Pages

Friday, 2 November 2012

TNI AL dan Angkatan Laut Singapura Gelar Latihan Bersama Sea Eagle 22/12

http://www.idecom-development.me/armabar-files/images/news/1418/7f0a4155-ada1-1067-92f8-339cb3abb16a.jpg 
Jakarta., 2 Nopember 2012…. TNI AL dan Angkatan Laut Singapura akan menggelar latihan bersama Sea Eagle 22/12 yang direncanakan akan berlangsung mulai tanggal 4- 14 November 2012 dengan melibatkan dua kapal perang RI dan satu kapal perang Republik Of Singapura Navy (RSN) dengan menggelar kegiatan di Indonesia dan Singapura
Kegiatan latihan bersama ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali oleh TNI AL dan RSN yang berlangsung sejak tahun 1974 lalu diselenggarakan di Indonesia dan Singapura.

Dalam latihan bersama yang ke 22 kalinya ini, direncanakan TNI AL akan melibatkandua kapal perang jenis Sigma KRI Frans Kaisiepo-368 dari Komando Armada RI Kawasan Timur dan jenis kapal cepat Fast Patrol Boat (FPB) 57 KRI Lemadang-632 dari Komando Armada RI Kawasan Barat. Sedangkan RSN melibatkan kapal perang RSS (Republic of Singapore Ship, berarti Kapal Republik Singapura) jenis Fregat RSS Stalwart-72
Dalam latihan bersama ini direncanakan diawali dengan kegiatan kedatangan kapal perang Singapura RSS Stralwart-72 sandar di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok Jakartadalam rangka kegiatan latihan bersama dan kunjungan kehormatan ke Koarmabar.
Kegiatan Latma Sea Eagle 22/12 terbagi dalam tiga tahap meliputi latihan di Pangkalan (Harbaur Phase) selama dua hari dengan melibakan dua KRI dan satu kapal perang RSN . 
Selanjutnya tahap kedua dilaksanakan manuver lapangan ( Sea Phase) mulai dari perairan laut Jawa dengan menggelar beberapa serial latihan dan lintas laut melalui perairan Selat Karimata dan perairan laut Natuna dengan melibatakan dua kapal perang TNI AL dan satu kapal RSN yang direncanakan berlangsung selama empat hari.
Sedangkan untuk tahap ke tiga, kegiatan latihan bersama kedua angkatan lautdipusatkan di Cangi Naval Base (CNB) di Singapura dengan beberapa kegiatan yang akan dihadiri delegasi TNI AL.. Selama kegiatan tersebut dua unsur KRI merapat di dermaga Cangi Naval Base (CNB) di Singapura dan akan melaksanakan kegiatan bersama yang akan dihadiri oleh personel dua angkatan laut diantaranya kaji ulang bersama pelaksanaan latihan dan olah raga bersama serta ,kunjungan ke kapal Singapura , resepsi ( Coctail Party ) di KRI Frans Kaisiepo-368) dan dilanjutkan dengan Upacara penutupan Latma SeaEagle 22/12 di Cangi Naval Base (CNB) .
Dalam latihan bersama Sea Eagle 22/12 kali ini TNI AL akan melibatkan 2 KRI denganKomandan Satuan Gugus Tugas Letkol Laut (P) I .G.P Aswan Candra yang sehari-hari menjabat Wakil Komandan Komando Latihan Komando Armada RI kawasan Barat (Wadan Kolat Koarmabar )
 
Sumber :Kompasiana

Fasilitas Hanggar Pesawat Tanpa Awak Siap Digunakan


Pesawat tanpa awak Pelatuk dikembangkan Kemhan, Kemenristek dan BPPT. (Foto: VIVAnews/Muhamad Solihin)

2 November 2012, Jakarta: TNI AU sudah menyiapkan hanggar untuk skuadron pesawat tanpa awak. Rencananya skuadron ini akan ditempatkan di Pontianak. Pengadaan skuadron ini sudah direncanakan jauh-jauh hari oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan). "Hanggar sudah selesai. Tinggal menunggu kedatangan pesawatnya," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Azman Yunus, saat dihubungi Koran Jakarta, Kamis (1/11).

Azman mengatakan skuadron pesawat tanpa awak ini akan difokuskan untuk memantau perbatasan. Itu alasan mengapa pesawat tersebut akan ditempatkan di Pontianak karena dekat dengan sejumlah perbatasan. Nantinya, pesawat juga akan dilengkapi peralatan berupa pengintaian hingga radar untuk memantau cuaca.

Pesawat yang sedang ditunggu kedatangannya itu dipastikan bukan pesawat buatan Indonesia. "Ya, pesawat dari luar (negeri). Pesawat dalam negeri belum memenuhi kebutuhan operasi yang kami ajukan," kata Azman. Dia menambahkan alasan lain memilih produk luar negeri karena daya jelajahnya yang tinggi.

"Kami membutuhkan pesawat tanpa awak yang memiliki daya jelajah hingga 400 kilometer. Dan industri di dalam negeri belum ada yang bisa membuatnya," tambah dia. Dia juga mengatakan belum menghitung berapa pesawat yang akan didatangkan untuk memenuhi skuadron tersebut, termasuk TNI AU juga belum menentukan siapa yang nanti dipercaya mengomandani skuadron itu.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan keberadaan skuadron pesawat tanpa awak perlu untuk mengefektifkan pengamanan perbatasan. "Sementara ini, skuadron yang akan kita bangun memang untuk pengintaian dan pengamatan wilayah," kata Purnomo.

Kepala Staf TNI AU, Marsekal Imam Sufaat, mengatakan TNI AU menginginkan pesawat tanpa awak yang memiliki daya jelajah dan daya tahan yang lama. Dan pilihan itu jatuh pada pesawat tanpa awak asal Filipina yang teknologinya dari Israel. Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, saat rapat dengan Komisi I, mengatakan akan membeli 4 pesawat intai tak berawak dengan anggaran 16 juta dollar AS.

Sumber: Koran Jakarta

Indonesia Belanja Alutsista di Inggris


Presiden SBY dan PM Inggris David Cameron menyaksikan penandatanganan MoU kedua negara, seusai pertemuan bilateral di Downing Street 10, London, Inggris, Kamis (1/11) siang. (Foto: rusman/presidensby.info)

2 November 2012, London: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Inggris David Cameron menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) di kantor sekaligus kediaman Cameron, di 10 Downing Street. Kerja sama yang disepakati itu adalah di bidang pertahanan, pendidikan, dan ekonomi kreatif.

Kerja sama bidang pertahanan diteken Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Pertahanan Inggris Phillip Hammond, M.P. Kerja sama itu berupa bantuan peningkatan kapasitas bagi Tentara Nasional Indonesia di Pusat Studi Perdamaian dan Keamanan dalam bentuk peralatan audio visual untuk pelatihan bahasa, juga menyediakan kursus-kursus dan seminar bagi anggota pasukan perdamaian.

Bentuk kerja sama di bidang pertahanan lainnya berupa kontrak penjualan alat-alat pertahanan kepada angkatan udara, angkatan darat, dan angkatan laut Indonesia. Peralatan itu di antaranya peluru kendali Starstreak, senapan sniper, kapal perang kecil multiguna (Multi Roles Light Frigate – MLRF), dan suku cadang untuk pesawat tempur Hawk 109/209.

