Pages

Saturday, 19 July 2014

Kapal Baru LMV Singapura

 
Littoral Mission Vessels (LMV) Angkatan Laut Singapura (photo : ST Marine)
Littoral Mission Vessels (LMV) Angkatan Laut Singapura (photo : ST Marine)

Artikel Kelvin Wong “Taking Shape: The Republic of Singapore Navy’s Littoral Mission Vessel” di Majalah “International Defence Review” memberikan detil tentang kapal baru serba guna yang sedang dibangun untuk Angkatan Laut Singapura.
Singapura akan membangun total 8 kapal yang disebut Littoral Mission Vessels (LMV), yang ditargetkan mulai operasional tahun 2016 hingga 2020, menggantikan 11 kapal patroli kecil fearless class 500 ton, yang dibangun Singapore Technologies (ST) Marine pada tahun 1990-an.
Desian dan konstruksi dari korrabley LMV dibuat oleh Shipbuilding Division State Association Singapore Technologies – Anak perusahaan ST Marine, yang konstruksinya dilakukan di Galangan Benoi Yard (Keppel Shipyard), Singapura.
Desain kapal ini akan dibimbing oleh perusahaan Jerman yang tergabung dalam ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS), untuk membangun, superstructure (komposit) kapal.
Kapal Tipe LMV ini memiliki bobot 1200 ton, panjang 80 meter, lebar 12 meter, yang digerakkan dua mesin disel MTU 20V 4000 M93L dengan kapasitas 11.532 tenaga kuda yang memberikan Kecepatan maksimum 27 knot. Daya jelajah 5000 nautical miles pada kecepatan jelajah 15 knot.
Littoral Mission Vessel -2
Di bagian tengah kapal terdapat tempat pendaratan, untuk ruang bagi helikopter anti-kapal selam Sikorsky S-70B Seahawk, juga tempat bagi dua speed boats yang dapat dinaikturunkan dengan cepat. Di bawah helipad tersimpan ruang untuk mengakomodasi berbagai peralatan. Kru Kapal Misi Litoral /LMV berjumlah 30 orang dan bisa menampung 30 orang lainnya
Persenjataan dasar kapal ini termasuk senjata otomatis super cepat 76mm Oto Melara, dua senjata otomatis berkemampuan remote 25mm (kemungkinan, Rafael Typhoon) serta dua senjata mesin 12,7mm (remotely) Oto Melara HITROLE.
Dual-band radar antenna generic detection Thales NS 100 AFAR, yang akan diinstal di Kapal baru LMV Singapura. (photo : Thales)
Dual-band radar antenna generic detection Thales NS 100 AFAR, yang akan diinstal di Kapal baru LMV Singapura. (photo : Thales)

Kapal ini juga menyediakan tempat untuk menampung SAM dan SCRC. Kapal akan dilengkapi radar baru deteksi generik, Thales NS (Naval Smarter) 100 AFAR yang beroperasi di S-dan X-band yang dipasang di tiang terpadu (mast) dan menerima sistem pengendalian tembakan elektro-optik serta memiliki sistem komunikasi satelit Sagem, Airbus Defence and Space SCOT Patrol. (VPK)

Jakarta Greater

Markas Divisi III Marinir Sorong Rampung Dibangun

Prajurit Marinir dalam Upacara Peringatan HUT Ke-68 TNI Di Surabaya. (Foto: Dispen Korps Marinir)


Jakarta,  Markas Divisi III Marinir di Sorong yang telah direncanakan Mabesal sejak setahun lalu kini sudah rampung dibangun. Markas yang terletak di kilometer 16 Sorong Aimas itu berdiri megah. Kepastian administrasi dan kedatangan personel, tinggal menunggu keputusan Presiden.
“Divisi Marinir merupakan tahapan dalam membangun Armada RI kawasan Timur di Sorong yang telah direncanakan lama oleh Kemhan dan Mabesal,” ujar Dirjen Kuathan Kementerian Pertahanan RI Laksda TNI Agus Purwoto di kantornya beberapa waktu lalu.
Sejauh ini, Korps Marinir TNI AL terbagi menjadi pasukan, yakni Pasmar 1 yang bermarkas di Gedangan Sidoarjo dan Pasmar 2 yang bermarkas di Jakarta.
Lebih lanjut, menurut Agus, pembangunan Divisi III Marinir merupakan pengembangan postur organisasi Marinir sebagai Kotama (Komando Utama—red) yang ditempatkan di daerah strategis dan rawan konflik.
Rencananya, dalam divisi ini akan ditempatkan 6.000 hingga 10 ribu personel yang siap menjaga kedaulatan NKRI di pulau paling timur Indonesia. Selain itu, kebutuhan akan Alutsista juga menjadi perhatian pemerintah yang saat ini telah memasuki penghujung masa jabatan.
“Paling tidak, ini merupakan pencapaian dalam MEF tahap I dan akan dilanjutkan kemudian di tahap II,” papar Agus.
Ditinjau dari letak geografis, Sorong merupakan kota strategis di Pulau Papua, khususnya Papua Barat. Kota yang terletak di ujung kepala burung Pulau Papua tersebut merupakan pintu masuk Papua dan penghubung antara Papua dengan daerah lain.
Beberapa konflik horizontal kerap terjadi di kota ini. Salah satunya, kerusuhan bernuansa SARA pada April lalu, serta adanya pasukan OPM pimpinan Izak Klablim dikabarkan sering melakukan operasi di daerah ini.
Diharapkan, dengan kehadiran Divisi Marinir di Sorong dapat meminimalisasi gejala-gejala tersebut, baik dengan Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Sepanjang sejarah perjalanan korps yang memiliki slogan Jalesu Bhumyamca Jayamahe (Di Laut dan Darat Kita Jaya) ini selalu dikenal dekat dengan rakyat, serta merakyat.

Jurnal Maritim

Pada Masa Sultan Agung Hanyakrakusuma, Mataram Kedepankan Sea Power


Ilustrasi gambar armada laut VOC. (Foto: Kingdom of Cochin)

Jakarta, Sejarah kerajaan di Nusantara telah meninggalkan jejak kejayaan maritim yang ditandai dengan kedigdayaan angkatan lautnya. Salah satu kerajaan di Nusantara itu ialah Mataram Islam. Meskipun letaknya berada di pesisir selatan Pulau Jawa, tetapi angkatan laut Mataram mampu merambah beberapa pulau di Nusantara lainnya.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Marsetio dalam buku Sea Power Indonesia menerangkan, di masa pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma, Mataram memiliki visi maritim yang mengedepankan Sea Power untuk kejayaannya.
Setelah mampu menaklukkan Surabaya, Wirasaba, Pasuruan, Lasem, dan Pasuruan, Sultan Agung berniat untuk menyatukan Pulau Jawa secara keseluruhan.
Langkah yang harus ditempuh ialah dengan mengusir VOC di Batavia.
Pada 1628, Sultan Agung mengerahkan 20 ribu pasukan dan 60 kapal untuk menyerang Batavia, serta berhasil melakukan konsolidasi dengan Banten, Cirebon, dan Tegal yang digunakan sebagai lumbung beras untuk persediaan pangan.
Alhasil, Batavia berhasil dikepung dari darat dan laut. Namun, serangan tersebut belum berhasil menaklukkan kota yang dulu bernama Jayakarta itu. Serangan kedua dilancarkan dengan mengerahkan 80 ribu pasukan, di bawah pimpinan Dipati Purbaya. Kali ini, Sultan Agung juga mampu melakukan konsolidasi dengan Makassar yang berada di seberang Pulau Jawa.
Namun, karena VOC berhasil melakukan sabotase dengan membakar lumbung padi di Tegal dan Cirebon, serangan kali ini juga gagal. Tetapi setidaknya, Mataram mampu menguasai seluruh Pulau Jawa, kecuali Batavia, juga daerah-daerah di luar Pulau Jawa, seperti Palembang, Kalimantan, dan Sulawesi.
Marsetio menjelaskan, ketika dikaitkan dengan teori Sea Power, hal yang menonjol dari Sultan Agung adalah praktik penggunaan laut sebagai medium untuk Dominion. Melalui Sea Power yang dimiliki Mataram, Sultan Agung mampu meluaskan wilayahnya sampai jauh dari pusat kerajaan.
Dari perluasan wilayah kekuasaan itu, Sea Power digunakan pula dalam bentuk operasi gabungan sebagaimana dapat dilihat dari strategi saat menyerang Batavia, yaitu kombinasi antara serangan darat dan serangan laut sekaligus.
Sejarah itu menunjukan bahwa operasi gabungan yang dikenal saat ini, sesungguhnya telah mempunyai embrio beberapa abad silam dalam berbagai peradaban. 

Jurnal Maritim

Panglima TNI: Tentara Ingin Kawal Pilpres Dengan Aman


puspen-sub 
 
JAKARTA  – TNI ingin mengawal Pilpres dengan aman dan TNI tidak main-main guna mengamankan demi terciptanya rasa aman untuk masyarakat, bangsa dan negara. Agar tidak berspekulasi, TNI telah menghitung segala resiko ancaman dan setiap ancaman akan berhadapan dengan polisi dan TNI.
Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko pada saat menyaksikan Latihan Pembebasan Sandera (Basra) Penanggulangan Teroris (Gultor) Pasukan Khusus TNI tahun 2014 di Guest House Mabes TNI AD yang berada di dalam lingkungan Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (18/ 7/2014).
Kesiapan TNI ini adalah kesiapan dalam posisi yang tertinggi dan hasil dari latihan selama ini sebagai bentuk tanggung jawab TNI kepada masyarakat Indonesia. “Dalam menghadapi situasi politik saat ini saya instruksikan agar pasukan TNI selalu siap”, ujar Panglima TNI.
Sementara itu, tujuan latihan ini untuk menunjukkan kesiapsiagaan TNI dalam menghadapi segala kemungkinan bentuk ancaman dan gangguan pada Pilpres 2014 dalam rangka mewujudkan stabilitas keamanan di seluruh wilayah NKRI serta untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh masyarakat Indonesia. Panglima TNI juga menghimbau kepada masyarakat Indonesia agar tenang.
puspen-tengah
Adapun sasaran latihan adalah para prajurit Pasukan Khusus TNI memiliki ketrampilan dan kemampuan dalam melaksanakan tehnik Mobilisasi Udara (Mobud) dengan baik. Dengan latihan ini para prajurit TNI memiliki kecepatan bergerak mulai dari pemuatan heli, pemindahan udara, keluar dari heli dan dilanjutkan aksi di daerah sasaran. Selain itu, juga untuk melatih kecepatan bergerak prajurit secara professional, gesit, lincah dan penuh dengan kewaspadaan.
Skenario latihan diawali dengan formasi arrow tail terbang dari Lanud Halim PK menuju daerah sasaran Guest House Mabes TNI AD Cilangkap dengan ketinggian 1000 feet. Setelah diatas area Guest House, satu Super Puma dan dua Bell 412 berputar yang selanjutnya memasuki sasaran (Spot) untuk persiapan melaksanakan Rappeling And Fastrope. Selanjutnya satu BELL 412 TNI AD berputar dan menunggu penjemputan kemudian MI-17 terbang ke atas untuk melaksanakan pelolosan ke daerah yang aman. Kemudian tim kedua dengan menggunakan 6 Helikopter melaksanakan manuver Super Puma dan bell rappeling dan fastrope on spot (tim keamanan dan eksekutor).
Di akhir kegiatan Komandan Latihan (Danlat) Mayjen TNI Fransens G. Siahaan yang kesehariannya menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri I/Kostrad menyampaikan bahwa Latihan ini melibatkan 52 personel (terdiri dari Kostrad, Kopassus TNI AD, Marinir TNI AL dan Paskhas TNI AU) dan 10 pesawat Helikopter (terdiri dari 2 Heli Bell 412 TNI AL, 2 pesawat Heli Bell 412 TNI AD, 2 pesawat Heli Super Puma Nas 332 TNI AU dan 4 pesawat MI-17 TNI AD).

