Pages

Thursday, 3 October 2013

Alat Baru Diver Propulsion Device Untuk Kopaska


Guna memperkuat pasukan elite di jajarannya, TNI Angkatan Laut kembali mendatangkan alat baru, Diver Propulsion Device (DPD) buatan Amerika yang telah diuji coba di Markas Besar Angkatan Laut, Cilangkap Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013).

DPD merupakan sebuah kendaraan bawah air yang cepat, tangguh dan dapat diandalkan untuk melakukan mobilitas di bawah air. Kendaraan underwater yang terbuat dari bahan aluminium sesuai standar Marine Grade ini, memungkinkan penyelam tempur untuk melakukan perjalanan jauh dengan cepat beserta muatannya yang tidak mungkin dilakukan secara manual maupun dengan alat lainnya.

Alat yang berkecepatan hingga 3,2 knot dengan jarak tempuh 7,0 nautical mile, dengan sistem pendorong elektrik ini dilengkapi dengan kompas, alat pengukur kedalaman, serta tongkat cahaya yang dapat memberikan penerangan dalam keadaan gelap selama operasi di dalam air.

Pelaksanaan uji coba kendaraan tempur bawah air tersebut dilaksanakan sejak 2 s.d. 4 Oktober di Kolam Latih Jala Tirta Yudha Mabesal, Cilangkap, dan selajutnya akan diujicoba di laut di Kepulauan Seribu. Turut hadir menyaksikan ujicoba peralatan baru tersebut, Kepala Dinas Pengadaan Angkatan Laut (Kadisadal) Laksamana Pertama TNI Agus Setiadji, Kepala Dinas Pengamanan Angkatan Laut (Kadispamal) Laksamana Pertama TNI Djajeng Tirto, S.Pi, S.H., M.H., serta pejabat terkait lainnya.

Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan Laut.
 

Menhan RI Menerima Dubes Swedia Bersama Delegasi SAAB AB


Jakarta - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro, Rabu (2/9) menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Swedia Ewa Polano bersama Delegasi SAAB AB yang dipimpin oleh President and CEO SAAB AB, Hakam Buskhe.

Dubes Swedia bersama Delegasi SAAB AB diterima oleh Menhan RI di VIP Room, Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta yang pada kesempatan tersebut baru saja tiba dari Bandung, usai menghadiri acara penyerahan Pesawat CN-235 MPA dari PT. DI kepada TNI AL.SAAB AB adalah perusahaan industri pertahanan dan kedirgantaraan Swedia yang memproduksi berbagai produk militer antara lain Air Traffic Control systems, Fighter aircraft, Military aircraft, Military systems dan Radars. Kunjungan Delegasi SAAB AB ke Indonesia dalam rangka untuk menjajaki berbagai kemungkinan kerjasama di bidang industri pertahanan kedua negara.

Turut mendampingi Menhan RI dalam kesempatan tersebut Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI IB. Putu Dunia, Kasal Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Marsetio, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan (Dirjen Pothan) Kemhan Dr Ir Pos M. Hutabarat dan Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis.

dmc

Mengenang Resimen Tjakrabirawa, pasukan elite pengawal Soekarno


"Kepada semua anggauta Tjakrabirawa!"

Tahukah kamu untuk apa Tjakrabirawa diadakan?
Setialah kepada tugasmu!
Aku melimpahkan kepercayaan penuh kepadamu!

Presiden/Panglima Tertinggimu

Soekarno
Jakarta 5 Oktober 1962

Itulah pesan Presiden Soekarno kepada segenap anggota Resimen Tjakrabirawa. Pasukan elite yang baru dibentuk 6 Juni 1962. Tepat di hari ulang tahun Bung Karno ke-61. Tjakrabirawa dibentuk khusus untuk mengawal keselamatan Soekarno dan keluarganya.

Personelnya dipilih dari pasukan terbaik empat angkatan. Angkatan Darat mengirimkan Batalyon Banteng Raiders, Angkatan Laut mengirim Korps Komando Operasi (KKO), Angkatan Udara mengirim Pasukan Gerak Tjepat (PGT) dan Polisi mengirim Resimen Pelopor.

