Pages

Saturday 16 March 2013

TNI AL Kembangkan Satuan Tempur

Dalam waktu dekat akan dibentuk Yonif-10 Marinir yang berkedudukan di Pulau Setoko Batam dan Pasmar-3 yang berkedudukan di Sorong Papua

TNI AL Kembangkan Satuan Tempur
Laksamana TNI Dr. Marsetio Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) secara resmi diangkat menjadi warga kehormatan Korps Marinir pada sebuah upacara sederhana di lapangan Apel Ksatrian Hartono Bhumi MarinirCilandak Jakarta selatan.

TNI AL akan kembangkan satuan tempur beberapa wilayah tanah air. Hal itu ditegaskan Kepala Staf  Angkatan Laut Laksamana TNI Dr. Marsetio, di sela penganugerahaannya sebagai warga kehormatan Korps Marinir, di  Cilandak Jakarta Selatan, Kamis (14/3/13).
 
“Dalam waktu dekat akan dibentuk Yonif-10 Marinir yang berkedudukan di Pulau Setoko Batam dan Pasmar-3 yang berkedudukan di Sorong Papua”, ujar Marsetio.
 
Pengembangan satuan-satuan itu adalah untuk mengantisipasi dan menyikapi perubahan paradigma yang terjadi, termasuk mengamankan Selat Malaka dari ancaman prompak,tambah Marsetio.  
 
Diingatkannya pula dengan adanya pengembangan satuan tersebut, seluruh Korps Marinir agar terus berupaya optimal menjaga konsistensi serta meningkatkan kemampuan profesionalisme hingga memenuhi kriteria world class marine.
 
Selain Kasal Laksamana Dr. Marsetio mendapat kehormatan sebagai warga Korps Marinir yang ke 30, Koptu Mar. Eko Yulianto juga mendapat penghargaan kenaikan pangkat luar biasa yang diberikan langsung oleh Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio.
 
Koptu Mar Eko Yulianto merupakan anggota Puskodal Mako Kormar yang beberapa waktu lalu berhasil menggagalkan aksi perampokan sepeda motor di Bekasi. (ef)
 
Sumber pelita

Bangsa Indonesia Senang Konflik

Jakarta • Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso mengatakan bangsa Indonesia senang konflik. Bahkan konflik tersebut sudah menjadi karakter.

"Konflik ini sejak dulu sudah menjadikan karakter," kata Djoko dalam dialog dengan mahasiswa dan pelajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bina Bangsa, Serang, seperti dilansir Antara, Sabtu (16/3).

Djoko mengatakan, selama ini konflik yang terjadi antarsuku, antargolongan maupun pendukung dinasti politik yang kalah dalam pemilihan kepala daerah. Konflik juga terjadi TNI menyerang polisi, polisi menembak TNI.

"Kita bangsa senang konflik dan jangan dibiarkan karena dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Djoko.

Menurut dia, konflik yang terjadi saat ini akibat demokrasi yang belum siap karena belum meratanya tingkat kesejahteraan masyarakat dan pendidikan. Seharusnya, kata dia, demokrasi itu harus dibarengi dengan kesejahteraan serta pendidikan masyarakat yang baik.

"Kita harus bekerja keras untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan agar bangsa ini menjadi kuat," katanya.

Menurut Djoko, para pelajar dan mahasiswa harus menjadikan generasi yang kuat dengan menimba ilmu pengetahuan yang dimanfaatkan oleh bangsa dan negara. Sebab keberhasilan pembangunan bangsa ini tergantung generasi penerus.

Apabila bangsa ini maju tentu generasi mau belajar dan kerja keras, namun sebaliknya jika bangsa ini lumpuh karena generasinya pemalas. "Saya kira 20 tahun ke depan bangsa ini ditentukan oleh anak-anak pelajar dan mahasiswa," katanya.(mdk/ded)

Sumber Merdek

16 Personil Tim ORI Inspeksi Materiil Satgas Indobatt

banon-16-16
LEBANON – Sebanyak 16 personil dari Tim ORI (Operational Readiness Inspection) melakukan inspeksi materiil Satgas Indobatt (Indonesian Battalyon) Konga XXIII-G/UNIFIL dalam melaksanakan misi perdamaian di Lebanon Selatan.  Kedatangan tim ORI yang dipimpin Mr. Sergiy Mazurov dari Rusia, diterima oleh Dansatgas Indobatt Mayor Inf Lucky Avianto beserta para Perwira Staf di ruang rapat Markas Indobatt, UN Posn 7-1, Adshid al-Qusayr, Lebanon Selatan, Jumat (15/3/2013).
ORI  adalah merupakan tim yang diterjunkan dari PBB melalui UNIFIL  (United Nation Interim Force In Lebanon) yang dibentuk oleh UN (United Nations) dengan tujuan melihat secara langsung segala bentuk kesiapan materiil satgas, mulai dari kendaran tempur, kendaraan ringan, persenjataan, peralatan komunikasi, peralatan pribadi, kebersihan kamar, lingkungan, makanan dan lain sebagainya yang sesuai dengan standar dan sudah ditetapkan oleh UN.
Kegiatan ORI merupakan tindak lanjut dari tim COE (Contingent Owned Equipment) UNIFIL yang pernah dilaksanakan oleh Satgas Indobatt pada bulan Desember 2012. Dalam COE yang pernah digelar pada tahun lalu, tim telah menyatakan Indobatt siap dalam melaksanakan misi di Lebanon Selatan ini, tentunya kesiapan tersebut dilihat dari kesiapan segala perlengkapan yang dimiliki oleh Satgas Indobatt.
Dalam sambutan singkatnya Dansatgas Konga XXIII-G/Unifil Mayor Inf Lucky Avianto menyampaikan, kedatangan tim ORI bukanlah untuk mencari-cari kesalahan atau kekurangan, namun apa yang dilakukan oleh Sergiy beserta timnya, kelak dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan koreksi kedepan dalam pelaksanaan misi perdamaian selama penugasan 1 tahun kedepan. “Kepada para perwira staf, agar dapat memberikan data selengkap-lengkapnya tanpa ada yang harus ditutup-tutupi”, ujarnya.
Hal senada juga dikatakan tim ORI yang diwakili Sergiy Mazurov, dan merasa yakin Satgas Indobatt Konga XXIII-G/Unifil dapat mentaati dan melaksanakan aturan yang sudah ditetapkan oleh UN, sehingga segala bentuk materiil dapat terawat dan layak sesuai standar yang ditetapkan oleh United Nations.
Hasil penilaian inspeksi tim Operational Readiness Inspection di lapangan yang meliputi Kompi D, Kompi Ban, Kompi C, Kompi A dan Kompi B, bahwa Satgas Indobatt Konga XXIII-G/Unifil secara umum dinyatakan lolos dalam pelaksanaan pemeriksaan tersebut. Kegiatan inspeksi antara lain dihadiri oleh Wakil Komandan Sektor Timur Kolonel Inf Rizerius. E. HS, Wadansatgas Indobatt Mayor Inf Pio L. Nainggolan, dan Kasilog Indobatt Kapten Kal Uji Siagani selaku kordinator dari Indobatt dalam inspeksi tersebut.

Sumber Poskota

Friday 15 March 2013

Sengketa Laut China Selatan Disebabkan Faktor Ekonomi

Laut China Selatan yang menjadi sengketa (Foto: AFP)
Laut China Selatan yang menjadi sengketa (Foto: AFP)
JAKARTA - Faktor ekonomi seringkali menjadi pemicu terjadinya konflik antar negara. Sengketa Laut China Selatan disebut menjadi salah satu contohnya.

"Jika saja di Laut China Selatan tidak ada sumber daya alam yang besar, saya kira negara-negara tidak akan memperebutkannya," ujar peneliti dari Habibie Center, Rudi Sukandar, dalam acara diskusi di ASEAN Foundation, Jakarta, Jumat (15/3/2013).

Selain Sengketa Laut China Selatan, Konflik lain yang juga disebabkan oleh faktor ekonomi adalah sengketa atas Sungai Mekong.

Sungai Mekong mengalir melewati beberapa negara seperti China, Laos, Kamboja, dan Vietnam. Hal tersebut membuat negara-negara itu saling memperebutkan sumber ekonomi yang ada di Sungai Mekong.

"Bendungan yang dibuat China di hulu Sungai Mekong membuat Kamboja yang berada di wilayah hilir tidak dapat menerima manfaat sungai itu, ini adalah hal yang harus diangkat," imbuh penasehat Perdana Menteri Kamboja, Suos Yara.

Sukandar menjelaskan lebih lanjut sebuah konflik dapat juga terjadi ketika ada ketimpangan kondisi ekonomi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Ketimpangan tersebut menimbulkan adanya rasa kebencian antar kelompok yang berujung dengan konflik.

Sumber Okezone

Paskhas Latihan di Perairan Laut Cina Selatan

 SEBANYAK 15 orang prajurit Tim Sar Tempur Batalyon 465 Paskhas TNI AU melaksanakan latihan menyelam dan penyelamatan terhadap penyelam yang mengalami masalah di Perairan Laut Cina Selatan, Singkawang, Jumat (15/3).

Latihan ini dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon 465 Paskhas, Letkol Psk Soleh dan Pgs. Pasi Ops Lettu Psk Irie Setianto serta Instruktur selam dari Inhasa Diving Club (IDC) Pontianak, Sigit Sugiandi.

Menurut siaran pers Dispenau yang diterima Jurnal Nasional, latihan selam ini dibagi menjadi tiga sesi. Pada pagi hari latihan selam dilaksanakan di perairan pulau Lemukutan, Singkawang. Sesi ini sebagai pengenalan menyelam di laut bebas guna membiasakan diri dan beradaptasi dengan air laut.

