Pages

Friday, 25 April 2014

DMV-30 T/A: Rantis Serbu Detasemen Bravo Paskhas TNI AU

IMG-20140420-WA0005
Sejak Kopassus TNI AD kondang mengoperasikan jeep tempur Flyer 4×4 buatan Australia, di era reformasi berturut-turut satuan elit lain di lingkungan TNI juga ingin mendapatkan porsi penugasan dalam model pertempuran jarak dekat. Maklum saja, dimensi teror kian dinamis, sehingga setiap matra juga dituntut punya peran anti teror sesuai dengan wilayah penugasannya.
Setelah Kopaska TNI AL yang mengoperasikan P3 Cheetah, Detasemen Bravo (Den Bravo) sebagai pasukan elit yang usianya paling muda di lingkungan TNI, karena baru dibentuk tahun 1990, juga kedapatan rantis berupa jeep berkemampuan pertempuran jarak pendek. Dan jadilah kemudian Den Bravo mempunya DMV-30, dalam dua varian, yaitu DMV-30T (Tubular) dan DMV-30 (Armored).
DMV-30T
DMV-30T Bravo memiliki arti Dirgantara Military Vehicle, kendaraan ini menggunakan mesin berkapasitas 3.000 cc dan rangka pipa baja tubular. Dari semula rantis spesial ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan kecepatan operasional tempur bagi regu pasukan khusus. Maka itu, rantis ini harus memenuhi syarat ringan namun handal, kuat serta memiliki mobilitas tinggi nan lincah.
DMV-30T
DMV-30T
DMV-30T handal untuk perang kota, mampu menapaki anak tangga tanpa masalah.
DMV-30T handal untuk perang kota, mampu menapaki anak tangga tanpa masalah.
Seperti halnya Flyer 4×4 Kopassus dan P3 Cheetah yang dipakai Kopaska, bodi DMV-30T didesain tanpa baju alias telanjang, dan disinilah peran rangka pipa tubular tadi. Meski terlihat kurus namun jangan salah, konstruksinya sangat tangguh walau menghadapi medan off road paling ekstrim sekalipun. Selain itu rangka pipa juga sanggup melindungi para awak di dalamnya walau kendaraan terguling atau terbalik. Bagi satuan elit yang punya tugas anti teror, desain bugil ini membuat prajurit bebas dan cepat bergerak keluar masuk dalam kondisi penyergapan musuh.
Kelebihan lain dari konstruksi ini adalah bobot rantis yang menjadi ringan. Kendaraan ini makin lincah bermanuver di kerapatan hutan maupun jalan sempit dalam perang kota. Tapi seperti halnya Flyer 4×4 dan P3 Cheetah, kekurangannya terletak pada zero protection bagi pasukan yang menggunakannya bila terjebak dalam perang medan terbuka. Meraka akan jadi sasaran tembak yang empuk.
DMV-30T
DMV-30T
Mampu membawa hingga 9 pasukan.
Mampu membawa hingga 9 pasukan.
DMV-30T diawaki empat orang. Rantis ini dilengkapi senapan mesin sedang, masing-masing FN Minimi kaliber 5,56 mm disamping pengemudi, dan senapan mesin FN MAG GPMG kaliber 7,62 mm di bagian atas pengemudi, ditempatkan pada dudukan atas roll bar. Kedua senapan mesin cukup handal untuk menyapu sasaran hingga radius 500 hingga 800 meter. Bahkan bila lawan yang dihadapi lebih ganas, DMV-30T pun dapat dipasangi SMB (senapan mesin berat) macam browning M2HB atau CIS 5.0 kaliber 12,7 mm. Agar punya daya gempur lebih sadis lagi, bisa pula pelontar granat otomatis AGL 40 dipasang di dudukan roll bar. Menyadari bahwa sang operator, Paskhas TNI AU punya rudal MANPADS SHORAD QW-3 buatan Cina, maka rantis ini juga dirancang nantinya untuk bisa menggotong rudal ini agar mobilitasnya dapat meningkat.
Agar memudahkan dalam operasional dan perawatan, serta tentunya irit bahan bakar, DMV-30T ditenagai mesin diesel 3.000 cc direct injection dengan sistem tranmisi otomatis. Kapasitas tangki internal di bagian belakang bodi mampu menampung 50 liter solar. Rantis ini mampu beroperasi dalam kurun waktu delapan jam. Sebagai tambahan, dua tangki eksternal menempel di samping belakang kiri dan kanan badan.
Punya mobilitas tinggi, tak sulit untuk masuk ke dalam ruang kargo C-130 Hercules.
Punya mobilitas tinggi, tak sulit untuk masuk ke dalam ruang kargo C-130 Hercules.
Senjata standarnya FN MAG 7,62 mm
Senjata standarnya FN MAG 7,62 mm
Peralatan lain sebagai kelengkapan survival di lapangan ada kapak dan skop yang ditempatkan di spatbor depan. Rantis berpenggerak 4×4 ini menggunakan heavy duty rigid axel serta suspensi double coil spring agar tetap nyaman di medan dengan kontur ekstrim, serta memiliki ground clearance yang tinggi agar mampu melibas parit, kubangan air atau lumpur dengan mudah.
Proses Kelahiran DMV-30T
Digadang untuk Paskhas TNI AU, nyatanya kendaraan ini juga tak lepas dari keterlibatan industri dirgantara, yakni ada campur tangan PT DI (Dirgantara Indonesia). Lewat divisi Engineering Service (ES) PT DI terwujudlah kemudian DMV-30T yang secara khusus memang diperuntukkan bagi Paskhas. Pesanan awal rantis ini harus bisa diselesaikan dan diserahterimakan saat perayaan HUT Koprs Paskhas 17 Oktober 2007 di Lanud Sulaiman, Bandung. Dan jadilah proses penggarapan kendaraan tempur ini harus dituntaskan dalam waktu singkat. Kabarnya ES PT DI hanya membutuhkan waktu 15 hari siang malam untuk menyelesaikan DMV-30T.
IMG-20140420-WA0004
art_2007116_153356
Dalam tahap pertama, DMV-30T akan dibuat sebanyak 12 unit untuk menggantikan/melengkapi kendaraan taktis ringan Paskhas yang sudah dimakan usia, seperti Land Rover.
Kendaraan 4×4 ini dengan bentuk terbuka berbalut rangka pipa baja diberi nama DMV-30T (Tubular). Tampilan bugil ini memang memiliki kekurangan dalam perlindungan buat awak, tapi kelebihannya adalah membuat prajurit lebih cepat dan leluasa dalam pergerakannya. Rantis ini digunakan untuk pertempuran jarak dekat, bisa membawa lima hingga sembilan personel bersenjata lengkap. Dua dudukan senapan mesin ringan kaliber 5,56 mm dan diatas untuk senapan kaliber 7,62 mm.
Spesifikasi
Awak : 4 – 9
Panjang : 4 meter
Lebar : 1,9 meter
Tinggi : 1,9 meter
Wheel base : 2,8 meter
Berat kosong : 1,5 ton
Frame body : Tubular Steel
Cover body : Alumunium
Mesin : Turbo diesel injection 3.000 cc
Tangki BBM : 60 liter


DMV-30A
Berangkat dari suksesnya pengembangan DMV-30T, Paskhas TNI AU kembali memberi kepercayaan kepasa ES PT DI untuk mengembangkan rantis untuk operasi khusus Detasemen Bravo 90. Maka selang tiga bulan dari proyek DMV-30T, maka meluncurlah rantis DMV-30A (Armored). Untuk produksi rantis ini, dipercayakan kepada PT. Sentra Surya Ekajaya (SSE), manufaktur yang juga memproduksi P3 Cheetah yang digunakan Kopaska TNI AL.
DMV-30A
DMV-30A

DMV-30A
Dari segi rancangan, DMV-30A punya desain minimalis layaknya rantis militer pada umumnya dengan perpaduan bentuk persegi dan tajam. Sekilas, DMV-30A juga mirip dengan Panhard VBL yang telah digunakan satuan kavaleri TNI AD sejak lama. Setiap bagian dikejerjakan secara matang baik sisi fungsi maupun estetikanya. Potongan plat juga terlihat rapih dan halus karena pemotongannya telah terkomputerisasi menggunakan teknik potong laser.
Untuk bagian eksterior, mulai dari depan terpasang sebuah winch, lalu pendingin mesin radioator grill berada diatas engine hood dan samping kiri kanan atas roda depan. Pada bodi samping nampak plat tambahan multiguna yang bisa dilepas pasang. Pada bagian atas terdapat dua lubang palka untuk gunner dan juga bisa berfungsi sebagai pintu darurat. Sedangkan bagian interiornya, desain kabin menyerupai pesawat terbang, penuh dengan instrumen diatas antara kepala pengemudi dan penumpang depan. Serta ada perangkat alat komunikasi diatas console box. Begitu pula pada panel pintu dalam, tulangan sebagai reinforce dan engsel pintu terlihat unik namun fungsional.
IMG-20140420-WA0003
IMG-20140420-WA0009
Konsep kendaraan ini serupa dengan Land Rover versi armored yang telah dimiliki sebekumnya oleh Paskhas. DMV-30A (Armored) mengusung mesin diesel dengan kapasitas 2.500 cc berdaya 120 PS. Dengan ground clearance tinggi dan kaki-kaki tangguh menjadikan kemampuan DMV-30A cukup mumpuni melahap medan off road, bahkan juga sanggup untuk menaiki tangga gedung untuk pertempuran dalam kota. Perlengkapan senjata yang bisa diusung di atapnya cukup variatif, mulai dari senapan mesin kaliber 7,62 mm atau 12,7 mm hingga pelontar granat AGL 40. Bahkan jika mau, peluncur rudal anti tank pun bisa dipasang di DMV-30A. Untuk dukunan tembakan, tersedia pula lubang tembak dari dalam kabin sebanyak empat titik untuk senapan serbu yang dibawa oleh personel. (Sam)
Spesifikasi
Awak : 4
Panjang : 4 meter
Lebar : 1,9 meter
Tinggi : 1,8 meter
Wheel base : 2,8 meter
Berat kosong : 3,3 ton
Material body : Armor steel level III, mampu menahan proyektil 7,62 mm
Glass panel : Armor glass Level III, mampu menahan proyektil 7,62 mm
Mesin : Land Rover 120 PS Turbo diesel injection 2.500 cc
Tangki BBM : 140 liter

Indomiliter

Kh-29TE: Rudal Udara ke Permukaan Berpemandu TV Andalan Sukhoi TNI AU


Kh-29TE-Kedge-1S


SUARABAYA: - Setelah hampir sepuluh tahun dalam penantian, akhirnya mulai tahun 2012 lalu armada Sukhoi Su-27/Su-30 Flanker TNI AU mulai mendapat asupan alutsista yang bergigi, setelah sebelumnya hanya beroperasi mengandalkan kanon internal dan bom konvensional buatan lokal. Ibarat tanpa basa basi, Sukhoi Skadron 11 yang bermarkas di Lanud Hasanuddin, Makassar – Sulawesi Selatan, kini sudah dibekali senjata pamungkas yang punya efek deteren sangat tinggi.

