Pages

Saturday, 9 May 2015

Kemenhan Tunjuk ITS sebagai Pusat Desain Kapal Perang

AP PHOTO / TRISNADI Peluncuran misil dari kapal perang yang dipertontonkan pada peringatan HUT ke-69 TNI di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/10/2014).


SURABAYA,  Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) telah menunjuk ITS Surabaya menjadi Pusat Desain dan Rekayasa Kapal Perang. 


"Kita sudah memiliki Pusat Desain Kapal Nasional, lalu Kemenhan meningkatkan statusnya menjadi Pusat Desain dan Rekayasa Kapal Perang," kata Dekan FTK ITS Prof Eko Budi Djatmiko di Surabaya, Sabtu (9/5/2015).

Ditemui di sela "Marine Icon 2015" yang diselenggarakan mahasiswa FTK ITS di kawasan Monumen Kapal Selam (Monkasel) Surabaya, 8-10 Mei itu, ia menjelaskan penunjukan tersebut merupakan bagian dari peran ITS mendukung Poros Maritim.

"Untuk mendukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, banyak dosen ITS ditarik ke pusat untuk membantu dalam mewujudkan kebijakan Presiden Joko Widodo itu," katanya.

Selain penunjukan sebagai pusat desain dan rekayasa kapal perang, ITS juga diminta membantu dalam membangun tol laut dan pembuatan kapal selam di PT PAL yang merupakan kerja sama antara Indonesia dengan Korea.

"Untuk itu, ITS diminta membantu untuk menyiapkan desain pembangunan galangan kapal selam, karena kerja sama dengan Korea itu sudah ditindaklanjuti dengan membuat dua kapal selam di Korea," katanya.

Tahun berikutnya, kerja sama pembuatan lima kapal selam itu akan dilanjutkan dengan membangun tiga kapal selam sisanya di PT PAL.

"Sejak tahun 1960, ITS sebenarnya sudah mendapat amanah untuk menyiapkan teknologi kemaritiman, namun selalu terkendala dengan kebijakan pemerintah," katanya saat mendampingi Rektor ITS Prof Joni Hermana.

Untuk itu, ITS akan mengambil peran dalam pembangunan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia itu dengan menyiapkan desain galangan kapal berukuran besar, sekaligus menyiapkan sumber daya manusia untuk galangan itu.

"Dengan demikian, kita akan segera memiliki kapal jenis fregat yang panjangnya sampai 150 meter, bukan sekadar kapal patroli berukuran besar seperti selama ini," katanya.

Ketua Panitia "Marine Icon 2015" ITS, Nityasa Manuswara, Marine Icon 2015 yang dibuka Rektor ITS Prof Joni Hermana (8/5) itu, juga bukan sekadar lomba, namun untuk menggugah kesadaran dan pemahaman terhadap pentingnya kemaritiman bagi Bangsa Indonesia.

"Kita lihat kenyataan Indonesia adalah negara maritim, tapi masyarakat belum sadar bahwa kita masyarakat maritim. Buktinya, masih banyak masyarakat yang 'concern' ke daratan," katanya.
Lomba dengan tema "Berkarya Bersama Membangun Peradaban Maritim Indonesia" yang digelar di kawasan Monumen Kapal Selam (Monkasel) Surabaya pada Jumat (8/5) hingga Minggu (10/5) itu, mempertandingkan enam jenis lomba dan memperebutkan Piala Menpora.

Sebanyak enam jenis lomba adalah Marine Diesel Assembling (bongkar pasang mesin diesel) bagi siswa SMK, Waterbike Competition (sepeda air), National Maritime Paper and Essay Competition (lomba karya tulis kemaritiman), Pop Pop Boat Race (kapal uap/perahu tok-tok), Marine Photography Contest (lomba foto kemaritiman), dan Dragon Boat Race (lomba dayung/lomba balap perahu naga).(Kompas)

Korut Meluncurkan rudal dari kapal selam


Kantor berita pemerintah Korut melaporkan bahwa rudal muncul diikuti jejak api yang menggelegar.
Korea Utara mengklaim telah sukses menguji peluncuran rudal dari kapal selam yang berada di bawah laut.

Kantor berita pemerintah Korut melaporkan bahwa rudal muncul diikuti jejak api yang menggelegar.
Pemimpin Korut, Kim Jong-un, yang dikutip kantor berita tersebut menyatakan negaranya kini memiliki ”senjata strategis kelas dunia yang mampu menyerang dan menyapu kekuatan musuh yang melanggar kedaulatan dan martabat (Korut) di perairan.”

Beragam foto menunjukkan Kim Jong-un sedang menyaksikan detik-detik ketika rudal muncul dari bawah laut.

Tidak disebutkan waktu dan tempat peluncuran. Namun, sejumlah analis menduga lokasi uji coba terletak di perairan dekat Kota Sinpo.
Tidak disebutkan waktu dan tempat peluncuran. Namun, sejumlah analis menduga lokasi uji coba terletak di perairan dekat Kota Sinpo. Di kota itu, pencitraan satelit awal tahun ini menunjukkan sebuah kapal selam tengah dilengkapi dengan peranti peluncuran rudal.

Korut, menurut analis, sejatinya memiliki beberapa hulu ledak nuklir. Dengan kemampuan meluncurkan hulu ledak tersebut dari bawah laut, kekuatan Korut kini sulit dideteksi.

Dalam uji coba-uji coba sebelumnya, Korut senantiasa meluncurkan rudal dari darat. PBB telah menjatuhkan beragam sanksi terkait langkah tersebut, namun selalu tidak dipatuhi.(BBC)

Jet Tempur Rusia Kebal Rudal Pertahanan Udara


Jet tempur TU-160 milik Rusia (Foto: Sputnik)
Jet tempur TU-160 milik Rusia (Foto: Sputnik)
MOSKOW – Rusia diketahui memiliki jet tempur yang kebal terhadap rudal pertahanan udara, jet tempur itu berjenis TU-160. Hal itu diungkapkan Badan Teknologi Radio Elektronik Rusia (KRET).
KRET telah mengembangkan teknologi sistem radio elektronik canggih untuk pertempuran, dan disematkan pada jet tempur TU-160. Dengan adanya teknologi tersebut, jet tempur TU-160 akan sangat efektif dalam menangkal rudal-rudal anti-pesawat.

Dengan adanya teknologi yang dikembangkan KRET, Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia, Sergey Shoigu, telah mengunjungi Asosiasi Produksi Pesawat Kazan, dan Tupolev Design Bureau, untuk melanjutkan proses produksi jet tempur TU-160.

“Jet tempur TU-160 tidak ada bandingannya diantara pesawat supersonik lainnya, jika disematkan teknologi radio elektronik dari KRET,” ujar Menhan Shoigu, seperti dikutip Sputnik, Rabu (6/5/2015).

Jet tempur TU-160 termasuk ke dalam kategori pesawat supersonik yang mampu membawa misil penghancur untuk strategi serangan udara. Jet itu pertama kali dirancang oleh Tupolev Design Bureau pada awal 1980.

Sebagaimana diberitakan, Pemerintah Rusia memang kerap kali memamerkan peralatan militer dan juga alutsista mereka. Setelah memperkenalkan Tank Armata T-14, Rusia kembali memperkenalkan alutsista terbarunya, yakni jet tempur Sukhoi T-50.

Pesawat itu diklaim memiliki kemampuan yang sama dengan pesawat F-35 dan F-22 buatan Amerika Serikat (AS). (Ok Zone)

Pegawalan Oleh Jet Tempur F-16

Jet tempur F-16 milik TNI AU mengudara ketika mengawal pesawat Boeing 737 yang membawa rombongan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kapolri Jendral Pol. Badrodin Haiti, menuju Indonesia Timur di NTT, Kamis (7/5). Moeldoko dan Badrodin ke daerah itu untuk melihat langsung sejumlah pos yang berbatasan lansung dengan negara tetangga.




(Antara)

2 Anggota Kopassus Ini Gagalkan Begal yang Beraksi di Bekasi

Salut! 2 Anggota Kopassus Ini Gagalkan Begal yang Beraksi di Bekasi
Jakarta - Aksi dua orang prajurit Kopassus bernama Eko, anggota Denma Kopassus dan Pratu Ali, anggota Satuan 81 Kopassus ini patut diancungi jempol. Dengan gagah berani mereka menangkap dua orang pelaku begal yang menjambret tas seorang wanita di Jalan Raya Kecapi RT 003/015 Kelurahan Jatirahayu Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, tak jauh dari depan rusunawa Mabes TNI.

"Peristiwa terjadi pada Rabu (6/5) sekitar pukul 17.30 WIB. Dua orang pelaku begal bernama Ryan Maulana (19) dan Rizal (19), merampas tas seorang wanita bernama Daisy Yuliani Siregar," ujar Kepala Penerangan Kopassus Mayor Achmad Munir dalam keterangannya kepada detikcom, Kamis (7/5/2015).

