjadi di bawah laut tersebut. Beberapa kru asalnya selamat, tapi akhirnya tewas karena kehabisan oksigen dan suhu yang sangat dingin di bawah laut.

Suasana tersebut terjadi di tengah kegelapan dan dinginnya perairan Barents.Tindakan penyelamatan
awak kapal selam Kursk serba lambat Awalnya pihak angkatan laut Rusia tidak menyadari Kursk telah tenggelam. Hingga menjelang petang, saat kapal selam Kursk belum merapat, pemerintah Rusia mulai khawatir sesuatu yang buruk telah terjadi.Karenanya, beberapa kapal penyelamatan dikirimkan ke lautan Barents.

Sehari kemudian, 13 Agustus 2000, pemerintah Rusia menemukan area terjadinya malapetaka tersebut dan baru mulai melakukan tindakan penyelamatan. Sayangnya, karena cuaca buruk, semua tindakan penyelamatan dibatalkan.

Mengetahui awak kapal yang masih hidup harus segera diselamatkan, pihak Inggris, AS dan Norwegia  menawarkan bantuan penyelamatan. Tetapi Rusia gigih menolak semua bantuan asing.Tampaknya pemerintah Rusia masih sakit hati dengan perang dingin yang sempat dialaminya dan enggan menerima bantuan dari pihak asing.  Tetapi setelah empat hari tak berhasil melakukan penyelamatan dan menerima banyak kritik
dari pihak asing, Rusia akhirnya menyerah.

Pada 16 Agustus 2000,sejumlah bantuan internasional diturunkan untuk membantu awak kapal selam.

Apa yang terjadi dengan para awak kapal selam?

Pada 21 Agustus 2000,sembilan hari setelah Kursk meledak dan tenggelam ke dasar laut, penyelam dari
Norwegia berhasil membuka kedua pintu di bagian belakang kapal selam. Tim penyelamat sangat berharap bagian tersebut masih menampung korban selamat. Sayangnya, kenyataan berkata lain, sebanyak 118 awak kapal resmi diumumkan telah meninggal dunia.

Bagian yang paling menyayat hati dari kisah tenggelamnya Kursk adalah terdapat awak yang sebenarnya
selamat tapi akhirnya tewas karena tindakan penyelamatan yang serba lambat. Saat tubuh Letnan Kapten Dmitri Kolesnikov diangkat,beberapa jam setelah ledakan kedua, catatan kecil ditemukan di sakunya.Catatan tersebut ditulis beberapa jam setelah ledakan kedua terjadi untuk menginformasikan bahwa 23 orang masih selamat dan hidup.

Beberapa laporan mengatakan, terdapat bunyi dentuman palu menghantam bagian kapal, dua hari setelah
bencana. Tetap setelah itu, laut kembali sepi dan tak ada sedikit pun suara yang terdengar lagi dari dalam laut
tempat tragedi terjadi.

Asumsi penyebab tenggelamnya kapal selam Kursk Setelah tragedi tersebut terjadi, berbagai spekulasi penyebab kapal tenggelam terus bermunculan. Ada yang mengatakan, kapal tersebut bertabrakan
dengan kapal selam AS. Sementara sejumlah pihak lain mengatakan kapal terkena ranjau bekas perang dunia pertama. Pihak lainnya yakin, kapal selam AS menembakkan rudalnya ke Kursk karena merasa terancam dengan torpedo yang diluncurkan kapal Rusia itu.

Namun akhirnya hasil penyidikan mengatakan, tangki bahan bakar hidrogen yang sangat berisiko di salah satu torpedo mengalami kebocoran. Hal tersebut memicu api yang kemudian meledakkan kapal. Meski begitu, hingga kini, penyebab tenggelamnya kapal selam tersebut masih menjadi misteri.

Sementara itu, bangkai kapal beserta puing- puingnya diangkut ke dermaga pada 7 Oktober 2001.

Monday 30 December 2013

Peluru kendali

Foto: <==== RUDAL====>


Peluru kendali (disingkat: rudal), peluru berpandu atau misil adalah senjata roket militer yang bisa dikendalikan atau memiliki sistem pengendali otomatis untuk mencari target atau menyesuaikan arah. Dalam penggunaan sehari-hari, istilah "misil" merujuk kepada roket dengan sistem kendali, sedangkan "roket" digunakan untuk roket tanpa sistem kendali. Perbedaan utama di antara dianggap sangat sedikit selain perbedaan sistem kendali.

