Pages

Saturday, 23 March 2013

160 Patok Perbatasan RI-Malaysia Hilang

 Pontianak : Dari tiga bulan penyisiran wilayah mulai November 2012, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan tidak menemukan 160 patok di perbatasan Kalimantan Barat (Indonesia) dan Sarawak (Malaysia).

"Penyebabnya beragam, mungkin saja karena perubahan tekstur lahan, tertimpa batang kayu selama bertahun-tahun sehingga tidak diketahui kondisinya," kata Komandan Batalyon 123 Rajawali, Letkol (Inf) David Hasibuan saat dihubungi di Pontianak, Minggu (24/3).

Namun, ia menegaskan, setiap patok dilengkapi titik koordinat sehingga kondisi itu tidak akan memengaruhi batas wilayah Indonesia. "Titik koordinat tidak akan berubah, ini yang menjadi patokan utama," kata dia.

Sejak tiga bulan pertama ditempatkan sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan pada November 2012, pemeriksaan patok batas negara sudah tuntas 100%. Dia melanjutkan, di sepanjang perbatasan Kalbar-Sarawak terdapat 5.760 patok batas negara beragam ukuran mulai jenis A hingga D. "Saat pemeriksaan itulah sebanyak 160 patok yang tidak ditemukan," ujar David.

Ia menambahkan, tiga bulan berikutnya, anggota Satgas Pamtas akan memasang tanda di koordinat tempat patok yang tidak ditemukan itu. "Kami menancapkan paralon, di titik koordinat dimaksud. Ini sebagai tanda di situlah patok batas negara," kata David.

Terdapat lima kabupaten di Kalbar yang berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia Timur. Kelima daerah itu yakni Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang, dan Kapuas Hulu. "Sebagian besar patok batas negara yang tidak ditemukan itu berada di wilayah perbatasan Kabupaten Bengkayang. Mayoritas di Kecamatan Jagoi Babang," ujar dia.

Masa tugas Batalyon 123 Rajawali sebagai Satgas Pamtas akan berakhir pada April mendatang. Selain mengamankan wilayah perbatasan, mereka juga menggelar bhakti sosial dan pengobatan massal secara gratis. 

Menurut Kapten CKM dr Victorio Cht, dokter Satgas Pamtas Yonif 123 Rajawali, ada 8.275 warga di perbatasan Kalbar yang mendapat pengobatan gratis di 33 pos satgas yang terdapat di perbatasan Kalbar dengan Sarawak. Ia melanjutkan, pengobatan tersebut merupakan bagian dari pelayanan Satgas Pamtas Yonif 123 Rajawali.

Pos-pos tersebut tersebar di lima kabupaten yang berbatasan dengan Sarawak dan dibagi dalam empat kompi. Kompi A untuk 9 pos di Kabupaten Kapuas Hulu, Kompi B wilayah Kabupaten Sambas dan Bengkayang 11 pos, Kompi C Kabupaten Sanggau sebanyak lima pos, dan Kompi D wilayah Kabupaten Sintang enam pos. Ditambah dua pos masing-masing satu unit di Kecamatan Entikong dan Balai Karangan, Kabupaten Sanggau.(Antara)

Sumber MetroTV

Senjata Mesin SMML Kaliber 7,62 mm


http://img.lensaindonesia.com/thumb/110-120-1/uploads--1--2013--03--91998-senjata-mesin-multi-laras-smml-kaliber-762-mm-ta-2012-ok-indonesia-kini.jpg
 Gatling Gun

Jkarta : Indonesia kini sedang mengembangkan prototipe senjata canggih yang diberi ama Senjata Mesin Multi Laras (SMML).

Senjata dengan kaliber 7,62 milimeter, senjata ini mampu melontarkan 3.000 butir peluru per menit.

Yasdi, Teknisi Bagian Litbang Senjata PT Pindad, secara khusus kepada LICOM di Jakarta mengatakan, senjata mesin ini merupakan kerjasama PT Pindad dengan Dislitbang TNI-AD.

“Anggarannya dari Direktorat Litbang TNI-AD Tahun Anggaran 2012,” ujarnya tanpa mau menyebutkan besaran anggaran yang dikeluarkan untuk pegembangan senjata ini.