Poskota

Tata LPTA 715 4x4 digunakan Brimob

Tata LPTA 715 4x4 digunakan Brimob
Jakarta  - Perusahaan otomotif asal India, Tata Motors, mulai memasok kendaraan medan berat LPTA 715.

"Ada empat atau lima unit yang digunakan Brimob," kata Presiden Direktur PT Tata Motors Distribusi Indonesia, Biswadev Sengupta.

Biswadev mengemukakan hal tersebut di sela acara buka puasa bersama pada Selasa sore di Jakarta.

Menurut Biswadev, penyerahan kendaraan kepada satuan elit kepolisian tersebut dilakukan sekitar bulan Maret-April.

Kendaraan tersebut digunakan untuk fungsi SAR.

LPTA 715 (3,5 ton 4x4) menggunakan mesin Cummins 68TAA 5.9 TC 6-in-line 5.883cc diesel.

Tenaga maksimumnya 108kW pada 2.500 rpm sedangkan torsi maksimumnya 500 Nm pada @1.500 rpm.

Gross vehicle mass adalah 7.650 kg, sedangkan gross combination mass 10.250 kg.

Gearbox yang digunakan Tata G600 dengan 6 speed transfer case manual.

Kapasitas tangki BBM-nya 200 liter.

"Kami juga mengadakan pembicaraan dengan berbagai pihak termasuk Departemen Keamanan karena kami memiliki banyak model," kata Biswadev.

Antara

Panglima TNI: TNI Ingin Kawal Pilpres Dengan Aman




Panglima TNI: TNI Ingin Kawal Pilpres Dengan Aman
PUSPEN TNI- TNI ingin mengawal Pilpres dengan aman dan TNI tidak main-main guna mengamankan demi terciptanya rasa aman untuk masyarakat, bangsa dan negara. Agar tidak berspekulasi, TNI telah menghitung segala resiko ancaman dan setiap ancaman akan berhadapan dengan polisi dan TNI. Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko pada saat menyaksikan Latihan Pembebasan Sandera (Basra) Penanggulangan Teroris (Gultor)  Pasukan Khusus TNI tahun 2014 di Guest House Mabes TNI AD yang berada di dalam lingkungan Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (18/ 7/2014). 
Kesiapan TNI ini adalah kesiapan dalam posisi yang tertinggi dan hasil dari latihan selama ini sebagai bentuk tanggung jawab TNI kepada masyarakat Indonesia.  "Dalam menghadapi situasi politik saat ini saya instruksikan agar pasukan TNI selalu siap", ujar Panglima TNI. 
Sementara itu, tujuan latihan ini untuk menunjukkan kesiapsiagaan TNI dalam menghadapi segala kemungkinan bentuk ancaman dan gangguan pada Pilpres 2014 dalam rangka mewujudkan stabilitas keamanan di seluruh wilayah NKRI serta untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh masyarakat Indonesia. Panglima TNI juga menghimbau kepada masyarakat Indonesia agar tenang.  
Adapun sasaran latihan adalah para prajurit Pasukan Khusus TNI memiliki ketrampilan dan kemampuan dalam melaksanakan tehnik Mobilisasi Udara (Mobud) dengan baik. Dengan latihan ini para prajurit TNI memiliki kecepatan bergerak mulai dari pemuatan heli, pemindahan udara, keluar dari heli dan dilanjutkan  aksi  di daerah sasaran. Selain itu, juga untuk melatih kecepatan bergerak prajurit secara professional, gesit, lincah dan penuh dengan kewaspadaan. 
Skenario latihan diawali dengan formasi arrow tail terbang dari Lanud Halim PK menuju daerah sasaran Guest House Mabes TNI AD Cilangkap  dengan ketinggian 1000 feet. Setelah diatas area Guest House, satu Super Puma dan dua Bell 412 berputar yang selanjutnya memasuki sasaran (Spot) untuk persiapan melaksanakan Rappeling And Fastrope. Selanjutnya satu BELL 412 TNI AD berputar dan menunggu penjemputan  kemudian MI-17 terbang ke atas untuk melaksanakan pelolosan ke daerah yang aman. Kemudian tim kedua dengan menggunakan 6 Helikopter melaksanakan manuver Super Puma dan bell rappeling dan fastrope on spot  (tim keamanan dan eksekutor).   
Di akhir kegiatan Komandan Latihan (Danlat) Mayjen TNI Fransens G. Siahaan yang kesehariannya menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri I/Kostrad menyampaikan bahwa Latihan ini melibatkan 52 personel (terdiri dari Kostrad, Kopassus TNI AD, Marinir TNI AL dan  Paskhas TNI AU) dan 10 pesawat Helikopter (terdiri dari 2 Heli Bell 412 TNI AL,  2 pesawat Heli Bell 412 TNI AD, 2 pesawat Heli Super Puma Nas 332  TNI AU dan 4 pesawat MI-17 TNI AD).  


TNI

Pesawat Tempur F-16 C/D 52ID TNI AU Mendarat di Alaska


Ltk.Firman Dwi Cahyono dan May. Anjar Legowo siap terbang dengan pesawat TS 1623 dan TS 1625 pada leg pertama menuju Eielson AFB Alaska, Selasa (15/7).

Pesawat F-16 TNI AU TS 1623 dan TS 1625 akan melaksanakan air refueling pada pesawat KC-10 USAF pada ketinggian 25.000 kaki. Selasa (15/7).­­
Tiga pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU dengan call sign "Viper Flight," sudah meninggalkan Hill AFB Utah dan mendarat dengan selamat di Eielson AFB Alaska. Pesawat pertama adalah TS 1620 dengan crew Maj Collin Coatney/Ltk.Firman Dwi Cahyono, pesawat TS 1623 diawaki Ltc Erick Houston/ May. Anjar Legowo dan pesawat TS 1625 diawaki Col Phil Purcel. Tiga buah pesawat F-16 C/D lepas landas dari Hill AFB Utah pukul 11.15 waktu setempat untuk bertemu dengan pesawat tanker KC-10 yang akan mengawal pesawat sampai Alaska.
Perjalanan ditempuh dengan ketinggian 25.000 kaki pada kecepatan 0.8 MN (Mach Number) atau sekitar 480 KTAS (Knots True Air Speed) melewati area gurun, area perkotaan, selat sepanjang pantai dan juga pegunungan yang tertutup salju di wilayah Canada bagian utara sebelum memasuki wilayah Negara bagian Alaska. Selama perjalanan dilaksanakan air to air refueling dengan pesawat KC-10 dari Travis selama 3 kali pengisian.
Pesawat mendarat dengan ILS approach di Eielson AFB Alaska di tengah guyuran hujan dan angin samping (crosswind 20 kts) pada pukul 13.51 waktu setempat di mana Alaska berada pada zona waktu GMT-8. Rencana pada leg berikutnya keberangkatan akan dilaksanakan pada hari Kamis pukul 11.00 waktu Alaska menuju Guam yang akan menempuh waktu perjalanan lebih dari 9 jam. Dalam perencanaan penerbangan “ferry flight” dari Hill AFB Utah menuju Lanud Iswahjudi Madiun dimulai dengan perjalanan dari Hill AFB, Utah menuju Eilsen AFB Alaska dengan waktu 4 jam 23 menit, selanjutnya tgl 17 Juli berangkat dari Eilsen AFB Alaska menuju Andersen AFB Guam selama 9 jam 40 menit dan leg terakhir tanggal 20 Juli dari Guam langsung menuju Lanud Iswahyudi Madiun dengan waktu 5 jam 16 menit. Ketiga pesawat direncanakan akan mendarat pada pukul 11.16 di lanud Iswahjudi Madiun pada tanggal 20 Juli 2014 langsung diparkir di hangar Skadron Udara 3 “The Dragon Nest”.
Keenam instruktur penerbang mulai bulan Agustus akan melanjutkan latihan terbang konversi F-16 C/D nya di Lanud Iswahyudi Madiun dibawah supervisi empat instruktur penerbang dari US Air Force Mobile Training Team. Karena konfigurasi awal pesawat F16C/D-52ID tidak dilengkapi dengan drag chute (rem payung) maka pesawat-pesawat ini direncanakan akan menjalani modifikasi pemasangan peralatan drag chute yang dilakukan tehnisi TNI AU dibantu personil Lockheed Martin pada kuartal pertama 2015.
Pengadaan 24 pesawat F16 C/D-52ID dalam Proyek “Peace Bima Sena II” ini merupakan kerjasama antara Pemerintah AS dan Indonesia berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada tanggal 17 Januri 2012. Pelaksanaan regenerasi meliputi structural/airframe upgrade pesawat Block 25 hingga mencapai masa usia pakai (service life) optimal. Disisi lain modernisasi avionic dan engine pesawat akan meningkatkan kemampuan menjadi setara dengan F-16 block 52. Upgrade Pesawat F-16 C/D 52ID ini tidak main-main karena mengejar kemampuan setara dengan Block 52, terutama pemasangan Mission Computer MMC- 7000A versi M-5 yang dipakai Block 52+, Improved Data Modem Link 16 Block-52, Embedded GPS INS (EGI) block-52 yang menggabungkan fungsi GPS dan INS , Electronic Warfare Management System AN/ALQ-213, Radar Warning Receiver ALR-69 Class IV, Countermeasures Dispenser Set ALE-47 untuk melepaskan Chaff/Flare. Sedangkan kemampuan radar AN/APG-68 (V) ditingkatkan agar mampu mendukung peralatan dan system baru yang dipasang.
Tidak hanya itu, seluruh mesin pesawat tipe F100-PW-220/E menjalani upgrade di sehingga menjadi baru kembali. Seluruh pesawat menjalani upgrading dan refurbished rangka “airframe” serta sistem “avionic” dan persenjataan di Ogden Air Logistics Center Hill AFB, Utah.
Rangka pesawat diperkuat, cockpit diperbarui, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang, semua system lama di rekondisi menjadi baru dan system computer baru ditambahkan agar pesawat lahir kembali dengan kemampuan jauh lebih hebat.
Pengadaan 24 F-16 C/D-52ID tersebut akan melengkapi Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi dan Skadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru untuk menambah kekuatan tempur TNI Angkatan Udara sebagai tulang punggung kekuatan dirgantara (Air Power) kita demi menjaga Keamanan Nasional Indonesia.


