Saturday, 19 May 2012
Menyikapi Tantangan Teluk Sepanggar
PRAMONO.PRAMONO.SUBEKTI
Ada aura teh manis panas manakala kita
menyentuh nama Purnomo, Pramono dan
Subekti. Ada kehangatan yang
menyegarkan manakala ketiga person ini
mampu memberikan sentuhan spirit
militer yang membangunkan. Spirit militer
kita terangkat jelas dengan performansi
dan pernyataan ketiga pucuk pimpinan
piramid pertahanan RI. Purnomo
Yusgiantoro pemegang kendali
Kementerian Pertahanan terakhir jelas
berkata ketika kasus Tanjung Datu
mengemuka. Jika ada pergeseran patok
perbatasan kita serang, ujarnya. Ini
adalah satu dari sekian statemen
pembangkit adrenalin militer yang
disuarakan menteri kancil itu. Mampu
memberikan semangat bagi prajurit TNI
segala strata dan segala matra bahwa
begitulah seharusnya suara militer yang
dikumandangkan manakala ada teritori
yang dilecehkan.
Seirama dengan itu Pramono Edhie
Wibowo, jendral angkatan darat bintang
empat, jelas bersenandung ketika meeting
dengan anggota DPR RI Komisi I beberapa
waktu lalu. Dia bilang, Lu cabut patok gue
sikat. Maksudnya dengan pertambahan
alutsista TNI AD semacam MBT di
Kalimantan jika ada yang berani cabut
patok border ya disikat saja. Ini adalah
pernyataan terang benderang walaupun
konteksnya adalah agar DPR tidak
mempermasalahkan pembelian MBT
Leopard yang memang dibutuhkan untuk
mengawal border daratan RI di
Kalimantan. Dari sisi spirit militer
pernyataan orang nomor satu di angkatan
darat itu memberikan angin segar bahwa
kurikulum militer memang untuk itu tanpa
kompromi.
Kodam Mulawaman yang berbatasan
dengan Sabah Malaysia merupakan satu
dari dua Kodam di Kalimantan yang
merupakan pagar garis depan yang
berhadapan langsung dengan Malaysia.
Yang satu lagi Kodam Tanjungpura yang
berhadapan dengan Sarawak. Adalah
Mayjen Subekti Pangdam Mulawarman
yang menyebut lantang bahwa Kodam
Mulawarman akan diperkuat dengan 1
batalyon MBT Leopard, 1 skuadron Heli
Serang berikut rudal anti tank dan satuan
pemukul lain MLRS Astros II buatan
Brasil. Satuan-satuan pemukul angkatan
darat itu akan disebar di Berau, Malinau,
Nunukan dan Sangatta bersama batalyon
artileri dan infantri yang sudah tersedia.
Sejatinya pernyataan tiga pimpinan
piramida pertahanan RI itu mencerminkan
spirit ber TNI, spirit berpertahanan yang
membanggakan karena pernyataan
komando itu setidaknya memberikan
sinyal kepada rumah tetangga agar jangan
selalu mengurusi pagar halaman kami
yang sudah sah defacto dan de jure. Kita
memang perlu pernyataan high adrenalin
karena ini menyangkut kewibawaan
teritori yang selalu diusik oleh jiran.
Perilaku tetangga ini harus kita hentikan
dengan cara memberikan statemen keras
sekaligus mempersiapkan kekuatan
alutsista di sepanjang perbatasan.
Kepemimpinan jalur komando yang
dianut militer yang dijiwai spirit adrenalin
militer dengan lagu seperti ini
diniscayakan memberikan efek gentar dan
getar bagi siapa saja yang coba
melecehkan teritori RI. Lontaran keras
memang perlu dikumandangkan agar
tidak ada lagi upaya untuk klaim teritori.
Sejalan dengan itu perkuatan alutsista
TNI merupakan keharusan dan kewajiban
untuk memberikan nilai gaung yang jelas.
Bahwa kita bukan saja bisa mengaum
dengan keras namun juga sanggup
menerkam bersama Leopard yang digelar
di hutan Kalimantan. Ini bukan
pernyataan perang tetapi memberikan
ketegasan bahwa kita siap berkelahi
manakala milik kita yang sah dianggap
sebagai mainan teritori oleh jiran yang
pongah karena merasa memiliki
keunggulan militer.
Kehadiran Presiden SBY di Ambalat
beberapa tahun yang lalu juga
memberikan pesan bahwa kawasan ini
adalah milik asli RI dan jangan coba-coba
untuk membelokkan opini dengan dalih
apa pun. Kedatangan seorang kepala
negara pada teritori yang
dipersengketakan dalam bahasa diplomasi
menyiratkan makna bahwa teritori itu
adalah milik sah yang tak dapat
dirundingkan. Demikian juga dalam
komando militer karena Presiden adalah
panglima tertinggi TNI, pesannya jelas
bahwa militer RI siap berkelahi tanpa
kompromi karena tugas militer adalah
berkelahi sesuai perintah.
Purnomo, orang sipil yang enerjik itu
memang profil yang cerdas dan mampu
membawa Kemenhan dengan segudang
uang bernilai milyaran dolar untuk
belanja alutsista. Tak salah memang ketika
Presiden SBY menunjuk dia untuk jabatan
bergengsi Kemenhan sejak tahun 2009.
Pria kelahiran Semarang yang punya
banyak gelar keilmuan berbagai strata
Doktor, Insinyur, MA, MSc memang
mampu mengemban berbagai jabatan
berbobot. Sebelum ditunjuk sebagai
Menhan, beliau pernah menjabat sebagai
menteri ESDM dua periode dan bahkan
pernah menjabat dua jabatan sekaligus
dalam jabatan organisasi tingkat dunia,
sebagai Presiden OPEC dan Sekjen OPEC
tahun 2004.