Menurut Yasdi, senjata ini pengembangan dari senjata Gatling untuk mendukung infantri dari belakang dan juga senjata untuk bertahan dari serbuan infantri. Selain itu, senjata ini diperlukan untuk mengatasi target yang berkecepatan tinggi. Biasanya targetnya adalah pesawat atau terget darat ketika ditembakkan dari udara.

“Senjata ini belum dipasarkan karena memerlukan pengujian mendalam di Pusdik Dislitbang TNI-AD,” katanya.

Pengujian ini, kata Yasdi, antara lain uji statis peluru yang menggunakan peluru dummy atau peluru hampa. Kemudian, ada uji sistem roda gir untuk menyesuaikan peluru keluar masuk dengan motor listrik. Insya Allah akhir tahun ini hasil ujinya selesai. Dan akan dipasarkan dengan harga jual sekitar Rp 1 miliar,” ungkap Yasdi.

Dari pantauan LICOM, senjata mesin multi laras (SMML) kaliber 7,62 mm ini disatu sisi memiliki keunggulan seperti mampu menembak 300 meter per menit untuk target bergerak cepat.

Namun disisi lain, SMML memiliki kekurangan berupa sistem multi laras yang relatif kompleks, berat, dan membutuhkan tenaga eksternal berupa listrik.[@rudi]

Spesifikasi

• Kaliber : 7,62 mm
• Panjang : 962,5 mm
• Tinggi : 320,3 cm
• Berat : maksimal 70 kg
• Panjang Laras : 596 cm
• Pengisian : DIS / Integrated Link
• Sumber Arus : DC 24 volt
• ROF : 3.000 butir per menit
• Jarak Capai : 800 – 1000 meter
• Aplikasi : Darat, Laut, Udara
 Sumber Lensa Indonesia

Pasukan Pengamanan VVIP Jangan Ragu Bertindak

Didalam pelaksanaan pengamanan VVIP, tidak akan mentolerir adanya kesalahan sekecil apapun dan gelar pasukan semacam ini sangat penting untuk dilakukan

Pasukan Pengamanan VVIP Jangan Ragu Bertindak
Apel Gelar Pasukan Pengamanan HLPEP ke-4 di Bali

PANGDAM IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan VVIP dalam rangka penyelenggaraan High Level Panel of Eminent Person (HLPEP) on Post 2015 ke-4 tahun 2013.
Acara yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 s.d. 27 Maret 2013, dan rencananya akan dihadiri oleh 4 kepala Negara (Indonesia, Liberia, Belanda, Jordania), bertempat di Lapangan Lagoon Nusa Dua, Bali, Sabtu (23/3/2013).

Dalam pengarahannya, Pangdam mengatakan, Apel Gelar Pasukan dilaksanakan untuk mengadakan pengecekan kesiapan pasukan pengamanan baik secara perorangan maupun satuan sesuai dengan Prosedur Tetap Pengamanan VVIP, sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi tumpang tindih ataupun kesalahan prosedur.

“Didalam pelaksanaan pengamanan VVIP, tidak akan mentolerir adanya kesalahan sekecil apapun dan gelar pasukan semacam ini sangat penting untuk dilakukan," kata Mayjen Wisnu.

Di akhir pengarahan, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya memberikan beberapa penekanan, antara lain :
Pahami dan kuasai Protap Pengamanan VVIP sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing; Pegang teguh disiplin dengan memahami rantai Komando; Cegah terjadinya kelengahan dan tingkatkan kepekaan terhadap kemungkinan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak lain.
Selain itu, jangan ragu-ragu dalam bertindak dan tingkatkan koordinasi secara optimal dengan semua unsur terkait; dan cermati situasi yang berkembang secara terus menerus serta laporkan segera bila ada kejanggalan dalam pelaksanaan tugas.

Apel Gelar Pasukan yang diikuti sekitar 8000 personil dari semua unsur, antara lain : TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Kepolisian dihadiri oleh para Pejabat Teras Polda Bali, Danrem 163/Wira Satya, para Asisten Kasdam IX/Udayana dan para Kabalak Kodam IX/Udayana.

