Bunyi
ledakan dan rentetan tembakan yang disusul meluncurnya tank-tank amfibi
dan sejumlah kendaraan tempur pengangkut pasukan beralangsung di
Lapangan Upacara Brigif-2 Marinir, Kesatrian Hartono, Cilandak, Jakarta
Selatan, Kamis (14/3/2013), mewarnai awal acara pengukuhan Kepala Staf
Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio sebagai Warga
Kehormatan Korps Marinir, dalam suatu upacara militer.
Upacara
yang dihadiri para sesepuh Korps Marinir, para mantan Komandan Korps
Marinir, serta sejumlah pejabat tinggi TNI itu ditandai dengan
penyematan Brevet Tri Media Intai Amfibi Korps Marinir dan Brevet
Anti-Teror TNI AL di dada sebelah kanan, serta dilanjutkan dengan
penyerahan baret ungu oleh Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A.
Faridz Washington kepada Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio.
Brevet
Intai Amfibi Marinir yang disematkan itu sebelumnya dibawa oleh para
peterjun prajurit Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) dan Yon Taifib
Marinir dipimpin Komandan Denjaka Kolonel Marinir Nur Alamsyah yang
mendarat tepat di depan mimbar inspektur upacara. Dalam upacara itu
dimeriahkan dengan demonstrasi bela diri ala Marinir, serbuan kilat, dan
tembak reaksi jarak dekat dengan peluru tajam. Selain itu, juga
dilaksanakan defile pasukan dan defile kendaraan tempur Korps Marinir
TNI AL.
Pengangkatan
dan pengukuhan Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio sebagai Warga
Kehormatan Korps Marinir ini, didasarkan pada beberapa pertimbangan,
antara lain sebagai wujud penghargaan Korps Marinir kepada Pemimpin TNI
AL atas kontribusi dan perhatiannya yang tulus kepada kemajuan dan
perkembangan Korps Marinir. Di samping itu juga sebagai bentuk apresiasi
yang tinggi atas keteladanan, jiwa, sikap, semangat, dan integritas
yang telah diberikan kepada Korps Marinir TNI AL selama ini.
“Hari
ini merupakan hari yang paling bersejarah dalam perjalanan karir militer
saya, karena hari ini saya diangkat menjadi warga kehormatan sebuah
korps yang memiliki tradisi yang besar korps yang menjadi kebanggaan
bangsa dan negara yaitu Koprs Marinir. Baret Ungu yang saya kenakan ini
bukanlah semata-mata hanya sebagai simbol. Pemakaian baret ini
mencerminkan kualifikasi prajurit perkasa Matra Laut yang senantiasa
berada di garda terdepan untuk menghancurkan musuh yang hendak
merobek-robek kedaulatan dan keutuhan NKRI,” kata Kasal Laksamana TNI
Dr. Marsetio di hadapan ribuan prajurit Korps Marinir.
Sejak
berdirinya Korps Marinir TNI AL tahun 1945, Kasal Laksamana TNI Dr.
Marsetio merupakan orang ke-30 yang menerima penganugerahan Warga
Kehormatan Korps Marinir. Adapun Warga Kehormatan Korps Marinir TNI AL
secara keseluruhan adalah sebagai berikut: Jenderal Besar TNI (Purn)
A.H. Nasution, Laksamana TNI (Purn) Walujo Soegito, Jenderal TNI (Purn)
L.B Moerdani, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Laksamana TNI (Purn)
Muhamad Arifin, Laksamana TNI (Purn) Tanto Koeswanto, Jenderal TNI
(Purn) Feisal Tanjung, Laksamana TNI (Purn) Arief Koeshariadi, Jenderal
US Marines C.C Krulak, Laksamana TNI (Purn) Widodo A.S., Laksamana TNI
(Purn) Achmad Sutjipto, Laksamana TNI (Purn) Indroko S., Jenderal TNI
(Purn) Endriartono S., Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Sultan
Brunei Darussalam Hasanal Bolkiah, Laksamana TNI (Purn) Slamet
Soebianto, Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto, Jenderal TNI (Purn) Djoko
Santoso, LaksamanaTNI (Purn) Sumardjono, Letjen ROK Marines Lee
Sang-Roh, Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, Laksamana TNI (Purn)
Tedjo Edhy Purdijatno, S.H., Jenderal US Marines James T. Conway,
Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., Laksamana TNI Soeparno, Menteri
Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Jenderal Polisi Timor Pradopo,
Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Marsekal TNI Imam Sufaat, dan
Laksamana TNI Dr. Marsetio.
