Saturday, 3 May 2014
Dos Mujeres Un Camino, Tentang LCS
Dos Mujeres Un Camino, tentang LCS:
HATI YANG MENDUA ATAU KAKI YANG MENDUA..?
Semburat jingga di cakrawala, memantulkan cahaya merah tembaga pada daun-daun kelapa, air laut pantai senja dan rumpun-rumpun mega. Anginnya mendesir dingin, menyusup diantara tabir-tabir kota gelap dan lembab. Kami sedang berada di hotel resort itu untuk menantikan sambutan dari seorang petinggi dalam kabinet pemerintahan Malaysia.
Sebelum datang ke tempat itu, isteri saya dan teman-teman di KBRI berpesan agar saya tidak berkomentar apapun dalam acara yang digelar sebagai bentuk syukuran dan terima kasih yang mendalam dari kerajaan, atas suksesnya penyambutan kunjungan kenegaraan Mr. President, Barack Obama. Sungguh luar biasa, kunjungan yang telah dinanti-nanti selama bertahun-tahun ini, selain dirasakan amat membanggakan, juga sangat penting bagi memantapkan kembali posisi Malaysia dalam kancah hubungan internasionalnya.
Di tengah semakin redupnya reputasi pemerintahan Najib Tun Razak, kunjungan Obama ke Malaysia diharapkan akan mampu menjadi sebuah wahana komunikasi yang efektif, sekaligus juga mampu menjadi media propaganda politik dalam negerinya, untuk menegaskan kembali pada segenap rakyat Malaysia, bahwa pemerintahan sang PM pada penggal keduanya ini, masih memiliki legitimasi lokal yang utuh dan kuat, di samping terus adanya dukungan dan perhatian dunia internasional. Ini merupakan anugerah terselubung di sebalik penundaan beberapa kali kunjungan Obama ke Malaysia.
Di tengah fenomena Asia Tenggara yang sedang tumbuh menjadi kawasan yang amat mempesona, yang ditandai oleh adanya dinamika politik di Thailand dan Indonesia, Malaysia menyampaikan minat dan ketertarikannya pada dunia untuk menjadi role model bagi stabilitas politik, kesejahteraan rakyat dan perkembangan ilmu pengetahuan di kawasan. Malaysia berharap bisa mengambil keuntungan yang sebanyak-banyaknya, walaupun agenda yang ditawarkan terkesan usang. Peningkatan peran aktif PBB disaat negara-negara besar mulai menjauhi PBB, dan isu dunia yang bebas nuklir, disaat fokus dunia tidak sedang bertumpu pada nuklir.
Satu-satunya agenda cerdas yang patut diacungi jempol adalah kejelian Malaysia dalam melihat peluang dalam sektor industri keuangan syariah. Amerika yang masih tertatih-tatih dalam belenggu krisis yang dihadapinya, telah mampu dijabarkan sebagai peluang besar yang amat menjanjikan. Malaysia telah menawarkan pengalaman, tenaga ahli dan tentu saja potensi pasar terbesar mereka; Indonesia..! Mereka siap membuka diri untuk kehadiran USA menjadi salah satu pemain besar dalam industri keuangan syariah dunia.
Terlepas dari permasalahan tersebut, Malaysia juga ternyata ingin berkeluh kesah dengan Amerika, tentag sikap keras China yang enggan membuka pintu negosiasi bagi kasus claim wilayah di Laut China Selatan. China bersikukuh hanya akan membuka pintu diplomasi bagi usaha kerjasama, bukan untuk membagi-bagi wilayah kekuasaan. Sikap ini tentu saja sangat bertentangan dengan spirit yang diusung Kuala Lumpur. Setelah pada tahun 2003, mereka secara gemilang mampu mengambil alih kepemilikan pulau Sipadan dan Ligitan dari Indonesia berkat campur tangan Inggris, maka sejak saat itu pula, mereka begitu yakin akan mampu menguasai wilayah-wilayah sengketa lainnya.
Namun apa lacur, kepongahan dan pesta kemenangan atas penguasaan pulau Sipadan dan Ligitan, yang meninggalkan luka mendalam di seluruh benak rakyat Indonesia, harus dibayar mahal oleh Malaysia. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 2009, secara berturut-berturut Malaysia harus menangisi lepasnya Batu Puteh ke pangkuan Singapore, dan sebuah wilayah yang kaya akan minyak berkualitas tinggi, Limbang, harus rela menjadi milik kesultanan Brunei Darussalam. Ironisnya, justru Inggris jualah yang berada di balik kekalahan Malaysia. Sebelumnya, Petronas memberikan konsesi migas pada perusahaan USA, dan Inggris merasa keberatan karena perusahaannya gagal dalam lelang tender. Dengan berpindahnya kepemilikan Limbang kepada Brunei, maka hak konsesi migasnya pun akan turut berpindah.
Jika untuk memiliki Sipadan dan Ligitan, Malaysia harus mati-matian menghadapi Indonesia di meja perundingan, bahkan ada isu hina yang menyebut konon kerajaan Malaysia harus menggelontorkan dana untuk pemulihan krisis ekonomi di Indonesia, yang jumlahnya hingga mencapai lebih dari satu miliar ringgit.
Pertanyaannya sekarang, untuk melepaskan Limbang dan Batu Puteh pula, berapa banyakkah uang yang digondol oleh para petinggi kerajaan dan pemerintah Malaysia? Satu hal yang sangat memalukan, bahkan lepasnya kedua wilayah teritorial tersebut, justru tidak melalui perundingan dan perdebatan di meja mahkamah internasional. Keduanya lepas hanya sebatas melalui sidang kabinet, bukan sidang parlemen..! Sebuah fakta ironis yang hingga kini dipandang oleh setiap warga negara Malaysia sebagai sebuah najis.! Hehehe..!. Sejak saat itu, keharmonisan hubungan antara Malaysia dengan Singapore dan Brunei, kian memudar dan rapuh. Wujud the Golden Triangle, telah berubah menjadi the Broken Triangle. Kita ketahui kemudian Singapore kian intim di bawah ketiak induknya, dan Brunei selain dekat dengan Inggris, juga justru dipandang Malaysia sangat menyebalkan, karena lebih merapat ke Indonesia..!
Malaysia menjadi seperti orang tua pikun yang ditinggalkan oleh sahabat-sahabatnya. Setiap ucapannya dianggap igauan, dan cita-citanya hanya sebuah khayalan. Kunjungan Panglima TNI ke China baru-baru ini, ternyata dinilai lebih produktif karena mampu menghasilkan nilai-nilai strategis, jika dibandingkan dengan hasil kunjungan Menhan Malaysia ke USA. Kenyataan ini membuat Malaysia menjadi seperti orang yang terbangun dari tidur karena disirami air panas, kleyengan dan tidak punya arah pikiran. Kasihan..!
Kembali ke LCS. Sebagai negara yang over confident dengan kebesaran negerinya, Malaysia merasa kecewa dengan sikap yang ditunjukan tetangga-tetangganya di Asean. Philipines yang selama ini mendapatkan dukungan penuh Kuala Lumpur dalam menghadapi konflik Moro di negaranya, justru lebih memilih beraliansi dengan Vietnam dalam menghadapi sengketa LCS.
Akal sehat Philipines menuntun pada kemungkinan yang lebih rumit jika mereka memiliki hubungan yang lebih akrab dalam konflik LCS. Dia sadar, kelak Inggris akan menggerus dan menghabisinya. Begitupun dengan Brunei yang gagal didekati. Alih-alih mau bergabung, Brunei malah terang-terangan merapat pada Indonesia, yang sebelumnya sukses menerapkan code of conduct untuk wilayah LCS. Brunei merasa tidak memiliki hubungan langsung dengan konflik LCS, meskipun mereka juga masih harus berhadapan dengan China, tapi hanya sebatas pada klaim China terhadap secuil wilayah ZEE yang tertuang dalam the 9 dash line. Ternyata masalah ini, sangat mirip dengan Indonesia di kawasan ZEE pulau Natuna. Untuk itu, Brunei pun dengan segera memutuskan diri untuk segera menjadikan Indonesia sebagai partner yang ideal. Gayung pun bersambut, 3 kapal light fregat Nakhoda Ragam Class dilepas dengan harga yang terbilang sangat murah, bahkan terkesan diobral. Lagi-lagi, Malaysia pun gigit jari.