Sumber Pelita online

Friday, 22 March 2013

Penerbang TNI AL Intensifkan Patroli di Blok Ambalat

 Wing Udara 1 Puspenerbal Juanda

Seiring tingginya potensi masalah keamanan di perbatasan Indonesia-Malaysia, Wing Udara 1 Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) mengintensifkan patroli udara, khususnya di perairan Blok Ambalat di Sulawesi.

Komandan Puspenerbal Laksamana Pertama I Nyoman Nesa, di sela Sertijab Danwing Udara 1 Puspenerbal di Base Ops Lanudal Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (22/3/2013), mengungkapkan, patroli udara Puspenerbal dikhususkan untuk daerah-daerah perbatasan yang hingga kini masih disengketakan, salah satunya Blok Ambalat.

Untuk mendukung kekuatan patroli udara, Wing Udara 1 Puspenerbal kini menyiagakan 51 armada udara, terdiri dari 35 unit pesawat udara fixed wings jenis Nomad dan Cassa serta dan 16 helikopter.

Seluruh kekuatan armada udara Wing Udara 1 Puspenerbal Lanudal Juanda akan melakukan patroli udara setiap hari.(Pramono Putra/Sindo TV) (ton)

Sumber Okzone

Legislator minta pemerintah kaji pakta perdagangan senjata



Muhammad Najib (FOTO ANTARA/Yudhi Mahatma)
Jakarta : Anggota DPR Komisi I DPR RI, Muhammad Najib, mengatakan Pemerintah perlu mengkaji ulang pakta perdagangan senjata (ATT) karena sejumlah pasal di dalamnya berimplikasi terhadap Indonesia.

"Indonesia sebaiknya tidak buru-buru menandatanganinya atau DPR menolak untuk meratifikasinya," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Sejumlah pasal yang dinilai memberikan dampak buruk bagi Pemerintah antara lain dengan tidak dimasukkannya hak sebuah negara untuk melindungi teritorinya. Selain itu juga tidak dimasukkannya agresi sebagai sebuah pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

"Karena itu, dengan alasan HAM bisa saja sebuah negara diintervensi," tambahnya.

Apabila Indonesia dinilai melanggar HAM, maka Pemerintah tidak bisa lagi mengimpor suku cadang atau komponen persenjataan yang diperlukan untuk pertahanan Negara.

Dengan demikian, industri pertahanan dalam negeri bisa mengalami kelumpuhan serta tidak bisa lagi melakukan transfer teknologi alat pertahanan.

"Lebih dari itu, apa yang dimaksud dengan pelanggaran HAM ditentukan sepenuhnya oleh negara parner yang bisa sarat kepentingan," katanya.

Konferensi Akhir Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tentang ATT, yang berlangsung di Markas Besar PBB New York, telah digelar sejak 18 Maret dan akan berakhir pada 28 Maret.

Dalam pembukaannya, Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon menyerukan agar dilakukan instrumen komprehensif guna menetapkan standar perdagangan internasional senjata konvensional.

Ban mendesak perwakilan dari 193 negara anggota untuk menyelesaikan pekerjaannya dan menekankan bahwa hal itu sangat mendesak dan penting.

"Kita di sini tidak untuk memulai negosiasi baru, melainkan untuk memperkuat dan menyimpulkan pekerjaan yang telah dilakukan dengan sungguh-sungguh sejak awal proses ATT pada 2006," kata Ban.


