Pages

Saturday, 13 December 2014

Helikopter Puspenerbad tampil di Pameran TNI AD


Helikopter terbaru Puspenerbad tampil di Pameran TNI AD
helikopter Mi 17 
 
Jakarta - Satu unit helikopter Fennec AS 350 B3E milik Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) untuk pertama kalinya tampil di hadapan publik dalam Pameran Alat Utama Sistem Persenjatan (Alutsista) TNI AD di Monumen Nasional, Jakarta, 12-15 Desember 2014.

Helikopter ringan produksi Airbus Helicopter -sebelumnya bernama Eurocopter- itu merupakan unit pertama dari 12 yang dipesan oleh TNI AD yang dijadwalkan datang secara bertahap hingga 2016 nanti, enam di antaranya bermesin tunggal dan enam lainnya bermesin ganda.

Fennec AS 350 B3E merupakan helikopter ringan produksi Airbus Helicopter yang bermesinkan Turbomeca Arriel 2B dengan daya setara 947 kekuatan kuda (HP) dan memiliki kecepatan maksimum 297 km/jam serta kecepatan jelajah hingga 245 km/jam.

Hal itu disampaikan Kepala Sub Direktorat Penerangan Umum TNI AD Kolonel Zaenal Muttaqin di lokasi pameran, Jumat.

"Salah satu yang berbeda dari pameran tahun lalu, kali ini di stan Puspenerbad sudah ada satu unit helikopter Fennec," katanya.

Kehadiran Fennec ditampilkan dalam Pameran Alutsista TNI AD 2014 tersebut juga disambut baik oleh para pengunjung.

Salah satunya, Fathurrahmaan (29), yang mengaku sebagai penggemar kendaraan tempur.

"Saya sempat dengar juga kalau Fennec sudah datang November lalu, lumayan bisa lihat heli yang masih segar," kata pria yang sehari-harinya bekerja di kawasan Sudirman tersebut.

Selain Fennec AS 350 B3E, Puspenerbad juga menampilkan lima unit helikopter lainnya yakni satu unit heli Bolco 105 buatan Jerman, heli serbu BEL412 dan heli serbu BELL 205 A1 buatan AS, dan heli serang MI-35 dan heli serbu MI-17 V5 buatan Rusia.

Keenam heli tersebut hanya sebagian dari sedikitnya 200 jenis peralatan tempur yang dipamerkan dalam Pameran Alutsista AD 2014.(ANTARA News)

Tentara-Tentara Cantik Ini Jadi Pasukan Perdamaian PBB

Jakarta - Memanggul dan meletupkan senjatai api kini tak lagi pekerjaan para lelaki. Kaum hawa pun ahli mengokang senjata dengan berkarier sebagai tentara. Mau bukti?

Hari ini Rabu (10/12/2014) Tentara Nasional Indonesia memberangkatkan 1.169 prajuritnya ke Lebanon untuk mengemban misi perdamaian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Mereka akan terlibat dalam Satuan Tugas Kontingen Garuda (Konga) TNI United Nation Interim Force in Lebanon.

Ribuan prajurit yang akan diberangkatkan ke Lebanon itu pagi tadi berbaris rapi dalam posisi tegak di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Ada wajah-wajah ayu nan rupawan yang berbaris rapi sambil memegang senjata terselip di antara para tentara gagah perkasa itu.

Merekalah para tentara-tentara wanita yang akan turut serta dalam misi perdamaian PBB. Para Srikandi Indonesia itu akan mengemban misi yang tak ringan.

Para tentara tak hanya akan menghadapi ancaman isu penculikan yang kini menyebar di Lebanon, tapi juga wabah Ebola.

"Tetap waspada terhadap wabah Ebola karena wabah tersebut memiliki kecenderungan mudah berkembang di wilayah konflik," kata Moeldoko.

Kontingen Garuda ini bertugas sebagai peace keeper dalam misi perdamaian di Lebanon tersebut. Komandan Satuan Tugas Indonesia Batalyon (Indobat) pada kontingen ini dipimpin oleh Mayor Inf Andreas.

"Saya mengingatkan, kalian adalah duta TNI dan Bangsa Indonesia. Tampilkan kinerja dan performance terbaik. Tunjukkan TNI adalah pasukan kelas dunia. Bekali diri dengan pengetahuan tentang rules of engagement dan update semua informasi yang terkait dengan otoritas UNIFIL sehingga dapat menilai situasi dan mengambil tindakan secara cepat, tepat dan proporsional khususnya situasi kemanan perbatasan Lebanon-Israel," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang melepas kontingen.


"Semua prajurit ingin bisa berangkat ke daerah operasi. Kalian mendapatkan hal itu, tunjukkan kalian bisa menjalankan tugas dengan baik. Do the best!" kata Moeldoko memberi semangat. (Detik)

Pusat Penelitian Aviasi Terbesar Rusia

The Siberian Aeronautical Research Institute (Institut Riset Aeronautika Siberia), yang diberi nama berdasarkan nama S.A. Chaplygin (SibNIA) dan terletak di Novosibirsk, merupakan pusat penelitian aviasi terbesar di Rusia bagian timur. Misi institut ini adalah melaksanakan penelitian dan pengujian di bidang aerodinamika, kekuatan struktural, dan uji terbang pesawat udara.
The Siberian Aeronautical Research Institute (Institut Riset Aeronautika Siberia), yang diberi nama berdasarkan nama S.A. Chaplygin (SibNIA) dan terletak di Novosibirsk, merupakan pusat penelitian aviasi terbesar di Rusia bagian timur. Misi institut ini adalah melaksanakan penelitian dan pengujian di bidang aerodinamika, kekuatan struktural, dan uji terbang pesawat udara.

Laboratorium institut ini telah mengembangkan komponen untuk pesawat-pesawat bersejarah, seperti pesawat udara An-2, A-57, Su-26, dan Su-27. Laboratorium ini juga telah menguji lebih dari 200 jenis pesawat, termasuk jet penumpang komersial supersonik Tu-144, pesawat luar angkasa Buran, Tu204, dan seri pesawat Su-27. Sebagai tambahan, laboratorium tersebut telah menguji peralatan mendarat untuk lebih dari 250 pesawat udara yang dimanufaktur dan diproduksi di Rusia.
Laboratorium institut ini telah mengembangkan komponen untuk pesawat-pesawat bersejarah, seperti pesawat udara An-2, A-57, Su-26, dan Su-27. Laboratorium ini juga telah menguji lebih dari 200 jenis pesawat, termasuk jet penumpang komersial supersonik Tu-144, pesawat luar angkasa Buran, Tu204, dan seri pesawat Su-27. Sebagai tambahan, laboratorium tersebut telah menguji peralatan mendarat untuk lebih dari 250 pesawat udara yang dimanufaktur dan diproduksi di Rusia.

Saat ini, institut ini tengah melaksanakan pengujian terhadap model generasi kelima pesawat T-50 dan pesawat penumpang jarak pendek-menengah MS-21. 
Saat ini, institut ini tengah melaksanakan pengujian terhadap model generasi kelima pesawat T-50 dan pesawat penumpang jarak pendek-menengah MS-21
  Salah satu divisi di institut ini juta tengah berupaya mengembangkan pesawat regional SSJ-100. Sukhoi Superjet 100, nama panjang pesawat ini, adalah pesawat penumpang jarak pendek Rusia yang dikembangkan oleh Sukhoi Civil Aircraft bersama perusahaan-perusahaan asing.
Salah satu divisi di institut ini juta tengah berupaya mengembangkan pesawat regional SSJ-100. Sukhoi Superjet 100, nama panjang pesawat ini, adalah pesawat penumpang jarak pendek Rusia yang dikembangkan oleh Sukhoi Civil Aircraft bersama perusahaan-perusahaan asing.
Stabilisator vertikal pesawat ruang angkasa Buran. SibNIA mengembangkan teknologi yang membantu memanaskan dan mendinginkan konstruksi tersebut ke suhu yang diperlukan. Kabin termal Buran dapat menahan suhu sampai 1.200 derajat Celcius.