Peluru kendali pertama digunakan dalam sebuah operasi adalah peluru kendali Jerman dalam Perang Dunia II. Yang paling terkenal adalah V-1 dan V-2, keduanya menggunakan sistem autopilot sederhana untuk menjaga arah terbang peluru agar tetap pada yang rute telah ditentukan sebelumnya.

Peluru kendali atau RUDAL adalah senjata roket militer yang bisa dikendalikan atau memiliki sistem pengendali otomatis untuk mencari sasaran atau menyesuaikan arah.

Rudal yang dikendalikan, bisa dikategori sesuai dengan sistem pengendali yang digunakan; cara pengontrolan dari jarak jauh dan cara pengontrolan sendiri. Biasanya, rudal terdiri atas perangkat pendorong, sistem pengendali, alat stabilisasi, hulu ledak, badan rudal yang menampung semuanya.

Jenis jenis RUDAL

ada banyak cara membedakan jenis rudal yaitu jangkauan rudal, tempat rudal di tembakkan, sistem pemandu rudal DLL

Peluru kendali balistik

Peluru kendali balistik adalah peluru kendali yang memakai lintasan trayektori yang ditentukan oleh balistik dalam sistem pengirimannya. Peluru kendali ini hanya dikendalikan dalam masa peluncuran saja. Peluru kendali balistik yang pertama adalah roket V-2 yang dikembangkan oleh Nazi Jerman pada 1930-an dan 1940-an atas instruksi dari Walter Dornberger. Peluru kendali balistik dapat diluncurkan dari lokasi tetap seperti silo misil, kendaraan peluncur, pesawat, kapal atau kapal selam. Tahap peluncuran dapat berlangsung dari puluhan detik sampai beberapa menit dan dapat terdiri sampai dengan tiga tingkat roket. Trayektori rudal balistik terdiri dari tiga tahap yaitu tahap peluncuran, tahap terbang bebas dan fase memasuki kembali atmosfer Bumi.
Peluru kendali jelajah

Peluru kendali jelajah adalah peluru kendali yang memakai sayap dan menggunakan jet sebagai tenaga penggerak. Peluru kendali jelajah intinya adalah bom terbang. Peluru kendali jelajah dirancang untuk membawa hulu ledak konvensional dalam jumlah besar atau nuklir dan dapat menjangkau ratusan mil dengan tingkat akurasi tinggi. Peluru kendali jelajah modern dapat terbang mencapai kecepatan supersonik atau di atas subsonik, menggunakan sistem kendali otomatis dan terbang pada ketinggian rendah untuk menghindari radar. Rudal jelajah pertama yang dikembangkan adalah Kettering Bug yang dikembangkan oleh Amerika Serikat pada 1917 untuk digunakan dalam Perang Dunia I. Rudal ini terbang lurus untuk waktu yang telah ditentukan sebelumnya kemudian sayapnya akan dilepaskan untuk kemudian badan rudal yang mengandung hulu ledak jatuh menghujam tanah. Rudal ini tidak pernah digunakan dalam perang karena Perang Dunia I selesai sebelum rudal ini dapat digunakan. Rudal jenis ini yang terkenal antara lain adalah BGM-109 Tomahawk AS yang dapat mencapai jangkauan 1.100 km.

Peluru kendali anti-kapal
Peluru kendali anti-kapal adalah rudal yang fungsi utamanya adalah untuk menghancurkan kapal permukaan. Kebanyakan rudal anti-kapal menggunakan sistem pemandu inersial dan pelacak radar aktif. Rudal anti-kapal adalah salah satu dari sekian rudal jarak pendek yang digunakan dalam Perang Dunia II. Jerman menggunakannya untuk menenggalamkan banyak kapal sekutu sebelum pihak sekutu menemukan cara untuk mengatasinya (prinsipnya dengan radio jamming). Rudal anti-kapal dapat diluncurkan dari kapal, kapal selam, pesawat, helikopter dan kendaraan darat. Rudal anti-kapal yang terkenal dalam sejarah adalah rudal Jerman, Fritz X dan Henschel Hs 293.

