Pages

Tuesday 7 April 2015

Bagaimana Cara P-8 Peseidon Melacak Kapal Selam

p-82
P-8 Poseidon merupakan pesawat pencari paling canggih di dunia. Pesawat ini telah menjadi bagian dari Angkatan Laut AS dalam satu tahun terakhir. Kapal ini mampu mendeteksi benda di dalam air  seperti kapal selam. Bagaimana caranya?

Infographic ini menjabarkan kemampuan dikonversi Boeing 737 dalam mendeteksi kapal selam musuh, kapal permukaan, dan pesawat lainnya.
p-8
Kapal selam menciptakan variasi  medan magnet bumi dan  Poseidon P-8 disetel dengan tailpiece disebut Magnet Anomali Detector (MAD) untuk melacaknya.

Cara lain pesawat menjatuhkan  sonobuoys ( pelampung sonar) dari atas, yang memungkinkan kru dalam untuk mengukur propagasi suara yang mengelilingi unit-unit di bawah air, seperti kapal selam atau kapal perang biasanya.  P-8 dapat mengirimkan lebih dari 100 ini sonobuoys sekali terbang.
Di ujung lain dari pesawat, P-8 juga memiliki  sensor optik dan inframerah (yang terakhir untuk deteksi panas) dan sistem radar.

Selain fungsi utamanya sebagai pesawat pengumpulan-intelijen. P-8 Poseidon membawa beberapa muatan  rudal jelajah, bom, ranjau, dan bahkan torpedo.

Angkatan Laut Amerika saat ini memiliki 13 pesawat ini, dengan rencana untuk akhirnya memiliki 117 unit. (jejaktapak)

Latihan TNI Sukses Tangkap Teroris, Jokowi Minta Dilanjutkan

Latihan TNI Sukses Tangkap Teroris, Jokowi Minta Dilanjutkan Ratusan personel TNI mengikuti apel pasukan pemukul reaksi cepat sebelum mengikuti latihan di Mako Armada Timur, Dermaga Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (24/3). Sebanyak 1.788 prajurit TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara akan diberangkatkan ke Poso, Sulawesi Tengah untuk mengikuti latihan. 
 
Jakarta Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan Presiden Joko Widodo menginstruksikan pasukannya agar melanjutkan latihannya di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Jokowi, menurut Moeldoko juga memuji kerjasama yang dilakukan oleh TNI dan Polri dalam menumpas kelompok teroris yang dikomandoi oleh Santoso dan Daeng Koro.

"Kerjasama TNI dan Polri di Poso cukup baik dan ada hasilnya," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/4).

Ia menjelaskan, pujian itu sesuai dengan kerja keras TNI dalam mengepung pasukan di lokasi hutan Gunung Biru yang dikenal sebagai lokasi persembunyian kelompok sipil bersenjata.

Saat latihan perang, TNI meluncurkan beberapa roket ke arah Gunung Biru. Upaya itu pun berhasil membuat kelompok teroris tersebut menghindar ke tempat yang lebih aman.

"Kita bisa bayangkan ketinggian Gunung Biru berapa, memang kepolisian sulit masuk ke sana. TNI datang ke sana, sudah pasti secara psikologis kelompok Santoso ini pasti tidak nyaman. Kan (TNI) turun, kepolisian bisa banyak berbuat di sana. Perlu dikembangkan sinergi seperti itu," kata dia.

Moeldoko membenarkan bahwa merapatnya kapal perang TNI ke Poso itu sebenarnya merupakan bagian dari latihan, tidak khusus untuk mengejar kelompok Santoso. TNI dalam latihan ini mengerahkan pesawat tempur, kapal perang, pesawat hercules. "Untuk menekan (kelompok teror) saja," katanya.

Oleh sebab itu, imbuh Moeldoko, Jokowi menginstruksikan pihaknya untuk melanjutkan kerjakeras yang sudah dilakukan. "Dilanjutkan, Beliau terimakasih. Ditindaklanjuti terus. Intinya negara tidak memberi toleransi, tidak memberikan tempat kepada kelompok-kelompok radikal," kata dia.

Sebelumnya, Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti menuturkan bahwa latihan perang TNI sejak 1 April 2015 di Kabupaten Poso secara tidak langsung mempermudah Polri mengejar kelompok teroris pimpinan Santoso dan Daeng Koro.

Ia mengungkapkan, Polri sudah mengantisipasi menyingkirnya kelompok teroris. Polri kemudian melakukan penyekatan di beberapa lokasi di Kabupaten Poso dan wilayah perbatasan. (CNN)

KSAU Terpesona Lihat Atraksi Tim Jupiter di Geladi Bersih HUT TNI AU

 KSAU Terpesona Lihat Atraksi Tim Jupiter di Geladi Bersih HUT TNI AU
Jakarta - Aerobatik 6 pesawat KT-Wong Be Jupiter Aerobatic Team (JAT) ikut memeriahkan acara geladi bersih HUT ke-69 TNI AU. Namun penampilan tim Jupiter yang pernah tabrakan di Langkawi, Malaysia ini, tidak semenegangkan penampilan sebelumnya.

"Menurut saya tadi indah dan bagus. Mereka tetap kita sertakan untuk tampil agar menjadi kebanggaannya," ujar KSAU Marsekal Agus Supriatna di Lanud Halim Perdanakusuma, Jaktim, Selasa (7/4/2015).

Menurut Agus, pihaknya masih memperhatikan psikologi tim Jupiter. Nantinya mereka akan tampil seperti biasanya.

"Saya harus perhatikan gimana psikologi mereka. Yang penting tampil dulu agar jadi motivasi. Kalau psikologinya sudah membaik nanti biar tampil lagi seperti biasanya," imbuhnya.

Sementara soal penyelidikan atas jatuhnya JAT, menurut Agus, hingga kini hal tersebut masih dalam penyelidikan. Belum diketahui detil penyebab jatuhnya JAT.

"Selama masih penyelidikan, yang paling bertanggung jawab adalah saya sebagai kepala staf," kata Agus.