Tidak dijelaskan apakah kedua kepala pemerintahan itu membicarakan tindak lanjut rencana penjualan 24 unit pesawat tempur Eurofighter Typhoons senilai 2 miliar pound sterling ke Indonesia. Penjualan pesawat tempur senilai Rp 29,2 triliun itu, menurut media Inggris The Guardian, telah disepakati oleh pemerintah Inggris dan Indonesia tahun lalu.

Sebelumnya, dalam kunjungan ke Indonesia pada April 2012 lalu, Cameron membawa sejumlah pengusaha bidang pertahanan. Tidak memerincinya secara mendetail, dia mengakui Inggris menjual beberapa perlengkapan pertahanan kepada Indonesia.

Sumber: TEMPO

Thursday, 1 November 2012

Harga Mahal untuk Masa Depan Angkatan Udara Rusia



File:Sukhoi Su-35 on the MAKS-2009 (01).jpg
Sukhoi Su-35 (Kredit foto: RaySys)
Pengujian dari dua pesawat tempur prospektif telah dilakukan Rusia dalam waktu yang hampir bersamaan. Adalah pesawat tempur Sukhoi Su-30SM, atas perintah dari Angkatan Udara Rusia dengan berdasar proyek ekspor sukses Su-30MKI, telah lepas landas dari lapangan terbang pabrikan pesawat Irkutsk di Siberia. Beberapa ribu kilometer ke Barat, di kota Ulyanovsk, Ilyushin Il-76MD-90A telah dieksekusi untuk penerbangan pertamanya. Ini merupakan pertama kalinya Rusia memodernisasi dengan signifikan pesawat transportasi Ilyushin Il-76 dari versi sebelumnya ketika masih era Uni Soviet
Sukhoi Su-30SM merupakan proyek yang dirancang untuk mendukung kesiapan tempur Angkatan Udara Rusia dalam rangka menanti produksi dari pesawat tempur generasi kelima T-50. Mengingat bahwa saat ini, pesawat tempur Rusia yang berplatform T-10 (Sukhoi Su-27 dan variannya), sudah cukup berumur dan rencananya akan digantikan oleh T-50. Usia Sukhoi Su-27 Rusia hampir mendekati 30 tahun, jadi perlu untuk melakukan sesuatu dengan armada pesawat tempur yang sudah tua.
Proses pembaharuan armada Sukhoi telah dan akan terjadi dalam tiga tahap. Tahap pertama, yang dimulai pada pertengahan tahun 2000an.  Upgrade dan modernisasi beberapa lusin Su-27 yang akhirnya melahirkan Su-27SM. Su-27SM ini telah memiliki fitur untuk menggunakan rudal modern udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan yang memiliki tingkat keakuratan dan presisi yang tinggi.
Tahap kedua, dimulai pada 2009, ketika kontrak untuk pasokan pesawat tempur baru dari proyek ini disepakati. Yang dibuat adalah Su-30m2 yang pertama kali memperbarui armada pangkalan udara di Krymsk, selatan Rusia. Dan tahap ketiga dimulai sekarang, muncul Sukhoi Su-35S dan Sukhoi Su-35 SM sebagai bagian kontrak 2009. Merupakan seri Sukhoi yang paling maju untuk keluarga T-10
Lebih dari 120 fighter ini, bersama-sama dengan pesawat tempur baru dan modern sebelumnya diberikan, yang memungkinkan untuk menggantikan pesawat tua Soviet Sukhoi Su-27 dan untuk terus "hidup" seandainya program pesawat siluman T-50 mengalami kegagalan yang serius.
Pesawat fighter memang sangat populer, namun peran pesawat transportasi militer dalam menjamin pertahanan negara juga memiliki pengaruh signifikan. Dalam konteks ini, penerbangan pertama dari upgrade Ilyushin Il-76, yang produksinya baru-baru ini pindah dari Tashkent ke Ulyanovsk dengan biaya besar dan dengan kesulitan besar, adalah sama pentingnya. Selain itu,  militer Rusia bukanlah satu-satunya pihak yang menunggu pesawat baru dari Il-76MD-90A, pesawat ini juga akan digunakan maskapai penerbangan sipil guna melakukan transportasi kargo ke seluruh dunia.
Ilyushin Il-76MD
Ilyushin Il-76MD (Kredit foto: Jim Gordon)
Namun, proyek ini telah menimbulkan banyak pertanyaan, misalnya: Apakah masuk akal untuk menghabiskan miliaran dolar untuk melanjutkan produksi pesawat yang dirancang 40 tahun yang lalu? Beberapa analis setuju bahwa program perbaikan dan re-motorisasi dari Ilyushin Il-76 dengan mesin modern D-30KP Burlak akan lebih dibenarkan.
Dalam kasus ini, uang yang tersimpan dapat digunakan untuk mempercepat pelaksanaan proyek An-70, atau untuk mengembangkan pesawat berat baru. Proyek ini, yang karakteristik utamanya mirip dengan pesawat C-17 Globemaster Amerika, bisa masuk ke produksi massal dan secara radikal memperbarui armada transportasi udara pada tahun 2020, jika hanya elaborasi rinci akan dimulai pada pertengahan tahun 2000an.
Namun, petinggi Angkatan Udara dan industri pesawat terbang Rusia telah secara jelas memutuskan untuk tidak memilih sesuatu yang belum pasti dan lebih memilih untuk restart produksi Il-76 modern. Hanya waktu yang dapat memberitahu apakah langkah Rusia ini benar.
 
Sumber :Artileri

Senat AS Dukung Heli Apache Dijual ke Indonesia


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCwF0Vm61kLpf_RrPqAVuZYN7ZXDP-G76SwDCoqhfIcESXEew4uJbjkBjrqRiNMlaCFxpVcu1PhqMS5Qz4r_gc03QuJiIR5lpz-P7RrH6W-fzKGmSHYPP7Mw2s62krloohZcobHw2XrfY/s1600/ah6409.jpg
Helikopter Apache AH-64 D
Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat berencana menjual sejumlah unit helikopter tempur Apache ke Indonesia. Langkah AS ini terkait kebijakan Indonesia yang tengah meremajakan alutsista. Senat AS dijamin tidak akan menggagalkan rencana tersebut.

"Senat akan mendukung penguatan kerjasama militer Amerika Serikat dengan Indonesia," ujar anggota Komisi I DPR Helmy Fauzi usai bertemu dengan Senator AS Richard G Lugar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/10).

Menurut Helmy, Senator Lugar dalam pertemuan tersebut tegas menyatakan akan mendorong pemulihan kerjasama militer AS-Indonesia. Bentuk kerjasama yang sudah disebut-sebut antara lain adanya pelatihan militer.

"Bahkan beliau (Richard) menegaskan tidak ada
objection (penolakan) dari Senat terhadap rencana penjualan heli Apache ke Indonesia," urai anggota FPDIP ini.

Dia menambahkan, Dubes AS untuk RI Scott Marciel juga memperkuat pernyataan Richard. Scott, seperti ditirukan Helmy, mengungkapkan sudah ada congressional notice kepada pemerintah AS yang berisi pemberitahuan tidak ada penolakan terhadap penjualan heli Apache. "Mendengar kepastian ini, kami tentu senang dan mengapresiasi sikap Senat yang mendukung pemulihan kerjasama militer," tandas Helmy.

