Sejumlah prajurit Korps Marinir lengkap dengan kesenjataan mereka
mengikuti upacara penutupan Latihan Gabungan TNI di Dermaga Koarmatim
Ujung, Surabaya, Jumat, (30/11). Latgab TNI tahun 2012 yang diikuti
11.693 prajurit TNI itu melaksanakan manuver lapangan di daerah
Sangatta, Kalimantan Timur. (Foto: ANTARA/Kuwadi/HO/Koz/Spt/12)
30 November 2012, Surabaya: Pelaksanaan Latihan Gabungan TNI tahun 2012,
merupakan salah satu upaya awal untuk menjawab dan mengetahui sampai
di mana tingkat kemampuan dan batas kemampuan Brigade Gabungan TNI, bila
dihadapkan dengan trend tantangan dan ancaman dimaksud.
Kesemuanya itu menuntut besarnya daya tanggap serta ketajaman evaluasi
juga kecermatan dari seluruh perwira hingga unsur satuan terkecil
terhadap hal-hal penting dan perlu penyempurnaan serta perbaikan di
segala sisi, demikian amanat Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono,
S.E. yang dibacakan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsekal Madya TNI
Daryatmo, S.IP. pada saat upacara penutupan Latihan Gabungan (Latgab)
TNI Tingkat Brigade TA. 2012, di Dermaga Ujung Surabaya, Jumat
(30/11/2012).
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, mencermati perkembangan ancaman
dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terdapat
kecenderungan beberapa negara mengembangkan kemampuan militer tingkat
brigade gabungan, karena dinilai memiliki kemampuan taktis dan
strategis, serta mobilitas dan daya tempur yang efektif dan efisien,
guna menghadapi karakteristik ancaman modern di ruang globalisasi, yang
cenderung mengeliminasi batas negara dalam konteks global village.
Di sisi lain, kata Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., penguatan
kemampuan militer tingkat brigade gabungan memiliki dimensi politis
dalam konteks kerjasama internasional, guna penanganan keamanan bersama
di tingkat regional. Dalam kaitan tersebut, sebagai upaya peningkatan
kemampuan satuan TNI, konsep Latgab TNI harus terus diintensifkan dan
dikembangkan melalui skenario operasi militer dari berbagai trouble
spots, yang diasumsikan terjadi di berbagai wilayah Indonesia. “Tentunya
intensifikasi tersebut harus dilaksanakan secara bertahap dan
bertingkat, baik di lingkup manajemen tempur, taktik dan strategi,
maupun penguatan unsur-unsur bantuan lainnya, seperti unsur intelijen,
logistik dan lain-lain, tegas Panglima TNI.
“Memperhatikan kepentingan tersebut, evaluasi dan konsolidasi terhadap
pelaksanaan latihan ini menjadi hal yang urgen dan esensial, guna
mendapatkan perspektif yang lebih luas dalam rangka penyempurnaan bagi
beberapa aspek terkait, baik doktrin, strategi, taktik, teknik dan
prosedur, serta aspek psikologis dan litbang, yang sangat dibutuhkan
untuk meningkatkan kemampuan inter-operability brigade gabungan TNI
dalam skenario operasi militer”, ujar Panglima TNI.
Ditegaskan Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. bahwa disamping itu,
upaya penyempurnaan tersebut juga bertujuan untuk memperoleh besaran
yang proporsional dan efektif, baik pada aspek personel, alutsista,
maupun dukungan administrasi logistik lainnya guna mendukung konsep
pembangunan Minimum Essential Force-MEF, khususnya pada tataran
penggunaan kekuatan, baik dalam konteks kepentingan OMP maupun OMSP.
Pelaksanaan latihan lapangan Latgab TNI Tingkat Brigade tahun 2012
dengan sandi Wibawa Yudha, berlangsung sejak 26 Oktober s/d 30 November
2012 di Sangatta dan Tarakan Kalimantan Timur. Turut hadir dalam
upacara penutupan Latgab TNI TA. 2012, Pejabat Teras Mabes TNI, Mabes
Angkatan, Direktur Latihan Gabungan TNI Mayjen TNI Djumadi, Panglima
Komando Gabungan Latgab TNI Mayjen TNI Setyo Sularso.
Sebelum dilaksanakan upacara penutupan Latgab TNI Tingkat Brigade,
dilaksanakan kaji ulang yang diikuti oleh para pelaku dan penyelenggara.
Kaji ulang ini merupakan evaluasi dalam rangka penyempurnaan bagi
beberapa aspek terkait, baik doktrin, strategi, taktik, teknik dan
prosedur, serta aspek psikologis dan litbang, yang sangat dibutuhkan
untuk meningkatkan kemampuan Kampanye Militer. Pada kaji ulang ini
disampaikan oleh Direktur Latihan Gabungan TNI Mayjen TNI Djumadi,
Panglima Komando Gabungan Latgab TNI Mayjen TNI Setyo Sularso, Ketua Tim
Penilai Laksma TNI RM. Haraharap, Ketua Wasit dan Pengendali Brigjen
Hinsa Siburian.
Dalam kegiatan kaji ulang tersebut mendapat pengarahan dari Kasum TNI
Marsdya TNI Daryatmo mewakili Panglima TNI. Kasum TNI mengatakan,
perlunya beberapa penyempurnaan baik aspek pengorganisasian, piranti
lunak, operasional dan material. “jaga terus soliditas dan solidaritas
TNI demi tegaknya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia”, tegas
Kasum TNI.
Sumber: TNI AU