Dalam pengamatan kita hanya sekali saja
raut wajah menteri kancil ini
menampakkan kemarahan intektualnya
ketika koalisi LSM mempermasalahkan
pembelian 6 Sukhoi batch 3. Wajar saja
kalau dia marah dan mengandaikan LSM
itu sebagai antek asing dan kita
mengamini karena memang banyak
diantara LSM hanya menyanyikan lagu
kebangsaan bagi bangsakunya (baca: bank
saku) alias membela yang bayar. Terbukti
kemudian pimpinan KPK Busyro
Muqoddas mengatakan belum ada
indikasi penyimpangan dalam pengadaan
6 Sukhoi TNI AU itu.
Purnomo, Pramono, Subekti adalah
simbol untuk menyatakan jati diri
pertahanan RI yang harus dibela dengan
ongkos yang mahal. Menjaga keutuhan
wilayah NKRI dan kweibawaannya
memang memerlukan biaya besar karena
rentang perbatasan wilayah kita adalah
sebesar benua Eropa. Adalah sangat
layak kekuatan TNI dperkuat dengan
minimal 12 skuadron tempur, 300 kapal
perang, ratusan MBT dan rudal-rudal pre
emptive strike. Perjuangan menuju ke
arah itu sudah dan sedang dimulai.
Sejalan dengan perkuatan itu,
pernyataan-pernyataan petinggi militer
sekali waktu memang perlu digemakan
untuk memberikan nilai hentak spirit
militer dan spirit berpertahanan. Jangan
main-main dengan kami, itu pesannya.
**********
Jagvane 02 Mei 2012
sumber analisisalutsista
mengapa harus gelisah??
Ekspedisi Khatulistiwa sedang digelar di
bumi Kalimantan terhitung sejak 5 April
2012 sampai dengan 17 Juli 2012. Hajatan
strategis ini diikuti 1.170 orang, mayoritas
pasukan TNI segala matra, untuk
mengenali dan mengintimi situasi geografi
dan lekuk bumi Kalimantan. Utamanya di
kawasan perbatasan yang menantang
sekalian mensimulasi naluri tempur
pasukan TNI melalui medan ralasuntai
(rawa, laut, sungai dan pantai) di
Kalimantan.
Ini juga bagian dari “rekonstruksi operasi
Anacondas-2” sebagaimana yang pernah
difilmkan, meneliti flora dan fauna di
pedalaman Kalimantan sembari mencari
Anacondas dan anggrek merah kalau
memang ada. Sekalian juga menginspeksi
patok perbatasan yang sering diusili
tetangga sebelah. Kepala Staf Angkatan
Darat pernah bilang : Lu cabut patok gue
sikat. Nah ini juga bagian dari
pembuktian apakah ada patok perbatasan
negara kita yang dicabut atau digeser
oleh tetangga sebelah.
Operasi teritorial yang melibatkan
pasukan khusus TNI AD (Kopassus),
Marinir, Kostrad dan Paskhas serta
sejumlah ilmuwan, menwa dan relawan
ternyata disikapi dengan kewaspadaan
penuh oleh negara jiran Malaysia. Jauh-
jauh hari pasukan Malaysia
mendatangkan belasan MBT Pendekar ke
Sabah dan arsenal lain di kawasan itu
termasuk mengerahkan jet tempur F18
Hornet ke utara Kalimantan.
Kamuflasenya adalah latihan militer ATM,
katanya.
Tapi kafilah tetap berlalu dengan langkah
tegap walau anjing tetangga
menggonggong terus. Mereka bahkan
sampai mengawasi ketat pergerakan
pasukan TNI yang mulai bergerak dari
Sebatik menuju kawasan kabupaten
Nunukan yang ada di daratan Kalimantan
yaitu Simanggaris, Alang dan Lumbis.
Mereka menganggap ekspedisi ini sebagai
show of force sehingga harus dikawal
dengan unjuk kekuatan juga.
Karena merasa gerah dan gelisah mereka
juga mengerahkan jet tempur Hornet ke
Kinabalu dan pergerakan jet tempur ini
dipantau ketat oleh radar TNI AU yang
ada di Tarakan sehingga tanggal 16 April
sampai dengan 20 April 2012 yang lalu
TNI AU mengirimkan 1 flight jet tempur
Sukhoi ke Balikpapan untuk melakukan
operasi kawal udara di perbatasan.
Kehadiran Sukhoi di kawasan perbatasan
ini membawa manfaat bagi perjalanan
ekspedisi karena setelah itu tidak ada lagi
gangguan udara dari pihak sebelah.
Lagian ngapain juga mengganggu, wong
ini rumah-rumahku sendiri, halamanku
sendiri, pohon-pohonku sendiri, tanah-
tanahku sendiri. Upaya gangguan ini
mencerminkan ketidakdewasaan tetangga
sebelah terhadap hajatan kenduri kita
menjelajah perbatasan milik kita karena
mereka menganggap itu ancaman.
Ekspedisi khatulistiwa merupakan bagian
dari upaya memoles kawasan border
untuk lebih mengenali lintang dan bujur
perbatasan. Termasuk di dalamnya
pegunungan dan lembah, sungai dan
gambut, kultur masyarakat setempat,
komunikasi dengan masyarakat
perbatasan, menggali informasi intelijen
untuk kajian militer agar kawasan ini
dapat diikat suasana keindonesiaannya
dari sisi hankam. Ekspedisi ini dibagi
dalam 8 group koordinat yang menjelajah
hutan di wilayah kabupaten Sambas,
Sanggau, Putussibau, Murung Raya, Hulu
Sungai Tengah, Kutai Barat, Malinau dan
Nunukan. Ekspedisi bergengsi
kebangsaan ini terdiri dari komando
pengendalian, tim penjelajah, tim
komunikasi dan tim peneliti.
Pada saat yang sama 2 Kodam di
Kalimantan lagi berbenah. Kodam
Mulawarman yang berbatasan dengan
Sabah Malaysia sedang bersiap diri
menyambut berbagai alutsista baru
diantaranya 1 batalyon MBT Leopard, 1
skuadron heli serang Penerbad, MLRS,
rudal surface to surface, rudal surface to
air, Howitzer bersamaan dengan
pembangunan batalyon infantri, artileri
dan kavaleri. Sementara Kodam
Tanjungpura yang berbatasan dengan
Sarawak juga membangun satuan-satuan
tempur baru yaitu batalyon artileri dan
kavaleri. TNI AU sudah menempatkan 1
skuadron jet tempur Hawk di Pontianak
dan menanti kedatangan 1 skuadron
pesawat tanpa awak (UAV).
Sejalan dengan itu 3 bandara di Kaltim
sedang dalam tahapan retrofit agar bisa
didarati pesawat Hercules untuk mobilitas
pasukan. Ketiga Lanud itu adalah Long
Bawan Krayan, Long Ampung dan Datah
Dawai di Long Nunuk Kutai Barat. Dari
sisi Hankam ketiga Bandara ini bernilai
strategis karena berada pada wilayah
yang tak jauh dari border. Bandara Long
Bawan mempunyai nilai historis dalam
era Dwikora tahun 1964 dengan
pendaratan Hercules yang dramatis itu.