TNI AU

Ini Senjata yang Mungkin Jatuhkan Pesawat MH17

Sistem rudal kendali yang bisa mencapai ketinggian 33 ribu kaki.
Lokasi jatuhnya Malaysia Airlines MH17
 
 - Jatuhnya Pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 jatuh diduga akibat tembakan rudal di langit Ukraina. 

Dugaan pesawat yang membawa 295 penumpang itu membuat banyak pertanyaan, sebab saat itu pesawat tengah mengangkasa pada ketinggian 33 ribu kaki.  

Salah satu teka-teki yaitu senjata apa yang bisa menembak jatuh pesawat pada ketinggian tersebut. 

Pejabat senior Amerika Serikat, kepada CNN, dilansir Jumat 18 Juli 2014 mengatakan Amerika Serikat tengah menganalisa lintasan rudal untuk menentukan dari mana serangan itu tepatnya berasal. 

Jika pesawat ditembak oleh rudal dari darat ke udara, sistem radar akan melihat penembakan rudal itu dan melacak posisi tepat pesawat sebelum pesawat jatuh. Sistem radar juga juga akan melihat tanda panas saat pesawat menabrak rudal tersebut. 

Para ahli mengatakan serangan rudal tidak mungkin berasal dari rudal bahu yang diluncurkan oleh seorang tentara. Sebab jelajah rudal itu tak akan sampai pada ketinggian pesawat MH17. 

"Pada ketinggian jelajah normal pesawar sipil, keluar dari jangkauan sistem rudal berawak, yang telah dikembangkan di tangan pemberontak di Ukraina timur," ujar Nick de Larrinaga, dari laman IHS Jane Defence kepada CNN. 

Analis militer yang juga mantan personel Angkatan Udara AS, Rick Francona, mengatakan rudal bahu itu menurutnya hanya mampu menjangkau ketinggian 15 ribu kaki. 

Untuk itu, Francona menduga kuat senjata yang menjatuhkan pesawat MH17 adalah rudal permukaan ke udara atau rudal udara ke udara, 
"Saya pikir itu adalah kemungkinan terkuat saat ini," kata dia. 

Salah satu jenis rudal yang masuk kategori itu yaitu sistem rudal kendali atau rudal Buk, yang telah dikembangkan pada era Uni Soviet dan dioperasikan oleh pasukan Rusia dan Ukrania. Sistem rudal ini disebutkan sudah banyak digunakan di perbatasan Rusia dan Ukrania.

Direktur Proyek Pertahanan dan Intelijen Belfer Center for Science and International Affairs Univeristas Harvard mengatakan sistem rudal Buk yang dikenal sebagai SA-11 telah dioperasikan pasukan Rusia dan Ukrania. 

Dan menurutnya sistem rudal itulah yang memungkinkan untuk menjatuhkan pesawat dengan ketinggian 33 ribu kaki. 

Jenis rudal lain yang mungkin menjatuhkan pesawat MH17 yaitu rudal S-200 buatan Rusia yang dioperasikan militer Ukrania, rudal S-300 dan S-400 yang dioperasikan Rusia. Senjata terakhir itu setara dengan rudal pertahanan milik Amerika Serikat.

Ryan mengatakan kemungkinan pemberontak pro-Rusia menggunakan sistem rudal jarak jauh itu tidak mungkin. Sebab dibutuhkan kemampuan dan pengetahuan yang tinggi untuk menguasai sistem canggih itu.

"Dibutuhkan banyak pelatihan dan banyak koordinasi untuk menembakkan salah satu rudal itu untuk menemukan sasaran," jelas Ryan. 

Untuk itu ia menyimpulkan jika benar pesawat jatuh karena serangan rudal, pihak yang paling mungkin bisa melakukan itu adalah kekuatan militer. 

Koarmatim Intensifkan Operasi Pengamanan di Perbatasan



Koarmatim Intensifkan Operasi Pengamanan di Perbatasan
ARMATIM - Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) mengintensifkan operasi pengamanan wilayah perairan Indonesia Kawasan Timur dengan Negara Tetangga, di antaranya perbatasan Indonesia dengan Malaysia. Komandan Gugus Tempur Laut Koarmatim Laksamana Pertama TNI Mintoro Yulianto, S.Sos, melaksanakan kunjungan dan peninjauan di perbatasan Indonesia dengan Malaysia dalam rangka melaksanakan Operasi Pengamanan Perbatasan di Nunukan, Kalimantan Timur, Senin (14/07). Dalam kunjungannya Danguspurlatim didampingi oleh Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Imam Hidayat, S.E. 
Danguspurlatim selaku Komandan Tugas Laut (Dankogasla) Garda Wibawa-14 melaksanakan peninjauan di Posal Sei Pancang yang merupakan Pos TNI AL terdepan yang berbatasan langsung dengan Perairan Tawau Malaysia. Di sela-sela kegiatan peninjauan, Danguspurlatim juga bertatap muka bersama Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, dan Satuan Kerja Perangkat Desa (SKPD) Kecamatan Sebatik di Posal Sei Pancang.  
Selain peninjauan ke Posal Sei Pancang, Danguspurlatim melaksanakan peninjauan ke Pos Perbatasan Patok Tiga Aji Kuning, Pos Komando Taktis (Kotis) Satuan Tugas Marinir (Satgasmar) Ambalat di Sei Bajau, sekaligus memberi pengarahan kepada seluruh prajurit Marinir Satgasmar Ambalat. Danguspurlatim juga melaksanakan acara Buka Puasa Bersama di Pos Kotis Satgasmar Ambalat bersama dengan Danlanal Nunukan dan masyarakat setempat, di Mess Kotis Satgasmar Ambalat. 
Selesai melaksanakan peninjauan daerah perbatasan di Kec. Sebatik, Danguspurlatim melaksanakan peninjauan ke Mako Lanal Nunukan dengan menggunakan KRI Hasan Basri (HBS)-382 yang disambut oleh Danlanal Nunukan beserta seluruh prajurit Mako Lanal Nunukan dan Forum Komunikasi Perangkat Daerah (FKPD) Kab. Nunukan yang diiringi dengan tarian selamat datang "Tepung Tawar".

TNI 

32 Prajurit Koarmatim Siap Awaki KPC Buatan Dalam Negeri



32 Prajurit Koarmatim Siap Awaki KPC Buatan Dalam Negeri
ARMATIM- Sebanyak 32 prajurit Koarmatim siap mengawaki Kapal Patroli Cepat (KPC) 43 M buatan Dalam Negeri. Persiapan dilaksanakan dalam bentuk Pelatihan Awak Kapal Patroli Cepat 43 M KRI Sidat yang dibuka secara resmi oleh Komandan Kolat Kolonel Laut (P) Bambang Supriadi, di Kolat Koarmatim, Ujung, Surabaya, Kamis (17/07).
Upacara Pembukaan dihadiri oleh: para Komandan Unsur, para Instruktur serta Calon Awak Kapal Perang tersebut. Rencananya KCT 43 M buatan Dalam Negeri tersebut akan diberi nama KRI Sidat, diawaki 32 prajurit yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Okky W.
Dalam sambutannya Komandan Kolat Koarmatim menyampaikan, beberapa hal antara lain, Pelatihan ini dimaksudkan agar prajurit Pengawak Kapal KPC, nantinya mampu mengoperasikan dan mengendalikan Alat Utama Sitem Senjata (Alutsista) ini sesuai dengan teknologi yang serba canggih dan modern.
"Hal ini guna memenuhi kebutuhan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT), lanjut Dankolat. Selain itu Pelatihan ini juga sebagai wahana pendalaman dan penguasaan suatu teknologi baru yang serba modern, lanjut Dankolat Koarmatim.

TNI 

Berawal dari Penculikan, Gaza Jadi Darurat Perang

Berawal dari Penculikan, Gaza Jadi Darurat Perang
Wilayah Rafah, Jalur Gaza dibom militer Israel. | (Reuters / Ibraheem Abu Musatafa)
GAZA - Pagi 13 Juni 2014 itu, militer Israel galau luar biasa. Mereka sibuk mejelajahi setiap wilayah di Tepi Barat, termasuk rumah-rumah warga Palestina. Tujuan mereka hanya satu, mencari tiga remaja Yahudi yang hilang pada 12 Juni 2014.

Misi menemukan tiga remaja Yahudi gagal. Militer Israel mulai kalap. Mereka menanyai setiap warga Palestina di Tepi Barat terkait keberedaaan Eyal Ifrach, Gilad Shaer dan Naftali Frankel, yang usianya masih belasan tahun. Siapa yang tidak bisa menjawab sesuai pertanyaan tentara Israel atau IDF, warga Palestina dipastikan ditangkap dan ditahan.

Sudah ratusan warga Palestina ditangkap setelah tiga remaja Yahudi itu hilang. Puncak pencarian itu berakhir, setelah tiga remaja Yahudi itu ditemukan di dekat Hebron dalam kondisi tidak bernyawa. IDF kembali kalap. Rumah-rumah yang diduga milik penculik tiga remaja Yahudi itu dihancurkan.

Kematian tiga remaja Yahudi itu bukan akhir cerita tragedi di Gaza. Cerita justru dimulai, ketiga tiga warga Israel melakukan aksi balas dendam, dengan menculik remaja Palestina bernama Mohamed Abu Khdair, 17. Pembalasan lebih kejam dijalankan. Khdair tak hanya diculik, tapi dia dibakar hidup-hidup.