Pada kesempatan ini, Komandan Batalyon 465 Paskhas Letkol Psk Soleh beserta anggota tim SAR tempur Yon 465 Paskhas menyelam di dasar laut Cina Selatan.

Pada sesi kedua yaitu siang harinya dilaksanakan kegiatan latihan penyelamatan dan pertolongan terhadap penyelam yang panik ketika akan menyelam. Tim SAR memberikan pertolongan terhadap penyelam yang pingsan di dalam laut.

Sedangkan sesi ketiga, yaitu latihan menyelam pada malam hari di perairan Pulau Penata Besar Singkawang, Kalimantan Barat.

Komandan Batalyon 465 Paskhas menjelaskan latihan selam ini bertujuan untuk melatih kemampuan dan ketrampilan para prajurit tim SAR Tempur Batalyon 465 Paskhas dalam menyelam agar mampu mencari, menemukan alutsista yang tenggelam atau hilang dan menyelamatkan korban di lautan bebas.

Selain itu, latihan ini juga dimaksudkan untuk melatih prajurit Paskhas dalam melakukan infiltrasi ke daerah sasaran musuh melalui media air atau lautan.

Sumber Jurnas.com

Persiapan Latihan Terbang Malam Skadron Udara 12

Pekan Baru Sebelum melaksanakan latihan terbang malam, Danlanud Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb Andyawan MP, S.IP bersama segenap personel Skadron Udara 12 melaksanakan kegiatan yasinan dan doa bersama di Shelter Skadron Udara 12, Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Rabu (13/3) lalu.
Pada kesempatan tersebut Danlanud Rsn menyampaikan bahwa, pelaksanaan latihan terbang malam yang akan digelar satu minggu ini bertujuan meningkatkan profesionalisme dan kesiapan para penerbang dan seluruh crew pesawat dalam melaksanakan seluruh misi operasi penerbangan, baik misi operasi yang dilaksankan pada siang hari maupun misi operasi penerbangan yang dilaksanakan pada malam hari.
“Sebagai satu-satunya Pangkalan Induk TNI Angkatan Udara yang mengawaki alutsista pesawat tempur di pulau Sumatera, Lanud Roesmin Nurjadin harus selalu siap operasional baik siang maupun malam hari dalam melaksanakan tugas-tugas pertahanan udara, selain kesiapan alutsista dan para penerbang yang mengawakinya, tentunya kesiapan seluruh komponen pendukung harus tetap terjaga termasuk para crew pesawat yang memiliki andil sangat besar dalam keberhasilan setiap operasi udara yang dilaksanakan," demikian disampaikan Danlanud Rsn, Kolonel Pnb Andyawan MP, S.IP.
Pada kesempatan yang sama Danskadron Udara 12, Letkol Pnb A. Yani Amrullah menyampaikan bahwa latihan terbang malam bukanlah merupakan sesuatu yang baru bagi “Black Panthers”, namun harus tetap dilatihkan secara berkala mengingat pelaksanaan terbang malam lebih mengandalkan instrument yang ada di pesawat tempur dibandingkan dengan terbang pada siang hari yang lebih mengandalkan visual penerbangnya.
Latihan-latihan yang digelar oleh Skadron Udara 12 ini, jelas Danskadron Udara 12, juga bertujuan meningkatkan kesiapan dalam menghadapi latihan-latihan yang lebih tinggi, terutama persiapan latihan antar satuan yang diselenggarakan oleh Koopsau I maupun pelaksanaan latihan puncak TNI Angkatan Udara “Angkasa Yudha” yang akan digelar dalam waktu dekat ini.
“Diawali dengan yasinan dan doa bersama sebelum melaksanakan latihan terbang malam, kita memohon dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar seluruh rangkaian latihan yang kita selenggarakan ini dapat berjalan dengan lancar, aman dan sukses sesuai dengan tujuan yang kita harapkan," ujar Danskadron Udara 12.
Tampak hadir pada kesempatan tersebut seluruh kepala dinas dan komandan satuan jajaran Lanud Roesmin Nurjadin.

Sumber Majalah Potret Indonesia

Sultan Sulu: Kami ingin bergabung dengan Indonesia

 
 Sultan Sulu: Kami ingin bergabung dengan Indonesia
 


Sultan Sulu Muizul Lail Kiram mengaku sangat frustasi terhadap konflik perebutan Sabah dan Serawak dengan Malaysia. Sebab itu, dia meminta bantuan Indonesia buat merebut kembali wilayah di utara Pulau Kalimantan itu.

"Saya akan menyerahkan kedaulatan Sulu kepada Indonesia asal Indonesia mau membantu mengembalikan Sabah dan Serawak kepada kami," kata Sultan Muizul. Dia mengoreksi namanya bukan Sultan Mudarasulail Kiram.

Menurut dia, Mudarasulail adalah orang mengklaim sultan Sulu. Aslinya dia bernama Faizal Abdul Naim, warga negara Malaysia asal Malaka.

Berikut penuturan Sultan Muizul Lail Kiram saat dihubungi Faisal Assegaf dari merdeka.com melalui telepon selulernya, Kamis (14/3).

Jadi apa rencana Anda selanjutnya?

Saya hari ini ada di Ibu Kota Manila. Mungkin besok saya akan bertemu Presiden Benigno Aquino III. Saya akan minta kepada dia untuk segera mengakhiri konflik di Sabah Saya yakin Presiden Aquino akan menanggapi permintaan itu karena orang Sulu warga Filipina.

Anda jadi minta bantuan kepada pemerintah Indonesia?

Saya tidak punya akses ke sana, tapi saya mendesak saudara kami di Indonesia untuk segera membantu kami. Saya memohon kepada Yang Mulia Presiden Indonesia (Soesilo Bambang Yudhoyono) untuk menolong kami.

Kenapa Anda minta bantuan kepada Indonesia?

Saya kemarin (dua hari lalu) melihat dokumen perjanjian Mafilindo, isinya pemerintah Indonesia berkomitmen terhadap Sabah dan Serawak.

Lalu apa tawaran Anda buat pemerintah Indonesia?

Saya ingin bergabung dengan Indonesia. Saya akan menyerahkan kedaulatan Sulu kepada Indonesia asal Indonesia mau membantu mengembalikan Sabah dan Serawak kepada kami.

Bukankah lebih baik bergabung dengan Malaysia?

Malaysia munafik, sedangkan Indonesia berkomitmen terhadap nilai-nilai Islam.

Bukankah Islam agama resmi di Malaysia, sedangkan di Indonesia ada lima agama lain selain Islam diakui?

Islam di Malaysia hanya sekadar kata-kata tapi perbuatan mereka tidak Islam.

Anda kedengarannya frustasi?

Saya memang frustasi karena itu saya sangat mengharapkan bantuan dari Indonesia.

Sumber Merdeka

Modernisasi KRI Karang Pilang-981 Koarmatim

Untuk mendukung blue print TNI Angkatan Laut tahun 2014 menuju Minimum Essential Force (MEF), Koarmatim melakukan modernisasi unsur-unsur yang berada dibawah jajarannya. Salah satu unsur tersebut adalah KRI Karang Pilang-981 yang berada dijajaran Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmatim. Modernisasi yang dilakukan meliputi penggantian sistem pendorongan (propulsi), perbaikan interior kapal serta persenjataannya dengan menambah dua pucuk meriam kaliber 20mm. Perbaikan ini dilakukan di Dock Ship Lift Divisi Kapal Perang PT. PAL.

Dalam perbaikan ini sistem permesinan KRI Karang Pilang yang tadinya menggunakan empat Mesin Pendorong Pokok (MPK) bertenaga Water Jet direvitalisasi menjadi dua MPK Shaft Propeler. Dengan adanya penggantian sistem pendorong pokok ini secara teknis dapat mengurangi laju kecepatan kapal, namun disisi lain dari segi operasional sangat positif dalam efisiensi bahan bakar. Memang dengan dua MPK Shaft Propeler kecepatan kapal akan turun dari 40 knot menjadi 18 knot, namun dari segi pemakaian bahan bakar dapat menghemat pemakaian dari 2 ton per jam menjadi 2 ton per hari.

Melihat sejarah KRI Karang Pilang-981, awalnya adalah kapal penumpang milik PT. Pelni dengan nama KM. Ambulu, dibuat pada tahun 1996 di galangan kapal Lurrsen Jerman. Kemudian pada tanggal 07 April 2006 kapal tersebut dihibahkan ke Angkatan Laut dan dipercayakan memperkuat jajaran Satban Koarmatim. Kapal perang ini sangat efektif dalam melaksanakan opersi tempur laut, hal ini disebabkan oleh bangunan kapal perang terbuat dari aluminium, yang sulit dideteksi oleh radar kapal perang musuh. Dominasi platform kapal dari alminium secara teknis jika terdeteksi radar kapal perang musuh, akan tampak samar. Hal itu dapat dijadikan sebagai sarana kamuflase dan pengelabuahan terhadap lawan.

Di jajaran Koarmatim, KRI Karang Pilang memilki fungsi sebagai Kapal Cepat Angkut Personel (KCP), diawakai sekitar 30 personel dengan Komandan Mayor Laut (P) Basuki Mulyo Wibowo. Kapal ini naik dock PT. PAL pada tanggal 19 Februari 2013, dan sempat ditinjau oleh Irjen TNI Letnan Jenderal TNI Gerhan Lantara, Rabu (13/3) kemarin.

Sumber Kormartim

Tahun depan, TNI AD tambah 16 Helikopter Bell-412 EP

 

TNI Angkatan Darat (AD) hari ini resmi menerima 6 Helikopter Bell-412 EP dari PT Dirgantara Indonesia (DI). Tahun depan rencananya, TNI AD akan menambah 16 unit lagi.

