Pages

Friday, 28 September 2012

Pembangunan Mako Divisi III Marinir di Sorong Dimulai


Divisi III Marinir di Sorong akan memudahkan pergeseran pasukan di wilayah timur (photo : kabarindonesia)

15 Ribu Marinir Ditempatkan di Sorong
SORONG – Dalam pengembangan korps Marinir TNI-AL, di Sorong nantinya akan menjadi Divisi III Marinir yang diperkuat sekitar 15-an ribu personil untuk mendukung keamanan dan pertahanan di komando wilayah laut timur yang direncanakan berada di Sorong. Divisi III Marinir nantinya dipimpin panglima berpangkat bintang dua yang disebut Pangkowilatim. Demikian dikatakan Danlanal Sorong, Kolonel Laut (P) Irvansyah kepada wartawan usai meletakkan batu pertama pembangunan markas komando (Mako) Divisi III Mariniri di Km 16 Sorong, Rabu (26/9).
Selain pembangunan markas komando, di kompleks Km 16 ini lanjut Danlanal, juga akan dibangun barak-barak mariner, perumahan untuk anggota dan fasilitas penunjang lainnya. Pembangunan Mako Divisi III Marinir ini diestimasikan rampung tahun 2013 mendatang, dan secara bertahap akan mulai dilakukan pergeseran pasukan hingga nantinya mencapai 15 ribuan personil.
“Saat pembangunan selesai sesuai jadwal tahun 2013 nanti, secara bertahap akan ada pergesaran pasukan. Tahap awal mungkin satu bataliyon dulu atau sekitar 1000-an personil,” terang Danlanal sembari mengatakan, saat ini personil Marinir yang ditempatkan di Sorong sekitar 60-an personil yang bertugas untuk pengamanan asset.
Ditanyai mengenai pembinaan personil untuk menghindari gesekan antar sesama aparat seperti yang terjadi baru-baru ini di salah satu tempat hiburan malam, Danlanal menegaskan jika pembinaan personil menjadi perhatian utama pihaknya di Lanal Sorong, dengan terus menerus melakukan pembinaan terhadap anggotanya, baik itu dari Satuan Tugas (Satgas) Mariniri yang saat ini masih dibawah komando Lanal Sorong, maupun terhadap anggota TNI-AL lainnya yang bertugas di Lanal Sorong.
”Untuk pembinaan, saat ini kan Satgas pengamanan aset di-BKO-kan di Lanal Sorong, kita lakukan pembinaan sama seperti anggota lainnya, baik itu mengenai penekanan kedisiplinan, penindakan pelanggaran, termasuk kesejahteraan juga kita perhatikan,” tandasnya.
Acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Mako Divisi III Marinir ini dilakukan oleh Wali Kota Sorong, Drs.Ec Lamberthus Jitmau, disaksikan tamu undangan yang kemudian dilanjutkan pemotongan tumpeng oleh Danlanal Sorong.
Sumber : JPNN

KRI Klewang Terbakar

 foto : Irul Hamdani
Banyuwangi - KRI Klewang jenis Trimaran terbakar di Pangkalan AL Banyuwangi sekitar pukul 15.15 WIB, Jumat (28/9/2012). Asap hitam mengepul hingga ketinggian 25 meter.

Warga yang mengetahui kebakaran itu berjubel di pinggir dermaga. KRI Klewang ini baru diresmikan sekitar 1 bulan lalu oleh pejabat AL.

Dari pantauan detiksurabaya.com, terlihat api masih membumbung tinggi. Sesekali terdengar suara ledakan kecil. 1 Unit kapal PMK dan perahu karet milik TNI AL serta mobil PMK berupaya memadamkan api.

"Api diketahui usai salat ashar. Taoi belum diketahui di titik mana," kata seorang anggota TNI AL yang enggan disebut namanya kepada detiksurabaya.com di lokasi.

sumber : detiksurabaya

Tuesday, 25 September 2012

Lapan Kembali Uji Roket RX-550 pada 2013


(Foto: Lapan)

26 September 2012, Garut: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) kembali menyempurnakan kemampuan roket RX-550 yang segera diluncurkan pada 2013 mendatang.