Menurut Munir, kejadian bermula saat korban sedang berjalan dengan maksud untuk membeli gorengan. Saat korban ingin membayar, tiba-tiba 2 orang pelaku yang menggunakan sepeda motor Mio langsung merampas tas milik korban.

"Korban yang terkejut langsung mengejar pelaku. Namun disaat bersamaan melintas kendaraan dinas TNI AD yang berisi saudara Eko dan Ali yang langsung turun dari mobil dan berlari mengejar pelaku. Kedua pelaku ini berhasil dikejar dan diamankan saudara Eko dan Ali," jelas Munir.

Begitu diamankan, kata Munir, kedua prajurit ini langsung membawa para pelaku ke Mapolsek Pondok Gede, beserta barang bukti.

"Selain pelaku, saudara Eko dan Ali juga mengamankan barang bukti berupa 1 buah tas yang berisi 2 unit Hp, uang tunai sebesar Rp 1,5 juta dan sepeda motor milik pelaku juga. Total kerugian sekitar Rp 2,5 juta," tutupnya.(Detik)

Yonko 462 Paskhas Rebut Kembali Lanud Roesmin Nurjadin


 

Saat Langit masih gelap dan suasana sepi, terdengar gemuruh pesawat serta derap langkah penuh semangat  pasukan dari Batalyon Komando (Yonko) 462 Paskhas yang akan merebut kembali Pangkalan TNI AU (Lanud) Roesmin Nurjadin yang dikuasai oleh musuh, Jum’at (8/5).

Dengan lokasi yang strategis di wilayah Sumatra, Lanud Roesmin Nurjadin yang dapat digunakan sebagai pangkalan bagi pesawat-pesawat tempur merupakan sasaran strategis yang akan dikuasai oleh negara Predator yang akan melakukan invasinya ke negara Indonesia. Namun dengan kekuatan dan kemampuan prajurit Yonko 462 Paskhas Lanud Roesmin dapat direbut kembali melalui Operasi Perebutan dan Pengendalian Pangkalan Udara (OP3U) yang telah dilaksanakan. 
 

Menggunakan pesawat Hercules C-130 A-1323 dari Skadron Udara 31 Halim Perdanakusuma, satu tim Dalpur (Pengendali Tempur) diterjunkan untuk melaksanakan infiltrasi serta mempersiapkan Dropping Zone (DZ) untuk penerjunan Tim Satpur dan melaksanakan pengendalian tempur untuk mengarahkan pesawat tempur pada pelaksanaan penembakan sasaran.

Berikutnya tim Satpur diterjunkan guna melaksanakan perebutan cepat terhadap sasaran-sasaran yang dikuasai musuh yang dilanjutkan tim Pengendali Pangkalan (Dallan) yang melaksanakan Pengendalian Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin secara terbatas. Setelah Lanud dapat dikuasai, para prajurit Yonko pun melaksanakan Pertahanan Pangkalan sembari menunggu perintah lebih lanjut dari komando atas.

Itulah seklumit cerita skenario latihan OP3U yang dilaksanakan oleh seluruh prajurit Yonko 462 Paskhas sebagai bagian dari rangkaian Latihan Hardha Maruta III 2015 yang digelar sejak 6 Mei lalu.

Latihan Hardha Maruta merupakan latihan yang dilaksanakan untuk mewujudkan kesiapsiagaan operasional satuan jajaran di Wing III Paskhas sehingga diharapkan mampu dalam menghadapi operasi yang sewaktu-waktu dilaksanakan.
  

Kembali Ke Halaman Sebelumnya

Kontak

Istri Dubes Indonesia di Pakistan Dikabarkan Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Hasil gambar untuk Istri Dubes Indonesia di Pakistan Dikabarkan Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

ISLAMABAD, Helikopter militer Pakistan yang membawa sejumlah diplomat asing menuju ke tempat acara peluncuran suatu proyek di Gilgit, Baltistan, Pakistan, jatuh dan menewaskan enam korban jiwa. Menurut keterangan dari militer Pakistan, korban tewas dalam kecelakaan itu termasuk duta besar Norwegia dan Filipina, serta istri duta besar Malaysia dan Indonesia.

Ada pun Perdana Menteri Nawaz Sharif menuju Gilgit, yang merupakan daerah pegunungan di utara, dengan pesawat yang berbeda. Rencananya, PM Sharif akan meluncurkan dua proyek di tempat tersebut. Nawaz Sharif segera kembali ke Islamabad setelah kecelakaan terjadi.

Juru bicara militer Asim Bajwa menulis di akun Twitter bahwa empat warga asing dan dua pilot meninggal dalam kecelakaan tersebut.

Ia mengatakan bahwa duta besar Polandia dan Belanda mengalami cedera dalam musibah tersebut.
Media mengatakan terdapat 11 warga asing dan enam warga Pakistan menumpang helikopter Mi-17 yang jatuh di atas sekolah di Gilgit dan kemudian terbakar. (KOMPAS.com)

Lantamal XII Sorong Akan Diresmikan Tahun 2015 Ini


Ilustrasi TNI AL
Ilustrasi TNI AL 

Jayapura- Pembangunan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XII di Wilayah Sorong, Papua Barat diharapkan tahun 2015 ini sudah bisa diresmikan. Hal ini dikatakan Panglima Armada Timur Laksamana Muda TNI Darwanto di Kapal KRI Dokter Suharso 990, Jumat ( 8/5) siang.

Dikatakan, membentuk sebuah organisasi tidak mudah dan cepat, karena membutuhkan sarana dan prasarana lengkap, serta penempatan personilnya. Pemenuhan fasilitas sarana dan prasarana menjadi faktor keterlambatan peresmian Markas Komando Lantamal XII yang sudah terencana sejak tahun 2006 silam.

"Sekarang sudah dalam perencanaan. Kalau untuk pembentukan itu kan perlu fasilitas dulu. Kalau fasilitas sebagian sudah ada, begitu juga dengan Keputusan Presiden sudah ada, jadi tinggal peresmian dan mudah-mudahan tahun ini sudah bisa diresmikan,” kata Darwanto saat meninjau pelaksanaan pengobatan massal di atas KRI Dr Soeharso 990 yang bersandar di Pelabuhan Jayapura.

Dia mengatakan, pihak TNI AL sendiri masih menganalisa wilayah tugas yang akan dikomando Lantamal XII, sehingga tidak terjadi over lapping mengingat wilayah Papua sendiri sudah ada dua Pangakalan Utama TNI AL yakni Lantamal X di Jayapura dan Lantamal XI di wilayah Merauke.
"Untuk wilayah sedang dianalisa, namun sebenarnya di laut itu tidak ada pembagian karena kita hanya mengikuti wlayah di daerahnya saja," ujarnya.(Berita Satu)

TNI AL Butuh 150 Kapal Perang untuk Jaga Perairan Timur Indonesia

Panglima Armada Timur Laksamana Muda TNI Darwanto ? (kiri) sedang berbincang dengan Menko Bidang Kemaritiman Indroyono Susilo ( kanan) di atas kapal KRI dr Soeharso 990, 8 Mei 2015
Panglima Armada Timur Laksamana Muda TNI Darwanto ? (kiri) sedang berbincang dengan Menko Bidang Kemaritiman Indroyono Susilo ( kanan) di atas kapal KRI dr Soeharso 990, 8 Mei 2015 

Jayapura - Untuk menjaga kedaulatan perairan di wilayah timur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) setiap hari mengerahkan sekitar 30 kapal perang Indonesia atau KRI.

Sayangnya, 30 kapal perang yang dioperasikan itu masih belum cukup mengawasi seluruh perairan di wilayah Timur Indonesia. Karenanya, harus dilakukan penambahan kapal perang demi penegakkan kedaulatan NKRI di wilayah perairan.

"Sesuai dengan rencana strategi TNI AL, idealnya dibutuhkan 150 kapal dalam kondisi siap dan standby. Namun, kondisi sekarang tidak banyak yang siap karena kondisi kapal yang sudah tua tetapi masih layak operasi," kata Panglima Armada Timur, Laksamana Muda TNI Darwanto di Jayapura, Papua, Jumat (8/5) siang diatas kapal KRI dr Soeharso 990.

Darwanto mengatakan, kekuatan kapal perang yang digelar di wilayah perairan Timur Indonesia bertujuan untuk menjaga keamanan laut dari akitivitas ilegal, semisal illegal fishing, illegal mining dan ancaman terhadap kapal-kapal asing yang masuk tanpa ijin ke wilayah NKRI.

