Pages

Thursday, 26 December 2013

MILITER INDONESIA BISA LEBIH HEBAT DARI NEGARA MAJU

Foto: MILITER INDONESIA BISA LEBIH HEBAT DARI NEGARA MAJU


Negara kita adalah
termasuk Negara kompeten yang mungkin akan maju melebihi
negara berkembang
ataupun negara maju Eropa, seperti Halnya
India yang menjadi negara Maju dengan
kekuatan militer Raking ke 4 GFP dengan dibarengi Ekonomi yang
membaik di negara tersebut. 
Negara kita
adalah termasuk Negara Muda yang mampu berbicara di
kancah Dunia

Internasional sama Halnya dengan india, Karena
kemerdekaan India dan Indonesia tidak
Jauh,saat ini usia
Indonesia baru 68 tahun, sementara Australia dan
Jepang lebih dari 367 tahun merdeka, dan
Amerika 700 tahun lebih awal memulai
industrialisasinya. 

Belanda mulai menjajah
Indonesia pada abad 16. Belanda membangun
benteng Nassau di Bandaneira pada tahun
1609, jadi, kata Des Alwi, kita dijajah Belanda itu lebih dari
500 tahun, bukan 350 tahun. Bahkan di Bandaneira usaha kolonisasi Eropa dimulai
pada tahun1529 saat kontingen Portugis berperang dengan orang-orang Banda dan
mereka gagal
membangun benteng.

Sama seperti India,Indonesia adalah negara
besar. Walau sedikit tertinggal dari India,kita sebenarnya mampu seperti mereka. Kita
mampu menguasai
teknologi yang dikuasai oleh negara-negara
maju, membuat
peralatan tempur
berkualitas : Kapal Cepat Rudal, Pesawat
militer, rudal, satelit,Tank, Panser, senapan
mesin, dan bahkan teknologi nuklir.

Industri pesawat
terbang kita bahkan lebih baik dari China.
BATAN mampu
mengembangkan teknologi nuklir jika saja pemerintah mau.
BATAN sudah sejak dulu
mengatakan bahwa penguasaan teknologi nuklir kita sudah sangat maju, lebih siap dari
negara-negara lain di Asia Tenggara untuk
segera diaplikasikan ke
dalam energi
pembangkit tenaga listrik, kapal selam, dan lain-lain.  Tinggal menunggu kata 'ya', dari pemerintah, maka ilmuwan-ilmuwan kita itu sudah lebih dari mampu untuk
mewujudkannya dengan didukungnya SDA kita atas uranium SDA
(Sumber Daya Alam) uranium yang cukup
seperti tambang
uranium di mamuju ,
Sulawesi Barat yang merupakan terbaik di
indonesia. 

tambang di
mamuju inilah yang sedang di incar pihak
asing..selain mamuju ada beberapa tambang Uranium seperti
tambang
Remaja-Hitam
dan tambang Rirang-Tanah Merah. Kedua
uranium tersebut
terletak di
Kalimantan
Barat..Kita mampu menjadi sekuat India
atau Brazil, mengejar Cina atau Rusia suatu
saat nanti, jika kita konsisten mampu
membangun
perekonomian kita di atas 6 % per tahun atau
lebih, sementara
negara-negara maju sedang terpuruk.

Monopoli AS-Uni Eropa
akan berakhir. Itu kata menteri luar negeri
Rusia, Sergei Lavrov,dalam pertemuan BRICS (Brazil, Rusia, Cina,
India, South Africa) di Durban, Afrika Selatan,beberapa waktu yang
lalu. BRICS (andai Indonesia menerima ajakan untuk
bergabung,maka akan menjadi BRIICS) adalah
kekuatan baru yang kompetitif, kumpulan
negara-negara
berkembang
dengan Emerging Market paling
progresif, yang dalam sejarahnya tidak
memiliki dosa masa lalu di Afrika, Asia, dan
Amerika Latin, yakni tidak pernah menjadi
penjajah, tidak pernah memaksakan demokrasi ke negara lain dengan
menggunakan pesawat tempur dan tentara,
dan punya prinsip tidak
akan mencampuri
urusan dalam negeri negara lain. 

Filosofi BRICS ini sebenarnya
sejalan dengan filosofi Indonesia dan ASEAN,tapi entah kenapa
pemerintah kita tidak tertarik bergabung
dengan mereka ?

Pernyataan Lavrov ini
menyindir secara terang-terangan
perilaku negara-negara
Barat yang sejak dari dulu memuakkan !!

Ya, Amerika Serikat (AS)
dan sekutunya NATO adalah agresor yang
paling banyak
membantai manusia tak
berdosa di seluruh muka
bumi.

Indonesia
sedang berbenah. Kita sedang berjuang keras mengatasi korupsi di
segala bidang, mencoba
bermetamorfosis mencari
bentuk sistem
demokrasi dan
pemerintahan yang paling sesuai dengan
keadaan kita sendiri.