Stabilisator vertikal pesawat ruang angkasa Buran. SibNIA mengembangkan teknologi yang membantu memanaskan dan mendinginkan konstruksi tersebut ke suhu yang diperlukan. Kabin termal Buran dapat menahan suhu sampai 1.200 derajat Celcius.

Uji struktural dan ketahanan untuk struktur pesawat berskala penuh dilakukan di sini. Bagian ini memiliki tinggi 35 meter. Balok langit-langit pengangkut ini mampu menanggung beban seratus ton per meter persegi.

Uji struktural dan ketahanan untuk struktur pesawat berskala penuh dilakukan di sini. Bagian ini memiliki tinggi 35 meter. Balok langit-langit pengangkut ini mampu menanggung beban seratus ton per meter persegi.
  SibNIA melaksanakan pengujian struktural dan ketahanan untuk Su-34, Su-35, dan Tu-204.
SibNIA melaksanakan pengujian struktural dan ketahanan untuk Su-34, Su-35, dan Tu-204.
  Su-35 adalah pesawat tempur multiguna segala cuaca dengan mobilitas tinggi dan merupakan generasi ke-4++.
Su-35 adalah pesawat tempur multiguna segala cuaca dengan mobilitas tinggi dan merupakan generasi ke-4++

Menhan Cek Armada Tempur RI di Lanud Iswahjudi Madiun

Madiun - Setelah meninjau pabrik galangan kapal PT PAL dan pabrik bom PT Sari Bahari, Menteri Pertahanan‎ Ryamizard Riyacudu mengakhiri 'blusukannya' dalam dua hari ini dengan mengecek armada tempur nasional di Lanud Iswahjudi, Madiun.

‎Ryamizard didamping sejumlah pejabat militer dan Kemenhan saat hadir di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jumat (12/12/2014). Lokasi yang pertama dikunjungi adalah skuadron udara 3 Lanud Iswahjudi di mana berjejer pesawat tempur F-16. Beberapa tampak dalam perawatan.

Sebelum dari Skuadron Udara 3, jenderal (Purn) bintang empat itu kemudian menuju skuadron berikutnya skuadron udara 14. Di lokasi ini terdapat pesawat tempur model lama F-5. Tampak juga beberapa amunisi dan bom dipamerkan di hadapan Ryamizard.

Di dalam hanggar Skuadron 3, mantan KSAD itu banyak dijelaskan soal kondisi pesawat oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Donny Ermawan dan komandan Skuadron Udara 3.‎ Ryamizard bahkan ikut masuk ke dalam cockpit pesawat F-16 untuk mengetahui kondisi pesawat terkini.

Setelah dari situ, skuadron terakhir yang ditengok di Lanud Iswahjudi adalah Skuadron 15. Di sini giliran pesawat jenis T-50i dan beberapa pesawat tempur lain yang ditengok Ryamizard‎. Lanud Iswahjudi dikenal menjadi lokasi armada tempur barat. Dalam sejarahnya, armada di Lanud Iswahjudi pernah terlibat pertempuran di masa peperangan kemerdekaan.(detik)

Menhan Tinjau Pabrik Pembuat Bom Pesawat Sukhoi

Malang - Setelah meninjau pabrik galangan kapal PT PAL di Surabaya pada Kamis (11/12) kemarin, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu melanjutkan dengan datang ke PT Sari Bahari. Perusahaan ini adalah tempat pembuat bom pesawat di Malang.

Dalam kunjungan kali ini di Jalan Bendungan Sempor, Malang, Jumat (12/12/2014),‎ Ryamizard dan rombongan mendapat penjelasan soal bom produksi perusahaan yang berdiri sejak tahun 1993 itu.

Kata pendiri PT Sari Bahari, Ir Ricky Hendrik Egam, perusahaannya mampu memproduksi 5 jenis bom. Yaitu Bom P-100L dan P-100 untuk Sukhoi, P-25, Smoke Warhead dan Folding FIN‎ (Standar NATO). Namun untuk pengisian bom masih harus bekerjasama dengan perusahaan dalam negeri lain.

Ricky memaparkan keunggulan produknya untuk pesawat Sukhoi dibanding bom aslinya buatan Rusia. Yaitu pertama sudah memiliki sertifikat kandungan dalam negeri sebesar 87,87 % (standar Indonesia 40%). Kedua, didesain untuk pesawat standar NATO maupun Rusia.


"Di pesawat Sukhoi bom P-100 dapat dilepas dengan menggunakan standar bombing Sukhoi, jadi bom sudah compatible dengan bom aslinya. Bom buatan dalam negeri sehingga mudah dalam transportasi pengiriman, perbaikan jikalau diperlukan," imbuhnya.

Produk PT Sari Bahari sudah diekspor ke luar negeri yaitu ke Chile. "Tahun 2015 akan dapat (order) dari tempat yang sama dengan jumlah yang lebih besar," paparnya.

"Mudah dalam perawatan dan penyimpanan. Mudah dan efisien dalam penggunaannya karena tidak menggunakan bahan peledak untuk melepas bom dari bom rack. Tidak menggunakan fuze untuk keluarkan asap penanda pada saat bom mengenai sasaran. Fuze harganya mahal," papar Ricky.

Usai mendengar paparan itu, Menhan Ryamizard meninjau proses pembuatan bodi-bodi bom hingga yang sudah dalam bentuk packing.(detik)


TNI AL Luncurkan Kapal Survei BHO-1


DISPENAL/"PRLM"
KASAL Laksamana TNI Dr. Marsetio secara simbolis melepas peluncuran kapal Bantu Hidro Oseanografi-1 (BHO-1) di dermaga galangan kapal OCEA Les Sables d’Olonne, Prancis.*
PARIS, (PRLM).- Bertempat di dermaga galangan kapal OCEA Les Sables d’Olonne, Prancis, telah dilaksanakan acara peluncuran kapal Bantu Hidro Oseanografi-1 (BHO-1) oleh Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, pada Kamis, (11/12). Acara peluncuran kapal ditandai dengan pemotongan tali menggunakan kapak sebagai tanda simbolis peluncuran kapal BHO-1.

Dengan acara peluncuran kapal BHO-1 ini, diharapkan pada masa yang akan datang dapat melaksanakan kegiatan operasi survei dan pemetaan sehingga sejalan dengan misi pembangunan nasional maritim Indonesia yang saat ini telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia dalam mendukung Indonesia agar berwawasan maritim dengan mengusung cita-cita besar menjadikan indonesia sebagai poros maritim dunia. Dengan demikian, peningkatan kemampuan dalam teknologi hidrografi dan oseanografi menjadi hal yang sangat penting untuk mendukung kesuksesan program pemerintah.

Berdasarkan kontrak pengadaan kapal BHO yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan pihak galangan OCEA Prancis, maka dilaksanakan pembangunan kapal sebanyak 2 (dua) buah yang dimulai sejak bulan Oktober 2013. Kapal BHO-1 ini terbuat dari aluminium dengan bobot 515 ton, memiliki dimensi panjang 60,1 meter dan lebar 11,3 meter direncanakan kapal yang memiliki awak 40 personil ini, akan berlayar menuju Indonesia pada bulan Maret 2015.

