Pages

Monday 20 January 2014

Patroli Indobatt Lebanon Temukan Kotak Misterius

Foto: Patroli Indobatt Lebanon Temukan Kotak Misterius

[IMI]- Jakarta, Komandan Sektor Timur UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) Brigjen Francisco Jose Dacoba, meninjau langsung keberadaan “Kotak Misterius” yang berhasil ditemukan oleh tim patroli Kompi Alfa Satgas Indobatt di bawah pimpinan Lettu Inf MA Maulana pada Kamis malam (16/1) sekitar pukul 22.00 waktu setempat.

Kotak misterius tersebut terdiri dari dua bagian kompartemen berwarna hitam dan putih, ditemukan di bawah sebuah pohon sekitar 15 meter dari badan jalan TP-36 yang berada di perbatasan antara Israel dan Lebanon yang merupakan area of responsibility (AOR) Kompi A UN Posn 9-63 Al Aadaisse, Lebanon Selatan.

Komandan Peleton (Danton) sekaligus Pasiops Kompi A Satgas Indobatt, Lettu Inf Maulana, dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/1), menjelaskan, penemuan kotak berawal ketika tim patroli yang terdiri dari Lettu Asep, Sertu Aceng, Sertu Ali, Serda Wawan, Praka Adi, Praka Fauzan, Praka Romadlon, Pratu Nurdin, Kopda Adi, dan Kopda Tarjani, melewati daerah TP-36 sekitar pukul 22.00 waktu setempat dan melihat cahaya berkelap-kelip di bawah sebuah pohon.

Tim patroli Indobatt segera menghentikan kendaraan kemudian mengobservasi sumber cahaya tersebut, yang ternyata berasal dari sebuah kotak misterius. Penemuan ini segera dilaporkan ke Komandan Kompi (Danki) Alfa, Lettu Inf Ading dan melaporkan ke satuan atas.

Sampai dengan berita ini ditulis, keberadaan kotak misterius masih diobservasi lebih lanjut oleh pihak UNIFIL, dengan menurunkan Tim EOD (Explosive Ordnance Disposal) untuk mengantisipasi kemungkinan kotak tersebut adalah sebuah bom. Selain itu, UNIFIL juga menurunkan tim Liasion Branch dan OGL (Observers Group Lebanon) ke area TP-36.

Dengan penemuan kotak misterius tersebut di daerah perbatasan Israel-Lebanon, spontan pihak Israel menempatkan pasukan IDF (Israeli Defence Force) di daerah perbatasan. Begitu pula dengan pihak Lebanon yang juga menurunkan personel Lebanese Armed Forces (LAF) di sekitar area TP-36 lengkap dengan senjata M-16 dan kendaraan jenis Humvee.

Pihak wartawan lokal yang hadir untuk meliput kejadian penemuan kotak misterius, turut menambah ramai suasana di area TP-36 yang biasanya sepi.

Komandan Satgas Indobatt Konga XXIII-H/UNIFIL Letkol Inf M. Asmi, langsung memerintahkan Danki Alfa untuk membuat barikade dengan menggunakan Kendaraan Tempur (Ranpur) ANOA dan VAB di tengah-tengah perbatasan di antara kedua pihak guna mencegah pertikaian lebih lanjut dan kontak senjata.

“Selama keberadaan kotak tersebut belum jelas statusnya, maka area TP-36 wajib dijaga 24 jam penuh oleh personel Indobatt,” tutur Letkol Inf M. Asmi.

Sementara itu, Komandan Sektor Timur UNIFIL Brigjen Francisco Jose Dacoba memberikan apresiasi yang tinggi kepada tim patroli Kompi Alfa Satgas Indobatt atas prestasi menemukan kotak misterius tersebut.

"Hal ini menunjukkan profesionalitas para prajurit Indobatt dalam menjaga daerah perbatasan dan tingkat kewaspadaan yang tinggi selama melaksanakan tugas terutama saat menjalankan patroli dan berjaga di pos-pos yang telah ditentukan UNIFIL," tutur Brigjen Dacoba.

