Pages

Saturday, 8 June 2013

Kapal Selam RI Pertama Made in Surabaya Siap Diproduksi 2014


Jakarta: Produsen pembuat kapal pelat merah, PT PAL (persero) berencana mengembangkan kapal selam pertama produksi Indonesia. Kapal selam ini, nantinya diproduksi di Surabaya, Jawa Timur.

Menggandeng Korea Selatan, kapal selam ini merupakan bagian dari 3 unit pesanan untuk TNI AL.

Direktur Utama PAL Firmansyah menjelaskan saat ini, 2 unit kapal selam sedang diproduksi dan dikembangkan di Korea Selatan, sementara untuk jatah PAL, mulai diproduksi pada tahun 2014.

"2014 start, mungkin 2018-2019 satu unit (jadi)," ujar Firmansyah kepada detikFinance, Rabu (5/6/2013).

Saat ini, PAL telah mengirimkan sebanyak 206 tenaga ahli di bidang desain dan produksi ke Korea Selatan. Pengiriman ini untuk mendukung program pengembangan kapal selam merah putih. Harapannya, sebagian besar komponen kapal selam yang diproduksi di Surabaya Jawa Timur


menggandung banyak komponen lokal.


"Sebanyak mungkin kandungan lokalnya," tambahnya.

Untuk pengembangan 3 kapal selam di Indonesia dan Korea Selatan, Kementerian Pertahanan Indonesia menggelontorkan anggaran mencapai US$ 1 miliar.

detik

GMF Bikin Bengkel Pesawat Baru di Batam



Jakarta: Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk yaitu PT GMF AeroAsia berencana mengembangkan fasilitas perawatan pesawat di Bandara Hang Nadim, Batam. Ini untuk mendukung maintenance, repair, dan overhaul pesawat.

Batam dipilih sebagai lokasi perawatan pesawat terbang, karena banyak faktor yang sangat mendukung. Sebagai kawasan Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE), pertumbuhan industri nasional maupun internasional di Batam sangat signifikan.
Pertumbuhan ini berdampak pada perkembangan industri penerbangan dengan semakin banyaknya airlines nasional maupun internasional yang memiliki rute penerbangan ke daerah ini.

"Secara geografis, Batam sangat strategis karena menjadi salah satu pintu gerbang masuk Indonesia," kata Direktur Utama GMF AeroAsia Richard Budihadianto dalam siaran pers, Jumat (7/6/2013).

Pembangunan hangar dan fasilitas pendukung ini ditandatangani oleh Richar dan Kepala BP Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Mustofa Widjaja di Kantor BP Batam hari ini.

GMF tertarik mengembangkan kapasitas di Batam karena kebutuhan lahan dapat dipenuhi oleh BP Batam dengan masa sewa 30 tahun.
"Secara bisnis cukup layak bagi GMF berinvestasi di Batam. Selain itu, Batam juga berdekatan dengan Singapura yang menjadi kantor perwakilan banyak supplier dan vendor industri pendukung perawatan pesawat. Banyak faktor pendukung GMF memilih Batam," kata Richard.

Dikatakan Richard, selain menguntungkan GMF, pembangunan fasilitas perawatan pesawat mampu memberikan manfaat yang cukup besar bagi perekonomian Batam. Kehadiran perusahaan MRO seperti GMF di Batam bisa menarik semakin banyak pesawat mendarat di Batam, terutama untuk menjalani perawatan. Pengembangan fasilitas perawatan pesawat terbang di Batam juga akan lebih mendekatkan GMF kepada customernya sehingga lebih hemat biaya.

Dalam 5 tahun terakhir, frekuensi penerbangan dari dan ke Batam terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi daerah industri ini. Garuda Indonesia misalnya, terus menambah rute penerbangan menuju Batam dari berbagai kota.

Pada pertengahan April 2013, Garuda membuka tiga rute baru sekaligus di wilayah Sumatera. Salah satunya adalah Medan-Batam (PP) untuk mendukung industri pariwisata Kepulauan Riau yang mengangkat tema Wonderful Kepri pada tahun 2013 ini. Begitu juga maskapai lain yang menambah rute tujuan Batam.

Richard mengatakan, pengembangan fasilitas perawatan pesawat terbang di Batam untuk menjawab kebutuhan industri penerbangan terhadap perawatan pesawat yang andal dan harga yang kompetitif serta lokasi yang tidak terlalu jauh dari daerah operasi.

detik

Friday, 7 June 2013

Tangkal Teroris, Indonesia-Malaysia Latihan Perang

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono seusai upacara pembukaan Latihan Gabungan Bersama Malaysia Indonesia Darat Samudera Angkasa di Lanud Soewondo Polonia Medan. | Kompas.com/ Mei Leandha


MEDAN,  - Tentara Nasional Indonesia dan Angkatan Tentera Malaysia (ATM) menggelar Latihan Gabungan Bersama Malaysia Indonesia Darat Samudera Angkasa (Latgabma Malindo Darsasa) - 8AB/2013 di Medan mulai Jumat (7/6/2013) hingga Rabu (12/6/2013) mendatang.
Tujuannnya untuk memadukan kekuatan kedua negara dalam mengatasi masalah di perbatasan dan wilayah tertentu yang di nilai terkait kepentingan bersama. Tahun ini, latihan difokuskan untuk tingkatan pasukan khusus.
"Latihan ini merupakan tindak lanjut dari keputusan bersama pada sidang high level committee beberapa waktu lalu. Khusus untuk pasukan khusus," kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono seusai upacara pembukaan acara di Lanud Soewondo Polonia Medan, Jumat (7/6/2013).
Kedua pasukan akan menguji dan mengimplementasikan strategi penanggulangan teror. Latihan akan dimulai di pos komando. Selanjutnya, pada Selasa dan Rabu berlanjut di lapangan. Lokasinya di Belawan, Lanud Soewondo dan Hotel Arya Duta Medan.
"Sasarannya adalah pengujian bersama Protap 16 dan 18 penganggulangan teror," kata Agus.
Latihan ini melibatkan 1.228 personel dari kedua negara, terdiri dari 319 orang untuk Komando Gladi, 315 pelaku dan 594 pendukung. Masing-masing angkatan mengerahkan alutsista dan perlengkapannya untuk digunakan dalam latihan. Angkatan Darat mengerahkan 1 heli Bell-412, 1 heli MI-17, 1 armour halilintar, 2 armour, 1 ambulans, 4 Land Rover Command, 2 truk 3 tin, 2 kendaraan anjing perang, 4 sepeda motor, 1 bus, 2 Decco trailer, 1 rantis, dan 2 truk NPS.
Sedangkan Angkatan Laut menyertakan KRI Makassar-590, KRI IBL 383, 1 kapal sasaran (tanker), 4 sea rider, 4 rubber boat, 1 heli bell, 1 heli Bolco, 2 truk, 5 Land Rover, 1 ambulans. Sementara itu, Angkatan Udara mengerahkan Hercules C-130, 1 Boeing, 1 Fokker-28, 4 Ransus, 2 sepeda motor, 2 Komob, 2 bus, 2 truk, 1 mobil jihandak, 2 mobil PM, 1 mobil Damkar, dan 2 ambulans.
Sementara itu, Panglima ATM Jenderal Tan Sri Dato Sri Zulkifeli Bin Mohd Zin menilai kedua belah pihak siap mengikuti pelatihan ini. "Melihat kesiapan latihan, saya gembira. Saya percaya dan yakin, latihan akan terlaksana baik," katanya.
Sebelumnya, Direktur Latihan Malindo Darsasa-8AB/2013 Brigjen TNI Buyung Lalana mengatakan, masalah teroris identik dengan kemiskinan, kesenjangan sosial, marjinallisme dan radikalisme. TNI dan ATM menghimbau agar masyarakat tidak terpengaruh ajakan teroris.
Selain melakukan latihan, militer kedua negara itu juga akan menggelar pengobatan gratis bagi masyarakat Kota Medan. Pengobatan digelar di dua tempat dengan target 5.000 pasien, antara lain pengobatan gigi 200 pasien, pembagian kacamata 200 pasien, KB 200 pasien dan pembagian tangan serta kaki palsu untuk 200 orang.
"Kegiatan ini akan melibatkan 26 dokter umum, 8 dokter gigi dari TNI, ATM dan dokter dari Kota Medan," jelas Buyung.

 KOMPAS.com

RI-Malaysia Miliki Kesamaan Tantangan dan Ancaman

Penerangan / Tim Latgama Malindo
INDONESIA dan Malaysia secara geografis berada dalam wilayah kawasan yang sama yakni ASEAN. Karena itu, dua negara serumpun ini tidak luput dari kemungkinan tantangan dan ancaman non-tradisional seperti aksi terorisme, pembajakan udara dan perompakan di laut.

“Ancaman non-tradisional telah berkembang menjadi kejahatan lintas Negara yang menuntut kita semua untuk meresponnya dengan sungguh-sungguh. Masyarakat internasional saat ini terus dihantui oleh kekhawatiran bahaya terorisme. Sejumlah peristiwa terorisme menunjukkan adanya mata rantai antara kelompok dari dalam dan luar negeri,” kata Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, pada pembukaan Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Malaysia-Indonesia (Malindo) Darat-Samudera-Angkasa (Darsasa)-8AB/2013, di Lapangan Upacara Lanud Soewondo, Medan, Jumat (7/6).

Turut hadir dalam acara tersebut Panglima Angkatan Tentera Malaysia, Jeneral Tan Sri Dato Sri Zulkifeli Bin Mohd Zin dan beberapa pejabat TNI dan tentara Malaysia.