Berdasarkan kontrak jual beli, 6 helikopter ini dilego dengan US$ 6,5 juta. Sedangkan kontrak selanjutnya pada 2014 yakni 16 unit sebesar US$ 175.

Direktur PT DI Budi Santoso mengaku senang dengan kerja sama yang berkelanjutan ini. Dia berharap penyerahan helikopter mampu membawa pengaruh besar untuk tugas TNI AD yang semakin berat.

"PT DI sebagai penyedia selalu berupaya memenuhi kebutuhan yang diminta. Apalagi ini untuk kebutuhan pertahanan Indonesia," kata Budi, usai menyerahkan enam unit Helikopter Bell-412 EP, di Hanggar Rotary PT DI, Bandung, Jumat (15/3).

Wakasad TNI AD Letjen Moeldoko mengatakan, kebutuhan untuk ketahanan sifatnya tak terbatas. Karenanya dalam kesempatan itu yang juga hadir Komisi I DPR RI untuk terus mendukung.

"Pesanan ini dimaksudkan untuk perkuatan alutsista. Kami semua telah menyiapkan. Kami harap perkuatan alutsista semakin tinggi," katanya.

Pihaknya mengaku telah menerima 13 unit Helikopter Bell-412 dari PT DI. Rencananya kerja sama akan terus dilanjutkan hingga memenuhi kebutuhan 33 helikopter.

Di tempat sama Brigadir Jenderal Mochammad Afifuddin terus berangan-angan untuk terus menambah armada pertahanan khususnya TNI AD.

"Kebutuhan dalam waktu dekat yakni 4 skadron. Kebutuhan tidak dibatasi, sebanyak-banyaknya karena melihat kindisi negara yang berjauhan secara geografis," jelasnya.

Bahkan dia masih berangan-angan untuk mendatangkan pesawat canggih dari luar. Black Hawk. "Kita ingin terus tambah," ujarnya.

Helikopter tipe Bell 412 EP ini sendiri merupakan helikopter serbaguna yang ditenagai oleh sepasang engine, pratt dan whitney PT6T-3D dengan empat bilah rotor utama dan dua bilah rotor ekor. Helikopter ini termasuk kelas menengah diawaki 2 pilot dan co piloy serta 13 penumpang.

Keandalannya dalam operasi baik di Indonesia maupun negara lain, Heli ini mampu melaksanakan misi milter juga penerbangan sipil, operasi SAR, dan pemadam kebakaran.
(mdk/bal)

Sumber Merdeka

PT DI Serahkan Pesanan 6 Helikopter Bell TNI AD

Bandung - Kementerian Pertahanan menerima 6 helikopter angkut tipe Bell-412 EP dari PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Jumat (15/3/2013).

Serah terima ditandatangani oleh Dirut PT DI Budi Santoso dan Kepala Barahanan Kementerian Laksamana Muda TNI Rachmad Lubis, Aslog TNI Mayjen TNI Hari Krismoni dan Aslog KASAD Mayjen Joko Sri Widodo di Hanggar Rotary Wing KP II PT DI, Jalan Pajajaran.

Selanjutnya, Aslog KASAD menyerahkan kembali pada Danppuspenerbad Brigadir Jenderal Mochammad Afifudiing selaku pengguna. Enam unit helikopter tersebut sesuai dengan kontrak pada 6 Maret 2012 lalu.

"Semoga penyerahan enam helikopter ini akan membawa pengaruh besar bagi kemampuan TNI, khususnya TNI AD dalam menghadapi tugas yang semakin berat," ujar Budi saat memberikan sambutan.

Budi mengatakan sebagai salah satu penyedia produk alutsista, PT DI berusaha optimal untuk memenuhi tuntutan yang diminta serta menjaga kepercayaan yang diberikan tersebut dengan bekerja efisien sehingga menghasilkan produk yang memuaskan pelanggan.

Seharusnya, jadwal penyerahan enam helikopter ini dilakukan pada September, Oktober dan November 2013. Namun PT DI mampu menyerahkan enam helikopter pesanan tersebut lebih cepat.

"PT DI berupaya mempercepat delivery sehingga kami mampu menyerahkan enam heli tersebut hari ini demi mendukung rencana latihan gabungan TNI," katanya.

Selama ini, TNI AD menjadi pengguna terbesar helikopter-helikopter produksi PT DI. "PTDI mengharapkan TNI AD tetap mempercayakan dan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan helikopternya pada PT DI," ucap Budi.

Helikopter tipe Bell-412 EP adalah helikopter serbaguna yang ditenagai dengan sepasang engine, Pratt & Whitney PT6T-3D, dengan 4 bilah rotor utama dan 2 bilah rotor ekor. Helikopter ini diawaki oleh 2 orang pilot dan ko-pilot serta mampu mengangkut 13 penumpang yang termasuk kelas menengah.

Tipe Bell-412 seri EP ini merupakan helikopter Bell-412 generasi baru yang dapat diandalkan. Dimana sebelumnya telah membuktikan kehandalannya dalam berbagai operasi di Indonesia maupun di negara-negara lain. Disamping mampu melaksanakan misi-misi militer, Bell-412 EP ini juga mampu melaksanakan penerbangan sipil, operasi SAR dan pemadam kebakaran.

"Helikopter Bell-412EP ini dari sifat dinamika lebih baik dari kapasitas mesin juga 17 persen lebih besar dibandingkan Bell-412," jelasnya.

Sumber Detik

Thursday 14 March 2013

Alutsista Kodam IM Perlu Peremajaan



Alat utama sistem persenjataan (alutsista) di jajaran Komando Daerah Militer Iskandar Muda butuh peremajaan karena kondisi yang ada sekarang ini sudah tua.


"Saat ini, banyak alutsista Kodam IM sudah tua dan perlu pembaharuan serta perbaikan," kata Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Zahari Siregar di Banda Aceh, Kamis (14/3).

Pernyata tersebut disampaikan Pangdam usai peusijuek atau tepung tawar alutsista baru yang diterima Kodam Iskandar Muda, yakni empat unit kendaraan tempur panser APS Anoa-2 dan enam unit meriam Howitzer 105 MM beserta truk dan tiga ambulans.

Saat ini, kata dia, Kodam Iskandar Muda memiliki sekitar 21 kendaraan tempur jenis tank. Namun, kondisinya sudah tua, misalnya untuk memanaskan mesin, butuh waktu lama serta kecepatannya juga sudah terbatas.

Pangdam mengatakan, kendati alutsista sudah tua dan masih kekurangan, jajaran Kodam Iskandar Muda selalu siap menjaga setiap jengkal wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Apalagi, kata dia, dengan penambahan alutsista baru tersebut semakin meningkatkan upaya pengamanan wilayah di jajaran Kodam Iskandar Muda di Provinsi Aceh.

"Saya berharap dengan penambahan panser, meriam, maupun truk, dan ambulans ini semakin meningkatkan kinerja pengamanan," ungkap jenderal berbintang dua tersebut.

Menurut Zahari, empat panser Anoa-2 yang baru diterima tersebut menjadi andalan Kodam Iskandar Muda. Panser buatan PT Pindad tersebut dilengkapi senjata 12,7 mm yang dapat berputaran 360 derajat.

"Panser Anoa-2 ini memperkuat persenjataan Batalion Kavaleri 11/Serbu. Sedangkan meriam ini menjadi andalan Batalion Armed 17 Rencong Sakti," ungkap Mayjen Zahari Siregar.

KRI Teluk Ratai-509 Serpas dan Sermat Yonif Mekanis-202

Anoa 2 (Audrey))
Jakarta • Salah satu unsur kapal perang Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) jenis Landing Ship Tank (LST) KRI Teluk Ratai-509 dengan Komandan Letkol Laut (P) Arief Budiman mendukung pergeseran pasukan (serpas) dan pergeseran material (sermat) Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis 202/Tajimalela Kodam Jaya yang diberangkatkan dari Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta.

Menurut Komandan KRI Teluk Ratai-509 Letkol Laut (P) Arief Budiman, beberapa material yang diangkut di dermaga Kolinlamil meliputi 13 unit Armored Personnel Carrier (APC) Anoa, 1 unit ambulance Anoa, 1 unit Recovery Anoa, 1 unit truk NPS, 1 unit jenis kendaraan Isuzu OZ serta senjata perorangan berupa laras panjang dan pistol.

Sementara debarkasi personel berjumlah 126 orang. Dalam rangka latihan BTP tingkat Brigade-6/Kostrad di daerah Asembagus, Banyuwangi.