Karena sudah merasa sendirian, dengan terpaksa akhirnya Malaysia pun tebar pesona dengan Amerika. Meskipun disadari sepenuhnya bahwa mereka tidak akan pernah menjadi anak emas Amerika di Asia Tenggara. Point utama yang diincar Malaysia, tiada lain, dengan adanya dukungan USA, maka bisa diharapkan akan mampu meningkatkan bargaining power Malaysia, sehingga diharapkan juga bisa membantu Malaysia dalam usaha menguasai sebagian atau bahkan seluruh wilayah yang sedang dipersengketakannya di LCS.
Jika China benar-benar hanya menginginkan kerjasama dengan negara-negara claimant, setidaknya Malaysia bisa berharap atas jatah yang jauh lebih besar. Dengan dinamika yang ada, seyakin apakah kita terhadap meletusnya perang terbuka di LCS? Ingat, semua negara pemilik kuasa hak veto ada di sana. China berdiri di utara, Perancis di Hanoi, Inggris di Malaysia dan Brunei, USA di Manila, Brunei dan juga KL, yang terakhir, dan justru yang paling mengkhawatirkan adalah dengan hadirnya Russia di Jakarta..!
Percaya atau tidak, jika kelak mereka akan lebih memilih jalan kompromi, dengan prinsip daripada buang-buang peluru, lebih baik kita jualan peluru..! Puluuuus..! Jika dengan berbagi masih bisa hidup kenyang, kenapa kita harus mati karena kekenyangan? Hehehe..! Ingat, 20 miliar ton minyak, dengan 8% kehidupan ikan dunia yang ada di dalamnya, adalah jumlah yang sangat besar..! Selamat menikmati Bung..! (by; yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 01 May 2014).
JKGR
UE dan Indonesia gagas kerjasama keamanan
Duta Besar Uni Eropa,Olof Skoog (dua dari kiri) bersama para stafnya saat jumpa pers di Jakarta
Ditemui saat jumpa wartawan pada Kamis (30/4/2014), di Jakarta, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Olof Skoog memberikan penjelasan mengenai acara apa saja yang akan ada dalam pekan UE tersebut. Menurut dia salah satu acara yaitu seminar bertajuk "Hubungan Indonesia-UE, Merangkul Nilai-Nilai Bersama". Dalam seminar itu, UE dan Indonesia akan akan membahas seputar hubungan kerjasama Indonesia dengan UE dalam bidang keamanan.
“Urusan keamanan bukan hanya mengenai hardware saja, masih banyak hal lain yang bisa dilakukan dalam bidang keamanan. Kami akan melakukan pembicaraan untuk membahas kerjasama antara Uni Eropa dengan Indonesia dalam berbagai bidang keamanan, salah satu keamanan maritim,” ungkap Skoog.
“Dengan adanya kerjasama tersebut kelak, maka UE dapat memberikan banyak bantuan dalam bidang keamanan kepada Indonesia, mungkin salah satunya dalam hal penganan untuk masalah pembajakan seperti yang pernah di alami salah satu anak buah kapal asal Indonesia yang kapalnya di bajak oleh perompak Somalia," ujar Skoog.
“Bantuan yang diberikan Uni Eropa merupakan upaya untuk menaikan level kerja sama dengan Indonesia. Mengingat Indonesia menjadikan Uni Eropa sebagai mitra utama dalam hubungan multilateral,” lanjut dia.
Skoog menambahkan, dalam pekan UE, pihaknya akan memberikan beasiswa kepada beberapa pelaja Indonesia yang berprestasi.
Sindo
RENCANA PEMBUATAN STASIUN LUAR ANGKASA INDONESIA
Setelah berbagai riset dan penelitian dilakukan, tidak salah kiranya jika bangsa Indonesia ingin selangkah lebih maju bermimpi memiliki “stasiun luar angkasa republik Indonesia”
Sesuai dengan undang undang nomor 21 tahun 2013 tentang keantariksaan.
Hal ini mendapat persetujuan dari TNI dan KeMenham, karena nantinya dapat digunakan sebagai sarana pertahanan negara Indonesia dari LUAR angkasa. Proyek “stasiun luar angkasa Republik Indonesia” dibantu beberapa negara seperti jepang, jerman, china, sehingga “stasiun luar angkasa republik Indonesia” mirip dengan ISS.
Guna dan Tujuannya adalah:
1.Sebagai pusat penginderaan jarak jauh;
2.Pusat pengujian cuaca dan deteksi dini bencana alam;
3.Pusat operasi riset militer: kendali uav,rudal pinter, rudal balistik, sistem anti serangan udara;
4.Pusat kendali sistem radar, sains antariksa dan citra bumi dan atmosphers.
Negara yang membantu untuk point 1 dan 3 : rusia, china, jerman. Negara yang membantu point 2 dan 4 : jepang
Target dan pemantapan:
1.Riset dan uji coba awal baik roket dan modul pendukung;
2.Pelatihan calon astronot Indonesia;
3.Seleksi titik penempatan stasiun ruang angkasa;
4.Merumuskan dan memantapkan rencana;
5.Pembuatan space shuttle stasiun ruang angkasa bekerja sama dengan iss/eropa;
6.Peluncuran perdana ditargetkan 2030-2035 oleh putra putri bangsa Indonesia.
Beberapa riset telah dilakukan UNTUK mendukung RENCANA PEMBUATAN STASIUN LUAR ANGKASA INDONESIA, baik design dan teknologi roketnya, terutama roket pendorong.
BIDANG TEKNOLOGI MOTOR ROKET
Bidang Teknologi Motor Roket mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan dan perekayasaan teknologi motor roket, serta penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama teknis dibidangnya. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Teknologi Motor Roket menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana kegiatan Bidang Teknologi Motor Roket;
b. Pelaksanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Motor Roket Padat, Roket Cair dan Propulsi Maju;
c. Pelaksanaan kegiatan Perancangan, Asembling dan Pengujian motor roket padat, Roket Cair dan Propulsi Maju;
d. Pelaksanaan kegiatan Simulasi dan anlisis dinamika fluida Sistem propulsi Roket padat, Roket Cair dan Propulsi Maju;
e. Pelaksanaan kegiatan pengkajian sistem kontrol pada enjin roket cair dan serta propulsi maju serta pengujiannya;
f. Pelaksanaan kegiatan penelitian, pengembangan dan analisis untuk peningkatan performa motor roket padat, roket cair dan Propulsi Maju;
g. Pelaksanaan kegiatan pelayan pengujian dan informasi data performa system propulsi roket padat, Roket cair dan Propulsi Maju;
h. Evaluasi dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan program
Bidang Teknologi motor roket terdiri dari sejumlah tenaga peneliti di bidang Teknik Mesin, Teknik kimia, Teknik fisika, Teknik elektro, aerodinamika, dinamika fluida, fisika, matematika terapan, termodinamika, Teknologi Material, instrumentasi, dan bidang lain yang berkaitan serta tenaga teknisi, analis dan laboran dalam jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok-kelompok :
a. Kelompok Penelitian Motor Roket Padat;
b. Kelompok Penelitian Enjin Roket Cair;
c. Kelompok Penelitian Propulsi Maju;
d. Kelompok Penelitian Kontrol roket Cair dan propulsi maju;
e. Kelompok Penelitian Komputasi dan Dinamika Fluida;
f. Kelompok Penelitian Data Akusisi Uji Motor Roket.
