Negara kita adalah termasuk Negara kompeten yang mungkin akan maju melebihi negara berkembang
ataupun negara maju Eropa, seperti Halnya India yang menjadi negara Maju dengan kekuatan militer Raking ke 4 GFP dengan dibarengi Ekonomi yang membaik di negara tersebut. Negara kita adalah termasuk Negara Muda yang mampu berbicara di kancah Dunia
Internasional sama Halnya dengan india, Karena kemerdekaan India dan Indonesia tidak Jauh,saat ini usia Indonesia baru 68 tahun, sementara Australia dan Jepang lebih dari 367 tahun merdeka, dan Amerika 700 tahun lebih awal memulai industrialisasinya.
Belanda mulai menjajah Indonesia pada abad 16. Belanda membangun benteng Nassau di Bandaneira pada tahun 1609, jadi, kata Des Alwi, kita dijajah Belanda itu lebih dari 500 tahun, bukan 350 tahun. Bahkan di Bandaneira usaha kolonisasi Eropa dimulai pada tahun1529 saat kontingen Portugis berperang dengan orang-orang Banda dan mereka gagal membangun benteng.
Sama seperti India,Indonesia adalah negara besar. Walau sedikit tertinggal dari India,kita sebenarnya mampu seperti mereka. Kita mampu menguasai teknologi yang dikuasai oleh negara-negara maju, membuat peralatan tempur berkualitas : Kapal Cepat Rudal, Pesawat militer, rudal, satelit,Tank, Panser, senapan
mesin, dan bahkan teknologi nuklir.
Industri pesawat terbang kita bahkan lebih baik dari China. BATAN mampu mengembangkan teknologi nuklir jika saja pemerintah mau. BATAN sudah sejak dulu mengatakan bahwa penguasaan teknologi nuklir kita sudah sangat maju, lebih siap dari negara-negara lain di Asia Tenggara untuk segera diaplikasikan ke
dalam energi pembangkit tenaga listrik, kapal selam, dan lain-lain. Tinggal menunggu kata 'ya', dari pemerintah, maka ilmuwan-ilmuwan kita itu sudah lebih dari mampu untuk ewujudkannya dengan didukungnya SDA kita atas uranium SDA (Sumber Daya Alam) uranium yang cukup seperti tambang uranium di mamuju , Sulawesi Barat yang merupakan terbaik di indonesia.
tambang di mamuju inilah yang sedang di incar pihak asing..selain mamuju ada beberapa tambang Uranium seperti tambang Remaja-Hitam dan tambang Rirang-Tanah Merah. Kedua uranium tersebut terletak di Kalimantan Barat..Kita mampu menjadi sekuat India atau Brazil, mengejar Cina atau Rusia suatu saat nanti, jika kita konsisten mampu membangun perekonomian kita di atas 6 % per tahun atau lebih, sementara
negara-negara maju sedang terpuruk.
Monopoli AS-Uni Eropa akan berakhir. Itu kata menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov,dalam pertemuan BRICS (Brazil, Rusia, Cina, India, South Africa) di Durban, Afrika Selatan,beberapa waktu yang lalu. BRICS (andai Indonesia menerima ajakan untuk bergabung,maka akan menjadi BRIICS) adalah
kekuatan baru yang kompetitif, kumpulan negara-negara berkembang dengan Emerging Market paling
progresif, yang dalam sejarahnya tidak memiliki dosa masa lalu di Afrika, Asia, dan Amerika Latin, yakni tidak pernah menjadi penjajah, tidak pernah memaksakan demokrasi ke negara lain dengan menggunakan pesawat tempur dan tentara, dan punya prinsip tidak akan mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
Filosofi BRICS ini sebenarnya sejalan dengan filosofi Indonesia dan ASEAN,tapi entah kenapa pemerintah kita tidak tertarik bergabung dengan mereka ?
Pernyataan Lavrov ini menyindir secara terang-terangan perilaku negara-negara Barat yang sejak dari dulu memuakkan !!
Ya, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya NATO adalah agresor yang paling banyak membantai manusia tak berdosa di seluruh muka bumi.
Indonesia sedang berbenah. Kita sedang berjuang keras mengatasi korupsi di segala bidang, mencoba
bermetamorfosis mencari bentuk sistem demokrasi dan pemerintahan yang paling sesuai dengan keadaan kita sendiri.
Kita bukan AS, dan kita tidak akan pernah menjadi AS. Kita bukan Inggris dan tidak akan menjadi seperti Inggris.