Dua pesawat Wong Bee KT-1B milik tim JAT tabrakan di udara Langkawi, Malaysia, saat sesi latihan dalam rangka kegiatan Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) pada Minggu (15/3/2015) sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Pada Senin (16/3/2015) tim kembali ke Tanah Air dan tidak melanjutkan aksi mereka. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. (Detik)

Marinir Indonesia-AS latihan perang kota di Banyuwangi

Marinir Indonesia-AS latihan perang kota di Banyuwangi
Sejumlah prajurit Taifib Korps Marinir TNI AL dan US MARSOC mengikuti upacara pembukaan latihan dengan sandi Lantern Iron 15-5524 di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jatim, Kamis (19/3). Latihan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib Korps Marinir serta mempererat kerja sama dengan prajurit US MARSOC dalam bidang militer yang berlangsung hingga 10 April.
Secara umum latihan ini untuk meningkatkan profesionalisme prajurit Taifib Korps Marinir yang memiliki kemampuan bertempur di tiga medan atau tri media, yaitu di darat, laut dan udara."
Banyuwangi  - Prajurit Intai Amfibi Marinir TNI AL bersama dengan prajurit khusus Marinir AS, US Marsoc, melakukan latihan perang kota di Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur.

Komandan Satgas Latihan Letkol Marinir Freddy Ardianzah dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Korps Marinir di Banyuwangi, Selasa menjelaskan bahwa latihan bersandi "Lantern Iron 15-5524" melibatkan sejumlah pihak, termasuk helikopter TNI AL.

"Tujuan latihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib Korps Marinir dalam melaksanakan perang kota," ujarnya.

Letkol Freddy Ardianzah mengatakan selain materi perang kota, Senin (6/4), prajurit Taifib Korps Marinir pada Minggu (5/4) juga melaksanakan latihan melompat ke air dari helikopter dan stabo atau diangkut dengan helikopter menggunakan tali.

Satu unit helikopter jenis Bell 412 yang dilibatkan berasal dari Skuadron 400 Wing Udara-1 Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) yang dipiloti Lettu Laut (P) V. Oktomiawan dan Copilot Lettu Laut (P) Tri Yudha.

"Secara umum latihan ini untuk meningkatkan profesionalisme prajurit Taifib Korps Marinir yang memiliki kemampuan bertempur di tiga medan atau tri media, yaitu di darat, laut dan udara," ujarnya.

Pada akhir Maret lalu, prajurit Taifib Marinir bersama dengan US Marsoc mengadakan latihan pengintaian pantai di daerah Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Lampon, Banyuwangi.

Letkol Freddy Ardianzah menjelaskan pada latihan itu marinir kedua negara melaksanakan berbagai materi latihan, di antaranya, renang rintis, pengintaian pantai lanjutan dan raid amfibi.

Pada latihan bersama itu kedua marinir merasakan lokasi latihan tempat para calon pasukan Taifib Marinir digembleng.

Freddy Ardianzah menjelaskan bahwa para marinir itu juga berlatih tentang identifikasi serta tindakan terhadap bahan peledak, pertempuran jarak dekat, bertahan hidup dan lainnya.

Menurut dia, latihan bersama ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib serta menjalin kerja sama dengan prajurit US Marsoc dalam bidang militer. (Antara)

TNI Angkatan Udara berencana tambah alutsista

TNI Angkatan Udara berencana tambah alutsista
Atraksi pesawat TNI Angkatan Udara saat gladi bersih upacara peringatan Hari Angkatan Udara ke-66 tahun 2012 di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (7/4). 
 
Jakarta  - TNI Angkatan Udara berencana menambah alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk mendukung pertahanan wilayah udara Indonesia.

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan sampai akhir 2014 TNI Angkatan Udara sudah punya 16 unit pesawat Sukhoi SU-30 dan lima unit pesawat F-16.

"Kedepan kita punya rencana dan strategi ingin pesawat early warning (peringatan dini) yang bisa meng-cover kegiatan wilayah operasi udara," katanya usai gladi bersih persiapan peringatan ulang tahun TNI Angkatan Udara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa.

TNI Angkatan Udara juga berencana memperbanyak radar supaya bisa mencakup seluruh wilayah, dari Sabang sampai Marauke.

KSAU mengatakan TNI Angkatan Udara membutuhkan 32 radar namun baru memiliki 22 radar.

"Dua radar juga sudah datang tahun ini. Setiap tahun terus bertambah, sampai kita bisa meng-cover seluruh wilayah NKRI," ucapnya.

TNI Angkatan Udara juga mengusulkan pengadaan dua jenis pesawat tempur generasi kelima, Sukhoi SU-35 buatan Rusia dan pesawat tempur F-16 Block 70 buatan Amerika, untuk menggantikan pesawat jenis F-5 yang sudah tidak layak terbang.

"TNI AU sudah mengkaji Sukhoi 35 dan pesawat F-16 Block 70. Ini generasinya jelas di atas pesawat-pesawat tempur yang kita punya saat ini," ujarnya.

TNI Angkatan Udara sudah menyampaikan kajian itu ke Kementerian Pertahanan dan sekarang sedang menunggu keputusan kementerian.

"Kita tidak beli langsung satu skuadron. Secara bertahap. Kan negara luar juga bikin pesawat tempur terbatas. Semua pabrikan di dunia misalnya, mereka bikin 20 unit, nah setelah negosiasi antara pemerintah maka empat unit bisa dijual untuk Indonesia," ucapnya.

Sebelum pesawat Sukhoi SU-35 atau F-16 Block 70, TNI Angkatan Udara menggunakan pesawat F-5 yang masih bisa beroperasi.

"F-5 masih bagus sampai 2020, tapi memang sudah tidak bisa combat," ucapnya. (Antara)

Jenderal Tanzania Tinjau Satgas Batalyon Komposit TNI di Darfur


Foto- Force Commander Unamid Letnan Jenderal Paul Ignace Mella disambut Dansatgas Letkol nf M.Herry Subagyo. (pen-satgas)
Foto- Force Commander Unamid Letnan Jenderal Paul Ignace Mella disambut Dansatgas Letkol nf M.Herry Subagyo. (pen-satgas)

EL GENEINA – Setelah pekan sebelumnya Garuda Camp menerima kedatangan Komandan Sektor Barat Unamid Brigjen Nikiema Blaise, kali ini Garuda Camp yang menjadi Markas Satgas Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXV-A/Unamid (United Nations Mission In Darfur) di El Geneina, Darfur-Sudan, mendapat kehormatan ditinjau langsung oleh Force Commander Unamid Letnan Jenderal Paul Ignace Mella yang berasal dari negara Tanzania, di Camp Indonesian Batalyon (Indobatt), Supercamp Unamid, Darfur Barat.

