Pages

Saturday, 19 May 2012

Menyikapi Tantangan Teluk Sepanggar


Malaysia Ahmad Zahid Hamidi “sengaja” mengumumkan kepada pers di Hotel Shangri-La Jakarta tanggal 20 Mei 2011 bahwa 2 kapal selam Scorpene Malaysia sudah siap operasi beserta pangkalannya di Teluk Sepanggar Kinabalu Sabah. Kehadiran Zahid Hamidi di Jakarta adalah dalam rangka pertemuan para Menhan ASEAN. Malaysia telah membangun tiga pangkalan besar yang berbasis di Sabah yaitu Teluk Sepanggar, Sandakan dan Tawao. Khusus Teluk Sepanggar dijadikan pangkalan induk untuk mengawasi perairan di sekitarnya termasuk Ambalat dan didalamnya juga menjadi basis untuk pangkalan 2 kapal selamnya. Sepanjang sejarah negaranya baru tahun 2010 negara ini memiliki 2 kapal selam. Boleh jadi ingin pamer pada rumah jirannya bahwa dia sudah punya mainan baru sekalian berpesan bahwa dia tidak bisa dianggap remeh lagi. Penempatan pangkalan kapal selam di Sabah termasuk mengumumkannya di ibukota negara yang sedang bersengketa Ambalat dengan negaranya, menyiratkan makna bahwa Malaysia sedang mempersiapkan konflik terbuka dengan jirannya Indonesia. Namun disinilah letak ketidakpintaran seorang Menhan yang katanya masih asli Yogya itu. Statemen dia justru memberikan stamina baru bagi hankam dan militer Indonesia untuk menjalankan perintah konstitusi: Anda jual kami beli. Dia lupa semakin banyak dia memberikan pernyataan terbuka semakin memberikan adrenalin tempur bagi Kemhan dan TNI untuk melayani tantangan itu. Ketidakpintaran Menhan Malaysia yang

PRAMONO.PRAMONO.SUBEKTI

Ada aura teh manis panas manakala kita menyentuh nama Purnomo, Pramono dan Subekti. Ada kehangatan yang menyegarkan manakala ketiga person ini mampu memberikan sentuhan spirit militer yang membangunkan. Spirit militer kita terangkat jelas dengan performansi dan pernyataan ketiga pucuk pimpinan piramid pertahanan RI. Purnomo Yusgiantoro pemegang kendali Kementerian Pertahanan terakhir jelas berkata ketika kasus Tanjung Datu mengemuka. Jika ada pergeseran patok perbatasan kita serang, ujarnya. Ini adalah satu dari sekian statemen pembangkit adrenalin militer yang disuarakan menteri kancil itu. Mampu memberikan semangat bagi prajurit TNI segala strata dan segala matra bahwa begitulah seharusnya suara militer yang dikumandangkan manakala ada teritori yang dilecehkan. Seirama dengan itu Pramono Edhie Wibowo, jendral angkatan darat bintang empat, jelas bersenandung ketika meeting dengan anggota DPR RI Komisi I beberapa waktu lalu. Dia bilang, Lu cabut patok gue sikat. Maksudnya dengan pertambahan alutsista TNI AD semacam MBT di Kalimantan jika ada yang berani cabut patok border ya disikat saja. Ini adalah pernyataan terang benderang walaupun konteksnya adalah agar DPR tidak mempermasalahkan pembelian MBT Leopard yang memang dibutuhkan untuk mengawal border daratan RI di Kalimantan. Dari sisi spirit militer pernyataan orang nomor satu di angkatan darat itu memberikan angin segar bahwa kurikulum militer memang untuk itu tanpa kompromi. Kodam Mulawaman yang berbatasan dengan Sabah Malaysia merupakan satu dari dua Kodam di Kalimantan yang merupakan pagar garis depan yang berhadapan langsung dengan Malaysia. Yang satu lagi Kodam Tanjungpura yang berhadapan dengan Sarawak. Adalah Mayjen Subekti Pangdam Mulawarman yang menyebut lantang bahwa Kodam Mulawarman akan diperkuat dengan 1 batalyon MBT Leopard, 1 skuadron Heli Serang berikut rudal anti tank dan satuan pemukul lain MLRS Astros II buatan Brasil. Satuan-satuan pemukul angkatan darat itu akan disebar di Berau, Malinau, Nunukan dan Sangatta bersama batalyon artileri dan infantri yang sudah tersedia. Sejatinya pernyataan tiga pimpinan piramida pertahanan RI itu mencerminkan spirit ber TNI, spirit berpertahanan yang membanggakan karena pernyataan komando itu setidaknya memberikan sinyal kepada rumah tetangga agar jangan selalu mengurusi pagar halaman kami yang sudah sah defacto dan de jure. Kita memang perlu pernyataan high adrenalin karena ini menyangkut kewibawaan teritori yang selalu diusik oleh jiran. Perilaku tetangga ini harus kita hentikan dengan cara memberikan statemen keras sekaligus mempersiapkan kekuatan alutsista di sepanjang perbatasan. Kepemimpinan jalur komando yang dianut militer yang dijiwai spirit adrenalin militer dengan lagu seperti ini diniscayakan memberikan efek gentar dan getar bagi siapa saja yang coba melecehkan teritori RI. Lontaran keras memang perlu dikumandangkan agar tidak ada lagi upaya untuk klaim teritori. Sejalan dengan itu perkuatan alutsista TNI merupakan keharusan dan kewajiban untuk memberikan nilai gaung yang jelas. Bahwa kita bukan saja bisa mengaum dengan keras namun juga sanggup menerkam bersama Leopard yang digelar di hutan Kalimantan. Ini bukan pernyataan perang tetapi memberikan ketegasan bahwa kita siap berkelahi manakala milik kita yang sah dianggap sebagai mainan teritori oleh jiran yang pongah karena merasa memiliki keunggulan militer. Kehadiran Presiden SBY di Ambalat beberapa tahun yang lalu juga memberikan pesan bahwa kawasan ini adalah milik asli RI dan jangan coba-coba untuk membelokkan opini dengan dalih apa pun. Kedatangan seorang kepala negara pada teritori yang dipersengketakan dalam bahasa diplomasi menyiratkan makna bahwa teritori itu adalah milik sah yang tak dapat dirundingkan. Demikian juga dalam komando militer karena Presiden adalah panglima tertinggi TNI, pesannya jelas bahwa militer RI siap berkelahi tanpa kompromi karena tugas militer adalah berkelahi sesuai perintah. Purnomo, orang sipil yang enerjik itu memang profil yang cerdas dan mampu membawa Kemenhan dengan segudang uang bernilai milyaran dolar untuk belanja alutsista. Tak salah memang ketika Presiden SBY menunjuk dia untuk jabatan bergengsi Kemenhan sejak tahun 2009. Pria kelahiran Semarang yang punya banyak gelar keilmuan berbagai strata Doktor, Insinyur, MA, MSc memang mampu mengemban berbagai jabatan berbobot. Sebelum ditunjuk sebagai Menhan, beliau pernah menjabat sebagai menteri ESDM dua periode dan bahkan pernah menjabat dua jabatan sekaligus dalam jabatan organisasi tingkat dunia, sebagai Presiden OPEC dan Sekjen OPEC tahun 2004. Dalam pengamatan kita hanya sekali saja raut wajah menteri kancil ini menampakkan kemarahan intektualnya ketika koalisi LSM mempermasalahkan pembelian 6 Sukhoi batch 3. Wajar saja kalau dia marah dan mengandaikan LSM itu sebagai antek asing dan kita mengamini karena memang banyak diantara LSM hanya menyanyikan lagu kebangsaan bagi bangsakunya (baca: bank saku) alias membela yang bayar. Terbukti kemudian pimpinan KPK Busyro Muqoddas mengatakan belum ada indikasi penyimpangan dalam pengadaan 6 Sukhoi TNI AU itu. Purnomo, Pramono, Subekti adalah simbol untuk menyatakan jati diri pertahanan RI yang harus dibela dengan ongkos yang mahal. Menjaga keutuhan wilayah NKRI dan kweibawaannya memang memerlukan biaya besar karena rentang perbatasan wilayah kita adalah sebesar benua Eropa. Adalah sangat layak kekuatan TNI dperkuat dengan minimal 12 skuadron tempur, 300 kapal perang, ratusan MBT dan rudal-rudal pre emptive strike. Perjuangan menuju ke arah itu sudah dan sedang dimulai. Sejalan dengan perkuatan itu, pernyataan-pernyataan petinggi militer sekali waktu memang perlu digemakan untuk memberikan nilai hentak spirit militer dan spirit berpertahanan. Jangan main-main dengan kami, itu pesannya. ********** Jagvane 02 Mei 2012 sumber analisisalutsista