Kita bukan AS, dan kita tidak akan pernah
menjadi AS. Kita bukan Inggris dan tidak akan
menjadi seperti Inggris.

Tapi kita mungkin bisa
belajar dari Jerman yang
memiliki sistem
pemerintahan
demokratis
bebas korupsi, di mana partai-
partai politik dibiayai oleh negara dengan
jatah tertentu yang cukup dan keuangan partai diaudit oleh
negara, sehingga parpol
tidak mencari dana dengan korupsi atau
meminta sumbangan
dari pengusaha hitam dengan kompensasi
yang merugikan rakyat banyak. Simbiosis
antara Pejabat-
Pengusaha hitam paling
nyata merugikan rakyat adalah antara Kartel
Bawang putih dengan Kementan dan
Kemendag. Juga antara pejabat Kementerian
ESDM dengan
perusahaan Migas asing
Chevron, Exxon,
Freeport, Total, dan lain-lain dari mulai
penyusunan RUU migas/
Minerba yang lebih mirip infrastruktur
hukum untuk melayani asing ketimbang
membela kepentingan
nasional. 

Jadi korupsi ini
memang harus dibantai sampai tuntas agar
kelak kita bisa menjadi salah satu negara
terkuat baik secara ekonomi, militer, dan
mental-spiritual.
Jerman, berbeda
dengan AS atau Spanyol. Negara
Eropa satu ini bangkit setelah hancur akibat
Perang Dunia II, kini menjadi kekuatan
tangguh dalam bidang teknologi tinggi maupun ekonomi. 

Sekarang ini,
Jerman-lah satu-satunya
negara Eropa yang menalangi Cyprus,Yunani, dan Spanyol
yang dilanda krisis hebat. Ekonomi Jerman
adalah yang terkuat di Eropa. AS dulu juga belajar dari Jerman membuat roket dan pesawat. 
Berkat orang-
orang Jerman AS bisa ke
bulan dan Mars. Jerman juga terkenal karena
sastra dan para
pemikir /filosof-nya
yang mendunia seperti Goethe dan Karl Max.

Pemimpin Jerman juga
sangat terbuka, anti diskriminasi terhadap
minoritas Muslim di sana, tidak seperti
Perancis yang sekuler agresif. Jerman juga
secara historis dekat dengan Indonesia. BJ
Habibie adalah warga kehormatan Jerman.
Berkat Jerman kita bisa buat pesawat. 

Wapres
Boediono pernah
mengatakan bahwa kita bisa belajar dari
pengalaman Jerman dalam sistem ekonomi.
Dari sini terlihat bahwa kita punya potensi yang sangat baik untuk bisa
mengejar
ketertinggalan
kita dari
negara-negara maju.

Jika kita konsisten dan
bahkan bisa
memberantas korupsi di
segala bidang, maka kita akan bisa mencapainya dengan lebih cepat. Untuk bisa seperti Brazil atau India,
rasanya tidak akan sulit.

Jangan lagi kita
bandingkan dengan Malaysia atau Thailand,karena mereka bukan
level kita. Kita harus melihat ke depan, bisa
maju seperti Jerman,namun tetap riligius
sesuai dengan nilai-nilai Islam, dan budaya kita
sendiri. Kita tetap dengan standard etika
dan moral yang tinggi. 

Kita tidak tertarik menjadi sebebas AS di
mana homoseks
dilegalkan,seks bebas begitu merajalela, atau
Italia di mana mafia obat bius/Narkoba
begitu berkuasa, judi merusak tatanan.
Bolehlah dalam hal moral etika sama seperti Rusia yang
melarang homoseks dan
pornografi. Kita tidak perlu ikut-ikutan seperti AS
yang bebas mutlak,toh AS juga kaya dan
maju lantaran dibangun dari menghisap
kekayaan alam dari negara-negara lain seperti Venezuela,
Argentina, Indonesia,
Timur Tengah, dan negara-negara lain di seluruh dunia.

Tapi Indonesia,
Venezuela,Bolivia, Meksiko,Brazil,
Argentina, dan negara-negara anti penjajahan
lain di dunia mulai sadar
dan pintar. 

Negara-negara berkembang itu
kini sadar bahwa selama
ini telah dikibuli oleh Barat lewat
Makanya
sekarang Barat krisis berat
karena tidak bisa lagi seenaknya menghisap
darah negara-negara
lain di dunia yang lebih lemah sebagai sumber
kemakmuran. 

Krisis Eropa dan AS diperkirakan tidak akan cepat pulih. Di Eropa, hanya Turki yang
ekonominya tumbuh di atas 3 % per tahun.