Seperti diwartakan, AS berencana menjual sejumlah heli Apache ke RI. Rencana penjualan itu dikemukakan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, kepada Menlu RI Marty Natalegawa saat bertemu di Washington DC pada 20 September silam.

Apache yang ditawarkan AS ini adalah seri AH-64D seri Longbow. Jenis yang diproduksi Boeing ini merupakan helikopter andalan Angkatan Darat AS untuk operasi tempur terbatas. Tipe ini menggantikan helikopter AH-1 Cobra. Angkatan Darat AS sendiri sudah menggunakan Apache sejak Maret 1997.


Selain AS, kini militer dari sejumlah negara sudah menggunakannya, yaitu Mesir, Yunani, Israel, Jepang, Kuwait, Belanda, Arab Saudi, Singapura, Uni Emirat Arab, dan Inggris. Dibanding dari seri pendahulunya, AH-64D Longbow ini memiliki sejumlah kelebihan dalam konektivitas digital, sensor, sistem persenjataan, peralatan pelatihan, dan sistem dukungan pemeliharaan.
 
Sumber :Merdeka

Pembelian Apache dari As ditunda


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCwF0Vm61kLpf_RrPqAVuZYN7ZXDP-G76SwDCoqhfIcESXEew4uJbjkBjrqRiNMlaCFxpVcu1PhqMS5Qz4r_gc03QuJiIR5lpz-P7RrH6W-fzKGmSHYPP7Mw2s62krloohZcobHw2XrfY/s1600/ah6409.jpg
Helikopter Apache AH-64D
Senayan - Meski pihak pemerintah dan Senat Amerika Serikat (AS) telah memberi lampu hijau bagi Indonesia membeli helikopter serbu Apache, TNI AD memutuskan belum dapat merealisasikan pembelian Apache pada tahun depan. Sebab, terganjal persoalan anggaran yang belum cukup.

"Dalam masa persidangan kemarin, hal ini sudah dibicarakan di Komisi I. TNI AD meminta pembelian Apache dari AS agar ditunda dulu sampai dengan anggarannya cukup. Jadi, kemungkinan pembicaraan pembelian Apache akan kembali dibuka paling cepat untuk pengadaan di 2014," kata anggota Komisi I DPR Hayono Isman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/11).

Tambah Hayono, Komisi I menyetujui adanya permintaan penundaan pembelian Apache dari AS tersebut mengingat yang berkepentingan dalam hal ini user-nya sendiri (TNI AD).

Hayono mengatakan, ihwal penundaan pembelian Apache ini, karena pihak TNI AD meminta agar anggaran pengadaan heli serbu itu di luar anggaran reguler pada pagu anggaran di APBN 2013. "Mereka (TNI AD) mengakui harga Apache meski second tetap mahal. Karenanya jika Apache itu dibeli dengan menggunakan anggaran reguler TNI AD di APBN, dikhawatirkan akan mengganggu program yang sudah ada. Karenaya mereka meminta alokasi anggarannya lewan on top. Karena anggarannya belum terlihat jelas, akhirnya TNI AD memutuskan untuk menunda saja pembelian Apache di 2013 tersebut," ujar politisi Partai Demokrat ini.

Hayono menjelaskan, Senat AS telah memberi dukungan bagi rencana Pemerintah Indonesia membeli heli serbu Apache tersebut. Hal ini sebagaimana disampaikan Senator AS Richard G Lugar yang melakukan kunjungan ke Komisi I DPR pada Rabu (31/10).

Hayono mengatakan, dari kunjungan Richard G Lugar kemarin itu terungkap, sudah ada congressional notice kepada Pemerintah AS yang berisi pemberitahuan tidak ada penolakan terhadap penjualan heli Apache ke Indonesia.
   
Sumber : Jurnal Parlemen

Ada Apa Ini? Perbatasan RI-Timor Leste Diperketat



Perbatasan RI-Timor Leste (ist)
itoday – Guna mencegah penyelundupan Narkotika di Nusa Tenggara Timur (NTT), Perbatasan RI-Timor Leste diperketat. Menurut Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Brigjen Polisi Ricki HP Sitohang, jajaran kepolisian akan memperketat pengamanan dan pengawasan di wilayah perbatasan itu.

Sebelumnya, Polda NTT berhasil menangkap pelaku penyelundupan narkotika dan psikotropika jenis shabu-shabu seberat tiga kilogram senilai Rp 4,5 miliar dari Timor Leste ke NTT, di Pos Motaain, Kabupaten Belu, NTT.

Ricki menyatakan, belum undang-undang yang secara khusus mengatur soal narkotika di Timor Leste, telah menjadikan negara muda ini menjadi tempat transit yang menggiurkan menuju Indonesia. Penyebabnya, karena kurang optimalnya pengawasan di Bandara Eltari Kupang, sehingga dapat memicu terjadinya tindak pidana.



Ditambahkannya, selain masalah penyelundupan narkotika, di wilayah perbatasan NTT-Timor Leste terdapat kasus penyelundupan bahan bakar minyak (BBM), penyelundupan pencurian kendaraan bermotor, dan penyelundupan sembako.

Bahan bakar minyak jenis premium di NTT berharga Rp 4.500/liter, sedangkan di Timor Leste mencapai Rp 11.000/liter. Akibatnya, memicu warga NTT untuk melakukan penyelundupan BBM ke Timor Leste.

Pengawasan dan pengamanan di perbatasan ini, dilakukan Polri yang bekerjasama dengan TNI. Soliditas dan sinergitas antara kedua institusi itu terus dijalankan mengingat banyak jalan tikus yang menjadi tempat-tempat aksi penyelundupan.*


itoday

Pindad Banjir Pesanan dari TNI


Jakarta - Direktur Utama Perindustrian Angkatan Darat (Pindad) Adik Avianto Soedarsono mengungkapkan, pesanan peluru dari TNI tahun ini meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

"Tahun lalu kebutuhan peluru TNI bisa 100, kalau tiga kali berarti 300 peluru," kata Adik mengumpamakan di Jakarta, Rabu (31/10). Kini, tambahnya, BUMN bidang senjata itu tengah mengerjakan pesanan peluru SS109.

Adik menambahkan, perseroan telah memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk senilai Rp 156 miliar untuk mesin amunisi kaliber 5,56 milimeter. Mesin tersebut baru dapat diperoleh dalam 18 bulan ke depan.

"Kita diberi tenor 10 tahun, sehingga masih banyak waktu bagi kami untuk menyelesaikan kewajiban kepada BRI," tuturnya.


Ia menggarisbawahi bahwa pinjaman tersebut dilakukan karena penyertaan modal negara senilai Rp 300 miliar dari Rp 700 miliar yang diajukan belum cair. Apabila suntikan dana dari pemerintah dapat digulirkan, maka perseroan akan segera melunasi fasilitas kredit tersebut.

"Kita tidak bisa selalu tergantung dan menunggu kapan cairnya PMN itu, makanya kita minta izin dari Menteri BUMN untuk dapat meminjam," tuturnya.
Mistral Komodo
(Foto Berita HanKaml
Selain itu, Pindad juga tengah mengerjakan enam unit Komodo, sebuah kendaraan tempur lapis baja yang memiliki kemampuan bermanuver sangat baik, pesanan Kopassus, TNI AD, dan Brimob.

