Pages

Friday, 27 December 2013

Ada Celah Menuju Kemandirian Industri Pertahanan



Foto: Ada Celah Menuju
Kemandirian Industri
Pertahanan


Kepala Staf TNI AD (Kasad), Jenderal
Budiman, dalam
berbagai kesempatan,
berujar bahwa 90 persen
persenjataan yang dipakai pasukan infanteri adalah buatan industri dalam negeri.

Senjata-senjata yang dipeluk dan dipanggul
para prajurit TNI AD saat bertugas maupun defile mayoritas buatan PT Pindad. Senjata-
senjata itu pula yang membawa nama harum
Indonesia dalam
berbagai kompetisi
ketepatan menembak.

Kasad berharap
kebanggaan itu menular pada alat utama sistem senjata (alutsista) di
sektor lain, terutama untuk alutsista berat
yang ditunggangi
prajurit kavaleri dan artileri.
"Kita memang belum sanggup membangun
alutsista kompleks seperti tank Leopard,tapi kita sedang dalam tahap menuju ke sana,"
kata Budiman
optimistis.

Optimisme itu beralasan
karena PT Pindad sudah
mampu membangun
panser Anoa yang sebagian besar produksi
dalam negeri.

Pindad sedikit-sedikit
juga membangun
kendaraan tempur berbagai tipe. Tentu saja itu merupakan cikal
bakal membangun
kendaraan lapis baja sekelas tank.

Apakah itu pernyataan
gagah-gagahan dari seorang kepala staf?

Kementerian
Pertahanan (Kemhan)
menyatakan bahwa pertahanan mutlak diperkuat. "Bangsa yang
kuat adalah bangsa yang kuat
pertahanannya," kata Menteri Pertahanan,
Purnomo Yusgiantoro.

Sejak 2010, pemerintah
sudah mulai
merapatkan barisan untuk membangun
kekuatan pertahanan
yang tangguh. Apalagi
negara-negara di Asia Tenggara sudah diperkuat dengan peralatan perang yang
canggih.

Kemhan sudah membuat daftar utama ancaman
yang mungkin terjadi terhadap negeri ini.
Tentunya bekerja sama
dengan Kementerian
Luar Negeri dan Badan Intelijen Negara. 

Salah satu ancaman nyata
yang sempat
menyembul adalah penyadapan yang dilakukan Australia dan
Amerika Serikat
terhadap sejumlah
petinggi negara.

Purnomo berharap
pembangunan kekuatan
pertahanan diikuti dengan penguatan
peraturan perundangan
dan keputusan politik dari anggota parlemen.
Pemerintahan
mendatang juga harus kuat komitmennya
membangun
pertahanan.
 "Kalau presidennya
tidak mengerti militer,bisa saja tidak berlanjut. Jadi, komitmennya harus kuat," kata dia.

Wakil Menteri
Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, yakin sepuluh tahun ke depan,
tepatnya 2024, kekuatan
pertahanan Indonesia sudah mandiri. Dia
optimistis industri pertahanan dalam negeri, swasta, dan
badan usaha milik negara (BUMN) sanggup
memproduksi alutsista sendiri.

Kapal Selam Cikal bakal itu sudah terlihat ketika perusahaan Korea Selatan, Daewoo
Shipbuilding and Marine
Engineering (DSME),mau bekerja sama
dengan PT PAL
membuat tiga kapal selam.

Indonesia diperkirakan
bisa membuat kapal selam sendiri pada
produksi ketiga kapal selam itu. "Sepuluh tahun mendatang kita
berharap PT PAL sudah bisa membuat kapal
selam sendiri," kata Sjafrie.

Masih dengan Korea Selatan, PT Dirgantara
Indonesia juga
dilibatkan membuat pesawat tempur
generasi 4,5 yang rencananya diberi nama
KFX. Proyek ini, walaupun sempat tersendat,masih terus berjalan
bekerja sama dengan Republic of Korea Air
Force (Rokaf).

Sebagai perbandingan
kecanggihan, pesawat ini memiliki radius
serang lebih tinggi 50 persen dari pesawat
F-16 yang menjadi andalan Amerika Serikat.Bahkan, KFX dilengkapi kemampuan
antiradar atau stealth.

Melalui Komite
Kebijakan Industri
Pertahanan (KKIP),Indonesia berkomitmen
membangun
kemandirian industri dalam negeri. Sjafrie,
yang merupakan
sekretaris KKIP,
menyatakan sekuat tenaga Indonesia harus
bisa secepatnya
membangun kekuatan
pertahanan sendiri. Jika belum bisa,
diusahakan untuk melakukan alih
teknologi. 

Dengan catatan kerja sama alih
teknologi harus setara dan jangan sampai
industri kita dirugikan.

Saat ini, sejumlah alutsista yang dibeli dari luar negeri sudah
berderet.
Salah satu yang
membetot perhatian adalah kedatangan dua
tank bobot berat Leopard 2A4 dan tank
sedang Marder dari ratusan yang dipesan.
Keduanya merupakan
produksi dari Jerman.

Dari pembelian yang tak lebih dari 280 juta dollar AS itu, Indonesia akan
dibimbing untuk bisa memperbaiki kerusakan kecil maupun besar.
"Diharapkan ke depan kita bisa membuat sendiri," kata Sjafrie.

Dari tahun ke tahun,anggaran untuk pengembangan alutsista semakin besar. Pada 2010 saja, anggaran untuk membangun
kekuatan pokok
pertahanan mencapai 42,3 triliun rupiah. Pada 2014 naik hampir dua
kali lipat menjadi 83,4
triliun rupiah.
Tentu saja menjadi amat strategis. 

Jika diikuti dengan pengawasan yang ketat,
dijamin kekuatan pokok
pertahanan kita akan segera terbentuk lima
tahun mendatang.

Anggota Komisi I DPR, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati,
mengatakan kabar yang baik jika pertahanan
Indonesia terus
diperkuat. Apalagi perkuatan itu
dilakukan di semua matra, baik darat, laut,
maupun udara. Namun,dia mengingatkan agar sumber daya manusia
pengawaknya juga harus diperhatikan.
"Pelatihan-pelatihan terhadap pengawak
melalui pendidikan
formal dan nonformal harus mulai
diperbanyak," kata Susaningtyas.

Kualitas Dijaga
Khusus alutsista
produksi dalam negeri, dia berharap
kualitasnya dijaga sesuai ketentuan
internasional. "Jangan sampai begitu akan
dipakai kondisinya
ringkih," kata dia.

Keberadaan KKIP,tambahnya, sangat membantu menuju ke arah kemandirian.
Untuk itu, dia
menekankan perlu ada budaya korporasi
(corporate culture) yang
baik dari BUMN industri pertahanan Indonesia.
"BUMN kita harus berimbang dengan industri pertahanan dari
negara yang biasa membuat alutsista agar
kualitasnya baik," katanya. 



#Cx

Sumber : Koranjakarta
Pertahanan Bangsa

Kepala Staf TNI AD (Kasad), Jenderal  Budiman, dalam berbagai kesempatan, berujar bahwa 90 persen
persenjataan yang dipakai pasukan infanteri adalah buatan industri dalam negeri.

Senjata-senjata yang dipeluk dan dipanggul para prajurit TNI AD saat bertugas maupun defile mayoritas buatan PT Pindad. Senjata- senjata itu pula yang membawa nama harum Indonesia dalam berbagai kompetisi ketepatan menembak.

Kasad berharap kebanggaan itu menular pada alat utama sistem senjata (alutsista) di sektor lain, terutama untuk alutsista berat yang ditunggangi prajurit kavaleri dan artileri. "Kita memang belum sanggup membangun alutsista kompleks seperti tank Leopard,tapi kita sedang dalam tahap menuju ke sana," kata Budiman
optimistis.

Optimisme itu beralasan karena PT Pindad sudah mampu membangun panser Anoa yang sebagian besar produksi dalam negeri.

Pindad sedikit-sedikit juga membangun kendaraan tempur berbagai tipe. Tentu saja itu merupakan cikal
bakal membangun kendaraan lapis baja sekelas tank.

Apakah itu pernyataan gagah-gagahan dari seorang kepala staf?

Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyatakan bahwa pertahanan mutlak diperkuat. "Bangsa yang
kuat adalah bangsa yang kuat pertahanannya," kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro.

Sejak 2010, pemerintah sudah mulai merapatkan barisan untuk membangun kekuatan pertahanan yang tangguh. Apalagi negara-negara di Asia Tenggara sudah diperkuat dengan peralatan perang yang canggih.

Kemhan sudah membuat daftar utama ancaman yang mungkin terjadi terhadap negeri ini. Tentunya bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Badan Intelijen Negara.

Salah satu ancaman nyata yang sempat menyembul adalah penyadapan yang dilakukan Australia dan
Amerika Serikat terhadap sejumlah petinggi negara.

Purnomo berharap pembangunan kekuatan pertahanan diikuti dengan penguatan peraturan perundangan dan keputusan politik dari anggota parlemen. Pemerintahan mendatang juga harus kuat komitmennya membangun
pertahanan. "Kalau presidennya tidak mengerti militer,bisa saja tidak berlanjut. Jadi, komitmennya harus kuat," kata dia.

Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, yakin sepuluh tahun ke depan, tepatnya 2024, kekuatan
pertahanan Indonesia sudah mandiri. Dia optimistis industri pertahanan dalam negeri, swasta, dan badan usaha milik negara (BUMN) sanggup memproduksi alutsista sendiri.

Kapal Selam Cikal bakal itu sudah terlihat ketika perusahaan Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME),mau bekerja sama dengan PT PAL membuat tiga kapal selam.

Indonesia diperkirakan bisa membuat kapal selam sendiri pada produksi ketiga kapal selam itu. "Sepuluh tahun mendatang kita berharap PT PAL sudah bisa membuat kapal selam sendiri," kata Sjafrie.

Masih dengan Korea Selatan, PT Dirgantara Indonesia juga dilibatkan membuat pesawat tempur generasi 4,5 yang rencananya diberi nama KFX. Proyek ini, walaupun sempat tersendat,masih terus berjalan bekerja sama dengan Republic of Korea Air Force (Rokaf).

Sebagai perbandingan kecanggihan, pesawat ini memiliki radius serang lebih tinggi 50 persen dari pesawat
F-16 yang menjadi andalan Amerika Serikat.Bahkan, KFX dilengkapi kemampuan antiradar atau stealth.

Melalui Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP),Indonesia berkomitmen membangun kemandirian industri dalam negeri. Sjafrie, yang merupakan sekretaris KKIP, menyatakan sekuat tenaga Indonesia harus
bisa secepatnya membangun kekuatan pertahanan sendiri. Jika belum bisa, diusahakan untuk melakukan alih teknologi.

Dengan catatan kerja sama alih teknologi harus setara dan jangan sampai industri kita dirugikan.

Saat ini, sejumlah alutsista yang dibeli dari luar negeri sudah berderet. Salah satu yang membetot perhatian adalah kedatangan dua tank bobot berat Leopard 2A4 dan tank sedang Marder dari ratusan yang dipesan.
Keduanya merupakan produksi dari Jerman.

Dari pembelian yang tak lebih dari 280 juta dollar AS itu, Indonesia akan dibimbing untuk bisa memperbaiki kerusakan kecil maupun besar. "Diharapkan ke depan kita bisa membuat sendiri," kata Sjafrie.

Dari tahun ke tahun,anggaran untuk pengembangan alutsista semakin besar. Pada 2010 saja, anggaran untuk membangun kekuatan pokok pertahanan mencapai 42,3 triliun rupiah. Pada 2014 naik hampir dua kali lipat menjadi 83,4 triliun rupiah. Tentu saja menjadi amat strategis.

Jika diikuti dengan pengawasan yang ketat, dijamin kekuatan pokok pertahanan kita akan segera terbentuk lima tahun mendatang.

Anggota Komisi I DPR, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, mengatakan kabar yang baik jika pertahanan Indonesia terus diperkuat. Apalagi perkuatan itu dilakukan di semua matra, baik darat, laut,
maupun udara. Namun,dia mengingatkan agar sumber daya manusia pengawaknya juga harus diperhatikan. "Pelatihan-pelatihan terhadap pengawak melalui pendidikan formal dan nonformal harus mulai diperbanyak," kata Susaningtyas.

Kualitas Dijaga Khusus alutsista produksi dalam negeri, dia berharap
kualitasnya dijaga sesuai ketentuan
internasional. "Jangan sampai begitu akan
dipakai kondisinya
ringkih," kata dia.

Keberadaan KKIP,tambahnya, sangat membantu menuju ke arah kemandirian.
Untuk itu, dia
menekankan perlu ada budaya korporasi
(corporate culture) yang
baik dari BUMN industri pertahanan Indonesia.
"BUMN kita harus berimbang dengan industri pertahanan dari
negara yang biasa membuat alutsista agar
kualitasnya baik," katanya.