Upacara
parade dan defile ini melibatkan lebih dari 5.000 prajurit Korps
Marinir, terdiri dari: 6 Brigade upacara, satu Peleton Korps Musik, satu
Kelompok Bendera, dan satu Kompi Pasus, dipimpin Komandan Upacara
Brigjen TNI (Mar) Siswoyo H.S. yang sehari-hari menjabat Komandan
Pasmar-1. Melatarbelakangi pasukan upacara, berbagai macam material
tempur Korps Marinir TNI Angkatan Laut, antara lain: 10 unit Tank Pt 76,
14 unit BTR 50, 4 unit Kapa, 4 unit Howitzer 122 mm, 4 unit Meriam 57mm 2 unit Rm-70 Grad, 4 unit Liaz, 4 unit Unimog.
Sementara
material tempur lainnya yang terlibat dalam defile antara lain: 3
kendaraan (ran) motor kawal, 2 unit ran khusus, 2 unit ran Rubicon, 3 unit ran mobil kawal: 16 unit ran KIA, 1 unit ran bengkel, 7 unit ambulance, 1 unit ran Komob, 9 unit ran REO, 7 unit ran LIAZ, 2 unit Sub Screamer, 3 unit Sea Raider, 6 unit BVP–2, 3 unit RM-70 Grad, 6 unit Tank PT 76 M, 9 unit BMP 3 F, 4 unit Unimog+How 105 mm, 2 unit Unimog+How 122 mm, 6 unit Kapa K–61, 9 unit BTR 50 P(M), 2 unit Opleger Tatra, 9 unit Hino, dan 12 unit Ford Ranger.
Setelah
resmi menjadi Warga Kehormatan Korps Marinir, Kasal pun menganugerahkan
kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat lebih tinggi, dari Koptu
Marinir menjadi Kopka Marinir Eko Yulianto anggota Puskodal Markas
Komando Korps Marinir atas keberanian dan kesuksesannya dalam
menggagalkan aksi perampokan sepeda motor di Perum Bekasi Timur Regency
Blok C3, Kel. Cimuning, Kec. Mustika Jaya, Bekasi, Jumat 1 Februari
lalu.
Penganugerahan
Pangkat Luar Biasa kepada Kopka Mar Eko Yulianto karena yang
bersangkutan merupakan sosok prajurit yang ksatria, pemberani, cerdas,
dan tangkas, serta mempunyai jiwa dan naluri kesetiakawanan sosial yang
tinggi guna menggagalkan aksi perampokan sepeda motor milik seorang ibu
oleh kawanan penjahat bersenjata api. Meski penjahat bersenjata api,
namun dengan naluri yang tinggi sebagai prajurit Korps Marinir, Kopka
Marinir Eko Yulianto spontan mengejar pelaku perampokan dengan sepeda
motornya hingga sejauh sekitar 2 (dua) km.
Mengetahui
pelaku perampokan tengah dikejar seseorang, maka pelaku mengeluarkan
dua kali tembakan. Tembakan pertama meleset, dan tembakan kedua
menyerempet paha kiri belakang Koptu (sekarang Kopka) Marinir Eko
Yulianto. Kendati keadaan luka, Kopka Marinir Eko Yulianto tetap
mengejar dan berteriak “rampok” sehingga mengundang warga lain untuk
membantu. Melihat banyaknya warga yang turut mengejar, maka pelaku
meninggalkan sepeda motor curian dan melarikan diri dengan rekannya yang
juga mengendarai sepeda motor.
Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan Laut.
|