(dispenkolinlamil/sir)

Sumber  Puskota

Usai Diangkat Sebagai Warga Kehormatan Marinir KASAL ANUGERAHI KENAIKAN PANGKAT LUAR BIASA KEPADA SEORANG PRAJURIT MARINIR

Usai dikukuhkan sebagai warga kehormatan Korps Marinir, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio dibopong beramai-ramai oleh para prajurit Marinir. (Foto:Dispenal)
Bunyi ledakan dan rentetan tembakan yang disusul meluncurnya tank-tank amfibi dan sejumlah kendaraan tempur pengangkut pasukan beralangsung di Lapangan Upacara Brigif-2 Marinir, Kesatrian Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (14/3/2013), mewarnai awal acara pengukuhan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir, dalam suatu upacara militer.
Upacara yang dihadiri para sesepuh Korps Marinir, para mantan Komandan Korps Marinir, serta sejumlah pejabat tinggi TNI itu ditandai dengan penyematan Brevet Tri Media Intai Amfibi Korps Marinir dan Brevet Anti-Teror TNI AL di dada sebelah kanan, serta dilanjutkan dengan penyerahan baret ungu oleh Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington kepada Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio.
Brevet Intai Amfibi Marinir yang disematkan itu sebelumnya dibawa oleh para peterjun prajurit Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) dan Yon Taifib Marinir dipimpin Komandan Denjaka Kolonel Marinir Nur Alamsyah yang mendarat tepat di depan mimbar inspektur upacara. Dalam upacara itu dimeriahkan dengan demonstrasi bela diri ala Marinir, serbuan kilat, dan tembak reaksi jarak dekat dengan peluru tajam. Selain itu, juga dilaksanakan defile pasukan dan defile kendaraan tempur Korps Marinir TNI AL.
Pengangkatan dan pengukuhan Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir ini, didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain sebagai wujud penghargaan Korps Marinir kepada Pemimpin TNI AL atas kontribusi dan perhatiannya yang tulus kepada kemajuan dan perkembangan Korps Marinir. Di samping itu juga sebagai bentuk apresiasi yang tinggi atas keteladanan, jiwa, sikap, semangat, dan integritas yang telah diberikan kepada Korps Marinir TNI AL selama ini.
“Hari ini merupakan hari yang paling bersejarah dalam perjalanan karir militer saya, karena hari ini saya diangkat menjadi warga kehormatan sebuah korps yang memiliki tradisi yang besar korps yang menjadi kebanggaan bangsa dan negara yaitu Koprs Marinir. Baret Ungu yang saya kenakan ini bukanlah semata-mata hanya sebagai simbol. Pemakaian baret ini mencerminkan kualifikasi prajurit perkasa Matra Laut yang senantiasa berada di garda terdepan untuk menghancurkan musuh yang hendak merobek-robek kedaulatan dan keutuhan NKRI,” kata Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio di hadapan ribuan prajurit Korps Marinir.
Sejak berdirinya Korps Marinir TNI AL tahun 1945, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio merupakan orang ke-30 yang menerima penganugerahan Warga Kehormatan Korps Marinir. Adapun Warga Kehormatan Korps Marinir TNI AL secara keseluruhan adalah sebagai berikut: Jenderal Besar TNI (Purn) A.H. Nasution, Laksamana TNI (Purn) Walujo Soegito, Jenderal TNI (Purn) L.B Moerdani, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Laksamana TNI (Purn) Muhamad Arifin, Laksamana TNI (Purn) Tanto Koeswanto, Jenderal TNI (Purn) Feisal Tanjung, Laksamana TNI (Purn) Arief Koeshariadi, Jenderal US Marines C.C Krulak, Laksamana TNI (Purn) Widodo A.S., Laksamana TNI (Purn) Achmad Sutjipto, Laksamana TNI (Purn) Indroko S., Jenderal TNI (Purn) Endriartono S., Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Sultan Brunei Darussalam Hasanal Bolkiah, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebianto, Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, LaksamanaTNI (Purn) Sumardjono, Letjen ROK Marines Lee Sang-Roh, Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno, S.H., Jenderal US Marines James T. Conway, Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., Laksamana TNI Soeparno, Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Jenderal Polisi Timor Pradopo, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Marsekal TNI Imam Sufaat, dan Laksamana TNI Dr. Marsetio.
Upacara parade dan defile ini melibatkan lebih dari 5.000 prajurit Korps Marinir, terdiri dari: 6 Brigade upacara, satu Peleton Korps Musik, satu Kelompok Bendera, dan satu Kompi Pasus, dipimpin Komandan Upacara Brigjen TNI (Mar) Siswoyo H.S. yang sehari-hari menjabat Komandan Pasmar-1. Melatarbelakangi pasukan upacara,  berbagai macam material tempur Korps Marinir TNI Angkatan Laut, antara lain: 10 unit Tank Pt 76, 14 unit BTR 50, 4 unit Kapa, 4 unit Howitzer 122 mm, 4 unit Meriam 57mm 2 unit Rm-70 Grad, 4 unit Liaz, 4 unit Unimog.
Sementara material tempur lainnya yang terlibat dalam defile antara lain: 3 kendaraan (ran) motor kawal, 2 unit ran khusus,  2 unit ran Rubicon, 3 unit ran mobil kawal: 16 unit ran KIA, 1 unit ran bengkel, 7 unit ambulance, 1 unit ran Komob, 9 unit ran REO, 7 unit ran LIAZ, 2 unit Sub Screamer, 3 unit Sea Raider,  6 unit BVP–2, 3 unit RM-70 Grad, 6 unit Tank PT 76 M, 9 unit BMP 3 F, 4 unit Unimog+How 105 mm, 2 unit Unimog+How 122 mm, 6 unit Kapa K–61, 9 unit BTR 50 P(M), 2 unit Opleger Tatra, 9 unit Hino, dan 12 unit Ford Ranger.
Setelah resmi menjadi Warga Kehormatan Korps Marinir, Kasal pun menganugerahkan kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat lebih tinggi, dari Koptu Marinir menjadi Kopka Marinir Eko Yulianto anggota Puskodal Markas Komando Korps Marinir atas keberanian dan kesuksesannya dalam menggagalkan aksi perampokan sepeda motor di Perum Bekasi Timur Regency Blok C3, Kel. Cimuning, Kec. Mustika Jaya, Bekasi, Jumat 1 Februari lalu.
Penganugerahan Pangkat Luar Biasa kepada Kopka Mar Eko Yulianto karena yang bersangkutan merupakan sosok prajurit yang ksatria, pemberani, cerdas, dan tangkas, serta mempunyai jiwa dan naluri kesetiakawanan sosial yang tinggi guna menggagalkan aksi perampokan sepeda motor milik seorang ibu oleh kawanan penjahat bersenjata api. Meski penjahat bersenjata api, namun dengan naluri yang tinggi sebagai prajurit Korps Marinir, Kopka Marinir Eko Yulianto spontan mengejar pelaku perampokan dengan sepeda motornya hingga sejauh sekitar 2 (dua) km.
Mengetahui pelaku perampokan tengah dikejar seseorang, maka pelaku mengeluarkan dua kali tembakan. Tembakan pertama meleset, dan tembakan kedua menyerempet paha kiri belakang Koptu (sekarang Kopka) Marinir Eko Yulianto. Kendati keadaan luka, Kopka Marinir Eko Yulianto tetap mengejar dan berteriak “rampok” sehingga mengundang warga lain untuk membantu. Melihat banyaknya warga yang turut mengejar, maka pelaku meninggalkan sepeda motor curian dan melarikan diri dengan rekannya yang juga mengendarai sepeda motor.
Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan Laut.

Sumber tnial

Saya Ingin Bukti Bukan Hanya Janji


KEPALA Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia beserta para pejabat teras Mabesau dan rombongan melakukan kunjungan kerja di Lanud Atang Sendjaja Bogor, Kamis (14/3) diterima oleh Panglima Komando Operasi TNI AU I Marsekal Muda TNI M. Syaugi dan Komandan Lanud Atang Sendjaja Marsekal Pertama TNI Eko Supriyanto.

Kasau beserta pejabat Mabesau dan Koopsau I tiba di Lanud ATS pukul 07.00 Wib disambut dengan upacara kemiliteran dan tarian budaya khas daerah Jawa Barat di lapangan Hanggar Skadron Udara 6.

Kunjungan Kasau merupakan kunjungan kerja yang pertama setelah menjabat Kepala Staf TNI AU, pada kesempatan kunjungan ini Komandan Lanud memberikan paparan tentang tugas pokok Lanud Ats dan kondisi sampai saat ini, antara lain meliputi kesiapan pesawat, kesiapan personel, kesiapan bidang logistik dan kesiapan khusus lainnya untuk mendukung operasional dan latihan Lanud Atang Sendjaja yang dilaksanakan di dalam dan luar home base Lanud ATS.

Usai menerima paparan Kasau beserta pejabat langsung melakukan peninjauan ke Skadron Udara 8, Simulator NAS-332 Super Puma yang dioperasikan Lanud Ats, dilanjutkan ke Skadron Teknik 024. Dalam kesempatan tersebut, Kasau memberikan pengarahan kepada Air crew antara lain mengatakan kita semua telah menyetujui komitmen dimana pada saat permulaan saya menjabat kepala Staf bahwa kita harus menyiapkan dan meningkatkan kesiapan operasional TNI AU mulai dari kesiapan pesawat dan kesiapan personel sumber daya manusia yang mengawaki, serta meningkatkan pemeliharaan Alutsista. "Sekarang kunjungan ini saya lakukan untuk melihat bukti bukan hanya janji-janji," ujar Kasau.

Diakhir acara Kasau memberikan perumpamaan “Batu besar jarang sekali membuat orang  tergelincir, akan tetapi kerikil kecillah yang membuat orang banyak celaka, karena orang menganggap kerikil kecil itu adalah hal yang biasa dilangkahi orang yang lalu lalang, sehingga kita tidak  berpikir batu kecil itu berubah menjadi permasalahan yang luar biasa yang dapat mencelakakan orang.

Artinya sekecil apapun kesalahan yang diperbuat apalagi yang di ketahui akan berakibat besar pada orang lain. Kasau mengajak mari kita benahi organisasi TNI AU ini agar kita bisa berubah sebelum kita dirubah orang lain, “harap Kasau”.

(pentak ATS)
 
Sumber Majalah potret indonesia

Jepang Inginkan Aliansi Pertahanan dengan ASEAN

Foto : Pasukan Beladiri Jepang (IST)
Foto : Pasukan Beladiri Jepang (IST)
TOKYO - Jepang mendesak pembentukan hubungan pertahanan yang kuat dengan negara-negara ASEAN seiring dengan meningkatnya kapabilitas militer China. Wakil Menteri Pertahanan Jepang dan 10 orang delegasi negara ASEAN memulai pertemuan dua hari di Tokyo untuk membahas masalah itu.

