Pages

Monday, 30 June 2014

Kisah Merah Putih di MBT Leopard

Roll out MBT Leopard Republik Indonesia yang dihadiri High Level Commitee Delegation telah diselenggarakan di fasilitas Rheinmetall GmbH di Unterlüß Jerman pada 23 Juni 2014 baru lalu. Pada acara tersebut diserah terimakan kunci simbolis dari pihak Rheinmetall GmbH, kepada Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin, sebagai tanda resminya Indonesia memiliki Tank terbaik kelas dunia. Menurut rencana Tank Leopard dan marder akan mulai dikirim secara bertahap pada akhir bulan Juni tahun ini.

Pada acara yang digelar secara apik oleh Rheinmetall tersebut, dikumandangkan Lagu Indonesia Raya yang menggema memenuhi seluruh ruangan, beberapa saat setelah lagu Kebangsaan Jerman dinyanyikan. Di atas panggung, Bendera Merah Putih berdiri sejajar dengan Bendera Jerman.
Di hadapan hadirin, tepat di belakang panggung, nampak siluet konstruksi kokoh yang ditutupi tirai tinggi. Tepat setelah kunci simbolis di serah terimakan, secara mengejutkan tirai terbuka disertai pancaran lampu yang datang dari segala penjuru mengarah pada MBT Leopard  dan IFV Marder. Pada bagian atapnya sudah dipasangi bendera Merah Putih.
Sebelum hadirin menyelesaikan aplausnya, beberapa detik kemudian meraunglah mesin berkekuatan 1500 horse power milik MBT Leopard dan Marder, kemudian Tank tersebut melesat keluar meninggalkan hall.
MBT Leopard 2A4+ yang gagah di dampingi Marder yang cantik, kemudian menunjukan kemampuan manuvernya secara singkat di hadapan hadirin. Pada dynamic display, yang masing-masing dikomandani oleh seorang perwira Kavaleri TNI Angkatan Darat tersebut, nampak bendera Merah Putih berkibar-kibar dengan menawan.
Perwira Kavaleri yang bertindak selaku Komandan Kendaraan MBT Leopard tersebut, menyatakan saat itu adalah saat yang paling ditunggu-tunggu selama ia bertugas di Jerman. Yaitu mengomandani manuver pertama MBT Leopard yang secara resmi telah menjadi milik TNI dengan Bendera Merah Putih berkibar-kibar di Jerman adalah suatu kebanggan teersendiri.

Dari penuturannya pula diketahui untuk mendapatkan kain Merah Putih selebar 45x30 cm adalah suatu hal yang tidak mudah. Berbeda halnya bila kondisi itu dialami ketika berada di kampung halamannya sendiri. Ketika ditanya dari mana ia mendapatkan bendera itu, dengan nada haru dia menjawab bahwa kain untuk bendera itu dibeli oleh seorang wanita Jerman, dari sebuah toko di kota yang jauhnya 84 kilometer, kemudian dijahitnya menjadi bendera. Wanita Jerman tersebut bernama Elfi Behling seorang petugas medis, istri dari Pierre Behling sahabat baiknya selama dia bertugas di Jerman.
“ Mas, saya berharap bendera tersebut tetap terpasang, menemani Leopard mengarungi lautan, menempuh jarak yang jauh menuju rumahnya yang baru di Indonesia...Salam hangat dari Unterlüß Jerman.” demikian kata Perwira Kavaleri tersebut mengakhiri penuturannya.

ARC