mengapa harus gelisah??

Ekspedisi Khatulistiwa sedang digelar di bumi Kalimantan terhitung sejak 5 April 2012 sampai dengan 17 Juli 2012. Hajatan strategis ini diikuti 1.170 orang, mayoritas pasukan TNI segala matra, untuk mengenali dan mengintimi situasi geografi dan lekuk bumi Kalimantan. Utamanya di kawasan perbatasan yang menantang sekalian mensimulasi naluri tempur pasukan TNI melalui medan ralasuntai (rawa, laut, sungai dan pantai) di Kalimantan. Ini juga bagian dari “rekonstruksi operasi Anacondas-2” sebagaimana yang pernah difilmkan, meneliti flora dan fauna di pedalaman Kalimantan sembari mencari Anacondas dan anggrek merah kalau memang ada. Sekalian juga menginspeksi patok perbatasan yang sering diusili tetangga sebelah. Kepala Staf Angkatan Darat pernah bilang : Lu cabut patok gue sikat. Nah ini juga bagian dari pembuktian apakah ada patok perbatasan negara kita yang dicabut atau digeser oleh tetangga sebelah. Operasi teritorial yang melibatkan pasukan khusus TNI AD (Kopassus), Marinir, Kostrad dan Paskhas serta sejumlah ilmuwan, menwa dan relawan ternyata disikapi dengan kewaspadaan penuh oleh negara jiran Malaysia. Jauh- jauh hari pasukan Malaysia mendatangkan belasan MBT Pendekar ke Sabah dan arsenal lain di kawasan itu termasuk mengerahkan jet tempur F18 Hornet ke utara Kalimantan. Kamuflasenya adalah latihan militer ATM, katanya. Tapi kafilah tetap berlalu dengan langkah tegap walau anjing tetangga menggonggong terus. Mereka bahkan sampai mengawasi ketat pergerakan pasukan TNI yang mulai bergerak dari Sebatik menuju kawasan kabupaten Nunukan yang ada di daratan Kalimantan yaitu Simanggaris, Alang dan Lumbis. Mereka menganggap ekspedisi ini sebagai show of force sehingga harus dikawal dengan unjuk kekuatan juga. Karena merasa gerah dan gelisah mereka juga mengerahkan jet tempur Hornet ke Kinabalu dan pergerakan jet tempur ini dipantau ketat oleh radar TNI AU yang ada di Tarakan sehingga tanggal 16 April sampai dengan 20 April 2012 yang lalu TNI AU mengirimkan 1 flight jet tempur Sukhoi ke Balikpapan untuk melakukan operasi kawal udara di perbatasan. Kehadiran Sukhoi di kawasan perbatasan ini membawa manfaat bagi perjalanan ekspedisi karena setelah itu tidak ada lagi gangguan udara dari pihak sebelah. Lagian ngapain juga mengganggu, wong ini rumah-rumahku sendiri, halamanku sendiri, pohon-pohonku sendiri, tanah- tanahku sendiri. Upaya gangguan ini mencerminkan ketidakdewasaan tetangga sebelah terhadap hajatan kenduri kita menjelajah perbatasan milik kita karena mereka menganggap itu ancaman. Ekspedisi khatulistiwa merupakan bagian dari upaya memoles kawasan border untuk lebih mengenali lintang dan bujur perbatasan. Termasuk di dalamnya pegunungan dan lembah, sungai dan gambut, kultur masyarakat setempat, komunikasi dengan masyarakat perbatasan, menggali informasi intelijen untuk kajian militer agar kawasan ini dapat diikat suasana keindonesiaannya dari sisi hankam. Ekspedisi ini dibagi dalam 8 group koordinat yang menjelajah hutan di wilayah kabupaten Sambas, Sanggau, Putussibau, Murung Raya, Hulu Sungai Tengah, Kutai Barat, Malinau dan Nunukan. Ekspedisi bergengsi kebangsaan ini terdiri dari komando pengendalian, tim penjelajah, tim komunikasi dan tim peneliti. Pada saat yang sama 2 Kodam di Kalimantan lagi berbenah. Kodam Mulawarman yang berbatasan dengan Sabah Malaysia sedang bersiap diri menyambut berbagai alutsista baru diantaranya 1 batalyon MBT Leopard, 1 skuadron heli serang Penerbad, MLRS, rudal surface to surface, rudal surface to air, Howitzer bersamaan dengan pembangunan batalyon infantri, artileri dan kavaleri. Sementara Kodam Tanjungpura yang berbatasan dengan Sarawak juga membangun satuan-satuan tempur baru yaitu batalyon artileri dan kavaleri. TNI AU sudah menempatkan 1 skuadron