Dalam persiapannya itu, LAPAN kembali melakukan uji statik motor roket RX-550 yang akan dilakukan pada Sabtu( 29/9) di Kecamatan Pangmeungpek, Kabupaten Garut. Sejumlah alat instalasi mulai dipasang pada roket RX-550 tersebut. Kepala Balai Produksi dan Pengujian Roket LAPAN Sudihartono menyebutkan,beberapa alat tersebut terdiri dari alat untuk mengukur daya dorong, tekanan, vibrasi, tempratur, dan data visual.

Sejumlah peralatan itu, kata Sudi, akan menentukan apakah motor roket senilai Rp5 miliar ini akan layak menjalani uji terbang atau tidak di 2013 nanti. ”Roket RX-550 sendiri masih dalam tahapan penelitian dan penyempurnaan. Di 2011 lalu,kami sempat melakukan uji statik.Namun,karena tidak sempurnanya struktur material pada bagian nossel motor roket saat itu, RX-550 masih belum bisa dikatakan layak uji terbang. Sekarang, uji statik motor pendorongnya akan kita lakukan kembali,”kata dia.

Sudi mengungkapkan, belum sempurnanya struktur komponen nossel motor roket disebabkan terbatasnya kualitas material logam.Saat itu, logam pada komponen nossel motor roket hanya memiliki ketebalan 3 mm. ”Idealnya, ketebalan struktur material 6 mm. Sedangkan kondisi saat itu ketebalannya hanya 3 mm. Jadi yang seharusnya material itu bisa menahan panas sebesar 3.000 derajat celcius selama waktu pembakaran propelan sekitar 14 detik, ini malah hanya tahan dalam waktu 7 detik saja.Akibatnya, saat memasuki detik ke 8, material nossel robek dan pecah,”ungkapnya.

Seperti diketahui, nama roket RX-550 diambil dari diameter motor roket yang berdiameter 550 milimeter. Panjang motor roket setidaknya mencapai 6 meter. Sedangkan panjang keseluruhan roket bisa mencapai 9 meter lebih. Fungsi khusus roket RX-550 adalah sebagai pendorong (booster) utama yang akan membawa satelit ke luar angkasa dengan kapasitas bahan bakar jenis HTPB (hydroxyl toluen poly butadiene) sebanyak 1,8 ton.

Roket ini diprediksi memiliki jarak tempuh sejauh 150 km dengan jangkauan sepanjang 300 km. Roket RX-550 merupakan penyempurnaan beberapa roket produksi Lapan sebelumnya, yaitu RX- 420 di tahun 2009 dan RX-320 di tahun 2008. Karena belum bisa menjangkau target yang ditetapkan, kedua roket itu pada akhirnya disempurnakan kembali melalui proyek pembangunan roket RX-550.

Dana pembangunan roket RX-550 ini sebesar Rp5 miliar. Di bagian lain,Kepala Pusat Sains Antariksa LAPAN Clara Yono Yatini mengatakan, saat ini hanya ada 30 peneliti astronomi, itu pun terpusat di LAPAN. “Sebetulnya banyak, hanya saja kemungkinan penghargaan di dalam negeri terhadap mereka (peneliti antariksa) kurang,”katanya.

Sumber: SINDO

Leopard dan Marder Tiba Awal November 2012


Tank Marder 1A3. (Foto: ©Bundeswehr/Modes)

25 September 2012, Jakarta: Sebagian tank tempur utama (Main Battle Tank/MBT) Leopard dan tank tempur medium Marder dari Jerman dijadwalkan tiba di Indonesia pada awal November 2012 dengan pengiriman dilakukan melalui angkutan udara dan laut.

"Leopard akan dikirim bersama dengan Marder pada awal November 2012 nanti. Sekarang Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) sedang di sana dan akan pulang tanggal 30 September 2012," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Hartind Asrin di Makodiv-1 Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Selasa.

Pengiriman tahap pertama ini, lanjut dia, akan datang sekitar 15 unit tank berbobot 60 ton itu, sementara untuk tank Marder belum diketahui berapa yang akan datang.

