Pages

Saturday, 23 May 2015

Tangkap Kapal Illegal Fishing, Langsung Tenggelamkan!

Indroyono ke Susi: Tangkap Kapal Illegal Fishing, Langsung Tenggelamkan!
Jakarta -Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo punya pesan khusus kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Indroyono berpesan, bila Susi menangkap kapal asing yang terbukti melakukan praktik illegal fishing, bisa langsung ditenggelamkan di tempat.

"Kalau kapal itu A, B, C, D, E melanggar bisa langsung ditenggelamkan, tidak usah masuk pengadilan lagi. Itu harus dilaksanakan‎," tegas Indroyono saat menghadiri Munas luar biasa Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (23/5/2015).

Indroyono menjelaskan, dasar hukum para petugas Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP bisa langsung menenggelamkan kapal sudah ada di Undang-undang (UU) Perikanan No. 45/2009, pasal 69.

"‎Salah satunya, yang penting kita tegaskan kalau memang kita memiliki UU Perikanan 45/2009 memberikan pasal 69 diskresi (pengecualian)," tambahnya.

Indroyono juga meminta petugas PSDKP KKP di lapangan tak perlu ragu membakar dan menenggelamkan kapal. Bila cukup bukti kapal tersebut melakukan illegal fishing, bisa langsung ditenggelamkan.

"SOP-nya harus jelas, sehingga aparat di lapangan percaya diri. Ayat I dan IV mengambil tindakan tegas seperti penenggelaman dan pembakaran kapal apabila ada indikasi illegal fishing. Ada SOP yang tinggal dirapihkan. Ini masalah kriminal jangan dibawa-bawa negara," tegas Indroyono. (Detik)

Ini Bentuk Kerja Sama Menhan RI dengan Menhan Thailand



Menhan Ryamizard Ryacudu menandatangani MoU dengan Menhan Thailand Jenderal Prawit Wongsuwon.
Menhan Ryamizard Ryacudu menandatangani MoU dengan Menhan Thailand Jenderal Prawit Wongsuwon.
 
 
JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Menhan Thailand Jenderal Prawit Wongsuwon di kantor Kemenhan, Jakarta   Kamis (21/5). Persetujuan kerjasama pertahanan tersebut untuk mewadahi upaya kolaboratif Indonesia dan Thailand guna menghadapi tantangan keamanan global.
Menhan Ryamizard berharap, kerjasama di bidang pertahanan tersebu dapat mendorong kerjasama-kerjasama di sektor lain, termasuk mempercepat penyelesaian damai delimitasi zona ekonomi ekslusif serta sektor maritim yang juga melibatkan institusi, di luar Kemenhan dan angkatan bersenjata atau militer.

Menurut dia, angkatan bersenjata atau militer menjadi instrumen nasional untuk melindungi keselamatan maupun keutuhan suatu negara terhadap ancaman nyata (nontradisional) maupun tidak nyata (tradisional). "Ancaman dimaksud memiliki empat sifat umum yaitu tidak mengenal batas negara, melampaui jangkauan fungsi militer, sulitnya dideteksi dan diprediksi dan berasal dari aktor bukan negara," ujar Ryamizard.

Mengingat sifat ancaman tidak mengenal batas negara dan kapan datangnya tidak mudah diketahui, kata dia, sehingga sulit bagi sebuah negara untuk menghadapi ancaman tersebut secara sendiri-sendiri. Atas dasar itu, diperlukan upaya kolaboratif melalui kerjasama baik secara bilateral maupun multilateral.
"Oleh karena itu kerjasama angkatan bersenjata kedua negara diharapkan dapat memberikan sumbangan penting bagi upaya-upaya kolaboratif tersebut," kata mantan kepala staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut.

Di penghujung pertemuan, Menhan RI menyatakan tekad Indonesia untuk mendukung latihan bersama bidang Military Medicine dan Humanitarian Assistance and Disaster Relief (HADR) dalam kerangka ADMM Plus. Dalam latihan di Thailand pada tahun 2016 mendatang, direncanakan Kemenhan dan TNI akan berpartisipasi dengan mengirimkan personel maupun aset lainya guna mendukung kesuksesan latihan.(republika)

Satgas Indobatt TNI Bagikan Alquran ke Warga Darfur Barat

Satgas Indobatt TNI Bagikan Alquran ke Warga Darfur Barat.
Satgas Indobatt TNI Bagikan Alquran ke Warga Darfur Barat.

EL GENEINA -- Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda XXXV-A/Unamid (United Nations Mission In Darfur) atau Indobatt (Indonesian Battalion) di bawah pimpinan Letkol Inf M. Herry Subagyo menggelar kegiatan sosial di El Geneina, Darfur Barat, Afrika, Kamis (21/5).

Kegiatan Cimic Satgas Indobatt yang dilaksanakan secara rutin dan terencana tersebut, diselenggarakan dalam bentuk kegiatan sosial guna memberikan bantuan kepada warga lokal di wilayah konflik, dan juga agar masyarakat dapat menerima keberadaan dari Pasukan Indobatt.

Kali ini, wilayah yang menjadi fokus pelaksanaan kegiatan Cimic Satgas Indobatt adalah wilayah Addar dan Habilla Kanari, dimana kedua tempat tersebut masih dalam wilayah tanggung jawab operasi pasukan perdamaian Kontingen Garuda XXXV-A/Unamid, di Darfur Barat.

Dalam kesempatan tersebut, Dansatgas Indobatt Letkol Inf M. Herry Subagyo memberikan bantuan Alquran dan perlengkapan ibadah kepada warga lokal, yang mayoritas beragama Islam. "Di mana bantuan tersebut diberikan langsung kepada para tokoh agama (Syeikh) dan tokoh masyarakat setempat," katanya dalam keterangan pers yang diterima Republika.

Letkol Herry Subagyo mengatakan, kehadiran Satgas Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda dari Indonesia di misi United Nations Mission In Darfur harus dapat memberikan warna dan dampak positif pada pelaksanaan misi tersebut.

“Kita harus dapat menjalankan tugas sebagai peace keeper sebaik mungkin, karena kita bukan saja membawa nama pribadi, tetapi nama baik bangsa dan negara ada di pundak kita,” katanya.
 Satgas Indobatt Konga XXXV-A/UNAMID, merupakan satgas pertama TNI untuk misi PBB di Darfur Afrika, dan rencananya akan bertugas selama 1 tahun hingga 2016 mendatang sejak diberangkatkan oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko pada Februari lalu.

Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-A/Unamid berjumlah 800 personel, terdiri 650 personel TNI AD, 100 personel TNI AL, dan 50 personel TNI AU. Dalam pelaksanaan tugasnya, pasukan Indonesia ditempatkan di dua UN Camp. (REPUBLIKA.CO.ID)

Latihan Bersama KRI Sultan Iskandar Muda dan Kapal Perang Brasil BRS APA P-121


Laut Meditterania, 20 Mei 2015, KRI Sultan Iskandar Muda (SIM)-367 adalah salah satu kapal perang kebanggaan Indonesia. Mengemban tugasnya sebagai peace keeper dibawah kibaran bendera United Nations yang tergabung dalam gugus tugas Maritime Task Force (MTF) Konga XXVIII-G/ UNIFIL Lebanon pada pertengahan November 2014 memperoleh kesempatan melaksanakan latihan bersama dengan kapal perang Brasil BRS APA P-121.

BRS APA P-121 adalah kapal perang yang bergabung dalam Gugus Tugas MTF menggantikan BRS Constituicao F-42 beberapa minggu yang lalu dan merupakan kapal jenis Patroli yang mempunyai panjang dan lebar hampir sama dengan KRI SIM-367. Didalam BRS APA P-121 ini onboard MTF CommanderRear Admiral (RADM) FlavioMacedoBrasil.

Latihan yang dilaksanakan ialah serial Miscellaneous Exercise 805 (Miscex 805) Mail Bag Transfer yang dilaksanakan selama kurang lebih dua jam di Area of Maritime Operation (AMO). Latihan ini bertujuan agar unsur – unsur yang sedang melaksanakan operasi di laut mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pengiriman logistik atau barang lainnya antar kapal pada saat pelaksanaan operasi. Sebelum pelaksanaan latihan, kegiatan diawali oleh briefing pelaku oleh Kadepops KRI SIM-367 Mayor Laut (P) Irwin Kurniady dengan penekanan pada keseriusan, ketepatan dan kecepatan bertindak dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing – masing dengan tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan.

Guna mendukung kepentingan latihan, dokumentasi (Photo Exercise / Photex) dan Identification Surveillance and Recoqnition (ISR), menjelang pelaksanaan latihan KRI SIM-367 terlebih dahulu menerbangkan BO-105 NV-410 dengan pilot KaptenLaut (P) Pranatha A. Rani danco-pilot LettuLaut (P) Alkautsar Nisar.

Kegiatan latihan dilaksanakan dalam dua run. Run pertama dimulai ketika KRI SIM-367 melaksanakan manuver pendekatan untuk menempati posisi di stasiun lambung kiri BRS Apa P-121, disusul penembakan gun line dari KRI SIM-367, pengiriman haul line, pertukaran beberapa barang yang dimasukkan dalam “mail bag”, melepas haul line dan membentuk kembali formasi garis tunggal. Pada run kedua, BRS Apa P-121 melaksanakan manuver pendekatan dari lambung kanan KRI SIM-367 untuk kemudian melakukan rentetan kegiatan yang sama. Dalam latihan ini “tim Mailbag Transfer KRI SIM-367” mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan lancar sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Latihan diakhiri dengan dengan breakaway procedure dimana kedua kapal bergerak saling menjauh pada waktu yang bersamaan menggunakan sudut kemudi yang sudah ditentukan untuk kemudian menempati kembali zona patroli masing – masing di AMO.(pribuminews)

OPM Tebar Ancaman Perang Terbuka dengan TNI dan Polri

OPM Tebar Ancaman Perang Terbuka dengan TNI dan Polri
Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo yang bermarkas di Lany Jaya, Papua.