#Cx

Sumber : Koranjakarta
Pertahanan Bangsa

Pembelian Satelit Militer Akan Gunakan Dana PNBP


Kemenkominfo Rencana pembelian satelit khusus militer guna menangkal penyadapan bakal segera diwujudkan. Prosesnya dipermudah dengan menggunakan duit PNBP Kemenkominfo, tidak memakai dana APBN 2014.

JAKARTA : Rencana pemerintah untuk segera punya satelit khusus militer bakal segera terwujud tahun depan. Soalnya pengadaan satelit guna menangkal penyadapan dan sebagainya itu akan lebih mudah karena tidak menggunakan dana APBN 2014.

Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengungkapkan, satelit itu akan dibeli dengan duit Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kemenkominfo. "Ini akan lebih cepat prosesnya. Kalau pakai APBN 2014, mesti melalui pengajuan dan menunggu masukan-masukan," katanya kepada JurnalParlemen, Kamis (26/12).

Menurut Hasanuddin, biaya pembelian satelit itu sekitar Rp 5-7 triliun. Dana segitu agaknya cukup dipenuhi dari PNBP Kemenkominfo 2013. Asal tahu saja, PNBP Kemenkominfo pada 2012 saja mencapai
Rp 11,58 triliun. Tahun ini jumlahnya diperkirakan naik.

Tapi, supaya tidak jadi masalah, pembelian satelit itu harus dilakukan oleh lintas kementerian/lembaga. Sedangkan pengawasannya oleh DPR. Selanjutnya, BPK tinggal mengauditnya.

"Pengadaannya tidak dilakukan satu kementerian saja, harus melibatkan Kemenhan, Sekneg, dan Kemenkominfo.

Kemenhan sebagai institusi yang mengamankan perangkat persandian, Sekneg sebagai wakil pemerintah dan presiden, sedangkan Kemenkominfo penyedia jalur komunikasi," katanya.

Sebelumnya, Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan segera menindaklanjuti pengembangan sistem pertahanan siber dan punya satelit sendiri untuk keperluan itu. Dikendalikan oleh Kemenhan, pertahanan siber yang ia maksud akan jadi tugas BIN, BAIS, Lemsaneg, dan Polri.

Nantinya, pertahanan siber dioperasikan TNI, sedangkan kriminal siber ditangani Polri.

SOE : Jurnamen

Kata Kasad, TNI Akan Netral di Pilpres




Foto: Kata Kasad, TNI Akan Netral di
Pilpres

ADMIN AMELIA 

Ambon, Menit.tv: Kepala Staf
Angkatan Darat Jenderal TNI
Budiman, SIP menegaskan TNI AD
akan bersikap netral pada Pemilihan
Umum Presiden pada 2014.
"Kami sudah belajar dari dua kali
Pemilu Presiden secara langsung
dimana TNI bersikap netral, ternyata
ini cara yang terbaik sehingga terus
dilakukan," kata Kasad di Ambon,
Kamis (26/12)


Menurutnya, kalau pun anggota TNI
tidak ikut memilih tetapi
keluarganya mempunyai hak
memilih, maka hal itu diserahkan
kepada keluarga masing-masing
untuk menjadi pemilih yang cerdas.
"Keluarga TNI wajib menggunakan
hak pilihnya untuk menentukan
pemimpin bangsanya," katanya.
Menyinggung sering terjadinya
bentrokan antarwarga masyarakat di
Maluku, menurut Kasad karena
masyarakatnya yang heroik.
Masyarakat Maluku memiliki jiwa
keberanian yang sangat luar biasa,
tapi hendaknya keberanian itu harus
bisa dimanfaatkan untuk hal yang
positif.


"Pangdam XVI Pattimura sudah
mengambil langkah yang sangat
bagus, mengarahkan generasi muda
Maluku untuk menyalurkan
keberanian mereka pada sepak bola
sehingga tidak terjebak dalam
minuman keras akibatnya keberanian
yang dimiliki tidak terkontrol dengan
baik," ungkap Kasad.


Ditanya bagaimana dengan aparat
yang menjaga wilayah terdepan atau
pulau terluar kekurangan fasilitas,
menurut Kasad kalau fasilitas
berupa senjata tidak kurang tetapi
kalau senjata per orang memang
tidak cukup.


Aparat TNI yang bertugas di wilayah
terdepan yang di komandani Babinsa
tidak menggunakan senjata api,
tetapi menggunakan pendekatan
berkomunikasi yang sepadan dengan
tingkat kebutuhan masyarakat
setempat.


"Kami sedang membangun sistem
teritorial yang menggunakan
"IT" (Ilmu Teknologi), dan Babinsa
akan menggunakannya secara
maksimal untuk berkomunikasi,
sehingga kalau berbicara dengan
warga negara asing sudah
mempunyai kemampuan yang baik"
kata Kasad Budiman.
Ambon, Menit.tv: Kepala Staf  Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman, SIP menegaskan TNI AD akan bersikap netral pada Pemilihan Umum Presiden pada 2014. "Kami sudah belajar dari dua kali Pemilu Presiden secara langsung dimana TNI bersikap netral, ternyata ini cara yang terbaik sehingga terus dilakukan," kata Kasad di Ambon, Kamis (26/12)


Menurutnya, kalau pun anggota TNI tidak ikut memilih tetapi keluarganya mempunyai hak memilih, maka hal itu diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk menjadi pemilih yang cerdas. "Keluarga TNI wajib menggunakan hak pilihnya untuk menentukan pemimpin bangsanya," katanya. Menyinggung sering terjadinya
bentrokan antarwarga masyarakat di Maluku, menurut Kasad karena masyarakatnya yang heroik.
Masyarakat Maluku memiliki jiwa keberanian yang sangat luar biasa, tapi hendaknya keberanian itu harus bisa dimanfaatkan untuk hal yang positif.


"Pangdam XVI Pattimura sudah mengambil langkah yang sangat bagus, mengarahkan generasi muda Maluku untuk menyalurkan keberanian mereka pada sepak bola sehingga tidak terjebak dalam minuman keras akibatnya keberanian yang dimiliki tidak terkontrol dengan baik," ungkap Kasad.


Ditanya bagaimana dengan aparat yang menjaga wilayah terdepan atau pulau terluar kekurangan fasilitas, menurut Kasad kalau fasilitas berupa senjata tidak kurang tetapi kalau senjata per orang memang tidak cukup.


Aparat TNI yang bertugas di wilayah terdepan yang di komandani Babinsa tidak menggunakan senjata api, tetapi menggunakan pendekatan berkomunikasi yang sepadan dengan tingkat kebutuhan masyarakat setempat.


"Kami sedang membangun sistem teritorial yang menggunakan "IT" (Ilmu Teknologi), dan Babinsa akan menggunakannya secara maksimal untuk berkomunikasi, sehingga kalau berbicara dengan warga negara asing sudah mempunyai kemampuan yang baik" kata Kasad Budiman.

Seorang Ibu Serahkan Senjata M-16 Plus 30 Peluru ke Kapolres Aceh Timur




Foto: Seorang Ibu Serahkan
Senjata M-16 Plus 30
Peluru ke Kapolres Aceh Timur

ADMIN AMELIA 

Serambi Indonesia/Nasruddin
Nasution
Kapolres Aceh Timur, AKBP Muhajir,
ketika memperlihatkan satu pucuk
senjata api jenis M-16 A1 bersama
Magazen dan 30 butir amunisi
yang diserahkan oleh seorang ibu
pada Kamis (26/12) sekitar pukul
02.00 WIB.

TRIBUNNEWS.COM, IDI - Seorang
wanita di Kabupaten Aceh Timur
menyerahkan sepucuk senjata api
jenis M-16 kepada Kepala
Kepolisian Resor (Kapolres) Aceh
Timur, Kamis (26/12/2013) sekitar
pukul 02.00 WIB. Senjata itu bukan
milik si wanita, melainkan milik
suaminya yang merupakan mantan
kombatan GAM.

Kapolres Aceh Timur, AKBP Muhajir,
kepada Serambi (Tribunnews.com
Network) di kantornya kemarin
mengatakan, senjata M-16 yang
masih aktif itu ia terima secara
tiba-tiba di rumahnya di kawasan
Idi Rayeuk.

"Seorang ibu datang mengendarai
sepeda motor jenis Mio ke rumah
saya. Dia membawa senjata api di
dalam karung dan langsung
melapor pada petugas jaga ingin
menyerahkan senjata langsung ke
tangan saya," ungkap Kapolres.
Niat baik wanita itu disambut baik
Kapolres dan ia diperkenankan
masuk. Saat bertemu di ruang
tamu ternyata si wanita tadi bukan
saja menyerahkan sepucuk M-16,
melainkan lengkap dengan magasin
dan 30 butir amunisi kaliber 5,56
mm.

"Si ibu mengatakan bahwa senjata
tersebut disuruh antar oleh
suaminya. Diterangkan juga bahwa
senjata laras panjang itu pernah
digunakan suaminya pada masa
konflik," tambah Kapolres.

Menurut Kapolres AKBP Muhajir,
penyerahan senjata api itu
merupakan langkah positif dan
layak ditiru oleh pasangan suami
istri lainnya yang masih memiliki
senjata api. Apabila ada suami
yang risih atau sungkan
menyerahkan senjata api, boleh
titip melalui sang istri.

Ia berharap, menjelang pemilihan
umum (pileg maupun pilpres)
tahun depan, tak ada lagi senjata
ilegal di Aceh yang berada di
tangan orang yang tidak berhak.

"Menyimpan senjata ilegal itu
sangat berbahaya, baik bagi diri
sendiri maupun orang lain,
disamping melanggar undang-
undang tentang kepemilikan
senjata api," ujar AKBP Muhajir.

Hari demi hari, makin banyak saja
warga sipil yang menyerahkan
senjata ilegal di Aceh sebagai
respons atas efektifnya imbauan
Kapolda Aceh dan Pangdam
Iskandar Muda. Ketika konflik Aceh
baru berakhir, pihak GAM
menyerahkan 1.018 pucuk senjata
api ke Aceh Monitoring Mission
(AMM). Namun 178 pucuk di
antaranya didiskualifikasi, karena
bukan senjata standar (rakitan)
atau dalam keadaan rusak.

Alhasil, senjata serahan GAM ke
AMM yang memenuhi syarat
adalah 840 pucuk. Angka ini sesuai
dengan amanat MoU Helsinki yang
harus diserahkan GAM kepada
AMM untuk dimusnahkan
(decommissioning) .

Tujuh tahun kemudian, senjata-
senjata yang diklaim Kapolda Aceh
dan Pangdam Iskandar Muda
sebagai sisa konflik itu, terkumpul
pula sebanyak 973 pucuk.
Umumnya diserahkan warga secara
sukarela. Jumlahnya ternyata lebih
banyak dari yang seharusnya
diserahkan GAM ke AMM pada
akhir 2005.

Ke-973 pucuk senjata api ilegal itu
akhirnya dimusnahkan dalam
sebuah upacara di Lapangan
Blangpadang Banda Aceh, Rabu
(17/10/2012).


Setelah itu, Pangdam Iskandar
Muda Mayjen TNI Pandu Wibowo
SE mengatakan kepada Serambi,
Sabtu (21/12/2013) lalu bahwa
jajaran TNI di Aceh mendeteksi
senjata ilegal masih beredar di
provinsi eks konflik ini. Pangdam
berharap, semua orang yang masih
menguasai atau menyembunyikan
senjata ilegal itu menyerahkannya
kepada aparat berwajib sehingga
suasana damai di Aceh bisa tetap
terjaga. (na)

Serambi Indonesia/Nasruddin Nasution Kapolres Aceh Timur, AKBP Muhajir, ketika memperlihatkan satu pucuk senjata api jenis M-16 A1 bersama Magazen dan 30 butir amunisi yang diserahkan oleh seorang ibu
pada Kamis (26/12) sekitar pukul 02.00 WIB.

 Seorang wanita di Kabupaten Aceh Timur menyerahkan sepucuk senjata api jenis M-16 kepada Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Aceh Timur, Kamis (26/12/2013) sekitar pukul 02.00 WIB. Senjata itu bukan
milik si wanita, melainkan milik suaminya yang merupakan mantan kombatan GAM.

Kapolres Aceh Timur, AKBP Muhajir, kepada Serambi (Tribunnews.com Network) di kantornya kemarin mengatakan, senjata M-16 yang masih aktif itu ia terima secara tiba-tiba di rumahnya di kawasan Idi Rayeuk.

"Seorang ibu datang mengendarai sepeda motor jenis Mio ke rumah saya. Dia membawa senjata api di dalam karung dan langsung melapor pada petugas jaga ingin menyerahkan senjata langsung ke tangan saya," ungkap Kapolres. Niat baik wanita itu disambut baik Kapolres dan ia diperkenankan masuk. Saat bertemu di ruang tamu ternyata si wanita tadi bukan saja menyerahkan sepucuk M-16, melainkan lengkap dengan magasin dan 30 butir amunisi kaliber 5,56 mm.