Riset Propelan dan Aerodinamika
Bidang Propelan terdiri dari sejumlah tenaga peneliti di bidang struktur mekanika, mesin, kimia, fisika, aerodinamika, fisika nuklir, matematika, termodinamika, bahan, instrumentasi, dan bidang lain yang berkaitan serta tenaga teknisi, analis dan laboran dalam jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok-kelompok :
a. Kelompok Penelitian Komposisi Dasar Propelan Padat;
b. Kelompok Penelitian Proses Pembuatan Propelan;
c. Kelompok Penelitian dan Pengembangan Teknologi Proses Pembuatan Propelan;
d. Kelompok Penelitian dan Pengembangan Liner-Inhibitor;
e. Kelompok Penelitian dan Pengembangan Bahan Pyroteknik;
f. Kelompok Penelitian Uji Mutu Propelan Padat;
g. Kelompok Penelitian Pembuatan Bahan Baku Propelan.
Kerja sama dengan negara luar
kerja sama dengan jepang: diwakil:i JAMSS (Japan Manned Space System) kita belajar :Pressurized Module (PM), 2) Exposed Facility (EF), 3). Experiment Logistics Module-Pressurized Section (ELM-PS), 4)Experiment Logistics Module-Exposed Section (ELM-ES), 5) Japanese Experiment Module Remote Manipulator System (JEMRMS), dan 6)Inter-orbit Communication System (ICS).
Sementara Lapan diwakili Pusteksat menjelaskan tentang program pengembangan satelit yang sudah dilakukan sejak peluncuruan satelit LAPAN-TUBSAT tahun 2007 hingga rencana pengembangan satelit di tahun 2025.dalam rangka mewujudkan peluncuran perdana 2030-2035.
Pusat peluncuran:
“Untuk bandara antariksa, posisi Indonesia di khatulistiwa, peluncuran roket nantinya di wilayah ekuator karena cenderung lebih murah. Daerah yang sedekat-dekatnya dengan ekuator yaitu Biak dan Morotai.
Kerja sama dengan TNI/kEMENHAM
Lapan memiliki cita-cita untuk dapat meluncurkan roket pengorbit satelit dan membantu pemenuhan kebutuhan persenjataan TNI. Dalam ini tni mengingkan suatu sistem kendalisatelit yang dapat meraba, mendengar, dan merasakan serta melacak baik dengan suara, panas bumi, dan titik panas,semua ancaman serangan militer. Sistem anti serangan rudal dan anti balistic misile untuk itu beberapa model satelit hasil riset telah diuji coba dan dapat diterapkan pada stasiun luar angkasa RI.
Uji coba berkala
Beberapa model roket Lapan yang telah di produksi oleh Pusat Teknologi Roket diantaranya adalah RX 320 yang merupakan jenis roket pengorbit satelit. Roket ini berhasil di uji statik pada 2 Juli 2013 di Instalasi Uji Statik Roket milik Lapan di Rumpin Bogor. Roket yang mempunyai daya dorong maksimum 6 Ton tersebut dirancang dengan tujuan untuk mendukung program pembuatan Roket Pengorbit Satelit (RPS) secara mandiri. Rencananya, RPS terdiri dari empat tingkat kombinasi dari dua jenis roket, yaitu RX-420 dan RX-320. Kegiatan uji statik roket RX 320 ini mempunyai tujuan untuk menguji validasi sistem propulsi dan menguji validasi kekuatan struktur motor roket dimana nantinya dapat dipilih jenis roket yang akan menjadi pengantar dalam mendukung RENCANA PEMBUATAN STASIUN LUAR ANGKASA INDONESIA.
JKGR
Prajurit Yonko 466 Paskhas Latihan Rapelling Dengan Helikopter
LANUD
SULTAN HASANUDDIN , Prajurit Batalyon Komando 466 Paskhas
melaksanakan kegiatan Latihan Rapelling dengan menggunakan Helikopter,
Selasa (29/4). Latihan ini merupakan lanjutan Latihan Rapelling di Tower
sehingga dapat memberikan gambaran kepada seluruh prajurit tentang gerakan dasar,
formasi, dan pola tindak yang seragam, sedangkan tujuannya adalah agar setiap
personil dapat secara profesional dan mahir melaksanakan tugas khususnya
tentang teknik Rapelling dengan mengunakan Helikopter. Latihan ini sangat
bermanfaat khususnya dalam operasi pencarian atau penyelamatan terhadap Survivor. Helikopter yang digunakan pada Latihan ini adalah Helikopter Puma SA 330
dari Skadron Udara 8 HT 3309, yang diterbangkan oleh Kapten Pilot Mayor Pnb
Kisworo dan Co Pilot Lettu Pnb Nodi Bayu.
Letkol Psk Wahyu Tunggul selaku
Komandan Batalyon Komando 466 Paskhas,
mengatakan, kegiatan Latihan Rapelling dengan
menggunakan Helikopter ini bertujuan untuk melaksanakan infiltrasi ke daerah sasaran secara cepat dan
aman.
Personil
yang terlibat pada Latihan ini sejumlah 30 personil. "Pada dasarnya kemahiran
dan keterampilan Rapelling dengan mengunakan Helikopter ditentukan oleh
kedisiplinan personil dan banyaknya frekuensi dalam Latihan Rapelling dengan
mengunakan Helikopter," demikian tegas Koordinator Latihan Kapten Psk Karli
Wiyono.
|
Tahun ini, TNI Rampas 28 Pucuk Senjata OPM
Jayapura
- Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebu,
mengklaim selama empat bulan terakhir di tahun 2014 ini, prajuritnya
berhasil merampas sebanyak 28 pucuk senjata milik Tentara Pembebasan
Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM).
"Di antaranya, jenis mouser, M-16, Pistol FN-46, airsoft gun, senjata rakitan, AK-47, dan SS-1," katanya, saat memimpin upacara kenaikan pangkat luar biasa bagi 23 prajurit TNI di Aula Makodam XVII/Cenderawasih, Polimak, Kota Jayapura, Papua, Jumat, 2 Mei 2014.
Perampasan senjata ini terjadi di wilayah Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Mimika. Atas keberhasilan ini, 23 prajurit TNI diberikan kenaikan pangkat luar biasa.
Para prajurit itu berasal dari beberapa kesatuan. Tiga orang berasal dari Yonif 753/AVT, sembilan dari Yonif 754/ENK, dan anggota Yonif 751/Raider 12 orang. "Dari 23 ini, satu di antaranya meninggal saat bertugas bernama Praka Anumerta Sugiarto," ia menuturkan.
Kenaikan pangkat luar biasa juga diberikan bagi satu prajurit di Kostrad, satu prajurit di Kodam XVI/Pattimura, dan empat prajurit di Kodam XII/Tanjungpura. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan jenis Amonium Nitrate seberat 900 kilogram di perbatasan RI-Malaysia, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Dia mengungkapkan prajurit TNI di Papua, paling banyak mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa dari seluruh prajurit TNI yang ada di Indonesia. Meski berprestasi, dia berharap prajuritnya tak berpuas diri. "Sebab banyak tantangan di depan," katanya.
Tempo
AS: untuk lawan Rusia, NATO harus investasi di bidang pertahanan
Chuck Hagel (REUTERS/Mian Khursheed)
NATO sejauh ini menanggapi campur tangan Rusia di Ukraina dengan "penyelesaian", kata Hagel, tetapi dalam jangka panjang harus memperkirakan bahwa Rusia akan menguji tujuan, stamina, dan komitmen sekutu AS, lapor AFP.
Pemimpin Pentagon itu mengatakan kepada hadirin di organisasi pakar Wilson Center di Washington bahwa sekutu saat ini menghadapi saat-saat yang menentukan terkait sikap keras Rusia di Ukraina dan tidak mampu untuk mundur.
"Generasi mendatang akan mencatat apakah ... saat-saat tantangan ini, kita memanggil kemauan untuk berinvestasi dalam sekutu kita," katanya memperingatkan.