Contoh peluru kendali anti kapal :
Boeing Harpoon (USA) - 221 kg warhead, 93-315 km range depending on platform
C-802/YJ-82 CSS-N-8 'Saccade' (China) - 165 kg warhead, 500+ km range

RUDAL darat ke udara


Peluru kendali darat ke udara adalah peluru kendali yang diluncurkan dari darat untuk menghancurkan pesawat. Istilah terkenal untuk rudal jenis ini adalah SAM yang merupakan singkatan dari rudal darat ke udara dalam bahasa Inggris yaitu suface-to-air missile. Rudal darat ke udara dapat diluncurkan dari lokasi tetap atau kendaraan peluncur. SAM terkecil yang dikembangkan oleh Uni Soviet dapat dibawa dan diluncurkan oleh seorang tentara. SAM juga dapat diluncurkan dari kapal, contoh dari jenis ini adalah Aegis.
RUDAL udara ke udara

Peluru kendali udara ke udara adalah rudal yang dipasang di pesawat terbang dengan target menghancurkan pesawat musuh. Rudal udara ke udara yang terkenal antara lain adalah AIM-9 Sidewinder buatan Amerika Serikat. Rudal jenis ini dapat mendeteksi target dengan menggunakan pelacak radar, inframerah atau laser. Rudal udara ke udara umumnya berbentuk panjang, silinder tipis untuk mengurangi efek gesekan pada kecepatan tinggi. Rudal ini umumnya digerakkan oleh satu atau lebih roket berbahan bakar padat atau cair. MBDA Meteor buatan Britania Raya menggunakan ramjet dan dapat mencapai kecepatan Mach 4.

RUDAL anti-tankPeluru kendali anti-tank adalah rudal yang fungsi utamanya untuk menghancurkan tank atau kendaraan lapis baja lainnya. Rudal anti-tank generasi pertama seperti AG-3 Sagger dikendalikan dengan menggunakan joystick. Rudal anti-tank generasi kedua seperti BGM-71 TOW dan AGM-114 Hellfire menggunakan radio, penanda laser atau kamera di ujung rudal. Rudal anti-tank generasi ketiga seperti FGM-148 Javelin buatan AS dan Nag buatan India adalah dari jenis "tembak dan lupakan". Nag menggunakan pelacak inframerah serta gelombang milimeter.

RUDAL anti-balistik
Peluru kendali anti-balistik adalah peluru kendali dengan fungsi utama untuk menyergap dan menghancurkan peluru kendali balistik lawan. Rudal anti-balistik jarak pendek antara lain Arrow buatan Israel dan MIM-104 Patriot buatan AS. Sedangkan rudal anti-balistik yang dirancang untuk melawan ICBM sebelumnya hanya ada dua yaitu Safeguard AS yang menggunakan LIM-49A Spartan dan Sprint serta A-35 Rusia. A-35 kemudian dikembangkan menjadi A-135 yang menggunakan Gorgon dan Gazelle. Amerika Serikat kemudian mengembangkan Ground-Based Midcourse Defense.RUDAL anti-satelit
Peluru kendali anti-satelit adalah rudal yang memiliki fungsi untuk menghancurkan satelit buatan musuh. Rudal jenis ini antara lain adalah Anti-satellite weapons (ASAT) yang diluncurkan dari pesawat. Rudal jenis ini relatif masih dalam tahap pengembangan.
Joint Direct Attack Munition (id:Mesiu Serangan Langsung Gabungan)

JDAM adalah perlengkapan pemandu yang mengubah bom gravitasi tak berpandu, atau "bom bodoh", menjadi mesiu "pandai" di segala cuaca. Perlengkapan JDAM bom adalah digunakan untuk memandu pada target dengan suatu sistem pemandu inersial terintegrasi yang dipasangkan sebuah penerima Global Positioning System (GPS) untuk menambah akurasi, memberikan daerah peluncuran lebih dari 15 nautikal mil (28 km) dari titik peluncuran.

Varian JDAM :
GBU-29 250-lb MK-81
GBU-31 2000-lb MK-84 or BLU-109 , dll
Torpedo
VA-111 Shkval. Kecepatan torpedo ini dapat mencapai 200 knots (370 km/h).Senjata roket anti kapal selam UUM-44 SUBROC. Peluru kendali ini diluncurkan oleh kapal selam dari dalam laut.

Torpedo adalah proyektil berpenggerak sendiri yang diluncurkan dari atas permukaan atau di bawah permukaan air yang kemudian meluncur di bawah permukaan air, dirancang untuk meledak pada kontak atau jarak tertentu dengan target. Torpedo dapat diluncurkan dari kapal, kapal selam, helikopter, pesawat dan ranjau laut. Beberapa contoh torpedo modern antara lain MK 48 AS yang diluncurkan dari tabung torpedo kapal selam dan menggunakan sonar pasif atau aktif, serta VA-111 Shkval buatan Rusia yang menggunakan efek superkavitasi dapat mencapai kecepatan 200
knot atau 370 km/jam.