Operasi Khatulistiwa ini di back up oleh
sedikitnya 12 batalyon organik di 2
Kodam yang ada di Kalimantan bahkan di
kawasan perbatasan Kalimantan saat ini
dijaga oleh batalyon Linud Kostrad yang
didatangkan dari Jawa. Selain itu
Penerbad juga mengerahkan armada heli
tempur untuk mengawal personel yang
sedang menjelajah kawasan perbatasan.
Sementara TNI AU menyiagakan jet
tempur Hawk yang berpangkalan di
Pontianak disamping pesawat pengintai.
Seharusnya Malaysia tak perlu gelisah
karena ekspedisi ini merupakan urusan
rumah tangga RI. Wajar dong kalau RI
berupaya untuk merawat pagar
halamannya dan sesekali dikunjungi
dengan rombongan besar. Adalah wajar
juga karena ini menyangkut perencanaan
pertahanan negara. Jadi tidaklah
beralasan kalau rumah tangga disebelah
kita itu merasa gelisah dan gerah lalu
berupaya membayangi dan menakut-
nakuti personel TNI dengan gerakan
gerilya atau patroli udara termasuk
mengerahkan MBT segala. Silakan
bergerilya Pakcik tapi jangan salahkan
kami kalau tiba-tiba saja pasukan anda
disergap oleh Kopassus. Di hutan rimba
segala sesuatu bisa terjadi dengen cepat,
tepat, senyap karena ini teritori tempur
Kopassus yang paling ideal. Kalau tak
percaya silakan coba.
******
Jagvane 03 Mei 2012
sumber analisisalutsista
Thursday, 17 May 2012
RUU Industri Pertahanan Diharapkan Rampung Juli 2012
15 Mei 2012, Senayan - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin menargetkan segera menyelesaikan pembahasan RUU Industri Pertahanan menjadi UU, sebelum penutupan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2011-2012 pada 13 Juli mendatang.
Ia optimistis RUU ini dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai penjadwalan, mengingat antara DPR dan pemerintah telah banyak memiliki kesamaan pandangan soal sejumlah hal krusial dalam RUU ini.
Hal ini disampaikan Hasanuddin saat memimpin RDP dengan jajaran pejabat (Dirjen) Kementerian Pertahanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian BUMN, membahas kelanjutan pembahasan RUU Industri Pertahanan di Ruang Komisi I DPR, Selasa (15/5).
"Kita harapkan RUU ini dapat kita bahas dan selesaikan sebelum penutupan Masa Persidangan IV pertengahan Juli mendatang. Apalagi pembahasan RUU ini tinggal melanjutan dari pembahasan pada masa persidangan lalu," ujar politisi PDIP ini.
Agenda RDP hari ini adalah menyusun jadwal rapat untuk kelanjutan tahapan pembahasan RUU ini sehingga rapat menjadi efektif dan produktif serta tidak banyak membuang waktu yang ada. Apalagi, Masa Persidangan IV ini cukup pendek, hanya 40 hari kerja.
Sumber: Jurnal Parlemen
Pengusaha Jatim Bisa Bangkrut Karena Kapal Perang AS Sandar di Dermaga Niaga
USS. Blue Ridge (LCC 19) bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta,
Jumat (11/5). Kapal Pusat Komunikasi dan Komando Armada ke-7 Angkatan
Laut Amerika yang mengkoordinir wilayah seluas 52 juta meter persegi di
kawasan pacifik itu melakukan kunjungan ke Indonesia selama beberapa
hari. (Foto: ANTARA/Zabur Karuru/Spt/12)
15 Mei 2012, Surabaya: Hubungan Indonesia- Amerika Serikat terganjal kerikil. Rencana kedatangan tiga unit kapal perang milik Armada ke-7 Amerika Serikat di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, akhir Mei nanti,menuai protes.
Asosiasi Pengusaha di Pelabuhan Tanjung Perak menilai kedatangan kapal perang negeri Paman Sam selama 10 hari (28 Mei-8 Juni) akan mengganggu kelancaran arus bongkar muat. Asosiasi pengusaha yang mengajukan protes di antaranya, Indonesia National Shipowner Asociation (INSA) Surabaya, Asosiasi Logistik dan Forweder Indonesia Jawa Timur (Jatim), Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jatim, Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI), dan Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Jatim. Asosiasi pengusaha ini memperkirakan, sandarnya kapal perang itu akan memicu kerugian logistik sebesar USD4,5 juta dan berdampak pada biaya ekonomi tinggi.
Para asosiasi juga sepakat mengajukan surat keberatan ke pihak terkait. Di antaranya,Panglima TNI, Menteri Pertahanan, Menteri Koordinator Perekonomian, Kepala Staf Angkatan Laut, Panglima Armada Timur, Gubernur Jatim, DPR RI dan DPRD Jatim. Ketua Umum GPEI Jatim Isdarmawan Asrikan mengatakan, rata-rata kapal sandar di Jamrud Utara berkapasitas 20.000 ton. Jika biaya logistik per kapal sekiar USD12.000 hingga USD15.000 per hari, maka untuk tiga kapal mencapai USD45.000 per hari.Bila ditotal selama 10 hari maka biayanya menjadi USD450.000. Saat ini antrean Pelabuhan Tanjung Perak mencapai 10 hingga 15 kapal. “Jika antrean berlangsung 10 hari, maka kerugian sekitar USD4,5 juta. Lagipula, dermaga Jamrud itu zona bisnis, bukan untuk kepentingan militer, apalagi untuk militer asing,”katanya.
Ketua Umum DPC INSA Surabaya, Steven H Lasawengen mengaku keberatan jika kapal perang AS bersandar di Surabaya.Sebab,jumlah dermaga Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya cukup terbatas. Kondisinya juga kurang memadai lantaran usianya sudah mencapai 100 tahun. “Kapal AS malah mau sandar selama 10 hari. Ini tentu akan merugikan kami,”tandasnya.