"Si ibu mengatakan bahwa senjata tersebut disuruh antar oleh suaminya. Diterangkan juga bahwa senjata laras panjang itu pernah digunakan suaminya pada masa konflik," tambah Kapolres.

Menurut Kapolres AKBP Muhajir, penyerahan senjata api itu merupakan langkah positif dan layak ditiru oleh pasangan suami istri lainnya yang masih memiliki senjata api. Apabila ada suami yang risih atau sungkan menyerahkan senjata api, boleh titip melalui sang istri.

Ia berharap, menjelang pemilihan umum (pileg maupun pilpres) tahun depan, tak ada lagi senjata ilegal di Aceh yang berada di tangan orang yang tidak berhak.

"Menyimpan senjata ilegal itu sangat berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun orang lain, disamping melanggar undang- undang tentang kepemilikan senjata api," ujar AKBP Muhajir.

Hari demi hari, makin banyak saja warga sipil yang menyerahkan senjata ilegal di Aceh sebagai respons atas efektifnya imbauan Kapolda Aceh dan Pangdam Iskandar Muda. Ketika konflik Aceh baru berakhir, pihak GAM menyerahkan 1.018 pucuk senjata api ke Aceh Monitoring Mission (AMM). Namun 178 pucuk di
antaranya didiskualifikasi, karena bukan senjata standar (rakitan) atau dalam keadaan rusak.

Alhasil, senjata serahan GAM ke AMM yang memenuhi syarat adalah 840 pucuk. Angka ini sesuai dengan amanat MoU Helsinki yang harus diserahkan GAM kepada AMM untuk dimusnahkan (decommissioning) .

Tujuh tahun kemudian, senjata- senjata yang diklaim Kapolda Aceh dan Pangdam Iskandar Muda sebagai sisa konflik itu, terkumpul pula sebanyak 973 pucuk. Umumnya diserahkan warga secara sukarela. Jumlahnya ternyata lebih banyak dari yang seharusnya diserahkan GAM ke AMM pada akhir 2005.

Ke-973 pucuk senjata api ilegal itu akhirnya dimusnahkan dalam sebuah upacara di Lapangan Blangpadang Banda Aceh, Rabu (17/10/2012).


Setelah itu, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Pandu Wibowo SE mengatakan kepada Serambi, Sabtu (21/12/2013) lalu bahwa jajaran TNI di Aceh mendeteksi senjata ilegal masih beredar di provinsi eks konflik ini. Pangdam berharap, semua orang yang masih menguasai atau menyembunyikan senjata ilegal itu menyerahkannya kepada aparat berwajib sehingga suasana damai di Aceh bisa tetap terjaga. (na)
 

PESAWAT TEMPUR HAWK 100/200 DIBERSIHKAN DAN DICUCI


Foto: PESAWAT TEMPUR HAWK 100/200
DIBERSIHKAN DAN DICUCI

ADMIN AMELIA 

Pekanbaru : Dipenghujung
tahun 2013 ini, seluruh pesawat
Hawk 100/200 Skadron Udara 12,
Lanud Roesmin Nurjadin dibersihkan
dengan melakukan pencucian
pesawat yang dilaksanakan di
tempat pencucian pesawat Skatek
045. Selasa (24/12). Tampak
sejumlah anggota Skadron Udara 12
membersihkan seluruh Body pesawat
menggunakan alat pembersih
khusus.


Kegiatan pencucian pesawat
tersebut merupakan kegiatan yang
dilaksanakan secara rutin guna
menjaga kesiapan pesawat agar
selalu dalam kondisi bersih dan siap
operasi.


Sumber : TNI AU

Pekanbaru : Dipenghujung  tahun 2013 ini, seluruh pesawat Hawk 100/200 Skadron Udara 12,
Lanud Roesmin Nurjadin dibersihkan dengan melakukan pencucian pesawat yang dilaksanakan di tempat pencucian pesawat Skatek 045. Selasa (24/12). Tampak sejumlah anggota Skadron Udara 12 membersihkan seluruh Body pesawat menggunakan alat pembersih khusus.


Kegiatan pencucian pesawat tersebut merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara rutin guna menjaga kesiapan pesawat agar selalu dalam kondisi bersih dan siap operasi.


 TNI AU

ALUTSISTA ANTARA RUANG DAN WAKTU


ANALISIS: Negara kepulauan RI adalah kepulauan/archipelago terbesar di dunia bercokol di khatulistiwa (lihat Gambar 1), dengan 17000 pulau besar kecil. Wilayah Indonesia terbentang dari Barat ke Timur sepanjang 6400 km di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, dan dari Utara ke Selatan sepanjang 2600 km di antara Laut China Selatan dan Samudra Hindia.
image001
 Kedaulatan Negara
Deklarasi Juanda
Pemerintah Indonesia telah mendeklarasikan Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957 yang isinya “…berdasarkan pertimbangan, maka pemerintah Indonesia menyatakan segala perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau termasuk negara Indonesia dengan tidak memandang luas atau lebarnya adalah bagian bagian yang wajar daripada wilayah daratan Negara Kesatuan Republik Indonesia ..‘’.


Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Pada tanggal 21 Maret 1980 Indonesia mengumumkan ZEE. Batas Zona Ekonomi Eksklusif adalah wilayah laut Indonesia selebar 200 mil yang diukur dari garis pangkal laut wilayah Indonesia

Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)

Pemerintah Indonesia pada tahun 1982 ikut aktif dalam konvensi Hukum Laut Internasional, UNCLOS (United Nations Covention on the Law of the Sea) dan dipertegas lagi dengan meratifikasinya melalui UU No 17, tahun 1985. Dengan telah di berlakukannya UNCLOS, Indonesia diakui sebagai negara kepulauan yang dipandang sebagai sesuatu kesatuan wilayah negara yang utuh. Sebagai konsekuensinya, maka Indonesia diwajibkan memberikan akses hak lintas damai menyediakan jalur ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia). Implementasinya ditetapkanlah Peraturan pemerintah no 37 tahun 2002, yang isinya memberikan kepastian hukum penetapan ALKI menjadi 3 jalur (lihat gambar 2), yaitu ;

ALKI I : Selat Sunda, Selat Karimata, Laut Natuna dan Laut Cina Selatan.
ALKI II : Selat Lombok, Selat Makassar, dan Laut Sulawesi.
ALKI III-A & B : Laut Sawu, Selat Ombai, Laut Banda (Barat Pulau Buru)-Laut Seram (Timur Pulau Mongole) – Laut Maluku, Samudera Pasifik.
ALKI III-C : Laut Arafuru, Laut Banda terus ke utara ke utara ke ALKI III-A.
Gambar 2 adalah Peta ALKI berikut wilayah kedaulatan Indonesia mencakup Deklarasi Juanda, Zona Ekonomi Eksklusif, Landas Kontinen termasuk laut, udara dan daratan di dalamnya.

image002

Sistem Pertahanan Nasional
Sistem pertahanan nasional Indonesia adalah Sistem Pertahanan Rakyat Semesta (Total Defense), dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki Alur Laut Kepulauan Indonesia (Andi Widjajanto, GELAR PERTAHANAN INDONESIA). Strategi pertahanan Indonesia adalah Strategi Pertahanan Berlapis (Layered Defense) :
1. Zona Pertahanan I : zona Penyangga. Berada di luar batas Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia hingga wilayah musuh.
2. Zona Pertahanan II: zona Pertahanan Utama. Zona ini meliputi wilayah antara garis pantai kepulauan Indonesia dan batas ZEE, termasuk ALKI.
3. Zona Pertahanan III: zona Perlawanan mencakup seluruh wilayah darat Indonesia namun diprioritaskan kepada pulau-pulau besar di Indonesia.
Zona Pertahanan I meliputi operasi militer bersifat seluruhnya ofensif preventive dan preemptive. Zona Pertahanan II meliputi operasi militer ofensif defensif, sedangkan Zona Pertahanan III adalah langkah terakhir pertahanan daratan.

Perbatasan Kritis/Critical Border
Bila ditinjau dari perjalanan sejarah dunia, maka ternyata penyebab perang terbanyak adalah perang yang dimulai dari sengketa perbatasan (border dispute).
Hakikat dari sistem pertahanan negara terkadang dapat diartikan sebagai membangun pagar disepanjang perbatasan. Realita menjelaskan bahwa tidaklah mungkin satu negara mampu memagari seluruh kawasan perbatasannya dengan pagar, disamping memang tidak akan efisien. Itu sebabnya, maka dipilih hanya daerah perbatasan yang kritits saja diusahakan untuk dipagari.

Demikianlah, maka dikenal beberapa pagar dikawasan perbatasan kritis seperti “the great wall” tembok China, dan pada zaman sekarang first island dan second island chain serta ADIZ, yaitu berupa “pagar imajiner” di daerah perbatasan kritis yang membentengi negara. Semua itu adalah contoh dari bagaimana konsep pagar disepanjang daerah perbatasan yang kritis telah menjadi prioritas atau bagian utama dari satu sistem pertahanan.

Bagaimana dengan Indonesia ? Secara garis besar, dapat dilihat dengan jelas bahwa Indonesia memiliki tiga kawasan perbatasan kritis yaitu di Selat Malaka, Laut China Selatan dan di daerah perbatasan selatan timur yang menghadap ke Benua Australia. Selat Malaka merupakan kawasan perairan yang berbatasan dengan banyak negara tetangga disamping merupakan jalur lintas laut yang paling sibuk di dunia. Sedangkan Laut China Selatan adalah merupakan kepanjangan dari lalu lintas laut Selat Malaka, disamping diprediksi mempunyai kandungan migas yang besar, sehingga sekarang menjadi zona sengketa perbatasan China dengan negara-negara Asean yang berbatasan dengan Laut China Selatan. Batas Zona Ekonomi Eksklusif juga dapat dianggap sebagai “pagar imajiner” perbatasan kritis. Indonesia juga mempunyai perbatasan darat dengan Malaysia, Timor Leste dan Papua Nugini, namun sepertinya sekarang ini tidak lagi dipandang sebagai perbatasan kritis. Dengan demikian jelas bahwa disamping Indonesia sendiri adalah merupakan negara yang berbentuk kepulauan terbesar di permukaan bumi ini, ternyata dan sangat jelas memiliki perbatasan kritis yang didominasi kawasan yang berujud perairan dan udara di atasnya.

Ruang dan Waktu
Salah satu ucapan para pakar strategi perang yang sering disitir adalah bertindaklah dengan kekuatan dan kecepatan penuh. Kekuatan dan kecepatan disini berhubungan dengan ruang dan waktu. Ruang adalah jarak. Waktu adalah waktu tempuh, atau waktu berada pada posisi yang tepat (pra posisi). Alutsista utama harus memenuhi kenyataan ruang dan waktu ini, dengan bentangan luas NKRI yang sangat besar sehingga membutuhkan tiga zona waktu. Sedapat mungkin kenyataan ruang dan waktu harus dipenuhi untuk memperkecil waktu reaksi pergelaran pertahanan baik ofensif maupun defensif.

Peran AL
Gambar 3 menunjukan AL dapat menjembatani ruang dan waktu dengan cara mem-praposisikan rudal anti kapal semacam Yakhont versi darat di choke points ALKI di Selat Sunda, Selat Karimata, Selat Lombok dan Selat Makasar. Patut diapresiasi inisiatif AL membangun pangkalan kapal selam di Palu, membolehkan pra posisi kapal selam semacam kelas Kilo di wilayah Timur Indonesia dengan perairan dalamnya. Gabungan sistem alutsista Yakhont versi darat di wilayah perairan Barat dan kapal selam Kilo di wilayah Timur akan berada di jalur yang benar. Formasi PKR, fregat, KCR dan lainnya adalah formasi pendukung. Selain itu, pembentukan armada Coast Guard AL yang terpisah untuk Zona Ekonomi Eksklusif perlu segera dipercepat sehingga tidak membebani kesiapan armada tempur AL.

image003

Peran AU
Gambar 4 menunjukan bagaimana dengan Flanker, AU dapat memproteksi seluruh wilayah udara dan laut Indonesia. Heavy fighter ini memenuhi kenyataan ruang dan waktu dengan bagus sekali, mempunyai aksi radius besar tanpa atau dengan AAR (air to air refuelling), kecepatan jelajah tinggi, dan dua mesin untuk faktor keselamatan. Apresiasi bagi AU yang dengan pandangan jauh ke depan sejak tahun 1997 telah memutuskan untuk mempunyainya yang diwujudkan pada Agustus 2003 dan diteruskan sampai sekarang.

image004

Gambar 5 menunjukan contoh pergelaran SAM sekelas S300/400 di p. Jawa. Apabila Flanker dipasangkan dengan SAM ini, maka dengan mem-praposisikan SAM di lokasi-lokasi yang strategis, gabungan Flanker, SAM sekelas S300/400, dan Satuan Radar Kohanudnas yang telah ada, pasti akan memperkuat sistem pertahanan kita.

image005

Peran AD
Gambar 6 menunjukan bahwa AD masih belum menghayati kenyataan ruang dan waktu ini. Apache dan MBT Leo + Marder baru mempunyai dampak strategis besar apabila dipraposisikan di luar p. Jawa di lokasi strategis atau di perbatasan kritis daratan. Tetapi ini memerlukan infrastruktur yang memadai seperti di p. Jawa untuk lokasi-lokasi tersebut. Infrastruktur (jalan, jembatan, pelabuhan, dan fasilitas pos dan pemeliharaan) yang sekarang ada belum memadai. Perlu pula diingat bahwa pergelaran pra posisi ini memerlukan pengangkutan dan perlindungan oleh AL dan AU sampai tujuan.

image006

Selain itu, TOE kesatuan mekanis sebaiknya pada tingkat batalyon mekanis independen bukan pada tingkat brigade/resimen apalagi divisi, untuk memudahkan pra posisi. Demikian juga bagi batalyon armed, arhanud dan zipur yang independen.