"Mulai sekarang kami nyatakan perang revolusi total dari Sorong hingga Merauke, yakni perang secara terbuka terhadap semua orang Indonesia yang ada di tanah Papua," kata Enden Wanimbo melalui percakapan telepon pada Jumat, 22 Mei 2015.

Perang terbuka itu, kata Enden, untuk menyatakan ketegasan bahwa perjuangan Papua Merdeka tetap menjadi harga mati. Mereka menolak segala bentuk dialog. "Sekaligus menyikapi pernyataan Presiden Jokowi bahwa Papua sudah aman, itu tidak benar.”

Menurut Enden, guna mendukung aksi perang terbuka, kelompoknya kini sudah mengumpulkan berbagai senjata dan amunisi. "Persenjataan sudah kami persiapkan untuk melancarkan perang terbuka," katanya.

Hal senada dikatakan Puron Wenda. Menurutnya, pernyataan Jokowi bahwa Papua sudah aman tidak benar. “Komando OPM siap perang. Kami tak mau dialog yang diatur-atur Indonesia, yang suka tipu-tipu," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, kelompoknya sedang menyiapkan persenjataan. Tak disebutkan dengan terang waktu perang terbuka itu tetapi Enden bilang “Sekarang tinggal tunggu komando maka perang dimulai.”

Dia meminta pemerintah Indonesia keluar dari seluruh tanah Papua. “Karena kami akan terus berperang untuk Papua Merdeka.”

Dalam perang terbuka atau yang dinamai revolusi total dari Sabang sampai Merauke, kelompok OPM Puron Wenda dan Enden Wanimbo berupaya mengusir Indonesia dari Papua. "Pengusaha, buruh bangunan, pegawai negeri orang Indonesia akan diusir, bukan hanya tentara atau polisi," kata Puron Wenda.

Puron mengklaim semua gerakan mereka adalah gerakan politik untuk kemerdekaan Papua. Dia menolak tegas disebut sebagai kelompok kriminal, kelompok pengacau, kelompok kecil, atau istilah lain yang serupa. “Kami pejuang kemerdekaan Papua," katanya.

Enden Wanimbo juga mengajak wartawan asing untuk masuk ke Papua guna menyaksikan secara langsung aksi yang akan mereka lancarkan. Wartawan internasional dan nasional harus diberi kebebasan untuk melakukan peliputan di Papua. (Viva.co.id)

Temukan alat sadap Israel, personel TNI AD diganjar kenaikan pangkat

Temukan alat sadap Israel, personel TNI AD diganjar kenaikan pangkat

pasukan garuda latihan bersama prancis. 
 

Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan penghargaan kepada 20 prajurit TNI AD yang berprestasi berupa Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) pada acara Apel Dansat TNI AD Terpusat TA. 2015. Mereka adalah para prajurit yang melaksanakan tugas dengan sangat baik.

"Semoga pemberian reward ini, dapat meningkatkan motivasi dan semangat pengabdian para perwira dan seluruh prajurit untuk selalu berprestasi dengan lebih baik lagi," kata Jenderal Gatot seperti dikutip dari website Kopassus TNI AD.

Prajurit yang dapat Prestasi kenaikan pangkat luar biasa adalah:

1. Personel Kostrad (1 anggota Yon 328) menemukan alat sadap Israel di perbatasan lebanon,

2. Personel kodam IM (2 orang Denintel kodam IM) gugur dalam monitor kelompok bersenjata di Aceh Utara.

3. Personel Kopassus atas nama Serka Sutrisno (Grup- 2 Kopassus) menurunkan tokoh di Papua Lambert Pekikir dan Militer Murib dan 19 pengikutnya. Selain itu tiga orang dimpimpin Sertu Slamet (Sat- 81 dan Grup-2 Kopassus) melumpuhkan Timika Wonda dan mendapatkan 2 pucuk senjata.

4. Personel kodam 1/ BB (babinsa) berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat dari tahun 2011 melalui kelompok petani delam pertahanan pangan.

5. Personel Kodam II/Sriwijaya (babinsa) berhasil melumpuhkan perampok bersenjata api tanpa memperdulikan keselamatan dirinya.

6. Personel Kodam IV/ Diponegoro berhasil menggagalkan pengolahan pupuk subsidi 744 ton menjadi non subsidi dan dipasarkan di luar jawa,

7. Personel Kodam XIV Patimura, babinsa yang berhasil mengamankan 8 pucuk senjata pabrikan dari kelompok masyarakat.

8. Personel Kodam XVII/ Cendrawasih berhasil melumpuhkan Timika Wonda

9. Personel kodam XVII korem 713, berhasil kontak tembak di mulia dan melumpuhkan tokoh OPM Alusius Wonda dan mendapat 1 pucuk senjata. (Merdeka)

Sistem Misil Antipesawat Terbaru Rusia

Sistem pertahanan misil terbaru Rusia Buk-M3 baru selesai melalui tahap uji coba negara. Jangkauan sistem misil antipesawat tersebut mencapai 70 kilometer, 25 kilometer lebih jauh dibanding pendahulunya. Selain itu, dalam sejumlah parameter sistem baru ini mengungguli sistem misil pertahanan udara jarak jauh S-300, demikian disampaikan narasumber dari Kementerian Pertahanan Rusia pada TASS, Rabu (20/5).

“Hasil uji coba negara mengindikasikan bahwa sejumlah karakteristik sistem Buk-3M telah memenuhi persyaratan teknis dan setara dengan S-300, bahkan dalam beberapa parameter sistem ini lebih unggul dari S-300,” kata sang narasumber.

Berdasarkan keterangan Kementerian Pertahananan Rusia, kemampuan Buk-3M dalam menghancurkan target mencapai 0,9999, dan hal tersebut tak dimiliki oleh S-300. “Artinya, sistem ini pasti mampu menghancurkan target dengan satu misil,” tutur narasumber dari Kementerian Pertahanan.

Sistem Buk-M3 rencananya akan mulai dioperasikan sebelum akhir 2015, dan dikirim ke pasukan pada 2016. Kompleks sistem pertahanan terbaru ini akan melanjutkan lini sistem pertahanan udara Buk. (RBTH)

EMPAT PESAWAT F-16 C/D TIBA DI LANUD IWJ



http://www.lanud-iswahjudi.mil.id/galeri/img_gambar/558756.jpg
Penlanud Iwj, Magetan (21/5/15). Setelah tertunda beberapa saat empat pesawat tempur F-16 C/D Blok 52ID TNI AU, tepat pukul 12.12 WIB mendarat di Lanud Iswahjudi, kedatangannya disambut Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Donny Ermawan T, M.D.S, dan Komandan Wing 3 Kolonel PNB Irwan Pramuda bersama pejabat lanud Iswahjudi, Jumat (22/5/15).

Empat pesawat tersebut diterbangkan langsung dari Amerika menuju Indonesia masing-masing TS 1631 diterbangkan oleh Mayor Thomas Arthur Juntunen, TS 1633 Mayor Brian Dauglas Perkins, TS 1636 Mayor Cabell David Francis, dan TS 1642 Letkol Chad William Jennings, dengan route penerbangan dari Hill AFB  Eilsen Alaska  Guam lanjut ke Lanud Iswahjudi dan parkir di Shelter Skadron Udara 3.

Tibanya ke-empat pesawat tempur F-16 C/D Blok 52ID TNI AU tersebut, merupakan program pengadaan dari 24 pesawat dalam proyek  Peace Bima Sena II kerjasama antara Pemerintah AS dan Indonesia, sehingga sudah 9 pesawat dengan tipe yang sama sudah berada di Indonesia.Seluruh pesawat F-16 C/D Blok 52ID TNI AU dengan mesin pesawat tipe F100-PW-220/E menjalani upgrade sehingga menjadi baru kembali, selain itu refurbished rangka  airframe serta sistem  avionic dan persenjataan di Ogden Air Logistics Center Hill AFB, Utah, rangka pesawat diperbarui, jaringan kabel dan elektronic baru dipasang semua sistem lama diperbarui sehingga kemampuannya jauh lebih hebat.

Dalam proyek  Peace Bima Sena II selain pengadaan 24 pesawat F-16, kontrak kerja sama juga meliputi pengadaan spare parts, ground support equoment, training, JMPS (Joint Mission Planning System), RIAIS (Rackmount Improve vionic Intermediate System), AME (Alternate Mission Equipment) dan PMEL (Precesion Measurement Equipment Laboratory).

Selanjutnya pesawat F-16 C/D Blok 52ID TNI AU nantinya akan memperkuat Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi di Madiun dan Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru dan pesawat-pesawat canggih ini akan menambah kekuatan tempur TNI Angkatan Udara sebagai tulang punggung Air Power (kekuatan dirgantara) negara kita demi menjaga keamanan nasional Indonesia.
Keterangan Gambar : Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Donny Ermawan T, M.D.S, mengalungkan bunga ucapan selamat datang kepada para penerbang yang membawa pesawat F-16 C/D Blok 52ID TNI AU. Jumat (22/5/15) (Foto Pen Lanud Iswahjudi).(TNI AU)

Jangan Ganggu TNI atau Kami Marah!

Panglima TNI ke Kelompok Bersenjata Aceh: Jangan Ganggu TNI atau Kami Marah!
Jakarta - Terjadi kontak tembak antara pasukan gabungan TNI-Polri dan kelompok bersenjata di Pidie, Nangroe Aceh‎ Darussalam, pada Rabu (20/5) semalam. Panglima TNI Jenderal Moeldoko memperingatkan kelompok bersenjata itu agar tak mengganggu TNI dan mengancam rasa aman.

"‎Jangan coba-coba ganggu TNI, atau kami akan bereaksi kalau kami diganggu," kata Moeldoko usai peresmian Patung Teuku Umar di Pulau Rondo, Kota Sabang, Aceh, Kamis (21/5/2015).