Tapi kita mungkin bisa belajar dari Jerman yang memiliki sistem pemerintahan demokratis bebas korupsi, di mana partai- partai politik dibiayai oleh negara dengan jatah tertentu yang cukup dan keuangan partai diaudit oleh negara, sehingga parpol tidak mencari dana dengan korupsi atau meminta sumbangan dari pengusaha hitam dengan kompensasi yang merugikan rakyat banyak. Simbiosis antara Pejabat- Pengusaha hitam paling nyata merugikan rakyat adalah antara Kartel Bawang putih dengan Kementan dan Kemendag. Juga antara pejabat Kementerian ESDM dengan perusahaan Migas asing Chevron, Exxon, Freeport, Total, dan lain-lain dari mulai penyusunan RUU migas/ Minerba yang lebih mirip infrastruktur hukum untuk melayani asing ketimbang membela kepentingan nasional.
Jadi korupsi ini memang harus dibantai sampai tuntas agar kelak kita bisa menjadi salah satu negara terkuat baik secara ekonomi, militer, dan mental-spiritual. Jerman, berbeda dengan AS atau Spanyol. Negara
Eropa satu ini bangkit setelah hancur akibat Perang Dunia II, kini menjadi kekuatan tangguh dalam bidang teknologi tinggi maupun ekonomi.
Sekarang ini, Jerman-lah satu-satunya negara Eropa yang menalangi Cyprus,Yunani, dan Spanyol yang dilanda krisis hebat. Ekonomi Jerman adalah yang terkuat di Eropa. AS dulu juga belajar dari Jerman membuat roket dan pesawat. Berkat orang- orang Jerman AS bisa ke bulan dan Mars. Jerman juga terkenal karena sastra dan para pemikir /filosof-nya yang mendunia seperti Goethe dan Karl Max.
Pemimpin Jerman juga sangat terbuka, anti diskriminasi terhadap minoritas Muslim di sana, tidak seperti
Perancis yang sekuler agresif. Jerman juga secara historis dekat dengan Indonesia. BJ Habibie adalah warga kehormatan Jerman. Berkat Jerman kita bisa buat pesawat.
Wapres Boediono pernah mengatakan bahwa kita bisa belajar dari pengalaman Jerman dalam sistem ekonomi. Dari sini terlihat bahwa kita punya potensi yang sangat baik untuk bisa mengejar ketertinggalan kita dari negara-negara maju.
Jika kita konsisten dan bahkan bisa memberantas korupsi di segala bidang, maka kita akan bisa mencapainya dengan lebih cepat. Untuk bisa seperti Brazil atau India, rasanya tidak akan sulit.
Jangan lagi kita bandingkan dengan Malaysia atau Thailand,karena mereka bukan level kita. Kita harus melihat ke depan, bisa maju seperti Jerman,namun tetap riligius sesuai dengan nilai-nilai Islam, dan budaya kita sendiri. Kita tetap dengan standard etika dan moral yang tinggi.
Kita tidak tertarik menjadi sebebas AS di mana homoseks dilegalkan,seks bebas begitu merajalela, atau
Italia di mana mafia obat bius/Narkoba begitu berkuasa, judi merusak tatanan. Bolehlah dalam hal moral etika sama seperti Rusia yang melarang homoseks dan pornografi. Kita tidak perlu ikut-ikutan seperti AS
yang bebas mutlak,toh AS juga kaya dan maju lantaran dibangun dari menghisap kekayaan alam dari negara-negara lain seperti Venezuela, Argentina, Indonesia, Timur Tengah, dan negara-negara lain di seluruh dunia.
Tapi Indonesia, Venezuela,Bolivia, Meksiko,Brazil, Argentina, dan negara-negara anti penjajahan
lain di dunia mulai sadar dan pintar.
Negara-negara berkembang itu kini sadar bahwa selama ini telah dikibuli oleh Barat lewat Makanya sekarang Barat krisis berat karena tidak bisa lagi seenaknya menghisap darah negara-negara lain di dunia yang lebih lemah sebagai sumber kemakmuran.
Krisis Eropa dan AS diperkirakan tidak akan cepat pulih. Di Eropa, hanya Turki yang ekonominya tumbuh di atas 3 % per tahun.
BRICS akan mengambil alih, dan boleh jadi, BRICS akan berubah menjadi BRIICS. Tambahan I satu lagi adalah kependekan dari Indonesia. Mudah2an Pemerintah kita sadar akan kebijakan setrategis untuk masuk dalam BRIICS agar kita tidak di ketiak AS dan negara barat selamanya.
SEMOGA INDONESIA TAMBAH JAYA DI USIA 68 TAHUN INI MERDEKA
MERDEKA
MERDEKA!!!!!