Seluruh anggotanya wajib punya kemampuan terjun payung dan pernah memiliki pengalaman perang gerilya. Soekarno sendiri yang memilih nama Tjakrabirawa, dari senjata sakti milik Batara Kresna. Semboyannya 'Dirgayu Satyawira' berarti pasukan setia berumur panjang. Soekarno juga yang mendesain baju dan perlengkapan pasukan pengawalnya.

Pembentukan Tjakrabirawa dinilai perlu oleh menteri pertahanan saat itu Jenderal Nasution. Sebabnya percobaan pembunuhan pada Presiden Soekarno terus terjadi. Mulai dari serangan pesawat oleh Daniel Maukar, penggranatan di Makassar dan Cikini, hingga penembakan saat Salat Idul Adha di istana.

Awalnya Soekarno menolak. Dia merasa pengawalan Detasemen Kawal Pribadi (DKP) yang berkekuatan belasan polisi istimewa ini sudah cukup. Namun para pimpinan tentara berhasil mendesak Soekarno untuk membentuk sebuah pasukan elite pengawal presiden.

"Pada hari kelahiranku di tahun 1962, dibentuklah pasukan Tjakrabirawa. Satu pasukan khusus dengan kekuatan 3.000 orang yang berasal dari keempat angkatan bersenjata. Tugas pasukan Tjakrabirawa adalah melindungi presiden," kata Soekarno dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams.

Menurut Soekarno, tugas Tjakrabirawa tak cuma mengawal. Ada juga yang menyediakan grup band dan menghibur dirinya. Mereka juga bertugas mencicipi makanan sebelum disantap oleh Soekarno .

Diakuinya juga, Tjakrabirawa menjaganya rapat. Mereka selalu mengamankan gerak-gerik Soekarno. Awalnya Soekarno merasa kagok juga, tapi dia lalu terbiasa.

"Satu-satunya yang yang tidak dapat dijaga oleh Tjakrabirawa adalah kesehatanku. Aku punya satu ginjal yang membatu," canda Soekarno.

Ajudan senior presiden, Kolonel Sabur menjadi komandan pertama Resimen Tjakrabirawa. Pangkatnya dinaikkan menjadi brigadir jenderal. Sementara Kolonel Maulwi Saelan menjadi wakilnya.

Wakil Komandan Tjakrabirawa Kolonel (Purn) Maulwi Saelan yang ditemui merdeka.com menjelaskan Soekarno sangat dekat dengan para pengawalnya. Soekarno hapal dengan anggota Tjakrabirawa yang biasa bertugas di sampingnya.

"Bung Karno itu sangat egaliter. Saya pernah berdebat dengannya, sampai mukanya merah padam karena marah. Beliau lalu masuk kamar. Beberapa saat kemudian beliau panggil saya. Saya tegang, wah mau dipecat saya, pikir saya. Ternyata Bung Karno bilang, Saelan, kamu yang benar. Luar biasa beliau mau mengakui dirinya salah, padahal berdebat dengan bawahan," puji Saelan.

Sayang, tak seperti harapan Soekarno, Tjakrabirawa tak berumur panjang. Sebagian kecil pasukan elite ini kemudian terlibat penculikan para jenderal dalam peristiwa G30S. Tak semua terlibat, hanya sekitar 60 orang di bawah pimpinan Letkol Untung yang mengikuti aksi itu. Namun semua terkena imbasnya.

Umur resimen Tjakrabirawa hanya seumur jagung. Dibubarkan jenderal Soeharto di senjakala kekuasaan Soekarno yang makin meredup. Seperti kata pepatah, karena nila setitik hancur susu sebelanga.

Usai pembubaran Tjakrabirawa, arah dan kisah sejarah Indonesia memulai babak baru. Mulai dari pembantaian para pelaku penculikan hingga orang-orang yang dianggap komunis. Babak baru sejarah Indonesia yang harus melalui stempel Orde Baru.