Moeldoko berpesan kepada yang ia sebut sebagai 'kelompok kecil di Aceh' itu, agar tak merusuh. Soalnya, TNI sekarang sudah menjalin persahabatan dengan semua pihak di Aceh.

"Kami tidak pernah melakukan hal-hal yang membuat kelompok-kelompok ini menderita. Tetapi jangan buat anggota TNI menderita atau prajurit-prajurit kita akan marah di lapangan," kata Moeldoko‎.

‎Masyarakat sudah merasa damai. Maka kedamaian ini tak semestinya diusik. Bila rasa damai ini rusak, maka pembangunan di Aceh akan terhampat dan investor tak akan tertarik ke Aceh.

‎"Dan yang kita cari adalah rasa dami, enak hidup, TNI berada untuk mengawal," kata Moeldoko.

Kontak tembak yang dimaksud itu berawal dari laporan warga kepada anggota Kodim 0102 Pidie yang menyatakan, munculnya dua orang pria bersenjata api. Pria yang mencurigakan tersebut mengenakan baju loreng dan baju berwarna hitam. Menindaklanjuti informasi itu, anggota TNI dan polisi kemudian melakukan pengejaran. Berikutnya terjadi kontak tembak dengan pelaku.

Tiga pria tewas, dan senjata-senjata dari mereka diamankan. ‎Barang bukti berupa 1 pucuk AK47 popor lipat, magazine M16 dan AK47, 106 butir amunisi AK dan 2 tas hitam. (Detik)

DANGUSPURLATIM PIMPIN SIMULASI PENEMBAKAN RUDAL EXOCET MM-40


 
 
Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Timur (Danguspurlatim) Laksamana Pertama TNI ING. Ariawan, S.E memimpin Latihan Pos dan Komando (Latposko) simulasi  penembakan senjata strategis TNI AL Rudal Exocet MM-40 Blok II di Tactical Team Trainer Pusat Latihan Elektronika dan Pengendalian Senjata (Puslatlekdalsen) Kobangdikal Bumimoro, Surabaya, Kamis (21/5).
Latihan simulasi ini melibatkan seluruh pelaku yang terlibat, baik prajuirt yang bertugas di kapal maupun staf pendukung lainnya. Latihan uji coba penembakan senjata strategis TNI AL ini, akan melibatkan 10 kapal perang jajaran Koarmatim. Sedangkan yang menembakkan rudal tersebut adalah KRI Bung Tomo-357, yaitu kapal perang terbaru yang dimiliki TNI AL yang saat ini masuk jajaran Satuan Kapal Eskorta Koarmatim, dengan Komandan Kapal Kolonel Laut (P) Yayan Sofian, ST
Penembakan Rudal Exocet MM-40 Blok II tersebut, akan dilakukan disekitar laut jawa dalam waktu dekat ini dengan sasaran eks KRI Kupang. Penembakan senjata stragis tersebut, akan disaksikan langsung oleh pejabat TNI diatas KRI Surabaya-591, yang dalam latihan ini sebagai kapal markas.
Dilaksanakannya  penembakan senjata strategis Rudal Exocet MM-40 Blok II ini, yaitu untuk mewujudkan hasil pembinaan serta meningkatkan kesiapan dan kesiapsiagaan operasional serta mengukur kemampuan  Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) TNI AL terbaru yang dimiliki TNI AL, yaitu Kapal Multi Role Light Frigate (MRLF) KRI Bung Tomo-357.
Penembakan senjata tersebut juga dalam rangka penyiapan KRI Bung Tomo-357 yang akan tergabung pada Satgas MTF XXVIII-H UNIFIL di Lebanon dalam waktu dekat ini. Penembakan Rudal Exocet MM-40 Blok II, selain untuk meningkatkan kemampuan tempur unsur-unsur TNI AL juga diharapkan mampu menimbulkan dampak penangkalan (Deterrence Effect) baik bagi Negara maupun non negara (State Actor and Non State Actor) yang akan mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (TNI AL)

Penerbang Skadron Udara 12 Latihan Terbang Malam


Ada yang terasa berbeda di langit Pekanbaru dari hari-hari sebelumnya, ini karena terdengar suara mesin jet yang menderu memecah kesunyian malam saat para penerbang dari pesawat tempur Hawk 100/200 Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin melaksanakan latihan terbang malam, Senin (18/5).

“Keahlian (skill) dan kemampuan terbang (profisiensi) dari para penerbang harus terus diasah dan ditingkatkan melalui berbagai latihan agar dapat mengatasi berbagai tantangan tugas yang mungkin dihadapi ke depannya, untuk itulah latihan ini dilaksanakan”, ujar Danskadron Udara 12 Lanud Rsn Letkol Pnb Jajang Setiawan.

Ditambahkan oleh Danskadron 12 bahwa tak hanya keahlian dan kemampuan para penerbang saja yang ditingkatkan, namun dengan latihan ini kesiapan seluruh alutsista serta ground crew pesawat pun akan dapat ditingkatkan, hal ini guna mengantisipasi kemungkinan akan terjadinya ancaman, gangguan serta pelanggaran wilayah udara Indonesia oleh pihak lain yang mungkin saja terjadi pada waktu siang maupun malam hari. 

Sementara itu Danlanud Roesmin Nurjadin Kolonel Pnb M. Khairil Lubis yang turut mengawasi latihan ini menyampaikan bahwa Lanud Roesmin Nurjadin sebagai pangkalan operasi harus selalu siap untuk melakukan misi yang diberikan kepadanya, dan itu melakukan operasi udara yang dapat terjadi kapan saja.

“Saya tekankan kepada seluruh personel untuk selalu mengedepankan faktor keamanan serta keselamatan terbang, agar latihan ini dapat terlaksana dengan aman, lancar dan tak kurang suatu apapun hingga usainya latihan nanti”, lanjut Danlanud.

Latihan terbang malam yang dilaksanakan secara periodik ini rencananya akan berlangsung hingga Kamis (21/5) dengan area latihan di sekitar wilayah Lanud Roesmin Nurjadin. (roesminnurjadin)

Friday, 22 May 2015

Iran tolak inspeksi internasional atas instalasi militer

Hasil gambar untuk Iran tolak inspeksi internasional atas instalasi militer
... pengawasan terhadap aktivitas nuklir Iran adalah inspeksi paling ketat yang akan memastikan transparansi...
Tehran - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, Rabu, menolak tuntutan sejumlah negara menginspeksi sejumlah instalasi militer negara Persia itu, terkait sengketa nuklir, demikian media setempat memberitakan.

"Kami sudah mengaskan bahwa kami tidak akan mengizinkan inspeksi di semua lokasi militer oleh warga negara asing," kata Khamenei sebagai mana dikutip dari kantor berita milik negara Iran, IRNA.

"Mereka juga meminta kami untuk mengizinkan para ilmuwan nuklir Iran untuk diwawancarai. Ini adalah bentuk interogasi. Saya tidak akan mengizinkan warga asing datang ke sini dan berbicara dengan para ilmuwan yang telah berkontribusi besar untuk kemajuan bidang tersebut," kata Khamenei.

Sebagaimana diketahui, Amerika Serikat, Inggris, China, Prancis, Rusia, dan Jerman kini tengah menggelar perundingan dengan Tehran sampai 30 Juni mendatang untuk menyelesaikan sengketa soal program nuklir di Iran.

Perundingan itu ditujukan untuk memastikan bahwa Iran tidak akan mengembangkan senjata nuklir dengan imbalan pencabutan sejumlah sanksi yang telah memukul perekonomian negara tersebut.

Jika kesepakatan berhasil tercapai, maka Iran harus mengurangi aktivitas terkait nuklir dan melaporkan kegiatan nuklir lain yang masih dilakukan kepada komunitas internasional.

Terkait hal tersebut, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menegaskan, pengawasan terhadap aktivitas nuklir Iran adalah inspeksi paling ketat yang akan memastikan transparansi.

Iran sendiri sudah berulangkali mengatakan bahwa program nuklir yang dijalankan hanya bertujuan damai demi pemenuhan kebutuhan energi, dan bahwa kekhawatiran masyarakat internasional mengenai pengembangan bom nuklir sama sekali tidak beralasan. (Antara)

Panglima TNI Tanya Persediaan Air di Pulau Rondo, Prajurit: Siap! Tidak Ada

Panglima TNI Tanya Persediaan Air di Pulau Rondo, Prajurit: Siap! Tidak Ada
Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengunjungi Pulau Rondo, Kota Sabang, Nangroe Aceh Darussalam. Di pulau paling utara ini, Moeldoko menanyai soal kondisi penunjang hidup prajurit‎, yakni ketersediaan air.

"Air bagaimana di sini?" tanya Moeldoko di ‎Pulau Rondo, ‎Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, Aceh, Kamis (21/5/2015).

"Siap!" jawab pria komandan peleton.

Mendengar jawaban komandan peleton yang hanya 'siap-siap' saja, Moeldoko mengulangi pertanyaannya. Lantas komandan peleton mengatakan yang sebenarnya.

"Siap! Tidak ada air‎," jawabnya.

Dia menjelaskan bahwa ketersediaan air tawar untuk ‎34 personel Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Terluar‎ (Satgas Pamtas) berasal dari tampungan air hujan. Air hujan ini dipakai untuk sebulan.

Bila air habis, pasokan air dan kebutuhan lain juga bisa dibawa dari Pulau Sabang di sebelah selatan Pulau Rondo ini. Namun yang utama, air tawar berasal dari hujan, digunakan untuk memasak.

Dahulu ada pompa penyulingan air laut menjadi air tawar. Namun alat itu sekarang sedang rusak.‎ Selain soal air, kebutuhan listrik dihasilkan dari tenaga surya lewat 'solar cell', generator tenaga angin, dan menggunakan genset.

