Pages

Tuesday 30 July 2013

5 PR Panglima Baru TNI


JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan, komisi telah menerima surat usulan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait calon Panglima TNI yang akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Surat itu diterima DPR pada tanggal 15 Juli 2013. Presiden mengajukan satu calon tunggal, Jenderal TNI Moeldoko, yang saat ini menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat.

Menurut Hasanuddin, ada lima tugas penting yang harus diselesaikan Panglima TNI mendatang, yaitu, pertama, meningkatkan disiplin TNI yang dinilainya merosot setelah kasus Cebongan dan perkelahian antara TNI dengan Polri. Kedua, meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan prajurit; ketiga, meneruskan reorganisasi TNI melalui program MEF atau minimum essential forces; keempat, tetap menjaga netralitas TNI; dan kelima, menyelesaikan perangkat-perangkat lunak TNI sesuai UU TNI Nomor 34 tahun 2004.

"Antara lain menuntaskan soal bisnis TNI, peradilan umum untuk militer, hukum disiplin militer, doktrin-doktrin TNI yangs esuai dengan teknologi dan HAM, pembinaan karir, dan lain-lain," kata Hasanuddin, dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (31/7/2013).

Sementara itu, terkait sosok Moeldoko, Hasanuddin menilai, meski baru menjabat Kepala Staf TNI AD selama dua bulan, yang bersangkutan memenuhi persyaratan sebagai calon Panglima TNI.

"Riwayat jabatannya, walaupun sebentar-sebentar, pernah menjabat dua kali jabatan bintang 3, sebagai Wagub Lemhanas dan Wakasad. Dia juga pernah dua kali sebagai Panglima Kodam," kata politisi PDI Perjuangan ini.

Uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon tunggal Panglima TNI kemungkinan akan digelar setelah 20 Agustus 2013.

Calon tunggal

Sebelumnya diberitakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan satu nama sebagai calon Panglima TNI menggantikan Laksamana Agus Suhartono. Calon tunggal itu adalah Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Moeldoko. Demikian disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7/2013).

"DPR sudah menerima surat dari Presiden tanggal 23 Juli lalu soal calon pengganti Panglima TNI yaitu Jenderal Moeldoko," kata Priyo.

Setelah menerima nama calon yang diajukan Presiden, Pimpinan DPR selanjutnya akan menyerahkan kepada Badan Musyawarah (Bamus) dan Komisi I untuk mempertimbangkan calon itu.

"Diperkirakan paling cepat pada minggu ketiga bulan Agustus," katanya.

Nantinya, DPR akan memberikan rekomendasi tanpa catatan atau dengan catatan terhadap calon Panglima TNI itu. Namun, Priyo memprediksi, proses pencalonan Moeldoko di DPR akan berjalan lancar.

kompas

Di Saat Rakyat Masih Terlelap…


Super Tucano TNI AU
Disaat rakyat Indonesia masih terlelap dalam tidurnya, para personel Skadron Udara 21, Lanud Abdulrachman Saleh, Malang sudah harus menyiapkan pesawat Super Tucano untuk melaksanakan tugas menghancurkan sasaran.

Jarak yang cukup jauh dari tempat istirahat di Lanud Rembiga, Nusa Tenggara Barat sampai ke tempat parkir pesawat A-29B Super Tucano di Bandara Internasional Lombok, mengharuskan para personel Skadron Udara 21 berangkat pukul 03:00 dini hari untuk menyiapkan pesawat yang akan digunakan. Tidak ada sedikit pun wajah kecewa atau bermalas-malasan, melainkan semangat dan motivasi tinggi demi terlaksananya tugas yang diemban, Mei lalu.

Setelah melaksanakan Briefing Penerbangan di Ruang Base Ops Bandara Internasional Lombok, para penerbang melaksanakan pre-flight check dengan bantuan lampu senter. Empat bom MK-81 Live yang terpasang di pylon pesawat, satu persatu dicek sehingga menambah keyakinan para penerbang sebelum melaksanakan tugas.

Selepas adzan subuh berkumandang, para penerbang melaksanakan Start Engine dilanjutkan sholat subuh di dalam kokpit. Tak lama kemudian, satu flight Super Tucano dengan gigi taringnya yang tajam mengudara. Seiring itu pula terbit sang fajar dari arah timur. Dengan motivasi yang tinggi, sambil memandang wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat dari udara, para penerbang Super Tucano melaksanakan misi pengeboman Serangan Udara Langsung guna mendukung penerjunan pasukan Linud dalam rangkaian Latihan Gabungan TNI Tahun 2013.

Tidak berapa lama, sasaran yang masih diselimuti awan putih di wilayah Bima berhasil dihancurkan oleh flight pesawat Super Tucano menggunakan bom yang dibawa. Selanjutnya dilakukan penerjunan Lintas Udara menggunakan tujuh pesawat C-130 Hercules. Sebanyak 500 personel TNI AD dimuntahkan dari perut pesawat angkut tersebut guna merebut dan menguasai wilayah Bima dari tangan musuh. Misi pengeboman kedua di NTB kembali sukses dilaksanakan oleh para penerbang Super Tucano, mengulang misi pertama pengeboman sasaran di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur dalam rangkaian Latgab TNI 2013.(Mayor Pnb Dedy “Seawolf”)
 

Korupsi dan Anarkisme Jadi Ancaman NKRI


http://www.balitbang.kemhan.go.id/sites/default/files/Kerusuhan-sosial.jpgJAKARTA Korupsi dan anarkisme jika dibiarkan tanpa penegakan hukum, maka akan menjadi ancaman Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itu dalam setiap tindakan anarkisme seperti di Kendal, Jawa Tengah yang melibatkan Front Pembela Islam (FPI) dan rakyat, otak intelektualnya harus ditangkap dan dijatuhi sanksi hukum yang tegas. Demikian pula tindakan korupsi, hukum harus ditegakkan terhadap siapapun tanpa tebang pilih.

"Korupsi dan tindakan anarkisme itu kalau dibiarkan akan mengancam desintegrasi bangsa. Maka penegakan hukum menjadi satu kewajiban. Juga anarkisme yang terjadi di Kendal, Jawa Tengah dan daerah lainnya harus dibongkar sampai otak intelektualnya, karena kasus itu tidak berdiri-sendiri," tandas Ketua MPR RI Sidarto Danusoebroto dalam dialog 'Peran 4 Pilar dalam perbedaan dan keberagaman dalam proses demokratisasi' bersama anggota Komisi I DPR RI FPG Nurul Arifin, dan Sekjen Kerukunan Beragama John N Palingi di Gedung MPR RI Jakarta, Senin (29/7).

Kemaksiatan memang tetap terjadi di mana saja, namun siapapun kata Sidarto tidak boleh melakukan sweeping secara sewenang-wenang, karena hal itu menjadi tugas aparat kepolisian. "Apalagi selain merusak tempat, pemiliknya dianiaya, dan perusakan lainnya, jelas ini melanggar hukum dan aparat harus menindak tegas. Jangan sampai ada pembiaran aparat negara," ujarnya.

Untuk itulah lanjut Sidarto, perlunya sosialisasi 4 pilar bangsa untuk menyatukan keragaman sebagai satu kekayaan bangsa ini, karena bangsa ini memang lahir dalam kebhinnekaan. "Pancasila sebagai ideologi dan fondasi bangsa, UUD 1945 sebagai tiang betonnya, NKRI sebagai atapnya, dan isi rumahnya adalah Bhinneka Tunggal Ika. Kalau semua itu tidak dikawal dengan baik, maka NKRI akan tinggal sejarah," tegas politisi PDIP itu.

Selain itu menurut Sidarto, negara yang besar ini jangan dibiarkan digerogoti asing seperti PT Freeport di Papua, di mana Indonesia tidak mengetahui jenis apa saja yang ditambang selain emas selama puluhan tahun tersebut. "Selain emas katanya masih ada 5 jenis tambang lainnya yang selama ini tak pernah diketahui. Berarti ada korupsi dalam penambangan kekayaan bangsa ini. Ini tak boleh dibiarkan," ungkapnya.

Oleh sebab itu dia mengusulkan perlu kajian yang mendalam terkait distribusi kekuasaan khususnya dalam pelaksanaan otonomi darah, di mana pemerintah pusat makin tidak berwibawa, konflik dan kewenangan pemerintah daerah juga tak bisa dikendalikan, maka harus ditata kembali, agar bangsa ini tetap dalam kerangka NKRI dan sejahtera.

Nurul Arifin sependapat jika koruptor menjadi biang rusaknya pembangunan bangsa ini. Sebab, dengan korupsi semua program pembangunan terhambat bahkan tidak jalan. "Contohnya infrastruktur di daerah, yang seharusnya sebagai jalan transportasi bagi petani dan nelayan untuk mengangkut hasil panennya ke pasar, menjadi terganggu akibat dikorupsi," katanya.

Karena itu Nurul meminta semua elemen bangsa ini menjadikan 4 pilar bangsa khususnya Pancasila itu sebagai ideologi kerja (working ideology), sehingga tak sebatas dihafap di mulut, melainkan dilaksanakan secara bertanggung jawab melalui sebuah jalan politik yang disebut demokrasi, untuk kesejahteraan rakyat. "Jadi, Pancasila itu harus menjadi ideologi kerja bagi seluruh elemen bangsa ini. Menjadi wadah bagi multi kultural. Kalau tidak maka akan mengancam eksistensi NKRI," tuturnya.(Rully/Kartoyo DS)

suarakarya online 

Prajurit Mataram Juluki Batavia Sebagai “Kota Tahi”


Naskah kuno dari Jerman dan Jawa bersaksi atas pertempuran konyol antara VOC dan Mataram di Batavia pada abad ke-17.

kota tua,jakartaWisata Kota Tua, Jakarta. 
 
Kala Jan Pieterzoon Coen menempati takhta keduanya sebagai Gubernur Jenderal VOC, pasukan Sultan Agung dari Mataram menyerang Batavia sebanyak dua kali, 1628 dan 1629.
Soal prajurit Mataram yang kalah perang karena kurangnya pasokan logistik dan senjata, tampaknya sudah banyak yang mencatatnya. Namun, bagaimana kisah manusia yang saling bertempur di Batavia itu sangat sedikit sumber yang berkisah.
Johan Neuhof (1618-1672), seorang Jerman, telah menerjemahkan sebuah buku berbahasa Belanda yang berkisah tentang kocar-kacirnya kubu VOC. Buku itu dia beri judul Die Gesantschaft der Ost-Indischen Geselschaft in den Vereinigten Niederlaendern an Tartarischen Cham, terbit pada 1669. Selain berisi kisah, buku itu juga berisi 36 litografi.
Neuhof berkisah ketika prajurit Mataram menyerang pertama kali ke Redoubt Hollandia—sebuah bangunan pertahanan kecil yang berbentuk menara—di Batavia pada 1628. Lantaran sengitnya perlawanan, para garnisun VOC pun kewalahan hingga mereka kehabisan amunisi.
Dalam kondisi kocar-kacir dan pasrah, seorang sersan bernama Hans Madelijn yang asal Jerman, punya sebuah gagasan sinting. Hans menyuruh anak buahnya untuk membawa sekeranjang penuh tinja. Kotoran manusia itu digunakan untuk menyiram para prajurit Mataram yang mencoba merayapi dinding bangunan pertahanan itu. Hasil gagasan Hans itu cukup manjur.
“O, seytang orang Hollanda de bakkalay samma tay!”—O, setan orang Belanda berkelahi sama tahi—ujar prajurit Mataram dengan jengkel yang terkena serangan berpeluru jenis baru itu. Mereka pun bubar tunggang langgang. Lantaran, lawan memiliki cara bertahan yang tak biasa itu prajurit Mataram pernah menjuluki Redoubt Hollandia itu sebagai “Kota Tahi”.
sunda kelapa,jakartaPelabuhan Sunda Kelapa. (Thinkstock)
Peristiwa konyol dan sungguh-sungguh terjadi itu juga dikisahkan ulang dalam naskah “Babad Dipanagara”.
Kisah itu ditulis tatkala Pangeran Dipanagara mengisi waktu dalam pengasingannya di Manado pada awal 1830-an. Pada Juni 2013, babad itu diakui oleh UNESCO sebagai bagian dari Memory of the World. Kini Babad Dipanagara tersimpan di Perpustakaan Nasional.
Berikut petikan yang diterjemahkan dari bahasa Jawa: “Namun, karena peluru meriam hampir habis, mereka menggunakan tahi. Topi mereka digunakan untuk wadah tahi. Lalu, Ki Manduredja terkena peluru tahi itu. Seluruh badannya berlumuran kotoran manusia. Kejadian yang sama juga menimpa adipati. Dengan muka merah padam, mereka mundur kembali ke markas. Di situlah mereka mandi. Demikianlah tentang cerita mereka.” 
Lalu, di mana lokasi sesungguhnya kubu Redoubt Hollandia itu? Menurut Adolf Heuken SJ, seorang pastor dan ahli sejarah tentang Batavia, dulu pernah ada kampung bernama “Kota Tahi”. Namun, kampung itu telah menghilang sejak pertengahan abad ke-19.
Toponimi kampung itu menandai pertahanan VOC yang pernah berlokasi Jl. Pinangsia Timur, tepatnya di sisi timur dari ujung selatan jalan itu. Kini lokasinya tak jauh dengan Glodok Plaza, Jakarta Barat.

