ist
JAKARTA – Sebanyak 408 Prajurit
TNI terdiri dari, 107 Pelaku, 197 Pendukung, 44 Petatar Koordinasi
Bantuan Tembakan (Korbantem) dan 62 Penyelenggara, mengikuti Latihan
Interoperability Komunikasi dan Elektronika (Komlek) TNI tahun 2014.
Latihan yang dibuka secara resmi oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dalam suatu upacara militer di Mabes TNI Cilangkap
Jakarta, Selasa (22/4/2014) ini, dirancang dengan tujuan untuk
meningkatkan Interoperability Komunikasi pada Operasi Gabungan TNI guna
menjamin sistem komando pengendalian, dengan sarana komunikasi yang
cepat, tepat dan aman.
Sedangkan sasarannya adalah meningkatnya kemampuan Sumber Daya
Manusia (SDM) dalam pelaksanaan Interoperability Komunikasi, guna
menjamin tercapainya prinsip cepat, tepat dan aman, kemudian mampu
merealisasikan jaring dan hubungan komunikasi antar satuan yang terlibat
dalam Latgab TNI tahun anggaran 2014.
Selain itu juga demi terselenggaranya komunikasi yang dapat mendukung
tugas pokok Komando Gabungan (Kogab) TNI dalam melaksanakan Operasi
Gabungan TNI yang meliputi Operasi Darat Gabungan, Operasi Laut
Gabungan, Operasi Udara Gabungan, Operasi Khusus Gabungan, Operasi Linud
dan Operasi Amfibi.
Panglima TNI dalam sambutannya mengatakan, tugas seorang pemimpin
atau Panglima atau Komandan adalah menyiapkan pasukannya agar selalu
siaga operasional, siap digerakkan dan siap digunakan serta memelihara
dan meningkatkan kesejahteraan.
Dalam konteks latihan Interoperability, Panglima TNI menekankan:
Pertama, untuk memperkuat Interoperability TNI yang pertama kali kita
bangun adalah jiwanya, apabila jiwa prajurit dapat bersatu maka langkah
berikutnya yang dibangun adalah infrastrukturnya, alat komunikasinya,
sistemnya dan SOPnya.
"Sehingga pengoperasian alutsista dan alat utama komunikasi yang
digunakan bisa berjalan dengan baik. Dengan latihan ini, maka
kelemahan-kelemahan berkaitan dengan sistem, metode, alutsistanya dapat
diketahui dan selanjutnya dilakukan pembenahan menuju kondisi yang
sempurna," kata Moeldoko.
Kedua, latihan seperti ini bila perlu dilakukan setiap dua bulan
sekali dan menjadi tradisi di lingkungan Prajurit TNI. Karena latihan
merupakan kebutuhan, latihan bagian dari kesejahteraan dan kedatangan
sejumlah Alutsista juga merupakan bagian dari kesejahteraan. Jangan
sampai nanti Alutsista kita canggih datang, para prajurit tidak tahu
harus berbuat apa karena tidak tahu mengoperasikannya.
Latihan Interoperability Komlek TNI yang digelar mulai tanggal 22
s.d. 25 April 2014 di wilayah Jakarta, Bogor dan sekitarnya, melibatkan
beberapa Alutsista TNI yaitu: 1 unit KRI Jenis Frosch, 1 unit Pesawat
Angkut CN-295, 1 unit Pesawat Tempur T-50 Golden Eagle dan 1 unit Helly
Bolco.