Menanggapi protes asosiasi pengusaha di Pelabuhan Tanjung Perak,Kepala Otoritas Pelabuhan III, I Nyoman Gde Saputra mengatakan, tiga unit kapal perang AS bersandar di Tanjung Perak karena pemerintah belum punya dermaga yang khusus. “Nah, agar tidak mengganggu proses bongkar kapal di pelabuhan, nanti kami akan terapkan sistem tidak menetap atau tidak permanen. Jadi sewaktu-waktu kapal bisa dipindah,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah,Lantamal V Surabaya siap menerima keluhan sejumlah asosiasi pengusaha di Pelabuhan Tanjung Perak. Kabagpen Lantamal V Mayor Laut (KH) Agus Setiawan mengatakan, kegiatan kapal perang Amerika Serikat di Surabaya sejatinya adalah gawe TNI AL. “Kami ini hanya ketamuan saja.
Jadi sudah seyogyanya memberi bantuan pengamanan, akomodasi dan acara penyambutan. Nah, kalau ada yang keberatan berkaitan dengan sandarnya kapal, mestinya ke pihak otoritas pelabuhan. Sebab itu urusan mereka, ”tandasnya.
Wakil Atase Pers Kedutaan Besar Amerika Serikat, Philip W Roskamp dihubungi melalui sambungan telepon selular tadi malam, belum bisa memberi keterangan terkait rencana kunjungan tiga kapal perang ke Tanjung Perak, Surabaya. ”Saya masih di dalam taksi. Nanti saya carikan informasinya ke kantor,” kata pria yang biasanya mengurusi wartawan Jakarta ini.
Sumber: SINDO
15 Mei 2012, Surabaya: Hubungan Indonesia- Amerika Serikat terganjal kerikil. Rencana kedatangan tiga unit kapal perang milik Armada ke-7 Amerika Serikat di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, akhir Mei nanti,menuai protes.
Asosiasi Pengusaha di Pelabuhan Tanjung Perak menilai kedatangan kapal perang negeri Paman Sam selama 10 hari (28 Mei-8 Juni) akan mengganggu kelancaran arus bongkar muat. Asosiasi pengusaha yang mengajukan protes di antaranya, Indonesia National Shipowner Asociation (INSA) Surabaya, Asosiasi Logistik dan Forweder Indonesia Jawa Timur (Jatim), Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jatim, Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI), dan Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Jatim. Asosiasi pengusaha ini memperkirakan, sandarnya kapal perang itu akan memicu kerugian logistik sebesar USD4,5 juta dan berdampak pada biaya ekonomi tinggi.
Para asosiasi juga sepakat mengajukan surat keberatan ke pihak terkait. Di antaranya,Panglima TNI, Menteri Pertahanan, Menteri Koordinator Perekonomian, Kepala Staf Angkatan Laut, Panglima Armada Timur, Gubernur Jatim, DPR RI dan DPRD Jatim. Ketua Umum GPEI Jatim Isdarmawan Asrikan mengatakan, rata-rata kapal sandar di Jamrud Utara berkapasitas 20.000 ton. Jika biaya logistik per kapal sekiar USD12.000 hingga USD15.000 per hari, maka untuk tiga kapal mencapai USD45.000 per hari.Bila ditotal selama 10 hari maka biayanya menjadi USD450.000. Saat ini antrean Pelabuhan Tanjung Perak mencapai 10 hingga 15 kapal. “Jika antrean berlangsung 10 hari, maka kerugian sekitar USD4,5 juta. Lagipula, dermaga Jamrud itu zona bisnis, bukan untuk kepentingan militer, apalagi untuk militer asing,”katanya.
Ketua Umum DPC INSA Surabaya, Steven H Lasawengen mengaku keberatan jika kapal perang AS bersandar di Surabaya.Sebab,jumlah dermaga Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya cukup terbatas. Kondisinya juga kurang memadai lantaran usianya sudah mencapai 100 tahun. “Kapal AS malah mau sandar selama 10 hari. Ini tentu akan merugikan kami,”tandasnya.
Menanggapi protes asosiasi pengusaha di Pelabuhan Tanjung Perak,Kepala Otoritas Pelabuhan III, I Nyoman Gde Saputra mengatakan, tiga unit kapal perang AS bersandar di Tanjung Perak karena pemerintah belum punya dermaga yang khusus. “Nah, agar tidak mengganggu proses bongkar kapal di pelabuhan, nanti kami akan terapkan sistem tidak menetap atau tidak permanen. Jadi sewaktu-waktu kapal bisa dipindah,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah,Lantamal V Surabaya siap menerima keluhan sejumlah asosiasi pengusaha di Pelabuhan Tanjung Perak. Kabagpen Lantamal V Mayor Laut (KH) Agus Setiawan mengatakan, kegiatan kapal perang Amerika Serikat di Surabaya sejatinya adalah gawe TNI AL. “Kami ini hanya ketamuan saja.
Jadi sudah seyogyanya memberi bantuan pengamanan, akomodasi dan acara penyambutan. Nah, kalau ada yang keberatan berkaitan dengan sandarnya kapal, mestinya ke pihak otoritas pelabuhan. Sebab itu urusan mereka, ”tandasnya.
Wakil Atase Pers Kedutaan Besar Amerika Serikat, Philip W Roskamp dihubungi melalui sambungan telepon selular tadi malam, belum bisa memberi keterangan terkait rencana kunjungan tiga kapal perang ke Tanjung Perak, Surabaya. ”Saya masih di dalam taksi. Nanti saya carikan informasinya ke kantor,” kata pria yang biasanya mengurusi wartawan Jakarta ini.
Sumber: SINDO
Menhan Berharap Riset Di Bidang Hankam Dapat Terintegrasi Dengan Baik
14 Mei 2012, Jakarta: Jakarta, DMC - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Senin (14/5), menerima audiensi Dewan Riset Nasional Bidang Pertahanan dan Keamanan yang dipimpin oleh Bpk Andriyanto di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Menhan Purnomo Yusgiantoro saat menerima audiensi didampingi oleh Kepala Balitbang Kemhan Prof.DR.Ir.Eddy Sumarno Siradj, M.Sc.
Audiensi ini dilaksanakan untuk meminta arahan dari Menteri Pertahanan bagi riset Pertahanan dan Keamanan agar dapat terintegrasi dengan baik. Dewan Riset Nasional berdiri sejak tahun 1984 diketuai langsung oleh Menristek pada waktu itu yaitu BJ Habibie, Dewan ini didirikan untuk menyatukan badan-badan riset yang tersebar di tiap-tiap kementerian pada waktu itu untuk ke pentingan nasional dan saat ini bertanggung jawab kepada Menteri Riset dan Teknologi.