 national geographic

Penyadapan terhadap SBY di mata kalangan intelijen


Jakarta - Kabar mengenai penyadapan pembicaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak mustahil merupakan sinergi antarnegara persemakmuran.

"Kalau dilihat aktor politiknya adalah melibatkan Inggris dan Australia, dan juga Amerika Serikat, sangat mungkin memang ada kepentingan seperti itu," kata Analis politik Mayjen TNI (Pur) Glenny Kairupan, M.Sc kepada Antara di Jakarta, Selasa.

Glenny merupakan mantan perwira Direktorat B urusan luar negeri Badan Intelejen Stategis (BAIS) TNI.

Kabar mengenai penyadapan itu dilansir Sydney Morning Herald, Jumat (26/7), yang menyatakan bahwa Perdana Menteri Australia Kevin Rudd memperoleh keuntungan atas kegiatan mata-mata melalui penyadapan saat pertemuan Puncak G20 di London pada 2009..

Menurut Glenny, pada prinsipnya komunikasi melalui udara bisa disadap.

Mantan pengajar di Lemhannas itu mengatakan saat ini adalah era "perang teknologi" sehingga diperlukan kemampuan untuk melakukan pengamanan dalam konteks teknologi.

"Kita juga mesti kemampuan untuk melakukan jamming dan mengganggu komunikasi pihak yang menyadap," katanya.

Ia menjelaskan, sewaktu era pemerintahan Presiden Soeharto, pengamanan terkait pembicaraan rahasia dan penting seorang kepala negara dilakukan oleh BAIS.

"Namun, apakah peran itu masih ada, saya juga tidak mengetahui secara persis," kata Glenny Kairupan, yang satu angkatan dengan SBY saat di Akmil 1973.

Diakuinya bahwa London/Inggris, terkenal dalam dunia sadap-menyadap dalam kaitan intelijen dan diplomatik, sehingga tidak mengherankan muncul peristiwa yang menimpa kepala negara Asia, termasuk SBY.

Mengenai bagaimana mengantisipasinya, ia menekankan pentingnya simpul-simpul pengamanan presiden meyakinkan bahwa pembicaraan melalui telepon hendaknya dilakukan hanya untuk yang disebutnya "janjian ketemu di suatu tempat".

"Jadi, pembicaraan telepon tidak pada konten atau substansi strategis, itu paling tidak upaya untuk menghindari substansi pembicaraan strategis disadap," katanya.

antaranews

Priyo tegaksn alutsista TNI ketinggalan zaman

Wakil Ketua DPR Priyo Budi 

Jakarta : Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso mengatakan, alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki TNI sudah out of date atau ketinggalan zaman dibanding negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

"Alutsista TNI sudah bisa dikatakan dan dinilai out of date, ketinggalan dibanding dengan negara lain seperti Singapura. Alutsista TNI sudah tak layak digunakan," kata Priyo di Jakarta, Selasa.

Dikatakan Priyo, postur TNI yang ada sekarang ini terlalu gemuk dan perlu perampingan.

"Perlu dirampingkan jumlah tentara seraya memperbaiki alutsista dengan peningkatan teknologi alutsista TNI," kata dia.

Terkait rencana tersebut disampaikan kepada calon Panglima TNI, Jenderal Moeldoko. Ternyata, Moeldoko mempunyai pandangan yang sama, "Saya bicarakan dengan Pak Moeldoko dan dia menyambut baik, Bahkan Pak Moeldoko mempunyai mimpi untuk membangun tentara yang kuat dengan teknologi canggih," kata Priyo.

Soal pencalonan Moeldoko sebagai calon Panglima TNI oleh Presiden SBY, Priyo menilai, pengajuan tersebut sangat tepat.

"Jenderal Moeldoko, tidak pernah mengomentari politik. Dia adalah figur tentara profesional. Dia bukan jenderal yang suka berpolitik. Saya kira, perjalanan Moeldoko di DPR RI akan berjalan mulus dan tak ada hiruk pikuk," ungkap Priyo.

Pimpinan DPR sendiri telah menerima surat dari Presiden SBY yang mengusulkan calon tunggal Panglima TNI menggantikan Laksamana Agus Suhartono tanggal 23 Juli 2013


antaranews 

Menhan Dalami Soal Penyadapan SBY


Menhan RI Purnomo Yusgiantoro (sumber: Suara Pembaruan)
Jakarta - Menteri Pertahanan dan Keamanan, Purnomo Yusgiantoro mengaku belum memahami detil kebenaran kabar yang menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat disadap ketika menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-negara G-20 di London, Inggris pada tahun 2009 lalu.
"Kami sedang melakukan pendalaman. Karena itu baru rumor, jadi lebih baik kita 'cooldown' dulu, beritanya dari mana. Kita belum tahu. Kita ingin tahu lebih dulu siapa yang sebar," ujarnya kepada wartawan di sela-sela buka puasa keluarga besar Kementrian Pertahanan di Gendung Kemhan, Jakarta Pusat, Selasa (30/7).
Menurut Purnomo, sebaiknya media jangan terbawa rumor, sebelum mengetahui kebenaran berita tersebut. Pasalnya menurut Purnomo, saat dirinya bersama Presiden SBY melakukan kunjungan di Inggris, justru tak ada media yang menanyakan soal isu tersebut.
"Pada waktu itu kita tinggalnya di Istana Buckingham, dan media sana juga tidak ada yang mempertanyakan itu. Jadi kita masih lakukan pendalaman sekarang itu berita dari mana siapa yang menyampaikan dan itu katanya dari media Australia, saya sendriri baru balik dari Australia dan tidak ada media yang mempertanyakan itu, bahkan waktu itu saya mengadakan press conference itu. Tapi tidak ada pertanyaan soal itu," jelasnya.
Hingga kin kata Purnomo, Kemhan belum bisa menyatakan bahwa penyadapan itu benar-benar terjadi. Kemhan akan berkoordinasi dengan Direktorat Intelijen untuk memastikan pemberitaan tersebut.
Sebelumnya media-media Australia, mengutip Edward Snowden, bekas analis badan intelijen Amerika Serikat (CIA) yang kini melarikan diri ke Rusia, memberitakan bahwa AS dan Inggris menyadap komunikasi Presiden SBY di London. Informasi hasil sadapan itu kemudian dibagi dengan Australia.
Media yang memberitakan adalah kelompok Fairfax Media yang membawahi The Age dan The Sydney Morning Herald.
Australia dalam hal ini hanya menerima keuntungan dari hasil sadapan itu. Sementara yang melakukan penyadapan disebutkan adalah intelijen AS dan Inggris.

