Pages

Saturday, 14 June 2014

Pasukan Baru AS di Australia

 
Perdana Menteri Australia Tony Abbott dan Presiden AS Barack Obama setuju membentuk postur pasukan pertahanan yang baru  (abc.net.au)
Perdana Menteri Australia Tony Abbott dan Presiden AS Barack Obama setuju membentuk postur pasukan pertahanan baru (abc.net.au)

Perdana Menteri Australia Tony Abbott dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah menyetujui inisiatif penempatan pasukan baru yang membuka jalan bagi tambahan pasukan militer Amerika dan aktivitasnya di Australia.
Selama berlangsung pembicaraan di Gedung Putih, kedua pemimpin itu juga membahas pendekatan berbeda mereka terhadap perubahan iklim, dimana keduanya setuju menginginkan efisiensi energi masuk agenda G20.
Pengaturan Pertahanan merupakan salah satu prioritas utama Obama dalam pertemuan formal tatap muka pertamanya dengan Tony Abbott.
“Selain penempatan marinir di Darwin dan rotasi yang telah ditetapkan, kami telah benar-benar sampai pada perjanjian tambahan seputar bentuk kekuatan yang akan meningkatkan pengaturan bilateral antara militer kami serta memberi kami jangkauan tambahan,” kata Obama kepada wartawan setelah berlangsung pertemuan panjang tersebut.
Inisiatif penempatan pasukan itu memilah beberapa masalah hukum, ganti rugi dan yurisdiksi untuk marinir yang beroperasi dari Wilayah Utara Australia.
Ini juga membuka pintu untuk melanjutkan kerjasama militer di masa depan, dengan kemungkinan di pangkalan-pangkalan utara Australia atau bahkan penempatan HMAS Stirling di Perth.
image
Presiden Obama saat kunjungi Pasukan AS di Darwin, Australia

Tony Abbott mengatakan tidak ada rencana untuk segera memindahkan lebih banyak pasukan Amerika Serikat ke pangkalan Australia, tetapi mengatakan bahwa persetujuan itu merupakan langkah baik ke depan.
“Saya pikir, ini tidak hanya baik untuk Australia, tapi juga baik untuk kawasan,” katanya.
Presiden Obama memuji Tony Abbott karena telah meningkatkan APBN Australia, kendati “berada di tengah masa-masa sulit”.
“Aussies tahu bagaimana berjuang,” ujar Obama.
Tony Abbott meyakinkan Barrack Obama bahwa “Australia akan menjadi sekutu yang sungguh dapat diandalkan Amerika Serikat”.
“Jelasnya saya berada di sini untuk mengucapkan terima kasih kepada Amerika Serikat bagi keterlibatannya di wilayah kami,” kata Abbott.
“Saya juga berada di sini untuk lebih meningkatkan kerjasama ekonomi dan keamanan.” Perubahan iklim juga diangkat dalam pembicaraan luas.
Kedua pemimpin ini menyadari bahwa mereka memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengatasi emisi, dan setuju untuk membahas isu efisiensi energi ini lebih lanjut pada pertemuan G20 di Brisbane pada bulan November 2014.

JKGR

TNI AL dan US Navy Laksanakan Latihan CARAT Divex 2014



TNI AL dan US Navy Laksanakan Latihan CARAT Divex 2014
ARMABAR,- TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) kembali mengelar Latihan Bersama dalam rangka meningkatkan kerjasama Bilateral Indonesia dan Amerika Serikat. Latihan Bersama (Latma) TNI AL dan US Navy ini merupakan yang ke-14 kali, dengan sandi "Latma CARAT Divex 2014" (Cooperation Afloat Readiness and Training Diving Exercise) yang dilaksanakan di Perairan Utara Banten, Jawa Barat.
Latma Carat Divex 2014 dibuka oleh Deputy Chief of Mission Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Mrs. Kristen F. Bauer, di USNS Safeguard. Acara pembukaan ditandai dengan penyematkan tanda peserta latihan kepada Komandan KRI Sultan Thaha Syaefuddin-376, Letkol Laut (P) Ario Sasongko, S.E., M.P.M., selaku Commander Task Group (CTG) dan kepada Komandan USNS Safeguard, Captain (N) James Driver, selaku Deputy Commander Task Group (DCTG) CARAT Divex 2014.
Sesuai jadwal yang direncanakan, Latihan Bersama CARAT Divex 2014 ini akan berlangsung selama 5 hari, mulai tanggal 9 Juni sampai 13 Juni 2014. Sedangkan TNI AL sendiri dalam Latihan ini melibatkan KRI Sultan Thaha Syaifuddin-376, Satkopaska Koarmabar, Dislambair Koarmabar, Dispen Koarmabar, dan Dislambair Koarmatim. Adapun jumlah personil yang terlibat dari: TNI AL 105 orang, dan dari pihak US Navy melibatkan USNS Safeguard dengan jumlah personil sekitar 120 orang.

TNI 

Panglima TNI: Kecanggihan Alutsista Tentukan Tinggi Rendahnya Tingkat Ancaman


Panglima TNI Jenderal Moeldoko. (Foto: Cogitasia)


Jakarta,  Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, menegaskan pentingnya kecanggihan alutsista dalam mengurangi ancaman. Hal itu ia sampaikan saat konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (13/6).
Merujuk pada pernyataan Presiden, Moeldoko menjelaskan bahwa ancaman yang sering terjadi bersifat dua macam, yakni ancaman tradisional dan non-tradisional.
“Ancaman tradisional merupakan ancaman yang berupa invasi dari negara lain, sedangkan ancaman non-tradisional berbentuk terorisme, bencana alam, penyakit, dan macam-macam,” ucap Moeldoko.
Ancaman non-tradisonal biasa masuk melalui ideologi, politik, ekonomi, dan budaya. Sedangkan ancaman tradisional biasa menggunakan kekuatan militer.
“TNI akan menjadi garda terdepan dalam menghalau ancaman yang bersifat militer. Ancaman yang bersifat non-militer, yang menjadi garda terdepannya adalah kementerian terkait, contohnya Kementerian Perekonomian,” paparnya.
Panglima TNI menambahkan, kaitan ancaman dengan alutsista yang saat ini akan memasuki tahun Renstra II sangat erat. Keduanya saling mempengaruhi.
“Perkembangan ancaman ke depan dalam konteks thousand friends dan non thousand friends kecanggihan alutsista tetap diperlukan,” ucapnya.
Dalam konteks tersebut, sambungnya, kecanggihan teknologi sangat menentukan tinggi rendahnya tingkat ancaman buat negara. Kecanggihan teknologi perlu ditingkatkan beserta SDM-nya.
Ketika disinggung mengenai visi-misi capres terkait alutsista, Panglima TNI menjelaskan, map rancangan alutsista akan disusun pasca-terpilihnya presiden baru.

jurnal maritim

Anda Percaya, Kami Pasti Bisa !

 
“Ketika user atau pemerintah percaya, kami pasti bisa semangat pun akan membara untuk membuktikan bahwa kami bisa memberikan terbaik untuk bangsa dan masyarakat kita,” harapan para peneliti…..