Dewan riset mengajukan pemikiran-pemikiran, gagasan dan pertimbangan sebagai masukan bagi Menteri Riset dan Teknologi. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa sebagai awalan harus dilihat posisi awal seperti berapa dana yang tersedia untuk riset di Kementerian Pertahanan dan yang tersebar di instansi lain yang dikhususkan bagi riset pertahanan dan keamanan.
Selanjutnya harus dibuat roadmap riset pertahanan dan keamanan yang dapat segera diaplikasikan sehingga jelas arah tujuannya ke depan. Setelah roadmap tersebut tersusun, lanjut Menhan, kemudian di-break down kepada instansi yang mengadakan riset pertahanan dan keamanan seperti Kemhan, Mabes TNI, Mabes Angkatan, Polri, dan instansi lainnya beserta anggaran masing-masing sehingga dapat terlihat kekuatan riset dari instansi Pertahanan dan Keamanan.
Menhan juga mengharapkan produk-produk riset hankam seperti rudal dan kendaraan angkut militer sebagai hasil riset tahun 2009 dapat terus dikembangkan
Komisi I Setujui Hibah Meriam untuk Timor Leste
16 Mei 2012, Senayan: Komisi I DPR RI menyetujui hibah 6 Meriam Salute
Gun untuk Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste. Persetujuan hibah
ini tercapai dalam rapat kerja Komisi I dengan pemerintah di Ruang
Komisi I, Selasa (15/5).
Dalam raker yang dihadiri Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan wakilnya, Panglima TNI, dan pejabat Kementerian Luar Negeri itu, Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, terkait rencana hibah 6 Meriam Salute Gun ke Timur Leste, semua fraksi setuju.
"Dengan demikian, atas suara bulat, semua fraksi tidak ada yang keberatan atas hibah meriam ini ke Timor Leste, Komisi selanjutnya akan menyampaikan ke Pimpinan Dewan," ujar Mahfudz Siddiq.
Sementara itu, Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Presiden SBY pada 19-20 Mei mendatang akan memenuhi undangan dari Pemerintah Timor Leste untuk menghadiri peringatan 10 tahun kemerdekaan negara tersebut dan pelantikan Presiden baru.
"Sehingga hibah Meriam Salute Gun itu di antaranya akan dipergunakan Pemerintah Timor Leste untuk menyambut tamu negara untuk acara tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, pada Maret lalu, DPR juga telah menyetujui hibah aset negara berupa Meriam Salute Gun milik Kementerian Pertahanan kepada Papua New Guinea.
Komisi I DPR Setujui Hibah Enam Meriam Milik TNI AD Kepada RDTL
Komisi I DPR RI Bidang Pertahanan menyetujui rencana pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk menghibahkan barang milik Negara berupa enam pucuk meriam Salute Gun TNI AD kepada Pemerintah Republik Demokratis Timor Leste (RDTL).
Persetujuan hibah enam meriam Salute Gun kepada pemerintah RDTL ini disampaikan Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, dalam forum Raker Anggota Komisi I DPR dengan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Selasa (15/5) di gedung DPR, Jakarta.
Sebelumnya, pada kesempatan Forum Raker tersebut, Menhan Purnomo Yusgiantoro, menyampaikan bahwa hibah dari enam meriam salute gun tersebut dalam rangka mendukung hari kemerdekaan Negara RDTL yang ke-10 yang akan dihadiri banyak tamu negara asing. Selain itu kegiatan hibah ini juga memiliki arti penting dalam menjaga hubungan Bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Timor Leste.
Lebih lanjut Menhan menjelaskan, TNI AD sebelumnya memiliki 18 pucuk meriam salut gun kaliber 75 mm, yang berada di Batalion Armed VII di Bekasi. Ditambahkan Menhan Pemerintah Indonesia sebelumnya juga pernah melakukan hibah meriam salut gun kepada pemerintah Papua New Guinea (PNG) sejumlah 6 pucuk. Untuk itu, diungkapkan Menhan, dengan dihibahkannya kembali 6 pucuk meriam salut gun kepada pemerintah Timor Leste, maka TNI hingga kini memiliki 6 pucuk.
Sehubungan dengan hal tersebut, Menhan menuturkan pemerintah memiliki rencana untuk mengadakan kembali 12 pucuk meriam untuk jenis sama, yang mana rencananya ini telah dimasukan dalam anggaran penghematan APBN-P dan optimalisasi untuk tahun 2012.
Menhan mengharapkan adanya dukungan politik anggaran untuk merealisasikan target pemerintah dalam pencapaian modernisasi untuk mengganti 12 pucuk Meriam Salute Gun yang telah dihibahkan kepada dua negara tetangga tersebut.
Turut hadir dalam Raker tersebut, perwakilan dari pemerintah, Wamenhan, Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Soeparno, Wakasad Letjen TNI Budiman, S.IP, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Yuri Thamrin, dan Sekjen Kemhan, Marsdya TNI Eris Herryanto.
250 Tamtama Perkuat Paskas TNI AU
Prajurit siswa Sekolah Pertama Tamtama TNI AU meneriakkan yel-yel di
Skuadron Pendidikan (Skadik) 404, Pangkalan Udara TNI AU Adi Soemarmo,
Surakarta, Jateng, Selasa (15/5). Lima Skadik Lanud Adi Soemarmo menjadi
"Kawah Candradimuka" penghasil sekitar 90 persen tamtama, bintara, dan
perwira TNI AU. (Foto: ANTARA/Andika Betha/ed/mes/12)
Prajurit siswa Sekolah Pertama Tamtama TNI AU meneriakkan yel-yel di
Skuadron Pendidikan (Skadik) 404, Pangkalan Udara TNI AU Adi Soemarmo,
Surakarta, Jateng, Selasa (15/5). Lima Skadik Lanud Adi Soemarmo menjadi
"Kawah Candradimuka" penghasil sekitar 90 persen tamtama, bintara, dan
perwira TNI AU. (Foto: ANTARA/Andika Betha/ed/mes/12)16 Mei 2012, Solo: Sebanyak 250 prajurit lulusan Sekolah Pertama Tamtama Prajurit Karir (Semata PK) Angkatan 62 Pangkalan Udara Adi Soemarmo Surakarta akan memperkuat satuan-satuan Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara. "Ke-250 pemuda Indonesia yang terpilih menjadi prajurit tamtama Angkatan 62 TNI AU ini khusus dipersiapkan untuk memperkuat Paskhas TNI AU," kata Komandan Kodikau Marsekal Muda TNI R Hari Muljono di sela-sela upacara pelantikan tamtama lulusan Semata PK di Markas Lanud Adi Soemarmo Surakarta, Rabu.