jet tempur Hawk di Pontianak dan menanti kedatangan 1 skuadron pesawat tanpa awak (UAV). Sejalan dengan itu 3 bandara di Kaltim sedang dalam tahapan retrofit agar bisa didarati pesawat Hercules untuk mobilitas pasukan. Ketiga Lanud itu adalah Long Bawan Krayan, Long Ampung dan Datah Dawai di Long Nunuk Kutai Barat. Dari sisi Hankam ketiga Bandara ini bernilai strategis karena berada pada wilayah yang tak jauh dari border. Bandara Long Bawan mempunyai nilai historis dalam era Dwikora tahun 1964 dengan pendaratan Hercules yang dramatis itu. Operasi Khatulistiwa ini di back up oleh sedikitnya 12 batalyon organik di 2 Kodam yang ada di Kalimantan bahkan di kawasan perbatasan Kalimantan saat ini dijaga oleh batalyon Linud Kostrad yang didatangkan dari Jawa. Selain itu Penerbad juga mengerahkan armada heli tempur untuk mengawal personel yang sedang menjelajah kawasan perbatasan. Sementara TNI AU menyiagakan jet tempur Hawk yang berpangkalan di Pontianak disamping pesawat pengintai. Seharusnya Malaysia tak perlu gelisah karena ekspedisi ini merupakan urusan rumah tangga RI. Wajar dong kalau RI berupaya untuk merawat pagar halamannya dan sesekali dikunjungi dengan rombongan besar. Adalah wajar juga karena ini menyangkut perencanaan pertahanan negara. Jadi tidaklah beralasan kalau rumah tangga disebelah kita itu merasa gelisah dan gerah lalu berupaya membayangi dan menakut- nakuti personel TNI dengan gerakan gerilya atau patroli udara termasuk mengerahkan MBT segala. Silakan bergerilya Pakcik tapi jangan salahkan kami kalau tiba-tiba saja pasukan anda disergap oleh Kopassus. Di hutan rimba segala sesuatu bisa terjadi dengen cepat, tepat, senyap karena ini teritori tempur Kopassus yang paling ideal. Kalau tak percaya silakan coba. ****** Jagvane 03 Mei 2012 sumber analisisalutsista

Thursday, 17 May 2012

RUU Industri Pertahanan Diharapkan Rampung Juli 2012


15 Mei 2012, Senayan - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin menargetkan segera menyelesaikan pembahasan RUU Industri Pertahanan menjadi UU, sebelum penutupan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2011-2012 pada 13 Juli mendatang.

Ia optimistis RUU ini dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai penjadwalan, mengingat antara DPR dan pemerintah telah banyak memiliki kesamaan pandangan soal sejumlah hal krusial dalam RUU ini.

Hal ini disampaikan Hasanuddin saat memimpin RDP dengan jajaran pejabat (Dirjen) Kementerian Pertahanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian BUMN, membahas kelanjutan pembahasan RUU Industri Pertahanan di Ruang Komisi I DPR, Selasa (15/5).

"Kita harapkan RUU ini dapat kita bahas dan selesaikan sebelum penutupan Masa Persidangan IV pertengahan Juli mendatang. Apalagi pembahasan RUU ini tinggal melanjutan dari pembahasan pada masa persidangan lalu," ujar politisi PDIP ini.

Agenda RDP hari ini adalah menyusun jadwal rapat untuk kelanjutan tahapan pembahasan RUU ini sehingga rapat menjadi efektif dan produktif serta tidak banyak membuang waktu yang ada. Apalagi, Masa Persidangan IV ini cukup pendek, hanya 40 hari kerja.

Sumber: Jurnal Parlemen

Pengusaha Jatim Bisa Bangkrut Karena Kapal Perang AS Sandar di Dermaga Niaga

USS. Blue Ridge (LCC 19) bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (11/5). Kapal Pusat Komunikasi dan Komando Armada ke-7 Angkatan Laut Amerika yang mengkoordinir wilayah seluas 52 juta meter persegi di kawasan pacifik itu melakukan kunjungan ke Indonesia selama beberapa hari. (Foto: ANTARA/Zabur Karuru/Spt/12)

15 Mei 2012, Surabaya: Hubungan Indonesia- Amerika Serikat terganjal kerikil. Rencana kedatangan tiga unit kapal perang milik Armada ke-7 Amerika Serikat di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, akhir Mei nanti,menuai protes.

