Pages

Sunday 26 January 2014

Pramono Edhie Ingin Militer Indonesia Ditakuti

Foto: Pramono Edhie Ingin Militer
Indonesia Ditakuti

AMELIA 

PALEMBANG  : Calon Presiden
Konvensi Partai Demokrat Pramono
Edhie Wibowo menilai, kekuatan
militer Indonesia sejauh ini belum
ditakuti oleh negara lain. Padahal,
menurutnya, kekuatan militer di
suatu negara sangat penting untuk
ditakuti, sehingga tidak mudah
terancam oleh bahaya yang datang
dari luar.


"Kita harus ditakuti, tapi tidak boleh
menakut-nakuti. Ditakuti dan
menakuti itu berbeda ya," kata
Pramono dalam jumpa pers sebelum
penyelenggaraan debat Konvensi
Demokrat di Palembang, Jumat
(24/1/2014).


Selama ini, Pramono menilai
kekuatan militer di Indonesia masih
lemah. Menurut mantan Kepala Staf
TNI Angkatan Darat itu, pertahanan
militer di Indonesia baru diperkuat
belakangan ini. Faktor ekonomi yang
kurang menunjang menjadi salah
satu alasannya. Akibatnya, Indonesia
tidak ditakuti oleh negara-negara
lain.


"Saat menjadi KSAD, saya setiap
berkunjung ke daerah, memang
melihat kalau kekuatan militer di
Indonesia belum mumpuni," ujar
adik ipar Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono itu.


Karena militer Indonesia masih
lemah, kata dia, dampaknya kawasan
Indonesia selalu diterobos oleh
pihak luar. Jika dibandingkan
dengan negara-negara tetangga,
misalnya Malaysia, Indonesia dinilai
Pramono masih jauh tertinggal.


"Kita tidak pernah latihan dengan
tank, padahal negara tetangga kita
seperti Malaysia punya latihan
battle dengan menggunakan tank.
Padahal kalau untuk wilayah, kita
luas. Jarak tembak tank 5 kilometer
itu bisa ditempuh," jelasnya.


Palembang menjadi kota kedua yang
menjadi lokasi debat antarkandidat
peserta Konvensi Capres Demokrat.
Sebelumnya, debat pertama kali
digelar di Medan, Sumatera Utara,
pada 21 dan 22 Januari 2014.


Setelah Palembang, kota-kota
selanjutnya yang akan menjadi lokasi
debat adalah Bandung, Surabaya,
Bali, Jayapura, Semarang, Balikpapan,
Ambon, Makassar, dan Jakarta.
Sumber : KOMPAS

PALEMBANG : Calon Presiden  Konvensi Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo menilai, kekuatan militer Indonesia sejauh ini belum ditakuti oleh negara lain. Padahal, menurutnya, kekuatan militer di
suatu negara sangat penting untuk ditakuti, sehingga tidak mudah terancam oleh bahaya yang datang dari luar.


"Kita harus ditakuti, tapi tidak boleh menakut-nakuti. Ditakuti dan menakuti itu berbeda ya," kata Pramono dalam jumpa pers sebelum penyelenggaraan debat Konvensi Demokrat di Palembang, Jumat (24/1/2014).


Selama ini, Pramono menilai kekuatan militer di Indonesia masih lemah. Menurut mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu, pertahanan militer di Indonesia baru diperkuat belakangan ini. Faktor ekonomi yang
kurang menunjang menjadi salah satu alasannya. Akibatnya, Indonesia tidak ditakuti oleh negara-negara lain.


"Saat menjadi KSAD, saya setiap berkunjung ke daerah, memang melihat kalau kekuatan militer di Indonesia belum mumpuni," ujar adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.


Karena militer Indonesia masih lemah, kata dia, dampaknya kawasan Indonesia selalu diterobos oleh pihak luar. Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, misalnya Malaysia, Indonesia dinilai Pramono masih jauh tertinggal.


"Kita tidak pernah latihan dengan tank, padahal negara tetangga kita seperti Malaysia punya latihan battle dengan menggunakan tank. Padahal kalau untuk wilayah, kita luas. Jarak tembak tank 5 kilometer
itu bisa ditempuh," jelasnya.


Palembang menjadi kota kedua yang menjadi lokasi debat antarkandidat peserta Konvensi Capres Demokrat. Sebelumnya, debat pertama kali digelar di Medan, Sumatera Utara, pada 21 dan 22 Januari 2014.


Setelah Palembang, kota-kota selanjutnya yang akan menjadi lokasi debat adalah Bandung, Surabaya, Bali, Jayapura, Semarang, Balikpapan, Ambon, Makassar, dan Jakarta.