"Tahun ini, PBB memesan 14 unit panser Anoa. Nantinya kendaraan tempur ini digunakan untuk misi perdamaian PBB," kata Dirut Pindad Silmy Karim usai peringatan HUT ke-32 Pindad, Rabu (29/4).
Dia menybut panser khas bercat putih dengan tulisan "UN" buatan Pindad itu sudah terjual sebanyak 46 unit.
Silmy menjelaskan, panser Anoa 6x6 itu tergolong kendaraan armoured medium personnel carrier. Kendaraan tempur ini dipergunakan untuk mengangkut personel di medan pertempuran.
Selain kendaraan tempur, Pindad pun melakukan ekspor senjata. Namun, kata dia, persentasenya lebih banyak kendaraan tempur.
"Soalnya, untuk ekspor barang alutsista itu tidak mudah. Ini beralasan karena untuk senjata itu harus hati-hati. Kita tidak mau senjata yang kita pasok itu nantinya disalahgunakan oleh kelompok-kelompok bersenjata," ucapnya lagi.
Selain itu, pada peringatan HUT ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) diakuinya menghasilkan beberapa peluang di sejumlah negara Afrika. Meski belum ada kesepakatan, kata dia, kebanyakan barang pesanan itu berupa kendaraan tempur.
Selama ini, sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Thailand dibidik untuk menggunakan produk Pindad. Untuk pasar Afrika, pihaknya membidik Madagaskar, Mesir, Nigeria, dan Mozambiq.
Sedangkan, untuk kawasan Timur Tengah, pasar potensial yang dibidik antara lain Kuwait, Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.(Inilah.com)