Rae_

Peluru kendali (disingkat: rudal), peluru berpandu atau misil adalah senjata roket militer yang bisa dikendalikan atau memiliki sistem pengendali otomatis untuk mencari target atau menyesuaikan arah. Dalam penggunaan sehari-hari, istilah "misil" merujuk kepada roket dengan sistem kendali, sedangkan "roket" digunakan untuk roket tanpa sistem kendali. Perbedaan utama di antara dianggap sangat sedikit selain perbedaan sistem kendali.

Peluru kendali pertama digunakan dalam sebuah operasi adalah peluru kendali Jerman dalam Perang Dunia II. Yang paling terkenal adalah V-1 dan V-2, keduanya menggunakan sistem autopilot sederhana untuk menjaga arah terbang peluru agar tetap pada yang rute telah ditentukan sebelumnya.

Peluru kendali atau RUDAL adalah senjata roket militer yang bisa dikendalikan atau memiliki sistem pengendali otomatis untuk mencari sasaran atau menyesuaikan arah.

Rudal yang dikendalikan, bisa dikategori sesuai dengan sistem pengendali yang digunakan; cara pengontrolan dari jarak jauh dan cara pengontrolan sendiri. Biasanya, rudal terdiri atas perangkat pendorong, sistem pengendali, alat stabilisasi, hulu ledak, badan rudal yang menampung semuanya.

Jenis jenis RUDAL

ada banyak cara membedakan jenis rudal yaitu jangkauan rudal, tempat rudal di tembakkan, sistem pemandu rudal DLL

Peluru kendali balistik

Peluru kendali balistik adalah peluru kendali yang memakai lintasan trayektori yang ditentukan oleh balistik dalam sistem pengirimannya. Peluru kendali ini hanya dikendalikan dalam masa peluncuran saja. Peluru kendali balistik yang pertama adalah roket V-2 yang dikembangkan oleh Nazi Jerman pada 1930-an dan 1940-an atas instruksi dari Walter Dornberger. Peluru kendali balistik dapat diluncurkan dari lokasi tetap seperti silo misil, kendaraan peluncur, pesawat, kapal atau kapal selam. Tahap peluncuran dapat berlangsung dari puluhan detik sampai beberapa menit dan dapat terdiri sampai dengan tiga tingkat roket. Trayektori rudal balistik terdiri dari tiga tahap yaitu tahap peluncuran, tahap terbang bebas dan fase memasuki kembali atmosfer Bumi.
Peluru kendali jelajah

Peluru kendali jelajah adalah peluru kendali yang memakai sayap dan menggunakan jet sebagai tenaga penggerak. Peluru kendali jelajah intinya adalah bom terbang. Peluru kendali jelajah dirancang untuk membawa hulu ledak konvensional dalam jumlah besar atau nuklir dan dapat menjangkau ratusan mil dengan tingkat akurasi tinggi. Peluru kendali jelajah modern dapat terbang mencapai kecepatan supersonik atau di atas subsonik, menggunakan sistem kendali otomatis dan terbang pada ketinggian rendah untuk menghindari radar. Rudal jelajah pertama yang dikembangkan adalah Kettering Bug yang dikembangkan oleh Amerika Serikat pada 1917 untuk digunakan dalam Perang Dunia I. Rudal ini terbang lurus untuk waktu yang telah ditentukan sebelumnya kemudian sayapnya akan dilepaskan untuk kemudian badan rudal yang mengandung hulu ledak jatuh menghujam tanah. Rudal ini tidak pernah digunakan dalam perang karena Perang Dunia I selesai sebelum rudal ini dapat digunakan. Rudal jenis ini yang terkenal antara lain adalah BGM-109 Tomahawk AS yang dapat mencapai jangkauan 1.100 km.

Peluru kendali anti-kapal
Peluru kendali anti-kapal adalah rudal yang fungsi utamanya adalah untuk menghancurkan kapal permukaan. Kebanyakan rudal anti-kapal menggunakan sistem pemandu inersial dan pelacak radar aktif. Rudal anti-kapal adalah salah satu dari sekian rudal jarak pendek yang digunakan dalam Perang Dunia II. Jerman menggunakannya untuk menenggalamkan banyak kapal sekutu sebelum pihak sekutu menemukan cara untuk mengatasinya (prinsipnya dengan radio jamming). Rudal anti-kapal dapat diluncurkan dari kapal, kapal selam, pesawat, helikopter dan kendaraan darat. Rudal anti-kapal yang terkenal dalam sejarah adalah rudal Jerman, Fritz X dan Henschel Hs 293.