Ada Tjakrabirawa, Soekarno tak bisa blusukan

Presiden Soekarno dikenal gemar keluar istana diam-diam. Dia kerap menyamar sebagai rakyat biasa dan blusukan ke pasar atau tempat lain untuk mengetahui langsung situasi di lapangan.

Awalnya Soekarno leluasa menjalankan aksi blusukan itu. Maklum pengawalnya cuma anggota Detasemen Kawal Pribadi (DKP) yang jumlahnya cuma belasan polisi istimewa. Tapi sejak 21 Juni 1962, dibentuk Resimen Tjakrabirawa yang beranggotakan 3.000 personel. Soekarno pun tak leluasa blusukan karena terus dikawal pasukan pengaman presiden tersebut.

"Dulu aku biasa keluar istana diam-diam seorang diri. Namun sejak ada Tjakrabirawa, hal itu tak mungkin lagi dilakukan," kata Soekarno dalam biografi yang ditulis Cindy Adams.

Namun tetap saja Soekarno membandel, dan mencoba menyelinap keluar istana. Keesokan harinya, ada nota yang dikirimkan para pengawal setia itu. Isinya penuh hormat tapi tegas.

"Bapak yang tercinta, kami bertanggung jawab atas keselamatan Bapak. Karena itu kami mohon dengan sangat agar Bapak tidak lagi diam-diam menyelinap keluar. (tanda tangan) para pengawal Bapak," ujar Soekarno membacakan nota itu dengan jenaka.

Soekarno mengaku puas dengan pengawalan Tjakrabirawa. Dia melukiskan personel DKP dan Tjakrabirawa tak pernah lepas menjaga keselamatannya.

"Kalau aku melakukan kunjungan kenegaraan, Tjakrabirawa menempatkan orangnya di seberang jendela tempatku menginap. Bahkan ketika aku sedang berada di istana, dua orang senantiasa berada di dekatku. Satu kompi menjaga di sekeliling istana, yang lain berjaga-jaga di luar kota," kata Soekarno.

Kepada merdeka.com, mantan Wakil Komandan Tjakrabirawa Kolonel Purn Maulwi Saelan menuturkan mengawal Soekarno memang penuh dengan kejutan. Hubungan Soekarno dan para pengawal memang sangat dekat karena pribadi Soekarno yang egaliter.

Saelan masih mengingat saat mengawal Soekarno ke Italia. Saat itu rombongan sedang melintas di sebuah pantai. Tiba-tiba Soekarno secara mendadak memerintahkan seluruh rombongan berhenti.

"Ternyata Bung Karno ingin makan es krim di sebuah restoran. Maka kita semua berhenti untuk makan es krim. Semua duduk bersama di satu meja. Semua ramai menyambut Bung Karno, ada yang bilang kalau Bung Karno ikut Pemilu di Italia pasti menang," kata Saelan sambil tertawa.

Ini standar pengamanan Soekarno oleh Tjakrabirawa

Resimen Tjakrabirawa bertugas mengawal Presiden Soekarno. Sesuai standar pengamanan kepala negara, ada beberapa lapis pengamanan.

Di ring satu, menempel pada presiden adalah Detasemen Kawal Pribadi (DKP). Anggota DKP ini adalah polisi istimewa pimpinan AKBP Mangil Martowidjojo. Para anggota DKP ini telah mengawal Soekarno sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Anggota DKP menjaga hingga radius 15 meter.

"Setelah itu di ring dua ada Detasemen Kawal Chusus (DKC) yang menjaga hingga radius 50 meter. Untuk pengamanan di ring luar dan istana seperti Istana Negara, Istana Cipanas, Istana Bogor dan lainnya, ada Detasemen Kawal Kehormatan (DKK)," kata mantan Wakil Komandan Tjakrabirawa Kolonel (Purn) Maulwi Saelan saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (27/9).

Untuk iring-iringan mobil kepresidenan pun tak terdiri dari banyak rombongan. Menurut Saelan, rombongan yang ringkas bisa bergerak lebih cepat.

"Biasanya ada motor sebagai vorijder, lalu jip kepresidenan, baru mobil Bung Karno. Di belakangnya ada dua jip, dari DKP dan DKC. Tak lebih dari enam mobil. Kadang jika dibutuhkan ada panser yang siap melakukan evakuasi pada presiden," kata Saelan.