Asosiasi Pengusaha di Pelabuhan Tanjung Perak menilai kedatangan kapal perang negeri Paman Sam selama 10 hari (28 Mei-8 Juni) akan mengganggu kelancaran arus bongkar muat. Asosiasi pengusaha yang mengajukan protes di antaranya, Indonesia National Shipowner Asociation (INSA) Surabaya, Asosiasi Logistik dan Forweder Indonesia Jawa Timur (Jatim), Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jatim, Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI), dan Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Jatim. Asosiasi pengusaha ini memperkirakan, sandarnya kapal perang itu akan memicu kerugian logistik sebesar USD4,5 juta dan berdampak pada biaya ekonomi tinggi.

Para asosiasi juga sepakat mengajukan surat keberatan ke pihak terkait. Di antaranya,Panglima TNI, Menteri Pertahanan, Menteri Koordinator Perekonomian, Kepala Staf Angkatan Laut, Panglima Armada Timur, Gubernur Jatim, DPR RI dan DPRD Jatim. Ketua Umum GPEI Jatim Isdarmawan Asrikan mengatakan, rata-rata kapal sandar di Jamrud Utara berkapasitas 20.000 ton. Jika biaya logistik per kapal sekiar USD12.000 hingga USD15.000 per hari, maka untuk tiga kapal mencapai USD45.000 per hari.Bila ditotal selama 10 hari maka biayanya menjadi USD450.000. Saat ini antrean Pelabuhan Tanjung Perak mencapai 10 hingga 15 kapal. “Jika antrean berlangsung 10 hari, maka kerugian sekitar USD4,5 juta. Lagipula, dermaga Jamrud itu zona bisnis, bukan untuk kepentingan militer, apalagi untuk militer asing,”katanya.

Ketua Umum DPC INSA Surabaya, Steven H Lasawengen mengaku keberatan jika kapal perang AS bersandar di Surabaya.Sebab,jumlah dermaga Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya cukup terbatas. Kondisinya juga kurang memadai lantaran usianya sudah mencapai 100 tahun. “Kapal AS malah mau sandar selama 10 hari. Ini tentu akan merugikan kami,”tandasnya.

Menanggapi protes asosiasi pengusaha di Pelabuhan Tanjung Perak,Kepala Otoritas Pelabuhan III, I Nyoman Gde Saputra mengatakan, tiga unit kapal perang AS bersandar di Tanjung Perak karena pemerintah belum punya dermaga yang khusus. “Nah, agar tidak mengganggu proses bongkar kapal di pelabuhan, nanti kami akan terapkan sistem tidak menetap atau tidak permanen. Jadi sewaktu-waktu kapal bisa dipindah,” ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah,Lantamal V Surabaya siap menerima keluhan sejumlah asosiasi pengusaha di Pelabuhan Tanjung Perak. Kabagpen Lantamal V Mayor Laut (KH) Agus Setiawan mengatakan, kegiatan kapal perang Amerika Serikat di Surabaya sejatinya adalah gawe TNI AL. “Kami ini hanya ketamuan saja.

Jadi sudah seyogyanya memberi bantuan pengamanan, akomodasi dan acara penyambutan. Nah, kalau ada yang keberatan berkaitan dengan sandarnya kapal, mestinya ke pihak otoritas pelabuhan. Sebab itu urusan mereka, ”tandasnya.

Wakil Atase Pers Kedutaan Besar Amerika Serikat, Philip W Roskamp dihubungi melalui sambungan telepon selular tadi malam, belum bisa memberi keterangan terkait rencana kunjungan tiga kapal perang ke Tanjung Perak, Surabaya. ”Saya masih di dalam taksi. Nanti saya carikan informasinya ke kantor,” kata pria yang biasanya mengurusi wartawan Jakarta ini.

Sumber: SINDO

Menhan Berharap Riset Di Bidang Hankam Dapat Terintegrasi Dengan Baik


14 Mei 2012, Jakarta: Jakarta, DMC - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Senin (14/5), menerima audiensi Dewan Riset Nasional Bidang Pertahanan dan Keamanan yang dipimpin oleh Bpk Andriyanto di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Menhan Purnomo Yusgiantoro saat menerima audiensi didampingi oleh Kepala Balitbang Kemhan Prof.DR.Ir.Eddy Sumarno Siradj, M.Sc.

Audiensi ini dilaksanakan untuk meminta arahan dari Menteri Pertahanan bagi riset Pertahanan dan Keamanan agar dapat terintegrasi dengan baik. Dewan Riset Nasional berdiri sejak tahun 1984 diketuai langsung oleh Menristek pada waktu itu yaitu BJ Habibie, Dewan ini didirikan untuk menyatukan badan-badan riset yang tersebar di tiap-tiap kementerian pada waktu itu untuk ke pentingan nasional dan saat ini bertanggung jawab kepada Menteri Riset dan Teknologi.

Dewan riset mengajukan pemikiran-pemikiran, gagasan dan pertimbangan sebagai masukan bagi Menteri Riset dan Teknologi. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa sebagai awalan harus dilihat posisi awal seperti berapa dana yang tersedia untuk riset di Kementerian Pertahanan dan yang tersebar di instansi lain yang dikhususkan bagi riset pertahanan dan keamanan.

Selanjutnya harus dibuat roadmap riset pertahanan dan keamanan yang dapat segera diaplikasikan sehingga jelas arah tujuannya ke depan. Setelah roadmap tersebut tersusun, lanjut Menhan, kemudian di-break down kepada instansi yang mengadakan riset pertahanan dan keamanan seperti Kemhan, Mabes TNI, Mabes Angkatan, Polri, dan instansi lainnya beserta anggaran masing-masing sehingga dapat terlihat kekuatan riset dari instansi Pertahanan dan Keamanan.

