Pages

Monday 23 June 2014

CISEN MEKSIKO, Musuh Kartel Narkoba

CISEN, Badan Intelijen meksiko. (ist)
CISEN, Badan Intelijen meksiko. (ist)

– Meksiko pernah menyatakan perang terhadap kartel narkoba. Pernyataan perang terhadap obat-obatan terlarang itu dicanangkan oleh Presiden Meksiko, Felipe Calderon, pada 2006 silam yang telah memakan korban kurang lebih 28 ribu orang.
Sebuah angka yang menakajubkan jika dibandingkan dengan angka estimasi yang hanya berkisar pada 24 ribu orang tewas. Perang ini ditujukan untuk membangun kondisi perdamaian dan memulihkan kontrol daerah yang dipengaruhi oleh kejahatan terorganisir.
Sebagaimana diketahui dunia, di Meksiko sering terjadi bentrokan antara aparat keamanan dengan geng obat-obatan terlarang atau narkoba. Itu bisa terjadi tiap hari. Bahkan sejak Calderon menjabat, rata-rata hampir 963 bentrokan antara aparat dengan geng terjadi dalam sehari.
Dan yang menjadi korban tewas biasanya dari pihak geng. Dalam penangkapan, polisi biasanya tidak hanya mengamankan obat-obatan, melainkan juga menyita aneka ragam senjata. Untuk itu, upaya mengurangi kapasitas operasional geng-geng criminal selalu dijalankan dan akan terus ditempuh.
Pemerintah, dalam hal ini diharuskan berbuat lebih banyak. Selain itu, sudah menjadi tugas pemerintah mengatasi pencucian uang dan memperkuat lembaga-lembaga publik yang terlalu lemah untuk menjamin keamanan dan keadilan.
Pemerintah Meksiko juga memiliki tantangan yang juga tidak kalah beratnya yaitu keterlibatan aparat dengan genggeng narkoba.
Dalam hal ini, sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak pasukan polisi baik negara maupun local yang berada di bawah kendali geng narkoba.
Namun, situasi dan kondisi seperti itu tidak hanya menjadi tantangan pemerintah secara umum, namun bagi CISEN (Centro de Investigación y Seguridad Nacional-Center for Investigation and National Security), yaitu, badan intelijen Meksiko yang berdiri sejak 1989 setelah dinas rahasia sebelumnya tidak beroperasi lagi.
Sebelum CISEN dikenal sebagai dinas intelijen, Meksiko memiliki badan keamanan yang dikenal dengan The Federal Directorate of Security (FDS).
FDS, badan keamanan utama yang berada di bawah koordinasi Departemen Dalam Negeri ini aktif sejak 1940 hingga akhirnya dibubarkan pada 1985.
Badan ini ditugaskan untuk menjaga stabilitas internal terhadap aksi-aksi subversi dan ancaman teroris. FDS juga bertanggung jawab menyelidiki masalah keamanan nasional dan melakukan tugas-tugas khusus lainnya menurut arahan presiden.
Di negara ini, FDS bertindak sebagaimana dinas federal anti obat bius Amerika Serikat, DEA (Drugs Enforcement Agency). Dalam operasinya, FDS memiliki perbedaan dengan dinas lainnya. Semua agennya tidak berpakaian seragam, melainkan berpakaian layaknya preman.

Intelijen