Kedatangan Jenderal Tanzania Paul Ignace Mella bersama para Pejabat Tinggi Komandan Sektor misi Unamid ke Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-A/Unamid disambut dengan jajar kehormatan oleh para prajurit TNI, dan diterima langsung oleh Komandan Satgas (Dansatgas) Letkol Inf M. Herry Subagyo, beserta para perwira Satgas.

Kunjungan Force Commander Unamid beserta rombongan ke Batalyon Komposit TNI dalam rangka melaksanakan kegiatan 27th Force Command Group Meeting Unamid yang diselenggarakan di Sektor Barat, dan Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-A/Unamid sebagai kontingen yang baru saja bergabung dengan United Nations Mission In Darfur, dipercaya untuk mendukung sebagai penyelenggara makan siang bersama pada pelaksanaan kegiatan tersebut.

Pada kesempatan ini, Force Commander Unamid Letnan Jenderal Paul Ignace Mella mengatakan selamat datang dan selamat bergabung dengan United Nations Mission In Darfur, kepada para Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-A/Unamid di El Geneina. “Kita semua sangat berharap, pasukan Indonesia dapat menjalankan misi perdamaian ini dengan baik”, tandasnya.
“Saya selaku Force Commander Unamid sangat bangga bisa mengunjungi Pasukan Indonesia yang tergabung dalam Satgas Batalyon Komposit TNI, saya kagum dengan semangat dari pasukan Indonesia, saya percaya kalian siap melakukan yang terbaik untuk tugas ini”, kata Jenderal Tanzania.
Kepada Force Commander Unamid, Dansatgas Indobatt Letkol Inf M. Herry Subagyo menyampaikan bahwa Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-A/Unamid berjumlah 800 personel, terdiri dari: 650 personel TNI AD, 100 personel TNI AL dan 50 personel TNI AU. Dalam pelaksanaan tugasnya, Pasukan Indonesia ditempatkan di dua UN Camp, yaitu Markas Batalyon beserta Kompi Bantuan dan 3 Kompi Senapan yang berada di Supercamp Secwest Unamid di El Geneina dan 1 Kompi Senapan Berdiri Sendiri berada di Masteri Camp dengan jarak lebih kurang 70 km dari Supercamp El Geneina.

Selain dipercaya untuk menggelar makan siang pada kegiatan 27th Force Command Group Meeting Unamid, Pasukan Indonesia juga dipercaya untuk ikut serta dalam operasi pengawalan, pengamanan route dan pengamanan objek vital selama berjalannya kegiatan yang dihadiri seluruh unsur pimpinan pada misi perdamaian di Darfur tersebut. (Poskota)

128 Prajurit TNI Pasukan Perdamaian Unifil Naik Pangkat di Lebanon


Foto- Komandan Kontingen Garuda Unifil  Kolonel Inf Danni Koswara, memimpin upacara korps kenaikan pangkat.
Foto- Komandan Kontingen Garuda Unifil Kolonel Inf Danni Koswara, memimpin upacara korps kenaikan pangkat. 
 
LEBANON  – Sebanyak 128 prajurit TNI yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian Kontingen Garuda Unifil (United Nations Interim Force In Lebanon), yang tengah melaksanakan tugas sebagai peacekeepers dalam misi PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) di Lebanon mendapat kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula, terhitung mulai 1 April 2015.

Upacara Korps Kenaikan Pangkat dipimpin langsung oleh Komandan Kontingen Garuda Unifil Kolonel Inf Danni Koswara, bertempat di lapangan Soekarno Markas Indobatt, UN Posn 7-1, Adchit al Qusayr, Lebanon Selatan.

Adapun ke-128 Prajurit TNI Pasukan Perdamaian Unifil yang naik pangkat di Lebanon, terdiri dari berbagai kepangkatan yaitu 14 Perwira, 82 Bintara dan 32 Tamtama dari berbagai Satgas yang tergabung dalam Kontingen Garuda (Konga), diantaranya Satgas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-I/Unifil, Satgas Force Protection Company (FPC) Konga XXVI-G2/Unifil, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU) Konga XXX-E/Unifil, dan Satgas Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI Konga XXXI-E/Unifil.

Dalam sambutannya, Komandan Kontingen Garuda Kolonel Inf Danni Koswara menyampaikan ucapan selamat kepada para prajurit TNI yang diberikan kepercayaan dari negara untuk mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi. “Saya sebagai Komandan Kontingen Garuda mengucapkan selamat atas kenaikan pangkat anggota sekalian, semoga dengan kenaikan pangkat ini dapat meningkatkan moril dan memacu semangat kalian dalam melaksanakan tugas selama di Lebanon ini. Kenaikan pangkat ini juga merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Lebih lanjut Komandan Kontingen Garuda mengatakan bahwa, kenaikan pangkat di daerah penugasan adalah momentum yang sangat langka dan sangat berkesan bagi anggota yang mendapatkan kehormatan tersebut. Oleh sebab itu, penghargaan yang sangat besar ini tentu memberikan rasa haru sekaligus bangga, dan berharap kepada para personel yang menerima kenaikan pangkat untuk lebih meningkatkan pengabdian kepada bangsa dan negara.

“Suatu kebanggaan tersendiri kalian bisa naik pangkat di daerah operasi, karena tidak setiap prajurit bisa merasakannya, apalagi penugasan di luar negeri dalam rangka mengemban misi perdamaian PBB seperti saat ini”, kata Kolonel Inf Danni Koswara.

Mengakhiri sambutannya, Komandan Kontingen Garuda menyampaikan bahwa kenaikan pangkat tidak didapatkan dengan mudah, karena hal ini merupakan prestasi sebagai wujud penghargaan atas kinerja dan kemampuan yang telah ditunjukkan serta dinilai layak mendapatkannya sesuai dengan kriteria maupun persyaratan yang berlaku di TNI.

Seusai upacara Korps Kenaikan Pangkat, Komandan Kontingen Garuda Unifil Kolonel Inf Danni Koswara beserta para personel TNI lainnya memberikan ucapan selamat kepada 128 prajurit TNI yang telah mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula. Acara dilanjutkan dengan makan siang bersama di Rubb Hall Markas Indobatt, UN Posn 7-1, Adchit al Qusayr, Lebanon Selatan. (Poskota)

Mengintip Persiapan HUT TNI-AU

Anda yang tinggal di sekitaran kota Jakarta, dalam beberapa hari ini pasti akan akrab dengan deru jet tempur. Dan memang ada belasan jet tempur milik TNI-AU saat ini telah tiba di Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta. Keberadaan jet-jet dan pesawat ini tak lain tak bukan untuk memeriahkan HUT TNI-AU yang puncaknya akan dilangsungkan pada Kamis 9 April 2015.