Untuk di sisi jalan, pengamanan dilakukan oleh satuan teritorial setempat dari Kodam. Karena itu tak butuh terlalu banyak pasukan untuk mengawal iring-iringan rombongan Soekarno.

Jika situasi membahayakan, pengamanan tambahan pun sudah disiapkan guna mengevakuasi sang pemimpin besar revolusi. Jika di darat, Soekarno akan dimasukkan dalam panser yang siap melaju kencang. Di pelabuhan Tanjung Priok tersedia sebuah kapal cepat yang siap membawa Bung Karno ke mana saja. Demikian juga untuk evakuasi lewat udara, sebuah pesawat jetstar kepresidenan selalu siaga di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

"Yang sulit itu menahan rakyat yang ingin bersalaman dengan Bung Karno," kenang Saelan sambil tersenyum.

merdeka

Koarmatim Latihan Pemantapan Tim Pusat Informasi Tempur


Personel dari unsur Satuan Kapal Eskorta Koarmatim melaksanakan Latihan Pemantapan Tim Pusat Informasi Tempur (PIT), Tim ini adalah sebuah organisasi yang merupakan bagian dari Organisasi Tempur di Kapal Perang yang terdiri dari perwira dan anggota yang bertugas di ruang operasi PIT yang melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan menentukan strategi, taktik dan langkah yang akan ditempuh untuk memenangkan / mencapai tujuan dalam suatu aksi di mandala operasi.

Latihan yang dibuka oleh Komandan Satkor Koarmatim Kolonel Laut (P) Syufenri, M.Si, pada tanggal 2 September 2013 lalu dan berlangsung sampai tanggal 30 September 2013 bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitas personel unsur – unsur Satkor Koarmatim dan kerja sama tim dalam pengawakan PIT di KRI sesuai dengan fungsi azasinya, serta mampu bekerjasama dengan unsur – unsur lain.

Peserta latihan terlebih dahulu mendapatkan pemantapan secara teori yang dilaksanakan di Ruang Tactical Floor Game (TFG) Satkor dengan fokus materi seperti Dinas Informasi Tempur, Plotting, Prosedur Laporan Sergapan dan Perhitungan Elemen Gerak Sasaran (EGS) kemudian dilanjutkan dengan praktek di ASTT (Action Speed Tactical Trainer) Puslatlekdalsen Kobangdikal.

Sebagai Instruktur dan Narasumber sebagian besar dari Komandan Unsur dan Perwira dengan kompetensi tertentu di lingkungan Satkor didukung Perwira dari ASTT Puslatlekdalsen Kobangdikal serta dari Kolatarmatim sebagai penilai untuk mengetahui tingkat kemajuan latihan yang dilaksanakan baik secara organisasi maupun materi.

Diharapkan latihan ini dapat memacu semangat untuk meningkatkan profesionalisme baik perorangan maupun tim dan memicu latihan-latihan yang bertujuan sama untuk mewujudkan TNI AL yang handal dan disegani, hal ini disampaikan Komandan Satkor Koarmatim selaku Papelat saat memberi arahan kepada peserta latihan.

“Tanggwa Aju Manggala Yudha”

Menkes Mengaku Happy Bisa Jajal Jet Sukhoi


Menkes Mengaku Happy Bisa Jajal Jet SukhoiJAKARTA - Selain mendapatkan 'Wing Penerbang Kehormatan' dari Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi juga mendapat kesempatan untuk menjajal pesawat jet tempur Sukhoi milik TNI AU.

"Saya happy sekali. Saya pikir, Tuhan Maha Besar ya. Terbang di atas awan cantiknya luar biasa," kata Nafsiah di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013).

Duduk dikursi co-pilot, wanita berusia 73 tahun itu mengaku sangat antusias bisa mengendalikan pesawat itu sendiri.

"Para pejabat yang mendapat wing penerbang kehormatan ini dipilih karena dianggap telah membantu TNI AU selama ini," kata KSAU.