Meski kapal perang yang dikerahkan belum sesuai kebutuhan, kata Darwanto, angka pelanggaran di perairan sudah mengalami penurunan sejak dikeluarkanya moratorium perizinan kapal oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Karena disinyalir banyak yang melakukan tindakan ilegal, sehingga dengan adanya moratorium itu sendiri, pemerintah bisa mengetahui pelaku-pelaku illegal fishing itu," ujarnya.(Berita Sat)

Indonesia Beli Alutsista dari AS Rp 611 Miliar

Indonesia Beli Alutsista dari AS Rp 611 Miliar
Jokowi berjalan menuju tank Leopard saat mengunjungi Pameran Alutsista TNI AD, di Jakarta, 17 Desember 2014. TNI AD memamerkan berbagai macam alutsista dari berbagai kesatuan seperti Kostrad, Kopassus dan Arhanud.
 
Washington DC - Indonesia, Irak, dan Malaysia telah mengajukan pembelian amunisi dan dua jenis rudal dari Amerika Serikat. Total dari pembelian alat perang oleh tiga negara itu sekitar US$ 431 juta atau setara Rp 5,6 triliun.

Seperti yang dilansir UPI.com pada 7 Mei 2015, ketiga negara itu memesan amunisi mortir daya ledak tinggi, AIM-9X-2 rudal Sidewinder, dan rudal AIM-120C7 AMRAAM melalui program Foreign Military Sales.

Badan Kerja Sama Pertahanan Keamanan AS yang mengelola program Foreign Military Sales (FMS) menyatakan kepada Kongres bahwa penjualan itu untuk melayani kepentingan keamanan nasional AS. Pemesanan oleh tiga negara tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Departemen Luar Negeri AS.

Irak, lembaga itu menyatakan, secara khusus memesan satu paket berisi 5.000 amunisi mortir peledak 81 milimeter, 684 ribu amunisi M203 40 milimeter peledak tinggi, 532 ribu amunisi MK19 40 milimeter, dan 40 ribu bahan peledak 155 milimeter. Total semua amunisi senilai US$ 363 juta (Rp 4,7 triliun). Juga termasuk permintaan amunisi kecil untuk senjata, suku cadang dan perbaikan, dukungan peralatan, publikasi dan dokumentasi teknis, pelatihan personel, serta peralatan pelatihan.

"Penjualan ini juga mengusulkan amunisi tambahan yang sangat penting dalam memberikan kemampuan daya tempur lanjutan bagi Irak dalam memerangi pemberontakan ekstremis terorganisasi di Irak," demikian pernyataan lembaga tersebut.

Terakhir, Irak pada Desember 2014 memesan 175 tank Abrams dan Humve, serta senapan mesin dan peluncur granat.

Indonesia telah memesan 30 AIM-9X-2 rudal Sidewinder dan sistem terkait agar mampu mengalahkan ancaman terhadap stabilitas regional dan dalam negeri. Sidewinder adalah rudal dari Raytheon lintas udara yang menggunakan homing inframerah sebagai kontrolnya.

Selain 30 rudal operasional, permintaan Indonesia terhadap FMS juga termasuk AIM-9X-2 rudal captive pelatihan udara, Blok II unit bimbingan rudal taktis, dan rudal udara pelatihan dummy. Kontainer, set tes dan dukungan peralatan, suku cadang dan perbaikan, pelatihan personel dan pelatihan peralatan, serta logistik senilai US$ 47 juta atau sekitar Rp 611 miliar.

Malaysia memesan peralatan militer senilai US$ 21 juta atau setara Rp 273 miliar. Permintaan Malaysia adalah untuk sepuluh unit AIM-120C7 Air-to-Air Missiles, atau AMRAAM, ditambah suku cadang dan aksesori yang akan memastikan kemampuan berkelanjutan pesawat F/A-18D.(Tempo)

Friday, 8 May 2015

Kriss Super V, Senapan Canggih Rasa Indonesia


Kriss Super V, Senapan Canggih Rasa Indonesia
Kriss Super V sangat dapat diandalkan dalam pertempuran urban, selain sangat ringkas kecepatan tembak menjadi poin utama. Senjata ini dapat ditembakan hanya dengan menggunakan satu tangan, dan pihak pabrikan mengklaim mengurangi 60 persen daya dorong recoil senjata.

Kriss Super V, Senapan Canggih Rasa Indonesia
Setiap senjata api memiliki recoil saat ditembakan, recoil adalah efek tolak balik senjata api yang dihasilkan dari ledakan peluru, recoil menghasilkan daya dorong ke belakang sesuai dengan prinsip hukum Newton. Terkadang recoil yang besar menghasilkan ketidakakuratan ketika senjata ditembakan, namun teknisi Kriss berhasil mengubah recoil senjata menuju ke arah bawah.

Kriss Super V, Senapan Canggih Rasa Indonesia
Kriss Super V, sebuah senjata super canggih yang dikembangkan oleh TDI (Transformational Defense Industries). Hebatnya penamaan Kriss Super V ini, terinspirasi dari kehebatan senjata tradisional asal Indonesia, Keris. Senjata ini dirancang oleh Renaud Kerbrat, seorang ilmuan teknik asal Prancis.

Kriss Super V, Senapan Canggih Rasa Indonesia
Senjata Kriss Super V diciptakan pada tahun 2006 di Amerika, uniknya senjata ini dapat menembakan peluru yang berasal dari magazine yang berbeda. Dengan menggunakan peluru kaliber .45 ACP, pihak pabrikan menjamin senjata ini dapat ditembakan dengan super cepat.(tempo)

Dubes RI Untuk Jepang Bertemu Menhan Sampaikan Rencana Pengadaan Pesawat ShinMaywa

Jakarta, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra bertemu Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu, Selasa (5/05) di Kantor Kemhan, Jakarta.
Dalam kunjungannya ke Menhan tersebut untuk menyampaikan Implementasi MoU kerjasama dibidang pertahanan antara RI dan Jepang, khususnya perkembangan rencana pengadaan Pesawat Amphibi ShinMaywa Industries US-2 dari Jepang. Menurut Yusron Ihza Mahendra, Pemerintah Jepang kini tengah menunggu penawaran sistem dan skema pembelian pesawat ini dari Pemerintah Indonesia.

Pesawat ini bisa digunakan Operasi Militer Selain Perang seperti misi penyelamatan di laut dan sebagai alat transportasi angkut udara untuk membantu penanganan bencana alam. Menhan tertarik dengan salah satu keunggulan dari Pesawat Amphibi ShinMaywa Industries US-2 ini, yaitu pesawat ini bisa menahan gelombang ombak setinggi 3 meter saat berada di laut. (DMC )

Awak TNI AU dilatih survival jika pesawat jatuh di daerah musuh


Awak TNI AU dilatih survival jika pesawat jatuh di daerah musuh
Hercules TNI AU. 
  
 Guna meningkatkan kemampuan bertahan para prajurit, khususnya awak pesawat di medan pertempuran, Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Koopsau) menggelar latihan SERE (Survival, Evation, Resistance and Escape). Kegiatan ini diikuti 59 orang awak pesawat dari seluruh jajaran Koopsau II.

Latihan yang dikemas dengan nama sandi Wanatirta Yudha 2015 itu, digelar di kawasan hutan, gunung, dan Waduk Sendang Biru, Malang, Jawa Timur. Latihan dibuka oleh Pangkoopsau II Marsma TNI Barhim di Lanud Abdulrachman Saleh Malang Jawa Timur, dihadiri Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Marsma TNI Hadi Tjahjanto, para pejabat Makoopsau II, Lanud Abdulrachman Saleh Malang.

"Latihan ini merupakan satu tahapan latihan yang cukup penting. Hal ini berkaitan dengan aktivitas seorang air crew dalam melaksanakan tugas-tugas operasi sebagai awak pesawat militer," ujar Barhim dalam siaran pers yang diterbitkan Dispenau, Kamis (7/5).

Latihan ini diikuti 59 awak pesawat yang masing-masing terdiri dari 19 orang dari Lanud Iswahjudi Madiun, Jawa Timur, 22 orang dari Lanud Sultan Hasanuddin, 18 orang dari Lanud Abdulrachman Saleh Malang.

"Sebagai awak pesawat militer, dalam melaksanakan tugas operasi, suatu saat para air crew tidak menutup kemungkinan akan dihadapkan dengan situasi emergency, di mana pesawat yang sedang diterbangkan mengalami accident maupun incident di daerah musuh. Sehingga, para air crew dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk tetap survival, baik di darat maupun di air/laut, agar tidak tertangkap musuh maupun menghindar dari hadangan, sergapan, maupun kemungkinan di interogasi oleh musuh," tegasnya.