Kapal BHO produksi OCEA ini merupakan kapal survei dan pemetaan yang canggih karena dilengkapi dengan peralatan survei hidro-oseanografi terbaru yang dapat digunakan untuk pengumpulan data sampai dengan laut dalam (deep water). Kapal BHO ini merupakan jenis MPRV (Multi Purpose Research Vessel) yang merupakan sejarah baru di jajaran kapal-kapal TNI AL dalam memodernisasi armada kapal khususnya kapal survei hidro-oseanografi. Kehadiran kapal BHO sangatlah tepat jika dihadapkan dengan kondisi geografis negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, sehingga tugas pokok dalam rangka melaksanakan survei dan pemetaan dapat terlaksana.

Kapal ini dilengkapi dengan peralatan AUV (Autonomous Underwater Vehicle) yang berfungsi melaksanakan pencitraan bawah laut sampai dengan kedalaman 1000 meter dan mengirimkan kembali data secara periodik ke kapal utama dalam hal ini kapal BHO. Selain itu juga dilengkapi dengan ROV (Remotely Operated Vehicle), robot bawah air yang dilengkapi kamera bawah air, sehingga dapat memberikan informasi visual kondisi di dalam laut, serta mampu mengambil contoh material dasar laut sebagai bahan penelitian, dengan kemampuan sampai dengan kedalaman 1000 meter.

Dalam melaksanakan manuver kapal ini dilengkapi dengan Dynamic Position, Auto Pilot 70 dan stabilitas kapal menggunakan Anti Rolling Tank. Kapal ini juga dilengkapi dengan persenjataan metraliur kaliber 20 mm dan kaliber 12,7 mm. Dalam pengoperasian nantinya, kapal BHO ini diharapkan dapat lebih mendukung peran Dinas Hidro-oseanografi TNI AL (Dishidros) pada khususnya dan TNI AL pada umumnya dalam melaksanakan kemampuan survei dan pemetaan untuk kepentingan militer dan sipil yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pertahanan dan pembangunan Indonesia.

Undangan yang hadir dalam acara tersebut antara lain Duta Besar Indonesia untuk Belgia Bapak Arif Havas Oegroseno, Pejabat Kuasa Usaha Ad interim kedutaan besar Indonesia untuk Perancis Bapak Asharyadi, para pejabat tinggi militer Indonesia, para Atase Pertahanan lndonesia di negara Eropa, serta Personil Satgas Yekda Kapal BHO. Sementara dari pihak OCEA hadir Director of Sales Mr. Fabrice Epaud, Director fast patrol Boats Mr. Fabrice Wenbach,Director Quality and Projects Mr. Luc Boulestreau dan Project manager Mr. Franck Mayet, serta Staf OCEA terkait lainnya.

Your Online Store Builder : http://bit.ly/123sell

Your Online Store Builder : http://bit.ly/123sell
 

TNI AD Pamerkan Alutsista di Monas Gratis dalam Peringati Hari Juang Kartika

Jakarta - Memperingati Hari Juang Kartika, TNI AD menggelar pameran alutsista. Berbagai alat pertahanan milik TNI AD dipamerkan di Monas, Jakarta Pusat, sebagai wujud pertanggungjawaban kepada rakyat.


"15 Desember adalah Hari Juang Kartika, pameran alutsista ini dalam rangka memperingati hari jadi. Telah digelar ketiga. Tujuannya sebagai wujud pertanggungjawaban kepada masyarakat atas anggaran yang diberikan negara kepada TNI AD," ujar Munir saat membuka acara.

Pameran dibuka oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI M Munir, Jumat (12/12/2014) pagi. Ia berharap dengan pameran ini, masyarakat semakin bisa merasa memiliki TNI AD.

Pameran ini digelar selama 4 hari hingga tanggal 15 Desember nanti mulai pukul 08.00 WIB. Ada 200 alutsista yang dipamerkan mulai dari unit peralatan tempur seperti persenjataan infanteri, kavaleri, artileri medan, artileri, dan pertahanan udara. Sementara persenjataan yang dipamerkan seperti Tank Leopard dan helikopter MI-35.

"Terbuka untuk umum dan gratis. TNI AD menampilkan alutsista dari generasi ke generasi. Melalui kegitan ini diharapkan masyarakat semakin merasa memiliki TNI AD dan memiliki kebanggaan terhadap upaya modernisasi alutsista dalam rangka menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI," kata Munir.

Ia juga bercerita bahwa Hari Juang Kartika untuk mengingatkan peristiwa keberhasilan Jenderal Sudirman yang berhasil melawan Belanda di Ambarawa pada 15 Desember 1945. Itu disebutnya sebagai hari kebangkitan TNI AD.

"Itu merupakan keberhasilan TNI AD saat Jenderal Sudirman mengejar Belanda dengan alutsista terbatas namun berhasil menghancurkan kekuatan Belanda. Nilai pantang menyerah sebagai asas dalam perang," tutur jenderal bintang 3 itu.

Pembukaan pun ditandai dengan dibunyikannya sirene oleh Munir. Beberapa pihak juga turut berpartisipasi dalam pameran ini, seperti PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT LEN, dan beberapa perusahaan industri pertahanan lainnya.

Ada beberapa acara yang juga akan ditampilkan dalam peringatan Hari Juang Kartika ini. Seperti kesenian dari satuan jajaran TNI AD, panjat tebing, lomba fotografer dan lain-lain. (Detik)



heli Mi-17 alutsista andalan TNI AD di medan tempur

Canggihnya heli Mi-17, alutsista andalan TNI AD di medan tempur
Helikopter Mi-17.

Keberadaan helikopter jenis Mi-17 V5 buatan Rusia menjadi salah satu alutsista yang mampu menyedot perhatian pengunjung. Dari sisi bodi, heli jenis ini nampak gagah ketika bersanding dengan tank, ranpur dan alutsista andal milik AD lainnya.

Mantan pilot Mi-17, Kapten Norman Fandi N Datu menyebutkan, helikopter tersebut merupakan produk pabrikan Rusia yang dibeli Indonesia pada 2008 lalu. Heli ini dilengkapi dua mesin Klimov TV3-117VM turboshaft yang membuat pergerakannya lebih lincah dari varian-varian sebelumnya.

Meski demikian, Mi-17 bukan heli serbu seperti kembarannya, yakni heli Mi-35 yang juga dimiliki AD. Sebagai kendaraan angkut personel, heli tersebut mampu menampung 28 personel ditambah feature anti-peluru.


Sejak dibeli Indonesia, Mi-17 sudah diterjunkan ke daerah-daerah konflik, di antaranya Papua. Atau kelompok-kelompok yang dianggap bisa mengganggu keutuhan NKRI.

"Turun ke medan tempur hanya mengatasi orang tak dikenal, seperti OPM di Papua," tutupnya.

"Ini heli angkut pleton, heli ini juga anti-peluru," beber dia.(Merdeka.com )

Rudal Hasil Karya Anak Bangsa yang Mulai Diproduksi tahun depan

Malang - ‎Industri pertahanan dalam negeri terus bergerak memproduksi alat utama sistem persenjataan (alusista) dalam berbagai model. Untuk jenis rudal, Indonesia telah mendisain dan akan memproduksi sendiri rudal yang diberi nama rudal petir.

Ricky menjelaskan kemampuan rudal petir lainnya. Yaitu‎ dapat diluncurkan dari kapal perang, sasarannya obyek vital tidak bergerak. Rudal dapat melalui sasaran melewati kontur, dan kerendahan terbang sampai 20 meter sehingga tidak terbaca radar dan frekuensinya berubah2 hindari jumming.

Rudal Petir itu didisain oleh PT Sari Bahari dan diperkenalkan kepada Menteri Pertahanan Ryamizard Riyacudu di perusahaan yang berlokasi di ‎Jalan Bendungan Sempor, Malang, Jumat (12/12/2014).

