Pages

Wednesday 15 April 2015

Eurofighter Bersaing Dengan Sukhoi dan Lockheed Pasok Jet Tempur RI

Eurofighter Bersaing Dengan Sukhoi dan Lockheed Pasok Jet Tempur RI 
Bandung -TNI AU berencana mengganti armada pesawat tempur F-5 yang telah memasuki usia senja. Pergantian 1 skuadron atau setara minimal 16 jet tempur tersebut menjadi daya pikat bagi produsen jet tempur dunia, termasuk produsen jet tempur asal Eropa yakni Eurofighter.

Perusahaan yang terafiliasi dengan Airbus Group ini menawarkan pesawat tempur double engine, Thypoon. Bukan perkara mudah bagi Eurofighter untuk bisa memasok pesawat ke Indonesia karena harus bersaing dengan beberapa pabrik pesawat besar dunia.

"Saat ini TNI berencana mengganti pesawat F-5. Itu untuk 1 skuadron setara minimal 16 pesawat," kata Export Director Eurofighter GmbH Joe Parker di Hanggar PTDI, Bandung, Rabu (15/4/2015).

Eurofighter harus bersaing dengan produsen pesawat tempur dunia seperti Gripen buatan Saab AB asal Swedia, F16 buatan Lockheed Martin asal Amerika Serikat (AS), Dassault Rafale buatan Dassault Aviation dari Prancis, hingga Sukhoi SU 35 buatan Rusia.

Untuk bersaing, Eurofighter menawarkan program transfer teknologi serta kerjasama produksi dan perakitan dengan Indonesia. Selain itu, jet Rafale juga akan dirakit dan diproduksi pada fasilitas pesawat milik PT Dirgantara Indonesia (PTDI) di Bandung, Jawa Barat.

"Kita sediakan harga terjangkau dan menghemat anggaran untuk perawatan, tawaran lain kita membawa teknologi dan mengembangkan SDM ke Indonesia. Terus memberikan legacy bagi industri dirgantara Indonesia untuk generasi ke depan," ujarnya.

Jika TNI dan Eurofighter menemukan kata sepakat maka program produksi dan pengembangan bersama mulai dilakukan. Tahap awal untuk jet pertama sampai jet ketiga bakal dirakit di Spanyol selanjutnya jet keempat dan seterusnya direncanakan untuk diproduksi dan dikembangkan di Bandung
"Probably yang kesatu dan ketiga dibangun di Eropa. Kita akan bangun yang keempat di sini. Mirip program pesawat CN295," sebutnya.

Di tempat yang sama, SPV Sales Aircraft dan Helicopter Military PTDI Imam Mukhofa menjelaskan pihaknya belum menandatangani kerjasama dengan produsen jet tempur asal Eropa tersebut.

Saat ini, Eurofighter baru sebatas menjajaki kemungkinan kerjasama bila jet tempur mereka dipakai oleh TNI AU. Selain Eurofighter, produsen jet Dassault Rafale dari Prancis berkomitmen bekerjasama dengan PTDI.

Kedua produsen jet tempur tersebut, sama-sama ingin membuka fasilitas produksi dan perakitan di Bandung.

"Baru ada 2 yang ketemu tapi belum ada komitmen apa-apa," ujarnya. (Detik)