"Kita tidak harus menyia-nyiakan kesempatan ini atau mundur dari tantangan ini. Kita akan dihakimi dengan keras oleh sejarah ... jika kita melakukan itu," katanya.
Para pejabat AS dan para pemimpin tinggi selama bertahun-tahun menyuarakan keprihatinannya bahwa mitra Eropa telah gagal untuk melakukan investasi yang diperlukan dalam pertahanan dan memungkinkan kekuatan militer mereka terkikis.
Untuk memecahkan apa yang disebutnya "kebuntuan fiskal", Hagel menyeru kepada antara lain menteri keuangan dan pejabat anggaran senior dalam sebuah pertemuan para menteri pertahanan NATO terkait belanja militer.
"Ini akan memungkinkan mereka untuk menerima penjelasan rinci dari para pemimpin militer sekutu akan tantangan yang kita hadapi," katanya.
"Pemimpin di seluruh pemerintah kita harus memahami konsekuensi dari kecenderingan saat ini terkait mengurangi belanja pertahanan," katanya.
Sementara anggota NATO yang lebih kecil di Eropa Timur meningkat belanja militer, Hagel mengatakan, negara-negara anggota yang lebih besar harus melakukan hal yang sama, terutama karena ekonomi transatlantik tumbuh lebih kuat.
Amerika Serikat menyumbang hampir tiga perempat dari anggaran pertahanan di antara semua negara anggota NATO.
Terlepas dari Amerika Serikat, hanya Estonia, Yunani dan Inggris memiliki anggaran pertahanan setidaknya dua persen dari PDB, persyaratan NATO yang gagal dipenuhi para anggotanya.
Antara
Sidak ke Marinir, Panglima TNI Pinjam HP Prajurit Lalu Terdengar Sirene
Moeldoko tiba di Kesatrian Hartono, pada Jumat (2/5/2014) beberapa menit menjelang pukul 10.00 WIB. Moeldoko yang tak mendapati ada HT atau interkom dalam pos jaga itu meminjam HP prajurit jaga untuk menghubungi Komandan Kesatrian.
Tak terdengar apa respons komandan yang dihubungi Moeldoko. Yang jelas Moeldoko menjelaskan siapa dirinya dan kemudian memberikan instruksi.
"Ini Panglima TNI, siapkan pasukan kamu. Ini jam 10 kurang 2," demikian kata Moeldoko singkat.
Tak lama kemudian, terdengar sirine meraung-raung pertanda prajurit mesti bersiap di lapangan. Prajurit yang terlihat bermain bola dan melakukan latihan tunggang langgang kembali ke barak untuk bersiap.
Moeldoko jalan ke dalam Kesatrian yang lantas ditemui oleh Komandan Brigade Infanteri Korps Marinir Kolonel Marinir Edy Prakoso didampingi Dan Pasmar II Brigjen Marinir Denny Kurniadi.
Dalam waktu 15 menit sejak Moeldoko memberikan instruksi, sekitar 2.000 prajurit Marinir berseragam lengkap sudah berbaris rapi untuk apel di lapangan Kesatrian. Beberapa prajurit terlihat mengendalikan tank panser untuk apel.
Moeldoko pun memimpin apel dan mengapresiasi kesigapan prajurit. "Kurang dari 20 menit kalian bisa berkumpul dengan baik beserta alutsista. Dengan itu saya bangga," tutur Moeldoko yang mengenakan baret hitam berbintang empat ini.
Dia pun mengingatkan para prajurit yang harus siaga dalam menghadapi Pilpres 9 Juli 2014. Moeldoko meminta Marinir siap di segala tempat dan memelihara alutsista.
"Sebentar lagi kita akan hadapi pilpres. Kita TNI harus siap untuk mengamankan, TNI memiliki kewaspadaan yang sangat tinggi untuk menjaga stabilitas keamanan. Untuk itu jaga dan pelihara kesiapsiagaan dalam situasi apapun. Untuk itu saya sangat senang bangga terhadap kalian dan megucapkan terimakasih. Menghadapi siatuasi tidak hanya saat pemilu. Marinir diproyeksi siap di segala tempat yang ada. Marinir harus memelihara alutsisita dan kesiapsiagaannya. Itulah prajurit Marinir," pesan Moeldoko.
Komandan Korps Marinir Mayjen TNI A Faridz Washington yang tidak ada di tempat datang di tengah-tengah apel. Setelah apel selesai dalam beberapa menit, Moeldoko sempat berdialog pada sekitar 3 prajurit dan para komandannya.
Moeldoko setelah itu masuk ke ruangan untuk makan bersama para prajurit, komandan dan wartawan. Menu prasmanan seperti ayam goreng, tahu dan tempe bacem, serta telor sudah tersedia.
Detik
PRAJURIT BRIGIF-1 MARINIR LAKSANAKAN LINTAS MEDAN
Dispen Kormar (Malang).
Mengakhiri seluruh rangkaian Latihan LSD II Darat Triwulan II tahun
2014, prajurit Brigif-1 Marinir melaksanakan lintas medan dengan finish
di lapangan sepak bola Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Purboyo,
Malang, Jawa Timur, Kamis (01/05/2014).
Lintas
medan (Limed) yang dipimpin langsung oleh Komandan Brigif-1 Marinir
Kolonel Marinir Y. Rudy Sulistyanto tersebut dengan start dibagi dua
tempat yaitu di desa Tulungrejo untuk prajurit Yonif-5 Marinir dan di
desa Srigonco untuk prajurit Yonif-1 Marinir, sedangkan finishnya berada
di lapangan apel Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Purboyo, Malang, Jawa Timur.
Lintas
medan dilaksanakan selain bertujuan membina fisik juga sebagai sarana
berlatih bagi para komandan regu, komandan peleton hingga komandan kompi
dalam mengendalikan dan memanuverkan pasukan.
Dalam
latihan yang melibatkan 1.068 prajurit tersebut selain materi lintas
medan juga dilatihkan beberapa materi diantaranya GMUK (Gerak Maju Untuk
Kontak), serangan, pertahanan, patroli tempur, patroli penyelidik dan
menembak.
Materi
menembak meliputi Mortir 81, Mortir 60, SMB (Senapan Mesin Berat) 12,7
mm, GPMG (general purpose machine gun), MGL (multy granade louncher),
sniper, pelontar jangkar dan penyembur api.
Marinir
Pangarmatim Tinjau Persiapan Kogasgab Udara
Dalam kunjungan dan peninjauan kesiapan Kosgasgab udara tersebut, Pangarmatim diterima langsung oleh Pangkoops AU II Marsekal Muda TNI Abdul Muis didampingi para Asisten KoopsAU II. Kosgasgab Ambalat tahun 2014 yang dilaksanakan oleh TNI AL dan TNI AU ini nantinya akan melaksanakan operasi di sekitar Karang Unarang / Ambalat guna pengamanan perbatasan wilayah laut dan udara Indonesia dan Malaysia selama tahun 2014.
Selain berkunjung ke Koops AU II, Pangarmatim juga meninjau Posko Cadangan Kogasgab Ambalat bertempat di Kosekhanudnas II dan Pos Komando Taktis Kogasud bertempat di Lanud Sultan Hasanudin. Dalam peninjauan tersebut Pangarmatim mengatakan rencananya Kogasgab tahun 2014 ini akan dibuka secara resmi oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko awal bulan Mei 2014.
Turut hadir dalam kunjungan dan peninjauan persiapan Kogasgab udara tersebut Pangkosek Hanudnas II Marsma TNI Dwi Putranto, Danlanud Sultan Hasanudin Marsma TNI Dody, Kas Koops AU II Marsma TNI Yuyu Sutisna, Asops Pangarmatim Kolonel Laut (P) Dadi Hartanto, Asintel Pangarmatim Kolonel Laut (E) Yanuar H dan Asops Danlantamal VI Kolonel Laut (P) Benny Sukandary.