Sumber antara

Vektor G12 20mm : Penangkis Serangan Udara KRI Clurit 641

KRI Clurit 641
Di lini kanon kaliber 20 mm yang digadang TNI AL sebagai senjata penangkis serangan udara, ada nama yang relatif baru melengkapi sista (sistem senjata) pada armada kapal perang. Adalah Vektor G12 buatan Denel, manufaktur senjata asal Afrika Selatan. Vektor G12 diketahui menjadi senjata penangkis serangan udara pada 4 korvet kelas SIGMA buatan Belanda, dimana pada tiap-tiap kapal terdapat 2 pucuk Vektor G12 yang ditempatkan pada posisi samping.
Tidak hanya korvet kelas SIGMA yang menggunakan kanon ini, dua satu KCR (Kapal Cepat Rudal) terbaru TNI AL, yang juga diproduksi PT Palindo di Batam, yakni KRI Clurit 641 dan KRI Kujang 642 juga mengandalkan kanon ini sebagai senjata utama pada sisi haluan, tentunya selain ada bekal 2 set rudal anti kapal C-705. Ditilik dari sejarah penggunaanya, kanon ini di negara asalnya jamak dipasang pada kendaraan tempur lapis baja, seperti Ratel 6×6. Bahkan G12 juga banyakk diadopsi sebagai kanon andalan pada helikopter serbu. Rancangan asli Vektor G12 sejatinya mengambil inspirasi dari M693, kanon 20 mm buatan GIAT, Perancis.
Vektor G12 pasa sisi haluan KRI Clurit 641
Tampak samping Vektor G12 pada KRI Clurit/Kujang, foto : Audrey
Dari sisi performa, Vektor G12 mempunyai jarak tembak maksimum hingga 10.020 meter dan jarak tembak efektif 2.000 meter dengan amunisi HE (high explosive). Kecepatan tembak kanon laras tunggal ini mencapai 750 amunisi per menit, sedangkan kecepatan luncur proyektilnya adalah 1.050 meter per detik. Jenis amunisi kaliber 20×139 mm ini dapat memuntahkan proyektil dengan hulu ledak APC-T HEI, HEI-T, TP, APDS-T, APHEI, APHEIT, dan TP-T.
Keberadaan Vektor G12 dipandang sebagai senjata alternatif untuk kebutuhan armada kapal perang TNI AL. Sampai saat ini kapal perang TNI AL jenis korvet SIGMA belum juga dibekali sistem senjata berbasis CIWS (Close In Weapon System). Sedangkan untuk KRI Clurit dan KRI Kujang, keduanya disebut-sebut dalam pemberitaan dilengkapi dengan sistem kontrol persenjataan canggih berupa Sensor weapon control (Sewaco), yang mampu mengintregasikankanon kaliber 30 mm 6 laras sebagai CIWS. Tapi nyatanya hingga tulisan ini dibuat, kedua KRI tersebut masih mengandalkan Vektor G12 di area haluan.
Vektor G12 pada geladak KRI Diponegoro 365, salah satu korvet kelas SIGMA
Vektor G12 di geladak KRI Diponegoro 365
Alhasil , mungkin sembari menunggu kesiapan upgrade ke CIWS, Vektor G12 dipersiapkan sebagai solusi untuk senjata untuk target anti permukaan dan anti serangan udara dalam jarak dekat. Sebelum Vektor G12, TNI AL sudah menggunakan kanon kaliber 20 mm, seperti pada jenis Oerlikon dan Rheinmetall. Vektor G12 yang ada di korvet kelas SIGMA dan KCR KRI Clurit dan KRI Kujang, sama-sama dioperasikan secara manual oleh seorang juru tembak. (Haryo Adjie Nogo Seno)
Spesifikasi Vektor G12:
Negara asal : Afrika Selatan
Kaliber : 20 mm
Jarak tembak maksimum : 10.000 meter
Jarak tembak efektif : 2.000 meter
Kecepatan tembak : 750 peluru per menit
Kecepatan luncur proyektil : 1.050 meter per detik

Sumber Indomiliter

[Foto] Gelar Kesiapan Marinir


Surabaya 
Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso (kiri) melakukan pengecekan kendaraan tempur BMP-3F di lapangan apel Kesatrian Supraptono, Semarung, Ujung, Surabaya, Jumat, (22/3).


Pengecekan kesiapan prajurit Korps Marinir TNI AL beserta material tempur yang dimiliki tersebut dalam rangka persiapan mengikuti latihan Parsial Latgab TNI tahun 2013 yang akan dilaksanakan di pantai Banongan, Situbondo pada 25 hingga 27 Maret 2013.[ANTARA/Kuwadi Sintel/zn]
 
 
Sumber Metro tv

Tinggalkan Langit Yogyakarta, “Jupiter Aerobatic Team” Menuju Langkawi Malaysia



jogja : berangkat dari Pangkalan Udara Adisutjipto, 7 pesawat KT-01 Wong Bee menuju Malaysia. Jupiter Aerobatic Team, yang bermarkas di Pangkalan TNI AU Adisutjipto, Yogyakarta, Jumat pagi (22/3), bertolak meninggalkan Langit Yogyakarta untuk segera unjuk kebolehan tampil di Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition 2013, wilayah utara Malaysia.