Pekikan "Intifada!"

Jasad Khdair ditemukan di sebuah hutan di Tepi Barat dalam kondisi hangus. ”Penyebab langsung kematiannya adalah luka bakar akibat kebakaran dan itu komplikasi,” tulis kantor berita Wafa mengutip hasil autopsi jenazah Khdair.

Kematian Khdair itu mulai membakar semangat perlawanan rakyat Gaza. Ketika jasad Khdair dimakamkan, para warga Gaza memekikkan “Intifada!”, “Intifada!”, sebuah jargon khas rakyat Palestina yang bermakna pertempuran habis-habisan melawan pendudukan Israel.

Berselang beberapa hari, setelah Khdair dikubur, para militan di Jalur Gaza mulai bermanuver dengan roket-roket mereka ke wilayah Israel. Pihak Israel mengklaim sudah ratusan roket ditembakkan dari Gaza ke Israel. Namun, manuver itu tidak menimbulkan dampak kerusakan atau pun korban jiwa, sebab Israel mengandalkan sistem pencegat rudal canggih bernama Iron Dome.

Tidak tahan dengan hujan roket, pemerintah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu kehabisan kesabaran. Mereka memutuskan menginvasi Jalur Gaza melalui serangan udara. Invasi dimulai Selasa, pekan lalu hingga hari ini (16/7/2014). Saban hari rakyat Gaza berjatuhan, dan terus bertambah hingga sore ini jumlahnya lebih dari 200 jiwa.

Sedangkan serangan roket Hamas, sejauh ini baru menewaskan satu warga Israel dan melukai sekitar 10 warga Israel lainnya. Dengan banyaknya korban jiwa di Gaza, Hamas semakin garang. Mereka, terutama sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam menolak mentah-mentah usulan gencatan senjata dengan Israel yang dimediatori Mesir. Bagi sayap militer Hamas itu, semboyan “darah dibalas darah, dan nyawa dibalas nyawa” tetap berlaku.

Diplomasi Abbas

Israel pun tidak mau menanggung risiko. Sehari setelah menyatakan setuju gencatan senjata, mereka tetap menginvasi Jalur Gaza. Dalih mereka, tidak lain karena Hamas tidak berhenti menembakkan roket ke Israel.

Sementara itu, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas dan pemerintah baru Palestina pimpinan Perdana Menteri Rami Hamdallah, mencari cara lain untuk menghentikan invasi Israel. Cara itu lewat diplomasi di PBB. Di mana, sejumlah negara, termasuk Indonesia sudah siap menyeret Israel ke Mahkamah Internasional atas tuduhan melakukan kejahatan perang terhadap rakyat Palestina di Gaza. Terlebih data PBB menyebut, 70 persen korban invasi Israel di Gaza adalah warga sipil.

Namun, sebagian rakyat Gaza yang tidak menyukai cara pemerintah Palestina justru salah paham. Puluhan rakyat Gaza, berkumpul di halaman rumah sakit di Gaza dengan menggenggam sandal dan sepatu untuk menolak kedatangan para pejabat pemerintah Palestina untuk melihat penderitaan rakyat Gaza di rumah sakit tersebut.

”(Presiden) Abbas adalah seorang mata-mata, keluarga Hamdallah seorang pengkhianat,” teriak seorang pemuda mengacu kepada Presiden Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Rami Hamdallah, perdana menteri dari pemerintahan baru Palestina.


Sindow

Kapal perang buatan Indonesia diluncurkan September mendatang



- Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Marsetio meninjau galangan kapal PT. Palindo Marine Shipyard dan PT. Citra Shipyard Tanjung Uncang Batam, Kepulauan Riau, Kamis, yang merupakan tempat pembuatan kapal perang karya anak bangsa Indonesia.

Seperti yang diberitakan Antara, Kamis (17/7), Kasubdispenum Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet, melaporkan Kasal dalam kunjungan itu diterima langsung oleh Direktur Utama PT. Palindo Marine, Harmanto, dan Dirut PT. Citra Shipyard, Frengky.

Saat ini, kedua perusahaan itu sedang membangun empat 4 unit Kapal Cepat Rudal (KCR) dan satu unit PC 43. Rinciannya, tiga unit KCR diproduksi oleh PT. Palindo Marine Shipyard, satu unit KCR dan satu unit PC 43 dibangun oleh PT. Citra Shipyard.

"Pembangunan kapal perang yang merupakan karya anak bangsa Indonesia ini siap diluncurkan pada awal September mendatang," kata Direktur Utama Palindo Marine, Harmanto.

Kapal perang yang memiliki panjang 44 meter ini dapat melaju hingga 30 knots atau kurang lebih 60 kilometer per jam.

Sebelumnya, perusahaan ini telah sukses memproduksi sejumlah kapal perang TNI Angkatan Laut, antara lain KRI Clurit 641, KRI Kujang 642, dan KRI Beladau 643.

Dalam kunjungannya, Kasal didampingi Asrena Kasal Laksda TNI Agung Pramono, Panglima Armada Barat Laksda TNI Ary Atmaja, Kadismatal Laksma TNI Ir Bambang Naryono, Dan Lantamal lV Laksma TNI Agus Heryana, Dan Lantamal V Brigjen TNI Mar Rudy Andi Hamzah, Kabagset Smin Kasal Letkol Laut (KH) Ali Ridlo, dan Kabag Bungkol Kasal Letkol Laut (E) Lilik Asmoro.

Setelah melakukan peninjauan pembangunan kapal perang karya anak bangsa, Kasal beserta rombongan langsung menuju Batalyon Infanteri 10 Korps Marinir di Setoko, Batam, untuk meresmikan Masjid Al Barkah bagi seluruh prajurit Batalyon serta masyarakat sekitar.

Sebelumnya (16/7), Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko yang didampingi Kasal dan Wakasal melaksanakan inspeksi pasukan Marinir yang terlibat dalam pengamanan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 di lapangan apel Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan.

Kedatangan Panglima TNI beserta rombongan di Bhumi Marinir, Cilandak, disambut Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington dan Kepala Staf Korps Marinir Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso. Pada pengamanan pilpres kali ini, Korps Marinir menerjunkan 2.901 personel dari jajaran marinir wilayah barat.

Dalam inspeksi untuk mengecek kesiapan serta kondisi prajurit Korps Marinir menjelang pengumuman hasil akhir Pilpres pada 22 Juli itu, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menekankan tiga hal yakni menjaga netralitas TNI, bersikap tegas dalam tindakan, dan profesional dalam bertugas dengan tetap dalam kendali Panglima TNI.

Merdeka

TIGA UN WARSHIPS GELAR LATIHAN SEA MANOEUVRING


 

Menjelang akhir ontask ke-13, KRI Frans Kaisiepo-368 beserta dua kapal Bangladesh Navy mendapatkan perintah latihan bersama dari MTF Commander melalui MTF-N7 selaku Staf Latihan. Latihan bersama tersebut berupa latihan manuver taktis yang biasa disebut serial sea manoeuvring exercise (Seamanex 002). Latihan dilaksanakan menjelang sunset di Area of Maritime Operation (AMO) Zone 1 North perairan Lebanon. Selasa, (15/07/2014).
Sekilas tentang dua kapal Bangladesh yang belum lama ini baru bergabung dengan Combined Task Force (CTF) 448, yaitu BNS Ali Haider dan BNS Nirmul dimana pada medio Juni lalu menggantikan BNS Osman dan BNS Madhumati yang telah bertugas kurang lebih selama 5 tahun di Lebanon. BNS Ali Haider F17 merupakan kapal perang ex-HMS Jaguar jenis fregateyang telah selesai dimodifikasi dan dimodernisasi pada awal tahun 2014 lalu. Telah dilengkapi dengan rudal C-802 dan diperbarui dengan teknologi China oleh Angkatan Laut Bangladesh. Sedangkan BNS Nirmul P813 merupakan salah satu dari dua Durjoy-class, jenis large patrol craft-missile (LPC-M) yang selesai dibangun di Wuchang Shipyard China pada awal tahun 2013, juga dilengkapi dengan rudal buatan China C-704.
Pada pukul 17.15 waktu setempat, ketiga kapal telah berkumpul di sekitar titik rendezvous. Bertindak selaku Officer Conducting Serial (OCS) dalam seamanex 002 kali ini adalah BNS Ali Haider. Formasi demi formasi dilaksanakan sesuai berita taktis yang di kirimkan OCS melalui jaring radio komunikasi taktis anjungan. Ketiga kapal melaksanakan gerakan dan manuver untuk menempati stasiun/posisi dalam tiap formasi tersebut dengan cepat, tepat dan penuh perhitungan. Tujuan dilaksanakannya latihan ini tiada lain untuk melatih crew masing-masing kapal dalam menerima dan mengupas berita sandi, melaksanakan perhitungan olah gerak taktis, dan menguji keterampilan perwira jaga dalam shiphandling menempati posisi dalam formasi.
Latihan yang berlangsung selama 1,5 jam tersebut, berjalan dengan aman dan lancar, walaupun dilaksanakan ditengah cuaca yang kurang mendukung. Ketiga kapal dapat menjalankan tugas latihan dengan semangat dan penuh dedikasi. Kegiatan dilanjutkan dengan pergerakan individu menuju sektor patroli masing-masing di AMO dalam rangka melanjutkan tugas mendukung misi PBB untuk menjaga stabilitas keamanan perairan Lebanon.

Penuhi Banyak Pesanan TNI AL, PT PAL Bakal Gandeng Galangan Kapal Asing


Wednesday 16 Jul 2014 , 17:25 WIB

Jakarta Industri Galangan Kapal Nasiona (Galkapnas) mulai menggeliat, menunjukkan eksistensinya dalam memproduksi berbagai jenis kapal, baik kapal komersial niaga hingga kapal perang. Hal ini terbukti dengan pembukaan kerja sama dari berbagai pihak, khususnya dari luar negeri, dan perluasan galangan kapal.
Salah Satu Perusahaan BUMN yang bergerak dalam industri maritim, PT PAL, kini telah bersiap diri mengadakan kerja sama dengan salah satu galangan kapal swasta dari Arab Saudi.
“Saat ini, kesiapannya masih pada tahap perbincangan, dan rencananya dalam waktu dekat, pihak direksi akan berkunjung ke sana,” ujar Direktur Produksi PT PAL, Edi Widarto.
Sebagaimana diketahui, pembuatan kapal tidaklah mudah, baik secara finansial maupun teknologi. Dalam beberapa proyek kapal perang yang telah dilakukan PT PAL, seperti KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593 berjenis LPD (Landing Platform Dock) merupakan hasil transfer teknologi. Jenis LPD yang sama seperti KRI Makassar-590 dan KRI Surabaya-591 merupakan hasil karya Daesun Shipbuilding and Engineering Co. Ltd Korea Selatan.
“Kerja sama itu, bisa dengan saling joint proyek pembangunan kapal atau pun di bidang finansial, dengan memberikan support pendanaan kepada PT PAL,” ungkap Edi.
TNI AL masa Rencana Strategis II tengah memesan banyak kapal perang, baik jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) hingga Kapal Selam. PT PAL akan menggandeng perusahaan galangan kapal dari Hongkong dan Tiongkok untuk memenuhi pemesanan kapal TNI AL.