Selain Menkes, Kepala BIN Marciano Norman dan KSAD Jenderal TNI Budiman juga mendapat kesempatan mencoba jet tempur Sukhoi. Keduanya juga mendapatkan wing kehormatan dari TNI AU.

tribun

Transer teknologi alutsista diupayakan maksimal



Jakarta: Transfer teknologi dalam memproduksi alat utama sistem persenjataan bukan "isapan jempol" dan harus dimaksimalkan kegunaannya untuk Indonesia, kata pengamat masalah militer dari LIPI Jaleswari Pramodhawardani.

"Hal tersebut sudah menjadi syarat dari mekanisme pasar persenjataan secara global, kata Jaleswari pada diskusi yang diselenggarakan The Indonesian Institute di Jakarta, Rabu.

Walaupun masing-masing negara (produsen senjata) saling mencermati dan mencurigai perkembangan senjata negara lain, namun alih teknologi ibarat bonus yang diberikan,katanya.

Sejak 2012, Undang-Undang No. 16 Tahun 2012 mengenai Industri Pertahanan telah disahkan, dan legislasi itu dianggap menjadi peluang besar bagi bangsa untuk meningkatkan kemandirian dalam negeri, dengan dibantu oleh proses transfer teknologi dari negara lain.


Menurut Jaleswari, transfer teknologi alutsista antarnegara memang bukan perkara yang mudah, namun dengan kebutuhan peningkatan daya saing dalam negeri, hal ini harus diperjuangkan pemerintah.

Sebagai gambaran, ujar Jaleswari, negara produsen alutsista, seperti Amerika Serikat misalnya menerapkan transfer teknologi sebagai "bonus" dari pembelian alat. Hal ini juga karena mekanisme pasar, dimana produsen dan pemain lain di industri persenjataan begitu banyak, sehingga transfer teknologi menjadi kelebihan tersendiri.

"Kita sering mengkritik pembelian Sukhoi yang tidak ada senjatanya, memang seharusnya kita tidak melihat fisiknya saja, tapi lebih di dalamnya," ujar Jaleswari.

Lebih lanjut, Jaleswari menekankan, dengan sudah disahkannya UU Industri Pertahanan, konsistensi pemerintah sangat dibutuhkan dengan membuat peta implementasi UU tersebut.

Kebijakan yang dilakukan pemerintah China dalam meningkatkan persenjataan mereka juga dapat menjadi contoh yang baik bagi Indonesia.

"Kita perlu mencontoh China, dimana hingga 2050, mereka sudah membuat road map dan siap menjadi kekuatan militer besar," ujarnya.

ANTARA News

Alutsista TNI di Monas


Kamis (03/10/13) puluhan jenis peralatan tempur milik TNI Angkatan Darat dipajang di lapangan Silang Monas (Liputan6.com/ Herman Zakharia)
Kamis (03/10/13) puluhan jenis peralatan tempur milik TNI Angkatan Darat dipajang di lapangan Silang Monas (Liputan6.com/ Herman Zakharia)

Pajangan beragam alat tempur ini merupakan salah satu agenda TNI Angkatan Darat dalam rangka pameran Alutsista yang berlangsung hingga 7 Okober mendatang. (Liputan6.com/ Herman Zakharia)
Pajangan beragam alat tempur ini merupakan salah satu agenda TNI Angkatan Darat dalam rangka pameran Alutsista yang berlangsung hingga 7 Okober mendatang. (Liputan6.com/ Herman Zakharia)

Kegiatan yang dilakukan oleh TNI AD ini bertujuan untuk lebih mendekatkan masyarakat dengan dunia ketentaraan. Tampak beberapa jenis meriam yang dimiliki TNI pun ikut dipajang (Liputan6.com/ Herman Zakharia)
Kegiatan yang dilakukan oleh TNI AD ini bertujuan untuk lebih mendekatkan masyarakat dengan dunia ketentaraan. Tampak beberapa jenis meriam yang dimiliki TNI pun ikut dipajang (Liputan6.com/ Herman Zakharia)
Berbagai jenis panser berdiri kokoh di lokasi pameran (Liputan6.com/ Herman Zakharia).
Berbagai jenis panser berdiri kokoh di lokasi pameran (Liputan6.com/ Herman Zakharia).
Tank Scorpion yang merupakan salah satu alat tempur andalan TNI AD ikut mejeng di lapangan Silang Monas, Jakarta (Liputan6.com/ Herman Zakharia)
Tank Scorpion yang merupakan salah satu alat tempur andalan TNI AD ikut mejeng di lapangan Silang Monas, Jakarta (Liputan6.com/ Herman Zakharia)