"PT Sari Bahari akan membuat rudal seperti pesawat dilengkapi bahan peledak seberat 10 Kg yang diisi PT Dahana," kata ‎Pendiri PT Sari Bahari, Ir Ricky Hendrik Egam sambil menampilkan gambarnya di layar.

Menurut Ricky, rudal petir mempunyai kecepatan luncur sampai 250 Km/jam. Rudal dapat diluncurkan dari kapal perang maupun menggunakan launcher dari darat. Rudal juga dapat dikendalikan dan diprogram untuk mencapai sasaran tertentu.

"Kami sudah uji terbang, tinggal uji ledak. Kalau jadi program ini di Kemenhan bisa diuji. Daya capainya 40 KM," paparnya.

"Rudak petir asli buatan anak bangsa, tidak melibatkan tenaga asing sama sekali," ujarnya.(Detik)

Menhan mendukung industri persenjataan swasta dalam negeri

Menhan dukung industri persenjataan swasta
Menhan Ryamizard Ryacudu diangkat sebagai warga kehormatan Marinir. 



 Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Ryamizard Ryacudu atas nama pemerintah mendukung penuh industri alutsista dalam negeri. Dukungan tidak hanya diberikan kepada BUMN tetapi juga kepada perusahaan-perusahaan swasta.

"Ya kami dukung, harus didukung secara penuh. Kami dukung materiil maupun moral, yang lalu-lalu juga sudah demikian, terus kami lanjutkan," ujar Ryamizard di sela kunjungan ke PT Sari Bahari, di Asrikaton, Kecamatan Pakis, Malang, Jumat (12/12).


Menhan mencontohkan beberapa negara yang juga membina industri persenjataan swasta. Rusia melakukan hal serupa, kendati negara itu dalam perpecahan menjadi beberapa negara, tetapi industri senjatanya tetap bisa bersama-sama.

PT Sari Bahari selama ini menjadi industri rumahan yang menyokong persenjataan nasional. Sejak 2007 sampai sekarang sudah memproduksi 3000 bom. Menhan saat itu juga dikenalkan produk terbaru berupa peluru kendali.

Ryamizard mengunjungi workshop PT Sari Bahari, sebuah perusahaan persenjataan swasta. Bersama rombongan Menhan mengamati secara langsung proses produksi rudal. Kunjungan tersebut sebagai rangkaian kunjungan kerja di beberapa lokasi pusat dan industri pertahanan di Jawa Timur.

"BUMN yang milik negara, BUMS-swasta, apapun namanya harus didukung karena perlahan-lahan kita menuju mandiri. 10 tahun ke depan, kita akan mendiri secara persenjataan 90 persen, walaupun tidak 100 persen ya," ujarnya.(Merdeka)

Truk Trailer Angkut Kapal TNI AD Tersangkut Rambu di Tol

Jakarta - Truk trailer berukuran 40 feet tak bisa bergerak maju ke arah Bandara Cengkareng di Tol Wiyoto Wiyono karena tersangkut rambu penunjuk jalan. Hal ini karena truk itu membawa kapal utuh berukuran sedang berwarna hitam atau gelap.

"Betul, itu di sekitar Jembatan 3. KM 24 arah Bandara Cengkareng," kata petugas CMNP bernama Budi Andriadi saat dikonfirmasi, Kamis (11/12/2014).

Peristiwa ini tidak mengakibatkan antrean kendaraan yang cukup panjang. Penanganan pun masih dilakukan oleh petugas terkait.

"Saat ini, cuma 200 meter ke belakang padat. Masih dalam penanganan," tutup Budi.

Hingga pukul 23.20 WIB, truk trailer itu belum juga bisa maju. Karena muatannya memiliki tinggi melebihi palang penunjuk arah.

"Masih nyangkut karena atasnya ada palang rambu. Kapal tentara gitu," ujar Budi.(Detik)

AL India Kunjungi Koarmatim


Foto- Komandan Guspurlatim Laksamana Pertama TNI Mintoro Yulianto, S.Sos, M.Si., berseta Komandan Satkat Koarmatim Kolonel Laut (P) Aria Cakra Wibawa mendampingi Deputy Commandant of Naval War College, First Admiral KG Vishwanathan, di KRI dr. Soeharso-990, Kamis (11/12).
Foto- Komandan Guspurlatim Laksamana Pertama TNI Mintoro Yulianto, S.Sos, M.Si., berseta Komandan Satkat Koarmatim Kolonel Laut (P) Aria Cakra Wibawa mendampingi Deputy Commandant of Naval War College, First Admiral KG Vishwanathan, di KRI dr. Soeharso-990, Kamis (11/12).
 
SURABAYA – Naval Higher Command Course (NHCC), Indian Coast Guard dan Senior Officer India melaksanakan kunjungan kehormatan ke Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung Surabaya, Kamis (11/12).
 
Rombongan Angkatan Laut India ini dipimpin oleh Deputy Commandant of Naval War College, First Admiral KG Vishwanathan dan diterima oleh Komandan Guspurlatim Laksamana Pertama TNI Mintoro Yulianto, S.Sos, M.Si., di Gedung Laksamana Nala Koarmatim Ujung.

Selama berada di Koarmatim, NHCC, Indian Coast Guard dan Senior Officer India ini juga mengunjungi Kapal Perang Rumah Sakit Apung Koarmatim KRI dr. Soeharso-990 yang bersandar di Dermaga Koarmatim.

Di kapal, tamu Angkatan Laut India ini dengan didampingi Komandan Guspurlatim dan Komandan KRI dr. Soeharso-990 Letkol Laut (P) Slamet Hariono meninjau keliling ruangan kapal untuk melihat dari dekat peralatan yang dimiliki kapal perang rumah sakit apung tersebut.
Dalam menerima tamunya tersebut, Komandan Guspurlatim didampingi para Asisten Pangarmatim dan Komandan Satuan Kapal. Dalam kunjungannya ke Indonesia, rombongan Angkatan Laut India ini sebelumnya melaksanakan kunjungan kehormatan ke Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal) Cilangkap Jakarta Timur.

Selain Koarmatim, juga akan mengunjungi beberapa Kotama TNI AL lainnya. Tujuan kedatangan NHCC, Indian Coast Guard dan Senior Officer India di Indonesia guna meningkatkan hubungan kerja sama antara TNI AL dan Angkatan Laut India.
(Pos Kota)

10 Tahun Lagi Indonesia Bisa Bikin Jet Tempur Sendiri

Surabaya - Menteri Pertahanan Ryamizard Riyacudu hari ini meninjau PT PAL yang merupakan industri galangan kapal milik BUMN. Dalam tinjauannya, Ryamizard meyakinkan dalam beberapa tahun ke depan Indonesia bisa membuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) secara mandiri.

"Pertahanan yang kita lakukan bukan untuk apa-apa apalagi untuk invansi, tapi utamanya untuk pertahanan bangsa dan negara. Kemudian ada sumber daya yang kita bisa buat sendiri. Jadi terwujudlah visi presiden tentang tri sakti," tegas Purnawiran Jenderal Bintang empat yang baru jadi warga kehormatan korps Marinir itu‎.

"‎Kemenhan akan membuat alutsista dalam 10 tahun mendatang ini secara mandiri, artinya sekarang bekerjasama dan kita beli dengan proses transfer teknologi,"‎ kata Ryamizard dalam kunjungan ke PT PAL di Surabaya, Kamis (11/12/2014).

Mantan KSAD itu menerangkan, proses produksi alutsista yang belum dilakukan secara mandiri akan dilalui secara bertahap, di mana presentasenya dalam kerjasama pihak luar saat ini mungkin masih 50:50, hingga Indonesia bisa membuat sendiri.