beritasatu

3 Orang Rusia Bicara Kapal Selam Indonesia

 
Presiden SBY memandangi model kapal selam Kilo Rusia (photo: setneg)
Presiden SBY memandangi model kapal selam Kilo Rusia (photo: setneg)
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin melakukan kunjungan ke Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro,  Selasa (23/7) di Kementerrian Pertahanan, Jakarta. Tujuan kunjungan ini membicarakan beberapa hal menyangkut kerjasama teknik militer antara kedua negara, termasuk kerjasama Angkatan Laut kedua negara dalam penyediaan material dan renovasi untuk Kapal Selam.
Duta besar Rusia juga menyampaikan bahwa pemerintahnya akan mengadakan pameran senjata “Rusian Arms Expo” bulan September mendatang di kota sebelah timur Moskow. Pameran itu merupakan pameran terbesar yang akan menampilkan persenjataan militer khususnya untuk Angkatan Darat. Dubes Rusia berharap Menteri Pertahanan Indonesia dapat menghadiri pameran persenjataan militer tersebut.
Yang menjadi pertanyaan dari kunjungan ini adalah soal kerjasama Angkatan Laut kedua negara dalam hal penyediaan material dan renovasi untuk Kapal Selam. Sejak kapan Indonesia memiliki kapal selam buatan Rusia. Yang diketahui saat ini Indonesia hanya memiliki dua kapal selam gaek yakni U-209 Cakra dan Nanggala buatan Jerman Barat. Jika demikian,  penyediaan material dan renovasi kapal selam dari Rusia, untuk kapal selam yang mana ?.
Pernyataan Dubes Rusia yang baru ini, seakan hendak memperkuat pengakuan dari Dubes Rusia untuk Indonesia yang terdahulu, Alexander A. Ivanov. Situs tempo.co edisi Rabu, 21 Desember 2011 menyampaikan hasil wawancara mereka dengan Ivanov, perihal pembelian alutsista Indonesia dari Rusia dan jaminan bebas embargo militer dari negeri beruang merah tersebut.
Berikut petikan pembicaraan wartawan tempo dengan Alexander A. Ivanov, 21 Desember 2011 :
Sehubungan dengan kerja sama militer antara Rusia dan Indonesia, Ivanov menekankan tentang kerja sama antara angkatan laut kedua negara. Sebagai negara kepulauan yang terluas di dunia, ujarnya, Indonesia perlu memiliki angkatan laut yang kuat. Indonesia telah membeli kapal selam tipe BNV dengan tipe terbaru dengan teknologi termodern dari Rusia. Kapal selam ini antara lain mampu mengejar target dalam posisi di dalam laut ataupun di permukaan laut.
Bentuk kerja sama lainnya, ujar Ivanov, adalah pembentukan pusat pelayanan kapal selam tersebut dan akan dikelola oleh Angkatan Laut Indonesia. “Ini langkah lebih maju dari kerja sama untuk transfer teknologi dari Rusia ke Indonesia,” kata Ivanov.
Bandingkan pernyataan Dubes Rusia Ivanoviv 21 Desember 2011, dengan pernyataan Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro seperti yang dikutip Kompas 11 Agustus 2011, usai rapat kabinet:
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan hal itu seusai sidang kabinet terbatas bidang keamanan yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (11/8), di Kantor Presiden. Estimasi kebutuhan anggaran pertahanan itu, menurut Purnomo, termasuk pengadaan 10 kapal selam yang baru terealisasi dua buah.
Dubes Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov mengatakan Indonesia telah memiliki kapal selam tipe BNV dengan tipe terbaru dengan teknologi termodern dari Rusia, tanggal 21 Desember 2011. Sementara Dubes Rusia yang baru Mikhail Y. Galuzin mengatakan adanya kerjasama Angkatan Laut kedua negara dalam hal penyediaan material dan renovasi untuk Kapal Selam, tanggal 23 Juli 2013.
Apakah kita hendak mengatakan kedua Dubes Rusia untuk Indonesia ini, ngawur semua ngomongnya ?.
Global Security Newswire/ NTI.0rg tanggal 11 Juli 2013 menyebutkan:
Contracts for 37 Varshavyankas have been concluded to date, including three to Iran in the early 1990s, as well as boats sold to India, China, Poland, Romania and Algeria. Additional countries that have recently purchased Project 636 Kilo-class submarines include Indonesia, who ordered two in 2007 at a cost of $200 million each, and Vietnam, who ordered six of the vessels in December 2009 at a cost of $2 billion. (Indonesia termauk negara lain yang telah membeli kapal selam Kilo Class Project 636 sebanyak 2 unit pada tahun 2007 dengan harga 200 usd/per kapal).
Sekarang mari kita dengarkan hasil wawancara RIA Novosti dengan Pakar Militer Rusia Igor Korotchenko 11 Juli 2013:
Igor Korotchenko tells RIA Novosti (galangan kapal) ”Krasnoye Sormovo” could provide extra buildingways if  (galangan kapal) Admiralty can’t meet all its export contracts.  He says Admiralty is now building five subs under the GOZ, six for Vietnam, and:
“In the event new contracts are signed for sub construction with Venezuela and Indonesia there will be an obvious problem with inadequate buildingway space, and then a backup could be required.(Dalam kontrak baru yang telah ditandatangani untuk Venezuela dan Indonesia, ada persoalan nyata dengan ruang pembangunan yang memadai sehingga dibutuhkan sebuah  backup -mencari lokasi lain untuk pembangunan kapal selam tambahan tersebut, yakni di Krasnoye Sormovo -red).
RIA Novosti mencatat Rusia agak kesulitan untuk memenuhi permintaan ekspor kapal selam karena keterbatasan kapasitas industri modern negara mereka. Dengan demikian dibutuhkan:
One wonders what, if any, work and investment would be required to bring “Krasnoye Sormovo” and Amur back into the sub-building business. (Dibutuhkan investasi agar Krasnoye Sormovo” dan Amur kembali ke dalam bisnis kapal selam).
Apakah ketiga orang Rusia tersebut: Alexander A. Ivanov, Mikhail Y. Galuzin dan Igor Korotchenko berbohong semua tentang aktivitas Rusia yang menggarap kapal selam Indonesia ?. Tentu tidak. Mereka tidak punya motif untuk itu. Motif yang ada justru mereka ingin mempublikasikan pembelian kapal selam Rusia tersebut, agar negara lain ikut membelinya.
Dari uraian Igor Korotchenko bisa ditangkap galangan kapal Rusia kesulitan tempat untuk membangun kapal selam pesanan (tambahan) dari Venezuela dan Indonesia, karena banyaknya order kapal selam. Rusia membutuhkan galangan kapal selam lain untuk merakitnya.
Apakah persoalan yang dihadapi Rusia dengan tempat pembuatan kapal selam  tersebut, terkait dengan pembangunan Pangkalan Kapal selam yang baru di Palu ?. Belum tahu, yang jelas Rusia membutuhkan drydock dengan segala teknologinya untuk membangun pesanan kapal selam Venezuela dan Indonesia.

JKGR

China nilai Indonesia mitra strategis


Liu Jianchao
Jakarta : Presiden China Xi Jinping menilai Indonesia adalah negara yang penting dan strategis sehingga hubungan kedua negara yang selama ini telah berjalan baik terus dipertahankan dan bahkan akan ditingkatkan di semua sektor.

"China di bawah kepemimpinan baru Presiden Xi menganggap bahwa hubungan kedua negara selama ini sudah berjalan baik dan langkah maju akan terus dilakukan di masa datang," kata Duta Besar China untuk Indonesia Liu Jianchao kepada pers di kediamannya di Jakarta, Selasa.

Dikatakan Liu, Presiden Xi sebenarnya sudah sangat lama mengenal dan pernah beberapa kali berkunjung ke Indonesia, saat dia masih menjabat gubernur Provinsi Fujian.

"Jadi sebenarnya Indonesia bukanlah negara asing bagi Presiden Xi," katanya.

Dikatakan, sekalipun sejak diangkat menjadi presiden baru China menggantikan Hu Jintao sudah berlangsung beberapa bulan lalu dan sampai kini belum berkunjung ke Indonesia, namun Presiden Xi tetap menilai Indonesia sebagai sahabat dan mitra yang penting.

Menurut rencana, kata dubes, Presiden Xi akan hadir dalam KTT APEC di Bali pada Oktober 2013 dan diharapkan dalam kunjungan tersebut bisa melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Salah satu indikasi Indonesia di mata China sangat penting dan strategis, kata dubes, adalah Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam lawatan pertama ke luar negera, negara yang dikunjungi adalah Indonesia.

"Setelah melakukan kunjungan ke Indonesia Menlu Wang Yi juga telah beberapa kalu bertemu dengan Menlu Marty dalam berbagai kesempatan pertemuan di berbagai negara," katanya.

Dubes Liu menilai hubungan bilateral Indonesia-China saat ini berada dalam kondisi yang sangat bagus mengingat hampir semua sektor sudah dikerjasamakan.

"Kerjasama bukan saja untuk tingkat darat, laut dan udara saja tapi untuk ruang angkasa pun kedua negara sudah jalin kerjasama," kata dubes.

Sejak ditandatangani Kemitraan Strategis 2005, kata Liu, sampai sekarang hubungan bilateral tumbuh sangat pesat yang ditandai dengan dilakukannya sejumlah kesepakatan tidak saja soal ekonomi tapi juga militer, politik, senia dan budaya.

"Pokoknya hampir semua bidang sudah dikerjasamakan antara kedua negara dan itu akan terus ditingkatkan," kata Liu. 


antaranews 

Timor Leste Usut Pembelian Senjata dari Indonesia


Timor Leste Usut Pembelian Senjata dari Indonesia
 
 Dili - Parlemen Nasional Timor Leste mendesak pemerintah untuk segera menuntaskan proses investigasi atas pembelian 77 pucuk senjata api laras panjang tipe MP1-V2 dari Indonesia. Sudah setahun berlalu, investigasi dilakukan oleh komisi independen, namun belum ada hasilnya.

“Sekretaris Negara Urusan Keamanan Fransisco Guterres segera tuntaskan investigasi. Proses pembelian senjata api tidak melalui prosedur. Harganya juga masih simpang siur,” kata Cesar Valente, anggota Komisi Urusan Luar Negeri, Pertahanan, dan Keamanan Nasional di Parlemen Nasional Timor Leste, Selasa, 30 Juli 2013.

Parlemen, kata Cesar, tidak mengetahui proses pembelian senjata yang dilakukan oleh Komandan Polisi Nasional Timor Leste Longuinhos Monteiro. Ketidakjelasan proses pembelian senjata api itu diduga dipicu oleh buntunya komunikasi dan koordinasi antara Fransisco Guterres dan Longuinhos Monteiro. “Kemungkinan ada konflik di antara keduanya,” ujarnya.

Cesar menduga senjata api itu sudah ada di tangan anggota kepolisian khusus di perbatasan Timor Leste-Indonesia.

Fransisco Guterres menjelaskan, parlemen sebenarnya sudah mengesahkan anggaran untuk pembelian senjata dari Indonesia. Namun proses pembeliannya tanpa sepengetahuan dan seizin Dewan Menteri yang saat itu dipimpin Xanana Gusmao. Tiba-tiba senjata itu sudah masuk ke Timor Leste melalui bea cukai pelabuhan Dili.

Untuk mengungkap ketidakbecusan pembelian senjata dari PT Pindad Indonesia itu, Fransisco Guterres membentuk komisi independen pada tahun 2012. “Proses investigasi masih berlangsung,“ kata Fransisco Guterres di Dili, Selasa, 30 Juli 2013. Ia pun memastikan seluruh senjata itu masih ditahan sambil menunggu investigasi rampung.

Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat Urusan Keamanan Timor-Leste (Fundasaun Mahein) Nelson Belo mencurigai pengiriman senjata lewat bea cukai di pelabuhan Dili tanpa melalui pemeriksaan isi kontainer, sehingga lolos masuk ke Timor Leste. Untuk itu, Nelson mendesak penuntasan segera investigasi karena akan berdampak negatif terhadap keamanan nasional.

tempo

Inhan Melesat, Menteri BUMN Dahlan Sumringah


HeadlineJakarta - Perkembangan industri pertahanan (Inhan) nasional membuat Menteri BUMN Dahlan Iskan sumringah. Kini, sektor ini bisa menjadi andalan. Apalagi setelah mampu meraja di Asia.

Ketika ditemui INILAH.COM, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan masih perlu kerja keras. Agar Inhan bisa lebih kuat dan mandiri. "Jadi industri pertahanan kita untuk kawasan Asean kita tidak ada saingan karena memang kita leading dari negara-negara Asean. Dengan Eropa walaupun kita tidak bersaing tapi kita diajak kerjasama berarti mereka yakin dan percaya sama kemampuan kita," ungkap Dahlan usai senam pagi di kantornya, Jumat (26/07/2013).

Melesatnya industri pertahanan dalam negeri, lanjutnya, tak luput dari keberhasilan program restrukturisasi yang dilakukan. "Kita bisa lihat laporan keuangan PT Pindad, PT DI maupun PT PAL semua menunjukan perbaikan jika dibanding dulu. Saya berterima kasih kepada DPR karena ada restrukturisasi utang dan ada bantuan pemerintah sehingga masalah ini selesai," pungkasnya.[ipe]

inilah

Komandan Kompi Filipina Kunjungi Satgas Kizi TNI di Haiti


haiti-subHAITI – Komandan Kompi Filipina, Colonel Larida beserta seluruh jajarannya mengunjungi Bumi Garuda Camp yang merupakan markas Satgas Kizi TNI Konga XXXII-B/MINUSTAH (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haïti) di Gonaives-Haiti, Senin (29/7/2013).

Komandan Kompi Filipina dan jajarannya diterima oleh Wadansatgas Kizi TNI Mayor Czi Donny Ardhiwidha beserta seluruh perwira yang sedang tidak berdinas khusus di ruang kerja Dansatgas.

Adapun maksud dari kunjungan ini adalah sebagai kunjungan balasan atas kunjungan Dansatgas Kizi TNI Konga XXXII-B/Minustah Letkol Czi Arief Novianto beberapa waktu yang lalu dan bertujuan untuk mempererat tali silahturahmi antar kedua kontingen serta meningkatkan hubungan kerjasama sesama kontingen yang tergabung dalam misi pasukan perdamaian dunia di Haiti.

Dalam kesempatan ini, Wadansatgas Kizi TNI Mayor Czi Donny menyampaikan permohonan maaf kepada Komandan Kompi Filipina Colonel Larida beserta jajarannya dikarenakan Dansatgas Kizi TNI Letkol Czi Arief Novianto tidak dapat menyambut secara langsung kunjungan ini, karena adanya kegiatan khusus menghadiri rapat Engineering Meeting dan UNDPKO (United Nations Departement Peace Keeping Operations) yang diadakan di Port au Prince-Haiti.

Disamping itu, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatannya untuk mengunjungi Satgas Kizi TNI serta diharapkan hubungan baik yang telah terbina dapat terus dipelihara dan ditingkatkan.