Menurut Dankodikau, para tamtama harus bangga dan bersyukur karena baru saja memasuki tahap awal pengabdian kepada bangsa dan negara. Mereka telah berhasil melewati pendidikan yang tidak mudah dan ringan selama lima bulan. Oleh karena itu, lanjut Dandikau, hasil yang telah dicapai melalui pendidikan cukup berat ini hendaknya dijadikan kebanggaan sebagai motivasi untuk meningkatkan budaya belajar dan berlatih guna mengasah bekal ilmu pengetahuan serta keterampilan dasar prajurit dengan meningkatkan pengabdian kepada bangsa dan negera.
Menurut dia, Semata PK TNI AU merupakan pendidikan awal yang harus dilalui untuk menjadi seorang tamtama. Namun, para tamtama ini akan menempuh pendidikan khusus kejuruan Pasukan Khas dan sekolah para dasar TNI AU.
Dankodikau menjelaskan, seiring dengan perkembangan situasi akhir-akhir ini, sebagai anggota TNI harus menyadari bahwa tugas dan peran yang diemban di masa mendatang semakin kompleks dan penuh tantangan. Oleh karena itu, sebagai anggota TNI mereka senantiasa dituntut terus mengingkatkan kemamuan profesionalisme dan pengabdian yang tinggi dengan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sapta marga, sumpah prajurit, serta delapan wajib TNI.
Pada upacara pelantihan dan penyumpahan tamtama tersebut Dankodikau secara simbolis juga menyerahkan ijazah dan menyematkan pangkat prajurit dua kepada Heribertus Fallo, asal Kupang, NTT, yang terpilih sebagai siswa lulusan terbaik.
Acara tersebut juga dimeriahkan sejumlah atraksi yang diperagakan oleh para tamtama lulusan Semata PK Angkatan 62, antara lain ketangkasan merakit senjata api dengan mata ditutup, kemahiran bela diri, senam balok, dan peragaan startegi perang dalam penyerangan dan penyergapan ke daerah musuh.
Sumber: ANTARA Jateng
90 Persen Personel TNI AU Lulusan Lanud Adi Soemarmo
Wartawan mengunjungi ruangan Simulator Radar Bintara Teknik, Skuadron
Pendidikan (Skadik) 402, Pangkalan Udara TNI AU Adi Soemarmo Surakarta,
Jateng, Selasa (15/5). Lanud Adi Soemarmo yang membawahi 5 skadik
merupakan tempat pendidikan sekitar 90 persen prajurit TNI AU. (Foto:
ANTARA/Andika Betha/ed/mes/12)
15 Mei 2012, Solo: Komandan Landasan Udara Adi Soemarmo Surakarta Kolonel (Pnb) Kusworo, mengatakan sekitar 90 persen personel TNI Angkatan Udara merupakan lulusan Lembaga Pendidikan Lanud Adi Soemarmo. "Lanud Adi Soemarmo ini merupakan pusatnya pendidikan personel TNI AU di Tanah Air," kata Danlanud disela acara "Pers Gathering" di Markas Lanud Adi Soemarmo, Surakarta, Selasa.
Menurut Danlanud, Lanud Adi Soemarmo merupakan gerbang TNI AU dalam pencetakan sumber daya manusia prajurit. "Di bawah cadradimuka ini, ribuan putra-putri terbaik bangsa digembleng dan ditempa menjadi prajurit TNI AU yang berpangkat perwira, bintara, tamtama yang berjiwa Sapta Marga," kata Danlanud.
Lanud Adi Soemarmo salah satu satuan pelaksana langsung di bawah Komando Pendidikan TNI AU yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan operasi udara dan pembinaan potensi kedirgantaraan. "Kami membawahi lima skadron pendidikan (Skadik) yakni Skadik 401, 402, 403, 404, dan 405," kata Danlanud.
Skadik 401, kata Danlanud, mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan sekolah pembentukan perwira (Setukpa) yang dulu disebut Secapa. Skadik 401 juga membantu menyelenggarakan pendidikan sekolah dinas pendek penerbang TNI/Polri dan sekarang di bawah Kodiklat TNI.
Skadik 402 menyelenggarakan pendidikan radar yang meliputi sekolah kejuruan dasar pemeliharaan (Sejursahar), radar umum, Sejursahar radar darat sekolah lanjutan Tamtama (Sejurlata) dan sekolah kejuruan dasar tamtama (Sejursarta).
Skadik 403 merupakan pusat pendidikan sekolah pertama Bintara prajurit karir pria (Semata PK) dan sekolah pembentukan bintara (Setukba), sedangkan Skadik 404 yang sebelumnya bernama sekolah calon Tamtama merupakan salah satu lembaga pendidikan di bawah Lanud Adi Soemarmo bertugas mendidik calon Tamtama TNI AU.
Danlanud menjelaskan, Lanud Adi Soemarmo akan melantik atau mengambil sumpahnya kepada siswa Semata PK angkatan 66 sebanyak 260 personel setelah menjalani pendidikan selama lima bulan. Para siswa Semata PK pria tersebut rencana dilantik menjadi prajurit TNI AU di Markas Lanud Adi Soemarmo, Rabu (16/5) oleh Komandan Kodikau Marsekal Muda TNI Bagus Puruhito.
Sementara Danlanud dalam acara Pers Gathering tersebut selain ajang silaturahmi dengan insan Pers di Surakarta, juga memperkenalkan tugas pokok TNI AU dan kegiatan-kegiatan pendidikan di Markas Adi Soemarmo.
Sumber: ANTARA Jateng
Salim Mengga Bantah Anggota Komisi Pertahanan Terima Komisi Pembelian Sukhoi
Sejumlah prajurit TNI AU bersama tentara AU Rusia menurunkan pesawat
sukhoi dari perut pesawat Antonov milik Rusia setibanya di Bandara
Hasanuddin Makassar, Jumat (26/12). Dua pesawat tersebut merupakan
pesanan TNI AU dari enam yang akan dibeli. (Foto: ANTARA News/Yusran
Uccang)
16 Mei 2012, Senayan: Anggota Komisi I DPR RI Salim Mengga menangkis tudingan di seputar pengadaan alutsista pesawat tempur Sukhoi dari Rusia. Yakni, soal transparansi pengadaan dan dugaan adanya anggota Komisi Pertahanan yang menerima komisi dari pemerantaan jual-beli.