Diantara senjata Sukhoi yang sudah terungkap ke khalayak adalah elemen rudal udara ke permukaan (ASM/air to surface missile) Kh-31P dan Kh-29TE. Kh-31P (AS-17 Kyrpton – kode NATO), rudal ini masuk dalam golongan mediun range air to surface missile. Kh-31P dirancang untuk melumpuhkan sistem pertahanan musuh. Untuk itu rudal di desain memiliki kecepatan sangat tinggi, mampu terbang jauh, anti-radar dan bisa mematikan penjejaknya saat diserang. Meski didaulat untuk serang permukaan, rudal ini juga afdol untuk menghancurkan pesawat AWACS. Kh-31P mampu melaju hingga kecepatan 2,5 Mach dengan jangkauan hingga 110 km. Lebih detail tentang Kh-31P sudah pernah kami kupas di artikel sebelumnya. Indonesia pun tak sendiri sebagai pemilik rudal menyeramkan ini, Malaysia dan Vietnam tercatat juga memiliki Kh-31P.


Nampak Kh-29TE (warna putih) dan rudal Kh-31P (warna hitam) dengan latar jet Sukhoi TNI AU
Nampak Kh-29TE (warna putih) dan rudal Kh-31P (warna hitam) dengan latar jet Sukhoi TNI AU.
Tampilan dalam tiga dimensi
 Tampilan dalam tiga dimensi.
Sukhoi AU Rusia sedang melepaskan Kh-29TE
 Sukhoi AU Rusia sedang melepaskan Kh-29TE.
Nah, hebatnya TNI AU juga berupaya serius untuk memberi efek getar pada segmen ASM, ini dibuktikan dengan telah hadirnya Kh-29TE. Dari segi peran, Kh-29 punya kemiripan dengan rudal AGM-65 Maverick buatan Raytheon Corporation,AS. Antara Kh-29 dan Maverick punya kesamaan, yakni hadir dengan beberapa varian dengan sistem pemandu (guidance) yang berbeda. Hanya saja dari segi dimensi dan bobot, Kh-29 jauh lebih tambun. Untuk rudal Maverick, TNI AU memiliki varian AGM-65G dengan pemandu infra red untuk jet F-16 A/B Fighting Falcon dan Hawk 100/200.

Kh-29TE
Kh-29 dalam kode NATO disebut AS-14 Kedge, dirunut dari sejarahnya bukan rudal keluaran yang baru-baru amat. Varian Kh-29 pertama (Kh-29L) sudah dibangun sejak era Uni Soviet. Rancangan awal Kh-29 dimulai sejak akhir tahun 1970, saat itu Kh-29 dirancang oleh biro desain Molniya di Ukrania. Baru di kemudian hari, pengembangannya dialihkan ke Vympel (Tactical Missile Corporation) di Rusia. Uji coba penembakan pertama berhasil dilakukan pada 1976, dan rudal ini resmi mulai diproduksi pada 1980.

Personel AU Cina tengah mempersiapkan Kh-29TE dengan latar jet Sukhoi Su-30
 Personel AU Cina tengah mempersiapkan Kh-29TE dengan latar jet Sukhoi Su-30
Sensor pemandu (TV guidance) diberi tutup pelindung warna merah sebelum siap digunakan.
 Sensor pemandu (TV guidance) diberi tutup pelindung warna merah sebelum siap digunakan.



Dari segi bobot, Kh-29 buka golongan rudal yang ringan, dari kesemua varian, beratnya berada diatas 600 kg. Yakni Kh-29L (660 kg), Kh-29T (685 kg), dan Kh-29TE (690 kg). Bobotnya yang besar tentu bukan tanpa alasan, rudal ini punya hulu ledak HE (high explosive) armour piercing dengan berat 320 kg. Hulu ledak dengan detonator impact target sensor ini dirancang untuk mampu menggasak sasaran yang tak sembarangan. Kh-29 digadang mampu mengancurkan target strategis, yang jadi santapan rudal ini adalah jembatan utama, instalasi pabrik, landasan pacu, shelter pesawat, bungker, bahkan rudal ini juga dapat mengkaramkan kapal permukaan yang bertonase 10.000 ton.

Untuk menuju sasaran, Kh-29 disokong mesin single-mode solid-fuel rocket yang mampu menghantarkan rudal hingga kecepatan 1.470 km/jam. Kh-29 ditawarkan dalam pilihan TV guidance, IR (infra red) guidance, dan laser guidance. Kh-29L menggunakan pemandu semi active laser, Kh-29T/TE menggunakan pemandu TV pasif, Kh-29D berpemandu infra red, dan Kh-29MP berpemandu active radar homing. Dan, untuk TNI AU seperti telah dijelaskan, mengadopsi varian Kh-29TE.

 
 TV guidance Kh-29TE

 Kh-29L, varian dengan pemandu semi active laser.

 Untuk Kh-29TE masuk dalam kategori long range dengan jangkauan tembak antara 20 – 30 km. Sementara jarak tembak minimumnya 3 km. Rudal ini tak bisa diluncurkan sembarangan, batas minimum ketinggian untuk dilepaskannya rudal adalah 200 meter dari permukaan laut, sementara batas maksimum ketinggian dilepaskannya rudal yakni 10.000 meter. Kh-29TE pun punya versi yang lebih maju, yaitu Kh-29D, yang disebut-sebut sebagai rudal generasi keempat, mengambil platform Kh-29TE namun dengan penggantian pemandu imaging infra red, sehingga rudal dapat dilepaskan dalam moda fire and forget.

Di AsiaTenggara, Indonesia tak sendiri sebagai pengguna Kh-29TE, lagi-lagi AU Malaysia (TLDM) dan AU Vietnam juga sudah memiliki rudal serupa. Maklum saja, karena Malaysia punya Su-30MKM dan Vietnam punya Su-30MK2V. Lain dari itu, Kh-29 sudah banyak digunakan oleh negara-negara kawan dekat Rusia. Uniknya Kh-29 bisa juga dilepaskan dari jet tempur barat, yakni dari Mirage F1 yang dirancang khusus oleh AU Irak. Kiprah aksi tempur rudal ini sudah malang melintang dalam perang Iran –Irak di dekade 80-an. (Haryo Adjie)
 Mirage F1 AU Irak dengan Kh-29
 Tampilan Kh-29TE dan Kh-31P milik AU Malaysia dalam suatu air show.

Spesifikasi Kh-29TE

Desainer : Matius Bisnovat dan Georgiy I. Khokhlov

Manufaktur : Vympel/ Tactical Missiles Corporation

Berat : 690 kg

Berat hulu ledak : 320 kg

Mekanisme peledakan : Impact target sensor

Panjang : 3,9 meter

Diameter : 0,4 meter

Wingspan : 110 centimeter

Kecepatan : 1.470 km/jam

Jangkauan maks : 30 km

Ketinggian peluncuran minimum : 200 meter

Ketinggian peluncuran maksimum : 10.000 meter

Tenaga : single-mode solid-fuel rocket engine


Indomiliter

Pemabuk Berulah di Virgin Blue, TNI: Anggap Saja Ini Latihan


 
Virgin Blue yang mendarat di Bali (Foto: Istimewa)  
Virgin Blue yang mendarat di Bali 

  JAKARTA – Kepala Pusat Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Andika Perkasa mengatakan, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) batal diterjunkan guna menyelamatkan upaya pembajakan terhadap maskapai penerbangan Virgin Blue Air.

Hal itu menyusul telah diamankannya seorang pelaku yang diduga mabuk dan melakukan upaya “pembajakan," bernama Matt Christoper.

“Pasukan batal diterjunkan, anggap saja tadi latihan penanggulangan teror,” kata Andika kepada wartawan, Jumat (25/4/2014).

Andika menambahkan, Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Budiman telah mendapatkan laporan tentang kemungkinan terjadinya pembajakan Virgin Australia di Bandara Ngurah Rai, Bali. Mendapat laporan tersebut, KSAD lalu memerintahkan agar pasukan Kopassus melakukan persiapan yang diperlukan.

“Pasukan sudah disiapkan di (Bandara) Halim. Tapi karena tadi mendapatkan informasi jika yang melakukan orang mabuk dan sudah ditangani maka batal diterjunkan,” tegasnya.
(sus)

OkeZone 

Abbott didesak perbaiki hubungan sebelum SBY pensiun

Abbott didesak perbaiki hubungan sebelum SBY pensiun
Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Tony Abbott. Foto: news.com.au
Kubu oposisi Australia (Partai Buruh) mendesak Perdana Menteri Australia, Tony Abbott bertindak cepat untuk memperbaiki hubungan dengan Indonesia, sebelum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pensiun sebagai Presiden Indonesia.
  
Hubungan Indonesia dan Australia retak karena dua masalah. Yakni, soal penyadapan yang dilakukan intelijen Australia terhadap para pejabat Indonesia dan soal pelanggaran kedaulatan Indonesia yang dilakukan kapal-kapal Australia ketika mengusir para pencaria suaka.

Juru bicara kubu oposisi Australia untuk urusan luar negeri, Tanya Plibersek, mengatakan perbaikan hubungan kedua negara sudah mendesak. ”Sangat diinginkan untuk melihat hubungan dikembalikan ke pijakan normal sebelum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninggalkan kantornya (pensiun) pada bulan Juli,” katanya.

Plibersek, seperti dilansir Sydney Morning Herald, Kamis (24/4/2014), khawatir jika hubungan tidak cepat dinormalkan, aka nada banyak masalah ke depan. ”Saya pikir dalam pemerintahan (Indonesia) mendatang, setiap presiden baru, tentu saja akan memprioritaskan apa yang harus mereka lakukan di dalam negeri sebelum bekerja untuk memperbaiki hubungan (dengan) Australia,” katanya kepada radio ABC.