Contoh peluru kendali anti kapal :
Boeing Harpoon (USA) - 221 kg warhead, 93-315 km range depending on platform
C-802/YJ-82 CSS-N-8 'Saccade' (China) - 165 kg warhead, 500+ km range

RUDAL darat ke udara


Peluru kendali darat ke udara adalah peluru kendali yang diluncurkan dari darat untuk menghancurkan pesawat. Istilah terkenal untuk rudal jenis ini adalah SAM yang merupakan singkatan dari rudal darat ke udara dalam bahasa Inggris yaitu suface-to-air missile. Rudal darat ke udara dapat diluncurkan dari lokasi tetap atau kendaraan peluncur. SAM terkecil yang dikembangkan oleh Uni Soviet dapat dibawa dan diluncurkan oleh seorang tentara. SAM juga dapat diluncurkan dari kapal, contoh dari jenis ini adalah Aegis.
RUDAL udara ke udara

Peluru kendali udara ke udara adalah rudal yang dipasang di pesawat terbang dengan target menghancurkan pesawat musuh. Rudal udara ke udara yang terkenal antara lain adalah AIM-9 Sidewinder buatan Amerika Serikat. Rudal jenis ini dapat mendeteksi target dengan menggunakan pelacak radar, inframerah atau laser. Rudal udara ke udara umumnya berbentuk panjang, silinder tipis untuk mengurangi efek gesekan pada kecepatan tinggi. Rudal ini umumnya digerakkan oleh satu atau lebih roket berbahan bakar padat atau cair. MBDA Meteor buatan Britania Raya menggunakan ramjet dan dapat mencapai kecepatan Mach 4.

RUDAL anti-tankPeluru kendali anti-tank adalah rudal yang fungsi utamanya untuk menghancurkan tank atau kendaraan lapis baja lainnya. Rudal anti-tank generasi pertama seperti AG-3 Sagger dikendalikan dengan menggunakan joystick. Rudal anti-tank generasi kedua seperti BGM-71 TOW dan AGM-114 Hellfire menggunakan radio, penanda laser atau kamera di ujung rudal. Rudal anti-tank generasi ketiga seperti FGM-148 Javelin buatan AS dan Nag buatan India adalah dari jenis "tembak dan lupakan". Nag menggunakan pelacak inframerah serta gelombang milimeter.

RUDAL anti-balistik
Peluru kendali anti-balistik adalah peluru kendali dengan fungsi utama untuk menyergap dan menghancurkan peluru kendali balistik lawan. Rudal anti-balistik jarak pendek antara lain Arrow buatan Israel dan MIM-104 Patriot buatan AS. Sedangkan rudal anti-balistik yang dirancang untuk melawan ICBM sebelumnya hanya ada dua yaitu Safeguard AS yang menggunakan LIM-49A Spartan dan Sprint serta A-35 Rusia. A-35 kemudian dikembangkan menjadi A-135 yang menggunakan Gorgon dan Gazelle. Amerika Serikat kemudian mengembangkan Ground-Based Midcourse Defense.RUDAL anti-satelit
Peluru kendali anti-satelit adalah rudal yang memiliki fungsi untuk menghancurkan satelit buatan musuh. Rudal jenis ini antara lain adalah Anti-satellite weapons (ASAT) yang diluncurkan dari pesawat. Rudal jenis ini relatif masih dalam tahap pengembangan.
Joint Direct Attack Munition (id:Mesiu Serangan Langsung Gabungan)

JDAM adalah perlengkapan pemandu yang mengubah bom gravitasi tak berpandu, atau "bom bodoh", menjadi mesiu "pandai" di segala cuaca. Perlengkapan JDAM bom adalah digunakan untuk memandu pada target dengan suatu sistem pemandu inersial terintegrasi yang dipasangkan sebuah penerima Global Positioning System (GPS) untuk menambah akurasi, memberikan daerah peluncuran lebih dari 15 nautikal mil (28 km) dari titik peluncuran.

Varian JDAM :
GBU-29 250-lb MK-81
GBU-31 2000-lb MK-84 or BLU-109 , dll
Torpedo
VA-111 Shkval. Kecepatan torpedo ini dapat mencapai 200 knots (370 km/h).Senjata roket anti kapal selam UUM-44 SUBROC. Peluru kendali ini diluncurkan oleh kapal selam dari dalam laut.

Torpedo adalah proyektil berpenggerak sendiri yang diluncurkan dari atas permukaan atau di bawah permukaan air yang kemudian meluncur di bawah permukaan air, dirancang untuk meledak pada kontak atau jarak tertentu dengan target. Torpedo dapat diluncurkan dari kapal, kapal selam, helikopter, pesawat dan ranjau laut. Beberapa contoh torpedo modern antara lain MK 48 AS yang diluncurkan dari tabung torpedo kapal selam dan menggunakan sonar pasif atau aktif, serta VA-111 Shkval buatan Rusia yang menggunakan efek superkavitasi dapat mencapai kecepatan 200
knot atau 370 km/jam.