Perwira Penerangan Konga XXXII-B/MINUSTAH
Kapten Czi Ali Akbar
 

Perairan Wilayah Kawasan Barat Sangat Strategis


KSRI TNI AL (Kaskus)
Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E., mengatakan Koarmabar sebagai Kotama pembinaan dan operasi TNI AL yang dalam mengemban tugas-tugas pokok banyak diwarnai berbagai tantangan yang cukup komplek sebagai implikasi dari perkembangan lingkungan strategik, baik nasional regional maupun global , dikarenakan perairan wilayah kawasan barat Indonesia sangat strategis.

Demikian disampaikan Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E.saat membuka secara resmi Geladi Waskita Dharma Perwira Siswa Dikreg Sesko TNI Angkatan ke-40 tahun 2013 di Markas Komando (Mako) Koarmabar, Jalan Gunung Sahari No.67 Jakarta Pusat, Senin (29/7).

Lebih lanjut disampaikan perairan wilayah kawasan barat Indonesia berbatasan langsung dengan beberapa Negara tetangga yaitu Singapura, Malaysia, Thailand Vietnam dan India. Selain itu juga dilewati jalur ALKI I Selat Malaka dan Selat Singapura sebagai salah satu jalur terpadat di dunia.

Hal tersebut perlu diwaspadai karena ancaman yang terjadi di wilayah perairan tersebut tidak hanya berdampak terhadap kerugian Negara tetapi juga akan mengganggu stabilitas keamanan nasional.

Dalam kesempatan tersebut Pangarmabar mengatakan Koarmabar menjadi obyek yang sangat baik dan cukup menantang bagi para perwira siswa dalam rangka memantapkan diri pada bidang perencanaan strategis.

Geladi Waskita Dharma yang dilaksanakan selama lima hari merupakan kegiatan yang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk mengaplikasikan pelajaran yang telah diterima baik kemampuan dan ketrampilan para perwira siswa dalam menyusun rencana tindakan guna menghadapi kontinjensi bagi Kotama Operasi TNI.

Diharapkan melalui Geladi Waskita ini dapat melahirkan ide-ide pemikiran yang cemerlang sehingga dapat menjadi masukan bagi Koarmabar dalam menyusun rencana tindakan kontinjensi (Rentinkon) guna terciptanya penegakan kedaulatan dan hukum di perairan wilayah barat Indonesia.

Sementara itu Komandan Sesko TNI Marsekal Madya TNI Ismono Wijayanto yang dibacakan oleh Komandan Korps Siswa Sesko TNI Brigjen TNI Mar Gatot Suprapto mengatakan Geladi Waskita Dharma merupakan rangkaian kegiatan dari kurikulum Dikreg XL Sesko TNI TA. 2013.

Lebih lanjut disampaikan Tujuan diselenggarakan Geladi Waskita Dharma adalah untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilan pasis dalam menyusun rencana tindakan menghadapi kontinjensi (Rentinkon) dan rencana Operasi (Renops) Kotama Operasional TNI.

Geladi Waskita Dharma Perwira Siswa Dikreg XL Sesko TNI TA. 2013 yang dilaksanakan di Koarmabar diikuti oleh 20 siswa terdiri dari 10 orang Pamen TNI Angkatan Darat, 5 orang Pamen TNI Angkatan Laut, dan 5 orang Pamen TNI Angkatan Udara.

Secara keseluruhan Pasis Dikreg XL Sesko TNI TA. 2013 seluruhnya berjumlah 105 orang yang terdiri dari TNI AD 50 orang, TNI AL 29 orang, TNI AU 21 orang. Sedangkan Perwira Siswa Mancanegara 5 orang tidak diikutkan. Pasis TNI dibagi menjadi empat kelompok dan secara bersamaan melaksanakan geladi, selain di Koarmabar juga di kodam II/Sriwijaya, Kodam III/Siliwangi dan Koopsau I.

Hadir dalam upacara pembukaan tersebut, Danguspurlaarmabar Laksamana Pertama TNI Dr. A. Octavian, S.T., D.E.S.D. Danlantamal III diwakili Wadan Lantamal III Jakarta dan para Pejabat Teras Koarmabar.

koarmabar

Menjemput Pesawat Latih Grob di Tanah Bavaria



Penerbangan Emirates B777-300ER Jakarta-Dubai dilanjut dengan A380 Dubai-Munich mengantarkan rombongan yang dipimpin Kabaranahan Kemhan Laksamana Muda TNI Ir Rachmad Lubis tiba di Jerman, minggu ketiga Mei lalu. Dari Munich, perjalanan dilanjutkan melalui darat ke sebelah barat kurang lebih satu jam menuju sebuah pedesaan berhawa sejuk. Di Tussenhausen-Mattsies itulah empat pesawat Latih Dasar Grob G 120TP untuk TNI AU telah siap menanti prosesi Roll-Out.

                Perjalanan panjang menentukan pesawat Latih Dasar (LD) berteknologi maju berakhir di Tanah Bavaria, Jerman ketika Indonesia menetapkan Grob G 120TP sebagai pemenang tender untuk pesawat LD TNI AU pada September 2011. Grob G 120TP dinyatakan sebagai pesawat LD yang paling memenuhi operational requirements yang dibutuhkan TNI AU sekaligus mengalahkan pesawat lain Finnmeccanica (Alenia Aermacchi) SF-260TP dan Pacific Aerospace CT-4 dalam persaingannya. Dengan anggaran sebesar 72 juta dolar AS, Indonesia mendapatkan 18 pesawat Grob G 120TP berikut paket pelatihan teknisi dan penerbang di pabriknya, FTD (Flight Training Device), Simulator, serta Initial Logistics Support package selama dua tahun dari Grob Aircraft.

                Menentukan pesawat latih untuk digunakan dalam jangka waktu yang panjang serta penggunaannya yang membutuhkan jam terbang yang banyak pula di Sekolah Penerbang TNI AU, jelas membutuhkan pengkajian mendalam dari berbagai aspek. TNI AU sebagai operator merupakan pihak yang berkeinginan agar pesawat yang didapatkan sesuai dengan yang diidam-idamkan. Dari sini pula semua hal beranjak hingga diputuskan bahwa Grob G 120TP terpilih sebagai yang terbaik di kelasnya. Hal ini sejalan dengan apa yang ditekankan KSAU saat itu Marsekal TNI Imam Sufaat yang menyatakan bahwa untuk mendukung AU Kelas Satu, TNI AU harus dilengkapi dengan pesawat-pesawat terbaik.

Performa tinggi
Grob G 120TP dengan sertifikasi EASA CS 23 Amendment 1 merupakan pengembangan lebih lanjut seri Grob G 120 bermesin piston dengan tiga bilah baling-baling. Mesin piston kemudian diganti mesin turboprop Rolls Royce Tipe 250-B17F dengan lima bilah baling-baling buatan MT-Propeller, Jerman berbahan komposit, constant speed, variable pitch, dan baja tahan karat pada sisi baling-balingnya. Kode TP pada G 120TP menandakan pesawat ini menggunakan mesin Turboprop. Mesin tersebut dipilih mengingat keandalannya karena telah diproduksi sebanyak 1.200 unit, digunakan oleh 63 tipe pesawat dengan akumulasi jutaan jam terbang hingga saat ini. Pihak Grob memodifikasi bagian hidung pesawat sehingga mesin yang baru dapat diaplikasikan.

Dengan model pesawat sayap rendah (low wing), cantilever wing, dan winglet yang dapat dipasang-lepas, G 120TP dibangun menggunakan badan dan sayap dengan konstruksi semi monokok GFRP composite sandwich. Tangki bahan bakar ditempatkan di dalam kedua sayapnya sebanyak 360 liter cukup untuk penerbangan selama lima jam dan cadangan untuk 45 menit. Bahan bakar yang digunakan adalah Jet A1 atau Jet A dan B, JP-4, JP-5, atau JP-8 tergantung mesin yang dipilih.

Sebagai pesawat basic trainer G 120TP dilengkapi kanopi gelembung (bubble) model geser memungkinkan mata dapat memandang hampir 360 derajat ke sekelilingnya termasuk melihat penyetabil horizontal dan vertikal. Kanopi dapat dibuka-tutup dari dalam maupun dari luar pada saat emerjensi. Untuk keperluan operasi di darat dalam suhu yang terik, kanopi dapat dikunci terbuka sesuai kebutuhan. Pesawat ini dapat dioperasikan pada suhu -20 derajat Celcius dan maksimal 72 derajat Celcius.

Ruang kokpit sangat roomy memberikan keleluasaan bagi instruktur dan siswa pilot untuk melakukan aktivitas penerbangan di kursi dengan konfigurasi bersebelahan (side-by-side seating). Penggunaan kursi bersebelahan bagi pesawat Latih Mula/Dasar sangat membantu instruktur dalam melatih siswa pilot. Di TNI AU konsep kursi dengan konfigurasi seperti ini digunakan pada pesawat Latih Mula (LM) AS-202 Bravo yang telah sukses melahirkan lebih dari seribu penerbang selama 30 tahun (1983-2013).

Kursi diberi peredam kejut yang dapat meminimalisir tarikan gravitasi maupun dampak impak pada saat crash bagi awak pesawat. Di belakang kursi masih terdapat ruang untuk menyimpan barang atau kelengkapan yang dibutuhkan. Sementara kursi dapat diatur maju-mundur melalui relnya, memungkinan pilot maupun siswa dapat menyesuaikan diri dan nyaman dalam menerbangkan pesawat. Kursi dilengkapi dengan sabuk keselamatan lima titik. Sebagai opsional pihak Grob saat ini tengah menyiapkan penggunaan kursi Martin Baker Mk 15B dan proses sertifikasinya bagi pemesan yang membutuhkan pesawatnya dilengkapi kursi lontar.

Dua control stick berada di depan masing-masing kursi pilot dan siswa, sementara tuas gas berada di bagian tengah di antara dua kursinya. Pesawat dapat diterbangkan oleh seorang pilot dengan instruktur mengawasi siswa. Peralatan avionika di dashboard pesawat terdiri dari dua versi, analog dan digital. Intrumen dasar seperti Attitude Indicator, Airspeed Indicator, Vertical Speed Indicator, Turn and Slip Indicator, dan Accelerometer terpampang di depan kursi. Untuk navigasi terdapat kompas, Electronic HSI, Directional Gyro, Magnetic Azimuth Transmitter, Garmin GNS 430W untuk Nav 1 dan Nav 2, Garmin GTRX330 Mode S Transponder, serta DME Honeywell KN-63/KDI-572.

Untuk 18 pesawat tahap pertama, TNI AU memesan avionika analog dengan pertimbangan siswa pilot pemula harus mengenal instrumen-instumen dasar penerbangan. Grob sendiri menyediakan pesawat uji hibrid menggabungkan sebagian instrumen digital dan analog dan opsi bagi full digital avionic. Pada G 120TP juga terdapat sistem untuk evaluasi penerbangan (debriefing) menggunakan SD-Card recorder yang dapat diunduh ke komputer jinjing selepas penerbangan.



Menilik tampilan luar dan interior kokpit serta avioniknya, sekilas pesawat Grob G 120TP dengan retractable tricyle landing gear ini sudah dapat mencerminkan sebuah pesawat LD yang didesain dengan apik dan berteknologi maju. Berdasarkan spesifikasi dari pabriknya berikut hasil uji coba terbangnya, pesawat ini memiliki performanya yang luar biasa sehingga Kementerian Pertahanan RI kepincut pada pesawat yang juga mulai dilirik oleh beberapa Angkatan Udara ini. Angkasa turut merasakan langsung bagaimana lincah dan gesitnya G 120TP saat pucuk pimpinan Grob Aircraft André Hiebeler memberikan izin untuk joy flight di seputaran langit fasilitas dan airfield milik Grob bersama pilot uji Ulli Schell (57) yang telah berpengalaman selama 35 tahun.