Staf Ahli Menhan bidang keamanan itu mengatakan, dipersiapkan dua unit pesawat yang akan digunakan khusus mengangkut tank-tank tersebut. "Tapi nanti kombinasi pengirimannya, ada yg melalui pesawat, ada juga melalui kapal," kata Hartind.

Pengiriman ini molor dari rencana semula pada Oktober 2012 mendatang karena terkendala administrasi. Pada November mendatang, tank-tank tersebut akan ditunjukkan kepada publik.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menuturkan, pemerintah membeli tank Leopard sebanyak 103 unit, tank Marder sejumlah 50 unit dan membeli 10 tank pendukung.

Finalisasi penandatanganan kontrak diharapkan bisa dilakukan akhir September 2012. "Pihak Rheinmetall (produsen) akan berada di Indonesia untuk finalisasi penandatanganan kontrak yang akan dilaksanakan pada minggu ke empat September 2012," katanya.

Sumber: ANTARA News

TNI AL Siapkan Calon Awak Kapal Selam


(Foto: Kobangdikal)

25 September 2012, Surabaya: Sebanyak 141 prajurit TNI AL mengikuti seleksi Pendidikan Calon Awak Kapal Selam (Dikcawakkasel), Pendidikan Pasukan Katak (Dikpaska), Pendidikan Juru Selam (Dikjursel) dan Pendidikan Intai Amfbi (Diktaifib) Marinir, Selasa,(25/9). .

Proses seleksi berlangsung selama sepekan dipusatkan di Gedung Moleljadi Kesatrian Bumimoro Kobangdikal Surabaya. Seleksi meliputi test Kesegaran jasmani (Garjas), kesehatan lengkap, psikologi tertulis dan wawancara, mental idiologi tertulis dan wawancara serta Kesehatan jiwa (Keswa) dan diakhiri sidang Penentuan Akhir (Pantuhir) yang digelar di Mako Kodikopsla, Ujung Surabaya, Jumat (28/9). .

141 calon siswa terdiri 25 orang mengikuti test seleksi Dikcawakkasel, 39 orang Dikpaska, 24 orang Dikjursel dan 53 orang Diktaifib. .

Pada kalender pendidikan 2012, tersedia alokasi peserta pendidikan Dikcawakakasel 15 orang, Dikpaska 30 orang, Dikjursel 15 orang dan Diktaifib 30 orang. .

Para siswa yang lolos seleksi akan menempuh pendidikan di Sekolah Kapal Selam (Sekasel), Dikpaska di Sekolah Pasukan Katak (Sepaska) dan Dikjursel di Sekolah Penyelam (Seselam) di Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus) Kodikopsla. .

Sedangkan Diktaifib Marinir akan menempuh Pendidikan di Sekolah Khusus (Sesus) Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) yang berada di bawah Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar) Kobangdikal berlokasi di Gunungsari, Surabaya.

Sumber: Kobangdikal

Sepuluh Kapal Perang Tembakan Rudal dalam Latihan Armada Jaya 2012


(Foto: Seskoal)

25 September 2012, Jakarta:Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Dr. Marsetio M.M., membuka secara resmi latihan puncak TNI AL Armada Jaya XXXI/2012 bertempat di Auditorium Jos Sudarso, Seskoal Bumi Cipulir Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2012).

Dalam pelaksanaan Latihan Armada Jaya kali ini, mengambil tema “Melalui Latihan Armada Jaya XXXI/2012 TNI Angkatan Laut menggelar Operasi Laut Gabungan, Operasi Amphibi dan Operasi Pendaratan Administrasi di Wilayah Timur Indonesia Dalam Rangka Menjaga Kedaulatan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Bertindak selaku Pemimpin Umum Armada Jaya XXXI/2012 adalah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno sedangkan Direktur Latihan (Dirlat) dijabat oleh Komandan Seskoal Laksda TNI Arief Rudianto, S.E.