Jurnal Maritim

Sekjen PBB Apresiasi Upaya SBY Dorong Perdamaian Palestina

"Semoga upaya gencatan senjata ini bisa berbuah hasil."

Sekjen PBB, Ban Ki-moon.
Sekjen PBB, Ban Ki-moon.  
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah berbicara dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon, untuk mengupayakan perdamaian di Palestina.

Menurut Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, SBY dan Sekjen PBB sepakat bahwa dalam masalah Palestina ini yang harus diutamakan adalah penghentian aksi militer dan pemberian bantuan kemanusiaan.

"Sekjen PBB berikan apresiasi yang sangat dalam atas keprihatinan Presiden. Bapak Presiden juga sampaikan dukungan penuh atas upaya-upaya Sekjen PBB dalam menghentikan kekerasan di Gaza," kata Marty di Istana Negara, Jakarta, Rabu 16 Juli 2014.
Menurut Marty, meski Dewan Keamanan sudah menyatakan kecaman atas serangan Israel, tetapi PBB belum mengambil langkah konkret atau pemaksaan resolusi perdamaian di kawasan itu.
"Fokus kami sekarang adalah upaya perdamaian, untuk menciptakan gencatan senjata. Semoga upaya gencatan senjata ini bisa berbuah hasil. Karena kerja keras bagi kita, karena tidak ingin suatu hari lagi lebih panjang adanya penggunaan kekerasan di sana," kata dia.

Sebab, ia melanjutkan, tidak ada manfaat yang diperoleh dari penggunaan kekerasan saat ini. Justru hanya akan menimbulkan benih permusuhan untuk masa mendatang.

"Saya kira semua pihak, termasuk AS dengan caranya masing-masing mencoba mendorong semua pihak, baik Israel maupun Hamas untuk hentikan siklus kekerasan ini," kata dia. (art)


VIVA.co.id

Panglima TNI Perintahkan Prajurit Gunakan Peluru Hampa


Panglima TNI Jenderal Moeldoko ketika berkunjung ke Batalyon Komando 461 Paskhas Halim Perdanakusuma, Rabu (16/7).
Panglima TNI Jenderal Moeldoko ketika berkunjung ke Batalyon Komando 461 Paskhas Halim Perdanakusuma, Rabu (16/7).

 JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa satuan terkait persiapan menghadapi pengamanan Pilpres 9 Juli lalu. Moeldoko melakukan sidak di empat tempat, yaitu Markas Kostrad Gambir, Batalyon Komando 461 Paskhas Halim Perdanakusuma, Markas Kopassus Cijantung, dan Markas Marinir Cilandak,

"Dalam menghadapi situasi apapun, apabila terjadi hal krusial saya perintahkan tidak ada prajurit yang membawa amunisi tajam, saya hanya menginstruksikan amunisi hampa dan karet,” kata Moeldoko pada saat melakukan inspeksi kesiapan pasukan pengamanan Pilpres 2014 di Jakarta dalam siaran pers Puspen TNI, Rabu (16/7).

Mantan KSAD tersebut mengintruksikan kepada prajurit TNI agar tetap menggunakan amunisi hampa dan karet dalam membantu pengamananan Pilpres, meski dalam kondisi krusial sekalipun. "Dan, saya tegaskan bila ditemukan ada penggunaan peluru tajam, maka diyakinkannya bukanlah tindakan TNI,” ujarnya.  

Moeldoko melanjutkan, "Kalian tidak perlu ragu bertindak sepanjang mengikuti perintah TNI. Netral, tegas dan profesional, sepanjang itu dilakukan maka Panglima TNI akan bertanggung jawab. Pelihara kesiapan, saya yakin TNI selalu menentukan dalam mengawal bangsa, ingat itu."

Mantan wakil gubernur Lemhannas itu mengatakan bahwa seluruh prajurit agar tidak ragu dalam melakukan tugasnya untuk membantu pengamanan Pilpres. "Sebagai prajurit patriot sejati kepentingan negara di atas segala-galanya. Melindungi dan mengayomi di atas segala-galanya. Untuk itu, saya minta kesiap siagaannya dalam posisi diri," ujarnya.

Bagi prajurit, kata dia, mengorbankan dirinya adalah hal biasa untuk kepentingan bangsa dan negara. Untuk itu, ia mengimbau, supaya seluruh prajruit TNI memberikan segalanya kepada negara. Dalam kondisi saat ini maka semua situasi harus teranalisis dengan baik sehingga pengamanan tidak berlangsung secara mendadak. “Saya mengimbau seluruh personel TNI mengikuti perkembangan Pilpres dengan sebaik-baiknya.”

REPUBLIKA

Pesawat Tempur Siluman Baru Jepang Resmi Diluncurkan

http://www.artileri.org/2014/07/pesawat-tempur-siluman-jepang-diluncurkan.html
Bulan lalu, muncul gambar beresolusi rendah dari prototipe pertama Advanced Technology Demonstrator-X (ATD-X), pesawat tempur siluman buatan Jepang yang akan berperan penting dalam pertahanan udara Jepang, menggantikan Mitsubishi F-2 yang tidak lagi muda.
Foto-foto resmi dari ATD-X (nomor seri 51-0001) dirilis pada 12 Juli kemarin oleh Defense Technical Research and Development Institute (TRDI) Kementerian Pertahanan Jepang, yaitu lembaga dari Departemen Pertahanan Jepang yang mengembangkan ATD-X.
Memang, ATD-X hanyalah pesawat awal, dan sesuai dengan namanya "Technology Demonstrator," ATD-X dikembangkan oleh TRDI sebagai demonstrator teknologi untuk mengembangkan pesawat tempur berikutnya (generasi keenam) yang lebih canggih, yaitu F-3. Mitsubishi ATD-X Shinshin ("Shinshin" bukan nama resmi) sendiri kemungkinan akan terbang pada tahun ini.
Dari data-data yang beredar, ATD-X dilengkapi dengan 3D thrust vectoring. Thrust (dorongan) dikontrol dari 3 paddle pada setiap nozel mesin yang mirip dengan sistem yang digunakan pada Rockwell X-31 (pesawat eksperimen AS), sementara mesin axis-symmetric thrust vectoring saat ini masih dikembangkan untuk ATD-X seri produksi. Prototipe ATD-X saat ini berukuran jauh lebih kecil dari ATD-X yang akan diproduksi.
Fitur lainnya adalah sistem kontrol penerbangan fly-by-optics, penggantian kabel dengan serat optik yang membuat transfer data lebih cepat dan lebih kebal terhadap gangguan elektromagnetik.

Untuk radar, yang akan digunakan adalah active electronically scanned array (AESA) yang disebut "Multifunction RF Sensor," yang diklaim memiliki kecerdasan spektrum luas, kemampuan electronic countermeasures (ECM), electronic support measures (ESM), dan sebagai fungsi komunikasi.

Fitur yang lebih jauh adalah yang disebut "Self Repairing Flight Control Capability" yang membuat ATD-X mampu mendeteksi kegagalan atau kerusakan secara otomatis. Sedangkan untuk karakteristik fitur silumannya sendiri masih belum terungkap.

Keputusan pengembangan proyek multi milyar yen ini diambil pada tahun 2007. Disebut-sebut, pengembangan ATD-X dipicu karena Kongres AS yang tidak meluluskan niat Jepang untuk membeli F-22 Raptor.
 

Komando Gabungan Wilayah Pertahanan, Solusi Atasi Ancaman Kawasan

Wednesday 16 Jul 2014 , 14:42 WIB

Jakarta,  Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) merupakan respons Kementerian Pertahanan dan TNI sebagai solusi mengatasi situasi kawasan yang memanas. Komando yang dimaksudkan untuk lebih memadukan dan memaksimalkan tugas ketiga matra TNI ini dianggap sebagai kebutuhan mendesak untuk mengantisipasi peningkatan ancaman terhadap pertahanan negara.
Melihat rencana itu, Ketua Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut (PPAL), Laksamana (Purn) Achmad Sutjipto, mengungkapkan, Kogabwilhan harus didukung restrukturisasi organisasi TNI dan media pembaruan doktrin pertahanan dari inward looking ke outward looking.
“Langkah ini sangat penting untuk segera diimplementasikan, karena peta kekuatan pertahanan tingkat regional sudah sedemikian jauh berkembang, terutama dalam menghadapi ancaman meluasnya konflik Laut Tiongkok Selatan,” kata Tjipto.
Pasalnya, Indonesia berbatasan laut dengan sepuluh negara dan berbatasan darat dengan tiga negara. Gangguan tak terduga bisa datang, mengingat saat ini Indonesia telah terkepung kekuatan militer besar.
Pria yang pernah menjabat sebagai Dansatgas Sea Games XIV itu menambahkan adanya ancaman FPDA (Five Power Defence Arrangement) yang terdiri dari Australia, Selandia Baru, Malaysia, Singapura, dan Inggris, juga Amerika Serikat yang menempatkan 60 persen kekuatan armada-nya di kawasan Asia Pasifik. Seluruh kekuatan militer itu membahayakan pertahanan dan kedaulatan negara ke depan.
“Australia dengan AMIS-nya ( The Australian Maritime Identification System-red) telah melakukan pengawasan sejauh 1.000-1.500 mil laut ke luar wilayah Australia, yang berarti memasukkan wilayah Indonesia dalam jangkauan pengawasannya,” paparnya.
Selain itu, Timor Leste juga sudah menyatakan membuka diri kepada RRT untuk menggunakan wilayahnya sebagai pangkalan militer. Sampai saat ini, RRT sangat agresif membangun aliansi dengan berbagai negara.
Melalui kebijakan blue water naval strategy, RRT tampaknya berambisi menandingi dominasi Amerika Serikat. Sementara itu, India juga tidak mau ketinggalan, dengan kebijakan look east policy, negara ini terus meningkatkan kehadirannya di kawasan.
Dari beberapa ancaman itu, rencananya Kogabwilhan akan diposisikan di flashpoint, seperti Aceh, Natuna, Perbatasan Kalimantan, berikut perairan Ambalat, Papua, dan Atambua.
Lebih lanjut, Mantan KSAL tahun 2000 ini menjelaskan prioritas pembangunan postur pertahanan matra laut dan udara pada Kogabwilhan sudah tepat, mengingat kondisi geografis Indonesia sebagai Negara Kepulauan beserta lingkungan maritim yang mengitarinya.
Tjipto juga mengingatkan, indikator pembangunan dapat dilihat dari modernisasi alutsista yang identik dengan pilihan tingkat kemutakhiran teknologi.

