Pages

Saturday, 13 December 2014

Yonif 134 Diubah Jadi Batalyon Raider, Buntut Bentrok

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberi kuliah umum di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulsel, Kamis (9/10).
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberi kuliah umum di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulsel, Kamis (9/10). 
 
Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan Batalyon Infanteri (Yonif) 134/Tuah Sakti Batam akan diubah menjadi Batalyon Raider. Pengubahan nama tersebut merupakan buntut dari bentrokan yang terjadi beberapa waktu lalu yang melibatkan sejumlah prajurit TNI dan Brimob.


Gatot menjelaskan, investigasi kasus bentrokan masih terus dilakukan. Proses investigasi sudah masuk dalam tahap penyidikan. Selanjutnya, proses hukum dilakukan pada tingkat oditur militer untuk kemudian dijatuhkan sanksi bagi prajurit yang bersalah.

Namun demikian, dari laporan awal tersebut, Gatot sudah bisa menyimpulkan bahwa nantinya pasti akan ada prajurit yang dipecat.
"Pasti ada yang dipecat. Saya dapat laporan ada hal-hal yang memberatkan yang memungkinkan dia dipecat," kata Gatot, Senin (8/12)
 
Selain namanya diubah, setidaknya sebanyak 500 personel dari sekitar 700 anggota Yonif akan dikirim menjalani pendidikan di Pusdik Passus di Batujajar, Jawa Barat. Hal ini sebagai persiapan untuk mengubah Yonif 134 menjadi Yon Raider.

Sedangkan, sekitar 100 personel lainnya masih menjalani pemeriksaan terkait kasus penyerangan ke Markas Brimob Polda Kepulauan Riau.

Dibutuhkan waktu kurang lebih empat bulan untuk mengubah Yonif 134 menjadi Yon Raider. Prajurit yang menjalani pendidikan di Batujajar akan kembali ke Batam. Sedangkan, prajurit yang bersalah akan digantikan personel baru. ‎ 

Ditegaskan, masih ada sekitar 100 personel yang menjalani pemeriksaan intensif terkait kasus yang merenggut satu korban tewas dari anggota TNI.(beritasatu)