‎Yakni Serka Suprapto kepada wartawan menyatakan para tentara di sini terbiasa mandi memakai air laut‎, kemudian dibilas menggunakan air tawar sedikit saja. Makanan biasanya dipasok dua bulan sekali dari Sabang. Lalu bagaimana bila stok makanan habis?

"Ya mancing, bisa dapat ikan atau kepiting," kata Suprapto sambil duduk di atas balok kayu. (Detik)

Bakamla Deklarasikan Alutsis Keamanan dan Keselamatan Laut Buatan dalam Negeri

Bakamla Deklarasikan Alutsis Keamanan dan Keselamatan Laut Buatan dalam Negeri

Bakamla RI mendeklarasikan Alat Utama Sistem Keamanan Dan Keselamatan Laut produk dalam negeri untuk mendukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Deklarasi ini diselenggarakan pada tanggal 20 Mei 2015 di Ruang Serbaguna Badan Keamanan Laut Republik Indonesia.

“Melalui kegiatan ini Bakamla diharapkan dapat menjadi pelopor dalam kemandirian dan pengembangan teknologi dalam negeri, terutama pada bidang keamanan dan keselamatan di laut. Hal ini tentunya untuk menunjukkan bahwa Indonesia sudah cukup mumpuni dalam hal kualitas. Dengan kemampuan alat yang baik serta perawatan yang sesuai dengan standar internasional, maka produk dalam negeri tersebut tidak kalah dari produk luar”, ujar Plt. Deputi Inhuker Bakamla RI, Laksamana Pertama Maritim Eko Susilo Hadi dalam sambutannya mewakili Kabakamla RI.

Settama Bakamla RI Laksma Maritim Ir. Dr. Dicky R. Munaf menegaskan alutsiskamla merupakan peralatan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan keamanan dan keselamatan di laut seperti teknologi, kapal, persenjataan, peralatan SAR, dan peralatan pendukung lainnya. Adapun tujuan dari peningkatan Alutsiskamla ini untuk mengimbangi meningkatnya jumlah pengguna jasa laut sebagai salah satu wujud terlaksananya Poros Maritim Dunia sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo. Sehingga pengawasan keamanan dan keselamatan di perairan Indonesia dapat terakomodir secara menyeluruh.

Beberapa produk dalam negeri yang akan digunakan oleh Bakamla RI sebagai alutsiskamla tambahan, antara lain: Forward Looking Infra Red (FLIR) akan digunakan untuk pengawasan kapal yang ditujukan untuk mendukung operasional Bakamla dalam hal Sistem Deteksi Dini yang diantaranya: pengenalan pergerakan di laut untuk pengintaian, pengawasan dan akuisisi target obyek, pencarian di permukaan, pencarian dan pelacakan di luar kapal, dll. Remotely Operated Vehicle (ROV) yang akan digunakan untuk Maritime SAR mendukung survey bawah air sebagai alat deteksi dini BAKAMLA. ROV diinginkan untuk dapat beroperasi sampai kedalaman 100 meter. Serta Radar Over The Horizon (OTH) yang akan digunakan untuk traffic monitoring, yang memiliki pantauan wilayah mencapai hingga ± 250 NM. Dengan Radar OTH ini diharapkan Bakamla RI dapat memonitoring kapal-kapal yang melintas di perairan Indonesia dengan jangkauan wilayah yang lebih luas.

Bakamla RI bekerja sama dengan Intitut Teknologi Bandung (ITB) melakukan pengembangan-pengembangan teknologi ini. Pada tahap awal Bakamla RI menggunakan 10 produk Wakatobi Mini ROV Tactical Underwater Robot. Penggunaan teknologi lokal ini akan mendorong semangat pengembangan teknologi lokal sehingga di masa depan teknologi lokal akan terus diinovasikan pada setiap level dan bidang sendi negara baik di bidang pertahanan, keamanan dan kemanusiaan.(JML)

Tiongkok Prihatin Dengan Pembakaran Kapal Ikan

Tiongkok Prihatin Dengan Pembakaran Kapal Ikan Pemerintah Indonesia menghancurkan sejumlah kapal asing yang menangkap ikan dengan ilegal di perairan Indonesia.
 
Beijing, Tiongkok menyatakan “keprihatinan serius” atas peledakan satu kapal ikan asal negara itu yang disita enam tahun lalu oleh Indonesia.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok megnatakan negaranya telah menekan Indonesia untuk membeberkan rincian lebih banyak mengenai penghancuran kapal itu.

Kapal asal Tiongkok ini adalah satu dari 41 kapal penangkap ikan yang diledakkan oleh pemerintah Indonesia pada Rabu (20/5) karena dicurigai mencuri ikan. Kapal lainnya berasal dari negara seperti Thailand dan Vietnam.

Sejak dilantik menjadi presiden Oktober lalu, pemerintah Joko Widodo telah meledakkan puluhan kapal penangkap ikan asing yang merupakan bagian dari kampanye mengatasi pencurian ikan.


Seorang pejabat pemerintah Indonesia mengatakan tidak ada kapal Tiongkok yang diledakkan sebelumnya karena proses hukumnya sedang berjalan saat itu.

Kapal ikan Tiongkok itu ditangkap pada 2009, dan belum jelas nasib awak kapal tersebut.

Peledakan kapal ikan asing ini dilakukan ketika terjadi peningkatan ketegangan di Laut Cina Selatan akibat perebutan wilayah sejumlah negara ASEAN dan Tiongkok. Indonesia sendiri tidak terlibat dalam pertikaian maritim ini.

Kelompok lingkungan Greepeace mengatakan banyak kapal-kapal ikan Tiongkok juga mencuri ikan di perairan Afrika Barat.

Organisasi ini mengatakan pada Rabu (21/5) bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok memperluas operasinya di Afrika dari 13 kapal pada 1985 menjadi 462 kapal pada 2013. (CNN Indonesia)

Cerita 16 Bom di Sekitar Istana Jelang Soeharto Lengser


Cerita 16 Bom di Sekitar Istana Jelang Soeharto Lengser Pengunduran diri Presiden Soeharto, 21 Mei 1998.
 
Jakarta, Momen menegangkan itu terjadi 36 jam sebelum Presiden ke-2 Soeharto lengser. Suasana Jakarta mencekam, korban berjatuhan dan militer turun dalam aksi pengamanan. Hari itu Selasa, 19 Mei 1998, sembilan orang dipanggil Soeharto untuk dimintai pendapat atas situasi genting tersebut, tim itu disebut Komite Reformasi.

Dikomandoi cendekiawan Islam Nurcholis Madjid, budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun, Ali Yafie selaku Ketua Majelis Ulama Indonesia saat itu, tokoh Muhammadiyah Malik Fadjar dan Sumarsono, Kiai Haji Cholil Baidowi dari Muslimin Indonesia, dan tokoh NU Achmad Bagdja dan Ma’aruf Amin.

Selepas Isya, ujar Cak Nun yang coba mengingat kembali peristiwa itu, pada 19 Mei 1998 ia dipanggil Soeharto bersama delapan rekannya itu ke Cendana. Cak Nun mengatakan, ia dimintai pendapat dari sisi budaya untuk bisa memuluskan lengsernya Soeharto dengan cara paling aman. Situasi saat itu genting, kerusuhan bisa meledak dan tak terkendali.

"Militer saat itu menunggu aba-aba dari pertemuan di Cendana, karena pihak militer tidak tahu diskusi apa yang terjadi di sana," kata Cak Nun, Kamis (21/5).

Wiranto yang saat itu sebagai Panglima ABRI tengah siap dengan aba-aba Soeharto. Muncul ketakutan jika komunikasi dari hasil diskusi Komite Reformasi tak sampai seperti sebenarnya, dan bahkan bisa saja terdistorsi, maka militer akan mengambil kendali. Soalnya, hingga hari pengunduran diri Soeharto, pihak militer tidak tahu jika Soeharto telah rela mundur dari kekuasaan, dan bukan dijatuhkan.

"Pak Harto, saat itu sudah buat surat mandat penuh dan kewenangan penuh untuk melakukan apa saja kepada militer. Wiranto tidak melaksanakan itu. Tim-tim militer dibentuk untuk menculik ini menculik itu," papar Cak Nun.

Dari pertemuan itu pula lah, Cak Nun mendapatkan kabar, jika militer telah menyebar 16 bom di jalan-jalan sekeliling Istana dan pom bensin. Bom akan diledakkan, saat Soeharto benar-benar dijatuhkan, bukan berhenti atas keinginan pribadi. Bom diletakkan di tol dan jalan menuju Istana, untuk menutup akses bagi siapapun, dan akhirnya militer ambil kekuasaan.

"Jika itu terjadi (dijatuhkan), maka semua akses menuju istana diledakkan, dan militer langsung ambil alih."

Namun, kata Cak Nun, beruntung hal itu tidak terjadi, karena para petinggi militer saat itu mengaku heran dengan atmosfer pertemuan di Cendana yang begitu cair. "Jika saat itu Soeharto pingsan, misalnya bom bisa meledak."

Cak Nun memaparkan bom tersebut berdaya ledak cukup tinggi dengan detonator dipegang oleh salah satu disertir TNI yang bergerak dalam sebuah tank. Komando peledakan, menurut Cak Nun ada di bawah wewenang seorang jenderal bintang dua dari kelompok TNI tertentu. Cak Nun  menambahkan bahwa pemegang detonator itu adalah salah satu perakit bom terbaik dan masih ada sampai saat ini, namun ia enggan menyebutkan siapa tokoh tersebut.

Dalam kondisi yang terus genting, Soeharto sebenarnya sudah tidak lagi peduli dengan jabatannya, dan legawa akan melengserkan diri. Namun, tuduhan salah satu tokoh yang terlibat dalam gerakan reformasi saat itu, Amien Rais yang menuduh pertemuan Soeharto dan Komite Reformasi adalah sebagai bentuk rencana pelanggengan Soeharto, tidak bisa diterima oleh Soeharto.

