Pages

Wednesday 9 April 2014

TNI AD Kejar Kelompok Radikal Bersenjata di Papua

Sejumlah angoota TNI/Polri mengamankan bendera Bintang Kejora dan Bendera PBB yang dikibarkan kelompok sipil bersenjata (KSB) di Perbatasan RI-Papua New Guinea (PNG) di Skouw, Wutung, Jayapura, Sabtu (5/4). Petugas gabungan TNI/Polri terlibat baku tembak dengan kelompok tersebut yang berada di sekitar perbatasan kedua negara.
Sejumlah angoota TNI/Polri mengamankan bendera Bintang Kejora dan Bendera PBB yang dikibarkan kelompok sipil bersenjata (KSB) di Perbatasan RI-Papua New Guinea (PNG) di Skouw, Wutung, Jayapura, Sabtu (5/4). Petugas gabungan TNI/Polri terlibat baku tembak dengan kelompok tersebut yang berada di sekitar perbatasan kedua negara
 
Jakarta -  Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Andika Perkasa, menuturkan, pihaknya masih terus melakukan pengejaran kepada kelompok radikal bersenjata di Papua. Pengejaran dilakukan pascainsiden kontak senjata antara Batalyon 751 Raider dengan kelompok bersenjata di Puncak Senyum, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Rabu (9/4).
"Kami terus melakukan pengejaran terhadap enam orang yang melarikan diri saat kontak senjata terjadi. Mereka melarikan diri namun dipastikan beberapa diantara mereka luka-luka," kata Andika.
Menurutnya, anggota Kodam 17 Cenderawasih sebelumnya sudah mencium pergerakan Kelompok Radikal Bersenjata di wilayah Kabupaten Puncak Papua. Semua berdasarkan pengolahan intelijen yang dilakukan Kodam 17 Cendrawasih sejak sepekan terakhir.
Kemudian, Kodam 17 Cendrawasih menindaklanjuti informasi intelijen itu dengan menugaskan satu tim Patroli sebanyak 7 orang Tim dipimpin Kapten Suchori dari Satgas Pengamanan Daerah Rawan, Batalyon 751 Raider.
"Ternyata, apa yang diinformasikan intelijen benar. Pada Rabu pagi sekitar pukul 8.05 WIT, tim dari Batalyon 751 Raider berhasil kontak tembak dengan Kelompok Radikal Bersenjata yang terdiri dari tujuh orang di Kabupaten Puncak Jaya," kata Andika.
Akibat bentrokan, satu orang kelompok radikal bersenjata yang bernama Waniyo Enumbi, asal Kelompok Philia yang dipimpin oleh Rambo/ Engkaranggo Wonda, tewas. Namun, enam orang diantaranya melarikan diri.

Berita satu