Namun patut diapresiasi kebijakan AD yang sudah dimulai yaitu meningkatkan batalyon-batalyon infanteri di daerah komando militer luar P. Jawa menjadi setingkat raider.

Potensi Ancaman
Kemungkinan konflik perbatasan darat dengan tetangga sebelah rasanya makin kecil. Justru kemungkinan makin besar bahwa wilayah Indonesia, secara ruang dan waktu, mau tidak mau, suka tidak suka, akan terlibat dalam konflik antara Amerika plus sekutunya (Australia), dan China, seperti ditunjukan dalam Gambar 7, 8 dan 9. Sebagai buffer zone , Indonesia akan menjadi perlintasan armada laut dan udara mereka yang bertikai. Kemungkinan salah satu pihak yang bertikai akan mengklaim wilayah udara, laut ataupun pulau kita (contohnya Natuna dan Morotai) dalam usaha memenangkan perang. Kedengaran absurd tetapi setiap kemungkinan tidak bisa diabaikan. Kenetralan Indonesia mengharuskan kita mempunyai AU dan AL yang kuat untuk menghalau mereka yang bertikai keluar wilayah kita.

Situasi, kondisi politik pemilu 2014 dan ekonomi, bahkan pembelian alutsista MEF jilid II menjadi barometer arah kenetralan dan politik luar negeri kita yang bebas aktif.

image007
image008
image009




Penutup
Dengan demikian, bila berbicara tentang sistem pertahanan yang berkait dengan membangun satu postur Angkatan Perang, maka yang sangat masuk akal adalah membangun Angkatan Perang yang berorientasi kepada kekuatan laut atau kekuatan maritim yang handal, yang dapat memberikan jaminan keamanan dan kekuatan menjaga kedaulatan negara pada tingkat siap tempur (combat ready) pada ruang dan waktu yang memadai. Tetapi kekuatan laut, tidak akan banyak manfaatnya, bila tidak didukung oleh satu kekuatan yang mampu memberikan perlindungan dari udara, “air-superiority” dan atau “air supremacy”.

Uraian di atas telah mengantar kita pada pemikiran yang logis dan masuk akal bahwa dalam konteks penyelenggaraan pertahanan keamanan NKRI, dan dalam konteks ruang dan waktu, seyogyanya kita harus memiliki satu Angkatan Perang dengan kekuatan AU, AL dan AD yang prima, satu Angkatan Perang dari satu Negara yang berujud perairan, Angkatan Perang Negara Kepulauan. Angkatan Perang yang berinduk, tidak hanya kepada bentuk dan letak strategis negara tetapi juga kepada pertimbangan kemajuan teknologi dan berorientasi senantiasa kepada “total defense” atau semesta. ( written by Antonov).

Referensi
1. Teguh Fayakun Alif,ST dan Dr.-Ing. Khafid, Perlukah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) IV ? BAKOSURTANAL
2. Andi Widjajanto, Gelar Pertahanan Indonesia
3. Mars. (Pur) Chappy Hakim, Sekali Lagi Tentang Angkatan Perang Negara Kepulauan
4. Ristian Atriandi Supriyanto, Why Does Indonesia Need Apache Gunships?
5. Kredit Gambar 7,8 dan 9, Air Power Australia

JKGR

Thursday, 26 December 2013

Tewasnya Taruna AAU Empat Orang Diperiksa Terkait Tewasnya Taruna AAU

Foto: Tewasnya Taruna AAU
Empat Orang Diperiksa
Terkait Tewasnya
Taruna AAU

ADMIN AMELIA


Jenazah Siswa sekolah Taruna
Angkatan Udara Yogyakarta tingkat
III ini diduga menjadi korban
kejahatan jalanan pencurian
dengan kekerasan.


TRIBUNNEWS.COM JAKARTA,  –
Hingga saat ini, polisi masih terus
mendalami kasus tewasnya seorang
taruna Akademi Angkatan Udara,
Andik Wahyu (21). Sebanyak empat
orang saksi telah diperiksa terkait
peristiwa tersebut.


Kepala Bagian Penerangan Umum
Humas Polri, Kombes Pol Agus
Rianto mengatakan, keempat orang
saksi yang diperiksa itu yakni
Yunita Nurhayat, Egar, Agus dan
Irwan Sanjaya. Yunita merupakan
kakak korban yang saat peristiwa
penusukan terhadap Andik, tengah
berada di lokasi.


“Kita sudah meminta keterangan
terhadap empat orang. Di
antaranya seorang wanita yang
bersama korban, dia adalah kakak
korban dan tiga orang lainnya yang
berada di TKP (tempat kejadian
perkara),” kata Agus di Mabes Polri,
Kamis (26/12/2013).


Sayangnya, hingga saat ini polisi
masih belum mengetahui detail
pasti peristiwa tersebut. Termasuk
jumlah pelaku yang melakukan
penusukan terhadap korban.


Pasalnya, Yunita yang menjadi
saksi kunci peristiwa tersebut
belum dapat dimintai keterangan
secara lengkap. “Kakak korban
masih shock atas peristiwa yang
menimpa adiknya,” katanya.


Selain memeriksa saksi, Agus
menambahkan, petugas juga telah
memeriksa rekaman kamera CCTV
yang terdapat di sekitar lokasi. Di
samping itu, petugas juga telah
berkoordinasi dengan pihak POM
AAU untuk mengusut kasus ini.


Sebelumnya, Andik dikabarkan
tengah mengantarkan kakaknya
menuju lokasi sebuah agen travel,
Senin (23/12/2013) dini hari, sekira
pukul 03.00 WIB. Ketika berada di
tengah perjalanan, tepatnya di
Jalan Layang Pasupati, Bandung,
Jawa Barat, sepeda motor yang
dibawa korban dipepet sepeda
motor lain milik pelaku. Kemudian,
di antara keduanya terjadi
perkelahian.


Rupanya, saat perkelahian itu
terjadi, pelaku telah membawa
senjata tajam. Senjata tersebut
kemudian dipakainya untuk
menusuk dada dan lengan kiri
korban. Kakak korban yang melihat
adiknya ditusuk pelaku kemudian
berteriak histeris. Sementara
pelaku langsung melarikan diri.


Seorang pengendara yang
kebetulan melihat korban, lalu
membawanya ke Rumah Sakit
Hasan Sadikin, Bandung. Namun,
akibat kondisi tubuh yang lemah,
korban akhirnya tak dapat
diselamatkan. Korban diketahui
tewas ketika tiba di rumah sakit.

Jenazah Siswa sekolah Taruna Angkatan Udara Yogyakarta tingkat III ini diduga menjadi korban kejahatan jalanan pencurian dengan kekerasan.

JAKARTA, – Hingga saat ini, polisi masih terus mendalami kasus tewasnya seorang taruna Akademi Angkatan Udara, Andik Wahyu (21). Sebanyak empat orang saksi telah diperiksa terkait peristiwa tersebut.


Kepala Bagian Penerangan Umum Humas Polri, Kombes Pol Agus Rianto mengatakan, keempat orang saksi yang diperiksa itu yakni Yunita Nurhayat, Egar, Agus dan Irwan Sanjaya. Yunita merupakan kakak korban yang saat peristiwa penusukan terhadap Andik, tengah berada di lokasi.


“Kita sudah meminta keterangan terhadap empat orang. Di antaranya seorang wanita yang bersama korban, dia adalah kakak korban dan tiga orang lainnya yang berada di TKP (tempat kejadian perkara),” kata Agus di Mabes Polri, Kamis (26/12/2013).


Sayangnya, hingga saat ini polisi masih belum mengetahui detail pasti peristiwa tersebut. Termasuk jumlah pelaku yang melakukan penusukan terhadap korban.


Pasalnya, Yunita yang menjadi saksi kunci peristiwa tersebut belum dapat dimintai keterangan secara lengkap. “Kakak korban masih shock atas peristiwa yang menimpa adiknya,” katanya.


Selain memeriksa saksi, Agus menambahkan, petugas juga telah memeriksa rekaman kamera CCTV yang terdapat di sekitar lokasi. Di samping itu, petugas juga telah berkoordinasi dengan pihak POM AAU untuk mengusut kasus ini.


Sebelumnya, Andik dikabarkan tengah mengantarkan kakaknya menuju lokasi sebuah agen travel, Senin (23/12/2013) dini hari, sekira pukul 03.00 WIB. Ketika berada di tengah perjalanan, tepatnya di Jalan Layang Pasupati, Bandung, Jawa Barat, sepeda motor yang dibawa korban dipepet sepeda motor lain milik pelaku. Kemudian, di antara keduanya terjadi perkelahian.


Rupanya, saat perkelahian itu terjadi, pelaku telah membawa senjata tajam. Senjata tersebut kemudian dipakainya untuk menusuk dada dan lengan kiri korban. Kakak korban yang melihat adiknya ditusuk pelaku kemudian berteriak histeris. Sementara pelaku langsung melarikan diri.


Seorang pengendara yang kebetulan melihat korban, lalu membawanya ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Namun, akibat kondisi tubuh yang lemah, korban akhirnya tak dapat diselamatkan. Korban diketahui tewas ketika tiba di rumah sakit.

MILITER INDONESIA BISA LEBIH HEBAT DARI NEGARA MAJU

Foto: MILITER INDONESIA BISA LEBIH HEBAT DARI NEGARA MAJU


Negara kita adalah
termasuk Negara kompeten yang mungkin akan maju melebihi
negara berkembang
ataupun negara maju Eropa, seperti Halnya
India yang menjadi negara Maju dengan
kekuatan militer Raking ke 4 GFP dengan dibarengi Ekonomi yang
membaik di negara tersebut. 
Negara kita
adalah termasuk Negara Muda yang mampu berbicara di
kancah Dunia

Internasional sama Halnya dengan india, Karena
kemerdekaan India dan Indonesia tidak
Jauh,saat ini usia
Indonesia baru 68 tahun, sementara Australia dan
Jepang lebih dari 367 tahun merdeka, dan
Amerika 700 tahun lebih awal memulai
industrialisasinya. 

Belanda mulai menjajah
Indonesia pada abad 16. Belanda membangun
benteng Nassau di Bandaneira pada tahun
1609, jadi, kata Des Alwi, kita dijajah Belanda itu lebih dari
500 tahun, bukan 350 tahun. Bahkan di Bandaneira usaha kolonisasi Eropa dimulai
pada tahun1529 saat kontingen Portugis berperang dengan orang-orang Banda dan
mereka gagal
membangun benteng.

Sama seperti India,Indonesia adalah negara
besar. Walau sedikit tertinggal dari India,kita sebenarnya mampu seperti mereka. Kita
mampu menguasai
teknologi yang dikuasai oleh negara-negara
maju, membuat
peralatan tempur
berkualitas : Kapal Cepat Rudal, Pesawat
militer, rudal, satelit,Tank, Panser, senapan
mesin, dan bahkan teknologi nuklir.

Industri pesawat
terbang kita bahkan lebih baik dari China.
BATAN mampu
mengembangkan teknologi nuklir jika saja pemerintah mau.
BATAN sudah sejak dulu
mengatakan bahwa penguasaan teknologi nuklir kita sudah sangat maju, lebih siap dari
negara-negara lain di Asia Tenggara untuk
segera diaplikasikan ke
dalam energi
pembangkit tenaga listrik, kapal selam, dan lain-lain.  Tinggal menunggu kata 'ya', dari pemerintah, maka ilmuwan-ilmuwan kita itu sudah lebih dari mampu untuk
mewujudkannya dengan didukungnya SDA kita atas uranium SDA
(Sumber Daya Alam) uranium yang cukup
seperti tambang
uranium di mamuju ,
Sulawesi Barat yang merupakan terbaik di
indonesia. 

tambang di
mamuju inilah yang sedang di incar pihak
asing..selain mamuju ada beberapa tambang Uranium seperti
tambang
Remaja-Hitam
dan tambang Rirang-Tanah Merah. Kedua
uranium tersebut
terletak di
Kalimantan
Barat..Kita mampu menjadi sekuat India
atau Brazil, mengejar Cina atau Rusia suatu
saat nanti, jika kita konsisten mampu
membangun
perekonomian kita di atas 6 % per tahun atau
lebih, sementara
negara-negara maju sedang terpuruk.