Kilo Class: Sosok Kapal Selam dalam Kalender TNI AL


Kilo Class milik AL Iran
Kilo Class milik AL Iran
Setelah lebih dari dua dekade, kecanggihan alutisista Indonesia boleh dibilang lumayan tertinggal dari Singapura dan Malaysia. Baru pada program MEF (minimum essential force) 2014, militer Indonesia mulai merasakan angin segar dengan pencanangan pemerintah untuk mendatangkan alutsista yang ‘berkelas.’ Di matra udara, ada maskotnya yakni Sukhoi Su-27/30 Flanker, sementara di matra darat maskotnya MBT Leopard 2A4 buatan Jerman.

Bagaimana dengan matra laut, ujung tombak TNI AL ada di elemen kapal perang, yang sudah kelihatan wujudnya adalah 4 Korvet SIGMA, dan rencana kedatangan 3 unit Nakhoda Ragam Class, 1 PKR SIGMA 10514. Itu baru bicara kapal permukaan, bagaimana dengan kapal bawah air, alias kapal selam? Kenyataan, sebagian besar masyarakat Indonesia begitu mendambakan hadirnya kapal selam anyar untuk memperkuat TNI AL. Alasannya jelas, sejak tahun 1980 hingga kini, jumlah kapal selam yang dipunyai TNI AL hanya dua unit (KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402). Ditambah lagi, rasa jengkel akibat Negeri Jiran, Malaysia dan Singapura yang punya kualitas kapal selam lebih modern, dan jumlahnya pun lebih besar, padahal luas wilayah lautan kedua negara tersebut tidak ada apa-apanya dengan Indonesia.
Berangkat dari isu diatas, kabar seputar pengadaan kapal selam menjadi berita yang hangat, bahkan selalu menjadi trending topic pada setiap pembahasan alutsista. Para pengamat militer yang mengacu pada logika dan asumsi (bukan fakta), begitu meyakini bahwa ada kapal selam lain yang dioperasikan TNI AL, selain KRI Cakra dan KRI Nanggala. Logika yang dibangun tentu sah-sah saja, salah satunya dipicu berita bahwa TNI AL membangun pangkalan khusus kapal selam di Teluk Palu. Kedalaman Teluk Palu yang sampai 400 meter dan letaknya yang terlindung, memang cocok utuk dijadikan pangkalan kapal selam. Meski kemudian terbukti, yang transit mengisi perbekalan di pangkalan tersebut adalah Type 209.
pla_kilo_class_submarine-38553
Masih ada lagi analisa yang cukup menarik, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin melakukan kunjungan ke Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro, Selasa (23/7/2013) di Kementerrian Pertahanan, Jakarta. Tujuan kunjungan ini membicarakan beberapa hal menyangkut kerjasama teknik militer antara kedua negara, termasuk kerjasama Angkatan Laut kedua negara dalam penyediaan material dan renovasi untuk Kapal Selam. Duta besar Rusia juga menyampaikan bahwa pemerintahnya akan mengadakan pameran senjata “Rusian Arms Expo” bulan September mendatang di kota sebelah timur Moskow. Pameran itu merupakan pameran terbesar yang akan menampilkan persenjataan militer khususnya untuk Angkatan Darat. Dubes Rusia berharap Menteri Pertahanan Indonesia dapat menghadiri pameran persenjataan militer tersebut.
Yang menjadi pertanyaan dari kunjungan ini adalah soal kerjasama Angkatan Laut kedua negara dalam hal penyediaan material dan renovasi untuk Kapal Selam. Sejak kapan Indonesia memiliki kapal selam buatan Rusia. Yang diketahui saat ini Indonesia hanya memiliki dua kapal selam gaek yakni Type 209 Cakra dan Nanggala buatan Jerman. Jika demikian, penyediaan material dan renovasi kapal selam dari Rusia, untuk kapal selam yang mana ?
Kilo Class tipe 877
Kilo Class tipe 877
Pengiriman Kilo Class ke Cina
Pengiriman Kilo Class ke Cina
Pernyataan Dubes Rusia yang baru ini, seakan hendak memperkuat pengakuan dari Dubes Rusia untuk Indonesia yang terdahulu, Alexander A. Ivanov. Situs tempo.co edisi Rabu, 21 Desember 2011 menyampaikan hasil wawancara mereka dengan Ivanov, perihal pembelian alutsista Indonesia dari Rusia dan jaminan bebas embargo militer dari negeri beruang merah tersebut.