Kadispenarmatim
Letkol Laut (KH) Abdul Kadir
pos kota
Kesiapan Pasukan di Markas Kopassus
Melihat kedatangan Moeldoko yang mendadak, beberapa pasukan bergegas bersiap di lapangan.
Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Agus Sutomo
memerintahkan semua anak buahnya bersiap, segera masuk ke asrama mereka
dan berganti pakaian.
Kedatangan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam melakukan sidak memang terbilang mendadak
Namun, Para pasukan di Mako Kopassus di Cijantung juga dengan sigap dan cepat bersiap dan segera berbaris.
Terlihat semangat para pasukan saat sidak berlangsung.
Pasukan Anti Terror terlihat sudah berbaris dengan pakaian lengkap.
Pasukan terlihat berbaris dengan pakaian lengkap dan menenteng senjata.
Panglima TNI sidak markas Kopassus
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (tengah)
didampingi Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo (kiri) melakukan
inspeksi mendadak di Makopassus, Cijantung, Jakarta, Jumat (2/5).
Kedatangannya Panglima TNI ke markas pasukan khusus itu untuk meliihat
kesiap siagaan parjurit TNI dalam situasi aman.
Coba Anda lihat, pasukan mereka berantakan saat saya datang
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko tiba di pintu Makopassus sekitar pukul 08.00 WIB. Tak ada persiapan apa pun dari Kopassus untuk menyambut kedatangan Panglima TNI bahkan Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo tengah berolahraga pagi di Makopassus saat panglima tiba.
Saat laporan dan menyambut kedatangan Panglima TNI, Danjen Kopassus menggunakan pakaian olahraga dengan baju kaos dan bercelana pendek.
Danjen Kopassus memerintahkan prajuritnya untuk membunyikan alarm dan langsung menyiapkan pasukan di lapangan Makopassus. Dalam waktu 15 menit, pasukan Kopassus langsung siap di lapangan.
Pasukan yang langsung siap di lapangan yakni Satuan Gultor-81 Antiteror Kopassus, Grup-1 Sandi Yudha, Grup-3 Kopassus dan Grup Denma. Tak hanya itu, kendaraan-kendaraan taktis dan tempur milik Kopassuss juga disiapkan.
"Kedatangan saya melakukan sidak untuk melihat kesiapan pasukan terpusat yakni Kopassus yang sebenarnya. Coba Anda lihat, pasukan mereka berantakan saat saya datang," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.
Menurut Moeldoko, pasukan terpusat seperti Kopassus akan disiapkan bila situasi keamanan dalam negeri dan keamanan Pemilu dalam kondisi krusial.
"Pasukan Kopassus merupakan pasukan lapis ketiga. Lapis pertama adalah pasukan kewilayahan, lapis kedua adalah komando utama dan lapis ketiga adalah pasukan terpusat, seperti Marinir dan Kostrad. Mereka akan diterjunkan manakala kondisi krusial," katanya.
PT DI Akan Bangun Heli Panther untuk TNI AL
Jakarta - PT Dirgantara Indonesia akan mendukung keinginan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut menambah kekuatan helikopter anti-kapal selam. Perusahaan pembuat pesawat dan helikopter lokal itu pun setuju dengan pilihan TNI AL pada helikopter Eurocopter AS565 Panther.
Bahkan PT DI ikut merekomendasikan nama helikopter tersebut ke Kementerian Pertahanan. "Helikopter ini paling cocok untuk TNI AL," kata Direktur Teknologi Penerbangan PT DI Andi Alisjahbana melalui pesan pendek kepada Tempo, Rabu, 30 April 2014.
Alasannya, helikopter Panther ini sangat cocok dioperasikan di atas dek kapal perang. Bahkan, helikopter ini sudah digunakan oleh pasukan penjaga pantai Amerika Serikat atau US Coast Guard.
Alasan lain, PT DI sudah menjalin kerja sama dengan pabrikan Eurocopter sejak 1974. Saat ini, PT DI memegang lisensi perakitan helikopter produksi Eurocopter Superpuma, Fennec, dan BO 105.
Selain itu, PT DI baru saja mendapat lisensi pembuatan helikopter Dauphin yang belum lama ini sudah diserahkan ke Badan SAR Nasional. "Helikopter Panther itu cuma nama militer dari Dauphin," katanya. Walhasil, PT DI mampu membuat helikopter Panther yang tak jauh beda dengan Dauphin.
Untuk Panther versi militer, Andi melanjutkan, PT Dirgantara Indonesia siap memasangkan alat khusus untuk memburu kapal selam musuh yang disebut dipping sonar. Alat tersebut merupakan radar pencari kapal selam yang digunakan di dalam air. Sonar ini menangkap suara pergerakan mesin dan baling-baling kapal selam di dalam air.
"Disebut dipping karena alat ini dipasang di helikopter lalu ketika hovering (melayang), alat itu diturunkan masuk ke dalam air untuk bisa mendeteksi suara kapal selam," katanya.
Sayangnya, Andi belum mau membicarakan nominal harga helikopter anti-kapal selam Panther. Namun sumber Tempo di Kementerian Pertahanan mengatakan per unit helikopter Panther dihargai US$ 21,27 juta. "Rencana pembelian antara 11-16 unit," kata seorang sumber yang enggan disebut namanya.
Tempo
Angkatan Laut Tambah 16 Helikopter Baru
Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut akan menerima alat utama sistem persenjataan baru berupa helikopter anti-kapal selam jenis AS565 Panther. Angkatan Laut sudah mengajukan permohonan pengadaan helikopter tersebut ke Kementerian Pertahanan.
"Kami mintanya satu skuadron (16 buah), dan di Kementerian Pertahanan saya dengar hampir kontrak. Kapan datangnya, kami belum tahu," kata Kepala Pusat Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati kepada Tempo, Senin, 28 April 2014.
Menurut Untung, Angkatan Laut sangat membutuhkan helikopter anti-kapal selam tersebut. Sebab, saat ini TNI AL belum punya helikopter anti-kapal selam yang mumpuni. Helikopter Panther ini dinilai punya kemampuan yang bagus untuk mendeteksi kapal selam musuh yang bersembunyi di dalam laut. Helikopter buatan Eurocopter ini juga mampu menembakkan torpedo untuk mengandaskan kapal selam musuh dari atas permukaan laut.
Sesuai rencana, helikopter Panther akan ditempatkan di atas dek kapal perang milik TNI AL. Sebab, fungsi helikopter anti-kapal selam ini merupakan perpanjangan mata dan tangan dari sebuah kapal perang. "Jadi bisa dibilang filosofi helikopter kami berbeda dengan Angkatan Udara," katanya.
TEMPO
Pesawat Boeing 737 dan Hercules C-130 TNI AU Angkut Pasukan Gelombang II PAMTAS RI Papua Nugini Dari Lanud Sjamsudin Noor
LANUD SJAMSUDIN NOOR,- Lanud Sjamsudin Noor
melaksanakan dukungan Operasi Penerbangan Pesawat Hercules C-130 H dan Boeing
737 yang melaksanakan tugas Dukungan Angkutan Geser Pasukan Operasi Pengamanan
Perbatasan RI-Papua Nugini dari Batalyon Infantri 623/BWU Kodam VI/Mulawarman
yang diberangkatkan dari Lanud Sjamsudin Noor Banjarmasin menuju Jayapura, Rabu
(30/4).
Keberangkatan Pasukan Pengamanan perbatasan
tersebut dilepas oleh Komandan Korem 101/Antasari Kolonel Inf Suharjono, S.IP. beserta para Pejabat
Staf. Turut dalam pengantaran tugas tersebut para Ibu-Ibu dari isteri prajurit
yang tergabung dalam Persit Kartika Chandra Kirana beserta para keluarga.