Total sebanyak 6 buah F-16, 10 buah T-50i, serta tim aerobatik Jupiter akan memeriahkan HUT TNI-AU. Tidak ketinggalan aksi dari pesawat lainnya seperti CN-295, terjun payung dan aksi Detasemen Bravo. 1 buah T-50i juga rencananya akan melakukan aksi solo aerobatik. Nah, sebelum memasuki hari-H nanti, kita simak aksi mereka dalam Gladi kotor yang dijepret oleh Dicky Asmoro.

 (ARC)


Kementerian Pertahanan Kaji Pembelian 2 Pesawat Amfibi US-2


Ryamizard : “Kementerian Pertahanan Kaji Pembelian 2 Pesawat Amfibi US-2”(Jakarta) Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan niat Pemerintahan Joko Widodo untuk membeli  pesawat amfibi US-2 yang diproduksi ShinMaywa Industries Ltd yang kantor pusatnya di Prefektur Hyogo.

“Kami menilai adanya kesesuaian dengan kebutuhan dan berharap dapat membeli. Saat ini masih dalam tahap pengkajian dan jika sudah selesai akan segera dilaporkan ke Presiden,” ujar Ryamizard Senin (06/04) saat diwawancarai Kyodo News.

Pria yang pernah menjabat Kepala Staf Angkatan Darat mulai tahun 2002 sampai 2005 yakni pada masa Pemerintahan Presiden Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono, lebih lanjut menyatakan pesawat amfibi US-2 sangat cocok dengan kondisi geografi Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

Ryamizard juga menekankan bahwa Jepang dan Indonesia sering menghadapi bencana alam seperti gempa bumi, “Secara geografis, Indonesia berada dalam ring of fire, jadi kita harus belajar dari Jepang dalam menangani manajemen bencana.”

Pesawat US-2 merupakan pesawat jenis amfibi yang dapat lepas landas dan mendarat di air dengan cepat, serta sudah digunakan Pasukan Bela Diri (Jietai) untuk melakukan aksi cepat tanggap jika terjadi kecelakaan di lautan.

Saat ini Kementerian Pertahanan juga sedang melakukan pengkajian untuk membeli pesawat amfibi dari Rusia.

In March, Japan and Indonesia signed a defense agreement that stipulates cooperation in several sectors including maritime cooperation and disaster management.

Pada bulan Maret silam, Pemerintah Jepang dan Indonesia menandatangani kesepakatan pertahanan yang menetapkan kerjasama disejumlah bidang termasuk kerjasama maritim dan manajemen bencana. (halojepang)

Lanud Husein Sastranegara Siap Sukseskan Peringatan HUT AU Ke-69

Lanud Husein Sastranegara Siap Sukseskan Peringatan HUT AU Ke-69
Dispen TNI AU
Sebanyak 9 Pesawat TNI AU yang terdiri dari 2 Pesawat Hercules dari Skadron 31 Lanud Halim PK dan 7 Pesawat CN-295 dari Skadron 2 Lanud Halim PK, yang sudah bermalam sejak hari minggu kemarin di Appron Lanud Husein. 
 
BANDUNG-Detik-detik peringatan HUT Ke-69 TNI AU sudah semakin dekat, persiapan-persiapan pun juga semakin matang.

Lanud Husein Sastranegara menurut laman Dinas Penerangan TNI AU, Senin(6/4/2015) siap mendukung penuh dalam unsur dukungan Penerbangan dan Penerjunan juga telah siap untuk mensukseskan HUT Ke-69 TNI AU pada 9 April 2015 mendatang. (6/04/2015).

Sebanyak 9 Pesawat TNI AU yang terdiri dari 2 Pesawat Hercules dari Skadron 31 Lanud Halim PK dan 7 Pesawat CN-295 dari Skadron 2 Lanud Halim PK, yang sudah bermalam sejak hari minggu kemarin di Appron Lanud Husein.

Rencananya ke sembilan pesawat tersebut akan turut memeriahkan peringatan HUT ke-69 TNI AU yang terpusat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma-Jakarta pada 9 April 2015 mendatang.

Menurut Komandan Lanud Husein Sastranegara, Kolonel Pnb Ardhi Tjahjoko yang memimpin brefing penerbangan di ruang rapat mako Lanud Husein mengatakan bahwa, pesawat TNI AU yang berangkat dari Lanud Husein rencananya akan membawa para Penerjun Free-fall sekaligus akan melakukan terbang formasi di langit Jakarta, tambahnya pula mulai hari ini pelaksanaan gladi terus dilaksanakan agar persiapan semakin matang dan berjalan sesuai rencana. (Tribun)

3 Kapal Perang TNI Merapat ke Poso

3 Kapal Perang TNI Merapat ke Poso  
foto: Armatim

Jakarta - TNI mengadakan latihan perang di Poso, Sulteng. Selain pasukan di darat, di laut juga ikut dikerahkan. Tapi tak sekedar latihan saja, TNI juga membuka pintu bagi masyarakat untuk melihat suasana kapal perang. Ada tiga KRI yang merapat ke Poso, yakni KRI Surabaya-91, KRI Hasan Basri -382 dan KRI Sultan Hassanudin-366.

"Ketiga kapal perang tersebut merupakan kapal perang yang sedang tergabung dalam Satuan Tugas Laut (Satgasla) Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI 2015 di Poso, Sulawesi Tengah," jelas Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman dalam keterangannya, Senin (6/4/2015).

Menurut pihak Dispenarmatim, semangat masyarakat kota Poso dan sekitarnya untuk melihat secara langsung keberadaan kapal–kapal perang dari Koarmatim begitu besar, hal itu terlihat dari banyaknya masyarakat setempat yang berduyun-duyun ingin masuk ke kapal meski harus melalui antrean pemeriksaan.

Mulai dari anak usia sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga mahasiswa, masyarakat umum, bahkan para pegawai baik itu negeri maupun swasta banyak yang ingin berfoto di kapal.