Beberapa helikopter tempur juga dipajang dalam pameran digelar sejak Kamis (03/10/13) (Liputan6.com/ Herman Zakharia)
Beberapa helikopter tempur juga dipajang dalam pameran digelar sejak Kamis (03/10/13) (Liputan6.com/ Herman Zakharia)
 

HUT TNI ke-68, Tak Semua Alutsista Dikerahkan


Rantis P2 komando (Kaskus)
JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, mengatakan tak semua alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI dikerahkan untuk memeriahkan peringatan HUT TNI Ke-68, yang dipusatkan di Lapangan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta.

"Pada HUT TNI kali ini, mungkin belum seperti yang diinginkan masyarakat. Beberapa pesawat tak bisa ditampilkan di sini karena ter-deploy acara KTT APEC di Bali dan pameran alutsista TNI AD. Heli TNI AD, beberapa pesawat tempur Angkatan Udara, tak bisa kita munculkan," kata Panglima TNI usai geladi bersih HUT TNI Ke-68, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10).

Namun, lanjutnya, dia yakin pada perayaan HUT TNI yang ke-69 pada tahun 2014 nanti akan diselenggarakan di Surabaya akan dikerahkan seluruh kekuatan TNI.

Pameran senjata dalam HUT TNI ke 68 di Lanud Halim Perdanakusumah meliputi tiga matra. TNI AU menampilkan sepasang jet tempur Sukhoi, dua pesawat transport C-130 Hercules, dua pesawat Boeing 737 dan dua triple gun TNI-AU.

Angkatan Darat memajang empat helikopter (2 Bell 412 dan 2 Mi 35), enam kendaraan lapis baja angkut pasukan Anoa, enam panser V-150 dan 12 pucuk meriam 57 artileri pertahanan udara. Sementara TNI AL menampilkan enam tank PT-76, enam tank angkut pasukan BTR 50 dan sepasang Howitzer 122 milimeter.

Selain pameran senjata, HUT TNI yang kali ini bertema "Profesional, militan, Solid dan Bersama Rakyat TNI Kuat" ini juga menampilkan demonstrasi seperti terbang lintas (fly pass) sepasang pesawat Cessna TNI AU, keterampilan prajurit, senam balok, halang rintang dan senam perahu karet melibatkan 600 prajurit.

Ditampilkan pula kolone senapan oleh 900 orang, demonstrasi pertempuran jarak dekat didukung 18 orang, terjun bebas (free fall) melibatkan 100 peterjun yang diangkut dua pesawat C-130 Hercules. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan aksi aerobatik Jupiter Aerobatic Team (JAT) menggunakan enam pesawat KT-1B Wong Bee, fly pass empat pesawat Casa 212 TNI AL dan delapan heli TNI AD meliputi Mi 17, Mi 35, tiga bell 412 dan 3 unit Bo 105.

republika

Peringati HUT TNI, Warga Malang Akan Disuguhi Wisata Militer


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN6Qjidkje21VF21t5C0fQEOkWKJ0MuzE7gC_hszFKlPyqOp_a24z7xhR0srb5hb-nHJey62FB5CpxOkl4PTcXryNSJRxDoKEvNI9O2TVlgOPLYjynQUHsDegUNBz6ehLj2xBqyJVmHxF3/s1600/phoca_thumb_l_kav1.jpg
Tank Scorpion TNI AD
MALANG -- Warga Kota Malang, Jawa Timur, akan disuguhi atraksi dan hiburan serta wisata militer di Lapangan Rampal, 2 hingga 5 Oktober 2013 untuk memperingati hari ulang tahun ke-68 Tentara Nasional Indonesia.