Kedatangan pesawat beserta seluruh Crew disambut
dan diberikan pelayanan oleh Komandan Lanud Sjamsudin
Noor Letkol Pnb Esron S.B. Sinaga, S.Sos., yang diwakili oleh Kadisops Lanud Sjamsudin
Noor Mayor Lek Petrus Prihatin beserta para Pendukung Penerbangan.
Selanjutnya melepas keberangkatan pesawat tinggal landas dari Lanud Sjamsudin
Noor menuju Jayapura yang sebelumnya akan transit di Lanud Sultan Hassanudin Makassar dan Lanud Pattimura Ambon.
|
Kisah heroik tentara makan sepatu untuk hidup di Papua
- 26 April 1962, tiga buah pesawat C-47 Dakota milik Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) terbang ke Kaimana, Irian Barat. Mereka bertugas menerjunkan 23 pasukan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), 9 Pasukan Gerak Tjepat (PGT) AURI dan satu perwira zeni AD.
Misi mereka menyusup ke belantara Papua dan merusak radar milik Belanda. Operasi militer ini dinamakan Operasi Banteng Merah. Salah satu operasi penerjunan pertama dalam rangka Tri Komando Rakyat, membebaskan Irian Barat dari tangan Belanda.
Tak mudah menggelar operasi udara di Irian Barat. Hutan lebat, pohon setinggi 50 meter, hingga sulitnya makanan di dalam belantara menjadi kendala tersendiri. Apalagi Belanda terus menambah kekuatan di Irian. Sebagai catatan, saat perang dunia II, tentara sekutu tak mau menggelar operasi penerjunan di Irian. Mereka memandang hal ini terlalu beresiko.
Tapi perintah Presiden Soekarno, penerjunan harus dilaksanakan. Apapun resikonya. Buka mata dunia, Indonesia mampu menggelar operasi militer di Papua.
Hari menjelang subuh saat satu per satu pasukan melompat dari pesawat. Malapetaka menunggu begitu mereka membuka payung. Rata-rata anggota pasukan mendarat di puncak pohon yang tingginya lebih dari 50 meter. Mereka menggantung di pohon dan kesulitan mencapai tanah. Walau setiap pasukan membawa tali yang panjangnya 30 meter, masih kurang untuk mencapai tanah.
Beberapa orang patah tulang saat mendarat. Mereka jatuh tersebar sehingga kekuatan pun terpencar. Tentara Belanda langsung mengerahkan pesawat pengintai dan pasukan berkekuatan besar untuk memburu para penerjun.
Puluhan tentara tentu bukan tandingan tentara Belanda di Irian. Sebagian pasukan RI tewas ditembak dan sebagian lagi tertangkap. Mereka juga sadar penduduk di Irian Barat kebanyakan sudah dibina Belanda. Setiap ada tentara Indonesia, rakyat akan melapor pada tentara. Pertolongan dari rakyat nyaris tak bisa diharapkan.
Masalah makanan pun jadi hal utama. Di belantara Papua sangat jarang ada tumbuhan atau makanan bisa dimakan. Satu-satunya harapan adalah makanan pemberian penduduk kampung. Mereka juga berusaha membeli dari penduduk, karena setiap orang dibekali uang gulden.
Pasukan Indonesia sering kelaparan berhari-hari. Jika berpapasan dengan penduduk yang menjanjikan makanan, mereka sudah tak percaya. Pasti di tempat yang ditunjuk sudah ada tentara Belanda yang menunggu.
Salah satu kisah miris soal beratnya operasi tersebut dikisahkan dalam buku 52 Tahun Infiltrasi PGT di Irian Barat, Bertahan dan Diburu di Belantara Irian. Buku Terbitan Majalah Angkasa ini ditulis Beny Adrian dan diluncurkan di Jakarta, Jumat (25/4) lalu di Jakarta.
Sarjono, salah satu anggota pasukan, harus bertahan hidup dengan merebus dan memakan sepatu bootnya yang terbuat dari kulit. Hal itu dilakukannya karena sudah sangat kelaparan dan sama sekali tak ada makanan.
Sarjono kemudian tertangkap tentara Belanda. Dia ditahan di Biak lalu dibawa ke Wundi. Baru pada akhir konfrontasi Sarjono dipulangkan ke Indonesia.
Kelak, Pasukan Gerak Tjepat (PGT) ini berubah nama Korps Pasukan Khas TNI AU (Korpaskhas). Mantan Komandan Korpaskhas Marsma (Purn) Nanok Soeratno menilai hanya orang-orang 'gendeng', pemberani dan bernyali besar, berani terjun sebelum matahari terbit di tempat yang sangat asing.
Nanok menyebut pengalaman operasi tempur seperti ini langka bagi generasi muda TNI saat ini.
"Walau tentu tak bisa dibedakan apple to apple. Setiap generasi memiliki tantangan masing-masing," kata Nanok.
Sesuai motto pasukan ini: Karmanye Vadikaraste Mafelesu Kadatjana, kerjakan tugasmu tanpa menghitung untung ruginya.
Merdeka
LATIHAN PATROLI JARAK JAUH
Sejumlah
siswa dari Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib) Marinir angkatan Ke-40,
menjalani pendidikan praktek Intai Amfibi patroli jarak jauh, yang
melintasi lautan pasir di kawasan Gunung Bromo, Cemorolawang, Ngadisari,
Probolinggo, Jatim, Kamis (1/5). Patroli jaruk jauh tersebut, merupakan
salah materi Latihan Praktek (Latek), yang merupakan rangkaian
Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib), dengan tujuan pengaplikasian teori
yang diterima di basis, dalam simulasi pengejeran terhadap musuh yang
melakukan pelarian.
PRAJURIT BRIGIF-1 MARINIR MENEMBAK DENGAN SENJATA BANTUAN
Dispen Kormar (Malang).
Prajurit Brigif-1 Marinir melaksanakan latihan menembak dengan
menggunakan senjata bantuan di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir
Purboyo, Malang, Jawa Timur, Rabu (30/04/2014).
Senjata
bantuan yang digunakan dalam latihan tersebut meliputi Mortir 60,
Mortir 81, GPMG, SMB (Senapan Mesin Berat) 12,7 mm, GPMG (general
purpose machine gun), MGL (multy granade louncher) dan sniper.
Materi
latihan dalam menembak Mortir 81 dan Mortir 60 yaitu prosedur
permintaan bantuan tembakan, menentukan Arah Tembakan Pokok (ATP),
perintah tembakan, tembak tinjau, tembak pelaksanaan dan mengoreksi
hasil tembakan. Sedangkan materi latihan dengan menggunakan Senapan
Mesin Berat (SMB) 12,7 mm yaitu menembak setitik dan menembak melebar.
Menembak dengan GPMG, materi yang dilatihkan meliputi sikap tiarap dan
duduk, jarak 500 dan 600 meter, menembak setitik, menembak melebar dan
menembak mendalam.
Latihan
menembak yang dipantau langsung Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel
Marinir Y. Rudy Sulistyanto dan Pasops Letkol Marinir Nurhidayat
tersebut juga dilaksanakan menembak dengan menggunakan senjata MGL
(multy granade louncher), materi yang dilatihkan meliputi sikap berdiri
jarak 300 dan tembakan setitik.
Sedangkan
menembak sniper, materi yang dilatihkan meliputi kamuflase, pengintaian
(stalking), menembak jarak dan menembak sudut. Selain itu juga
dilatihkan menembak pelontar jangkar dan penyembur api.
Latihan
yang diikuti 1.068 prajurit Brigif-1 Marinir tersebut merupakan program
pelaksanaan latihan LSD II Darat Triwulan II tahun 2014 dan akan
berlangsung hingga 1 Mei 2014.