"Diharapkan 10 tahun kita bisa buat jet tempur, kalau kapal selam 5 tahun lagi," ujarnya.

Beberapa alutsista menurutnya, memang sudah bisa produksi sendiri, seperti pesawat terbang oleh PT DI atau, panser dan tank oleh PT Pindad serta lainnya. Ryamizard mengatakan, semua itu untuk kepentingan pertahanan Indonesia.

"Sekarang sudah berpikir membuat pesawat tanpa awak. Yang buat ya bangsa ini. Kalau ada badan usaha milik swasta, jadi lengkap sudah. Jadi kita bekerja, bekerja, bekerja untuk bangsa," ujarnya.(Detik)

Serangan Pearl Harbour, Strategi Maritim Jepang

Hawaii,  Dua hari lalu, tepatnya 7 Desember 2014, dunia mengenang peristiwa serangan Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour Hawaii, 7 Desember 1941. Suatu serangan yang menjadi tanda dimulainya peperangan Asia Timur Raya itu sangat menarik untuk diulas dari segi strategi maritim yang berhubungan dengan sea power.

Serangan Jepang atas AS itu sebenarnya dilatarbelakangi sikap AS yang akan mengembargo Jepang terhadap pasokan minyak ke Jepang. Hal itu dilakukan AS karena Jepang telah menaklukkan Manchuria, serta berusaha menaklukan seluruh Tiongkok daratan. Selain itu, Jepang juga menandatangani Poros Axis dengan pemimpin Jerman, Adolf Hitler, yang kemudian mampu menguasai Indochina tidak lama setelah itu.
Jepang menganggap embargo itu ancaman serius terhadap keamanan nasional mereka. Jepang pun tertarik pada wilayah Asia Tenggara yang kaya akan minyak dan bahan mentah, namun mereka juga tahu Amerika tidak akan membiarkan Jepang menguasai Asia dan negara lainnya. Di samping itu, Jepang terus berupaya berunding dengan Amerika untuk membatalkan embargo. Namun, Amerika menolak, kecuali jika Jepang mau angkat kaki dari Tiongkok.

Perundingan terus berjalan alot karena masing-masing pihak tidak ada yang mau mengalah, bahkan Amerika akan melanjutkannya dengan membekukan aset-aset Jepang di Amerika setelah melihat pergerakan jepang yang terus menuju Asia Tenggara. Ditambah pula oleh aksi angkatan darat Jepang yang menyerang wilayah Indochina tanpa seizin Tokyo, membuat jalannya diplomasi semakin alot.

Sejak awal, Jepang sadar bahwa menyelesaikan masalah dengan diplomasi akan berakhir jalan buntu dan opsi berperang dengan Amerika, cepat atau lambat tidak dapat terelakkan.

Sejalan dengan teori Ken Booth bahwa peran militer pada hakikatnya adalah penggunaan kekuatan secara optimal untuk memenangkan perang atau konflik bersenjata. Penggunaan kekuatan dilaksanakan untuk menegakkan kedaulatan negara di laut dengan cara pertahanan negara dan penangkalan, melalui penyiapan kekuatan untuk perang, menangkal setiap ancaman militer melalui laut, menjaga stabilitas kawasan maritim, melindungi dan menjaga perbatasan laut dengan negara tetangga.

Sedangkan peran diplomasi dilaksanakan dengan menggunakan kekuatan laut sebagai sarana diplomasi dalam mendukung kebijakan luar negeri pemerintah dan dirancang untuk mempengaruhi kepemimpinan negara atau beberapa negara dalam keadaan damai atau pada situasi yang bermusuhan.

Penghancuran ‘Center of Gravity’
Untuk memuluskan jalan menguasai wilayah Asia, Jepang berencana ‘menetralkan’ kekuatan Armada Pasifik Amerika yang baru dipindah dari San Diego ke Pearl Harbour. Jika armada ini dihancurkan, akan memuluskan usaha Jepang dalam menguasai Asia. Hal ini juga akan menurunkan moral Amerika dan bisa memaksa mereka melakukan perundingan lagi. Ini sesuai dengan ajaran Clausewitz yang mengatakan, Mass, concentrated formations of troops and guns is the key victory, a military power must be mass it forces at the enemies centre of gravity.

Dari prinsip itu, Jepang harus membangun kekuatan tempurnya untuk menguasai center of gravity atau dalam hal ini adalah Pearl Harbour.

Perencanaan itu dilakukan dari April 1941 dengan mengorganisasi kekuatan Angkatan Jaut Jepang yang terkonsentrasi di bawah kapal induk AL Jepang, pimpinan Laksamana Madya Chuichi Nagumo.
Bulan Mei 1941, penerbang AL Jepang memulai persiapan dengan latihan untuk menyerang Pearl Harbour. Tanggal 12-16 September 1941 dilkukan War Games, latihan manuver strategis bagi rencana Jepang memerangi kekuatan barat, di Japanese Naval Staff College. Hari terakhir betul-betul dikhususkan untuk serangan Pearl Harbour.

Tanggal 3 November 1941, persetujuan terakhir bagi serangan Pearl Harbour diberikan staf Jenderal AL Jepang dan 26 November 1941, gugus tugas yang terdiri dari 30 kapal, termasuk enam kapal induk bergerak dari Utara Jepang menuju Kepulauan Hawaii. Panglima Armada dipegang Chuichi Nagumo yang berada di kapal induk Akagi. Yamamoto tetap di perairan Jepang di atas kapal perang Nagato. Rombongan Jepang menyusuri jalur utara, dan Armada Jepang bersembunyi di balik badai dan kabut.

Pada 1 Desember 1941, Kaisar menyetujui rencana penyerangan Pearl Harbour dan Armada udara pertama menerima pesan kode ‘Daki Gunung Nitaka’, tanda untuk melakukan serangan ke Pearl Harbour.
Memasuki 6 Desember 1941, dilakukan pengisian bahan bakar terakhir Armada Udara Pertama sebelum penyerangan. Setelah melalui persiapan matang, Jepang akhirnya membuat keputusan yang menentukan dengan melakukan serangan ke Pearl Harbour pada 7 Desember 1941.

Kuasai Laut, Kuasai Dunia
Serangan yang berlangsung selama lebih dari 6 jam itu membuat teori Baron Antoine de Jomini yang menekankan pentingnya lines of communication, konsentrasi kekuatan, dan daya serang untuk menghancurkan kekuatan armada musuh berjalan dalam peristiwa ini.

Jepang berhasil melakukan blockade medan tempur di Perairan Pasifik, sehingga memutus suplai logistik dan bantuan terhadap pangkalan Pearl Harbour. Dalam waktu itu pula, Pearl Harbour terkurung akibat serangan yang sporadis dari laut dan udara.

Menurut Julian Corbett, ada tiga fungsi armada, yaitu mendukung atau menghalangi diplomasi, mempertahankan atau merusakan perdagangan, mendukung atau menghalangi operasi di laut.
Corbett menyatakan, tujuan dari Perang Laut adalah Commad of the Sea dalam bentuk pengendalian laut (sea control), dengan metode pertempuran yang menentukan (decisive battle), blokade laut, armada siaga (fleet in being), serangan balas (minor counter attack), pertahanan melawan invasi (defence against invansion), penyerangan dan perlindungan kapal dagang (attack dan defence of commerce), penyerangan, pertahanan, dan bantuan ekpedisi militer (attack, defence, and support of military).

Atas penerapan strategi itu, Jepang akhirnya menjadi penguasa di Pasifik. Di sisi lain, Amerika tidak sanggup menerapkan strategi maritimnya karena tidak siap menghadapi serangan yang serba-mendadak. Hancurnya Pearl Harbour membuat Jepang semakin leluasa menyerang Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dua samudera, Pasifik dan Hindia, hendak mereka kuasai saat itu.