Enam unit pesanan itu yakni, dua Komodo varian pendobrak untuk 10 personel pesanan Kopassus, tiga Komodo varian Armored (tahan peluru) Personnel Carrier (APC) atau pembawa pasukan untuk 10 personel dan satu versi rudal mistral (anti serangan udara) untuk TNI AD. Prototipe Komodo sudah diperkenalkan di RITech Expo di Bandung pada September 2012.

Komodo tersebut seberat empat ton dan berdaya jelajah 450 kilometer. Selain mesin, seluruh prototipe Pindad selesai sejak Maret 2012 dan bisa dipesan dan dimodifikasi sesuai keinginan.
 
Sumber : MetroTvnews

Tuesday, 30 October 2012

PT DI Siapkan Lini Produksi Pesawat Transpor Militer CN 295


CN 295 diparkir di apron Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta beberapa waktu lalu. (JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat)

BANDUNG – PT Dirgantara Indonesia saat ini tengah menyiapkan lini produksi untuk pesawat transport menengah CN 295. Pesawat ini sudah memperkuat jajaran armada TNI AU dab merupakan pengembangan dari CN235.

“Pesawat CN235 dirancang dan mulai terbang pada 1980-an, kini tercatat salah satu jenis pesawat transpor populer dan banyak digunakan di seluruh dunia. CN295 adalah pengembangannya,” kata IP Windu Nugroho, staf senior Divisi Komunikasi PT Dirgantara Indonesia (Persero). Windu mengatakan karena merupakan pengembangan dari CN235 yang dirancang bangun bersama Indonesia dan Spanyol, maka bagi pihaknya rincian pembuatan CN295 di PTDI bukan sesuatu yang memerlukan pengetahuan asing sama sekali.


Windu menjelaskan CN 295 telah memasuki pasar dunia sejak 1996 oleh Airbus Military (konsorsium Eropa dan CASA terlebur di dalamnya), merupakan pesawat yang mempunyai kapasitas dan jangkauan lebih besar serta memiliki tingkat kehandalan dan dukungan operasional yang sama dengan CN 235.

Pesawat CN295 pun mampu membawa beban muatan hingga 9 ton dengan kecepatan terbang normal hingga 260 knot (480 km/jam). Pesawat ini juga mempunyai bentuk yang kokoh, kualitas terbang serta multifungsi yang menawarkan biaya operasinal rendah, termasuk bahan bakar dan pemeliharaan.

Sebagai pesawat generasi baru dari hasil pengembangan CN 235, pesawat CN 295 dengan segala kemampuan serta sistem yang dimilikinya, sangat cocok untuk tugas-tugas yang diemban TNI AU. Desain dan kontruksi yang dibuat menggabungkan kekuatan, ketahanan dan karakteristik operasi militer dengan tingkat keselamatan dan kehandalan tinggi.

Selain itu, kapabilitas STOL (Short Take Off & Landing) membuat CN 295 mampu lepas landas dan mendarat pada landasan paling buruk sekalipun. Dengan muatan penuh, CN 295 bisa lepas landas dari lapangan terbang sepanjang hanya berkisar 600 meter. “Untuk menjadi CN 295, beberapa struktur pesawat yang ada di tubuh CN 235 diperkuat dan dilakukan beberapa perubahan, di antaranya perangkat pendarat, sayap tengah, mesin dan baling-baling, selain badan pesawat diperpanjang tiga meter,” kata Windu.

Kementerian Pertahanan RI membeli sembilan unit CN 295 hasil kerja sama antara PTDI dan Airbus Military ini. Dua unit telah diserahkan pada 4 Oktober 2012 yang dibuat di Spanyol, sedangkan sisanya tujuh unit akan diproduksi di Bandung dengan rencana penyerahan empat unit pada 2013 dan tiga unit pada 2014.

“Guna mendukung program plan tersebut, saat ini kami sedang melakukan beberapa persiapan, di antaranya menyiapkan pencetakan badan pesawat (jig fuselage) untuk yang kelebihan panjang badan tiga meter serta pembangunan pusat lini perakitan,” katanya. Dengan menggunakan manufaktur dan lini perakitan terbaru, PTDI dan Airbus Military berharap dapat mengirimkan pesanan pesawatnya ke customer dalam kurun waktu 12 bulan, atau bahkan lebih cepat.

Sumber : Solopos

100 Tank Leopard pesanan TNI datang mulai tahun ini


100 Tank Leopard pesanan TNI datang mulai tahun ini
 Tank Leopard. www.militaryphotos.net
100 Tank Leopard dari Jerman pesanan TNI akan mulai datang pada tahun ini. Tank tersebut akan datang secara bertahap, selama tiga tahun.

"Rincian saya bulatkan saja, kita akan membeli 100 Tank Leopard yang akan datang secara bertahap dari waktu 2012, 2013, sampai dengan semester pertama 2014. Jumlahnya ini akan bertahap," kata Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin di sela press conferense Indo Defence 2012 Expo & Forum di kantor Kementerian Pertahanan RI, Selasa (30/10).

Pembelian 100 tank Leopard ini, jelas Sjafrie akan menggunakan alokasi pinjaman luar negeri sebesar USD 280 juta.

"Proses politik sudah selesai, proses administrasi sudah selesai, kita sampai kepada proses produksi. Oleh karena itu, ini merupakan bagian dari high level commitee untuk mengecek betul sejauh mana skema produksi, skema pembiayaan dari proses pengadaan tersebut," katanya.

Sjafrie mengatakan, 100 tank Leopard tersebut diproduksi oleh perusahaan Rheinmetall. Rheinmetall sendiri sudah mempunyai sertifikat yang dilegalisasi, dan dilegitimasi oleh pemerintah Jerman untuk membuat tank Leopard.

Meskipun produsen Tank Leopard ada dua, Sjafrie mengatakan, semua administrasi sudah selesai, semua proses legal sudah selesai.

"Itulah hasil dari finalisasi proses pengadaan itu memeberikan satu keputusan bahwa Rheinmetall memenuhi spesifikasi dan operasional requirement yang diperlukan oleh pengguna dan juga sesuai dengan koridor regulasi yang kita miliki, dan diperkuat oleh legalitas dan legitimasi dari negara pembuat," jelasnya.

Sumber : Merdeka

PTDI siap produksi pesawat CN295


Pesawat CN-235 MPA/ Korean Coast Guard pesanan Korea Selatan menjalani persiapan untuk diterbangkan menuju Gimpo Korea Selatan dari Hanggar PTDI di Bandung, Jumat (9/3). Pesawat itu akan menempuh perjalanan tiga hari melalui rute Bandung - Tarakan - Clark Filipina - Taipe (Taiwan) - Gimpo Korea Selatan. (FOTO ANTARA/Syarif Abdullah) ()

Pesawat CN235 dirancang dan mulai terbang pada 1980-an, ....CN295 adalah pengembangannya  

Bandung (ANTARA News) - PT Dirgantara Indonesia siap memproduksi pesawat transport menengah CN295 yang merupakan pengembangan CN235 dan telah digunakan sebagai armada TNI Angkatan Udara.