Saat ini ada 5 isu strategis nasional, yaitu Ancaman Konvensional dan Non-Konvensional, Kondisi Geografis Indonesia, Gangguan Kemanan masih cukup besar, Permasalahan Perbatasan dan Kemandirian Masih Terbatas. Berhubungan dengan judul artikel maka kita akan membahas tentang “KEMANDIRIAN MASIH TERBATAS.
Untuk mengejar kemandirian dan penguasaan teknologi, pemerintah membuat 7 program kemandirian industri pertahanan, yaitu Pembangunan Industri Propelan Nasional, Pengembangan Kapal Selam, Pengembangan Pesawat Tempur (IFX), Pengembangan Roket dan Rudal Nasional, Pengembangan Kapal PKR atau Frigate Nasional, Pengembangan Radar Nasional, dan Pengembangan Tank Nasional (medium).Kemarin sudah dibahas masalah Pembangunan Industri Propelam Nasional, rencana jangka menengah pembangunan kapal PKR atau Frigate Nasional.
 PENGEMBANGAN KAPAL SELAM
Pada 20 Desember 2011 Kementrian Pertahanan RI menandatangani kontrak pengadaan tiga unit kapal selam dengan Daewoo Shipbuilding Marine Enginering (DSME) Korea Selatan. Kontrak tersebut ditandatangani kedua belah pihak yang dalam hal ini pihak Kemhan RI diwakili oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan RI Mayjen TNI Ediwan Prabowo (sekarang Sekjen Kemhan), sedangkan pihak DSME diwakili oleh President & CEO DSME Sang-Tae Nampenandatanganan kontrak ini juga dibahas masalah Transfer of Technology (ToT) yang nantinya dapat menguntungkan kedua belah pihak. Pengadaan 3 Kapal Selam tersebut Pemerintah Indonesia mengeluarkan dana sebanyak US$ 1,08 milliar, pembangunannya membutuhkan waktu kurang lebih 7 tahun.
Dalam kerjasa tersebut, 2 kapal selam dengan model DSME 209 itu akan dikerjakan di Korea Selatan dan yang terakhir dikerjakan di Indonesia. Untuk proses tenaga alih teknologi kapal selam, PT PAL sebagai mitra kerjasama mengirim sebanyak 206 karyawannyayg sudah melalui sejumlah tahap seleksi terdiri dari 186 tenaga ahli bidang produksi dan 20 orang bidang desain. PT PAL mengaku optimis bisa menyerap ilmu yg didapat di Korea dan diterapkan di dalam negeri. Selain itu, faktor sejarah overhaul KRI Cakra pada tahun 1997 dan KRI Nanggala pada 1999 salah satu optimisnya PT Pal.
Road Map penguasaan teknologi
  • 2014-2017 : Konsep Pentahapan Pembangunan Kapal Selam Baru. Disini ditekankan penguasaan teknologi melalui ToT/OJT Kapal Selam DSME 209 Whole Local Production.
  • 2017-2022 Melaksanakan Desain dan Produksi Kapal Selam secara mandiri.
Bisa sembunyi sampai dalam. Dia bisa melontarkan persenjataan yg cukup jauh, dan daya hancurnya besar,”
Beberapa waktu lalu penulis pernah bertemu dengan Kepala Baranahan Kemhan, Laksamada Muda Rachmad Lubis, beliau mengatakan bahwa jika sudah mandiri maka PT PAL wajib membangun dan mendesain kapal selam canggih sesuai kebutuhan pertahanan dalam negeri. Bapak murah senyum ini mengatakan bahwa kapal selam dalam negeri harus bisa mengadopsi senjata sejenis klub S. Untuk itu ia berharap PT PAL bisa maksimal menguasai alih teknologi saat belajar di Korea Selatan.
Maintanance PTPal
Agar bisa mandiri membangun kapal selam, diperlukan infastruktur yang baik. Untuk itu pemerintah menyiapkan anggaran sebesar sebesar US $ 250 juta melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) yang dilakukan secara bertahap. Anggaran biaya tersebut diantaranya akan digunakan untuk infrastruktur sebesar US $ 150 juta, Sumber daya manusia sebesar US $ 70 juta serta biaya konsultan sebesar US $ 30 juta.
Saat ini baru tahap pembangunan infrastruktur meliputi gedung, fasilitas dan beberapa peralatan. Pembangunan dilakukan bulan April kemarin dan diharapkan tuntas pada November 2014 atau maksimal awal tahun depan karena pembangunan konstruksi kapal selam akan dimulai pada tahun 2015. Untuk pembangunan konstruksi kapal selam baru yg dikerjakan dalam negeri akan dibahas ditingkat Kementrian.

Untuk tahap awal, komponen produk impor yang akan mendominasi pembangunan kapal selam. Untuk pembangunan kapal selam ketiga diharapkan komponen lokal bisa mendominasi apalagi saat ini sudah ada Krakatau Posco (KP) Cilegon yg akan menjadi penyedia material khusus kapal selam. Selain itu sejak tahun 2007 beberapa pihak seperti Perguruan tinggi, badan Litbang seperti BPPT atau TNI AL, dan beberapa perusahaan lainnya sudah/masih melakukan riset komponen lokal. Saat ini ada beberapa perguruan tinggi yg merencanakan menerapkan kurikulum khusus teknologi kapal selam yang diharapkan akan membantu SDM kedepan.
KS Midget
Kapal Selam Kecil (Midget)
Wilayah Indonesia yang berupa laut sebagian besar bersifat perairan litoral. Bahkan 50% lebih laut Indonesia mempunyai kedalaman rata-rata di bawah 100 m. Dengan sifat perairan seperti itu maka kapal selam yang cocok untuk wilayah Indonesia adalah kapal selam berukuran kecil, dengan tujuan agar sulit dideteksi saat melakukan tugas-tugas khusus. Berdasarkan alasan-alasan operasional, alasan embargo senjata, dan alasan adanya proses percepatan alih teknologi, maka sejak tahun 2007  Dislitbang TNI-AL bekerja sama dengan BPPT dan sejumlah perguruan tinggi dalam negeri melakukan desain kapal selam berukuran kecil dengan panjang 22 meter. Untuk persyaratan teknis disusun oleh Dislitbang TNI AL. Sayangnya penelitian tersebut sempat terhenti selama 2 tahun karena krisis ekonomi yang melanda dunia. Tahun 2010 penelitian dimulai lagi dengan menggunakan dana Kemenristek meski mengalami keterbatasan dana.
Campuran Midget
Saat ini tim masih melakukan penyempurnaan lagi agar midget bisa sempurna. Jika midget 22 meter sudah selesai akan dilakukan perancangan pada ukuran 15 meter. Tahun 2012 tim melakukan penelitian sistem propulsi, sistem control/kemudi, membuat baling-baling, sonar, dan torpedo. Saat ini sedang dalam tahap membuat prototipe setelah berhasil melakukan sejumlah pengujian, target tahun 2015 midget 22 meter sudah bisa bermanuver di laut kita.

Yang perlu diingat membangun kemandirian dalam negeri itu membutuhkan kesabaran dan perjuangan yg tinggi. Jadi semoga penghargaan kepada mereka yg sudah berjuang membangun kemandirian ini diapresiasi Pemerintah maupun seluruh masyarakat Indonesia. Dan tetap semoga korupsi tidak terjadi di dalam era kemandirian ini… Amieeen (Jalo)

JKGR 

Mengapa Kapal Latih Legendaris Indonesia Dinamai KRI Dewaruci?


Kru KRI Dewaruci dalam sebuah sesi memasak di Norfolk Amerika Serikat. (Foto: Indonesia Travel)

Jakarta,  Banyak dari Anda pasti mengenal kapal latih legendaris KRI Dewaruci. Tahukan Anda, nama KRI Dewaruci diusulkan Kapten Oentoro Koesmardjo yang kemudian diputuskan secara resmi berdasarkan penetapan Surat keputusan Menteri Pertahanan Nomoer MP/H1254 tanggal 11 Januari 1954.
Penamaan Dewaruci diambil dari kisah pewayangan yang menceritakan pencarian jati diri Bima yang akhirnya bertemu dengan Dewaruci.
Bima merupakan kesatria Pandawa putra Pandu dengan permaisurinya, Dewi Kunti. Dalam kisah lain, Bima juga disebut Bratasena atau Bayusuta.
Dalam lakon Dewaruci di pewayangan, dikisahkan Bima mendapat tugas dari Guru Durna untuk mencari Tirta Amerta, yang berarti ‘air kehidupan’, di Gunung Raksamuka. Maksud sebenarnya dari Sang Guru adalah mencelakakan Bima, karena gunung itu dijaga oleh dua raksasa kembar yang sakti mandraguna.
Sesampainya di gunung itu, Bima ternyata mampu mengalahkan dua raksasa tersebut dengan kesaktiannya. Namun, Tirta Amerta yang menjadi tujuannya tidak ditemukan.
Melihat keberhasilan Bima menaklukkan dua raksasa itu, Guru Durna akhirnya memerintahkan Bima untuk mencari Tirta Amerta di dasar samudera. Karena Bima seorang murid yang taat, tanpa pikir panjang, Bima pun melaksanakan perintah tersebut.
Di samudera, Bima bertemu dengan ular besar yang melilit tubuhnya. Karena Bima memiliki Kuku Pancanaka, Bima akhirnya mampu mengalahkan ular tesebut.
Setelah itu, Bima mengalami kelelahan, karena belum juga menemukan Tirta Amerta yang menjadi perintah gurunya. Dalam kondisi lelah, Bima terpingsan dan ruhnya yang bertemu dengan Dewaruci.
Wujud Dewaruci itu sangat mirip dengan Bima, hanya saja ukurannya kecil sebesar tempurung kelapa.
Dalam pertemuan itu, Bima menceritakan maksud kedatangannya ke samudera karena ingin mencari Tirta Amerta. Karena menurut gurunya, air kehidupan itu berada di samudera. Mendengar penjelasan Bima, Dewaruci memerintahkan Bima untuk masuk ke dalam dirinya yang sebesar tempurung kelapa.
Bima sangat heran mendengar perintah tersebut, karena menurutnya, mana mungkin tubuhnya yang besar dapat masuk ke tubuh Dewaruci yang kecil. Dewaruci kemudian memerintahkan untuk memasuki dirinya dari telinga kirinya. Bima pun mengikuti petunjuk Dewaruci.
Begitu sampai di dalam tubuh Dewaruci, Bima menerima wejangan Tita Amerta. Setelah itu, Bima mendapat gambaran jagad raya, lengkap beserta isinya.
Kebenaran Sejati
Dewaruci menjelaskan dua dunia kehidupan manusia, yakni dunia besar (makrokosmos) dan dunia kecil (mikrokosmos). Setelah Bima mengalami ketenangan yang tinggi dalam tubuh Dewaruci, Bima enggan untuk keluar.
Maka dari itu Dewaruci membangkitkan napsu Bima kembali untuk segera menyelesaikan tugas dunianya menegakkan kebenaran. Bima pun menjadi panglima Pandawa dalam Perang Baratayuda menghadapi Kurawa, simbol kejahatan.
Bagi masyarakat Jawa dahulu, kisah ini melambangkan pertemuan manusia (Bima) dengan Tuhannya yang disimbolkan dengan sosok Dewaruci. Kesimpulannya, manusia akan menemukan kebenaran sejati ketika mengalami berbagai ujian kehidupan.
Filosofi itu yang digunakan oleh para kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) ketika tahun terakhir mereka harus berlayar keliling Nusantara bersama KRI Dewaruci. Ya, supaya mereka dapat menemukan jati dirinya atau Tuhannya.
Diibaratkan seperti Bima yang baru selesai berguru di padepokan Guru Durna, kemudian mencari jatidirinya di dasar samudera sampai bertemu dengan Dewaruci.
Para kadet AAL yang telah ditempa di kawah Candradimuka, kampus AAL, Morokembangan, Surabaya, diharapkan mampu mengemban tugas dengan baik untuk bangsa dan negara, setelah digembleng oleh pelayaran Dewaruci.