Kemudian ibarat ada ‘petir di siang hari bolong,’ muncul foto kapal selam jenis Kilo Class pada kalender 2012 internal TNI AL. Foto di kalender itu bukan sembarangan, pasalnya secara jelas diperlihatkan Kilo Class yang sedang melaju memecah gelombang dengan nomer identitas 412 pada menaranya. Sontak foto ini sempat membikin geger para military fanboy di Indonesia. Pasalnya 4xx adalah numbering yang dipersiapkan khusus untuk kapal selam TNI AL, dan memang dahulu pada era-60an, Indonesia memang punya kapal selam kelas Whiskey, mulai dari urutan 401 hingga 412. Dan kebetulan, 412 dahulu disematkan untuk KRI Trisula.
Ini dia, kalender 2012 TNI AL yang memuat foto Kilo Class
Ini dia, kalender 2012 TNI AL yang memuat foto Kilo Class
Dan berikut adalah foto aslinya
Dan berikut adalah foto aslinya
Nah, berdasarkan analisis dari berbagai sumber, diketahui foto di kalender tersebut amat kentara sebagai hasil rekayasa yang lumayan halus. Hal tersebut bisa dibandingkan dari foto aslinya yang kabarnya merupakan Kilo Class milik India. Meski demikian, keberadaan Kilo Class atau kapal selam buatan Rusia, memang misterius, apalagi kalau merujuk pada pernyataan Duta Besar Rusia.
Ada lagi pernyataan yang menarik dari mantan Dubes RI untuk Rusia, Hamid Awaludin dalam acara talk show “Apa Kabar Indonesia” di TVOne menjelang 5 Oktober 2013. Ia menyebutkan, proses pengadaan kapal selam dari Rusia mengalami beberapa tantangan, seperti TNI AL harus menyiapkan fasilitas dermaga kapal selam yang lebih besar, mengingat Kilo Class punya dimensi yang lebih besar ketimbang Type 209. Belum lagi penyiapan keperluan logistik dan pelatihan awak, yang kesemuanya mengakibatkan biaya membengkak. Lain halnya, dengan rencana kedatangan Changbogo Class dari Korea Selatan, dengan dimensi khas Type 209, TNI AL dipercaya tidak memerlukan modifikasi dan upgrade pada fasilitas pendukung.
Yang tak kalah menarik, dalam talk show tersebut juga dihadiri oleh Kapuspen TNI, Laksda Iskandar Sitompul. Menimpali pernyataan dari Hamid Awaludin, perwira berbintang dua ini punya pendapat yang berbeda, yakni TNI AL memang membutuhkan kapal selam dari Rusia tersebut.
Kilo Class Submarine
Kapal selam konvensional dengan mesin diesel listrik ini merupakan hasil dari program dengan kode Project 877 Paltus yang dicetuskan Tsentralnoye Konstruktorskoye Byuro (Central Design Bureau) Rubin. Kilo Class dirancang sebagai kapal selam yang mampu melaksanakan misi peperangan bawah, alias anti kapal selam (AKS) maupun peperangan atas permukaan air, atau yang dikenal dengan misi anti ship mission.
Klub loading to Kilo
Loading torpedo
Loading torpedo
Kompartemen torpedo
Kompartemen torpedo
Umumnya misi yang diemban Kilo Class adalah pertahanan pangkalan, instalasi wilayah pantai, patrol, pengintaian, hingga penyebaran ranjau (mine laying). Berdasarkan analisis dari berbagai sumber, Kilo Class adalah kapal selam yang punya tingkat kebisingan amat rendah, sehingga monster bawah laut ini punya jejak akustik yang minim, alhasil keberadaan kapal selam ini bakalan susah untuk diendus oleh sonar pasif dari kapal perusak. Jejak akustik pada kapal selam biasanya terdeteksi dari sistem propulsi. Meminimalisir jejak akustrik nampak menjadi tujuan utama dari dirancangnya Kilo Class, hal ini dibuktikan dari kecanggihan teknologi propulsi, desain lambung, dan pemakaian anehoic tiles di beberapa bagian lambung termasuk di sirip kendali depan yang dapat dilipat (foreplanes).