Dimulai Briefing Penerbangan pagi, yang dipimpin oleh Komandan Lanud Adisutjipto Marsma TNI Agus munandar, SE, dan Komandan Wing Pendidikan Terbang Kol. Pnb Minggit Tribowo juga menghadirkan seluruh Penerbang JAT serta pihak PLLU, Meteo, Lambangja, Perwira teknik. Briefing terakhir yang membahas teknis penerbangan yang akan dilakukan berlangsung singkat dan diakhiri dengan doa bersama.

Komandan Lanud Adisutjipto dan Komandan Wing Pendidikan Terbang ikut dalam rombongan Tim JAT dengan 7 pesawat tadi. Mulai hari ini hingga 1 April nanti  Tim Jupiter akan melaksanakan unjuk kebolehan di negara tetangga. Komandan Pangkalan TNI AU Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Agus Munandar, SE, disela-sela keberangkatan juga menyempatkan diri untuk foto bersama dan dilanjutkan dengan menaiki Cockpit bersama Jupiter 4 Mayor Pnb HS. “Condor” Romas.

Sedangkan 35 Ground Crew dan para pendukung lainnya juga bersama-sama menuju langkawi namun singgah di Lanud Halim Perdanakusuma sebelum menuju langkawi Malaysia, mengunakan Hercules A-1308 dan A1326.

Dipimpin oleh Flight Leader Letkol Pnb Dedy “Leopard” Susanto, SE, JAT masing-masing diawaki oleh May Pnb Frando Marpaung, Mayor Pnb HS. Romas, Mayor Pnb Marcelinus, Mayor Pnb HM Kisha, Kapten Pnb IB Adi Brata. Menurut rencana JAT akan menampilkan 15 formasi antara lain : Jupiter Roll, Loop, XClover Leap, Mirror, Tango to dan Jupiter Roll back., Hi “G” TurnRoll Slide dan Break Off.(red***)

Sumber majalah potret indonesia

Pilot TNI AU Akan Kalahkan Pilot Eropa dan Amerika

Bagi Purnomo, sudah saatnya Indonesia tampil untuk menunjukkan kualitas tempurnya.


Pilot TNI AU Akan Kalahkan Pilot Eropa dan Amerika
Pesawat TNI AU siap berlaga

MENTERI Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menghadiri dan pameran Maritim dan Kedirgantaraan bersama Tim Aerobatic Jupiter yang akan melaksanakan demontrasi Udara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (22/3/2013).
Demonstrasi Udara tersebut dalam rangka The Langkawi International Masitime and Aerospace (LIMA) 2013 di Malaysia pada tgl 26-30 Maret 2013.

Purnomo mengatakan, tujuan Langkawi International Maritime dan Pameran Aerospace sebagai ajang untuk pameran Maritim dan Kedingantaraan yang menargetkan pangsa pasar Asia Pasifik dalam pertahanan, penegakan hukum, sektor sipil dan komersil.

Indonesia akan mengirim tim aerobatik TNI AU ke ajang Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA). Mereka akan adu kehebatan dengan sejumlah penerbang lain di Eropa dan Amerika. Selain itu, dikirim juga 6 pesawat dengan masing-masing 2 penerbang.
Satu pesawat cadangan disiapkan untuk mengantisipasi kerusakan. Jenis pesawat yang dikirim berjenis KT1-Wong Bee, buatan Korea tahun 2006. Di Indonesia, pesawat ini ada 16 unit.

"Kita akan menunjukkan pilot-pilot kita punya kemampuan. Mereka tampil sangat baik sekali," kata Menhan Purnomo Yusgiantoro.
Bagi Purnomo, sudah saatnya Indonesia tampil untuk menunjukkan kualitas tempurnya. Dia yakin, kemampuan pasukan TNI AU tidak kalah dengan negara lain di Eropa dan Amerika.

"Walaupun ini dalam bentuk acrobatic show, tim Jupiter, tapi publik luar akan bisa mengukur seberapa kemampuan pilot kita. Di sana nanti akan hadir tim dari Prancis, Amerika, Eropa, kita akan bersaing," jelasnya.