Antikorosi
G 120TP menggunakan bahan carbonfibre composite pada badan, sayap, dan ekornya. Penggunaan material antikorosi ini sekaligus menjadikan bobot pesawat menjadi lebih ringan tanpa mengurangi tingkat kekuatan bahan terhadap tarikan gravitasi Bumi. Material pada G 120TP memiliki tingkat crashworthiness (perlindungan material saat impak) lebih dari 26G. Material carbonfibre juga membuat permukaan pesawat lebih halus sehingga meningkatkan tingkat aerodinamika pesawat. Selain itu bahan ini lebih mudah dalam hal perawatan dengan service life mencapai 15.000 jam terbang untuk penggunaan aerobatik. Sementara TBO (Time Between Overhaul) untuk mesin Rolls Royce 250-B17F adalah 3.500 jam. Biaya operasionalnya pun diklaim sangat murah, menjadikan G 120TP yang juga didesain untuk kalangan sipil ini tidak memberatkan penggunanya.

Bobot maksimal G 120TP (MTOW) mencapai 1.590 kg untuk penggunaan normal dan 1.550 kg untuk aerobatik. Bobot kosong 1.095 kg dan kapasitas bahan bakar 290 kg (360 liter). Bila bobot instruktur dan siswa diasumsikan 200 kg, maka bobot full load pesawat mencapai 1.485 kg yang artinya masih aman di bawah MTOW untuk limitasi aerobatik (maksimal 1.550 kg) sekalipun

angkasa

Guskamla Koarmabar kerahkan KRI untuk keamanan laut di perbatasan

 
     Jakarta, 29 Juli 2013,-- Gugus Keamanan Laut Komando Armada RI kawasan Barat dengan Komandan  Laksma TNI Arusukmono Indra Sucahyo menggelar kegiatan operasi kemanan laut di perairan  perbatasan selat Singapura dan di perairan Selat Malaka dan di perairan ALKI I dengan melibatkan sejumlah KRI berbagai jenis diantaranya jenis parchim, Kapal cepat Rudal  (KCR), dan jenis Petrol Craf (PC) dalam rangka menciptakaan rasa aman bagi para pengguna laut.

     Selama bulan Ramadhan kegiatan operasi yang digelar Gugus Keamanan Laut Komando Armada RI Kawasan Barat tetap dilaksanakan operasi  dengan mengerahkan sejumlah unsur diantaranya dilibatkan dalam Operasi keamanan laut dengan nama Alur Pari -13 dan gelar operasi dalam bentuk patroli terkoordinasi (Patkor ) dengan unsur kapal Negara tetangga di kawasan wilayah perbatasan masing –masing Negara.

     Unsur –unsur yang dilibatkan dalam operasi diantaranya KRI Teluk Sibolga-536 sebagai kapal markas komando dalam melaksanakan kegiatan Operasi dan pengendalian unsur-unsur KRI di bawah kendali Komando Gugus Kemanan Laut Komando Armada RI Kawasan Barat.

     Operasi dibawah kendali Gugus Keaamanan laut ini  melibatkan lebih dari 10 kapal perang berbagai jenis dari jajaran Komando Amada RI Kawasan Barat  diantaranya kapal perang   jenis parchim diantaranya  KRI  Silas Papare-386  dan KRI Sutanto -377 , jenis Kapal Cepat Rudal (KCR ) Kujang-642  – dan jenis Petrol Craf (PC) KRI Sikuda-863 dan Siribua-859 dan PC -40 diantaranya  KRI Welang 808, dan KRI Viper 820 serta KRI Cucut-866

     Operasi keamanan laut tersebut digelar di perairan kawasan Barat Indonesia  dengan skala prioritas di kawasan yang memiliki tingkat kerawanan diantaranya tindak pelanggaran perikanan, penyelundupan dan bentuk pelanggaran lainnya di perairan wilayah kerja Komando Armada RI kawasan Barat
  

Tingkatkan pertahanan udara, TNI AU naikan status Lanud

Tingkatkan pertahanan udara, TNI AU naikan status Lanud
Ilustrasi. (Sindophoto)
TNI AU tahun ini akan menaikkan status sejumlah pangkalan udara (Lanud) yang ada di Indonesia, dari status B menjadi A dan C menjadi B. Peningkatan status Lanud sendiri bertujuan, untuk meningkatkan pertahanan minimum dan untuk pemabhanan alat utama sistem senjata (Alutsista) di Lanud tersebut.

“Beberapa Lanud yang akan dinaikan statusnya, yaitu Pekanbaru, Supadio, Bali, Kupang, Jayapura dan Ambon. Pekanbaru dan Supadio dari B menjadi A, sedangkan Bali, Kupang, Jayapura dan Ambon dari C menjadi B,” ungkap
KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, usai upacara militer peringatan hari bakti TNI AU ke 66 di lapangan Dirgantara, AAU, Senin (29/7/2013)

Putu Dunia mengaku, peningkatan status Lanud ini sudah melalui pertimbangan secara komprehensif, dan sudah melihat berbagai aspek yang ada di tempat tersebut, seperti letak dan perkembangan pangkalan itu.

“Peningkatan ini juga untuk mendukung kebijakan pembangunan kemampuan, dan kekuatan," jelasnya.

sindonews

SATGASMAR PUTER XV MELAKSANAKAN LATIHAN PRATUGAS


Dispen Kormar (Jakarta).  Satuan Tugas Marinir Pengamanan Pulau Terluar (Satgas Pam Puter) XV melaksanakan latihan pratugas di daerah latihan Sukabumi, Jawa Barat, Senin (29/7/20130)
Sejumlah 136 prajurit Brigif-2 Mari yang tergabung dalam Satgasmar Pam Puter XV berangkat dari Kesatrian Marinir Cilandak untuk melaksanakan latihan Pratugas selama 1 minggu di daerah Sukabumi, Pelabuhan Ratu dan sekitarnya.
Satgasmar Pam Puter XV dibawah pimpinan Dansatgas Kapten Marinir Saeroji akan melaksanakan latihan dengan materi yang telah diprogramkan secara khusus untuk menghadapi situasi daerah penugasan yang sebagian besar merupakan daerah pantai.
PLP Antralina yang ditunjuk sebagai pelaksana latihan telah menyiapkan daerah latihan yang mirip dengan tempat penugasan, diharapkan seluruh peserta latihan dapat melaksanakan seluruh materi latihan dengan penuh semangat dan dedikasi yang tinggi sehingga latihan dapat berjalan dengan aman dan lancar.

SBY Disadap, Ketua MPR Protes Keras


SBY Disadap, Ketua MPR Protes Keras
Ketua MPR yang baru dilantik, Sidarto Danusubroto menandatangani berita acara usai pengambilan sumpah jabatan Ketua MPR, di Gedung MPR, Kompleks Parlemen, Jakarta (8/7).

 Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sidarto Danusubroto meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera mengirimkan nota protes diplomatik kepada pemerintah Inggris karena melakukan penyadapan pada delegasi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 di London. Menurut Sidarto, sikap Inggris ini tidak beretika.



"Saya prihatin, harus ada protes," kata Sidarto ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 29 Juli 2013. Menurut dia, informasi mengenai Indonesia pasti tak hanya dimanfaatkan oleh Inggris, tetapi juga dengan negara-negara sekutunya seperti Australia dan Selandia Baru.

Sidarto menuturkan, saat ini pemerintah Indonesia memang lazim disadap. Menurutnya, gedung-gedung kedutaan Indonesia di luar negeri juga banyak yang disadap. Penyadapan di gedung kedutaan Indonesia, kata Sidarto, biasanya bekerjasama dengan kontraktor yang membangun atau menempatkan instalasi di kantor tersebut.

"Ini harus dihentikan, Indonesia harus menunjukan wibawanya," ucap mantan ajudan Presiden pertama ini. Pemerintah Indonesia tidak boleh diam saja dan harus mengantisipasi agar penyadapan tidak terjadi lagi.

Informasi penyadapan delegasi Indonesia dikabarkan dua media di Australia yaitu The Age dan The Sydney Morning Herald yang berada di bawah Fairfax Media. Dalam pemberitaannya, dikabarkan bahwa pemerintah Australia mengambil keuntungan terhadap hasil penyadapan Indonesia oleh agen intelejen Inggris.