Begitulah. Siapa yang menguasai lautan akan menguasai perdagangan dunia, dan akhirnya akan menguasai dunia. Dalam kurun waktu 3,5 tahun, Jepang telah menjadi penguasa dua samudera, sebelum akhirnya hancur lebur melalui pengeboman Hiroshima dan Nagasaki.


Pertempuran Dahsyat
Pagi hari, 7 Desember 1941, penyerangan besar-besaran dimulai. Pengebom Jepang menyerang Landasan Kaneohe, Ford Island, Hickam, Bellows, Wheeler, dan Ewa. Pengebom torpedo melakukan aksi penyerangan ke kapal-kapal di Pearl Harbour.

Pembom B-17 dari Mainland mencapai Oahu setelah 14 jam perjalanan. Kedatangannya disambut oleh pesawat-pesawat SBD dari USS Enterprise yang tiba di Ford Island terlebih dahulu. Keduanya terjebak antara tembakan lawan dan kawan.

Bala bantuan dari pos terdekat Angkatan Laut AS berdatangan, namun tidak mampu menghadapi serangan Jepang yang membabibuta dan sporadis.

Sekitar pukul 08.50 waktu setempat, Mayor Shimazaki memerintahkan pengerahan gelombang kedua di atas pangkalan militer di Oahu. Serangan dimulai dengan menggunakan sebanyak 54 bom dari ketinggian mengenai stasiun Penerbal, 78 pengebom tukik menembak kapal di pelabuhan, dan 36 pesawat tempur berputar di atas untuk menjaga kendali udara. Alhasil, dalam waktu sekejap, Oahu menjadi lautan api.
Setelah berperang selama 3 jalam lebih, bendera sinyal di atas kapal induk Akagi memerintahkan gugus tugas Jepang untuk menarik diri. Tadao Fuchikami mengirim pesan dari Washington menyangkut ultimatum dari Jepang yang harus diberikan pada pukul 13.00 waktu Washington. Pukul 16.25 waktu Hawaii, Gubernur menandatangani proklamasi perang terhadap Jepang dan Hukum militer mulai diberlakukan.( JMOL)

Si Manis Juara Bertahan Lomba Menembak se-Asean

Jakarta - Sertu Korps Wanita TNI AD (Kowad) Winarsih (28) berhasil menyabet 3 medali emas dan 1 perak di turnamen menembak angkatan darat se-Asean. Ia juga berhasil mempertahankan gelarnya sebagai juara umum kelas pistol putri dalam lomba yang digelar di Vietnam pada 11-30 November yang lalu itu.

Sertu Winarsih merupakan salah satu dari 6 Kowad yang masuk dalam kontingen TNI AD pada Asean Armies Riffle Meet (AARM) 2014. Bersama 41 atlet menembak dan 18 pendukung kontingen lainnya, Winarsih melaporkan keberhasilannya kepada KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo di Mabes AD, Jl Veteran, Jakpus, Senin (8/12/2014).

Winarsih sendiri sudah menikah sejak tahun 2012 namun hingga saat ini belum mendapatkan momongan karena terpisah jarak dari sang suami yang juga merupakan prajurit TNI. Sang suami, Kapten Inf Yuniar Kusumawardana saat ini berdinas di Yonif 405 Suryakusuma Banyumas. Winarsih pun berpesan untuk para perempuan, khususnya bagi rekan satu profesinya, untuk terus berusaha dan jangan mau kalah dalam segi prestasi dari pria.

"Untuk rekan-rekan, sebagai wanita kita harus tetap wujudkan kalau kita mampu dan bisa, dan kita tidak kalah dari laki-laki. Kita bisa kalau mau berusaha keras. Tapi tetap harus diingat, bahwa wanita adalah wanita," tutup Winarsih yang sempat mendapat kehormatan makan satu meja dengan KSAD karena prestasinya itu.

"Bangga sekali karena bisa mempertahankan juara umum di kategori pistol putri sebagai Champion Individual," ucap perempuan asal Sragen tersebut usai acara kepada detikcom.

Winarsih yang bertugas di Detasemen Kodam IV/Diponegoro itu meraih emas dalam kategori yang sama pada Turnamen AARM sebelumnya yang digelar di Myanmar. Menurut Winarsih, pesaing terberatnya saat pertandingan adalah prajurit AD wanita dari Thailand.

"Pesaing terberat dari Thailand, tapi dibanding dengan tahun lalu mereka sekarang (kualitasnya) menurun," kata Sertu kelahiran 17 Maret 1985 itu.

Perempuan yang mulai masuk TNI sejak tahun 2005 tersebut mengaku melalukan latihan yang cukup keras bersama rekan-rekan satu timnya untuk mendulang keberhasilan. Kerja kerasnya pun tidak terbuang sia-sia, kontingen TNI AD mendapat 53 medali dan 9 trofi dari 15 trofi yang ada. Mereka berhasil menyabet 29 medali emas dari 45 yang tersedia, 13 perak, dan 11 perunggu serta 9 trofi.

"Persiapan kita latihan uji coba untuk daerah dingin sebelum berangkat di daerah-daerah dingin seperti di Garut dan Pengalengan," ucap Winarsih yang hobi menembak dan renang ini.(Detik)

Kodam XII Dapat Tambahan Meriam Tarik Kaliber Terbesar TNI

 

PONTIANAK – Kodam XII Tanjungpura terus menambah alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk meningkatkan kekuatan TNI. Batalyon Armed 16/105 Tarik dipastikan menerima KH-179 Howitzer 155mm. Meriam Tarik mempunyai kaliber terbesar.
 
Pangdam Tanjungpura Mayor Jenderal Toto Rinanto menyatakan, Yonarmed 16/105/Tarik rencannya mendapatkan KH-179 Howitzer 155mm. Meriam Tarik mempunyai kaliber Terbesar Armed TNI-AD.
 
’’Sebelum mendapatkan senjata itu, sumber daya manusia yang akan mengawaki senjata tersebut harus dipersiapkan sehingga pada tiba waktunya prajurit Armed dapat mengoperasionalkannya,’’ katanya setelah memimpin serah terima jabatan Aslog Kasdam Kolonel Inf Imam Firdaus Budiharto kepada pejabat baru Letnan Kolonel Inf Wawan Hermawan di Pontianak, Kalimantan Barat, kemarin.
 
Tidak hanya meningkatkan kesigapan, Toto juga berharap pejabat-pejabat di Kodam XII Tanjungpura seperti asisten logistik serta Dandenma untuk bidang logistik agar bertanggungjawab menyelenggarakan kegiatan bidang logistik. Sebab, itu merupakan peran dan fungsinya untuk mendukung tercapainya tugas pokok Kodam. Karena itu, tambah dia, pejabat Aslog harus responsif, antisipatif, dan proaktif (inisiatif) dalam melaksanakan tugas.
 
 
Toto meminta satuan Yonarmed 16/105/Tarik agar terus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kondisi siap operasional, baik kesiapan personel, materiil, maupun alutsista serta sistem yang mendukung pelaksanaan tugas.
 
’’Prajurit Yonarmed harus benar-benar menguasai kemampuan teknis dan taktis tentang Artileri Medan,’’ ucapnya.
 
Toto berharap seluruh prajurit mampu menjaga soliditas, kekompakan, kedisiplinan, serta mempunyai rasa kebanggaan dengan senantiasa menjaga kehormatan.(sumeks.co.id)

Menhan Minta Perkuat Poros Maritim dalam Resmikan Kapal Perang

Resmikan Kapal Perang, Menhan Minta Perkuat Poros Maritim
Ilustrasi Kapal PKR Frigate 10514 Nomor 2. (Ist)
SURABAYA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meninjau pabrik tempat pembuatan kapal perang PT PAL (Penataan Angkatan Laut) Indonesia, sekaligus meresmikan pengerjaan Kapal PKR (Perusak Kawal Rudal) Nomor 2.