Panglima TNI mengatakan, Latgabma Malindo Darsasa 2013 harus terus dikembangkan dan ditingkatkan dalam rangka menghadapi strategi serta besaran, luas dan kompleksitas dampak ancaman aksi terorisme dan sejenisnya.

“Yang penting dikembangkan antara lain strategi, metoda maupun teknik, taktik dan pendekatan dalam memerangi bahaya terorisme,” katanya.

Lebih lanjut, Laksamana Agus mengatakan aksi terorisme saat ini telah berkembang pesat baik skala ataupun metodanya. Oleh karena itu, tidak dapat diselesaikan hanya satu negara saja secara sendiri.

Untuk memerangi aksi terorisme dalam konteks bilateral dan regional, kata Panglima TNI, diperlukan suatu kerjasama terkoordinasi, strategis dan komprehensif baik lintas Angkatan Bersenjata atau Lintas Nasional, dan berlangsung secara simultan bersifat pre-emptif, preventif dan represif. Dalam kaitan itu, pra-syarat kemampuan harus dimiliki oleh satuan dan prajurit TNI dan Angkatan Tentara Malaysia.

“Kesemuanya itu dapat dibentuk melalui Latgabma Malindo Darsasa, yang akan dilaksanakan selama sepekan ke depan ini,” katanya seperti dilansir dalam siaran pers Komandan Tim Penerangan Malindo Darsasa-8AB/2013, Letkol Inf. Solih.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI mengingatkan bahwa bekerjasama angkatan bersentara antara Indonesia dan Malaysia tetap didasarkan atas prinsip saling menghargai dan saling menghormati untuk kepentingan dan manfaat bersama.

Dia mengharapkan Latgabma Malindo Darsasa akan menjadi The Cutting Edge bagi kedua negara dalam memerangi beragam tantangan dan ancaman yang secara nyata telah menjadi musuh bersama bagi Indonesia dan Malaysia.

Latihan yang semula empat tahun menjadi tiga tahun, juga merupakan landasan kuat bagi kedua Angkatan Bersenjata bekerjasama secara intensif dan luas, khususnya ketiga pasukan khusus dari ketiga angkatan kedua negara sebagai ujung tombak (The Spearhead) dalam memerangi berbagai bentuk aksi terorisme.

 Jurnas.com

Latma TNI - Uspacom Terus Berlanjut



SENTUL - Setelah menggelar latihan bersama (Latma) dengan Usarpac, TNI melanjutkan kerjasama penanggulangan bencana dengan United States Pasific Command (Uspacom). Keduanya berkomitmen melanjutkan latma operasi terpadu dan tangggap darurat penanggulangan bencana setiap tahunnya.
"Setiap negara mempunyai ketentuan dan prosedur yang berbeda dalam mengakomodasi masuknya bantuan asing dalam rangka penanggulangan bencana. Oleh karena itu diperlukan pertukaran informasi, kerjasama, penyamaan persepsi dan pemahaman tentang peraturan dan prosedur yang berlaku," kata Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Brigjen TNI AM Putranto pada pembukaan Latma Gema Bhakti 2013 di PMPP TNI, Sentul, Bogor, Kamis (6/6).
Latma TNI-Uspacom untuk pertama kalinya digelar. Ini akan berlangsung di PMPP TNI, Sentul, 6-10 Juni 2013.

Pembukaan dihadiri, diantaranya Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wisnu Wijaya, Deputy Commander Army National Guard US Army Pacific, Major General Gary M Hara dan Chief Office of Defence Cooperation Colonel Michael Janser. (Feber S) 
 

Panglima TNI : Teroris Harus Diperangi Bersama

Harus diakui bahwa memerangi aksi terorisme yang saat ini telah berkembang pesat baik skala ataupun metodanya.

Panglima TNI : Teroris Harus Diperangi Bersama
Latihan gabungan Malaysia-Indonesia.

INDONESIA dan Malaysia secara geografis berada dalam wilayah kawasan yang sama yakni ASEAN, tidak luput dari kemungkinan dampak fenomena tantangan dan ancaman non-tradisional (non-conventional threats) yang timbul.
Dan merupakan fenomena baru antara lain berkisar pada aksi terorisme serta pembajakan udara dan perompakan di laut.
"Fenomena ini muncul dalam serangkaian kemajuan pesat pada pembangunan teknologi peralatan perang dan kemajuan dunia industri militer yang semakin canggih dan modern," ujar Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. pada pembukaan Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Malaysia-Indonesia (Malindo) Darat-Samudera-Angkasa (Darsasa)-8AB/2013, di Lapangan Upacara Lanud Soewondo, Medan, Jumat (7/6/2013).
Ancaman non-tradisional tersebut, lanjutnya, telah berkembang menjadi kejahatan lintas negara yang menuntut kita semua untuk meresponnya dengan sungguh-sungguh.
Menurutnya, masyarakat Internasional saat ini terus dihantui oleh kekhawatiran bahaya terorisme, sejumlah peristiwa terorisme menunjukkan adanya mata rantai antara kelompok dari dalam dan luar negeri.
Bertolak dari berbagai perkembangan tersebut, Latgabma Malindo Darsasa harus terus dikembangkan dan ditingkatkan, baik dalam konteks strategi, metoda, maupun teknik, taktik dan pendekatan, sebagai upaya membangun Interoperability, dalam rangka menghadapi strategi serta besaran, luas dan kompleksitas dampak ancaman aksi terorisme dan sejenisnya.

"Harus diakui bahwa memerangi aksi terorisme yang saat ini telah berkembang pesat baik skala ataupun metodanya, tidak dapat diselesaikan oleh hanya satu negara saja secara sendiri," tegasnya.
Panglima TNI menambahkan, memerangi aksi terorisme dalam konteks bilateral dan regional, diperlukan suatu kerjasama yang terkoordinasi secara strategis dan komprehensif, dalam hubungan kerjasama Lintas Angkatan Bersenjata atau Lintas Nasional.
Dan secara simultan bersifat pre-emptif, preventif dan represif, serta dengan pra-syarat kemampuan yang harus dimiliki oleh satuan dan prajurit TNI dan ATM kesemuanya itu dapat dibentuk melalui Latgabma Malindo Darsasa, yang akan dilaksanakan selama sepekan ke depan ini.
Panglima TNI juga mengatakan, yang harus dilakukan adalah bekerjasama dalam berbagai kegiatan atas dasar saling menghargai dan saling menghormati untuk kepentingan dan manfaat bersama.
"Untuk itulah, Latgabma Malindo Darsasa diharapkan akan menjadi The Cutting Edge bagi kedua negara dalam memerangi beragam tantangan dan ancaman yang secara nyata telah menjadi musuh bersama bagi Indonesia dan Malaysia," imbuh Panglima TNI.
Kegiatan latihan yang semula empat tahun menjadi tiga tahun, juga merupakan landasan kuat bagi kedua Angkatan Bersenjata bekerjasama secara intensif dan luas, khususnya ketiga pasukan khusus dari ketiga angkatan kedua negara, sebagai ujung tombak (The Spearhead) dalam memerangi berbagai bentuk aksi terorisme.
Turut hadir, Panglima ATM (Angkatan Tentera Malaysia) Jeneral Tan Sri Dato Sri Zulkifeli Bin Mohd Zin dan beberapa pejabat dari ATM dan TNI.