Menhan juga mengharapkan produk-produk riset hankam seperti rudal dan kendaraan angkut militer sebagai hasil riset tahun 2009 dapat terus dikembangkan

Komisi I Setujui Hibah Meriam untuk Timor Leste

16 Mei 2012, Senayan: Komisi I DPR RI menyetujui hibah 6 Meriam Salute Gun untuk Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste. Persetujuan hibah ini tercapai dalam rapat kerja Komisi I dengan pemerintah di Ruang Komisi I, Selasa (15/5).


Dalam raker yang dihadiri Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan wakilnya, Panglima TNI, dan pejabat Kementerian Luar Negeri itu, Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, terkait rencana hibah 6 Meriam Salute Gun ke Timur Leste, semua fraksi setuju.

"Dengan demikian, atas suara bulat, semua fraksi tidak ada yang keberatan atas hibah meriam ini ke Timor Leste, Komisi selanjutnya akan menyampaikan ke Pimpinan Dewan," ujar Mahfudz Siddiq.

Sementara itu, Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Presiden SBY pada 19-20 Mei mendatang akan memenuhi undangan dari Pemerintah Timor Leste untuk menghadiri peringatan 10 tahun kemerdekaan negara tersebut dan pelantikan Presiden baru.

"Sehingga hibah Meriam Salute Gun itu di antaranya akan dipergunakan Pemerintah Timor Leste untuk menyambut tamu negara untuk acara tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, pada Maret lalu, DPR juga telah menyetujui hibah aset negara berupa Meriam Salute Gun milik Kementerian Pertahanan kepada Papua New Guinea.

Komisi I DPR Setujui Hibah Enam Meriam Milik TNI AD Kepada RDTL

Komisi I DPR RI Bidang Pertahanan menyetujui rencana pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk menghibahkan barang milik Negara berupa enam pucuk meriam Salute Gun TNI AD kepada Pemerintah Republik Demokratis Timor Leste (RDTL).

Persetujuan hibah enam meriam Salute Gun kepada pemerintah RDTL ini disampaikan Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, dalam forum Raker Anggota Komisi I DPR dengan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Selasa (15/5) di gedung DPR, Jakarta.

Sebelumnya, pada kesempatan Forum Raker tersebut, Menhan Purnomo Yusgiantoro, menyampaikan bahwa hibah dari enam meriam salute gun tersebut dalam rangka mendukung hari kemerdekaan Negara RDTL yang ke-10 yang akan dihadiri banyak tamu negara asing. Selain itu kegiatan hibah ini juga memiliki arti penting dalam menjaga hubungan Bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Timor Leste.

Lebih lanjut Menhan menjelaskan, TNI AD sebelumnya memiliki 18 pucuk meriam salut gun kaliber 75 mm, yang berada di Batalion Armed VII di Bekasi. Ditambahkan Menhan Pemerintah Indonesia sebelumnya juga pernah melakukan hibah meriam salut gun kepada pemerintah Papua New Guinea (PNG) sejumlah 6 pucuk. Untuk itu, diungkapkan Menhan, dengan dihibahkannya kembali 6 pucuk meriam salut gun kepada pemerintah Timor Leste, maka TNI hingga kini memiliki 6 pucuk.

Sehubungan dengan hal tersebut, Menhan menuturkan pemerintah memiliki rencana untuk mengadakan kembali 12 pucuk meriam untuk jenis sama, yang mana rencananya ini telah dimasukan dalam anggaran penghematan APBN-P dan optimalisasi untuk tahun 2012.

Menhan mengharapkan adanya dukungan politik anggaran untuk merealisasikan target pemerintah dalam pencapaian modernisasi untuk mengganti 12 pucuk Meriam Salute Gun yang telah dihibahkan kepada dua negara tetangga tersebut.

Turut hadir dalam Raker tersebut, perwakilan dari pemerintah, Wamenhan, Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Soeparno, Wakasad Letjen TNI Budiman, S.IP, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Yuri Thamrin, dan Sekjen Kemhan, Marsdya TNI Eris Herryanto.

250 Tamtama Perkuat Paskas TNI AU

Prajurit siswa Sekolah Pertama Tamtama TNI AU meneriakkan yel-yel di Skuadron Pendidikan (Skadik) 404, Pangkalan Udara TNI AU Adi Soemarmo, Surakarta, Jateng, Selasa (15/5). Lima Skadik Lanud Adi Soemarmo menjadi "Kawah Candradimuka" penghasil sekitar 90 persen tamtama, bintara, dan perwira TNI AU. (Foto: ANTARA/Andika Betha/ed/mes/12)
Prajurit siswa Sekolah Pertama Tamtama TNI AU meneriakkan yel-yel di Skuadron Pendidikan (Skadik) 404, Pangkalan Udara TNI AU Adi Soemarmo, Surakarta, Jateng, Selasa (15/5). Lima Skadik Lanud Adi Soemarmo menjadi "Kawah Candradimuka" penghasil sekitar 90 persen tamtama, bintara, dan perwira TNI AU. (Foto: ANTARA/Andika Betha/ed/mes/12)

16 Mei 2012, Solo: Sebanyak 250 prajurit lulusan Sekolah Pertama Tamtama Prajurit Karir (Semata PK) Angkatan 62 Pangkalan Udara Adi Soemarmo Surakarta akan memperkuat satuan-satuan Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara. "Ke-250 pemuda Indonesia yang terpilih menjadi prajurit tamtama Angkatan 62 TNI AU ini khusus dipersiapkan untuk memperkuat Paskhas TNI AU," kata Komandan Kodikau Marsekal Muda TNI R Hari Muljono di sela-sela upacara pelantikan tamtama lulusan Semata PK di Markas Lanud Adi Soemarmo Surakarta, Rabu.