tempo

Senjata Untuk Diplomasi

Bung Karno mengumandangkan Tri Komando Rakyat di Yogyakarta pada 19 Desember 1961. Trikora digelar untuk membebaskan Irian Barat dari cengkraman kolonialisme Belanda.
Meski tak sampai meletupkan perang, Operasi Trikora telah menunjukkan kemampuan Bung Karno dalam menaklukan Belanda. Baginya, untuk berdiplomasi dengan Belanda tak cukup lagi dengan mengerahkan politisi pintar. Tapi, juga harus dengan kekuatan senjata.
Semboyan “kalah menang itu biasa”, sama sekali tak berlaku bagi dua negara yang sedang bersitegang memperebutkan wilayah kedaulatan. Rebutan wilayah yang nyaris berujung bentrok senjata skala besar pernah dialami Indonesia-Belanda tatkala memperebutkan Irian Barat pada 1962.
Bung Karno, Presiden RI waktu itu, bahkan telah menyiapkan operasi militer khusus untuk “merangkul” wilayah yang kini kita kenal sebagai Papua itu. Baginya, Indonesia harus menjadi NKRI yang seutuhnya, bukan lagi negara serikat yang bisa didikte Pemerintah Belanda.
Agar tidak dipandang sebelah mata, untuk operasi militer yang diberi nama Trikora ini, Bung Karno menyiapkan banyak persenjataan yang dibeli dari Uni Soviet. Di antaranya adalah 24 pembom Tu-16 yang amat ditakuti Barat serta serombongan pesawat tempur MiG-19, dan MiG-17. Posisi Tu-16 amat strategis karena bisa digunakan untuk membom kapal induk Karel Doorman – senjata utama Belanda yang telah lego jangkar di perairan Biak.
Perang yang sesungguhnya toh tak meletup. Namun, terlepas dari jadi-tidaknya perang di antara kedua negara dan pembelian pesawat-pesawat yang kabarnya bikin difisit keuangan negara itu, Operasi Trikora menjadi kisah kepahlawanan dan legenda tersendiri. Khususnya bagi negaranegara Asia yang pada masa itu hidup dalam bayang-bayang dominasi Barat dan Timur.
Semula Belanda sendiri tak tahu detail kekuatan yang tengah dipersiapkan Indonesia. Di mata Belanda, Indonesia tetaplah Indonesia, negara kepulauan nan lemah yang pernah mereka jajah selama dua setengah abad. Dengan masa penjajahan selama itu, mereka yakin bisa mengalahkan kembali Indonesia, terlebih karena mereka juga pernah “menaklukan” negeri ini untuk kedua kalinya dalam forum internasional Konferensi Meja Bundar 1949.
Gelegar semangat Trikora yang ditujukan untuk melepas diri dari belenggu penjajahan juga mendapat sambutan dari sejumlah negara sahabat di Asia. Singapura dan Malaysia. di antaranya, ikut mengirim sukarelawan untuk disertakan dalam Operasi Trikora.
Seruan peringatan justru datang dan Dinas Intelijen AS, CIA. Diam-diam, mereka terus mengendus persenjataan yang ditimbun Indonesia setelah tahu ada sebuah tim (dipimpin Jenderal AH Nasution) yang sukses melobi Pemerintah Uni Soviet. Uni Soviet tak hanya berkenan merilis pesawat pembom strategisnya, tetapi juga mau menjual kapal perang dan peralatan tempur darat karena ada pertimbangan politis di belakang semua ini.
AS menyakini, bahwa Indonesia bisa nekad mengambil jalan perang jika tak mencapai apa yang diingini di meja perundingan Dan, untuk mengetahui secara persis tensi ketegangan di wilayah Irian Barat, secara berkala CIA menerbangkan pesawat mata-mata U-2 Dragon Lady. Mereka terbang bolak-balik Darwin-Filipina.
Dari foto-foto yang didapat, mereka bisa mengekstrapolasi misi yang mungkin dilakukan AURI. AURI banyak menempatkan pesawatnya di Morotai, Amahai dan Letfuan. Foto-foto ini sudah menunjukkan keseriusan Indonesia untuk merebut Irian Barat.
Tidak disembunyikan
Dalam salah satu tulisan di buku ini, yakni August Moon, Rendekzvous Spy Melayu, yang dikisahkan Capt. Gunardjo, kita pun mendapat gambaran, betapa Bung Karno akhirnya juga mengetahui penerbangan mata-mata itu. Namun is tak gusar, karena dari situ Indonesia bisa meraih keuntungan politis. Senjata untuk diplomasi. yang percuma jika dibeli hanya untuk disembunyikan.
Benar saja, ketika foto-foto kesiapan pesawat pembom strategis dan tempur itu disampaikan ke pihak Belanda, mereka berpikir ulang untuk melawan miliet Indonesia. Terlebih karena untuk itu, AS tak mau meluluskan permintaan Belanda untuk ikut mendukung perang melawan Indonesia.
Bagi Washington, mengutip buku Kegagalan CIA yang ditulis Tim Weiner (2007), stabilitas politik Indonesia jauh lebih penting ketimbang mengumbar keinginan Belanda yang ngotot ingin mempertahankan Irian Barat. Tanpa diketahui Belanda, Presiden AS John F. Kennedy dan penerusnya, Lyndon B. Johnson lebih ingin mempengaruhi Jakarta agar tak tenggelam dalam pengaruh komunis Soviet.
Dalam bahasa politik tingkat tinggi, seorang penasehat keamanan Gedung Putih mengatakan, jika negara-negara Asia dlibaratkan kartu domino yang berdiri berjajar, Washington harus menjaga posisi Indonesia, Laos dan Thailand tetap dalam barisannya. Jika salah satu saja ambruk, seluruh kartu domino Asia akan ikut ambruk. Itu artinya, komunis yang notabene merupakan musuh kapitalisme, akan segera menyebar ke seluruh Asia Tenggara.
Presiden Soekarno menandatangani Naskah Komando Rakyat yang kemudian diserahkan oleh Sekretaris Depertan, Achmadi.
Di Gedung Putih, sebaran komunis di Asia merupakan ancaman serius karena akan merusak dominasi kapitalisme yang tengah dibangun Amerika. Belajar dari pengalaman perang di Laos dan Vietnam yang telah berlangsung sejak 1950-an, mereka lebih suka mencegah daripada memeranginya. Kepentingan jangka panjang inilah yang akhirnya mementahkan permintaan Belanda.
Washington tak ingin militer Belanda justru bikin keadaan runyam. Seperti dikatakan pejabat CIA, Richard Helms, jika komunis memenangkan pengaruh atas Indonesia, kemenangan yang tengah dikejar militer AS di Vietnam tak akan berarti apa-apa lagi. Atas pertimbangan strategic itulah, betapa pun sekelompok politisi AS ingin membantu Belanda melawan Indonesia, Presiden AS tetap menempatkan permintaan Jakarta  pada prioritas pertama.
Sikap politik Gedung Putih tersebut disampaikan kepada Bung Karno ketika is menemui Presiden John F. Kennedy di Washington, tak lama setelah pihak Belanda menyampaikan keinginannya kepada pihak yang sama.
Alhasil, sejak Komando Trikora dikumandangkan di alun-alun Yogyakarta, kita bisa melihat betapa Sang Proklamator telah mampu melakukan manuver diplomasi yang amat cantik. Baginya memerangi penjajah tak cukup dengan mengerahkan politisi-politisi pintar, tetapi juga hams dengan kekuatan senjata. Dan, itu tidak dengan sembarang senjata, tetapi senjata-senjata yang memang amat ditakuti Barat. Senjata-senjata yang memiliki daya tangkal. Cara seperti ini pun ternyata masih terns dipakai banyak negara, hingga sekarang…

sejarah perang

Pangdam Iskandar Muda larang pengibaran bendera bulan bintang


Pangdam Iskandar Muda larang pengibaran bendera bulan bintang

Rencana pengibaran bendera Bulan Bintang pada tanggal 15 Agustus 2013 di Aceh ditentang keras oleh Pangdam Iskandar Muda. Pangdam, Mayor Jenderal TNI Zahari Siregar secara tegas mengatakan di Aceh tidak perlu adanya pengibaran bendera yang mirip dengan bendera separtis GAM tersebut.
"Tidak perlu dikibarkan sejak mulai 15 Agustus sampai setelah itu, apa lagi 17 Agustus," kata Mayjen Zahari Siregar, Senin (29/7) usai buka puasa bersama di Pendopo Gubernur Aceh di Banda Aceh.
Katanya, Aceh merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka hanya ada satu bendera yang boleh berkibar di Aceh menjelang peringatan kemerdekaan RI yaitu bendera Merah Putih.
Bahkan katanya, sejak tanggal 1 Agustus 2013 akan memperbanyak mengibarkan bendera Merah Putih di seluruh Aceh. "Jadi saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Aceh agar menaikkan bendera merah putih saja, tidak boleh ada berkibar bendera selain merah putih," tukasnya.
Saat dipertegas tindakan apa yang akan diambil bila ada bendera bulan bintang berkibar. Zahari mengatakan akan memerintahkan pasukan untuk menurunkan bendera tersebut. "Kalau ada yang berkibar, akan kita turunkan," tukasnya.
Zahari menambahkan, persoalan ini sudah disampaikan pada Gubernur Aceh agar di Aceh hanya bendera merah putih yang berkibar menjelang peringatan kemerdekaan RI. Gubernur Aceh juga telah menyanggupi persoalan itu dan bahkan Gubernur menampik telah memerintahkan untuk mengibarkan bendera tersebut.
"Kata Gubernur waktu itu di depan Polda Aceh juga, tidak ada perintah dari Pemerintah Aceh menaikkan bendera bulan bintang, kalau pun ada yang menaikkan itu oknum tertentu yang mengatasnamakan Pemerintah Aceh," tuturnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh rakyat Aceh agar tidak menaikkan bendera bulan bintang. Akan tetapi, rakyat Aceh menjelang peringatan hari kemerdekaan Indonesia dibolehkan hanya mengibarkan bendera merah putih.
Lanjutnya, hargailah pengorbanan pahlawan kita dulu yang telah merelakan nyawa untuk mempertahankan tanah air ini. Kemerdekaan pun bukan hadiah dari negara lain, akan tetapi ini hasil perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah di masa itu.

merdeka

SBY Disadap, Pengamanan Ring 1 Harus Bertanggung Jawab


SBY Disadap, Pengamanan Ring 1 Harus Bertanggung Jawab
NET
 


JAKARTA - Pengamat militer, Andi Widjajanto mengungkapkan, dalam ranah intelijen--operasi intelijen berupa aksi sadap lumrah dilakukan. Termasuk tindakan intelijen Australia menyadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Namun, jika Presiden SBY disadap yang salah dan bertanggung-jawan itu regu pengamanan Presiden. karena harusnya mereka membuat ring1 steril.

"Jika SBY disadap yang salah itu regu pengamanan presiden yang bertanggung jawab membuat ring1 steril," tegas dia saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (29/7/2013).

Atas tindakan tersebut, kata dia, Indonesia melakukan aksi balasan. Berupa balasan kontra intelijen yang lain terhadap Autralia. Misal, usir agen intel Australia yang diketahui ditanam di Indonesia. Atau, perkencang upaya menyadap Australia.

Tapi, opsi kontra intelijen ini terutama dalam kurun itu jangan dibahas di ranah publik. Harus tetap menjadi kerja intelijen yang bersifat rahasia.

Sebelumnya, Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, dikabarkan mendapatkan manfaat dari laporan intelijen Pemerintah Inggris dan Amerika Serikat (AS), tentang sejumlah pemimpin negara Asia, termasuk Presiden SBY, dalam pertemuan puncak G20 di London, Inggris pada 2009.

Menurut pemberitaan The Age, laporan itu kemudian digunakan Kevin untuk mendukung tujuan diplomatik Australia termasuk kampanye untuk memenangkan kursi di Dewan Keamanan PBB.

Dokumen intelijen yang sifatnya sangat rahasia itu, pertama kali dikirim ke Fairfax Media di bawah undang-undang kebebasan informasi, dan sempat juga disinggung oleh whistleblower intelijen AS Edward Snowden.

Snowden mengatakan, bahwa saat itu intelijen Inggris dan Amerika mentargetkan para pemimpin asing dan pejabat yang menghadiri pertemuan G20 2009 di London.

Mantan Perdana Menteri Australia, Julia Gillard juga telah diinformasikan mengenai informasi tersebut.

Kepala Divisi Pertahanan, Intelijen dan Berbagi Informasi Australia, Richard Sadleir pada 17 Juni 2013, bertemu dengan Gillard untuk melaporkan bahwa dokumen yang dibocorkan oleh Snowden merupakan bukti bahwa Markas Komunikasi Pemerintah Inggris (GCHQ), mengoperasikan Pemecah kemampuan intelijen untuk mencegat komunikasi.

Kemampuan pengumpulan intelijen GCHQ di pertemuan G-20 itu diantaranya dapat menembus sistem keamanan smartphone BlackBerry delegasi untuk memantau email dan panggilan telepon.

Selain itu mendirikan warung internet yang memiliki program intersepsi email dan program mata-mata pasword akses dunia maya para delegasi.

tribunnews

TNI AU Tak Ragu Jika Tugas Negara Memanggil


Kasau : TNI AU Tak Ragu Jika Tugas Negara Memanggil
Jakarta • KEBERHASILAN serangan udara di pagi hari yang dilaksanakan oleh para kadet penerbang Sutardjo Sigit, Suharnoko Harbani dan Mulyono dan dibantu para penembak tanggal 29 Juli 1947 tersebut membawa nama harum dan kebahagiaan bagi angkatan udara.

"Namun keberhasilan itu harus dibayar mahal dengan ditembaknya pesawat Dakota VT-CLT yang membawa obat-obatan bantuan palang merah Malaya," ujar Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI I.B. Putu Dunia dalam sambutannya yang dibacakan Irup Kolonel Pnb Fajar di Taxy Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Senin, (29/7/2013).

Penembakan yang dilakukan oleh pesawat pemburu Kitiy Hawk Belanda tersebut, jelas Kasau mengakibatkan gugurnya para pelopor dan perintis angkatan udara yaitu Komodor Udara Agustinus Adisucipto, Komodor Udara Prof. Dr. Abdulrahman Saleh dan Opsir Muda Udara I Adisoemarmo dan peristiwa itu dijadikan Hari Bhakti TNI Angkatan Udara yang diperingati setiap tahun. lanjut Kasau.

Sebagai komponen bangsa, lanjut Kasau, dalam melanjutkan nilai-nilai Hari Bhakti TNI Angkatan Udara tidak pernah ragu mengerahkan segenap kemampuan yang dimiliki jika tugas bangsa dan negara memanggil,.

"Hal ini terbukti dari operasi udara yang dilaksanakan TNI AU diberbagai operasi, disamping itu TNI AU juga melaksanakan operasi Militer selain perang dan bantuan kemanusiaan di dalam maupun di luar negeri," tambahnya.