Pelita

Mengerasnya Sikap Cina



Mestinya kan dalam setiap dialog selalu dikumandangkan nada-nada yang menyejukkan meski ada dalam posisi berseberangan.  Hati boleh panas tetapi kepala tetaplah dingin. Tetapi yang terjadi dalam penutupan Shangri-La Dialogue di Singapura Senin 3 Juni 2013, Cina melalui pernyataan ketua delegasinya Letjen Qi Jiangguo melontarkan kalimat tak bersahabat: Laut Cina Selatan (LCS) adalah bagian dari teritori kami, maka Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) akan mengerahkan kapal perang untuk mengamankannya.
Itulah gaya high profil Cina yang sudah mulai menunjukkan kekuatan imperium sejarahnya. Sudah tak mengirim Menhannya sebagai bagian dari tradisi tatakrama dalam pertemuan tingkat tinggi keamanan Asia  ke 12 yang diselenggarakan IISS (Institut Internasional Studi Strategik) alias Shangri-La Dialogue,pernyataan itu jelas mencerminkan mengerasnya sikap Cina atas klaim Laut Cina Selatan. IISS adalah pertemuan tahunan keamanan bergengsi yang menghadirkan 31 Menteri Pertahanan di Asia Pasifik termasuk Jepang, Australia, AS, Perancis, Kanada dan Inggris.
Sebelumnya jelang penutupan,Singapura yang menjadi tuan rumah “permanen” pertemuan para menteri pertahanan itu mendukung usulan Menhan Vietnam agar negara-negara yang mengklaim teritori LCS menandatangani sebuah perjanjian yang berisi agar pengerahan kekuatan bersenjata sebagai upaya terakhir dalam menangani setiap konflik LCS. Usulan itu disampaikan dalam pertemuan tingkat tinggi ASEAN di Brunai 24 April 2013. Dengan kata lain ASEAN berharap Cina tidak melakukan show of force angkatan laut sebagaimana yang selalu ditunjukkannya selama ini.
Peta Sengketa Laut Cina Selatan
Empat negara ASEAN berselisih wilayah laut dengan Cina di LCS, yang enam lagi sih tidak.  Tetapi semangat kebersamaan ASEAN yang menginginkan “dinginnya suhu LCS” tentu merupakan kebutuhan bersama terutama untuk lalulintas Asia Pasifik yang punya kecemerlangan ekonomi di masa depan. Semangat mendinginkan suhu adalah bagian dari upaya untuk menjaga kematangan emosi diplomatik, keseimbangan nilai dan harga diri masing-masing negara yang satu sama lain punya ketergantungan hubungan ekonomi internasional.  Oleh sebab itu mestinya Cina bisa menjaga suhu shaolin nya untuk tidak mengumbar kung fu berlagak seperti Israel yang dengan kekuatan militernya mencaplok wilayah Arab Palestina.
Jika Cina masih terus melakukan unjuk kekuatan angkatan lautnya, maka bisa jadi negara-negara ASEAN mempersilakan AS mengirimkan herder pasifiknya ke kawasan itu.  Habis capek juga kan menghabiskan energi diplomatik untuk mengajak Cina berlaku etis dalam Code of Conduct tapi yang diajak ngomong menyepelekan. Perilaku Cina ini seperti menabur benih menuai badai, mempersempit ruang kebagusan dirinya dalam tata cara bergaul dan menampilkan diri. Jangan hanya karena keberhasilan dalam pembangunan ekonomi dan perkuatan milter yang bergizi ofensif lalu menganggap lingkungannya seperti pelanduk tak berdaya.  Para pelanduk itu bukanlah sekumpulan keledai yang mudah dibodohi apalagi di didikte.  Bahkan salah satu pelanduk telah mengadu kepada gajah yang selama ini menjadi sekutunya.
Jepang yang juga bersengketa batas laut dengan Cina mengajak ASEAN  mempertimbangkan kerjasama pertahanan seperti yang diungkap dalam pertemuan bidang pertahanan ASEAN-Jepang di Tokyo 13 Maret 2013 yang lalu.  Ini juga salah satu curhat kebencian negeri Sakura kepada Cina yang dipertunjukkan dalam mekanisme prakarsa diplomatik.  Maka jika ditarik garis “bermusuhannya”  Cina berhadapan dengan lawan dari Timur sampai Selatan, Jepang, Taiwan dan beberapa negara anggota ASEAN.
Posisi cantik yang diperlukan Indonesia dalam bingkai LCS ada dua yaitu kecerdasan dalam berdiplomasi dan memperkuat militernya sebagai payung pengaman teritori menghadapi kondisi terburuk.  Inilah kesempatan paling bagus bagi RI untuk memainkan peran kecerdasan diplomatiknya terutama untuk mengajak Cina mengurangi libido show of forcenya.  Kekakuan Cina ini memang merupakan bagian dari tabiat kesehariannya karena tak terbiasa dengan perbedaan cara pandang, tidak terbiasa dengan demokrasi. Sesungguhnya RI berada dalam posisi netral karena tidak bersengketa LCS dengan Cina.  RI punya hubungan manis dengan Cina.  RI juga punya hubungan akrab dengan saudaranya sesama ASEAN dan Jepang, demikian juga dengan AS. 
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel dalam  pertemuan Shangri-La ini secara khusus mengundang Menhan RI ke AS dan mengundang para Menhan ASEAN untuk bertemu tahun depan di komando pasifik AS di Hawaii.  Ini menunjukkan posisi kunci dan strategis Indonesia. Posisi ini sesungguhnya merupakan keunggulan tak tergantikan yang sangat memungkinkan RI memberikan kontribusi besar bagi jalannya perundingan sengketa LCS.  Tinggal bagaimana para diplomat kita termasuk RI-1 bisa memainkan peran itu secara profesional dan elegan. Sejalan dengan itu perkuatan milter kita harus terus ditumbuhsuburkan karena sesungguhnya kekuatan militer itu adalah kewibawaan dalam perjalanan diplomatik sebuah negara

Analis

Legiun Veteran, Dedikasi yang Tak Pernah Berhenti

Legiun Veteran, Dedikasi yang Tak Pernah Berhenti Senin, 7 Januari 2013 saya dihadiahkan sebuah buku berjudul:"Legiunku," oleh Letjen (Purn) Rais Abin, Panglima Pasukan Perdamaian PBB 1976-1979 dan sekarang Ketua Umum Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Beliau terpilih kembali menjadi Ketua Umum lima tahun ke depan dalam Kongres X 8-11 Oktober 2012 yang sebelumnya Ketua Umum 2007-2012.
Usia sudah memasuki 86 tahun tetapi jiwa patriotnya terhadap bangsa dan negara ini masih menggebu-gebu.Tampil necis, masih segar bugar, beliau selalu berbicara mengenai nasib Veteran, nasib para pejuang-pejuang bangsa yang telah mendharmabhaktikan seluruh pikirannya demi tegaknya negara Republik Indonesia ini. Buku ini sangat tebal, 272 halaman, hard cover, edisi lux.
Sayangnya buku ini tidak diperjualbelikan. Saya menganggapnya seperti sebuah kamus, yang memberi petunjuk para peneliti yang ingin mengetahui Sejarah LVRI. Veteran memang terdiri dari orang-orang tua. Tetapi kita tidak berbicara umur, apalah arti umur tanpa menorehkan secuil pengabdian terhadap bangsa dan negara. Mereka masih eksis di LVRI, disiplin militernya masih terlihat karena mereka tahu, bangsa dan negara ini tidak mungkin berlanjut tanpa peranan mereka.
Tetapi sebaliknya mereka sangat rendah hati. Mereka bukanlah orang-orang yang mendirikan candi-candi, tetapi hanya sebagai pengangkat batu-batu agar kelak candi yang dibuat bisa dinikmati generasi penerus.
Mereka hanya ingin mengingatkan, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Mereka hanya ingin menggarisbawahi kepada generasi muda, tolong jaga negeri ini, setelah teman-teman kami mempertahankannya dengan darah dan air mata.Jagalah persatuan bangsa. Lebih dari itu mereka berpesan agar di atas pusara kami nantinya lahir generasi-generasi atau pemimpin-pemimpin yang lebih baik.Selamat HUT LVRI, setiap tanggal 2 Januari.

Wikimu 

Pesawat Indonesia Dianggap Tepat untuk Militer Vietnam


Jakarta: Pemerintah Vietnam berencana membeli sejumlah pesawat CN 295 buatan Indonesia. Vietnam menilai spesifikasi dan konfigurasi pesawat itu cocok untuk melengkapi peralatan armada militer Angkatan Udara mereka.

Pesawat itu dapat menjadi alat angkut logistik dan orang. Daya angkut maksimal 10 ton. Selain itu, pesawat memiliki pintu di bagian ekor.

Kementerian Pertahanan Vietnam Phung Quang mengaku serius hendak membeli pesawat-pesawat tersebut. Tanpa basa-basi, Quang lantas menanyakan harga jual CN 295 saat Indonesia melakukan kunjungan memperkenalkan pesawat tersebut.

Ia mengaku Vietnam selama ini membeli alutsista dari Rusia. Lantaran itu, Quang akan menyesuaikan harga pesawat dengan anggaran negara Vietnam.

Setelah berkonsultasi dengan Presiden Truong Tan Sang, Quang akan menemui Menteri pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro. Ia juga akan mengutus sejumlah delegasi untuk mempelajari industri pertahanan di Indonesia.

Metrotvnews.com, 

SEBANYAK 18 STAF DAN SISWA CDSS AUSTRALIA STUDY BANDING DI KOARMATIM

Sebagai Komando Utama Operasional (Kotamaops) yang memiliki Alutsista terbesar di lingkungan TNI Angkatan Laut, jajaran Koarmatim sangat diperhitungkan dan disegani oleh negara-negara di kawasan regional. Bentuk pengakuan tersebut di antaranya dipilihnya Mako Koarmatim, Ujung, Surabaya sebagai tempat Study Banding oleh 18 staf dan siswa Centre For Defence Strategic and Studies (CDSS), pada hari Jumat (7/6/2013).
Kedatangan Staf dan siswa CDSS dibawah pimpinan Mr. Ian Errington diterima langsung oleh Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum berserta para Asisten di ruang kerjanya. Secara organisasi CDSS merupakan lembaga di Australia yang setingkat dengan Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) di Indonesia.
Siswa lembaga Pertahanan Australia itu terdiri dari beberapa Perwira Menengah dan Perwira Tinggi dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik dan Eropa. Di antaranya mereka adalah 3 staf CDSS, 6 orang Perwira ADF (Australian Defence Force), 2 Perwira Australian Public Serfice, serta Perwira gabungan dari Angkatan Laut, Darat Dan Udara dari New Zealand, Jerman, India, Pakistan, Philipina dan Vietnam.
Tujuan mereka melakukan study banding di Koarmatim adalah untuk memahami pola kerja, tanggung jawab dan opersional Koarmatim dalam menyelesaikan permasalahan maritim. Selain itu juga untuk menjalin kerja sama antara TNI AL dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
(Dispenarmatim)

Apa jadinya ketika perusahaan negara dipimpin tentara?