"Suguhan wisata militer ini terbuka untuk umum. Wisata militer ini nanti diwujudkan dalam pameran alat persenjataan dari seluruh jajaran TNI, yakni TNI Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut," kata Komandan Kodim 0833 Letkol Inf Gunawan Wijaya di Malang, Selasa.

Menurut Gunawan, dalam wisata militer tersebut, masyarakat diberi kesempatan tidak hanya bisa melihat tapi juga bisa memanfaatkan dan diperbolehkan mengambil gambar.

Gunawan menjelaskan peralatan persenjataan yang akan dipamerkan, di antaranya adalah peralatan tempur tank Scorpion sebanyak 17 unit, tank AMX, meriam serta sejumlah alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dari Arhanud.

Ia menilai pameran yang dikemas dalam wisata militer tersebut merupakan kesempatan langka bagi masyarakat untuk bisa menikmati secara langsung peralatan tempur milik TNI.

Program wisata militer tersebut sengaja digelar untuk menghibur masyarakat pada saat HUT TNI, sebab peralatan militer itu juga dibeli dari uang rakyat. " Hiburan wisata militer tersebut, lanjutnya, memang sengaja disesuaikan dengan tema HUT TNI tahun ini, yakni "Bersama Rakyat TNI Kuat".

Gunawan menambahkan selain wisata militer yang digelar di Lapangan Rampal, masyarakat juga bisa menikmati hiburan pawai kendaraan TNI, bahkan masyarakat juga bisa naik di kendaraan tersebut.

"Pada perayaan puncak 5 Oktober nanti, selain upacara yang diikuti pasukan dari tujuh batalyon (1.800 personel) dan sekitar 2.000 undangan, juga akan ada atraksi bendera merah putih raksasa yang berukuran 50 kali 25 meter," ujarnya.

Pada hari HUT TNI, undangan juga bakal disuguhi parade drum band, devile pasukan dan kendaraan tempur, parade komunitas jip, motor gede (moge), becak, sepeda onthel, demonstrasi pengibaran lima bendera raksasa oleh komunitas Aremania serta bela diri Yong Modo.

republika

RI-Australia Patroli Bersama di Laut Perbatasan


CN235 MPA TNI AL (Kaskus)
Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Yusgiantoro, mengatakan antara Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Australia sudah sepakat untuk bersama-sama melakukan patroli di perairan perbatasan kedua negara. Untuk melakukan patroli tersebut, TNI AL akan mendapatkan tambahan pesawat intai produksi PT Dirgantara Indonesia.

"Saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke Australia, saya juga ikut, dan ada kesepakatan untuk melakukan patroli bersama. Untuk melakukannya kita membutuhkan pesawat dan salah satunya adalah CN 235 yang hari ini diserahkan PT Dirgantara Indonesia untuk patroli maritim TNI AL," kata Menhan di hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/10).

Purnomo mengatakan patroli terkoordinasi antara dua negara harus dilakukan karena seringnya ditemukan manusia perahu yang hendak menyeberang ke Australia melalui perairan Indonesia. Indonesia sering menjadi transit bagi manusia perahu yang datang dari Timur Tengah.

"Ada juga yang memang menggunakan perahu dari negaranya. Nah, jika ada patroli maka akan diketahui ke arah mana mereka akan pergi. Lalu akan dikordinasikan apa langkah yang bisa diambil. Saya instruksikan kepada TNI AL jika pesawat yang baru diserahkan ini resmi dipakai maka harus digunakan untuk memantau pantai selatan Indonesia, khususnya Jawa," tegasnya.

Purnomo mengatakan Kemhan telah memesan lima unit pesawat dari PT Dirgantara Indonesia, yang tiga unit di antaranya sudah disepakati nilai kontraknya. Tiga pesawat CN 235 itu dibeli melalui anggaran pemerintah sebesar 80 juta dollar AS. Satu pesawat sudah diserahkan kemarin, dua pesawat lainnya akan diserahkan pada akhir tahun ini, dan satu lagi Februari 2014.