”Saya khawatir bahwa hubungan dengan Australia mungkin tergelincir ke bawah,” lanjut dia. Sudah enam bulan sejak Indonesia menarik duta besarnya di Australia dan menangguhkan kerjasama, hubungan kedua negara belum dipulihkan.

Puncak kemarahan Indonesia terjadi, ketika muncul bocoran laporan dari bekas kontraktor National Security Agency (NSA), Edward Joseph Snowden, bahwa intelijen Australia pernah menyadap ponsel Presiden SBY, istri dan pera pejabat tinggi Indonesia.

Indonesia menuntut Australia menandatangani kode etik spionase sebelum kedua negara mulai bekerja sama dalam penanganan penyelundupan manusia, pertahanan dan kerjasama intelijen. Plibersek mengaku menggunakan momen kunjungan resmi pertamanya ke Indonesia untuk membantu mengakhiri gesekan antara kedua belah pihak yang sudah beralurut-larut.

Sindo

Malaysia Curigai Kru WNI Sekongkol dengan Pembajak Kapal Jepang

Total kehilangan atas pencurian minyak diesel itu sebesar Rp28 miliar.
Seorang tentara memantau sebuah kapal tanker dari jauh 
 
- Polisi Malaysia mencurigai keterlibatan tiga ABK asal Indonesia dalam pembajakan kapal tanker Jepang, Naniwa Maru 1. Sebab, saat diculik, dokumen pribadi ketiga WNI seperti paspor, barang-barang pribadi serta pakaian turut lenyap. 
Dilansir laman Malaysia, The Star, Kamis 24 April 2014, ketiga ABK itu diketahui bernama Kapten Farizal, kepala mesin, Mohammad Alfan dan kepala pegawai, Ariyandri Alhasyah. Hingga saat ini, belum ada tuntutan apa pun yang mereka buat. 

Menurut Wakil Komandan Polisi Federal Kelautan, Abdul Rahim Abdullah, mengaku terkejut dan curiga apabila petugas kunci di kapal menghilang dengan delapan pembajak. 

"Kapal itu tengah dalam perjalanan menuju Myanmar dari sebuah pelabuhan di Singapura ketika kapal dibajak menggunakan parang dan pistol," kata Abdul Rahim. 

Komposisi kru, lanjut Abdul Rahim terdiri dari 10 WNI, tujuh Thailand dan satu orang India. Selain dicuri minyak tiga juta liter, para pembajak juga mengambil ponsel dan uang senilai US$17 ribu atau Rp197 juta. 

Sementara saat dibajak, kapal Naniwa Maru I kehilangan tiga juta liter dari 5,3 juta liter minyak yang harus didistribusikan ke tepat waktu ke Myanmar. 

"Total kehilangan dari pencurian minyak diesel itu sebesar RM8 juta atau Rp28 miliar," jelas dia. 

Selain itu, Abdul Rahim mengatakan perusahaan asal Singapura yang memiliki kapal itu diinformasikan bahwa anggota kru diculik baru pukul 10.00 waktu setempat. 

Sementara para kru juga dicurigai terlibat, karena kecurigaan mereka saat memberikan laporan. "Bahkan hal yang lebih mencurigakan yakni tidak ada tanda bahaya yang diaktifkan kapal tersebut," kata dia. 

Padahal butuh waktu delapan jam bagi kedua kapal tanker lainnya untuk bisa leluasa menyedot bahan bakar diesel. (ren)

 

Pesawat Virginblue diduga dibajak dan mendarat di Bali

 

- Pesawat maskapai Australia, Virginblue diduga dibajak dan dipaksa mendarat di sekitar Bandara Ngurah Rai, Bali. Pesawat itu sedang melakukan perjalanan dari Brisbane, Australia menuju Bali.

Namun belum diketahui pihak yang membajak pesawat tersebut. Kadispen TNI AU Hary Tjahjanto membenarkan pembajakan tersebut.

"Benar, ada pesawat yang dibajak. Saat ini masih berada di sekitar runway," kata Harry saat dikonfirmasi, Jumat (25/4).

Harry menjelaskan pihaknya masih mengumpulkan informasi. Mereka berkoordinasi dengan kepolisian.

Merdeka

Mengapa Singapura Mengutik Panglima TNI soal Jam Mewah

moeldoko
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (sbr : securityekspose.com)
Menarik berita yang dirilis oleh situs berita Singapura mothership.sg yang dimuat pada 22 April 2014 yang menayangkan artikel dengan judul “Indonesia’s General Moeldoko Has Got an Exquisite Taste for Watches.”  Selain itu harian terkenal di Singapura, Straits Times pada 25 Maret 2014 merilis foto Panglima TNI Jenderal  Moeldoko yang terlihat mengenakan jam tangan mewah bermerek Richard Mille RM 011 Felipe Massa Flyback Chronograph "Black Kite ".
Jam tangan yang dipakai Moeldoko itu kata motherships.sg sangat terkenal di dunia, dimana jam tersebut dibuat dalam edisi terbatas, dan hanya dibuat sebanyak 30 unit di Amerika Utara dan Selatan. Harga jam tangan itu berkisar Rp 1,1 miliar.
Selain itu mothership.sg juga memberitakan juga beberapa jam tangan lain koleksinya,  seperti, IWC Pilot’s Watch Chronograph Top Gun Miramar yang seharga USD$ 12,700. Audemars Piguet Royal Oak Offshore Jarno Trulli Chronograph seharga USD$38,300, dan juga Audemars Piguet Millenary seharga USD$ 43.000.
Berita dari situs berita Singapura tersebut yang diperkuat oleh Straits Times kemudian menimbulkan kehebohan dikalangan media, khususnya di jejaring sosial media. Bermacam tanggapan, ada yang diantaranya mengaitkan, Singapura tidak suka dengan Jenderal Moeldoko karena persoalan penamaan Usman-Harun bagi kapal perang Indonesia yang sedang dalam proses pembuatan di Belanda.
Tetapi apakah sentimen media Singapura hanya sebatas persoalan itu saja?Rasanya bukan juga. Mari kita bahas soal yang nampaknya menggelikan tetapi sebenarnya bisa sangat merugikan citra Panglima TNi yang gagah itu.
Bagi kalangan high society di Indonesia, ada dua hal yang mendudukkan diri seseorang menjadi terpandang saat bertemu. Status seorang pria akan dilirik pertama dari jam tangannya, kemudian yang kedua sepatunya. Baju dan yang lainnya adalah urusan ketiga. Demikian juga dengan mobil, rumah, dan lebih tinggi lagi kepemilikan pesawat jet pribadi.
Jadi jam tangan itu sangat penting. Jam tangan limited edition yang diproduksi pabriknya hanya berjumlah terbatas sangat disukai dan si pemakai akan bangga memakainya. Demikian juga dengan sepatunya, kalau sepatunya mengkilat dari merek mahal yang berharga puluhan juta, tanpa dia bicara, kalangan sosialita akan faham ini orang berkelas.
Nah, jam tangan yang dipakai oleh Panglima TNI itu dan khusus di foto oleh kuli tinta Singapura dan kemudian di ekspose memang apabila asli harganya selangit. Terlebih dengan anjlognya nilai rupiah dari dolar AS, makin mahal harga barang kecil tapi penting itu. Kalangan anggota DPR juga termasuk yang menyukai mengoleksi jam mahal serupa.
Persoalannya, mengapa fotografer harian Straits Time Singapura Kevin Lim tertarik dan menyempatkan diri memotret tangan sang Panglima, kemudian menayangkan ke media arus utama disana. Apakah hanya karena sentimen soal Usman Harun belaka? Menurut penulis masalah penamaan kapal perang nilainya hanya sesaat, karena hanya mengganggu perasaan para pejabat di Singapura sesaat.
Masalah yang lebih besar nampaknya terkait dengan pilpres yang akan dilaksanakan pada 9 Juli 2014. Singapura jelas sangat berkepentingan dengan siapa pemimpin nasional Indonesia masa mendatang, baik presiden maupun wakil presiden. Badan intelijen Singapura SIS (Secret Intelligence Service) seperti badan intelijen lainnya (Australia, Malaysia, bahkan AS) jelas melakukan spotting, memonitor perkembangan politik serta para calon pasangan capres-cawapres di Indonesia demi untuk kepentingan nasionalnya masing-masing.
Suport informasi intelijen SIS misalnya sangat diperlukan pemerintahnya. Jaringan agen maupun informannya sangat luas, tersebar dan tertata demikian rapihnya, mereka merekrut mulai dari sopir taksi, pedagang, wartawan, ilmuwan dan seterusnya. Secara berjenjang informasi terus mengalir tahap-demi tahap hingga ke analis dan terakhir pada end user. SIS ini sangat canggih, dan diberitakan melakukan kerjasama dengan badan intelijen Amerika Serikat untuk memata-matai Malaysia sebagai tetangga dekatnya. Jelas Indonesia juga menjadi target yang realistis penting.
Nah terkait dengan pemberitaan Jenderal Moeldoko, beberapa waktu terakhir diberitakan media bahwa capres PDIP Jokowi kini sedang menggodok beberapa kandidat cawapresnya. Selain sipil, ada juga calon dari militer. Nama yang santer diberitakan adalah Jenderal TNI (Purn) Riyamizard Ryacudu, mantan Kepala Staf TNI AD dan calon kedua adalah Jenderal TNI Moeldoko yang kini masih menjabat sebagai Panglima TNI. Nampaknya disinilah inti persoalan berita jam tangan tersebut.
Berita media Singapura itu bukan hanya berita iseng kurang kerjaan belaka, tetapi ini sebuah serangan yang sangat serius apabila dikaitkan dengan pilpres. Menurut penulis inilah serangan strategis cerdik, karena apabila Moeldoko masuk radar PDIP sebagai cawapres Jokowi, kepemilikan jam mewah yang harganya aduhai itu merupakan serangan mematikan baginya. Publik menyukai Jokowi karena diberitakan  media sebagai sosok yang jujur dan sederhana.
Nah dengan pemberitaan gaya kepemilikan Jam merek Richard Mille seharga Rp1,1 miliar, maka Moeldoko mereka perkirakan akan habis. Sederhana memang serangan itu tetapi menusuk ke sesuatu yang sangat prinsip. Jelas Ibu Mega beserta elit PDIP akan berfikir ulang apabila akan menduetkan Moeldoko dengan Jokowi. Jokowi dikenal sebagai perwakilan rakyat yang  sederhana, apabila disandingkan dengan Moeldoko  yang berkelas high society dengan jam tangannya itu akan menjadi tidak matching dan bahkan akan merugikan elektabilitas Jokowi. Itulah sasaran tembak psikologisnya sebagai latar belakangnya.
Singapura jelas sudah merasa ngeri-ngeri sedap dengan beberapa sikap Moeldoko dalam kemelut pemberitaan Usman-Harun dan tidak pernah meminta maaf kepada Singapura seperti yang diberitakan. Ada yang mereka takutkan, karena Moeldoko mereka nilai keras,  berani dan tetap memegang prinsip sebagai prajurit TNI, Saat acara Air Show di Singapura tanggal 11-16 Februari 2014, Moeldoko membatalkan kunjungannya bersama-sama para Kepala Staf Angkatan, karena Singapura membatalan undangan para perwira TNI lainnya. Sikap yang diacungi jempol bagi bangsa Indonesia, tetapi jelas  sangat tidak disukai oleh Singapura.
Apa tanggapan Mabes TNI soal berita tersebut? Kapuspen TNI Mayjen TNI Fuad Basya mengatakan bahwa Panglima TNI sudah mengetahui pemberitaan tersebut dan dari hasil konfirmasinya, dijelaskan, "Wah, saya dan panglima sudah lihat beritanya. Itu memang benar jam tangannya bermerek, tapi jam China semua," kata Fuad. Apakah jawaban seperti ini dapat menyelesaikan masalah sehinga ada cap Panglima mengoleksi jam tangan palsu, Kw-1, 2 atau 3. Yang penulis tahu di Blok M, harga jam tangan Rolex kronograph asli berlapis emas seharga Rp 300 juta, kw-1 nya hanya dijual Rp1,5 juta. Ini yang perlu dipikirkan dalam melakukan counter berita.
Pertanyaannya, mengapa Ryamizard tidak diserang? Karena Jenderal yang satu ini sudah cukup lama tidak terlibat dalam urusan baik politik maupun hubungan internasional, atau mungkin ketegasan Ryamizard mereka nilai masih dalam koridor toleransi dalam ukuran mereka.
Jadi itulah kondisi menjelang pilpres 2014. Pesan moralnya, pilpres Indonesia nanti bukan hanya menjadi kepentingan bangsa besar ini, tetapi negara-negara lain akan turut campur didalamnya, karena pengaruh globalisasi yang kian menggigit. Sebagai penutup, para elit parpol masa kini sebaiknya waspada dengan politik adu domba.
Kita lihat beberapa parpol setelah berjuang lama dengan sukses, kini terancam pecah, seperti PPP dan Golkar hanya karena soal kepentingan. Prabowo kembali mengalami kesulitan mendapat boarding pass dengan mundurnya PPP akibat ada kemelut internal. Ada apa ini, kan itu pertanyaannya.  Semoga perpecahan hanya disebabkan soal kepentingan  di internal saja dan tidak ada intelijen negara lain yang ikut campur. Begitulah membaca situasi dan kondisi menjelang pilpres apabila diukur dengan sense of intelligence.