Menurut Dankodikau, para tamtama harus bangga dan bersyukur karena baru saja memasuki tahap awal pengabdian kepada bangsa dan negara. Mereka telah berhasil melewati pendidikan yang tidak mudah dan ringan selama lima bulan. Oleh karena itu, lanjut Dandikau, hasil yang telah dicapai melalui pendidikan cukup berat ini hendaknya dijadikan kebanggaan sebagai motivasi untuk meningkatkan budaya belajar dan berlatih guna mengasah bekal ilmu pengetahuan serta keterampilan dasar prajurit dengan meningkatkan pengabdian kepada bangsa dan negera.

Menurut dia, Semata PK TNI AU merupakan pendidikan awal yang harus dilalui untuk menjadi seorang tamtama. Namun, para tamtama ini akan menempuh pendidikan khusus kejuruan Pasukan Khas dan sekolah para dasar TNI AU.

Dankodikau menjelaskan, seiring dengan perkembangan situasi akhir-akhir ini, sebagai anggota TNI harus menyadari bahwa tugas dan peran yang diemban di masa mendatang semakin kompleks dan penuh tantangan. Oleh karena itu, sebagai anggota TNI mereka senantiasa dituntut terus mengingkatkan kemamuan profesionalisme dan pengabdian yang tinggi dengan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sapta marga, sumpah prajurit, serta delapan wajib TNI.

Pada upacara pelantihan dan penyumpahan tamtama tersebut Dankodikau secara simbolis juga menyerahkan ijazah dan menyematkan pangkat prajurit dua kepada Heribertus Fallo, asal Kupang, NTT, yang terpilih sebagai siswa lulusan terbaik.

Acara tersebut juga dimeriahkan sejumlah atraksi yang diperagakan oleh para tamtama lulusan Semata PK Angkatan 62, antara lain ketangkasan merakit senjata api dengan mata ditutup, kemahiran bela diri, senam balok, dan peragaan startegi perang dalam penyerangan dan penyergapan ke daerah musuh.

Sumber: ANTARA Jateng

90 Persen Personel TNI AU Lulusan Lanud Adi Soemarmo

Wartawan mengunjungi ruangan Simulator Radar Bintara Teknik, Skuadron Pendidikan (Skadik) 402, Pangkalan Udara TNI AU Adi Soemarmo Surakarta, Jateng, Selasa (15/5). Lanud Adi Soemarmo yang membawahi 5 skadik merupakan tempat pendidikan sekitar 90 persen prajurit TNI AU. (Foto: ANTARA/Andika Betha/ed/mes/12)


15 Mei 2012, Solo:  Komandan Landasan Udara Adi Soemarmo Surakarta Kolonel (Pnb) Kusworo, mengatakan sekitar 90 persen personel TNI Angkatan Udara merupakan lulusan Lembaga Pendidikan Lanud Adi Soemarmo. "Lanud Adi Soemarmo ini merupakan pusatnya pendidikan personel TNI AU di Tanah Air," kata Danlanud disela acara "Pers Gathering" di Markas Lanud Adi Soemarmo, Surakarta, Selasa.

Menurut Danlanud, Lanud Adi Soemarmo merupakan gerbang TNI AU dalam pencetakan sumber daya manusia prajurit. "Di bawah cadradimuka ini, ribuan putra-putri terbaik bangsa digembleng dan ditempa menjadi prajurit TNI AU yang berpangkat perwira, bintara, tamtama yang berjiwa Sapta Marga," kata Danlanud.

Lanud Adi Soemarmo salah satu satuan pelaksana langsung di bawah Komando Pendidikan TNI AU yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan operasi udara dan pembinaan potensi kedirgantaraan. "Kami membawahi lima skadron pendidikan (Skadik) yakni Skadik 401, 402, 403, 404, dan 405," kata Danlanud.

Skadik 401, kata Danlanud, mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan sekolah pembentukan perwira (Setukpa) yang dulu disebut Secapa. Skadik 401 juga membantu menyelenggarakan pendidikan sekolah dinas pendek penerbang TNI/Polri dan sekarang di bawah Kodiklat TNI.

Skadik 402 menyelenggarakan pendidikan radar yang meliputi sekolah kejuruan dasar pemeliharaan (Sejursahar), radar umum, Sejursahar radar darat sekolah lanjutan Tamtama (Sejurlata) dan sekolah kejuruan dasar tamtama (Sejursarta).

Skadik 403 merupakan pusat pendidikan sekolah pertama Bintara prajurit karir pria (Semata PK) dan sekolah pembentukan bintara (Setukba), sedangkan Skadik 404 yang sebelumnya bernama sekolah calon Tamtama merupakan salah satu lembaga pendidikan di bawah Lanud Adi Soemarmo bertugas mendidik calon Tamtama TNI AU.

Danlanud menjelaskan, Lanud Adi Soemarmo akan melantik atau mengambil sumpahnya kepada siswa Semata PK angkatan 66 sebanyak 260 personel setelah menjalani pendidikan selama lima bulan. Para siswa Semata PK pria tersebut rencana dilantik menjadi prajurit TNI AU di Markas Lanud Adi Soemarmo, Rabu (16/5) oleh Komandan Kodikau Marsekal Muda TNI Bagus Puruhito.

Sementara Danlanud dalam acara Pers Gathering tersebut selain ajang silaturahmi dengan insan Pers di Surakarta, juga memperkenalkan tugas pokok TNI AU dan kegiatan-kegiatan pendidikan di Markas Adi Soemarmo.