Tidak lama setelah rezim Orde Baru mengambil alih kendali pemerintahan pada 1966, gagasan tokoh militer A.H Nasution soal dwifungsi tentara diterapkan di seluruh lini kehidupan masyarakat. Makna dwifungsi adalah menempatkan perwakilan tentara pada posisi-posisi penting dalam bidang sosial, politik, ekonomi, sampai kenegaraan, alias dominasi total terhadap roda pemerintahan republik.
Dominasi militer itu turut menjalar sampai ke pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada masa jaya Orde Baru, perwira tinggi ABRI menjalankan perusahaan pelat merah yang strategis, seperti PT Pertamina ataupun PT Perusahaan Gas Negara.
Salah satu pimpinan BUMN dari kalangan militer yang paling menonjol adalah Kolonel Ibnu Sutowo sebagai Direktur Utama Pertamina sejak 1968. Pria yang awalnya berpendidikan dokter ini bisa berkecimpung dalam dunia perminyakan berkat perintah KASAD A.H Nasution yang menyuruhnya mengelola PT Tambang Minyak Sumatera Utara pada 1957.
Hasilnya, Pertamina sempat jaya, tapi bukan karena kepemimpinan Sutowo. Melainkan produksi minyak Indonesia untung besar akibat harga dunia melonjak di awal 1970-an.
Tapi, periode Sutowo sekaligus menjadi salah satu paling suram dalam sejarah Pertamina. Harian Indonesia Raya pimpinan Mochtar Lubis pada edisi 30 Januari 1970 memberitakan dugaan korupsi sang dirut yang memiliki rekening sebesar Rp 90,48 miliar, ketika kurs rupiah hanya Rp 400 per dolar.
Presiden Soeharto sampai gerah dan membentuk tim khusus menguak korupsi tersebut. Pada 1975, terbukti, Pertamina ambruk terlilit krisis utang, dan Sutowo hengkang sebelum kasusnya terbongkar.
Ekonom Dawam Rahardjo dalam diskusi di Gedung Arsip Nasional, Jakarta, kemarin, menyatakan bahwa potensi penyimpangan BUMN sangat besar di masa Orde Baru. Sebab, kalangan yang tidak profesional, contohnya Sutowo yang berlatarbelakang dokter militer, dipaksakan memimpin perusahaan negara bidang energi.
Menyerahkan pengelolaan perusahaan negara pada tentara, imbuh Dawam, sangat berpotensi menimbulkan penyelewengan. "Banyak perusahaan pada masa Orde baru dipimpin oleh jenderal-jenderal dan berpotensi politik terhadap BUMN," ungkapnya di sela-sela diskusi.
Selain itu, di masyarakat juga muncul stigma atau pendapat negatif mengatakan jika perusahaan dipimpin oleh tentara maka perusahaan tidak akan menjadi profesional.
"Ada stigma mengatakan jika dipimpin militer akan menurunkan langsung produksi. BUMN tidak bisa jadi unit bisnis karena didukung orang yang bukan profesinya," kata Dawam.
Alasan lain muncul stigma itu karena di masa Orde Baru, pejabat militer yang memegang posisi direksi BUMN laporan tanggung jawabnya sering bukan kepada menteri terkait, tapi kepada atasannya. Sebab budaya militer menerapkan hirarki kepatuhan berjenjang, seperti dikutip dari buku Hegemoni Tentara(1998) karyaM.Najib Azca.
Soal laporan kinerja yang tidak transparan ini juga disepakati oleh pengamat BUMN Said Didu. Zaman kepemimpinan Soeharto, perusahaan pelat merah tidak perlu profesional karena seperti divisi sebuah kementerian. Misalnya, PTPN otomatis di bawah Kementerian Kehutanan, atau Bank BNI bagaikan direktorat khusus Kementerian Keuangan.
"Dulu kinerja BUMN menyatu dengan kinerja pemerintah, susah diukur. Ketika bekerja di BUMN, saya mengalami 3 periode menteri, kalau bukan profesional, maka dia akan menjadi sangat rawan intervensi, dan saya mengalami sendiri. Bahaya sekali kalau nonprofesional," kata pengamat BUMN Said Didu saat dihubungi merdeka.com, Selasa (4/6).
Walaupun rawan konflik kepentingan, baik Dawam maupun Didu sepakat bahwa tidak semua pimpinan BUMN dari unsur tentara jelek. Beberapa tokoh militer berhasil memajukan usaha perusahaan negara yang mereka pimpin. Tapi, idealnya, perusahaan negara dikendalikan oleh profesional yang kuat dalam manajemen dan rasional berbisnis.
"Musuh utama BUMN hanya intervensi, dan semakin profesional seseorang semakin susah dia diintervensi kepentingan lain yang bisa merugikan BUMN dan negara," kata Didu.
Karena itulah, Didu berharap pemerintah fokus pada semangat reformasi BUMN sejak keluar UU Nomor 19 Tahun 2003 yang awalnya diusahakan Tanri Abeng. Sejak masa perubahan ini, BUMN tidak lagi di bawah kendali menteri, membuka kesempatan mendapat suntikan dana dari swasta, serta yang paling penting, dijalankan profesional dan harus untung.
Karena itu, Didu menilai BUMN di masa sekarang kondisinya lebih baik dibanding masa Orde Baru.
"Sekarang BUMN lebih transparan, untuk menyebut kinerjanya bagus lebih terukur, menterinya juga cuma satu, sehingga pintu intervensinya berkurang. Ini harus dilanjutkan lah, intinya jangan sampai dipimpin nonprofesional," tandasnya.

Merdeka

Yonif 123/Rajawali Meninggalkan Bumi Khatulistiwa



Prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 123/Rajawali menaikki tangga KRI Teluk Amboina 503, sesaat sebelum berlayar meninggalkan Pelabuhan Dwikora Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (6/6). Sebanyak 650 prajurit Yonif 123/Rajawali yang telah melaksanakan tugas pengamanan perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Kalbar selama tujuh bulan. Mereka kembali ke markas komando di Padang Sidempuan dengan menggunakan KRI Teluk Amboina 503. 

Metrotv 

DISKUSI OPERASI AKS KOMANDAN KRI JAJARAN SATKOR KOARMATIM


 
Operasi Anti Kapal Selam (AKS) merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh unsur-unsur Satkor, selain kemampuan fungsi Pernika, pertahanan udara dan anti kapal permukaan. Diskusi operasi AKS ini dilaksanakan pada hari Senin, 3 Juni 2013 lalu sesaat setelah briefing Komandan Satuan, diskusi ini dipimpin langsung oleh Komandan Satkor Koarmatim Kolonel Laut (P) Syufenri, M.Si. dan dihadiri oleh Komandan KRI jajaran Satkor Koarmatim.
Bahan diskusi diambil dari hasil pelaksanaan pelayaran KRI Frans Kaisiepo-368 setelah selesai mengikuti International Maritime Defence Exhibition (IMDEX-Asia) 2013 di Singapura. Pada pelayaran kembali ke tanah air, KRI Frans Kaisiepo-368 telah melaksanakan pengoperasian XBT (Expandable Bathy Termograph) sebagai alat untuk mengetahui kondisi suhu di suatu perairan yang dimungkinkan sebagai tempat operasi kapal selam. Berdasarkan data XBT tersebut, KRI Frans Kaisiepo-368 melaksanakan pengoperasian sonar baik secara mode aktif maupun pasif.
Hasil data pengoperasian sonar KRI Frans Kaisiepo-368 telah menunjukkan korelasi yang signifikan. Dari kontribusi data hasil pengoperasian XBT, KRI Frans Kaisiepo-368 dapat mengoperasikan sonar secara efektif dengan didapatnya deteksi kontak bawah air yang dapat dimungkinkan sebagai kontak kapal selam, hal ini diketahui setelah dilakukan berbagai analisa lingkungan di sekitar perairan.
Diskusi operasi AKS untuk Komandan KRI di lingkungan Satkor ini sangat menarik karena akan dapat meningkatkan kemampuan profesi para Komandan KRI di lingkungan Satkor Koarmatim yang memang dituntut untuk memiliki keahlian dan keterampilan dalam peperangan anti kapal selam.
(Dispenarmatim)

Kormartim
 

NU: Bom bunuh diri tidak dibenarkan dalam Islam

NU: Bom bunuh diri tidak dibenarkan dalam Islam



Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengecam keras aksi bom bunuh diri di Mapolres Poso, Senin (3/6). Said Aqil tidak setuju jika tindakan bom bunuh diri dengan mengatasnamakan jihad, sebab itu bukan cara orang Islam.

"Karena apapun tindakan pengeboman tidak bisa dibenarkan. Sebagai orang Indonesia, saya nyatakan bahwa cara-cara seperti itu bukan Islam ala Indonesia," ujar Said Aqil di Jakarta, Rabu (5/6).

Said Aqil mengatakan masyarakat, baik muslim maupun non-muslim harus bersatu melawan terorisme dan radikalisme. Menurut dia, aksi bom bunuh diri di Mapolres Poso itu dendam terhadap aparat dan Said Aqil mengharapkan polisi lebih persuasif dan profesional dalam menangani terorisme.

"Aparat yang berwenang juga harus bisa lebih luwes, bukan dengan cara kekerasan yang membabi buta. Jangan lagi terulang kejadian-kejadian seperti salah tangkap dan tindakan lain yang tidak perlu," katanya.

Said Aqil menilai penanganan terorisme yang dilakukan polisi selama ini cenderung reaksioner. Seharusnya dalam persoalan ini lebih mengedepankan pendekatan dengan memberikan pemahaman yang benar.

"Jika masih terjadi serangkaian kasus seperti ini akan menimbulkan kesan pembiaran. Membiarkan radikalisme agama berkembang sama artinya sengaja membiarkan pelanggaran demi pelanggaran kemanusiaan terjadi di waktu-waktu mendatang," katanya.

Menurut dia, pemahaman yang kurang memadai cenderung membuat pemeluk agama menjadi fanatik sempit. Seperti memahami jihad semata sebagai tindakan kekerasan yang dibenarkan agama, sama dengan kesalahan memahami Indonesia hanya sebatas Pulau Jawa.

"Kata jihad kini terkesan angker, sarat dengan pemahaman yang serba fisik. Tetapi, istilah jihad ini pula yang akhir-akhir ini membuat nama Islam di kancah internasional lebih mendapat sisi negatifnya dibanding positifnya. Tak lain, hal ini muncul karena penyempitan makna jihad," katanya.