Sejak dibukanya kegiatan open ship di hari pertama, Selasa (31/3) hingga Sabtu (4/4) antusias masyarakat tetap besar, mereka datang dari berbagai pelosok terus membanjiri pelabuhan hingga membuat jalan area masuk pelabuhan menjadi macet dan diatur lalu lintasnya oleh aparat kepolisian dan TNI.

"Kegiatan open ship itu, juga dikemas dalam acara sillaturahmi aparat dan pemerintah daerah setempat dengan Satgasla PPRC TNI Tahun 2015 yang dikomandani oleh Kolonel Laut (P) Iwan Isnurwanto, M,A.P. Acara ini dihadiri oleh Komandan PPRC TNI Tahun 2015 Mayjen TNI Bambang Harijanto, Wakil Bupati Poso, Kajari Poso, Komandan Kodim, Kepolisian serta undangan lainnya," terang Letkol (KH) Maman. (Detik)

KRI Rigel 933 Tak Bergerak di Mulut Marsaxlokk

KRI Rigel 933 Tak Bergerak di Mulut Marsaxlokk  
OCEA dossier 
 
Marsaxlokk - Kapal canggih hidro-oseanografi Multi Purpose Research Vessel (MPRV) KRI Rigel 933 terlihat tidak bergerak di mulut Marsaxlokk. KRI Rigel 933 bertahan sejak sore waktu setempat.

Sekitar pukul 18.35 UTC setelah KRI Rigel 933 Dekati Lokasi The Count of Monte Cristo, kapal brand new buatan OCEA Les Sables d'Olonne, Prancis ini mulai menurunkan kecepatan sampai 0,5 knot pada posisi koordinat 35,74935 Latitude/14,80271 Longitude arah haluan 292 derajat.

Rupanya awak KRI Rigel 933 menetapkan untuk beristirahat dan bermalam di lokasi tersebut dengan jarak sekitar 15 mil dari garis pantai Teluk Marsaxlokk.

Terbukti hingga pagi hari ini KRI Rigel 933 masih terlihat tetap berada di lokasi dengan sedikit pergeseran koordinat menjadi 35,74933 Latitude/14,8027 Longitude dengan arah haluan menjadi 250 derajat.

Demikian data satelit yang dipantau detikcom dari Den Haag, (Senin, 6 April 2015) pukul 03.04 UTC.

Marsaxlokk sendiri tempat sangat menarik. "Marsa" artinya "Pelabuhan", "xlokk" artinya tenggara, sebuah teluk berpenduduk 3.499 (Malta Government Gazette, 11 Juni 2014).

Pada masa lalu, saat terjadi peristiwa pengepungan besar-besaran (The Great Siege of Malta) oleh armada Angkatan Laut Khilafah Usmani pada 1565, perairan di mana KRI Rigel 933 berada juga dijadikan lokasi kapal-kapal pasukan Khilafah Usmani mengambil posisi.

Namun sejarah mencatat bahwa pengepungan tersebut berhasil dipatahkan oleh pasukan 'multinasional' berkekuatan 6.100 prajurit di bawah komando Knights Hospitaller (Ksatria Hospital) atau disebut juga Ksatria Malta, terdiri dari 500 Ksatria Malta, pasukan Spanyol, Italia, Yunani, Sicilia, Fort St. Elmo, para budak dan warga setempat.

Keberhasilan mempertahankan Malta tersebut selanjutnya menjadi peristiwa paling dirayakan di Eropa pada abad ke-16.

Sebaliknya, kegagalan pasukan Khilafah Usmani menguasai Malta tidak diragukan lagi berkontribusi pada erosi persepsi Eropa bahwa pasukan Usmani tak terkalahkan dan selanjutnya menandai fase baru dominasi Spanyol di Mediterania.

Saat berita ini dinaikkan, KRI Rigel 933 terlihat mulai beranjak dari posisinya semalaman. Pada posisi 35,74933 Latitude/14,80271 Longitude kapal ini mulai menambah kecepatan menjadi 1,5 knot dengan arah haluan 211 derajat (Senin, 6 April 2015) pukul 04.00 dinihari UTC.

KRI Rigel 933 sedang dalam perjalanan dari Les Sables d'Olonne (Prancis), Malaga (Spanyol), Port Said (Mesir), Jeddah (Arab Saudi), Cochin (India), kemudian masuk Indonesia melalui Sabang dan berakhir di Jakarta. Kapal yang baru dibeli ini siap bergabung memperkuat armada alutsista TNI AL.

Sebelumnya KRI Rigel 933 singgah di Pelabuhan Malaga, Spanyol, selama 3 hari. Dalam persinggahannya di Malaga itu, KRI Rigel 933 disambut oleh Komandan Angkatan Laut Kerajaan Spanyol di Malaga, Kolonel Laut Pablo A. Lewicki Carazo, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Madrid Minister Counsellor Erie Bawono, dan Atase Pertahanan RI di Madrid Kolonel Laut (E) Agus Adriyanto, S.T., MM. (Detik)

Jelang HUT TNI AU 9 April, Tim Aerobatik Jupiter Berlatih di Halim

Jelang HUT TNI AU 9 April, Tim Aerobatik Jupiter Berlatih di Halim  
Foto: Facebook Jupiter Aerobatic Team - Indonesia 
 
Jakarta - Menjelang HUT TNI AU pada 9 April mendatang, tim Aerobatik Jupiter menggelar latihan di sekitar Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Tim Jupiter akan ikut memeriahkan HUT ke-69 tersebut.

Herlan, salah seorang pekerja di kawasan Halim, sempat menjepret aksi tim Jupiter yang sedang berlatih di sekitar kawasan itu. Terlihat ada enam pesawat dari tim Jupiter yang membentuk formasi panah. Asap putih menyembur dari buntut pesawat.

"Tadi saya foto sekitar pukul 08.00 WIB," tulis Herlan di pasangmata.com, Senin (6/4/2015).

Kadispen TNI AU Marsma Hadi Tjahjanto menjelaskan latihan hari ini merupakan gladi kotor pelaksanaan HUT TNI AU tersebut. "Besok kita akan gelar gladi bersihnya, nanti semua pesawat yang terlibat peringatan HUT akan ada," katanya.

Akun Facebook Jupiter Aerobatic Team - Indonesia juga mengabarkan soal latihan itu 23 jam lalu. "Latihan dan cek rute yang kami lakukan hari ini di Halim. Doakan kami agar lancar dan sukses!" tulis mereka.