BRICS akan mengambil
alih, dan boleh jadi, BRICS akan berubah
menjadi BRIICS.
Tambahan I satu lagi adalah kependekan dari Indonesia.
Mudah2an
Pemerintah
kita sadar akan
kebijakan setrategis untuk masuk dalam
BRIICS agar kita tidak di ketiak AS dan negara
barat selamanya.

SEMOGA
INDONESIA
TAMBAH JAYA DI USIA 68
TAHUN INI
MERDEKA
MERDEKA
MERDEKA!!!!!

#Cx


Negara kita adalah  termasuk Negara kompeten yang mungkin akan maju melebihi  negara berkembang
ataupun negara maju Eropa, seperti Halnya India yang menjadi negara Maju dengan kekuatan militer Raking ke 4 GFP dengan dibarengi Ekonomi yang membaik di negara tersebut.  Negara kita adalah termasuk Negara Muda yang mampu berbicara di kancah Dunia

Internasional sama Halnya dengan india, Karena kemerdekaan India dan Indonesia tidak Jauh,saat ini usia Indonesia baru 68 tahun, sementara Australia dan Jepang lebih dari 367 tahun merdeka, dan Amerika 700 tahun lebih awal memulai industrialisasinya.

Belanda mulai menjajah Indonesia pada abad 16. Belanda membangun benteng Nassau di Bandaneira pada tahun 1609, jadi, kata Des Alwi, kita dijajah Belanda itu lebih dari 500 tahun, bukan 350 tahun. Bahkan di Bandaneira usaha kolonisasi Eropa dimulai pada tahun1529 saat kontingen Portugis berperang dengan orang-orang Banda dan mereka gagal membangun benteng.

Sama seperti India,Indonesia adalah negara besar. Walau sedikit tertinggal dari India,kita sebenarnya mampu seperti mereka. Kita mampu menguasai teknologi yang dikuasai oleh negara-negara maju, membuat peralatan tempur berkualitas : Kapal Cepat Rudal, Pesawat militer, rudal, satelit,Tank, Panser, senapan
mesin, dan bahkan teknologi nuklir.

Industri pesawat terbang kita bahkan lebih baik dari China. BATAN mampu mengembangkan teknologi nuklir jika saja pemerintah mau. BATAN sudah sejak dulu mengatakan bahwa penguasaan teknologi nuklir kita sudah sangat maju, lebih siap dari negara-negara lain di Asia Tenggara untuk segera diaplikasikan ke
dalam energi pembangkit tenaga listrik, kapal selam, dan lain-lain. Tinggal menunggu kata 'ya', dari  pemerintah, maka ilmuwan-ilmuwan kita itu sudah lebih dari mampu untuk ewujudkannya dengan didukungnya SDA kita atas uranium SDA (Sumber Daya Alam) uranium yang cukup seperti tambang uranium di mamuju , Sulawesi Barat yang merupakan terbaik di indonesia.

tambang di mamuju inilah yang sedang di incar pihak asing..selain mamuju ada beberapa tambang Uranium seperti tambang Remaja-Hitam dan tambang Rirang-Tanah Merah. Kedua uranium tersebut terletak di Kalimantan Barat..Kita mampu menjadi sekuat India atau Brazil, mengejar Cina atau Rusia suatu saat nanti, jika kita konsisten mampu membangun perekonomian kita di atas 6 % per tahun atau lebih, sementara
negara-negara maju sedang terpuruk.

Monopoli AS-Uni Eropa akan berakhir. Itu kata menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov,dalam pertemuan BRICS (Brazil, Rusia, Cina, India, South Africa) di Durban, Afrika Selatan,beberapa waktu yang lalu. BRICS (andai Indonesia menerima ajakan untuk bergabung,maka akan menjadi BRIICS) adalah
kekuatan baru yang kompetitif, kumpulan negara-negara berkembang dengan Emerging Market paling
progresif, yang dalam sejarahnya tidak memiliki dosa masa lalu di Afrika, Asia, dan Amerika Latin, yakni tidak pernah menjadi penjajah, tidak pernah memaksakan demokrasi ke negara lain dengan menggunakan pesawat tempur dan tentara, dan punya prinsip tidak akan mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

Filosofi BRICS ini sebenarnya sejalan dengan filosofi Indonesia dan ASEAN,tapi entah kenapa pemerintah kita tidak tertarik bergabung dengan mereka ?

Pernyataan Lavrov ini menyindir secara terang-terangan perilaku negara-negara Barat yang sejak dari dulu memuakkan !!

Ya, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya NATO adalah agresor yang paling banyak membantai manusia tak berdosa di seluruh muka bumi.

Indonesia sedang berbenah. Kita sedang berjuang keras mengatasi korupsi di segala bidang, mencoba
bermetamorfosis mencari bentuk sistem demokrasi dan pemerintahan yang paling sesuai dengan keadaan kita sendiri.