Rae_
beritasatu

[IMI]- Jakarta, Komandan Sektor Timur UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) Brigjen Francisco Jose Dacoba, meninjau langsung keberadaan “Kotak Misterius” yang berhasil ditemukan oleh tim patroli Kompi Alfa Satgas Indobatt di bawah pimpinan Lettu Inf MA Maulana pada Kamis malam (16/1) sekitar pukul 22.00 waktu setempat.

Kotak misterius tersebut terdiri dari dua bagian kompartemen berwarna hitam dan putih, ditemukan di bawah sebuah pohon sekitar 15 meter dari badan jalan TP-36 yang berada di perbatasan antara Israel dan Lebanon yang merupakan area of responsibility (AOR) Kompi A UN Posn 9-63 Al Aadaisse, Lebanon Selatan.

Komandan Peleton (Danton) sekaligus Pasiops Kompi A Satgas Indobatt, Lettu Inf Maulana, dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/1), menjelaskan, penemuan kotak berawal ketika tim patroli yang terdiri dari Lettu Asep, Sertu Aceng, Sertu Ali, Serda Wawan, Praka Adi, Praka Fauzan, Praka Romadlon, Pratu Nurdin, Kopda Adi, dan Kopda Tarjani, melewati daerah TP-36 sekitar pukul 22.00 waktu setempat dan melihat cahaya berkelap-kelip di bawah sebuah pohon.

Tim patroli Indobatt segera menghentikan kendaraan kemudian mengobservasi sumber cahaya tersebut, yang ternyata berasal dari sebuah kotak misterius. Penemuan ini segera dilaporkan ke Komandan Kompi (Danki) Alfa, Lettu Inf Ading dan melaporkan ke satuan atas.

Sampai dengan berita ini ditulis, keberadaan kotak misterius masih diobservasi lebih lanjut oleh pihak UNIFIL, dengan menurunkan Tim EOD (Explosive Ordnance Disposal) untuk mengantisipasi kemungkinan kotak tersebut adalah sebuah bom. Selain itu, UNIFIL juga menurunkan tim Liasion Branch dan OGL (Observers Group Lebanon) ke area TP-36.

Dengan penemuan kotak misterius tersebut di daerah perbatasan Israel-Lebanon, spontan pihak Israel menempatkan pasukan IDF (Israeli Defence Force) di daerah perbatasan. Begitu pula dengan pihak Lebanon yang juga menurunkan personel Lebanese Armed Forces (LAF) di sekitar area TP-36 lengkap dengan senjata M-16 dan kendaraan jenis Humvee.

Pihak wartawan lokal yang hadir untuk meliput kejadian penemuan kotak misterius, turut menambah ramai suasana di area TP-36 yang biasanya sepi.

Komandan Satgas Indobatt Konga XXIII-H/UNIFIL Letkol Inf M. Asmi, langsung memerintahkan Danki Alfa untuk membuat barikade dengan menggunakan Kendaraan Tempur (Ranpur) ANOA dan VAB di tengah-tengah perbatasan di antara kedua pihak guna mencegah pertikaian lebih lanjut dan kontak senjata.

“Selama keberadaan kotak tersebut belum jelas statusnya, maka area TP-36 wajib dijaga 24 jam penuh oleh personel Indobatt,” tutur Letkol Inf M. Asmi.

Sementara itu, Komandan Sektor Timur UNIFIL Brigjen Francisco Jose Dacoba memberikan apresiasi yang tinggi kepada tim patroli Kompi Alfa Satgas Indobatt atas prestasi menemukan kotak misterius tersebut.

"Hal ini menunjukkan profesionalitas para prajurit Indobatt dalam menjaga daerah perbatasan dan tingkat kewaspadaan yang tinggi selama melaksanakan tugas terutama saat menjalankan patroli dan berjaga di pos-pos yang telah ditentukan UNIFIL," tutur Brigjen Dacoba.

beritasatu