Pages

Friday, 25 April 2014

Malaysia Curigai Kru WNI Sekongkol dengan Pembajak Kapal Jepang

Total kehilangan atas pencurian minyak diesel itu sebesar Rp28 miliar.
Seorang tentara memantau sebuah kapal tanker dari jauh 
 
- Polisi Malaysia mencurigai keterlibatan tiga ABK asal Indonesia dalam pembajakan kapal tanker Jepang, Naniwa Maru 1. Sebab, saat diculik, dokumen pribadi ketiga WNI seperti paspor, barang-barang pribadi serta pakaian turut lenyap. 
Dilansir laman Malaysia, The Star, Kamis 24 April 2014, ketiga ABK itu diketahui bernama Kapten Farizal, kepala mesin, Mohammad Alfan dan kepala pegawai, Ariyandri Alhasyah. Hingga saat ini, belum ada tuntutan apa pun yang mereka buat. 

Menurut Wakil Komandan Polisi Federal Kelautan, Abdul Rahim Abdullah, mengaku terkejut dan curiga apabila petugas kunci di kapal menghilang dengan delapan pembajak. 

"Kapal itu tengah dalam perjalanan menuju Myanmar dari sebuah pelabuhan di Singapura ketika kapal dibajak menggunakan parang dan pistol," kata Abdul Rahim. 

Komposisi kru, lanjut Abdul Rahim terdiri dari 10 WNI, tujuh Thailand dan satu orang India. Selain dicuri minyak tiga juta liter, para pembajak juga mengambil ponsel dan uang senilai US$17 ribu atau Rp197 juta. 

Sementara saat dibajak, kapal Naniwa Maru I kehilangan tiga juta liter dari 5,3 juta liter minyak yang harus didistribusikan ke tepat waktu ke Myanmar. 

"Total kehilangan dari pencurian minyak diesel itu sebesar RM8 juta atau Rp28 miliar," jelas dia. 

Selain itu, Abdul Rahim mengatakan perusahaan asal Singapura yang memiliki kapal itu diinformasikan bahwa anggota kru diculik baru pukul 10.00 waktu setempat. 

Sementara para kru juga dicurigai terlibat, karena kecurigaan mereka saat memberikan laporan. "Bahkan hal yang lebih mencurigakan yakni tidak ada tanda bahaya yang diaktifkan kapal tersebut," kata dia. 

Padahal butuh waktu delapan jam bagi kedua kapal tanker lainnya untuk bisa leluasa menyedot bahan bakar diesel. (ren)