1 | Brunei | 0 | 2 | 4 | 6 | |
2 | Cambodia | 0 | 0 | 0 | 0 | |
3 | Indonesia | 17 | 12 | 5 | 34 | |
4 | Laos | 0 | 0 | 0 | 0 | |
5 | Malaysia | 0 | 2 | 0 | 2 | |
6 | Myanmar | 2 | 1 | 1 | 4 | |
7 | Philippines | 2 | 1 | 4 | 7 | |
8 | Singapore | 1 | 0 | 3 | 4 | |
9 | Thailand | 8 | 4 | 4 | 16 | |
10 | Vietnam | 0 | 4 | 6 | 10 |
Friday, 28 November 2014
ASEAN ARMIES RIFLE MEET VIETNAM 2014
Chang Bogo III dan Frigate Icheon II Korea Selatan
Mock up Chang Bogo III di Euronaval 2014.tampak 6 VLS dibagian tengah kapal selam
Di bawah program Chang Bogo III kapal selam pertama akan diserahkan kepada Angkatan Laut Korea Selatan pada akhir tahun 2020 dan yang kedua pada akhir 2022.
Desain asli dari kapal selam itu termasuk pemasangan 6 tabung VLS. Tabung tersebut akan mengakomodasi rudal jelajah masa depan yang dibangun LIG Nex1 sementara peluncur akan diberikan oleh Doosan. Hal itu diumumkan awal tahun ini bahwa perusahaan Spanyol INDRA terpilih untuk menyediakan sistem pertahanan elektronik (ESM), PEGASO dan Badcock dari Inggris akan merancang dan memproduksi sistem penanganan senjata untuk kapal selam.
Mock up FFX Incheon II DSME di Euronaval 2014
LIG Nex1 akan menyediakan kapal berbagai peluncur SAM yang akan menjadi penggunaan pertama mereka dengan FFX Batch II (dan dengan LST-II dan MLS-II yang menggunakan sensor yang sama seperti FFX atau PKX).
FFX Incheon II juga akan dapat menggunakan varian VLS yg mampu meluncurkan rudal Haesung-I dan rudal Haesung-II rudal taktis jarak pendek dan rudal strategis jarak jauh. Terakhir, tabung VLS untuk meluncurkan torpedo anti kapal selam Red Shark akan ditambahkan juga ke Frigate Incheon II.
(Armyrecognition.com)
Presiden : Kenapa TNI tidak bisa kejar illegal Fishing ?
“Mengenai kondisi-kondisi alutsista kita seperti apa, keadaan seperti apa, kemudian mengenai kondisi BBM (bahan bakar minyak) seperti apa, kenapa enggak bisa mengejar illegal fishing, juga mungkin yang lain, illegal logging. Persoalan dasarnya apa, semua sudah disampaikan,” ujar Jokowi seusai pertemuan di Istana Bogor, Jumat (28/11/2014).
Jokowi tidak menyampaikan secara spesifik mengenai persoalan dasar dari lemahnya pengawasan dalam aksi illegal fishing.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko pernah mengungkapkan bahwa TNI AL sulit mengawasi pencurian ikan di laut Indonesia karena kurangnya anggaran untuk mengoperasikan kapal-kapal patroli. “Selama ini, kami utang ke Pertamina, utang jadi makin banyak. Utang terakhir TNI itu sekitar Rp 6 triliun. Enggak tahu tuh mau diputihkan atau bagaimana,” kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Kantor Presiden, Senin (17/11/2014).
Moeldoko mengungkapkan bahwa kapal laut yang dimiliki TNI AL saat ini berjumlah 64 unit. Kapal-kapal itu terdiri dari jenis kapal frigate, kapal korvet, kapal patroli, kapal selam, kapal hidrografi, hingga kapal penyapu ranjau. Dengan kecanggihan teknologi yang dimiliki TNI AL, Moeldoko bahkan melontarkan candaan. “Ini kapal nelayan kecil lawan kapal perang. Jangan sampai nyamuk digebuk pakai meriam,” kata Moeldoko.
Meski memiliki kecanggihan yang mumpuni, kapal-kapal milik TNI AL itu nyatanya tak bisa beroperasi lantaran tidak adanya BBM. Akhirnya, banyak wilayah laut Indonesia yang tak terawasi. “Secara (jumlah) kapal, kami cukup banyak. Hanya, sekali lagi, mengerahkan kapal itu urusannya gede banget. Untuk operasi, waduh, bisa ribuan ton itu urusan BBM,” ucap Moeldoko.
Adapun Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Marsetio mengungkapkan, kebutuhan ideal BBM bagi kapal patroli TNI AL mencapai 5,6 juta kiloliter per tahun. Namun, kondisi yang terjadi saat ini jauh dari ideal. “Hanya 13 persen saja kami dapat BBM. Jadi, sehari hanya bisa 7-15 kapal. Yang dalam posisi siap sebenarnya ada 60-70 kapal,” ucapnya. (Kompas.com).