"Pesawat CN235 dirancang dan mulai terbang pada 1980-an, kini tercatat salah satu jenis pesawat transpor populer dan banyak digunakan di seluruh dunia. CN295 adalah pengembangannya," kata I.P. Windu Nugroho, staf senior Divisi Komunikasi PT Dirgantara Indonesia (Persero) di Bandung, Selasa.


Berbicara kepada media di kantornya, Windu mengatakan, sebagai pengembangan dari CN235 yang dirancangbangun bersama Indonesia dan Spanyol, maka bagi pihaknya rincian pembuatan CN295 di PTDI bukan sesuatu yang memerlukan pengetahuan asing sama sekali.

Windu menjelaskan CN295 telah memasuki pasar dunia sejak 1996 oleh Airbus Military (konsorsium Eropa dan CASA terlebur di dalamnya), merupakan pesawat yang mempunyai kapasitas dan jangkauan lebih besar serta memiliki tingkat kehandalan dan dukungan operasional yang sama dengan CN235.

Pesawat CN295 pun mampu membawa beban muatan hingga 9 ton dengan kecepatan terbang normal hingga 260 knot (480 km/jam). Pesawat ini juga mempunyai bentuk yang kokoh, kualitas terbang serta multifungsi yang menawarkan biaya operasional rendah, termasuk bahan bakar dan pemeliharaan.

Sebagai pesawat generasi baru dari hasil pengembangan CN235, pesawat CN295 dengan segala kemampuan serta sistem yang dimilikinya, sangat cocok untuk tugas-tugas yang diemban TNI AU. Desain dan kontruksi yang dibuat menggabungkan kekuatan, ketahanan, dan karakteristik operasi militer dengan tingkat keselamatan dan kehandalan tinggi.

Selain itu, kapabilitas STOL (Short Take Off & Landing) membuat CN295 mampu lepas landas dan mendarat pada landasan paling buruk sekali pun. Dengan muatan penuh, CN295 bisa lepas landas dari lapangan terbang sepanjang hanya berkisar 600 meter.

"Untuk menjadi CN295, beberapa struktur pesawat yang ada di tubuh CN235 diperkuat dan dilakukan beberapa perubahan, di antaranya perangkat pendarat, sayap tengah, mesin, dan baling-baling, selain badan pesawat diperpanjang tiga meter," kata Windu.

Kementerian Pertahanan RI membeli sembilan unit CN295 hasil kerja sama antara PTDI dan Airbus Military ini. Dua unit telah diserahkan pada 4 Oktober 2012 yang dibuat di Spanyol, sedangkan sisanya tujuh unit akan diproduksi di Bandung dengan rencana penyerahan empat unit pada 2013 dan tiga unit pada 2014.

"Guna mendukung program plan tersebut, saat ini kami sedang melakukan beberapa persiapan, di antaranya menyiapkan badan pesawat (JIG fuselage) untuk yang kelebihan panjang badan tiga meter serta pembangunan pusat lini perakitan," katanya.

Dengan menggunakan manufaktur dan lini perakitan terbaru, PTDI dan Airbus Military berharap dapat mengirimkan pesanan pesawatnya ke customer dalam kurun waktu 12 bulan, atau bahkan lebih cepat.

Kerja sama dengan Airbus Military ini sebetulnya sudah lama terjadi. Pada awal 2012, PTDI mempererat kerjasama strategis dengan EADS (konsorsium yang memiliki Airbus, Airbus Military dan Eurocopter) dan khususnya kerjasama strategis dengan Airbus Military itu sendiri.

Kegiatan PTDI dalam membuat dan melaksanakan program Revitalisasi dan Restrukturisasi dibantu sepenuhnya oleh tenaga ahli dari Airbus Military yang saat ini bekerja di PTDI sejak awal tahun 2011.

Keuntungan lain bagi PTDI dalam kerjasama dengan Airbus Military, tersebut, selain itu akan membantu pelaksanaan program revitalisasi, juga kerja sama ini akan dapat meningkatkan kompetensi PTDI di industri penerbangan dunia.

Dengan program CN295 ini PTDI punya harapan baru untuk semakin meningkatkan kinerja bisnisnyaa di masa mendatang, demikian Wisnu Nugroho
.
Sumber :   ANTARA

42 persen anggaran Kemhan untuk gaji prajurit




Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin (ANTARA)


Anggaran pertahanan 2013 digunakan untuk membayar gaji prajurit dan PNS sebesar 42 persen, sementara sisanya digunakan untuk pembangunan kekuatan pertahanan 

Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 42 persen dari total anggaran belanja Kementerian Pertahanan (Kemhan) digunakan untuk membayar gaji prajurit TNI dan pegawai negeri sipil di lingkungan Kemhan, kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

"Anggaran pertahanan 2013 digunakan untuk membayar gaji prajurit dan PNS sebesar 42 persen, sementara sisanya digunakan untuk pembangunan kekuatan pertahanan," kata Sjafrie di kantor Kemhan di Jakarta, Selasa.



Selain digunakan untuk membayar gaji prajurit dan pegawai, alokasi anggaran belanja Kemhan juga akan banyak digunakan untuk pembaruan alat utama sistem pertahanan (alutsista) karena peralatan pertahanan yang dimiliki sudah terlalu tua untuk digunakan.

Sjafrie mengakui bahwa Kemhan mendapat kenaikan jatah alokasi Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2013 sebesar Rp81,92 triliun dari APBN 2012 sebesar Rp77 triliun.

"Kemhan konsisten dalam mengawal dan menjaga anggaran pertahanan negara yang diberikan cukup besar, yang terpenting adalah bagaimana dalam menjaga anggaran tersebut," lanjutnya.

Dia mengatakan ada dua hal yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan penggunaan anggaran tersebut, yaitu menjaga proses internal di dalam tubuh Kemhan dan menghindari terjadinya distorsi atau penyimpangan yang dapat mengganggu proses itu.

Oleh karena itu, Kemhan telah membuat regulasi apabila ditemukan personel TNI atau pejabat yang melakukan penyimpangan terhadap proses anggaran.

Pertama, akan diberikan teguran sebagai tindakan pencegahan agar tidak semakin parah. Kedua, untuk kepentingan menegakkan kewibawaan institusi, maka prajurit atau pejabat tersebut akan diberi sanksi administrasi.

Jika perilaku penyimpangan terhadap anggaran belanja tersebut sudah sampai ke ranah hukum, maka hal itu akan disalurkan kepada aparat penegak hukum yang berwajib.

Sumber :  ANTARA

Indodefence 2012 Siap Digelar



Pameran internasional industri peralatan pertahanan Indonesia 2012 atau INDODEFENCE 2012 EXPO & FORUM akan kembali digelar. Pameran industri peralatan pertahanan  tiga matra angkatan bersenjata dan kepolisian Republik Indonesia ini diselenggarakan untuk kelima kalinya mulai 7-10 November 2012. Pameran yang bertemakan “Building Roadmap for Defence Industry, Present and Futures” ini akan digelar bersamaan dengan Indo Aerospace Expo & Forum, serta Indo Marine Expo dan Forum di Jakarta Internasional Expo Kemayoran.