"Pak Harto marah betul saat ada pernyataan seperti itu dari Amien, sangat disayangkan. Dari situ ia tak lagi peduli. Bahkan, demonstrasi yang terjadi di mana-mana oleh mahasiswa tidak membuat takut Soeharto."

Lebih detail Cak Nun mengatakan, "Soeharto tidak pernah takut, dia bilang jika demonstrasi mahasiswa tidak sedikitpun menggetarkan bulunya. Mahasiswa-mahasiswa itu tidak tahu apa-apa, dan ada yang mengerahkan," ujar Cak Nun mengenang kembali pembicaraannya dengan Soeharto.

Lantas apa yang benar-benar membuat Soeharto bergetar? Cak Nun bertutur, Soeharto bergetar kala tahu rakyatnya mulai bertindak anarkis dan menjarah bahkan membunuh. Saat itu, Soeharto mengakui jika pemandangan selama sepekan di televisi membuatnya merasa gagal sebagai pemimpin.

"Bukan mahasiswa yang membuat saya bergetar, tapi rakyat saya yang mulai menjarah, karena rakyat itu murni. Itu membuat saya benar-benar takut dan menggigil, saya gagal jadi pemimpin," kata Soeharto saat itu seperti dikutip kembali oleh Cak Nun. (CNN Indonesia)

Pangkalan TNI AL harus punya kapal cepat

Hasil gambar untuk kapal cepat tni al
... penjahat di laut semakin jago, karena sebelum beraksi, mereka survei terlebih dulu untuk mengetahui berapa kecepatan kapal milik TNI AL...
Pangkalpinang, Bangka Belitung - Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, mengatakan pangkalan TNI AL di wilayah itu harus mempunyai kapal berkecepatan tinggi guna menunjang tugasnya menjaga keamanan laut.

"Komitmen TNI AL menjaga keamanan laut di Babel ini sangat tinggi sekali. Namun saat ini komitmen tinggi tersebut tidak didukung dengan sarananya yakni berupa kapal berkecepatan tinggi diatas 30 knot perjam," ujarnya, di Pangkalpinang, Kamis.

Menurut dia, jika keamanan laut mau terjaga secara maksimal, maka yang terlebih dahulu harus dipenuhi adalah sarana kapal sebagai alat angkut yang memadai.

"Saat ini penjahat di laut semakin jago, karena sebelum beraksi, mereka survei terlebih dulu untuk mengetahui berapa kecepatan kapal milik TNI AL," jelasnya.

Dikatakannya, rata-rata kapal milik TNI AL ini memiliki kecepatan hanya 23 knot perjam, sedangkan para penjahat dalam melakukan aksinya menggunakan kapal dengan kecepatan hingga 35 knot perjam

"Dengan kapal berkecepatan hingga 35 knot perjam, maka para penjahat itu sulit dikejar TNI AL yang hanya memiliki kapal dengan kecepatan 23 knot perjam. Hal inilah yang harus diperhatikan sehingga AL dalam menjalankan tugasnya bisa lebih maksimal," ujarnya. (Antara)

3 Pria Bersenjata Tewas dalam Kontak Tembak dengan Aparat di Aceh

3 Pria Bersenjata Tewas dalam Kontak Tembak dengan Aparat di Aceh 
 Barang bukti amunisi yang diamankan di Pidie, Aceh. 
 
Lhokseumawe - Tiga anggota kelompok bersenjata api di Aceh tewas dalam dalam kontak tembak dengan aparat gabungan di Pidie, Aceh. Dua jenazah sudah dievakuasi ke rumah sakit, sementara satu lagi masih berada di lokasi.

Informasi yang diperoleh Kamis (21/5/2015) menyebutkan, penembakan itu terjadi dalam dua kejadian terpisah. Kontak tembak pertama terjadi pada Rabu (20/5) sekitar pukul 23.30 WIB di Desa Gintong, Kecamatan Grong-Grong, Kabupaten Pidie.

Dalam kejadian ini, ada dua pria yang tewas, yakni Ibrahim Yusuf (42) warga asal Pidie dan Subki (32) warga Aceh Utara. Jenazah keduanya kini berada di Rumah Sakit Umum (RSU) Tgk Chik Ditiro, Sigli.

Kapolres Pidie AKBP Muhajir menyatakan, hingga kini petugas masih melakukan pengejaran terhadap sejumlah pria bersenjata lain yang dikabarkan melarikan diri dari kontak tembak tersebut.

“Selain dua orang pria bersenjata yang tewas semalam, pagi ini juga petugas berhasil melumpuhkan seorang lainnya, namun namanya saya belum tahu. Jadi ada tiga orang pria bersenjata yang tewas,” kata Muhajir, Kamis pagi.

Disebutkan Muhajir, kejadian itu berawal dari laporan warga kepada anggota Kodim 0102 Pidie yang menyatakan, munculnya dua orang pria bersenjata api. Pria yang mencurigakan tersebut mengenakan baju loreng dan baju berwarna hitam. Menindaklanjuti informasi itu, anggota TNI dan polisi kemudian melakukan pengejaran. Berikutnya terjadi kontak tembak dengan pelaku.

“Hingga kini petugas gabungan masih melakukan penyisiran di sejumlah desa kawasan tersebut, karena diduga ada sejumlah pria lainnya yang meloloskan diri dalam kontak senjata itu,” katanya.

Selain menewaskan tiga orang pria bersenjata api, petugas juga mengamankan barang bukti berupa 1 pucuk AK47 popor lipat, magazine M16 dan AK47, 106 butir amunisi AK dan 2 tas hitam.(Detik)

KRI KUPANG-582 PENSIUN DARI DINAS AKTIF TNI ANGKATAN LAUT


 

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kupang-582 yang memperkuat Satuan Kapal Amfibi Koarmatim (Stafibarmatim) berhenti dari dinas aktif TNI Angkatan Laut. Pelepasan KRI Kupang-582 dari dinas aktif TNI Angkatan Laut tersebut ditandai dengan pelepasan ular-ular perang, lencana perang serta penurunan Bendera Merah Putih dengan upacara militer yang dilaksanakan di Dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya, Rabu (20/5/2015).
KRI Kupang-582 adalah kapal perang buatan PT. PAL Indonesia tahun 1978 dan resmi masuk jajaran TNI Angkatan Laut pada tanggal 07 Desember 1984. Nama KRI Kupang diambil dari sebuah kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Nama kota itu dipakai sebagai nama sebuah kapal perang karena kota terebut memilki nilai historis dalam mendukung perjuangan bangsa Indonesia. Kupang merupakan tempat yang cukup strategis dari Kepulauan Timor yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan bekal ulang bagi kapal-kapal TNI Angkatan Laut pada saat pengembalian Irian Barat ke Pangkuan RI dan saat operasi pemulihan ketertiban Timor Timur serta pada saat pembangunan yang dilaksanakan pemerintah selanjutnya.
Sejak diresmikan menjadi Kapal Perang Republik Indonesia, KRI Kupang-582 telah melaksanakan berbagai tugas operasi, diantaranya pada tahun 1992 telah mendukung Indusa Salvex-II dan Minex &Eodex, Gladi Parsial Armada Jaya-XV, Gladi Parsial Latgab ABRI, Mendukung Renang Laut Satkopaska, Bencana alam di NTT dan perkuatan Kodam IX/Udayana, pada tahun 1993 melaksanakan  melaksanakan Latihan TIM Latih Pasrat Kima dan Latihan mtT Salvex PSP-VII, tahun 1994 melaksanakan Indusa Eodex, Operasi Timor-Timur BKO DAM-IX/UDayana dan Kodal Kolinlamil tahun 1995, Latihan Pratugas Satuan Unit Ferry Ki Zeni Operasi Pemulihan Perdaiman PBB tahun 2002 serta Operasi Pantura tahun 2002 sampai 2009.
Upacara pelepasan KRI Kupang-582 dari dinas aktif TNI Angkatan Laut dipimpin oleh Komandan Satfibarmatim Kolonel Laut (P) Bambang Irawan, S.E yang bertindak selaku inspektur upacara. Sedangkan pasukan upacara dari Prajurit Satfibarmatim yang terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama masing-masing satu pleton dibawah komando Komandan KRI Sangkulirang-542 Mayor Laut (P) I G. Putu Iwan sebagai Komandan Upacara.
Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Darwanto. S.H., M.A.P dalam sambutan yang dibacakan inspektur upacara mengatakan, bahwa KRI Kupang-582 merupakan salah satu kapal Landing Craft Utility (LCU) yang handal dalam melaksanakan tugas-tugas negara sesuai dengan fungsi azasinya. Berbagai penugasan telah dilaksanakan, guna mendukung pergeseran logistik dan material baik dalam dalam operasi militer maupun dalam mendukung pembangunan nasional.
KRI Kupang-582 diberhentikan dari dinas aktif TNI Angkatan Laut karena berdasarkan pertimbangan strategis, teknis dan ekonomis, sudah tidak layak lagi untuk berperan lebih lama. Secara strategis kondisi KRI Kupang-582 tidak mampu lagi untuk menjawab tantangan yang berkembang saat ini, sedangkan secara teknis dan ekonomis, kondisi alutsista yanang semakin tua maka biaya pemeliharaan dan perbaikan akan menjadi semakin berat dan sangat tidak sebanding dengan hasil operasi yang diharapkan, sehingga efisiensi pengoperasiannya dirasakan tidak memadai lagi.
Diakhir amanat Pangarmatim mengucapkan terima kasih atas kerja keras, dedikasi, loyalitas serta tanggung jawab dan profesionalisme seluruh ABK, baik yang saat ini masih menjadi ABK KRI Kupang-582 maupun seluruh mantan ABK atas semua prestasi yang telah dicapai KRI Kupang-582. (TNI AL)

Moeldoko Pamitan kepada Para Prajurit

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko 

Jakarta-Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memberikan pengarahan kepada Prajurit TNI se-wilayah Provinsi Lampung di Markas Korem 043/Gatam Lampung, Jl. Teuku Umar, Bandar Lampung, Selasa (19/5). Dalam pengarahannya, Moeldoko mengatakan kedatangannya ke Lampung karena ia ingin lebih dekat melihat kehidupan para prajurit, agar dapat memahami hal-hal yang dihadapi dalam kehidupan prajurit sehari-hari.