Bicara seputar lambung, Kilo Class mengusung sistem lambung ganda dan tersusun dari enam bagian utama, dan dibuat bersekat yang mampu menahan tekanan air. Antar kompartemen dipisahkan oleh transverse bulkheads. Sirip kendali depan diposisikan di sisi lambung bagian atas, di depan menara kapal (conning tower). Untuk dapur pacu, Kilo Class ditenagai sebuah mesin diesel listrik yang terintegrasi dengan baterai penyimpanan listrik, seperti umumnya kapal selam diesel modern. Saat melaju di permukaan, mesin diesel diaktifkan sembari mengambil ‘udara.’ Dan, saat menyelam yang menjadi tenaga adalah baterai yang menghasilkan listrik.Karena saat menyelam mengandalkan baterai, maka kapal selam diesel listrik terbilang lebih ‘silent’ ketimbang kapal selam nuklir. Untuk keadaaan darurat, ada suplai tenaga cadangan yang tersedia dari dua generator (diesel) meski dengan daya lebih randah ketimbang mesin utama. Energi dari mesin kemudian disalurkan ke baling-baling tunggal yang terdiri dari 7 bilah pada bagian belakang.
Foto rekayasa Kilo Class dengan bendera Merah Putih ini juga sempat bikin heboh
Foto rekayasa Kilo Class dengan bendera Merah Putih ini juga sempat bikin heboh
Persenjataan Si Kilo
Persenjataan utama yang bisa dibawa adalah 18 torpedo atau 24 unit ranjau laut yang dapat dilepaskan dari enam lubang peluncur torpedo kaliber 533mm. Berbeda dengan Wishkey Class yang dahulu dioperasikan TNI AL, keseluruhan lubang peluncur torpedo ada di bagian depan Yang terbilang unik, Kilo Class menjadi kapal selam diesel listrik pertama yang dilenkapi sista hanud berupa rudal permukaan ke udara jarak pendek (SHORAD), yakni dengan mengambil 8 pucuk Strela-3, varian khusus untuk AL.
Kilo Class terdiri dari dua tipe, yakni Project 877 dan Project 636. Kelas yang terakhir merupakan penyempurnaan dari Project 877. Project 636 mulai diperkenalkan pada pertengahan tahun 1980. Dibanding tipe sebelumnya, Project 636 menghadirkan sisi kenyamanan lebih pada awaknya, ditambah tingkat kebisingan di ruang kabin sudah berkurang.
kilo877_4
kilo877_5
Kilo Class Project 636 punya bobot 2.350 ton pada posisi kapal berada di permukaan laut, dan 2.126 ton (saat menyelam) dengan kecepatan maksimum 12 knot (di permukaan laut) dan 20 knot (saat menyelam). Dari sisi performa kecepatan, Kilo Class masih kalah cepat jika dibandingkan dengan kapal selam diesel listrik besutan Jerman, Type 209 yang juga digunakan oleh TNI AL.
Type 209 punya bobot 1.100 ton (di permukaan) dan 1.395 ton (saat menyelam, kapal selam ini mampu melaju pada kecepatan maksimum 11,5 knot (di permukaan) dan 22 knot (saat menyelam). Soal kemampuan menyelam, Kilo Class yang punya panjang 73,8 meter ini bisa menyelam pada kedalaman maksimum 300 meter. Untuk soal kedalaman, lagi-lagi Type 209 bisa mencapai kedalaman 320 – 500 meter. Hanya saja untuk urusan persenjataan, si Kilo nampak lebih unggul dari Type 209, ini lantaran Kilo Class dapat mengusung 18 torpedo, sementara Type 209 hanya dapat membawa 14 torpedo. Sebenarnya ini adalah hal yang lumrah, mengingat ukuran bodi Kilo Class lebih besar ketimbang Type 209. Kilo Class Project 636 berdimensi 73,8 x 9,9 x 6,6 meter, sementara Type 209 dimensinya 59,5 x 6,3 x 5,5 meter.
SHIP_SSK_Kilo_Class_Cutaway_lg
Yang perlu jadi catatan, baik kilo Class dan Type 209 terbilang produk kapal selam diesel listrik yang paling laris dipasaran. Selain menjadi andalan Satkasel (Satuan Kapal Selam) TNI AL, Type 209 dalam berbagai varian juga digunakan oleh Argentina, Brazil, Chile, Kolombia, Equador, Yunani, India, Bolivia, Turki, Afrika Selatan, dan Korea Selatan. Khusus untuk Korea Selatan , kemudian memproduksi Type 209 secara lisensi dari Jerman yang diberi label Changbogo Class, tiga unit Changbogo akan memperkuat TNI AL di tahun 2015. Kilo Class dalam berbagai varian juga cukup laris, selain tentunya digunakan Rusia, pengguna lainnya adalah Cina, India, Polandia, Rumania, Aljazair, Iran, dan Vietnam. (Sastra Wijaya)

indomiliter