Limapuluh negara telah dipastikan ambil bagian dalam pameran ini. Setengahnya, 25 negara merupakan pavilion Country atau Negara yang membuka stand Khusus alutsistanya. Sebanyak 600
perusahaan dalam dan luar negeri akan memamerkan teknologi terkini dari sistem pertahanan dan keamanan. Perusahaan-perusahaan besar seperti PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, PT PINDAD, PT LEN, Lockheed Martin, dan Industri pertahanan Negara berkembang lainnya sudah menyatakan kesediaannya meramaikan pameran ini.

Dalam acara pameran ini akan diselenggarakan pula seminar pertahanan. Menampilkan pembicara dari kalangan industri  pertahanan, pengamat militer , dalam dan luar negeri.

Rencananya Pameran ini akan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhono . pameran ditargetkan dikunjungi sekitar 20.000 pengunjung baik dalam ataupun luar negeri.

Seperti Sebelumnya, pengunjung sudah diberikan undangan melalui surat elektronik. Dan akan mendaftar ulang sebelum memasuki arena pameran. Sedangkan untuk penjualan tiket akan diberlakukan pada terakhir pameran, yaitu sebesar Rp 50 ribu saja.

Pameran ini terselenggara berkat kerjasama PT Napindo Media Ashatama dengan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia sebagai tuan rumah. Didukung oleh Markas Besar Tentara Nasional Indonesi dan POLRI, Kementerian Koordinator Bidang Polhukam, Kementrian Perdagangan, Kementrian Perindustrian, Kementrian Perhubungan, kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dan Kementrian Keuangan.

Sumber : (SuharsoAngkasa

Dua Unit Tank Leopard Datang Pekan Ini


foto
Tank Leopard. worldwide-military.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dua unit tank tempur utama Leopard dipastikan datang pada pekan ini. Tank yang didatangkan dari Jerman itu masing-masing terdiri atas satu unit jenis Leopard 2A4 dan satu unit jenis Leopard 2 Revolution.

"Dua tank ini akan datang pada 3 November ini dan rencananya dipamerkan di Indo Defence Expo pada 7-10 November mendatang," kata Pos Hutabarat, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, di Kantor Kementerian Pertahanan, Selasa, 30 Oktober 2012.

Kedatangan Leopard, menurut Pos, akan menutup kedatangan alat utama sistem persenjataan yang sudah memasuki penghujung 2012. "Kemarin Tucano sudah datang, sepertinya setelah ini tidak ada lagi senjata yang akan datang," kata dia.


Wakil Menteri Pertahanan Shafrie Syamsudin menyatakan semua tank yang datang sudah bisa dipakai oleh militer Indonesia. "Semuanya baru, tinggal pakai, tidak perlu lagi upgrade, tidak perlu lagi refurbishment," kata dia.

Dua unit tank Leopard ini merupakan penyerahan tahap pertama. Dengan dana sekitar US$ 287 juta, Indonesia membeli 40 unit Leopard 2A4, 63 unit Leopard 2 Revolution, dan 10 unit tank pendukung Leopard 2, 50 unit medium tank Marder 1A3. "Proses politik sudah selesai, administrasi sudah, tinggal mengecek skema produksi dan pembiayaan," ujar Sjafrie.

Sumber : Tempo

Ketika Tentara Shopping


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHJFGRLQ4MPkPRRkfyAT1hJzghVCwZFqeCssd_uWeCwk6W3iy9P4udohTkKLWQt7fAE4AjKvVZwyMpySQ1GxbPtipA81J7XO_4VbFy4GiO9Zddk8xojteAB1ddtc2vZn9Ds-aQc8y5FR4/s1600/LEOPARD+2+AD+SING.jpg
ANGGARAN belanja alat utama sistem persenjataan (Alutsista) ini meningkat setiap tahun. Dari sekitar Rp 28 triliun tahun ini, dua tahun mendatang anggaran itu sudah Rp 43,8 triliun. Pada 2030, alokasi dana untuk belanja alat utama sistem persenjataan akan menembus Rp 100 triliun.

Berikut adalah prakiraan belanja tentara Indonesia yang dilansir majalah Tempo edisi 29 Oktober 2012 dan layak disimak.

Angkatan Laut akan belanja kapal selam dari Korea Selatan, Angkatan Darat sedang menunggu kedatangan Tank leopard Revolution dari Jerman dan Angkatan Udara telah mendatangkan sebagian pesawat Super Tucano dari Brasil maupun Pesawat Angkut C295 dari Spanyol.

Anggaran Belanja Pembelian Alutsista TNI 2010-2014 mencapai total Rp 48,15 Triliun. Angka tersebut didapat dari uraian dibawah sebagai berikut:

- Mabes TNI Rp 1,10 triliun
- Angkatan Darat Rp 13,60 triliun
- Angkatan Laut Rp 17,45 triliun (prioritas 1 Rp 6,65 triliun, prioritas 2 Rp 1,1 triliun)
- Angkatan Udara Rp 16 triliun (prioritas 1 Rp 13 triliun, prioritas 2 Rp 3 triliun)

 Target modernisasi sampai 2014:
TNI Angkatan Darat:
- 2 Batalion Artileri Medan
- 2 Batalion Artileri Pertahanan Udara
- 3 Skuadron Helikopter
- 4 Batalion Mekanis (Panser)
- 2 Batalion Tank
- Mobilitas Satuan Tempur Kendaraan Perintis

TNI Angkatan Laut:
- Satuan Kapal Perang dan 2 Kapal Selam
- Skuadron pesawat Udara dan Helikopter
- Batalion Amfibi
- Pasukan Khusus Laut

TNI Angkatan Udara:
- 1 Skuadron Sukhoi
- 2 Skuadron F-16
- 1 Skuadron F-5
- 2 Skuadron C-130
- 1 Skuadron CN-295
- 1 Skuadron CN-235
- 1 Skuadron T-50
- 1 Skuadron T-50
- 1 Skuadron Super Tucano
- 1 Unit B-737-200 MPA
-  Wing Helikopter
- 1 Satuan Peluru Kendali

Kekuatan Sekarang
Penduduk : 245.613.043
Pebdapatan kotor bruto : Rp 7.223 triliun
Belanja Pertahanan : Rp 65,5 triliun
Anggaran Pertahanan : Rp 42,9 triliun
Jumlah Tentara : 302.000 personel

Angkatan Darat : 233.000 personel
- 150 ribu satuan Kodam
- 5000 Kopassus
- 40 ribu Kostrad

Angkatan Laut : 45.000 personel

Angkatan Udara : 24.000 personel

10 Besar Dunia Belanja Pertahanan (2011)
- Amerika Serikat US$ 739,3 milliar
- China US$ 89,8 milliar
- Inggris US$ 62,7 milliar
- Prancis US$ 58,8 milliar
- Jepang US$ 58,4 milliar
- Rusia US$ 52,7 milliar
- Arab Saudi US$ 46,2 milliar
- Jerman US$ 44,2 milliar
- India US$ 37,3 milliar
- Brasil US$ 36,6 milliar

Asia (2010)
- Korea Selatan US$ 28,48 milliar
- Australia US$ 27,68 milliar
- Taiwan US$ 9,90 milliar
- Singapura US$ 9,66 milliar
- Thailand US$ 5,52 milliar
- Indonesia US$ 5,42 milliar
- Pakistan US$ 5,16 milliar

Sumber : Dunia militer

PM Australia Ingin Populerkan Bahasa Indonesia di Sekolah Melalui bahasa, Australia ingin merengkuh Asia yang tengah berkembang.