Merdeka

Thursday, 6 June 2013

Penembakan Persenjataan Udara Hanud Paskhas


penembakan persenjataan udara hanud paskhas
Tiga prajurit Yon 465 Paskhas TNI AU menyiapkan pesawat tanpa awak yang digunakan sebagai sasaran tembak saat ujicoba penembakan persenjataan udara Hanud Paskhas, di Pantai Kura-Kura Singkawang, Kalbar, Rabu (5/6). Latihan penembakan persenjataan Hanud Korpaskhas TA 2013 tersebut, bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan serta kesiapsiagaan operasi prajurit Paskhas pada pertahanan udara terutama saat pengamanan VVIP.[FOTO ANTARA/Jessica Helena Wuysang/ed/ama/13]

penembakan persenjataan udara hanud paskhas
Dua prajurit Yon 465 Paskhas TNI AU melakukan ujicoba penembakan persenjataan udara Hanud Paskhas, di Pantai Kura-Kura Singkawang, Kalbar, Rabu (5/6). Latihan penembakan persenjataan Hanud Korpaskhas TA 2013 tersebut, bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan serta kesiapsiagaan operasi prajurit Paskhas pada pertahanan udara terutama saat pengamanan VVIP.[FOTO ANTARA/Jessica Helena Wuysang/ed/ama/13]
 

Jubir Presiden: Kapolri dan Panglima TNI Diganti Agustus

MI/Rommy Pujianto/fz
 Jakarta: Pihak Istana memastikan pergantian Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono akan bersamaan pada Agustus 2013. Hal itu untuk kelancaran tugas dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban menjelang Pemilu 2014.

Juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Rabu (5/6), mengatakan pergantian itu dimungkinkan berdasarkan kewenangan yang dimiliki oleh Presiden sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Polri.

"Belum ada informasi yang jelas yang bisa disampaikan. Namun yang pasti rencana untuk pergantian Kapolri memang akan dilaksanakan tahun ini, diperkirakan sekitar Agustus. Meskipun itu masih tentatif. Artinya bisa berubah. Direncanakan juga berbarengan dengan rencana pergantian Panglima TNI. Memang akan berakhir pada Agustus juga," kata Julian.

Dia menjelaskan, pertimbangan pergantian itu demi kelancaran tugas. "Kita tahu salah satu tugas kepolisian sebagai salah satu fungsi pemerintahan dan juga tentu sebagai alat negera adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat di samping memberikan tugas dan penegakan hukum, perlindungan, dan pengayoman pelayanan masyarat," kata Julian.

Dia menampik pergantian itu karena kinerja Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengecewakan. "Kalau dilihat kinerja Pak Timur Pradopo sebagai Kapolri, sangat memuaskan. Sesungguhnya apa yang dilakukan tugas beliau sebagai Kapolri selama ini cukup baik. Kalau masih ada yang mengganggu dalam ketertiban dan keamanan ya, tapi Polri telah bekerja sesuai dengan lingkup dan tugas mereka di bawah Kapolri Timur Pradopo," tegasnya.

Ditambahkan Julian, proses pergantian Kapolri akan dilakukan sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku. "Mengikuti kelaziman memang Kapolri mengusulkan, termasuk juga tentu dari Kompolnas mengajukan usulan dan pertimbangan. Tapi semua tentu kembali kepada Presiden karena Presiden yang nanti akan mencalonkan siapa yang nanti dianggap paling tepat menjadi Kapolri pada DPR," tutur Julian. (Antara)

 Metrotvnews.com,

Pembangunan Batalyon 10 Marinir di Selat Malaka


Pembangunan batalyon ini merupakan instruksi langsung presiden SBY usai berkunjung ke pulau nipah tahun lalu dengan tujuan memperkuat pertahanan diperbatasan terutama di selat malaka.

Letkol Agus Taruna saat menjelaskan maket pembangunan Yonif Batalyon 10 Marinir kepada Kepala Stas Angkatan Laut Laksamana Marsetio di Pulau Setokok, Kecamatan Bulang, Batam, Rabu (5/6/2013).

Kepala staff angkatan laut Laksamana Marsetio saat menandatangani prasasti pembangunan batalyon 10 marinir di Pulau Setoko, Kecamatan Bulang, Batam, Rabu (5/6/2013).

Kepala staff angkatan laut Laksamana Marsetio saat hadir dalam pembangunan Batalyon 10 Marinir di Pulau Setoko, Kecamatan Bulang, Batam, Rabu (5/6/2013).

Atraksi terjun payung yang ditunjukkan oleh sejumlah pasukan datasemen jalamangkara (denjaka) saat peletakan batu pertama pembangunan Batalyon 10 Marinir di Pulau Setoko, Kecamatan Bulang, Batam, Rabu (5/6/2013).
 

“Navy Brotherhood”; Kunjungan Komandan BNS Madhumati (Bangladesh) ke KRI Diponegoro-365



Sabtu, 01 Juni 2013; KRI Diponegoro (DPN)-365 tiba kembali di pelabuhan Beirut setelah melaksanakan patroli di Area of Maritime Operation (AMO), perairan Lebanon. Selanjutnya hari Minggu 4 Juni 2013, KRI Diponegoro menerima kunjungan persahabatan dari Komandan BNS Madhumati Commander Akmafzal Hossain, yang saat itu sedang sandar di dermaga  7 pelabuhan Beirut.

      Kunjungan  Komandan kapal perang Bangladesh yang mempunyai nomor lambung P-911 tersebut dalam rangka silaturrohim antara para komandan unsur MTF-448 dan menjalin persahabatan dan persaudaraan sesama Angkatan Laut (Navy Brotherhood) serta sekaligus pamitan selesai penugasan sebagai Satgas MTF-CTF 448/UNIFIL tahun 2013. Penggantian Komandan BNS Madhumati beserta seluruh anggota awak kapal (Crewmen) akan dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2013 di pelabuhan Beirut, Lebanon.

            Kedatangan Commander Almafzal Hossain diterima langsung oleh Komandan KRI Diponegoro Letkol Laut (P) Hersan beserta staf di Lounge Room Perwira KRI Diponegoro. Acara berlangsung akrab dan penuh dengan kekeluargaan. Pada akhir acara, dilaksanakan pertukaran cindera mata dari kedua pihak.

            Selanjutnya, selama dua hari sandar di pelabuhan Beirut, selain kegiatan bekal ulang (Bekul) logistik, para prajurit KRI Diponegoro memanfaatkan waktu untuk refreshing. Seluruh prajurit melaksanakan berbagai kegiatan olah raga, di antaranya sepak bola, sepeda santai, bulutangkis dan jogging di sekitar pelabuhan Beirut.

            Setelah bekal ulang kebutuhan logistik, pada hari Selasa tanggal 4 Juni 2013 pukul 08.00 local time, KRI Diponegoro-365 kembali berlayar meninggalkan pelabuhan Beirut untuk melaksanakan tugas patroli/On Task ke-8 (04-09 Mei 2013) di Laut Mediterania.

TNI AL

37 tank Rusia segera perkuat Marinir TNI AL


ilustrasi
Batam  - 37 unit tank BMP-3F asal Rusia untuk Korps Marinir akan tiba tahun ini selain  kapal perang buatan dalam dan luar negeri.

"Marinir sudah mendapatkan 17 unit tank BMP-3F dan akhir tahun ini akan ditambah lagi 37 unit. Tahun depan, sejumlah pesanan alat utama sistem senjata (alutsista) akan terus datang lagi," kata Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio.

Marsetio mengemukakan hal itu usai peletakan batu pertama Pembangunan Batalyon Marinir 10 di Pulau Setokok Kota Batam, Rabu.

"....akan datang secara bertahap, baik itu kapal perang, pesawat, helikopter maupun tank," kata
Marsetio.

Ia mengatakan, Markas Besar TNI AL telah memesan sejumlah peralatan tempur dari industri strategis di dalam dan luar negeri, antara lain tiga kapal selam dari Korea Selatan, empat "LST" (Landing Ship Tank) dari PAL, KRC (Kapal Cepat Rudal)  dari Palindo Marine Batam dan kapal fregat dari Inggris.

"Selain itu, masih ada kapal hidrografi, 11 helikopter antikapal selam, dan kapal latih Kadet AAL pengganti KRI Dewaruci," papar Marsetio.


ANTARA News

TNI AU-US Air Force latihan tempur bersama

TNI AU-US Air Force latihan tempur bersama
Sebanyak 256 personel TNI AU di Lanud Husein Sastranagara dan 353d Special Operations Group (SOG) US Air Force mengikuti latihan gabungan penerjunan untuk misi kemanusian dan perang.

Komando Latihan Lanud Husein Sastranagara Letkol pnb Dedy Sasanto menjelaskan, latihan kali ini difokuskan pada teknik penerjunan anggota dan logistik dalam misi peperangan dan misi kemanusiaan.

"Kita nanti akan saling bertukar pengalaman dan bertukar informasi mengenai teknit penerjunan dalam pertempuran dan cargo drop untuk misi kemanusian," jelasnya kepada wartawan usai acara upacara pembukaan latihan, di Lanud Husein Sastranagara, Rabu (5/6/2013).

Dedy mengungkapkan, meski selama ini pasukan TNI AU dirasa sudah memiliki kemampuan yang baik namun dengan kemajuan teknologi saat ini para pasukan membutuhkan teknik baru agar bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

Lebih lanjut dia mengatakan, nantinya para pasukan akan menjalani latihan mulai dari penerbangan rendah, penerjunan tempur, penerjunan malam hari, cargo drop, dan lain-lain.