Monumen Pesawat Harvard Dimandikan



Monumen Pesawat Harvard  Dimandikan
LANUD SURYADARMA ,-  Tercatat bahwa Pesawat AT-16 Harvard  produk dari negara Amerika Serikat  yang berada di Indonesia adalah warisan dari Militaire Luchtvaart, bersamaan dengan penyerahan Pangkalan Udara Andir dari Militaire Luchtvaart kepada Angkatan Udara Republik Indonesia Serikat pada tanggal 12 Juni 1950.  Penyerahan dari pihak Militaire Luchtvaart Belanda, diwakili oleh Mayor E.J. Van Kuppen, sedang dari pihak AURIS diwakili Mayor Udara Wiweko Soepono selaku Ketua Sub Panitia Penerimaan Materiil dan Personel dari Militaire Luchtvaart.
Pada masa perkembangan TNI Angkatan Udara, pesawat AT-16 Harvard tidak hanya digunakan di Sekolah Penerbang atau Sekolah Penerbang Lanjutan di Andir dan Kalijati saja, namun juga untuk semi operasional yaitu pesawat latih yang dipersenjatai dan dapat dipergunakan untuk tugas-tugas operasi.   
"Salah satu pesawat tersebut kini menjadi monumen kokoh di depan Makolanud Suryadarma sebagai tanda pernah terbang dan berada di sana pada awal kemerdekaan.  Melihat pentingnya Monumen dan data sejarah," kata Kepala Museum Amerta Dirgantara  Mandala, Mayor Pom Kusmano  harus dilakukan perawatan  yang teratur termasuk monumen AT-16 Harvard yang ada di depan Mako Lanud Suryadarma. 
Untuk itu Kepala Museum Amerta Dirgantara Mandala  didukung personil Lanud Suryadarma dibawah kendali Kasi Pasin , Mayor Sus Hendro, ST., Rabu (23/4), membersihkan Monumen dengan  dimandikan agar tetap bersih dan tidak cepat rusak karena kropos.


TNI 

Frans Kaisiepo-368 Dipercaya Menjadi MIO Commander

Frans Kaisiepo-368 Dipercaya Menjadi MIO Commander
ISTIMEWA
23 MIO Commander dan Miscex 805 KRI FKO. 
 
JAKARTA - Memasuki Ontask kedua dalam misi operasi perdamaian di perairan Lebanon, Maritime Task Force (MTF) UNIFIL 2014, KRI Frans Kaisiepo (FKO) – 368 dipercaya dan diberi kehormatan untuk bertugas sebagai Maritime Interdiction Operation (MIO) Commander yang salah satu tugasnya adalah memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan hailing yang dilaksanakan oleh unsur-unsur UN Warships di Area of Maritime Operation (AMO) Selasa, (22/04).
Hailing adalah suatu proses permintaan data yang dilaksanakan oleh kapal – kapal yang tergabung dalam MTF terhadap setiap kapal yang melintas di perairan teritorial Lebanon sampai dengan batas luar laut lepas yang sudah ditentukan. MIO Commander mempunyai wewenang secara taktis terhadap unsur-unsur lainnya untuk dapat mengatur pelaksanaan hailing di AMO agar seluruh wilayah tersebut dapat ter-cover dengan baik, sehingga tidak ada satu kapalpun yang tidak terdata.
Dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Rabu (23/4/2014), seluruh kapal yang melintas, baik itu menuju pelabuhan-pelabuhan di Lebanon (inbound) maupun yang keluar dari Lebanon (outbound), dan bahkan yang hanya transit melalui wilayah perairan tersebut dapat teridentifikasi secara penuh.
Pada Ontask kedua ini, selain bertugas sebagai MIO Commander, KRI FKO-368 juga mendapatkan perintah dari MTF Commander melalui MTF-N7 selaku Staf Latihan untuk memimpin pelaksanaan Serial Latihan Miscex-805 (Mail Bag Transfer) dengan TCG Bartin F504, salah satu kapal perang Turki jenis Korvet di Laut Mediterania.
Latihan berlangsung selama 3 jam, dimulai pada pukul 09.00 dan berakhir pukul 12.00 waktu setempat. Bersamaan dengan dimulainya latihan Miscex-805, KRI FKO-368 melaksanakan operasi penerbangan Helikopter NV 409 selaku unsur pendukung dalam pengambilan dokumentasi kegiatan latihan dari udara.
“Latihan ini memiliki resiko yang cukup tinggi, selain melaksanakan ship handling, dalam waktu yang bersamaan juga kita harus mengendalikan Helly dan Tim pembekalan di laut / Replenishment at Sea (RAS) yang berada di haluan. Oleh karena itu diperlukan team work yang baik antara tim anjungan, tim Pusat Informasi Tempur (PIT), tim Helly Deck Party, dengan tim RAS. Laksanakan setiap kegiatan sesuai dengan prosedur, serta tidak lupa mengutamakan keamanan personel dan material,” pesan Dansatgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL 2014 Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi dalam briefing sebelum pelaksanaan latihan.
Latihan dapat berjalan dengan baik, aman, dan lancar. Ditutup dengan percakapan antar Komandan kapal melalui jaring radio yang sama-sama mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan latihannya, serta latihan ini dijadikan ajang salam perpisahan dari KRI FKO-368 terhadap TCG Bartin F504 yang akan Outchop minggu depan

Tribun

Wednesday, 23 April 2014

Su-35 Super Flanker Strong !

 
Sukhoi Su-35
Sukhoi Su-35

Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Beberapa minggu sampai sekarang JKGR tercinta menampilkan artikel-artikel terkait dengan Su-35, dan menimbulkan komentar pro dan kontra yang ramai secara sehat. Mengapa begitu? Tentu saja terkait antara lain dengan keputusan TNI AU dalam memilih Su-35 sebagai pilihan nomor 1 sebagai pengganti F-5, dan antisipasi ancaman kedaulatan udara kita jangka waktu 5 – 10 tahun ke depan.
Pertanyaannya, mengapa sebagai nomor 1 dipilih Su-35, dan bukan pespur lain seperti F-16 Fighting Falcon di atas blok 24 buatan Amerika Serikat, F-15 Strike Eagle buatan Amerika Serikat, atau SAAB Gripen buatan Swedia, maupun Eurofighter Typhoon buatan konsorsium Eropa, atau Rafale buatan Perancis. Meskipun tidak pernah dijelaskan secara gamblang, namun dapat diduga bahwa TNI AU tidak mau diembargo lagi, sudah berpengalaman dan nyaman lebih satu dekade mengoperasikan pesawat sejenis (Flanker), dan percaya/ yakin kepada kelebihan Su-35 di atas pespur-pespur lain tersebut. Soal harga itu adalah domain pemerintah, meskipun nyatanya harga Su-35 sangat bersaing.
Beberapa fitur-fitur kelebihan Su-35, yaitu antara lain :
o Pengembangan Su-35 dari Su-27M
o Airframe (Fuel fraction, combat persistence dll)
o Radar (avionik dan ECM)
o Kinematika (Thrust vectoring control 3D, wing loading, T/W ratio dll)
o Persenjataan
o Nilai strategis dan taktis,
Namun tidak semuanya dibahas karena akan memakan ruangan yang cukup besar. Supaya tidak ditegur oleh Bung Diego/ Bung NYD, maka rencananya Insha Allah akan ditulis dalam beberapa seri.