Meskipun para awak pesawat sudah pernah melaksanakan latihan survival dasar di satuan masing-masing, namun mereka diminta tidak memandang remeh pelatihan ini. "Laksanakan dengan penuh semangat dan rasa tanggung jawab, agar mendapatkan hasil yang optimal, sehingga kelak bila dihadapkan dengan medan operasi yang sesungguhnya lebih siap serta paham harus berbuat apa dan bagaimana," tutup Penkoopsau II. (Merdeka)

Paskhas Laksanakan Uji Penembakan Senjata PSU Oerlikon Skyshield

Komandan Detasemen Hanud (Denhanud) 472 Paskhas, Letkol Pas Iwan Setiawan, S.T. sebagai RSO (Range Safety Officer) melaksanakan paparan keamanan area dalam pelaksanaan Uji Terima Senjata PSU Oerlikon Skyshield, kepada Komandan Korps Pasukan Khas TNI AU Marsma TNI Drs. Adrian Wattimena, M.B.A. bertempat di Pandanwangi, Lumajang Jawa Timur, belum lama ini.

Dalam paparan tersebut dihadiri para pejabat Kemhan, Mabesau, para Asisten Korpaskhas, Depohar 60, para Danwing Paskhas, Danpusdiklat Paskhas dan para jajaran Dandenhanud Paskhas, pihak mitra PT. Adhityatama Perkasa Putra serta pihak Produsen Rheinmetall Air Deffence Swiss.
“Pengujian senjata ini menjadi bukti untuk menyakinkan kepada Tim Penguji bahwa Detasemen Hanud Paskhas profesional dalam bekerja sekaligus mampu menguasai dan mengoperasikan senjata tersebut dengan baik”, jelas Komandan Denhanud 472 Paskhas, Letkol Pas Iwan Setiawan, S.T.
Setelah paparan, tim dari Rheinmetall Air Deffence Swiss didampingi para personel Denhanud Paskhas melaksanakan kegiatan uji penembakan senjata di daerah Pandanwangi Pesisir Pantai Lumajang Jawa Timur dengan menggunakan Oerlikon Skyshield.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk uji dinamis dengan menggunakan Target Drone Jet dengan profile Head On dapat dideteksi oleh Sensor Unit/Radar dan dapat dihancurkan dengan meriam Oerlikon Skyshield dan uji statis melaksanakan Tracking oleh sensor unit/Radar dengan sasaran berupa Target Drone Jet yang menggunakan meriam Oerlikon Skyshield dan Rudal Chiron buatan Korea Selatan.
Pada hari berikutnya, personel Denhanud Paskhas melaksanakan uji coba penembakan senjata  Oerlikon Skyshield mulai dari mulai penyiapan amunisi, loading, penentuan Fiktif Point di dalam Command Post serta sistem penembakan mulai dari single, rapid dan burst sampai prosedur penembakan, yang dilaksanakan personel Denhanud Paskhas dan diawasi oleh pihak Rheinmetall Air Deffence Swiss.

Komandan Denhanud 472 Paskhas juga menambahkan, “Keberhasilan dalam kegiatan Uji Terima senjata PSU Oerlikon Skyshield tersebut menjadi batu loncatan Detasemen Hanud Paskhas dalam mengemban tugas kedepannya sesuai dengan tugas pokok Detasemen Hanud Paskhas yakni melaksanakan operasi pertahanan udara sebagai bagian sistem pertahanan udara nasional dan operasi militer lain atas kebijakan Panglima TNI.(TNI AU)

Merindukan dan Melupakan Batu Nisan Suparlan


Batu nisan idola Kopassus itu masih tertambat di luar negeri karena kesulitan keuangan untuk memulangkannya.
Share
Antara /
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (tengah) didampingi Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri) dan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo (kanan) menari bersama tarian adat suku Kamoro Papua saat acara syukuran HUT ke-63 Kopassus di Cijantung, Jakarta, Rabu (29/4). Syukuran dan silaturahmi tersebut dihadiri para eks Danjen, para purnawirawan Kopassus, tokoh eks Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan para tokoh Timor-timur.
Kisah heroik Prada Satu (Pratu) Suparlan menjadi salah satu kebanggaan bagi Komando Pasukan Khusus (Kopassus) saat ini. Kehebatannya membunuh puluhan pasukan Fretelin, Timor Timur melegenda di kalangan prajurit.
Namanya terpahat di atas batu granit hitam Monumen Seroja, Kompleks Markas Besar (Mabes) TNI Cilangkap. Namanya juga diabadikan menjadi lapangan udara di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Lapangan Udara Batujajar.
Adiknya, Suharjono (50), begitu bangga dengan kisah Suparlan itu. Sejak gugur di medan perang pada 1980, keluarga hanya sekali berziarah ke makam Suparlan. Itu pun diwakili ayahnya Sudarmo.
Pahlawan korps baret merah ini dikebumikan di Timor-Timur. “Ayah baru satu kali ziarah, kalau tidak salah pada 1984 atau 1985. Saya lupa. Keluarga ignin makam Suparlan dipindahkan ke kampung halaman di pemakaman Kusumanegara, Yogyakarta,” tutur Suharjono saat HUT ke-63 Kopassus di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (29/4) lalu.
Permintaan Suharjono itu menjadi kerinduan terpendam selama puluhan tahun. Keluarga besar tak pernah bertemu dengan nisan Suparlan. Keterbatasan keuangan membuat keluarga besar tidak mungkin memboyong Suparlan terbang kembali ke Yogyakarta.
Bahkan, sekadar untuk berziarah selalu terkendala uang. Padahal, anak kedua dari pasangan Sawire dan Sudarmo itu menjadi pujaan dikalangan prajurit Kopassus. “Ingin setahun sekali ziarah ke makam kakak saya. Tapi, dari mana biayanya,” ucapnya.
Suharjono sudah dua kali diundang dalam perayaan HUT Kopassus, pada 1987 dan 2015. Kali pertama, ia datang bersama ayahnya. Kini, saat ayahnya sakit, ia datang bersama ibunya.
Dulu Suparlan menjadi kebanggaan keluarga. Namun, ia hanya meninggalkan uang pensiunan yang tidak pernah cukup untuk kebutuhan keluarganya.
Anak Suharjono sangat takjub dan takzim mendengar cerita paman mereka itu. Seorang di antaranya kini menjadi taruna TNI dan sangat mengidolakan Suparlan, yang hanya diketahuinya dari berbagai cerita orang tuanya. “Dia sangat senang dengar cerita pamannya,” katanya.

Anak Pendiam
Ibunda Suparlan, Sawire, mengatakan anaknya sejak kecil dikenal sebagai pemberani dan berkepribadian tangguh. Ia tak ingin merepotkan kedua orang tuanya, mandiri, dan agak pendiam. “Suparlan anak kedua dari lima anak saya. Anaknya rajin. Pandai bela diri,” cerita Sawire.
Ayahnya, yang juga pensiunan militer, banyak memengaruhi Suparlan untuk menjadi anggota TNI yang hebat. Karena itu, setelah lulus sekolah menengah atas (SMA), keinginan Suparlan hanya masuk akademi militer. Niatnya yang kuat membuatnya lulus dengan sangat baik.
Dalam usia 22 tahun, ia bertugas di Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) yang merupakan cikal bakal Kopassus. Dua tahun kemudian, ia ditugaskan meredam konflik di Timor-Timur. Namun, di Timor Timur itulah ia menunjukkan kehebatannya sebagai prajurit. Ia berperang dengan pasukan Fretelin dan menunjukkan kehebatannya sebagai prajurit, hingga nyawanya kembali ke pangkuan Ilahi.
Banyak rekannya menceritakan kehebatannya. Cerita-cerita itu telah benyak menginspirasi Kopassus. Bagai kisah Rambo, Suparlan menaklukkan puluhan musuh hanya seorang diri, seperti cerita film Lone Survivor.
Laman situs resmi Kopassus juga mengisahkan kehebatan Suparlan; bermula saat satu unit gabungan berjumlah sembilan orang, terdiri atas empat personel Kopassus dan lima personel Kostrad.
Pasukan ini dipimpin Letnan Poniman Dasuki untuk melaksanakan Patroli di Zona Z di pedalaman Timor. Daerah ini adalah daerah yang sangat rawan. Di sana ada tokoh Fretelin seperti Lobato, Lere, dan David. Saat itu Xanana Gusmao belum muncul.
Saat patroli itulah mereka bertemu Fretelin yang berkekuatan sekitar 300 orang dengan senjata lengkap. Bahkan, anggota Fretelin tersebut berpengalaman perang di Angola, Mozambik, hasil didikan Tropaz Portugis.
Suparlan berhasil menyergap pos pengamatan Fretelin. Sayang, aksinya kemudian diketahui dan memancing pertempuran dengan jumlah pasukan besar.
Suparan dikepung Fretelin dari berbagai sisi. Ia berperang seorang diri setelah semua rekan-rekannya roboh ditembak pasukan Fretelin. Ia melawan komando pemimpinnya untuk mundur demi menyelamatkan rekan-rekannya yang lain.
Bagi Kopassus, Suparlan lebih dari sebuah kisah heroik prajurit. Suparlan adalah kehormatan sebagai prajurit, negara, laki-laki perkasa dengan harga diri tinggi.
Kisah ia dihujani banyak peluru oleh musuhnya, berlari menyambut lawan dengan berani, akan selalu digunakan Kopassus untuk menyemangati pasukan muda. Suparlan banyak dirindukan rekan-rekannya yang masih hidup, ketika mengingat jatuh bangun berupaya menghindar peluru sambil terus menembak mendekati musuh. Tak terhitung berapa banyak peluru yang bersarang di tubuhnya, tetapi ia tetap buas menembak lawan dengan senjata milik rekannya yang sudah roboh.