"Wilayah Asia-Pasifik memiliki banyak isu yang beragam terkait pertahanan dan keamanan, termasuk pula di antaranya adalah konflik teritorial Laut China Selatan," ujar Wakil Menhan Jepang AKinori Eto dalam pertemuannya dengan delegasi ASEAN, seperti dikutip AFP, Rabu (13/3/2013).

"Di saat adanya peningkatan kematangan kerja sama ekonomi kita, Jepang dan ASEAN patut memperkuat hubungannya di ranah pertahanan dan keamanan," paparnya.

Pertemuan itu menjadi pertemuan perdana antar pejabat tinggi Jepang dan ASEAN, tepat setelah Perdana Menteri Shinzo Abe naik ke tampuk kekuasaan. Eto pun menegaskan, di bawah kepemimpinan Abe, Jepang bercita-cita memupuk hubungan pertahanan yang erat dengan ASEAN untuk menciptakan perdamaian.

Seperti diketahui, sejumlah negara ASEAN memiliki masalah yang sama dengan Jepang. Mereka terjerat dalam sengketa wilayah dengan China.

Hubungan Tokyo dan Beijing juga makin memburuk belakangan ini karena sengketa Pulau Senkaku (Diaoyu). Sengketa itu berbuntut keabsenan delegasi China di peringatan tragedi bencana tsunami Jepang yang dilaksanakan dua hari yang lalu.

China juga mulai aktif menggelar patroli di perairan yang dipersengketakannya dengan Jepang dan beberapa negara lain. Vietnam dan Filipina pun menyebut China makin agresif.

Sumber OKzone

Harga Kemahalan, Sritex Batal 'Dandani' Tentara Irak

Sritex Produksi Seragam Tentara Anti Peluru NATO & AS 
 Bangdad  Produk tekstil PT Sri Rejeki Isman (Sritex) sudah terkenal sampai ke luar negeri. Sampai-sampai pemerintah Irak berencana memesan seragam untuk para tentaranya dari produsen tekstil dalam negeri tersebut.

Namun sayang, rencana pemesanan seragam tentara itu harus batal. Pasalnya, kualitas seragam hasil Sritex sangat bagus sehingga harganya terlalu mahal.

"Sritex batal itu, soalnya kemahalan. Irak kan belum punya duit banyak jadi akhirnya batal," kata Duta Besar Indonesia untuk Irak Safzen Noerdin ketika ditemui detikFinance di Hotel Al-Mansour, Baghdad, Rabu (13/3/2013) malam waktu setempat.

Memang selama ini produk tekstil Sritex sudah mendandani banyak tentara di berbagai negara di dunia. Contohnya Amerika Serikat (AS), NATO dan lain sebagainya.

"Kualitas mereka memang bagus makanya jadi mahal. Sudah nego-nego begitu tetap tidak bisa juga," jelasnya.

Selain seragam tentara, Irak juga berminat membeli beberapa peralatan perang lain dari Indonesia, seperti contohnya panser dan senjata buatan PT Pindad (Persero).

Sritex memang terkenal sebagai produsen pakaian asal Sukoharjo yang juga memasok pakaian untuk merek-merek terkenal dunia seperti Zara, Timberland, dan lain-lain. Perusahaan ini juga memasok seragam untuk tentara di berbagai negara dunia.
 
Sumber Detik

Kemenhan RI gelar JIDD bahas kondisi pertahanan dunia




Kementerian Pertahanan (Kemenhan) berencana akan menggelar Jakarta Internasional Defence Dialogue (JIDD) pada 20 hingga 21 Maret 2013. Pertemuan internasional ini dimaksudkan sebagai upaya kerjasama antarnegara dalam menghadapi ancaman pertahanan internasional di era globalisasi.
"JIDD merupakan forum bagi negara-negara kawasan Asia Pasifik maupun di luar itu untuk saling berbagi gagasan terutama menyangkut bidang pertahanan," ujar Steering Committee JIDD 2013 Eris Herryanto dalam konferensi pers di Gedung Kemenhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (14/3).
Eris mengatakan, Kemenhan merasa perlu menyelenggarakan forum ini mengingat ancaman pertahanan masing-masing negara tidak bersifat sporadis dan hanya menyangkut negara tertentu saja. "Di zaman globalisasi ini, semua permasalahan pertahanan bersifat transnasional. Sehingga kita merasa perlu memiliki forum untuk membicarakan masalah-masalah ini," kata dia.
Selanjutnya, Eris menerangkan, meskipun masing-masing negara memiliki alat untuk mempertahankan keamanan yakni pertahanan. Namun demikian, permasalahan keamanan nasional tidak dapat teratasi jika hanya mengandalkan pertahanan.
"Dibutuhkan diplomasi agar masalah-masalah pertahanan dapat teratasi," ucap Eris.
Atas dasar itu, terang Eris, JIDD kali ini memiliki perbedaan dengan sebelumnya yang lebih banyak menekankan pada aspek pertahanan. JIDD tahun ini akan lebih banyak menekankan pada aspek dialog dalam upaya pertahanan di masing-masing negara.
"Diharapkan, dari JIDD nanti muncul gagasan bersama mengenai lingkungan yang dapat dijadikan sebuah tatanan wilayah yang damai, berkarakterkan kerjasama, transparansi, dan kepercayaan di antara institusi pemerintah maupun militer antarnegara," pungkas dia.

Sumber : merdeka

KOPASKA - US NAVY SEAL GELAR FLASH IRON 13-01 JCET

 
     Jakarta, 13 Maret 2013, -- Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut, bersama US Navy Seal, menggelar latihan bersama Flash Iron 13-01 Joint Combined Exchange Training (JCET). Latihan pasukan khusus Angkatan Laut dari Indonesia dan Amerika Serikat (AS) tersebut direncanakan berlangsung 21 hari, mulai 13 Maret hingga 2 April 2013, di Markas Komando (Mako) Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), Pondok Dayung, Jakarta Utara.

     "Latihan bersama ini merupakan salah satu upaya untuk menjawab tantangan ke depan yang semakin kompleks," ujar Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto, S.E., dalam amanatnya pada upacara pembukaan Flash Iron 13-01 JCET di yang dibacakan Komandan Komando Latihan (Dankolat) Koarmabar Kolonel Laut (P) Yudo Margono di Pondok Dayung, Jakarta Utara, Rabu (13/3).

     Latihan bersama melibatkan dua tim dari Satkopaska Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), dua tim dari Satkopaska Koarmabar dan satu tim dari US Navy Seal. Materi yang diujikan, meliputi teknis, taktis dan manuver di lapangan menggunakan metode latihan teori, drill dan praktek di lapangan dengan sifat latihan satu pihak dikendalikan.

     Menurut Pangarmabar, perkembangan dinamika di lapangan sangat cepat bila dikaitkan dengan tingkat kompleksitas tugas dan tantangan yang dihadapi TNI Angkatan Laut.  Oleh karena itu, keberhasilan tugas dan latihan bersama ini akan terkait erat dengan semangat, dedikasi, kekompakan dan rasa kebersamaan yang mendalam dari semua prajurit.

     Sasaran yang akan diwujudkan pada latihan kali ini, adalah untuk meningkatkan ketajaman profesionalisme prajurit Satkopaska TNI Angkatan Laut dan US Navy Seal. Oleh karena itu, latihan bersama tersebut dilaksanakan untuk menguji kemampuan individu maupun tim serta memantapkan standar operasi prosedur (SOP) di lapangan.

      "Jenis dan beban materi latihan telah disusun secara bertahap, berlanjut dan berkesinambungan, agar hasil latihan dapat dijadikan sebagai landasan untuk latihan berikutnya," jelas Pangarmabar.

     Lebih lanjut Pangarmabar mengatakan, para penyelenggara latihan baik pelaku, pelatih maupun pengawas dan pengendali latihan harus memiliki kesamaan persepsi, rencana latihan jangka panjang serta sistem, dan metode latihan yang tepat bagi Kopaska dan US Navy Seal sehingga akan terbentuk suatu tim yang solid.

     Diakhir amanatnya Pangarmabar menekankan kepada para Perwira Pelaksana beserta seluruh staf dan pelaku latihan untuk selalu menjaga keamanan baik personel maupun materiil dengan selalu mengacu pada standar prosedur keselamatan latihan.
 

Pabrik Tekstil Sukoharjo Produksi Seragam Tentara Anti Peluru NATO & AS

 
 ilustrasi
 
Jakarta - Perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman (Sritex) milik pengusaha HM Lukminto tak hanya memproduksi merek-merek pakaian terkenal di dunia seperti Zara atau Timberland. Mereka juga banyak menerima pesanan untuk pembuatan seragam militer banyak negara.

"Sritex juga membuat pakaian anti peluru untuk 30 army di selurun dunia, sampai seragam militer anti nyamuk dan anti peluru, bahkan anti radiasi. Seragam sehari-hari dibuat juga," kata Juru Bicara Sritex Ai Syarif kepada detikFinance, Jumat (8/3/2013)

Ia menuturkan produk tekstil Sritex telah diakui memenuhi standar North Atlantic Treaty Organization (NATO) sehingga dipercaya memproduksi seragam militer anggota NATO. Beberapa produk terkait keperluan militer antara lain seragam tempur, jaket, cover all, rompi, tenda, sepatu dan lain-lain.

Sritex telah dipercaya untuk memasok seragam militer dari 30 negara di dunia seperti Amerika, Rusia, Jerman, Inggris, Australia, Swedia, Belanda, Indonesia, Norwegia, Kwait, Saudi Arabia, dan lain-lain.