Rangkaian kegiatan latihan didukung oleh 6000 personel, 35 kapal perang berbagai jenis (Kapal Selam, Perusak Kawal Rudal, Kapal Cepat Rudal, Perusak Kawal, Angkut Tank, Buru Ranjau, Kapal Tanker dan Kapal Bantu Tunda), 6 pesawat udara, 1 Batalyon Tim Pendarat Marinir, serta 93 kendaraan tempur Pasukan Pendarat.

Seluruh kesenjataan TNI AL yang tergabung dalam SSAT (Sistim Senjata Armada Terpadu) akan digelar pada Armada Jaya kali ini. 10 kapal perang akan melaksanakan penembakan peluru kendali, seperti rudal Yakhont, rudal Excocet MM 40, rudal C-802 serta penembakan Torpedo Sut dari kapal selam dan Kapal Atas Air dengan sasaran kapal permukaan. Kesuksesan latihan ini merupakan salah satu indikator bahwa TNI AL siap mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI dari setiap ancaman kapanpun dan dimanapun.

Latihan Armada Jaya XXXI/2012 dilaksanakan dalam dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap persiapan dilaksanakan Gladi Posko tanggal 25 September 2012 sampai dengan 2 Oktober 2012, bertempat di Seskoal. Sedangkan tahap pelaksanaan dilaksanakan kegiatan Gladi Lapangan atau Manuver lapangan tanggal 9 sampai dengan 22 Oktober 2012 di Laut Jawa dan Perairan Sangata.

Kasal dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakasal Laksdya TNI Dr. Marsetio, M.M., mengatakan bahwa pada Latihan Armada Jaya kali ini merupakan ajang pengukuran dan penguatan prosedur serta mekanisme proses penembakan senjata strategis. Selain itu agar pada latihan ini dapat dimanfaatkan dalam menyongsong Latihan Gabungan TNI yang akan digelar pada tahun 2012.

Mengakhiri amanatnya Kasal mengharapkan agar seluruh personel yang terlibat dalam latihan Armada Jaya ini, melaksanakan dengan sungguh-sungguh dan serius, sesuai dengan tahapan latihan yang telah ditetapkan. Ikuti prosedur dalam proses pengambilan keputusan sesuai dengan skenario latihan. Jadikan latihan ini sebagai wahana untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AL yang selalu siap mengemban tugas negara.

Sumber: Penseskoal

Sunday, 23 September 2012

Dua Howitzer Caesar 155 mm Tiba di Jakarta


Howitzer Caesar 155mm buatan Nexter Prancis (all photos : ARC)

JAKARTA – Dua howitzer tipe truck mounted berkaliber 155mm tiba di bandara Halim Perdana Kusumah,  jakarta diangkut dengan pesawat Rusia tipe Il-76. Howitzer Caesar buatan Nexter Prancis ini digolongkan sebagai Self Propelled Howitzer/howitzer yang dapat bergerak sendiri dengan bentuk yang lebih inovatif dibandingkan howitzer jenis tersebut yang sebelumnya menggunakan roda rantai (tracked).
Sejalan dengan percepatan modernisasi TNI, maka Angkatan Darat direncanakan mendapatkan  dua batalion howitzer Caesar ini. Satu batalion Artileri Medan terdiri dari 3 baterai, dimana 1 baterai terdiri dari 6 meriam, dengan demikian jumlah howitzer Caesar untuk TNI AD akan mencapai jumlah 36 unit.
Saat ini TNI AD memiliki 2 batalion howitzer gerak sendiri, masing-masing adalah Yon Armed 7/105 GS di Cikiwul Bekasi (Kodam Jaya), dan Yon Armed 5/105GS Cimahi Jawa Barat (Kodam Siliwangi). Howitzer yang digunakan adalah AMX Mk-61 eks Belanda berjumlah 50 unit yang diperoleh pada akhir 1970-an hingga tahun 1982. Howitzer beroda rantai dengan berat 13,7 ton ini memiliki meriam kaliber 105mm.
TNI AD juga memiliki howitzer caliber 155mm tipe tarik (towed) yang diperoleh dari Singapura pada tahun 1997. Howitzer FH-88 ini (di Indonesia sering disebut FH-2000) mempunyai bobot 12,9 ton dan digunakan oleh Batalyon Armed 9 Kostrad di Sadang, Purwakarta.