jurnal maritim

49 prajurit Ukraina gugur saat pesawat kargo ditembak


49 prajurit Ukraina gugur saat pesawat kargo ditembak
Dokumen foto prajurit di Ukraina. (Reuters)
... para teroris menembak dari satu senjata anti-pesawat dan senjata mesin ..."

Ukraina  - Sebanyak 49 personel militer Ukraina gugur ketika para pemberontak menembak satu kapal kargo hingga jatuh pada malam hari di atas bandar udara Luhansk, kota di bagian timur negara itu, kata seorang juru bicara militer setempat, Sabtu.

Luhansk merupakan salah salah satu pusat gerakan separatis pro Rusia di Ukraina Timur yang memberontak terhadap pemerintah pro Eropa di Kiev.

"Pada malam 13-14 Juni, para teroris menembak dari satu senjata anti-pesawat dan senjata mesin, menembak hingga jatuh pesawat pengangkut militer Il-76 ketika pesawat itu akan mendarat," demikian Kementerian Pertahanan Ukraina dalam satu pernyataan.

Berapa jumlah personel yang gugur tidak disebutkan dalam pernyataan itu, tetapi seorang jubir militer Vladislav Seleznyov kemudian mengatakan bahwa 49 personel militer telah gugur.

Angka tersebut merupakan jumlah terbesar yang dialami pasukan pemerintah dalam satu insiden sejak Kiev mulai melakukan operasi militer untuk memadamkan pemberontakan di Ukraina timur, yang para pemberontak ingin menjadi bagian Rusia.

Pergolakan itu telah merenggut nyawa warga sipil, pasukan pemerintah dan pemberontak sejak kekerasan terjadi April lalu.

Dari Brussels kantor berita Xinhua melaporkan Sekretaris Jenderal NATO Jenderal Anders Fogh Rasmussen pada Jumat (13/6) menyampaikan keprihatinan mengenai "kemungkinan peningkatan" krisis di Ukraina Timur, kata satu pernyataan NATO.

Rasmussen mengatakan prihatin dengan laporan bahwa "tank Rusia dan kendaraan lapis baja lain mungkin telah menyeberangi perbatasan ke dalam Ukraina Timur".

"Jika laporan ini benar, maka ini akan menandai peningkatan serius mengenai krisis di Ukraina Timur," kata Rasmussen.

Di Moskow, Kementerian Luar Negeri Rusia pada Jumat (13/6) mengirim surat protes ke Ukraina mengenai pelanggaran perbatasan oleh tentara Ukraina.

"Perbatasan negara dilanggar oleh satuan bersenjata, saat satu kendaraan tempur infantri menyeberangi perbatasan. Satu upaya dilakukan untuk membangkang perintah dari penjaga perbatasan Rusia," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, Jumat.

Satu kendaraan tempur infantri Angkatan Bersenjata Ukraina menyeberangi perbatasan negara Rusia di Wilayah Rostov, Rusia Baratdaya pada Jumat pagi, kata kantor berita Itar-Tass.

Penjaga perbatasan Rusia menahan kendaraan tersebut dan awaknya mundur. Upaya yang belakangan dilancarkan untuk mengambil kembali kendaraan itu dihentikan oleh penjaga perbatasan. Tak ada senjata yang digunakan dan tak ada laporan mengenai korban jiwa.
(Uu.M016)


Antara 

Eurofighter Kemampuan Serang Maritim

 
Eurofighter Typhoon RAF (Inggris) di coningsby 21 Mei 2014 (photo: Stephen Pond / Getty Images).
Eurofighter Typhoon RAF (Inggris) di coningsby 21 Mei 2014 (photo: Stephen Pond / Getty Images).
Sevilla — Eurofighter sedang berupaya memberikan jet tempur typhoon kemampuan serang maritim dan sedang menjajaki sedikitnya 3 rudal untuk memenuhi kebutuhan itu, guna kepentingan ekspor dari Airbus Defence.
Sedikitnya dua target ekspor saat ini membutuhkan kemampuan serang maritim. Kepala Pesawat Tempur Airbus Defence, Peter Maute, mengatakan rudal Boeing Harpoon, Marte MBDA dan Sea Brimstone, sedang dipertimbangkan untuk digunakan bagi jet tempur Multi-Rolex Eropa tersebut.
Ujicoba dengan rudal brimstone telah dilakukan. Sementara dengan rudal Harpoon dan Marte, baru dilakukan dalam ruang simulasi yang akan diintegrasikan secara penuh, jika ada calon pembeli yang berminat.
Qatar dan Malaysia diketahui membutuhkan jet tempur dengan kemampuan serang maritim, dalam pengadaan jet tempur lanjutan mereka. Keputusan jet tempur mana yang akan diambil, segera akan diputuskan Qatar. Dassault Aviation’s Rafale, yang memiliki kemampuan membawa rudal exocet dan Boeing F/A-18 Super Hornet, merupakan lawan tangguh Airbus Defece dalam merebut pasar di Qatar. Boeing telah berhasil mengintegrasikan rudal Harpoon di jet tempur Super Hornet.
Brimstone dual mode di tornado GR4
Brimstone dual mode di tornado GR4
Malaysia terkendala dengan isu budget dan lebih memilih untuk melakukan leasing jet tempur daripada membelinya. SAAB Gripen dan Super Hornet, merupakan lawan tanding bagi Eurofighter Typhoon, dalam pasar Malaysia.
Inggris kini sedang mengupayakan integrasi rudal brimstone dual mode ke dalam pesawat tempur typhoon. Sebelumnya typhoon dengan rudal brimstone Single mode, dianggap sukses dalam melakukan serangan-serangan darat yang spesifik di Afghanistan dan Libya. Kini Airbus Defence mengembangkan rudal brimstone dual mode agar bisa melakukan serangan maritim.
Rudal brimstone dual mode, diciptakan untuk menghancurkan sasaran spesifik, di mana sasaran tersebut berada di tengah-tengah pasukan kawan. Dengan demikian rudal ini memiliki kemampuan memilah mana kawan dan mana lawan, dalam sebuah areal pertempuran yang sempit.

Dengan adanya rudal Meteor beyond-visual-range air-to-air missile (BVRAAM) dan rudal jelajah Storm Shadow/Taurus, maka integrasi dari: Harpoon, Marte, atau Brimstone, diharapkan memberi kemampuan bagi eurofighter typhoon dalam menghadapi peperangan di masa mendatang.

JKGR

Perbedaan UAV Predator dan Reaper



Apa bedanya pesawat UAV Predator dan Reaper?
 
Pesawat MQ-1 Predator dan MQ-9 Reaper adalah pesawat tempur tanpa awak (UAV) yang berfungsi banyak, mulai dari pengintaian sampai melakukan serangan udara dengan dikendalikan jarak jauh. Predator adalah UAV yang dirancang dan dibangun oleh General Atomics Corporation di San Diego, California. Pada saat diperkenalkan pada tahun 1995, kemampuan teknologi dan peran Predator masih terbatas pada pengawasan dan misi intelijen untuk Central Intelligence Agency (CIA).

Sejak tahun 2001, misi Predator milik AU AS berkembang menjadi misi  menyerang "Buru dan Bunuh". Predator menjadi wahana tak berawak tempur utama di Irak, Afghanistan dan Pakistan.