"Sudah 30 negara pakai produk seragam militer Sritex, TNI pakai juga pasti," katanya.

Seperti diketahui PT Sri Rejeki Isman (Sritex) didirikan oleh pengusaha HM. Lukminto, kisah suksesnya berawal dari pedagang kecil-kecilan di Pasar Kelewer, Solo, Jawa Tengah. Pabrik yang diresmikan pada 3 Maret 1992 oleh Presiden Soeharto.

Sumber : detik

Irak Berminat Pesan 500 Panser Buatan Pindad

Baghdad - Irak berminat untuk memesan panser Anoa buatan PT Pindad (Persero). Tidak tanggung-tanggung, jumlah yang akan dipesan mencapai 500 unit panser.

Kesepakatan memang belum terjadi, kedua belah pihak masih terus melakukan kajian terkait hal ini. Minatnya Irak membeli panser ini muncul setelah kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ke Baghdad beberapa waktu lalu.

"Sampai saat ini belum ada kesepakatan, masih negosiasi. Mereka memang berminat, tapi belum ada kelanjutannya," kata Duta Besar Indonesia untuk Irak Safzen Noerdin ketika ditemui detikFinance di Hotel Al-Mansour, Baghdad, Rabu (13/3/2013) malam waktu setempat.

Sjafrie berangkat ke negeri 1001 malam itu sekitar pertengahan tahun lalu dan diterima oleh Perdana Menteri Irak, Nuri Al-Maliki serta beberapa pejabat bidang pertahanan dan perekonomian Irak.

Kabarnya, tak hanya panser, tapi Irak juga tertarik membeli beberapa produk Pindad lainnya, seperti senjata dan peralatan militer lainnya.

Sumber Detik

Australia Terancam Karena Keunggulan Sukhoi


Sukhoi Su-27
Percaya atau tidak, Australia saat ini tengah berusaha untuk mengatasi ancaman yang bisa ditimbulkan oleh jet-jet tempur Sukhoi di Asia Tenggara. Dalam beberapa dekade terakhir, jarak yang jauh dan minimnya jangkauan pesawat-pesawat tempur angkatan udara di Asia Tenggara, memang masih memberikan rasa aman bagi Australia. Namun untuk saat ini, keamanan Australia terkikis oleh kedatangan jet-jet tempur super manuver Sukhoi 27 Flanker dan Sukhoi 30 Flanker C.
Jet-jet tempur Sukhoi ini sudah melengkapi Angkatan Udara China, Indonesia, Malaysia dan Vietnam dalam jumlah yang besar. Kedatangan Sukhoi ini telah membuka "teater baru" di Asia Pasifik. Pilot Angkatan Udara Australia, yang semula menganggap dirinya dominan karena menggunakan F-18 Hornet dan pembom F-111 Aardvark, sekarang harus "menutup muka" dari Flanker Sukhoi yang memang unggul hampir pada setiap aspek. Akuisisi Sukhoi Su-27SK dan Su-30MK buatan Rusia ini oleh negara-negara di Asia Tenggara, menyajikan sebuah kenyataan bahwa dimana F/A-18A/B/F Australia kalah dalam hampir semua parameter kinerja utama, baik oleh Su-30 maupun Su-27.
Dari perspektif analisis strategis, akusisi alutsista canggih oleh negara-negara marginal stabil seperti Indonesia atau pemain regional lainnya, harus menjadi perhatian yang serius - walaupun ini masih diluar jumlah mengesankan yang diakuisisi oleh China. Kedatangan alutsista jarak jauh seperti Sukhoi dan suite rudal canggih di kawasan Asia Tenggara memang bisa meresahkan Australia, dan menyajikan konteks strategis yang sama sekali baru.
Manuver Sukhoi ( misal: Pughacev Cobra*  ) memang legendaris, dengan jangkauannya yang lebih dari 3000 km, memberikan Flanker Sukhoi keunggulan dalam pertempuran udara. Memungkinkan untuk melakukan taktik probes and U-turns berulang (sebuah taktik Perang Dingin Rusia), yang dapat membuat lawannya bingung dan rentan dalam sebuah pertempuran udara. Memburu Sukhoi akan menjadi salah satu pekerjaan yang paling berbahaya dalam pertempuran.

Bahkan, jangkauan yang luar biasa dari Sukhoi ini dapat ditingkatkan dua kali lipat dengan air refueling (pengisian bahan bakar di udara). Bayangkan bagaimana kekuatan Sukhoi Indonesia jika suatu hari diperkuat dengan pesawat tanker, pasti sangat meresahkan Australia. Untuk saat ini, Sukhoi-sukhoi Indonesia dapat memperjauh jangkuannya dengan pengisian bahan bakar dari Sukhoi lainnya, dimana setengah armada Sukhoi akan di isi oleh setengah Sukhoi lainnya.

Ancaman Rudal
Sukhoi memiliki 12 hard point (cantelan senjata), ini lebih banyak dari pesawat tempur lain. Fitur ini membuat Sukhoi mampu untuk membawa pack senjata yang mematikan, yaitu seluruh amunisi rudal dan bom pintar. Biro-biro senjata Rusia telah mengembangkan dengan baik berbagai macam rudal udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan -termasuk rudal jelajah- yang pada beberapa kasus kemampuannya belum bisa disamai senjata-senjata NATO. Sembilan puluh empat pesawat Hornet Australia ini akan sangat rentan terhadap Sukhoi yang melampaui jarak pandang rudal.
Australia juga khawatir dengan kerentanan platform gas dan aset industri lainnya di pesisir timur negara mereka. Defence Today menjelaskan "Dari sudut panjang senjata, sebuah rudal supersonik Raduga 3M-82/Kh-41 Sunburn, MBRPA 3M-55/Kh-61 Yakhont atau rudal jelajah subsonik anti-kapal Novator 3M-54E1 Alfa sangat efektif untuk melumpuhkan atau bahkan menghancurkan salah satu fasilitas besar dalam sekali serangan. Rudal ini didesain untuk membelah kapal perang kecil dan menimbukan kerusakan parah pada kapal perang besar (lihat test Yakhont yang dilakukan TNI AL). Kecelakaan industri dan kebakaran di pabrik petrokimia dan anjungan lepas pantai sangat mudah terpicu karena hal-hal kecil, dan dapat dipastikan sebuah serangan rudal ini dapat membuat kebakaran yang tak terkendali."
Kapal Induk AS Sebagai Sasaran Empuk
Kedatangan Sukhoi di Asia Pasifik juga menambah kerentanan terhadap kapal induk bertenaga nuklir milik AS. Militer Amerika sudah bersiaga, dimana CVNs (kapal induk dan pendukungnya) sudah dalam status siaga perang melawan Sukhoi.
Di masa lampau, kapal induk bertenaga nuklir, dilindungi oleh lingkaran kapal pendukung dan pesawat AWACS, dan tentu saja pesawat tempur mereka sendiri, mampu berlayar ke wilayah konflik mana saja tanpa rasa takut. Namun, itu sejarah.
Saat ini, semua kapal induk AS yang mencoba mendekati pantai China akan ditarget oleh Sukhoi berbasis darat dan akan menembakkan rudalnya pada jarak yang aman. Pada hakikatnya, lahirnya Flanker Sukhoi telah mengakhiri era diplomasi kapal-kapal perang Amerika.

Kemampuan Pilot
Angkatan Udara Australia bukan angkatan udara besar, namun mereka menganggap dirinya terlatih, dengan pilot-pilotnya yang suka berfikir bahwa mereka mirip dengan Maverick dari Top Gun. Mereka dilatih sesuai dengan standar barat yang diyakini bahwa ini akan menjadi faktor penentu dalam perang. Namun, keterampilan pilot, seperti halnya alutsista canggih, juga dapat diimpor. Pilot India, yang saat ini termasuk dalam jajaran pilot terbaik di dunia, kini melatih Angkatan Udara Malaysia. China dan Indonesia juga suatu saat akan menemukan aces udara sendiri untuk melatih pilot mereka, atau bisa saja mereka sudah menggenggam semua kemampuan Sukhoi di tangannya. Dalam sejarahnya, pilot-pilot pesawat tempur Indonesia termasuk salah satu pilot yang terbaik di dunia, bahkan menonjol di Asia.
Sebagai realisasi dan kesadaran mereka atas Flanker Sukhoi yang mendegradasi pertahanan dan keamanan Australia, akhirnya Australia memutuskan untuk mengakusisi pesawat tempur siluman dan menaruh pesanan untuk 100 unit F-35 JSF. Apakah ini akan mempengaruhi kedigdayaan Flanker Sukhoi? Ini masih cerita lain, belum jelas juga apakah Australia mampu mengakuisisi 100 F-35 mengingat harganya yang menggila. Untuk saat ini, Sukhoi 27 dan variannya masih superior dari fighter-fighter milik Australia.
 