Jurnal Maritim

Latihan Multilateral Rim of the Pacific 2014 Masuki Tahap Manuver Taktis di Laut


Tuesday 15 Jul 2014 , 14:48 WIB

Hawaii,  Lebih dari tiga bulan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh-593 yang terlibat dalam Latihan Multilateral Rim of the Pacific (Latma Multilateral Rimpac) menggelar latihan manuver taktis bersama 40 kapal perang termasuk enam kapal selam dari 23 negara peserta latihan Rimpac di Perairan Pearl Harbour, Hawaii.
Dilansir Dispenal, Minggu (13/07), latihan yang berlangsung dari 26 Juni 2014 sampai dengan 1 Agustus 2014 ini sudah memasuki tahap latihan manuver taktis bersama atau Ship Sail/Manuver yang dilanjutkan dengan serial latihan Medical Evacuation Exercise, Engineering drills, Helicopter Deck Landing Exercise, Comm Exercise serta Damage control Exercise oleh masing-masing peserta dan kini memasuki tahap latihan di Laut.
TNI Angkatan Laut melibatkan KRI Banda Aceh-593 yang dikomandani Letkol Laut (P) Arief Budiman, merupakan kapal perang di jajaran Kolinlamil. Selain itu, di bawah binaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta dengan komandan Letkol Laut (P) Heri Widodo, TNI AL juga menurunkan satu Kompi Marinir dan satu unit helikopter Bolcow BO-105 Puspenerbal yang on board di kapal, dua unit Tank LTV-7 Korps Marinir, serta satu unit Rhib-Impac Komando Pasukan Katak.
“Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme sekaligus sebagai tolak ukur kemampuan masing–masing maupun kemampuan kerja sama dalam bidang operasional tingkat perorangan serta penyesuaian terhadap perkembangan teknologi baik dalam bidang persenjataan atau pun dalam bidang perkembangan peranti lunak pendukung latihan,” ujar Komandan KRI BAC-593 pada 10 April 2014 lalu.
Latma Multilateral Rimpac merupakan latihan dua tahunan yang digelar Armada ke-3 Angkatan laut Amerika dengan negara-negara di Asia Pasifik. Selanjutnya berkembang menjadi latihan multilateral, melibatkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Jurnal Maritim

SBY: Palestina Kepentingan Pokok Politik Luar Negeri Indonesia


Satu keluarga warga Palestina berkendara sepeda motor menuju sekolah PBB di Gaza City, Minggu (13/7), untuk mencari perlindungan setelah mengungsi dari rumahnya di bagian utara Jalur Gaza. Marinir Israel meluncurkan serangan darat pertama ke Gaza dalam serbuan yang sudah memasuki hari keenam. Satu keluarga warga Palestina berkendara sepeda motor menuju sekolah PBB di Gaza City, Minggu (13/7), untuk mencari perlindungan setelah mengungsi dari rumahnya di bagian utara Jalur Gaza. Marinir Israel meluncurkan serangan darat pertama ke Gaza dalam serbuan yang sudah memasuki hari keenam.

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbicara tentang Palestina pada peringatan Nuzulul Quran Tahun 1435 Hijriah Tingkat Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/7).

Kepala Negara mengungkapkan keprihatinan mendalam atas cobaan berat yang dihadapi rakyat Palestina serta mengecam keras aksi militer Israel yang dinilainya tidak proporsional.

"Sudah sejak lama Palestina menjadi kepentingan pokok dalam politik luar negeri Indonesia. Dukungan negara kita terhadap Palestina telah lama kita suarakan. Negara kita, yang sejak lama mendukung penuh kemerdekaan Palestina," kata Presiden saat berpidato Kepala Negara  pada peringatan Nuzulul Quran Tahun 1435 Hijriah Tingkat Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/7).

Dia mengatakan, di tengah khidmatnya peringatan Nuzulul Quran dan  pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, rakyat  Palestina justru sedang menghadapi cobaan berat.

Pada minggu kedua bulan Ramadhan, lanjutnya, tepatnya tanggal 8 Juli 2014, Israel mulai melancarkan aksi militer di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 200 jiwa menjadi korban di kalangan rakyat Palestina.

 "Aksi militer yang tidak hanya melanggar Hak Asasi Manusia, tetapi juga bertentangan dengan hukum internasional. Posisi Indonesia sudah sangat jelas terkait situasi di Jalur Gaza," katanya. (nov) 

Aksi Mail Bag Transfer KRI Frans Kaisiepo-368 di Laut Mediterania


Aksi Mail Bag Transfer KRI Frans Kaisiepo-368 di Laut Mediterania.


Mediterania, Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-F/UNIFIL 2014 KRI Frans Kaisiepo (FKO)-368 sebagai salah satu unsur Maritime Task Force (MTF) dalam misi perdamaian dunia di Lebanon kembali melaksanakan tugasnya di Area of Maritime Operations (AMO).
Memasuki on-task ke-13, KRI FKO-368 untuk ke sekian kali mendapatkan tugas sebagai Officer Conducting Serial (OCS) dalam latihan Replenishment at Sea/Mail Bag Transfer dengan HS. Kristallidis di Laut Mediterania, Lebanon, yang sebelumnya melaksanakan port visit di Mersin, Turki Sabtu, (12/07) selama dua hari.
Dilansir Dispenal, kapal patroli dengan dimensi panjang kapal 61,9 meter dan lebar 9,5 meter, Hellenic Ship (HS) Kristallidis bernomor lambung P69 merupakan salah satu kapal perang jenis Patrol Boats-Roussen Class milik Angkatan Laut Yunani, dilengkapi armament canggih.
Kapal berkategorikan kapal patroli tersebut terpasang Peluru Kendali Exocet MM40 B2 (surface to surface guided missile)sebanyak 8 unit, 1 GLMS RAM anti-missile system (CIWS) dengan 21 rudal, 1 meriam utama di haluan 76mm/62 rapido cannon Otobreda, dan 2 buah meriam 30mm cannons Otobreda.
Sedangkan KRI FKO-368 Korvet kelas sigma yang dimiliki Indonesia memang benar berkategori Kapal Perang, memiliki persenjataan 2x4 rudal anti peswat MBDA Mistral TETRAL serta 4 rudal Permukaan MBDA Exocet MM40 block 276 mm oto-Melara Kanon Utama,2x20 vektor G12 Kanon Ringan, 2 seluncur torpedo B515 Tipe 3A 224S Mode II/MU 90.
Dalam Latihan tersebut, KRI-FKO 368 dan HS. Kristallidis bertemu di titik rendezvous (RV) sesuai table order di zone 1 center. Tahapan demi tahapan sesuai prosedur pelaksanaan Replenishment at Sea (RAS) dilaksanakan kedua kapal.
KRI FKO-368 bertindak sebagai kapal pemberi dalam latihan ini mempertahankan haluan dan kecepatan RAS, sedangkan HS Kristallidis berperan sebagai kapal penerima melaksanakan pendekatan dari buritan lambung kanan.
Setelah tepat berada di stasiun pembekalan lambung kanan KRI FKO-368, HS. Kristallidis menyatakan siap untuk menerima tali-tali yang diawali pengiriman tali pendahuluan oleh KRI FKO-368 dengan menggunakan gun line. Sampai penarikan kembali tali-tali, proses simulasi serah terima barang di laut dengan metode light jack stay dapat terlaksana dengan aman dan lancar.
Latihan berlangsung kurang lebih satu jam, dan diakhiri dengan penghormatan antarkapal. Selanjutnya kedua kapal kembali melanjutkan tugasnya masing-masing. HS. Kristallidis menuju sektor patrolinya dan KRI FKO-368 bergerak menuju Jounieh Naval Base dalam rangka disembarkasi Kadet LAF-NAVY yang saat itu sedang mengikuti latihan praktik di KRI FKO-368.

Jurnal Maritim

PT PAL Dapat Order Kapal Perang dari Asing

Saat ini, PAL tak cuma bikin kapal kargo dan tanker saja.

Kapal perang (foto ilustrasi).
Kapal perang (Ilustrasi)
- PT PAL Indonesia mendapat pesanan dari militer Filipina untuk pembuatan kapal jenis Landing Platform Deck (LPD), setelah berhasil memproduksi Kapal Cepat Rudal (KCR) milik Kementerian Pertahanan RI.
Perusahaan juga tengah melakukan penjajagan dengan sejumlah negara untuk keperluan yang sama.

"Sudah ada dua negara yang melakukan penjajakan kerja sama. Besok, Rabu 16 Juli 2014, jadwalnya dilakukan kerja sama dengan pemerintah Myanmar. Selain itu, pemerintah Turki juga menaksir produksi kita," ujar Direktur Produksi PT PAL Indonesia, Edy Widarto di Surabaya, Selasa 15 Juli 2014.

Dia menjelaskan, PT PAL Indonesia memang tengah melakukan penjajagan dengan sejumlah negara, di antaranya Turki dan Myanmar. "Tetapi, kami belum tahu apa saja yang dibutuhkan kedua negara itu," kata Edy.

Saat ini, PT PAL Indonesia telah memproduksi sejumlah kapal niaga, baik jenis petikemas, kargo, penumpang, tanker kimia, dan tanker minyak. Termasuk juga membuat alutsista, seperti KCR dan PKR, ditambah rencana pembangunan kapal selam.
Selain itu, PT PAL Indonesia juga mampu memproduksi EPCI Gass Compressor senilai US$43 juta.

Myanmar disebut tertarik dengan jenis kapal LPD, seperti yang dipesan Filipina dengan nilai US$90 juta. Soal jenis kapal apa yang akan dipesan Myanmar, pihaknya belum bisa memastikan. "Saat ini, kami masih melayani pesanan KCR dari Kemenhan. Dengan Myanmar masih dibicarakan besok," katanya.