PT PAL sebagai salah satu industri maritim kapal perang terbesar Indonesia akan memulai kerjanya dengan memproduksi PKR Frigate 10514 Nomor 2. Kapal tersebut difokuskan pada sistem perusak kawal rudal.

 
Dalam kesempatan itu, Riyamizard meminta agar PT PAL menyediakan kapal perang yang memadahi untuk keamanan maritim. "Yang merupakan simbolisasi formal dimulainya kontruksi pembangunan PKR Nomor 2," kata Ryamizard memulai sambutannya di Pabrik PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (11/12/2014).

Menurut dia, melalui produksi kapal perang tersebut, pemerintah menargetkan dalam kurun waktu 10 tahun mendatang bisa secara mandiri memproduksi alat-alat pertahanan sendiri.

"Kami berharap dikerjakan dengan sukses, dengan murah dan proses pengerjaannya membawa manfaat bagi model alat pertahanan kita di sektor maritim," ujarnya.

Ryamizard menambahkan, dengan aktivitas perdagangan dunia melalui wilayah perairan yang mencapai 40%, maka sektor keamanan laut Indonesia menjadi komponen utama. Maka itu, kewajiban PT PAL menyediakan sistem keamanan maritim yang mumpuni.

"Kemenhan dalam 10 tahun mendatang akan terus berusaha membangun alutsista secara mandiri, termasuk ketersediaan kapal perang untuk maritim kita," tandasnya.(sindonews.com)

Ungkap Misteri Kapal Selam U-Boat Bekas Nazi di Laut Jawa

Jakarta - Tim penyelam Kopaska Armatim bersama penyelam sipil menemukan kapal selam U Boat milik Jerman di perairan Laut Jawa. Penemuan kapal selam U Boat diharapkan bisa menguak sejarah perang dunia dan dijadikan heritage.

Ketua tim penyelam, Mayor Laut (P) Yudo Ponco, mengatakan, kapal selam U Boat ini ditemukan di kedalaman 25 meter. Letaknya sekitar 10 jam dari Kepulauan Karimun Jawa arah Kalimantan.

"Bisa dibilang jaraknya lebih dekat ke Kalimantan ketimbang dari Karimun Jawa," ujar Yudo di Gedung BPPT, Jl MH Thamrin, Jakarta, Kamis (11/12/2014).

Yudo menambahkan, U Boat ini belum bisa dipastikan nomornya. Seperti diketahui, tahun 2013, peneliti lain menemukan U Boat 168 di perairan Laut Jawa lokasinya juga berada di Karimun Jawa.

Penyelaman ini dilakukan pada 31 Mei 2014 dan baru dipublikasikan akhir tahun 2014. "Supaya kita bisa jelaskan secara teliti makanya kita publikasi cukup lama," ujarnya.

Meski belum bisa memastikan apakah ini U Boat 168 atau U Boat lainnya. Yudo memastikan kapal selam ini milik Jerman. Hal ini dipastikan dari penemuan piring-piring dan barang di dalam kapal yang berbau Jerman.

"Seperti piring yang di belakangnya ada tulisan Jerman dan lambang swastika," ujarnya.(Detik)

Polri Masih Selidiki Penyebab Kerusuhan di Papua

Jakarta - Kerusuhan kembali terjadi di tanah Papua, tepatnya di Paniai, Papua. Empat warga tewas akibat kericuhan tersebut. Setelah dua hari berselang, polisi masih terus menyelidiki penyebab rusuh tersebut.

Kasus kerusuhan di Papua berawal dari pemukulan warga oleh pihak yang belum diketahui. Imbasnya, ratusan warga turun dari arah Gunung Merah menyerang‎ Mapolsek dan Koramil setempat pada Senin (8/12) lalu.

Dalam kerusuhan ini juga terdapat letusan senjata yang menimbulkan korban jiwa dari warga. Kondisi Mapolsek dan Koramil juga rusak akibat peristiwa ini

"Masih dalam penyelidikan," kata Kapolri Jend Sutarman usai mengantar Presiden Jokowi terbang ke Korsel di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (10/12/2014).

Informasi dari Sutarman, korban tewas ada empat orang. Sedangkan 11 orang lainnya mengalami luka-luka.

Namun Sutarman sepertinya enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai kasus ini. Dia kembali mengelak dengan menyebut kasus ini masih dalam penyelidikan pihaknya.

"Masih lidik (penyelidikan)," tandasnya.

‎Sementara itu Panglima TNI Jenderal Moeldoko memilih enggan berkomentar. Pasalnya kasus ini sudah diserahkan kepada Polri untuk mengusutnya. Moeldoko mempersilakan agar persoalan ini ditanyakan kepada kepolisian.

"Ini menunggu investigasi dari Polri. Nanti kita lihat gimana. Jadi kita ingin satu sumber biar clear, kalau dari macam-macam, sumber susah," kata Moeldoko sambil berlalu masuk mobil dinasnya.(Detik)

bikin merinding, Aksi pasukan khusus Marinir pakai peluru tajam

Aksi pasukan khusus Marinir pakai peluru tajam bikin merinding
Marinir. 
 

Korps Marinir TNI Angkatan Laut memamerkan empat tank BMP-3F dan atraksi terjun payung, saat upacara pengangkatan Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir yang ke-34.

Mereka memamerkan serbuan kilat yang cukup membuat merinding. Pasukan menumpang empat unit kendaraan tempur dan saling tembak dengan jarak dekat. Peluru yang digunakan adalah peluru tajam. Aksi ini membuat Menhan dan pengunjung lain kagum.

Acara ini diawali dengan tiga ledakan di lapangan tembak Korps Marinir dan diikuti parade pasukan TNI AL di Markas Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan pada Senin (9/12).

Tak lama kemudian, tiga penerjun payung mendarat dan memberikan baret dan brevet kepada mantan Kepala staf Angkatan Darat ini.

Pasukan antiteror Marinir, Detasemen Jala Mangkara ikut unjuk kehebatan. Mereka melakukan infiltrasi terjun melalui udara dan mendarat di gedung. Penembak jitu ikut beraksi dari atas gedung membidik target tertentu.

Hingga ditutupnya acara ini, empat penerjun payung membawa masing-masing bendera yakni bendera TNI, Korps Marinir TNI AL, Merah Putih dan Kementerian Pertahanan.(Merdeka.com)

TNI Akan Tambah Kodam di Papua


TRIBUNNEWS/HERUDIN Panglima TNI Jenderal Moeldoko menggelar jumpa pers terkait dugaan oknum bintara pembina masyarakat (babinsa) yang mengarahkan masyarakat memilih pasangan capres dan cawapres tertentu, di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (8/6/2014). Moeldoko meminta publik tak resah dengan kasus tersebut dan menjamin TNI tetap netral, serta jalannya pilpres akan dikawal dengan baik.


JAKARTA,
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, untuk memperkuat pertahanan dan mempermudah koordinasi, TNI berencana menambah Komando Daerah Militer (Kodam) di Papua.
"Penembahan Kodam di Papua, sesuai rencana strategi (renstra) sudah siapkan. Tapi yang pertama di Manado sudah mulai jalankan. Harapan kita untuk Papua tahun depan sudah bisa dijalankan," ujar Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (10/12/2014), seperti dikutip Antara.
Panglima TNI menjelaskan, alasan pembentukan Kodam baru karena luasnya wilayah, sehingga menyulitkan rentang kendali bagi seorang pemimpin di mana Pangdam harus mengendalikan seluruh prajuritnya yang sangat jauh.