"Latihan kali ini kita melibatkan dua pesawat hercules milik Amerika dan satu pesawat milik kita. Rute latihan mulai dari Lanud Husein Sastranagara dan Lanud Sulaeman. Latihan akan dimulai hari ini hingga tanggal 19 nanti," bebernya.

Selain melibatkan pasukan penerjun, latihan ini juga akan melibatkan para kru udara mulai dari pilot, load master, dan enginer.

 Sindonews.com

Wednesday, 5 June 2013

Prototype Tank Nasional Pindad

Kaplan, FNSS Turki (photo: DEFESA Global)
Kaplan, FNSS Turki (photo: DEFESA Global)

JAKARTA: Indonesia dan Turki menandatangani kesepakatan kerjasama pembuatan tank medium pada ajang IDEF 2013 di Turki, awal Mei lalu, untuk dijadikan Tank Nasional, setelah Indonesia sebelumnya sukses membangun Panser Anoa.

“Indonesia memilih FNSS Turki karena pengalaman dan tekhnologi kami telah  diakui dunia” ujar pejabat FNSS di Ankara. Proyek kerjasama itu akan menghasilkan prototype dalam 4 tahun ke depan. “Kami sedang mengajukan proposal secara resmi untuk bersama-sama merancang, mengembangkan dan memproduksi tank medium,” katanya.
Yang menjadi pertanyaan, rancang bangun tank model apa yang diajukan FNSS Turki maupun Pindad Indonesia ?

Opsi yang mungkin ditawarkan FNSS Turki adalah produk terbaru mereka, Konsep  Light Armoured Weapon Carrier – Tracked (LAWC-T), Tank Kaplan.

Tank Kaplan diciptakan FNSS sebagai lapis baja ringan untuk berbagai tujuan: Tank pengintai, Anti-tank (dengan peluncur ATGM) dan juga bantuan tempur/ bantuan tembakan bagi infanteri.

Konsep Tank Kaplan sengaja diperkenalkan Turki di ajang Eksebisi IDEF 2013, untuk mencari masukan dari calon pembeli. Setelah keinginan calon pembeli diserap, FNSS Turki akan membuatkan prototype varian baru dari Tank Kaplan. Ceruk bisnis inilah yang berhasil diraih FNSS Turki dengan Malaysia. FNSS Turki menyodorkan IFV PARS 8×8, kemudian direspon Malaysia dengan meminta sejumlah modifikasi disesuaikan kebutuhan militer Malaysia. Setelah modifikasi, prototype varian PARS 8×8 itu dikirim ke Malaysia untuk di ujicoba.  Jika semua sudah cocok, barulah IFV itu dibuat dengan skema kerjasama dengan Deftech Malaysia, hingga kini muncul varian baru dan diberinama AV 8 Deftech.

LAWC-T Kaplan: Light Armored Weapon Carrier Concept – Tracked (armyrecognition.com)
 LAWC-T Kaplan: Light Armored Weapon Carrier Concept – Tracked (defence-point.gr)
LAWC-T Kaplan Turki
 LAWC-T Kaplan Turki

Skema kerjasama PT Pindad dengan FNSS bisa jadi secara garis besar seperti itu. Seberapa besar prosentase keterlibatan PT Pindad dalam membangun Tank baru, tentu disesuaikan dengan seberapa besar kemampuan PT Pindad dalam membuat Tank.

Hull/ body dari Tank Kaplan terbuat dari alumunium curah (non-patri) yang dilapis armor ballistic protection STANAG 4569 Level 4, mampu menahan tembakan senjata mesin berat penyobek lapis baja 14.5×114 mm standar Rusia atau Armor-Piercing Fin-Stabilized Discarding-Sabot 14.5x114mm (NATO).
Kaplan juga memiliki perlindungan ranjau STANAG 4569 Level 3 dan bisa ditingkatkan dengan memasang plat baja di bawah tank.

Komandan dan pengemudi duduk bersebelahan di bagian depan dilengkapi 8 periskop untuk mendapatkan pandangan 180 derajat. Mereka juga dilengkapi rangkaian kamera siang dan malam (penjejak panas/thermal imager), long range CCD camera dengan jangkauan 360 derajat yang dikontrol dari panel flat di ruang kendali komandan dan pengemudi. Selain itu masih ada juga penjejak infra merah, untuk mengukur jarak kendaraan lawan.

Light Armoured Weapon Carrier – Tracked (LAWC-T) Kaplan disiapkan untuk bisa dipasang berbagai jenis turret, sesuai keinginan/ kebutuhan konsumen, seperti canon 25-40 mm otomatis ataupun manual, turet pembawa berbagai rudal anti-tank, ATGM, serta pilihan lain, meriam dari berbagai kaliber.
Kaplan memiliki chasis yang pendek dengan mesin yang terpasang di bagian belakang, memungkinkan komandan dan pengemudi duduk berdampingan di depan, untuk mendapatkan pemandangan yang tertinggi dan luas dari medan perang. Penempatan mesin di bagian belakang juga dimaksudkan mengurangi tingkat kebisingan dan jejak panas yang ditinggalkan.

LAWC-T in mengangkut 5 kru yang masuk lewat pintu belakang serta dua pintu samping. Pengemudi juga dilengkapi pintu kecil di bagian atas.
Didorong oleh mesin diesel dengan 3 shock absorbers di setiap sudutnya, Tank Kaplan memiliki mobilitas tinggi sehingga memungkinkan untuk beradu cepat atau mengejar Main Battle Tank, baik di jalan beraspal atau cross country.

Adanya kemampuan itu membuat Kaplan bisa berfungsi sebagai Anti-Tank  (dengan ATGM) ataupun intai tempur. untuk mobilitas, Kaplan bisa diangkut dengan Hercules C 130 ataupun kereta api.
Opsi lain yang dimiliki FNSS Turki adalah ACV 300 yang diubah menjadi ACV SW dilengkapi turret BMP 3 Rusia.

Tank Kaplan Canon 105/120mm dan AFV SW adalah dua prototype yang mungkin diajukan oleh Turki. Tapi tidak tertutup kemungkinan Pindad juga akan mengajukan prototype yang pengerjaannya akan dibantu FNSS.

Jika turet yang diinginkan Pindad dari Cockerill Belgia, ada dua produk yang beredar di pasaran. Yang terbaru adalah Tank Anders buatan Polandia.
Tank Anders mengambil basis pengembangan dari IFV CV90, yang juga dibeli oleh Polandia. Tank ini memiliki berat 35ton dan dipersenjatai meriam cockerill 105 dan 120mm.

Prototype Light Tank Anders
Prototype Light Tank Anders

Model lainnya adalah Tank  CV90120-T,  juga pengembangan dari  IFV CV90. IFV CV90 dengan versi meriam 120mm diperkenalkan Swedia pada tahun 1998.  Dengan bobot 35 ton, tank ini memiliki daya gempur besar dan cocok dengan kebutuhan kavaleri Indonesia.
CV90120-T LIGHT TANK (Image: BAE Systems)
CV90120-T LIGHT TANK (Image: BAE Systems) 

Model tank mana yang kira kira dipilih untuk menjadi prototype Tank Nasional ?. Pilihannya adalah tank mana sajalah, semua bagus. Yang penting jadi dibikin, bukan berhenti ditingkat prototype saja. Sudah cukup lama Indonesia bergulat  membuat prototype tank dan sampai kini tidak juga dibuat.
Pembuatan Panser Anoa juga tidak terlepas dari persoalan diskusi yang “mbulet”. Breaking through dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan membawa semua pihak yang berkepentingan ke PT Pindad Bandung, termasuk penyandang dana dari BNI.

“Ini panser bagus yang akan menjadi kebanggaan Indonesia dan sangat dibutuhkan TNI. Bagaimana BNI, bisa mendanainya ?”, ujar Jusuf Kalla. Perwakilan dari BNI pun menjawab: “Bisa Pak, (karena dalam hati orang BNI,  toh pembuatan panser ini proyek negara sehingga  investornya tidak mungkin melarikan diri).  “Bikin dulu, urusan kualitas bisa ditingkatkan di belakang hari”, ujar Wakil Presiden. Dan kini Indonesia memiliki Panser Anoa yang membanggakan.

Semoga kisah Panser Anoa, berulang di pembangunan prototype Tank Nasioanl, agar PT Pindad Bandung tidak dipenuhi contoh lapis baja atau prototype berbagai jenis tank dari Sherman hingga ACV 300.

JKGR

Penyiapan Satgas Yonmek dan MPU TNI Konga

 

Waasops Panglima TNI Laksamana Pertama TNI Widodo secara resmi membuka Latihan Penyiapan Satgas Yonmek TNI KONGA XXIII-H / UNIFIL dan Satgas MPU TNI KONGA XXV-F / UNIFIL Lebanon di Kompleks PMPP TNI Sentul, Senin (3/6) dengan rangkaian kegiatan Upacara. Acara ini dihadiri oleh beberapa pejabat dari Mabes TNI, Mabesad, Mabesal, Mabesau,dan pejabat terkait yang berkaitan dengan kegiatan penyiapan Satgas tersebut, termasuk tamu undangan dari jajaran aparat setempat. Dalam sambutannya, Waasops Panglima TNI membacakan sambutan Asops Panglima TNI Mayjen TNI hambali Hanafiah yang secara kebetulan tidak bisa menghadiri Upacara Pembukaan.