Monopoli AS-Uni Eropa
akan berakhir. Itu kata menteri luar negeri
Rusia, Sergei Lavrov,dalam pertemuan BRICS (Brazil, Rusia, Cina,
India, South Africa) di Durban, Afrika Selatan,beberapa waktu yang
lalu. BRICS (andai Indonesia menerima ajakan untuk
bergabung,maka akan menjadi BRIICS) adalah
kekuatan baru yang kompetitif, kumpulan
negara-negara
berkembang
dengan Emerging Market paling
progresif, yang dalam sejarahnya tidak
memiliki dosa masa lalu di Afrika, Asia, dan
Amerika Latin, yakni tidak pernah menjadi
penjajah, tidak pernah memaksakan demokrasi ke negara lain dengan
menggunakan pesawat tempur dan tentara,
dan punya prinsip tidak
akan mencampuri
urusan dalam negeri negara lain. 

Filosofi BRICS ini sebenarnya
sejalan dengan filosofi Indonesia dan ASEAN,tapi entah kenapa
pemerintah kita tidak tertarik bergabung
dengan mereka ?

Pernyataan Lavrov ini
menyindir secara terang-terangan
perilaku negara-negara
Barat yang sejak dari dulu memuakkan !!

Ya, Amerika Serikat (AS)
dan sekutunya NATO adalah agresor yang
paling banyak
membantai manusia tak
berdosa di seluruh muka
bumi.

Indonesia
sedang berbenah. Kita sedang berjuang keras mengatasi korupsi di
segala bidang, mencoba
bermetamorfosis mencari
bentuk sistem
demokrasi dan
pemerintahan yang paling sesuai dengan
keadaan kita sendiri.

Kita bukan AS, dan kita tidak akan pernah
menjadi AS. Kita bukan Inggris dan tidak akan
menjadi seperti Inggris.

Tapi kita mungkin bisa
belajar dari Jerman yang
memiliki sistem
pemerintahan
demokratis
bebas korupsi, di mana partai-
partai politik dibiayai oleh negara dengan
jatah tertentu yang cukup dan keuangan partai diaudit oleh
negara, sehingga parpol
tidak mencari dana dengan korupsi atau
meminta sumbangan
dari pengusaha hitam dengan kompensasi
yang merugikan rakyat banyak. Simbiosis
antara Pejabat-
Pengusaha hitam paling
nyata merugikan rakyat adalah antara Kartel
Bawang putih dengan Kementan dan
Kemendag. Juga antara pejabat Kementerian
ESDM dengan
perusahaan Migas asing
Chevron, Exxon,
Freeport, Total, dan lain-lain dari mulai
penyusunan RUU migas/
Minerba yang lebih mirip infrastruktur
hukum untuk melayani asing ketimbang
membela kepentingan
nasional. 

Jadi korupsi ini
memang harus dibantai sampai tuntas agar
kelak kita bisa menjadi salah satu negara
terkuat baik secara ekonomi, militer, dan
mental-spiritual.
Jerman, berbeda
dengan AS atau Spanyol. Negara
Eropa satu ini bangkit setelah hancur akibat
Perang Dunia II, kini menjadi kekuatan
tangguh dalam bidang teknologi tinggi maupun ekonomi. 

Sekarang ini,
Jerman-lah satu-satunya
negara Eropa yang menalangi Cyprus,Yunani, dan Spanyol
yang dilanda krisis hebat. Ekonomi Jerman
adalah yang terkuat di Eropa. AS dulu juga belajar dari Jerman membuat roket dan pesawat. 
Berkat orang-
orang Jerman AS bisa ke
bulan dan Mars. Jerman juga terkenal karena
sastra dan para
pemikir /filosof-nya
yang mendunia seperti Goethe dan Karl Max.

Pemimpin Jerman juga
sangat terbuka, anti diskriminasi terhadap
minoritas Muslim di sana, tidak seperti
Perancis yang sekuler agresif. Jerman juga
secara historis dekat dengan Indonesia. BJ
Habibie adalah warga kehormatan Jerman.
Berkat Jerman kita bisa buat pesawat. 

Wapres
Boediono pernah
mengatakan bahwa kita bisa belajar dari
pengalaman Jerman dalam sistem ekonomi.
Dari sini terlihat bahwa kita punya potensi yang sangat baik untuk bisa
mengejar
ketertinggalan
kita dari
negara-negara maju.

Jika kita konsisten dan
bahkan bisa
memberantas korupsi di
segala bidang, maka kita akan bisa mencapainya dengan lebih cepat. Untuk bisa seperti Brazil atau India,
rasanya tidak akan sulit.

Jangan lagi kita
bandingkan dengan Malaysia atau Thailand,karena mereka bukan
level kita. Kita harus melihat ke depan, bisa
maju seperti Jerman,namun tetap riligius
sesuai dengan nilai-nilai Islam, dan budaya kita
sendiri. Kita tetap dengan standard etika
dan moral yang tinggi. 

Kita tidak tertarik menjadi sebebas AS di
mana homoseks
dilegalkan,seks bebas begitu merajalela, atau
Italia di mana mafia obat bius/Narkoba
begitu berkuasa, judi merusak tatanan.
Bolehlah dalam hal moral etika sama seperti Rusia yang
melarang homoseks dan
pornografi. Kita tidak perlu ikut-ikutan seperti AS
yang bebas mutlak,toh AS juga kaya dan
maju lantaran dibangun dari menghisap
kekayaan alam dari negara-negara lain seperti Venezuela,
Argentina, Indonesia,
Timur Tengah, dan negara-negara lain di seluruh dunia.

Tapi Indonesia,
Venezuela,Bolivia, Meksiko,Brazil,
Argentina, dan negara-negara anti penjajahan
lain di dunia mulai sadar
dan pintar. 

Negara-negara berkembang itu
kini sadar bahwa selama
ini telah dikibuli oleh Barat lewat
Makanya
sekarang Barat krisis berat
karena tidak bisa lagi seenaknya menghisap
darah negara-negara
lain di dunia yang lebih lemah sebagai sumber
kemakmuran. 

Krisis Eropa dan AS diperkirakan tidak akan cepat pulih. Di Eropa, hanya Turki yang
ekonominya tumbuh di atas 3 % per tahun.

BRICS akan mengambil
alih, dan boleh jadi, BRICS akan berubah
menjadi BRIICS.
Tambahan I satu lagi adalah kependekan dari Indonesia.
Mudah2an
Pemerintah
kita sadar akan
kebijakan setrategis untuk masuk dalam
BRIICS agar kita tidak di ketiak AS dan negara
barat selamanya.

SEMOGA
INDONESIA
TAMBAH JAYA DI USIA 68
TAHUN INI
MERDEKA
MERDEKA
MERDEKA!!!!!

#Cx


Negara kita adalah  termasuk Negara kompeten yang mungkin akan maju melebihi  negara berkembang
ataupun negara maju Eropa, seperti Halnya India yang menjadi negara Maju dengan kekuatan militer Raking ke 4 GFP dengan dibarengi Ekonomi yang membaik di negara tersebut.  Negara kita adalah termasuk Negara Muda yang mampu berbicara di kancah Dunia

Internasional sama Halnya dengan india, Karena kemerdekaan India dan Indonesia tidak Jauh,saat ini usia Indonesia baru 68 tahun, sementara Australia dan Jepang lebih dari 367 tahun merdeka, dan Amerika 700 tahun lebih awal memulai industrialisasinya.

Belanda mulai menjajah Indonesia pada abad 16. Belanda membangun benteng Nassau di Bandaneira pada tahun 1609, jadi, kata Des Alwi, kita dijajah Belanda itu lebih dari 500 tahun, bukan 350 tahun. Bahkan di Bandaneira usaha kolonisasi Eropa dimulai pada tahun1529 saat kontingen Portugis berperang dengan orang-orang Banda dan mereka gagal membangun benteng.

Sama seperti India,Indonesia adalah negara besar. Walau sedikit tertinggal dari India,kita sebenarnya mampu seperti mereka. Kita mampu menguasai teknologi yang dikuasai oleh negara-negara maju, membuat peralatan tempur berkualitas : Kapal Cepat Rudal, Pesawat militer, rudal, satelit,Tank, Panser, senapan
mesin, dan bahkan teknologi nuklir.

Industri pesawat terbang kita bahkan lebih baik dari China. BATAN mampu mengembangkan teknologi nuklir jika saja pemerintah mau. BATAN sudah sejak dulu mengatakan bahwa penguasaan teknologi nuklir kita sudah sangat maju, lebih siap dari negara-negara lain di Asia Tenggara untuk segera diaplikasikan ke
dalam energi pembangkit tenaga listrik, kapal selam, dan lain-lain. Tinggal menunggu kata 'ya', dari  pemerintah, maka ilmuwan-ilmuwan kita itu sudah lebih dari mampu untuk ewujudkannya dengan didukungnya SDA kita atas uranium SDA (Sumber Daya Alam) uranium yang cukup seperti tambang uranium di mamuju , Sulawesi Barat yang merupakan terbaik di indonesia.

tambang di mamuju inilah yang sedang di incar pihak asing..selain mamuju ada beberapa tambang Uranium seperti tambang Remaja-Hitam dan tambang Rirang-Tanah Merah. Kedua uranium tersebut terletak di Kalimantan Barat..Kita mampu menjadi sekuat India atau Brazil, mengejar Cina atau Rusia suatu saat nanti, jika kita konsisten mampu membangun perekonomian kita di atas 6 % per tahun atau lebih, sementara
negara-negara maju sedang terpuruk.

Monopoli AS-Uni Eropa akan berakhir. Itu kata menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov,dalam pertemuan BRICS (Brazil, Rusia, Cina, India, South Africa) di Durban, Afrika Selatan,beberapa waktu yang lalu. BRICS (andai Indonesia menerima ajakan untuk bergabung,maka akan menjadi BRIICS) adalah
kekuatan baru yang kompetitif, kumpulan negara-negara berkembang dengan Emerging Market paling
progresif, yang dalam sejarahnya tidak memiliki dosa masa lalu di Afrika, Asia, dan Amerika Latin, yakni tidak pernah menjadi penjajah, tidak pernah memaksakan demokrasi ke negara lain dengan menggunakan pesawat tempur dan tentara, dan punya prinsip tidak akan mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

Filosofi BRICS ini sebenarnya sejalan dengan filosofi Indonesia dan ASEAN,tapi entah kenapa pemerintah kita tidak tertarik bergabung dengan mereka ?

Pernyataan Lavrov ini menyindir secara terang-terangan perilaku negara-negara Barat yang sejak dari dulu memuakkan !!

Ya, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya NATO adalah agresor yang paling banyak membantai manusia tak berdosa di seluruh muka bumi.

Indonesia sedang berbenah. Kita sedang berjuang keras mengatasi korupsi di segala bidang, mencoba
bermetamorfosis mencari bentuk sistem demokrasi dan pemerintahan yang paling sesuai dengan keadaan kita sendiri.

Kita bukan AS, dan kita tidak akan pernah menjadi AS. Kita bukan Inggris dan tidak akan menjadi seperti Inggris.

Tapi kita mungkin bisa belajar dari Jerman yang memiliki sistem pemerintahan demokratis bebas korupsi, di mana partai- partai politik dibiayai oleh negara dengan jatah tertentu yang cukup dan keuangan partai diaudit oleh negara, sehingga parpol tidak mencari dana dengan korupsi atau meminta sumbangan dari pengusaha hitam dengan kompensasi yang merugikan rakyat banyak. Simbiosis antara Pejabat- Pengusaha hitam paling nyata merugikan rakyat adalah antara Kartel Bawang putih dengan Kementan dan Kemendag. Juga antara pejabat Kementerian ESDM dengan perusahaan Migas asing Chevron, Exxon, Freeport, Total, dan lain-lain dari mulai penyusunan RUU migas/ Minerba yang lebih mirip infrastruktur hukum untuk melayani asing ketimbang membela kepentingan nasional.

Jadi korupsi ini memang harus dibantai sampai tuntas agar kelak kita bisa menjadi salah satu negara terkuat baik secara ekonomi, militer, dan mental-spiritual. Jerman, berbeda dengan AS atau Spanyol. Negara
Eropa satu ini bangkit setelah hancur akibat Perang Dunia II, kini menjadi kekuatan tangguh dalam bidang teknologi tinggi maupun ekonomi.