Tim Jupiter merupakan tim aerobatik andalan TNI AU yang terbentuk sejak tahun 1996. Pada 15 Maret 2015, kecelakaan menimpa dua pesawat Wong Bee KT-1B saat Tim Jupiter berlatih di langit Malaysia. Namun kecelakaan itu tak menyurutkan tim untuk terus mengangkasa.

Selain Tim Jupiter, HUT TNI AU juga akan dimeriahkan oleh atraksi 12 pesawat T-50i Golden Eagle. Situs TNI AU menyebut, 12 pesawat itu telah berangkat dari Lanud Iswahjudi ke Halim Perdanakusuma. Mereka akan melaksanakan fly pass dan solo aerobatic. (Detik)

PRAJURIT KORPS MARINIR TNI AL TEMUKAN SATU PUCUK PISTOL

 
 
Prajurit Korps Marinir TNI AL yang tergabung dalam Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI menemukan satu pucuk pistol di daerah Kuala Samarela, Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu (4/4/2015).
Penemuan Pistol jenis Browning kaliber 9 mm dan munisi 48 butir pada pukul  10.20 Wita tersebut setelah tim patroli Pasrat PPRC TNI dari Regu Pandu Tempur (Rupanpur) dan Taifib dibawah pimpinan Komandan Pasrat PPRC TNI Letkol Mar Bakti Dasasasi Penanggungan, SE melaksanakan patroli dan pengendapan selama tiga hari.
Letkol Mar Bakti Dasasasi Penanggungan, SE didampingi Pasi Ops Mayor Marinir Eko Budi Prasetyo mengatakan, pistol tersebut warna laras silver, pistol grip warna hitam, buatan Belgium dengan 48 butir munisi, 9 butir di dalam magasen dan sisanya ditaruh di tas kardus dengan kondisi diikat di dalam karung goni dan diletakkan di pinggir sungai dengan posisi agak ditanam, di dalam karung goni juga ditemukan dokumen dengan tulisan arab.
“Pistol beserta munisi ditemukan di koordinat 2816.5925, daerah Kuala Samarela, setelah penemuan pistol, Rupanpur dan Taifib melakukan penyisiran didaerah sekitar tempat penemuan, hasil temuan tersebut kemudian diserahkan kepada Komandan PPRC TNI Mayjen TNI Bambang Haryanto,” jelasnya. (TNI AL)

Reputasi Senapan G36 Diragukan

Tentara Jerman dengan senapan G36
Tentara Jerman dengan senapan G36

Di dunia senapan serbu, nama G36 adalah salah satu yang menakutkan. Senapan lanjutan dari G3 ini disebut-sebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Anda dapat menemukan G3 di seluruh dunia seperti senapan dalam lima teratas dalam penjualan senjata kecil.

G36 mulai hadir di awal 90-an sebagai sebuah senapan serbu serbaguna. Banyak tentara Eropa dan pasukan keamanan mengadopsinya. Dua negara membeli lisensi yakni Spanyol dan  Arab Saudi. Jerman sekarang ini juga telah mulai mengirimkan G36 kepada pasukan Peshmerga Kurdi untuk membantu mereka melawan Negara Islam di Irak.
 
Sejak diperkenalkan sebagai senapan serbu standar Jerman pada bulan Desember 1997, tentara Jerman telah berjuang dengan G36 tersebut untuk menggantikan G3 yang telah melayani dengan baik selama hampir 40 tahun.

Seiring adanya perubahan kebijakan luar negeri, untuk pertama kalinya dalam sejarah kontemporer, Jerman mengambil bagian dalam operasi internasional di Balkan. Kemudian pada tahun 2001 Amerika Serikat menginvasi Afghanistan dan Jerman bergabung dengan pasukan pendudukan NATO. Dari medan pertempuran inilah rumor ketidaktangguhan G36 mulai merebak.
G36
G36
g36-2
Pada tahun 2009, Bundeswehr meningkatkan operasinya di Afghanistan. Tentara mulai berbicara tentang G36 yang terlalu panas dalam panas musim panas Afghanistan. Tapi kala itu belum ada bukti kuat untuk mendukung keluhan tentara tersebut.

Semua berubah pada 2010, ketika terjadi pertempuran paling intensif yang melibatkan tentara Jerman sejak Perang Dunia II. Baku tembak yang menewaskan tiga pasukan terjun payung. Selama 10 jam, pasukan payung berjuang dari serangan Taliban di distrik Char Darrah, bersama-sama menembak 28.000 putaran.

Penyelidikan selanjutnya menunjukkan tidak ada Taliban yang luka parah dalam pertempuran itu. Meski pun laporan itu tentu saja dari pihak Taliban.  Namun dari rekaman kamera helm tentara dan saksi mata pertarungan membuktikan bahwa G36 memang bermasalah. Senjata itu terlalu panas. Bahkan tentara harus membiarkan mereka dingin sebelum mereka akan beroperasi dengan baik lagi. Akhirnya pemerintah Jerman telah memperkenalkan versi terbaru dari G36, menggantikan pemandangan refleks terintegrasi dengan refleks pemandangan modular.

Sejauh ini penyelidikan telah membuktikan Departemen Pertahanan Jerman telah meremehkan, pernyataan sejumlah tentara tentang kondisi senapan yang akhirnya memunculkan korban.

Anehnya  laporan baru yang juga menyebutkan amunisi rusak dan terlalu panas hingga bidikan sulit akurat. Pegawai yang bertugas di kementerian tidak menyukai hasil ini dan meminta revisi kedua dan ketiga sampai pelaporan sesuai narasi resmi kementerian.

Tapi protes, pemeriksa yang melakukan dan menulis laporan menyerahkannya ke ombudsman militer.
Musim panas ini Bundeswehr menghentikan pembelian tambahan G36 karena penyelidikan sedang berlangsung. Implikasi politik belum jelas. Bagi para prajurit yang harus pergi berperang dengan senjata tentu tak peduli setan dengan politik. Bagi mereka saat berangkat perang harus membawa senapan yang terpercaya. Tentara Jerman cenderung curiga terhadap G36s mereka dan mencoba untuk menjaga mereka dingin, terutama barel mereka. Beberapa berharap untuk menjadi penembak jitu yang ditunjuk, dilengkapi dengan G3-versi scoped saja daripada senjata G36. (JejakTapek)

Kapal Komando Ekspedisi Nusantara Jaya 2015

KRI Banda Aceh 593: Kapal Komando Ekspedisi Nusantara Jaya 2015

Pangkolinlamil Laksda TNI Aan Kurnia saat ditemui Jurnal Maritim di kantornya, Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta beberapa hari lalu menuturkan bahwa Kolinlamil akan terlibat dalam Ekspedisi Nusantara Jaya 2015. KRI banda Aceh-593 rencananya akan menjadi kapal markas dalam ekspedisi tersebut.