"Kedatangan saya ke Lampung juga sekalian berpamitan kepada segenap prajurit karena dalam waktu dekat saya selaku Panglima TNI akan menjalani masa pensiun," kata Moeldoko.

Ia juga menyinggung masalah kenaikan remunerasi untuk prajurit TNI yakni dari 37 persen menjadi 56 persen. Dia berharap dengan kenaikan remunasi tersebut, prajurit TNI terus meningkatkan kinerja dari waktu ke waktu. "Dalam bekerja agar menghindarkan dan menghilangkan ego sektoral masing-masing. Tidak perlu memelihara ego sektoral karena akan menimbulkan kerapuhan antarsatuan," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Moeldoko juga membagikan jam tangan kepada para Prajurit TNI di Markas Korem 043/Gatam (Garuda Hitam). Ada 55.000 jam tangan yang dibagikan. "Saya telah membuatkan jam tangan untuk Prajurit, Danramil, dan Babinsa, serta Satgas Pamtas (Pengamanan Perbatasan) untuk pos-pos terluar," ungkapnya.

Dalam kunjungannya, Moeldoko didampingi Ketua Umum Dharma Pertiwi Koes Moeldoko, Asrenum Panglima TNI Mayjen TNI Sumedi, Aspers Panglima TNI Laksda TNI Sugeng Darmawan, Aslog Panglima TNI Marsda TNI Nugroho Prang Sumadi, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Ngakan Gede Sugiartha G, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya, dan Waasops Panglima TNI Laksma TNI Hardjo Susmoro.(Berita Satu)

China Ujicoba LD-2000


image
China menguji coba system LD=2000 yang merupakan CIWS Type 730 yang dikonfersi ke platform darat. Close Air Defense System ini mengkombinasikan 7 barrel senjata Gatling 30mm dengan 6 unit SAM TY-90.

System ini konon dianggap memiliki kemampuan seperti C-RAM AS namun dengan jangkauan yang lebih jauh, dengan adanya TY-90 yang memiliki jangkauan 6 km. LD2000 dianggap setara dengan senjata anti pesawat 35 mm.

System ini ditujukan sebagai point defense dari bagi instalasi dan fasilitas penting terhadap serangan rudal jelajah, PGM dan jet yang terbang rendah.

Menurut pabrik pembuatnya Norinco, LD2000 dapat menangkal rudal jelajah hingga RCS 0,1 persegi dengan kecepatan 2 mach. Sistem ini diklaim bisa menangkal multi-target dan bisa digunakan dalam lingkungan electronic counter counter-measure. (JKGR)

Thursday, 21 May 2015

TNI AL Tenggelamkan 35 Kapal Nelayan Asing

TNI AL Tenggelamkan 35 Kapal Nelayan Asing  
Seorang TNI AL berjaga saat ditenggelamkannya Kapal Ikan berbendera Vietnam di Perairan Tarempa, Anambas, Kepulauan Riau, 5 Desember 2014. Penenggelaman kapal ini sesuai dengan instruksi Presiden, Jokowi untuk menindak tegas kapal ikan asing yang mencuri ikan di Indonesia.

Jakarta - TNI Angkatan Laut bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan merayakan hari Kebangkitan Nasional, Rabu, 20 Mei 2015, dengan menenggelamkan 35 kapal nelayan asing, pelaku pencurian ikan.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Manahan Simorangkir melalui siaran pers, Rabu, 20 Mei 2015, menjelaskan penenggelaman kapal dilakukan secara serentak di lima lokasi berbeda.

Menurut Manahan, di Bitung, Sulawesi Utara, 15 kapal; Ranai, Kepulauan Natuna, 17 kapal; Belawan, Sumatera Utara, 1 kapal; Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara, 1 kapal; dan Lhokseumawe, Aceh, 1 kapal.

Proses penenggelaman kapal diawali dengan peledakan yang dilakukan oleh sejumlah prajurit Komando Pasukan Katak TNI AL. Setelah dinamit meledak dan menerbangkan banyak serpihan, kapal-kapal itu pun lenyap ditelan laut.

Manahan mengatakan, sejumlah pejabat dari TNI AL, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Keamanan Laut, serta pejabat instansi lain, menyaksikan proses penenggelaman kapal.

Panglima TNI AL Armada Timur Laksamana Muda Darwanto, misalnya, menyaksikan penenggelaman kapal dari atas geladak kapal milik Bakamla, KN Singa Laut, di perairan Bitung.

Manahan mengatakan, penenggelaman kapal-kapal nelayan asing ilegal itu sudah sesuai dengan aturan hukum. Pengadilan setempat telah memvonis bersalah para pelaku illegal fishing dan memerintahkan pemusnahan kapal.

Menurut Manahan, penenggelaman kapal tersebut merupakan bagian dari proses penegakan hukum laut Indonesia. "Tindakan itu sesuai dengan Pasal 69 ayat 4 Undang-Undang Perikanan Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan," kata dia.

Manahan menjelaskan, dari kegiatan penenggelaman massal hari ini terdapat empat kapal nelayan asing hasil buruan KRI Slamet Riyadi pada 22 Februari lalu.

Keempat kapal itu adalah FB LB Vient-09, FB Santo Tomas, FB San Jose, dan FB Santa Crus. "Keempat kapal dipergoki saat menangkap ikan tanpa dokumen sah di perairan Indonesia," ujar Manahan.

Selain keempat kapal tersebut, ada 11 kapal nelayan ilegal yang ditenggelamkan di perairan Bitung. Kesebelas kapal itu adalah: Garuda 05, Garuda 06, Keysia, Fortuna 05, Daeny, Arnavat 02, Arnavat, EL-Shadai 02, D’Regs 03, Valfranze, dan Tuna Jaya. (TEMPO.CO)

TNI Kini Multifungsi

Moeldoko: Tak Ada Dwifungsi, TNI Kini Multifungsi  
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tanagn dengan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kiri) seusai menerima pengangkatan sebagai Warga Kehormatan Pasukan Khusus TNI di Lapangan Merah Plaza, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, 16 April 2015.
 
Padang - Panglima TNI Jenderal Moeldoko membantah jika upaya pelibatan aparat TNI dalam kegiatan lembaga sipil pemerintah disebut sebagai awal keinginan TNI mengembalikan pola dwifungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, yang dikritik pada masa Orde Baru.

"Tak ada dwifungsi. Malah sekarang TNI multifungsi," ujarnya seusai panen raya padi organik di Depot Komando Resor Militer 032/Wirabraja di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Rabu, 20 Mei 2015.

Menurut Moeldoko, pada prinsipnya dia tidak ingin ada prajuritnya yang bermain politik. Bagi dia, prajurit TNI haram masuk ranah politik. "Jangan coba ditarik-tarik ke sana (politik)," katanya.

Moeldoko mengatakan prajurit TNI dipersilakan masuk dalam struktur kementerian dan lembaga negara lain demi kepentingan masyarakat. "Dalam konteks kesejahteraan dan sosial, dipersilakan," ucapnya.

Sebelumnya, pengamat militer dari Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategi Indonesia, Rizal Darmaputra, menyatakan kekhawatirannya atas masuknya aparat TNI ke struktur organisasi kementerian atau lembaga negara lain.

Hal semacam itu, kata Rizal, akan mengembalikan dominasi militer, seperti pada zaman Orde Baru. "Tentara menjadi tidak profesional karena bisa tergiur jabatan sipil," ujarnya.

Isu bakal kembalinya pola dwifungsi ABRI itu bermula ketika ada wacana menempatkan perwira tinggi TNI pada posisi Sekretaris Jenderal Komisi Pemberantasan Korupsi. Belakangan ramai dibicarakan sejumlah pihak perwira tinggi yang masuk KPK harus lebih dulu pensiun dari TNI, sehingga sudah menjadi warga sipil ketika menjabat Sekjen KPK. (TEMPO.CO)

RI Menang Telak di Lomba Tembak Tahunan Australia

Jakarta - Membanggakan! Tim Indonesia meraih kemenangan mutlak dalam lomba tembak tahunan yang diselenggarakan oleh Australia. Indonesia bahkan mengalahkan sang tuan rumah dan hingga saat ini berhasil mendapatkan 28 medali emas dalam Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2015.

Berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia Canberra, Rabu (20/5/2015), tim Indonesia unggul di posisi pertama. Adapun 21 peserta Indonesia yang terdiri dari pejabat dan petembak profesional dari lingkungan TNI AD serta teknisi PT Pindad sudah berhasil meraih 28 medali emas, 16 medali perak, dan 10 medali perunggu.

"Prestasi yang membanggakan ini menunjukkan betapa tangguhnya anggota TNI dan persenjataan buatan Indonesia di medan laga," puji Dubes RI untuk Australia Nadjib Riphat dalam keterangannya.

Sementara itu sang tuan rumah, Australia berada di posisi kedua dengan perbedaan raihan yang cukup jauh yakni 4 medali emas, 7 medali perak dan 5 medali perunggu. Bahkan tim petembak Indonesia jauh melampaui tim dari Inggris yang baru mampu meraih 3 medali emas, 5 medali perak, dan 3 medali perunggu. Sementara US Army hingga hari ini baru mendapat 1 medali perunggu.

Menambah keterangan Dubes Nadjib, Atase Militer KBRI Canberra, Taufan Gestoro menyatakan tim Indonesia bertarung dengan profesionalisme dan kemampuan tinggi. Tim Indonesia diperkirakan akan terus menambah perolehan medali hingga pertandingan berakhir pada 22 dan 23 Mei mendatang.