KSAU Marsekal Madya Ida Bagus Putu Dunia mengatakan, para penerbang akan menampilkan 18 manuver. Namun bila cuaca buruk, kemungkinan akan dikurangi.

Sumber Pelita

Menhan: Kalau Ada yang Kudeta, Kami Serbu


Menhan: Kalau Ada yang Kudeta, Kami Serbu  
Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro. ANTARA/Fahrul Jayadiputra

Jakarta : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membantah ada pihak-pihak yang akan melakukan kudeta pada tanggal 25 Maret 2013. Sebab, untuk melakukan kudeta, perlu modal kekuatan senjata.

"Sementara yang punya senjata militer kan hanya TNI," kata Purnomo di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Jumat, 22 Maret 2013. Dia menjamin TNI tidak akan melakukan kudeta. Sebab, TNI memegang teguh prinsip kedaulatan Tanah Air.

Indonesia, Menteri Punomo melanjutkan, memang memegang asas demokrasi. Siapa saja berhak mengeluarkan dan mengemukakan pendapat. Namun, asas demokrasi tetap ada batasnya yaitu tidak boleh melanggar batas kedaulatan Indonesia. "Itu prinsip TNI dan Kementerian Pertahanan. Kalau terjadi kudeta yang ingin menggoyahkan Indonesia, kami serbu mereka," ucap dia.

Sebelumnya, muncul isu akan ada kudeta untuk menggulingkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 25 Maret mendatang. Isu kudeta sebenarnya sudah kerap diembuskan pada 2011 dan 2012 lalu. Semuanya tidak pernah terjadi.

Suber : TEMPO.CO

Wednesday, 20 March 2013

Dialog Pertahanan Internasional dan "Kepercayaan Strategis" RI

Isu terorisme dan senjata nuklir menjadi perhatian serius.

Jakarta : Para pejabat pertahanan dan militer dari puluhan negara Rabu kemarin memulai dialog di Jakarta untuk membicarakan strategi dan langkah bersama dalam menghadapi ancaman dan tantangan-tantangan di kawasan Asia Pasifik dan dunia. Berlangsung selama dua hari acara ini bertajuk Jakarta International Defense Dialogue 2013.

Ini merupakan kali ketiga JIDD digelar. Pertemuan tahun ini diikuti sekitar 1.300 peserta dari 38 negara dengan memfokuskan pada "Pertahanan dan Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik."

Membuka JIDD, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyadari suara-suara yang menyatakan bahwa tantangan yang paling mendesak di Asia Pasifik kali ini adalah menghadapi persengketaan teritorial dan yurisdiksi yang tengah melibatkan sejumlah negara. Namun, bagi dia, itu adalah tantangan-tantangan yang sifatnya jangka panjang.

"Sebagian besar persengketaan teritorial dan yurisdiksi ini butuh waktu untuk bisa diselesaikan. Contohnya, upaya Indonesia dan Vietnam yang butuh 30 tahun untuk menuntaskan negosiasi batas-batas landas kontinen," kata Presiden Yudhoyono dalam pidato berbahasa Inggris.

Bagi dia, tantangan utama saat ini dalam mempromosikan keamanan internasional adalah bagaimana membangun kepercayaan strategis antarnegara di kawasan Asia Pasifik. "Kepercayaan Strategis" yang dimaksud di sini adalah secara bertahap menciptakan rasa saling percaya antarnegara.

"Saat dua pihak atau lebih mulai memiliki rasa percaya atas niat dan maksud baik dari pihak lain, maka di situlah muncul kepercayaan strategis. Ini akan memungkinkan mereka untuk kian bekerjasama, saling menanamkan kepercayaan dan juga bersama-sama menerapkan upaya-upaya mewujudkan perdamaian," kata Yudhoyono.

Sambil didengar oleh Perdana Menteri Xanana Gusmao, Presiden Yudhoyono juga mengambil contoh bagaimana Indonesia dan Timor Leste kini menggalang kerjasama secara erat setelah keduanya mengalami masa lalu yang sangat sulit dan menyakitkan. Banyak yang tadinya memprediksi bahwa konflik masa lalu bakal membuat hubungan Jakarta dan Dili terganggu secara permanen.

