Pages

Wednesday 16 January 2013

Nike Indonesia Pakai Militer untuk Tindas Buruh?

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Sebuah LSM di Amerika Serikat (AS)mengklaim, pabrik produk sepatu Nike di Indonesia menggunakan kekuatan militer untuk menindas buruhnya. Benarkah?
LSM Educating for Justice yang bermarkas di AS melaporkan, kontraktor Nike di Indonesia melakukan hal ekstrem untuk ‘menertibkan’ para pekerjanya.
Laporan ini mengklaim bahwa sebuah pabrik sepatu di Sukabumi yang memproduksi untuk Nike,menyewa sejumlah pejabat militer berpangkat tinggi untuk memaksa buruh setuju dibayar di bawah upah minimum.
Enam pabrik kontraktor Nike di Indonesia telah mengajukan permintaan untuk potongan di bawah upah minimum, demikian dilaporkanABC. Kendati demikian, mereka tetap membutuhkan persetujuan para buruh agar bisa melakukannya.
Seorang sumber yang diduga salah satu buruh di pabrik tersebut menunjukkan sebuah rekaman video kepada ABC. Dalam rekaman tersebut terlihat seorang pria berdiri di hadapan para buruh dan meminta mereka menandatangani petisi tersebut.
Menurut si sumber, ia dan rekan-rekannya mencoba menolak petisi tersebut. Namun, mereka dipanggil oleh personel militer yang disewa perusahaan untuk menginterogasi dan mengintimidasi mereka.
“Saya takut dengan suaranya yang tinggi dan ia memukul meja. Ia juga berkata ada petugas intelijen militer di dalam pabrik. Itu menakutkan bagi saya,” demikian sumber itu, diterjemahkan dari beritaABC.
Jim Keady, pengelola Educating for Justicemengatakan, hal ini jelas pelanggaran yang dilakukan oleh Nike. “Upah minimum itu upah miskin. Membayar di bawah upah minimum jelas bertolak belakang dengan klaim Nike bahwa mereka peduli dengan kesejahteraan buruh,” ujarnya.
Jika dapat potongan, maka pabrik bisa membayar buruhnya sejumlah US$3,70 atau sekitar Rp35 ribu per hari. Padahal, para buruh tersebut seharusnya dibayar US$4 atau sekitar Rp38.500 per hari.
Aktivis buruh mengklaim, intimidasi semacam itu bukanlah rahasia. MediaJakarta Globemenyatakan, pabrik-pabrik Nike di Indonesia secara sistematis menekan buruh untuk tidak menuntut hak mereka atas upah minimum.
Dengan 171 ribu pekerja yang terafiliasi produk Nike, Indonesia merupakan produsen terbesar ketiga untuk merek tersebut, berdasarkan dataThe Independent. Ini juga bukan pertama kalinya Nike Indonesia mendapat pemberitaan semacam ini.[Ast]

Sumber : inilah.com