Upacara memperingati Hari Bakti TNI Angkatan Udara ke 66, yang diikuti para pejabat dan anggota baik militer maupun PNS Dispotrudau, Koopsau I, Kodikau, Kohanudnas dan Sekkau.

.pelitaonline

Setelah Menyadap SBY, Apa Iya Australia Mau Minta Maaf?

PM Australia Kevin Rudd. | abcnews.net.au

JAKARTA,  Pemerintah Australia didesak meminta maaf atas penyadapan pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dilakukan agen intelijen Inggris untuk menguntungkan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd. Namun, hal itu diragukan akan dilakukan Pemerintah Australia.

"Harusnya Australia minta maaf. Tapi apa iya mereka mau melakukan itu?" ujar anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Tantowi Yahya dihubungi pada Minggu (28/7/2013).

Politisi Partai Golkar ini menyampaikan bahwa upaya penyadapan yang dilakukan suatu negara kepada negara lain memang seringkali terjadi. Ia mengaku tak terkejut atas penyadapan itu karena pemerintah Australia selalu menjadikan Indonesia sebagai saingan dan ancaman secara sekaligus.

"Kegiatan penyadapan adalah hal biasa yang dilakukan oleh negara-negara dalam rangka mendapatkan informasi dari negara yang menjadi target. Dengan terbukanya praktik penyadapan di konferensi terssbut semakin memperburuk citra Inggris sebagai negara penyelenggara," tuturnya.

Ia menilai penyadapan pada Presiden SBY justru memperburuk citra pemerintah Inggris di mata negara internasional. Pasalnya, aksi penyadapan itu dilakukan saat Presiden SBY menghadiri pertemuan puncak G20 di London pada 2009 silam.

Sebelumnya diberitakan, Presiden SBY beserta rombongan diketahui disadap oleh agen intelijen Inggris saat menghadiri pertemuan puncak G20 di London 2009. Sebagaimana dilaporkan oleh Sydney Morning Herald, Jumat (26/7/2013), Perdana Menteri Australia Kevin Rudd memperoleh keuntungan atas kegiatan mata-mata itu.

Seorang sumber anonim yang dekat dengan Pemerintah Australia mengungkapkan bahwa pada April 2009, delegasi Australia mendapatkan dukungan informasi intelijen dari Inggris dan Amerika Serikat. PM Kevin Rudd disebut sangat berhasrat untuk memperoleh informasi intelijen, terutama yang menyangkut para pemimpin Asia Pasifik, termasuk di dalamnya Yudhoyono, PM India Manmoham Singh, dan mantan Presiden Cina] Hu Jintao.

kompas

TNI Baku Tembak dengan Sipil Bersenjata di Papua

Kelompok itu incar warga yang tengah menyiapkan HUT Kemerdekaan RI.
Prajurit TNI kembali dari Papua 
  Pasukan TNI dari Batalyon Infantri 753/AVT, baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata pimpinan John Yogi, di Enarotali Paniai Papua, Jumat 26 Juli. Tidak ada korban jiwa dalam aksi saling tembak itu, tapi TNI berhasil menyita sejumlah senjata api dan amunisi.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, TNI dibawah pimpinan Mayor Achmad Kabau dan Lettu Pugu melakukan penyergapan terhadap kelompok sipil di Daerah Tanah Merah Enarotali Paniai. Lalu aksi saling baku tembak pecah.
Setelah aksi baku tembak terjadi selama beberapa menit, kelompok sipil bersenjata melarikan diri masuk ke dalam hutan dan meninggalkan beberapa senjata api serta amunisi.
"Tidak ada yang tertembak baik di kubu TNI maupun sipil bersenjata, tapi empat pucuk Pistol, potongan laras pistol empat buah, amunisi minute 16 sebanyak 15  butir, selongsong AK 47 lima butir diamankan dari lokasi," kata saksi mata yang namanya enggan disebut saat dihubungi, Minggu 28 Juli.

Juru Bicara Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Lismer Siantar membenarkan adanya penyergapan terhadap tempat persembunyian kelompok sipil bersenjata di Paniai Jumat malam lalu. "Memang ada penyergapan terhadap kelompok sipil bersenjata pimpinan John Yogi, tapi tidak ada korban, hanya saja personel kami berhasil menyita sejumlah senjata api dan amunisi milik mereka," kata dia.

Penyergapan dilakukan setelah mendapat informasi dari masyarakat bahwa mereka melihat kelompok sipil bersenjata di lokasi kejadian.
"Personel kami menindaklanjuti laporan masyarakat, lalu menuju lokasi yang jaraknya hanya 500 meter dari Kota Enarotali. Namun ketika jarak personel dengan kelompok itu tinggal 30 meter lagi, mereka menembaki sehingga dibalas. Selanjutnya mereka kabur masuk hutan," ucapnya.

Senjata dan amunisi berhasil ditemukan saat dilakukan pembersihan dilokasi.  Ada empat  pucuk pistol jenis FN buatan Filipina dan 15 butir M 16 dan selongsong AK dua butir yang berhasil disita. Kemungkinan saat berlari, senjata mereka terjatuh atau tidak berhasil dibawa. "Mereka juga masih memiliki senjata laras panjang."

Menurutnya, kelompok sipil bersenjata ini tengah mengincar warga sipil dan polisi yang tengah menyiapkan peringatan HUT Kemerdekaan RI.  "Dari info yang kami peroleh, rencananya mereka akan mengganggu siapa pun yang akan merayakan 17 Agustus di wilayah Kabupaten Paniai," kata Lismer.

Klaim Siantara, paskah kejadian itu, wilayah Paniai hingga saat ini masih aman dan kondisif. "Mereka sudah masuk ke hutan. Dan anggota  terus waspada terhadap mereka," ucap dia.

Menhan Laporkan Perkembangan Pembangunan Kekuatan TNI Kepada Presiden


banner2Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro didampingi Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan dan Wamenhan serta pejabat di jajaran Kemhan dan TNI lainnya menghadiri Sidang Kabinet Terbatas Pimpinan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (15/5) di kantor Presiden, Jakarta.

Dalam sidang kabinet terbatas tersebut, Menhan melaporkan terkait perkembangan pembangunan kekuatan TNI antara lain modernisasi Alutsista, sarana dan prasarana, peningkatan Sumber Daya Manusia dan juga kelembagaan.

Menhan mengatakan, pembangunan kekuatan TNI disesuai dengan dinamika perkembangan global, regional dan nasional. Selain itu juga dengan melihat dari berbagai aspek, baik aspek politik, pertahanan, sejarah, yuridis, aspek reformasi, birokrasi, sosiologis, doktrin dan keterpaduan.

“Ini baru tahap awal, tahap penjelasan dari kami, kemudian sebulan nanti akan ada lagi pembahasan dalam sidang kabinet untuk menentukan bagaimana sebaiknya struktur pertahanan negara dan bagaimana kelembagaan dari pertahanan kita”, jelas Menhan.

Lebih lanjut Menhan menjelaskan bahwa saat ini pemerintah belum akan melakukan perubahan di tubuh TNI. Menurutnya, pemerintah masih melihat berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan di dalam pembangunan kekuatan pertahanan ke depan.

“Panglima TNI juga menyikapi sebaiknya ada langkah-langkah yang dilakukan, tapi tetep berpegang kepada konsep kebijakan zero growth policy, kita tidak menambah lagi kekuatan baru personel terutama, karena personel kita cukup besar”, jelas Menhan.

dmc

Kiprah Orang Indonesia Gugur sebagai Tentara Jerman

Lelaki ini direkrut saat bermukim di Belanda. Alur hidup berbicara lain ketika ia gugur dengan status tentara Jerman dalam Perang Dunia II.

perang dunia iiIlustrasi Perang Dunia II. (Thinkstockphoto)
Prajurit Wilson Boback merunduk bersembunyi di reruntuhan rumah seorang petani. Dengan saksama ia memperhatikan gerak-gerik seorang serdadu Jerman yang sedang berjalan menuju ke arahnya.
Jelas tampak bahwa sang musuh tidak menyadari tempat ia bersembunyi, yang hanya berjarak beberapa meter di depannya. Sudah beberapa hari Boback terlibat kontak senjata dengan pasukan Jerman. Sejak ia bersama 30.000 rekannya diterjunkan dari resimen pesawat Glider ke belakang garis musuh sepanjang kota Eindhoven, Nijmegen, dan Arnheim pada 17 September 1944.
Mereka tergabung dalam operasi Market Garden untuk mengamankan setiap jembatan besar di Belanda guna membuka jalan bagi divisi lapis baja Korps 30 Jenderal Bernard Montgomery. Namun, Korps 30 yang dinanti-nanti tak kunjung datang.
Seluruh divisi linud Sekutu yang telah mendarat dipukul telak dua divisi SS (Schutzstaffel) yang mundur dari Prancis yakni Divisi 9 SS Hohenstaufen dbantu resimen 23 sukarelawan SS Frw. Boback dan rekannya bertahan hingga hanya menduduki kantong-kantong kecil pertahanan dekat kota kecil Oosterbeek pada 21 September 1944.
Boback menahan napas, mulai membidikan senapan M1 Garand-nya ke serdadu Jerman yang berjalan semakin deket menuju arahnya. Ia bertanya dalam hati, mengapa serdadu Jerman ini berkulit berwarna dan memiliki profil mirip layaknya orang Asia?

Namun, ia tersadar tak ada waktu untuk berpikir dan sesegera mungkin ia menarik pelatuk. Terdengar bunyi letusan, diikuti sang serdadu Jerman malang itu ambruk ke tanah ditembus timah panas. Hanya tinggal satu meter di depan Boback.
Setelah memastikan keadaan sekitar aman, tidak ada lagi musuh, Boback keluar dari persembunyiannya. Ia berjalan ke tubuh tentara Jerman yang sudah terbujur kaku. Profil warna kulit dari musuh yang baru saja ia tewaskan, benar-benar memancing rasa ingin tahu.
Kemudian, ia mulai memeriksa tubuh lawannya dan menemukan dokumen dan foto. Di dalamnya, Boback menemukan jawaban atas rasa penasarannya. Dalam dokumen dijelaskan identitas dari tentara Jerman yang baru ia tewaskan berasal dari koloni Hindia-Belanda (Indonesia). Ia direkrut jadi tentara Waffen SS (Waffen Schutzstaffel) saat bermukim di Belanda.

national geographic

SBY Dimata-matai Intelijen AS dan Inggris, Australia Ambil Untung

SBY Dimata-matai Intelijen AS dan Inggris, Australia Ambil Untung
Puspen TNI
Presiden Republik Indonesia Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden RI Boediono, Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, dan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., meresmikan Monumen Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Senin (22/7/2013). 
SYDNEY - Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, dikabarkan memanfaatkan laporan intelijen Pemerintah Inggris dan Amerika Serikat (AS), tentang sejumlah pemimpin negara Asia, termasuk Presiden SBY, dalam pertemuan puncak G20 di London, Inggris pada 2009.

Menurut pemberitaan The Age, laporan itu kemudian digunakan Kevin untuk mendukung tujuan diplomatik Australia termasuk kampanye untuk memenangkan kursi di Dewan Keamanan PBB.

''[Perdana Menteri] Rudd sangat tertarik dengan laporan intelijen para pemimpin Asia-Pasifik, diantaranya Yudhoyono, [Perdana Menteri India] Manmoham Singh, dan [mantan presiden Cina] Hu Jintao," ujar seorang sumber di intelijen Australia, yang minta dirahasiakan namanya, Minggu (28/7/2013).

"Tanpa dukungan intelijen yang disediakan oleh AS, kami tidak akan dapat memenangkan kursi," ujar pihak Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia dalam kondisi rahasia.