HLC Paparkan Perkuatan Alutsista
Bertempat
di Gedung Jenderal M Yusuf Jakarta, Selasa malam (29/04) Wamenhan
Sjafrie Sjamsoeddin tiba-tiba memanggil para juru warta. Sjafrie yang
juga selaku ketua High Level Comittee pengadaan alutsista rupanya ingin
berbagi data perkembangan pengadaan alutsista yang telah dilakukan dalam
5 tahun terakhir. Kesempatan ini tentu tidak disia-siakan redaki ARC.
Data yang diberikan Sjafrie sebenarnya tidak banyak berubah dari data yang pernah ARC dapatkan. Diantaranya adalah 16 pesawat tempur Sukhoi dari Rusia, 180 MBT Leopard 2 dan Marder dari Jerman, 37 unit meriam 155mm Howitzer dari Prancis, 38 unit Roket Astros MLRS dari Brasil, 3 unit kapal selam dari Korsel, dan 8 unit helikopter serang Apache dari Amerika Serikat, serta lainnya. Untuk data lebih jelas, silahkan klik foto di paling bawah.
Meski telah melakukan upaya modernisasi, tetap saja kekuatan pertahanan Indonesia belum mencapai titik ideal. Sjafrie mengakui, kekuatan pertahanan bahkan belum mencapai 50% dari minimum essensial force yang dicanangkan. Ia pun berharap, tahapan pembangunan pertahanan selanjutnya dapat terus berlangsung meski pemerintahan berganti.
ARC
Data yang diberikan Sjafrie sebenarnya tidak banyak berubah dari data yang pernah ARC dapatkan. Diantaranya adalah 16 pesawat tempur Sukhoi dari Rusia, 180 MBT Leopard 2 dan Marder dari Jerman, 37 unit meriam 155mm Howitzer dari Prancis, 38 unit Roket Astros MLRS dari Brasil, 3 unit kapal selam dari Korsel, dan 8 unit helikopter serang Apache dari Amerika Serikat, serta lainnya. Untuk data lebih jelas, silahkan klik foto di paling bawah.
Meski telah melakukan upaya modernisasi, tetap saja kekuatan pertahanan Indonesia belum mencapai titik ideal. Sjafrie mengakui, kekuatan pertahanan bahkan belum mencapai 50% dari minimum essensial force yang dicanangkan. Ia pun berharap, tahapan pembangunan pertahanan selanjutnya dapat terus berlangsung meski pemerintahan berganti.
ARC
Serpihan pesawat tanpa awak ditemukan di Nusakambangan
Ilustrasi--Pesawat latih tanpa awak Wulung PA 9
"Serpihan pesawat latih tanpa awak berupa potongan ekor pesawat dan bagian sayap itu ditemukan dua orang nelayan, Andi Siseno (30) dan Reza Kurniawan Ndendeng (24) pada hari Senin (28/4)," kata Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Andry Triaspoetra didampingi Kepala Subbagian Humas Ajun Komisaris Polisi Siti Khayati, di Cilacap, Selasa.
Saat itu, kata dia, kedua nelayan tersebut sedang mencari ikan dengan menggunakan perahu di perairan Selok Pipa, Pulau Nusakambangan.
Tiba-tiba, mereka menemukan serpihan pesawat berupa potongan ekor dan bagian sayap yang terbuat dari fiber.
Menurut dia, serpihan pesawat tersebut selanjutnya diserahkan ke Satuan Polisi Air Polres Cilacap untuk diamankan.
Terkait dugaan pesawat tersebut milik BPPT, dia mengatakan hal itu terkait laporan dari Direktur Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dr. Ir. Samudro, M.Eng., pada hari Minggu (27/4), pukul 19.30 WIB.
"Pelapor yang beralamat di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) Serpong, Tangerang, Banten, melaporkan peristiwa berupa kecelakaan udara yang terjadi pada hari Minggu (27/4), sekitar pukul 14.56 WIB," katanya.
Menurut dia, peristiwa tersebut bermula dari uji pesawat latih tanpa awak Wulung PA 9 yang dilakukan BPPT bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan di Bandar Udara Nusawiru, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat.
Dalam hal ini, kata dia, pesawat tersebut melakukan uji terbang arah 125 derajat menuju arah 148 derajat pada pukul 17.15 WIB.
Akan tetapi ketika hendak kembali ke arah semula di Bandara Nusawiru, lanjut dia, pesawat mengalami gangguan dan jatuh di koordinat 108,44 derajat bujur timur dan 7,56 derajat lintang selatan.
"Kemudian pelapor melaporkan kejadian tersebut ke Satpol Air Polres Ciamis untuk permintaan bantuan SAR (Search and Rescue). Hingga akhirnya, serpihan pesawat tanpa awak itu ditemukan di perairan Nusakambangan oleh nelayan dan saat ini telah diamankan di Satpol Air Polres Cilacap," katanya.
Antara
Kasal Kunjungi Kontingen Garuda di Lebanon
Kedatangan Laksamana TNI Dr. Marsetio beserta rombongan disambut oleh Komandan Kontingen Garuda Unifil Kolonel Inf Adipati Karnawijaya beserta Komandan Satgas (Dansatgas) Kontingen Garuda (Konga) lainnya, diantaranya : Dansatgas Indobatt (Indonesian Battalion) Konga XXIII-H/Unifil Letkol Inf M. Asmi, Dansatgas MPU (Military Police Unit) Konga XXV-F/Unifil Letkol Cpm Andri Gunawan, Dansatgas FPC (Force Protection Company) Konga XXVI-F2/Unifil Letkol Inf Aulia Dwi serta Dansatgas MCOU (Military Community Outtreach Unit) Konga XXX-D Mayor Arm Ezra Nathanael, bertempat di Soedirman Camp, Naqoura, Lebanon Selatan.
Selanjutnya, Kasal dan rombongan bergerak menuju ruang briefing Mako Satgas FPC guna menerima paparan dari Komandan Kontingen Garuda Kolonel Inf Adipati Karnawijaya, diantaranya tentang tugas pokok beserta satgas apa saja yang tergabung dalam Kontingen Garuda dan kendala-kendala yang dihadapi serta situasi keamanan terkini di area operasi satgas Kontingen Garuda.
Dalam arahannya, Kasal antara lain menyampaikan rasa bangga terhadap keberhasilan yang telah di capai oleh Prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda, dari awal penugasan sampai sekarang serta memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh Prajurit TNI yang berada di Lebanon.
Dalam kesempatan tersebut, Laksamana TNI Dr. Marsetio memberikan bantuan berupa perlengkapan olahraga, antara lain enam buah meja tenis dan perlengkapan bola voli. Sebelum meninggalkan Soedirman Camp, Kasal menyempatkan diri untuk foto bersama beserta pejabat teras Kontingen Garuda di Lapangan Hitam Soedirman Camp, Naqoura, Lebanon Selatan.
pos kota
1.068 Marinir Gelar Latihan Menembak dan Terjun
MALANG-Sebanyak 1.068 prajurit Brigif-1 Marinir
menggelar latihan menembak di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir
Purboyo, Malang, sedangkan 30 prajurit Taifib-1 Marinir menggelar
latihan terjun "free fall" di Lanud Abdul Rachman Saleh Malang.
Penerangan Pasmar-1 dari Malang, Rabu, melaporkan bahwa latihan menembak itu menggunakan senjata bantuan yang meliputi Mortir 60, Mortir 81, "SMB" (Senapan Mesin Berat) 12,7 mm, "GPMG" (general purpose machine gun), "MGL" (multy granade louncher), dan "sniper".
Materi latihan dalam menembak Mortir 81 dan Mortir 60 yaitu prosedur permintaan bantuan tembakan, menentukan Arah Tembakan Pokok (ATP), perintah tembakan, tembak tinjau, tembak pelaksanaan dan mengoreksi hasil tembakan.
Sementara itu, materi latihan dengan menggunakan Senapan Mesin Berat (SMB) 12,7 mm yaitu menembak setitik dan menembak melebar, sedangkan materi latihan menembak dengan GPMG meliputi sikap tiarap dan duduk, jarak 500 dan 600 meter, menembak setitik, menembak melebar dan menembak mendalam.