MQ-9 Reaper merupakan konsep UAV tempur yang berevolusi dari varian  Predator B

Mengenal Pertahanan Udara Starstreak


image
Indonesia beli peralatan pertahanan udara dari Thales, senilai 100 juta poundsterling (photo: Thales Land & Air Systems)
London. 14/1/2014. Angkatan Darat Indonesia memilih menggunakan Sistem Thales Inggris, untuk mengisi gap dari pertahanan udara jarak pendek, dengan membeli sistem forceshield yang terintegrasi dengan kendaraan pembawa rudal dan radar.
Dari kesepakatan itu, Thales yang beroperasi di Inggris dan Prancis akan melengkapi TNI AD dengan lima baterai rudal starstreak, radar controlmaster200 – sistem kordinasi senjata, multiple launcher ringan dan Launcher senjata RapidRanger, ujar wakil Presiden sistem senjata Thales, Inggris.
Beatty dari thales mengatakan, meski di dalam kontrak tidak ada opsi pengiriman tambahan, “sekali kami bisa tunjukkan kemampuan dan solusi, dan mereka menyukainya, kami berharap dapat menjalin hubungan lebih lanjut untuk pemesanan berikutnya dari pihak berwenang Indonesia”.
Pembelian ini merupakan bagian dari modernisasi di Angkatan Darat Indonesia, yang juga membeli main battle tank, infantry, artileri 155mm, fighting vehicles (Marder) dan sejumlah persenjataan lainnya.
Indonesia juga membeli rudal anti-tank NLAW, yang dibuat SAAB untuk angkatan darat Inggris dan Swedia. Rudal ini dibuat oleh Thales di fasilitas produksi senjata Irlandia Utara, yang juga bertanggung jawab dengan pembuatan rudal anti udara starstreak.
Pembelian sistem anti serangan udara jarak pendek ini, senilai 100 juta poundsterling atau sekitar 164 juta USD, ujar thales, berikut perjanjian dengan perusahaan Indonesia PT LEN, untuk menjadi partner mengintegrasikan sejumlah sistem yang termasuk di dalam kontrak, sekaligus kerjasama di masa depan dalam bidang militer maupun sektor sipil.
Kesepakatan ini akan diumumkan Minggu ini yang merupakan kombinasi dari dua kontrak, yang satunya akan merujuk ke bulan November 2011, saat Indonesia mendapatkan tahap pertama sistem rudal (baterai) yang dipesan.
Tidak ada pengiriman yang dilakukan dari kesepakatan pertama, dan waktu pengiriman akan dilakukan Thales dengan mengkombinasikan kedua kontrak, ujar Betty.
Pihak Thales berharap perusahaan mereka dapat mengirimkan elemen man-portable dari sistem senjata itu, pada tahun ini, namun komponen lainnya seperti ControlMaster200 Medium Range Air Defence Radar, membutuhkan waktu yang lebih lama dan membutuhkan waktu beberapa tahun untuk mengirimkan sistem integrasinya yang komplit.
Starstreak akan menyediakan perlindungan pertahanan udara dengan radius 7 kilometer terhadap serangan darat pesawat tempur, serangan helikopter, drone, rudal jelajah. Starstreak merupakan pengganti sistem pertahanan udara Rapier, yang sebelumnya telah digunakan TNI AD.
image
Beroperasi dengan kecepatan 3 mach dan mampu menjelajah lebih dari satu kilometer untuk satu detik, starstreak merupakan rudal darat ke udara jarak dekat, yang tercepat di dunia. Inggris, Afrika Selatan dan Thailand merupakan operator dari sistem laser beam-riding weapon ini.
Launcher RapidRanger dan sistem penembakan senjata dilengkapi dengan 4 tabung rudal starstreak yang akan diintegrasikan dengan mobil tempur Vamtac desain Spanyol, untuk Indonesia. Kendaraan ini mirip dengan Humvee.
Versi LandRover Defender akan digunakan untuk mengangkut versi multiple launcher ringan dari Starstreak. Launcher (peluncur rudal) yang ringan ini, juga dapat dilepas untuk ditembakkan oleh infanteri dengan menggunakan tripod

JKGR

Indonesia Perlu Tingkatkan “Sea Power”


Menhan Purnomo Yusgiantoro (kanan) menerima buku dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio (kiri) ketika peluncuran buku Sea Power Indonesia dan Paradigma Baru TNI AL Kelas Dunia di Seskoal Cipulir, Jakarta, Rabu (11/6).
Menhan Purnomo Yusgiantoro (kanan) menerima buku dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio (kiri) ketika peluncuran buku Sea Power Indonesia dan Paradigma Baru TNI AL Kelas Dunia di Seskoal Cipulir, Jakarta, Rabu (11/6). (sumber: Antara/Reno Esnir)
Jakarta – Indonesia merupakan negara maritim yang besar dan berada pada posisi yang strategis di antara dua samudera dan dua benua. Dengan posisi itu, eskalasi ancaman yang merongrong kesatuan dan kedaulatan Indonesia datang dari segala penjuru dan cenderung semakin meningkat.
Oleh karena itu, Indonesia perlu meningkatkan kekuatan di laut (sea power) untuk menghadapi segala ancaman tersebut. TNI Angkatan Laut berkewajiban senantiasa siap merespons berbagai tantangan dan ancaman. Demikian dikatakan anggota Komisi I DPR Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati di Jakarta, Kamis (12/6). Dia menanggapi kehadiran buku karya Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana Marsetio berjudul “Sea Power Indonesia”. Buku ini juga ditulis dalam versi bahasa Inggris.
“Sea power tidak berarti hanya armada kapal perang, tetapi juga mencakup seluruh potensi kekuatan maritim nasional, seperti armada niaga, armada perikanan, industri, jasa maritim, dan masyarakat maritim,” ujarnya.
Dikatakan, Indonesia dapat membangun maritime domain awareness yang memiliki dampak luas di hampir semua sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, kesadaran rakyat sebagai bangsa maritim harus ditingkatkan, sebagai merupakan modal sosial yang luar biasa dalam menyongsong kegemilangan.
“Saya menilai buku ini sangat bagus untuk dibaca oleh siapa saja, baik untuk menambah wawasan kemaritiman kita, maupun memahami makna sea power itu sendiri,” kata perempuan yang akrab disapa Nuning itu.
Dikatakan, kehadiran buku itu sangat penting dan diharapkan depan menjadi kebutuhan utama TNI AL di masa, sehingga dapat semakin profesional, andal, dan disegani di tataran world class navy.
Buku karya Kasal Marsekal Marsetio itu diluncurkan di Sekolah Staf Komando TNI AL (Seskoal) di Jakarta Selatan, Rabu (11/6). Hadir sebagai pembicara kunci adalah Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
Terkait peluncuran itu, juga diadakan bedah buku dengan pembicara pengamat pertahanan Hikmahanto Juwana, Dewi Fortuna Anwar, dan Salim Said dengan moderator Jaleswari Pramodhawardani. Selain Nuning, turut hadir juga dalam bedah buku itu para mantan Kasal, sejumlah duta besar negara dan atase pertahanan negara sahabat.

berita satu

Yonif 112 Raider Kodam IM Latihan Larasunta


Pasukan Yonif 112/Raider Kodam Iskandar Muda mengikuti latihan Larasunta (laut, rawa, sungai, pantai) di kawasan pesisir pantai Ulee Lheue, Banda Aceh, Jumat (13/6/2014). Latihan pemeliharaan untuk meningkatkan kemampuan anggota raider tersebut diikuti 558 prajurit, berlangsung hingga 15 Juni mendatang. SERAMBI/M ANSHAR

Sukhoi T-50 Rusia Terbakar Saat Mendarat


http://www.artileri.org/2014/06/sukhoi-t-50-rusia-terbakar-saat-mendarat.html

Pesawat tempur generasi ke-5 Sukhoi T-50 (PAK FA-Perspektivny Aviatsionny Kompleks Frontovoy Aviatsii) yang sejak Februari lalu mengikuti program ujian negara, terbakar saat mendarat di Pangkalan Udara Zhukovski dekat Moskow, 10 Juni 2014, RIA Novosti melaporkan.
Pihak Sukhoi mengatakan bahwa pada saat pendaratan asap terlihat keluar dari engine air intake kanan, dan api kecil pun muncul dari lambung pesawat tak lama setelah kejadian itu.

Meskipun terbakar, salah satu pesawat dari total 5 pesawat uji coba ini mendarat dengan sukses dan Sergey Bogdan, test pilot yang menerbangkannya tidak mengalami luka-luka. Pejabat perusahaan Sukhoi menyebutkan bahwa kebakaran itu bersifat lokal, dan dengan cepat bisa dipadamkan. Selanjutnya pihak Sukhoi akan memperbaiki pesawat ini.
"Jet akan dikembalikan. Tidak ada yang terluka. Perusahaan Sukhoi telah membentuk komisi untuk menyelidiki penyebab kecelakaan," pejabat Sukhoi mengatakan.

Menurut Sukhoi, prototipe-prototipe T-50 lainnya akan tetap melanjutkan uji coba ground tests and static tests, dan insiden itu tidak akan berdampak pada program pengujian, proses uji coba akan tetap dilakukan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Pesawat yang terbakar ini sendiri adalah prototipe kelima (terakhir) yang dikirimkan ke Pangkalan Udara Zhukovsky pada November 2013 lalu untuk diuji coba.

