Pages

Wednesday, 11 June 2014

Jelang Ganti Kabinet, Pengadaan Alutsista Diselesaikan

Prajurit Marinir TNI AL berbaris jelang Inspeksi Kesiapan Pasukan dan alutsista yang digelar di Markas  Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Prajurit Marinir TNI AL berbaris jelang Inspeksi Kesiapan Pasukan dan alutsista yang digelar di Markas Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/5). 

  JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan masa akhir jabatannya, prioritas pertama program yang akan dilakukan yaitu menyelesaikan pengadaan alat utama sistem senjata (Alustista) yang berasal dari belanja modal. Serta, menyelesaikan masalah administrasi semisal kontrak dan lainnya.

"Praktis untuk belanja modal pengadaan alutsista itu bisa kita selesaikan. Kedua, yang akan kita selesaikan itu adalah masalah administrasinya, misalnya kontrak," ujar Menhan kepada wartawan di Gedung Kemhan,  Jakarta, Selasa (10/6).

Akan tetapi, ia menuturkan untuk pengiriman alustista di luar tahun 2014. "Pasti akan di luar kabinet, jadi semua kita selesaikan. Tapi pengirimannya di luar 2014. Kita tak ada masalah memenuhi belanja modalnya," katanya.

Selain itu, ia mengatakan, pihaknya sedang menyelesaikan produk strategis 3 bulan terakhir masa jabatan serta mempersiapkan untuk kabinet berikutnya. "Apa yang disiapkan untuk menteri baru agar punya bahan awal 2015-2019. Namun, nanti bisa diubah sesuai keinginan kabinet baru," katanya.

Selain itu, ia mengatakan  tahun 2013 ini, pihaknya mendapat laporan keuangan opini WTP murni dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ia mengingatkan agar bisa mempertahankan tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya. "Walaupun pada 2013 kemarin, waktu diperiksa untuk tahun 2012, kita mendapat WTP dengan catatan," ungkapnya.

Menurutnya, WTP dengan catatan itu dikarenakan pihaknya mengalami kesulitan di Simak BMN. Ia mengatakan perlu tanggung jawab untuk mempertahankan lagi (WTP murni). Dalam pemeriksaan laporan keuangan tersebut dilakukan 80 hari.

"Kita berbahagia, akan tetapi di sisi lain masih ada perjuangan dan perjuangan lebih sempurna biasanya lebih sulit," katanya.

Republika