Sebelumnya, pada Mei lalu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyebut pemerintah membutuhkan 16 unit KCR 60 meter dan 16 unit KCR 40 meter. Sementara itu, kapasitas produksi PT PAL Indonesia mampu membangun tiga unit KCR dalam setahun.

Sjafrie Sjamsoeddin disela kunjungannya, menyebut pemerintah tengah melakukan penjajagan kerjasama dengan sejumlah negara, dengan menunjuk PT PAL Indonesia sebagai lead integrator yang memiliki combat system.
"Pada tahun 2025 nanti, alutsista kita akan ideal. Saat ini, kita butuh peningkatan industri pertahanan, yang di dalamnya menyangkut alutsista. Apakah itu kapal, pesawat, maupun persenjataannya," katanya. (asp)

KRI TELUK BONE-511 SUKSES UJI TEMBAK DI PERAIRAN KARIMUN JAWA


 

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Bone (TBO)-511 yang berada di jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) serta di bawah binaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya berhasil melaksanakan uji tembak dengan menggunakan meriam kaliber 40 mm dan 37 mm laras ganda saat menggelar latihan Artileri Gun Exercise, di Pulau Gundul, Perairan Karimun Jawa, Senin (14/7/2014).
Menurut Komandan Satlinlamil Surabaya Kolonel Laut (P) Bambang Irawan, S.E., bahwa semua kapal perang di jajaran Satlinlamil Surabaya setiap melaksanakan pelayaran ditekankan untuk mengadakan latihan Artileri atau Meriam Kapal yang bertujuan dari latihan Artileri Gun Exercise tersebut adalah untuk menguji sejauhmana tingkat kesiapan persenjataan serta penguasaan prajurit terhadap persenjataan yang ada, oleh karena itu, dengan latihan yang terus menerus dan berkesinambungan baik terencana maupun tidak terencana diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme prajurit.
Lebih lanjut Dansatlinlamil Surabaya mengatakan, kondisi dan usia dari persenjataan yang ada jangan dijadikan kendala namun dengan selalu diuji coba maka setiap prajurit akan dapat memahami karakter dari setiap persenjataan yang ada sehingga akan dapat memahaminya.
Senada dengan Dansatlinlamil, Komandan KRI TBO-511 Mayor Laut (P) M. Nizarudin mengatakan bahwa tujuan dari digelarnya latihan menembak dari jarak 4000-5000 Yard atau 2 sampai 3 mil tersebut adalah untuk melatih dan meningkatkan profesionalisme dari masing-masing prajurit Matra laut khususnya personel KRI TBO-511 itu sendiri, selain itu latihan juga untuk memperlihatkan bahwa walau sudah berusia 70 tahun, KRI TBO-511 selalu dalam keadaan siap setiap saat untuk mengawal NKRI.
Seperti diketahui, KRI TBO-511 merupakan kapal perang TNI AL jenis Landing Ship Tank (LST) yang merupakan eks kapal perang Amerika Serikat USS Iredell County (LST-839) yang dibuat di galangan kapal American Bridge Company, Ambridge, Pennsylvania, Amerika Serikat pada 25 September 1944.
Hingga kini, keberadaan KRI Teluk masih tetap eksis dan dapat beroperasi, hal ini  tidak terlepas dari upaya-upaya TNI AL dalam rangka mempertahankan kesiapan teknis KRI melalui program Perpanjangan Usia Pakai (PUP). Oleh karenanya suksesnya latihan penembakan kali ini juga dikarenakan pemeliharaan serta perawatan yang baik kepada KRI TBO-511, Lanjut Komandan KRI TBO-511.
Selama lebih dari 40 tahun setelah memperkuat jajaran kapal perang TNI AL, kapal perang yang memiliki spesifikasi berat 2.160 ton dan mampu mengangkut 17 tank dengan beberapa jenis  kendaraan ini, selalu siap dalam melaksanakan tugas pokok Kolinlamil, baik dalam mendukung angkutan laut militer pergeseran material, logistik, maupun pergeseran pasukan dalam rangka pengamanan daerah rawan (Pamrahwan), Pengamanan daerah perbatasan (Pamtas), pengamanan pulau-pulau terluar (Pamputer), bhakti kemanusiaan bencana alam, maupun angkutan laut dalam rangka pemerataan pembangunan nasional. 

Tank Stormer Siaga




Sejumlah kendaraan taktis milik TNI-AD Tank Stormer, dari kesatuan Kaveleri 1 Kostrad disiagakan di depan Museum Kebangkitan Nasional, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (16/7/2014). Kendaraan tersebut siaga dalam rangka pengamanan pemilihan presiden (Pampilpres) 2014 di Jakarta hingga 22 Juli mendatang. Warta Kota/angga bhagya nugraha
 

SKADRON UDARA 21 LAKSANAKAN PAM ALKI II


Pentak Abd Saleh (16/7).   Untuk mengamankan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), Skadron Udara 21 Wing 2 Lanud Abd Saleh, hari ini Rabu (16/7) melaksanakan Pam ALKI II yang melibatkan tiga pesawat tempur yang dimilikinya.  Pelaksanaan tugas ini diawali dengan briefing penerbangan pukul 07.00 Wib. bertempat di ruang rapat Skadron Udara 21 dipimpin oleh Mayor Pnb Heru dan dihadiri oleh Komandan Wing 2 Lanud Abd Saleh Kolonel Pnb Wayan Superman beserta para crew yang terlibat di dalam misi tersebut.
Keterlibatan pesawat tempur Super Tucano di dalam Pam ALKI II ini baru pertama kali dilakukan dan melibatkan 3 pesawat Super Tucano dengan nomor TT.3101 yang dipiloti Mayor Pnb Heru dan Lettu Tomo. Sedangkan pesawat Super Tucano nomor TT 3102 diterbangkan oleh Kapten Pnb Yuda dan Lettu Jaya dan yang ketiga nomor TT 3104 oleh Mayor Pnb Hery dan Lettu Pnb Ilham.   Tepat pukul 09.15 Wib ketiga pesawat tersebut Take off dengan route Abd-Sempu-sasaran. Kemudian kembali dengan route sasaran Sempu-Abd.
Operasi udara pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) ini merupakan program kerja Koopsau II dalam pengamanan wilayah terhadap berbagai pelanggaran. Untuk mendukung kegiatan tersebut, Skadron Udara 21 siap melaksanakan tugas operasi udara berupa patroli pengamanan ALKI II sesuai perintah Panglima Koopsau II.
Komandan Lanud Abd Saleh Marsma TNI Sungkono, S.E., M.Si. turut menyaksikan persiapan Skadron Udara 21 di dalam melaksanakan Pam ALKI II mengharapkan kepada Crew yang terlibat dalam kegiatan tersebut agar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dan yang lebih penting adalah perhatikan faktor keamanan serta keselamatan terbang dan kerja dalam melaksanakan tugas dengan mentaati dan mematuhi prosedur yang telah ditetapkan, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
 

RIMPAC 2014: PRAJURIT KORPS MARINIR TNI AL SERBU HAWAII


 

Satu peleton Korps Marinir dipimpin Lettu Marinir William David Halley, Minggu (13/7) melakukan serbuan dengan kendaraan tempur (ranpur) amfibi LVT (Landing Vehicle Traked)-7 di MCTAB (Marine Corps Training Area Bellow), Bellow Beach, Hawaii.
Serbuan mekanis dalam bentuk Kerjasama Infanteri Tank (KSIT) gabungan infanteri dan ranpur Korps Marinir tersebut merupakan bagian dari skenario latihan Satgas Latma Rim of the Pasific (RIMPAC) 2014 dibawah kendali Komandan Kompi Kapten Marinir Helmy Hamsyir yang dilaksanakan di Hawaii. Kegiatan ini dalam rangka menyelesaikan perintah operasi di sasaran CLT objektif 4 (mount site 2) guna pengamanan objek vital air, dan mengamankan AO (area of operation) PLT 2 CLT 2. Selain itu juga dilaksanakan patroli sektor guna pengamanan jalur logistik dari satuan atas selama dua hari kedepan.
Sebelumnya pada Jumat (11/7) prajurit Korps Marinir TNI AL melaksanakan latihan pendaratan di pantai Bellow, Oahu, Hawaii. Pendaratan yang juga diikuti personel gabungan dari Amerika, Australia, dan Tonga ini melibatkan dua ranpur amfibi Landing Vehicle Traked (LVT)-7 dan 13 unit Assault Amphibious Vehicle (AVV) yang diluncurkan dari kapal perang Amerika USS Rusmore LSD-47.     
Pendaratan dua buah LVT-7 milik Korps Marinir TNI AL yang dipimpin Lettu Marinir Remon Dabuke, berhasil mendarat di pantai setelah menempuh jarak kurang lebih 8255 meter dalam waktu 1 jam 20 menit. Usai mendarat dilanjutkan dengan melaksanakan pertahanan/ harbouring di Marines Corps Training Area Bellow (MCTAB).
Pada waktu yang sama, di tempat berbeda, satu peleton Marinir yang dikomandani Kapten Agus Muttaqim melaksanakan HELO (Helly Operation) yang on board di kapal perang USS Peliliu LHA-5.
Latihan ini dilaksanakan sebagai kerjasama infanteri dan ranpur saat operasi darat untuk menguji kecepatan dan kekompakkan dalam penyerangan dan pertahanan secara cepat dan aman.