Penyiapan Satgas ini merupakan tindak lanjut dari Direktif Panglima tentang penyiapan Satgas Yonmek TNI KONGA XXIII-H / UNIFIL dan Satgas MPU TNI KONGA XXV-F / UNIFIL Lebanon serta Program kerja dan Anggaran PMPP TNI TA. 2013 bidang latihan. Tujuan dari Penyiapan Latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta latihan agar memiliki sikap, prilaku, pengetahuan dan ketrampilan tehnis dan taktis untuk bertugas sebagai personil Satgas Yonmek / MPU dalam misi perdamaian di bawah bendera PBB.

Beberapa materi yang akan di berikan selama latihan diantaranya Materi Pengantar (Pembekalan  Asops Pang TNI , Pembekalan Dan PMPP TNI , Pembekalan  Dir B Bais TNI , Pembekalan Mantan Dansatgas Yonmek / MPU UNIIFL , Pembekalan Dispsi /Stress management , Pembekalan Kementerian Parawisata &  kreatif ,dll), Materi Pokok / CPTM (Introduction to UN peacekeeping , Fundamental principles of UN peacekeeping. , Establishment & operationalization of security council mandates in PKO , How united nations PKO function. , International law relevant to PKO , Human rights protection in PKO , Women, peace and security,dll).

Materi Tehnis (Vehicle Patrol , Foot patrol , Staticpoints, OP, Counter Rocket Launching Operation, Fixed Guard dan Searches. , Escort and convoy, Standardized Tactical Incident Reaction  (STIR) , Background of Conflict (Lebanon) , Background of Conflict (Dafur) , Mandate in UNIFIL , ROE & SOP UNIFIL ,dll).

 Materi Pendukung (Contingency Planning, Communication Procedure in UNIFIL, Contingent Own Equipment (COE), UN/Military Terminology & Symbol , Personnel in Peacekeeping, Logistic in Peacekeeping, Media Relation, Humanitarian Assistance , Protection of Civilian Overview and ILD of POC, Concept of Operation POC in PKO, Culture Awareness, Pengetahuan Landmines, UXO dan IED, Pengetahuan Kesehatan, Menembak pistol,dll).

 Materi Aplikasi (Observation Post. , Fix Guard/ Main Gate. , Static Point. , Patrolling (Foot patrol and vehicle patrol). , Escort a convoy. , Crowd Riot Control (CRC). , Quick Reaction Team (QRT). , STIR. , CIMIC. , ROE & SOP UNIFIL. , COE , Contingency Planing , Media Relation ,dll).

Angkasa

Carat Indonesia 2013 : Formasi Kapal

ARC

Akhir mei lalu, TNI-AL serta US Navy sukses melakukan latihan bersama tahunan dalam Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT ) 2013.

Dalam Latma Carat yang merupakan Latma ke-19 kali ini, TNI Angkatan Laut menerjunkan 2 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yaitu KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan KRI Oswald Siahaan-354.

Selain itu juga dilibatkan pesawat Cassa 212, berbagai jenis heli, pasukan marinir hingga Satkopaska Koarmabar. Sedangkan dari U.S Navy menurunkan USS Tortuga LSD-46, USNS Safeguard T-ARS 50 dan USS Charles Momsen DDG-932, serta personel United States Marine Corps (USMC).

Latihan CARAT sendiri melibatkan banyak aspek selain tempur. Kegiatan juga biasanya dibarengi dengan kerja sosial, malam keakraban, serta lainnya. Nah, berikut ini adalah parade foto formasi kapal perang yang terlibat dalam CARAT 2013 di Indonesia. Selamat menikmati.

Pangarmabar Terima Delagasi AL Vietnam

vietnam-sub
JAKARTA  Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E., diwakili Kepala Staf Koarmabar (Kasarmabar) Laksamana Pertama (Laksma) TNI M. Atok Urrahman menerima kunjungan kehormatan Delegasi Angkatan Laut Rakyat Vietnam Laksamana Muda (Laksda) Pham Van Hoanh di ruangan VVIP Markas Komando (Mako) Koarmabar, Jalan Gunung Sahari No. 67, Jakarta Pusat, Rabu (5/6).
Kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka mempererat hubungan dan kerja sama pertahanan kedua negara khususnya Angkatan Laut. Melalui program Navy To Navy Talks (NTNT) ini, diharapkan dapat terjalin kerja sama dalam menjaga keamanan di perbatasan laut berupa antisipasi dalam pemberantasan tindak kriminal di laut antara lain, aksi terorisme, perdagangan narkotika, praktek pencucian uang, perdagangan senjata illegal serta kegiatan kriminal yang mengancam perekonomian internasional.
Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat menyamakan persepsi keamanan maritim regional melalui pertukaran informasi dalam berbagai bidang serta kesepakatan dalam pembahasan patroli terkoordinasi yang diagendakan dalam pertemuan NTNT.
Pada kesempatan tersebut, juga dilaksanakan pemutaran video klip profil Koarmabar dan saling tukar menukar informasi antara kedua pejabat, selanjutnya acara diakhiri dengan saling tukar-menukar cenderamata.

 Pos Kota

Indonesian Air Force One


 
Boeing Business Jet 2 (Photo: Boeing.com)
Boeing Business Jet 2 (Photo: Boeing.com)
Presiden SBY akan mendapatkan kado istimewa di bulan Agustus 2013, berupa Indonesia Air Force One BBJ2 yang siap mengantar Presiden untuk kunjungan ke dalam maupun luar negeri. Keberadaan pesawat kepresidenan ini diharapkan membantu kinerja presiden, khususnya ketika melakukan lawatan ke tempat yang jauh. Terbang ke luar negeri selama belasan jam, bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Apalagi ketika masuk jam tidur, tidak bisa merebahkan secara sempurna.
Pesawat kepresidenan nanti, dilengkapi dengan kamar tidur utama, kamar mandi dengan shower, ruang konferensi/ruang makan, dan kamar tamu. Badan pesawat terdiri dari dua lantai dan memiliki tempat duduk hingga 70 penumpang dengan konfigurasi mewah. Presiden akan merasa berada di rumah atau di ruang kerja, membuat energinya tidak habis terserap dengan kepenatan penerbangan yang panjang. Boeing 737-8U3(BBJ2) juga akan dilengkapi dengan alat komunikasi yang canggih serta sistem keamanan modern.
“Ya, Indonesia telah melakukan order khusus untuk Boeing Business Jet,” ujar Media Relations Boeing Commercial Airplanes AS, Doug Alder kepada wartawan, Selasa (4/6/2013).
Dari hitung-hitungan biaya, Pesawat kepresidenan ini bisa digunakan selama 35 tahun, sehingga Presiden berikutnya masih bisa menggunakan pesawat Boeing 737-8U3, setelah masa jabatan Presiden SBY habis tahun 2014. Kementerian Sekretariat Negara telah melakukan kalkulasi pada tahun 2009, bahwa pembelian pesawat kepresidenan akan lebih efektif untuk jangka panjang dibandingkan menyewa pesawat.
Pesawat Boeing 737-8U3(BBJ2) Indonesian Air Force dibeli Indonesia seharga US$ 91,2 juta atau sekitar Rp 820 miliar, dengan rincian: US$ 58,6 juta untuk badan pesawat, US$27 juta untuk interior kabin, US$ 4,5 juta untuk sistem keamanan, dan US$1,1 juta untuk biaya administrasi.
Pesawat ini dibeli dengan cara dicicil tiga kali sejak tahun 2010. Beberapa fitur tambahan dari Boeing Business Jet 2 antara lain: Enam tangki bahan bakar di badan pesawat agar bisa terbang nonstop selama 10-12 jam, sistem keamanan serta interior cabin.
Interior BBJ2 (Photo: airlinereporter.com)
Interior BBJ2 (Photo by Boeing)
Interior BBJ2 (airlinereporter.com)
Kamar Tidur  BBJ2 (photo by Boeing)
Kamar Mandi Shower (photo by Boeing)
Kamar Mandi Shower (photo by Boeing)
Dapur BBJ2 (Photo by Boeing)
Dapur BBJ2 (Photo by Boeing)
Boeing Business Jet 2 (Photo: FlightSim.Com)
Boeing Business Jet 2 (Photo: FlightSim.com)
Kriteria dan spesifikasi pesawat kepresidenan adalah: mampu terbang selama 10-12 jam, mampu mendarat di bandara kecil, memiliki kapasitas sesuai rombongan presiden ( 70 orang), memiliki peralatan navigasi, komunikasi, cabin insulation dan inflight entertainment khusus.
Boeing BBJ2 memiliki panjang sekitar 39,5 meter, panjang sayap 35,8 meter, tinggi ekor 12,5 meter dan memiliki diameter 3,73 meter. Untuk interiornya, BBJ2 memiliki panjang 29,97 meter, dengan tinggi 2,16 meter dan lebar 3,53 meter.
BBJ 2 dibeli pemerintah sebagai upaya efisiensi. Pertimbangannya bila menyewa pesawat Garuda, ongkosnya lebih mahal. “Untuk kepentingan efisien, jangka menengah dan panjang, agar digunakan setiap saat tanpa mengganggu jadwal Garuda, maka diadakan pesawat sendiri,” ujar Presiden SBY awal tahun 2012.
Selama ini, Presiden SBY menyewa pesawat jenis 787-800 NG untuk penerbangan domestik dan Airbus jenis A330 untuk penerbangan jarak jauh atau internasional.
Di 68 tahun kemerdekaannya nanti, Indonesia akhirnya mampu membeli Pesawat Kepresidenan super canggih Air Force One Indonesia.