Sekarang ini, Jerman-lah satu-satunya negara Eropa yang menalangi Cyprus,Yunani, dan Spanyol yang dilanda krisis hebat. Ekonomi Jerman adalah yang terkuat di Eropa. AS dulu juga belajar dari Jerman membuat roket dan pesawat.  Berkat orang- orang Jerman AS bisa ke bulan dan Mars. Jerman juga terkenal karena sastra dan para pemikir /filosof-nya yang mendunia seperti Goethe dan Karl Max.

Pemimpin Jerman juga sangat terbuka, anti diskriminasi terhadap minoritas Muslim di sana, tidak seperti
Perancis yang sekuler agresif. Jerman juga secara historis dekat dengan Indonesia. BJ Habibie adalah warga kehormatan Jerman. Berkat Jerman kita bisa buat pesawat.

Wapres Boediono pernah mengatakan bahwa kita bisa belajar dari pengalaman Jerman dalam sistem ekonomi. Dari sini terlihat bahwa kita punya potensi yang sangat baik untuk bisa mengejar ketertinggalan kita dari negara-negara maju.

Jika kita konsisten dan bahkan bisa memberantas korupsi di segala bidang, maka kita akan bisa mencapainya dengan lebih cepat. Untuk bisa seperti Brazil atau India, rasanya tidak akan sulit.

Jangan lagi kita bandingkan dengan Malaysia atau Thailand,karena mereka bukan level kita. Kita harus melihat ke depan, bisa maju seperti Jerman,namun tetap riligius sesuai dengan nilai-nilai Islam, dan budaya kita sendiri. Kita tetap dengan standard etika dan moral yang tinggi.

Kita tidak tertarik menjadi sebebas AS di mana homoseks dilegalkan,seks bebas begitu merajalela, atau
Italia di mana mafia obat bius/Narkoba begitu berkuasa, judi merusak tatanan. Bolehlah dalam hal moral etika sama seperti Rusia yang melarang homoseks dan pornografi. Kita tidak perlu ikut-ikutan seperti AS
yang bebas mutlak,toh AS juga kaya dan maju lantaran dibangun dari menghisap kekayaan alam dari negara-negara lain seperti Venezuela, Argentina, Indonesia, Timur Tengah, dan negara-negara lain di seluruh dunia.

Tapi Indonesia, Venezuela,Bolivia, Meksiko,Brazil, Argentina, dan negara-negara anti penjajahan
lain di dunia mulai sadar dan pintar.

Negara-negara berkembang itu kini sadar bahwa selama ini telah dikibuli oleh Barat lewat Makanya sekarang Barat krisis berat karena tidak bisa lagi seenaknya menghisap darah negara-negara lain di dunia yang lebih lemah sebagai sumber kemakmuran.

Krisis Eropa dan AS diperkirakan tidak akan cepat pulih. Di Eropa, hanya Turki yang ekonominya tumbuh di atas 3 % per tahun.

BRICS akan mengambil alih, dan boleh jadi, BRICS akan berubah menjadi BRIICS. Tambahan I satu lagi adalah kependekan dari Indonesia. Mudah2an Pemerintah kita sadar akan kebijakan setrategis untuk masuk dalam BRIICS agar kita tidak di ketiak AS dan negara barat selamanya.

SEMOGA INDONESIA TAMBAH JAYA DI USIA 68 TAHUN INI MERDEKA
MERDEKA
MERDEKA!!!!!
 

Kodam Pattimura Dapat Bantuan 3 Kapal Angkut


Foto: Kodam Pattimura Dapat Bantuan
3 Kapal Angkut

ADMIN AMELIA 

Ambon ☆ Guna memudahkan
operasional prajurit TNI dalam
menjalankan tugas khususnya
untuk menjangkau dan memantau
pulau-pulau terluar di Maluku,
Markas Besar TNI AD akan
mendatangkan tiga kapal angkut
untuk jajaran Kodam XVI
Pattimura. Hal ini diungkapkan
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad)
TNI, Jenderal Budiman kepada
wartawan di Markas Kodam XVI
Pattimura Ambon, Kamis
(26/12/2013).


“Untuk Maluku utara dan Maluku
terutama untuk alat transporrtasi
laut, kami saat ini sedang
membangun kapal untuk Kodam
dan Makorem,” kata Budiman.


Dia menjelaskan, kapal yang saat
ini sedang dibuat tersebut, rata-
rata mampu mengangkut 40
penumpang dengan kecepatan
tempuh 40 knot. Jumlah kapal
yang saat ini sedang dibuat
berjumlah tujuh unit. Selain
Maluku, sejumlah jajaran Kodam
lainnya juga akan mendapatkan
bantuan serupa.


“Mudah-mudahan kapal itu sudah
selesai sebelum April nanti. Kami
sudah buat 7 buah. Untuk Maluku
dapat 3 buah, Natuna 1 buah,
Sulawesi 1 buah dan NTT 1 buah.
Satunya kita akan serahkan lagi ke
Kodam yang lain,” ujarnya.
Selain itu, Budiman juga
mengungkapkan, Markas Besar TNI
AD juga akan memberi bantuan
sejumlah kapal bagi jajaran Korem
dan Kodim yang ada di Indonesia.


“Kalau untuk Kodim-kodim kami
siapkan kapal dengan kapasitas
penumpang 20 orang,
kecepatannya juga 40 knot. Kapal
ini bisa menembus gelombang
setinggi 4 meter. Sementara kita
masih buat,” ungkapnya.


Menurut Budiman, tiga kapal yang
dalam waktu dekat akan
diserahkan ke Makodam Pattimura
tersebut nantinya akan membantu
prajurit TNI dalam menjalankan
tugasnya di Maluku, termasuk
memantau pulau-pulau terluar di
Maluku.


“Transportasi laut untuk TNI di
Maluku itu sangat penting, saya
lihat kapal yang digunakan
Pangdam sangat sederhana.
Makanya kapal yang sementara
dibuat ini nanti akan lebih baik
lagi,” ujarnya.
♞ Kompas

Ambon :  Guna memudahkan  operasional prajurit TNI dalam menjalankan tugas khususnya untuk menjangkau dan memantau pulau-pulau terluar di Maluku, Markas Besar TNI AD akan mendatangkan tiga kapal angkut untuk jajaran Kodam XVI Pattimura. Hal ini diungkapkan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) TNI, Jenderal Budiman kepada wartawan di Markas Kodam XVI Pattimura Ambon, Kamis (26/12/2013).


“Untuk Maluku utara dan Maluku terutama untuk alat transporrtasi laut, kami saat ini sedang membangun kapal untuk Kodam dan Makorem,” kata Budiman.


Dia menjelaskan, kapal yang saat ini sedang dibuat tersebut, rata- rata mampu mengangkut 40 penumpang dengan kecepatan tempuh 40 knot. Jumlah kapal yang saat ini sedang dibuat berjumlah tujuh unit. Selain Maluku, sejumlah jajaran Kodam lainnya juga akan mendapatkan bantuan serupa.


“Mudah-mudahan kapal itu sudah selesai sebelum April nanti. Kami sudah buat 7 buah. Untuk Maluku dapat 3 buah, Natuna 1 buah, Sulawesi 1 buah dan NTT 1 buah. Satunya kita akan serahkan lagi ke Kodam yang lain,” ujarnya. Selain itu, Budiman juga mengungkapkan, Markas Besar TNI AD juga akan memberi bantuan
sejumlah kapal bagi jajaran Korem dan Kodim yang ada di Indonesia.


“Kalau untuk Kodim-kodim kami siapkan kapal dengan kapasitas penumpang 20 orang, kecepatannya juga 40 knot. Kapal ini bisa menembus gelombang setinggi 4 meter. Sementara kita masih buat,” ungkapnya.


Menurut Budiman, tiga kapal yang dalam waktu dekat akan diserahkan ke Makodam Pattimura tersebut nantinya akan membantu prajurit TNI dalam menjalankan tugasnya di Maluku, termasuk memantau pulau-pulau terluar di
Maluku.


“Transportasi laut untuk TNI di Maluku itu sangat penting, saya lihat kapal yang digunakan Pangdam sangat sederhana. Makanya kapal yang sementara dibuat ini nanti akan lebih baik lagi,” ujarnya.
 

2 JET TEMPUR T-50i GOLDEN EAGLE KEMBALI TRANSIT DI BASEOPS LANUD BALIKPAPAN


Foto: 2 JET TEMPUR T-50i GOLDEN EAGLE KEMBALI
TRANSIT DI BASEOPS
LANUD BALIKPAPAN


Komandan Lanud Balikpapan Kolonel Pnb
Ir Tri Bowo Budi
Santoso,MM
menyambut
kedatangan
dua jet latih tempur T-50i Golden Eagle yang dipesan Republik
Indonesia dari Korean Aerospace Industries
(KAI).

Tepat pukul 15.40 dua pesawat T-50i landing di baseops Lanud
balikpapan untuk melaksanakan transit dan pengisian bahan
bakar sebelum
meneruskan
perjalanannya
esok hari menuju Pangkalan
Udara (Lanud) Iswahjudi di Kecamatan Maospati,
Kabupaten Magetan,
Jawa Timur, rabu (25/12). 

Dua pesawat tersebut
merupakan pesawat ke-9 dan ke-10 dari total 16 pesawat yang
Negara Indonesia pesan dengan no seri TT 5009 dan TT
5010.
 
Selanjutnya
pesawat tersebut akan
berada di bawah
koordinasi TNI Angkatan
Udara untuk
meningkatkan kekuatan alat utama sistem
persenjataan atau alutsista Negara
Indonesia.

Pesawat T-50i Golden Eagle tersebut akan
menempati rumah barunya (home base) di
Skuadron 15 Lanud Iswahjudi. Selanjutnya
pesawat T-50i Golden Eagle akan menggantikan pesawat Hawk Mk-53,
dikarenakan
Pesawat Hawk MK-53 tidak akan digunakan
lagi karena sudah tua dan mulai kesulitan
mencari suku
cadangnya.

Sebagai pesawat jet latih tempur, pesawat T-50i juga bisa di
gunakan untuk misi pertempuran di udara.
Untuk menambah daya tempur pesawat T-50i
Golden Eagle juga bisa
dilengkapi dengan
persenjataan yang dapat digunakan dalam berbagai misi.
Diantaranya AIM-9 Sidewinder, bom MK-82,
BDU-33,AGM-65
Maverick,MK-20 Cluster Bomb Unit, dan bom
pintar JDAM.


#Cx

Sumber :
Lanudbalikpanan


Komandan Lanud Balikpapan Kolonel Pnb  Ir Tri Bowo Budi Santoso,MM menyambut kedatangan dua jet latih tempur T-50i Golden Eagle yang dipesan Republik Indonesia dari Korean Aerospace Industries (KAI).

Tepat pukul 15.40 dua pesawat T-50i landing di baseops Lanud balikpapan untuk melaksanakan transit dan pengisian bahan bakar sebelum meneruskan perjalanannya esok hari menuju Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi di Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, rabu (25/12).

Dua pesawat tersebut merupakan pesawat ke-9 dan ke-10 dari total 16 pesawat yang Negara Indonesia pesan dengan no seri TT 5009 dan TT 5010.

Selanjutnya pesawat tersebut akan berada di bawah koordinasi TNI Angkatan Udara untuk meningkatkan kekuatan alat utama sistem persenjataan atau alutsista Negara Indonesia.

Pesawat T-50i Golden Eagle tersebut akan menempati rumah barunya (home base) di Skuadron 15 Lanud Iswahjudi. Selanjutnya pesawat T-50i Golden Eagle akan menggantikan pesawat Hawk Mk-53, dikarenakan Pesawat Hawk MK-53 tidak akan digunakan lagi karena sudah tua dan mulai kesulitan
mencari suku cadangnya.

Sebagai pesawat jet latih tempur, pesawat T-50i juga bisa di gunakan untuk misi pertempuran di udara.
Untuk menambah daya tempur pesawat T-50i Golden Eagle juga bisa dilengkapi dengan persenjataan yang dapat digunakan dalam berbagai misi. Diantaranya AIM-9 Sidewinder, bom MK-82, BDU-33,AGM-65
Maverick,MK-20 Cluster Bomb Unit, dan bom pintar JDAM.

Sumber : Lanudbalikpanan

Serangan Udara, Kado Natal Israel untuk Gaza

Foto: Serangan Udara, Kado Natal Israel
untuk Gaza

ADMIN AMELIA 

Wahyu Dwi Anggoro - Okezone
Bocah Korban Serangan Udara Israel (Foto: Maan
News) enlarge this image

RAMALLAH – Kemeriahan Natal
tidak dirasakan warga di Jalur
Gaza. Mereka justru diteror oleh
serangan udara pasukan Israel.