Kehabisan Amunisi
Konon, Suparlan roboh bukan karena terkena timah panas. Saat semua amunisi senjatanya habis, Suparlan beradu fisik dengan anggota Fretelin menggunakan pisau. Enam anggota Fretelin tewas dengan pisaunya itu.
Jelang akhir hayatnya, ia masih sempat meledakan granat yang ada di sakunya, saat puluhan anggota Fretelin berkumpul mengelilinginya. Setidaknya, nyawa tujuh anggota TNI pimpinan Suparlan dibalas dengan 83 anggota pasukan Fretelin. Namun, dari pengakuan sejumlah anggota Fretelin yang ditangkap pasukan TNI di kemudian hari, dalam perang seharian itu, Suparlan hanya berperang seorang diri. Enam anggota TNI lainnya lebih dahulu tewas di tangan Fretelin.
Tak banyak yang mengenal Suparlan, pahlawan yang raganya masih tertambat di Timor Timur, negara pecahan Indonesia. Tidak banyak orang peduli akan dirinya.
Hanya keluarga dan Kopassus yang mengenangnya. Sedikit penghargaan untuk pemuda itu, tetapi amat dirindukan Kopassus akan sosoknya yang berani bertarung seorang diri. Namun, batu nisan pahlawan Kopassus itu tak bisa dipulangkan ke tanah leluhurnya karena kesulitan ekonomi keluarganya.(sinarharapan)

RI-Timor Leste Siap Kerja Sama Bidang Pertahanan

Ilustrasi kerjasama Indonesia - Timor Leste
Ilustrasi kerjasama Indonesia - Timor Leste 

Jakarta - Menteri Pertahanan Timor Leste, Cirilo Cristovao, siap meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan dengan Indonesia. Terlebih selama ini antara Indonesia-Timor Leste dianggap ‎sudah memiliki hubungan baik.
"Dengan menteri pertahanan, kita memang punya hubungan yang selama ini sudah terjalin cukup baik. Ada kerja sama baik di tingkat kementerian maupun angkatan bersenjata," kata Cirilo, di Jakarta, Selasa (5/5).
Cirilo menyebut bentuk kerja sama tersebut dalam hal pelatihan-pelatihan sebagai upaya peningkatan di bidang kemiliteran. Di antaranya kerja sama kesepakatan antara TNI dan angkatan bersenjata Timor Leste, INAMOR (Indonesian Army Monitoring Work) dan juga kerja sama pelatihan-pelatihan misi bersama.
"Serta pelatihan perwira jasmani dan pelatihan di bidang engineering yang difasilitasi TNI," ucap Cirilo.
Selain itu, lanjutnya, ada kesepakatan secara informal dengan menhan untuk mengirim perwira Timor Leste ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) dan Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat (Seskoad). Sementara, terkait rencana ke depan kerja sama tersebut, Cirilo mengatakan, akan melihat prosesnya secara bertahap.
"Kerja sama cukup luas bukan saja pelatihan bersama tetapi bisa hal lain. Kita lihat proses nanti ke depan," kata Cirilo.
Cirilo juga membangun kerja sama bilateral dengan Lembaga Ketahanan Nasional dengan mengirim lebih banyak militer Timor Leste menjalani Program pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) di Lemhanas.
Pascakunjungan Menhan Timor Leste tersebut, Lemhanas berjanji akan menambah kuota militer negara tetangga tersebut sebagai peserta pendidikan tersebut untuk tahun depan.
"Wagub Lemhanas meminta tahun depan bisa menambah jatah pengiriman dan melakukan kajian bersama di bidang kajian perbatasan kelautan," katanya.(Berita Satu)

KRI Rigel Telah Tiba Di Tanah Air

Prajurit TNI AL menunggu kedatangan KRI Rigel-933 buatan Prancis saat memasuki Pangkalan Angkatan Laut Sabang, Aceh, Rabu (6/5/15). KRI Rigel-933 merupakan kapal bantu Hidro-Oseanografi (OSV 190 SC-W), dan kapal ini memiliki kemampuan survei Hidrogafi, Oseanografi, Geofisika dan Perikanan (Multy Purpose Research Vessel).

Prajurit TNI AL menunggu kedatangan KRI Rigel-933 buatan Prancis saat memasuki Pangkalan Angkatan Laut Sabang, Aceh, Rabu (6/5/15). KRI Rigel-933 merupakan kapal bantu Hidro-Oseanografi (OSV 190 SC-W), dan kapal ini memiliki kemampuan survei Hidrogafi, Oseanografi, Geofisika dan Perikanan (Multy Purpose Research Vessel).

KRI Rigel-933 TNI AL buatan Prancis memasuki perairan Indonesia dari pulau terluar wilayah barat, Sabang, Aceh, Rabu (6/5/15). KRI Rigel-933 merupakan kapal bantu Hidro-Oseanografi (OSV 190 SC-W), dan kapal ini memiliki kemampuan survei Hidrogafi, Oseanografi, Geofisika dan Perikanan (Multy Purpose Research Vessel).
 KRI Rigel-933 TNI AL buatan Prancis memasuki perairan Indonesia dari pulau terluar wilayah barat, Sabang, Aceh, Rabu (6/5/15). KRI Rigel-933 merupakan kapal bantu Hidro-Oseanografi (OSV 190 SC-W), dan kapal ini memiliki kemampuan survei Hidrogafi, Oseanografi, Geofisika dan Perikanan (Multy Purpose Research Vessel)

KRI Rigel-933 TNI AL buatan Prancis dikawal KRI Wiratno dan KRI Sutanto saat memasuki perairan Indonesia dari pulau terluar wilayah barat, Sabang, Aceh, Rabu (6/5/15). KRI Rigel-933 merupakan kapal bantu Hidro-Oseanografi (OSV 190 SC-W), dan kapal ini memiliki kemampuan survei Hidrogafi, Oseanografi, Geofisika dan Perikanan (Multy Purpose Research Vessel). (Antara)



Tank Canggih Baru Buatan Rusia


EPA/Daily Mail Setelah lama tak memproduksi tank, Rusia memamerkan tank terbaru produksi negeri itu T-14 Armata.
 
MOSKWA, Rusia memamerkan tank terbaru dan paling canggih yang pernah diproduksi negeri itu sejak Perang Dingin berakhir dalam sebuah latihan militer yang disaksikan Presiden Vladimir Putin.

Tank T-14 Armata muncul di hadapan publik untuk kali pertama, Senin (4/5/2015), saat menyusuri jalan-jalan kota Moskwa untuk menuju ke Lapangan Merah untuk ambil bagian dalam latihan parade Victory Day yang akan digelar pada Sabtu (9/5/2015).

Dalam parade untuk memperingati 70 tahun kemenangan Rusia atas Nazi Jerman itu, sebanyak 200 alat tempur dan 16.500 personel militer akan ambil bagian.

Tank baru ini dilengkapi dengan menara yang bisa digerakkan dengan pengendali jarak jauh dan sistem pengisian peluru ulang secara otomatis. T-14 Armata adalah produk dari program yang menghabiskan biaya 254 miliar poundsterling atau sekitar Rp 5.000 triliun selama 10 tahun terakhir untuk menciptakan berbagai persenjataan baru.

Tank ini juga merupakan tank pertama yang memiliki kapsul persenjataan internal yang memberikan perlindungan tambahan bagi tiga orang kru di dalamnya. Sejumlah pakar militer Rusia dan Barat memprediksi T-14 Armata dalam waktu singkat akan jauh melampaui kemampuan berbagai jenis tank buatan negara-negara Barat.

Salah satu kelebihan produk baru ini adalah pada menara meriam (turet). Menara meriam T-14 Armata ternyata bisa digunakan untuk mesin perang lainnya, termasuk kendaraan lapis baja infanteri berat, meriam howitzer, dan kendaraan pendukung tempur lainnya. Fleksibilitas ini bisa memangkas biaya produksi serta pemeliharaan.

