Pages

Friday 5 June 2015

Bakamla Harus Kembangkan Teknologi dari Dalam Negeri

APMI: Bakamla Harus Kembangkan Teknologi dari Dalam Negeri
Kapal Patroli Bakamla

Jakarta, Setelah Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) resmi dilantik, Bakamla mempunyai tanggung jawab besar dalam mengamankan wilayah perairan dan yurisdiksi Indonesia. Untuk itu, Bakamla dituntut untuk mengembangkan inovasi teknologi keamanan laut yang dibutuhkan.

“Mengamankan laut indonesia bukanlah perkara mudah karena panjang pantai Indonesia mencapai 95.181 km dan jumlah pulau sebanyak 17.504. Bakamla mempunyai tangung jawab yang sangat besar sebagai garda terdepan keamanan laut,” ujar Sekjen Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia (APMI), Ahlan Zulfikar, kepada Jurnal Maritim, Kamis (28/5).

Ahlan mengatakan, inovasi pengamanan maritim Indonesia oleh Bakamla, bisa dikembangkan dan dikelola penuh oleh segenap komponen bangsa, bukan dibeli dari luar. Menurutnya, Bakamla bisa memanfaatkan sejumlah asset bangsa seperti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) atau litbang kelautan dalam negeri lain agar independensi keamanan laut indonesia dapat terjaga terutama tentang teknologi pengamanan laut.

“Disampaing itu hal tersebut juga merupakan sebuah proses untuk indonesia mampu bergerak menjadi Negara pencipta teknologi bukan hanya pengguna teknologi,” ucapnya.

Ia berbendapat, penyiapan pesawat tanpa awak Bakamla yang sedang dikerjakan oleh ITB merupakan sebuah gagasan yang patut diapresiasi. Hal tersebut merupakan gebrakan awal yang cukup positif sebagai upaya pelibatan anak bangsa dalam membangun teknologi. Ia berharap, kedepan Bakamla akan terus mengembangkan inovasi untuk menjaga keamanan laut Indonesia, karena permaslahan kemanan merupakan cermin harga diri sebuah bangsa.

“Tentunya hal tersebut menjadi penting sebagai sebuah bentuk penghargaan terhadap berbagai karya anak bangsa,” terangnya.

Sebagaimana diketahui, Rabu kemarin Presiden secara resmi melantik kepala Bakamla Laksma Maritim Desi Albert Mamahit. APMI menilai, dengan konsep single agent multy task Bakamla membuat penanganan keamanan laut di Indonesia menjadi lebih jelas dalam menangani berbagai kasus keamanan laut.
“Anggaran keamanan laut nanti tentunya bisa difokuskan untuk Bakamla agar mampu bekerja dengan optimal,” tambah Ahlan.

Ahlan menjelaskan, potensi laut indonesia saat ini mencapai Rp3.000 triliun, namun sayangnya semua itu belum mampu dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu faktor yang menjadi kendala adalah terkait keamanan laut indonesia yang masih tumpang tindih dalam menangai berbagai kasus pelanggaran di laut.
“Kedepan dengan hadirnya bakamla justru menjadi salah satu faktor untuk mampu memaksimalkan potensi laut yang ada diindonesia,” pungkasnya.(JMOL)