"Namun kami membuktikan bahwa prediksi itu salah. Dengan niat baik dan tekad yang kuat, baik Indonesia dan Timor Leste telah bekerja secara erat untuk menciptakan hubungan yang baru. TNI dan militer Timor Leste bekerja bersama untuk mengatur keamanan perbatasan," kata Yudhoyono.

Kedua pemerintah secara kreatif telah membuat suatu mekanisme dimana warga Timor Leste bisa bepergian ke Oecussi, yang berlokasi di dalam wilayah Indonesia. Kedua negara juga telah menyelesaikan lebih dari 90 persen demarkasi perbatasan darat - yang biasanya merupakan isu yang rumit bagi dua negara yang bertetangga. "Paling penting, kami telah menemukan cara untuk menanggapi isu-isu HAM masa lalu yang sensitif dengan membentuk Komisi Bersama Kebenaran dan Persahabatan," kata Yudhoyono.

Dia juga memaparkan bagaimana Indonesia mewujudkan perdamaian di Aceh setelah merangkul Gerakan Aceh Merdeka untuk bersama-sama berdamai, apalagi setelah tragedi Tsunami akhir 2004. Setelah melalui perundingan selama sekitar lima bulan, tercapai kesepakatan damai bersejarah setelah kedua pihak tidak lagi bermusuhan melainkan berubah menjadi mitra untuk mewujudkan perdamaian dan pembangunan.

Hubungan Indonesia-Timor Leste dan perdamaian di Aceh, bagi Yudhoyono, menjadi contoh bagaimana kepercayaan menjadi komoditas berharga yang tidak bisa dicapai secara mudah. "Ada banyak contoh di penjuru dunia dimana kepercayaan yang dicapai secara susah payah bisa buyar dalam semalam karena suatu insiden, miskomunikasi, harapan yang semu, perubahan kepemimpinan dan faktor-faktor lain. Kepercayaan, oleh sebab itu, merupakan pekerjaan yang tidak pernah selesai," kata Yudhoyono.

Kepercayaan strategis seperti ini diperlukan untuk menanggapi perubahan dan tantangan-tantangan dalam hubungan internasional. Ini dipandang menjadi tantangan bagi hubungan AS-China, India-Pakistan, China-Jepang, dan begitu pula hubungan kedua Korea dan dalam mengatasi persengketaan teritorial di Asia Pasifik.

Perkuat Militer

Sebagai tuan rumah pertemuan, Indonesia juga menyadari bahwa dialog kali ini berlangsung di tengah besarnya ambisi negara-negara Asia Pasifik dalam memperkuat sistem pertahanan dan kapabilitas militer masing-masing. Ini dimungkinkan saat perekonomian di negara-negara Asia Pasifik tengah stabil, dibandingkan di kawasan lain seperti Eropa dan Amerika.

Mewakili tuan rumah, Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro mewanti-wanti para delegasi dialog bahwa pesatnya belanja militer dan kapabilitas sistem pertahanan bisa berisiko menciptakan kecurigaan dan memicul rivalitas di kawasan.

"Bila tidak disertai dengan transparansi yang bisa mendorong rasa saling percaya, maka bisa berisiko pada perlombaan senjata yang berdampak kurang baik bagi perdamaian dan stabilitas," kata Purnomo terkait JDD hari ini, yang dikutip kantor berita Reuters.

Dia juga mengingatkan bahwa JIDD kali ini tetap menyoroti perubahan-perubahan dalam lingkungan keamanan internasional dalam satu dekade terakhir dan bagaimana perubahan-perubahan itu membentuk perkembangan secara bertahap dalam perhatian pertahanan dan keamanan.

Upaya-upaya kontra terorisme dan kontra proliferasi senjata nuklir, beserta kerjasama militer konvensional, tetap menjadi perhatian serius. Dalam forum JIDD ini pula para pengambil kebijakan bisa menilai bahwa inistiatif-inisiatif yang ada selama ini belum cukup efektif untuk menghadapi ancaman-ancaman lintas negara.