Produksi perdana T-14 Armata ini memiliki potensi untuk berkompetisi dengan tank-tank produksi Barat. Namun, sejauh ini belum jelas apakah industri persenjataan Rusia mampu memenuhi ambisi produksi untuk tank baru ini.

Di bawah program modernisasi persenjataan, militer Rusia dilaporkan harus menerima 2.300 unit T-14 Armata pada 2020. Namun, rencana itu kemungkinan besar akan direvisi karena ekonomi Rusia yang memburuk akibat anjloknya harga minyak dunia dan sanksi ekonomi dari Barat.

Perang Dingin baru

Oleg Bochkaryov, deputi komisi industri militer, sebuah panel pemerintah yang mengurusi masalah pembelian senjata, pada pekan lalu mengatakan, tank baru ini akan mulai digunakan AD Rusia tahun depan.

Oleg menambahkan, tank baru ini, yang pertama sejak produksi tank terakhir Rusia, yaitu T-90, pada 1993, tidak akan dijual ke luar negeri selama lima tahun ke depan.

Pembaruan persenjataan militer Rusia telah memicu kekhawatiran akan munculnya Perang Dingin baru, ditambah perseteruan Presiden Putin dengan AS, NATO, dan Uni Eropa dalam beberapa bulan terakhir.

Dengan program pembaruan persenjataan berbiaya besar ini, dalam beberapa tahun ke depan, militer Rusia akan memiliki banyak pesawat baru, rudal, dan berbagai persenjataan baru lain untuk pertama kali sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991.

Pada 2014, Rusia memiliki 38 misil balistik dengan hulu ledak nuklir. Tahun ini, militer Rusia akan mendapatkan 50 rudal balistik dengan hulu ledak nuklir yang baru. Hal ini membuat militer Rusia memenuhi ambisinya untuk menggantikan rudal-rudal nuklir yang dibuat pada masa Uni Soviet yang nyaris mencapai masa pensiunnya.

AL Rusia sudah mendapatkan dua kapal selam baru yang diperlengkapi Bulava, sistem rudal balistik antarbenua yang berbasis kapal selam, dan kapal selam ketiga direncanakan sudah diterima AL Rusia tahun depan.

Sementara itu, AD Rusia sudah mendapatkan pasokan rudal Iskander dalam jumlah besar. Rudal ini bisa dilengkapi dengan hulu ledak nuklir atau konvensional dan bisa digunakan untuk menghancurkan sistem pertahanan rudal milik NATO.  (
KOMPAS.com)

26 WNI dari Nepal Tiba di Jakarta

Malam Ini, 26 WNI dari Nepal Tiba di Jakarta Sebanyak 26 WNI yang selamat dari gempa bumi Nepal direncanakan tiba di Jakarta malam ini bersama dengan tim evakuasi dan sejumlah relawan. 
 
Jakarta, Sebanyak 26 WNI yang selamat dari gempa bumi Nepal direncanakan tiba pada pukul 19.30 WIB di Lanud Halim Perdanakusuma pada Rabu (6/5) malam setelah bertolak dari Kathmandu.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal mengungkapkan bahwa para WNI bersama dengan tim evakuasi dan sejumlah relawan, akan diterbangkan dengan pesawat B 737-400 TNI AU.

Iqbal mengungkapkan bahwa dalam perjalanan pulang kembali ke tanah air, pesawat akan melakukan dua kali transit, yaitu di Dhaka dan Banda Aceh.

Iqbal menjabarkan bahwa 26 WNI tersebut meminta upaya pemulangan kepada pemerintah Indonesia. Sebagian besar WNI yang selamat dari gempa bumi sebelumnya telah pulang menggunakan pesawat komersial, dan sebagian lainnya memilih untuk tetap tinggal dan membantu operasi kemanusiaan.

Sementara, Duta Besar RI bersama tim yang terdiri dari staf Kemlu, BNPB, anggota Paskhas TNI AU yang memiliki kualifikasi SAR, relawan dan wakil dari THC akan tetap berada di Kathmandu untuk waktu yang terbatas.

"Tim tersebut akan melanjutkan upaya pemberian bantuan kemanusiaan. Tim juga akan memberikan dukungan bagi upaya search and rescue yang akan dilakukan Angkatan Bersenjata Nepal, seperti perkiraan lokasi, DVI, dan informasi penting lain," kata Iqbal, Selasa (5/5).

Evakuasi 3 WNI Masih Terus Diupayakan

Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh dan Nepal, Iwan Wiranataatmadja memaparkan bahwa upaya evakuasi terhadap 3 WNI yang diperkirakan berada di wilayah Langtang masih terus dilakukan. Namun, karena sulitnya medan pencarian, tim evakuasi WNI akan berkordinasi dengan Angkatan Bersenjata Nepal.

“Dengan kondisi yang sangat sulit di wilayah Langtang, upaya pencarian dan evakuasi hanya dapat dilakukan oleh spesialis SAR dan dengan peralatan yang memadai. Karena itu, proses tersebut akan dikoordinasikan oleh Angkatan Bersenjata Nepal," kata Iwan.

Sementara itu, 13 dokter anggota tim hari ini telah berkunjung ke Rumah Sakit Tribuvan Teaching University (TTU), Kathmandu, untuk mengidentifikasi sekitar 120 jenazah yang dikabarkan telah dievakuasi dari lokasi yang tertimpa longsoran salju di Langtang.

Namun demikian, hingga Selasa (5/5) sore, jenazah tersebut belum tiba di Kathmandu sehingga Tim dokter akan kembali ditugaskan ke RS TTU pada tanggal 6 Mei 2015. (CNN)

Piranha 5 8×8 Gantikan APC M113 Denmark

Piranha V 8×8 fifth-generation (armyrecognition.com)
Piranha V 8×8 fifth-generation 

Kendaraan lapis baja Piranha 8×8 Gen-5 dipilih Denmark untuk menggantikan APC M113 mereka yang sudah tua. Kendaraan lapis baja multi-peran PIRANHA 5 buatan Mowag Swiss, bagian dari General Dynamics European Land Systems (GDELS), memenangkan tender dari Angkatan Bersenjata Denmark sebagai lapis baja pengangkut personel.

Pemenang diumumkan setelah Denmark melaukan pemeriksaan menyeluruh dan evaluasi penawaran dan pengujian kendaraan. Kamis, April 30, 2015, Menteri Pertahanan Denmark Nicolai Wammen, mengatakan:

“Saya sangat senang bahwa Piranha 5 menjadi pemenang tender kendaraan lapis baja baru untuk pertahanan Denmark. Kendaraan Humvee kami telah men-servis Angkatan Darat dengan baik selama bertahun-tahun, dan akan terus beberapa waktu lagi, tetapi dengan Piranha 5 kami menemukan pengangkut personel lapis baja yang terbaik, yang dapat memecahkan tugas-tugas pertahanan di masa depan. ”

Denmark akan mengakuisisi 206 kendaraan lapis baja baru, namun jumlah pasti akan ditentukan di kemudian hari.

Piranha 5 diperkenalkan pada Pameran Intedrnational Pertahanan di Paris, Eurosatory 2010. PIRANHA 5 menetapkan survivability baru untuk lapis baja kelas kendaraan tempur roda dan menyediakan tingkat perlindungan tertinggi dari alat peledak improvisasi (IED) dan perlindungan balistik. PIRANHA 5 merupakan kendaraan militer next generation: full coverage, modular survivability system yang terintegrasi dengan design kendaraan sejak tahapan konsep.

Piranha 5 dilengkapi berbagai sistem yang meningkatkan performa kendaraan dan fleksibilitas seperti: digital CAN backbone, fuel efficient drive train technology, integrated heating, air-conditioning and NBC protection system dan the 120 kW Inline Starter/Generator (ISG).
Piranha V 8×8 fifth-generation (armyrecognition.com)
Piranha V 8×8 fifth-generation 

Piranha 5 dapat dilengkapi berbagai sistem senjata, seperti: senjata mesin 12.7mm, 25mm atau meriam otomatis 30mm atau low-recoil 105mm guns, termasuk Rheinmetall Landsysteme weapon station with 12.7mm gun and Delco Systems 25mm and 30mm turrets.
Desain Piranha yang menggabungkan “shaped hull plates” mengoptimalkan daya tahan terhadap ledakan. Dengan adanya add-on armour dan surface coatings, kendaraan ini meminimalkan thermal dan radar dari pihak lawan.