KASARMATIM DAMPINGI KETUA MPR RI TINJAU KCR BUATAN PT PAL


 

Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos., mendampingi Ketua MPR RI Drs. Sidarto Danusubroto, S.H., meninjau Kapal Cepat Rudal (KCR) buatan industri stategis PT. PAL Ujung, Suarabaya, Selasa (15/07). Turut dalam rombongan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Letnan Jenderal TNI Syafri Samsudin serta beberapa anggota DPR RI dari Komisi I, Komisi VI, Komisi IX serta pejabat dilingkungan kementrian terkait .
Pembangunan KCR ini, merupakan langkah awal untuk kemandirian alutsista khususnya bagi TNI AL. KCR-60 meter memiliki fungsi sebagai kapal patroli dengan kemampuan melumpuhkan sasaran di atas permukaan laut maupun udara.
Selain itu memiliki kemampuan dalam pengintaian, tugas-tugas SAR, amphibious raid, dan lawan infiltrasi. Kapal tersebut dirancang untuk bisa dipasangi senjata meriam hingga kaliber 57 mm di bagian depan kapal, dan pelucur rudal di bagian belakang kapal. “PT. PAL Surabaya merupakan salah satu industri strategis bidang maritim yang berada di wilayah Komplek Koarmatim”, kata Kasarmatim.
Dalam mengembangkan industri perkapalan dalam negeri PT. PAL menyandang peringkat Pemandu Utama (Lead Integrator). Kapal berkapasitas 55 orang tersebut diproduksi untuk memenuhi kebutuhan persenjataan yang ada sesuai dengan Undang-Undang No.16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.
“Kunjungan kerja ini dalam rangka mewujudkan industri strategis untuk meningkatkan kualitas dan standar terbaiknya untuk menghasilkan karya yang membanggakan”, kata Ketua MPR RI Sidarto Danusubroto.
Pada bulan Mei 2014 yang lalu, Koarmatim telah menerima penyerahan Kapal Cepat Rudal (KCR)- 60 M ke-1, yaitu KRI Sampari-628 yang berlangsung di  Dermaga Divisi Kapal Perang PT. PAL Indonesia Ujung Surabaya. Rabu (28/5). Kapal perang tersebut akan memperkuat Alutsista jajaran Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim, dengan komandan kapal Letkol Laut (P) Hreesang Wisanggeni.
TNI AL bekerja sama dengan PT. PAL untuk membangun tiga unit kapal KCR-60 M, satu di antaranya adalah KRI Sampari-628 yang telah selesai dikerjakan.  Langkah tersebut  merupakan upaya guna membangun kemandirian pemenuhan alutsista sesuai dengan Undang-Undang nomor 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Kapal jenis KCR-60 M disesain memiliki kemampuan olah gerak yang tinggi, lincah dalam menempati posisi tembak, dan mampu melaksanakan penghindaran dari pukulan balasan lawan. Selain itu, kapal jenis ini juga memiliki ketahanan bernavigasi dalam segala cuaca.  
KCR-60 M memiliki panjang 60 meter, lebar 8.10 meter, berat muatan penuh 460 ton, kecepatan berlayar 15 knot, kecepatan jelajah 20 knot max 28 knot. Kapal ini dipersenjatai meriam dan peluncur rudal,  dengan jumlah awak kapal 55 orang. 

PUNCAK LATIHAN TINGKAT REGU YONZIPUR 10/2 KOSTRAD TA. 2014


UST 1           Batalyon  Zeni Tempur 10/2 Kostrad pada minggu ke-26 bulan Juli telah menyelesaikan jadwal latihan tingkat regu nya. Rangkaian latihan tingkat regu dimulai dengan Latorjabru pada awal triwulan II kemudian UTJ Jabru yang dilaksanakan di Kesatriaan Pasuruan dan Probolinggo dilanjutkan Geladi Peta Model dan Medan tingkat Regu dan puncaknya diakhiri dengan latihan taktis tingkat Regu serta UST tingkat Regu yang digelar selama 14  hari di Rahlat Puslatpur Marinir Grati.
          Latihan taktis tingkat regu dimulai pada tanggal 11- 20 Juni 2014 di Home Base dan Rahlat Puslatpur Marinir Grati yang diikuti oleh 18 regu dari Kizipur A, B dan C. Dalam pelaksanaan latihan taktis tingkat regu dilaksanakan dengan sifat dua pihak di kendalikan. Materi yang dilaksanakan dalam latihan ini adalah Banpurzi dalam pemindahan Taktis, Banpurzi dalam serangan dan Banpurzi dalam pertahanan. Sub materi yang dilatihkan adalah Lidikzi, Penyebrangan sungai, Perkubuan, Rintangan, Samaran dan Bek Air Listrik. Latihan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan secara garis besar latihan dapat berjalan dengan aman, lancar dan sasaran latihan dapat tercapai.
            Untuk Uji siap tempur tingkat regu dilaksanakan pada tanggal 23 – 26 Juli 2014 di ikuti oleh 180 orang dan dilaksanakan di tempat yang sama. Dalam pelaksanaan Uji siap tempur ini bertujuan untuk menguji kemampuan dan keterampilan tempur satuan Zeni tingkat Regu dalam melaksanakan pekerjaan tugas peleton zipur guna memberikan Banpurzi kepadaUST 2 satuan manuver setingkat Batalyon dalam pelaksanaan tugas operasi. Seluruh pelaku tampak bersemangat mengikuti latihan ini. Selain dapat memelihara kemampuan yang dimiliki UST juga berfungsi untuk mengukur kemampuan personel tersebut. Dalam latihan kali ini hasil yang dicapai adalah seluruh Regu Zipur dapat 100% lulus mengikuti latihan tingkat regu tahun ini.
           Untuk merangsang semangat berlatih maka pada pelaksanaan UST TK Ru kali ini kemampuan tiap-tiap regu dalam menyelesaikan setiap persoalan UST di kompetisikan. Regu yang memperoleh nilai tertinggi diberikan penghargaan / hadiah berupa uang tunai sejumlah Rp.500.000,- sedangkan regu yang mendapat nilai terendah mendapatkan hukuman melaksanakan Hanmars sejauh ±5 KM dari daerah latihan menuju ke titik muat kendaraan.

PRAJURIT KOARMATIM YANG MENGAWAKI KAPAL FREGATE BUATAN INGGRIS DAPAT PEMBEKALAN TEKNIK


 

Prajurit Koarmatim yang menjadi awak kapal perang fregate buatan Inggris menerima pembekalan teknis dari kru ahli bidang senjata, radar, mesin di Galangan Kapal di Barrow in Furness, Inggris, Selasa (15/07). Para prajurit tersebut tergabung dalam Satuan Tugas Multi Role Light Fregatte (MLRF).
Sebelumnya, para prajurit pengawak kapal perang jenis MRLF ini telah melaksanakan berbagai pelatihan dan pembekalan tentang fungsi, peran, prosedur, pengoperasian peralatan, baik secara individu maupun terintegrasi bagi para calon pengawak kapal perang ini di Kolatarmatim.
Satgas MLRF dipimpin oleh Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan.  Selama di Inggris parajurit TNI AL yang menjadi awak kapal perang itu mendapatkan berbagai macam pembekalan tentang senjata, radar, mesin dan pengetahuan struktur bangunan dan operasional kapal tersebut. “Dengan demikian diharapkan prajurit  dapat mengawaki peralatan yang berada di kapal perang itu sesuai tugasnya”, Kata Dansatgas MLRF.
Ketiga kapal MLRF tersebut rencanaya akan diserahkan oleh Pemerintah Inggris ke Pemerintah RI dalam waktu dekat sekaligus penamaan kapal perang tersebut menjadi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI). Nama ketiga kapal perang tersebut yaitu KRI Bung Tomo-357, KRI Jhon Lie-358 dan KRI Usman Harun-359.
Ketiga kapal ini akan diseberangkan secara bertahap menuju tanah air . Tahap pertama Adalah  KRI Bung Tomo 357 dan KRI Usman Harun-359  sedangkan tahap kedua adalah KRI Jhon Lie-358.

RIMPAC 2014: RANPUR MARINIR TNI AL EMBARKASI DI USS RUSHMORE

 

Dua buah kendaraan tempur (Ranpur) amfibi LVT-7 milik Korps Marinir TNI-AL melaksanakan embarkasi basah di kapal perang Amerika USS Rushmore LSD-47 di perairan Kaneohe Bay, Oahu, Rabu (09/07/2014).
Pelaksanaan embarkasi dari daratan tersebut memakan waktu selama kurang lebih 3 jam menuju USS Rusmore. Selanjutnya LVT-7 bergabung dengan 13 unit Assault Amphibious Vehicle (AVV) milik Amerika Serikat yang akan melakukan serbuan mekanis di Marines Corps Training Area Bellow (MCTAB). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Latihan Bersama Multilateral Rim of Pacific (RIMPAC) 2014.
Dalam Latma yang berlangsung mulai 2 Juni hingga 1 Agustus 2014 mendatang, TNI AL menerjunkan satu kompi pasukan Marinir di bawah pimpinan Mayor Marinir Brian Iwan Prang untuk mengikuti latihan 2 tahunan yang digelar oleh Armada ke-3 Amerika dengan melibatkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

DAMEN Apresiasi Speed Kinerja PAL INDONESIA













Tim Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS)



Surabaya -  Gathering yang diselenggarakan tim Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) di Bengkel Aluminium Divisi Kapal Perang PT PAL INDONESIA (PERSERO) dihadiri ratusan Insan PAL INDONESIA yang terlibat pada Proyek Perusak Kawal Rudal (PKR), Rabu siang (25/06). Acara ini dihadiri oleh Direktur Produksi PT PAL INDONESIA (PERSERO) Edy widarto serta perwakilan manajemen, perwakilan Manajemen DSNS dan Satuan Tugas PKR TNI AL. Menurut salah satu anggota Damen, mereka tidak ingin acara gathering ini terjadi kesenjangan antara satu tim dalam mencapai tujuan bersama “One team one Goal “ layaknya slogan proyek PKR. Gathering ini dikemas sedemikian dengan pembagian sertifikat oleh DAMEN SCHELDE NAVAL SHIPBUILDING (DSNS).

Acara ini disambut dengan meriah Manager Produksi DSNS Tijs Buijs, memberikan sambutan dengan menggunakan bahasa indonesia. Dalam sambutannya, Tijs menyampaikan terkait proses pembangunan kapal PKR telah berlangsung selama enam bulan, dan merupakan waktu yang tepat sebelum Ramadhan untuk menghargai prestasi yang telah dicapai. Banyak karyawan PT PAL yang telah menerima sertifikat ToT, sertifikat lainnya akan dibagikan dan akan diadakan pelatihan lagi dalam beberapa bulan ini.  Pembagian sertifikat oleh DSNS kepada 60 karyawan Welders dan Filters, diberikan oleh Direktur Produksi dan DSNS didampingi Kadiv BO SDM dan Kepala Diklat. 

Kerjasama antara PT Pal dan Damen sebagai satu tim, telah mencapai tingkat kualitas yang sangat baik dalam penyelesaian proyek yang berlangsung. Tahapan penyelesaian 4 modul dari kapal pertama PKR 105 ini beriringan dengan 2 modul yang dikerjakan di Vlissingen Belanda. Sehingga ketepatan waktu kinerja (Speed) Insan PAL INDONESIA telah dilaksanakan sepenuhnya sesuai dengan amanah Direktur Utama dalam HUT PT PAL ke 34 (15/04)

PAL