Beberapa singkatan kata

W/L : wing loading
T/W : thrust weight (ratio)
TVC : thrust vector control
3D : 3 dimensi
VLO : very low observables (siluman/ stealth)
MFD : multi function display
HUD : heads up display
HOTAS : hands on throtle and stick
SINS : strapdown inertial navigation system
SAR : synthetic aperture radar
JTIDS : joint tactical information distribution system
MIDS : multifunctional information distribution system
Pengembangan Su-35
Su-35 dikembangkan dari Su-27M, sebagai sebuah konsep upgrade komprehensif dari keluarga pesawat tempur Su-27/ Flanker, dan telah dimulai pada pertengahan dekade pertama abad baru. Jadi, apa yang baru dalam desain Su-35 itu ?.
Airframe : peningkatan airframe menampilkan lebih banyak paduan titanium, yang menghasilkan perpanjangan service life pesawat yang cukup besar hingga 6.000 jam atau 30 tahun beroperasi, dengan waktu sebelum rekondisi pertama dan antara overhaul tumbuh sampai 1.500 jam atau 10 tahun beroperasi.
Konfigurasi aerodinamis Su-35 adalah sama seperti yang Su-27, lihat Gambar 1 dan 2, ada perbedaan sedikit lebih besar di tinggi badan dan bentang sayap, dan juga karena dilengkapi dengan TVC 3D, kemungkinan posisi mesin lebih renggang serta di belakang sedikit menjorok ke luar untuk memaksimalkan efek TVC. Namun volume internal badan pesawat didesain ulang memungkinkan peningkatan kapasitas bahan bakar Su-35 lebih dari 20 persen menjadi 11.500 kg dibandingkan 9.400 kg kapasitas Su-27 . Selain itu, pesawat dapat membawa dua drop tank 1.800 liter masing-masing di bawah sayap. Dengan drop tank, total ukuran kapasitas bahan bakar menjadi 14.300 kg. Pesawat ini juga dilengkapi dengan sistem pengisian bahan bakar AAR.
Gambar 1 – 3 view line drawings Su-27
Gambar 1 – 3 view line drawings Su-27
Gambar 2 – 3 view drawings Su-35
Gambar 2 – 3 view drawings Su-35
Keluarga pesawat tempur Flanker dari semula tidak didesain sebagai pesawat VLO, namun berita beredar menyebutkan bahwa Su-35 akan dilengkapi dengan radar absorbent material untuk mewujudkan pemotongan/ reduksi X–band RCS dalam sektor ± 60°.
On board systems: berbeda dengan Su-30MKI, tidak akan memiliki canards tetapi akan menampilkan sebuah quadruplex, digital fly-by-wire control system KSU-35 dikembangkan oleh Avionika Moscow Research and Production Complex JSC (MNPK Avionika). Ciri khas dari Su-35 adalah on board systems baru yang utamanya adalah sistem informasi manajemen (IMS), yang mengintegrasikan informasi, fungsional, logis, dan subsistem perangkat lunak ke dalam sebuah kompleks tunggal yang menjamin interaksi antara pilot dan peralatan.
IMS termasuk dua pusat komputer digital, perangkat pembantu dan informasi serta sistem indikasi yang dibangun di atas konsep “all glass cockpit”, dengan dengan dua 230mm x 305mm LKM-35 liquid crystal display resolusi tinggi dengan panel kontrol multifungsi dan HUD display IKSh-1M dengan lebar bidang pandang (FOV) 20° x 30°.
Pilot memiliki dua VHF / UHF sistem komunikasi radio terenkripsi dan sistem data link militer yang jam resistant antara pesawat dalam satu skuadron dan antara pesawat dan ground control. Sistem navigasi didasarkan pada tampilan peta digital dengan sistem navigasi inersial strapdown (SINS) dan GPS. Pada saat yang sama, KSU-35 akan menangani fungsi keselamatan proaktif. On board systems dan persenjataan serta kontrol mesin di kokpit baru Su-35 dikendalikan oleh tombol multi-fungsi dan switch pada joystick kontrol pesawat. Sehingga konsep HOTAS direalisasikan dan kinerja penerbangan dan manuver tempur akan menjadi lebih maju karenanya.
Gambar 3 – Simulator Su-35 all glass cockpit dan joystick
Gambar 3 – Simulator Su-35 all glass cockpit dan joystick
Sistem ini menggantikan penanganan pekerjaan yang dulu dilakukan oleh beberapa sistem individu di Su-27, fly- by-wire system, sistem kontrol otomatis, peringatan stall dan data udara, pengereman roda landing gear dan sistem kontrol nosewheel .
Kokpit dilengkapi juga dengan sebuah kursi lontar Zvesda K-36D-3.5E zero-zero ejection seat yang memungkinkan pilot untuk eject pada zero speed dan pada zero altitude.
Engines : fitur kunci lain membedakan Su-35 dari pendahulunya keluarga Su -27 adalah mesin pendorong yang sangat ditingkatkan dikembangkan oleh NPO Saturnus dan dijuluki ‘Produk 117S’.
Sejauh desain mesin yang bersangkutan, ini adalah turunan dari produksi sebelumnya AL-31F, menggunakan teknologi generasi kelima, kipas dengan diameter 3 % lebih besar ( 932 mm dari 905 mm ), kemajuan metalurgi dan sistem kontrol all-new digital.
Ketentuan telah dibuat untuk menggunakan nozzle TVC 3D mirip dengan AL- 31FP . Upgrade telah menghasilkan tambahan gaya dorong sebesar 16% menjadi 14.500 kgf dalam moda afterburner/ wet dan sebesar 8.800 kgf dalam maksimal moda non– afterburning/ dry . Dibandingkan dengan AL – 31F , service life mesin baru melonjak dengan faktor 2-2,7 kali, dengan waktu antara overhaul meningkat dari 500 jam ke 1.000 jam, waktu sebelum perbaikan pertama di 1.500 jam dan umur mesin melonjak dari 1.500 jam ke 4.000 jam.
Gambar 4 – Mesin 117S (AL-41F1) mesin generasi 5 dengan TVC 3D
Gambar 4 – Mesin 117S (AL-41F1) mesin generasi 5 dengan TVC 3D
X-band Radar: Su-35 telah dilengkapi dengan X-band radar PESA ‘Irbis’ E, yang merupakan komponen penting dari sistem fire control pesawat, merupakan pengembangan dari NIIP PESA ‘Bars’ radar, yang mempunyai sudut pindai lebih besar dan dipasang ke sebuah two-axis (azimuth and bank) hydraulic drive. Radar ini mampu mendeteksi sasaran udara RCS 3 meter persegi head-on pada jarak 400 km (250 mil), sementara overtaking pada jarak tidak kurang dari 150 km (dengan tinggi sasaran 10 km atau lebih).
Sasaran “siluman” RCS 0.01 meter persegi dapat dideteksi pada jarak 90 km. Dan dapat melacak (track & scan) 30 sasaran udara dan mengunci serta menembak delapan di antaranya pada waktu yang sama, memastikan penembakan simultan dari dua sasaran dengan dua rudal pemindai semi- aktif dan hingga delapan sasaran dengan delapan rudal pemindai aktif, dalam kasus seperti empat sasaran pada jarak lebih dari 300 km. Radar juga dapat memetakan sasaran di tanah dengan menggunakan berbagai moda, termasuk moda SAR.
 Gambar 5 – Radar Irbis E (kanan) dengan dudukan two-axis (azimuth and bank) hydraulic drive (kiri)

Gambar 5a – Radar Irbis E
 Gambar 5 – Radar Irbis E (kanan) dengan dudukan two-axis (azimuth and bank) hydraulic drive (kiri)

Gambar 5b – Radar Irbis E  dengan dudukan two-axis (azimuth and bank) hydraulic drive
L-band Radar : Su-35 juga dilengkapi dengan 2 radar L-band yang dipasang di leading edge sayapnya. Radar L-band ini menjadi sangat penting karena pesawat siluman rentan terhadap radar yang beroperasi pada gelombang pendek seperti L-band dan juga VHF-band.
Website APA mem-posting artikel yang bagus “Assessing the Tikhomirov NIIP L-Band Active Electronically Steered Array” tentang ini. Selain sebagai counter VLO, radar L-band juga dapat dikembangkan untuk digunakan pada :
o Pelacakan pasif jarak jauh sudut dan geolokasi dari emitter JTIDS/MIDS/Link-16.
o Pelacakan pasif jarak jauh sudut dan geolokasi dari L-band AEW&C / AWACS dan radar di darat.
o Pelacakan pasif jarak jauh sudut dan geolokasi IFF musuh (yaitu Barat) dan transponder SSR.
o Active jamming daya tinggi dari emitter JTIDS/MIDS/Link-16.
o Active jamming daya tinggi dari penerima navigasi satelit di daerah yang luas.
o Active jamming daya tinggi jarak jauh L-band AEW & C / AWACS dan radar di darat .
o Active jamming daya tinggi guided munition command datalinks di daerah yang luas.
Gambar 6 – Radar L-band dipasang pada wing leading edge
Gambar 6 – Radar L-band dipasang pada wing leading edge
 Gambar 7 – Susunan AESA menghasilkan bentuk kipas yang menyapu di azimuth untuk menutupi volume di sebelah depan pesawat

Gambar 7 – Susunan AESA menghasilkan bentuk kipas yang menyapu di azimuth untuk menutupi volume di sebelah depan pesawat
 Gambar 8 – Bidang geometris AESA, dengan asumsi sudut mainlobe beam steering angle ± 50° off boresight array (credit APA).