Baca juga: T-50 yang Masih Bermasalah
Dilansir oleh Flight Global, pada 5 Juni lalu, Mikhail Pogosyan, Presiden United Aircraft (induk Sukhoi) memuji hasil-hasil pengujian Sukhoi T-50 selama ini. Lima prototipe T-50 telah berpartisipasi dalam program pengujian dan sertifikasi kinerja, yang dijadawalkan akan selesai pada tahun 2015, menjelang pengiriman pertama ke Angkatan Udara Rusia yang diperkirakan terjadi pada 2016.
Program evaluasi sebelumnya adalah memvalidasi kinerja PAK-FA dan sudah dirampungkan pada tahun 2013 lalu. Sedangkan uji coba kali ini adalah untuk menilai kinerja peralatan-peralatannya seperti avionik.
Sukhoi T-50 berfitur siluman dengan teluk senjata internal untuk serangan udara dan darat, mesin thrust-vectoring untuk high-acceleration turns dan kemampuan terbang supercruise tanpa memerlukan afterburner. Pesawat ini terbang pertama kali pada bulan Januari 2010. Pada tahun 2011, T-50 ditampilkan pertama kali dihadapan publik saat pameran dirgantara MAKS dan pada MAKS 2013, tiga jet kembali diikutsertakan dan melakukan manuver kelompok. (RIA Novosti, Flight Global, Sukhoi)

Artileri 

DUEL UDARA MELUMPUHKAN DOMINASI ASING DI INDONESIA TIMUR



Ilustrasi Pesawat P-51 Mustang AURI melumpuhkan pesawat B-26 Invader AUREV
Pada awal kemerdekaan, bangsa Indonesia banyak mengalami peristiwa-peristiwa yang mengarah kepada terjadinya diintegrasi bangsa. Hal tersebut  terjadi karena beberapa sebab diantaranya adanya ketidakpuasan terhadap kebijakan-kebijakan pusat terhadap daerah. Sebab inilah yang memicu terjadinya pemberontakan Permesta di Sulawesi.
Pada tanggal 2 Maret 1957, bertempat di kantor Gubernuran Ujungpandang telah diadakan pertemuan yang dihadiri oleh tokoh-tokoh militer maupun sipil.  Pertemuan tersebut telah menghasilkan apa yang disebut dengan  “Piagam Perjuangan Semesta” (Permesta). Pada tahapan selanjutnya, pemberontakan ini telah mendapat bantuan baik dari dalam maupun dari luar negeri. Salah satu bukti adanya dukungan dari luar negeri adalah adanya keterlibatan kekuatan udara asing adalah ketika Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) yang ketika itu mengambil peran dalam upaya penumpasan pemberontakan Permesta berhasil menembak jatuh sebuah pesawat B-26 yang ternyata dipiloti oleh Allen Pope yang berkewarganegaraan Amerika Serikat.
Angkatan Udara Revolusioner yang lebih dikenal dengan AUREV merupakan  kekuatan udara yang  dibentuk  oleh Permesta dalam rangka merebut dan menguasai wilayah  udara Indonesia. Dengan menguasai wilayah udara tentunya akan mempermudah pasukan Permesta untuk melancarkan serangan-serangan ke seluruh wilayah Indonesia Timur.  
Pada awal pembentukkan AUREV, yang dijadikan sebagai pusat kekuatannya adalah Pangkalan Udara Tasuka. Kapten Udara Rambing ditunjuk sebagai Komandan Kesatuan Darat (Ground Unit). Keadaan semakin berubah ketika bergabungnya Petit Muharto dan Hadi Sapandi yang datang dengan membawa dua Pesawat P-51 Mustang dan tiga Pembom B-26 Invander yang merupakan bantuan dari Amerika, diterbangkan langsung dari pangkalan udara Clark Field di Fhilipina Selatan. Muharto kemudian diangkat sebagai Kepala Staf AUREV dengan pangkat “Komodor Muda Udara“ sedangkan wakilnya Hadi Sapandi dengan pangkat “Mayor Udara”.
Alutsista yang menjadi kekuatan utama AUREV secara keseluruhan didatangkan dari luar negeri. Tidak ada satupun pesawat AUREV yang merupakan milik AURI ataupun penerbangan sipil Indonesia. Pesawat yang menjadi kekuatan AUREV terdiri dari pesawat pembom (Attack) empat buah B-26, pesawat pemburu P-51 Mustang dua buah, pesawat angkut type Curtiss C-46 “Commando” dua buah, Lockheed 12, selain itu pesawat-pesawat DC-3/C-47 “Dakota” dan DC-4/C-54 “Skymaster”. AUREV juga telah menyiapkan 15 pesawat pengebom B-26 untuk Permesta yang merupakan bantuan dari pihak asing. Pesawat-pesawat tersebut disiagakan di sebuah lapangan terbang di Filipina.
Secara keseluruhan, warga negara asing yang mendukung AUREV adalah terdiri dari 14 orang  dari Amerika (enam orang awak pesawat/penerbang dan telegrafis udara, enam orang pelayanan di darat/ montir pesawat dan dua orang petugas lain/perhubungan dan sandi), tujuh orang dari Fhilipina (dua orang penerbang dan lima orang pembantu montir pesawat) serta 18 orang warga Thionghoa yang meliputi awak pesawat dan pelayanan di darat.
Secara umum, bangsa Indonesia yang terlibat dalam AUREV berada pada pekerjaan administrasi sedangkan pada awak pesawat hanya sedikit sekali yaitu sembilan orang sebagai telegrafis udara dan dua orang penerbang yaitu Petit Muharto dan Hadi Sapandi sisanya selain tenaga administrasi juga sebagai pasukan pertahanan pangkalan. Maka dapat kita simpulkan bahwa kegiatan operasi penerbangan AUREV sangat dikuasai oleh bangsa asing.
Serangan udara pertama yang dilakukan adalah serangan terhadap Mapanget pada tanggal 12 April 1958. Serangan tersebut dilakukan dengan menggunakan pesawat pembom B-26 Invander yang tinggal landas langsung dari Pangkalan Udara Clark Field di Filiphina. Keesokan harinya serangan udara kembali dilakukan, yang menjadi sasaran adalah kota Makassar dan Balikpapan. Allen Lawrence Pope menjadi aktor utama dalam penyerangan-penyerangan yang dilakukan oleh AUREV dengan menggunakan pesawat pembon B-26 Invander. Pada tanggal 29 April 1958 kira-kira jam 14.00, pesawat pembom B-26 AUREV  dengan penerbang Allen  Lawrence Pope telah melakukan suatu serangan udara terhadap Detasemen Angkatan Udara Kendari. Pada tanggal 30 April 1958, Pope kembali menyerang dan yang menjadi sasaran adalah daerah Donggala dan Palu. Serangan dilakukan pada sekitar pukul 04.00 WITA.

Kepulan asap sisa-sisa pemboman AUREV
Pada tanggal 1 Mei 1958, pesawat B-26 AUREV menyebarkan Pamflet yang isinya menyatakan bahwa Rakyat Ambon supaya menjauhi obyek-obyek militer karena Permesta akan melakukan serangan-serangan. Keesokan harinya, 2 Mei 1958 hal tersebut benar-benar terjadi yaitu ketika pesawat pembom AUREV benar-benar melakukan serangan terhadap kota Ambon. Serangan selanjutnya adalah  pada tanggal 7 Mei 1958 kira-kira jam 06.00, AUREV melakukan serangan udara terhadap Pangkalan Udara Ambon.    Pada tanggal 8 Mei 1958 kira-kira pukul 17.00, kembali melakukan penyerangan terhadap Detasemen Angkatan Udara Liang/Ambon. Pada tanggal 15 Mei 1958 kira-kira pukul 05.30, melakukan penyerangan terhadap sebuah kapal motor dipelabuhan Ambon.  Pada tanggal 18 Mei 1958 kira-kira pukul 06.00 penyerangan dilakukan tehadap Pangkalan Udara Pattimura/Ambon.
Satu momen bersejarah saat AURI menumpas pemberontakan Permesta adalah ketika seorang penerbang AURI dapat menembak jatuh sebuah pesawat B 26 Invander AUREV.  Pagi itu, pada tanggal 18 Mei 1958 di Pangkalan Udara Liang, Kapten Udara Ignatius Dewanto tengah bersiap di kockpit P-51 Mustang. Dia ditugaskan menyerang pangkalan udara AUREV di Sulawesi Utara. Hanya beberapa saat sebelum Dewanto take off menuju Manado, dia menerima sebuah berita yang memaksanya membatalkan serangan ke Manado dan harus mengarahkan pesawat ke Ambon karena kota tersebut dibom oleh B-26 Invader AUREV. Ketika berada di atas udara Ambon, Dewanto melihat  asap mengepul di mana-mana. Puing-puing berserakan, menandakan baru saja terjadi serangan udara terhadap Ambon. Pesawat kemudian dibawa untuk berputar-putar sejenak, B-26 Invader AUREV tidak terlihat. Kemudian pesawatnya diarahkan ke barat. Ferry tank dilepas untuk menambah kelincahan pesawat.