Dokumen intelijen yang sifatnya sangat rahasia itu, pertama kali dikirim ke Fairfax Media di bawah undang-undang kebebasan informasi, dan sempat juga disinggung oleh whistleblower intelijen AS Edward Snowden.

Snowden mengatakan, bahwa saat itu intelijen Inggris dan Amerika mentargetkan para pemimpin asing dan pejabat yang menghadiri pertemuan G20 2009 di London.

Mantan Perdana Menteri Australia, Julia Gillard juga telah diinformasikan mengenai informasi tersebut.

Kepala Divisi Pertahanan, Intelijen dan Berbagi Informasi Australia, Richard Sadleir pada 17 Juni 2013, bertemu dengan Gillard untuk melaporkan bahwa dokumen yang dibocorkan oleh Snowden merupakan bukti bahwa Markas Komunikasi Pemerintah Inggris (GCHQ), mengoperasikan Pemecah kemampuan intelijen untuk mencegat komunikasi.

Kemampuan pengumpulan intelijen GCHQ di pertemuan G-20 itu di antaranya dapat menembus sistem keamanan smartphone BlackBerry delegasi untuk memantau email dan panggilan telepon.

Selain itu mendirikan warung internet yang memiliki program intersepsi email dan program mata-mata pasword akses dunia maya para delegasi.

tribunnews

Berangkat tugas, anggota Satlantas Gambir ditembak pengendara skuter

Berangkat tugas, anggota Satlantas Gambir ditembak pengendara skuter - Rikwanto: Motif masih diselidiki - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar RikwantoKepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto (Foto: ISTIMEWA)
Seorang petugas Polisi Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Jakarta Pusat (Jakpus) ditembak dari belakang oleh pengendara skuter matic, Sabtu (27/07/2013) dini hari. Korban yang diketahui bernama Aipda Patah Saktiyono mengalami luka tembak di bagian dada.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto membenarkan telah terjadi penembakan pada salah satu anggota Satlantas Polres Jakpus. Menurut Rikwanto, penembakan terjadi pada pukul 04.30 WIB. Petugas polisi itu ditembak di kawasan jalan Cirende Raya depan sekolah Al Path.
“Korban bernama Aipda Patah Saktiyono, kelahiran Sumedang 14 April 1958. Bertempat tinggal di Bojong Sari Depok. Dia mengalami luka tembak pada dada kiri tembus,” ujar Rikwanto saat dihubungi LICOM, Sabtu, (27/07/2013).
Menurut Rikwanto, pelaku penembakan orang berboncengan dengan jaket hitam menggunakan sepeda motor jenis matic. Saat ini korban dirawat di RS Bhineka Bakti Husada Gaplek Pamulang dan direncanakan akan dipindah ke RS Kramat Jati.
“Korban adalah anggota Lantas Gambir. Pada jam tersebut berangkat kerja dari kediamannya di Ciputat menuju Gambir, di daerah Cirende, korban yang sedang mengemudikan sepeda motor ditembak dari belakang oleh 2 orang tidak dikenal yang juga mengendarai sepeda  motor, korban terjatuh mengalami luka tembak tembus di dada kiri dan saat ini sedang dalam penanganan dokter di RS Kramat Jati, setelah menembak pelaku langsung melarikan diri. Motif masih diselidiki,” tandas Rikwanto.

lensaindonesia

Gunung Pelindung Keutuhan NKRI di Nabire

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjinziIdrekqoOUxJUm3NniiPaR_IEWqsWEUj1Hjjbl7MD6_9uxQ02G7ITmbOAYU2Wvp5ugviILSNA85t0-wN-GoGAGa9GfQ8kBkG0s10oLSaBdNZAQwv_CCwl38biUR_G11n4T0zMRRnxF/s1600/Arga+Vira+Tama+Yonif+753+Nabire.png 
Nabire, Papua - "Di sini, di sinilah, di kaki rangkaian Perbukitan Legari, di Kesatrian Walet Hitam inilah, kalian dilahirkan, dibesarkan, ditempa, dilatih, dibentuk sebagai seorang prajurit, seorang prajurit infanteri yang sejati, prajurit Batalyon Infanteri 753/Arga Vira Tama".

Penggalan puisi yang membangkitkan semangat dan gelora keprajuritan itu selalu dikumandangkan pada setiap upacara penerimaan dan pelepasan anggota Batalyon Infanteri 753/Arga Vira Tama di Nabire, Papua.

Puisi tersebut mengingatkan tugas seorang prajurit sebagai pelindung rakyat. Tugas prajurit untuk mempertahankan kesatuan bangsa dan mengawal Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945.

Dengan disaksikan heningnya cakrawala, diiringi gemericik air Sungai nabire dan sepoi-sepoi angin di perbukitan Nabire, prajurit Batalyon Infanteri 753/ Arga Vira Tama bersumpah untuk selalu bisa hidup bersama, bersatu dan berdampingan.

Arga Vira Tama, atau sering disingkat Arvita, adalah nama batalyon tersebut. Nama tersebut memiliki arti gunung, berani, utama sehingga dimaknai Yonif 753/AVT sebagai pasukan yang berasal dari rakyat, yang bersifat berani, jujur tidak mementingkan diri sendiri, penuh keyakinan dan kesadaran yang menjadi tujuan utama.

Kesatrian Walet Hitam, markas batalyon itu, berada di kaki rangkaian Perbukitan Legari yang seolah menjadi benteng alam.

Yonif 753/AVT yang dipimpin Komandan Batalyon Letkol (Inf) Agung Udayana itu memiliki kekuatan 1.000 personel yang dibagi menjadi tujuh kompi. Terdapat tiga kompi luar yang bertugas di luar Kabupaten Nabire, Papua.

Tugas sepanjang tahun

Perwira Pembinaan Mental Yonif 753/AVT Kapten (Inf) Phanton Panjaitan mengatakan, berbeda dengan batalyon lainnya, anggota batalyon tersebut bertugas sepanjang tahun.

"Kami bertugas sepanjang tahun termasuk dengan kompi luar yang bertugas di Biak dan Serui. Sebenarnya kami juga diminta bertugas di tempat lain, tapi jumlah personel kami terbatas," kata Panjaitan.

Yonif 753/Arvita berada di bawah Komando Resor Militer 173/Praja Vira Braja yang bermarkas di Biak.

Selain Yonif 753/Arvita, jajaran di bawah Korem 173/PVB adalah Kodim 1705/Paniai, Kodim 1708/Biak Numfor, Kodim 1709/Yapen Waropen, dan Denzipur-12. Dari seluruh jajaran itu, Yonif 753/Arvita merupakan jajaran yang memiliki pasukan tempur.

"Di masyarakat, tugas kami adalah mendukung kegiatan pengamanan yang dilakukan kodim dan polres. Untuk kelompok sipil bersenjata yang mengacau keamanan, di Nabire memang relatif lebih aman," tutur Panjaitan.

Tugas yang lebih banyak bersinggungan dengan masyarakat sipil membuat anggota Yonif 753/Arvita harus pandai-pandai menjaga diri. Sedikit bertindak di luar prosedur tetap saja, maka sebagai prajurit bisa dituding melanggar hak asasi manusia (HAM).

"Kadang kami memang serba salah. Mengambil tindakan bisa dituding melanggar HAM. Tapi kalau diam saja, juga pasti salah. Ibarat pepatah, maju kena mundur kena," katanya.

Padahal sebagai prajurit, kata Panjaitan, mereka juga belajar mengenai HAM. Masalahnya, penerapan HAM di Papua sangat berbeda dengan daerah atau negara lain. Di Irak misalnya, tentara tidak akan dianggap melanggar HAM selama berhadapan dengan milisi bersenjata api.

Di Papua, kelompok sipil bersenjata tak hanya bersenjata api, tetapi juga panah, tombak dan senjata tradisional lainnya. Definisi milisi yang hanya bersenjata api tentu tak bisa diterapkan sepenuhnya di Papua.

"Aparat TNI/Polri sering dituding melanggar HAM hanya karena bertindak keras dan tegas terhadap kelompok sipil bersenjata. Padahal keras dan tegas bukan berarti kasar," paparnya.

Tanpa bermaksud mengeluh, Panjaitan meminta kepada pihak-pihak yang kerap menuding aparat TNI/Polri melanggar HAM di Papua untuk membandingkan berapa orang anggota kelompok sipil bersenjata yang tewas oleh senjata aparat dengan anggota TNI/Polri yang meninggal karena panah beracun.

"Banyak juga anggota yang meninggal karena kena panah yang sudah dibubuhi racun," ujarnya.

Langkah preemtif-persuasif

Karena itu, dalam menghadapi masyarakat, termasuk kelompok sipil bersenjata, Panjaitan mengatakan aparat lebih mengedepankan langkah preemtif dan persuasif.

"Saya misalnya, saat menjadi komandan kompi satgas di Distrik Enarotali, Kabupaten Paniai melakukan pendekatan dengan pimpinan kelompok sipil bersenjata bernama Jhon Yogi," tuturnya.

Panjaitan menuturkan dia ketika itu menulis surat yang dititipkan melalui salah satu orang yang memiliki akses kepada Jhon Yogi. Dalam surat itu, Panjaitan mengatakan untuk apa tinggal di gunung dan selalu ketakutan.

"Saya sempat maki-maki dia di surat itu. Saya katakan dia bodoh, mengapa tidak turun dan tidak lagi ketakutan serta bisa bersama-sama membangun Papua," katanya.

Beberapa saat setelah surat itu dikirim, ternyata Jhon Yogi menghubungi Panjaitan. Dia memang mencantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi. Awalnya, dia tidak sadar bahwa yang menelpon dia adalah Jhon Yogi, pemimpin kelompok sipil bersenjata yang ditakuti.

"Ternyata dia bilang, apa yang saya tulis itu sama seperti apa yang dia pikirkan dan rasakan. Dia mengatakan tidak bermaksud memberontak terhadap Indonesia karena dia menganggap Indonesia adalah orang tuanya. Masyarakat Papua bisa membaca karena Indonesia," paparnya.

Kemudian, Panjaitan bertanya kepada Jhon Yogi, apa lagi yang dia inginkan. Bukankah Papua sudah mendapatkan otonomi khusus dengan perimbangan dana yang berpihak kepada Papua. Undang-undang juga sudah mengharuskan putra daerah yang bisa memimpin putra daerah.

Kepada Panjaitan, Jhon Yogi mengatakan bahwa dia merasa tidak puas dengan orang-orang Papua yang saat ini memimpin daerah tersebut. Dia menyatakan ketidakpuasannya terhadap orang-orang yang saat ini memimpin Papua.

"Dia bahkan sempat menyebutkan nama-nama siapa saja orang-orang yang dia maksud. Ternyata, permasalahan yang selama ini membuat mereka tidak puas bukan pemerintah pusat, tetapi pemerintah daerah," katanya.

Karena itu, sesuai dengan instruksi Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua kepada prajurit di Nabire saat safari Ramadhan beberapa waktu lalu, "leading sector" untuk menyelesaikan permasalahan di Papua adalah kepala daerah.

"Prajurit hanya pendukung yang bergerak sesuai dengan program-program kepala daerah. Kalau pemerintah daerah memiliki program yang jelas, Papua pasti maju dan otonomi khusus tidak akan sia-sia," tuturnya.

Dan yang lebih penting lagi, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan tetap terjaga. Tak akan ada lagi kelompok sipil bersenjata maupun organisasi politik yang menuntut pelepasan diri dari Indonesia.

Bila NKRI tetap utuh, maka kita tetap akan dengan bangga menyanyikan lagu dari "Sabang Sampai Merauke".

"Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau, sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia...".