Jayapura -
Dua senjata laras pendek yang berhasil diperoleh aparat keamanan dari
kelompok bersenjata dipastikan bukan milik Tentara Nasional Indonesia
(TNI) ataupun Polri.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cenderawasih Letkol Inf Rikars Hidayatullah, Minggu (8/6), menegaskan kedua pucuk senjata pendek itu dipastikan bukan milik organik TNI atau Polri.
Kepastian itu, kata Rikars, diketahui setelah pihaknya melakukan pengecekan dan tidak ditemukan ciri khas seperti nomor seri seperti yang ada pada senjata organik.
Dikatakan, kedua senpi yang diperoleh saat kontak senjata di kawasan Tingginambut, Jumat (7/6), merupakan senjata buatan Tiongkok.
"Kami belum memastikan bagaimana senjata itu bisa berada di kelompok yang seringkali mengganggu masyarakat dan aparat keamanan," ujarnya.
Selain berhasil merampas dua pucuk senjata, kontak tembak itu juga menewaskan Panglima Operasi Papua Merdeka (OPM) yakni Timika Wonda.
Timika Wonda sendiri merupakan salah satu tangan kanan dari Goliat Tabuni, pimpinan OPM yang beroperasi di sekitar kawasan Kabupaten Puncak Jaya.
berita satu
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cenderawasih Letkol Inf Rikars Hidayatullah, Minggu (8/6), menegaskan kedua pucuk senjata pendek itu dipastikan bukan milik organik TNI atau Polri.
Kepastian itu, kata Rikars, diketahui setelah pihaknya melakukan pengecekan dan tidak ditemukan ciri khas seperti nomor seri seperti yang ada pada senjata organik.
Dikatakan, kedua senpi yang diperoleh saat kontak senjata di kawasan Tingginambut, Jumat (7/6), merupakan senjata buatan Tiongkok.
"Kami belum memastikan bagaimana senjata itu bisa berada di kelompok yang seringkali mengganggu masyarakat dan aparat keamanan," ujarnya.
Selain berhasil merampas dua pucuk senjata, kontak tembak itu juga menewaskan Panglima Operasi Papua Merdeka (OPM) yakni Timika Wonda.
Timika Wonda sendiri merupakan salah satu tangan kanan dari Goliat Tabuni, pimpinan OPM yang beroperasi di sekitar kawasan Kabupaten Puncak Jaya.
berita satu