Sistem armor yang modular memberikan perlindungan terhadap roket granat (RPG), tembakan senjata 14.5mm dari arah 360 ° dan mampu menembakan tembakan senjata 30mm dari arah frontal. Lambung Piranha memberikan perlindungan terhadap ranjau anti-tank 8kg. (JKGR)

Tuesday, 5 May 2015

Indonesia Komitmen Lanjutkan Kerjasama Pembangunan Pesawat Tempur KFX/IFX Dengan Korsel

Jakarta,  Program kerjasama pembangunan pesawat tempur KFX/IFX antara Indonesia dan Korea Selatan merupakan simbol hubungan baik antara kedua negara. Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pertahanan  (Kemhan) mempunyai komitmen yang kuat dan sejauh ini kebijakan mengenai kerjasama program tersebut tidak berubah serta akan terus dilanjutkan.
Demikian dikatakan Sekretaris  Jenderal  Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Sekjen Kemhan RI) Letjen TNI Ediwan Prabowo saat menerima perwakilan dari Aircraft Program Departement Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korea Selatan, Baek Youn Hyeong, Kamis (30/4) di kantor Kemhan, Jakarta.
Sekjen Kemhan lebih lanjut mengatakan, program kerjasama pembangunan pesawat tempur KFX/IFX merupakan kerjasama yang sangat strategis antara Indonesia dan Korsel, dimana kedua negara memiliki hubungan baik yang panjang.
Untuk itu, kedua negara perlu membangun suatu mekanisme dan sistem yang tidak hanya melalui Business to Business (B to B) tetapi juga Government to Government (G to G). Hal ini diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan dan kendala dihadapi bersama dalam program kerjasama ini.
“Untuk mengatasi permasalahan yang timbul dalam implementasi kerjasama KFX/IFX, perlu adanya supervisi pemerintah dari kedua negara. Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kemhan telah memberikan arahan kepada pihak PT. Dirgantara Indonesia untuk melaksanakan program tersebut dengan baik”,  ungkap Sekjen Kemhan.
Selain program kerjasama KFX/IFX, Indonesia dan Korsel juga melakukan kerjasama pembangunan kapal selam. Terkait kerjasama kapal selam ini, Sekjen Kemhan juga berharap kepada pihak DAPA Korsel untuk mengikuti secara seksama kerjasama pembangunan kapal selam yang dilakukan antara PT PAL dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME). 
Menanggapi hal diatas, perwakilan dari DAPA Korea Selatan, Baek Youn Hyeong mengungkapkan bahwa Pemerintah Korsel juga berharap kerjasama yang telah terjalin baik antara Indonesia dan Korsel dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan.
Pemerintah Korsel juga memiliki komitmen yang sama terkait kerjasama KFX/IFX.  “Korsel tidak hanya ingin menjual Alutsista saja, tetapi juga ingin bekerjasama dalam membangun kemampuan industri pertahanan di kedua negara” ungkapnya .
Diungkapkannya bahwa pihak DAPA Korsel saat ini sedang melakukan negosiasi dengan Korea Aerospace Industries untuk membicarakan berbagai permasalahan terkait dengan program kerjasama KFX/IFX. “DAPA Korsel juga telah melakukan pembicaraan dengan pihak PT. DI yang telah membuahkan hasil yang sangat bermanfaat bagi kelanjutan dan perkembangan program kerjasama KFX/IFX”, tambahnya. 
(DMC)

Di Atas KRI Arung Samudera Kami Bertaruh Nyawa

Di Atas KRI Arung Samudera Kami Bertaruh Nyawa
KRI Arung Samudera (Aras) yang dikomandoi Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto melintas disisi Jembatan Suramadu ketika melaksanakan joy sailling yang bertolak dari Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya, kemarin.
SURABAYA - KRI Arung Samudera (Arsa) meninggalkan segudang kenangan bagi Laksamana Muda TNI Darwanto yang kini menjabat Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim).

Ketika itu, 1996, Darwanto yang masih berpangkat mayor TNI diamanatkan menjadi komandan KRI Arsa yang mengemban misi Operasi Sang Saka Jaya 1996. Gerimis lembut yang sempat turun pagi hari seakan menguatkan kisah hebat Darwanto berikut 16 awak KRI Arsa lainnya.

Didampingi sejumlah awak yang kala itu ikut berlayar, Darwanto mengulas beberapa kenangan yang telah dibukukan dengan tajuk Bentangkan Layar Terjang Ombak dan Badai yang diluncurkan di Gedung Panti Armada (PTA), Koarmatim, Ujung, Surabaya, kemarin. ”Kita sudah 19 tahun lalu laksanakan pelayaran keliling dunia. Hari ini (kemarin) nostalgia, menarik layar lagi, beri pelajaran layar pada yunior,” ungkap Darwanto.

Darwanto pun memulai kisahnya selama perjalanan bersama KRI Arsa. ”Saat itu kita sangat susah di tengah laut, selalu dalam bahaya. Gelombang laut, badai menghantam kita sampai 8 meter tingginya. Kita semua saat itu nyaris terkubur di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik yang memiliki kedalaman 7.000 meter,” sebutnya.

Perwira tinggi dengan dua bintang di pundak ini juga mengisahkan masa sulit selama berlayar selama satu tahun 21 hari itu. Di antara masa itu Darwanto sempat kehabisan bahan pangan. ”Kita semua akhirnya dikirim ikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Ada sekitar 78 ekor lebih ikan terbang naik ke geladak kapal. Akhirnya kita masak, kita makan. Bahkan cukup sampai dua hari,” tuturnya.

Kemarin Darwanto bisa berkumpul lagi dengan mantan anak buahnya di KRI Arsa. Darwanto bahkan kembali mengenang kisahnya di kapal tersebut dengan joy sailing. Dalam Operasi Sang Saka Jaya 1996 itu, KRI Arsa telah melawat ke 17 negara dan 27 kota pelabuhan.

Sempat singgah ke Australia (Cocos Kelling), UK (Diego Garcia), Seychelles (Mahe Island), Yaman (Aden), Arab Saudi (Jeddah), Mesir (Suez Canal, Port Said), Italia (Reggio Calabria, Genoa, Napoli), Spanyol (Palma de Mallorca, Barcelona, Valencia, Cartagena, Malaga, Cardiz), Prancis (Toulon, Marseille), Maroko (Casablanca), Saint Lucia, Panama (Colon, Rodman), Meksiko (Acapulco), Ameriksa Serikat (Hawaii), Jepang (Fukuoka), Hong Kong, dan Singapura.

Operasi keliling dunia itu menempuh jarak sejauh 31.755 mil laut atau setara dengan 58.746 kilometer dengan waktu pelayaran selama 386 hari atau selama 13 bulan kurang satu minggu atau setara dengan satu tahun 21 hari. Pelayaran dengan misi membangun diplomasi dan menanamkan jiwa kebaharian untuk angkatan muda itu tak hanya dirasakan Darwanto dan anak buahnya di KRI Arsa.

Ina Darwanto, istri Darwanto, juga merasakan berat dan lamanya ditinggal suami bertugas. Terlebih ketika itu, anak pertamanya yang duduk di bangku kelas V SD mengalami sakit. Ina Darwanto pun harus merawat sendiri di rumah.

Belum lagi Ina harus memperhatikan keluarga anak buah suaminya. Ina aktif membangun komunikasi dengan istri dan keluarga anak buah suami. ”Ada anaknya personel yang lahir dan meninggal saat ditinggal tugas. Ada orang tua personel yang meninggal,” ungkap Ina.

Kesulitan komunikasi dengan suami di kejauhan juga dirasakan Ina. Komunikasi, ujarnya, tidak semudah seperti sekarang. ”Setiap sandar di kota pelabuhan bapak (Darwanto) selalu berkirim surat. Dan, surat itu masih ada sampai sekarang,” kata Ina. (Sindo)

Wujudkan Poros Maritim, Indonesia Butuh 12 Kapal Selam

Sebagai negara yang dikelilingi laut, Indonesia amat butuh kapal selam untuk menjaga kedaulatan. Foto Antara/Suryanto
Sebagai negara yang dikelilingi laut, Indonesia amat butuh kapal selam untuk menjaga kedaulatan. 
Jakarta: TNI Angkatan Laut menghitung Indonesia membutuhkan 12 kapal selam untuk mewujudkan poros maritim seperti yang diimpikan Presiden Joko Widodo.

Kini, TNI AL baru memiliki dua buah kapal selam dan tiga buah kapal selam lagi sedang dalam tahap pemesanan dari Korea Selatan.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi menargetkan pada 2018 mendatang Indonesia sudah memiliki 12 kapal selam.

"Target kita punya 12, kan tiga sedang dipesan dari Korsel," kata Ade di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (5/5/2015).

TNI AL, kata dia, memiliki peran yang sangat besar dalam mewujudkan visi pembangunan poros maritim dunia. Apalagi, TNI AL memegang kendali dalam pertahanan Indonesia di sektor laut.