Sumber Altileri

Pangdam Anugerahi KPLB Kepada Serda Paus Kogoya

Jayapura Senin (11/03), Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Drs. Christian Zebua MM  bertindak selaku Inspektur upacara pada upacara bendera hari Senin tanggal 11 Maret 2013 sekaligus pelaksanaan upacara Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) atas nama Kopka Paus Kogoya bertempat di Lapangan upacara Markas Kodam XVII/Cenderawasih.
Dalam amanatnya, Pangdam mengatakan  secara umum situasi keamanan di Papua saat ini dalam kondisi yang kondusif. Dikatakan demikian karena sampai saat ini segenap perangkat pemerintahan masih tetap tegak berwibawa, mampu melakukan tugas dan fungsinya serta kegiatan kemasyarakatan secara normal. Hal ini tentu tidak terlepas dari kerja keras dari seluruh prajurit Kodam XVII/Cenderawasih, oleh karenanya, Pangdam memberikan apresiasi dengan tulus kepada seluruh prajurit Ksatria Pelindung Rakyat,  sesungguhnya kita memiliki kemampuan untuk mewujudkan masyarakat Papua yang aman, damai dan memiliki kesadaran serta kepatuhan terhadap  hukum. Mencermati hal tersebut Pangdam menekankan kepada para prajurit Kodam XVII/Cenderawasih, untuk selalu bersikap dan berprilaku  sebagai prajurit Sapta Marga yang paham betul akan Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI, serta menghindari pelanggaran prajurit.
Pada kesempatan ini, kita juga melaksanakan upacara Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) kepada Kopral Paus Kogoya, NRP 568783, Babinsa Korem 172/PWY Kodam XVII/Cenderawasih, sesuai dengan Skep Kasad Nomor : Kep/64/III/2013, tanggal 5 Maret 2013 tentang penetapan Kenaikan Pangkat Luar Biasa kepada prajurit TNI AD atas nama Paus Kogoya untuk dinaikkan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula menjadi Sersan Dua (Serda) Terhitung mulai tanggal 6-3-2013. Prestasi tersebut karena berhasil mengajak saudara kita Daniel Kogoya beserta anggotanya untuk bergabung kembali ke NKRI. Daniel Kogoya merupakan salah satu Tokoh Sentral Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka Papua Barat (TPN OPM PB),  dengan  jabatan terakhir  Kepala Staf TPN OPM PB. Siapapun pasti tahu betapa sulitnya mendekati dan mengajak para tokoh sentral Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk diajak kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berbagai rintangan dan tantangan menghadang, begitupun nyawa bisa saja menjadi taruhannya, namun dengan tekad yang kuat Kopka Paus Kogoya melalui komunikasi sosial yang konstruktif terus diupayakan agar saudaranya yakni, Daniel Kogoya dan pengikutnya kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi untuk dapat hidup dengan aman, damai, dan tidak hidup dalam pengejaran aparat keamanan, karena dinilai sparatis.
Berkenaan dengan itu, selaku Pangdam XVII/Cenderawasih dan pribadi, Mayjen TNI Drs. Christian Zebua MM menyampaikan ucapan “Selamat” kepada Sersan Dua Paus Kogoya atas Kenaikan Pangkat Luar Bisa yang diberikan oleh negara. Semoga kenaikan pangkat ini dapat memberikan motivasi, inspirasi bagi seluruh prajurit Ksatria Pelindung Rakyat dalam meningkatkan kinerja dan pengabdian kepada bangsa dan negara. Kenaikan
Pangkat Luar Biasa (KPLB) dalam organisasi militer merupakan penghargaan yang diberikan oleh negara atas prestasi dan dedikasi luar biasa yang dilakukan prajurit melebihi tugas dan tanggung-jawabnya.  Hal tersebut telah ditunjukan oleh Sersan Dua Paus Kogoya selama menjalankan tugas. Kenaikan Pangkat Luar Biasa ini memang bukan diperoleh secara otomatis, melainkan melalui proses penilaian yang objektif terhadap kinerja luar biasa yang telah dilaksanakan dalam tugas. Oleh karena itu, sudah sepatutnya disyukuri dan tunjukkan rasa syukur tersebut dengan kinerja terbaik dalam menghadapi tugas-tugas ke depan, karena semakin tinggi pangkat yang disandang, maka akan semakin tinggi pula tanggung jawab yang akan diembannya. (Pendam XVII/ Dispenad)

Sumber : TNI AD

Aerobatik Udara di HUT TNI AU




Aerobatik Udara di HUT TNI AU  
KOMPAS IMAGES/ANDREAN KRISTIANTOPertunjukan dari tim Jet Breitling yang melakukan aksi aerobatik di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (2/3/2013). Tim jet Breitling merupakan tim aerobatik dengan menggunakan tujuh pesawat jet latih tempur L-39 C Albatros buatan Republik Ceko yang diawaki oleh para pilot profesional yang sebagian besar berpengalaman menjadi pilot pesawat tempur di Angkatan Udara Perancis. Pertunjukan udara tersebut merupakan bagian dari rangkaian tur Asia mereka setelah sebelumnya beratraksi di Filipina dan terbang lintas di atas Candi Borobudur.

JAKARTA : Jupiter Aerobatic Team (JAT) dan Team Dynamic Pegasus akan tampil dalam peringatan HUT TNI Angkatan Udara ke-67, tanggal 9 April mendatang.
"Pada tanggal 9 April itu, (JAT) dari Skadron Pendidikan 102 Lanud Adi Sutjipto dan Pegasus dari Skadron Udara 7 Lanud Suryadarma Kalijati Subang akan unjuk kebolehan," kata  Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Azman Yunus.     
 JAT telah beberapa kali tampil di hadapan masyarakat Indonesia di antaranya HUT TNI AU ke-66, HUT TNI, Yogyakarta Air Show, Makassar, Palembang dan Bandung Air Show, serta tampil dalam even Internasional seperti perayaan 100 tahun penerbangan Thailand, di Bangkok tahun 2012 dan Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition 2013 di Malaysia beberapa waktu lalu.
Dalam peringatan HUT TNI AU ke-67 ini, JAT menggunakan pesawat KT-1 B yang diawaki oleh para instruktur penerbang menggunakan tujuh pesawat. Tim Aerobatik Jupiter melakukan tarian udaranya dengan beberupa manuver di antaranya Jupiter Roll, LoopXClover Leap, Mirror, Tangoto dan Jupiter Roll back. Hi "G" TurnRoll Slide dan Break Off.
Selain JAT akan tampil juga  Tim Dynamic Pegasus (TDP) menggunakan tujuh pesawat helikopter EC-120 Colibri dengan manuver yang akan ditampilkan antara lain Pegasus cross, Head On, Water Fall, Pegasus Love Tactical, Huming Bird Kiss dan Sparkling.
Selain penampilan kedua tim aerobatik tersebut, langit Jakarta juga akan dihiasi oleh sekitar 200 peterjun free fall Korpaskhas yang berkualifikasi Para Lanjut Tempur (PLT) yang diterjunkan menggunakan tiga pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma. Beberapa peterjun akan menampilkan pendaratan pada perahu Landing Craft Rubber (LCR).  Korpaskhas juga akan menampilkan keterampilan Tim Bravo'90 dalam simulasi menembak jarak dekat secara bersamaan dan berhadapan serta Halang Rintang (HR).

Sumber : Kompas

Wednesday 13 March 2013

Prajurit Kopaska Tingkatkan Kemampuan Menembak dan Renang

 
Prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska) Koarmatim meningkatkan kemampuan berenang dan menembak persiapan untuk menghadapi Kejuaraan Porwiltim  dan Kompetisi Menembak Tingkat Nasional Piala Danpaspampres Cup  VIII tahun 2013. Latihan menembak dipimpin oleh Kapten Laut (S) Bambang H.W yang menjabat sebagai Komandan Detasement 4 Satuan Komando Pasukan Katak Armada Timur.  Sedangkan latihan renang dipimpin oleh Wakil Komandan Kompi Markas Satkopaska Koarmatim Letda Laut (P) Mulyadi.


Materi latihan renang antara lain Orentasi Bawah Air (OBA) dan persiapan Triatlon untuk menghadapi Porwiltim, 11 prajurit  Kopaska  di drill berenang setiap hari, mulai pukul 09.00 Wib sampai pukul 11.00 Wib, dengan menempuh jarak 3000 meter. Triatlon adalah tiga perlombaan dijadikan satu antara lain berlari, berenang dan bersepeda. Pada latihan kali ini Kopaska berkonsentrasi untuk meningkatkan kemampuan berenangnya.

Walaupun sudah tidak diragukan lagi kemampuan berenangnya, prajurit Kopaska tidak pernah menyepelekan siapapun yang akan menjadi pesaingnya dalam kejuaraan Porwiltim nantinya, hal ini ditindak lanjuti dengan cara tetap berlatih dan terus berlatih sesuai dengan semboyan Kopaska “Kami bukan prajurit yang hebat tetapi kami adalah prajurit yang terlatih dan terus berlatih”.

 
Dalam hal menembak, prajurit Kopaska meningkatkan kualitas ketepatan menembak yang dilaksanakan di Lapangan Tembak Ambalat, Koarmatim hari ini Senin (11/03) untuk memperebutkan dalam kejuaraan Piala Danpaspampres Cup VIII  2013 dalam rangka Hari Bhakti Paspampres ke-67.  Dalam latihan ini enam prajurit Kopaska latihan menembak pistol jenis Colt model Grand buatan Chezcosz Clovacea kaliber 3,8 mm dengan jarak sasaran  25 meter.

Materi kejuaraan menembak terbuka yang diadakan oleh Paspampres antara lain menembak perorangan dan menembak beregu. Selain untuk kalangan militer, kejuaraan menembak ini juga dibuka untuk umum. Pelaksanaan lomba adalah pada hari Kamis (4/4) sampai dengan hari Minggu (7/4) dimulai pukul 08.00 Wib sampai dengan selesai di lapangan tembak Perbakin Gelora Bung Karno Jakarta dan lapangan tembak Kopasus Cijantung dan Marinir Cilandak Jakarta.

Sumber : Kormartim

Tuesday 12 March 2013

Indobatt Resmikan Pengolahan Limbah Sampah Qabrikha



Indobatt Resmikan Pengolahan Limbah Sampah Qabrikha
Puspen TNI
Komandan Satuan Tugas Indobatt Kontingen Garuda XXIII-G/UNIFIL Mayor Inf Lucky Avianto meresmikan pengolahan sampah warga Qabrikha di Lebanon

JAKARTA : Komandan Satuan Tugas Indobatt (Indonesia Batallion) Kontingen Garuda  XXIII-G/UNIFIL Mayor Infantri Lucky Avianto meresmikan pengolahan sampah warga Qabrikha, Lebanon Selatan, Senin kemarin. Ia diampingi pejabat daerah setempat Hassan Ijazi.
 