Dewanto penerbang Pesawat P-51 Mustang
Dewanto terbang rendah, saat pandangannya tertuju ke konvoi kapal ALRI, sekelebat dilihatnya pesawat B-26 Invader AUREV. Pesawat tersebut ternyata tengah melaju ke arah konvoi kapal ALRI tersebut. Dewanto terbang mengejar dan beruntung bisa menempatkan diri persis berada di belakang B-26 tersebut. Walau sempat ragu karena posisi musuh tepat antara kapal dan dia, Kapten Dewanto segera menembak dengan roketnya, tapi meleset yang kemudian disusul dengan tembakan 12,7 mm, karena tembakan rentetan dan jaraknya sudah lebih dekat kemungkinan kena lebih besar. Alhasil, B-26 yang diterbangkan seorang serdadu bayaran bernama Allen Lawrence Pope beserta juru radio Hary Rantung (bekas AURI), terbakar dan tercebur ke laut. Posisi  jatuhnya pesawat B-26 tersebut pada koordinat 03.40 LS dan 127.51 BT. Dewanto yakin peluru 12,7 mm nya mengenai sasaran, hal ini dikuatkan dengan adanya asap yang mengepul keluar dari badan pesawat. Sementara dua awak pesawat B-26 kelihatan meloncat menggunakan parasut. Sewaktu berusaha mendarat payung Allen Pope menyangkut di pohon kelapa di Pulau Tiga, ketika hendak turun dari pohon kelapa ia terhempas ke batu karang sehingga kakinya patah dan badannya luka-luka. Sementara yang seorang lagi operator Radio Harry Rantung bekas anggota AURI juga jatuh ke laut kemudian dapat berenang ke tepi, akhirnya keduanya dapat ditangkap.
Sejak tertangkapnya Allen Pope, kekuatan AUREV telah lumpuh serta keunggulan di udara di wilayah Indonesia Timur dikuasai AURI. Operasi-operasi pendaratan-pendaratan berhasil dilakukan diberbagai tempat oleh pasukan gabungan TNI.  Peristiwa ini telah berdampak kepada pemerintah Amerika Serikat untuk mengubah sikapnya terhadap Indonesia. Washington menjadi ramah dengan harapan Indonesia itu akan diam. Bola politik benar-benar dimainkan oleh Presiden Soekarno. Penahanan Pope diulur untuk mendapatkan manfaat keramahtamahan diplomasi Amerika Serikat. Embargo senjata terhadap Republik Indonesia dicabut. Pemerintah Amerika Serikat segera menyetujui pembelian senjata juga berbagai suku cadang yang dibutuhkan TNI termasuk suku cadang persawat terbang AURI.

Sidang pengadilan militer Allen Lawrence Pope
Allen Pope kemudian dihadapkan ke pengadilan militer  kemudian dijatuhi hukuman mati sedanggkan Harry Rantung diganjar hukuman 15 tahun. Setelah John F. Kennedy menjadi Presiden Amerika Serikat, hubungan Amerika Serikat dengan Presiden Soekarno mengalami perbaikan. Pemerintah Amerika Serikat busaha juga untuk mbebaskan Allen Pope. Jaksa Agung Amerika Serikat  diutus ke Jakarta untuk menemui Presiden Soekarno dengan mbawa surat Kepresidenan yang isinya agar Pope dibebaskan.



TNI AU 

SBY dikukuhkan sebagai guru besar ilmu pertahanan


SBY dikukuhkan sebagai guru besar ilmu pertahanan
Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar pada Sidang Senat Terbuka Akademik Universitas Pertahanan Indonesia di Kompleks Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia (Indonesia Peace and Security Center/IPSC), Sentul, Kamis (12/6). 
... penilaian mereka juga hingga kontribusi Yudhoyono terhadap perkembangan strategi pertahanan negara menjadi ilmu yang bisa diterapkan... "
Bogor  - Presiden Susilo Yudhoyono, Kamis sore, dikukuhkan menjadi guru besar bidang Ilmu Pertahanan Nasional oleh Universitas Pertahanan, dalam sidang senat terbuka akademik.

Prosesi ilmiah pengukuhan dia sebagai guru besar itu dimulai di Kampus Universitas Pertahanan, perbukitan Sentul, petang hari ini. Dia menyampaikan orasi ilmiah bertajuk Perdamaian dan Keamanan dalam dunia yang berubah: Tantangan Penyusunan Grand Strategy bagi Indonesia.

Masyarakat ilmiah Universitas Pertahanan Indonesia menilai Yudhoyono berhasil mengkonversi ilmu yang didapat dari pengabdian dan kinerjanya saat menjadi presiden dalam mematangkan demokrasi Indonesia.

Bukan itu saja, penilaian mereka juga hingga kontribusi Yudhoyono terhadap perkembangan strategi pertahanan negara menjadi ilmu yang bisa diterapkan.

Universitas Pertahanan Indonesia saat ini memiliki dua fakultas yaitu Fakultas Strategi Pertahanan dan Fakultas Manajemen Pertahanan.

Fakultas Strategi Pertahanan memiliki tiga program studi yaitu Strategi Perang Semesta, Damai dan Resolusi Konflik serta studi Perang Asimetris.

Sementara Fakultas Manajemen Pertahanan memiliki lima program studi masing-masing Manajemen Pertahanan, Ekonomi Pertahanan, Manajemen Bencana untuk Keamanan Nasional, Keamanan Energi dan prodi Kemanan Maritim.

Universitas Pertahanan Indonesia menempati kampus di kawasan Sentul, Bogor.
 

Al-Qaeda Bikin Kacau, Irak Persilakan AS untuk Agresi

Al-Qaeda Bikin Kacau, Irak Persilakan AS untuk Agresi
Kondisi Kota Mosul, Irak utara yang kacau setelah diserang para militan. Foto: Reuters.
BAGHDAD - Para pejabat tinggi Irak mempersilakan pemerintahan Barack Obama untuk melakukan agresi atau serangan di Irak guna melawan militan al-Qaeda. Mereka membuka pintu jika militer Amerika Serikat ingin melakukan serangan udara dengan pesawat tanpa awak atau drone.

Militan al-Qaeda dari kelompok negara Islam Irak dan Levant (ISIS/ISIL) melakukan serangan besar-besaran di berabagai wilayah di Irak, setelah mereka merebut Kota Mosul. Setidaknya sudah setengah juta orang di Mosul melarikan diri akibat ketakutan dengan serangan para militan itu.

Laman Wall Street Journal  melaporkan, seorang pejabat senior AS menyatakan pemerintahan Obama sedangan mempertimbangkan opsi dalam membantu pemerintah Irak guna melawan kelompok militan. Namun, hingga Kamis (12/6/2014) belum ada keputusan dari pemerintah AS.

Kebijakan Irak untuk membuka pintu bagi AS jika ingin agresi ke Irak, disampaikan Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki. Namun, Bernadette Meehan, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, tidak mengomentari permintaan al-Maliki itu.”Kami tidak akan masuk ke rincian dari diskusi diplomatik kami, tetapi pemerintah Irak telah jelas membuat keputusan untuk menyambut dukungan kami,” kata Meehan.

Pemerintah AS juga belum memutuskan, jika agresi ke Irak benar-benar dilakukan apakah dengan serangan drone atau pesawat tempur berawak. Washington sejauh ini telah menolak untuk mengerahkan drone, namun justru menyiapkan rudal Hellfire.

Irak kini meminta AS mempercepat pengiriman pesanan senjata utama, termasuk puluhan pesawat jet tempur  F-16, sesuai kontrak dengan Lockheed Martin. Dalam kontrak itu, Irak juga memesan puluhan helikopter Apache Boeing. Semua peralatan tempur itu akan digunakan untuk melawan militan al-Qaeda.

”Apa yang kami katakan adalah bahwa perlu ada rasa urgensi,” kata Lukman Faily, Duta Besar Irak untuk AS. ”Kami sekarang mengharapkan bantuan AS yang sudah mendesak ini.”


Sindo

MAINTENANCE KANON TARANTULA OLEH TIM CMI DEFENCE BELGIA


100_5984
Sebagai tindak lanjut dipercayanya satuan Kikavser 3 Kodam V/Brw oleh TNI-AD mendapatkan alutsista baru  Ranpur Tarantula, maka pada awal Mei 2014  Kikavser 3 mendapatkan layanan purna jual Ranpur Tarantula oleh Tim dari CMI Defence Belgia.  CMI Defence Belgia merupakan perusahaan pembuat senjata spesialis kanon dan turret asal Belgia yang memproduksi kubah dari Ranpur Tarantula. Oleh sebab itu pada layanan purna jual kali ini dikhususkan pada pemeliharaan (maintenance) sistem Kanon dan Turret Tarantula.