“KRI BAC-593 yang akan menjadi kapal markas atau pusat pengendalian berlangsungnya Ekspedisi Nusantara Jaya 2015 ini, dan itu nanti sudah ada anggota kami yang mengatur itu semua,” ujar Aan.
KRI BAC-593 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Arief Budiman ini merupakan buatan PT. PAL Indonesia yang sudah melanglangbuana menjalankan operasi baik dalam dan luar negeri.

Ekspedisi yang berlangsung bulan Juni 2015 nanti direncanakan keberangkatannya pada akhir Mei. Pangkolinlamil menyampaikan ekspedisi ini akan dilepas oleh Presiden Joko Widodo dari Kolinlamil dengan iring-iringan kapal lainnya.

“Ekspedisi ini akan dilepas oleh Presiden Jokowi dan ekspedisi ini juga dalam rangka mengunjungi daerah-daerah di Indonesia sekaligus membawa kebutuhan yang diperlukan oleh daerah. Nanti kita harapkan 1 atau 2 minggu sebelum Hari Raya dapat terpenuhi kebutuhan-kebutuhan daerah,” tambahnya.

Ekspedisi yang bekerjasama dengan Kemenko bidang Kemaritiman ini merupakan ekspedisi yang membatu program pemerintah dengan visi tol laut-nya untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi antara Indonesia bagian barat dan timur.

Menurut Pangkolinlamil, visi itu juga sesuai dengan peran Kolinlamil selaku Kotama Operasional yang bertugas menyelenggarakan operasi angkutan laut TNI baik dalam rangka Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Di akhir penyampaiannya, Pangkolinlamil berharap pada setiap komunitas untuk dapat berpartisipasi dalam pelayaran ini sekaligus meminta kepada Jurnal Maritim untuk turut mensosialisasikan dan mendata peserta dari komunitas-komunitas maritim yang berminat dalam ekspedisi ini.

“Mungkin untuk koordinator pendaftaran nanti bisa dari Jurnal Maritim yang mendata kemudian dimohonkan kepad Bapak Kasal. Nanti setiap komunitas bisa mengirimkan beberapa delegasinya untuk ekspedisi ini,” pungkasnya.(Jmol)

Ada dua sumber jaringan teroris di Indonesia

Pakar UIN: Ada dua sumber jaringan teroris di Indonesia
Personel Brimob Polda Jatim menjaga dan menggeledah rumah terduga anggota Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) berinisial HM di Malang, Jawa Timur, Kamis (26/3)
Artinya, jaringan teroris yang mengakar di Indonesia itu tidak ada, karena semuanya impor."
Surabaya  - Pakar terorisme dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya Prof Dr Akhmad Muzakki menegaskan bahwa ada dua sumber jaringan teroris di Indonesia.

"Kelompok yang frustasi dengan keadaan (hopeless) dan kelompok yang mengalami migrasi Indonesia-Malaysia (TKI)," katanya kepada ANTARA News di Surabaya, Minggu.

Oleh karena itu, Muzakki yang juga Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) menilai, kedua sumber teroris tersebut menyebabkan ada tiga tipe kelompok radikal di Indonesia.

"Tiga tipe dimaksud adalah genealogi, ideologi patronase, dan ideologi etnis," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Sunan Ampel Surabaya itu.

Menurut alumnus master dan doktor di Australian National University (ANU) tersebut, tipe genealogi berkaitan dengan pemain lama, seperti Ustaz Rasyid Ridho yang merupakan putra Abubakar Baasyir sebagai kelompok hubungan Indonesia-Malaysia.

Tipe genealogi itu, dikemukakannya, mungkin saja tersebar di kawasan yang memiliki persaingan cukup ketat, seperti Jakarta dan Surabaya.

"Kalau mengalami hopeless, lalu terpengaruh dengan tawaran kerja menjadi TKW atau TKI, maka kepulangannya bisa membawa ajaran radikal dengan tipe genealogi," katanya.

Untuk tipe ideologi patronase, dikatakannya, berkaitan dengan hubungan guru-murid, seperti terduga gerakan yang menamakan diri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Dau Malang melibatkan Ustaz Romli yang murid Ustaz Rasyid Ridho.

Sementara itu, ia menyatakan, tipe ideologi etnis itu berkaitan etnis Arab yang kebetulan dalam satu kelompok Al-Irsyad, seperti terduga ISIS yang baru saja ditangkap di Malang.

"Penangkapan paling akhir di Jatim itu terkait dengan tipe terakhir, yakni tipe ideologi etnis yang memiliki jaringan dengan kelompok Al-Irsyad," katanya.

Dalam tataran pergaulan kehidupan, ia menilai, kelompok Al-Irsyad di Indonesia itu ada dua golongan, yakni golongan yang terbuka dan dekat dengan tokoh-tokoh Indonesia, karena itu Al-Irsyad dalam golongan itu tidak radikal.

Namun, ia mengemukakan pula, ada kelompok Al-Irsyad yang merupakan golongan yang menutup diri dan dekat dengan tokoh-tokoh di Timur Tengah.

"Inilah yang radikal," kata guru besar termuda di UIN Sunan Ampel Surabaya itu.

Hal itu menunjukkan bahwa semua sumber jaringan teroris itu berasal dari luar Indonesia. "Artinya, jaringan teroris yang mengakar di Indonesia itu tidak ada, karena semuanya impor," katanya.

Pada 25 Maret 2015 Tim Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri bersama tim Polda Jatim menangkap tiga terduga anggota ISIS di Malang, yakni Abdul Hakim, Helmi Muhammad Alamudi dan Ahmad Junaedi.

Dua hari kemudian, Tim Densus 88/Antiteror Polri bersama tim Polda Jatim mengembangkan kelompok Malang itu dengan menangkap satu lagi terduga anggota ISIS di Tulungagung, yakni RS. (Antara)

Latpur PPRC

 
 Pasukan penembak Heli Bell mengamati musuh saat berpatroli pada latihan tempur TNI Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (3/4/15). Latpur yang dipusatkan di gunung biru Poso itu berlangsung hingga 17 hari.