Jokowi Berhentikan Semua Direksi Lama Pertamina
Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberhentikan seluruh
jajaran direksi PT Pertamina (Persero). Keputusan ini tertuang dalam
Keputusan Menteri (Kepmen) BUMN yang disetujui Jokowi selaku Ketua Tim
Penilai Akhir (TPA).
“Dengan dilantiknya 4 direksi baru hari ini, otomatis direksi sebelumnya diberhentikan dengan hormat,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat (28/11/2014).
Menurut Rini, tujuan diberhentikannya seluruh direksi lama perusahaan pelat merah ini supaya ada penyegaran dan Pertamina bisa menjadi perusahaan kelas dunia yang transparan.
“Jadi diangkat lah Pak Dwi (Soetjipto, Dirut Pertamina) dari eksternal. Pak Ahmad Bambang dan Bu Yenni dari Pertamina, dan Pak Arif yang sebelumnya bekerja di Mckenzie,” ujarnya.
Berikut jajaran direksi Pertamina yang diberhentikan hari ini:
“Tujuan diberhentikannya seluruh direksi lama supaya ada penyegaran, dan Pertamina bisa menjadi perusahaan kelas dunia yang transparan,” tutur Rini di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (28/11/2014).
Rini mengatakan, jumlah direksi Pertamina juga dipangkas, dari sebelumnya 9 orang menjadi hanya 4 orang. Keempat orang ini terdiri dari 1 orang Dirut dan 3 orang Direktur.
Dirut baru Pertamina adalah Dwi Soetjipto. Sementara 3 direksi lainnya adalah:
“Awalnya kan kita diminta untuk efisiensi. Makanya dari delapan direksi (direktur) menjadi tiga (direktur),” ujar Dwi Soetjipto. (finance.detik.com).
“Dengan dilantiknya 4 direksi baru hari ini, otomatis direksi sebelumnya diberhentikan dengan hormat,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat (28/11/2014).
Menurut Rini, tujuan diberhentikannya seluruh direksi lama perusahaan pelat merah ini supaya ada penyegaran dan Pertamina bisa menjadi perusahaan kelas dunia yang transparan.
“Jadi diangkat lah Pak Dwi (Soetjipto, Dirut Pertamina) dari eksternal. Pak Ahmad Bambang dan Bu Yenni dari Pertamina, dan Pak Arif yang sebelumnya bekerja di Mckenzie,” ujarnya.
Berikut jajaran direksi Pertamina yang diberhentikan hari ini:
- Pelaksana Tugas Direktur Utama Muhamad Husen (merangkap Direktur Hulu)
- Direktur Perencanaan Investasi & Manajemen Resiko M. Afdal Bahaudin
- Direktur Pengolahan Chrisna Damayanto
- Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung Budya
- Direktur Gas Hari Karyuliarto
- Direktur Umum Luhur Budi Djatmiko
- Direktur Sumber Daya Manusia Evita M. Tagor
- Direktur Keuangan Andri T Hidayat
“Tujuan diberhentikannya seluruh direksi lama supaya ada penyegaran, dan Pertamina bisa menjadi perusahaan kelas dunia yang transparan,” tutur Rini di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (28/11/2014).
Rini mengatakan, jumlah direksi Pertamina juga dipangkas, dari sebelumnya 9 orang menjadi hanya 4 orang. Keempat orang ini terdiri dari 1 orang Dirut dan 3 orang Direktur.
Dirut baru Pertamina adalah Dwi Soetjipto. Sementara 3 direksi lainnya adalah:
- Direktur Yenni Andayani (sebelumnya SPV Gas & Power Pertamina)
- Direktur Ahmad Bambang (sebelumnya Direktur Pertamina PT Trans Continental)
- Direktur Arif Budiman (Sebelumnya dari Mackenzie Stuart Oil & Gas)
“Awalnya kan kita diminta untuk efisiensi. Makanya dari delapan direksi (direktur) menjadi tiga (direktur),” ujar Dwi Soetjipto. (finance.detik.com).
PENJAGA PERBATASAN NKRI
Di tengah riuhnya perbincangan alutsista yang
dimiliki oleh negara dan potensi konflik kawasan yang sering kali naik
turun temperaturnya, terkadang berita penempatan dan Pergeseran Pasukan
(SERPAS) yang bertugas menjaga Perbatasan NKRI, tenggelam dan
terlewatkan.
Prajurit
TNI AD Batalyon Infanteri 405/Surya Kusuma Kodam IV/Diponegoro yang
akan bertugas di perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Utara menggunakan
KRI Tanjung Nusanive 12-08-2014. (Antara/rekotomo/analisadaily doc).
Pos Penjagaan di desa Muara Tami (Perbatasan RI_PNG), Ayoeng.doc
Pos Penjagaan Perbatasan RI (Merauke-Sota) – PNG, Ayoeng.doc
Pos Penjagaan Militer di Wamena, Ayoeng.doc
Pasukan di Pegunungan Wamena, Ayoeng.doc
Patok Perbatasan NKRI (Merauke-Sota) – PNG, bersama Aiptu Ma’ruf, Ayoeng.Doc
Pos Perbatasan di distrik Sota Kabupaten Merauke, Ayoeng.doc