100_5940 
Tim CMI Belgia terdiri dari 3 orang yaitu Mr. Philipe Moers (Mechanical/ Engineering of CMI Defence), Mr. Lorenzo Montemurro (Turret Assembler of CMI Defence ), dan Mr. Yves Leonard (Assembly – Leader Zone of CMI Defence) dan didampingi oleh Bapak Hady Suwanto selaku rekanan CMI Defence di Indonesia.
DSC00435 
Ketiganya melaksanakan maintenance ranpur Tarantula untuk mengecek kerusakan-kerusakan setelah ranpur tarantula diserah terimakan kepada TNI AD dan memberikan pelatihan kepada para petembak kanon dan para komandan kendaraan Ranpur Tarantula Kikavser 3 bagaimana mengoperasionalkan sistem pada kanon tarantula yang meliputi software Gunner Sight System (GSS), Laser Range Finder (LRF), Penyesuaian Kanon, dan Penembakan Otomatis serta Manual Kanon 90 mm Ranpur Tarantula.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terdapat temuan sebagai berikut :
  1. Kubah Ranpur Tarantula nomor casis T 103 terdapat kebocoran sil karet klep penutup atas ( sudah diganti ) dan keretakkan kaca periskop.
  2. Kubah Ranpur Tarantula nomor casis T 104 dalam kondisi baik.
  3. Kubah Ranpur Tarantula nomor casis T 105 TCA dan slipring dikembalikan ke Belgia untuk perbaikan.
  4. Kubah Ranpur Tarantula nomor casis T 111 terdapat keretakkan kaca periskop.
  5. Kubah Ranpur Tarantula nomor casis T 112dalam kondisi baik.
  6. Kubah Ranpur Tarantula nomor casis T 113 terdapat keretakkan kaca periskop.

kikavser3

Saingi NATO, Rusia Mulai Latihan Perang Besar-besaran

Saingi NATO, Rusia Mulai Latihan Perang Besar-besaran
Sejumlah pasukan tempur Rusia terjun payung dari pesawat di wilayah Kaliningrad. Foto:RIA Novosti/Alexey Kudenko.
MOSKOW - Militer Rusia akhirnya memulai latihan perang besar-besaran di Kaliningrad, kawasan Baltik. Latihan perang besar-besaran militer Rusia itu sengaja bersamaan dengan latihan perang serupa yang digelar NATO yang tidak jauh dari kawasan Baltik.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, 200 pasukan tempur dikerahkan bersama 30 kendaraan militer di wilayah barat Kaliningrad.

”Pesawat Il-76 menerbangkan sekitar 200 pasukan terjun payung. Pesawat itu juga membawa kendaraan tempur infanteri BMD-2, kendaraan tempur lapis baja BTR-2, Kamaz dan mobil Ural,” bunyi pernyataan kementerian itu, seperti dikutip Voice of Russia, Kamis (12/6/2014).

Menurut kementerian itu, sebuah kapal pengintai Angkatan Laut Jerman, Alster, terlihat memata-matai latihan perang besar-besaran yang dilakukan Rusia. Dalam latihan perang kali ini, Rusia juga mengandalkan 24 kapal perang dari Armada Baltik.

Kekuatan Sebanding

Departemen Pertahanan Rusia sebelumnya mengatakan, bahwa jumlah pasukan tempur yang dikerahkan Rusia untuk latihan perang besar-besaran ini sebanding dengan kekuatan pasukan tempur NATO.

”Sebuah skuadron kapal perang melaksanakan tugas untuk memastikan perlindungan perbatasan negara Federasi Rusia, melindungi komunikasi laut, menyediakan informasi untuk keselamatan pelayaran, mengorganisir pertahanan udara, mencari dan mendeteksi kapal selam siluman milik musuh,” imbuh Kementerian Pertahanan Rusia. 

 
Ketegangan antara Rusia dan NATO sudah terjadi sejak Moskow menganeksasi Crimea dari Ukraina. Sejak itu, NATO mengerahkan banyak pasukan tempur dan kendaraan perang ke berbagai negara sekutu mereka di Eropa Timur. NATO berdalih, tindakan itu untuk memberikan rasa aman bagi sekutu-sekutu mereka yang cemas dengan sepak terjang Rusia dalam krisis Ukraina.

Namun, langkah NATO lebih dari itu. Mereka memperluas pengerahan pasukan tempurnya hingga ke dekat perbatasan Rusia. Hal itu yang membuat Rusia gusar.

”Kami melakukan latihan militer bersamaan dengan latihan perang internasional (NATO) yang telah dimulai di Eropa, (bernama) Saber Strike-2014 dan BALTOPS-2014,” imbuh pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia. 


Sindo

Beli Alutsista, Menhan Desak Presiden Baru RI Harus Hemat



Jika membeli alutsista di kabinet mendatang harus hemat. (Foto: Runi Sari/Okezone) 
  Jika membeli alutsista di kabinet mendatang harus hemat. 

  JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia, Purnomo Yusgiantoro, menaruh harapan kepada pemimpin Indonesia yang baru. Dia mendesak adanya peminimalisiran dana agar Indonesia mampu membeli alutsista.

"Saya berharap dengan adanya kabinet baru Indonesia dapat meminimalisir dana sehingga bisa dialokasikan untuk pembelian sejumlah alutsista," ujarnya di Jakarta, Rabu (11/6/2014) malam.

Dilaporkan, sejumlah perlengkapan pasukan maritim dan juga skuadron Indonesia mendapat bantuan. Salah satunya, dari pihak Rusia. Negara yang dijuluki Beruang Merah tersebut sempat melakukan ekspansi Sukhoi ke Indonesia sebagai bentuk bantuan dalam segi pertahanan.

Menurut Purnomo, Rusia sangat terbuka dengan Indonesia untuk membahas masalah pertahanan. Sejauh ini Purnomo pun berharap hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia akan lebih kuat ke depannya.

Usai menjabat sebagai menteri, rencananya Purnomo akan berhenti terlibat sebagai menteri pertahanan apabila kembali ditunjuk oleh Presiden Indonesia yang baru. Dirinya justru mengharapkan adanya regenerasi menteri, khususnya dalam bidang pertahanan. (ade)

okezone 

Rusia Akui Positif Hubungan Bilateral Indonesia


 
Dubes Rusia untuk Indonesia Mikael Galuzin (Foto: Andreas Gerry/Okezone)  
Dubes Rusia untuk Indonesia Mikael Galuzin  


JAKARTA – Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin merasa hubungan yang dijalani dengan Indonesia membawa hal positif. Menyusul kedua negara tersebut sudah menjalin sejumlah kerja sama khususnya dalam bidang pertahanan.

“Sejauh ini kami sudah mengimplementasikan perkembangan hubungan pertahanan dengan Indonesa,” tuturnya di Jakarta, Rabu (11/6/2014).

Pernyataan tersebut dia paparkan dalam pembukaan perayaan Hari Nasional Rusia di Ritz Carlton, Jakarta pada Rabu 11 Juni 2014.

Terkait masalah kerjasama tersebut, Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro juga menjelaskan hubungan bilateral yang dilakukan dengan Rusia sangat kuat.

“Rusia tidak menutup diri ketika Indonesia menjalin kerjasama dalam bidang pertahanan,”ungkapnya.

“Saya pun berharap kedepannya hubungan diplomatik ini akan menjadi lebih kuat lagi,” tambahnya.

Sebelumnya, Purnomo menjelaskan Rusia telah memberikan sejumlah bantuan terhadap peralatan maritim dan skuardon milik Indonesia. Hal tersebut pun membuat Rusia bangga sebagai mitra dari Indonesia.

Dalam perayaan hari nasional tersebut selain Purnomo turut hadir sejumlah perwakilan dari tiap Negara. Para pejabat Indonesia pun juga turut hadir seperti Ketua Muhammadiyah, Din Syamsudin dan juga mantan Ketua Makamah Konstitusi Indonesia, Jimly Asshiddiqie. (faj)

okezone 

Dubes Rusia Apresiasi Permintaan Menlu RI Soal Konflik Ukraina

"Saya menghormati sikap Pemerintah RI," kata Mikhail Galuzin.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Y. Galuzin.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Y. Galuzin. 
- Duta Besar Rusia untuk RI, Mikhail Y Galuzin mengapresiasi positif pernyataan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, terkait perkembangan terkini di Ukraina.
Menurut Galuzin, pernyataan Marty yang meminta agar dikedepankan solusi damai, dianggap tulus. Hal itu diungkapkannya, ketika memberikan keterangan pers soal konflik Ukraina di kediamannya di Jakarta Selatan, Rabu 5 Maret 2014.
Galuzin menyampaikan, seharusnya langkah serupa turut ditempuh oleh rezim Pemerintahan Presiden interim, Olexandr Turchynov, yang kini tengah berkuasa di Kiev.

"Saya mengetahui, pernyataan yang dilontarkan Menlu Marty semalam dan menghormati sikap Pemerintah RI terkait kasus Ukraina yang ingin agar konflik ini diselesaikan dengan cara damai," ungkap Galuzin.

Menurut Galuzin, pemerintahan yang saat ini berkuasa telah mengkudeta Presiden Ukraina yang sah, Viktor Yanukovych dan hal tersebut didukung kaum ekstrimis di Ukraina.

Hal itu, justru semakin diperparah dengan sikap negara barat yang malah menentang perkembangan konstitusional yang sah di Ukraina.

"Kaum ekstrimis ini merampok gudang senjata, merebut berbagai instalasi penting di Ibu Kota Kiev, membakar gedung pemerintahan. Mereka justru melakukan pengotoran," papar Galuzin ketika menceritakan kembali situasi di Ukraina dari sudut pandang Rusia.