Sumber: ANTARA Jateng

Salim Mengga Bantah Anggota Komisi Pertahanan Terima Komisi Pembelian Sukhoi

Sejumlah prajurit TNI AU bersama tentara AU Rusia menurunkan pesawat sukhoi dari perut pesawat Antonov milik Rusia setibanya di Bandara Hasanuddin Makassar, Jumat (26/12). Dua pesawat tersebut merupakan pesanan TNI AU dari enam yang akan dibeli. (Foto: ANTARA News/Yusran Uccang)


16 Mei 2012, Senayan: Anggota Komisi I DPR RI Salim Mengga menangkis tudingan di seputar pengadaan alutsista pesawat tempur Sukhoi dari Rusia. Yakni, soal transparansi pengadaan dan dugaan adanya anggota Komisi Pertahanan yang menerima komisi dari pemerantaan jual-beli.

Salim Mengga mengatakan, pembelian alutsista tersebut menggunakan sistem 'G to G' (Government to Government) alias kesepakatan bisnis antarpemerintah kedua negara. Proses transaksi pembelian Sukhoi itu dilakukan oleh pemerintah RI dan Rusia secara transparan tanpa intervensi dari Komisi I.

"Perusahaan yang ditunjuk Rusia adalah Rosoborn Export. Sedangkan yang berhubungan dengan Indonesia adalah perusahaan resmi yang ditunjuk pemerintah Rusia. Dan, kita tidak kenal dengan PT Trimarga," ujar Salim Mengga saat melakukan interupsi dalam Sidang Paripurna DPR, Rabu (16/5).

Penjelasan itu ia sampaikan untuk menanggapi interupsi dari anggota Fraksi Hanura, Akbar Faisal. Akbar mempersoalkan pengadaan pesawat tempur Sukhoi yang diduga tidak transparan dan melalui perantara pihak ketiga. Menurut Salim, tak ada kaitan sama sekali antara pengadaan pesawat tempur Sukhoi dengan pesawat sipil komersial Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Spesifikasi kedua pesawat tersebut sangat berbeda. Lagi pula, pengadaan pesawat sipil bukanlah urusan Komisi I.

Ia lantas menegaskan bahwa tak ada satu pun anggota Komisi I yang menerima sesuatu atau kesepakatan tertentu dalam pengadaan pesawat tempur Sukhoi sesuai usulan Kementerian Pertahanan. "Kalau ada anggota komisi I yang pergi makan malam karena persoalan pesawat tempur Sukhoi itu, tunjukkan saja orangnya. Saya selaku anggota komisi I yang tergabung dalam Panja Alutsista tidak merasa diundang oleh siapa pun, dan saya tidak pernah menginjak restoran ataupun hotel untuk membicarakan soal alutsista," tegas politisi Demokrat ini.

Salim Mengga menyesalkan sikap saling curiga di antara anggota DPR. Apalagi jika hal itu disampaikan dalam forum sidang paripurna yang mestinya jadi ajang DPR untuk membulatkan suara. Jika ada hal yang belum jelas soal ini, kata dia, maka seyogianya dipertanyakan ke komisi terkait.

"Sebelum menyampaikan sesuatu di forum seperti ini, sebaiknya melakukan klarifikasi dulu ke Komisi I yang membidangi persoalan alutsista. Jangan terjadi fitnah sesama kita," ujarnya.

Sumber: Jurnal Parlemen

Marinir AS Senang Latihan Bersama Marinir RI

16 Mei 2012, Surabaya: Pimpinan Marinir Amerika Serikat (USMC) Letkol USMC Monbouquette mengaku senang menggelar latihan bersama tentang penanganan pascabencana alam dengan Korps Marinir RI di Surabaya mulai Kamis (10/5) hingga Rabu. "Kami sangat senang bisa bertukar ilmu dengan Marinir Indonesia," katanya saat penutupan latihan bersama di Markas Batalyon Infanteri-5 Marinir, Ujung, Surabaya, Rabu.




Oleh karena itu, dia berharap latihan seperti ini dapat berlanjut sehingga dapat menjalin kerja sama antara Marinir Amerika dan Marinir Indonesia. Latihan bersama Korps Marinir TNI AL dengan Marinir Amerika (USMC) bersandi "Marine Air Ground Task Force-Tactical Warfare Simulation" (MTWS) itu dipimpin Komandan Satgaslat Letkol Marinir Amir Kasman yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri-5 Marinir.

Ketika menutup latihan itu, Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Tommy Basari mewakili Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) M. Alfan Baharudin mengatakan latihan bersama itu berguna dalam mewujudkan profesionalisme prajurit dalam penanganan pasca-bencana alam di suatu wilayah.

"Latihan itu dapat meningkatkan kemampuan dalam hal perencanaan, manajemen, koordinasi dan pengerahan militer pascabencana sehingga pemberian bantuan dapat dilaksanakan secara tepat, tepat guna, dan tepat sasaran," katanya.

Selain itu, latihan bersama itu juga dapat melahirkan tenaga-tenaga terampil yang bisa dijadikan tenaga pengajar untuk personel yang belum mengikuti latihan sehingga Korps Marinir TNI AL kedepan dapat melaksanakan penanganan pascabencana alam dengan baik.

Dalam kesempatan itu, Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin selaku pemimpin Korps Marinir TNI AL mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada pemerintah Amerika Serikat. "Saya yakin dan percaya, sumbangsih yang diberikan akan meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika, sehingga dapat mempererat kerjasama militer kedua negara," kata orang nomor satu di jajaran Korps Marinir TNI AL itu.

Dalam upacara penutupan latihan bersama itu juga disajikan demonstrasi beladiri pencak silat yang dilakukan oleh prajurit-prajurit Batalyon Infanteri-5 Marinir.

Sementara itu, Komandan Satgaslat Letkol Marinir Amir Kasman menyatakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta latihan sehingga latihan bersama ini dapat berjalan lancar aman dan sukses.

