Aksi para pilot top gun F-16 TNI AU.
- Indonesia akan memiliki 24
pesawat tempur F-16 setara Block 52. Pesawat F-16 C/D ini merupakan
pesawat bekas hibah dari US Air Force yang telah diupgrade menjadi setara Block 52.
Pengadaan
pesawat tempur ini sempat mendapat protes dari Komisi I DPR. Mereka
meminta TNI AU membeli pesawat baru saja, daripada pesawat bekas hibah
yang diupgrade. Namun TNI AU menjamin pesawat F-16 ini pun tak kalah
canggih dengan beli baru.
"Pesawat tempur F-16 C/D yang saat ini
sedang diupgrade di Hill AFB memiliki nama resmi F-16 C/D k 52 ID.
Pesawat ini memiliki kemampuan dalam banyak hal setara dengan pesawat
F-16 Block 52. Khususnya bidang kecanggihan avionic, kemampuan tempur
dan jenis persenjataannya," kata Kadispen TNI AU Marsekal Hadi
Tjahjanto, Selasa (1/7).
Seluruh pesawat sebelumnya digunakan
oleh USAF dan disimpan dengan baik di Davis Monthan AFB/AMARG (Aerospace
Maintenance & Regeneration Group) yang berlokasi di gurun yang
sangat kering.
Sementara seluruh mesin pesawat tipe
F100-PW-220/E menjalani upgrade di fasilitas pabrik Pratt & Whitney
di Old Kelly AFB. Sehingga menjadi baru kembali memiliki umur komponen
dua kali lebih lama dari mesin standar.
"Seluruh pesawat
menjalani upgrading dan refurbished rangka serta sistem avionic dan
persenjataan di Ogden Air Logistics Center yang berada di Hill AFB,
Odgen, Utah. Rangka pesawat diperkuat, jaringan kabel dan elektronik
baru dipasang, semua sistem lama direkondisi menjadi baru dan system
baru ditambahkan agar pesawat lahir kembali siap menjadi pesawat baru
dengan kemampuan jauh lebih hebat dari saat kelahirannya," kata Hadi.
Sebetulnya
pesawat F-16 C/D 52ID F-16 berdasarkan F-16 C/D Block 25 yang memiliki
bentuk fisik dan berat kotor maksimum serta tipe mesin yang sama dengan
pesawat F-16 Block 15 A/B OCU yang kita miliki.
Memang pesawat
F-16 C/D Block 52 dengan daya dorong lebih besar mampu mengangkut
senjata lebih berat dan bisa terbang lebih jauh. Namun dalam close
combat atau pertempuran udara jarak pendek maka pesawat F-16 TNI AU
memiliki kelincahan yang lebih baik dari F-16 Block 52.
Sehingga
untuk urusan pertempuran udara dengan rudal jarak pendek AIM-9
Sidewinder P-4/L/M dan IRIS-T (NATO) serta rudal jarak sedang AIM-120
AMRAAM-C jelas pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU tidak kalah dengan pesawat
F-16 C/D Block 50/52.
Untuk serangan permukaan darat dan perairan
Pesawat F-16 ID juga mampu menggotong persenjataan kanon 20 mm, bomb
standar MK 81/82/83/84, Laser Guided Bomb, JDAM (GPS Bomb), rudal AGM-65
Maverick, rudal AGM-84 Harpoon (anti kapal), rudal AGM-88 HARM (anti
radar).
Pesawat ini juga mampu menggunakan navigation dan
targeting pod untuk operasi malam hari serta missi Supression Of Enemy
Air Defence (SEAD) menghancurkan pertahanan udara musuh. Improved Data
Modem memungkinkan penerbang melakukan komunikasi tanpa suara hanya
menggunakan komunikasi data dengan pesawat lain dan radar darat, radar
laut atau radar terbang.
TNI AU mengklaim upgrade Pesawat F-16
C/D 52ID tidak main-main karena mengejar kemampuan setara dengan Block
52. Di antaranya memasang Mission Computer MMC- 7000A versi M-5 yang
dipakai Block 52+, Improved Data Modem Link 16 Block-52, Embedded GPS
INS (EGI) block-52 yang menggabungkan fungsi GPS dan INS.
Selain
itu AN/ALQ-213 Electronic Warfare Management System, ALR-69 Class IV
Radar Warning Receiver, ALE-47 Countermeasures Dispenser Set untuk
melepaskan Chaff/Flare. Sementara radar AN/APG-68 (V) diupgrade agar
meningkat kemampuannya.
Pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU menjalani
program The Common Configuration Implementation Program (CCIP) seperti
yang dilakukan pada pesawat F-16 CD Blok 40/42 USAF agar meningkat
menjadi standar Blok-50/52. Semua pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU juga
menjalani modifikasi struktur rangka pesawat dengan program Falcon STAR
(Structural Augmentation Roadmap) sehingga umur rangka pesawat menjadi
lebih dari 10.000 jam.
Hal ini memungkinkan pesawat dipakai
selama 10 tahun lagi sebelum menjalani Dervice Life Extension Program
(SLEP) yang mampu menambah umur rangka pesawat sekitar 2000 jam atau 10
tahun masa pakai.
Merdeka