Perdana Menteri Australia Julia Gillard dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Perdana Menteri Australia Julia Gillard dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
VIVAnews - Bahasa Indonesia menjadi satu dari empat bahasa Asia yang wajib dipelajari oleh sekolah-sekolah di Australia. Perdana Menteri Australia Julia Gillard menegaskan, pelajaran bahasa ini perlu untuk merengkuh Asia yang kini sangat berkembang.
Diberitakan Telegraph, Senin 29 Oktober 2012, penguasaan bahasa Asia termasuk dalam 25 target pemerintahan Australia dalam 13 tahun ke depan yang digagas Gillard. Diharapkan, dengan penguasaan bahasa ini, warga Australia dapat memanfaatkan dan ikut menikmati pertumbuhan di Asia.


Pemerintah Gillard mewajibkan siswa di Australia untuk menguasai salah satu dari empat bahasa prioritas, yaitu China, Hindi, Jepang dan Indonesia. Untuk program pelajaran bahasa asing ini, sekolah di Australia akan bermitra dengan sekolah di Asia. Selain itu, stasiun televisi di negara itu juga diminta menayangkan lebih banyak berita dan program Asia.

"Anak-anak Australia yang kini berada di TK akan lulus SMA nanti dengan menguasai pengetahuan soal Asia," kata Gillard.

Gillard mengatakan bahwa rencana ini perlu dilakukan untuk memanfaatkan momentum kebangkitan Asia dalam peta perpolitikan dan ekonomi dunia. Peningkatan masyarakat kelas menengah di Asia, kata Gillard, adalah refleksi dari perkembangan Australia sepanjang sejarah.

"Ini adalah berita baik bagi Australia dan harus juga mengubah cara berpikir kita soal hubungan ekonomi dengan Asia," ujar Gillard.

Selain mengincar penguasaan bahasa, untuk mendekatkan diri ke Asia, pemerintah Australia juga menawarkan ribuan beasiswa bagi mahasiswa di Asia, menambah pos diplomatik di beberapa negara kawasan dan mewajibkan sedikitnya sepertiga dari direktur perusahaan dan pegawai negeri senior di Australia punya pengetahuan mendalam soal Asia. (ren)

Sumber :VIVA.co.id

Helikopter Dirgantara Combat Helicopter “GANDIWA”



Atas kehormatan undangan dari Menejemen Komunikasi PT Dirgantara Indonesia (Persero) di Bandung kepada penulis untuk hadir dalam beberapa konferensi persnya beberapa waktu yang lalu, alhamdulillah ada beberapa cuplikan yang  dapat penulis tuangkan disini.
Posting ini antara lain tentangDirgantara Combat Helicopter “Gandiwa”. Sebuah sarana alat pertahanan keamanan berupa karya dari anak bangsa yang tergolong canggih. Bagi penulis ini sangat menarik dan perlu memberikan apresiasi, dan semoga bermanfaat bagi inspirasi pemerhati. Memang, cinta kepada bangsa dan tanah air dapat dilakukan dengan berbagai cara, -karya teknologi umpamanya-. Atas dedikasi tsb, publik mempunyai kepentingan mengetahui bagaimana akuntabilitasnya. Sebagaimana implementasi Undang-undang Kebebasan Informasi Publik (KIP).
Dirgantara Combat Helicopter GANDIWA merupakan helikopter militer dengan peran utama sebagai pesawat/helikopter tempur, dengan kemampuan menyergap target di darat, seperti musuh infanteri dan kendaraan lapis baja. Dikarenakan helikopter ini dilengkapi dengan persenjataan berat, kadang disebut juga sebagai gunship helicopter. Karena helikopter ini juga dapat dipakai untuk melakukan penyerangan, maka biasa disebut juga sebagai helikopter serang(attackt helicopter).
Senjata yang digunakan pada helikopter tempur ini dapat mencakup autocannons, machine-guns, roket, dan peluru kendali seperti Hellfire. Selain itu helikopter ini juga mampu membawa rudal udara ke udara, meskipun sebagian besar untuk tujuan pertahanan diri.
Secara umum, Dirgantara Combat Helicopter memiliki dua tugas utama : Pertama, untuk memberikan dukungan udara secara langsung dan tepat bagi pasukan darat. Dan kedua, sebagai anti-tank, dimana tugasnya adalah menghancurkan kendaraan lapis baja miilik musuh.

Design Development

Helikopter tempur GANDIWA adalah helikopter dengan konfigurasi 2 orang crew (1 orang pilot dan 1 orang co-pilot/gunner) dengan posisi tandem. Helikopter ini memiliki dua buah engine dan satu buah dengan empat bilah composite bearingless rotor utama (main rotor) dan satu buah rotor ekor (tail rotor). Helikopter ini dilengkapi juga dengan wing pylon untuk mensupport persenjataan yang dibawanya.
Dirgantara Combat Helicopter GANDIWA dikembangkan dengan memakai base helicopter Bell412. Modifikasi utama dilakukan dengan merubah konfigurasi dari konfigurasi side-by-side, menjadi konfigurasi tandem. Selain itu dilakukan desain support untuk senjata-senjata yang akan dibawa.
Main rotor, tail rotor, engine dan juga gearbox diusahakan tidak dilakukan perubahan besar dari basis helikopter. Avionik dan sistem diubah dan disesuaikan dengan kebutuhan utama dari helikopter ini. Glass cockpit avionic system akan dipakai untuk memudahkan pilot dalam menjalankan misinya. Penambahan sistem senjata dan firing control juga menjadi hal utama yang dilakukan di dalam pengembangan helikopter ini.
Berat dan distribusi berat diusahakan tidak berubah banyak dari basis helikopter. Penumpang dan payload yang biasa dibawa oleh basis helikopter, diganti menjadi senjata dan amunisi pada helikopter tempur GANDIWA.

Sekilas Tentang “Gandiwa”

Andi_Ali_Syahbana_presentasi_Gandiwa_to_Menhan_Panglima_Alpahan_MabesNama GANDIWA diambil dari nama senjata milik Arjuna yang didapat dari Dewa Baruna.
Senjata panah sakti ini dilengkapi dengan tabung yang berisi panah yang tak terhingga jumlahnya.
Ctr. Direktur Teknologi dan Pengembangan PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Dr. Andi Alisjahbana memberikan penjelasan ihwal “Gandiwa” ini kepada Menteri Pertahanan, Panglima TNI, Para Kepala Staf Angkatan dan Petinggi TNI lainnya seusai Rapat Pimpinan TNI yang diikuti dengan Static Show Alat Pertahanan di Markas Besar TNI, Cilangkap .