Itulah sebabnya, kata Purnomo, JIDD dibentuk untuk memfasilitasi komunikasi yang mudah dan kontak yang berguna di kalangan peserta. Ini akan membantu menciptakan rasa kebersamaan di kalangan para pengambil kebijakan di negara-negara Asia Pasifik.

Sumber Viva

Komisi I: Pengganti KSAD Jenderal Pramono Edhie Otoritas SBY

 
 Jenderal Pramono Edhie 
 
Jakarta - Pada 5 Mei 2013 mendatang KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo memasuki masa pensiun. Presiden SBY berwenang penuh menunjuk kandidat KSAD yang baru.

"Itu sepenuhnya wewenang Presiden," kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddik saat berbincang, Rabu (20/3/2013).

Mahfudz belum mendengar selentingan siapa pengganti Pramono. Meskipun sejumlah nama diakui Mahfudz mulai beredar.

"Kita belum mendengar apakah sudah ada penggantinya. Tapi ada nama beredar belum bisa kita sampaikan," katanya.

Pandangan senada disampaikan anggota Komisi I DPR M Najib. Menurutnya Presiden berhak menunjuk langsung KSAD tanpa persetujuan DPR melalui fit and proper test.

"Sepenuhnya otoritas Presiden. Siapa yang akan mengganti Pramono Edhie sepenuhnya di tangah Presiden di mana DPR tak punya otoritas untuk itu. Jika yang dipersiapkan figur yang senior, berprestasi dan memiliki komitmen kuat dalam menjaga NKRI tentu semua berjalan lancar," imbuh Najib.

Sumber Detik

Modernisasi TNI dan Kekhawatiran Perlombaan Senjata

Indonesia berencana membeli lebih dari selusin jet temput Sukhoi buatan Rusia serta kapal patroli, rudal dan tank sebagai bagian dari rencana modernisasi militer selama lima tahun senilai 15 milyar dollar.
Indonesia sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, telah meningkatkan anggaran pertahanannya sejak 2010 untuk meningkatkan kapasitas militer dalam melindungi jalur pelayaran, pelabuhan dan perbatasan maritim.
Kebijakan itu juga didorong kecemasan bahwa Indonesia telah ketinggalan dari Cina, Singapura, Vietnam, Thailand dan negara-negara Asia lainnya yang telah meningkatkan pengeluaran bidang pertahanan.
Picu perlombaan senjata?
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Indonesia ingin membeli satu skuadron penuh jet tempur Sukhoi serta kapal patroli.
Purnomo mengingatkan para anggota delegasi dalam sebuah konferensi militer bahwa peningkatan tajam dalam anggaran militer dan memperkuat kemampuan dalam bidang pertahanan di kawasan akan menebarkan bibit ketidakpercayaan dan menjadi bahan bakar rivalitas.
“Jika ini tidak disertai dengan transparansi yang bisa meningkatkan kepercayaan dan keyakinan, itu akan beresiko memunculkan sebuah perlombaan senjata yang akan berdampak negatif bagi perdamaian dan stabilitas,“ kata dia.
Modernisasi militer
Seorang pejabat militer lainnya mengatakan bahwa Indonesia berencana membeli sebanyak 16 jet tempur Sukhoi, 17 kapal patroli, tiga kapal perang kecil dan sejumlah tank dan rudal yang tidak disebutkan jumlahnya.
Militer Indonesia juga berencana meng-upgrade squadron jet tempur F-16 buatan Amerika yang mereka miliki. Saat ini 10 jet Sukhoi telah dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia.
Oktober lalu, Menteri Pertahanan mengungkapkan pembelian 130 tank Leopard 2 dari Rheinmetall AG Jerman, senilai total 280 juta dollar Amerika.
Indonesia, negara kepulauan yang banyak memiliki jalur utama laut dan memiliki teritori 54.700 km dari garis pantai, juga telah memesan tiga kapal selam buatan Korea Selatan untuk memperbanyak armada kapal selamnya menjadi lima buah.
Belanja militer Indonesia selama tahun 2012 tercatat Rp 72,5 trilyun. Angka membengkak 30 persen dari tahun sebelumnya dan pada tahun 2013 ini akan kembali naik menjadi Rp 77,7 trilyun.

Sumber dw.de