"Ini menyulitkan. Rentang kendali itu dipenuhi dengan membangun Kodam baru. Ada beberapa pilihan lokasi, di antaranya di Sorong dan masih ada pilihan-pilihan," jelasnya.
Mantan Pangdam Siliwangi ini menegaskan, tidak ada kepentingan politik dan maksud apapun dalam pembangunan Kodam baru di Papua.

"Tidak sama sekali. Ini murni untuk kepentingan pertahanan. Tidak punya maksud apapun. TNI hanya ingin aspek pertahanan bisa terpenuhi di wilayah itu, sehingga apabila terjadi situasi yang tidak kita inginkan kendali operasi itu betul-betul bisa dijaga dengan baik," tukasnya.(KOMPAS.com )

SKADRON UDARA 16 LAKSANAKAN OPERASI TANGKIS SERGAP



Setelah diresmikan pengoperasiannya oleh Kepala Staf Angkatan Udara pada Minggu lalu, satu Flight pesawat tempur F-16 Skadron Udara 16 langsung melaksanakan misi operasi udara yakni Operasi Pertahanan Udara Tangkis Sergap-14 di wilayah udara Kosekhanudnas III, Medan.

“Sesuai dengan tugas yang diperintahkan pimpinan, Skadron Udara 16 merupakan satuan tempur dalam mengamankan wilayah udara Indonesia, khusus Indonesia bagian barat. Hari ini 3 pesawat kita terbangkan dalam melaksanakan patroli udara di wilayah udara Kosekhanudnas III dalam misi Operasi Tangkis Sergap,” demikian disampaikan Danlanud Rsn, Kolonel Pnb M. Khairil Lubis.

Keberangkatan satu Flight pesawat tempur Multi Role ini dilepas langsung oleh Danlanud Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb M. Khairil Lubis di Shelter Skadron Udara 16, Senin (8/12).

Pada kesempatan tersebut Danlanud Rsn menyampaikan bahwa operasi udara pertama yang diemban oleh Skadron Udara 16 ini dipimpin langsung oleh Danskadron Udara 16, Letkol Pnb Firman Dwi Cahyo dengan pangkalan aju di Lanud Soewondo Medan.

Direncanakan operasi udara ini akan berlangsung hingga tanggal 18 Desember 2014 mendatang.(roesminnurjadin.com)

SKADRON UDARA 12 LAKSANAKAN OPERASI HANUD PETIR MALINDO-14



Selama satu Minggu ini, pesawat tempur Hawk 100/200 Skadron Udara 12, Lanud Roesmin Nurjadin melaksanakan operasi udara bersama dengan National Air Defence Operation Centre (NADOC) Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM) dengan sandi “Petir Malindo-14”, Senin (8/12)

Operasi pertahanan udara yang digelar di wilayah udara Kosekhanudnas III, Medan ini direncanakan akan berlangsung hingga tanggal 10 desember 2014 mendatang dengan melibatkan sejumlah satuan radar jajaran Kosekhanudnas III, Medan. 

Danlanud Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb M. Khairil Lubis menyampaikan, operasi Hanud Petir Malindo merupakan operasi sepanjang tahun dalam melaksanakan patroli pertahanan udara terkoordinasi terhadap sasaran tidak dikenal di wilayah udara perbatasan Indonesia-Malaysia terutama di atas wilayah Selat Malaka.

Selain bertujuan untuk saling bertukar informasi tentang situasi di wilayah udara Selat Malaka, operasi Hanud Terkoordinasi ini juga bertujuan meningkatkan kemampuan personel dalam melaksanakan operasi Hanud sekaligus menjalin hubungan kerjasama yang lebih erat lagi antar dua Negara bertetangga ini.(roesminnurjadin.com)

TNI Tinjau Lokasi Persiapan Latgab PPRC TNI di Natuna

 
     Jakarta, 10 Desember 2014,-- Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Ranai Kolonel Laut (P) Agus Hariadi didampingi pejabat Forum Koordinasi Pejabat Daerah (FKPD) Kabupaten Natuna menyambut kedatangan Dankodiklat TNI Mayjen TNI (Mar) I Wayan Mendra di Bandara Lanud Ranai , Senin (8/12).
     Dalam kesempatan tersebut, Dankodiklat beserta rombongan meninjau persiapan medan latihan di sekitar Kantor Bupati Natuna yang nantinya menjadi lokasi penerjunan pasukan TNI AD,  setelah itu meninjau ke Lanud Ranai dilanjutkan meninjau lokasi pantai pendaratan Tank Amfibi dan penerjunan pasukan Marinir TNI AL di Pantai Sengiap dan Desa Pengadah, Kecamatan Bunguran timur Laut, Natuna.
     Kedatangan Dankodiklat TNI yang didampingi Dirlatgab Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI 2014 Brigjen TNI Surawahadi tersebut, dalam rangka meninjau persiapan lokasi Latgab PPRC TNI 2014. Selanjutnya Dankodiklat TNI menerima paparan tim survey Latgab PPRC TNI 2014 di Ruang tunggu VIP Lanud Ranai.
  

KRI Nanggala 402, kapal selam tangguh andalan TNI AL

Mengenal KRI Nanggala 402, kapal selam tangguh andalan TNI AL
Kapal Selam TNI AL



KRI Nanggala diciptakan oleh Howaldtswerke di Jerman Barat pada 1981. Kapal selam ini termasuk type 209/1300 yang banyak digunakan oleh pasukan angkatan laut sedunia.

"Pada masa damai, kehadiran kapal selam akan memberikan dampak penangkalan atau deterrence effect. Hal ini menjadi elemen penting dalam memperkuat posisi tawar atau bargaining position negara di mata dunia," imbuhnya.

TNI AL baru saja mendapat warga kehormatan baru. Kali ini Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu yang dipilih TNI AL menjadi warga kehormatan sekaligus diberi brevet Hiu Kencana di perairan Pulau Pabelokan, Kepulauan Seribu, Selasa (9/12).

Menariknya, prosesi pembaretan itu dilakukan di dalam kapal selam TNI AL, KRI Nanggala 402. Kapal selam itu rupanya adalah satu-satunya kapal selam andalan jajaran TNI AL. Armada berwarna hitam ini merupakan armada pemukul dan bisa digunakan untuk berperang.

KRI Nanggala 402 memiliki berat selam 1,395 ton, dengan dimensi panjang 59,5 meter x lebar 6,3 meter x tinggi 5,5 meter. Kapal selam ini menggunakan 4 mesin diesel elektrik, 1 shaft yang menghasilkan 4.600 SHP, sehingga sanggup berpacu di dalam air hingga kecepatan 21,5 knot.

Berbagai penugasan KRI Nanggala 402 di antaranya pernah terlibat dalam latihan bersama dengan US Navy, dengan nama sandi Coorperation Afloat Readiness and Training/CARAT-8/02 yang diadakan pada 27 Mei-3 Juni 2002 di perairan Laut Jawa, dan Selat Bali.

"Selain itu, pernah juga ikut Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) XV/04 di Samudera Hindia, tanggal 8 April sampai 2 Mei 2004. Di sana KRI Nanggala 402 berhasil menenggelamkan eks KRI Rakata, sebuah kapal tunda samudera buatan 1942 dengan Torpedo SUT," kata Kasubdispenum Dispenal, Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet, Selasa (9/12).

Menurut Suradi, keunggulan KRI Nanggala 402 yakni mampu menghindari deteksi serta menyerang secara senyap untuk menghancurkan armada musuh. Alutsista ini pun dapat menyusup ke garis pertahanan dan memutuskan garis perhubungan laut lawan.
 (merdeka.com)