Kita bukan AS, dan kita tidak akan pernah menjadi AS. Kita bukan Inggris dan tidak akan menjadi seperti Inggris.

Tapi kita mungkin bisa belajar dari Jerman yang memiliki sistem pemerintahan demokratis bebas korupsi, di mana partai- partai politik dibiayai oleh negara dengan jatah tertentu yang cukup dan keuangan partai diaudit oleh negara, sehingga parpol tidak mencari dana dengan korupsi atau meminta sumbangan dari pengusaha hitam dengan kompensasi yang merugikan rakyat banyak. Simbiosis antara Pejabat- Pengusaha hitam paling nyata merugikan rakyat adalah antara Kartel Bawang putih dengan Kementan dan Kemendag. Juga antara pejabat Kementerian ESDM dengan perusahaan Migas asing Chevron, Exxon, Freeport, Total, dan lain-lain dari mulai penyusunan RUU migas/ Minerba yang lebih mirip infrastruktur hukum untuk melayani asing ketimbang membela kepentingan nasional.

Jadi korupsi ini memang harus dibantai sampai tuntas agar kelak kita bisa menjadi salah satu negara terkuat baik secara ekonomi, militer, dan mental-spiritual. Jerman, berbeda dengan AS atau Spanyol. Negara
Eropa satu ini bangkit setelah hancur akibat Perang Dunia II, kini menjadi kekuatan tangguh dalam bidang teknologi tinggi maupun ekonomi.

Sekarang ini, Jerman-lah satu-satunya negara Eropa yang menalangi Cyprus,Yunani, dan Spanyol yang dilanda krisis hebat. Ekonomi Jerman adalah yang terkuat di Eropa. AS dulu juga belajar dari Jerman membuat roket dan pesawat.  Berkat orang- orang Jerman AS bisa ke bulan dan Mars. Jerman juga terkenal karena sastra dan para pemikir /filosof-nya yang mendunia seperti Goethe dan Karl Max.

Pemimpin Jerman juga sangat terbuka, anti diskriminasi terhadap minoritas Muslim di sana, tidak seperti
Perancis yang sekuler agresif. Jerman juga secara historis dekat dengan Indonesia. BJ Habibie adalah warga kehormatan Jerman. Berkat Jerman kita bisa buat pesawat.

Wapres Boediono pernah mengatakan bahwa kita bisa belajar dari pengalaman Jerman dalam sistem ekonomi. Dari sini terlihat bahwa kita punya potensi yang sangat baik untuk bisa mengejar ketertinggalan kita dari negara-negara maju.

Jika kita konsisten dan bahkan bisa memberantas korupsi di segala bidang, maka kita akan bisa mencapainya dengan lebih cepat. Untuk bisa seperti Brazil atau India, rasanya tidak akan sulit.

Jangan lagi kita bandingkan dengan Malaysia atau Thailand,karena mereka bukan level kita. Kita harus melihat ke depan, bisa maju seperti Jerman,namun tetap riligius sesuai dengan nilai-nilai Islam, dan budaya kita sendiri. Kita tetap dengan standard etika dan moral yang tinggi.

Kita tidak tertarik menjadi sebebas AS di mana homoseks dilegalkan,seks bebas begitu merajalela, atau
Italia di mana mafia obat bius/Narkoba begitu berkuasa, judi merusak tatanan. Bolehlah dalam hal moral etika sama seperti Rusia yang melarang homoseks dan pornografi. Kita tidak perlu ikut-ikutan seperti AS
yang bebas mutlak,toh AS juga kaya dan maju lantaran dibangun dari menghisap kekayaan alam dari negara-negara lain seperti Venezuela, Argentina, Indonesia, Timur Tengah, dan negara-negara lain di seluruh dunia.

Tapi Indonesia, Venezuela,Bolivia, Meksiko,Brazil, Argentina, dan negara-negara anti penjajahan
lain di dunia mulai sadar dan pintar.

Negara-negara berkembang itu kini sadar bahwa selama ini telah dikibuli oleh Barat lewat Makanya sekarang Barat krisis berat karena tidak bisa lagi seenaknya menghisap darah negara-negara lain di dunia yang lebih lemah sebagai sumber kemakmuran.

Krisis Eropa dan AS diperkirakan tidak akan cepat pulih. Di Eropa, hanya Turki yang ekonominya tumbuh di atas 3 % per tahun.

BRICS akan mengambil alih, dan boleh jadi, BRICS akan berubah menjadi BRIICS. Tambahan I satu lagi adalah kependekan dari Indonesia. Mudah2an Pemerintah kita sadar akan kebijakan setrategis untuk masuk dalam BRIICS agar kita tidak di ketiak AS dan negara barat selamanya.

SEMOGA INDONESIA TAMBAH JAYA DI USIA 68 TAHUN INI MERDEKA
MERDEKA
MERDEKA!!!!!