"Di bawah tekanan dan kompetisi internasional yang ketat, para peserta dari TNI bertanding dengan semangat yang luar biasa dan menyelesaikan tiap kompetisi dengan profesionalisme dan skill yang tinggi," jelas Taufan Gestoro yang mendampingi Tim Indonesia selama pertandingan itu.

Perlombaan AASAM kali ini digelar di Puckapunyal, Victoria, mulai tanggal 2 hingga 23 Mei 2015. Selama perhelatan yang mengharumkan nama Indonesia, tim menggunakan 4 jenis senjata. Yaitu senapan buatan dalam negeri SS-2 V-4 Heavy Barrel dan pistol G-2 (Elite&Combat) dari PT Pindad, senapan SO-Minimi buatan Belgia, senapan GPMG (General Purpose Machine Gun) buatan Belgia, dan senjata sniper AW buatan Inggris.

Keberhasilan bukan hanya didapat dari perlombaan kategori beregu. Pada kategori perorangan, prajurit TNI AD berhasil memenangkan kompetisi. Mereka adalah Letda Inf Safrin Sihombing (Kopassus), Serda Misran (Kostrad), Serda Suwandi (Kostrad), dan Serda Woli Hamsan (Kostrad).(Detik)

Badan Keamanan Laut Minati Pesawat Amfibi dari ITB

Badan Keamanan Laut Minati Pesawat Amfibi dari ITB  
Pesawat Amfibi Aron M50. 
 
 Jakarta - Badan Keamanan Laut (Bakamla) berencana membeli pesawat amfibi buatan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk membantu pelaksanaan tugas pengamanan laut. Menurut pelaksana tugas Sekretaris Utama Badan Keamanan Laut, Laksamana Pertama Dicky R. Munaf, pesawat amfibi dapat menjadi solusi pemberantasan tindakan ilegal di laut Indonesia.

Dicky mencontohkan, kapal-kapal asing pelaku tindakan ilegal sering berada di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif atau berjarak 200 mil laut dari garis pantai Indonesia. Dengan begitu, mereka mudah melarikan diri ketika aparat keamanan Indonesia menyergap mereka. Kapal-kapal asing itu cukup bergerak sedikit menuju laut internasional, sehingga tak bisa ditangkap petugas.

"Padahal untuk mengerahkan kapal patroli dari pantai ke Zona Ekonomi Eksklusif bisa makan waktu delapan jam. Kalau pakai pesawat amfibi, waktu tempuh lebih singkat," kata Dicky di kantor Bakamla, Jakarta, Rabu, 20 Mei 2015.

Sesuai dengan rencana, pesawat amfibi tersebut bisa dinaiki minimal tiga orang, yang terdiri atas pilot, navigator, dan penyidik Bakamla. Penyidik Bakamla menjadi awak terpenting dalam pesawat itu. Sebab kejahatan di laut harus ditangani pada saat itu juga oleh petugas Bakamla.

Dicky menjelaskan, saat satelit pusat Bakamla menemukan kejanggalan aktivitas kapal di laut, pesawat amfibi akan dikerahkan ke lokasi kapal itu. Pesawat akan mendarat di dekat kapal yang dicurigai. Penyidik selanjutnya menaiki rakit untuk menuju kapal guna melakukan pemeriksaan. "Jadi penyidikannya bisa dilakukan di laut langsung," katanya.

Bakamla belum tahu persis rupa pesawat amfibi yang bakal dibeli dari ITB itu. Sebab sampai sekarang Mulyo Widodo, profesor dari ITB, masih berupaya menyelesaikan riset pesawat itu. Meski hasil rise itu belum jelas, Dicky mengatakan, Bakamla siap membeli enam pesawat amfibi dari ITB. Pesawat-pesawat itu akan disebar ke sejumlah pangkalan Bakamla di Batam, Manado, dan Ambon. "Kami belum buka tender, tapi kami minta ITB segera menyelesaikan produknya," kata Dicky.

Sebelumnya, Bakamla membeli sepuluh robot bawah air dari ITB. Robot tersebut akan digunakan dalam misi search and rescue dan pemberantasan kejahatan bawah laut. Robot ITB mampu menyelam hingga kedalaman 100 meter dan dilengkapi dua kamera, di depan dan belakang badan, yang bisa langsung menampilkan video di bawah laut kepada operator yang berada di atas kapal. Robot bawah laut ITB dihargai Rp 1,7 miliar per unit.(TEMPO.CO)

Pesawat Tanpa Awak OS-Wifanusa Siap Diproduksi

Pesawat Tanpa Awak OS-Wifanusa Siap Diproduksi
ist
Pesawat Terbang Tanpa Awak 

JATULUHUR - Direktur Eksekutif Indonesia Maritime Institute (IMI) Y. Paonganan menerangkan bahwa Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) ini merupakan kreasi anak bangsa.

Meskipun kreasi lokal, ia menjamin PTTA ini memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan buatan negara lain..

Seperti diketahui, Lembaga riset maritim Indonesia Maritime Institute (IMI) bekerja sama dengan PT. Trimitra Wisesa Abadi secara resmi  memperkenalkan hasil pengembangan program PTTA atau UAV (Unmanned Aerial Vehicle), di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat, Selasa (19/5).

Pengenalan PTTA yang diberi nama OS-Wifanusa ini juga diikuti dengan demo flight full system. Demo flight ini juga dihadiri beberapa pejabat dari Kementerian Pertahanan RI, diantaranya Direktur Materil Ditjen Kuathan Marsma TNI Darlis Pangaribuan, M.Sc. Dalam demo tersebut, PTTA OS-WIfanusa take off dan landing dengan sempurna dan system UAV berjalan dengan baik.

"PTTA buatan anak bangsa ini memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan produksi dari negara-negara lain," ungkap Paonganan dalam acara demo flight kepada wartawan di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat, Selasa (19/5).

Pria yang akrab disapa Ongen ini menerangkan program ini merupakan salah satu bentuk pengabdian IMI kepada bangsa. Ia beralasan, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan tingkat geografis yang unik.
Tidak sedikit batas-batas negara Indonesia berada di titik-titik yang sulit dijangkau seperti laut luas hingga pulau kecil. Ia khawatir kurangnya pengawasan di daerah perbatasan maupun daerah yang sulit dijangkau dapat berakibat fatal bahkan sampai menggangu kedaulatan bangsa.

"Oleh karena itu, diperlukan inovasi teknologi anak bangsa untuk bisa menjadi solusi pengawasan wilayah perbatasan bahkan seluruh wilayah Indonesia," tuturnya.

Ongen menerangkan, OS-Wifanusa memiliki kemampuan lepas landas dan mendarat di berbagai medan, baik di sungai, danau, laut maupun di darat.

Memiliki lebar sayap 4 meter dan panjang 3 meter dan dilengkapi dengan floating untuk memudahkan operasi di air dan landing gear untuk pengoperasian di darat.

Pesawat ini menggunakan mesin 2 tak berkapasitas 170 cc mampu mengangkat pesawat dengan beban hingga 60 – 70 kg. Untuk lepas landas di air, pesawat ini hanya membutuhkan jarak sejauh 50 meter, sedangkan di darat hanya butuh landasan tanah rata sejauh 30 – 40 meter.

Ia menambahkan, dari segi sistem kendali jarak jauh (UAV System), pesawat ini mampu dikendalikan hingga 100 kilo meter dan menerima gambar video secara real time. OS-Wifanusa pun mampu terbang pada ketinggian 300 meter hingga 5000 meter dengan waktu terbang (endurance) mencapai 5 jam.

Ongen menjelaskan, Wifanusa dilengkapi kamera video yang hasil rekamannya mampu diterima  secara real time di ground control station sebagai stasiun pengendali di darat selama melakukan operasi pemantauan.
Selain itu, pesawat ini juga dilengkapi kamera LIDAR untuk keperluan foto udara dan pemetaan.

"Kemampuan yang dimiliki PTTA ini sangat cocok dioperasikan di wilayah perbatasn terutama untuk kegiatan pengawasan (surveillance) karena di wilayah tersebut belum memiliki infrastruktur memadai untuk mengoperasikan PTTA sejenis yang butuh landasan khusus dan panjang untuk lepas landas dan mendarat," jelas Ongen.

Ketika ditanya tentang kesiapan untuk produksi, Ongen mengatakan sanggup memproduksi sebanyak 10-20 unit per tahun.

"Kami sudah siap memproduksi PTTA OS-Wifanusa sebanyak 10-20 unit per tahun jika ada yang pesan" pungkasnya.(TRIBUNNEWS.COM)

Indonesia akan Menjadi Tujuh Kekuatan Ekonomi Dunia


Panglima TNI Jend.Moeldoko
Panglima TNI Jend.Moeldoko

Bandar Lampung - Panglima TNI Jendral Moeldoko mengatakan, TNI siap membantu dunia pendidikan tinggi guna menyiapkan prospek masa depan negeri ini yang terpusat pada SDM mahasiswa, untuk tercapainya kualitas, kapabilitas, kompetensi penerus bangsa berintelektual yang bisa jadikan Indonesia tujuh kekuatan ekonomi dunia baru pada 2030-2050.

Penegasan itu disampaikan Moeldoko saat memberikan kuliah umum dihadapan ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung, Selasa (19/5).

Menurut Panglima yang hadir bersama Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, Rektor Unila Prof Dr Sugeng P Harianto, Pangdam II Sriwijaya Mayjen Iskandar MS, Indonesia sudah memprediksikan 15 tahun mendatang populasi penduduk mencapai angka 300 juta dengan penghasilan Rp 135 juta per bulan. Itu berarti ada peningkatan biaya hidup sampai 70 persen dengan perhitungan pendapatan nasional US$ 5,7 triliun.