Salim Mengga mengatakan, pembelian alutsista tersebut menggunakan sistem 'G to G' (Government to Government) alias kesepakatan bisnis antarpemerintah kedua negara. Proses transaksi pembelian Sukhoi itu dilakukan oleh pemerintah RI dan Rusia secara transparan tanpa intervensi dari Komisi I.
"Perusahaan yang ditunjuk Rusia adalah Rosoborn Export. Sedangkan yang berhubungan dengan Indonesia adalah perusahaan resmi yang ditunjuk pemerintah Rusia. Dan, kita tidak kenal dengan PT Trimarga," ujar Salim Mengga saat melakukan interupsi dalam Sidang Paripurna DPR, Rabu (16/5).
Penjelasan itu ia sampaikan untuk menanggapi interupsi dari anggota Fraksi Hanura, Akbar Faisal. Akbar mempersoalkan pengadaan pesawat tempur Sukhoi yang diduga tidak transparan dan melalui perantara pihak ketiga. Menurut Salim, tak ada kaitan sama sekali antara pengadaan pesawat tempur Sukhoi dengan pesawat sipil komersial Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Spesifikasi kedua pesawat tersebut sangat berbeda. Lagi pula, pengadaan pesawat sipil bukanlah urusan Komisi I.
Ia lantas menegaskan bahwa tak ada satu pun anggota Komisi I yang menerima sesuatu atau kesepakatan tertentu dalam pengadaan pesawat tempur Sukhoi sesuai usulan Kementerian Pertahanan. "Kalau ada anggota komisi I yang pergi makan malam karena persoalan pesawat tempur Sukhoi itu, tunjukkan saja orangnya. Saya selaku anggota komisi I yang tergabung dalam Panja Alutsista tidak merasa diundang oleh siapa pun, dan saya tidak pernah menginjak restoran ataupun hotel untuk membicarakan soal alutsista," tegas politisi Demokrat ini.
Salim Mengga menyesalkan sikap saling curiga di antara anggota DPR. Apalagi jika hal itu disampaikan dalam forum sidang paripurna yang mestinya jadi ajang DPR untuk membulatkan suara. Jika ada hal yang belum jelas soal ini, kata dia, maka seyogianya dipertanyakan ke komisi terkait.
"Sebelum menyampaikan sesuatu di forum seperti ini, sebaiknya melakukan klarifikasi dulu ke Komisi I yang membidangi persoalan alutsista. Jangan terjadi fitnah sesama kita," ujarnya.
Sumber: Jurnal Parlemen
Marinir AS Senang Latihan Bersama Marinir RI
16 Mei 2012, Surabaya: Pimpinan Marinir Amerika Serikat (USMC) Letkol USMC Monbouquette mengaku senang menggelar latihan bersama tentang penanganan pascabencana alam dengan Korps Marinir RI di Surabaya mulai Kamis (10/5) hingga Rabu. "Kami sangat senang bisa bertukar ilmu dengan Marinir Indonesia," katanya saat penutupan latihan bersama di Markas Batalyon Infanteri-5 Marinir, Ujung, Surabaya, Rabu.
Oleh karena itu, dia berharap latihan seperti ini dapat berlanjut sehingga dapat menjalin kerja sama antara Marinir Amerika dan Marinir Indonesia. Latihan bersama Korps Marinir TNI AL dengan Marinir Amerika (USMC) bersandi "Marine Air Ground Task Force-Tactical Warfare Simulation" (MTWS) itu dipimpin Komandan Satgaslat Letkol Marinir Amir Kasman yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri-5 Marinir.
Ketika menutup latihan itu, Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Tommy Basari mewakili Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) M. Alfan Baharudin mengatakan latihan bersama itu berguna dalam mewujudkan profesionalisme prajurit dalam penanganan pasca-bencana alam di suatu wilayah.
"Latihan itu dapat meningkatkan kemampuan dalam hal perencanaan, manajemen, koordinasi dan pengerahan militer pascabencana sehingga pemberian bantuan dapat dilaksanakan secara tepat, tepat guna, dan tepat sasaran," katanya.
Selain itu, latihan bersama itu juga dapat melahirkan tenaga-tenaga terampil yang bisa dijadikan tenaga pengajar untuk personel yang belum mengikuti latihan sehingga Korps Marinir TNI AL kedepan dapat melaksanakan penanganan pascabencana alam dengan baik.
Dalam kesempatan itu, Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin selaku pemimpin Korps Marinir TNI AL mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada pemerintah Amerika Serikat. "Saya yakin dan percaya, sumbangsih yang diberikan akan meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika, sehingga dapat mempererat kerjasama militer kedua negara," kata orang nomor satu di jajaran Korps Marinir TNI AL itu.
Dalam upacara penutupan latihan bersama itu juga disajikan demonstrasi beladiri pencak silat yang dilakukan oleh prajurit-prajurit Batalyon Infanteri-5 Marinir.
Sementara itu, Komandan Satgaslat Letkol Marinir Amir Kasman menyatakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta latihan sehingga latihan bersama ini dapat berjalan lancar aman dan sukses.
Sumber: ANTARA News
Wednesday, 16 May 2012
KRI Sultan Hasanuddin– 366 bertolak menuju Lebanon
Rabu, 16 Mei 2012 17:10 WIB | Dibaca 1243
kali
Jakarta (ANTARA News) -
KRI Sultan Hasanuddin–
366 bertolak menuju
Lebanon dari Dermaga
Komando Lintas Laut Militer TNI-AL di
Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu. Dia akan
bergabung dengan Satuan Tugas Maritime
Taks Force (MTF) Kontingen Garuda XVIII-D/
UNIFIL dan MTF 448 UNIFIL.
Tugas utama membantu Angkatan Laut
Lebanon dalam menegakkan kedaulatan
negaranya, mengamankan garis pantai,
mencegah penyelundupan senjata melalui
perairan kewilayah Lebanon serta
melaksanakan patroli rutin, latihan bersama
dan kegiatan lain.
Keberangkatan KRI Sultan Hasanudin–366
menuju Lebanon, dilepas melalui satu
upacara militer yang dipimpin langsung
oleh Panglima TNI, Laksamana TNI Agus
Soehartono, didampingi Kepala Staf TNI-AL,
Laksamana TNI Soeparno, dan Wakil Kepala
Staf TNI-AL, Laksamana Madya TNI
Marsetio, serta sejumlah pejabat teras TNI
lainnya.