Gambar 8 – Bidang geometris AESA, dengan asumsi sudut mainlobe beam steering angle ± 50° off boresight array (credit APA).
Gambar 9 – Solusi paling murah untuk mendapatkan kemampuan heightfinding adalah menyuruh pilot untuk mengarahkan hidung pesawat ke sasaran kemudian melakukan sebuah aileron roll manoevre pada saat yang sama, dengan demikian memperoleh hasil ketinggian dengan azimut (credit APA)
Gambar 9 – Solusi paling murah untuk mendapatkan kemampuan heightfinding adalah menyuruh pilot untuk mengarahkan hidung pesawat ke sasaran kemudian melakukan sebuah aileron roll manoevre pada saat yang sama, dengan demikian memperoleh hasil ketinggian dengan azimut (credit APA)
Gambar 10 – Solusi cerdas lebih mahal tetapi lebih pasti untuk mendapatkan kemampuan heightfinding adalah dengan menambah antena heightfinding pada sirip tegak ekor pesawat (credit APA)
Gambar 10 – Solusi cerdas lebih mahal tetapi lebih pasti untuk mendapatkan kemampuan heightfinding adalah dengan menambah antena heightfinding pada sirip tegak ekor pesawat (credit APA)
Gambar 11 – Tikhomirov NIIP L-band AESA memiliki potensi pertumbuhan yang besar berdasarkan ukuran airframe pesawat Flanker yang besar, memungkinkan tambahan elemen antena, pendinginan dan daya (credit APA)
Gambar 11 – Tikhomirov NIIP L-band AESA memiliki potensi pertumbuhan yang besar berdasarkan ukuran airframe pesawat Flanker yang besar, memungkinkan tambahan elemen antena, pendinginan dan daya (credit APA)
 Gambar 12 – Diagram sederhana menjelaskan efek gelombang radar pada pesawat siluman : hijau aman, kuning waspada, dan merah kritis

Gambar 12 – Diagram sederhana menjelaskan efek gelombang radar pada pesawat siluman : hijau aman, kuning waspada, dan merah kritis
IRST : Seperti pada pendahulunya, Su-35 juga dilengkapi OLS-35, yang adalah sistem pencarian dan pelacakan inframerah (Infra Red Search & Track), sistem pengendalian penembakan canggih yang dirancang untuk generasi pesawat tempur 4++ menggantikan OEPS-27 dan 30 yang dipasang pada keluarga pesawat Su-27/Su-30. OLS-35 terdiri dari pencari panas, laser rangefinder / designator dan kamera TV bersama dengan algoritma baru dan perangkat lunak canggih untuk mengungguli pendahulunya dalam hal jangkauan, presisi dan keandalan. OLS-35 menyediakan cakupan + / -90° di azimuth dan +60° / -15° di ketinggian dengan berbagai akuisisi sasaran untuk non-afterburning head on target dari 50 km dan 90 km untuk overtaking target. Penjejak jarak laser memiliki lima meter CEP dan berkisar hingga 20 km untuk target udara dan 30 km untuk target di tanah.
Kabarnya, OLS-35 juga dapat digunakan sebagai fire control system kanon 30mm yang diusung Su-35, lebih akurat dari radar.
Kesimpulan dan Penutup
Su-35 adalah sebenar-benarnya generasi pesawat tempur 4++ sebelum generasi 5 (siluman) yang tercanggih di dunia saat ini. Pihak Barat belum punya pesawat sekelas yang bisa menandinginya, apalagi melebihinya. Bila diadu sekalipun dengan pesawat siluman F-22 Raptor, belum tentu kalah, apalagi dengan F-35 Lightning II yang lamban dan gendut dijuluki “Pigeon”.
Karena merupakan pengembangan dari seri keluarga Flanker sebelumnya, maka beberapa fitur canggih Su-35 secara teknis mudah dicangkok/ retrofit ke “adik2nya”, antara lain mesin, radar X-band dan L-band, serta IRST OLS-35.
Sebagai pengguna Su-27/30, TNI AU (sebagaimana juga AU China) pasti merasa kekurangan pada sistem radar yang diusung yaitu N001E Myech/ N001M. Karena itu, dengan membeli Su-35, kita akan mendapat juga kesempatan emas untuk upgrade Flanker kita, sebaiknya dengan cara dikerjakan disini, mungkin melalui semacam Maintenance Depot. Isu selentingan cangkok/ retrofit ini mungkin sudah dilakukan secara rahasia, karena alasan disebutkan di atas. Akan tetapi isu baby Flanker dapat dipastikan tidak benar alias hoax, karena dengan badan yang lebih kecil, Flanker akan kehilangan combat persistence – nya, yang justru merupakan keunggulanya.
Sebagai penutup, mohon maaf bila ada kesalahan disengaja maupun tidak, dan diucapkan terima kasih kepada para pembaca.

JKGR

RENCANA PEMBUATAN STASIUN LUAR ANGKASA INDONESIA

 
Ilustrasi stasiun luar angkasa
Ilustrasi stasiun luar angkasa
Lapan sebagai induk dari pusat teknologi luar angkasa telah lama bermimpi memberikan hadiah besar kepada bangsa Indonesia dengan berbagai hasil riset dan penemuannya. Berbagai hal telah diraih untuk dipersembahkan kepada bangsa dan negara. Beberapa hal telah dapat kita lihat dan diuji coba, seperti contoh: Lapan Surveillance UAV 02 (LSU 02), Satelit Lapan A1 (Lapan Tubsat), roket rx 1220, rx 350, rx 550 dan berbagai satelit lainnya yang mampu memberikan sumbangsih besar dalam dunia teknologi bangsa Indonesia.
Setelah berbagai riset dan penelitian dilakukan, tidak salah kiranya jika bangsa Indonesia ingin selangkah lebih maju bermimpi memiliki “stasiun luar angkasa republik Indonesia”
Sesuai dengan undang undang nomor 21 tahun 2013 tentang keantariksaan.
Hal ini mendapat persetujuan dari TNI dan KeMenham, karena nantinya dapat digunakan sebagai sarana pertahanan negara Indonesia dari LUAR angkasa. Proyek “stasiun luar angkasa Republik Indonesia” dibantu beberapa negara seperti jepang, jerman, china, sehingga “stasiun luar angkasa republik Indonesia” mirip dengan ISS.
Guna dan Tujuannya adalah:
1.Sebagai pusat penginderaan jarak jauh;
2.Pusat pengujian cuaca dan deteksi dini bencana alam;
3.Pusat operasi riset militer: kendali uav,rudal pinter, rudal balistik, sistem anti serangan udara;
4.Pusat kendali sistem radar, sains antariksa dan citra bumi dan atmosphers.
Negara yang membantu untuk point 1 dan 3 : rusia, china, jerman. Negara yang membantu point 2 dan 4 : jepang
Target dan pemantapan:
1.Riset dan uji coba awal baik roket dan modul pendukung;
2.Pelatihan calon astronot Indonesia;
3.Seleksi titik penempatan stasiun ruang angkasa;
4.Merumuskan dan memantapkan rencana;
5.Pembuatan space shuttle stasiun ruang angkasa bekerja sama dengan iss/eropa;
6.Peluncuran perdana ditargetkan 2030-2035 oleh putra putri bangsa Indonesia.
Beberapa riset telah dilakukan UNTUK mendukung RENCANA PEMBUATAN STASIUN LUAR ANGKASA INDONESIA, baik design dan teknologi roketnya, terutama roket pendorong.
Ilustrasi citra stasiun luar angkasa
Ilustrasi citra stasiun luar angkasa
BIDANG TEKNOLOGI MOTOR ROKET
Bidang Teknologi Motor Roket mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan dan perekayasaan teknologi motor roket, serta penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama teknis dibidangnya. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Teknologi Motor Roket menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana kegiatan Bidang Teknologi Motor Roket;
b. Pelaksanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Motor Roket Padat, Roket Cair dan Propulsi Maju;
c. Pelaksanaan kegiatan Perancangan, Asembling dan Pengujian motor roket padat, Roket Cair dan Propulsi Maju;
d. Pelaksanaan kegiatan Simulasi dan anlisis dinamika fluida Sistem propulsi Roket padat, Roket Cair dan Propulsi Maju;
e. Pelaksanaan kegiatan pengkajian sistem kontrol pada enjin roket cair dan serta propulsi maju serta pengujiannya;
f. Pelaksanaan kegiatan penelitian, pengembangan dan analisis untuk peningkatan performa motor roket padat, roket cair dan Propulsi Maju;
g. Pelaksanaan kegiatan pelayan pengujian dan informasi data performa system propulsi roket padat, Roket cair dan Propulsi Maju;
h. Evaluasi dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan program
Bidang Teknologi motor roket terdiri dari sejumlah tenaga peneliti di bidang Teknik Mesin, Teknik kimia, Teknik fisika, Teknik elektro, aerodinamika, dinamika fluida, fisika, matematika terapan, termodinamika, Teknologi Material, instrumentasi, dan bidang lain yang berkaitan serta tenaga teknisi, analis dan laboran dalam jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok-kelompok :
a. Kelompok Penelitian Motor Roket Padat;
b. Kelompok Penelitian Enjin Roket Cair;
c. Kelompok Penelitian Propulsi Maju;
d. Kelompok Penelitian Kontrol roket Cair dan propulsi maju;
e. Kelompok Penelitian Komputasi dan Dinamika Fluida;
f. Kelompok Penelitian Data Akusisi Uji Motor Roket.
Riset Propelan dan Aerodinamika
Bidang Propelan terdiri dari sejumlah tenaga peneliti di bidang struktur mekanika, mesin, kimia, fisika, aerodinamika, fisika nuklir, matematika, termodinamika, bahan, instrumentasi, dan bidang lain yang berkaitan serta tenaga teknisi, analis dan laboran dalam jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok-kelompok :
a. Kelompok Penelitian Komposisi Dasar Propelan Padat;
b. Kelompok Penelitian Proses Pembuatan Propelan;
c. Kelompok Penelitian dan Pengembangan Teknologi Proses Pembuatan Propelan;
d. Kelompok Penelitian dan Pengembangan Liner-Inhibitor;
e. Kelompok Penelitian dan Pengembangan Bahan Pyroteknik;
f. Kelompok Penelitian Uji Mutu Propelan Padat;
g. Kelompok Penelitian Pembuatan Bahan Baku Propelan.
Kerja sama dengan negara luar
kerja sama dengan jepang: diwakil:i JAMSS (Japan Manned Space System) kita belajar :Pressurized Module (PM), 2) Exposed Facility (EF), 3). Experiment Logistics Module-Pressurized Section (ELM-PS), 4)Experiment Logistics Module-Exposed Section (ELM-ES), 5) Japanese Experiment Module Remote Manipulator System (JEMRMS), dan 6)Inter-orbit Communication System (ICS).
Sementara Lapan diwakili Pusteksat menjelaskan tentang program pengembangan satelit yang sudah dilakukan sejak peluncuruan satelit LAPAN-TUBSAT tahun 2007 hingga rencana pengembangan satelit di tahun 2025.dalam rangka mewujudkan peluncuran perdana 2030-2035.
Pusat peluncuran:
“Untuk bandara antariksa, posisi Indonesia di khatulistiwa, peluncuran roket nantinya di wilayah ekuator karena cenderung lebih murah. Daerah yang sedekat-dekatnya dengan ekuator yaitu Biak dan Morotai.
Kerja sama dengan TNI/kEMENHAM
Lapan memiliki cita-cita untuk dapat meluncurkan roket pengorbit satelit dan membantu pemenuhan kebutuhan persenjataan TNI. Dalam ini tni mengingkan suatu sistem kendalisatelit yang dapat meraba, mendengar, dan merasakan serta melacak baik dengan suara, panas bumi, dan titik panas,semua ancaman serangan militer. Sistem anti serangan rudal dan anti balistic misile untuk itu beberapa model satelit hasil riset telah diuji coba dan dapat diterapkan pada stasiun luar angkasa RI.
Uji coba berkala
Beberapa model roket Lapan yang telah di produksi oleh Pusat Teknologi Roket diantaranya adalah RX 320 yang merupakan jenis roket pengorbit satelit. Roket ini berhasil di uji statik pada 2 Juli 2013 di Instalasi Uji Statik Roket milik Lapan di Rumpin Bogor. Roket yang mempunyai daya dorong maksimum 6 Ton tersebut dirancang dengan tujuan untuk mendukung program pembuatan Roket Pengorbit Satelit (RPS) secara mandiri. Rencananya, RPS terdiri dari empat tingkat kombinasi dari dua jenis roket, yaitu RX-420 dan RX-320. Kegiatan uji statik roket RX 320 ini mempunyai tujuan untuk menguji validasi sistem propulsi dan menguji validasi kekuatan struktur motor roket dimana nantinya dapat dipilih jenis roket yang akan menjadi pengantar dalam mendukung RENCANA PEMBUATAN STASIUN LUAR ANGKASA INDONESIA.