JKGR

Dukung Pesawat Terbang Made in Bandung, Pemerintah Tak Boleh Subsidi

http://images.detik.com/content/2013/06/05/1036/172549_cn2952.jpg Jakarta - BUMN pembuat pesawat terbang, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) di Bandung, kembali bangkit dari keterpurukan di masa lalu. PT DI kini mulai mendapat banyak pesanan di dalam dan luar negeri, termasuk produk terbarunya CN295 kerjasama dengan Airbus Military.

Bagaimana peran pemerintah khususnya kementerian perindustrian? Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi di kementerian perindustrian ada batasan pemerintah untuk mendukung industri di dalam negeri. Pemerintah hanya sebatas mendorong promosi dan memberikan keringanan terhadap fiskal seperti penghapusan bea masuk dan lainnya.

Budi menuturkan pemerintah tak bisa membantu atau memberikan subsidi kegiatan produksi, termasuk untuk industri pesawat terbang khususnya PT DI.

"Kalau 2 tahun ini kita roadshow ke daerah-daerah terus memasarkan kita ngeluarin duit. Kan kita nggak boleh subsidi produksi, aturan APBN kan gitu. Tapi kita bantu pemasarannya. Jadi saya promosikan, sama-sama PT DI juga. Jadi kita promosiin bantu, kita regulator untuk importasi komponen itu kita bantu," kata Budi di kantor Kementerian Perindustrian, Rabu (5/6/2013)

Ia menuturkan, selama ini masih banyak komponen pesawat terbang yang harus diimpor. Keringanan bea masuk bisa membantu industri pesawat terbang di dalam negeri.

"Kan si pesawat itu komponennya banyak yang impor, kita fasilitasi itu kita buat regulasinya mana yang kena bea masuk mana yang nggak. Lalu setelah jadi itu maintenance pesawat kita bikin regulasinya itu ada permintaan dari asosiasi maintenance service. Ada juga yang bea masuk kita biayai ada. Kita kan regulator," katanya.

Detik

Kasad Lantik Gatot Nurmantyo Sebagai Pangkostrad


pangkostrad-sub
JAKARTA :Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Moeldoko, melantik secara resmi Letjen TNI  Gatot Nurmantyo, sebagai Panglima Kostrad,  melalui Upacara Militer menggantikan Letnan Jenderal M. Munir, di Aula A.H Nasution Mabesad, Jakarta.
Sebelumnya Letjen TNI  Gatot Nurmantyo menjabat sebagai Komandan Komando Pendidikan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklatad)  di Bandung, sedangkan Letjen TNI M. Munir menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad).
Dalam amanatnya Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, serah terima jabatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tuntutan dinamika organisasi militer, yang bermuara pada kepentingan pembinaan satuan dan pembinaan personil, sebagai upaya optimalisasi pencapaian tugas pokok TNI Angkatan Darat bagi peningkatan kualitas kinerja organisasi melalui pengembangan kemampuan kepemimpinan, manajemen dan profesionalisme keprajuritan.
Dalam hal profesionalitas prajurit, Kasad berharap untuk terus ditingkatkan. Karena tidak ada maknanya alutsista yang canggih tanpa dilengkapi dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai.
Kostrad sebagai Komando Utama pembinaan dan operasional harus selalu meningkatkan profesionalisme dan kadar disiplin prajurit untuk menghadapi beragam ancaman yang mengganggu integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai bagian dari Prajurit TNI, maka Prajurit Kostrad harus tetap menjaga jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional yang senantiasa menlandaskan diri pada landasan moral, Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI,
Kasad berharap kepada para Pimpinan, para Komandan, para Panglima, untuk memahami  keinginan masyarakat saat ini terhadap sosok seorang prajurit, yaitu prajurit yang memiliki dedikasi tinggi kepada negara dan bangsa, serta prajurit TNI yang memiliki sikap rendah hati, bukan sombong dan arogan,” tegas Kasad. “Saya tidak pernah mengajarkan para prajurit saya untuk rendah diri, melainkan harus rendah hati. Karena dengan demikian masyarakat akan menyayangi prajurit TNI,” lanjut Kasad.
Selanjutnya Kasad menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pejabat lama atas Kinerja dan Prestasi yang telah diberikan selama menjabat pada jabatan lamanya. Sementara kepada para pejabat yang baru saja dilantik di jabatan barunya, Kasad berpesan agar para pejabat baru ini memahami dan mempelajari apa yang telah dijalankan pejabat lama, sehingga terjadi kesinambungan tanpa putus, dan konsistensi kebijakan, sehingga prajurit di lapangan tidak menjadi bingung.
Terakhir, Kasad berpesan “Kehadiran Saudara-Saudara di organisasi pada jabatan baru, harus bisa memberikan harapan baru, baik kepada prajurit maupun Saya selaku Kasad”.
Turut hadir dalam acara tersebut, Irjenad, para Asisten Kasad, para Pangkotama/Kabalakpus, Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana beserta pengurus, serta para Perwira, Bintara, Tamtama, dan PNS di lingkungan Mabesad.

Poskota

Dua Hercules AS Tiba di Lanud Husein

hercules-sub
BANDUNG : Dua pesawat C-130 Hercules  milik United States of Air Force (USAF), Selasa (4/6) tepat pukul 20.34 wib  tiba di  Lanud Husein Sastranegara, kedatangan dua pesawat tersebut guna mendukung kegiatan latihan bersama antara TNI Angkatan Udara dengan US Air Force dengan sandi Teak Iron 2013. Latma Teak Iron 2013  akan di gelar selama sepuluh hari  di Lanud Husein Sastranegara dan Lanud Sulaiman.
Dalam latihan ini TNI Angkatan Udara melibatkan dua pesawat C-130 Hercules,  1 dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma  dan 1 dari Skadron Udara  32 Lanud Abdulrachman Saleh. Latihan ini juga akan melibatkan Pasukan Elite kedua negara, sebanyak 50 personel Paskhasau akan terlibat dalam latihan ini.
Upacara pembukaan  Latma Taek Iron akan  digelar pada hari ini,  Rabu tanggal 5 Juni 2013 di Lanud Husein Sastranegara.

Poskota

TNI dan USARPAC Bantu Evakuasi Korban Gempa di Sumatera

gempa-subPADANG – Gempa dengan kekuatan 9,8 Skala Richter mengguncang kepulauan Sumatera, pusat gempa terletak di sekitar 15 km sebelah barat daya dari Pulau Siberut, pada kedalaman 10 km.

Gempa bumi dengan kekuatan yang sangat besar tersebut dirasakan sangat kuat di beberapa wilayah pesisir Sumatera Barat, seperti Bengkulu, Sibolga dan pantai barat Aceh. Dampak yang paling parah disebabkan oleh gempa bumi tersebut adalah daerah pantai barat, Sumatera Barat dan kepulauan Mentawai.

Berdasarkan laporan awal yang disampaikan pusat operasional di Padang dan Sumatera Barat, kerusakan berat terjadi di sepanjang pantai dan dilaporkan telah terjadi kebakaran di beberapa titik. Sampai saat ini dilaporkan saluran komunikasi telepon dan listrik mengalami gangguan serius, sehingga menyebabkan sulitnya berkomunikasi dengan daerah yang mengalami bencana.

Sesaat setelah terjadi gempa maha dahsyat tersebut, gelombang pertama Tsunami menghantam kepulauan Mentawai. Pada 35 menit setelah terjadinya gempa, gelombang Tsunami bergerak dengan cepat dengan ketinggian hingga 10 meter menghantam Kota Padang hingga ke arah darat dengan jarak dua sampai dengan lima kilo meter dari pantai.

Kejadian di atas hanyalah gambaran skenario yang disimulasikan dalam Latihan Gabungan Penanggulangan Bencana yang dilaksanakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan United States Army Pasific Command (USARPAC) Pacific Resilience Disaster Response Exercise and Exchange (PR DREE) di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Sentul Bogor Jawa Barat selama empat hari sejak tanggal 3 hingga 6 Juni 2013.

PR DREE adalah latihan bersama antara TNI dengan USARPAC yang diselenggarakan setiap tahun dalam bidang penanggulangan bencana, dimana tahun 2013 ini merupakan latihan bersama yang keenam kalinya. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama, komunikasi, praktik di lapangan dan pembelajaran dari pengalaman, pengembangan rencana operasi terpadu dan latihan skenario tanggap darurat pada tingkat operasional dan taktis serta untuk meningkatkan kerjasama operasi sipil dan militer di bidang penanggulangan bencana, khususnya antara TNI, Kementrian/Lembaga seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan USARPAC sekaligus untuk mempererat persahabatan kedua negara.

Urgensi latihan ini adalah, Pertama untuk melatih personil TNI yang tergabung dalam Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC PB) Wilayah Barat dalam hal merencanakan dan melaksanakan operasi sipil-militer bantuan asing dalam rangka penanggulangan bencana.

Kedua, untuk membekali dan mempersiapkan personil SRC PB Wilayah Barat dengan kemampuan teknis sesuai bidang agar dapat melaksanakan tugas-tugas operasi penanggulangan bencana pada masa mendatang dalam bentuk gladi lapang. Ketiga, untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam khususnya di Wilayah Indonesia.

Latihan ini melibatkan 175 orang yang terdiri dari : 15 orang Penyelenggara, 7 orang Sops Mabes TNI dan 8 orang Divisi 1 Kostrad, 125 orang Pelaku, 75 orang SRC PB Wilayah Barat, 30 orang USARPAC, 5 orang LSM Lokal dan Internasional serta 50 orang pendukung.

Kadispenum Puspen TNI
Kolonel Cpl Ir. Minulyo Suprapto, M.Sc., M.Si., M.A

Poskota