Guna mencapai target itu diperlukan peran mahasiswa untuk dapat membantu pemerintah dalam menciptakan atmosfer Indonesia yang siap menghadapi globalisasi. Untuk itu mahasiswa harus memiliki tiga kondisi matang yakni memiliki ketahanan, stabilitas ekonomi, politik maupun keamanan.

Moeldoko mengatakan apabila negara kuat maka kondisi TNI dan mahasiswanya yang harus kuat serta besar. Mahasiswa harus menjadi senjata pendukung dan cadangan keperluan negara dalam menjalankan mobilisasi kemajuan negara termasuk pertahanan.

Sementara itu Rektor Universitas Lampung Prof Dr Sugeng P Harianto mengatakan, kehadiran Panglima di Unila sekaligus memberikan kuliah umum diharapkan dapat memotivasi mahasiswa agar para mahasiswa Lampung dapat menambah ilmu mereka.

Sekaligus Ia juga minta agar TNI dapat memberikan perlindungan terhadap mahasiswa karena mahasiswa sebagai generasi penerus harapan bangsa.(Antara)

Renumerasi prajurit TNI AD naik, kerja harus makin profesional

Renumerasi prajurit TNI AD naik, kerja harus makin profesional
Dokumentasi personel TNI AD saat turut lomba peraturan baris berbaris bersenjata di Markas Kodam IV Diponegoro, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (1/10). Kemahiran dan kerapian berbaris militer berkaitan erat dengan disiplin dan profesionalitas prajurit TNI secara keseluruhan.
... harus lebih disiplin, profesional, dan bersama-sama dengan seluruh anak bangsa, menjaga bangsa ini tetap aman dan nyaman...
Kediri, Jawa Timur - Kepala Staf TNI AD, Jendral TNI Gatot Nurmantyo, meminta prajuritnya untuk bekerja lebih profesional, seiring dengan adanya kebijakan pemerintah yang menaikkan renumerasi prajurit TNI menjadi 56-60 persen dari semula di bawah 40 persen.

"Prajurit harus lebih disiplin, profesional, dan bersama-sama dengan seluruh anak bangsa, menjaga bangsa ini tetap aman dan nyaman," katanya, ditemui saat meninjau persiapan prajurit Batalion Infantri 521/Dadana Yodha Kediri, Jawa Timur, Selasa.

Logika sederhana, jika negara aman dan stabil maka fokus kerja pemerintah bisa lebih baik untuk meningkatkan perekonomian bangsa.

Langkah pemerintah menaikkan remunerasi prajurit sampai 60 persen itu tentu sangat membantu, apalagi harga berbagai barang dan jasa kini naik juga.

350 personel batalion infantri itu akan segera diberangkatkan ke Kalimantan Timur untuk menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia. Mereka akan bertugas hingga 10 bulan dan untuk itu juga diberi insentif tambahan berupa tambahan penghasilan sebanyak Rp1,8 juta perbulan perorang. (ANTARA News)

Monday, 18 May 2015

Flying Boat Turboprop Modern



Merespon visi poros maritim yang dicanangkan Presiden Jokowi, maka pembicaraan tentang kebutuhan pesawat amfibi menjadi mengemuka. Setidaknya saat ini ada dua kompetitor yang berharap mendapat rejeki order dari pemerintah Indonesia. Yang pertama, Beriev Be-200 Altair dari Rusia, dan kedua adalah US-2 ShinMaywa dari Jepang.


Diantara keduanya, Be-200 jelas lebih familiar di Indonesia, pesawat ini pernah disewa untuk misi pemadaman kebakaran hutam di Sumatera pada tahun 2006. Bahkan, Be-200 mampu membetot perhatian publik saat upaya SAR pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata. Rusia bisa dibilang sukses menampilkan citra yang apik di mata masyarakat, tak tanggung-tanggung, selain Be-200, juga disertakan pasukan katak dari Rusia. Sementara, US-2 meski belum pernah bertandang ke Indonesia, sinyal ketertarikan pemerintah akan pesawat amfibi turbo propeller (turboprop) ini nampak cukup tinggi, salah satunya dari tanggapan Menhan Ryamizard Ryacudu yang tertarik akan kemampuan US-2 yang bisa menahan gelombang laut setinggi tiga meter.

originalc-fyol-canadair-cl415-2

Hingga tulisan ini dibuat, belum ada keputusan apakah nantinya yang akan dibeli US-2 atau Be-200. Tapi yang jelas, Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia, sudah sewajarnya punya armada pesawat amfibi. Agak memilukan, justru Malaysia dan Thailand saat ini mengoperasikan pesawat amfibi untuk tugas multirole. Bayangkan, padahal di masa lalu Indonesia justu menjadi acuan armada pesawat amfibi di Asia Tenggara, sebut saja TNI AU pernah mengoperasikan PBY-5 Catalina dan UF-2 Grumman Albatross.

Bagian depan pesawat dibuat mirip haluan kapal.
Bagian depan pesawat dibuat mirip haluan kapal.
Lubang untuk mengambil dan membuang air dalam misi pemadaman kebakaran.
Lubang untuk mengambil dan membuang air dalam misi pemadaman kebakaran.

Nah, flash back ke masa lalu, tepatnya pada tahun 1995. Bombardier Aerospace (d/h Canadair), manufaktur pesawat asal Kanada, pernah begitu gencar melakukan promo penjualan pesawat amfibi CL-415 Super Scooper di Indonesia. Meski saat itu tak ada permintaan dari TNI, peluang pengoperasian pesawat amfibi cukup besar, pasalnya kebakaran hutan di Pulau Sumatera cukup besar, sulit diatasi, dan terus berulang.

Dari segi promosi, bahkan Bombardier saat itu rajin pasang iklan di media cetak nasional. Ditambah, CL-415 ikut dihadirkan ke Indonesia untuk melakukan live demo. Dalam rankaian demo keliling dunia, CL-415 pada 11 Desember 1995 sempat unjuk kebolehan di pantai Ancol, Jakarta Utara. Uji coba berlangsung cukup sukses, termasuk aksi menyiduk air di pantai dalam peran aerial firefighting.

CD6LI65Canadair_CL-415_-_Verbania_B1NRN_4CAAEybLZCL-415-3-View

CL-415 adalah pesawatt pemadam kebakaran yang juga dapat difungsikan sebagai pesawat pertanian (penyemprot hama), pesawat SAR (laut), pesawat intai maritim, pergeseran pasukan, dan dapat menjalankan funsi menjadi pesawat serbaguna. Semula CL-415 dikenal sebagai CL-215 yang bermesin piston (R-2800) hasil modifikasi pesawat itu, CL-215T, kemudian disempurnakan untuk menjadi turbo propeller dengan mesin Pratt & Whitney Canada PW123AF yang akhirnya diberi label CL-415. Dari sisi penampakan, CL-415 pada kedua sayapnya diberi winglet. Demikian pula pada ekornya yang ditambahkan finlet. Sementara di bagian kokpit dilengkapi EFIS (Electronic Flight Instrument System).

CL-415 dapat menyiduk air sambil meluncur dengan kecepatan tinggi di permukaan laut dan danau. Hanya dalam waktu 12 detik, CL-415 sudah dapat mengisi empat tanki melalui empat buah pintu air di bawah bodi. Kapasitas air yang dapat diisi mencapai 6.130 liter. Tanpa perlu kembali ke landasan, dengan jarak rata-rata 11 meter dari air (laut atau danau), serta kecepatan 148 Km per jam, pesawat buatan Bombardier ini dapat menyemburkan air sembilan kali (54.140 liter) sebelum kembali ke landasan untuk mengisi bahan bakar. Dengan campuran retardant (bahan kimia anti api), CL-415 menjalankan aksi pemadaman api secara efektif dan efisien.

Tampilan kokpit CL-415.
Tampilan kokpit CL-415.
CL-415 Malaysia, digunakan dalam misi SAR dan penegakan hukum di laut.
CL-415 Malaysia, digunakan dalam misi SAR dan penegakan hukum di laut.

Dengan empat tanki penuh, luas efektif semprotan mencapai 2.074 meter dengan panjang 107 meter. Tidak harus membuka keempat pintu, sesuai dengan keadaan, dapat dibuka dua pintu (air) sekaligus, atau dapat juga satu demi satu berurutan dengan selang waktu lima detik. Selama ada perairan yang dalamnya paling sedikit 2,1 meter, serta lebar jalur paling tidak 91 meter, maka ada kemungkinan untuk lepas landas sembari menyiduk air dalam jarak pacu 838 meter. Keunggulan lain Bombardier CL-415 adalah kemampuan STOL (short take off and landing).

Di segmen pasar pesawat amfibi, varian CL-415 adalah yang paling laris. Sejak terbang perdana pada Desember 1993, CL-415 sudah diproduksi 90 unit. Pesawat yang dibandrol US$37 juta per unit ini, sudah digunakan oleh Kanada, Amerika Serikat, Kroasia, Italia, Spanyol, Perancis, Yunani, Malaysia, Maroko dan Thailand (CL-215).  

Spesifikasi Bombardier CL-415
– Crew: 2 pilots
– Payload: 2.900 kg
– Length: 19,82 meter
– Height: 8,9 meter
– Empty weight: 12.880 kg
– Maximum fuel weight: 4.650 kg
– Maximum takeoff weight (from land, disposable load): 19.890 kg
– Maximum takeoff weight (from land, non-disposable load): 18.600 kg
– Maximum takeoff weight (from water): 17.170 kg
– Max Capacity (Water or Retardant): 6.140 kg
– Maximum weight after scooping: 21.360 kg
– Maximum landing weight: 16.780 kg
– Powerplant: 2 × Pratt & Whitney Canada PW123AF turboprop
Performance
– Maximum speed: 359 km/h
– Cruise speed: 333 km/h
– Range: 2.443 km
– Service ceiling: 4.500 meter
– Rate of climb: 8,1 m/s
– Minimum water depth: 1,8 meter
(Indomiliter)