Sumber: ANTARA News

Wednesday, 16 May 2012

KRI Sultan Hasanuddin– 366 bertolak menuju Lebanon

Rabu, 16 Mei 2012 17:10 WIB | Dibaca 1243 kali Jakarta (ANTARA News) - KRI Sultan Hasanuddin– 366 bertolak menuju Lebanon dari Dermaga Komando Lintas Laut Militer TNI-AL di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu. Dia akan bergabung dengan Satuan Tugas Maritime Taks Force (MTF) Kontingen Garuda XVIII-D/ UNIFIL dan MTF 448 UNIFIL. Tugas utama membantu Angkatan Laut Lebanon dalam menegakkan kedaulatan negaranya, mengamankan garis pantai, mencegah penyelundupan senjata melalui perairan kewilayah Lebanon serta melaksanakan patroli rutin, latihan bersama dan kegiatan lain. Keberangkatan KRI Sultan Hasanudin–366 menuju Lebanon, dilepas melalui satu upacara militer yang dipimpin langsung oleh Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Soehartono, didampingi Kepala Staf TNI-AL, Laksamana TNI Soeparno, dan Wakil Kepala Staf TNI-AL, Laksamana Madya TNI Marsetio, serta sejumlah pejabat teras TNI lainnya. Satgas MTF dimana KRI Sultan Hasanuddin-356 tergabung, akan bertugas di wilayah perairan Libanon selama enam bulan. KRI Sultan Hassanudin–366 menggantikan KRI Sultan Iskandar Muda–367, yang beberapa waktu lalu telah kembali ke Tanah Air setelah tergabung dengan Satgas MTF di Lebanon selama kurun waktu enam bulan. Kekuatan TNI-AL dalam Satgas MTF/UNIFIL dengan ujung tombak KRI Sultan Hassanudin–366, korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) dari Satuan Kapal Eskorta Koarmatim Surabaya, juga satu helikoper Bolcow-Blohm BO-105. Di dalam lambung kapal perang ini terdapat 25 perwira, 44 bintara, dan 24 tamtama, dan 11 personel non ABK. KRI Sultan Hasanuddin–366 merupakan kapal keempat TNI-AL keempat yang pernah bergabung dengan pasukan internasional di Lebanon. Sebelumnya TNI-AL pernah mengirimkan KRI Sultan Iskandar Muda–367, KRI Frans Kaisepo–368, serta KRI Diponegoro–365. Kesertaan Indonesia dalam gugus tugas pasukan PBB membuktikan profesionalitas tentara Indonesia diakui dunia. (*)

Latihan Pengamanan VVIP Kopaska TNI AL

Sejumlah anggota Kopaska TNI AL bersiaga melindungi sebuah helikopter berisi tamu VVIP ketika mengelar Latihan Pratugas Operasi Pengamanan Very Very Important Person (VVIP) Tahun 2012 di Markas Komando Pasukan Katak (Kopaska), Pondok Dayung, Jakarta Utara, Senin (14/5). Latihan tersebut difokuskan untuk mengamankan presden/wakil presiden dan tamu VVIP. FOTO ANTARA/Zabur Karuru/Spt/12
 

pakistan tawarkan pesawat tempur JT-17 Thunder kepada Indonesia

Jakarta (ANTARA News) - "Pakistan baru- baru ini menawarkan pesawat tempur jenis JT-17 Thunder kepada Angkatan Udara Indonesia," kata Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Sanaullah, di Jakarta, Senin. "JT-17 Thunder merupakan pesawat multidimensional yang fasilitasnya hampir sama dengan generasi terbaru F-16 buatan Amerika Serikat. Pesawat ini bisa diandalkan dan harganya lebih murah," katanya. Dia menjelaskan Kepala Satuan Angkatan Udara Indonesia, Marsekal TNI Imam Sufaat, telah mengunjungi Pakistan untuk melihat pesawat JT-17 Thunder. Dalam kunjungan tersebut, kata Sanaullah, kepala satuan angkatan udara Indonesia menyatakan terkesan dengan pesawat buatan perusahaan Pakistan Aeronautical Complex bekerjasama dengan Chengdu Aircraft Industry Corporation dari China tersebut. "Saat ini kami menunggu kunjungan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, ke Pakistan untuk melihat JT-17 Thunder buatan kami," katanya. Pesawat tempur JT-17 Thunder merupakan pesawat multidimensional berbadan ringan, berfungsi di segala cuaca dan memiliki kemampuan tempur sangat baik di udara. sumber antar

Hari Ke-8 Evakuasi, 32 Kantong Jenazah Sudah Dikirim ke RS Polri Kramatjati

Jakarta Proses evakuasi korban Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, memasuki hari kedelapan. Hingga hari ini sudah 32 kantong jenazah dievakuasi dari lokasi kecelakaan pesawat dan dikirimkan ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Ketua Tim SAR Gabungan dari Basarnas, Ketut Parwa, mengatakan masih ada lima kantong jenazah lagi yang belum dievakuasi dari puncak Salak 1.

"Besok yang lima kantong akan tetap dievakuasi lewat udara, mudah-mudahan cuaca mendukung sehingga heli bisa mencapai lokasi dan sekalian mendrop logistik," ujar Ketut di Posko Embrio Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/5/2012).

Jadi dengan lima kantong jenazah itu, kata Ketut, total kantong jenazah yang dievakuasi mencapai 37 kantong.

"Tadi laporan dari lokasi itu sudah dievakuasi 9 kantong, nanti sudah di atas (helipad puncak 1) kita ringkas lagi jadi 5 kantong. Jadi jumlahnya 37 kantong." jelasnya.

Dari 32 kantong jenazah yang telah dikirimkan ke RS Polri Kramatjati, 5 kantong di antaranya berisi properti. Sedangkan sisanya, 27 kantong berisi body parts.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) juga sudah melakukan pengambilan sampel postmortem bagian tubuh dari 25 kantong jenazah. Dari sejumlah itu, baru 1 korban yang teridentifikasi, yakni WNI berjenis kelamin laki-laki.


reverensi:detik.com