Satgas MTF dimana KRI Sultan
Hasanuddin-356 tergabung, akan bertugas
di wilayah perairan Libanon selama enam
bulan.
KRI Sultan Hassanudin–366 menggantikan
KRI Sultan Iskandar Muda–367, yang
beberapa waktu lalu telah kembali ke Tanah
Air setelah tergabung dengan Satgas MTF di
Lebanon selama kurun waktu enam bulan.
Kekuatan TNI-AL dalam Satgas MTF/UNIFIL
dengan ujung tombak KRI Sultan
Hassanudin–366, korvet kelas SIGMA (Ship
Integrated Geometrical Modularity
Approach) dari Satuan Kapal Eskorta
Koarmatim Surabaya, juga satu helikoper
Bolcow-Blohm BO-105. Di dalam lambung
kapal perang ini terdapat 25 perwira, 44
bintara, dan 24 tamtama, dan 11 personel
non ABK.
KRI Sultan Hasanuddin–366 merupakan
kapal keempat TNI-AL keempat yang pernah
bergabung dengan pasukan internasional di
Lebanon.
Sebelumnya TNI-AL pernah mengirimkan
KRI Sultan Iskandar Muda–367, KRI Frans
Kaisepo–368, serta KRI Diponegoro–365.
Kesertaan Indonesia dalam gugus tugas
pasukan PBB membuktikan profesionalitas
tentara Indonesia diakui dunia. (*)
Latihan Pengamanan VVIP Kopaska TNI AL
Sejumlah anggota Kopaska TNI AL
bersiaga melindungi sebuah helikopter berisi tamu VVIP ketika mengelar
Latihan Pratugas Operasi Pengamanan Very Very Important Person (VVIP)
Tahun 2012 di Markas Komando Pasukan Katak (Kopaska), Pondok Dayung,
Jakarta Utara, Senin (14/5). Latihan tersebut difokuskan untuk
mengamankan presden/wakil presiden dan tamu VVIP. FOTO ANTARA/Zabur
Karuru/Spt/12
pakistan tawarkan pesawat tempur JT-17 Thunder kepada Indonesia
Jakarta (ANTARA News) - "Pakistan baru-
baru ini menawarkan pesawat tempur jenis
JT-17 Thunder kepada Angkatan Udara
Indonesia," kata Duta Besar Pakistan untuk
Indonesia, Sanaullah, di Jakarta, Senin.
"JT-17 Thunder merupakan pesawat
multidimensional yang fasilitasnya hampir
sama dengan generasi terbaru F-16 buatan
Amerika Serikat. Pesawat ini bisa diandalkan
dan harganya lebih murah," katanya.
Dia menjelaskan Kepala Satuan Angkatan
Udara Indonesia, Marsekal TNI Imam
Sufaat, telah mengunjungi Pakistan untuk
melihat pesawat JT-17 Thunder.
Dalam kunjungan tersebut, kata Sanaullah,
kepala satuan angkatan udara Indonesia
menyatakan terkesan dengan pesawat
buatan perusahaan Pakistan Aeronautical
Complex bekerjasama dengan Chengdu
Aircraft Industry Corporation dari China
tersebut.
"Saat ini kami menunggu kunjungan
Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro,
ke Pakistan untuk melihat JT-17 Thunder
buatan kami," katanya.
Pesawat tempur JT-17 Thunder merupakan
pesawat multidimensional berbadan ringan,
berfungsi di segala cuaca dan memiliki
kemampuan tempur sangat baik di udara.
sumber antar
Hari Ke-8 Evakuasi, 32 Kantong Jenazah Sudah Dikirim ke RS Polri Kramatjati
Jakarta Proses evakuasi korban Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, memasuki hari kedelapan. Hingga hari ini sudah 32 kantong jenazah dievakuasi dari lokasi kecelakaan pesawat dan dikirimkan ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Ketua Tim SAR Gabungan dari Basarnas, Ketut Parwa, mengatakan masih ada lima kantong jenazah lagi yang belum dievakuasi dari puncak Salak 1.
"Besok yang lima kantong akan tetap dievakuasi lewat udara, mudah-mudahan cuaca mendukung sehingga heli bisa mencapai lokasi dan sekalian mendrop logistik," ujar Ketut di Posko Embrio Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/5/2012).
Jadi dengan lima kantong jenazah itu, kata Ketut, total kantong jenazah yang dievakuasi mencapai 37 kantong.
"Tadi laporan dari lokasi itu sudah dievakuasi 9 kantong, nanti sudah di atas (helipad puncak 1) kita ringkas lagi jadi 5 kantong. Jadi jumlahnya 37 kantong." jelasnya.
Dari 32 kantong jenazah yang telah dikirimkan ke RS Polri Kramatjati, 5 kantong di antaranya berisi properti. Sedangkan sisanya, 27 kantong berisi body parts.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) juga sudah melakukan pengambilan sampel postmortem bagian tubuh dari 25 kantong jenazah. Dari sejumlah itu, baru 1 korban yang teridentifikasi, yakni WNI berjenis kelamin laki-laki.
reverensi:detik.com
Ketua Tim SAR Gabungan dari Basarnas, Ketut Parwa, mengatakan masih ada lima kantong jenazah lagi yang belum dievakuasi dari puncak Salak 1.
"Besok yang lima kantong akan tetap dievakuasi lewat udara, mudah-mudahan cuaca mendukung sehingga heli bisa mencapai lokasi dan sekalian mendrop logistik," ujar Ketut di Posko Embrio Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/5/2012).
Jadi dengan lima kantong jenazah itu, kata Ketut, total kantong jenazah yang dievakuasi mencapai 37 kantong.
"Tadi laporan dari lokasi itu sudah dievakuasi 9 kantong, nanti sudah di atas (helipad puncak 1) kita ringkas lagi jadi 5 kantong. Jadi jumlahnya 37 kantong." jelasnya.
Dari 32 kantong jenazah yang telah dikirimkan ke RS Polri Kramatjati, 5 kantong di antaranya berisi properti. Sedangkan sisanya, 27 kantong berisi body parts.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) juga sudah melakukan pengambilan sampel postmortem bagian tubuh dari 25 kantong jenazah. Dari sejumlah itu, baru 1 korban yang teridentifikasi, yakni WNI berjenis kelamin laki-laki.
reverensi:detik.com