TNI AL usir Colona II

TNI AL usir Colona II
Ilustrasi KRI Kerapu-812 dalam misi pelayaran militernya. (blogspot)
Sebab nakhoda tidak dapat memperlihatkan CAIT (Clearance Approval to Indonesian Territory),"
Balikpapan - TNI AL mengusir Sebuah kapal layar kecil bertiang ganda (yatch) bernama Colona II, Sabtu.

"Sebab nakhoda tidak dapat memperlihatkan CAIT (Clearance Approval to Indonesian Territory)," kata Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Balikpapan Kolonel Laut (P) Ariantyo Condrowibowo.

Saat ini yatch Colona II dengan nakhoda Kapten Karl Freddy Storheil berkebangsaan Norwegia lego jangkar di dekat Pos TNI AL di Pelabuhan Rakyat Kampung Baru. Kapal juga diawaki dua pria berkebangsaan Amerika Serikat David Blaine Cameron dan David Michael Nelson.

Ukuran kapal ini lebih kurang panjang 20 meter, lebar 5 meter, dan tinggi geladak 2,5 meter.

Menurut Letnan Sarjono, Komandan Pos AL (Posal) di Pelabuhan Rakyat Kampung Baru, kapal singgah ke Balikpapan untuk mendapatkan air bersih dan menambah perbekalan. Kapal dalam perjalan dari Malaysia menuju Filipina.

"Jadi segera setelah mereka mendapatkan perbekalan itu, kapal kami paksa untuk segera melanjutkan perjalanan," tegas Kolonel Condrowibowo.

Danlanal juga menjelaskan bahwa mengenai perbekalan adalah hal kemanusiaan. Sepanjang kru tidak turun ke darat, maka upaya mendapatkan perbekalan itu dibolehkan. Dalam prosedur yang seharusnya, perbekalan itu semestinya sudah disediakan oleh agen kapal yang bersangkutan, atau pihak yang telah ditunjuk oleh agen untuk menyediakan itu.

Pengusiran kapal yatch dari perairan Balikpapan juga pernah terjadi 8 bulan yang lalu. Dua kapal berbendera Hongkong dihalau keluar perairan Balikpapan oleh Patroli Keamanan Laut (Patkamla) dari Posal Balikpapan. Kedua kapal datang dari Hongkong tujuan Balikpapan untuk berpesiar, namun dan tidak memiliki CAIT.

Catatan petugas dari Posal menyebutkan, yatch Belta panjang 17.78 m, lebar 5 m, dan tinggi 2,25 m dengan nahkoda Wang Jun berkebangsaan Cina dan Anak Buah Kapal (ABK) 4 orang. Satu lagi adalah yacht Free Fire, panjang 21,50 M, lebar 4,90 M berbendera Hong Kong. Kapal tersebut dinahkodai Wei Jun asal China, dengan jumlah ABK 6 orang. (Antara)

Ini alasan Kopassus dulu tak mau latihan antiteror di Amerika

Ini alasan Kopassus dulu tak mau latihan antiteror di Amerika
Amerika Serikat dikenal punya beberapa pasukan khusus antiteror yang cukup dikenal dunia. Di antaranya Navy Seals dan Delta Force. Namun pasukan Kopassus TNI AD tak mau meniru gaya pasukan khusus AS.

Di akhir tahun 70an, pembajakan pesawat dan aksi terorisme marak di berbagai belahan dunia. TNI merasa perlu ada satuan khusus yang memiliki kemampuan antiteror dan pembebasan sandera. Satuan yang dipilih adalah Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopasandha). Alasannya, pasukan baret merah ini sudah memiliki kemampuan khusus dan kenyang dengan pengalaman operasi tempur.

Saat itu Letjen Benny Moerdani menjabat Asisten Intelijen Hankam sekaligus Kepala Pusat Intelijen Strategis. Dia memerintahkan Letkol Sintong Panjaitan mencari formula paling tepat untuk membangun pasukan antiteror Indonesia.

Namun Benny berpesan satu hal, jangan berlatih di Amerika Serikat. Alasannya, AS terlalu mengandalkan kecanggihan alat dan keunggulan teknologi.

"Hal ini dapat menyebabkan personelnya menjadi manja," kata Sintong.

Maka Sintong melakukan pengamatan ke sejumlah negara yang sudah memiliki pasukan antiteror. Dia mengikuti pasukan Special Air Service (SAS) di Inggris. Pasukan ini memang sudah jadi legenda pasukan elite. Sintong mempelajari cara-cara penanggulangan pembajakan pesawat udara.

Selain itu dia juga belajar pada Korps Commando Troepen kerajaan Belanda. Lalu pasukan khusus angkatan laut Prancis.

Tak ketinggalan dia juga belajar pada GSG-9 atau Grenzchutzsgruppe 9. Pasukan antiteror Jerman Barat itu namanya harum berkat keberhasilan membebaskan sandera di Mogadishu, Somalia.

Sementara di Asia, Sintong memilih pasukan khusus Korea Selatan. Kelebihannya, pasukan ini selalu melakukan latihan bela diri selama empat jam setiap hari jika tak sedang melakukan operasi.

Namun Sintong mengaku tak begitu terkesan dengan apa yang ditampilkan oleh pasukan elite setiap negara. Menurutnya, setiap misi pembebasan sandera rata-rata berada di tempat yang sudah dikuasai penuh. Misi berakhir setelah sandera diselamatkan.

Hal ini berbeda dengan latihan Sandi Yudha yang dilakukan Kopasandha. Pasukan yang kelak bernama Kopassus ini dilatih untuk membebaskan tawanan di tempat yang dikuasai musuh. Jadi setelah membebaskan tawanan, mereka juga harus memikirkan bagaimana cara meloloskan diri.

Maka Sintong meramu bagaimana latihan pasukan antiteror yang cocok untuk Indonesia. Belum rampung segala persiapan, tantangan sudah lebih dulu datang. 28 Maret 1981 pesawat DC-9 Woyla milik Garuda Indonesia dibajak dan diterbangkan ke Bandara Don Muang, Bangkok.

Operasi pembebasan sandera digelar tiga hari kemudian. Semua sandera berhasil diselamatkan hidup-hidup sementara lima pembajak ditembak mati. Operasi Woyla jadi sorotan dan membuktikan pasukan antiteror Indonesia yang baru seumur jagung sama hebatnya dengan para senior mereka di dunia. (Merdeka)