"Kontrak pembelian dua unit lainnya kami berharap juga segera disepakati. Mudah-mudahan tahun 2014 semuanya sudah selesai," ujar Purnomo.

Rencana Strategis

Dia menambahkan dalam rencana strategis jangka panjang terkait pengadaan alutsista, TNI memerlukan pesawat jenis CN 212 sebanyak 54 unit, sementara jenis CN 235 diperlukan sebanyak 21 unit. Jumlah itu merupakan jumlah minimal yang harus segera dimiliki TNI agar mampu mengamankan kedaulatan negara. "Semuanya kami pesan di PT Dirgantara Indonesia," kata Menhan.

Sementara itu, Dirut PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso, menyampaikan pembelian pesawat oleh Kemhan menjadi salah satu dorongan bagi perusahaan untuk melakukan revitalisasi dan restrukturisasi agar bisa tumbuh dan maju.

"PT Dirgantara Indonesia juga sangat terbantu dalam pemasaran dan penjualan di luar negeri karena sekarang pemerintah mendukung langsung pemasaran produk PT Dirgantara Indonesia di luar negeri, terutama di Asia. Saat ini, PT Dirgantara Indonesia bisa bersaing dengan produsen pesawat dari negara-negara maju dalam posisi yang setara," ujarnya.

Budi menambahkan kepercayaan dan dukungan yang terus-menerus pada PT Dirgantara Indonesia tersebut akan dijawab dengan hasil produksi pesawat yang mumpuni, terutama bagi keperluan alutsista TNI. Seperti halnya pesawat CN 235 Patmar yang diserahkan kepada TNI AL.

koran jakarta

TNI Akan Bentuk Pasukan Elite Baru Melebihi Kopassus

TNI Akan Bentuk Pasukan Elite Baru Melebihi Kopassus
Jenderal Moeldoko
Jakarta : Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat ini telah memiliki pasukan elite khusus yang dikenal Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Prajurit yang lahir dari TNI AD ini juga menempati urutan ke-3 dunia sebagai pasukan elite khusus terbaik.Kendati, Panglima TNI Jendral Moeldoko berencana membentuk pasukan elite khusus lain yang melebihi Kopassus. Namun, Moeldoko enggan membeberkan lebih jauh terkait rencana tersebut.
"Saya punya ide dan gagasan untuk special force TNI. Sekarang sudah ada di darat, laut, dan udara. Tapi ini masih gagasan yang sedang kita brainstorming-kan," kata Moeldoko saat jumpa pers di Skuadron 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/9/2013).
Moeldoko berharap, nantinya special forces atau pasukan khusus yang akan dibentuk ini diharapkan dapat menempati urutan pertama dunia sebagai pasukan khusus terbaik. "Kopassus saat ini urutan ke-3 dunia. Pasukan elite nanti bisa jadi nomer 1 di dunia," tekad Moeldoko. (Rmn/Mut)

liputan6

Gladi HUT TNI - 2013



Halim PK, 2 Okt 2013 - Latihan untuk persiapan perayaan HUT TNI pada tanggal 5 Oktober 2013 berjalan dengan tingkat keseriusan yang tinggi. Para prajurit dalam sehari bisa melakukan 2 kali gladi agar koordinasi yang menuntut presisi yang tinggi dan konsentrasi dan berjalan tanpa kesalahan. Yang istimewa, dalam gladi hari ini diawasi langsung oleh Panglima TNI, dari panggung upacara beliau memberikan instruksi langsung ke para prajurit agar berlatih dengan serius.

Dalam persiapan HUT TNI kali ini memang ada beberapa hal yang istimewa, terutama pada defile peralatan-peralatan perang terbaru seperti Tank Leopard, Marder, BMP-3 dan 4 buah pesawat Sukhoi 30MK2 terbaru yang dipajang statik. Selain aksi flypass oleh tiga angkatan, juga ada aksi terjun payung dan ketepatan mendarat. Dan, tentu saja tidak lupa aksi para penerbang Aerobatik Jupiter menggunakan KT-1 Wong Bee.