Untuk materi latihan menembak dengan menggunakan senjata MGL (multy granade louncher) meliputi sikap berdiri jarak 300 dan tembakan setitik, sedangkan materi latihan menembak sniper meliputi kamuflase, pengintaian (stalking), menembak jarak dan menembak sudut. Selain itu juga dilatihkan menembak pelontar jangkar dan penyembur api.
Latihan menembak yang dipantau langsung Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Marinir Y. Rudy Sulistyanto dan Pasops Letkol Marinir Nurhidayat tersebut merupakan program pelaksanaan latihan LSD II Darat Triwulan II tahun 2014 yang berlangsung hingga 1 Mei 2014.
Sementara itu, 30 prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Marinir (Taifib-1 Mar) menggelar latihan terjun "free fall" di Lanud Abdul Rachman Saleh Malang untuk meningkatkan kemampuan prajurit dalam penerjunan.
Latihan yang dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon Taifib-1 Marinir Mayor Marinir Freddy Ardianzah tersebut diikuti 30 prajurit Yontaifib-1 Mar dengan menggunakan pesawat Hercules milik skuadron Udara 32 yang dipiloti Mayor Pnb Subhan dan Mayor Pnb Taufik Nur C.
Komandan Batalyon Taifib-1 Marinir Mayor Marinir Freddy Ardianzah mengatakan latihan berlangsung sejak 29 April hingga 9 Mei 2014 dengan materi latihan meliputi terjun accuracy, terjun tempur, dan Cannopy Relative Work (CRW).
"Tujuan latihan untuk meningkatkan kemampuan terjun tempur prajurit Yontaifib-1 Mar sehingga mampu melaksanakan infiltrasi ke sasaran-sasaran terpilih dalam operasi amfibi, operasi darat dan operasi khusus lainnya, sekaligus menjalin kerja sama antar-Matra," katanya.(*/hrb)
Penerangan Pasmar-1 dari Malang, Rabu, melaporkan bahwa latihan menembak itu menggunakan senjata bantuan yang meliputi Mortir 60, Mortir 81, "SMB" (Senapan Mesin Berat) 12,7 mm, "GPMG" (general purpose machine gun), "MGL" (multy granade louncher), dan "sniper".
Materi latihan dalam menembak Mortir 81 dan Mortir 60 yaitu prosedur permintaan bantuan tembakan, menentukan Arah Tembakan Pokok (ATP), perintah tembakan, tembak tinjau, tembak pelaksanaan dan mengoreksi hasil tembakan.
Sementara itu, materi latihan dengan menggunakan Senapan Mesin Berat (SMB) 12,7 mm yaitu menembak setitik dan menembak melebar, sedangkan materi latihan menembak dengan GPMG meliputi sikap tiarap dan duduk, jarak 500 dan 600 meter, menembak setitik, menembak melebar dan menembak mendalam.
Untuk materi latihan menembak dengan menggunakan senjata MGL (multy granade louncher) meliputi sikap berdiri jarak 300 dan tembakan setitik, sedangkan materi latihan menembak sniper meliputi kamuflase, pengintaian (stalking), menembak jarak dan menembak sudut. Selain itu juga dilatihkan menembak pelontar jangkar dan penyembur api.
Latihan menembak yang dipantau langsung Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Marinir Y. Rudy Sulistyanto dan Pasops Letkol Marinir Nurhidayat tersebut merupakan program pelaksanaan latihan LSD II Darat Triwulan II tahun 2014 yang berlangsung hingga 1 Mei 2014.
Sementara itu, 30 prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Marinir (Taifib-1 Mar) menggelar latihan terjun "free fall" di Lanud Abdul Rachman Saleh Malang untuk meningkatkan kemampuan prajurit dalam penerjunan.
Latihan yang dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon Taifib-1 Marinir Mayor Marinir Freddy Ardianzah tersebut diikuti 30 prajurit Yontaifib-1 Mar dengan menggunakan pesawat Hercules milik skuadron Udara 32 yang dipiloti Mayor Pnb Subhan dan Mayor Pnb Taufik Nur C.
Komandan Batalyon Taifib-1 Marinir Mayor Marinir Freddy Ardianzah mengatakan latihan berlangsung sejak 29 April hingga 9 Mei 2014 dengan materi latihan meliputi terjun accuracy, terjun tempur, dan Cannopy Relative Work (CRW).
"Tujuan latihan untuk meningkatkan kemampuan terjun tempur prajurit Yontaifib-1 Mar sehingga mampu melaksanakan infiltrasi ke sasaran-sasaran terpilih dalam operasi amfibi, operasi darat dan operasi khusus lainnya, sekaligus menjalin kerja sama antar-Matra," katanya.(*/hrb)
Investor
SBY Bangga Indonesia Berhasil Bangun Kekuatan Pertahanan
Jakarta
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan kebanggaannya
atas keberhasilan Indonesia membangun kekuatan pertahanan, selama
periode 2010-2014.
SBY menyebutkan, periode itu adalah era pembangunan sistem pertahanan secara besar-besaran di negeri ini, sejak merdeka pada 1945.
"Pertahanan negara itu penting. TNI terus kita bangun, peningkatan anggaran spektakuler hampir mencapai 400 persen. Itu patut kita syukuri," kata SBY saat berpidato pada pembukaan Musrenbangnas 2014 di Gedung Bidakara, Jakarta, Rabu (30/4).
Dia menyebutkan, pada 2004, anggaran untuk TNI sekitar Rp 21,4 triliun. Kini seiring meningkatnya perekonomian nasional, alokasi dana untuk TNI mencapai Rp 84,4 triliun.
Peningkatan itu mendorong Indonesia membeli alat utama sistem senjata (alutsista), di antaranya, pesawat tempur, helikopter, pesawat angkut, rudal pertahanan, kendaraan tempur taktis, kendaraan berlapis baja, dan kapal cepat.
"Ini sangat membanggakan. Kita juga mendorong industri pertahanan kita untuk makin maju dan bisa bersaing dengan negara lain," kata dia.
Selain itu, Indonesia juga aktif berkontribusi dalam perdamaian dunia.
Saat ini Indonesia berada di peringkat 17 dan berpeluang menembus angka 10 besar dunia. "Kita juga telah mengirim pasukan pemelihara perdamaian di bawah PBB sebanyak 1815 personel. Ini adalah prestasi yang membanggakan," kata SBY.
SBY menyebutkan, periode itu adalah era pembangunan sistem pertahanan secara besar-besaran di negeri ini, sejak merdeka pada 1945.
"Pertahanan negara itu penting. TNI terus kita bangun, peningkatan anggaran spektakuler hampir mencapai 400 persen. Itu patut kita syukuri," kata SBY saat berpidato pada pembukaan Musrenbangnas 2014 di Gedung Bidakara, Jakarta, Rabu (30/4).
Dia menyebutkan, pada 2004, anggaran untuk TNI sekitar Rp 21,4 triliun. Kini seiring meningkatnya perekonomian nasional, alokasi dana untuk TNI mencapai Rp 84,4 triliun.
Peningkatan itu mendorong Indonesia membeli alat utama sistem senjata (alutsista), di antaranya, pesawat tempur, helikopter, pesawat angkut, rudal pertahanan, kendaraan tempur taktis, kendaraan berlapis baja, dan kapal cepat.
"Ini sangat membanggakan. Kita juga mendorong industri pertahanan kita untuk makin maju dan bisa bersaing dengan negara lain," kata dia.
Selain itu, Indonesia juga aktif berkontribusi dalam perdamaian dunia.
Saat ini Indonesia berada di peringkat 17 dan berpeluang menembus angka 10 besar dunia. "Kita juga telah mengirim pasukan pemelihara perdamaian di bawah PBB sebanyak 1815 personel. Ini adalah prestasi yang membanggakan," kata SBY.