Spesifikasi Teknis


Karakteristik umum
  • Crew: 2 (pilot, and co-pilot/gunner)
  • Length: 56 ft 1 in (17.1 m)
  • Rotor diameter: 46 ft 0 in (14.0 m)
  • Disc area: 1,662 ft² (154.4 m²)
  • Empty weight: 6,789 lb (3,079 kg)
  • Max takeoff weight: 11,900 lb (5,397 kg)
  • Powerplant: 2 × Pratt & Withney Canada. PT6T-3BE Twin Pac Turboshafts, 900 shp (671 kw) each
  • Fuselage length: 43 ft (13.1 m)
Performansi
  • Maximum speed: 140 knots (259 km/h)
  • Cruise speed: 122 knots (226 km/h)
  • Range: 402 nmi (745 km)
  • Service ceiling: 20,000 ft (6,096 m)
  • Rate of climb: 1,350 ft/min (6.86 m/s)
  • Power/mass: 0.2263 hp/lb (437 W/kg)
Persenjataan
  • Guns: 1× 30 × 113 mm (1.18 × 4.45 in) M230 Chain Gun with 1,200 rounds
  • Hardpoints: Four pylon stations on the stub wings.
  • Rockets: Hydra 70 70 mm, and CRV7 70 mm air-to-ground rockets
  • Missiles: Typically AGM-114 Hellfire variants; AIM-92 Stinger may also be carried.
Sumber : Militer Review

Anggaran Militer Juga Terkena Kutipan DPR


foto

TEMPO.CO, Jakarta--Permintaan upeti ternyata tak hanya terjadi di badan usaha milik negara. Anggaran militer pun tak luput dari kutipan anggota DPR. "Praktek ini lazim terjadi," ujar seorang pejabat militer kepada Tempo, Senin, 29 Oktober 2012.

Menurut pejabat itu, para asisten perencanaan dan anggaran (asrena) masing-masing matra TNI mengetahui modus pemerasan para politikus Senayan. "Karena mereka (asrena) yang langsung berhadapan dengan anggota Dewan.”

Namun dia menolak membeberkan modus yang dilakukan anggota Dewan meminta jatah dari institusi pertahanan.


Namun, juru bicara TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama TNI Azman Yunus, membantah soal pemberian "upeti" kepada Dewan. "Saya tidak pernah menemukan, dulu saya sempat juga menangani anggaran," ucapnya.

Anggaran untuk Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, kata Azman, dibahas langsung oleh Kementerian Pertahanan. "Lagi pula anggaran kami tidak bisa dimainkan.” Sebab, anggaran yang dikucurkan digunakan untuk membeli alat utama sistem senjata dari luar negeri. "Mana berani memainkan anggaran," katanya.

Apalagi, setiap pembahasan anggaran, ketiga angkatan tak pernah ikut dalam rapat. "Kami biasanya hadir jika berkaitan dengan hal teknis, seperti alasan mengapa memilih pesawat tertentu," ujar Azman.

Anggaran militer setiap mengalami kenaikan. Untuk tahun depan dialokasikan anggaran sebesar Rp 77,7 triliun. Jumlah ini meningkat dari tahun ini sekitar Rp 64 triliun.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Marzuki Alie mendukung langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengungkap nama-nama anggota Dewan yang meminta dana kepada BUMN atau Kementerian dan Lembaga. "Kami dukung 1.000 persen," katanya.

Syaratnya, kata Marzuki, Dahlan harus memiliki bukti otentik bahwa anggota tersebut benar-benar melakukan "pemalakan". "Asalkan ada faktanya, dalam bentuk rekaman, SMS tentang pertemuan, apa saja," tuturnya.

Sumber : Tempo

Ketika Tentara Shopping


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHJFGRLQ4MPkPRRkfyAT1hJzghVCwZFqeCssd_uWeCwk6W3iy9P4udohTkKLWQt7fAE4AjKvVZwyMpySQ1GxbPtipA81J7XO_4VbFy4GiO9Zddk8xojteAB1ddtc2vZn9Ds-aQc8y5FR4/s1600/LEOPARD+2+AD+SING.jpg
 
ANGGARAN belanja alat utama sistem persenjataan (Alutsista) ini meningkat setiap tahun. Dari sekitar Rp 28 triliun tahun ini, dua tahun mendatang anggaran itu sudah Rp 43,8 triliun. Pada 2030, alokasi dana untuk belanja alat utama sistem persenjataan akan menembus Rp 100 triliun.

Berikut adalah prakiraan belanja tentara Indonesia yang dilansir majalah Tempo edisi 29 Oktober 2012 dan layak disimak.

Angkatan Laut akan belanja kapal selam dari Korea Selatan, Angkatan Darat sedang menunggu kedatangan Tank leopard Revolution dari Jerman dan Angkatan Udara telah mendatangkan sebagian pesawat Super Tucano dari Brasil maupun Pesawat Angkut C295 dari Spanyol.

Anggaran Belanja Pembelian Alutsista TNI 2010-2014 mencapai total Rp 48,15 Triliun. Angka tersebut didapat dari uraian dibawah sebagai berikut:

- Mabes TNI Rp 1,10 triliun
- Angkatan Darat Rp 13,60 triliun
- Angkatan Laut Rp 17,45 triliun (prioritas 1 Rp 6,65 triliun, prioritas 2 Rp 1,1 triliun)
- Angkatan Udara Rp 16 triliun (prioritas 1 Rp 13 triliun, prioritas 2 Rp 3 triliun)

 Target modernisasi sampai 2014:
TNI Angkatan Darat:
- 2 Batalion Artileri Medan
- 2 Batalion Artileri Pertahanan Udara
- 3 Skuadron Helikopter
- 4 Batalion Mekanis (Panser)
- 2 Batalion Tank
- Mobilitas Satuan Tempur Kendaraan Perintis

TNI Angkatan Laut:
- Satuan Kapal Perang dan 2 Kapal Selam
- Skuadron pesawat Udara dan Helikopter
- Batalion Amfibi
- Pasukan Khusus Laut

TNI Angkatan Udara:
- 1 Skuadron Sukhoi
- 2 Skuadron F-16
- 1 Skuadron F-5
- 2 Skuadron C-130
- 1 Skuadron CN-295
- 1 Skuadron CN-235
- 1 Skuadron T-50
- 1 Skuadron T-50
- 1 Skuadron Super Tucano
- 1 Unit B-737-200 MPA
-  Wing Helikopter
- 1 Satuan Peluru Kendali

Kekuatan Sekarang
Penduduk : 245.613.043
Pebdapatan kotor bruto : Rp 7.223 triliun
Belanja Pertahanan : Rp 65,5 triliun
Anggaran Pertahanan : Rp 42,9 triliun
Jumlah Tentara : 302.000 personel

Angkatan Darat : 233.000 personel
- 150 ribu satuan Kodam
- 5000 Kopassus
- 40 ribu Kostrad

Angkatan Laut : 45.000 personel

Angkatan Udara : 24.000 personel

10 Besar Dunia Belanja Pertahanan (2011)
- Amerika Serikat US$ 739,3 milliar
- China US$ 89,8 milliar
- Inggris US$ 62,7 milliar
- Prancis US$ 58,8 milliar
- Jepang US$ 58,4 milliar
- Rusia US$ 52,7 milliar
- Arab Saudi US$ 46,2 milliar
- Jerman US$ 44,2 milliar
- India US$ 37,3 milliar
- Brasil US$ 36,6 milliar

Asia (2010)
- Korea Selatan US$ 28,48 milliar
- Australia US$ 27,68 milliar
- Taiwan US$ 9,90 milliar
- Singapura US$ 9,66 milliar
- Thailand US$ 5,52 milliar
- Indonesia US$ 5,42 milliar
- Pakistan US$ 5,16 milliar