JKGR

Meningkatkan Kualitas Intelijen



KOREM 161/WIRA SAKTI ,- Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Achmad Yuliarto dalam hal ini diwakili oleh Kasrem 161/Wira Sakti Kolonel Inf Adrianus S.A. Nugroho membuka secara resmi pelaksanaan Latihan Teknis Intelijen bagi personil Tim Intelrem 161/Wira Sakti bertempat di ruang Data Korem 161/Wira Sakti, Selasa (22/04).
Danrem 161/Wira Sakti dalam sambutan yang dibacakan oleh Kasrem 161/Wira Sakti menegaskan kepada seluruh peserta agar mengikuti kegiatan Latihan secara sungguh-sungguh, karena Latihan tersebut bertujuan selain untuk meningkatkan satuan intelijen tingkat Tim dalam melakukan deteksi dan cegah dini terhadap segala bentuk ancaman yang muncul, juga dalam rangka untuk menciptakan soliditas dan mekanisme kerjasama antar sesama Aparat Intelijen dan badan pengumpul keterangan lainnya di Wilayah Korem 161/Wira Sakti.
Peran serta dan profesionalisme Aparat Intelijen harus terus ditingkatkan di masa mendatang dalam rangka  turut serta mendukung terciptanya stabilitas keamanan yang kondusif di wilayah dan menjaga tetap tegaknya kedaulatan NKRI. Kualitas kemampuan personil Intelijen  diperoleh melalui pembinaan Latihan yang dilaksanakan secara bertahap, bertingkat, berlanjut, dan berkesinambungan.


TNI 

Kasal Pimpin Cocktail Party di KRI Banjarmasin-592

kasal-sub
QINGDAO  – Kapal Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin-592 yang sedang bersandar di Dermaga Qingdao, Tiongkok menyelenggarakan coctail party yang dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio yang di hadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok Bapak Sugeng Rahardjo serta para Pemimpin Angkatan Laut dan delegasi dari 24 negara-negara peserta Western Pasific Naval Symposium (WPNS) di Tiongkok.
Kegiatan yang diselenggarakan di atas geladak kapal perang di bawah jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) ini, merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh KRI Banjarmasin-592 selama berada di Qingdao, Tiongkok dalam rangka mengikuti Latihan Multilateral Maritime Exercise in The Non Traditional Security Field dan International Fleet Review.
Kasal pada kesempatan tersebut mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Tiongkok khususnya Angkatan Laut negara Tiongkok yang telah memberikan bantuan maupun pelayanan terhadap delegasi maupun Satgas dari Indonesia dalam hal ini KRI Banjarmasin-592 selama berada di Qingdao, Tiongkok. Selanjutnya kepada komandan KRI BJM-592 Letkol Laut (P) Jales Jamca Jayamahe yang telah bersedia menjadi tuan rumah pada acara coctail party, serta kepada seluruh ABK KRI maupun Taruna AAL yang turut membantu menyukseskan acara tersebut. Selain itu Kasal juga berpesan agar selama berada di Tiongkok para ABK KRI dan para Taruna AAL dapat membawa nama harum Indonesia pada umumnya serta TNI Angkatan Laut pada khususnya.
Pada kesempatan tersebut, Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) menampilkan sajian hiburan kesenian mulai dari Tari Kecak, Tari perang Papua dan Tari Saman, serta Rampak Gendang yang dipadukan dengan Band, para Taruna tampil prima tanpa sedikitpun melakukan kesalahan saat tampil di hadapan para undangan yang memadati geladak kapal bahkan di dermaga penuh pengunjung yang juga ikut menyaksikan pertunjukan kesenian tersebut.
Selain itu pada acara cocktail party tersebut juga diramaikan oleh kehadiran tim kesenian dari kementrian Pariwisata Republik Indonesia serta dari para mahasiswa dan mahasiswi yang sedang belajar di Tiongkok turut memeriahkan acara tersebut.
Para delegasi dari 24 negara tersebut dibuat terpana akan hiburan tersebut, tidak sedikit dari para delegasi tersebut menduga bahwa semua kesenian tersebut di tampilkan oleh penari profesional bukan oleh Taruna AAL, setelah dijelaskan oleh Komandan KRI BJM-592 sekaligus Dansatgas KJK tahun 2014, barulah mereka mengerti sekaligus kagum.
Inilah sisi kelebihan prajurit TNI Angkatan Laut, di samping mampu menjalankan tugas sebagai seorang taruna matra laut, mereka mampu menyuguhkan kesenian tradisional yang dimiliki Indonesia, sehingga di setiap kota yang di singgahi dapat dijadikan sebagai ajang untuk memperkenalkan budaya sehingga merah putih akan lebih dikenal di luar negeri.

Poskota

Jejak Langkah Laksamana Udara S. Soerjadarma


Sebagai Perintis dan Pendiri AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia) Soerjadarma tidak hanya berperan dalam mengembangkan TNI AU  atau dunia kedirgantaraan nasional pada bidang kemiliteran, namun juga sebagai pelopor pada penerbangan komersial. Tidaklah berlebihan jika dikatakan, Soerjadarma telah menjadikan dirgantara sebagai bagian dari jiwa dan kehidupannya

Soerjadarma merupakan tokoh besar dalam catatan sejarah TNI Angkatan Udara (TNI AU).  Ia merupakan tokoh perintis sekaligus pendiri AURI, yang selama 16 tahun - dari 9 April 1946 sampai Februari 1962 - menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU). Pada 18 Februari 1960 jabatannnya ditingkatkan menjadi Menteri Kepala Staf Angkatan Perang/KASAP (setingkat Panglima TNI saat ini). Ketika dilantik sebagai KASAU pada 9 April 1946, Soerjadarma berusia 33 tahun 4 bulan dengan pangkat Komodor Udara (pangkat Angkatan Udara setingkat Brigadir Jendral pada TNI Angkatan Darat).

Sejak awal kelahirannya, tokoh AURI yang dikenal dengan mottonya “Kembangkan Terus Sayapmu Demi Kejayaan Tanah Air Tercinta, Jadilah Perwira Sejati Pembela Tanah Air”, mungkin telah ditakdirkan sebagai warga negara Indonesia yang bertugas merintis tumbuh kembangnya AURI. Hal ini terbukti dari semangat juang dan pengorbanannya nya dalam mengatasi berbagai tantangan dan hambatan, dalam meraih cita-citanya serta kemauan keras hatinya untuk menjadi penerbang militer sebagai profesi hidupnya.

Asal-usul meniti karier
Soerjadarma yang dilahirkan di Banyuwangi pada 6 Desember 1912 merupakan anak R. Suryaka Soerjadarma, yang memiliki garis keturunan Keraton Kanoman Cirebon. Pendidikan Umum dijalani di Europese Lagere School (ELS) dan Hagere Burgere School (HBS) di Bandung, kemudian pindah ke Koning Willem School (KWS) III di Batavia sampai lulus. Sejak kecil Soerjadarma bercita-cita menjadi penerbang. Namun  pada waktu  itu di Indonesia belum ada sekolah penerbang sipil, yang ada adalah sekolah penerbang militer. Sedangkan persyaratan untuk dapat mengikuti pendidikan penerbang harus seorang Opsir lulusan Koniklijke Militaire Academie (KMA) Breda, Belanda.

Tahun 1931, Soerjadarma mengikuti pendidikan di Akademi Militer Belanda (KMA) Breda. Ia merupakan salah satu dari empat puluh bumiputera yang diterima di KMA pada era Hindia Belanda. September 1934 ia lulus dan dilantik sebagai perwira pertama dengan pangkat Letnan Dua. Pada awalnya Soerjadarma ditugaskan di Nijmigem Belanda kemudian pada Oktober 1934 dipindahkan ke Batalyon Infanteri-I di Magelang. Dua tahun kemudian, tepatnya Desember 1936 dipindahkan ke Luchtvaart Afdeling (bagian penerbangan) KNIL di Bandung. Selanjutnya mengikuti pendidikan afiliasi kursus persenjataan. Pada Desember 1937, pangkatnya naik menjadi Letnan Satu dan masuk Sekolah Penerbang KNIL.

            Juli 1938, Letnan Satu Soerjadarma mengikuti pendidikan Warnamer School dan ditugaskan sebagai navigator pada Vliegtuing Group Glenn Martin di Lanud Andir, Bandung. Januari 1941 ditugaskan sebagai instruktur pada Vliegen Waarnemer School di Kalijati, dan setahun kemudian menjabat sebagai Wakil Komandan Satuan 2 VLG pada Grup 7 kesatuan pengebom di Lanud “Z” (Vlieg Baziz Z) Sumatera. Tugas utamanya mengamankan iring-iringan armada kapal perang Belanda dari serangan kapal selam Jepang, melakukan pengintaian terhadap kapal-kapal selam Jepang dan menyerang iring-iringan armada kapal perang Jepang serta Angkatan Laut Jepang yang dipusatkan di sebelah barat Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.