Menilik dari jangkauan tembakan maka pilihan atas howitzer Caesar ini menjadikan korps Artileri Medan memiliki jangkauan tembakan yang meningkat drastis. Bila AMX Mk-61 hanya mempunyai jangkauan tembakan 15km, dan FH-88 mempunyai jangkauan tembakan maksimal 30 km, maka Caesar mampu melakukan tembakan dengan jangkauan hingga 42-50 km. Jauh-dekatnya jangkauan tembakan ditentukan pula oleh pilihan proyektil yang dipakainya.
Howitzer Caesar juga digunakan oleh Thailand, negeri gajah putih tersebut membeli 6 unit pada tahun 2006 dan semua unit telah diterima pada tahun 2010. Pembelian oleh Thailand ini merupakan perolehan order ekspor pertama-kali bagi Caesar.

Howitzer Caesar bersifat air-transportable, dapat diangkut dengan pesawat seperti C-130 Hercules ataupun A-400M, ini sangat memudahkan bagi howitzer ini untuk dapat disebar ke daerah konflik dengan cepat.
  
Dua howitzer Caesar yang telah datang di Indonesia ini akan mengikuti parade militer pada hari ulang tahun TNI tanggal 5 Oktober 2012. Setelah parade militer tersebut, Caesar dapat dilihat dari dekat oleh public pada Pameran Alutsista di Lapangan Monas pada tanggal 6-8 Oktober 2012.
Sumber : Defense Studies

TNI AD Masih Kaji Pembelian Apache


AH-64D Apache Block III saat terbang di padang pasir dekat fasilitas Boeing, Meza, Arizona dalam uji terbang perdana, Juli 2008.  (Foto: Boeing)

23 September 2012, Jakarta: Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menjelaskan TNI Angkatan Darat (AD) masih melakukan pengkajian terkait rencana pembelian delapan unit helikopter serbu, Apache dari Amerika Serikat. Pertimbangan lainnya TNI AD membeli Black Hawk.

"Saya serahkan sepenuhnya kepada TNI AD untuk mengkaji dan menentukan pilihannya karena pembinanya Angkatan Darat, penggunanya memang Panglima TNI. Saya hanya melihat konteks dalam penggunaan ketiga matra apakah bisa kita satukan atau tidak. Kalau semuanya memungkinkan, kita akan lakukan bersama-bersama," papar Agus, Ahad (23/9).

Penggunaan helikopter serbu, seperti Apache ini cukup banyak, salah satunya bisa digunakan untuk lawan "insurgency".

"Jadi, memang kita masih memerlukan helikopter tersebut," ujarnya.

Pemerintah sendiri belum menyiapkan langkah apapun terkait rencana pengadaan helikopter serbu Apache dari AS ini. Bahkan, pemerintah belum pernah melakukan pengajuan resmi untuk membeli alat utama sistem senjata (alutsista) tersebut.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal TNI Hartind Asrin sebelumnya mengatakan, selama ini memang sudah ada lobi-lobi antara kedua negara terkait kemungkinan pengadaan helikopter serbu Apache itu.

"Namun, sejauh ini Indonesia belum memersiapkan apa-apa. Kita tunggu surat penawaran resmi dari mereka. Bukan kita yang mengajukan, mereka yang menawarkan. Kita hanya berpesan kalau mau jual Apache, tolong kita diberi tahu," tutur Hartind.

Jika surat penawaran tersebut diterima, lanjut dia maka akan ada tim yang dikirim ke Amerika Serikat guna melakukan pengecekan berbagai hal, seperti spesifikasi teknis helikopter, dan perlengkapan persenjataan. Tim tersebut berasal dari TNI Angkatan Darat, selaku calon pengguna Apache.

Selanjutnya, tim melakukan pemaparan kepada Mabes TNI untuk kemudian diteruskan ke Kementerian Pertahanan dan dilakukan rapat anggaran. Tim teknis biasanya disiapkan dulu. Biasanya dari mereka ada surat penawaran resmi, ujarnya.

Sumber: Metrotvnews