"Sebagai visi pembangunan, kita termasuk ke dalam pertahanan laut," ujat dia.

Lebih lanjut, Ade menegaskan bahwa TNI AL tinggal menunggu Peraturan Presiden terkait rencana pembentukan sektor pengamanan armada tengah, serta penambahan pangkalan utama angkatan laut (Lantamal).

Selain itu, lanjut dia, TNI AL juga akan melakukan validasi terkait perencanaan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan), untuk mendukung terciptanya poros maritim dunia.

"Guna mendukung visi maritim, ada peningkatan kompetesi prajurit, pembentukan armada tengah, validasi keseluruhan terkait Kogabwilhan, ada penambahan lantamal. Tinggal nunggu Perpres," pungkas dia.(Metro tv)

KSAL Siap Jadi Panglima TNI

Share



Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi memeriksa kondisi pesawat Bonanza G-36 saat peresmian dan serah terima pesawat tersebut sebagai pesawat latih baru Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) di base ops Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (20/4).
JAKARTA - Pergantian Panglima TNI tinggal menghitung bulan. Kuat beredar kabar kalau calon pengganti Panglima TNI, Jenderal Moeldoko adalah Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna. Disinggung hal tersebut, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi mengaku siap menjadi Panglima TNI jika ditugaskan oleh presiden.

"Tergantung yang memerintahkan. Kita ini kan prajurit, jadi harus siap jika diminta jadi Panglima TNI," katanya di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (5/4).

Ade mengatakan, pengganti Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang akan pensiun sekitar pertengahan Juni 2015 tidak harus berdasarkan giliran per kepala staf angkatan. Pencalonan Panglima merujuk kepada Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI, yang mengatakan penunjukan merupakan hak preogratif presiden.

"Tidak (harus giliran), kan ada UU Nomor 34 soal itu," imbuhnya.

Seperti diketahui, sebelum Jenderal Moeldoko, tiga pucuk pimpinan TNI sebelumnya berasal dari satuan berbeda. Panglima TNI berasal dari KSAL Laksamana Agus Suhartono, selanjutnya dari KSAD Jenderal Djoko Santoso, dan dari KSAL Marsekal Djoko Suyanto.(sinarharapan)

TNI Bentuk Komando Operasi Khusus Gabungan

Share



Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kedua kiri) melakukan salam komando dengan Komandan Polisi Militer TNI Mayjen TNI Maliki Mift (kedua kanan) didampingi jajaran POM TNI disela peresmian organisasi Polisi Militer (POM) TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (4/5).
JAKARTA - Menyikapi situasi internasional yang sedang dilanda krisis, terutama di kawasan laut Cina Selatan. TNI berencana membentuk komando operasi khusus gabungan. Hal itu dikatakan Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Menurutnya, operasi khusus gabungan ini bisa digerakan secepat mungkin jika ada ancaman baik dari luar maupun dalam negeri. Selain itu, pasukan khusus ini bisa juga untuk mengatasi situasi tanggap darurat.

"Semua negara dalam menghadapi lingkungan seperti ini memiliki pasukan operasi khususnya. Pasukan operasi khususnya disiapkan betul-betul siaga," katanya.

Dia melanjutkan, komando operasi pasukan khusus untuk angkatan pertama akan disiagakan selama enam bulan pertama. Nantinya, komando elit yang terdiri dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Marinir TNI AL, dan Komando Pasukan Khas (Kopaskhas) TNI AU, akan ditempatkan di kawasan Sentul, Bogor.

"Tempatnya tertentu, diberikan akomodasi dan logistik jadi jika swaktu-waktu diperlukan Panglima bisa siap. Kalau ada ancaman dimana Panglima bisa peringatkan," tuturnya.

Dia menjelaskan, komando operasi khusus gabungan ini dibentuk sebagai tanggung jawab TNI kepada pemerintah, bangsa, dan negara. Nantinya, pasukan ini dibentuk terdiri dari personil pasukan elit TNI yang terdiri dari orang-orang hebat dan memiliki kemampuan khusus.

"Panglima tinggal menggunakan demi kepentingan negara," tuturnya.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjend M Fuad Basya mengatakan, untuk angkatan pertama komando operasi khusus gabungan akan di komando oleh Komandan Jenderal Kopassus (Danjen Kopassus).

"Berikutnya mungkin akan dipimpin Komandan Marinir, selanjutnya dipimpin Komandan Paskhas. Itu berputar terus," ujarnya seraya mengatakan pasukan tersebut akan stand by apabila diperlukan dalam hitungan menit bahkan detik.

Dia melanjutkan, jumlah personil maksimum pasukan ini sejumlah 70 orang. Pasukan ini khusus tidak perlu banyak personil namun mempunyai kemampuan yang mumpuni.(sinarharapan)

PBB Pesan 14 Panser Anoa Pindad



Bandung - Untuk kesekian kalinya, PT Pindad dipercaya membuat kendaraan tempur yang akan dipakai Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Tahun ini, PBB memesan panser Anoa sebanyak 14 unit.

"Tahun ini, PBB memesan 14 unit panser Anoa. Nantinya kendaraan tempur ini digunakan untuk misi perdamaian PBB," kata Dirut Pindad Silmy Karim usai peringatan HUT ke-32 Pindad, Rabu (29/4).

Dia menybut panser khas bercat putih dengan tulisan "UN" buatan Pindad itu sudah terjual sebanyak 46 unit.

Silmy menjelaskan, panser Anoa 6x6 itu tergolong kendaraan armoured medium personnel carrier. Kendaraan tempur ini dipergunakan untuk mengangkut personel di medan pertempuran.

Selain kendaraan tempur, Pindad pun melakukan ekspor senjata. Namun, kata dia, persentasenya lebih banyak kendaraan tempur.

"Soalnya, untuk ekspor barang alutsista itu tidak mudah. Ini beralasan karena untuk senjata itu harus hati-hati. Kita tidak mau senjata yang kita pasok itu nantinya disalahgunakan oleh kelompok-kelompok bersenjata," ucapnya lagi.

Selain itu, pada peringatan HUT ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) diakuinya menghasilkan beberapa peluang di sejumlah negara Afrika. Meski belum ada kesepakatan, kata dia, kebanyakan barang pesanan itu berupa kendaraan tempur.

Selama ini, sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Thailand dibidik untuk menggunakan produk Pindad. Untuk pasar Afrika, pihaknya membidik Madagaskar, Mesir, Nigeria, dan Mozambiq.

Sedangkan, untuk kawasan Timur Tengah, pasar potensial yang dibidik antara lain Kuwait, Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.(Inilah.com)

Kebutuhan Kendaraan Angkut Lapis Baja Dunia ke Depan Terus Meningkat

Jakarta,  Sebagaimana hasil riset dari ICD Research yang menyatakan bahwa perkiraan kebutuhan belanja alat pertahanan di Asia akan terus meningkat. Sebagian besar belanja tersebut kemungkinan diarahkan untuk belanja kendaraan angkut, tank tempur utama (Main Battle Tank) dan kendaraan lapis baja pengangkut personel (Armoured Personnel Carrier).
Demikian dikatakan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Selasa (28/4), saat menjadi pembicara kunci dalam Armoured Vehicle Asia 2015 Conference di Hotel Crown, Jakarta. Menhan berharap Armoured Vehicle Asia 2015 Conference dapat memberikan peluang strategis dalam membangun kemitraan di bidang industri kendaraan lapis baja yang kemudian akan memberikan manfaat keekonomian bagi negara masing-masing.
Konferensi yang diselenggarakan oleh PT Pindad bekerjasama dengan IQPC Inggris sebagai mitra strategis ini adalah upaya komunitas industri kendaraan lapis baja Internasional untuk berkumpul dan mencari terobosan bagi pengembangan industri pertahanan dunia.
Melalui konferensi ini, diharapkan terjalin kemitraan strategis dan peluang untuk mengembangkan kemampuan kendaraan lapis baja sesuai dengan tuntutan pasar dunia. Konferensi ini juga diharapkan memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan industri kendaraan lapis baja di masa mendatang.
Sementara itu, bagi Indonesia yangs edang mengalami transformasi di bidang industri pertahanan, berpeluang untuk menjadi bagian dari rantai pasokan global Asia serta sebagai pemain besar dalam industri pertahanan dunia. Sejak tahun 1993 melalui PT Pindad, Indonesia telah mampu memproduksi Armoured Personal Carier (APC) 6x6 yang disebut Anoa, 4x4 kendaraan taktis yang dinamai Komodo dan 6x6 Panser dengan meriam 90 mm yang dinamai Badak. Kendaraan lapis baja produk PT Pindad juga telah digunakan untuk membantu pasukan TNI di dalam negeri dan menjadi bagian alutsista yang digunakan TNI dalam Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon dan Sudan.( DMC)