Pengalaman Operasi Udara
Soerjadarma memiliki segudang pengalaman  dalam operasi-operasi udara Angkatan Udara Belanda, terutama ketika Belanda terdesak oleh invasi Jepang. Ia terkenal akan keberaniannya sebagai navigator dengan tiga pesawat pengebom Glenn Martin B-10, yang mengebom armada Jepang di Tarakan tanpa disertai fighter escort. Pada 13 Februari 1942 bersama kawan-kawannya berhasil memimpin pengeboman atas kapal penjelajah (cruiser) Jepang. Namun kemudian mereka diserang balik pesawat-pesawat Zero, sehingga hanya pesawat pengebom yang dipiloti Soerjadarma yang berhasil kembali ke homebase meskipun dalam keadaan rusak.

Karena jasanya tersebut, Pemerintah Belanda menganugerahi Medals for Distinguished Service During Combat untuk Jan Lukkien Sang Komandan Skadron sungguhpun sebetulnya peran Soerjadarma sangat besar dalam mengambil keputusan bersama Kapten Lukkien. Waktu itu Soerjadarma berusia 30 tahun dengan pangkat Kapten. Atas jasanya, kerajaan Belanda juga memberikan anugerah bintang Willems Orde, namun penghargaan itu ditolaknya dengan alasan kawan-kawan yang gugur dalam operasi itulah sebenarnya yang lebih berhak menerimanya.

            Tugas di kesatuan 2VLG Grup 7 dilaksanakan secara gemilang dan tuntas sampai dengan pendaratan tentara Jepang di Indonesia pada 8 Maret 1942. Pada saat Jepang melakukan invasi, Soerjadarma tidak ikut tentara Belanda mengungsi menuju Australia. Untuk “mengamankan dirinya” dari kemungkinan ditangkap Jepang, dengan bantuan Komisaris Polisi Yusuf teman baiknya, Soerjadarma diterima menjadi anggota Kepolisian Bandung dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Administrasi Kantor Pusat Bandung.

Tugas di kepolisian ia jalani sampai Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Pada awalnya Soerjadarma ragu dengan tawaran ini, mengigat ia telah banyak menjatuhkan bom terhadap kapal-kapal Jepang selama Perang Dunia II. Sehingga jika pihak Jepang mengetahui bahwa dia dulu adalah perwira Belanda dan pernah menjatuhkan bom di atas kapal-kapal Jepang pasti tidak akan diterima bahkan mungkin dipenjara. Namun ternyata Soerjadarma berhasil lolos dari lubang jarum. Ia lolos dari penelitian Jepang yang cukup ketat dan ia diterima sebagai polisi Jepang pada bagian Ekonomi.

Merintis AURI dan Kedirgantaraan
Pada awal masa kemerdekaan, Soerjadarma bersama Arudji Kartawinata, diperintah Bung Karno untuk membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) di Bandung, sekaligus sebagai ketuanya. Usaha pertama yang ditempuh BKR  bersama rakyat adalah merebut pangkalan-pangkalan udara Jepang dan berbagai bekas pangkalan udara Jepang tersebut, terutama di Pulau Jawa, dan dibentuk organisasi-organisasi BKR-Oedara (BKR-O). Tidak lama kemudian, pada September 1945, Soerjadarma di panggil Jenderal Oerip Soemohardjo ke Markas Tertinggi Tentara Keselamatan Rakyat (TKR) di Yogyakarta untuk mereorganisasi BKR dan BKR-Oedara. (Kolonel Sus M. Akbar Linggaprana)

Angkasa 

Australia akan Membeli 58 Pesawat Tempur F-35 Joint Strike Fighters


f35b_uk
F-35 Joint Srike Fighter (sumber : defense-update.com)

Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada hari Rabu (23/4/2014) akan mengumumkan keputusan pemerintah yang akan membeli 58 buah pesawat tempur siluman F-35 Joint Strike Fighter (JSF) buatan Lockheed Martin dari AS. Pesawat yang dikenal juga sebagai Lightning II itu diputuskan oleh pemerintah Australia, dibeli seharga A$12 miliar. Demikian harian ternama Australia Sydney Morning Herald memberitakan pada hari Selasa (22/4/2014).
Pembelian pesawat tempur berkemampuan stealth (anti radar) generasi kelima sebagai tulang punggung kekuatan udara RAAF itu dikatakan sebagai pembelian terbesar Australia dan akan mensejajarkan Australia menjadi negara maju setelah Jepang juga memutuskan membeli pesawat serupa.
Australia akan menerima pesawat pertama pada Tahun 2018 dan skadron baru itu akan beroperasi penuh pada tahun 2020. PM Abbott menurut SMHU menyatakan, "The fifth-generation F-35 is the most advanced fighter in production anywhere in the world and will make a vital contribution to our national security." Diberitakan juga keyakinan pemerintah Australia, bahwa pesawat F-35 yang akan beroperasi bersama-sama dengan pesawat tempur Super Hornet serta pesawat electronic warfare Growler akan memastikan Australia mampu mempertahankan keunggulan udara di kawasan regional.
Biaya sepenuhnya (life time cost) dari keseluruhan pembelian F-35 itu akan berkisar diangka A$12,4 miliar, termasuk juga perawatan, persenjataan serta spare parts, kini merupakan akuisisi termahal Australia di bidang pertahanan, disamping pembelian kapal selam kelas Collins.
Dislokasi F-35 adalah pada fighter base RAAF  Williamtown di NSW dan Tindal di Northern Territory yang akan dimodernisir dengan biaya A$1,6 miliar untuk keperluan fasilitas serta infrastruktur. Pada saat penulis masih aktif dan pernah mengunjungi hombase fighter tersebut, masing-masing shelter terhubung dengan taxy way yang langsung terhubung dengan run way, sehingga pada saat scramble, kecepatan mengudara beberapa pesawat sangat menakjubkan.
Pesawat tempur F-35 itu sudah direncanakan sejak lama  akan menggantikan peran F/A-18 Hornet yang akan dipensiun pada Tahun 2022, sehingga nantinya JSF akan beroperasi sebagai tulang punggung pertahanan udara (Hanud) bersama-sama 24 buah pesawat tempur Super Hornet serta 12 Growler, sebagai pesawat radar-jamming.
Sebenarnya keputusan pembelian 3 skadron F-35 itu sudah disebutkan dalam buku putih pertahanan Australia Tahun 2013 dari Partai Buruh.
Lieutenant-General Chris Bogdan yang menangani khusus JSF dari Pentagon saat berkunjung ke Australia menyatakan sebenarnya masih banyak masalah yang harus dibenahi dari F-35 khususnya masalah software, sehingga menyatakan sebagai "still a risky, risky business," katanya.
Menhan Australia David Johnson menyatakan, pembelian itu akan menguntungkan industri pertahanan Australia, karena Pemerintahan John Howard pernah melakukan kerjasama dalam produksi JSF, menjadi bagian proyek sebesar A$355 juta dan pada masa mendatang diperkirakan akan mendapat pekerjaan manufaktur sebesar A$1,6 miliar.
Analisis
Keputusan pemerintah Australia tersebut akan merubah balance of power, khusus kekuatan udara di kawasan Asia Tenggara. Sebagaimana diketahui, Amerika juga memberikan kebebasan kepada Pasukan Bela Diri Jepang dengan perkuatan pesawat serupa.
Australia sebagai sekutu AS dikawasan Asia Tenggara memang harus meningkatkan kemampuan gempur serta pertahanan udaranya, karena perkiraan perkembangan geopolitik dan geostrategi dikawasan Laut China Selatan. Tiongkok pada masa depan akan menjadi negara yang sangat diperhatikan oleh AS serta sekutunya. Sehingga Presiden Barack Omaba melakukan perubahan kebijakan luar negeri dengan "strategic rebalancing" dan menggeser kekuatan tempurnya kekawasan Asia Pasifik yang disebut sebagai poros.
Dengan keputusan pembelian tiga skadron F-35 itu maka Australia pada Tahun 2020 akan mempunyai kekuatan serta kemampuan udara yang lebih unggul dibandingkan Indonesia. Pesawat F-35 yang dikenal anti radar serta pesawat Growler berkemampuan jamming akan menjadi kekuatan udara terunggul di antara negara-negara Asia Tenggara. Disamping itu, F-35 merupakan pesawat berkemampuan stealth yang dapat membawa bom pintar akan mampu menyusup  ke wilayah manapun hingga garis belakang pertahanan sebuah negara.
Kondisi ini yang mampu merubah balance of power di kawasan, sehingga semakin jelas  terjadi perbedaan kekuatan udara dengan Indonesia (TNI AU).  Saat ini dengan kepemilikan pesawat Sukhoi 27 dan Sukhoi 30, kemampuan pesawat tempur TNI AU berada diatas kemampuan pesawat tempur Australia (RAAF) super hornet sekalipun. Ini dibuktikan pada saat latihan bersama Pitch Black pada Tahun 2011. Para ahli strategi militer Australia membuat pernyataan mengejutkan, bahwa apabila terlibat pertempuran udara, para penerbang RAAF akan ditembak jatuh oleh penerbang TNI AU sebelum mereka sadar.
Nah, dengan rencana Australia itu, nampaknya TNI AU harus memikirkan renstra-renstra  mendatang apabila akan melakukan pengadaan pesawat tempur baru. Indonesia dengan kemampuan TNI AU yang sudah mengoperasikan Sukhoi, hanya membutuhkan selangkah lagi untuk dapat memiliki pesawat tempur canggih Rusia lainnya generasi yang lebih maju, seperti Sukhoi-35 dan  jet tempur T-50  PAK FA (Prospective Airborne Complex of Frontline Aviation) yang juga berkemampuan siluman. Harga jet tempur Rusia harganya jauh lebih murah dibandingkan F-35 yang harganya mencapai US$95 juta perbuahnya (belum termasuk senjata).
Walaupun kita mengetahui bahwa keputusan pembelian JSF untuk RAAF dalam rangka pembangunan kekuatan jaringan AS dan sekutunya dalam mengantisipasi sikon di Laut China Selatan, paling tidak TNI AU sebaiknya mulai memikirkan agar keseimbangan tetap terjaga. Tidak dalam arti perlombaan senjata, tetapi paling tidak dengan harapan ekonomi membaik dari pemerintahan baru, kita juga mampu menyeimbangkannya. Paling tidak Sukhoi-35 adalah pilihan terbaiknya. Dengan demikian pada saatnya nanti, tidak ada negara yang "nose up" kepada Indonesia. Daya kepruk udara memang harus tetap dijaga. Semoga bermanfaat.