Israel membombardir wilayah Gaza
sejak Selasa, 24 Desember 2013.
Israel melakukan serangan setelah
seorang tentaranya tewas terbunuh
penembak jitu Palestina.

Serangan udara Israel
menyebabkan setidaknya seorang
warga Gaza tewas. Korban tewas
itu adalah bocah laki-laki berumur
tiga tahun.


“Kami mengecam keras kejahatan
perang Israel terhadapp warga
Palestina di Jalur Gaza. Serangan
tersebut merupakan kado Natal
dari Israel kepada warga Palestina,”
ujar Kepala Negosiator Palestina
Saeb Erekat, seperti dikutip Ma’an
News, Kamis (26/12/2013).


Jalur Gaza merupakan wilayah
Palestina yang dikuasai Hamas.
Erekat adalah juru runding yang
ditugaskan Pemerintah Palestina
pimpinan Presiden Mahmoud
Abbas untuk bernegosiasi Israel.
“Serangan tersebut menunjukkan
Israel memiliki agenda untuk
berperang dengan Palestina.


Mereka tidak berminat dengan
perdamaian. Mereka terus saja
melakukan kejahatan kepada warga
kami yang tidak berdaya,” lanjut
Erekat. (ade)

Wahyu Dwi Anggoro - Okezone Bocah Korban Serangan Udara Israel (Foto: Maan News) enlarge this image

RAMALLAH – Kemeriahan Natal tidak dirasakan warga di Jalur Gaza. Mereka justru diteror oleh serangan udara pasukan Israel.


Israel membombardir wilayah Gaza sejak Selasa, 24 Desember 2013. Israel melakukan serangan setelah seorang tentaranya tewas terbunuh penembak jitu Palestina.  Serangan udara Israel menyebabkan setidaknya seorang warga Gaza tewas. Korban tewas itu adalah bocah laki-laki berumur tiga tahun.


“Kami mengecam keras kejahatan perang Israel terhadapp warga Palestina di Jalur Gaza. Serangan tersebut merupakan kado Natal dari Israel kepada warga Palestina,” ujar Kepala Negosiator Palestina Saeb Erekat, seperti dikutip Ma’an News, Kamis (26/12/2013).


Jalur Gaza merupakan wilayah Palestina yang dikuasai Hamas. Erekat adalah juru runding yang ditugaskan Pemerintah Palestina pimpinan Presiden Mahmoud Abbas untuk bernegosiasi Israel. “Serangan tersebut menunjukkan Israel memiliki agenda untuk berperang dengan Palestina.


Mereka tidak berminat dengan perdamaian. Mereka terus saja melakukan kejahatan kepada warga kami yang tidak berdaya,” lanjut Erekat. (ade)
 

Ini ganjaran Australia sadap Indonesia


Foto: Ini ganjaran Australia sadap
Indonesia


ADMIN AMELIA 

Sindonews.com – Skandal
penyadapan intelijen Australia
terhadap para pejabat Indonesia
tahun 2009, yang dibocorkan
whistleblower NSA Amerika Serikat,
Edward Snowden, 30, menjadi
masalah baru bagi Australia.


Ulah intelijen Australia itu, bakal
menguntungkan China, Korea Selatan
dan Jepang untuk berinvestasi di
Indonesia. Ketua KPMG (layanan
profesional perusahaan terbesar di
dunia) Australia, Michael Andrew,
dalam sebuah wawancara dengan
media Australia, mengatakan,
masalah penyadapan telah
mencoreng rasa kepercayaan
Pemerintah Indonesia.


“Indonesia merupakan pasar
Australia,” kata Andrew, kepada The
Australian , yang dilansir Kamis
(26/12/2013). ”Sayangnya, hal ini
(masalah penyadapan) membuat
dampak besar di pasar.”


”Dan kita melihat pasar Jepang,
Korea dan China tumbuh di
Indonesia. Posisi kompetitif Australia
jadi terganggu,” lanjut dia. Andrew
berpendapat, langkah tepat yang
dilakukan Pemerintah Australia
harusnya meminta maaf kepada
Indonesia.


Menurut Departemen Luar Negeri
Australia, investasi langsung luar
negeri Australia di Indonesia
mencapai USD4,900 miliar pada
bulan Desember. Pemerintah
Indonesia sendiri sejak awal
menuntut Perdana Menteri Australia,
Tony Abbott minta maaf secara
resmi.


Tapi hal itu tidak dilakukan. Satu-
satunya solusi, Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono minta enam
peta jalan solusi atas penyadapan,
salah satunya membuat kode etik
spionase dijalankan, sebelum
kerjasama Indonesia dan Australia
dipulihkan.

 Skandal penyadapan intelijen Australia terhadap para pejabat Indonesia tahun 2009, yang dibocorkan whistleblower NSA Amerika Serikat, Edward Snowden, 30, menjadi masalah baru bagi Australia.


Ulah intelijen Australia itu, bakal menguntungkan China, Korea Selatan dan Jepang untuk berinvestasi di
Indonesia. Ketua KPMG (layanan profesional perusahaan terbesar di dunia) Australia, Michael Andrew, dalam sebuah wawancara dengan media Australia, mengatakan, masalah penyadapan telah mencoreng rasa kepercayaan Pemerintah Indonesia.


“Indonesia merupakan pasar Australia,” kata Andrew, kepada The Australian , yang dilansir Kamis
(26/12/2013). ”Sayangnya, hal ini (masalah penyadapan) membuat dampak besar di pasar.”


”Dan kita melihat pasar Jepang, Korea dan China tumbuh di Indonesia. Posisi kompetitif Australia jadi terganggu,” lanjut dia. Andrew berpendapat, langkah tepat yang dilakukan Pemerintah Australia harusnya meminta maaf kepada Indonesia.


Menurut Departemen Luar Negeri Australia, investasi langsung luar negeri Australia di Indonesia mencapai USD4,900 miliar pada bulan Desember. Pemerintah Indonesia sendiri sejak awal menuntut Perdana Menteri Australia, Tony Abbott minta maaf secara resmi.


Tapi hal itu tidak dilakukan. Satu- satunya solusi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono minta enam peta jalan solusi atas penyadapan, salah satunya membuat kode etik spionase dijalankan, sebelum kerjasama Indonesia dan Australia dipulihkan.
 
 

Salam Cinta Rakyat Palestina untuk Rakyat Indonesia

Foto: Salam Cinta Rakyat Palestina untuk
Rakyat Indonesia

dakwatuna.com – Jakarta. Wakil
ketua Parlemen Palestina di Gaza,
Syeikh Abdurrahman Yusuf al Jamal
menyatakan ucapan terima kasih
kepada seluruh rakyat Indonesia
dalam berjuang melawan penjajah
Israel.

Syeikh Jamal lebih khusus juga
mengapresiasi semangat rakyat
Indonesia dalam pembangunan
Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

“Atas nama seluruh rakyat Palestina,
kami mengucapkan rasa syukur dan
terima kasih sebesar-besarnya
kepada seluruh rakyat Indonesia
atas pembangunan Rumah Sakit
Indonesia di kota Gaza,” kata Syeikh
Jamal di depan ribuan jamaah
Tabligh Akbar Front Pembela Islam
(FPI) di Jakarta,
Syeikh Jamal yang baru saja
menutup program hafalan Qur’an
Tajul Waqor di Lampung beberapa
hari lalu juga menegaskan selama
ini rakyat Indonesia telah banyak
membantu rakyat Palestina dalam
perjuangannya melawan penjajah
Israel.

“Rakyat Indonesia telah banyak
membantu Palestina dalam
perjuangannya melawan penjajah
Israel, mulai dari mengirim dana,
pelatihan bagi rakyat Palestina,
sampai dengan pembangunan
rumah sakit di Gaza. Kami merasa
sangat terbantu dengan adanya
bantuan dari bangsa Indonesia,”
ungkapnya.

Hubungan Indonesia dan Palestina
Awal dukungan untuk kemerdekaan
Indonesia ini dimulai dari Palestina
dan Mesir. Seperti dikutip dari buku
“Diplomasi Revolusi Indonesia di
Luar Negeri” yang ditulis oleh Ketua
Panitia Pusat Perkumpulan
Kemerdekaan Indonesia , M. Zein
Hassan.

Dalam buku tersebut, Zein Hassan
Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah
menjelaskan tentang peran serta,
opini dan dukungan nyata Palestina
terhadap kemerdekaan Indonesia, di
saat negara-negara lain belum
berani untuk memutuskan sikap.

Dukungan Palestina ini diwakili oleh
Syeikh Muhammad Amin Al-Husaini
yang saat itu merupakan mufti
agung Palestina secara terbuka
mengenai kemerdekaan Indonesia.
Saat sedang berada di Jerman pada
6 September 1944, Radio Berlin
berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan
selamat’ mufti Besar Palestina Amin
Al-Husaini kepada dunia Islam.

Berita yang disiarkan radio tersebut
dua hari berturut-turut disebar-
luaskan, bahkan harian “Al-Ahram”
juga menyiarkan. Syeikh Muhammad
Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya
sebagai mufti Palestina juga
berkenan menyambut kedatangan
delegasi Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia dan
memberi dukungan penuh. Peristiwa
bersejarah tersebut tidak banyak
diketahui generasi sekarang,
mungkin juga para pejabat di negeri
ini.

Bahkan dukungan ini telah dimulai
setahun sebelum Soekarno-Hatta
benar-benar memproklamirkan
kemerdekaan RI.

Dukungan Palestina terhadap
kemerdekaan Indonesia semakin
terasa saat seorang saudagar kaya
Palestina yang sangat bersimpati
terhadap perjuangan Indonesia,
Muhammad Ali Taher secara spontan
menyerahkan seluruh uangnya di
Bank Arabia tanpa meminta tanda
bukti dan berkata: “Terimalah semua
kekayaan saya ini untuk
memenangkan perjuangan
Indonesia”. Setelah itu dukungan
pun mengalir, di jalan-jalan terjadi
demonstrasi- demonstrasi dukungan
kepada Indonesia oleh masyarakat
Timur Tengah.
@FN

Jakarta. Wakil  ketua Parlemen Palestina di Gaza,  Syeikh Abdurrahman Yusuf al Jamal  menyatakan ucapan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia dalam berjuang melawan penjajah Israel.

Syeikh Jamal lebih khusus juga mengapresiasi semangat rakyat Indonesia dalam pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

“Atas nama seluruh rakyat Palestina, kami mengucapkan rasa syukur dan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas pembangunan Rumah Sakit Indonesia di kota Gaza,” kata Syeikh Jamal di depan ribuan jamaah Tabligh Akbar Front Pembela Islam (FPI) di Jakarta, Syeikh Jamal yang baru saja menutup program hafalan Qur’an Tajul Waqor di Lampung beberapa hari lalu juga menegaskan selama ini rakyat Indonesia telah banyak membantu rakyat Palestina dalam perjuangannya melawan penjajah Israel.

“Rakyat Indonesia telah banyak membantu Palestina dalam perjuangannya melawan penjajah Israel, mulai dari mengirim dana, pelatihan bagi rakyat Palestina, sampai dengan pembangunan rumah sakit di Gaza. Kami merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan dari bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Hubungan Indonesia dan Palestina Awal dukungan untuk kemerdekaan Indonesia ini dimulai dari Palestina dan Mesir. Seperti dikutip dari buku “Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri” yang ditulis oleh Ketua
Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia , M. Zein Hassan.

Dalam buku tersebut, Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah menjelaskan tentang peran serta, opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia, di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.

Dukungan Palestina ini diwakili oleh Syeikh Muhammad Amin Al-Husaini yang saat itu merupakan mufti agung Palestina secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia. Saat sedang berada di Jerman pada 6 September 1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan selamat’ mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini kepada dunia Islam.

Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari berturut-turut disebar- luaskan, bahkan harian “Al-Ahram” juga menyiarkan. Syeikh Muhammad Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai mufti Palestina juga berkenan menyambut kedatangan delegasi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan memberi dukungan penuh. Peristiwa  bersejarah tersebut tidak banyak diketahui generasi sekarang, mungkin juga para pejabat di negeri ini.

Bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Soekarno-Hatta benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI.

Dukungan Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia semakin terasa saat seorang saudagar kaya
Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia, Muhammad Ali Taher secara spontan
menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata: “Terimalah semua
kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia”. Setelah itu dukungan pun mengalir, di jalan-jalan terjadi demonstrasi- demonstrasi dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah.

PT DI Targetkan Jual 200 Pesawat N-219 Selama 6 Tahun




BANDUNG: Pesawat angkut N-219 di tahun 2016, ditargetkan mampu diproduksi 8 pesawat N-219 per tahun, dan pada tahun 2017, jumlah pesawat N-219 yang dapat diproduksi mencapai 16 unit. PT DI menargetkan menjual 200 pesawat N-219 selama 6 tahun mulai tahun 2016. (photo : Angkasa)

PT DI Siap Rambah Pasar Internasional

Meski sempat mengalami masa-masa sulit, akhirnya, PT Dirgantara Indonesia dapat mempertahankan hidupnya, bahkan bangkit. Buktinya, Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam industri kedirgantaraan itu mendapat kepercayaan, tidak hanya domestik, tetapi juga mancanegara.