"Pengolahan sampah tersebut merupaksn bantuan UNIFIL United Nation Interim Force in Lebanon melalui Indobatt, yang kemudian direalisasikan oleh CIMIC Civilian Military Cordination Indobatt Sektor Timur."
 
Dalam siaran pers yang dikeluarkan Pusat Penerangan TNI, Selasa (12/3/2013), dijelaskan, pembangunan pengolahan sampah tersebut merupaksn bantuan UNIFIL (United Nation Interim Force in Lebanon) melalui Indobatt, yang kemudian direalisasikan oleh CIMIC (Civilian Military Cordination) Indobatt Sektor Timur. Qabrikha adalah salah satu wilayah binaan Indobatt.
Mayor Lucky Avianto mengatakan, dibangunnya pusat pengelolaan sampah ini merupakan bentuk kedekatan dan kerja sama yang baik antara prajurit Indobatt dan masyarakat setempat di daerah operasi.
Hassan Ijazi, selain menyatakan terima kasih atas bantuan tersebut, juga berharap pengelolaan sampah tersebut membuat masyarakatnya makin peduli kebersihan dan kesehatan, serta berjanji akan mengelolanya dengan baik demi kesejahteraan masyarakat.
Pengelolaan sampah ini, tambah Hassan, membuka lapangan kerja baru di wilayahnya sekaligus memudahkan masyarakat Qabrikha membuang sampah.

Sumber : Kompas

Amankan Hari Nyepi, TNI AL Kerahkan Lima Kapal Patroli



Untuk mengamankan pelaksanaan Hari Nyepi di Bali, pihak pangkalan TNI Angkatan Laut (AL) di Banyuwangi, Jawa Timur, menyiapkan empat kapal patroli laut (Kamia) dan satu kapal AL Tabuan. Kapal-kapal ini akan berpatroli di Selat Bali.

Patroli ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi umat Hindu dan antisipasi adanya tindakan terorisme. Patroli ini mulai dilakukan sejak Minggu (10/3) kemarin hingga selesai pelaksanaan Hari Nyepi di Bali.
Perwira Pelaksana Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Mayor Agus Sariyanto, mengatakan dalam pengamanan Selat Bali pihaknya telah berkoodinasi dengan Airud dan KP3 Tanjung Wangi.
 
Sumber : MetroTV

Menhan Sambut Baik Tawaran Kerjasama Industri Pertahanan Dengan Wallenberg Family

menhan_terima_investor_swedia_11_maret_2013Jakarta: Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Senin (11/3), menerima kunjungan kehormatan Delegasi Investor Swedia yang dipimpin oleh Group Wallenberg Family didampingi Duta Besar Swedia untuk Indonesia HE Ewa Ulrika Polano di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Kedatangannya menemui Menhan kali ini adalah bagian dari rangkaian Delegasi bertemu dengan pejabat-pejabat negara untuk mempelajari lebih lanjut mengenai Indonesia dan khusus menemui Menhan Purnomo Yusgiantoro untuk mengetahui lebih lanjut rencana pengembangan industri Alutsista dalam negeri dan rencana pengadaan Alutsista.
Menhan menyambut baik tawaran kerjasama dari Wallenberg Family dan akan mengusahakan pertemuan dengan Mabes TNI dan Mabes Angkatan sebagai pengguna Alutsista, kemungkinan-kemungkinan pengadaan Alutsista dan kerjasama industri pertahanan yang diharapkan oleh pengguna. Namun Menhan juga akan mengupayakan pertemuan dengan Dirjen Strahan mengenai kemungkinan pengembangan kebutuhan Alutsista jangka panjang yang dapat bekerjasama dengan industri pertahanan yang dimiliki oleh Wallenberg Family.
Wallenberg Family berharap dapat menjalin kerjasama industri pertahanan serta alih teknologi beberapa peralatan militer baik secara G to G maupun langsung dengan Industri Pertahanan Indonesia atau Kementerian Pertahanan. Wallenberg Family yang memiliki industri alutsista di antaranya; pesawat tempur, kapal selam, radar, misil dan lain-lainnya berharap dapat membangun kerjasama industri pertahanan untuk jangka panjang.
Saat menerima Delegasi Wallenberg Family, Menhan Purnomo Yusgiantoro didampingi oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Laksda TNI Ir Rachmad Lubis, Staf Ahli Menhan Bidang Ekonomi Dr Ir Eddy Herjanto SE, MSc, Direktur Teknik dan Industri Ditjen Pothan Kemhan Marsma TNI Darlis Pangaribuan MSc dan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI Sisriadi.

Sumber : DMC

Monday 11 March 2013

CN-235 TNI Versi winglet

Di hari minggu,sambil mengisi waktu liburan dengan browsing sana-sini, akhirnya ketemu dengan berita yang menggembirakan,berita tersebut datangnya dari PT DI.yaitu dengan sudah beredarnya  foto-foto CN-235 versi Winglet di beberapa Forum besar di indonesia.

Ada beberapa foto yang sudah dirilis oleh beberapa pihak,yang menjelaskan bahwa pesawat ini adalah CN-235 NG atau next Generation.yang pernah akan dikembangkan oleh PT.DI pada tahun 2008 lalu.
yang dimana dana investasi, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) memperkirakan investasi di tahun 2010 sebesar Rp 248 miliar. Ini terbagi menjadi dua, existing business sebesar Rp 87 miliar dan New Product Development, Rp 161 miliar.dana sebesar ini juga diperuntukan sebagai biaya pengembangan pesawat CN 235 NG (Next Generation) dan N219 dan Amphibi Sea Star.  
CN-235 NG defense-studies.blogspot.com
CN-235 NG memang memiliki winglet,ini dibuktikan dengan sudah beredar mockup dari CN-235 NG itu sendiri.tapi sejalan dengan waktu proyek ini belum ada kejelasan pasti apakah dihentikan atau diteruskan.
setelah beredar beberapa foto di forum-forum indonesia,dengan menampilkan pesawat CN-235 versi winglet,menandakan PT.DI mulai melakukan terobosan baru.
Credir Foto : emyrr3096
Pada akhir tahun 2012 lalu Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin selaku Ketua High Level Committee (HLC) didampingi Tim HLC mengadakan kunjungan kerja ke PT. DI Dalam melakukan kunjungan ke PT DI, Wamenhan beserta rombongan mengamati sejumlah pesawat di hanggar CN 235 dan hanggar helikopter serta meninjau sejumlah pesawat yang dipesan Kemhan.  
Pada kesempatan tersebut Wamenhan juga melihat tiga pesawat CN 235 tipe MPA atau Maritime Patrol untuk kebutuhan TNI Angkatan Laut yang memasuki proses finishing atau sudah selesai 85 persen.
Kemhan di PT.DI
Foto ini memperlihatkan bahwa pesawat tersebut sudah hampir rampung,dan sekarang foto tersebut sudah beredar di beberapa forum,berarti menandakan bahwa CN-235 MPA TNI AL sudah selesai di buat,TAPI DENGAN VERSI WINGLET.
Credit Foto : noviarli
Credit Foto : noviarli


Menurut dari keterangan pemilik foto: Itu adalah salah satu dari 3 CN-235 untuk Patroli maritim TNI AL dengan blended winglet yang sedang ground run engine,Rencanya ini juga sekaligus sebagai ekperimen untuk blended winglet yang akan digunakan pada CN-245 / N-245 (Versi sipil dari CN-235, dg penambahan winglet ,(perubahan penampang rear fuselage tanpa ada ramp door).
Wah...PT.DI mulai berexperimen dengan terobosan baru.ini bukan hal baru tapi ini patut didukung oleh pemerintah.penggunaan winglet juga diuji cobakan Lockheed Martin pada  P-3
http://p3iosc.blogspot.fr/2010/10/p-3-winglet-research-and-development.html
Airbus Military juga melakukan pengujian dan modifikasi pada pesawat pengintai C-295nya,Penerbangan pertama dari pesawat C-295 wingletted ini berlangsung dengan sukses di fasilitas Airbus Military Seville di Spanyol pada tanggal 21 Desember 2012. 

http://www.asian-defence.com/2013/01/airbus-military-begins-flight-test-of.html
Winglet memiliki keunggulan dan potensi seperti untuk meningkatkan kinerja dalam fase lepas landas, climb and cruise phases of flight  pada penerbangan dengan meningkatkan rasio angkat-tarik pesawat dan mengatasi wingtip vortices,meredam putaran udara (vortex), mengatasi sayap pesawat yang kepanjangan, menghemat bahan bakar pesawat bisa diirit hingga 7%, dan meningkatkan jarak jelajah.
Ini sangat Cocok untuk Pesawat Militer CN-235 MPA TNI AL dan Sipil CN-235 NG,yang dimana pengoperasian sangat membutuhkan jenis pesawat yang hemat bahan bakar yang bisa diirit hingga 5% - 7%, jumlah yang cukup besar untuk pesawat yang melakukan perjalanan long distance.
Apapun itu terobosan yang dilakukan oleh PT.DI pada setiap produknya,harus didukung oleh oleh pemerintah,karena tanpa dukungan pihak pemerintah,inovasi dan riset tidak akan terealisasi dengan baik,dan akhirnya performance SDM indonesia hanya akan dipakai oleh pihak Luar.Maju terus PT.DI lakukan yang terbaik buat Negeri ini.
Sumber : PertahananBangsa.