Pages

Sunday 16 March 2014

Antara Kapal Selam Kelas Kilo dan Fregat kelas F2000

All hands,
Ketika kekuatan laut Indonesia sedang bersemangat untuk membeli kapal selam kelas 877EKM akhir tahun 2013, terpancar keinginan pula untuk membeli kapal selam sekaligus dengan rudal Klub S. Sebagaimana diketahui, rudal Klub S dapat diluncurkan dari kapal selam kelas Kilo dan merupakan salah satu senjata andalannya. Akan tetapi keinginan membeli rudal itu pupus justru karena Angkatan Laut Indonesia kemudian memutuskan tak mau membeli kapal selam buatan Moskow itu dengan beragam alasan yang sebenarnya mudah dipatahkan.
Indonesia pada sisi kapal permukaan telah memutuskan membeli tiga fregat kelas F2000 yang lebih dikenal sebagai kelas Nakhoda Ragam dari Inggris. Seperti dipahami, pada era 2008-2009 kapal perang yang ditolak oleh Brunei Darussalam itu juga pernah ditawarkan kepada kekuatan laut Indonesia, namun ditolak. Pada 2012, Angkatan Laut Indonesia berubah pikiran dengan memutuskan membeli kapal perang tersebut dari London.
Terdapat benang merah antara kapal selam kelas Kilo dan fregat kelas F2000 dalam lingkungan Angkatan Laut Indonesia. Benang merahnya adalah keduanya tak ada dalam versi asli Renstra 2010-2014. Kalaupun kemudian pengadaan keduanya ditemukan dalam Renstra, itu ada pada edisi revisi. Meskipun revisi Renstra dimungkinkan, akan tetapi hal itu pasti menimbulkan konsekuensi pada anggaran yang telah disiapkan. Bisa saja anggaran untuk satu periode Renstra ditambah atau ada program dalam versi asli Renstra yang "disesuaikan". 
Hal demikian mungkin sesuatu yang lumrah pada kekuatan laut Indonesia karena telah berlangsung sejak lama. Namun sekaligus semakin memperkuat keyakinan yang selama ini sudah terpatri bahwa kekuatan laut Indonesia tak pernah konsisten dengan Renstra yang telah dibuatnya sendiri. Kasus kapal selam kelas Kilo dan fregat kelas F2000 adalah contohnya.