Melihat kondisi itu, PT DI terus berupaya meningkatkan kinerjanya pada 2014. Satu diantaranya, menembus pasar internasional guna menyemarakkan persaingan pesawat kecil. “Tahun ini, kami membangun prototipe N-219, pesawat berkapasitas 19 penumpang. Targetnya, pada 2016, kami sudah produksi dan izinnya terbit. Tahun berikutnya (2017), kami siap menembus pasar internasional, yaitu Asia, termasuk ASEAN, dan Afrika, ujar Asisten Direktur Bidang Jaminan Mutu dan Humas PT DI, Sonny Saleh Ibrahim, di Bandung, Selasa (24/12).

Menurutnya, N-219 adalah pesawat bermesin propeler (baling-baling) berukuran kecil. Kendati demikian, sambungnya, daya angkut N-219 lebih banyak daripada pesawat sekelasnya. Daya saing lain yang terdapat pada N-219, ungkap Sonny, dalam hal harga jual. Harganya, berada di level 4-4,5 juta dollar Amerika Serikat.

Selain itu, tukasnya, N-219 pun dapat take off dan landing pada landasan pacu pendek dan kawasan pegunungan. Karenanya, Sonny berpendapat, N-219 cukup tepat bagi penerbangan perintis. “Indonesia punya sejumlah maskapai perintis. Saya kira, N-219 dapat menjadi primadona penerbangan perintis. Jadi penerbangan perintis merupakan pasar bagi kami,” tuturnya.

Sonny menjelaskan, di dunia, terdapat beberapa negara yang juga memproduksi pesawat sejenis. Antara lain, Twin Otter, Cessna Caravan (Kanada), dan Sukhoi (Rusia). Di dunia, menurutnya, kebutuhan pesawat perintis cukup banyak. Tahun lalu, kebutuhannya 800 unit. “Kami harap dapat meraih 200 unitnya,” ucapnya.

Tidak hanya N-219, lanjut Sonny, pihaknya pun meningkatkan produksi dan pemasaran CN-295, CN-235 MPA, Bell 412 EP, dan N-212 sipil dan militer. Diutarakan, sejauh ini, beberapa negara berminat pada produk-produk andalan PT DI tersebut. Bahkan, seru Sonny, beberapa di antaranya segera mencapai kesepakatan kontrak. “Salah satunya, dengan Filipina, yaitu pemesanan N-212 dan CN-295,” katanya.

Mengenai rencana 2014, Sonny mengemukakan, pihaknya menargetkan rencana kerja dan kontrak bernilai Rp 4,91 triliun. Target lainnya, dalam hal penjualan sebesar Rp 4,43 triliun. “Kami pun menargetkan penerimaan Rp 4,90 triliun,” jawab Sonny.

Khusus kontrak 2014, beber dia, sekitar 80 persen merupakan kontrak lama. Sisanya, imbuh dia, merupakan kontrak baru. “Khusus kontrak baru, kami perkirakan, masih didominasi pemesanan dalam negeri, yaitu 60 persen. Semuanya berkenaan dengan alutsita (alat angkut sistem pertahanan). Sementara 40 persen kontrak baru yaitu dengan beberapa negara. Semisal, sebut dia, Thailand, Filipina, Malaysia, Brunei, Vietnam, dan Myanmar,” tandas dia.


PT DI Siap Penuhi Permintaan Kemenhan


Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan menjadi salah satu kebijakan yang diputuskan pemerintah. Karenanya, Kementerian Pertahanan terus melakukan berbagai upaya untuk memperbarui dan memperkuat alat angkut sistem pertahanan (alutsista). Salah satu caranya dengan melakukan pemesanan pembuatan pesawat kepada PT Dirgantara Indonesia.

Direktur Utama PT DI, Budi Santoso, mengemukakan, secara keseluruhan, untuk beberapa tahun mendatang, jumlah pemesanan CN 235 oleh pemerintah untuk memperkuat barisan TNI sebanyak 21 unit. Sedangkan NC 212, sejumlah 54 unit. “Namun, sejauh ini untuk CN 235, kontraknya baru 3 unit. Sebanyak 1 diantaranya, kami serahkan hari ini,” ujar Budi pada penyerahan pesawat CN 235 di PT DI, Rabu (2/10).

Budi mengungkap, selain Kemenhan, beberapa negara pun memesan pesawat-pesawat tersebut. Antara lain, Malaysia, yaitu berupa modifikasi 2 unit CN 235 MPA. Kemudian, Brunei Darussalam, sebanyak 1 unit CN 235 MPA. “Berikutnya, Filipina. Pemesanannya yaitu NC 212 sebanyak 2 unit. Begitu pula dengan kepolisian Thailand, yang memesan 1unit NC 212 dan 2 unit CN 235,” ungkap Budi.

Mengenai nilai kontrak, Budi menyebutkan, pemesanan Kemenhan bernilai cukup tinggi. Ia menyebut,  secara total, angkanya mencapai 80 juta dollar AS.


Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, berpendapat, pihaknya memang memerlukan armada-armada pertahanan yang lebih mumpuni. Tujuannya, jelas dia, tidak lain untuk mempertahankan dan memperkuat kedaulatan. Rencananya, pesawat-pesawat itu peruntukannya bagi pemerkuatan patroli maritim. Menurutnya, CN 235 adalah pesawat  yang cocok untuk menjaga dan memantaui wilayah perairan di Indonesia.

Jabar Today

TNI AL Gelar Latma “ Multilateral Komodo 2014”


Surabaya : TNI Angkatan Laut akan menyelenggarakan latihan bersama (Latma) Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 pada bulan April 2014 dengan mengikutsertakan negara-negara ASEAN dan sejumlah negara sahabat luar ASEAN. Sebanyak 18 negara yang telah konfirmasi dengan mengikutsertakan alutsista kapal perangnya.

Latihan akan digelar di perairan Indonesia di laut Natuna dan Anambas. TNI Angkatan Laut sendiri mengikutsertakan 12 KRI yang terdiri dari 2 Van Speijk, 2 Sigma, 2 LPD, 3 ATF, 2 PK, dan 1 LST, sedangkan alutsista Pesud TNI Angkatan Laut menyertakan 6 Pesud, yang terdiri dari 2 fixed wing dan 4 rotary wing.

Sebagai kegiatan pendahuluan, Komodo Multilateral Exercise 2014, telah diselenggarakan Initial Planning Conference (IPC) pada tanggal 22 s.d. 23 Agustus 2013 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat dan diikuti perwakilan dari Angkatan Laut 18 negara yang telah konfirmasi akan mengikuti Komodo Multilateral Exercise 2014. Pertemuan delegasi angkatan laut 18 negara yang mengikuti Initial Planning Conference (IPC) telah merumuskan formulasi sementara Komodo Multilateral Exercise 2014, yang diorientasikan dalam penanggulangan bencana alam dan kemanusiaan. Rumusan tersebut akan ditindaklanjuti pada pertemuan selanjutnya, yaitu Mid Planning Conference (MPC) dengan melibatkan delegasi yang sama.

Mid Planning Conference (MPC) Komodo Multilateral Exercise 2014, dibuka secara resmi oleh Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio pada hari Rabu 13 November 2013 di Hotel Borobudur dan berlangsung selama 2 hari (tanggal 13 s.d. 14 November 2013), serta diikuti perwakilan angkatan laut 18 negara peserta Komodo Multilateral Exercise 2014.

Sejumlah negara yang telah konfirmasi akan mengikuti Komodo Multilateral Exercise 2014 antara lain, dari Angkatan Laut ASEAN dan observer dari ASEAN Plus. Peserta Komodo Multilateral Exercise 2014, yaitu Indonesia (sebagai tuan rumah), Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos, serta dari India, Japan, Korea Selatan, Australia, New Zealand, Amerika Serikat (USA), China, dan Rusia. Latma Multilateral Komodo yang diharapkan dapat terlaksana secara rutin setiap dua tahun sekali dan TNI AL bisa bertindak sebagai tuan rumah.

Bertindak sebagai Direktur Latihan (Dirlat) Komodo Multilateral Exercise 2014 adalah Laksamana Pertama TNI Dr. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., D.E.S.D., yang sehari-hari menjabat Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Danguspurla Koarmabar). Tema Latihan. “ASEAN Navy: Cooperation for Stability” (Bekerja sama untuk menjaga stabilitas di kawasan ASEAN).

Secara umum Komodo Multilateral Exercise 2014 bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan dalam bentuk kerja sama menangani bencana alam. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menciptakan confidence building measure dalam rangka meningkatkan stabilitas keamanan maritim. Kerja sama militer dalam konteks hubungan antarnegara tidak hanya terbatas di bidang pertahanan. Sangat dimungkinkan juga untuk menjalin kerja sama pada aspek non tempur, antara lain penanggulangan bencana, keamanan maritim, dan diplomasi.

Dengan demikian, tujuan latihan ini mempunyai dimensi kepentingan nasional sekaligus regional/internasional, yaitu antara lain, Meningkatkan hubungan antarnegara ASEAN pada khususnya, dan negara non-ASEAN pada umumnya. Meningkatkan stabilitas keamanan maritim kawasan. Meningkatkan kemampuan (capacity building) tim penanggulangan bencana Indonesia terutama TNI Angkatan Laut, dalam konteks operasi secara multilateral. Memberikan rekomendasi dan masukan strategis bagi kerja sama ASEAN Regional Forum (ARF) dalam penanggulangan bencana di wilayah regional.

Memfasilitasi keselarasan berbagai protokol nasional, regional, dan internasional dalam penanggulangan bencana. Dan meningkatkan kemampuan komunikasi sosial (Komsos) internasional dan kerja sama prajurit TNI Angkatan Laut antarnegara ASEAN dan non ASEAN.

Komodo Multilateral Exercise 2014 menitikberatkan materi latihan pada aspek nonwarfighting, yaitu mengorganisir dan kerja sama antarnegara terhadap berbagai bentuk ancaman keamanan maritim. Komodo Multilateral Exercise 2014 akan memfokuskan pada materi latihan Humanitarian Assistance Disaster Relief (HADR), menghadapi Transnational Organized Crimes (TOC), dan Peace Keeping Operation (PKO). Penyelenggaraan Latma yang pertama ini sesuai dengan agenda kerja sama dan ASEAN Defense Minister’s Meeting (ADMM).

Kegiatan latihan bersama ini meliputi, :Table Top Exercise (TTX). Suatu metode latihan yang dirancang untuk menguji prosedur, kebijakan, dan aturan (guidelines) secara teoritis menggunakan situasi hipotesis penanggulangan dampak bencana. TTX dilaksanakan untuk menguji prosedur hubungan antar angkatan laut negara peserta latihan Komodo Multilateral Exercise 2014 dan bantuan multinasional yang berupa civil and military coordination dalam rangka melaksanakan penanggulangan bencana.

Field Training Exercise (FTX) Geladi Lapangan. Metode latihan taktis dengan pasukan atau personel yang dilakukan dalam situasi menghadapi bencana serta disimulasikan, dan memancarkan realisme medan operasi sebenarnya. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi, Identifikasi dan evakuasi (evacuation and identification), yaitu, pencarian dan penyelamatan (search and rescue), pencarian dan penyelamatan di pemukiman (urban SAR), dan penyelamatan laut (maritime rescue).

Distribusi Logistik (logistical distribution), yaitu, transportasi termasuk angkutan udara (transportation including air lift), pemulihan dan rekonstruksi (recovery and reconstruction), pemetaan, komunikasi dan Informasi publik (mapping service, communication, public information). Kesehatan (hospitalization), meliputi, pelayanan kesehatan (medical care), dan Sanitasi (sanitation). Relokasi pengungsi (displaced person relocation), meliputi, penampungan sementara (shelter), pelayanan air bersih (water supply), dan dapur lapangan (community/field kitchen). Sistem komando, kendali, dan komunikasi (command and control). Prosedur bantuan luar negeri (custom, credential, security/flight/port clearance, immigration, and quarantine). Bakti Sosial/HCA (Humanitarian Civic Action). Pelaksanaan bakti sosial terhadap masyarakat di daerah latihan dalam bidang konstruksi dan pelayanan kesehatan dari beberapa negara peserta Komodo Multilateral Exercise 2014.

Latihan dilaksanakan di perairan yurisdiksi nasional Indonesia di Kepulauan Natuna dan Kepulauan Anambas. Kegiatan civic mission akan dilaksanakan secara serentak di tujuh lokasi yang berada di wilayah kerja Lanal Ranai (Kepulauan Natuna) dan Lanal Tarempa (Kepulauan Tarempa).

koarmatim