Untuk memperkuat pendapatnya itu, dia lantas menampilkan video yang bertolak belakang dengan tampilan media negara barat. Dia mengatakan bahwa saat menghadapi para demonstran, polisi Ukraina tidak menggunakan senjata apa pun untuk mempertahankan diri.

Sementara itu, para demonstran menggunakan senjata api seperti bom molotov.

"Anda bisa melihat, demonstran yang disebut melakukan aksi damai, justru malah menganiaya polisi. Bahkan, di tampilan gambar ini, ada seorang polisi yang matanya ditusuk oleh demonstran. Dia tidak bisa melihat dan bergerak," kata dia.

Sementara itu, melihat situasi yang tidak menentu itu, Menlu Marty Natalegawa, merasa prihatin karena kondisi di Ukraina semakin memburuk.

"Kondisi di Ukraina yang semula menyangkut ketidakstabilan politik di dalam negeri termaksud, kini berkembang menjadi suatu krisis internasional yang tidak saja mengancam kedaulatan serta keutuhan negara Ukraina, dan juga berisiko meningkatkan ketegangan hubungan antara negara-negara terkait," kata Marty.

Dalam pernyataan tersebut, Kemlu juga mendorong agar semua pihak yang terkait untuk menahan diri, mengelola krisis dan mengutamakan penyelesaian damai situasi di Ukraina dan senantiasa menghormati hukum internasional," tulis pernyataan Kemlu RI. (umi)


VIVA.co.id

Indonesia Tidak Perlu Kapal Induk Seperti AS


Indonesia Tidak Perlu Kapal Induk Seperti AS
Dinas Penarangan Armada Timur
Kapal Perang Republik Indonesia di Samudra Hindia. 

JAKARTA - Tim Ahli Bidang Maritim JKW4P, Edi Prasetiono mengatakan Indonesia tidak memerlukan kapal induk seperti yang dimiliki Amerika Serikat untuk memperkuat Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) Republik Indonesia di bidang kemaritiman lantaran harga yang mahal.
"Ndak lah. Kapal induk satu saja 2 miliar dolar. Itu yang biasa. Kalau kapal induk seperti milik Amerika Serikat bisa 5 sampai 6 miliar dolar," ujar Edi di kantor pemenangan JKW4P, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2014).
Selain harga yang mahal, Edi mengungkapkan kapal induk tidak bisa berjalan sendiri. Kapal besar itu memerlukan bantuan kapal-kapal kecil untuk memberi dorongan untuk melaut, sehingga menambah biaya operasional yang tentu tidak murah.
"Dan kapal induk itu enggak jalan sendiri. Dalam operasi sehari-hari, sekian puluh kapal di sisi kiri kanannya, itu berapa biayanya. Besar banget. Biaya operasionalnya saja bisa 10 miliar dolar per tahun," kata Edi.
Menurut Edi, karakteristik sistem senjata Indonesia bukanlah menyerang, sehingga keberadaan kapal induk yang cenderung digunakan untuk keperluan menyerang atau ekspansi tidak diperlukan.
"Dari segi kepentingan pertahanan, kapal induk hanya digunakan oleh negara yang tujuannya power project, kata kasarnya ekspansi. Kalau itu endak, enggak usah. Cukup kita punya kapal-kapal yang mampu menjaga batas-batas negara kita," ucap Edi.

TRIBUN

RI Tidak Bisa Borong Alutsista, Rusia Enggan Transfer Teknologi

"Contohnya India yang borong 80 Sukhoi, kita tidak bisa," kata Menhan.

Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro.
Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro.
- Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan Indonesia meminta Rusia untuk melakukan transfer teknologi atas alutsista yang dibeli. Jika masih tidak bisa dilakukan, RI mengancam akan membeli dari negara lain.

"Justru itu, yang selalu kami minta ke Rusia. Kami mengatakan kepada mereka, apabila tidak bisa transfer of technology (TOT), maka kami akan berpaling ke tempat lain," ujar Purnomo yang ditemui semalam di Hari Nasional Rusia di Jakarta.

Dia menjelaskan, selain dari Rusia, RI juga mendapatkan tawaran alutsista dari Ukraina dan negara blok timur lainnya. "Dan teknologi yang mereka miliki termasuk bagus," kata Purnomo.

Ditanya alasan Rusia masih belum mau TOT, Purnomo mengatakan pembelian yang dilakukan harus dalam jumlah besar. Sementara sistem anggaran yang diterapkan oleh RI tidak memungkinkan untuk memborong dalam jumlah banyak.

"Contohnya seperti India yang kemarin memborong 80 pesawat tempur Sukhoi. Nah, kita tidak bisa seperti itu. Apabila semua anggaran hanya dialokasikan untuk membeli alutsista militer bisa repot," ujar Purnomo.

Hal ini dibantah oleh Duta Besar Republik Federasi Rusia, Mikhail Y. Galuzin. Dia mengatakan masalah ini masih terus dinegosiasikan. "Dari sisi politik, saya melihat tidak ada masalah untuk itu," ujar Galuzin.
Terus Berjalan
Kendati demikian, Purnomo menyebut kerjasama di bidang pertahanan dengan Rusia terus berjalan.

Terakhir, TNI Angkatan Laut kembali menerima 37 unit kendaraan tempur amfibi tank BMP-3F buatan Rusia pada akhir Januari. Alutsista tersebut diserahkan secara resmi di Jawa Timur.

Dengan adanya 37 tank tersebut, maka kian memperkuat alutsista serupa yang sudah dibeli tahun 2010 silam. Saat itu TNI AL menerima sebanyak 17 unit, sehingga total kini telah terdapat 54 unit tank BMP-3F.
Menurut situs resmi TNI, pengadaan 37 unit kendaraan tempur amfibi untuk AL tersebut memakan dana senilai lebih dari US$100 juta atau Rp1,1 triliun. (ren)


VIVA.co.id

Amerika Ingin Belajar ke TNI, Tentang Apa?


Panglima TNI Jenderal Moeldoko didamping Kapuspen Mayjen Fuad Basya dan Pangdam Jaya Mayjen Mulyono.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko didamping Kapuspen Mayjen Fuad Basya dan Pangdam Jaya Mayjen Mulyono.

KENDARI -- Struktur teritorial yang dibentuk Mabes TNI sudah sangat bagus. Selain sebagai solusi untuk mengimbangi jumlah rasio penduduk Indonesia, juga sebagai ujung tombak untuk mendeteksi segala ancaman yang timbul di masyarakat.

Karena itu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko heran, ada eberapa pihak yang menginginkan bintara pembina desa (Babinsa) dibekukan atau dibubarkan. Padahal, tugas mereka sangat penting demi mendeteksi setiap kejadian di setiap sudut NKRI.

"Kalau ada orang yang tidak ingin kehadiran Babinsa, berarti orang itu tidak mengerti. Abaikan saja orang itu," kata Moeldoko saat memberikan pengarahan ribuan anggota TNI/Polri di Lanud Wolter Monginsidi, Selasa (10/6).

Menurut dia, konsep pertahanan yang dianut Indonesia mendapat pengakuan dunia. Dengan jumlah personel terbatas, kata dia, TNI sanggup mengamankan NKRI yang memiliki wilayah sangat luas dan penduduk dalam jumlah banyak.

Keuntungan lain yang dimiliki prajurit TNI dengan berlakunya struktur bintara teritorial (Binter) adalah memiliki jiwa memasyarakat dengan lebih mudah. Tidak heran, ia mengungkap, ketika mereka ditugaskan ke dalam misi perdamaian di berbagai negara, kehadiran TNI mudah diterima rakyat setempat.
Itu lantaran TNi mudah menjalin komunikasi yang didapat dari pembekalan dan pengalaman di lapangan selama bertugas di Indonesia. "Amerika yang negara adidaya saja ingin belajar teritorial ke Indonesia. Dengan konsep binter itulah anggota bisa masuk ke mana-mana dalam melakukan komunikasi sosial," ujar Moeldoko.

Karena itu, ia berpesan agar Babinsa yang mendapat sorotan tajam belakangan ini, untuk tidak terlalu mempedulikan anggapan miring yang dialamatkan kepadanya. "Babinsa bekerja terus saja, jangan berhenti bertugas. Jangan ragu-ragu. Saya panglima TNI selalu menaruh rasa hormat pada kalian. Lanjutkan, kalian pasti isa," kata mantan pangdam III/Siliwangi itu.

Menurut mantan kepala staf Angkatan Darat (KSAD) itu, Mabes TNI malah ingin memperkuat peran Babinsa. Tidak hanya di darat, di laut dan udara pun juga dibutuhkan struktur yang mirip dengan Babinsa. Hal yang sama sudah dimiliki Mabes Polri dengan adanya Bintara Pembinanaan dan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) yang diterjunkan masyarakat.

Karena itu, tidak lama lagi, ia akan meresmikan sebuah posisi baru di lingkungan Mabes TNI AU dan AL untuk memperkuat penjagaan teritorialnya. seperti yang sudah terjadi di TNI AD. "Sebentar lagi, ada asisten teritorial KSAU dan KSAL. Saya memandang itu sangat penting," kata Moeldoko.